Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

7
LAPORAN ANTARA PERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR JEMBATAN CUNDA - KANDANG Analisis Data Topografi Jenis perhitungan yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Hitungan koordinat titik–titik poligon. 2. Hitungan waterpass. 3. Hitungan Situasi dan Cross Section. 4. Hitungan Luas Areal Survey. Surveyor akan melakukan perhitungan definitif dari hasil perhitungan sementara di lapangan dengan perataan dan kesalahan pengukuran kurang dari yang disyaratkan di dalam KAK, hasil perhitungan ini akan digunakan untuk proses penggambaran dimana produk yang harus diserahkan antara lain : Peta situasi skala 1 : 5.000, gambar penampang melintang skala H = 1 : 2.000 dan V = 1 : 200 dan penampang memanjang skala H = 1 : 2.000 dan V = 1 : 200. Peta ikhtisar di gambar III - 1 PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEY

Transcript of Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

Page 1: Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

LAPORAN ANTARAPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR

JEMBATAN CUNDA - KANDANG

Analisis Data Topografi

Jenis perhitungan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

1. Hitungan koordinat titik–titik poligon.

2. Hitungan waterpass.

3. Hitungan Situasi dan Cross Section.

4. Hitungan Luas Areal Survey.

Surveyor akan melakukan perhitungan definitif dari hasil perhitungan sementara di lapangan dengan perataan dan kesalahan pengukuran kurang dari yang disyaratkan di dalam KAK, hasil perhitungan ini akan digunakan untuk proses penggambaran dimana produk yang harus diserahkan antara lain :Peta situasi skala 1 : 5.000, gambar penampang melintang skala H = 1 : 2.000 dan V = 1 : 200 dan penampang memanjang skala H = 1 : 2.000 dan V = 1 : 200. Peta ikhtisar di gambar dengan skala 1 : 10.000 sampai dengan 1 : 25.000.Hasil perhitungan dan diskripsi BM akan di buat laporan topografi serta bersama dengan data ukur asli diserahkan kepada pemberi kerja.

1. Perhitungan Kerangka Horizontal dan Koordinat

III - 1

PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEY

Page 2: Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

LAPORAN ANTARAPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR

JEMBATAN CUNDA - KANDANG

Koordinat yang di hitung adalah koordinat kerangka dasar

horisontal/titik-titik poligon dengan menggunakan rumus-rumus

sebagai berikut :

Syarat Geometrik Sudut.

akhir - awal = - (n + 2) . 180 + f (1)

akhir - awal = d sin + f x (2)

akhir - awal = d cos + f y (3)

Koreksi absis . f x (4)

Koreksi ordinat . f y (5)

Dimana :

akhir = Azimut akhir.

awal = Azimut awal.

= Jumlah sudut ukuran.

n = Jumlah titik poligon.

f = Salah penutup sudut.

xakhir = Absis akhir.

xawal = Absis awal.

Yakhir = Ordinat akhir.

Yawal = Ordinat awal.

d = Jumlah jarak poligon.

= Azimut.

f x = Salah penutup absis.

f y = Salah penutup ordinat.

Koordinat definitif :

Hitungan Absis Definitif (x).

Xi = X(i-1) + Xi + k Xi

Xi = Absis titik ke i.

III - 2

Page 3: Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

LAPORAN ANTARAPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR

JEMBATAN CUNDA - KANDANG

X(i-1) = Absis titik ke titik sebelum i.

Xi = Selisih absis.

Hitungan Ordinat Defenitif (y).

Yi = Y(i-1) + Yi + k YI

k Xi = Koreksi absis.

Yi = Ordinat titik ke i.

Y(i-1) = Ordinat sebelum titik i.

Yi = Selisih ordinat.

KYi = Koreksi ordinat.

2. Hitungan Ketinggian/Waterpass

Langkah–langkah perhitungan ketinggian/elevasi adalah sebagai berikut :

a. Menghitung beda tinggi per seksi.

Beda tinggi stand satu = h1

Beda tinggi stand 2 = h2

Beda tinggi ukuran pergi = hpr = ½ (D1+D2).

Salah penutup (SP) ukuran stand satu dan stand dua tidak

boleh melebihi batas toleransi yang diizinkan (10D) , D =

dalam Km.

b. Jarak tiap slag , didapat dari jumlah jarak ke belakang ditambah

jarak ke muka.

c. Menghitung salah penutup setiap kring sipat datar (H).

d. H = h1 + h2 + …………….+ hn + SP = 0

e. Menghitung tinggi : Hj = hi + hij + . Dij

3. Perhitungan Situasi Detail dan Cross Section

Data situasi dan cross section hasil pengukuran lapangan di hitung

dengan metoda tachymetri. Berdasarkan ilustrasi gambar di bawah,

III - 3

Page 4: Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

LAPORAN ANTARAPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR

JEMBATAN CUNDA - KANDANG

alat berdiri pada titik A yang telah diketahui (X, Y, Z) maka titik B

dapat di hitung.

Berdasarkan gambar di bawah, titik Tb dapat diketahui tingginya dari titik TA

yang telah diketahui elevasinya sebagai berikut :

Gambar F. 1 Metode tachymetri

TB = TA + H

H =

Untuk menghitung jarak datar (Dd) menggunakan rumus :

Dd = D Cos m

Dd = 100 (Ba - Bb) Cos2 m

Dimana :TA = Tinggi titik A yang telah diketahui (X,Y,Z).TB = Tinggi titik B yang akan ditentukan.H = Beda tinggi antara titik A dan titik B.Ba = Bacaan diaframa benang atas.Bb = Bacaan diaframa benang bawah.Bt = Bacaan diafrahma benang tengah.TA = Tinggi alat.D = Jarak optis [100(Ba-Bb)].Dd = Jarak datar.m = Sudut miring. Az = Azimuth.

4. Penyajian Data

Data dari hasil pengukuran yang telah di hitung disajikan dalam bentuk peta

Topografi dan Bathimetri dan gambar potongan melintang laut dan pantai

serta sungai. Gambar-gambar lain yang di anggap perlu dengan format peta

seperti dapat di lihat pada lampiran.

III - 4

U

Dm

Az

m

Page 5: Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

LAPORAN ANTARAPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR

JEMBATAN CUNDA - KANDANG

GAMBAR C.5.3Bagan Alir Kegiatan Survey Pengukuran Topografi

III - 5

Page 6: Lap Antara - BAB III Mtd Pelaks Pek

LAPORAN ANTARAPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR

JEMBATAN CUNDA - KANDANG

III - 6