Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

41
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rancang Bangun Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rancang berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk merencanakan. Sedangkan kata bangun berarti sesuatu yang didirikan (Departemen Pendidikan Nasional, 2007). Rancang bangun berarti merencanakan atau mendesain sesuatu yang akan dibuat (Departemen Pendidikan Nasional, 2007) 2.2 Aplikasi 2.2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau

description

Teori

Transcript of Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

Page 1: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Rancang Bangun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rancang berarti mengatur

segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk

merencanakan. Sedangkan kata bangun berarti sesuatu yang didirikan (Departemen

Pendidikan Nasional, 2007). Rancang bangun berarti merencanakan atau mendesain

sesuatu yang akan dibuat (Departemen Pendidikan Nasional, 2007)

2.2 Aplikasi

2.2.1 Pengertian Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang

dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu,

misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan

software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau

tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang

disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya

adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi

pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi

dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki

kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan

tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi

Page 2: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

7

satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja

dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada

aplikasi lembar kerja yang terpisah (http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi).

2.2.2 Klasifikasi Aplikasi

Menurut situs Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi) ada

beberapa klasifikasi aplikasi diantaranya :

a. Perangkat lunak perusahaan (Enterprise)

b. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan

c. Perangkat lunak informasi kerja

d. Perangkat lunak media dan hiburan

e. Perangkat lunak pendidikan

f. Perangkat lunak pengembangan media

g. Perangkat lunak rekayasa produk

2.3 Pembelajaran

2.3.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi

kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang

yang membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Syaiful Sagala, 2011: 62) :

“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar.”

Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah :

“Suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola

untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam

Page 3: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

8

kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi

tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.”

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk

membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses

pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar

yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar

belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan

guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan

modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya

pelaksanaan pembelajaran.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari

guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada

diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya

kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama.

2.3.2 Komponen Pembelajaran

Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara

yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-temannya,

tutor, media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang lain. Ciri lain

dari pembelajaran adalah yang berhubungan dengan komponen-komponen

pembelajaran. Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-

komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi

pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan

metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat

belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Page 4: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

9

2.3.2.1 Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang

diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager (Sumiati dan

Asra, 2009: 10) memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan

pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui peenyataan yang

menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa.

Menurut H. Daryanto (2005: 58) tujuan pembelajaran adalah :

“Tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,

dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran

yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan

diukur.”

B. Suryosubroto (1990: 23) menegaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah

rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia

melewati kegiatan pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil.

Tujuan pembelajaran memang perlu dirumuskan dengan jelas, karena

perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari

proses pembelajaran itu sendiri.

2.3.2.2 Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada dasarnya merupakan isi dari kurikulum, yakni

berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Isi

dari proses pembelajaran tercermin dalam materi pembelajaran yang dipelajari

oleh siswa. Syaiful Bahri Djamarah, dkk (2006: 43) menerangkan materi

pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar

mengajar. Tanpa materi pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan.

Materi pembelajaran disusun secara sistematis dengan mengikuti

Page 5: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

10

prinsip psikologi. Agar materi pembelajaran itu dapat mencerminkan target yang

jelas dari perilaku siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Materi

pembelajaran harus mempunyai lingkup dan urutan yang jelas. Lingkup dan urutan

itu dibuat bertolak dari tujuan yang dirumuskan.

Materi pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena

itu, pemilihan materi pembelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran

yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi yang bersangkutan.

Harjanto (2005:222) menjelaskan beberapa kriteria pemilihan materi pembelajaran

yang akan dikembangka dalam sistem pembelajaran dan yang mendasari penentuan

strategi pembelajaran, yaitu:

a. Kriteria tujuan pembelajaran.

b. Materi pembelajaran supaya terjabar.

c. Relevan dengan kebutuhan siswa.

d. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat.

e. Materi pembelajaran mengandung segi-segi etik.

f. Materi pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang

sistematik dan logis.

g. Materi pembelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru

yang ahli, dan masyarakat.

2.3.2.3 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan,

menguraikan, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai

tujuan tertentu. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru memungkinkan siswa

untuk belajar proses, bukan hanya belajar produk. Belajar produk pada umumnya

hanya menekankan pada segi kognitif. Sedangkan belajar proses dapat

Page 6: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

11

memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik segi kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Oleh karena itu, metode pembelajaran pembelajaran diarahkan

untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak menekankan pembelajaran

melalui proses. Dalam hal ini guru dituntut agar mampu memahami kedudukan

metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan

kegiatan belajar mengajar.

Untuk melaksanakan proses pembelajaran perlu dipikirkan metode

pembelajaran yang tepat. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 92) ketepatan

penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode

pembelajaran materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber

atau fasilitas, situasi dan kondisi dan waktu.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ketepatan penggunaan

metode pembelajaran oleh guru memunkinkan siswa untuk mencapai tujuan

belajar baik dari segi kognitif, efektif, maupun psikomotor. Agar metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru tepat, guru harus memperhatikan beberapa

faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi

siswa, sumber dan fasilitas, situasi kondisi dan waktu. Penggunaan metode

pembelajarandengan memperhatikan beberapa faktor di atas diharapkan proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

2.3.2.4 Media Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dan guru dengan

menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun di luar

kelas. Dalam arti media yang digunakan untuk pembelajaran tidak terlalu

identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran konvensional namunproses

belajar tanpa kehadiran guru dan lebih mengandalkan media termasuk dalam

Page 7: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

12

kegiatan pembelajaran. Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009: 179)

mengklasifikasikan penggunaan media berdasarkan tempat penggunaannya, yaitu:

a. Penggunaan media di kelas

b. Penggunaan media di luar kelas

1. Penggunaan media tidak terprogram

2. Penggunaan media secara terprogram

2.3.2.5 Evaluasi Pembelajaran

Lee J. Cronbach (Suryadi, 2009: 212) merumuskan bahwa evaluasi sebagai

kegiatan pemeriksaan yang sistematis dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dan

akibatnya pada saat program dilaksanakan pemeriksaan diarahkan untuk membantu

memperbaiki program itu dan program lain yang memiliki tujuan yang sama.

Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran. Dalam

hubungannya dengan pembelajaran dijelaskan oleh Harjanto (2005: 277)

evaluasi pembelajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan

dan kemajuan peserta didik kearah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam

hukum. Hasil penilaian ini dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun

kualitatif. Dari pengertian tersebut dapat diketahui salah satu tujuan evaluasi

pembelajaran adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dan pemahaman peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian evaluasi menempati

posisi yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan adanya

evaluasi keberhasilan pembelajaran dapat diketahui.

Evaluasi yang diberikan oleh guru mempunyai banyak kegunaan bagi

siswa, guru, maupun bagi guru itu sendiri. Menurut Sumiati dan Asra (2009:

Page 8: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

13

200) hasil tes yang diselenggarakan oleh guru mempunyai kegunaan bagi siswa,

diantaranya:

a. Mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi pembelajaran yang

disajikan oleh guru.

b. Mengetahui bagian mana yang belum dikuasai oleh siswa, sehingga dia

berusaha untuk mempelajarinya lagi sebagai upaya perbaikan.

c. Penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh skor tinggi dan menjadi

dorongan atau motivasi untuk belajar lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran

merupakan penilaian terhadap kemajuan siswa dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Evaluasi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dalam

proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi pembelajaran keberhasilan

pembelajaran dapat diketahui hasilnya. Oleh karena itu evaluasi pembelajaran harus

disusun dengan tepat, agar dapat menilai kemampuan siswa dengan tepat.

2.4 Budaya

(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya) mendefinisikan bahwa budaya adalah

suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,

perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,

merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang

cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha

berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan

perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Page 9: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

14

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,

abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.

Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi

dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu

perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung

pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil

bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di

Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di

Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-

anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia

makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling

bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang

koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya

meramalkan perilaku orang lain.

2.5 Sistem

2.5.1 Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli,

di antaranya:

a. Menurut Yakub (2012:1) mengartikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

Page 10: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

15

kegiatan atau tujuan tertentu”.

b. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152), “Sistem adalah sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan”.

c. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152) :

“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-

unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata

hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur

tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan

yang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat

disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang

saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu:

a. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

b. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem

sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

2.5.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik.

Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau

Page 11: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

16

subsitem-subsistem. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu

bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

bersifat merugikan sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran

dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui

penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem

yang membentuk satu kesatuan penghubung,

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem

tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

Page 12: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

17

tujuan yang telah direncanakan.

2.5.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat

diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

1. Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau

gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.

2. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat

dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan

sistem transportasi.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

1. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses

alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

2. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi

melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem

komputer, sistem transportasi.

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

1. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat

diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

2. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem

persediaan.

Page 13: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

18

3. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada,

yang ada adalah relatif tertutup.

4. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya.

Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem

yang lain.

2.6 Unified Modelling Language (UML)

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian UML dan komponen-

komponen UML.

2.6.1 Pengertian UML

UML yang merupakan singkatan dari Unified Modelling Language adalah

sekumpulan pemodelan konvensi yang digunakan untuk menentukan atau

menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek.

(Whitten, 2004, p430).

UML dapat juga diartikan sebuah bahasa grafik standar yang digunakan

untuk memodelkan perangkat lunak berbasis objek. UML pertama kali

dikembangkan pada pertengahaan tahun 1990an dengan kerjasama antara James

Rumbaugh, Grady Booch dan Ivar Jacobson, yang masing-masing telah

mengembangkan notasi mereka sendiri di awal tahun 1990an. (Lethbride dan

Leganiere, 2002, p151).

2.6.2 Komponen-Komponen UML

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini:

2.6.2.1 Use Case Diagram

Page 14: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

19

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem.

2.6.2.2 Class Diagram

a. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

b. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain.

2.6.2.3 Object Diagram

Object diagram serupa dengan diagram kelas, tetapi dari pada

menggambarkan kelas objek, lebih baik menggunakan diagram objek yang

memodelkan instance objek actual dengan menunjukan nilai-nilai saat ini dari

attribute instance.

2.6.2.4 Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari

satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang

diterima.

2.6.2.5 Activity Diagram

a. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision

yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

Page 15: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

20

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada

beberapa eksekusi.

b. Activity diagram merupakan state diagram khusus, yang sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya

state sebelumnya ( internal processing ). Oleh karena itu, activity diagram

tidak menggambarkan perilaku internal sebuah sistem dan interaksi antar

subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan

jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

2.6.2.6 Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek

berinteraksi antara satu sama lain melalui pesan ekusi pada sebuah use case atau

operasi.

2.6.2.7 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan

bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence

number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor satu. Messages dari

level yang sama memiliki prefiks yang sama.

2.6.2.8 Component Diagram

a. Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen

perangkat lunak, termasuk ketergantungan ( dependency ) di antaranya.

b. Komponen perangkat lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable , baik yang muncul pada

compile time link time , maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari

beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen

Page 16: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

21

yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan

layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

2.6.2.9 Deployment Diagram

a. Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-

deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak pada

mesin, server atau perangkat keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada

lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

b. Sebuah node adalah server, workstation , atau perangkat keras lain yang

digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.

Hubungan antar node misalnya TCP/IP dan requirement dapat juga

didefinisikan dalam diagram ini.

UML terdiri dari diagram-diagram, dimana setiap diagram di dalam UML

memperlihatkan sistem dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

a. Class Diagram

Kelas (Schmuller, 1999, p8) adalah sebuah kategori atau pengelompokan dari

hal-hal yang mempunyai atribut dan fungsi yang sama. Class diagram

(Rumbaugh, 1999, p190) adalah sebuah grafik presentasi dari gambaran statis

yang menunjukkan sekumpulan model elemen yang terdeklarasi (statis),

seperti kelas, tipe dan isinya serta hubungannya. Sebuah class diagram terdiri

dari sejumlah kelas yang dihubungkan dengan garis yang menunjukkan

hubungan antar kelas yang disebut dengan Associations (Rambaugh, 1999,

p47). Contoh Class diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1 (Sonnemans,

2003, p1).

Jenis-jenis Associations (Rambaugh, 1999, pp49-53) yaitu :

1. Aggregation

Page 17: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

22

Associations yang menggambarkan hubungan antar kelas di mana kelas

yang satu merupakan bagian dari kelas yang lainnya.

2. Composition

Associations yang menggambarkan hubungan erat antar kelas di mana kelas

composite mempunyai segala tanggung jawab untuk mengatur kelas lainnya

dan kedua kelas mempunyai lifetime yang sama.

3. Bidirectionality

Associations yang menghubungkan antara dua kelas atau lebih yang berbeda

object tapi tidak bergantung satu sama lainnya, sehingga apabila salah satu

kelas dihilangkan, kelas yang lain dapat tetap digunakan.

4. Generalization

Associations yang menghubungkan dua kelas atau lebih untuk membedakan

antara kelas yang umum dengan kelas yang khusus.

5. Inheritance

Associations yang menghubungkan dua kelas atau lebih yang dapat

menurunkan properties seperti attributes, operations antara kelas induk

dengan kelas anak.

Gambar 2.1 Class diagram

Page 18: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

23

Komponen-komponen yang digunakan dalam class diagram :

Tabel 2.1 Komponen - komponen class diagram

b. Use Case Diagram

Use case (Schmuller, 1999, p10), adalah sebuah gambaran dari fungsi sistem

yang dipandang dari sudut pandang pemakai. Actor adalah segala sesuatu

yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. (Whitten,

2004, p258). System boundary menunjukkan cakupan dari sistem yang dibuat

dan fungsi dari sistem tersebut.

Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem dalam use case

diagram:

Gambar 2.2 Komponen-komponen use case

Page 19: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

24

Jenis-jenis Use Case Relationships (Rambaugh, 1999, p65) antara lain :

1. Association

Garis yang menghubungkan antara actor dengan use case.

2. Extend

Menghubungkan antara dua atau lebih use case yang merupakan tambahan

dari base use case yang biasanya untuk mengatasi kasus pengecualian

3. Generalization

Hubungan antara use case umum dengan use case yang lebih khusus.

4. Include

Menghubungkan antara 2 atau lebih use case untuk menunjukkan use case

tersebut merupakan bagian dari base use case

Gambar 2.3 Use case diagram

c. Statechart Diagram

Sebuah state diagram (Lethbridge dan Laganiere, 2002, p276), merupakan

cara lain untuk mengekspresikan informasi dinamis tentang sebuah sistem,

diagram ini digunakan menggambarkan fungsi eksternal yang terlihat dari

sebuah sistem atau dari objek secara individu.

Page 20: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

25

Gambar 2.4 Statechart diagram

Berikut ini merupakan komponen-komponen yang digunakan dalam

StateChart Diagram :

Tabel 2.2 Komponen - komponen StateChart Diagram

d. Sequence Diagram

Sebuah sequence diagram (Lethbridge dan Laganiere, 2002,p270),

menunjukkan urutan pertukaran pesan yang dilakukan oleh sekumpulan objek

atau aktor yang mengerjakan pekerjaan.

Gambar 2.5 Sequence diagram

Page 21: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

26

Berikut ini merupakan komponen_komponen yang digunakan dalam

Sequence Diagram :

Tabel 2.3 Komponen - komponen sequence diagram

2.7 Web

Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai

berikut:

“kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan

informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau

gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-

masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Menurut Simarmata, (2010:51), “Web dapat diartikan sebagai alat untuk

menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

Page 22: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

27

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang

menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image,

bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga

memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan

pengelolaan yang terorganisasi.

2.7.1 HTML (Hypertext Mark-up Language)

HTML termasuk bahasa pemrograman yang tidak terstruktur yang

digunakan dalam penyusunan dokumen web di WWW (Wold Wide Web). Dengan

tata penulisan hypertext, dokumen dapat berisikan informasi grafis, video, sound

maupun link atau hubungan ke sumber-sumber lain di internet.

Sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk

menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari suatu teks tersebut

dalam suatu dokumen. Tanda yang diberikan dalam suatu penulisan program

HTML disebut sebagai tag.

Berikut adalah struktur dari dokumen HTML :

<HTML>

<HEAD>

………. Kepala dokumen

<TITLE>STRUKTUR HTML</TITLE></HEAD>

<BODY>

………. Isi dokumen

</BODY>

</HTML>

Stuktur di atas diapit oleh tag <HTML> dan </HTML> yang menandai awal dan

akhir dari sebuah dokumen HTML. Dua bagian di dalamnya adalah bagian kepala

Page 23: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

28

dokumen yang digunakan untuk menyisipkan informasi mengenai dokumen,

misalnya versi, revisi dan sebagainya. Sedangkan bagian yang diapit oleh tag

<TITLE> dan </TITLE> menunjukkan judul dari halaman web. Sedangkan bagian

yang diapit tag <BODY> dan </BODY> berisi dokumen atau informasi yang

hendak disajikan. (Kurniawan, 2010:10).

Arti HTML (Hypertext Mark-up Languange) dapat dipelajari dari setiap

elemennya yaitu :

a. Hypertext, World Wide Web memungkinkan penggunanya melompat dari satu

lokasi ke lokasi lain. Ini dapat terjadi karena adanya Hypertext Link yaitu suatu

teks yang berfungsi sebagai link (penghubung) dari satu lokasi ke lokasi yang

lainnya.

b. Mark-up, untuk membuat suatu link, teks tebal, miring atau komponen-

konponen web yang lainnya dilakukan dengan cara memberikan tanda atau

teks pada link yang akan dibuat tebal atau miring tersebut. Tanda-tanda

tersebut biasanya disebut mark-up tag atau biasa disingkat tag.

c. Language, sekalipun definisinya sebagai bahasa akan tetapi sebetulnya HTML

bukanlah suatu bahasa pemrograman.Tidak perlu menjadi programmer untuk

mempelajari HTML, yang kita lakukan adalah memberikan tanda pada bagian

tertentu dari teks.

Dengan Hypertext pada dokumen HTML, maka tidak perlu membaca dokumen

secara berurutan dari atas sampai ke bawah. Dengan links maka kita dengan bebas

meloncat dari satu topik ke topik yang sesuai dengan yang kita butuhkan.

2.7.2 PHP : Hypertext Prepocessor

PHP adalah singkatan dari "PHP Hypertext Preprocessor", yang

merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian

Page 24: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

29

besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi

PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk

memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

Kelebihan PHP yang paling utama adalah pada konektivitasnya dengan

system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP

adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL, dan lainnya. PHP dapat

berjalan di berbagai sistem operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX,

solaris maupun macintosh. PHP merupakan software yang open source yang

dapat anda download secara gratis. Software ini juga dapat berjalan pada web

server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd

dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita

kembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsifungsi baru. PHP

mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP,

NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat di instal sebagai bagian atau

modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak

keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari

apache, di antaranya adalah : tingkat keamanan yang cukup tinggi, waktu eksekusi

yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman weblainnya yang

berorientasi pada server-side scripting, akses ke system database yang lebih

fleksibel seperti MySQL.

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Adapun kode

berikut adalah contoh kode PHP yang berada di dalam kode HTML:

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>Latihan Pertama</TITLE>

Page 25: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

30

</HEAD>

<BODY>

Hello World !, <BR>

<?php

printf("Tgl. Sekarang: %s ", Date("d F Y"));

?>

</BODY>

</HTML>

Kode di atas disimpan dengan ekstensi “.php”. Kode PHP diawali dengan <?php

dan diakhiri dengan ?>, pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag

kode PHP. Berdasarkan tag inilah, pihak server dapat memahami kode PHP dan

kemudian memprosesnya.

Konsep kerja PHP pada prinsipnya serupa dengan kode HTML, hanya

saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera

dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memposes dan memberikan

hasilnya (berupa kode HTML) ke web server, selanjutnya web server

menyampaikan ke klien.

2.7.3 Cascading Style Sheets (CSS)

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang

digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam

bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat

halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian,

bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk

SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).

2.7.4 Apache Web Server

Page 26: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

31

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web

yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft

Windows, dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk

melayani dan memfungsikan situs web. Ada banyak web server yang

berkembang dan sering digunakan dalam membangun aplikasi berbasis web,

seperti PWS dan IIS yang dipakai oleh ASP-nya Microsoft Web Server

Netscape, Qitami, Caudium, dan Apache

2.7.5 MySQL Server

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar

untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational

Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu

atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung

satu atau beberapa kolom.

Untuk mengelola database MySQL ada beberapa cara yaitu melalui prompt

DOS (tool command line) dan dapat juga menggunakan program utility seperti:

a. PHP MyAdmin

b. MySQLGUI

c. MySQL Manager Java Based

d. MySQL Administrator for windows.

2.8 Literatur Review

Penulis mengambil contoh dari skripsi atau literature yang ada di internet atau di

perpustakaan.

Page 27: Landasan Teori Sistem Pembelajaran Budaya PHP

32

Tabel 2.4 Sumber Literatur

NO NAMA PENULIS JUDUL SKRIPSI1 Charles Gunawan,

Johanest Susanto dan Vorsen

Aplikasi Perangkat Ajar Pengenalan Seni Dan Budaya Indonesia “Petualangan Sibi” Untuk Sekolah Dasar Kelas VI

2 Rahmatur Rizal Aplikasi Pembelajaran Rumah Adat dan Lagu Daerah Dengan Media Game Mengetik Interaktif Menggunakan Adobe Flash

3 Heri Nuryunianto Putro

Aplikasi Pembelajaran Dan Game Edukasi Seni Budaya Indonesia Untuk Siswa SD Berbasis Multimedia.