LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2014/240210140060_l_6964.pdf ·...
Transcript of LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2014/240210140060_l_6964.pdf ·...
65
Lampiran 1. Prosedur analisis
1.1. Aktivitas antioksidan metode DPPH (Molyneux, 2004)
Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak teh herbal campuran daun
pegagan dan bunga krisan
Prosedur: Penetapan IC50 (Inhibition concentration 50%) dari larutan uji
menggunakan DPPH dengan spektrofotometer UV-Vis.
1) Pembuatan larutan stok
Sampel ditimbang sebanyak 6,25 mg dilarutkan dalam 25 mL metanol (250
ppm).
2) Pembuatan larutan DPPH
DPPH (8 mg) dilarutkan dalam metanol sampai 50 ml, sehingga diperoleh
larutan 100 ppm. Larutan dijaga pada suhu 5-100C terlindungi dari cahaya
untuk segera digunakan.
3) Penetapan panjang gelombang maksimum DPPH
Larutan DPPH diamati absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm
4) Uji aktivitas antioksidan dengan pembuatan larutan uji dan pembanding, dibuat
larutan uji dan larutan pembanding dalam berbagai konsentrasi pelarut metanol
melalui pengenceran bertingkat, sebagai berikut:
Konsentrasi (ppm) Sampel Blanko
Reference 2 ml metanol + 0,5 ml DPPH 2,5 ml metanol
250 2 ml sampel + 0,5 ml DPPH 2 ml sampel + 0,5 ml
metanol
125 1 ml sampel + 1 ml metanol +
0,5 ml DPPH
1 ml sampel + 1,5 ml
metanol
62,5 0,5 sampel + 1,5 ml metanol
+ 0,5 ml DPPH
0,5 ml sampel + 2
Metanol
31,25 0,25 sampel + 1,75 ml
metanol + 0,5 ml DPPH
0,25 ml sampel + 2,25
metanol
66
5) Pengukuran absorbansi dan % inhibisi senyawa uji
Berbagai konsentrasi pengenceran ditambahkan larutan DPPH 100 ppm
sebanyak 0,5 ml kemudian inkubasi selama 30 menit dan baca absorbansinya
pada panjang gelombang maksimum (517 nm)
6) Pengukuran IC50
Nilai IC50 dihitung dari kurva regresi linier antara % inhibisi serapan dengan
berbagai konsentrasi larutan uji dengan rumus:
% Inhibisi = 𝐴 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝐴 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐴 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 x 100%
Keterangan:
A blanko = serapan hitung blanko
A sampel = serapan hitung sampel
% inhibisi = persentase kapasitas penghambatan radikal bebas
Nilai IC50 diperoleh dengan mengganti Y (ordinat) dari persamaan regresi
linier yang diperoleh dalam kurva dengan nilai 50.
Tabel Intensitas kekuatan Antioksidan
1.2. Total flavonoid metode spektrofotometri (Thambe & Bhambar, 2014)
Tujuan:
Untuk mengetahui kadar flavonoid ekstrak teh herbal campuran daun
pegagan dan bunga krisan menggunakan quercetin sebagai standar.
Prosedur:
Nilai IC50 Intensitas kekuatan
≤ 50 Sangat kuat
> 50 – 200 Kuat
> 200 – 600 Lemah
> 600 Sangat lemah
67
0,1 gram ekstrak dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, kemudian
ditambahkan 3 mL metanol, 0,2 mL larutan AlCl3 10%, 0,2 mL larutan CH3COOK
1M. Kemudian ditambahkan akuades hingga volume mencapai 10 ml lalu
didiamkan selama 10 menit. Dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer
UV-vis pada panjang gelombang 434 nm menggunakan quercetin (0,00 ; 0,1 ; 0,2 ;
0,3 ; 0,4 ; 0,5 ppm). Konsentrasi standar dan Absorbansi Quercetin dapat dilihat
pada tabel berikut:
Konsentrasi standar Absorbansi
0 0,0000
0,1 0,1690
0,2 0,3600
0,3 0,5480
0,4 0,7290
0,5 0,9000
Cara perhitungan kadar flavonoid pada bahan sebagai berikut:
Kadar flavonoid (mg/g) = 𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
1.3. Uji Kualitatif Triterpenoid
Larutan uji sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu
y = 0,1819x - 0,0039R² = 0,9997
-0,2
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
0 2 4 6
Ab
sorb
ansi
Quercetin (ppm)
Kurva Standar Quersetin
kurva std quersetin
Linear (kurva stdquersetin)
68
ditambahkan dengan asam asetat anhidrat sampai sampel terendam ±1,5 mL.
Selanjutnya ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Adanya
triterpenoid ditandai dengan terbentuknya cincin jingga kecoklatan, merah atau
violet pada perbatasan larutan (Harborne, 1996).
1.4. Intensitas kecerahan warna (nilai L*), warna hijau (nilai a*), dan
warna kuning (nilai b*) menggunakan metode chromameter C5 (Yam
and Papadakis, 1998)
Tujuan: Untuk mengetahui intensitas warna pada ekstrak teh herbal campuran daun
pegagan dan bunga krisan
Prosedur:
1. Persiapan sampel
2. Tahap kalibrasi alat dilakukan dengan menempatkan kepala optik secara
vertikal diatas plat putih standar dengan bagian belakang plat menghadap ke
sumber cahaya.
3. Pengukuran warna sampel
4. Memilih menu pada alat untuk menggunakan skala pengukuran L*, a*, dan b*
5. Kepala optik diletakkan secara vertikal diatas sampel.
6. Menekan tombol start dan data hasil pengukuran warna sampel dapat diamati
berupa data dalam unit warna CIE lab.
- notasi L* menyatakan parameter kecerahan (light), mempunyai nilai 0
(hitam) sampai 100 (putih)
- notasi a* menyatakan kromatik campuran merah hijau
nilai a+ dari 0 sampai +100 untuk warna merah
69
nilai a- dari 0 sampai -80 untuk warna hijau
- notasi b*menyatakan kromatik campuran kuning biru
nilai b+ dari 0 sampai +70 untuk warna kuning
nilai b- dari 0 sampai -70 untuk warna biru
7. Menentukan nilai 0Hue dengan mengonversikan nilai L*, a* dan b* dengan
menggunakan rumus :
Hue = tan-1 (b*/a*)
Tabel Nilai Hue dan daerah Kisaran Warna Kromatis
Nilai Hue Daerah Kisaran Warna Kromatisitas
3420 ˗ 180 Red Purple (RP)
180 ˗ 540 Red (R)
540 ˗ 900 Yellow Red (YR)
900 ˗ 1260 Yellow (Y)
1260 ˗ 1620 Yellow Green (YG)
1620 ˗ 1980 Green (G)
1980 ˗ 2340 Blue Green (BG)
2340 ˗ 2700 Blue (B)
2700 ˗ 3060 Blue Purple (BP)
3060 ˗ 3420 Purple (P)
(Sumber : Hutchings, 1999)
1.5. Kadar Sisa Pelarut (Modifikasi AOAC, 1990)
Analisis ini menggambarkan kadar pelarut yang tertinggal dalam ekstrak teh
herbal campurandaun pegagan dan bunga krisan. Perhitungannya didasarkan
kepada massa pelarut yang menguap dari setiap massa bahan yang diuapkan.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan botol vial menggunakan etanol;
2. Mengeringkan botol vial menggunakan oven;
3. Menimbang botol vial menggunakan neraca analitik (a);
70
4. Memasukkan 1 gram ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga
krisan ke dalam botol vial (b);
5. Ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan dalam botol
vial dievaporasi pada suhu 500C selama 1 jam;
6. Setelah 1 jam, botol vial ditimbang kembali;
7. Menghitung kadar sisa pelarut dengan persamaan berikut :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (%) =b − (c − a)
b𝑥 100%
Keterangan :
a = massa botol vial kosong (g)
b = massa awal ekstrak (b)
c = massa botol vial setelah dilakukan evaporasi (g)
1.6. Bobot jenis (SNI-06-2385-2006)
Bobot jenis adalah perbandingan massa suatu zat dengan massa air pada
volume dan suhu yang sama. Prosedur pengukuran bobot jenis ekstrak teh herbal
campuran daun pegagan dan bunga krisan adalah sebagai berikut:
1. Piknometer dicuci dan dibersihkan dengan alkohol. Piknometer dikeringkan
dengan aliran udara kering kemudian ditutup;
2. Piknometer kosong tutupnya ditimbang menggunakan neraca analitik
selama 30 menit (m);
3. Piknometer kosong diisi dengan aquades, selama pengisian dengan aquades
hindari terjadinya gelembung udara. Kemudian piknometer berisi aquades
dipanaskan menggunakan penangas air pada suhu 250C ± 0,20C selama 30
menit;
71
4. Setelah dipanaskan, piknometer dikeringkan bagian luarnya kemudian
ditimbang selama 30 menit (m1);
5. Piknometer dikosongkan kembali lalu dicuci dan dibersihkan dengan
alkohol, kemudian dikeringkan dengan aliran udara kering;
6. Piknometer kosong diisi dengan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan
dan bunga krisan sebanyak 1 mL, selama pengisian hindari terjadinya
gelembung udara. Kemudian piknometer dipanaskan menggunakan
penangas air pada suhu 250C ± 0,20C selama 30 menit;
7. Piknometer berisi ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga
krisan ditempatkan dalam neraca analitik, didiamkan selama 30 menit
kemudian piknometer tersebut ditimbang (m2);
8. Melakukan perhitungan bobot jenis dengan rumus sebagai berikut :
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 =(𝑚2 − m)
(𝑚1 − m)
Keterangan :
m = bobot piknometer kosong (g)
m1 = bobot piknometer + aquades (g)
m2 = bobot piknometer + ekstrak (g)
72
Lampiran 2. Data dan perhitungan statistik aktivitas antioksidan ekstrak teh
herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan
Data Hasil Pengamatan Aktivitas Antioksidan teh herbal campuran Daun
Pegagan dan Bunga Krisan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-
Rata SD
1 2 3 4
A 148,25 154,8 103,60 107,40 514,05 128,51 26,75
B 192,85 195,78 189,33 208,61 786,57 196,64 8,40
C 367,17 327,39 330,21 336,79 1.361,56 340,39 18,28
Total 708,27 677,97 623,14 652,8 2.662,18
Data Transformasi Log
Perlakuan Ulangan
Total Total^2 Rata-
Rata SD
1 2 3 4
A 2,171 2,190 2,015 2,031 8,41 70,68 2,102 0,0913
B 2,285 2,292 2,277 2,319 9,17 84,15 2,293 0,0183
C 2,565 2,515 2,519 2,527 10,13 102,54 2,532 0,0228
Total 7,02 7,00 6,81 6,88 27,71 257,37
Total^2 49,30 48,95 46,39 47,30 191,95
Tabel Sidik Ragam
Sumber
Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk
Ulangan 3 0,00983 0,00328 1,11 4,76 63,9720
Perlakuan 2 0,37079 0,18540 62,69 5,14
Galat 6 0,01774 0,00296
Total 11 0,39837
Fh perlakuan > F05
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap aktivitas antioksidan, maka perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Sx = √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟 = 0,0272
Perlakuan Rata-
rata SSR LSR
Selisih Dua Rata-
rata Hasil
A 17,69 bc
B 21,04 3,46 0,09 3,35 b
C 25,64 3,58 0,10 7,95 4,6 a
73
Perlakuan A B C
SSR 3,46 3,58
LSR 0,09 0,10
Rata-Rata 17,69 21,04 25,64
Rataan
LSR
a 25,54
b 20,95
bc 17,69
Kesimpulan
Perlakuan Aktivitas Antioksidan (ppm)
A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan 128,51 ± 26,8bc
B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan 196,64 ± 8,4b
C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 340,93 ± 18,3a
Keterangan: Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda
nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5%
Contoh perhitungan IC50 dari sampel A
Diketahui nilai R = 0,89
Vsampel Vdpph Vmet Vblanko Vmet Absorbansi Konsentrasi
(ppm) % Inhibisi
2 0,5 0 2 0,5 0,275 250 69,10
1 0,5 1 1 1,5 0,53 125 40,45
0,5 0,5 1,5 0,5 2 0,55 62,5 38,20
0,25 0,5 1,25 0,25 2,25 0,61 31,25 31,46
Menghitung nilai % Inhibisi pada konsentrasi 250 ppm:
% 𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =(A referensi − A sampel)
(A referensi) 𝑥 100%
% 𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =(0,89 − 0,275)
(0,275) 𝑥 100%
% 𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 = 69,10 %
74
Kurva Daya Hambat
y = 0,1674x + 25,183
R² = 0,9471
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
0 50 100 150 200 250 300
% I
nhib
isi
Konsentrasi (ppm)
Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap
DPPH Ulangan 1
y = 0,1616x + 24,985
R² = 0,7881
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
0 50 100 150 200 250 300
% I
nhib
isi
Konsentrasi
Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap
DPPH Ulangan 2
y = 0,1135x + 38,241
R² = 0,5499
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
0 50 100 150 200 250 300
% I
nhib
isi
Konsentrasi
Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap
DPPH Ulangan 3
75
Nilai IC50 dari Ekstrak Formulasi A
Ulangan Pers. Regresi Linear IC50 (ppm) Rata-rata (ppm)
1 y = 0,1674x + 25,183 148,25
128,51 ± 26,8 2 y = 0,1616x + 24,985 154,8
3 y = 0,1135x + 38,241 103,6
4 y = 0,1144x + 37,714 107,4
Contoh perhitungan ulangan 1 :
y = 0,1674x + 25,183
50 = 0,1674 (x) + 25,183
24,817 = 0,1674 x
x = 148,25 ppm
y = 0,1144x + 37,714
R² = 0,591
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
0 50 100 150 200 250 300
% I
nhib
isi
Konsentrasi
Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap DPPH
Ulangan 4
76
Lampiran 3. Data dan perhitungan statistik total flavonoid ekstrak teh herbal
campuran daun pegagan dan bunga krisan
Data Hasil Pengamatan Total Flavonoid Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun
Pegagan dan Bunga Krisan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata SD 1 2 3 4
A 6,56 6,41 8,03 7,91 28,91 7,23 0,86
B 6,45 6,26 7,99 7,79 28,49 7,12 0,89
C 7,69 6,57 6,45 7,19 27,9 6,98 0,58
Total 20,7 19,24 22,47 22,89 85,3
Data Hasil Transformasi Log
Perlakuan Ulangan
Total Total^2 Rata-
Rata SD
1 2 3 4
A 0,817 0,807 0,905 0,898 3,43 11,74 0,86 0,0519
B 0,810 0,797 0,903 0,892 3,40 11,56 0,85 0,0547
C 0,886 0,818 0,810 0,857 3,37 11,36 0,84 0,0356
Total 2,51 2,42 2,62 2,65 10,20 34,66
Total^2 6,31 5,86 6,85 7,00
Perlakuan Ulangan
Total Total^2 1 2 3 4
A 0,67 0,65 0,82 0,81 2,94 11,74
B 0,66 0,63 0,81 0,79 2,90 11,56
C 0,78 0,67 0,66 0,73 2,84 11,36
Total 2,11 1,95 2,29 2,34 8,69 34,66
Total^2 6,31 5,86 6,85 7,00 26,02
Tabel Sidik Ragam
Sumber
Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk
Ulangan 3 0,01061 0,00354 2,07 4,76 8,6643
Perlakuan 2 0,00040 0,00020 0,12 5,14
Galat 6 0,01026 0,00171
Total 11 0,02127
Fh perlakuan < F05
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap total flavonoid, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Sx 0,021
77
Perlakuan C B A
SSR 3,46 3,58
LSR 0,07 0,07
Rata-Rata 0,84 0,85 0,86 Rataan LSR
0,79
a 0,78
Perlakuan Rata-rata SSR LSR Selisih Dua Rata-rata Hasil
A 7,23 a
B 7,12 3,46 0,07 0,11 a
C 6,98 3,58 0,07 0,25 0,14 a
KESIMPULAN
Perlakuan Total Flavonoid
A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan 7,23 ± 8,58a
B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan 7,12 ± 8,95a
C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 6,98 ± 5,76a
Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda
nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5%
Contoh perhitungan kadar flavonoid ekstrak formulasi C
Sampel Ulangan Absorbansi
(y)
w
Sampel
(gram)
V
Sampel
(ml)
FP A b x (mg/L)
C
1 0,463 1,0017 30 100 0,1819 0,0039 2,5668
2 0,458 1,0017 30 100 0,1819 0,0039 2,1930
3 0,423 1,0017 30 100 0,1819 0,0039 2,1545
4 0,433 1,0017 30 100 0,1819 0,0039 2,4019
Nilai x diperoleh dari persamaan kurva standar quercetin :
y = 0,1819 x – 0,0039
0,463 = 0,1819 x – 0,0039
x = 2,5668 mg/L
Perhitungan kadar flavonoid menggunakan rumus berikut :
Kadar flavonoid (mg/g) = 𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
78
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 1) = 2,5668 (
mg
L) x 100𝑥 0,03 𝐿
1,0017 𝑔
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 1) = 7,687 mg/g
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 2) = 2,1930 (
mg
L) x 100𝑥 0,03 𝐿
1,0017 𝑔
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 2) = 6,568 mg/g
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 3) = 2,1545 (
mg
L) x 100𝑥 0,03 𝐿
1,0017 𝑔
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 3) = 6,452 mg/g
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 4) = 24019 (
mg
L) x 100𝑥 0,03 𝐿
1,0017 𝑔
Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 4) = 7,193 mg/g
Sampel Ulangan Kadar flavonoid (mg/g) Rata-rata
C
1 7,687
6,975 2 6,568
3 6,452
4 7,193
79
Lampiran 4. Data dan perhitungan statistik intensitas warna ekstrak teh
herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan
Data Hasil Pengamatan Warna (L*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun
Pegagan dan Bunga Krisan
Perla
kuan
Ulangan Total Total^2
Rata-
Rata SD
1 2 3 4
A 46,40 43,19 45,59 46,78 181,94 33.102,16 45,49 0,57
B 43,45 46,30 46,47 44,41 180,62 32.621,78 45,15 1,47
C 44,95 43,89 43,94 43,66 176,42 31.124,02 44,11 1,61
Total 134,79 133,37 135,99 134,84 538,98 96.847,96 134,74
Total^2 18.168,34 17.786,22 18.491,92 18.180,48 72.626,96
Tabel Sidik Ragam Warna (L*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun
Pegagan dan Bunga Krisan
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk
Ulangan 3 1,15 0,38 0,16 4,76 24.207,84
Perlakuan 2 4,15 2,08 0,88 5,14
Galat 6 14,11 2,35
Total 11 19,41
Fh perlakuan < F05
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
warna L*, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Sx 0,7668
Perlakuan C B A
SSR 3,46 3,58
LSR 2,65 2,75
Rata-Rata 44,11 45,15 45,49 Rataan LSR
42,74
a
KESIMPULAN
Perlakuan Warna (L*)
A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan 45,49a
B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan 45,15a
C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 44,11a
Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menunjukkan hasil
yang tidak berbeda nyata
80
Data Hasil Pengamatan Warna (a*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun
Pegagan dan Bunga Krisan
Perlakuan Ulangan
Total Total
kuadrat
Rata-
Rata SD
1 2 3 4
A -0,24 -1,19 -0,14 0,2 -1,37 1,88 -0,34 0,60
B 1,33 1,19 -0,27 0,51 2,76 7,62 0,69 0,73
C 1,11 1,67 2,46 1,78 7,02 49,28 1,76 0,55
Total 2,20 1,67 2,05 2,49 8,41 58,77 2,10
Total^2 4,84 2,79 4,20 6,20 18,03
Tabel Sidik Ragam Warna (a*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan
dan Bunga Krisan
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk
Ulangan 3 0,12 0,04 0,07 4,76 5,89
Perlakuan 2 8,80 4,40 7,58 5,14
Galat 6 3,48 0,58
Total 11 12,40
Fh perlakuan > F05
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap warna a*, maka perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Uji Lanjut Duncan
Sx = √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟 = 0,3809
Perlakuan Rata-rata SSR LSR Selisih Dua Rata-rata Hasil
A -0,34 b
B 0,69 3,46 1,32 1,03 a
C 1,76 3,58 1,36 2,1 1,07 a
A B C
-0,34 0,69 1,76
a 0,40
.b
KESIMPULAN
Perlakuan Warna (a*)
A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan -0,34 ± 0,60b
B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan 0,69 ± 0,73a
C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 1,76 ± 0,55a
Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak
berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5%
81
Data Hasil Pengamatan Warna (b*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun
Pegagan dan Bunga Krisan
Perlakuan Ulangan
Total Total^2 Rata-
Rata SD
1 2 3 4
A 14,42 12,84 14,32 14,86 56,44 3.185,47 14,11 0,88
B 14,65 11,85 14,87 15,55 56,92 3.239,89 14,23 1,63
C 15,39 15,93 15,39 15,48 62,19 3.867,60 15,55 0,26
Total 44,46 40,62 44,58 45,89 175,55 10.292,96 43,89
Total^2 1.976,69 1.649,98 1.987,38 2.105,89 7.719,94
Tabel Sidik Ragam Warna (b*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan
dan Bunga Krisan
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk
Ulangan 3 5,16 1,72 1,93 4,76 2.568,15
Perlakuan 2 5,09 2,54 2,85661 5,14
Galat 6 5,34 0,89
Total 11 15,60
Fh perlakuan < F05
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap warna b*, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Sx 0,4719
Perlakuan B C A
SSR 3,46 3,58
LSR 1,63 1,69
Rata-Rata 14,11 14,23 15,55 Rataan LSR
13,86
a
KESIMPULAN
Perlakuan Warna (b*)
A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan 15,55 ± 0,26a
B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan 14,11 ± 0,88a
C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 14,23 ± 11,63a
Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda
nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5%
82
Data dan Hasil Perhitungan Nilai 0Hue
Data Hasil Perhitungan 0Hue Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan
Bunga Krisan
Perlakuan b* a* Hue Warna Kesimpulan
A = 60:40 14,11 0,34 88,62 Yellow Red
YR (Yellow Red) B = 50:50 14,23 0,69 87,22 Yellow Red
C = 40:60 15,55 1,76 83,54 Yellow Red
Contoh Perhitungan Sampel A:
0Hue = Tan-1 (b*/a*)
0Hue = Tan-1 (14,11/0,34)
0Hue = 88,62 (Berada pada kisaran warna 540 - 900 = Kuning Kemerahan)
84
Lampiran 5. Data dan Perhitungan Uji Lanjutan Ekstrak Terpilih
1. Uji Residu Pelarut
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (%) =b − (c − a)
b𝑥 100%
Keterangan :
a = massa botol vial kosong (g)
b = massa awal ekstrak (b)
c = massa botol vial setelah dilakukan evaporasi (g)
Perhitungan kadar sisa pelarut pada sampel A1 :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (%) =27,1420 − (27,0641 − 26,1410)
27,1420𝑥 100%
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (%) = 0,966 %
Perhitungan kadar sisa pelarut pada sampel A2 :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 (%) =26,4815 − (26,4104 − 25,4799)
26,4815𝑥 100%
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 (%) = 0,965 %
Rata – rata kadar sisa etanol dalam ekstrak teh herbal campuran daun
pegagan dan bunga krisan adalah 0,9655%.
2. Uji Bobot jenis
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 =(𝑚2 − m)
(𝑚1 − m)
Keterangan :
m = bobot piknometer kosong (g)
m1 = bobot piknometer + aquades (g)
85
m2 = bobot piknometer + ekstrak (g)
Perhitungan bobot jenis pada sampel A1 :
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 =(8,5263 − 7,5330)
(9,6688 − 7,5330)
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 = 0,4651 𝑔/𝑚𝐿
Perhitungan bobot jenis pada sampel A2 :
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 =(8,6642 − 7,4224)
(9,6230 − 7,4224)
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 = 0,5643 𝑔/𝑚𝐿
Rata – rata bobot jenis dari ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan
bunga krisan adalah 0,51 g/mL.
3. Aktivitas Antioksidan
Ulangan 1
Vsampel Vdpph Vmet Vblanko Vmet Absorbansi R
2 0,5 0 2 0,5 0,354 0,96
1 0,5 1 1 1,5 0,464
0,5 0,5 1,5 0,5 2 0,666
0,25 0,5 1,25 0,25 2,25 0,824
Ulangan 2
Vsampel Vdpph Vmet Vblanko Vmet Absorbansi R
2 0,5 0 2 0,5 0,352 0,96
1 0,5 1 1 1,5 0,475
0,5 0,5 1,5 0,5 2 0,669
0,25 0,5 1,25 0,25 2,25 0,826
Kurva daya hambat yang dihasilkan
86
Tabel Aktivitas antioksidan seduhan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan
dan bunga krisan
Ulangan 1
Konsentrasi
(ppm) Absorbansi
%
Inhibisi Persamaan Nilai IC50 (ppm)
Blanko 0,96 0
y = 0,0105x +
15,29 3.305,71
5000 0,354 63,13
2500 0,464 51,67
1250 0,666 30,63
625 0,824 14,17
Ulangan 2
Konsentrasi
(ppm) Absorbansi
%
Inhibisi Persamaan Nilai IC50 (ppm)
Blanko 0,96 0
y = 0,0106x +
14,701 3.330,09
5000 0,352 63,33
2500 0,475 50,52
1250 0,669 30,31
625 0,826 13,96
Sehingga, didapatkan rata – rata nilai IC50 dari seduhan ekstrak teh herbal
campuran daun pegagan dan bunga krisan adalah 3.317,90 ppm.
y = 0,0105x + 15,29R² = 0,868
0,00
50,00
100,00
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
IC5
0
Konsentrasi
Kurva Daya Hambat A1
y = 0,0106x + 14,701R² = 0,8838
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
IC5
0
Konsentrasi
Kurva Daya Hambat A2
87
4. Total Flavonoid
Tabel. Data dan Hasil Perhitungan Flavonoid Seduhan Ekstrak teh herbal campuran
daun pegagan dan bunga krisan
Ulangan Absorbansi
(y)
w
Sampel
(gram)
V
Sampel
(ml)
FP a b x (mg/L)
1 0,664 100 1000 20 0,1819 0,0039 3,6718
2 0,657 100 1000 20 0,1819 0,0039 3,6333
Ulangan Kadar flavonoid (mgQE/g) Rata-rata (mgQE/g)
1 0,734 0,731
2 0,727
5. Uji Kualitatif Triterpenoid
Terbentuk cincin coklat = Positif (+)
6. Uji Warna
Ulangan L* a* b* 0Hue Warna
1 61,98 2,96 45,4 86,27 Yellow Red
2 63,11 1,59 42,63 87,86 Yellow Red
88
Lampiran 6. Skema studi pustaka
Pencarian pustaka mengenai ekstrak teh herbal
Tujuan : Mempelajari dan memperoleh informasi mengenai metode pembuatan
ekstrak teh herbal daun pegagan dan bunga krisan
91
Lampiran 8. Dokumentasi penelitian
Sortasi dan Trimming Bunga Krisan Sortasi dan Trimming Daun Pegagan
Pengeringan Bunga Krisan Pengeringan Daun Pegagan
Simplisia Bunga Krisan Simplisia Daun Pegagan
Pengecilan ukuran Pencampuran (Formulasi A-B-C)