LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120268_l_1756.pdf · air...
-
Upload
vuongtuong -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120268_l_1756.pdf · air...
LAMPIRAN
42
Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea
javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan
Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat
Darah (Follin-Wu)
A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.)
Produksi minyak esensial diperoleh secara ekstraksi sesuai dengan
prosedur penelitian Subeki dkk. (2006) :
1. Sebanyak 80 kg tepung buah makasar direndam selama 1 minggu dan
setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks
selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit.
2. Filtrat disaring dengan menggunakan kain saring dan kemudian diuapkan
dengan evaporator menjadi 1 L.
3. Filtrat pekat tersebut kemudian diekstrak dengan etil asetat (EtOAc)
hingga diperoleh fraksi air dan EtOAc.
4. Fraksi CHCl³ diuapkan hingga kering dan kemudian dimasukkan ke dalam
silika gel kolom kromatografi dan dielusi dengan clorofom sehingga
diperoleh 3 fraksi.
5. Minyak esensial diperoleh dari fraksi 2 (1:2) lalu dievaporasi untuk
memperoleh minyak esensial murni.
B. Pengambilan Sampel Darah
1. Objek penelitian (itik Cihateup fase grower) disiapkan sebanyak 48 ekor.
2. Sebelum sampel darah diambil, bagian vena pectoralis dibersihkan terlebih
dahulu dengan alkohol 70%.
3. Sampel darah diambil pada bagian vena pectoralis sebanyak 9 mL dengan
menggunakan syringe.
43
4. Sampel darah tersebut selanjutnya ditampung dengan menggunakan
tabung ber-EDTA yang mengandung anti koagulan.
C. Penetapan Profil Urea Darah (DAM)
1. Disediakan 31 tabung reaksi, yaitu 1 tabung reaksi yang diberi tanda
standar dan 30 tabung diberi tanda uji.
2. Dipipetkan kepada tabung reaksi standar sebanyak 5 mL larutan TCA 5%
dan larutan standar sebanyak 0,25 mL.
3. Dipipetkan kedalam 30 tabung reaksi uji larutan TCA 5% sebanyak 5 mL,
serum atau darah sebanyak 0,25 mL dan larutan standar 0,25 mL.
4. Masing-masing tabung dicampur dengan baik, selanjutnya endapan dipisah
dengan cara disentrifugasi selama 5 menit. Supernatan digunakan untuk
penetapan profil urea darah.
5. Langkah berikutnya yaitu disediakan 32 buah tabung reaksi, 1 tabung
diberi tanda blanko, 1 tabung diberi tanda standar, dan 30 tabung diberi
tanda uji.
6. Dipipetkan kedalam tabung reaksi blanko larutan katalisator dan larutan
DAM masing-masing sebanyak 5 mL.
7. Dipipetkan kedalam tabung reaksi standar supernatan standar (hasil
sentrifugasi tabung reaksi standar pada langkah b dan d ) sebanyak 0,25
mL, larutan katalisator dan larutan DAM masing-masing sebanyak 5 mL.
8. Dipipetkan kedalam 30 tabung reaksi uji supernatan serum (hasil
sentrifugasi tabung reaksi uji pada langkah c dan d sebelumnya) sebanyak
0,25 mL, larutan katalisator dan larutan DAM masing-masing sebanyak 5
mL.
9. Selanjutnya larutan dalam tabung dicampur dengan baik.
44
10. Lalu seluruh tabung diletakkan dalam penangas air mendidih selama 6
menit.
11. Kemudian tabung diangkat dari penangas dan didiamkan selama 10 menit
pada suhu kamar.
12. Serapan sampel dibaca pada panjang gelombang 525 nm. Warna yang
terbentuk cepat memucat, sehingga pembacaan harus cepat dilakukan.
D. Penentuan Profil Asam Urat Darah (Folin-Wu)
1. Sampel yang diperlukan yaitu filtrat darah bebas protein dibuat terlebih
dahulu dengan menggunakan cara Follin-Wu.
1) Dipipetkan 7 mL akuades kedalam labu Erlenmeyer 125 mL yang
kering.
2) Ditambahkan 1 mL bahan yang akan diperiksa, lalu labu digoyang
dengan perlahan.
3) Ditambahkan 1 mL larutan Na-tungstat 10%, dicampurkan dengan
cara menggoyang labu.
4) Ditambahkan 1 mL H2SO4 2/3 N secara tetes demi tetes sambil `terus
menggoyang labu.
5) Labu didiamkan selama 10 menit.
6) Lalu disaring melalui kertas saring yang kering dan filtrat yang keluar
ditampung.
2. Reagen yang diperlukan untuk menetapkan profil asam urat darah seperti
larutan urea sianida, pereaksi asam urat, larutan standar asam urat, dibuat
terlebih dahulu.
3. Pembuatan larutan (Reagen) sianida :
45
1) Dilarutkan 75 g natrium sianida dalam 700 mL air dalam gelas kimia
2000 mL.
2) Lalu ditambahkan 300 g urea dan diaduk.
3) Selanjutnya ditambahkan 5 g kalsium oksida dan aduk selama 10
menit.
4) Larutan didiamkan selama 24 jam setelah itu disaring.
5) Ditambahkan 2 g bubuk lithium oksalat.
6) Larutan dikocok selama 15 menit kemudian disaring.
4. Membuat pereaksi asam urat.
1) Dimasukkan 100 g natrium tungstat (bebas molibdat) ke dalam labu
florence 500 mL.
2) Pada labu lain dicampur 32-33 mL asam fosfat 85% dengan 150 mL
akuades.
3) Larutan asam fosfat ini dituangkan ke dalam labu berisi tungstat dan
diaduk.
4) Ditambahkan beberapa butir gelas didih dan dididihkan dengan hati-
hati diatas api kecil (burnermikro) selama 1 jam.
5) Diletakkan labu berisi 200 mL air dingin sebagai kondensor untuk
mencegah cairan hilang akibat menguap.
6) Pada akhir pendidihan dihilangkan warna yang terjadi dengan sedikit
air brom.
7) Lalu dididihkan kembali untuk menghilangkan brom yang berlebihan.
8) Selanjutnya didinginkan dan diencerkan sampai 500 mL.
5. Larutan standar asam urat 0,02 mg/5 mL dibuat dengan cara
mengencerkan larutan stok asam urat (1 mg/5 mL):
46
Membuat stok asam urat (1 mg/5 mL):
1) Dinatrium hidrogen fosfat sebanyak 9 g dan 1 g natrium dihidrogen
fosfat dilarutkan kedalam 300 mL akuades panas.
2) Bila ada cairan tidak jernih arutan tersebut disaring, lalu diencerkan
sampai 500 mL dengan akuades panas.
3) Larutan ini dituangkan kedalam labu ukur 1000 mL yang berisi 200
mg asam urat yang telah dilarutkan dengan beberapa mL akuades.
4) Larutan dikocok sampai larut sempurna dan didinginkan.
5) Lalu ditambahkan 1,4 mL asam asetat glasial dan diencerkan sampai
1000 mL.
6) Selanjutnya kloroform ditambahkan untuk mencegah tumbuhnya
jamur dan bakteri.
a. Larutan stok asam urat yang telah dibuat (langkah a sampai f)
dimasukkan sebanyak 10 mL kedalam dimasukkan labu ukur 500
mL.
b. Kemudian ditambahkan 400 mL akuades.
c. Terakhir, ditambahkan 5 mL asam klorida pekat dan diencerkan
sampai 500 mL.
6. Disediakan 62 buah tabung reaksi 25 mL dan diberi tanda, 1 tabung
ditandai blanko, 1 tabung ditandai standar dan 30 tabung ditandai uji
7. Dipipetkan kedalam tabung reaksi blanko akuades sebanyak 5 mL dan
larutan urea sianida sebanyak 10 mL.
8. Dipipetkan kedalam tabung reaksi standar larutan standar asam urat
sebanyak 5 mL dan larutan urea sianida sebanyak 10 mL.
47
9. Dipipetkan kedalam 30 tabung reaksi uji filtrat darah bebas protein
sebanyak 5 mL, standar asam urat sebanyak 5 mL dan larutan urea sianisa
sebanyak 10 mL.
10 Isi masing-masing tabung dicampur dengan cara diputar pada 60oC.
11 Pereaksi asam urat dipipetkan kedalam seluruh tabung sebanyak 4 mL
kedalam masing-masing tabung.
12 Tabung didiamkan selama 20 menit pada suhu kamar.
13 Selanjutnya, diencerkan dengan akuades hingga 25 mL dengan cara
membolak-balikkan tabung.
14 Setelah 20 menit serapan dibaca pada panjang gelombang 540 nm.
48
Lampiran 2. Output Analisis Varians Polinomial Orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar
terhadap Kadar Asam Urat Darah Itik Cihateup
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups (Combined)
Linear Term
Contrast
Deviation
8,606
7,865
0,741
3
1
2
2,869
7,865
0,371
37,358
102,423
4,826
0,000
0,000
0,019
Within Groups 1,536 20 0,77
Total 10,142 23
49
Lampiran 3. Output Analisis Contrast Orthogonal Perbedaan Kadar Asam Urat Darah dengan Level Pemberian
Minyak Buah Makasar yang Berbeda
Contrast
Value of
Contrast Std. Error t df Sig. (2-tailed)
Asam Urat
Darah
Assume equal
variances
1
2
3
3,6923
0,8158
0,6122
0,39190
0,27712
0,15999
9,422
2,944
3,826
20
20
20
0,000
0,008
0,001
Does not assume
equal variances
1
2
3
3,6923
0,8158
0,6122
0,50373
0,24894
0,11767
7,330
3,277
5,203
6,170
7,928
9,048
0,000
0,011
0,001
50
Lampiran 4. Output Analisis Varians Polinomial Orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar
terhadap Kadar Urea Darah Itik Cihateup
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups (Combined)
Linear Term
Contrast
Deviation
3516,923
3216,232
300,691
3
1
2
1171,308
3216,232
150,346
25,827
70,856
3,312
0,000
0,000
0,057
Within Groups 907,821 20 45,391
Total 4424,744 23
51
Lampiran 5. Output Analisis Contrast Orthogonal Perbedaan Kadar Urea Darah dengan Level Pemberian
Minyak Buah Makasar yang Berbeda
Contrast
Value of
Contrast Std. Error t df Sig. (2-tailed)
Urea Darah Assume equal
variances
1
2
3
-74,9822
-26,2682
-2,2908
9,52796
6,73729
3,88977
-7,870
-3,899
-0,589
20
20
20
0,000
0,001
0,562
Does not assume
equal variances
1
2
3
-74,9822
-26,2682
-2,2908
6,11830
10,54116
1,45375
-12,255
-2,492
-1,576
8,640
5,194
6,996
0,000
0,053
0,159
52
Lampiran 6. Proses Pengambilan Sampel Darah
Lampiran 7. Sampel yang telah Dicampur Reagen
Lampiran 8. Analisis Sampel Menggunakan Spektrofotometer