Lampiran Kegiatan Workshop - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15400/8/13.11.0017 LTP...
Transcript of Lampiran Kegiatan Workshop - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15400/8/13.11.0017 LTP...
Lampiran Kegiatan Workshop
1. Kegiatan Workshop Budidaya
Budidaya dengan rimpang
Gambar Budidaya Rimpang Bambu Sumber :
http://www.biotifor.or.id/2013/lb.file/gambar/File/Berita%202017/Budidaya%20Bambu%20-%20Ardhany%20-%20BBPPBPTH.pdf
- Pilih rimpang dari rumpun bambu
- Potong batang pada 3 atau 4 buku di atas tanah
- Potong lagi pada rimpangnya
- Gali akar dan tanah sekitar 10-15cm dari pangkalnya
- Jaga rimpang agar tetap basah hingga penanaman
- Tanam rimpang kira-kira 10-15cm
- Sirami dengan air dan pemupukan dengan kompos
Budidaya dengan potongan batang
Gambar Budidaya Batang Bambu Sumber :
data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD//wBoJA/DpJ+
- Pilih batang bambu yang berumur sekitar 2-3 tahun dan
memiliki banyak cabang
- Potong sedekat mungkin dengan tanah dan kemudiap
potong-potong batangnya tapi sisakan 2atau 3 cabang
pada satu sisinya.
- Gali dan kubur batang kira-kira 15cm
- Sirami dengan air
Budidaya dengan cabang
- Potong cabang sedekat mungkin dengan batang utama
kira-kira 1 m.
- Lakukan seperti budidaya potongan batang.
Budidaya kultur jaringan
Gambar Seleksi Rumpun Bambu Sumber : http://kebun-bambu.blogspot.co.id/2013/01/bioteknologi-
pembibitan-bambu-dengan.html
- Seleksi rumpun bambu
Gambar Tahap 1 sampai 3 Sumber : http://kebun-
bambu.blogspot.co.id/2013/01/bioteknologi-pembibitan-bambu-dengan.html
- Tahap 1 Inisiasi
Pengambilan bagian tanaman berupa titik tumbuh
dari indukkan, disterilisasi dan diinisiasi.
- Tahap 2 Pembiakan kultur jaringan dan percabangan
samping
Teknik percabangan samping menjamin bahwa
tanaman yang dihasilkan akan sama dengan induknya
dan diperoleh bibit yang seragam.
- Tahap 3 Persiapan untuk pemindahan ke rumah plastik
Menginduksi akar pada tanaman dan
memproduksi tanaman yang berkualitas tinggi.
Gambar Tahap 4 sampai 6 Sumber : http://kebun-
bambu.blogspot.co.id/2013/01/bioteknologi-pembibitan-bambu-dengan.html
- Tahap 4 Pemindahan ke rumah plastik
Menggunakan kontainer potray dengan polybag.
- Tahap 5 Pengangkutan produksi
- Tahap 6 Penjualan tanaman
Mempelajari bagian-bagian tanaman bambu secara
langsung.
2. Kegiatan Workshop Pengawetan
Cara pemilihan bambu yang siap digunakan
- Umur bambu berkisar 3-6 tahun
Pada umur ini bambu memiliki mutu dan kekuatan
yang paling tinggi dan agak tahan dengan hama dan
jamur jika di awetkan dengan baik.
- Batang bambu dipotong sekitar 15-30cm di atas tanah.
- Menggunakan parang untuk memotong batang bambu.
- Bambu harus tua dan berwarna kuning jernih atau hijau
tua.
- Bambu memiliki bintik putih pada pangkalnya, berserat
padat dengan permukaan yang mengkilap.
- Ditempat ruas tidak ada yang pecah.
- Jika dipukul bunyinya nyaring.
Cara pengawetan alami dengan merendam bambu pada
kolam pengawetan
- Pengendalian waktu tebang
Waktu memotong bambu yang benar adalah
subuh pada saat bulan tua (pada seperempat terakhir
sebelum bulan gelap) karena batang bambu pada
waktu itu paling kering.
Memotong bambu pada saat kandungan kanjinya
berkurang.
Gambar Tabel Kandungan Kanji pada Batang Bambu Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 11
- Perendaman bambu
Gambar Kolam Pengawetan Bambu Sumber : data:image/jpeg;base64,/9j/
Bambu yang sudah ditebang direndam selama
satu bulan di dalam air tawar, air payau atau air laut
sehingga kandungan kanji akan hilang. Di dalam air
bakteri anaerob menyerang kanji di dalam batang
bambu dan mengubahnya menjadi zat yang kurang
lezat bagi hama dan kurang subur bagi jamur.
- Pencelupan dengan kapur
Bambu dicelupkan ke dalam larutan kapur
(CaOH2) yang kemudian berubah menjadi kalsium
karbonat yang dapat menghalangi penyerapan air
sehingga bambu terhindar dari serangan jamur.
- Pemanggangan dan pembakaran
Biasanya dilakukan untuk meluruskan bambu
yang bengkok atau sebaliknya. Proses ini dapat
merusak struktur gula yang ada pada bambu dengan
membentuk karbon, sehingga tidak disenangi oleh
kumbang atau jamur serta api dan asapnya akan
membasmi hama yang berada di dalam batang bambu
dan memperkeras permukaan bambu.
Cara pengawetan buatan dengan mesin boucherie
Gambar Cara Kerja Mesin Boucherie Sumber : https://encrypted-
tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRv1AIoa77zHIlg-N0LD-4E2XVlZ75FgzfnIb5cDtA1xCykNcbtDA
- Memberikan tekanan untuk mengeluarkan cairan yang
ada pada bambu yang masih basah dan pada saat
yang bersamaan menggantikan dengan larutan
pengawet.
- Metode ini membutuhkan alat seperti pompa atau
tangki tekanan, pipa-pipa atau selang karet yang
ditempatkan di salah satu ujung bambu.
- Bahan pengawet yang digunakan adalah BoraxBoric,
CCB, CCA dan Ter.
Cara mengeringkan bambu
- Bambu disimpan secara vertikal dengan bantuan gaya
gravitasi sehingga dapat mempercepat pengeringan
bambu dan menghindari dari jamur dan serangan
serangga.
Gambar Pengeringan Vertikal Sumber :
https://lincakgentan.files.wordpress.com/2010/03/proses-penambahan-cairan.jpg
- Bambu disimpan secara horisontal yang diletakkan di
atas sebuah papan / alas agar tidak kontak langsung
dengan tanah.
Gambar Pengeringan Horisontal Sumber :
data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQ
3. Kegiatan Workshop Furniture
Produk furniture bambu
- Meja
Gambar Meja Bambu Sumber : http://www.gambardesain.com/wp-
content/uploads/2014/03/meja-bambu.jpg
- Kursi
Gambar Kursi Bambu Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-
8HKHacdkAqo/TuynMLoapvI/AAAAAAAAAFs/DHKyHFbZEn4/s1600/kursi_bambu_C.jpg
- Furniture laminasi
Gambar Kursi Laminasi Sumber : http://media.rooang.com/wp-
content/uploads/2014/09/isometric-chair.jpg
- Keranjang Anyaman Bambu
Gambar Keranjang Anyaman Bambu Sumber :
https://ae01.alicdn.com/kf/HTB1Jx30LXXXXXbkXXXXq6xXFXXXW/Murni-buatan-tangan-murni-bambu-alami-Bunga-keranjang-Buatan-Tangan-rajutan-polos-alami-artistik-
empat-baik.jpg
- Nampan Anyaman Bambu
Gambar Nampan Anyaman Bambu Sumber :
https://sc01.alicdn.com/kf/UT8xNOGXqRXXXcUQpbXU/Set-of-3-round-bamboo-baskets-weaving.png
- Anyaman
Gambar Motif Anyaman Bambu Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-
WE0ZqtzDo84/TnyH7D8SPBI/AAAAAAAAAAQ/LrTSOswtOxw/s1600/Xxx1043.jpg
- Vas bunga
Gambar VasBunga Sumber : http://www.galerikerajinansingosari.com/wp-
content/uploads/2016/01/Singosari-20160123-01374.jpg
- Penutup lampu anyaman bambu
Gambar Penutup Lampu Anyaman Bambu Sumber : https://i2.wp.com/sarungpreneur.com/
uploads/2015/05/lampu-dinding-dari-anyaman-bambu.jpg?
- Lemari
Gambar Lemari Bambu Sumber : https://sc02.alicdn.com/kf//Bamboo-Wardrobe.jpg
- Rak bambu
Gambar Rak Bambu Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-xZ-
NEWYI9q8/Tuy_qP0O0SI/AAAAAAAAAG8/HVo1hc4E0eY/s1600/rak_bambu_A.jpg
Cara membelah bambu
- Menggunakan alat pembelah bambu manual
Gambar Alat Pembelah Bambu Sumber : Heinz Frick. 2004. Hal 16
- Menggunakan mesin pembelah bambu otomatis
Gambar Mesin Pembelah Bambu Otomatis Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-
bthkg5VqjoQ/Um9PzghO0ZI/AAAAAAAAAQA/QF_OLOL0xLg/s1600/pembelah+bambu.jpeg
Anyaman bambu
Menganyam berarti menghubungkan bilah atau tutu
bambu tanpa alat bantu sehingga tidak saling terlepas.
Anyaman bambu dapat dibuat secara terbuka atau rapat dan
dianyam dengan dua sisir bilah atau tutu bambu yang tegak
lurus, atau dengan tiga sisir bilah atau tutu bambu yang
terletak miring satu sama lain.
Gambar Motif Anyaman Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 18
Jenis sambungan bambu
- Sambungan memanjang
Sambungan memanjang dibutuhkan untuk peran
atau pipa dari bambu yang perlu diperpanjang.
Gambar Sambungan Memanjang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 24
- Sambungan tiang dan kuda penopang dengan peran
Sambungan tiang dan kuda penopang dengan
peran merupakan sambungan yang menerima beban.
Gambar Sambungan Memanjang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 25
- Sambungan tiang dan palang penopang
Sambungan tiang dengan palang penopang
merupakan sabungan T atau + yang tidak menerima
beban.
Gambar Sambungan Tiang dengan Palang
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 25
Gambar Sambungan Penopang Horisontal dan Vertikal
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 26
- Pemasangan kasau pada peran
Pemasangan kasau pada peran digolongkan atas
sambungan kasau pada peran dan sambungan kasau
pada balok hubungan.
Gambar Sambungan Penopang Horisontal dan Vertikal
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 26
Gambar Sambungan Kasau pada Bubungan
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 26
- Pengikatan bambu
Sambungan-sambungan pada konstruksi bambu
secara tradisional dapat dilakukan menggunakan
pasak, lubang dan pen, tangkai kayu dan pengikatan.
Bahan ikatan terbuat dari belahan rotan atau kulit
bambu yang dikupas. Ikatan pada sambungan bambu
dapat dilakukan dengan cara menyilang.
Bahan pengikat dari bambu maupun belahan rotan
biasanya direndam dalam air sebelum digunakan
sehingga lebih mudah dikerjakan pada waktu mengikat.
Setelah kering, ikatan akan menyusut dan kencang.
Ikatan bambu terbatas panjangnya menurut panjang
ruasan bambu (30-40cm), lebarnya ± 3 mm dari kulit
batang bambu. Bahan pengikat yang lain adalah tali
ijuk.
Gambar Pengikatan pada Sambungan Tiang dan Balok
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 28
Gambar Pengikatan pada Sambungan Tiang dan Penopang
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 29
Gambar Pengikatan Kasau pada Peran dan Bubungan
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 29
- Pengikat kestabilan dengan pasak
Kestabilan vertikal pada konstruksi furniture selalu
diperhatikan. Kestabilan furniture merupakan kombinasi
antara batang yang kaku dalam arah vertikal dan arah
horisontal.
Gambar Kestabilan Vertikal
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 43
4. Kegiatan Workshop Arsitektur
Produk arsitektur bambu
- Tensegrity
- Laminasi bambu
Gambar Papan Laminasi Bambu Sumber : Dokumen Company Profile ABN
- Anyaman bambu
Gambar Tensegrity Bambu Sumber : https://encrypted-
tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQovAzxHsLC7uE35ITnbbyjCWSPhmOyDwzB9AeepEDZnTnOEQWn
Gambar Motif Anyaman Bambu
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-WE0ZqtzDo84/TnyH7D8SPBI/AAAAAAAA
AAQ/LrTSOswtOxw/s1600/Xxx1043.jpg
- Saung
Gambar Saung Bambu Sumber : http://rumahminimalisok.com/wp-
content/uploads/2015/12/contoh-saung-bambu-yang-sederhana-300x231.png
- Shelter
Gambar Shelter Bambu Sumber : http://assets.inhabitat.com/wp-
content/blogs.dir/1/files/2010/07/36205_401711818601_517423601_4396219_4944026_n.jpg
- Instalasi bambu
Gambar Instalasi Bambu
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-BGdGokrsItw/UjGw8623haI/AAAAAAAAC
Jc/V6NdUDl2Y-Q/s1600/dezeen_Telepathy-bamboo-
installation-by-Kengo-Kuma_6.jpg
- Main entrance
Cara membelah bambu
- Menggunakan alat pembelah bambu manual
Gambar Alat Pembelah Bambu Sumber : Heinz Frick. 2004. Hal 16
- Menggunakan mesin pembelah bambu otomatis
Gambar Mesin Pembelah Bambu Otomatis Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-
bthkg5VqjoQ/Um9PzghO0ZI/AAAAAAAAAQA/QF_OLOL0xLg/s1600/pembelah+bambu.jpeg
Gambar Main Entrance Bambu Sumber : http://www.bamboo-earth-architecture-
construction.com/wp-content/uploads/2014/09/CLC-Bamboo-Entrance-Gate-3.jpg
Anyaman bambu
Menganyam berarti menghubungkan bilah atau tutu
bambu tanpa alat bantu sehingga tidak saling terlepas.
Anyaman bambu dapat dibuat secara terbuka atau rapat dan
dianyam dengan dua sisir bilah atau tutu bambu yang tegak
lurus, atau dengan tiga sisir bilah atau tutu bambu yang
terletak miring satu sama lain.
Gambar Motif Anyaman Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 18
Bambu lapis / laminasi
Bambu lapis dibuat dari bilah bambu 10-25 mm lebar
dan 0.8-5.0 mm tebal. Jika di lem sejajar bebarengan,
terbentuk semacam vinir bambu yang akan disusun dan di
lem mirip tripleks atau multipleks.
Bambu lapis dari anyaman menggunakan bilah bambu
yang sama dan yang dianyam. Kemudia anyaman tersebut
di pres panas lalu disusun dan di lem menjadi bambu lapis
bermotif anyaman.
Ukuran papan bambu lapis misalnya 92x920x10mm
atau 190x920x15 mm.
Gambar Papan bambu lapis
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 102
Jenis sambungan bambu
- Sambungan memanjang
Sambungan memanjang dibutuhkan untuk peran
atau pipa dari bambu yang perlu diperpanjang.
Gambar Sambungan Memanjang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 24
- Sambungan tiang dan kuda penopang dengan peran
Sambungan tiang dan kuda penopang dengan
peran merupakan sambungan yang menerima beban.
Gambar Sambungan Memanjang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 25
- Sambungan tiang dan palang penopang
Sambungan tiang dengan palang penopang
merupakan sabungan T atau + yang tidak menerima
beban.
Gambar Sambungan Tiang dengan Palang
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 25
Gambar Sambungan Penopang Horisontal dan Vertikal
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 26
- Pemasangan kasau pada peran
Pemasangan kasau pada peran digolongkan atas
sambungan kasau pada peran dan sambungan kasau
pada balok hubungan.
Gambar Sambungan Penopang Horisontal dan Vertikal
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 26
Gambar Sambungan Kasau pada Bubungan
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 26
- Pengikatan bambu
Sambungan-sambungan pada konstruksi bambu
secara tradisional dapat dilakukan menggunakan
pasak, lubang dan pen, tangkai kayu dan pengikatan.
Bahan ikatan terbuat dari belahan rotan atau kulit
bambu yang dikupas. Ikatan pada sambungan bambu
dapat dilakukan dengan cara menyilang.
Bahan pengikat dari bambu maupun belahan rotan
biasanya direndam dalam air sebelum digunakan
sehingga lebih mudah dikerjakan pada waktu mengikat.
Setelah kering, ikatan akan menyusut dan kencang.
Ikatan bambu terbatas panjangnya menurut panjang
ruasan bambu (30-40cm), lebarnya ± 3 mm dari kulit
batang bambu. Bahan pengikat yang lain adalah tali
ijuk.
Gambar Pengikatan pada Sambungan Tiang dan Balok
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 28
Gambar Pengikatan pada Sambungan Tiang dan Penopang
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 29
Gambar Pengikatan Kasau pada Peran dan Bubungan
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 29
- Pengikat kestabilan dengan pasak
Kestabilan vertikal pada konstruksi dinding bambu
rangka terusan bambu selalu diperhatikan dalam ruang
dan bukan hanya pada masing-masing dindingnya.
Kestabilan gedung dalam ruang merupakan kombinasi
antara dinding yang kaku dalam arah vertikal dan pelat
lantai yang kaku dalam arah horisontal. Kestabilan
dalam ruang juga menjamin agar gedung tahan gempa.
Gambar Kestabilan Vertikal
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 43
Konstruksi dinding
- Dinding bilah bambu
Dinding bilah bambu merupakan konstruksi
pelapis dinding luar yang sangat sederhana walaupun
tidak kedap percikan air hujan. Bilah bambu dipaku
pada palang reng kayu ukuran 30/50 mm.
Gambar Dinding Bilah Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 81
Dinding bambu belah merupakan konstruksi
pelapis dinding luar yang memperbaiki kelemahan
dinding bilah bambu karena lebih rapat.
Gambar Dinding Belah Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 81
- Dinding anyaman bambu
Pelupuh yang dianyam secara vertikal pada
batang pangkal yang tembus pada tiang. Semua jenis
pelapis dinding luar yang berupa anyaman tidak kedap
percikan air hujan.
Anyaman dengan pakan dan lusi dari bilah bambu
merupakan pelapis dinding luar yang memungkinkan
tembus angin dan ikut menjamin kestabilan rangka
gedung.
Gambar Dinding Anyaman Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 82
Anyaman kepang yang agak kasar tetapi rapat
merupakan pelapis dinding luar yang juga menjamin
kestabilan rangka gedung bambu. Anyaman kepang
yang halus dan agak kurang rapat merupakan pelapis
dinding luar yang dapat dilapisi dengan bubur tanah liat
dan kotoran sapi.
Gambar Dinding Anyaman Kepang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 83
Anyaman bilik yang halus merupakan pelapis
dinding luar prefab yang dipasang di antara rangka
gedung bambu atau kayu dengan teknik jepitan atau
yang dipaku dengan bilah bambu dari luar.
Gambar Dinding Anyaman Kepang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 84
- Dinding pelupuh
Pengisian rangka dinding dengan pelupuh dengan
bilah palang yang menembus tiang. Lubang tiang
dalam bantalan mudah membusuk. Pengisian pelupuh
dalam rangka dinding dengan tiang menengah dan
bilah palang berganda yang menembus tiang memberi
kesan panel.
Gambar Dinding Pelupuh Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 85
- Dinding bambu plesteran komposit
Penggunaan bilah bambu horisontal yang dalam
keadaan kering dicat aspal dan ditaburi pasir dipaku
dengan bagian kulitnya pada tiang rangka gedung
dapat dilapisi plesteran semen atau tanah liat.
Gambar Dinding Bilah Bambu Plester
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 85
Penutup atap
- Penutup atap daun bambu
Penutup atap daun bambu memiliki beberapa
kekurangan seperti membutuhkan lebih banyak reng,
kemiringan atap minimal 45o dan bobotnya lebih berat.
Ketahanan penutup atap daun bambu yang cukup tebal
(>10 cm) bisa 6-8 tahun, melebihi rumbua yang hanya
3-4 tahun.
Gambar Penutup Atap Daun Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 90
- Penutup atap sirap bambu
Sirap bambu dibuat dari bilah bambu yang
disesuaikan dengan panjang yang digunakan. Pada
bagian kulit potong sebuah lidah yang akan dijepit pata
reng yang berjarak 50 mm. Bagian dalam sirap
mencembung ke atas sehingga air hujan mengalir
dengan baik. Cara yang lain adalah mengikat sirap
berlubang pada reng guna menghemat pemakaian
reng.
Gambar Penutup Atap Sirap
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 91
- Penutup atap kelaka
Penutup atap kelaka terbuat dari batang belah
bambu. Pada bagian ujung atas (bubungan) bambu
dilubangi dan diikat satu sama lain secara cekung-
cembung. Konstruksi penutup atap kelaka biasanya
tidak memakai peran dan dengan begitu lebar bentang
terbatas ± 4.00 m pada kemiringan minimal 30o dan
panjang kelaka 2.50 m.
Gambar Penutup Atap Kelaka
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 92
- Talang bambu
Talang merupakan perlengkapan atap bambu
yang tidak terlalu umum yang digunakan untuk sarana
penyalur air hujan yang murah dan efisien. Dibawah
ujung talang diletakkan drum besi atau plastik sebagai
penampung air hujan.
Gambar Talang Bambu
Sumber : Heinz Frick. 2004 hal 93
Lampiran Tanaman Bambu
1. Sumber dari Buku Ilmu Konstruksi Bangunan Heinz Frick
2. Standar Nasional Indonesia (SNI) 8020:2014 Kegunaan Bambu
Lampiran Besaran Ruang (nonskalatis)
1. Aula Workshop Arsitektur
2. Aula Workshop Furniture
3. Ruang diskusi
4. Ruang Produksi Bambu
5. Resepsionis
6. Ruang Pameran Karya
7. Laboratorium Penelitian (4 ruang)
8. Taman Budidaya Tanaman Bambu
9. Ruang Penyimpanan Bambu
10. Kolam Pengawetan
11. Studio Desain
12. Homestay
13. R. Rapat
14. Kantin
15. Ruang Direktur
16. Ruang Manager
17. Ruang Kerja Kepala Bidang
18. Ruang Kerja Staff
19. Ruang Arsip
20. Ruang Tamu
21. Ruang Istirahat
22. Musholla
23. Toilet
24. Janitor
25. Pos Jaga
26. Ruang CCTV
27. Gudang
Lampiran Biofilter Water Treatment
Sumber dari http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrt/limbahrt.html
Air limbah dialirkan melalui saringan kasar untuk menyaring
sampah yang berukuran besar seperti daun, kertas, dll.
kemudian menuju bak pengendap untuk mengendapkan
partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya.
Air dari bak pengendap kemudian dialirkan ke bak kontraktor
anaerob dengan arah aliran dari atas dan bawah ke atas. Di
dalam bak kontraktor anaerob diisi dengan media dari bahan
palstik atau kerikil.
Air limbah akan mengalami penguraian zat organik oleh bakteri
anaerobik atau fakultatif aerobik setelah beberapa hari, pada
permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-
orgabisme yang akan menguraikan zat organik yang belum
sempat terurai.
Di bak aerasi terjadi kontak aerasi dimana air limbah
mengalami kontak dengan mikro-organisme yang tersuspensi
dalam air maupun yang menempel pada permukaan media
yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi
penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses
nitrifikasi.
Dari bak aerasi air dialirkan ke bak pengendap akhir yang
terdapat lumpur aktif yang mengandung massa mikro-
organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet
bak aerasi dengan popa sirkulasi, sedangkan air limpasan
dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak inilah senyawa khlor
membunuh mikro-organisme patogen.
Air olahan yang dihasilkan merupakan proses olahan dari
proses khlorinasi yang dapat langsung dibuang ke sungai atau
saluran umum, pemanfaatan olahan air juga bisa digunakan
untuk menyiram tanaman di taman dan kebun bambu atau
sebagai cadangan air.
Lampiran Persyaratan Ramp
Ketentuan dan Persyaratan Ramp (WM., Mujimin. Penyediaan Fasilitas
Publik yang Manusiawi Aksesbilitasi Difabel), sebagai berikut :
1. Esensi
Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan
kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat
menggunakan tangga.
2. Persyaratan
a) Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh
melebihi 7o, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk
awalan atau akhiran ramp (curb ramps/ landing). Sedangkan
kemiringan suatu ramp yang ada di luar bangunan
maksimum 6o.
b) Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 7o
tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan
kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang.
3. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan
120 cm dengan tepi pengaman. Untuk ramp yang juga digunakan
sekaligus untuk pejalan kaki dan pelayanan angkutan barang
harus dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sehingga bisa
dipakai untuk kedua fungsi tersebut atau dilakukan pemisahan
ramp dengan fungsi masing-masing.
4. Bordes pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas
dan datar sehingga memungkinkan sekurang kurangnya untuk
memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160cm.
5. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki
tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan.
6. Lebar tepi pengaman ramp (lowcurb) 10 cm, dirancang untuk
menghalangi kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur
ramp. Apabila berbatasan langsung dengan lalu lintas jalan umum
atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak
mengganggu jalan umum.
7. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga
membantu penggunaan ramp saat malam hari. Pencahayaan
disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian
terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian-bagian yang
membahayakan.
8. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin
kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai.