Lampiran 1A - repository.uksw.edu€¦ · Unit modul: (1) Sangat kurang sesuai (2) Kurang sesuai...
Transcript of Lampiran 1A - repository.uksw.edu€¦ · Unit modul: (1) Sangat kurang sesuai (2) Kurang sesuai...
-
188
Lampiran 1A
-
189
Lampiran 1 B
-
190
Lampiran 2 A
-
191
Lampiran 2 B
-
192
Lampiran 2 C
-
193
Lampiran 2 D
-
194
RUBRIK PENILAIAN
MATERI MODUL PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH
BERBASIS ANDRAGOGI BERBANTUAN CMS MOODLE
Petunjuk:
Mohon menyatakan penilaian dengan melingkari
angka skala penilaian terhadap aspek-aspek materi
pelatihan karya tulis ilmiah berikut ini.
1. Kesesuaian judul setiap Penggalan atau Unit modul
dengan isi materi dalam tiap-tiap Penggalan atau
Unit modul:
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
2. Kejelasan petunjuk pada tiap-penggalan atau Unit
modul pelatihan sebagai bentuk pelatihan mandiri
berbasis andragogi:
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
3. Kejelasan kerangka isi modul pelatihan karya ilmiah
yang dikembangkan
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
Lampiran 3A
-
195
4. Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi
pelatihan dengan kompetensi dasar pelatihan yang
dikembangkan.
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
5. Keoperasionalan indikator pencapaian kompetensi
peserta pelatihan yang akan dicapai
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
6. Keseuaian antara indikator pencapaian kompetensi
dengan paparan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta pelatihan
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
7. Proporsi tugas-tugas mandiri ditulis dalam modul
pelatihan memungkinkan peserta berpartisipasi
secara aktif dalam pelatihan.
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
-
196
8. Kekayaan contoh-contoh sukses dan gagal dalam
praktik penilaian karya tulis ilmiah guru, dalam
kaitannya dengan kebutuhan konkrit PKB guru
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
9. Kejelasan contoh-contoh berkaitan dengan
penyusunan karya ilmiah yang digunakan
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
10. Kesesuaian antara contoh-contoh dengan materi
pelatihan karya ilmiah
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
11. Pemanfaatan berbagai media, metode, teknik dan
pengalaman belajar dalam pelatihan sebagaimana
ciri khas pembelajaran andragogy
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
-
197
12. Media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
individu peserta pelatihan
(1) Sangat kurang sesuai
(2) Kurang sesuai
(3) Cukup sesuai
(4) Sesuai
(5) Sangat sesuai
Komentar dan saran secara umum tentang materi
pelatihan
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………...……………………
Salatiga, 2016
Validator Ahli
(………………………)
-
198
RUBRIK PENILAIAN
DESAIN MODUL PELATIHAN TERHADAP
SILABUS PELATIHAN DAN SKENARIO PELATIHAN
ONLINE
A. Petunjuk
Mohon memberikan skor pada buti-butir
pengembangan modul pelatihan karya tulis ilmiah
program mapping dan skenario pelatihan dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai
dengan kriteria sebagai berikut, dengan melingkari
angka yang tersedia di kolom skor.
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Kurang Baik
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. IDENTITAS
Nama : …………………………………
Unit Kerja : ………………………………………
No Desain Komponen Skor
1
Pro-
gram
Map-ping
1. Rumusan indikator mengarah pada
kompetensi yang bersifat antisipatif
untuk kehidupan masa depan 2. Rumusan indikator mengarah pada
kompetensi yang menuntut
partisipasi peserta
3. Relevansi indikator dan Kompetensi
Dasar (KD) 4. Kualitas pengembangan materi
sesuai dengan kebutuhan peserta
pelatihan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Lampiran 3B
-
199
5. Ketepatan LOM (Learning Object Materials) bentuk teks, gambar,
audio, video secara variatif. 6. Kreativitas strategi interaksi yang
melibatkan peserta pelatihan secara
aktif dalam rangka memecahkan
masalah dalam kehidupan nyata
7. Kesesuaian bentuk assesmen dengan indikator yang berkaitan
dengan penguasaan kompetensi
dalam kehidupan nyata.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
2
Skena-
rio
Online
1. Kejelasan perumusan tujuan
dengan Indikator yang mengarah
pada kompetensi yang bersifat
antisipatif untuk kehidupan masa depan
2. Ketepatan perumusan tujuan dalam
mencapai kompetensi yang bersifat
partisipatif peserta.
3. Kecukupan materi yang berkaitan dengan kebutuhan peserta dalam
rangka PKB 4. Kesesuaian dalam memilih fitur e-
learning Moodle dengan Indikator
multimedia
5. Kejelasan perumusan aktivitas
belajar mandiri sebagai ciri khas andragogi
6. Kejelasan skenario pembelajaran
7. Ketepatan memilih strategi interaksi
sehingga memperkaya pengalaman
belajar 8. Urutan langkah-langkah pembelaja-
ran
9. Variasi multimedia 10. Kesesuaian instrument assemen
dengan indikator
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Saran dan Rekomendasi
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
-
200
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………...…………………………
……………………………………………………………
Salatiga, 2016
Validator ahli
(…………………………)
-
201
INSTRUMEN VALIDASI CMS MOODLE SEBAGAI MEDIA
PENYAMPAIAN MATERI MODUL PELATIHAN KARYA
TULIS ILMIAH
BERBASIS ANDRAGOGI
1. PETUNJUK PENGISIAN
a. Mohon mengisi identitas Bp/Ibu pada bagian
Identitas di bawah ini.
b. Mohon menanggapi dan memberi masukan
terhadap portal pelatihan karya tulis ilmiah
berbasis andragogi berbantuan CMS Moodle ini.
c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan
dengan melingkari angka 1 = kualitasnya sangat
tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB),
3 = kualitasnya kurang baik (KB), 4 = kualitasnya
baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada
kolom tersedia.
d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan
saran dan masukan terhadap portal pelatihan ini.
e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat
untuk menyempurnakan portal pelatihan karya
tulis ilmiah berbasis andragogi berbantuan CMS
Moodle.
Akses:
Alamat URL : gurusdbelajar.net
Username : admin
Password : gNgeA6y7thVR&
Lampiran 3C
-
202
2. IDENTITAS
Nama : …………………………
Unit Kerja : ……………………
Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian
berikut sesuai pilihan Bp/Ibu
No
ASPEK YANG DINILAI
SKALA PENILAIAN
STB(
1)
TB
(2)
KB
(3)
B
(4)
SB
(5)
A. TAMPILAN
1. Alamat URL relevan dengan konten
pelatihan karya tulis iliah berbasais
andragogy
1 2 3 4 5
2. Gambar background atau latar pada
laman portal menarik
1 2 3 4 5
3. Warna pada background tidak mencolok
sehingga tidak silau atau melelahkan
mata.
1 2 3 4 5
4. Gambar atau foto relevan dengan konten
pelatihan
1 2 3 4 5
5. Teks menggunakan jenis huruf yang
mudah dibaca
1 2 3 4 5
6. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu
kecil atau terlalu besar
1 2 3 4 5
7. Tata letak gambar-gambar/foto menarik. 1 2 3 4 5
8. Kecukupan ukuran gambar 1 2 3 4 5
9. Terdapat Learning Object Materials (LOM)
multimedia yang dapat memperkaya pengalaman otentik peserta pelatihan
1 2 3 4 5
B. AKSES
1. Kemudahan dalam mengakses pelatihan online
1 2 3 4 5
2. Kemudahan dalam mengoperasikan
program pelatihan karya tulis ilmiah
berbasis andragogy
1 2 3 4 5
3. Bahasa yang digunakan sederhana dan
mudah dipahami
1 2 3 4 5
C. INTERAKSI
1. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan fasilitator
1 2 3 4 5
2. Terdapat fasilitas chatting untuk
interaksi dengan peserta lain.
1 2 3 4 5
3. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk 1 2 3 4 5
-
203
memperdalam pemahaman materi
pelatihan
5. Topik-topik atau pokok bahasan yang akan dipelajari disajikan secara
urut/sistematis.
1 2 3 4 5
6. Ada fasilitas untuk menyampaikan
tanggapan mahasiswa terhadap tugas-tugas ataupun skor (grade) yang
diberikan oleh pelatih
1 2 3 4 5
7. Ada fitur untuk memberikan umpan baik terhadap tugas (assignment) yang dikerjakan guru
1 2 3 4 5
8. Ada fitur untuk memberikan umpan balik terhadap quiz yang dikerjakan
guru
1 2 3 4 5
9. Ada fitur yang dapat diakses oleh guru
untuk mengetahui skor/grade kemajuan
belajarnya
1 2 3 4 5
D. DESAIN MATERI PELATIHAN
1. Desain pelatihan secara keseluruhan
menarik, sehingga menumbuhkan motivasi belajar para peserta pelatihan
1 2 3 4 5
2. Materi pelatihan karya tulis ilmiah
menggambarkan secara jelas tujuan
pelatihan yang ingin dicapai.
1 2 3 4 5
3. Tugas-tugas pelatihan mengarah pada
tujuan pelatihan.
1 2 3 4 5
4. Desain materi mendorong keaktifan
belajar peserta pelatihan
1 2 3 4 5
5. Desain tugas-tugas pelatihan mendorong keaktifan peserta pelatihan
1 2 3 4 5
6. Desain forum diskusi mendorong
keaktifan belajar peserta pelatihan
1 2 3 4 5
7. Materi dikaikan dengan taraf
kemampuan peserta pelatihan
1 2 3 4 5
8. Kesesuaian materi dengan taraf
kemampuan peserta pelatihan
1 2 3 4 5
9. Rancangan materi pelatihan online
memperhatikan fleksibilitas waktu
belajar peserta pelatihan
1 2 3 4 5
10. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan
kejujuran peserta pelatihan dalam
mengerjakan.
1 2 3 4 5
E. KONTROL
1. Panel navigasi untuk akses materi
mudah digunakan oleh peserta
1 2 3 4 5
-
204
pelatihan
2. Tombol navigasi untuk tugas mudah
digunakan
1 2 3 4 5
3. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan.
1 2 3 4 5
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………...…………………………………
……………………………………………………
Salatiga, 2016
Validator ahli
(…………………………………)
-
205
Lampiran 4 A
-
206
-
207
-
208
-
209
Lampiran 4 B
-
210
-
211
-
212
Lampiran 4 C
-
213
-
214
-
215
-
216
Instrumen Penilaian Proposal PTK
Nama/NIP :
Judul :
No Komponen Bobot (%)
Skor Nilai
1 Pendahuluan a. Ketajaman latarbelakang
masalah b. Pentingnya
penelitian/kebutuhan penelitian
c. Keakuratan data awal/research issue pada identiifikasi masalah
d. Kesesuaian rumusan, Tujuan dan manfaat penelitian dengan jenis penelitian yang dipilih
2 Tinjauan Pustaka a. Relevansi dengan Masalah
Penelitian b. Gambaran variabel peneli-
tian jelas c. Cara mengutip
d. Penerapan sintak model jelas
e. Kemutakhiran sumber
pustaka (10 tahun terakhir)
f. Jumlah pustaka jurnal nasional maupun interna-sional lebih dari 5 jurnal
g. Cara Penyusunan Daftar Pustaka konsisten meng-gunakan model APA (American Psychological Association)
3 Metode Penelitian a. Kesesuaian rancangan
dengan masalah
Lampiran 5 A
-
217
penelitian b. Ketepatan instrument
penelitian c. Ketepatan metode ana-
lisis data
d. Gambaran langkah-langkah penelitian jelas
4 Kelayaan Penelitian a. Kelayakan untuk
dilanjutkan menjadi laporan PTK
5 Umum a. Sistematika proposal
b. Kualitas tata tulis c. Penggunaan bahasa ba-
ku
d. Kualitas
JUMLAH
Nilai akhir JML Nilai dibagi 5
Catatan:
*) coret yang tidak perlu
Setiap Kriteria diberi Skor : 1, 2, 3, 4, 5
1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4= baik 5 = sangt baik
-
218
PRETEST
PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Ragam penelitian yang dilaksanakan oleh guru
untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran, memperbaiki proses dan hasil
pembelajaran serta mencobakan hal-hal baru dalam
rangka peningkatan mutu pembelajaran;
Merupakan hakikat dari….
A. penelitian pendidikan
B. penelitian tindakan kelas
C. penelitian sosial
D. penelitian tindakan
2. Yang bukan merupakan prinsip PTK adalah….
A. tidak mengganggu kegiatan pembelajaran
B. tidak membutuhkan waktu lama
C. dapat mengembangkan profesionalisme guru
D. mempertahankan mutu pembelajaran secara
berkelanjutan
3. Berikut merupakan langkah-langkah dalam
melakukan kegiatan PTK, kecuali
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Observasi
D. pengorganisasian
4. Tidak semua masalah yang terjadi di kelas dapat
dipecahkan melalui PTK. Berikut ini adalah
Lampiran 5 B
-
219
permasalahan yang dapat dipecahkan melalui PTK.
Kecuali
A. hasil pengamatan guru pada proses pembelajaran
B. mendesak untuk dipecahkan
C. memberikan manfaat yang jelas dan nyata
D. perkelahian antar siswa
5. PTK muncul dari kesadaran guru untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Hal ini
merupakan….
A. karakteristik PTK
B. manfaat PTK
C. hakikat PTK
D. prinsip PTK
6. Judul PTK berfungsi untuk….
A. menggambarkanpenelitian yang akan dilakukan
B. menggambarkan masalah yang terjadi
C. menggambarkan subyek penelitian
D. menggambarkan solusi masalah
7. Menurut Daryanto, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan judul PTK, kecuali
A. Judul harus menggambarkan kondisi subyek
penelitian
B. Judul harus jelas, menarik dan bermakna
C. Judul harus mencermiinkan tindakan yang akan
dilakukan
D. Judul mencerminkan maslah yang akan diubah
-
220
8. Berikut yang bukan merupakan langkah-langkah
dalam menentukan judul PTK ialah….
A. memilih masalah yang akan diperbaiki
B. mencari penyebab masalah
C. menentukan alternatif tindakan
D. memecahkan masalah tersebut
9. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains bagi siswa
kelas IV menggunakan Model Project Based
Learning di SD N 1 Mandiri. Berdasarkan judul
tersebut tentukan apa yang menjadi variabel
masalah dalam penelitian ini….
A. rendahnya motivasi belajar siswa
B. model Project Based Learning
C. rendahnya keterampilan proses sains
D. siswa kelas IV
10. Berikut ini adalah masalah yang dapat dikaji
melalui PTK yaitu….
A. masalah kebisingan kelas karena sekolah berada di
lingkungan pabrik
B. tidak adanya buku paket
C. rendahnya hasil belajar siswa
D. kekurangan guru
11. Proposal PTK terdiri dari 3 bagian utama yaitu….
A. pendahuluan, rumusan masalah dan kajian
pustaka
B. pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka berpikir
-
221
C. rumusan masalah, kajian pustaka dan metode
penelitian
D. pendahuluan, Kajian Pustaka dan Metode Penelitian
12. Masalah yang terdapat dilatar belakang masalah
harus mencakup beberapa aspek, kecuali
A. kondisi ideal di dalam kelas yang diharapkan oleh
guru
B. kondisi yang terjadi di dalam kelas
C. manfaat dari penelitian
D. alternatif pemecahan masalah
13. Berikut yang bukan merupakan lamgkah-langkah
dalam mengembangkan rumusan masalah adalah…
A. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas
B. perumusan tidak bermakna ganda
C. rumusan hendaknya dapat diuji
D. rumusan hendaknya sesuka hati
14. Sarana untuk menyampaikan nilai guna dari hasil
penelitian disebut….
A. tujuan penelitian
B. manfaat penelitian
C. guna penelitian
D. identifikasi Masalah
15. Bagaimana cara menuliskan latar belakang masalah
A. ditulis secara terpisah
B. ditulis lengkap
C. ditulis dengan jelas dalam paragraf yang saling
berintegrasi
-
222
D. ditulis berdasarkan pengalaman dari guru
16. Berikut adalah komponen yang terdapat di Bab II,
kecuali
A. kajian pustaka
B. hasil penelitian yang relevan
C. kerangka berpikir
D. metode Penelitian
17. Dalam kajian teori diperlukan pembahasan teori
yang dilakukan dengan cara ….
A. menjelaskan pengertian yang berhubungan dengan
teori kemudian melakukan analisis dan
menyimpulkan,
B. menganalisis dan menyimpulkan sehingga menjadi
satu paragraph
C. menyimpulkan semua teori yang telah dipaparkan
pada bagian sebelumnya
D. melakukan analisis terhadap teori yang telah
dipaparkan dibagian sebelumnya ….
18. Kajian pustaka menggambarkan tentang
A. hubungan antara teori dan hasil penelitian yang
relevan
B. hubungan antar teori digunakan
C. hubungan sebab akibat dari teori yang digunakan
D. hubungan antara teori dan kerangka berpikir
19. Bagaimana menuliskan kerangka berpikir ….
A. ditulis berdasarkan kajian pustaka dan dapat
dipertanggung jawabkan keilmuannya
-
223
B. ditulis berdasarkan hasil penelitian yang relevan
dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya
C. ditulis berdasarkan hasil refleksi dan dapat
dipertanggung jawabkan keilmuannya
D. ditulis dengan kata peneliti sendiri dan dapat
dipertanggung jawabkan keilmuannya
20. Dalam PTK Hipotetik tindakan ditulis setelah
peneliti menuliskan ….
A. kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hasil
penelitian yang relevan
B. hasil penelitian yang relevan, kajian pusaka dan
kerangka berpikir
C. kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan dan
kerangka berpikir
D. kerangka berpikir, kajian pustaka dan hasil
penelitian yang relevan
21. Berikut adalah bagian bab III PTK yaitu ….
A. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,
teknik dan pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, analisis data, indikator kinerja
B. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,
teknik dan pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, analisis data, indikator kinerja dan
prosedur penelitian
C. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,
teknik dan pengumpulan data, analisis data,
indikator kinerja dan prosedur penelitian
-
224
D. setting penelitian, sumber data, teknik dan
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas,
analisis data, indikator kinerja dan prosedur
penelitian
22. Yang menjadi sumber data penelitian PTK adalah.…
A. rumusan masalah
B. latar belakang masalah
C. judul PTK
D. kajian teori
23. Bagaimana cara agar instrument penelitian dapat
diketahui tingkat kepercayaannya
A. validitas dan reliabilitas instrument
B. validitas instrument
C. reliabilitas instrument
D. pengujian dan validitas
24. Tindakan reflektif dilakukan melalui ….
A. mengkaji permasalahan yang ada dan memban-
dingkan dengan tindakan penelitian
B. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan data yang terkumpul
C. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan persiapan dan pelaksanaan
D. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan data observasi
25. Tahapan dalam prosedur penelitian adalah ….
A. perencanaan, pelaksanaan, refleksi, observasi
B. perencanaan, observasi, pelaksanaan, refleksi
-
225
C. perencanaan, refleksi, pelaksanaan, observasi
D. perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi
26. Proposal PTK dapat membantu guru dalam hal ….
A. memperbaiki pembelajaran
B. meningkatkan mutu pembelajaran
C. mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi selama
penelitian
D. memberikan pedoman dalam pelaksanaan
penelitian
27. Kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian untuk di olah menjadi proposal
PTK, disebut ….
A. meramu proposal PTK
B. merancang PTK
C. melaksanakan PTK
D. mengumpulkan data PTK
28. Paragraf yang memiliki keterpaduan akan memu-
dahkan pembaca karena ….
A. mudah mengerti karena isinya menjadi pendek
B. mudah dimengerti karena isinya menarik
C. mudah dimengerti karena tidak memiliki banyak
gagasan
D. mudah dimengerti karena isinya beragam gagasan
29. Prinsip memadai artinya ….
A. PTK mengupas masalah secara mendalam sampai
akar-akarnya
-
226
B. PTK berisi hal-hal secara lengkap dengan didukung
data-data yang akurat
C. PTK membahas tentang segala perencanaan yang
lengkap
D. PTK berisi perencanaan, kegiatan reflektif
30. Dalam PTK setiap paragraf harus memiliki
keterpaduan hal ini dimaksudkan ….
A. pembaca mudah memahami hasil PTK
B. pembaca senang membaca hasil PTK
C. pembaca tertarik melakukan PTK
D. pembaca mudah merencanakan dan melakukanPTK
31. Rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mrencapai
satu KD dinamakan ….
A. mengembangkan Silabus pembelajaran
B. rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C. rencana PTK
D. rencana pembelajaran
32. Apa yang membedakan RPP yang digunakan untuk
pembelajaran dengan RPP yang digunakan untuk
penelitian PTK ….
A. sintak model/metode/strategi pembelajaran dan
sistem penilaian-nya
B. penentuan siklus tidakan dan sistem penilaiannya
C. sintak model pembelajaran, siklus tindakan, sistem
penilaian dan analisis data
-
227
D. sintak model/metode/strategi pembelajaran yang
dipilih, penentuan siklus tindakan dan sistem
penilaiannya
33. Alat ukur dalam penelitian disebut ….
A. teknik analisis data
B. metode penelitian
C. instrumen penelitian
D. jenis penelitian
34. Berikut instrumen yang termasuk tes adalah ….
A. keterampilan proses
B. penilaian afektif
C. hasil belajar
D. sikap
35. Apabila yang menjadi permasalahan adalah kurang
efektifnya penggunaan media pembelajaran
sehingga berdampak pada hasil belajar siswa dan
keterampilan proses siswa, maka instrumen
penelitian yang digunakan berupa ….
A. lembar pengamatan dan penilaian sikap
B. esay/plihan ganda dan penilaian sikap
C. esay/plihan ganda dan penilaian sikap
D. esay/pilihan ganda dan lembar pengamatan
36. Laporan yang ditulis secara sistematik berdasarkan
PTK yang dilakukan oleh guru dikelas sendiri
disebut ….
A. laporan tertulis
B. karya tulis
-
228
C. laporan PTK
D. pernyataan PTK
37. Pada dasarnya PTK terdiri dari 3 bagian yaitu ….
A. bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir
B. bagian depan, bagian pokok dan bagian akhir
C. bagian depan, bagian tengah dan bagian penutup
D. bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir
38. Metode penelitian ditulis berdasarkan ….
A. apa dan bagaimana penelitian itu berjalan
B. apa dan mengapa penelitian ini dilaksanakan
C. apa dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan
D. bagaimana penelitian berjalan
39. Kegiatan dalam alur pikir setelah guru menentukan
metode penelitian ialah ….
A. melaporkan hasil refleksi setelah melakukan
pelaksanaan
B. melaporkan hasil penelitian dan simpulannya
C. melaporkan hasil penelitian dan pembahasannya
D. melaporkan hasil pengamatan penelitiannya
40. Isi dari bab VI ialah ….
A. hasil penelitian dan pembahasan
B. metode penelitian
C. simpulan
D. simpulan dan saran
-
229
POSTEST
PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Judul PTK berfungsi untuk ….
A. menggambarkanpenelitian yang akan dilakukan
B. menggambarkan masalah yang terjadi
C. menggambarkan subyek penelitian
D. menggambarkan solusi masalah
2. Ragam penelitian yang dilaksanakan oleh guru
untuk memecahkan masalah-masalah pembelaja-
ran, memperbaiki proses dan hasil pembelajaran
serta mencobakan hal-hal baru dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran; Merupakan
hakikat dari ….
A. penelitian pendidikan
B. penelitian tindakan kelas
C. penelitian social
D. penelitian tindakan
3. Proposal PTK terdiri dari 3 bagian utama yaitu ….
A. pendahuluan, rumusan masalah dan kajian
pustaka
B. pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka berpikir
C. rumusan masalah, kajian pustaka dan metode
penelitian
D. pendahuluan, Kajian Pustaka dan Metode Penelitian
4. Berikut adalah komponen yang terdapat di Bab II,
kecuali
Lampiran 5 C
-
230
A. kajian pustaka
B. hasil penelitian yang relevan
C. kerangka berpikir
D. metode Penelitian
5. Berikut adalah bagian bab III PTK yaitu ….
A. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,
teknik dan pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, analisis data, indikator kinerja
B. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,
teknik dan pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, analisis data, indikator kinerja dan
prosedur penelitian
C. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,
teknik dan pengumpulan data, analisis data,
indikator kinerja dan prosedur penelitian
D. setting penelitian, sumber data, teknik dan
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas,
analisis data, indikator kinerja dan prosedur
penelitian
6. Yang bukan merupakan prinsip PTK adalah ….
A. tidak mengganggu kegiatan pembelajaran
B. tidak membutuhkan waktu lama
C. dapat mengembangkan profesionalisme guru
D. mempertahankan mutu pembelajaran secara
berkelanjutan
7. Masalah yang terdapat dilatar belakang masalah
harus mencakup beberapa aspek, kecuali
-
231
A. kondisi ideal di dalam kelas yang diharapkan oleh
guru
B. kondisi yang terjadi di dalam kelas
C. manfaat dari penelitian
D. alternatif pemecahan masalah
8. Proposal PTK dapat membantu guru dalam ….
A. memperbaiki pembelajaran
B. meningkatkan mutu pembelajaran
C. mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi selama
penelitian
D. memberikan pedoman dalam pelaksanaan
penelitian
9. Berikut merupakan langkah-langkah dalam
melakukan kegiatan PTK, kecuali
A. perencanaan
B. pelaksanaan
C. observasi
D. pengorganisasian
10. Rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mrencapai
satu KD dinamakan ….
A. mengembangkan Silabus pembelajaran
B. rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C. rencana PTK
D. rencana pembelajaran
11. Yang menjadi sumber data penelitian PTK adalah….
A. rumusan masalah
-
232
B. latar belakang masalah
C. judul PTK
D. kajian teori
12. Apa yang membedakan RPP yang digunakan untuk
pembelajaran dengan RPP yang digunakan untuk
penelitian PTK ….
A. sintak model/metode/strategi pembelajaran dan
sistem penilaian-nya
B. penentuan siklus tidakan dan sistem penilaiannya
C. sintak model pembelajaran, siklus tindakan, sistem
penilaian dan analisis data
D. sintak model/metode/strategi pembelajaran yang
dipilih, penentuan siklus tindakan dan sistem
penilaiannya
13. Publikasi mempunyai arti ….
A. mengumumkan
B. penyebarluaskan
C. memberitakan
D. menyampaikan
14. Laporan yang ditulis secara sistematik berdasarkan
PTK yang dilakukan oleh guru dikelas sendiri
disebut ….
A. laporan tertulis
B. karya tulis
C. laporan PTK
D. pernyataan PTK
-
233
15. Menurut Daryanto, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan judul PTK, kecuali
A. Judul harus menggambarkan kondisi subyek
penelitian
B. Judul harus jelas, menarik dan bermakna
C. Judul harus mencermiinkan tindakan yang akan
dilakukan
D. Judul mencerminkan maslah yang akan diubah
16. Dalam kajian teori diperlukan pembahasan teori
yang dilakukan dengan cara ….
A. menganalisis dan menyimpulkan sehingga menjadi
satu paragraph
B. menjelaskan pengertian yang berhubungan dengan
teori kemudian melakukan analisis dan menyimpul-
kan
C. menyimpulkan semua teori yang telah dipaparkan
pada bagian sebelumnya
D. melakukan analisis terhadap teori yang telah
dipaparkan di bagian sebelumnya.
17. Kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian untuk di olah menjadi proposal
PTK, disebut ….
A. meramu proposal PTK
B. merancang PTK
C. melaksanakan PTK
D. mengumpulkan data PTK
18. Apa tujuan mempublikasikan karya tulis ilmiah ….
-
234
A. agar guru mendapatkan angka kredit
B. agar guru lain mengetahui apa yang telah
dikerjakan dalam upaya memperbaiki proses
pembelajaran
C. sebagai syarat untuk kenaikan pangkat golongan
D. agar guru dapat dikenal oleh masyarakat luas
19. Bagaimana cara agar instrument penelitian dapat
diketahui tingkat kepercayaannya ….
A. validitas dan reliabilitas instrument
B. validitas instrument
C. reliabilitas instrument
D. pengujian dan validitas
20. Pada dasarnya PTK terdiri dari 3 bagian yaitu ….
A. bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir
B. bagian depan, bagian pokok dan bagian akhir
C. bagian depan, bagian tengah dan bagian penutup
D. bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir
21. Kajian pustaka menggambarkan tentang ….
A. hubungan antara teori dan hasil penelitian yang
relevan
B. hubungan sebab akibat dari teori yang digunakan
C. hubungan antar teori digunakan
D. hubungan antara teori dan kerangka berpikir
22. Alat ukur dalam penelitian disebut ….
A. teknik analisis data
B. metode penelitian
C. instrumen penelitian
-
235
D. jenis penelitian
23. Berikut yang bukan merupakan lamgkah-langkah
dalam mengembangkan rumusan masalah adalah
A. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas
B. perumusan tidak bermakna ganda
C. rumusan hendaknya dapat diuji
D. rumusan hendaknya sesuka hati
24. laporan hasil penelitian yang disusun disusun
menjadi artikel ilmiah diterbitkan/dipublikasikan
dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah adalah ….
A. artikel ilmiah
B. penelitian tindakan kelas
C. makalah laporan hasil penelitian
D. buku
25. Metode penelitian ditulis berdasarkan ….
A. apa dan bagaimana penelitian itu berjalan
B. apa dan mengapa penelitian ini dilaksanakan
C. apa dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan
D. bagaimana penelitian berjalan
26. Abstrak berisi tentang ….
A. kata kunci dan memuat informasi yang tidak ada
dalam naskah
B. kata kunci permasalahan
C. kata kunci namun tidak memuat informasi yang
tidak ada dalam naskah
D. permasalahan dan kata kunci
-
236
27. Paragraf yang memiliki keterpaduan akan memu-
dahkan pembaca karena ….
A. mudah mengerti karena isinya menjadi pendek
B. mudah dimengerti karena tidak memiliki banyak
gagasan
C. mudah dimengerti karena isinya menarik
D. mudah dimengerti karena isinya beragam gagasan
28. Bagaimana menuliskan kerangka berpikir ….
A. ditulis berdasarkan kajian pustaka dan dapat
dipertanggung jawabkan keilmuannya
B. ditulis berdasarkan hasil penelitian yang relevan
dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya
C. ditulis berdasarkan hasil refleksi dan dapat
dipertanggung jawabkan keilmuannya
D. ditulis dengan kata peneliti sendiri dan dapat
dipertanggung jawabkan keilmuannya
29. Langkah penyusunan artikel dinamakan ….
A. Prewriting
B. Drafting
C. Revising
D. editing
30. Berikut yang bukan merupakan langkah-langkah
dalam menentukan judul PTK ialah ….
A. memilih masalah yang akan diperbaiki
B. mencari penyebab masalah
C. menentukan alternatif tindakan
D. memecahkan masalah tersebut
-
237
31. Berikut instrumen yang termasuk tes adalah ….
A. keterampilan proses
B. penilaian afektif
C. hasil belajar
D. sikap
32. Kegiatan dalam alur pikir setelah guru menentukan
metode penelitian ialah ….
A. melaporkan hasil refleksi setelah melakukan
pelaksanaan
B. melaporkan hasil penelitian dan simpulannya
C. melaporkan hasil penelitian dan pembahasannya
D. melaporkan hasil pengamatan penelitiannya
33. Tindakan reflektif dilakukan melalui ….
A. mengkaji permasalahan yang ada dan
membandingkan dengan tindakan penelitian
B. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan data yang terkumpul
C. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan persiapan dan pelaksanaan
D. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan data observasi
34. Tidak semua masalah yang terjadi di kelas dapat
dipecahkan melalui PTK. Berikut ini adalah
permasalahan yang dapat dipecahkan melalui PTK.
Kecuali ….
A. hasil pengamatan guru pada proses pembelajaran
B. mendesak untuk dipecahkan
-
238
C. memberikan manfaat yang jelas dan nyata
D. perkelahian antar siswa
35. Sarana untuk menyampaikan nilai guna dari hasil
penelitian disebut ….
A. tujuan penelitian
B. manfaat penelitian
C. guna penelitian
D. identifikasi Masalah
36. Prinsip memadai artinya ….
A. PTK mengupas masalah secara mendalam sampai
akar-akarnya
B. PTK berisi hal-hal secara lengkap dengan didukung
data-data yang akurat
C. PTK membahas tentang segala perencanaan yang
lengkap
D. PTK berisi perencanaan, kegiatan reflektif
37. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains bagi siswa
kelas IV menggunakan Model Project Based
Learning di SD N 1 Mandiri. Berdasarkan judul
tersebut tentukan apa yang menjadi variabel
masalah dalam penelitian ini ….
A. rendahnya motivasi belajar siswa
B. model Project Based Learning
C. rendahnya keterampilan proses sains
D. siswa kelas IV
38. Dalam PTK Hipotetik tindakan ditulis setelah
peneliti menuliskan ….
-
239
A. kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hasil
penelitian yang relevan
B. hasil penelitian yang relevan, kajian pusaka dan
kerangka berpikir
C. kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan dan
kerangka berpikir
C. kerangka berpikir, kajian pustaka dan hasil
penelitian yang relevan
39. Tahapan dalam prosedur penelitian adalah ….
A. perencanaan, pelaksanaan, refleksi, observasi
B. perencanaan, observasi, pelaksanaan, refleksi
C. perencanaan, ,refleksi, pelaksanaan, observasi
D. perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi
40. Berikut ini adalah masalah yang dapat dikaji
melalui PTK yaitu ….
A. masalah kebisingan kelas karena sekolah berada di
lingkungan pabrik
B. tidak adanya buku paket
C. rendahnya hasil belajar siswa
D. kekurangan guru
-
240
INSTRUMEN TANGGAPAN PESERTA PELATIHAN
TERHADAP IMPLEMENTASI MODUL
1. PETUNJUK PENGISIAN
a. Mohon mengisi identitas Bp/Ibu pada bagian
Identitas di bawah ini.
b. Mohon menanggapi dan memberi masukan
terhadap portal pelatihan karya tulis ilmiah
berbasis andragogi berbantuan CMS Moodle ini.
c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan
dengan melingkari angka 1 = kualitasnya sangat
tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB),
3 = kualitasnya kurang baik (KB), 4 = kualitasnya
baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada
kolom tersedia.
d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan
saran dan masukan terhadap portal pelatihan ini.
e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat
untuk menyempurnakan portal pelatihan karya
tulis ilmiah berbasis andragogi berbantuan CMS
Moodle.
Lampiran 5 D
-
241
2. IDENTITAS
Nama : …………………
Unit Kerja : ……………………………
Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian
berikut sesuai pilihan Bp/Ibu
No
ASPEK YANG DINILAI
SKALA PENILAIAN
STB(
1)
TB
(2)
KB
(3)
B
(4)
SB
(5)
F. TAMPILAN
1. Alamat URL relevan dengan konten
pelatihan karya tulis iliah berbasais
andragogy
1 2 3 4 5
2. Gambar background atau latar pada
laman portal menarik
1 2 3 4 5
3. Warna pada background tidak mencolok
sehingga tidak silau atau melelahkan
mata.
1 2 3 4 5
4. Gambar atau foto relevan dengan konten
pelatihan
1 2 3 4 5
5. Teks menggunakan jenis huruf yang
mudah dibaca
1 2 3 4 5
6. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu
kecil atau terlalu besar
1 2 3 4 5
7. Tata letak gambar-gambar/foto menarik. 1 2 3 4 5
8. Kecukupan ukuran gambar 1 2 3 4 5
9. Terdapat Learning Object Materials (LOM)
multimedia yang dapat memperkaya pengalaman otentik peserta pelatihan
1 2 3 4 5
G. AKSES
1. Kemudahan dalam mengakses pelatihan online
1 2 3 4 5
2. Kemudahan dalam mengoperasikan
program pelatihan karya tulis ilmiah
berbasis andragogy
1 2 3 4 5
3. Bahasa yang digunakan sederhana dan
mudah dipahami
1 2 3 4 5
H. INTERAKSI
1. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan fasilitator
1 2 3 4 5
2. Terdapat fasilitas chatting untuk
interaksi dengan peserta lain.
1 2 3 4 5
3. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk 1 2 3 4 5
-
242
memperdalam pemahaman materi
pelatihan
5. Topik-topik atau pokok bahasan yang akan dipelajari disajikan secara
urut/sistematis.
1 2 3 4 5
6. Ada fasilitas untuk menyampaikan
tanggapan mahasiswa terhadap tugas-tugas ataupun skor (grade) yang
diberikan oleh pelatih
1 2 3 4 5
7. Ada fitur untuk memberikan umpan baik terhadap tugas (assignment) yang dikerjakan guru
1 2 3 4 5
8. Ada fitur untuk memberikan umpan balik terhadap quiz yang dikerjakan
guru
1 2 3 4 5
9. Ada fitur yang dapat diakses oleh guru
untuk mengetahui skor/grade kemajuan
belajarnya
1 2 3 4 5
I. DESAIN MATERI PELATIHAN
1. Desain pelatihan secara keseluruhan
menarik, sehingga menumbuhkan motivasi belajar para peserta pelatihan
1 2 3 4 5
2. Materi pelatihan karya tulis ilmiah
menggambarkan secara jelas tujuan
pelatihan yang ingin dicapai.
1 2 3 4 5
3. Tugas-tugas pelatihan mengarah pada
tujuan pelatihan.
1 2 3 4 5
4. Desain materi mendorong keaktifan
belajar peserta pelatihan
1 2 3 4 5
5. Desain tugas-tugas pelatihan mendorong keaktifan peserta pelatihan
1 2 3 4 5
6. Desain forum diskusi mendorong
keaktifan belajar peserta pelatihan
1 2 3 4 5
7. Materi dikaikan dengan taraf
kemampuan peserta pelatihan
1 2 3 4 5
8. Kesesuaian materi dengan taraf
kemampuan peserta pelatihan
1 2 3 4 5
9. Rancangan materi pelatihan online
memperhatikan fleksibilitas waktu
belajar peserta pelatihan
1 2 3 4 5
10. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan
kejujuran peserta pelatihan dalam
mengerjakan.
1 2 3 4 5
J. KONTROL
1. Panel navigasi untuk akses materi
mudah digunakan oleh peserta
1 2 3 4 5
-
243
pelatihan
2. Tombol navigasi untuk tugas mudah
digunakan
1 2 3 4 5
3. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan.
1 2 3 4 5
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………...…………………………………
……………………………………………………
Wonosegoro, 2016
Pengguna
(………………)
-
244
INSTRUMEN WAWACARA DENGAN PENGGUNA
TENTANG KETERIMAAN MODUL PELATIHAN
KARYA TULIS ILMIAH
1. Apakah pembelajaran/pelatihan dapat memotivasi peserta dalam
belajar?
2. Apakah penyajian materi pelatihan menggambarkan tujuan
pelatihan?
3. Apakah tugas-tugas yang diberikan sudah mengarah pada
penccapaian tujuan?
4. Apakah pengembangan modul dapat mengaktifkan belajar
guru?
5. Apakah materi pelatihan sudah dikaitkan dengan masalah-
maslah actual?
6. Apakah setiap tugas dan kuis yang rancang dapat
menumbuhkan kejujuran pada diri guru?
7. Apakah modul pelatihan fitur komunikasi (chatting dan
message) sudah berfungsi dengan baik?
8. Apakah fitur forum diskusi sudah terlaksana dengan baik?
9. Apakah fitur umpan balik tugas dan kuis sudah terlaksana
dengan baik?
10. Apakah tampilan pada laman portal sudah menarik?
11. Apakah warna latar belakang portal sudah sesuai dan tidak
mencolok?
12. Apakah gambar atau foto ssudah disajikan menarik?
13. Apakah teks yang disajikan mudah dibaca?
14. Apakah menu pelatihan dapat diakses dengan mudah?
Lampiran 5 E
-
245
15. Apakah dalam menjalankan pembelaharan dapat diakses dengan
mudah?
16. Apakah tombol navigasi mudah digunakan?
17. Apakah menu bantuan berfungsi dengan baik?
-
246
Data mentah uji validitas prestest
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
S 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Y 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
B 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
Lampiran 6 A
-
247
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PRETEST
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00002 32.8000 105.733 .308 .941
VAR00003 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00004 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00005 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00006 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00007 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00008 32.4000 105.600 .561 .939
VAR00009 32.8000 105.733 .308 .941
VAR00010 32.4000 105.600 .561 .939
VAR00011 32.6000 104.489 .468 .939
VAR00012 32.8000 105.733 .308 .941
VAR00013 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00014 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00015 32.6000 104.933 .422 .940
VAR00016 32.5000 112.944 -.422 .945
VAR00017 32.8000 105.733 .308 .941
VAR00018 32.4000 106.267 .457 .939
VAR00019 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00020 32.9000 114.322 -.475 .947
VAR00021 32.6000 103.156 .607 .938
VAR00022 32.4000 105.600 .561 .939
VAR00023 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00024 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00025 32.4000 106.267 .457 .939
VAR00026 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00027 32.4000 106.267 .457 .939
VAR00028 32.8000 107.067 .183 .942
VAR00029 32.5000 112.944 -.422 .945
Lampiran 6 B
-
248
VAR00030 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00031 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00032 32.6000 109.822 -.070 .943
VAR00033 32.6000 103.156 .607 .938
VAR00034 32.4000 105.600 .561 .939
VAR00035 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00036 32.4000 106.267 .457 .939
VAR00037 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00038 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00039 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00040 32.4000 106.267 .457 .939
VAR00041 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00042 32.5000 102.500 .781 .937
VAR00043 32.4000 106.267 .457 .939
VAR00044 32.6000 102.489 .677 .938
VAR00045 32.5000 102.500 .781 .937
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.940 45
-
249
Data mentah uji validitas postest
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
S 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Y 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
B 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
F 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
Lampiran 6 C
-
250
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN POSTEST
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00002 33.7000 146.456 .322 .966
VAR00003 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00004 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00005 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00006 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00007 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00008 33.3000 146.456 .560 .965
VAR00009 33.7000 146.456 .322 .966
VAR00010 33.3000 146.456 .560 .965
VAR00011 33.5000 145.167 .468 .965
VAR00012 33.7000 146.456 .322 .966
VAR00013 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00014 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00015 33.5000 145.167 .468 .965
VAR00016 33.7000 146.456 .322 .966
VAR00017 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00018 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00019 33.5000 143.389 .624 .965
VAR00020 33.3000 146.456 .560 .965
VAR00021 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00022 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00023 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00024 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00025 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00026 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00027 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00028 33.5000 143.389 .624 .965
VAR00029 33.3000 146.456 .560 .965
VAR00030 33.5000 142.500 .703 .964
Lampiran 6 D
-
251
VAR00031 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00032 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00033 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00034 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00035 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00036 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00037 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00038 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00039 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00040 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00041 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00042 33.4000 142.933 .767 .964
VAR00043 33.3000 147.344 .443 .965
VAR00044 33.5000 142.500 .703 .964
VAR00045 33.4000 142.933 .767 .964
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.965 45
-
252
HASIL PRETEST DAN POSTEST
No Nama Nilai
Pretest Postest
1 AG 55 70
2 AZ 60 70
3 YOS 75 75
4 DEW 60 90
5 EK 75 85
6 BAR 55 80
7 HAR 75 95
Rerata 65 81
Lampiran 7 A
-
253
HASIL TUGAS MANDIRI
No Nama Nilai
1 AG 6,7
2 AZ 65
3 YOS 69,6
4 DEW 674
5 EK 53
6 BAR 77,2
7 HAR 65
Lampiran 7 B
-
254
Contoh Hasil Tanggapan Peserta Pelatihan Terhadap
Implementasi Modul
Lampiran 7 C
-
255
-
256
-
257
-
258
Contoh hasil Wawancara dengan Pengguna
tentang Keterimaan Modul Pelatihan
Lampiran 7 D
-
259
-
260
Print-Screen contoh Halaman depan
Portal Guru SD Belajar
Lampiran 8
-
261
Print-Screen contoh Aktivitas Peserta
Pelatihan
Lampiran 9
-
262
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)
PADA SISWA KELAS V SDN 2 REPAKING KECAMATAN
WONOSEGORO - BOYOLALI
SEMESTER I TAHUN AJARAN 2016/2017
PROPOSAL PTK
Oleh
YOSI ANGKLING GAMALA
SD NEGERI 2 REPAKING
UPTD DIKDAS DAN LS KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
2016
Lampiran 10
-
263
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan
kegiatan utama dalam proses pendidikan pada
umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju
pada keadaan yang lebih baik. Ahmad Susanto (2012:
170) menyatakan “pembelajaran sains merupakan
pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip”.
Proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah
siswa terhadap konsep – konsep IPA. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan penyelidikan
sederhana bukan hafalan terhadap kumpulan konsep
IPA. Dengan Kegiatan – kegiatan tersebut pembelajaran
IPA akan mendapat pengalaman langsung melalui
pengamatan, diskusi, dan penyelidikan sederhana.
Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan
sikap ilmiah siswa yang diindikasikan dengan
merumuskan masalah, menarik kesimpulan sehingga
mampu berpikir kritis melalui pembelajaran IPA.
Adapun penyebab dari penurunan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA adalah guru kurang kreatif
dalam penerapan pembelajaran di kelas, sehingga siswa
menjadi pasif dan merasa pembelajaran itu menjadi
monoton, akibatnya minat siswa terhadap
pembelajaran IPA juga kurang. IPA juga terkadang
masih tertinggal dari matapelajaran yang lainnya.
-
264
Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut
juga dengan istilah pendidikan sains, disingkat menjadi
IPA merupakan salah satu pelajaran pokok dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada
jenjang sekolah dasar. Menurut James Conant (Usman
Samatowa 2010: 1) “suatu deretan konsep serta skema
konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan
yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan
observasi, serta berguna untuk diamati dan
dieksperimentasikan lebih lanjut”. Mata pelajaran IPA
merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap
sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari
jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah.
Anggapan sebagian besar peserta didik yang
menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar
terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS)
yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari
standar yang diharapkan.
SDN 2 Repaking Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali yang terletak di Dusun Nalirojo
Desa Ngajaran mempunyai murid sejumlah 93 siswa.
Untuk kelas V berjumlah 15 siswa dengan perincian
laki-laki: 11 anak dan perempuan: 4 anak. Dari
sejumlah siswa tersebut, 8 siswa nilainya masih berada
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata
pelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara denga
guru kelas yaitu Bapak Margiyanta diperoleh informasi
-
265
bahwa hal tersebut disebabkan karena belum di
temukanya metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan di kelas V. Heri Rahyubi (2012:
236) menyatakan “metode pembelajaran adalah suatu
model dan cara yang dapat dilakukan untuk menggelar
aktivitas belajar agar berjalan dengan baik”. Meskipun
banyak metode pembelajaran kooperatif dengan
prosedurnya masing – masing, guru tetap harus
memilih metode yang dianggap paling sesuai diterapkan
untuk materi pembelajarannya. Setiap metode memiliki
kelemahan dan kelebihan tersendiri, tergantung pada
sifat materi/unit pembelajaran yang akan diberikan
pada siswa saat itu. Selain sifat materi/unit
pembelajaran, dalam memilih metode guru juga perlu
memperhatikan karakteristik dan kemampuan siswa.
Penggunaan metode pembelajaran dimaksudkan untuk
mempermudah penangkapan anak dalam menerima
materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Menurut
Slavin (Miftahul Huda, 2011: 22) “pembelajaran
kooperatif dapat menjadi metode pembelajaran yang
efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,
kesempatan belajar hanya bisa dicapai jika tujuan
kelompok dan tanggungjawab individu disemaikan
dalam metode-metode yang juga kooperatif”. Bagi
seorang guru permasalahan tersebut merupakan
sebuah tantangan untuk mendapatkan harapan,
sehingga seluruh siswa yang diajar mendapatkan hasil
-
266
belajar yang tinggi, minimal seluruh siswa dapat
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
Melihat kenyataan yang ada pada siswa kelas V
khususnya di Sekolah Dasar Negeri 2 Repaking tahun
pelajaran 2016/2017 rata-rata hasil belajarnya belum
memuaskan, dari 15 murid yang mengikuti
pembelajaran IPA hanya 2 anak yang mampu mencapai
kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Hal ini
dikarenakan saat pembelajaran seringkali dijumpai
adanya kecenderungan siswa yang malas bertanya
kepada guru meskipun sebenarnya mereka belum
mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru,
masalah ini membuat guru kesulitan dalam
menentukan model pembelajaran yang tepat. Dengan
memperhatikan kondisi di atas jelas ada kesenjangan
antara kenyataan yang ada dengan harapan yang
diinginkan. Di satu sisi hasil belajar yang rendah dan di
sisi yang lain adanya Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dalam kenaikan kelas. Untuk itu sangat perlu
diupayakan cara pemecahanya.
Mengapa hasil pembelajaran pada mapel IPA
masih rendah, peneliti mencoba merefleksi diri tentang
proses pembelajaran yang telah berlangsung selama ini.
Adapun penyebab dari rendahnya hasil pembelajaran
adalah karna tingkat kejenuhan dan kurangnya minat
siswa terhadap pembelajaran IPA. Guru sudah
-
267
mengajar sesuai dengan standart proses namun masih
ada keprihatinan pada saat melakukan proses
pembelajaran yaitu, kurangnya kreatifitas dalam
menerapkan pembelajaran di kelas, sehingga siswa
menjadi pasif dan merasa pembelajaran itu menjadi
monoton. IPA juga terkadang masih tertingal dari mata
pelajaran yang lainnya.
Berdasarkan observasi awal di kelas V SDN 2
Repaking pada pembelajaran IPA, guru masih
menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi
pasif, jarang ada interaksi antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa. Maka peneliti akan berusaha
untuk merubah proses pembelajaran yang lebih
menarik untuk anak dengan harapan siswa akan
dapat memahami konsep materi pembelajaran. Peneliti
akan merubah penggunaan metode ceramah menjadi
”metode NHT”. Metode ini di harapkan akan lebih
mengaktifkan siswa. Ada banyak metode pembelajaran
kooperatif, salah satunya adalah metode pembelajaran
Kepala Bernomor (Numbered Heads).
Rahayu (2006) menyatakan “Number Heads
Together adalah salah satu model pembelajaran yang
lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari
berbagai sumber”. Ciri khasnya adalah guru hanya
menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya,
tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan
-
268
mewakili kelompok itu. Cara ini menjamin keterlibatan
total semua siswa, cara ini juga merupakan upaya yang
sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab
individual dalam diskusi kelompok.
Peneliti juga membandingkan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2013) dengan
judul Upaya meningkatkan hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Number Head Together) pada mata pelajaran IPA pada
siswa kelas V SDN Kaliwungu 05 Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Semarang semester 2 tahun ajaran
2012/2013, menunjukan adanya respon positif dari
siswa. Hal ini ditunjukan kemampuan berfikir siswa
meningkat sehingga hasil belajar yang diperoleh jauh
lebih baik dan siswa lebih aktif dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru baik
secara lisan maupun tulisan, yang merangsang siswa
untuk berpikir. Respon positif ini merupakan salah
satu potensi untuk menciptakan situasi pembelajaran
yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal dan
wawancara dengan guru kelas V, diperoleh informasi
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V masih tergolong
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil
belajar IPA siswa pada tahun ajaran sebelumnya yang
hanya mencapai rata-rata 70 dan ini belum memenuhi
standar ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah
-
269
yaitu 75. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara
singkat terhadap beberapa orang siswa, pada
umumnya siswa mengatakan bahwa pembelajaranya
kurang menarik.
Selanjutnya observasi langsung dikelas saat
proses pembelajaran dikelas berlangsung, terlihat
bahwa dalam penyajian materi guru masih
menggunakan metode ceramah yang bervariasi dengan
metode tanya jawab dan pemberian tugas. Hal ini
terkait dengan buku-buku pelajaran dan media
pembelajaran yang jumlahnya terbatas. Metode tanya
jawab dan metode pemberian tugas belom dapat
mengoptimalkan keaktifan siswa. Siswa yang pintar
cenderung mendominasi jawaban pertanyaan guru,
demikian pula dengan metode pemberian tugas belum
dapat menyeimbangkan aspek kepribadian siswa,
misalnya pemberian tugas pekerjaan rumah hanya
beberapa yang mengerjakan sedangkan siswa yang lain
menyalin pekerjaan temanya. Hal ini kurang
melibatkan siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran, akibatnya IPA dianggap pelajaran yang
kurang penting sebingga berimplikasi pada hasil belajar
yang diperoleh siswa. Maka dapat dipahami bahwa
rendahnya hasil belajar IPA yang diperoleh siswa
disebabkan karena belom diterapkanya model
pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa secara
-
270
mandiri, dan dapat membangun pengetahuan dan
kemampuan siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
merasa perlu melakukan penelitian dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan
Pembelajaran Number Head Together (NHT) Pada Siswa
Kelas V SDN 2 Repaking Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali Semester I Tahun Ajaran
2016/2017.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Hasil belajar siswa rendah
2. Model pembelajaran yang kurang cocok diterapkan
dalam suatu materi ajar.
3. Guru dituntut tidak hanya mampu menyampaikan
materi, namun juga mengerjakan administrasi. Hal
ini mempersempit ruang guru untuk dapat fokus
mempersiapkan penyampaian materi sesuai
kebutuhan siswa.
4. Materi ajar yang harus disampaikan terlalu banyak
dan sulit untuk diterima semua siswa yang memiliki
karakteristik berbeda-beda setiap siswa
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model Number Head Together
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
-
271
dalam pembelajaran IPA di SDN 2 Repaking
Kecamatan Wonosegoro?
2. Bagaimana penerapan model Number Head
Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SDN 2 Repaking Kecamatan Wonosegoro?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengukur seberapa jauh penggunaan pembelajaran
Number Head Together dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SDN 2 Repaking dalam mata
pelajaran IPA.
2. Memberikan penjelasan berdasarkan bukti empiris
bahwa penggunaan pembelajaran Number Head
Together mampu meningklatkan Hasil belajar siswa
kelas V SDN 2 Repaking dalam mata pelajaran IPA.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk
mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil
belajar melalui penggunaan metode NHT sehingga
dapat menambah wawasan berfikir untuk dapat
dijadikan dasar bertindak bagi insan pendidik dan
dunia kependidikan pada umumnya, baik oleh
penulis PTK ini maupun penulis lainnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru:
-
272
1) memotivasi guru untuk mengembangkan metode
pembelajaran melalui penerapan metode
pembelajaran di kelas.
2) Membantu guru untuk menemukan strategi belajar
baru yang dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses belajar.
b. Bagi Siswa:
1) melatih siswa untuk mengembangkan hasil dalam
belajar.
2) melatih siswa agar lebih berani mengungkapkan
pendapat atau pertanyaan di kelas sesuai dengan
pemahaman siswa.
3) Membantu siswa untuk mengembangkan minat,
sehingga siswa mampu mengaitkan pengetahuan
baru dengan pengetahuan yang didapatkannya di
kelas
c. Bagi Sekolah:
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga
mutu pendidikan dapat meningkat, dan menciptakan
sekolah sebagai pusatnya ilmu pengetahuan.
-
273
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan
kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural sciece,
artinya ilmu pengetahuan alam berhubungan dengan
alam atau bersangkut paut dengan alam, sciece artinya
ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA)
atau sciece itu pengertianya dapat disebut sebagai
ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam ini. Adapun pengetahuan
itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh
manusia. Menurut Hendro Darmojo (Usman Samatowa,
2010: 3) “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan
objektif tentang alam semesta dengan segala isinya”.
Cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis,
lengkap, cermat, serta menghubungkanya antara suatu
fenomena dengan fenomena lain, sehingga
keseluruhanya membentuk suatu prespektif yang baru
tentang objek yang diamatinya.
Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
terbimbing. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP (Depdiknas, 2006: 3) bahwa
“Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
-
274
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA
juga merupakan ilmu yang bersifat empiric dan
membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan
gejala alam menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya
verbal tetapi juga faktual. Hakikat IPA sebagai proses
diwujudkan dengan pembelajaran yang melatih
ketrampilan proses bagaimana cara produk sains
ditemukan.
IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagai
disiplin ilmu lainya. Setiap disiplin ilmu selain
mempunyai ciri-ciri umum, juga mempunyai ciri-ciri
khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu
disiplin ilmu pengetahuan adalah merupakan
himpunan fakta serta aturan yang menyatakan
hubungan antara satu dengan yang lainya. Ciri khusus
dipaparkan sebagai berikut: (1) IPA dapat dibuktikan
melalui metode dan prosedur ilmiah; (2) IPA merupakan
pengetahuan yang sistematis; (3) IPA merupakan
pengetahuan teoritis, artinya pembelajaran IPA berasal
dari teori yang jelas; (4) IPA merupakan suatu
rangkaian konsep yang paling berkaitan dengan konsep
lain yang dapat dikembangkan.
IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses,
aplikasi, dan sikap produk. Produk dapat berupa fakta,
prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur
-
275
pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode
ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancanga eksperimen, percobaan, atau penyelidikan,
pengujian hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi,
pengukuran dan penarikan kesimpulan (Patta Bundu,
2006: 11 dan Wasih Djojosoediro, 2009:12) .
2.1.2 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains dalam
arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences
dan life sciences. Yang termasuk physical sciences
adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi,
meteorologi, daan fisika. Sedangkan life sciences
meliputi (biologi) anatomi, fisiologo, zoologi, citologi, dan
seterusnya). IPA berupa pembangkitan minat manusia
agar mau meningkatkan kecerdasan dan
pemahamanya tentang alam seisinya yang penuh
dengan rahasia yang tak ada habis-habisnya. Sains
atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran
serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan
suatu kesimpulan Pembelajaran IPA di SD merupakan
interaksi antar siswa dengan lingkungan di sekitarnya.
Hal ini mengakibatkan pembelajaran IPA perlu
mengutamakan peran siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. Sehingga pembelajaran yang terjadi adalah
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru
-
276
sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Guru
berkewajiban untuk meningkatkan pengalaman belajar
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA.
Berdasarkan prinsip diatas prinsip
pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara
siswa dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini
mengakibatkan pembelajaran IPA perlu mengutamakan
peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga
pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang
berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran tersebut. Guru berkewajiban untuk
meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk
mencapai tujuan belajar IPA. Objek IPA terdapat
dimana – mana, disekeliling kita merupakan
sekumpulan objek IPA, maka tidaklah sulit bagi
seorang guru IPA untuk membimbing dan melibatkan
siswa dalam belajar IPA. Siswa hendaknya belajar IPA
dengan melakukan pencarian sendiri, sehingga mereka
dapat memperoleh pengalaman yang selanjutnya
menjadi sebuah kesan atau pengetahuan.
2.1.3 Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak
sekali bergantung pada kemampuan bangsa itu dalam
bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar tekhnologi.
Depdiknas (2006: 61) menyatakan bahwa salah satu
tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami
konsep-konsep IPA dan berkaitan dengan kehidupan
-
277
sehari-hari. Mengembangkan dan meningkatkan
keyakinan terhadap TYE, pengetahuan terhadap
konsep IPA dan manfaatnya, rasa ingintahu dan
kesadaran tentang pengaruh hubungan IPA dengan
lingkungannya, memecahkan masalah, memelihara
lingkungan dan mendapatkan bekal pengetahuan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran IPA di atas
IPA dapatdiperoleh melalui keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan YME berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep
– konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa
ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA,
lingkungan, Tekhnologi, dan masyarakat.
Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan. Meningkatkan kesadaran dalam berperan
serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan
lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dengan segala keteraturan sebagai
salah satu ciptaan Tuhan. Memperoleh bekal
pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai
alam dengan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP.
-
278
2.2 Hasil Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan hidup manusia.
Menurut Burton (Ahmad Susanto, 2013: 3) “belajar
merupakan perubahan dalam tingkah laku pada
individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu lain dan individu dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih bisa berinteraksi
dengan lingkungannya.”Pengertian belajar menurut
Gagne (Ahmad Susanto, 2013: 1) “belajar adalah suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman.”
Menurut Hagenhahn dan Olson (Heri Rahyubi,
2012: 3) “belajar adalah perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku yang
merupakan hasil dari pengalaman dan tidak dicirikan
oleh kondisi diri yang sifatnya sementara seperti yang
disebabkan oleh sakit, kelelahan atau obat-obatan.”
Hampir sama dengan Hagenhahn dan Olson, menurut
Mayer (Heri Rahyubi, 2012: 3) “belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan
dan perilaku seseorang yang disebabkan oleh
pengalaman.” Belajar menurut Morgan (Heri Rahyubi,
2012: 5) “merupakan perubahan tingkah laku yang
relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau
pengalaman.” Dari beberapa pengertian di atas, dapat
-
279
dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses
perubahan perilaku melalui pengalaman yang
didapatkan.
Sedangkan pengertian belajar menurut Hilgard
(Wina Sanjaya, 2008: 229), “belajar adalah proses
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik
latihan di dalam laboratoium maupun dalam
lingkungan alamiah.”Menurut Laster D. Crow dan Alice
Crow (Heri Rahyubi, 2012: 5) “belajar adalah upaya
untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan, dan
sikap.”Menurut Slameto (2010: 2) “belajar ialah proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.” Menurut
Winkel (Ahmad Susanto, 2013: 4) “belajar adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Dapat dikatakan bahwa belajar merupakan
suatu proses usaha yang secara sadar dilakukan
individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku
yang berbentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
-
280
melalui pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungan.
2.2.2 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Gagne (Purwanto, 2013: 42) “hasil
belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori
yang kita berikan pada stimulus yang ada di
lingkungan, yang menyediakan skema yang
terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus
baru dan menentukan hubungan di dalam dan di
antara kategori-kategori.”Winkel (Purwanto, 2013: 45)
“hasil belajar ialah perubahan yang mengakibatkan
manusia dalam sikap dan tingkah lakunya, perubahan
itu mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.”
Sepaham dengan Winkel, Purwanto (2013: 46) “hasil
belajar merupakan perubahan perilaku manusia akibat
belajar, dapat berupa perubahan dalam aspek kogitif,
afektif dan psikomotorik.” Winkel menekankan bahwa
hasil belajar adalah perubahan mengenai sikap dan
tingkah lakunya. Sedangkan Purwanto hanya
menyebutkan perubahan perilaku manusia setelah
belajar. Meskipun demikian, mereka mempunyai
pemahaman bahwa perubahan akibat belajar meliputi
tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut disebabkan
telah mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang
diberikan dalam proses belajar mengajar. Perubahan
-
281
akibat pengalaman belajar, tidak semata-mata hanya
pada perubahan secara kognitif (pengetahuan) saja,
tetapi siswa juga dapat mengalami perubahan secara
afektif (sikap) serta mampu melaksanakan tugas yang
berhubungan dengan performanya (psikomotorik).
2.3 Model Kooperatif Tipe Number Heads Togeter
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama
antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari
materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan
dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat
terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam
kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar
aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni
mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk
memecahkan masalah. Kagen (Ibrahim, 2000: 28)
“Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan
pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki
tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik”.
Tipe ini melibatkan para siswa dalam menelaah
bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
-
282
tersebut. Ibrahim (2000: 28) mengemukakan tiga
tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
kooperatif dengan tipe NHT yaitu:
1. Hasil belajar akademik stuktural Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan
yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,
bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
merujuk pada konsep Kagen (Ibrahim, 2000: 29).
Enam langkah pembelajaran NHT sebagai berikut:
Pertama persiapan, yaitu guru mempersiapkan
rancangan dan skenario pembelajaran. Kedua
pembuatan kelompok yaitu, siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil. Ketiga setiap siswa harus
dibekali dengan materi yang berasal dari buku paket
atau LKS. Keempat siswa berdiskusi bersama dengan
kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Kelima guru memanggil siswa kemudian siswa dengan
nomer yang sama maju ke depan kelas. Keenam siswa
mempresentasikan dan menarik kesimpulan.
-
283
Sintaks pembelajaran Number Head Together
(NHT) sesuai dengan standar proses, adalah sebagai
berikut:
Kegiatan
Awal
Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan
memberi salam.
Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.
Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan selama proses pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
Kegiatan
Inti
1. Eksplorasi
Guru memperkenalkan dan menyajikan materi
tentang peristiwa alam dan dampaknya.
Guru memberi tahu siswa apa yang sedang
mereka pelajari. Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang pembentukan
tanah
2. Elaborasi
Guru membuat salinan lembar rekapitulasi
kelompok. Guru merangking siswa dari yang paling pintar.
Guru membentuk kelompok yang terdiri dari
empat siswa yang mewakili kemampuan, jenis
kelamin dan ras siswa di kelas itu.
Guru memberikan nomer pada siswa untuk dipasang dikepala setiap siswa
Guru menugaskan siswa ke dalam kelompok.
Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan
mempersiapkan jawaban untuk menjawab
pertanyaan.
Guru meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban.
3. Konfirmasi
Guru memanggil siswa secara acak untuk
menjawab pertanyaan.
Siswa dengan nomer yang sama maju ke depan kelas untuk menjelaskan jawaban yang sudah
didiskusikan.
Guru mengembangkan jawaban yang
dikemukakan oleh siswa.
Kegiatan Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
-
284
Akhir yang belum dipahami.
Guru dan siswa membuat kesimpulan.
Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Guru mengajak siswa untuk berdoa.
2.4 Penelitian yang Relevan
Susanto melakukan penelitian ini dengan
tujauan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan pemanfaatan
media gambar pada siswa kelas V SDN Sumogawe 03.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai sumbangan yang berguna untuk meningkatkan
hasil belajar IPS kelas V SDN Sumogawe 03. Penel