LAMPIRAN 1: SEKOLAH -...

117
171 LAMPIRAN 1: WAWANCARA PIHAK SEKOLAH SWOT 1. Apa kekuatan sekolah anda yang dapat mendukung pelaksanaan program pendidikan kelurga ini? 2. Apa kelemahan sekolah anda yang dapat menghambat pelaksanaan program pendidikan keluarga ini? 3. Apa peluang dari dalam maupun luar sekolah yang dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan program pendidikan kelurga ini? 4. Apa ancaman dari dalam maupun luar sekolah yang dapat menghambat pelaksanaan program pen-didikan keluarga ini? Media Sosial 1. Jelaskan strategi program kemitraan sekolah dengan keluarga yang sudah dilaksanakan. Apa tujuan program kemitraan sekolah dengan keluarga jangka pendek dan jangka panjang? Tekhnologi media sosial apa yang sudah digunakan sekolah anda untuk memenuhi tujuan tersebut? Sejak kapan penggunaan tekhnologi media sosial diusahakan sekolah untuk memenuhi tujuan tersebut? Bagaimana penggunaan media sosial selama ini yang berhubungan dengan tujuan program kemitraan sekolah dengan keluarga secara

Transcript of LAMPIRAN 1: SEKOLAH -...

171

LAMPIRAN 1: WAWANCARA PIHAK SEKOLAH

SWOT

1. Apa kekuatan sekolah anda yang dapat

mendukung pelaksanaan program pendidikan

kelurga ini?

2. Apa kelemahan sekolah anda yang dapat

menghambat pelaksanaan program pendidikan

keluarga ini?

3. Apa peluang dari dalam maupun luar sekolah

yang dapat digunakan untuk mendukung

pelaksanaan program pendidikan kelurga ini?

4. Apa ancaman dari dalam maupun luar sekolah

yang dapat menghambat pelaksanaan program

pen-didikan keluarga ini?

Media Sosial

1. Jelaskan strategi program kemitraan sekolah

dengan keluarga yang sudah dilaksanakan.

Apa tujuan program kemitraan sekolah dengan

keluarga jangka pendek dan jangka panjang?

Tekhnologi media sosial apa yang sudah

digunakan sekolah anda untuk memenuhi

tujuan tersebut?

Sejak kapan penggunaan tekhnologi media

sosial diusahakan sekolah untuk memenuhi

tujuan tersebut?

Bagaimana penggunaan media sosial selama

ini yang berhubungan dengan tujuan program

kemitraan sekolah dengan keluarga secara

172

keseluruhan? Apakah sudah cukup membantu

memenuhi tujuan kemitraan?

Apakah komunikasi dua arah terjadi atau alat

ini hanya digunakan untuk menyebarkan

informasi?

Apakah sekolah anda memiliki akun situs

Facebook? Jika demikian, bagaimana hal itu

digunakan? Apakah ada rencana men-

sosialisasikan lebih lagi tentang situs fb

sekolah ini?

Apakah anda pernah menulis blog yang

ditujukan utuk program kemitraan sekolah

dengan keluarga? Jika demikian, pada perihal

yang bagaimana anda telah melakukannya?

Apakah anda membuat jam kerja pada

pengaksesan media sosial yang digunakan

sekolah? Jika demikian, bagaimana meng-

gambarkan ini digunakan?

Siapa yang bertanggung jawab atas media

sosial sekolah? Apakah harus kepala sekolah?

Mengapa atau mengapa tidak?

Pertanyaan lain: (follow up question)

2. Bagaimana kemitraan elektronik ini diprakarsai

dan dikelola?

Alat media sosial apa yang pertama kali

digunakan di sekolah anda?

Faktor-faktor apa yang menyebabkan anda

meng-gunakan alat tersebut?

Seberapa sering anda menggunakannya untuk

berkomunikasi dengan pemangku kepentingan

lainnya (anggota masyarakat, pendidik dan

tenaga kependidikan, orang tua, dan siswa)?

173

Hambatan apa yang telah anda temui selama

ini dan apa yang telah anda lakukan untuk

mengatasinya?

Alat media sosial apa yang dipilih oleh orang

tua atau wali murid sekolah anda? Bagaimana

anda mengetahuinya?

Bagaimana alat media sosial baru dipilih dan

diperkenalkan? Apakah semua group wa

dimiliki oleh wali kelas?

Apakah alat tersebut bekerja dengan baik

untuk membangun dan menjaga kemitraan

sekolah terutama dengan orang tua?

Bagaimana anda tahu?

Topik apa yang sering anda komunikasikan

dengan orang tua melalui media sosial dan

seberapa sering mereka merespon? (Topik

meliputi Akademik/ Olahraga/ Peristiwa

orangtua/ Prestasi, dll)

3. Apakah anda mengumpulkan informasi umpan

balik dari orang tua tentang bagaimana alat

tersebut bekerja? Bagaimana? Seberapa sering?

Bagaimana anda pertama kali belajar

bagaimana menggunakan media sosial dengan

orang tua?

Bagaimana anda terus secara profesional

mengembangkan diri pada hal ini?

Apakah pemimpin pemerintah daerah anda

telah mendukung dan mendorong penggunaan

media sosial demi membangun dan

memelihara kemitraan dengan orang tua?

Sebutkan kebijakan apapun yang

berhubungan dengan hal ini?

174

Apakah pemerintah daerah sekolah anda

memberikan pengembangan profesional dalam

menggunakan media sosial dengan orang tua?

Jika ya, gambarkan komponen pelatihan

tersebut.

Media sosial apa yang termudah yang dapat

diikuti oleh orang tua? Mengapa?

Media sosial apa yang tersulit yang dapat

diikuti oleh orang tua? Mengapa? Bagaimana

anda mengetahuinya?

4. Apakah penggunaan media sosial meningkatkan

komunikasi dengan orang tua murid? Bukti?

5. Apa manfaat langsung dan tidak langsung dari

komunikasi media sosial bagi kemitraan sekolah

dengan keluarga?

6. Selama ini media sosial apa yang paling

membantu dalam berkomunikais dua arah antara

sekolah dan stakeholder atau orang tua?

7. Apakah ada dampak buruk atau kerugian/

kekurangan dalam penggunaan media sosial

sebagai alat berkomunikais dua arah dengan

stakeholder atau orang tua?

8. Bagaimana pernyataan anda jika ada pernyataan

seperti berikut “media sosial dapat menimbulkan

kemalasan bagi orang tua untuk berkomunikasi

dengan sekolah secara tatap mata atau

langsung”?

9. Sejak pertama kali penggunaan media sosial

sebagai alat komunikasi sekolah dan orang tua,

penggunaan yang mana yang sudah berkembang

175

bahkan pesat dan yang mana yang masi belum

cukup berkembang?

176

Lampiran 1.1. Hasil Wawancara I Kepala Sekolah

Tanggal Wawancara: 15 Juni 2016 Sumber Wawancara: Kepala Sekolah

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Pelaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Apakah ada program

kemitraan sekolah

dengan orang tua dan

masyarakat yang ada

disekolah ini?

Ya ada, program pendidikan

keluarga itu ada dua yaitu

program penguatan kemitraan

berarti bagaimana hubungan

antara orang tua dan sekolah,

yang kedua penguatan

ekosistem yaitu penguatan

yang ada didalam jadi anatara

guru dengan siswa dengan wali

kelas juga dengan sms atau wa.

Penggunaan

media sosial

dalam kemitraan.

Bagaimana media

sosial digunakan untuk

berkomunikasi dalam

program kemitraan

sekolah dengan

masyarakat?

Melalui website sekolah,

sebenarnya biasanya ada buku

keluhan, buku kunjungan orang

tua itu ada di BK (Bimbingan

Konseling) atau komunikasi

lewat email jika dengan saya,

bisa dengan telepon juga.

Kalau yang banyak sekarang

whatsapp dibuat group-group

begitu, yang banyak sekarang

memang melalui whatssapp

atau sms.

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Program kemitraan

yang seperti apa yang

dimiliki oleh sekolah?

Sekolah memiliki program

pendidikan keluarga, ada dua

program yaitu penguatan

kemitraan yang berarti

bagaimana hubungan anatara

orang tua dan sekolah yang

kedua penguatan ekosistem

yaitu penguatan yang ada

didalam jadi antara guru

dengan siswa. Ini kita

kerjasama dengan kementrian

disalatiga, di ppt ada materi

tentang parenting ini saya

berikan ya dibawa dulu.

Penggunaan

media sosial

dalam kemitraan.

Apakah sekolah

memiliki rencana untuk

mengembangkan

Ya, tapi ini masih dalam

proses, tahap perkembangan.

177

penggunaan media

sosial dalam kemitraan

yang akan datang?

Lampiran 1.2. Hasil Wawancara II Kepala Sekolah

Tanggal Wawancara: 6 Oktober 2016 Sumber Wawancara: Kepala Sekolah

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Profil Sekolah Ada berapa kelas tiap

angkatan disekolah

anda ini?

Ada 7 kelas tiap angakatan. Kelas

10 paguyuban orang tua resmi

sudah terbentuk, sudah ada

groupnya juga. Yang kelas 12

belum terbentuk resminya tapi

jika ada undangan parenting dan

kegiatan yang lain juga bisa

datang. Jadi paguyubannya baru

dibentuk resmi kelas 10 karena

peta kerawananya, kalau yang

lain sudah digarap tinggal

intensitas dan sasarannya banyak

dikelas 10 karena basicnya.

Kalau kelas 10 sudah

terbentukkan kelas 11 dan 12

sudah mengalir. Tinggal yang

trestruktur seperti pertemuan

rutin.

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Apakah kelas 11 dan

12 juga sudah ada

group paguyuban

orang tua juga?

Yang resmi group group itu

belum. Tapi memang sudah

dihimbau dan rata-rata masing -

masing wali kelas sudah ada

kontak mereka hanya belum

diresmikan sebagai paguyuban.

Yang resmi baru kelas 10, yang

kelas 11 baru akan terbentu nanti

tengah semseter, nantikan juga

ada kelas orang tua yaitu kelas

inspirasi ditanggal 20 nanti, kelas

10 dan 11 masuk akan

mendatangkan orang tua untuk

kelas inspirasi, jadi kelas 10 dan

11 nanti. Itu nanti setiap kelas

menghadirkan satu figur orang

tua dipilih dosen, pendeta atau

pengusaha terus hadir untuk

178

memberikan motivasi. Jadi 20 itu

kelas 10 dan 11 kelas inspirasi

kelas 12 ada presentasi

universitas, tanggal 21 ada stand-

stand dari universitas, jadi

tanggal 21 seluruh orang tua

hadir sekaligus ada expo

pendidikan,

Peran Komite. Bagaimana peran

komite selama ini

terhadap sekolah,

sudah sampai sejauh

mana?

Karena ada peran yayasan jadi

komite tidak sestrategis kalau

disekolah negeri, kalau sekolah

negeri tidak ada yayasan. Jika

disekolah swasta terdapat

yayasan sehingga komite sendiri

kalau mau terlalu intervensi itu

kan juga tidak enak dengan

yayasan jadi lebih ke

memberikan masukan,

menfasilitasi dalam mekanisme

kontrol tetapi dalam arti tidak

seperti negeri, kalau negri kan

sampai ke pegang keuanagan dan

mengambil keputusan, nah kalau

swasta tidak.

Peran Komite

dan Yayasan.

Bagaimana dengan

rapat rutin, apakah

komite sekolah

cukup aktif dalam

menghadiri rapat

rutin?

Kita rapat itu agak jarang si tetapi

ada koordinasi intensif begitu,

seperti misalnya keterlibatan

langsung Mas yohanes martono

itu misalnya keterlibatan

langsung dalam pembinaan karya

ilmiah disini, jadi kalau yang

formal dalam bentuk rapat gitu

malah kita dikatakan jarang

frekuensinya tapi justru action

langsung. Sekretaris duanya itu

bu Laose itu kan juga termasuk

membantu kita dalam program

beasiswa ke cina ini kan, nanti

ada program winter camp juga itu

dibantu oleh beliau nanti, kalau

terkait dengan penggalangan dana

ini kita kan mau dapat juga, dulu

marching band diupayakan oleh

komite kita pak Edi DPR begitu,

jadi artinya kalau actionnya nyata

pelaksanaanya itu malah lebih

konkrit lebih nyata dibandingkan

dengan rapat resmi karena kalau

179

yang untuk rapat resmi itu juga

ada kendala tersendiri untuk

mengumpulkan beliau itu tidak

gampang. Ya memang yang ada

kendala itu rapatnya, tapi itu kan

disetiap rapat tahunan dihadiri

yayasan, komite sekolah nah

setelah itu penghitungan

anggaran pelaporan dan

pertanggunjawaban, setelah itu

juga pengesahannya oleh komite

jadi selalu ada tanda tangan pak

Slameto jadi misalnya seperti

program-program sekolah itu

kalau yayasan ya seperti itu. Ini

misalnya ini program 2016-2017

ini kan mengetahui yayasan,

kemudian ini tanda tangan ketua

komite pak Slameto itu artinya

manakala tanda tangan itu artinya

sudah dilibatkan, pertanggung

jawaban misalnya ini juga

mengetahui beliau. Jadi yang ada

kendala pertemuan formal untuk

rapat tapi untuk koordinasi itu

sudah intensif termasuk action

didalam membantu sekolah, pak

Slameto walau tidak terlalu

intensif rawuh tapi belau kan

pirsa perkembangannya.

Latar belakang

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Bagaimana sekolah

dipilih oleh

kementrian melalui

dinas pendidikan

untuk menjdi salah

satu sekolah

percontohan program

pendidikan keluarga?

Jadi itu berupa undangan, ada

surat kerjasamanya, jadi ada

undangan untuk mengikuti

bimtek nah nanti kalau sudah ada

kemudian ada kerjasama seperti

ini. Ini dari kemendikbud, ini

kerjasama sekolah dan

kementrian kan ada dua program

penguatan ekosistem dan

program pendikan keluarga Ini

ada MOU nya seperti ini. Jadi

kita diundang dulu dalam bimtek

kemudian selain itu ada MOU

tapi untuk pemilihan itu

rekomendasi dari dinas, dinas

pendidikan kota salatiga. Jadi dari

kementrian meminta salatiga

yang dipilih itu sekolah mana,

180

nah kemudian diberikan ini. Nah

kalau terkait dengan RAB kan

seperti ini, jadi wktu itu saya

sudah membuat action plan

kemudian ini PPKOM nya kan

dari kemendikbud ini.

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Bagaimana dengan

anggaran yang turun

pada tahun 2016 ini?

Ya ini kita tahun ini dapat

bantuan dua kali, jadi yang di

2015 kita diturunkan ditahun

2016 tapi di 2016 kita dapat lagi.

Ini kan yang baru, jadi tahun ini

malah ada dua program, kemarin

juga ada parenting, parentingnya

tentang pengasuhan yang postif

oleh Bu sherly psikolog dibulan

September kemarin, Rabu 21

September, nanti ada lagi di era

digital juga saat expo besok itu

tapi baru dirancang karena Bu

penta mau PLPG, yang kebijakan

tentang pekan pendidikan

keluarga itu kamaren juga dari

dinas penddikan. Ini bantuan

yang kemarin kan bantuannya 25

dan 35, dan ini turun lagi. ini

beda sekarang kan penguatan

kemarin penyelenggaraan,

kemarin kan kita kan dievaluasi,

karena kita jalan maka diberi lagi

untuk semakin menguatkan

logikanya. Jadi 25 untuk

kemitraan 35 untuk ekosistem,

karena kemarin dirasa dievaluasi

berjalan dengan baik diberi lagi

untuk penguatan namanya, ini

baru turun di 21 september

kemarin dananya. Beberapa

dokumen ada di bu penta tapi

yang ini yang saya buat saat

bimtek jadi saya punya. Kalau

(action plan) yang awal kan kita

disusun disini tapi kalau yang

terakhir saya susun disana pada

saat bimtek. Ini ada ruang

pendidikan keluarganya juga kan

seperti ini ruang tunggu, ini baru

dalam progress dilengkapi ada

foto semboyan-semboyan ada

181

foto kegiatan juga ada disitu.

Fasilitas yang ini

masih dalam tahap

perkembangan ya?

Iya, ini buku-bukunya sebagian

sudah ada rak disana nanti kan

khusus buku-buku referensi

tentang pendidikan keluarga.

Apakah fasilitas ini

dari dana bantuan

pemerintah kemarin?

Iya, ya dana sekolah tapi kan juga

ada, tapi kan juga ada bantuan,

dana penguatan ekosistem.

Siapa saja sasaran

dari program

pendidikan keluarga

ini?

Iya orang tua peserta didik, ini

kan stakeholder ya ada yayasan,

komite tetapi lebih fokusnya itu

ke orang tua. Jadi latar

belakangnya itu ya ki hajar

dewantata itu, bahwa itu kan

1535 dia mengatakan bahwa tri

sentra pendidikan itu kan satuan

pendidikan/ sekolah, masyarakat

dan keluarga sehingga

terbangunnya ekosistem yang

baik ini kan akan menumbuhkan

budaya karakter dan prestasi, jadi

latar belakangnya sehingga

keluarga, pendidikan dan

masyarakat itu masuk dalam tri

sentra pendidikan itu. Kemudian

juga dari hasil riset kan banyak

sudah dibuktikan bahwa peran

orangtua dalam proses

pendidikan itu akan sangat

membantu tumbuhnya prestasi.

Kalo disini program itu walau

belum ada itu kan sudah jalan.

Mengapa kita dipilih karena

disini program itu sudah jalan

jadi bukan merupakan sesuatu

yang baru sampai ada expo ada

parenting selalu diawal itu saya

menyampaikan sosialisai kepada

orang tua itu kan karena memang

program itu sudah jalan, jadi

memang sudah ada. Dari awal

kan selalu saya menyampaikan

materi dengan orang tua tentang

visi misi sekolah jadi trimakasih

dulu atas kepercayaan yang

diberikan kemudian,

penyampaian visi misi, tujuan

sehingga program-program

182

realnya itu ini begitu, sehingga

kalo sudah ada komunikasi yang

baik itu kan orang tua akan

memiliki komunikasi yang baik

untuk menumbuhkan rasa

kepercayaa, trustnya kan semakin

meningkat jadi tidak ada perlu

lagi miss persepsi atau

komunikasi karena memang

sudah dikomunikasikan.

183

Lampiran 1.3. Hasil Wawancara III Kepala Sekolah

Tanggal Wawancara: 26 Oktober 2016 Sumber Wawancara: Kepala Sekolah

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Kekuatan

sekolah dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa kekuatan sekolah

yang dapat

mendukung program

kemitraan ini?

o ya, dari sisi SDM kemampuan

ada, kemudian di SMA Kristen 1

ini kan lumayan ada sebuah

teamwork yang solid jadi kalau

sudah ada komitmen program itu

kan pasti ada dukungannya,

kemudian juga selain itu

program ini kan sudah selama ini

berjalan, dengan begitu kan

sebetulnya tinggal penguatan

begitu, jadi mau ada program

atau tidak ada bantuan dari

pemerintah kan program itu

sudah berjalan melalui bidang

humas dan bimbingan konseling

begitu sehingga itu tinggal

penguatan saja. Sebetulanya juga

kalau didalam menyusun

program kan kita selalu bersama

ya dalam rapat kerja ada

yayasan, ada komite ada guru-

guru jadi kan sudah melalui

sebuah percakapan diskusi

begitu sehingga kalau itu sudah

merupakan hasil bersama rapat

kerja otomatis kan harus

konsekuensi didukung warga

sekolah.

Apakah orang tua

sudah dirasa cukup

mendukung program

kemitraan ini?

Ya orang tua mendukung,

kemarin di kelas insprasi

mendadak ya mengundang orang

tua toh mereka juga datang

bahkan ada yang datang dan

menyubang buku terkait dengan

kebutuhan kebutuhan yang dia

amati itu, hanya memang yang

bikin kendala orang tua itu kan

rata-rata orang tua nya bekerja

sedangkan kalau diadakan pada

jam kerja mereka kan

184

kendalanya harus minta ijin ya,

kan memang yang tidak mudah

disitu, waktu terutama, masalah

waktu.

Kelemahan

sekolah dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa kelemahan

sekolah yang dapat

menghambat program

kemitraan ini?

Ada sih tapi kan bagaimana kita

berusaha ya artinya kalau swasta

kan swadayanya ya, jadikan pada

saat ini ada bantuan pemerintah

hampir tidak ada kendala karena

kan terfasiltasi tapi manakala

tidak ada bantuan berarti kan kita

harus mandiri mengupayakan

dana mandiri oleh karenanya kan

kita ada berbagai acara disini,

mengapa saya kok mengadakan

kebijakan ekspo pendidikan itu

kan bagaimana caranya kita

menggali dana, jadi ekspo

pendidikan itu sendiri bukan

berangkat tanpa alsan,

sebetulnya itu bisa menjadi

ancaman tapi saya rubah menjadi

kekuatan, misalnya begini setiap

perguruan tinggi datang kesini

minta jam pelajaran untuk promo

mereka itu kan ancaman to bisa

menggangu jam pelajaran ini

sehingga itu saya upayakan

diubah menjadi dimana itu

menjadi sebuah pelayanan

kepada anak-anak dan juga

mendatangkan keuntungan bagi

sekolah. Sehingga saya putuskan

bahwa tidak melayani presentasi

dari perguruan tinggi selain

waktu yang kita sediakan, waktu

yang kita sediakan itu kita kemas

dalam ekspo pendidikan mereka

kita undang semuanya yang

tertarik kita fasilitasi yang

seperti kemarin itu tapi kita

charge membayar, jadi setiap

perguruan tinggi itu membayar

1,4 kemarin belum kalau ada

promosi khusus pasang baliho

itu discharge lagi tapi kan kami

fasilitasi , fasilitasi sarana

prasaranan, infrastrukturnya jadi

185

kan kalau begitu kan take and

give sehingga sekolah tidak

dirugikan waktunya dikorbankan

layanan juga berjalan apalagi

buat mereka seperti seperti

pemasukan itu kita gunakan

untuk merealisasikan program-

program tersebut. Sehingga dari

segi biaya itu belum tercover,

makanya nanti parent day

motivasi kita juga menangkap

peluang misalnya dari yang

universitas Guna Darma Jakarta

mereka punya program

pengabdian masyarakat itukan

parentingnya juga dari Guna

Darma itukan free, itu program

perguruan tinggi dalam

melayani. Di sekolah tinggi

stikubang, penuh itu mereka

melayani menfasilitasi kita untuk

melayani untuk outbond,

karakter building nah itu

motivatornya hebat hebat lho

betul betul motivator lho jadi

mereka bener-bener

mengundang motivator itu juga

tidak sembarangan. Jadi saya

berusaha selalu bagaimana

kelemahan, jika mungkin

kekuatan itu bisa ditransformasi

untuk memperoleh sebuah

peluang kekuatan begitu.

Darimana dana yang

digunakan untuk

kegiatan kemitraan

sebelum bantuan dari

pemerintah datang?

Ya dianggarkan melalui program

itu, karena program itu rutin

bagaimana dalam transparan

accountable itu kan harus

melibatkan orang tua sehingga

yang namanya sosialisasi misi,

sosialisasi program sekolah itu

selalu ada dan setiap tahun ada.

Ada bantuan atau tidak ya

dianggarkan oleh sekolah

melalui RKAS (Rencana

Kegiatan Anggaran Sekolah) dan

RAPB sekolah. Nah nanti dana

dari expo pendidikan itu nanti

termasuk uang masuk jadi kita

186

menggali dana sekolah selain

dari masyarakat itu kan disebut

dana konvensional ya. Kalau

SPP, uang sumbangan

pendidikan itu kan konvensional

tapi yang non konvensional kan

kita menggali dana dari kegiatan

kewirausahaan, expo pendidikan

dan sponsorship seperti itu. Itu

nanti kan sebagai uang masuk,

kemudian diposkan lagi untuk

kegiatan-kegiatan seperti itu

termasuk kegiatan kesiswaan

juga.

Peluang sekolah

dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa peluang yang

dimiliki sekolah yang

dapat digunakan untuk

mendukung program

kemitraan ini?

Peluang-peluang yang ada ya

sebetulnya kan kalau pendidikan

keluarga itu artinya sekolah itu

bagaimana mewujudkan trisentra

pendidikan itu jadi trisentra

pendidikan itu seperti yang

sudah disampaikan Ki Hajar

Dewantoro ya jadi keluarga itu

kan basic persemaian pendidikan

ya, sekolah dan masyarakat. Nah

kalau kemitraan jalinan keluarga

dan masyarakat sekolah itu

bagus itu kan akan meciptakan

ekosistem pendidikan yang

bagus. Nah itu merupakan

wahana strategis untuk

penanaman nilai karakter dan

budaya prestasi.Trisentra

pendidikan untuk nilai karakter

dan budaya prestasi yang

semuanya kemana arahnya ya

semuanya itu menuju ke visi dan

misi sekolah, goalnya kan

kesana kemudian, visi itu nanti

itu dijabarkan ke rencana jangka

pendek melalui program

tahunan, kalau misi kan memang

jangka panjang ya. Goalnya

semua kesana, karena dari visi

kan sudah berkarakter,

berprestasi serta peduli

lingkungan berdasarkan firman

Tuhan. Karakter itu bagaimana

goalnya kan ekosistem tadi, tri

187

sentra pendidikan dan keluarga,

sekolah, masyarakat itu nanti

kalalu jalinananya bagus akan

menimbulkan ekosistem yang

baik untuk nilai karakter dan

budaya prestasi goalnya itu kan

kesitu.

Bagaimana dukungan

pemerintah yang Ibu

rasakan?

Kalau pemerintah itu sifatnya

penguatan, karena bagi saya itu

kan sudah jalan dengan adanya

dana dari pemerintah itu sekolah

itu diringankan untuk

merealisaikan programnya jadi

pemerintah mensupport memberi

kekuatan itu.

Apa rencana Ibu jika

bantuan pemerintah

nanti tidak turun lagi?

Tidak masalah, tetep dilanjutkan.

Justru latar belakang mengapa

disini kok percontohan ya karena

mungkin menurut dinas

pendidikan kan disini jalan

program kemitraanya maka

istilahnya bagi saya itu sebuah

penguatan.

Ancaman

sekolah dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa ancaman yang

dirasakan sekolah

yang dapat

menghambat program

kemitraan ini?

Secara umum tidak ada si, hanya

tinggal waktu karena kan kita tu

memang hari belajar dan

program sekolah itu padat

banget, dan bersyukur kalau

SMA ini kalau dipercaya

pemerintah itu ada

kewirausahaan percontohan ,

pendidikan keluarga

percontohan, wawasan

kebangsaan percontohan, kita

sekolah adiwiyata mau maju

nasional itu kan banyak sekali

memang belum pengembangan

diri ada 20 macam, masing-

masing bagaimana

mengembangkan bakat minat

kemudian prestasi juga dari situ

jadi memang agenda yang sangat

padat sangat strick itu tadi , ini

yang kadang-kadang sering

menghambat begitu sehingga

memang dari sini manajerialnya,

bagaimana kita ditantang,

bagaimana dalam situasi terus-

188

menerus begitu guru-guru tetap

termotivasi.

Bagaimana upaya

yang dilakukan ibu

agar guru-guru tetap

menjga komitmen?

Ya motivasi keteladanan dulu

donk, kalau kita ngomong doank

ya gimana. Pertama diberi

contoh dulu kemudian diberikan

motivasi diberikan fasilitasi

walaupun tidak selalu, reward itu

tidak hanya dalam bentuk

materialkan tapi diberi apresiasi

diberikan ucapan selamat itu kan

sudah merupakan sesuatu yang

berharga. Namun memang juga

kita memikirkan reward-reward

secara financial , iya jadi kalau

saya menuntut A berarti saya

melaksanakan

Dulu gitu, itu yang utama.

Tujuan program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Apa tujuan jangka

panjang dan jangka

pendek program ini?

Ya itu untuk mewujudkan tri

sentra pendidikan supaya

terbentuk nilai karakter dan

budaya berprestasi. Kalau yang

jangka pendek itu kan dilakukan

melalui misi, misinya apa,

termasuk melakukan trisentra

pendidikan supaya tercipta

ekosistem yang kondusif,

lingkungan yang nyaman, itu

akan juga berangkat dari

kekerasan, bulying itu meningkat

ya apalagi yang dilakukan oleh

anak-anak tapi kalau yang

dilakukan di sekolah ada

ekosistem yang kondusif,

lingkungan yang nyaman nah itu

akan menekan itu, kalau goalnya

ya visi misi itu tadi yang bisa

menghantarkan anak-anak yang

berkarakter berprestasi yang

peduli lingkungan.

Penggunaan

media sosial

dalam

kemitraan.

Media sosial apa yang

sudah digunakan oleh

sekolah dalam

mendukung program

kemitraan ini?

Ya ada email, website sekolah,

whatsapp, blog, facebook, BBM,

SMS. Kalau yang belum itu

twitter sama line belum.

Apakah penggunaan

twitter dan line akan

digunakan untuk

Sejauh in belum karena orang

tua tidak begitu familiar dengan

jejaring sosial sosial media itu.

189

pengembangan

selanjutnya?

Media sosial apa yang

sudah digunakan

untuk komunikasi

paguyuban orang tua?

Itu Whatssapp, paguyuban kelas

sudah pakai itu. Setiap kelas ada

kemudian kalau groupnya guru

BK itu sudah sudah punya group

sendiri-sendiri antara orang tua

dengan guru BK dan juga wali

kelas. Kalau untuk pagenya wali

kelas, website sekolah ada tapi

kalau yang lain belum ada.

Apakah facebook

sekolah ditujukan

untuk orang tua juga?

Sebetulnya tapi kalau dilihat

saya mengamati itu tidak terlalu

banyak. Hanya komunikasinya

lebih pada sekolah kepada

mereka, kalau dari mereka ke

sekolah itu ya kecil, ada tapi

kecil, misalnya usul tentang apa,

komen tentang apa itu kecil,

mereka lebih bayak wa atau sms

si.

Apakah sekolah

memiliki rencana

untuk membuat

komunikasi dua arah

(tidak hanya satu arah)

dengan orang tua

melalui website dan

facebook?

Ya justru ada website resmi

sebetulnya ada program itu tetapi

nyatanya respon dari orang tua

tidak begitu baik, jadi orang tua

merespon dengan whatsapp, sms

dan telepon. Ini kalau program

itu kan sudah lama tapi orang tua

tidak familiar dengan itu begitu

kan kita juga tidak bisa memaksa

sehingga pada saat sosialisasi

kita sampaikan dan menyepakati

komunikasi yang mana yang

paling banyak dan yang akan

digunakan selanjutnya ya

menggunakan sms, telepon dan

whatsapp begitu.Jadi saat

sosialisasi, mekanisme

penyampaian keluhan atau

mekanisme komunikasi

disampaikan juga, sehingga

didalam materi itu ada nomor HP

, Whatssapp wali kelas , guru

BK, Kepala Sekolah, dan email

itu website sekolah, dan kita

menyerahkan orang tua mereka

mau pakai yang mana.

Apa yang sekiranya Kayaknya dari segi praktisnya

190

menjadi faktor

penghambat

mereka/orang tua

kurang mengunjungi

website dan facebook

sekolah?

kurang praktis kayaknya, kalau

dengan whatssapp dan sms

dimanapun dengan android bisa,

tapi kan orang tua murid kita kan

dari berbagai kalangan, tidak

semuanya minded pada media

sosial, ya dilihat dari sisi

praktisnya saya lihat.

Bagaimana dan sudah

sejauh mana

penggunaan blog di

sekolah?

ya kalau blog itu kalau di

website ada, kalau diwebsite ada

khusus laman tentang sahabat

kelauraga itu, itu lho yang

didesktop itu tapi juga ndak

orang tua yang minat melihat,

memang belum familiar buat

mereka jadi mereka tertariknya

bahwa sosialisasi itu langsung

begitu, datang melalui whtssapp

begitu jadi yang pro aktif

memang sekolah kalau dari

orang tua kesekolah itu kecil

prosentasnya.

Apakah para guru

yang mengisi blog

tersebut?

iya sesuai denagn kepentingan

masing-masing dari wali

kelasnya kebutuhannya, sesuai

kebutuhan mereka kalau itu tidak

efektif ya mereka tidak gunakan,

tapi selama ini yang saya alami

orang tua yang interktif melalui

web, melalui blog keliahatannya

kok ndak begitu familiar,

kurang tertarik mungkin, kalau

mereka lebih suka datang. Jad

jika ada pertemuan dengan orang

tua jika mereka berhalangan

hadir saya minta emailnya untuk

saya kirim materi pertemuan

tersebut.

Apakah ada program

khusus di sekolah

yang berkaitan dengan

penggunaan blog?

Ya dulu pernah SIMSko

namanya (Sistem Informasi

Manajemen sekolah). Itu ya

software kan, software yang

dimiliki oleh sekolah dalam

rangka meningkatkan sistem

informasi manajemen sekolah,

nah tapi itu kemarin ada

kelemahanya. Program itu dulu

kita diberi penghargaan karena

191

sekolah kita sistem informasi

manajemennya dinyatakan

terbaik waktu itu tapi itu kan

dulu programernya pak

Bambang waktu itu, satya itu

kemudian kerjasama diwahana,

wahana itu kerjasama dengan

pemerintah setiap ada trouble

kita harus bertemu dengan

mereka, sementara pak bambang

itu mengurusi seantero keluar

dari satya dia kerja disitu. Ada

kesulitan begitu kemudian kita

menggunakan website sendiri

sehingga blog blog ya paling ya

begitu, ya banyak si misalnya

reward tentang pestasi-prestasi

anak, informasi tentang prestasi,

tentang media pembelajaran ya

sekitar itu, yang banyak itu kalau

blognya itu dulu tentang materi

pemebelajaran. Setiap guru juga

mempunyai blog setiap pelajaran

itu.

Apakah blog-blog

setiap guru

dihubungkan ke

website sekolah?

Kemarin saya

mencoba masuk ke

blog guru di website

sekolah namun belum

terkoneksikan.

Kalau blog itu mereka buat

sendiri-sendiri, terlepas dari

yang website sekarang.

Bagaimana dengan

perkembangan

facebook sekolah?

Facebook itu hanya siswa begitu,

karena kalau orang tua ada ya

satu dua saja.

Apakah penggunaan

facebook yang

ditujukan untuk orang

tua dianggap kurang

efektif?

Ya

Apa sebenarnya fungsi

facebook yang

ditujukan untuk orang

tua?

Kalau facebook itu saya tidak

begitu setuju ya, karena saya

sendiri juga agak susah

mengontrol. Kalau sesuatu yang

sudah disosial media sebaiknya

yang bisa dikontrol ya

dipertanggungjawabkan juga,

192

jadi kalau saya lebih ke website

sekolah, whatsapp lebih bisa

mengontrolnya lebih mudah

begitu, takutnya nanti kalau ada

satetment-statement yang kurang

bertanggung jawab itu pun sudah

langsung sulit dikontrol. Jadi

memang saya tidak terlalu ke

facebook untuk orang tua, terlalu

luas, orang tua masuk, guru

masuk. Mengantisipasi kalau

kadang-kadang itu kan nada

perilaku-perilaku kurang disadari

malah curhatnya di facebook

kadang satusnya itu juga kaya

kaya gitu itu padahal yang

namanya guru atau lembaga

tetap imagenya itu kan ya tetap

dalam koridor, segala sesuatu

harus bisa diperatanggung

jawabkan karena guru adalah

yang digugu dan ditiru. Namun

sampai sekarang facebook ya

masih digunakan untuk misalnya

share tentang winter camp, share

beasiwa ke Cina itu. Ya

informasi-informasi lebih

seperti informasi itu

Siapa yang

bertanggungjawab atas

penggunaan media

sosial sekolah?

Gini kalau distruktur organisasi

semua terjadi itu tanggung jawab

ditop leader atau kepala sekolah

hanya KS dibantu oleh bidang-

bidang, ada bidang humas,

sarana prasarana, kesiswaan,

kurikulum. Kalau yang terkait ini

payung hukumnya kepala

sekolah kemudian dibawahnya

bidang humas gitu, nah bidang

humas ini kan bu penta tapi juga

dibantu dari pengelola sistem

informasi manajmen, itu kan ada

timnya itu ti pengembang waktu

itu tapi juga ada penugasan

sebagai koordinatornya itu pak

Endro begitu. Ya sebenarnya ada

koordinatornya tapi saya cari

SKnya dulu, tapi ini

komputernya ganti nampaknya

193

dalam back up tidak semuanya,

Pak Endro sendiri saya minta

mencarikan belum sempat. Nanti

kalau sempat saya lihatkan.

Media sosial apa yang

mula-mula digunakan

oleh sekolah ini?

Ya kalau sejak Bu Kris ya sudah

ada website sekolah, telepon

sama website paling awal ya

belum minded ini ya, yang awal

itu ya telepon ya.

Apakah komunikasi

dua arah menjadi

faktor penggunaan

media sosial di

sekolah ini?

Kalau selama ini sih budaya

orang tua pasrah bongkokan

pada sekolah, pokoke kalau

sekolah itu tanggungjawab

sekolahan, ya tapi lama-lama ada

perubahan kasus-kasus tertentu

saja biasanya dari keluarga yang

broken, kalau selama tidak ada

masalah mereka care kok.

Seberapa sering

penggunaan media

sosial untuk

berkomunikasi dengan

orang tua?

Ya setiap hari setiap saat

komunikasi dengan orang tua

terus ini yang menanyakan

sesuatu.

Apa hambatan yang

Ibu alami ketika

menggunakan media

sosial sebagai alat

komunikasi dengan

orang tua?

kadang-kadang ya ribet ya kan

group nya banyak banget dan

kadang kan orang tua itu

pengennya itu Tanya ke kepala

sekolah padahal sebenernya

kepala sekolah itu kan ada

wakilnya ada wali kelas ada, tapi

mereka tu kadang-kadang kalau

tidak kepala sekolah itu tidak

mantep kadang bikin disini itu

banyak banget gitu lho momen-

momen tertentu itu rasanya ya

capek, sensi. Nah imbasnya

nomor saya itu dikenal oleh ya

siswa, ya orang tua kan ribet

banget itu kadang-kadang ini

masalah kecil saja kesini apa

kesini begitu ya itu saya sadari

sebuah resiko dan harus tetap

ditanggapi walaupun disini

rasanya tidak enak namun upaya

tersenyum dan mengutamakan

costumer statisfication harus,

tapi bahwa kita manusia ada

batasnya jadi ya agak ini itu ya

194

wajar yang penting itu dibwah

koridor kesadaran.

Topik-topik apa saja

yang sering

dikomunikasikan

dengan orang tua?

Ya terutama pencapaian prestasi,

bagaimana upaya-upaya yang

dilakukan kedua belah pihak

untuk anak ini mencapai prestasi

baik dibidang akademik maupun

non akademik begitu. Kemudian

ada tanggung jawab

menyelesaikan studinya ya

berkisar itu kemudian hambatan-

hambatan apa yang akan

menyebabkan anak-anak itu kok

gagal, seperti misalnya sekarang

yang cukup berpengaruh ini ya

era digital ya, jadi ya

pengasuhan positif di era digital

itu misalnya kemudian etika

menggunakan internet nah

seperti itu kemudian tentang

karir juga, kemudian bagaimana

menghadapi pergumulan

kongkrit seperti itu.

Sejak kapan Ibu

menggunakan media

sosial seperti whatsapp

ini untuk

berkomunikasi dengan

orang tua?

Ya sejak ada whatsapp sudanh

langsung itu isinya orang tua

begitu. Ya sejak whatsapp

familiar mulailah pakai itu.

Awalnya kan BBM dulu setelah

BBM terus pakai whatssapp.

Media sosial apa yang

termudah yang

digunakan orang tua

untuk erkomunikasi

dengan pihak sekolah?

Whatsapp, misalnya orang tua

mau ikut winter camp itu kan

sudah ada panitianya sudah ada

yang mengurusi tapi tanyanya ke

kepala sekolah, transfer uang

juga dilaporkan kesaya,

paspornya gimana semuanya

kesini jadi mungkin itu ya

kemantapan itu tadi, tapi itu

baguslah tinggal kita gimana

meresponnya.

Media sosial apa yang

tersulit yang

digunakan orang tua

untuk berkomunikasi

dengan pihak sekolah?

Website, Facebook dan Blog itu

lebih sepihak, komunikaisnya

tidak dua arah.

Apa manfaat langsung

dan tidak langsung

dari penggunaan

Kalau segi praktis oke, cepat iya

tapi kan kadang-kadang

komunikasi tidak efektif karena

195

media sosial selama

ini?

dapat menimbulkan interpertasi

yang tidak-tidak, jadi dari

komunikatornya A tapi sampai

disana bisa B begitu kan. Karena

titik koma kan tanda bacakan.

Ya itu kelemahannya disitu tapi

segi praktis dan cepat oke.

Kemudian terbatas kan tidak bisa

menyampaikan kalau ada miss

begitu, kalau tatap muka ada

miss bisa dijelaskan begitu.

Dampaknya bisa menimbulkan

persepsi yang berbeda.

Apa pendapat Ibu jika

ada pernyataan seperti

berikut “media sosial

dapat menimbulkan

kemalasan bagi orang

tua untuk

berkomunikasi dengan

sekolah secara tatap

mata atau langsung”?

Saya belum bisa menilai karena

yang saya lihat sesuai kebutuhan

mereka kok, kadang kadang saya

memandang cukup dengan

whatsapp, tapi orang tua

mengatakan saya mau sowan

saja begitu jadi saya tidak bisa

menilai, itu sesuai kebutuhan dan

karakter dari orang tua. Saya

belum bisa mengambil

kesimpulan, malah kadang-

kadang saya yang mengarahkan

maaf ibu saya sedang mengajar

bisa melalui ini whatsapp atau

sms, namun mereka bilang saya

harus datang, ya beberapa kan

begitu padahal yang akan

disampaikan bukan hal-hal yang

sangat urgent begitu tapi mereka

toh pengennya datang jadi saya

belum melihat itu, orang tua

lebih kepada sesuai kebutuhan.

Saya melihat belum sampai

tahap menganggu keinginan

mereka untuk bertemu bertatap

muka, tapi toh saya menawarkan

melalui sms saja mereka malah

pengen ketemu begitu.

Harapan pada

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Apakah anda memiliki

harapan untuk

kedepannya terkait

dengan keterlibatan

orang tua dalam

pembelajaran siswa?

Kelas inspirasi itu kan sudah

termasuk pembelajaran,

kemudian juga misalnya kita

sudah mengadakan outdoor

study, itu kan sebenernya juga

sudah menjalin link dengan

orang tua juga kan, outdoor

196

study itu kan penyelenggaraan

pembelajaran dimana fasilitas

disekolahnya tidak tersedia

jadikan kemudian dilakukan

diluar, mislanya tentang dunia

luar, misalnya industry

pemasaran itu oleh langsung ke

mana misalnya, disana ada orang

tuanya siapa, ada link disana jadi

kita bisa masuk kesana kemudia

praktek karet di getasan ada

orang tua siswa, disana bisa

menolong kok itu kan sebetulnya

sudah.

Apakah outdoor study

menjadi program

sekolah tahunan?

itu program sesuai kebutuhan

tetapi ada, jadi itu tergantung

guru-guur misalnya mau

mengadakan outdoor study apa

saja gitu, tapi kalau yang

terprogram pasti itu yang ke Bali

itu, itu untuk sosiologi

antropologi itu yang untuk

industri jadi satu tapi dliuar itu

kan ada outdoor study yang lain

misalnya yang kunjungan ke

coc- cola yang dekat-dekat

kemudian kalau biologi ada

kunjungan digetasan, kemudian

nanti di fakultas biologi

mengadakan praktikum yang

disni karena fasilitasnya kurang

mendukung. Bahkan dalam

usaha dana itu juga bisa,

termasuk kewirausahaan

kemarin kan kita diberi surat ke

orang tua kita mohon didukung

kalau perlu alat-alat mohon

sediakan dirumah, itu kan

memakai fasilitas dirumah kita

kan. Beri surat kepada orang tua

kita ada ini , mohon dukungan

orang tua menggunakan fasilitas

alat-alat dirumah itu kan sudah

melibatkan orang tua.

Harapan

terhadap

program

kemitraan

Apa harapan Ibu

terhadap program

kemitraan yang akan

datang?

Lebih intensif, lebih ditingkatkan

keterlibatan orang tua didalam

proses pendidikan sekolah, kalau

selama ini kan masih yang

197

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

banyakkan di non akademik

bagaimana juga secara akademik

juga diharapkan begitu.

Kemudian kerjasama yang baik

orang tua semakin bertanggung

jawab dan care terhadap

pendidikan disekolah jadi tidak

pasrah bongkoan kepada sekolah

sehingga kalau ada komunikasi

yang baik itu kan dari orang tua

tidak banyak complain terhadap

program-program kebijakan

yang dijalankan sekolah karena

orang tua kan memahami,

complain itu kan kalau mereka

tidak paham, tapi sejauh ini

karena selalu dikomunikasikan

itu tidak pernah ada complain

termasuk jika ada yang harus

membayar besarnya SPP.

Kemudian ada uang kelulusan

mereka tidak pernah complain

karena sudah dikomunikaiskan

dengan baik. Ya ditingkatkan

peran partisipasi orang tua dalam

proses pendidikan disekolah,

pendidikan itu pastikan luas ya,

jadi tidak hanya yang non

akademik tapi yang akademik

juga. Kalau sekarang kan yang

akademik outdoor, kelas

inspirasi kan sudah tapi kan

masih kecil tapi kemarin kelas

inspirasi mereka sudah pada mau

datang itu kan sudah merupakan

keterlibatan yang bagus,

biasanya diupacara.

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Kapan pelibatan orang

tua dalam upacara

dilaksanakan?

Kalau upacara setiap hari senin,

hanya kita programkan 3 atau 4

kali. Ini kemarin ada kelas

inspirasi dan mereka terlibat, ini

coba-coba dulu masuk ke kelas-

kelas dulunya masal sebelumnya

secara masal saat upacara, tapi

sekarang dibuat dikelas-kelas

karena sudah ada paguyuban tadi

sehingga di whatssapp. Kita

nanti coba tentang medidik anak

198

di era digital, orang tua hebat

kita akan coba tapi kelasnya

bukan dengan siswa tapi dengan

orang tua, contoh keluarga yang

bermakna kita akan kembangkan

ke kelas orang tua, tidak hanya

kelas inspirasi tapi juga kelas

orang tua terus yang ini besok

jumat ada expressive day itu

nanti juga bentuk apresiasi,

ekpresi kelas-kelas, jadi ada

maskotnya dan macam-macam.

Bagaimana kegiatan

kelas insipirasi

dilaksanakan?

Intinya misalnya inspirasi yang

dihadirkan pendeta bagaimana

meniti karir sebagai seorang

pendeta, kemarin itu kan mas

Ton dari farmasi ya dia jurusan

FSM, itu dulu kebetulan anak

bimbingan saya itu terus jadi dia

sangat menjiwai dulu untuk

mencintai science, suka

penelitian jadi yang saya

bimbing kan dosen-dosen yang

sangat berminat dengan itu, Yoh.

Martono, di elektro itu ada

Teddy, Martono sudah jadi Dr.

kan itu di FKIP itu ada Adi

Winanto, itu kan bimbingan-

bimbingan saya dulu masih aktif

dalam membina KIR baik sosial

maupun SKA. Setiap saat saya

whatssapp kan kemarin ada

orang tua yang tiba-tiba

membatalkan saya minta tolong

Martono itu jadi perjalanan karir

seorang pendeta, bagaimana

memenangkan besiswa dari dikti

misalnya kaya gitu kan itu kelas-

kelas inspirasi, jadi

menginspirasi anak-anak, kalau

aku mau jadi dokter itu

mengawali dokter itu bagaimana

waktu di SMA nya begitu,

menginspirasi dan memberikan

motivasi.

Apa bedanya kelas

inspirasi dengan

career day?

Career day lebih ke hampir sama

ya tapi pelakunya itu alumni

yang dulu dia mengalami disini,

199

misalnya si Devano kemarin kan,

Dr. Fany dan Bartender itu, nah

itu kan dipilih anak-anak yang

disni itu penuh tantangan. Kalau

kemarin career day dikemas

dalam talk show.

Apakah ada rencana

mengembangkan

penggunaan media

sosial ke media yang

lain seperti twitter

misalnya?

Saya merasa belum perlu,

melihat itu tidak efektif yang

saya amati berdasarkan

pengamatan namun yang saya

amati efektif kan whatssapp

makanya kita buat

paguyubannya lewat whatssapp

dan itu kan sudah sempat kita

tawarkan dan mereka memilih

sepakat whatssapp, ya itu artinya

itu yang efektif begitu mungkin

bisa disarankan memakai ini itu

namun kenyataanya itu tidak

menjadi fasilitas yang efektif

kok begitu.

200

Lampiran 1.4. Hasil Wawancara I Ketua Program Pendidikan Keluarga

Tanggal Wawancara: 2 Agustus 2016

Sumber Wawancara: Ketua Program Pendidikan Keluarga/ Wakasek Humas

Indikator Butir-butir

pertanyaan

Jawaban/ Pernyataan

Tujuan dan

sasaran program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Apa tujuan dan sasaran

kegiatan Expo

pendidikan dalam

program pendidikan

keluarga?

Ya itu ada disini. Saya printkan

lembarannya yang berisi

deskripsi pelaksanaan kegiatan

dulu.

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Sejak kapan diadakan

kegiatan expo

pendidikan dan career

day?

sekitar 2009 atau 2010 sekitar 5

atau 6x telah mengadakan hal

tersebut.

Apa latar belakang

diadakannya kegiatan

tersebut?

Dalam kegiatan expo

pendidikan awalnya kita ingin

menfasilitasi baik anak maupun

orang tua untuk mendapat

informasi tentang perguruan

tinggi, karena anak-anak

mungkin hanya terbatas

pengetahuannya yaitu biasanya

universitas sekitar salatiga saja

jadi kita ingin membuka

wawasan mereka tidak hanya

universitasnya tetapi juga

tentang berbagai jurusan dan

bidang yang ditawarkan. Jadi

yang datang kesini itu termasuk

sekolah pramugari juga. Expo

pendidikan ini diadakan setahun

sekali, kita tawarkan pada

perguruan tinggi yang ingin ikut

bergabung seperti sekolah

pramugari, sekolah perawat,

perhotelan.

Bagaimana cara

mengundang beberapa

universitas tersebut?

Pertama kita buat proposal

tentang kegiatan tersebut untuk

menawarkan kepada beberapa

201

perguruan tinggi, kemnudian

mereka mendaftar. Bisaanya

kita adakan 2 hari untuk expo

pendidikan ini. Didalamnya

akan ada presentasi kemudian

anak-anak kita jadwalkan untuk

masuk kekelas-kelas untuk

mengikuti presentasi semua

universitas yang di expo kan.

Apa yang dilakukan

orang tua dalam

keterlibatannya dalam

kegiatan ini?

Nah baru ketika exponya kita

buka untuk orang tua, sehingga

orang tua bisa konsultasi disitu

atau dengan pihak sekolah

karena orang tua dan anak

kadang memiliki keinginan

yang berbeda. Jadi misalnya

orang tua juga dapat lebih

mengetahui masa depan karir

anak jika dia masuk dijurusan

tertentu.

Berapa kira-kira

perguruan tinggi yang

ikut bergabung?

Tiap tahunnya biasanya sekitar

20, sebenarnya yang mau

mendaftar banyak namun

tempat kita terbatas. Hanya

dalam lingkup lapangan basket

ini saja. Antusiasme dari

perguruan tinggi tersebut sangat

tinggi tapi kita tidak enak jika

tidak bisa menfasilitasi dengan

baik. Beberapa sampai datang

pada hari H nya dan sampai

bersedia ditempatkan diemperan

sekitar lapangan basket saja.

Apakah expo

pendidikan ini sudah

diterapkan juga di

sekolah-sekolah

sekitar salatiga juga?

Sudah beberapa sekolah

menerapkan hal yang sama

namun pada saat itu memang

SMUQ sebagai pioneernya.

Universitas lain yang pernah

mengikuti expo pendidikan

disini secara pro aktif

mengusulkan kegiatan semacam

ini juga ke sekolah-sekolah.

Ada juga sekolah yang studi

banding kesini kemudian tahun

depannya mereka mengadakan

expo penddidikan tersebut.

Sehinga sekarang sepertinya

sudah hampir semua SMA

202

mengadakan kegiatan semacam

expo penddidikan ini.

Darimana saja

Perguruan Tinggi yang

datang dalam expo

pendidikan disini?

Jakarta, jawa Barat masih dalam

lingkup Jawa, luar pulau

sepertinya belum ada.

Bagaimana tanggapan

dan follow up dari

orang tua berhubungan

dengan kegiatan ini?

Orang tua tanggapanya baik dan

positif sekali karena mereka kan

juga terbantu, jadi misalnya

anaknya mau ke solo, mereka

kan tidak harus mendaftar

kesana cari-cari informasi

disana mereka juga sudah bisa

disini. Jadi kalau sudah mau

masuk saja cari kos kesana.

Orang tua mengatakan merasa

terbantu dan terfasiltasi dan hal

tersebut juga membuka

wawasan pengetahuan orang

tua.

Kegiatan ini tentunya

tidak mengeluarkan

banyak biaya sekolah

ya?

Iya benar, mereka tinggal

datang saja.

Bagaimana

keterlaksanaan

kegiatan career day?

Kalau career day itu ditujukan

untuk anak-anak, jadi untuk

anak kelas 12 kita hadir kan

narasumber-narasumber tentang

profesi mereka dari alumni

maupun orang tua. Tujuannya

ya untuk memberi motivasi

kepada anak-nak dan memberi

gambaran tentang dunia kerja

dan memang beberapa kali kita

hadirkan orang-orang yang

disekolah dulu (alumni) bukan

orang yang sangat pintar, ada

juga yang sudah di cap akan

susah untuk mencapai

kesuksesanya tapi mereka

berhasil meraih kesuksesan

dibidang mereka nah hal

tersebut semoga dapat

memotivasi anak bahwa segala

sesuatu bisa terjadi yang

penting ada kemauan dan kerja

keras.

Kapan parenting mulai Iya sudah lama, tujuannya itu

203

diadakan oleh sekolah

ini?

agar orang tua memiliki

pemahaman yang sama tentang

pola pendidikan pada remaja

karena berawal dari masalah

beberapa orang tua dalam

mengasuh anak mereka yang

disampaikan kepada orang tua,

sehingga sekolah ingin ada

pemahaman yang sama dalam

mengasuh anak terutama remaja

sehingga tersampaikan

bagaiamana si karakter-karakter

remaja saat ini sehingga

treatmentnya harus seperti ini

itu diharapkan dirumah

pendampingan orang tua nya itu

sama dengan di sekolah agar

tidak terlalu ada gapnya.

Darimana narasumber

ini didatangan?

Banyak, terakhir kemarin dari

universitas UNTAR, biasanay

kami mengundang psikolog atau

praktisi pendidikan.

Bagaimana

pelaksanaan forum

komunikasi sekolah?

Ya itu nantinya akan dibuat, ya

kita kan buat seperti paguyuban

orang tua supaya anak -anak

yang bermasalah segera

tertangani agar memiliki satu

suara. Jadi melalui ini kita juga

menfasilitasi bagi anak yang

bermasalah agar segera

terangani, teratasi. Sebenarnya

tidak hanya anak yang

bermasalah ada juga

menghadirkan anak-anak yang

berprestasi supaya saling

belajar, bagaimana mendidik

anak hingga berprestasi, jadi

disini orang tua bisa saling

share.

Apakah kegiatan ini

dihadiri oleh semua

orang tua?

Tidak, setiap wali kelas akan

membuat kelompok-kelompok

yang akan dihandle guru BK

untuk membantu mana anak-

anak yang perlu dipnggil. Jika

masalahnya sudah sangat susah

maka dibuat lebih private orang

tua, guru BK dan wali kelas.

Apakah hal ini Itu memang kita jadwalkan tapi

204

diadakan sesuai

kebutuhan atau

memang ada program

diadakan beberapa kali

dalam setahun?

manakala itu dibutuhkan lebih

dari yang terjadwalkan ya atau

masalah sudah dirasa selesai

cukup tetap hal ini dilakukan

sesuai kebutuhan.

Bagaimana pelaksanan

program tea time?

Iya itu baru, penyambutan orang

tua dihari pertama , memang

waktu itu kebetulan ada

pencanangan hari pertama

masuk sekolah harus mengantar

anak, nah tetapi sebetulnya latar

belakang kami itu kami

programkan jauh sebelum ada

himbuauan itu dari pemerintah

ya itu kan karena kami melihat

bahwa setiap hari pertama

masuk sekolah itu orang tua

selalu mengantar anaknya

sampai didepan sekolah terus

nungguin dulu sampai anaknya

masuk bel itu terus kita lama-

lama merasa wah kasian

didiamkan aja lalu kita buatkan

acara itu. Awalnya itu hanya

ada tenda gitu dan snack tapi

ternyata ada himbauan dari

pemerintah itu nah akhirnya kita

ubah agenda kita yaitu bapak

ibu wali murid jadikan satu

diaula lalu ada sosialisasi dari

kepala sekolah tentang

kegiatan-kegiatan dan

penjelasan umum tentang

sekolah semacam open house

kecil jadi orang tua bisa melihat

langsung anak-anaknya dihari

pertama itu ngapaian aja

disekolah kemudian orang tua

bisa melihat fasilitas-fasilitas

sekolah juga bisa jalan-jalan

keliling sekolah dan antusiasme

orang tua juga luar biasa hampir

semua datang. Kita pikir paling

juga tidak banyak tapi ternayata

hampir semua, yang tidak

datang paling satu atau dua.

Kursi 150 di aula itu sampai

kurang.

205

Bagaimana

mengundnag mereka

dalam acara tea time

penyambutan hari

pertama ini?

Kita undang melalui via sms.

Bukan undangan si sebenernya

tapi himbauan untuk bisa antar

anaknya sampai disekolah

dihari pertama.

Berapa jam hal ini

diadakan?

Itu dari jam 7 smapai jam 9.

Sebenarnya anak pulang jam 10

tapi waktu 1 jam setelah jam 9

itu orang tua kami persilahkan

untuk keliling lihat sekolahn

untuk melihat fasilitas dan

keigatan hari pertama tersebut.

Kapan antusiasmen

orangtua ini mulai

terlihat banyak?

Ya kalau sekolah ini sudah dari

dulu, setiap undangan

dilayangkan banyak juga yang

datang. Jika ada yang tidak

hadir dan ada materinya kami

titipkan untuk orang tua yang

tidak hadir. Orang tua sekarang

juga sudah mulai sangat

memperhatikan pendidikan

anaknya.

Penggunaan

media sosial

dalam kemitraan.

Adakah bentuk

komunikasi dua arah

dengan orang tua atau

stakehoder melalui

media sosial? Dan

adakah SK bagi pihak-

pihak yang terlibat

atau bertanggung

jawab dalam

pengelolaanya?

Ya ada, pengelola web ada,

melalui website ada.

Siapa pengelola akun

media sosial resmi

sekolah?

Dari guru, jadi ada guru yang

ditugaskan untuk mengelola

website sekolah dan

informasinya.

Apakah yang

mengelola dari bidang

humas?

Ya dari humas dan TI. Ada juga

dari facebook. Tapi kalau

facebook semua guru bisa

ngeposting sesuatu, misalnya

yang berhubungan dengan share

foto kegiatan sekolah atau

lomba, ya nanti beliau yang

akan memposting difacebook,

atau informasi seperti

kurikulum yang ingin share di

facebook begitu, nah itu siapa

saja. Kalau website melalui

206

pengelola webitenya dulu. Tapi

memang aktif facebooknya dulu

si daripada websitenya, kalau

website lebih formal.

Apa fungsi website

sekolah?

Untuk menginformasikan

kegiatan-kegiatan sekolah pada

masyarakat, himbauan-

himbauan, untuk menjalin

kerjasama dan relasi dengan

alumni misalnya mengenai

dana, kami pernah mengunggah

tentang kerinduan kami untuk

punya alat marching band,

kemudian ya ada tanggapan dari

alumni, bantuan karena alat

marching band ini kan butuh

dananya besar.

Apakah ada rencana

pengembangan dalam

penggunaan fungsi

website sekolah?

Pengennya ada, tapi ya kita

sudah berupaya sih selalu

update gitu tapi memang

kendalanya macem-macem

seperti waktu, tapi paling tidak

tu sudah sangat membantu

sehingga mulai banyak anak

dari luar jawa sekolah disini

karena dampak informasi diweb

itu.

Apa fungsi facebook

sekolah?

Ya untuk menginformasikan

kegiatan, melaporkan misalnya

ada lomba kemudian kita

menang otomatis sebagai

laporan keada masyarakat.

Apakah fungsi

facebook hampir sama

dengan website

sekolah?

Ya

Ada perbedaan

fungsinya?

Kalau webite mungkin hanya

dilihat saja, kalau facebook kan

bisa komen, termasuk alumni

bisa komen itu kan berarti ada

jejaring disitu jadinya

komunikasi dengan alumipun

tidak pernah putus.

Apa fungsi email bagi

sekolah?

Kalau email itu pengelola dan

kepala sekolah yang

menggunakan jadi tidak untuk

bersama. Jadi kalau email itu

lebih banyak ditujukan kepada

207

kepala sekolah. Baik

pertanyaan, masukan, saran. ya

tapi kepala sekolah kami

terbuka kalau ada email masuk

yang itu sifatnya untuk guru

pasti diinformasikan.

Apakah sekolah juga

menggunakan email

untuk

menginfomasikan

sesuatu dengan orang

tua?

Kalau sekolah ke orang tua

biasanya via sms paling telepon

atau sms tapi ya memang tidak

semua orang tua familiar

beberapa media sosial, tapi kalu

sms dan whatssapp hampir

semua punya.

Apakah masih ada

rencana

pengembangan atau

peningkatan bentuk

komunikasi dua arah

melaluii media sosial?

Ya pengennya gitu ya, tapi kita

sudah cukup terbantu, tapi kita

lebih pengen kalau sekolah

misalnya dimuat dikoran karena

prestasi atau inovasinya begitu.

Maka kita juga sedang berupaya

mengadakan kegiatan-keiatan

inovatif yang menjadi pioneer

disalatiga sehingga kalau

dimuat dikoran kan bisa

mengharumkan nama sekolah.

Bagaimana dengan

penerimaan peserta

didik tahun ini?

Malah melebihi kuota, tahun ini

kita sampai menolak-nolak.

seluruh siswa ada 500an.

Promosi apa yang

sudah dilakukan?

Promosi sendiri ya datang

kesekolah sekolah , ikut

pameran -pameran saat salatiga

expo, layanan pada sekolah

mitra artinya misalnya dengan

smp kristen getasan mau adakan

LDK osis nah itu bisa jadi

narasumbernya atau apa, jadi

kerjasamanya , atau mereka

adakan natal osis smp nah kita

siapkan anak-anak yang ikut

ekskul potography dan

cinematography untuk ikut

kesana mendokumentasikan

aktiftas mereka jadi lebih

pendekatan untuk

mempromosikan sekolah dan

promosi yang paling punya

kekuatan itu layanan kita pada

anak-anak ,jadi anak-anak ini

kan sarana promosi kita jadi

208

diluar mereka yang akan bicara

kalau sekolah disana itu begini

begini, juga orang tua itu juga

sarana promosi kan mereka

nanti kalau terlayani dengan

baik akan ngomong juga ke

temennya saudanya jadi juga

lebih kepada layanan langsung,

lebih pada penguatan didalam.

Apa saja layanan BK

yang melibatkan orang

tua?

Ada home visit, ada komunikasi

dengan orang tua, atau apa ya

nanti bisa bertanya langsung

dengan gru BK yang

bersangkutan.

Home visit itu untuk

anak-aak yang

bermasalah saja atau

semua?

Biasa yang bermasalah yang

diutamakan kalau semua ya

banyak juga kan, biasanya yang

lama tidak ada kabar tidak

masuk sekolah kemudian ini

layanan BK kami (ditunjukan

lembar program BK).

Bagaimana kegiatan

case conference

diadakan?

Sudah melewati sekian tahap

pendampingan itu kan diadakan

case conference sampai

melibatkan pihak-pihak lain

sampai pada keputusan final lah

istilahnya.

Bagaimana ahli tangan

kasus diadakan?

Itu hanya untuk pelanggaran

berat ya tapi kalau hanya

masalah gitu ya ada

pendampingan. Ini jarang tidak

sampai kesitu, biasanya home

visit berkali-kali itu sudah bisa.

209

Lampiran 1.5. Hasil Wawancara II Ketua Program Pendidikan Keluarga

Tanggal Wawancara: 7 Oktober 2016

Sumber Wawancara: Ketua Program Pendidikan Keluarga/ Wakasek Humas

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Kapan bantuan dari

pemerintah cair bu?

Iya cair september kemarin.

Sebelum dicairkan

yang kedua apakah

ada evaluasi dari

pihak dinas?

Kami diminta untuk mengisi

instrumen ini, atau dari laporan

anggaran yang sudah anda punya

itu. Ketika monitoring ada yang

datang dari dirjen waktu hari

petama masuk sekolah

wawancara menanyakan

kendala-kendala yang

dilapangan, itu pada tanggal 18

Juni kemarin.

Apakah program

pendidikan keluarga

ini memiliki struktur

organisasinya?

Iya ada, saya ketua programnya

semuanya, nanti ada sekretaris

ada bendahara. Jadi karena ini

sebenarnya dibagi menjadi dua

program karena bantuannya ada

dua, penguatan ekosistem dan

program pendidikan keluarga

jadi ketua kemitraan ada dua,

koordinator ekosistem ada dua,

koordinator kemitraan itu dari

BK, ada dari kurikulum dan

beberapa anggota. Ada tapi ini

SK lama. SK baru sedang kami

perbaharui.

Tujuan program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Apa tujuan jangka

panjang dan jangka

pendek program ini?

Kalau tujuan jangka pendek ya

untuk menjalin relasi

komunikasi yang lebih baik

dengan orang tua, program

jangka panjangnya kita harapkan

orang tua itu ikut menjadi

stakeholder sekolah jadi kalau

210

sekarang kita ngopeni orang tua

yang ada tapi harapannya dari

orang tua ini yang ada ini yang

mendapatkan layanan dengan

baik dan komunikasi dengan

baik menjadi sarana promosi

sekolah, berharap kita jadi

menjadi mitra sekolah itu

selamanya begitu. Ya kalau

sekarang selain jangka

pendeknya menjalin komunikasi

ya kita meminimalisir misalnya

ada hal-hal yang seringkali kan

ada miss komunisi antara

sekolah dan orang tua misalnya

nanti anaknya ngomong apa

sekolah ngomongnya apa kalau

kita punya jalinan seperti ini kan

harapannya semua informasi dari

sekolah bisa sampai ke orang

tua. Maka ini kita buat

paguyuban orang tua, group

whatssapp orang tua nah

demikian kalau ada sesuatu bisa

langsung ke sekolah melalui wali

kelas, melalui guru BK nah itu

kan kalau ada permasalahan atau

informasi atau hal-hal yang

harus sampai ke orang tua itu

kan menjadi tidak miss. Jangka

pendeknya jadi seperti itu kita

menjalin komunikasi dengan

baik , intens, kedepannya kita

ingin orang tua benar-benar

menjadi mitra sekolah.

Hingga tahap apa

stakeholder atau mitra

sekolah dilibatkan

pada perencanaan

kegiatan-kegiatan

dalam program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Ya harapannya seperti itu karena

tujuan dalam kemitraan ini kan

sebetulnya orang tua juga harus

terlibat dalam perencanaan

kegiatan sekolah, memberikan

masukan-masukan supaya

pelayanan kualitas sekolah

menjadi lebih baik. Sebenarnya

stakeholder itu tugasnya juga

memberikan masukan sekolah

untuk peningkatan pelayanan

sekolah.

Apakah saat ini Kalau sekarang setelah ada

211

orangtua sudah ada

yang memberi

masukan kepada

sekolah?

program ini, namun sebenarnya

sebelum ada program ini sudah

tapi kan tidak terdokumentasi

artinya kita tidak terlalu ‘ngeh’

begitu ya, tapi artinya masukan

kritik sudah ada lewat kepala

sekolah, biasanya lewat kepala

sekolah langsung atau email.

Tapi diluar itu sebetulnya sudah

sering memebri masukan saat

penerimaan raport, dll dan sudah

diresmikan lama ya, mungkin

karena itu sekolah kita dipercaya

medapatkan bantuan itu. Jadi

sebenarnya orang tua sudah

terlalu terlibat namun hanya

memang kurang terdokumentasi

karena hal itu sudah menjadi hal

yang biasa kan. Usulan masukan

juga selalu ada dan bahkan

lomba pramuka itu juga orangtua

menjadi panitia dan membantu

usaha dana.

Sejauh mana

keterlibatan mereka

dan yang belum

tercapai dan masih

direncanakan saat ini?

Sebetulnya inginnya disetiap

kegiatan sekolah ada orangtua

yang terlibat. Hanya memang

kami yang kadang-kadang juga

kesulitan karena kesibukan

orangtua, orangtua sebagian

besar juga bekerja dan yang

dirumah biasanya juga repot

karena suatu hal.Tapi sekolah

juga terus berharap keterlibatam

orangtua itu dalam setiap

kegiatan, jadi ya paling tidak

memonitor dululah. Setiap kali

ada kegiatan sekolah itu kan

kami selalu menginformasikan

sekecil apapun kegiatan itu

paling tidak kan dengan seperti

itu sudah merupakan suau

bentuk keterlibatan, kalau tidak

harapannya setiap kegiatan

sekolah itu kepanitiaan itu

melibatkan orangtua maka kita

awali dengan pembentuk

paguyuban jadi dengan adanya

paguyuban kita lebih gampang.

212

Jadi nanti mangga kami

persilahkan bapak ibu siapa yang

berkenan terlibat dalam kegiatan

ini.

Paguyuban yang

sudah resmi

paguyuban orang tua

kelas 10 ya bu?

Paguyuban kelas 11

dan 12 sudah

terbentuk namun

belum resmi, apakah

benar?

Ya benar, kalau untuk kelas 10

paguyubannya sudah dibentuk

dengan guru BK.

Apakah ada

perbedaan dari yang

belum resmi dan yang

sudah resmi?

Kalau yang sudah resmi kemarin

sudah ada stuktur organisasinya

ya, ketua atau paling tidak

koordinator kelas. Jadi setiap

kelas begitu ada group

whatssapp misalnya ada

adminnya begitu. Paguyuban itu

terbentuk minimal ada

kontaknya, ya kira-kira baru

seperti itu kan ini juga baru juga

dijakankan. Ya mngkin nanti

dipenerimaan rapot itukan kita

bisa lihat apakah kelas 11 dan 12

itu juga membuat. Rencananya

saat pembagian rapot itu kita

akan buat juga karena kadang

menghadirkan orangtua juga

kesulitan ya.

Apa rencana kedepan

untuk program BK

yang mendukung

program ini menurut

Ibu sebagai ketua

program pendidikan

keluarga?

kalo dari kami sebetulnya

kegiatan ini sudah berlangsung

lama, jadi kami akan

memeprtahankan kalo masih

dipercaya mendapat bantuan ya

trimakasih kita bisa gunakan

dana tersebut tapi kalaupun tidak

ini kita akan tetap programkan

rutin karena emang hasilnya baik

dan emang jalinan kemitraan

itukan penting jadi kalaupun

tidak ada dukungan dana dari

pemerintah ya akan tetap akan

diteruskan sehingga menjadi

budaya dan menjadi kebutuhan

orang tua juga tidak hnaya

kebutuhan sekolah saja.

213

Misalnya tolong kami dibuatkan

topik parenting seperti ini begitu

harapannya seperti itu jadi

sekolah juga menfasilitasi orang

tua kalo mereka menginginkan

sesuatu. Saat ini kan program

parenting topik dari kami ya

namun nanti dalam jangka

kedepan kalau mau seminar

mereka yang meminta topik apa

mereka butuh pendampingan

anak tentang apa begitu. Selama

ini kami kan hanya meraba-raba

ya kayaknya butuh

pendampingan tentang IT kita

buatkan seminar itu tapi kan dari

kami, ya mungkin nanti dari

orang tua kan beda.

Sampai kapan kira-

kira dana bantuan dari

pemerintah ini

dicairkan?

Ini desember ini kita sudah SPG

sudah terlaksana, nanti kalau

masih dipercaya ya berarti bisa

untuk membantu tapi kalau tidak

ya tetap menjadi program

tahunan begitu.

Jika dana dari

pemerintah

dihentikan, dari mana

dana program

kemitraan akan

dianggarkan?

Dari dana sekolah bisa, dana

konvensional, kalupun tidak ada

dana dari pemerintah saya kira

ya ada dana cadangan, tapi

sebenarnya program ini tidak

membutuhkan dana banyak

seperti teh, tapi yang seperti

kegiatan saya kan tidak

membutuhkan biaya seperti expo

pendidikan dll.

Apakah yayasan turut

mendukung program

kemitraan ini dalam

pendanaan?

Tidak, itukan sekarang

desentralisasi jadi dana dari

sekolah. Nah kalau ini kan dari

sumber lain bukan dari bantuan

ini (sambil memperlihatkan

laporan keuangan) itupun kita

tetap ada ya dari APBD, APBN,

kalau itu berarti dari sekolah

misal untuk konsumsinya

Apakah pernah

dibagikan angket saat

parenting, misalnya

untuk menentukan

tema-tema parenting

Ya pada waktu itukan parenting

pertama itu pembicaranya

memberikan angket, dari angket

itu dilihat bahwa orang tua

membutuhkan pendampingan,

214

berikutnya?

kemudian IT, pendampingan

untuk mereka mengawasi

tentang penggunaan IT. Maka

muncul di action plannya Bu

Kris dengan tema pendampingan

anak di era digital.

Bagaimana bentuk

angket tersebut? Apa

saja pertanyaan yang

diajukan dalam

angket?

Itu dia waktu itu pembicaranya

dari UNTAR, apakah bapak ibu

bisa menggunakan IT,

pengetahuan IT orang tua,

berapa kali anak menggunakan

IT, pokoknya banyak

bendelannya, tapi dibawa semua

artiya memang dibawa untuk

riset tapi mungkin kapan-kapan

kalau saya minta diberikan tapi

ini beliau sedang kejepang. Saya

nanti email karena saya juga

butuh untuk laporan juga,

katanya bulan-bulan ini saya

akan kembali begitu.

Kekuatan sekolah

dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa kekuatan sekolah

yang dapat

mendukung program

kemitraan ini?

Mengutamakan kepuasan

pelanggan atau moto costumer

statisfication atau apapun yang

kita lakukan untuk kepuasan

pelanggan dan daya dukung

sendiri seperti sarana prasarana,

dana, jadi kalo sarpras tidak

mendukung kan tidak bisa

melaksanakan program-program

tersebut, Kemudian komitmen

dari warga sekolah untuk

mewujudkan, pelanggan siapa

yaitu orang tua paling tidak, jadi

itu yang menjadi kekuatan kami

untuk memberikan pelayanan

yang baik sehingga ya itu

orangtua lama-lama menjadi

stakeholder. Pengalaman yang

sudah-sudah kalau kakanya

sekolah disini nanti adeknya itu

juga dan kami kan memang

terbuka ya, seperti ada masukan.

Dari pimpinan juga Bu Kris

menjalin link-link yang baik,

beliau itu pro aktif. Program ini

terjalin dengan lembaga-lembaga

diluar sekolah baik secara

215

personal maupun instansi beliau

punya. Kita juga banyak

dipercaya mendapatkan bantuan

dana itu luar biasa. Bahkan juga

bantuan kewirausahaan, jadi ada

program dari pemerintah dan

kita lakukan supaya mereka

mempunyai jiwa kewirausahaan

melalui pendidikan

kewirausahaan nah itu kita

dipercaya mendapatkan bantuan.

Kalau kegiatannya ya mereka

ada budidaya, pra karya

kemudian ada membudidayakan

tumbuhan, itu karena sekolah

juga sudah mempunyai program

sebetulnya. Seperti kemitraan ini

sebenarnya program itu sudah

ada hanya yuk kita dukung

dengan dana begitu. KWI

(kewirausahaan) itu masuk

kurikulum, kalau k13 itu kan

seperti itu semuanya.

Sarana prasarana apa

saja yang digunakan

untuk mendukung

program kemitraan

atau program

pendidikan keluarga

ini?

Seperti ruangan tamu, ya

fasilitas-fasilitas yang lain juga

misalnya website sekolah, kalau

itu tidak diakseskan berarti

sayang ya padahal itu kan bagian

dari sarana, facebook iya tapi

untuk orangtua tidak terlalu,

buku tentang parenting juga, dan

kalau kita mengadakan kegiatan

ada aula dan berbagai

perlengkapannya.

Kelemahan

sekolah dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa kelemahan

sekolah yang dapat

menghambat program

kemitraan ini?

Apa ya karena saya pikir semua

program berjalan begitu, jadi

mungkin apa waktunya sajalah.

Kita kan harus mengundang

orangtua ya jadi orang tua

biasanya bilang aduh jangan saat

itu jadi ya kadang tidak bisa

datang semua. Waktu aja sih

karena ini kan kita dikerjar. Saya

pikir hampir tidak ada itu. Bukan

berarti tidak ada

hambatan/masalah ya, pasti ada

tapi masih bisa tertanganilah jadi

tidak menjadi hal yang betul-

216

betul mmebuat program tidak

berjalan.

217

Lampiran 1.6. Hasil Wawancara III Ketua Program Pendidikan Keluarga

Tanggal Wawancara: 24 Oktober 2016

Sumber Wawancara: Ketua Program Pendidikan Keluarga/ Wakasek Humas

Indikator Butir-butir

pertanyaan

Jawaban/ Pernyataan

Ancaman

sekolah dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa ancaman yang

dirasakan sekolah yang

dapat menghambat

program kemitraan ini?

Hambatan apa ya mungkin

waktu saja, waktunya karena kan

kita kan pokoknya yang penting

pembelajaran dulu jangan

sampai kegiatan -kegiatan itu

menganggu proses belajar

mengajar, jadi ya hanya masalah

waktu yang kadang-kadang

membuat kita harus kapan ya

menentukan tanggal pelaksanaan

karena agenda sekolah padat.

Kalau kesibukan orangtua iya

tapi tidak terlalu banyak ya

karena melihat animo yang hadir

kalau kita undang kan sudah

banyak artinya bukan hambatan

yang membuat tidak terlaksana

itu kan juga tidak, tapi mungkin

juga bisa itu, itu salah satunya.

Nanti kalau sudah ditentukan

waktu kegiatannya juga kadang

kita itu mendadakk-mendadak

menentukan waktunya dan

mungkin orang tua menyediakan

dirinya ya.

Peluang sekolah

dalam

menjalankan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa peluang yang

dimiliki sekolah yang

dapat digunakan untuk

mendukung program

kemitraan ini?

Kalau peluang ya otomatis

jalinannya dengan orang tua,

kemudian orang tua menjadi

sarana promosi sekolah,

meskipun anaknya sudah tidak

disini tapi kan karena pernah ada

jalinan yang baik nah jadi pasti

harapan kami sih maksudnya

mereka juga menjadi agen-agen

promosi diluar sana seperti itu.

Kalau peluangnya saya lihat

semakin jalinan itu baik orang

218

tua, orang tua kan juga tentunya

merasakan layanan ya

persaudaraan dan yang pasti

keluar juga menceritakan yang

seperti itu, harapan kami seperti

itu. Orang tua sebagai agen

proosi sekolah, juga kemudian

kedua sekolah akan menjadi

lebih baik tentunya karena

dengan jalinan komunikasi yang

baik harapannya kan orang tua

tidak ada orang tua melaporka

guru ke polisi seperti itu

misalnya, walau selama ini tidak

sampai seperti itu.

Penggunaan

media sosial

dalam

kemitraan.

Selain media sosial

whatssapp, facebook,

website sekolah media

sosial apalagi yang

digunakan sekolah

untuk mendukung

program kemitraan

atau program

pendidikan keluarga

ini?

Blog ya itu masuknya, website

sekolah si tapi kayaknya kurang

aktif juga karena kan sibuk

sekali, email sekolah si

sebetulnya. Kita kan punya

paguyuban orang tua per kelas

kemudian guru BK itu membuat

group orangtua tidak terbatas

kelas mana begitu kan. Guru BK

kelas 10 kan membuat group

kelas 10 seperti itu, BBM juga

seperti itu ada juga kelas yang

menggunakan sms karena

kebanyankan bisanya hanya sms.

Apakah setiap kelas

memiliki paguyuban

orang tua?

Punya

Paguyuban orang tua

sudah dibentuk pada

kelas 10, bagaimana

dengan kelas 11 dan

12?

ini yang jelas kelas 10 sudah

punya, yang kelas 11 dan 12 juga

punya kok pas penerimaan rapot.

Apakah website

sekolah sudah

disosialisasikan ke

orang tua peserta

didik?

Sudah sejak orangtua

memasukan anaknya disini kan

ada sosialisasi program sekolah

termasuk dalamnya bahwa ada

website sekolah dan email

sekolah yang bisa dipakai orang

tua sementara, kan itu kemudian

nomor hp, wali kelas itu sudah

kita sosialisasikan diawal selalu.

Nah ini meskipun belum punya

group paguyuban itu kalau ada

219

sesuatu tu bisa langsung kontak

ke wali kelas itu, kita

informasikan hpnya ke semua

orang tua.

Apa fungsi website

sekolah dalam program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Yang pertama menginformasikan

semua kegiatan semua sekolah,

info kegiatan sekolah, menerima

masukan-masukan dari orang

tua, hanya memang kalau

masukandari orang tua ya masih

kurang, yang jelas kita

menginformasikan kegiatan

sekolah jadi orang tua kan tahu

anaknya masuk sekolah seperti

itu.

Siapa pihak yang

berperan aktif di

facebook, orang tua

atau para alumni?

Kalau alumni memang atif

mbak, banyak yang memberikan

komentar begitu. Itu emang

kebanyakan alumni. Kebetulan

alumni itu juga sebagian orang

tua sekarang, sehingga itu juga

termasuk orang tua, sehingga

kalau yang orang tua mau ini,

tampaknya tidak terlalu banyak

ya tapi artinya kita tidak bisa

tahu ya tapi kalau yang komen-

komen itu yang jelas kebanyakan

itu alumni dan murid-murid tapi

kan orang tua masa si orang tua

mau komen-komen mungkin

begitu pemikirannya. Paling

tidak dengan itu kita sudah

menginformasikan kepada orang

tua bahwa kita punya kegiatan

foto-foto juga ada kemudian

info-info yang lain juga kita

share lewat facebook itu jadi

kalau yang orang tua murni

member komentar itu kayaknya

memang tidak terlalu banyaka

ya, ada tapi mungkin tidak

banyak.

Sejak kapan

penggunaan media

sosial itu digunakan

untuk memenuhi tujuan

program kemitraan ini?

Sebelum ada program dari

pemerintah itu kita sudah pakai

begitu, kalau website kan ya

sudah lama, mungkin sebelum

saya disini. Kalau facebook itu

mungkin baru ya 3 atau 4

220

tahunan inilah.

I Facebooknya close

atau open public?

Tidak, publik kok.

Apakah facebooknya di

link kan ke website?

Kayaknya iya tidak ya, saya

belum ‘ngeh’ sampe situ ya.

Kemarin saya lihat

diwebsite ada icon

blognya, tapi saya

masuk kok masih

belum ada blog-

blognya ya?

Itu waktu demam blog itu guru

memang aktif ya tapi sekarang

banyak sibuk, nah terus tidak ada

programnya tidak banyak yang

aktif yang nulis di blognya lagi.

Dulu tu ya untuk share materi

pembelajaran kemudian

motivasi-motivasi kecil begitu,

tapi lebih ke pemebelajaran si itu

soalnya. Saat itu kan ada lomba

membuat media pembelajaran,

dengan blog itu kemudian guru-

guru membuat di link kan kesitu

tapi terus gurunya sibuk semua

jadi tidak sempat seperti itu.

Kayaknya sosiologi dan

matematika dulu pernah ada.

Bagaimana

penggunaan media

sosial selama ini yang

berhubungan dengan

tujuan program

kemitraan dengan

sekolah ini secara

keseluruhan?

Kita si berusaha memaksimalkan

itu ya memang tapi ya respon

dari orang tua kan kita tidak bisa

memaksa terlalu banyak, tetapi

artinya sudah ada upaya insiatif

dari sekolah untuk

berkomunikasi. Namun lepas

dari itu semua sebetulnya orang

tua itu sudah selalu kok

berkomunikasi baik lewat kepala

sekolah terutama yang dari luar

kota kan. Jadi sebetulnya sudah

sebelum ada program itu pun

kita sudah jalan dan selalu

terbuka dan wali kelas kan

nomer hp juga diberitahukan

kepada semua orang tua begitu

ada bahkan saya sampai

sekarang anak walinya yang

sudah lulus saja masih suka

kontak, saya mau masukan

ponakan saya nah seperti itu, jadi

media sosial itu sudah selalu

digunakan oleh sekolah hanya

memang ada orang tua yang

memang aktif ya tapi ya ada

221

yang tidak, tapi artinya dengan

kita buka itu semua hampir tidak

ada lagi masalah yang tidak

terselesaikan atau berlarut-larut,

segala sesuatu sudah tertangani

dengan adanya komunikasi

dengan berbagai media itu tadi.

Apakah orang tua

cukup menggunakan

facebook sebagai

media komunikasi ke

sekolah?

Tidak begitu, mungkinkan orang

tua tidak familiar dengan

facebook ya tapi kalau website

iya.

Media sosial apa yang

pertama kali digunakan

oleh sekolah?

Ya website itu yang pertama kali

dibuka.

Apa fungsi website

sekolah dalam program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Paling utama itu

menginformasikan kegiatan

sekolah, juga misalnya ada

sarana prasarana baru, apa

program -program yang baru

begitu, namun orang tua kurang

merespon kan ya namanya juga

websitenya ya kurang.

Faktor-faktor apa yang

menyebabkan

penggunaan whatssapp,

website dan alat-alat

media soial lainnya

yang digunakan oleh

sekolah?

Ya perkembangan ya, kan ini

kan sudah era digital.

Perkembangan media sosial itu

sendiri yang jelas sehingga ya

mungkin orang tua sekarang

sudah banyak yang gaul ya atau

tidak mau kalah sama anakanya

itu si menurut saya.

Seberapa sering anda

menggunakan media

sosial untuk

berkomunikasi dengan

orang tua serta para

stakeholder lainnya?

Oo kalau itu ya sering, ini kan

kontak tidak hanya dengan orang

tua, kemitraan itu kan ya dengan

orang banyak sekali termasuk

alumni, pemerintah dan

sebagainya itu. Nanti kalau

penjengan persa Bu Kris itu dari

dinas pendidikan surat-suratnya

itu melalui whatssapp lho betul,

ni terus kok seperti ini difoto

terus dikirimnya kaya gini

sekarang sudah seperti itu jadi

nampaknya arahnya memang

sudah kesitu ya jadi lewat

whatssapp. Kalau dulu lewat

email sekarang lewat whatssap.

Saya juga pemberitahuan rapat

222

itu juga lewat whatssapp,

sebenarnya tidak enak ya tapi ya

memang sudah begitu. Jadi kalau

kemitraan dsekolah melalui

whatssapp ini ya sudah sering

sekali karena memang sudah

media nya seperti itu nampaknya

sekarang.

Hambatan apa yang

ditemui selama ini

dalam penggunan

media sosial ini?

Kalau hambatan selama ini

nampaknya tidak, cuma mungkin

kalau terjadi ya terjadi miss

komunikasi karenakan bahasa

tulis dan bahasa lisan itu beda,

paling paling itu tapi itu pun

tidak terlalu terjadi.

Bagaimana alat media

sosial yang baru itu

dipilih dan

disosialisasikan ke

orang tua?

Ya itu lewat sosialisasi program,

jadi saat sosialisasi itu sekolah

akan menginformasikan semua

tentang sekolah, segala hal yang

bisa diaskes oleh orang tua itu

kan. Saat kegiatan sosialisasi itu

kan yang diundang orang tua.

Selain itu juga saat penerimaan

rapot itu wali kelas bisa

menginformasikan bapak ibu

(orang tua peserta didik) ada hal-

hal yang kami sampaikan lewat

sms, whatssapp begitu itu pasti.

Jadi memang yang pertama

sosialisasi ke orang tua itu di

penutupan MOS biasanya, lha

tapi kan kemarin ada tea time

nah itu sudah kita infromasikan

sejak itu.

Apakah alat itu

berjalan dengan baik

untuk menjaga

kemitraan ini?

Ya, tentu

Topik apa yang sering

dibicarakan saat

menggunakan

komunikasi melalui

media sosial?

Ya akademik, ademik itu jelas ya

mbak kemudian ya terkait

dengan kegiatan-kegiatan

sekolah si, kemudian biasanya

masukan orang tua juga kan ada

orang tua yang peduli

memberikan masukan, paling

sering ya mengijinkan anak itu

yang tidak masuk, itu paling

sering lewat whatssapp.

223

Media sosial apa yang

termudah diikuti orang

tua?

Ya whatssapp itu.

Media sosial apa yang

tersulit diikuti orang

tua?

sulit nya dari ssi sapa ya mbak

ya, kalau dari sisi sekolah kan

ndak ada yang sulit

Siapa pengguna aktif

akun facebook

sekolah?

Anak-anak juga si sebetulnya,

kalau alumni itu ya sebagian

besar orang tua murid itu

sekarang, ya misalnya ini cucu

saya begitu, dulu kan Bu Kris

mengajar sekarang Bu Kris

masih disni nah ketemu anaknya

seperti itu.

Secara keseluruhan apa

manfaat media sosial

bagi program

kemitraan atau

pendidikan keluarga

ini?

Meningkatkan dan

mempermudah menfasilitasi dari

jalinan komunikasi dengan orang

tua, jadi lebih dekat ya kalau

sudah dari whatssapp atau group

bisa share kata-kata motivasi ya

secara tidak langsung yang

tadinya diam-diam saja langsung

terus komenlah apalah, itu

membantu sekolah dan orang tua

semakin mempererat jalinan

komunikasi.

Apakah ada dampak

buruk yang pernah

dialami bagi program

kemitraan ini?

Kalau dampak buruk tidak ya,

belum ada.

Apa pendapat Ibu jika

ada pernyataan seperti

berikut “media sosial

dapat menimbulkan

kemalasan bagi orang

tua untuk

berkomunikasi dengan

sekolah secara tatap

mata atau langsung”?

Menurut saya tidak. Nyatanya

kalau kita meminta hadir itu ya

juga rawuh, ya misal tea time

itulah kita kan juga bagi

undangan via sms nyatanya yang

rawuh semua, kan artinya tidak

mengurangi animo mereka untuk

tatap muka dengan sekolah

begitu.

Menurut anda media

sosial apa yang paling

cepat perkembangan

penggunaanya dalam

kemitraan ini?

Ya whatssapp, karena begitu

masuk langsung kalau yang lain

seperti web kan harus buka dulu.

Apakah saat ini ada

rencana

mengembangkan

penggunaan media

Pengennya ya, tapi mungkin

tidak hanya kesibukan guru tapi

artinya orang tua tidak selalu

menggunakan media sosial

224

sosial laiinya? karena kalau disni kan latar

belakang orang tua menengah ya

itu. Katakan ada kelas yang bisa

menggunakan sms karena

memang ada orang tua yang

bisanya sms dan telepon nah

yang seperti itu kita tidak bisa

memaksa nanti kita kembangkan

macem-macem malah nanti tidak

ada yang akses, ini yang menjadi

bahan pertimbangan kami.

Pengennya kedepan kan ya

dikembangkan lebih baik lagi

tapi paling tidak ya misalnya

kalau semua orang tua punya

email misalnya ya, setiap ada

info kita masukan ke email

mereka tapi kan orang yang buta

menggunakan email itu

bagaiman. Kala sekolah swasta

lain itu ka nada yang pakai email

tapi itu kan orang tuanya,

nyuwun sewu sudah menengah

ke atas, kalu disni orang tuanya

masih ada yang diplosok-plosok,

tapi paling tidak kalau lewat

whatssapp itu orang tua bisa,

wali kelas bisa motretin bentar

dishare diwhatssapp group kan

lumayan ya, tapi kalau untuk

pengembangan kita liat luasnya

seberapa, misalnya medianya

luar biasa tapi susah diakses kan

malah mubasir, mending kecil

begini tapi ya diopeni gitu kan.

225

Lampiran 1.7. Hasil Wawancara I Koordinator Program Kemitraan

Tanggal Wawancara: 29 Agustus 2016

Sumber Wawancara: Koordinator Program Kemitraan/ Guru BK

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Bagaimana tingkat

keterlaksanaan

program-program BK

yang mendukung

kegiatan kemitraan

selama ini?

Kalau untuk yang rutinitas kan

tuntutan program bimbingan

konseling, jadi salah satunya

pendukung layanan kita kepada

orangtua dan anak itu biasanya

dalam bentuk homevisit

kemudian ada layanan

konsutasi. Layanan konsultasi tu

ya banyak ya misalnya tentang

anak yag sering terlambat,

melalui homevisit, sejauh mana

si rumahnya atau ada apa to kok

anak sering terlambat, kegiatan

anak dirumah itu seperti apa,

jadi lebih memotret kegiatan

anak itu, itu nanti bisa

digunakan untuk

menggambarkan kondisinya.

Tingkat keprihatinannya kalau

menuru saya ya itu sangat

mendukunglah, 80% bisa

membantu anak untuk

mengatasi yang kaitannya

dengan belajar anak disekolah

begitu misalnya orangtua

mengharapkan anaknya IPA tapi

anaknya kepinginnya IPS atau

bahasa, hal tersebut juga terjadi

dan itu kita menjadi mediator

karena keinginan anak,

perbedaan harapan anak dan

orangtua seperti itu nah tapi

karena kebetulan dari hasil

tesnya IQ nya minatnya dia

memang potensinya lebih ke

bahasa sehingga kami akan

memberi pengertian kepada

226

orangtua jika anak ini lebih

berhasil jika dia menekuni

bidang bahasa dan itu mengapa

saya katakan 80% berhasil ya

karena itu rutin kami lakukan,

kalau ada kesulitan dengan anak

itu kami rutin mengadakan

homevisit.

Apakah selama masih

ada orangtua yang

kurang dapat diajak

kerjasama untuk

menyelesaikan

permasalahan anak?

Masih banyak, jadi misalnya

kita titipkan undangan itu

mereka lebih sering

kepekerjaanya nah makanya

kemudian kami datang

kerumahnya. Kedua sms telepon

yang kami bisa lakukan.

Kemudian untuk tahun ini saya

memang mencoba untuk

membuat group kalau saya guru

BK dikelas 10 , groupnya saya

namakan form-form guru-oran

gtua kelas 10 SMUQ, jadi

nomor hp orang tua sebagian

besar yang punya wa masuk ke

group itu dan misalnya ada

pengumuman saya umumkan di

whatssapp, dan banyak juga

yang komentar kemudian .

Ya betul itu cukup membantu,

untuk orang tua yang terlalu

sibuk begitu, yang diundang

tidak bisa hadir ya sudah kami

jembatani dengan informasi

melalui media sosia dan

sekaligus kan bisa.

Harapan pada

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Berkenaan dengan hal

tersebut masih ada

harapan anda

kedepannya untuk

peningkatan program

selanjutnya?

Kami mengusulkan terutama

yang menangani pendidikan

keluarga ini ya, mengadakan

lomba bersama anak-anaknya

memang ada semacam hari

Family Day begitu itu

melibatkan guru orang tua dan

anak lomba dan sebagainya

seperti itu kebetulan ini kan ada

bantuan dari pemerintah untuk

kewirausahaan nah itu kami

berharap tiap akhir tahun yang

kita mengadakan pameran,

nanti kita mengadakan pameran

227

, pamerannya adalah hasil karya

anak-anak kita sedang bisa

dilelang orang tua bisa hadir

disini bisa melihat dengan mata

kepala sendiri perkembangan

anak belajar disini sampai

dimana sih apa yang mereka

kembangkan misalnya dalam

bentuk project dia bisa

tampilkan membuat orang tua

itu bangga. Kendalanya justru

biasanya ada konflik dengan

orangtua jadi ada gap antara

orang tua yang maunya ini tapi

ditangkap anak berbeda

kemudian mungkin anak juga

kurang kompak orangtua juga

menanggapinya, itu ini pasti

gara-gara pergaulan atau apa.

Jadi kami juga ingin nanti

layanan kepada orangtua itu

nanti kita kerjasama dengan

perguruan tinggi atau dengan

para rohaniawan atau psikolog

untuk ya bersama-sama kita

membukakan mata hati orangtua

bahwa kondisi anak remaja itu

seperti ini, potret melalui itu

sehingga orangtua itu terbantu.

Itu yang menjadi impian kami.

Kemudian ada lagi konseling

keluarga, jadi kami juga

memfasilitasi orangtua yang

mungkin anaknya punya

masalah yang sama kemudian

mereka bisa sharing bersama

dan mungkin dari situ mereka

ada ikatan jadi anatara orangtua

itu ada ikatanan kemudian rasa

memiliki dan ikut bagaimana

anak saya juga mencapai

maksimal itu dalam pengawasan

.

Kapan program itu

akan berkelanjutan?

Tahun ini akan dilaksanakan,

kalau yang sudah Bu Kris

mungkin sudah menjelaskan

tentang career day, expo

pendidikan itu kan juga

228

melibatkan orangtua. Kemudian

harapan kami satu lagi juga

dalam kegiatan apapun yang

hubungannya dengan anak tentu

saja kita berkolaborasi ya

orangtua dan sekolah untuk itu

kita juga memasukan dalam

kepanitian. kami tahu

sebenarnya mereka adalah

kekuatan untuk memberikan

inspirasi kemudian isi-isi yang

itu tidak terpikirkan, maka

orangtua dan sekolah

berkolaborasi bersama-sama

untuk yang pertama kan

mengembangkan anak-anak

untuk anak lebih dihargai

kemudian rasa nyaman dan

orang tua juga tahu bahkan

mungin bisa meningkakan

kedisiplianan anak atau rasa

tanggung jawab atau juga

kepelajaran dan ‘saya tidak

mungkin bohong ke orangtua

saya karena orang tua tahu

apapun tentang saya sehingga

tidak mungkin saya melakukan

hal-hal yang tidak baik kalau

orangtua juga perhatian terhadap

saya karena mereka tahu semua

kegiatan , semua kelebihan dan

kekurangan saya kepada mereka

kan keluarga ‘.

Keterlaksanaan

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Selama ini kira-kira

berapa persen tingkat

kedekatan orang tua

dan sekolah?

Orangtua ya, ya menurut saya

sekitar 75 sampai 80 lah jadi

mereka sebenarnya semua

orangtua masih menganggap

yang formal yang penting itu

ada rapot seperti itu,

kenaikankan kelas, sosialisasi

pogram begitu itu yang kami

anggap ya memang sehrusnya

seperti itu . Tandanya itu sudah

hanya untuk tambahan -

tambahan tadi supaya lebih klik

itu harus ditingkatkan untuk

peorgram-programnya , anakpun

ya itu tadi saya rasakan bukan

229

takut tapi kesadaran itulah yang

akan membuat anak menajdi

anak menjadi pribadi yag

bertanggungjawab yang

mengerti aku harus bagaimana

bukan karena takut atau paksaan

dan saya tidak tahu kalua itu

dijalankan dengan benar ini

akan berubah dalam berapa

tahun kan semua proses ya,

kalau yang standar sudah orang

tua selalu merespon kemudian

kami misalnya anak yang tidak

mausk sampai 3 hari kok belum

juga ada keterangan itu biasanya

telepon langsung.

Berapa orang tua yang

maish sibuk dan

kurang perhatian?

iya mereka ya itu, contohnya ya

itu kalau misalnya orangtua

datang itu kalau kami ingin

menyampaikan keadaan kami

kesulitan, misalnya ada anaknya

marah kemudian tidak pulang

nah 3 atau 4 hari begitu itu

orang tua mencari anaknya

dimana, sekolah atau tidak,

kadang-kadang sekolah tapi dia

tidur dirumah teman, marah

karena kebutuhannya tidak

terpenuhi tapi ada juga anak

yang misalnya tidak masuk jadi

misalnya kita kan sabtu libur,

jumat sabtu minggu itu tidak

pulang kerumah nah anak ini

tidak pulang kerumah seninnya

jadi akhirnya kami juga harus

membantu mencari, pernah juga

ternyata anak ini tidak mau

pulang ternyata dia dikosnya

temennya , diberitahukan ke

orang tuanya kosnya ini rumah

nya gang inim, orang tua bilang

saya sedang sibuk bagaimana

kalau ibu saja yang kesana. Saya

jawab o ya ndak bisa, bapak

harusnya kesana kemudian ada

explainya terlebih dahulu bahwa

anaknya ada disitu, kalau saya

nanti wagu pak kan saya hanya

230

gurunya. Sering, terutama orang

tua yang broken home. Ya mpun

pasrah bongkokan monggo bade

dinapake kulo manut sekolahan,

kalau anaknya mau dikeluarkan

keluarkan saja. aduh

Masalah kenalakan apa

saja yang dialami para

remaja yang saat ini

masih menjadi PR bagi

sekolah untuk anak-

anak?

Kalau saya ya itu tadi kedekatan

dengan orang tua, kemudian

yang kedua yang laki-laki itu

masih pulang sampe ralut

malam bahkan yang putri juga

ada seperti itu kalau mislanya

anak putri sampai jam 1 jam 12

masuk rumah itu kayaknya

orang tua perlu disadarkan, jadi

ya itu bukan layanan untuk anak

saja ternyata basic masalah itu

ada dikeluarga itu perlu

nampaknya untuk bimbingan

konseling yang tren. Permasalah

sekarang mau tidak mau kita

merambah ke orang tua.

Keluarga harus dibereskan dulu

baru anaknya itu nanti. Ya disini

sudah diberikan penguatan tapi

kalau sampai dirumah misalnya

keadaan rumahnya tidak

nyaman orang tuanya sering

beretengkar nah seperti itu kan

akhirnya tidak ada hasil begitu.

Mungkin nampaknya tidak

dibidang akademiknya namun

dibidang non akademik, ini PR

panjang itu. karena

bagaimanapun juga ada

kesulitan juga sebagai guru BK

karena guru BK kan layananya

kepada anak dari sekolah begitu

tapi kehidupan anak tidak bisa

dilepaskan dari keluarga, pernah

orangtua datang kesini banyak

begitu ya, ya tidak sampai 50%

tidak sampai, paling 25 - 30%

begitu, itu mereka cerita

kehidupan bukan kehidupan

terhadap anaknya mungkin

kehidupan dengan keluarganya

bapaknya saudaranya. Kalau

231

disambungkan ya orang tua

terjadap anak ini penting anak

ini akhirnya terbantu kok,

terlayani.

Penggunaan

media sosial

dalam kemitraan.

Saya juga melihat

bahwa sekolah ini juga

mengembangkan

komunikasi dengan

orang tua melalui

beberapa media sosial,

bagaimana menurut

Ibu perkembangan

media sosial ini demi

menguatkan kemitraan

yang dibangun?

Iya tentu, jadi setelah itu

misalnya ada yang pengumuman

itu kami upload lewat

whatssapp, tapi yang individu

akhirnya mereka akan sebagai

kontak person nah kemudia

mereka curhat. Jadi tidak akan

bocor begitu. Media ini

membantu seandainya mereka

masih sibuk.

Apa harapan anda pada

penggunaan media

sosial untuk

meningkatkan jalinan

kemitraan selanjutnya?

Bisa kita misalnya buat group

misalnya mereka punya karir

yang berbeda, bisa kok mereka

bertukar informasi tentang ya

kehidupan mereka, misalnya ada

info jobfair perguruan tinggi itu

justru dari orang tua, kalau

misal orang tua ada usaha

misalnya pupuk atau pertanian

atau misalnya keahlian dibidang

menjahit atau apa itu kita

dukung, kita bisa menghubungi

orang tua dan orang tua bisa

menjadi narasumber disini

begitu jadi kita bisa

memaksimalkan hal yang kita

miliki, orang tua dengan

kesadaran mereka itu bisa

menajdi hal yang mendukung

kemitraan ini.

Apakah orangtua

sudah banyak yang

menggunakan media

sosial contohnya

seperti whatssapp?

Ya sudah lumayan banyak, ada

juga yang belum mereka pake

hp yang biasa itu .BBM paling

ya tidak apa-apa kami

informasikan tersendiri begitu

tapi misalnya jadwal-jadwal

anak-anak ekstrakurikuler kan

pulangnya, supaya mereka tahu

kegiatan anak mereka juga tahu

kegiatan itu kita sampaikan

lewat whatssap, sehingga

mereka pun bisa mengetahui.

Termasuk kepada hal-hal yang

232

akademis kapan mereka tes

akhir semester. Mohon bapak

ibu mencermati untuk

pendampingan anak yang

disampaikan yang tambahan

maupun lain-lain begitu.

233

Lampiran 1.8. Hasil Wawancara II Koordinator Program Kemitraan

Tanggal Wawancara: 13 Oktober 2016

Sumber Wawancara: Koordinator Program Kemitraan/ Guru BK

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Kekuatan sekolah

dalam

menjalankan

program

kemitraan sekolah

dengan orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa kekuatan sekolah

yang dapat

mendukung program

kemitraan ini?

Kalau secara ekonomi, orang

tua itu lebih menengah

kebawah, terus ada beragam

pekerjaan nah ini nanti emang

ada satu program kita mau

semacam career day atau kelas

inspirasi jadi beberapa orang tua

yang menjadi narasumber,

supaya mereka juga bisa

memeberikan motivasi kepada

anak-anak bahwa kesuksesan

tidak semerta-merta diraih

dengan cara yang mudah tapi

dengan air mata dan peluh. Nah

itu kalau orang tua sendiri yang

bercerita pasti mereka lebih ini,

yang selama ini tidak pernah

didengar oleh mereka itu yang

akan mereka hayati jadi bisa apa

ya ikut berempati bahwa orang

tua itu perjuangan bukan untuk

membesarkan mereka tidak

tetapi sosok bahwa kesuksesan

itu ada perjuangan dan kami

harapkan anak-anak itu ya sifat

konsumtif hedonisme mereka

yang kita lihat mulai merambat

itu bisa tidak dipertahankan.

Apakah orang tua

undangan berkennan

terlibat saat diundang

sebagai pembicara

saat kelas inspirasi

atau keterlibatan yang

lain?

Ini karena ini baru pertama kali,

sebenarnya program ini sudah

kami canangkan yang lalu tapi

oleh karena berbagai faktor

kami belum menggarapkan itu

menjadi kenyataan, tapi

memang sebelum ada bantuan

dari pemerintah pendidikan

keluarga ata ukemitraan, tim

234

BK sudah ada pemikiran ayo

kita buat parenting day, pareting

day itu bisa diiisi misalnya tidak

hanya memanggil alumni tapi

kita, kita pakai kekuatan dari

orang tua sendiri, misalnya ada

pengusaha tahu ada yang

menjadi pegawai, ada yang

dosen nada yang abri polisi

kenapa kita tidak sampaikan ke

anak-anak bahwa orang-orang

tua kita itu super hero, akhirnya

baru mungkin juga karena dana,

tapi sebenarnya sudah

dianggarkan si, tapi mungkin

karena sibuk ya, saat ini

istilahnya sudah didesak ada

programnya itu harus jalankan

jadi harus dijalankan juga, itu

kekuatan dari orang tua ,orang

tua kalau diminta untuk berpacu

saya kira mereka mau bahkan

kemarin itu ada yang sampe

usaha dana buat anak-anak ini

mau mengadakan lomba

panduan pramuka, itu ada orang

tua yang ikut dalam penggalian

usaha dana itu juga ada yang

meminjamkan barang

dagangannya itu jadi istilahnya

tidak usah kulaan, pinjam

barang (dipinjami fasilitas)

mereka tinggal menerima

untungnya kalau barang itu

tidak laku ya gapapa, jadi

sebenarnya potensi besar yaitu

orang tua mau terlibat bahkan

ada yang kemarin kelas 10

menawarkan diri, anggota

komite si itu, itu kami

menangkap bahwa dia juga

ingin terlibat, kekuatan

kekuatan itu kami himpun

kemudian kami sampaikan

kepala sekolah sebagai

perhatian untuk selanjutnya.

Ada berapa anggota

tim BK disekolah ini?

Untuk tim BKnya sendiri ada 3,

pekerjaan kami sebenarnya tim

235

tapi lebih ke pengasuhannya.

Saya kelas 10, Bu Ika kelas 11,

dan kelas 12 Pak.

Bagaimana dengan

kekuatan dari dalam

seperti dari guru-guru

disni, ada keinginan

atau harapan

bagaimana dengan

program kemitraan

ini?

Untuk seperti ini sebenarnya

juga baru pertama, kami juga

harus selalu kunjungan jadi

mungkin dulu pernah saya

sampaikan sampai harus datang

kerumah harus membangunkan

anaknya ikut menunggu samapi

dia siap berangkat sekolah nanti

kita bonceng, bahkan ada yang

orang tua yang konseling ini,

konseling keluarga itupun tetap

kami layani. Menurut saya itu

kekuatan dari sekolah ditambah

lagi pendampingan ke anak itu

kita selalu melibatkan oarng tua,

jadi beberapa kali ketahuan ada

masalah kami sudah melalukan

pendekatan , koseling dan

sebagainya tapi belum ada

perkembangan kami akan

panggil orang tua untuk

bersama-sama ngomong ,

seandainya orang tua tidak bisa

manangani kami yang akan

bertindak , itu kami lakukan

biasanya dengan tim BK dan

wali kelas dan itu secara dana

kami juga menganggarkan itu

sebagai kekuatannya, kemudian

dari kepala sekolah kebetulan

apa ya humanis juga dia tidak

selalu berpikir bahwa anak

selalu prestasi tapi justru

bagaimana kita membangun

karakter, nah untuk membangun

karakter kan kita tidak mungkin

berjalan sendiri tapi dari orang

tua sehingga ya ada kemudahan-

kemudahan dari pihak dana jadi

kalau kita, kami mengajukan

program yang ada hubungannya

dengan orang tua ya bisa, jadi

itu dulu idenya kita melihat ada

anak-anak kelas 12 dulu ujian

nasional kan ketat sekali nah

236

yang selalu tidak lulus try out

kemudian kita kumpulkan orang

tua itu kan ayo kita kerjasama

agar anak-anak ini lulus setelah

itu kita berpikir o memang tidak

hanya anak-anak yang tanda

petik kurang kemudian untuk

anak-anak yang menengah

termasuk anak yang kurang dan

berprestasi itu selalu kita

berikan motivasi setiap ada apa

kami undang seperti itu

semacam beston doa bersama

dan orang tua dengan senang

hati , kemarin kita juga sempat

coba ini programnya pak Anis,

mentri itu bahwa orang kan juga

harus mengantar itu ya antusias

sekali sebagian besar . Setelah

itu kami mohon mereka datang

untuk penutupan masa

pengenalan lingkungan sekolah

sekaligus penyerahan dari pihak

orang tua ke sekolah itu juga 99

persen hadir terus kami coba

lagi tentang sosialisasi tentang

program-program kita itu itu 89

persen mereka datang lha

sisanya yang tidak datang itu

mereka susah. Tentunya ada

kaitannya dengan ekonomi nah

untuk yang seperti itu kami

memmberikan material melalui

anak kemudian kami sudah ini

ya membuat group-group itu

kita sampaikan ke anak,

meskipun tidak rawuh kita bisa

beri informasi-informasi.

Darimana anggaran

sekolah yang

digunakan untuk

program kemitraan?

Dari operasional karena kalau

BOS tidak boleh untuk itu,

kalau untuk kemitraan itu lebih

kepada bagaimana kita

membekali orang tua semacam

seminar atau talkshow begitu

yang arahnya bahwa mereka

kami berikan fasilitas

bagaimana sih mendampingi

anak-anak yang sudah remaja

237

membukakan mata mereka batin

mereka bahwa diluar sana itu

kenakalan sudah semacam ini

kemudian kami mengajak ayo

kita bersama supaya anak ini

tidak hilang begitu, itu dana dari

kemitraan yang 35 juta kami

anggarkan untuk membekali

orang tua untuk pelatihan.

Kelemahan

sekolah dalam

menjalankan

program

kemitraan sekolah

dengan orang tua/

program

pendidikan

kelurga.

Apa kelemahan yang

dimiliki sekolah yang

dapat menghambat

program kemitraan

ini?

Justru seringkali ada program

yang datang bersamaan itu bisa

menghambat, bukan tidak ada

hasil tapi bukan tidak berjalan

tapi tujuan kita yang kita bisa

mencapai 90 hanya bisa tercapai

70, nah seperti itu karena

misalnya kita harus melibatkan

wali kelas seluruhya tapi tidak

mungkin karena kegiatan ini

diselenggarakan bidang

mengajar sehingga ya itu tadi

kelemahannya bareng-bareng ,

bersamaan kemudian jika itu

dilaksanakan pada sore hari kita

juga bingung orang tua itu kan

bekerja jadi ya waktu ya, waktu

itu menjadi kendala, jadi ya

dukungan orang tua dan guru-

guru itu juga yang kita

harapkan. ya, itu program

pemerintah yang lain tidak

hanya kemitraan tapi

kewirausahaan itu kadang-

kadang karena sempitnya atau

targetnya hamper sama ini mau

mengadakan ini lho aku jane

juga mengadakan itu.. itu yang

kadang-kdang membuat

akhirnya menurut saya ndak

beitu mateng begitu,

Peran Wali Kelas Bagaimana dengan

peran wali kelas,

apakah guru-guru wali

kelas juga mendukung

program kemitraan

atau program

pendidikan keluarga

ini?

Kalau secara umum mereka

mendukung ya, kalau misalnya

ada anak yang bermasalah itu

kadang-kadang mereka

menangani dulu baru cerita

kepada kami. Kita ada ini kok

pertemuan wali kelas, jadi

bagaimana pun kenakalan-

238

kenakalan yanga ada dikelas

bisa kita deteksi bisa kita coba

untuk selesaikan.

Harapan pada

program

kemitraan sekolah

dengan orang tua

dan masyarakat.

Kegiatan dalam

program kemitraan

apa yang menurut

anda masih perlu

diperbaiki?

ya itu misalnya ini pembentukan

paguyuban orang tua akhirnya

kemudian disatukan dengan

kegiatan program lain itukan

jadi terpecah tidak maksimal

harusnya dua jam itu bisa kita

gunakan khusus untuk

pembentukan paguyuban

akhirnya hasilnya tidak

sempurna ya mungkin sampai

keputusan ya saya setuju tapi

belum sampai pada prakteknya

membuat. Kalaupun ada tapi

hanya beberapa saja yang

sebagian belum sampai kesana

karena waktunya belum

sampai, kita harus berbagi

waktu itu sehingga ya itu tadi,

tadinya yang 90 persen jadi 80

persen harusnya sudah sampai

terbentuk pada susunanya

sampai pada perangkatnya ini

baru oke saja ya, begitu.

Ada lagi bu yang

masih perlu

ditingkatkan?

Menurut saya bagaimanpun

juga komitmen itu harus

ditingkatkan meskipun menurut

kami berjalan dengan baik,

teman-teman juga mendukung

tapi lebih ditingkatkan, karena

kadang-kadang capek juga

harus benar-benar istilahnya

member diri.

Peran Komite dan

Yayasan.

Bagaimana dengan

dukungan dari pihak

luar seperti komite,

yayasan dan

pemerintah yang

sudah berjalan selama

ini pada program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga?

Kalau dari pemerintah jelas

mendukung ya, kemudian tidak

hanya dana tapi juga monitoring

sampai dimana si kegiatan ini

dilaksanakan itu dari pihak luar

sperti itu.Dari komite juga

mendukung cuma komite yang

ada di swasta dan di negeri

berbeda, mereka istilahnya

menurut saya kalau dinegri

sampai pada keputusan, ada

uang komite juga, kalau kami

kan tidak menarik uang komite,

239

komite itu sebagai wadah untuk

urun rembuglah, itu ya andil

mereka ,kalau ada kegiatan

kami mengundang dan mereka

hadir itu termasuk keterlibatan

termasuk yayasan.

Peluang bagi

program

kemitraan sekolah

dengan orang tua

dan masyarakat.

Apa peluang yang

dimiliki sekolah yang

dapat digunakan untuk

mendukung program

kemitraan ini?

Sebenarnya banyak si tapi itu

tergantung kreatifitas kita, jadi

yang seperti dulu bahwa jika

ingin paguyuban juga kemudian

peran serta mereka disetiap

kegiatan, kemudian lebih

semacam kita punya gawe

kepanitian mereka terlibat atau

misalnya kita menggunakan

hari-hari nasional , misalnya

hari Anak kita bisa mengundang

orang tua untuk sambung rasa

begitu.

Keterlaksanaan

program

kemitraan sekolah

dengan orang tua

dan masyarakat.

Bagaimana hari besar

dimanfaatkan sekolah

sebagai kegiatan

kemitraan? Apakah

melibatkan para siswa

juga?

Malah tidak ya itu biasanya

upacara, dan kalau di Kristen

sendiri ada pesan pendidikan

nah seperti itu bagaimana kalau

ya seperti itu ya ada sambung

rasa antara sekolah siswa dan

orang tua, apa si yang

diharapkan orang tua ke sekolah

, itu juga evaluasi saya rasa itu

baik-baik saja mungkin ada

aturan-aturan juga , itu

dilaksanakan boleh evaluais

boleh ini tapi yang membangun

mungkin kalau ada kritik

solusinya bagaimana begitu

terus kami juga ingin semacam

ada pemulihan dengan orang tua

dan siswa dan itu kita juga

menjaring orang tua. Orang tua

yang mmpunyai semacam ya

dibidang anak, perlindungan

anak misalnya yang latar

belakangnya psikologi bisa kita

hadirkan untuk soulusi ini

misalnya, sehingga ya itu

permasalahan-permasalahan

yang ada itu, anak-anak itu

mengerti kalau seperti ini saya

pasti akan terjepit dengan aturan

240

itu, salah tidak kalau orang tua

terhadap anak yang nakal itu

melaporkan terhadap polisi nah

hal-hal seperti itu bagus sekali

kalau diangkat dikupas dalam

sebuah program di sekolah

kami. Ya akhirnya bahwa betul-

betul orang tua itu sebagai

keluarga dengan sekolah begitu

ya karena bagaimana pun

mereka juga kan menitipkan

anaknya disinini, dan

diharapkan tidak ada dusta lagi

diantara kita , kan seringkali

begitu, dari sekolah

mengumumkan seperti ini tapi

tidak sampaikan anak, kalau

orang tua berpartisipasi

mengontrol ada pengawasan,

kerjasama ada partisipasi dalam

kegiatan yang diselenggerakan

sekolah, saya yakin orang tua

pasti nyaman menyekolahkan

anaknya disini kraena yakin

percaya bahwa sekolah ini

nyaman terlindung, anak-anak

sendiri karena orang tua dan

sekolah punya hubungan yang

baik mereka tidak akan punya

pemikiran ‘ngakali’ orang tua

begitu bohongi orang tua begitu,

itu dapat kita capai manakala ya

itu, tergantung kreatifitas

sekolah, yang dibutuhkan orang

tua apa kemudian kita fasilitasi,

tidak harus narasumber yang

hebat tapi mereka yang

disekitar.

Hambatan pada

program

kemitraan sekolah

dengan orang tua

dan masyarakat.

Apa hambatan yang

dirasakan sekolah

dalam menjalankan

program kemitraan

selama ini?

Ya tentu saja tidak semua orang

tua punya pemikiran yang sama

ya, ada yang pro dengan

program –program kita tapi ada

juga yang saya sampaikan

kemarin pasrah bongkoan,

pokoknya tak sekolahkan berarti

sebagian waktu anak-anak

banyak disekolah, itu selalu ada

alasan mereka manakala mereka

241

ada kebingungan ada orang tua

yang luwehlah (tidak peduli)

kewajibanku menyekolahkan

saja , ada yang seperti itu, nah

itu menurut saya hambatan dari

luar ya, dari dalam sendiri

tuntutan yang luar biasa, kita

sendiri ya jujur ya agak kendor

juga karena lelah ya, kayaknya

sudah berbuat sedemikian tapi

kok orang tua masih tidak

terima itu ya ada juga misalnya

setiap hari harus melapor ke

orang tua anaknya tidak masuk

dan sebagainya, tidak justru

mereka bertanya bagaimana

anaknya tapi kita yang dituntut

untuk misalnya anak dua hari

tidak masuk tapi kita lupa, tapi

mungkin mereka merasa karena

mereka bayar gitu padahal

bayarannya menurut saya masih

standarlah 275 kalau dinegri

saya kira ada yang sampai

300an, itu kadang-kadang kita

capek juga ya, kita sudah

berusaha mencoba mengerahkan

semua yang kita punya, jadi ada

ya seperti itu mungkin sekitar

20% lah dan itu biasanya dari

orang-orang yang nyuwun sewu

tukang bangunan jadi yang

pekerjaanya tidak tetap.

Memang beda sekali dengan

orang tua yang pekerjaanya

mapan pegawai, kemudian

dosen, pokoknya yang

penddikannya tinggi. Saya kira

itu berpengaruh, orang tua yang

pendidikannya tinggi itu malah

care, tapi justru orang tua yang

pendidikan ya hanya SD atau

SMP itu kadang-kadang itu

waton suloyo begitu tidak

melihat lebih jauh lagi. Jadi

misalnya sakit juga tidak

memberi tahu orang tuanya,

kami minta data tolong diisi

242

dengan lengkap tapi tidak

mengikuti prosedur, mungkin

karena keterbatasan

pengetahuan, mungkin

menimbulkan kesadaran mereka

berkurang begitu. Kadang sulit.

Ini anak rumahnya mana

terutama itu terjadi ketika anak

baru masuk jadi ketika mau

kunjungan ada masalah susah

kita begitu karena datanya tidak

lengkap mau homevisit kemana,

bahkan ada anaknya pindah

orang tua tidak tahu , iya jadi

anak itu sendiri yang mengurus,

dan anehnya sekolah lain mau

menerima jadi antara itu karena

perbedaan pola asuh terkait

dengan agama, tapi juga ada

anak yang sangat demokratis itu

ada anak muslim dia lomba lagu

rohani dan menang juara satu,

orang tuanya juga tidak

masalah, jadi karakteristik orang

tua di kota atau di desa

nyuwunsewu, ngablak itu pola

pikirnya juga sangat berbeda

dan itu yang mmebuat kami

merasa bahwa orang tua tua

harus melek harus menyadari

bahwa misalnya memanjakan

anak tidak masuk sekolah itu

harus dicegah. Itu jadi PR kami,

kelemahan yang justru jadi

peluang bagi kami, kesempatan

bagi kami untuk mendampingi,

Kemudian bagaimana

rencana anda untuk

menjangkau orang tua

yang masih sulit

seperti itu, kita ketahui

bahwa orang tua pada

kalangan ekonomi

yang seperti itu jarang

terlibat juga dalam

kegiatan atau program

yang diadakan

sekolah?

Kalau itu sudah seperti tadi ya

seperti talkshow, tapi ya itu

mereka lebih aku harus bekerja

dan lain sebagainya, dan kalau

misalnya itu tentang ekonomi

sebenranya kita sudah

membantu dengan dana dari

pemerintah BOS itu juga.

243

Apakah ada beasiswa

bagi siswa yang

membutuhkan?

Iya kami minta kepada mereka

untuk mengumpulkan surat

keterangan entah itu keluarga,

kartu keluarga sejahtera atau

apa program pemerintah itu, itu

nanti kita data untuk itu, dan

itupun dan mindsetnya yang

harus dirubah karena mereka

menurut saya cara bicara itu

yang didaerahnya rural begitu

jadi susah juga kita

menjangkau, tapi ada juga orang

tua yang seperti itu meskipun

tidak berpendidikan cerdas juga

ada.

Penggunaan

media sosial

dalam kemitraan.

Bagaimana anda

menggunakan media

blog dalam program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Iya belum karena begini kita

kesulitasn sebenarnya, kita

diberi akses untuk ya kapanpun

dimana kita menulis kemudian

dimasukan itu enak, tapi ini

harus setor, kita setor ke

redaksinya mereka yang akan

upload di web begitu jadi kita

nggak ada kewenangan nggak

ada apa untuk kesana , hanya

bisa lihat buku tamu itu kan

menurut saya porsi orang luar,

saya bagaimana mungkin mau

buka blog atau mau buka forum

kosultasi melalui web kalau

saya tidak punya akses masuk

kesana kalo setiapkali saya

harus setor ini, ya susah jadi ya

lebih baik ya simpel saja saya

ada BBM, saya ada whatssapp

itu yang saya gunakan secara

pribadi untuk dan justru mereka

banyak kok yang memberika n

informasi tentang kesehatan

tentang apa dan itu dibaca oleh

banyak ibu-ibu dan kalangan

pedagang pun membaca itu ya

saya itu lebih baiklah saya

sampaikan pesan-pesan moral

bagaimana mendidik anak

bagaimana menanamkan

karakter bahwa ank itu harus

sabar ulet dengan satu cerita

244

tanggapannya luar biasa itu

lewat whatssapp dari kalangan

group itu.

Apakah sudah banyak

orang tua berprofesi

sebagai pedangan juga

memakai media

whatssapp atau BBM?

Iya, meskipun dipasar mereka

bisa to sambil lihat daripada

saya menggunakan website tapi

kita tidak ada akses, masa saya

harus print out sudah tidak

jaman dan praktis.

Apakah Ibu juga

menggunakan

facebook?

Lebih ke pribadi juga,

pertemanan saya lebih banyak

yang pribadi daripada yang ini.

Siapa saja yang bisa

join ke akun facebook

sekolah?

Yang masuk kesana biasanya

kita undang itu atau ada orang

yang tertarik masuk ke group itu

kan biasanya groupkan justru

agak diabaikan, bukan

diabaikan tapi keuntungannya

apa sih saya masuk kegroup itu

tapi kalau hubungan secara

pribadi saya banyak berteman

dengan anak-anak itu saya bisa

kontrol mereka justru dari

facebook pribadi saya, kalau

facebook yang angkatan itu

lebih ke informasi-informasi

yang ada di sekolah itu bisa

saya lakukan di whatssapp saya

begitu. Kalau ada yang penting,

ada kaitannya dengan alumni

baru saya bentuk group itu tapi

kalau formal itu saya lebih

nyaman pakai pribadi saya

begitu.

Siapa yang menjadi

koordinator

paguyuban orang tua

yang dibentuk?

Sekarang sepertinya wali kelas,

kalau saya umum kelas

manapun mangga yang mau

gabung, tetapi ada paguyuban

yang memakai BBM atau hanya

sms.

Sejak kapan media

sosial digunakan

sekolah untuk

mendukung program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Sudah lama si website sekolah,

facebooknya juga sudah

lumayan lama. Kalau saya ya 2

tahun ini, ya sebenarnya yang

intensif yang banyak saya buat

group itu 2 tahun, kalau yang

pribadi orang tua ingin ngrobrol

begitu ya itu sudah lama tapi

245

kalau yang resmi istilahnya tak

openi bener cuma ya akhirnya

kadang keteteran soalnya

banyak itu.

Apakah group

paguyuban orang tua

melalui media sosial

dirasa membantu

dalam program

kemitraan ini?

Iya, jadi kita bisa lihat

partisipasi orang tua, perhatian

orang tua, keasuan orang tua

dalam informasi , itu bisa

dilihat, karena setiap misalnya

saya buat pesan atau ada orang

tua yang beri informasi selalu

banyak tanggapan itu berartikan

ada satu kerinduan buat apa lagi

ya.

Selain untuk

menyebarkan

informasi dan

menyebarkan link-link

tentang pola

pengasuhan, apa

manfaat dari media

sosial ini bagi anda?

Saya kira itu saja, misalnya kita

mengamati sekarang itu anak-

anak SMAK 1 baik kelas 10, 11,

maupun 12 disinyalir terurtama

yang perempuan memkai rok

pendek mohon cek pakaian anak

bapak ibu, kemudian dandanan

sekarang itu yang tren memakai

lipstik cair itu ya mohon bapak

ibu cek putra putrinya supaya

tidak berdandan mencolok

karena didalam aturan nah kita

ingatkan seperti itu jadi tren apa

yang sekarangang a da di anak-

anak bisa kita share supaya

mereka (orang tua) juga tahu.

Apakah anda pernah

menggunakan blog?

Dulu sih,

Apakah sekarang

masih aktif

Tidak

Tulisan tentang apa

yang anda unggah di

blog?

ya terkait dengan bimbingan.

Apakah ada jam kerja

bagi pihak yang

mengurus media sosial

sekolah?

Itu kan karena juga kabanyakan

pekerjaan lagi harus SPJ, jadi

kalau dihitung-hitung harus, ya

kecuali kalau emang itu

dijadikan betul-betul media

kemudian ada semacam waktu

khusus tidak masalah bagi saya.

Siapa pihak yang

bertanggung jawab

atas pengelolaan

Tidak, kami tidak dapat ya

hanya itu pak Endro dan pak

Ari, itu yang punya tugas untuk

246

dengan akun media

sosial sekolah?

Apakah anda termasuk

salah satu yang diberi

tugas mengelola akun

media sosial resmi

sekolah?

mengelola. Ya itu tadi dan

kebetulan staf humas juga pak

Ari, ya itu kami harus setor dulu

ah kan ribet itu.

Media sosial apa yang

pertama kali

digunakan disekolah

ini?

Website sekolah.

Faktor apa yang

mempengaruhi

penggunaan website

sekolah pertama kali

disekolah ini dan sejak

kapan pertama kali

website sekolah

dibuat?

Tahun berapa ya, sudah lama si

itu tapi memang belum dikelola

secara baik si itu jadi dulu itu

lebih ke promosi publikasi,

kemudian saran untuk para

alumni, untuk saing bertukar

pengalaman sehingga apa yang

dipasang dan diinput itu juga

terbatas masih terbatas sekali,

mungkin sampai saat ini pun

masih kosong-kosong nah

sebenarnya kosong-kosongnya

tidak karena tidak mau mengisi

tetapi lebih kepada akses yang

diberikan kepada guru-guru itu

terbatas artinya kita tidak bisa

menggunakan.

Apa harapan anda

dalam pengembangan

website sekolah?

Ya bisa ramai begitu tentang

konsultasi dan wali kelas,

program-program sekolah bisa

dilihat diakses, ya kalau

keperluan bimbingan konseling

ya artikel-artikel, video atau apa

yang bisa diunngah lewat

website. Seperti menggunggah

bahan mata pelajaran itu juga

belum yak arena itu tadi. Ya

selama ini kalau ada kalender

akademik saya foto saya share

lewat whatssapp terus jadwal

ekskul saya share lewat

whatssapp begitu

Seberapa sering ibu

menggunakan media

sosial untuk

berkomunikasi dengan

orang tua?

Setiap hari, hanya saja ya tidak

semuanya, hampir setiap hari

dengan orang tua.

247

Apa hambatan yang

ditemui saat

menggunakan media

sosial tersebut?

Ya itu kadang-kadang kalau pas

rame itu kita kesulitan untuk

balasanya apa, kan butuh

tanggapan soalnya, kadang –

kadang orang tua itu whatssapp

dimalam hari kadang-kadang

baru bisa kebuka paginya

misalnya bertanya perubahan

jadwal dan sebagainya atau apa

benar besok ada kegiatan ini

bu? Begitu.

Apakah komunikasi

dengan menggunakan

media sosial dirasa

terkadang sangat

menganggu aktifitas

anda?

Tidak juga si, tidak ada

complain juga soalnya, saya

bilang maaf saya balasnya

terlambat begitu.

Topik apa yang sering

dibicarakan dalam

berkomunikasi dalam

media sosial?

Biasanya kegiatan, kemudian

ada kaitannya dengan pola asuh

ya seperti itu kalau dari orang

tua lebih ke kesehatan

keamanan itu misalnya hati-hati

didaerah mana dia cerita, ada

anak-anak sekolah seperti apa

dan info kesehata tentang virus

apa begitu seperti itu di share

kan, terus tentang kesehatan

orang tua juga jadi misalnya

penyebab diabetes itu apa terus

makanan-makanan yan bagus

untuk menjegah kanker itu apa

itu disharekan.

Bagaimana pertama

kalinya ibu

menggunakan media

sosial dalam program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Jadi saya buat paguyuban, saya

kasi tujuannya apa saya

sampaikan kepada mereka

kemudian orang-orang tua yang

saya kenal saya masukan, nah

setelah saya masukan dari

mereka justru tolong

ditambahkan si ini (orang tua

yang lain) begitu.

Media sosial apa yang

termudah diikuti oleh

orang tua?

Ya menurut saya whatssapp ya.

Bagaimana dengan

penggunaan

facebook?

Kalau facebook saya rasa

mereka gunakan untuk alumni

kalau saya rasa, orang tua tidak

ada yang masuk kesana.

248

Media sosial apa yang

tersulit diikuti oleh

orang tua?

Ya website ya.

Apakah penggunaan

media sosial ini

meningkatkan

komunikasi anda

dengan orang tua?

Ya.

249

Lampiran 1.9. Hasil Wawancara III Koordinator Program Kemitraan

Tanggal Wawancara: 28 Oktober 2016

Sumber Wawancara: Koordinator Program Kemitraan/ Guru BK

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Penggunaan

media sosial

dalam

kemitraan.

Apa manfaat langsung

dan tidak langsung

penggunan media sosial

dalam kemitraan?

Kalau yang manfaat

langsungnya kita bisa

menyampaikan langsung

berbagai informasi yang ada

disekolah kepada orang tua dan

itu tidak memakan waktu begitu,

itu dikirim semua bisa melihat

atau membaca informasi apa

yang disampaikan sekolah itu

juga, meminimalisasi seringnya

kalau ada undangan atau

pemberitahuan dari orang tua

tidak diberikan. Kami berharap

tidak ada semacam complain

dari orang tua, kok ada

pemberitahuan seperti ini ada

biaya yang saya harus bayarkan

kok ternyata ada batuan dari

BOS dan kami membutuhkan

tapi karena anak-anak seringkali

menganggap hal ini tidak

penting jadi tidak disampaikan

jadi kalau melalui media sosial

itu kami berharap segala

informasi yang disampaikan

sekolah dapat cepat

tersampaikan oleh orang tua.

Kedua ini tentu saja kurikulum

yang tersembunyi , tujuan yang

tersembunyi yaitu ya seperti

yang duu pernah saya ceritakan,

saya melihat ada gejala-gejala

anak yang mengarah satu hal

yang tidak berkenan atau

mereka bersikap agak melenceng

itu kami bisa sampaikan ke

orang tua, supaya orang tua bisa

250

bersikap misalnya cewek-cewek

sekarang itu dandannya sudah

mulai , mungkin pada masa

remaja mereka sedang tertarik

namun dalam sebagai pelajar

kan tidak perlu berdandan

seperti orang sudah bekerja

pakai lipstik pakai maskara dan

sebagainya. Itu kita bisa

sampaikan ke orang tua,atau

disinyalir ada seberapa anak

yang mencoba-coba untuk

melanggar aturan dengan

merokok dikamar mandi , jadi

hal-hal seperti itu bisa kami

sampaikan secara umum, tidak

perlu kami menyebut nama

sehingga orang tua semua ikut

mewaspadai ikut mendampingi ,

kadang harus priksa tasnya

isinya apa itu, itu yang kami

harapkan. Ketiga saya sisipkan

informasi-informasi bagaimana

sih kalau kita punya anak pada

tahap remaja, jadi psikologi itu

saya sisipkan sebagai referensi

untuk apa ya orang tua,

sebenarnya hanya singkat saja si

saya tidak terlalu banyak artikel

itu tidak, ternyata sambutan

orang tua itu juga sebaliknya jadi

kalau ada sesuatu diluar sana

tentang banyak penipuan itu

dishare sehingga kami bisa

saling membantu, itu

kekuatannya manfaatnya apabila

kita menggunakan media sosial

untuk hal-hal yang kaitannya

pendidikan ini ya ada hal-hal

yang positif.

Apakah ada dampak

buruk atau kerugian dari

penggunaan media

sosial sebagai media

komunikasi dalam

program kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini?

Sampai saat ini si kami belum

menemukan orang tua complain,

nampaknya mereka juga sudah

sadar diri misalnya ketika

mereka sudah melihat saya

membicarakan anaknya dia

langsung whatssapp ke pribadi

saya, jadi tidak dishare digroup

251

tapi bisa pribadi, sehingga dari

situ jadi panjang lebar dari

kesimpulan itu saya bisa

menyimpulkan jadi sekarang

gejalanya anak seperti ini, nah

itu kami olah lagi kami share

digroup.

Apa pendapat Ibu jika

ada pernyataan seperti

berikut “media sosial

dapat menimbulkan

kemalasan bagi orang

tua untuk

berkomunikasi dengan

sekolah secara tatap

mata atau langsung”?

Oh tidak, jadi misalnya kemarin

ada anak itu basar sekaligus

ekspo pendidikan kemudian ada

pengambilan rapot itu hari jumat

dan basarnya hari rabu itu kami

share juga, mangga kalau bapak

ibu ada waktu karna ini karya

anak kita hargai silahkan bapak

ibu hadir itu kami buka pada saat

itu, ya mereka tetap datang

kemudian justru kesempatan itu

mereka konsultasi secara tatap

mata begitu, kemudian yang

belum masuk digroup mereka

minta untuk dimasukan kedalam

group itu.

Apakah anda memiliki

harapan untuk

mengembangkan

program kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini dalam

bidang akademik?

Ya kalau pada awalnya si kami

sharekan mebagikan tentang

kurikulumnya seperti apa, atau

jadwal kalender akdemiknya

satu tahun itu apa kemudian

kegiatan ekstrakurikuler,

termasuk tata tertib tidak dishare

dgroup atau medsos tapi

langsung dalam selebaran

sosialisasi, nah itu melalui media

sosial itu disharekan melalui

whayssapp sambil ya kami

sampaikan setiap foto kan ada

keterangannya begitu jadi

mohon dicermati bapak ibu yang

diluar provinsi dipalangkaraya

dan sebagainya supaya tidak

luput memantau. Jadi ini saatnya

UTS atau saatnya TAS, banyak

libur itu bagaimana itu kami

sampaikan , kalau yang kela 10

ini kan baru mid semseter,

setelah mid semester itu

keminatan itu juga kami

sampaikan , jika ada anak yang

252

kurang ada layanan itu kami

sampaikan mohon bapak ibu

mendorong anak untuk mau

menemui guru untuk ya bertanya

kesulitan-kesulitannya sampai

disitu aja si terus kalau msialnya

apa bedanya lembaga pendidikan

yang GO dengan privat, itu kami

sampaikan jadi kalau memang

anak bapak ibu itu tidak bisa

konsepnya tidak jalan jangan

ikut itu lembaga pendidikan, jadi

lebih baik les privat, namun

untuk pengayaan sudah mahir

konsepnya sudah dapat tinggal

melatih itu cocok dilembaga

seperti itu jadi kami juga

mengarahkan seperti itu.

Kapan kurikulum

dilkan?

Saat sosialisasi program jadi

orang tua datang kami

sampaikan dan kami kuatkan

dengan whatssapp, jadi media

sosial itu sebagai penguatan.

Apakah blog guru juga

sempat anda jalankan?

Tapi ya itu hambatannya kita

tidak punya akses masuk kesana

nah jadi harus lapor dulu kita

mau kirim, jadi kita sampaikan

kepada orang yang ada tim

khusunya untuk web itu.

Apakah blog guru

sempat dirasa efektif

saat digunakan?

Saya belum melihat hasilya,

dampaknyaa, karena intern juga,

dulu si ada pelatihan tapi setelah

itu follow upnya ya, tapi

mungkin karena ribet banget yak

karena harus ini lapor dan tidak

ada akses langsung ya, mungkin

yang akhirnya buat blog secara

umum begitu ya tidak masuk

web, tapi khusus hanya

konsumsi warga Smuki.

Sempat berapa lama

blog digunakan aktif

oleh beberapa guru

disini?

Saat ini sebenarnya masih ada

ini ya, tapi jarang sekali si.

Apa harapan anda

kedepan untuk program

kemitraan atau program

Ya dulu pernah saya sampaikan

ya, kami ini karena kami ini

melayani masyarakat saya

253

pendidikan keluarga

ini?

berharap secara pribadi anak-

anak yang dititipkan kesekolah

kami itu bisa nyaman, aman dan

merasakan sekolah ini adalah

keluarga atau rumah kedua

untuk mereka, demikian juga

orang tua itu memiliki

kepercayaan bahwa kalau

menitipkan anak kami ke smuki

ya mereka terjaminlah sesuai

misi yang kita buat itu ya orang

tua tahu itu yang terjadi dengan

anaknya tapi saya yakin tidak

semudah itu karena mengelola

66 orang dengan berbagai

karakter itu susah, ada yang

sangat peduli , ada yang peduli

tapi ada juga yang kuarng peduli

jadi ya proses itu yang harus jadi

kita harus berbenah dulu seperti

kemarin ada satu yang diangkat

itu pak slameto kebetulan

menyampaikan begini itu

menumbuhkan budaya sekolah

dan pola pendampingan untuk

anak remaja itu yang terakhir

oleh pak slameto untuk

penguatan ekosistem, untuk

kemitraan berhasil, ekosistem

yang ada disini tu dikuatkan dulu

nah memang susah ya

menumbuhkan budaya itu proses

ya kita bisa merancang tetapi

mestinya budaya itu harus ada

pada diri kita dulu, karena

budaya itu kita ciptakan itu dan

kita memakai budaya itu baru

anak-anak bisa melihat

keteladanan dari kita sehingga

budaya yang ingin kita

transformasi ke anak itu benar-

benar mendarat seperti it, nah

rencananya seperti itu ya

kemauan kami jadi benar-bebar

ketika orang tua datang

menitipkan anaknya itu uda

ayem karena tidak ada dusta

diantara sekolah dan orang tua

254

segala informasi ke orang tua

dan orang tua diminta juga ikut

terlibat, maksudnya ikut bereran

aktif seperti itu.

Harapan pada

program

kemitraan

sekolah dengan

orang tua dan

masyarakat.

Keterlibatan orang tua

dalam program

kemitraan atau program

pendidikan keluarga ini

sudah sampai mana

selama ini, dan

bagaimana harapan

kedepannya?

Kalau menurut saya ya semua

program, misalnya seperti

kemarina ada kelas insiparasi itu

kita pakai orang tua siwa untuk

mengisi keteladanan meskipun

dia hanya pedangang tetapi daya

juagnya ketulusannya itu bisa

biar anak-anak itu juga

merasakan ini lho orang tua itu

juga meginspirasi mereka

berjuang lagi harus lebih baik

begitu , jadi tidak harus orang

yang sukses dalam karir

pekerjaanya, tidak tetapi lebih

bisa ya orang tua yang menurut

kami orang tua yang dengan

perjuangannya keras dia bisa

menghantarkan anaknya

sekalipun orang awam melihat

karirnya ya orang sederhanalah

sepeti itu, tapi kerja kerasnya

kesetiaanya, kasih sayangnya

seperti itu yang luar biasa itu

kemudian mungkin kita juga

mamanfaatkan karena kita

dipercaya tentang KWU setiap

ada event yang dengan anak-

anak bisa ajak kerjasamalah juga

dengan orang tua yang internal

nah seperti itu jadi kita

berdayakan juga orang tua anak

untuk kesejahteraan bersama.

Kami juga mencoba ya misalnya

untuk memenuhi ketika ada tes

ada apa kita pesan ke orang tua

dengan itu kita ikut membantu.

Apa harapan anda pada

pengembangan

penggunaan media

sosial dalam program

kemitraan atau program

pendidikan keluarga

ini?

Kok saya belum sampai kesana

ya, ini sih baru juga pengamatan

kemudian uji coba bagaimana

kalau dengan media seperti ini

begitu.

Apakah penggunaan Iya jadi mungkin akan

255

media sosial ini

memiliki banyak

dampak positif bagi

kemitraan?

berkembang misalnya, tapi

belum kearah sana si, entah itu

video ke orang tua tentang

pedidikannya, ya isitlahnya

cerita inspiratif yang durasinya

hanya singkat atau kita ada acara

misalnya sambung rasa antara

sekolah dengan orang tua

misalnya dalam pendidikan,

tidak harus si dalam media sosial

kalau media sosial terus terang

sampai sekarang saya tidak

terlau pinter ya, yang penting

bisa misalnya mengunggah

sesuatu ke facebook itu bisa,

kemudian juga saya kira bbm

dan youtube itu tapi saya belum

bisa mencoba itu mengefektifkan

yang sudah ada dulu karena

kalau mengembangkan kesana

takut salah, itu yang sampai saat

ini saya pikirkan. ya itu tadi

websitenya itu haraan kami

terjangkau ke masyarakat

kekeluarga ya karena dari situ

fasilitasnya pengen lihat

kurikulumnya orang tua tinggal

lihat, klik bisa, dulu pernah

sampai absen iya pernah orang

tua ingin tahu anaknya itu masuk

atau tidak itu bisa, buat melihat

kehadiran siswa bisa kemudian

nilai bisa tapi kalau nilaikan

terlalu ini ya seperti itu jadi tidak

jalan.

256

Lampiran 1.10. Hasil Wawancara I Pengelola Sistem Informasi

Tanggal Wawancara: 5 Desember 2016

Sumber Wawancara: Pengelola Sistem Informasi/ Staf Humas

Indikator Butir-butir

pertanyaan Jawaban/ Pernyataan

Penggunaan

media sosial

dalam

kemitraan.

Apakah menurut anda

media sosial yang

digunakan untuk

membantu memenuhi

tujuan program

kemitraan atau

program pendidikan

keluarga ini sudah

cukup membantu?

Menurut saya sudah cukup

membantu, sudah mewakili yang

pertama website sekolah sudah

lama, memang kita gunakan

untuk terutama menampung

aspirasi kalau untuk komunikasi

emang agak sulit , kalau

komunikasi kita menggunakaanya

whatssapp , media sosial terutama

yang sudah ada yang ada dgroup

orang tua dan wali kelas,

paguyuban orang tua.

Apakah yang

berwenang mengakses

email sekolah hanya

kepala sekolah?

Email resmi sekolah itu, tapi

masing-masing guru punya email

si tapi cuma kan kalau untuk

pemberitahuan secara resmi untuk

menampung aspirasi memang di

sarankan kan untuk email sekolah

supaya jadi satu, jadi kita

membukanya kan enak.

Apakah whatssapp

digunakan untuk

berkomunikasi dua

arah?

Ya whatssapp, kalau tidak punya

ya sms itu wali kelas, tugasnya

wali kelas karena memang kita

tidak mungkin melakukannya

secara terpusat karena yang punya

hubungan lebih dekat kan wali

kelas.

Apakah anda salah

satu dari wali kelas?

Iya

Media komunikasi apa

yang anda gunakan

untuk berkomunikais

dengan orang tua para

peserta didik di kelas

anda?

Whatssapp dan sms.

Apakah sudah cukup

banyak orang tua yang

Ya cukup banyak ¾ nya lah, 2/3

itu sudah pakai mungkin yang

257

menggunakan

whatssapp sebagai

media komunikasi?

hpnya belum android belum bisa,

ya kalau yang sudah punya tapi

sudah agak sepuh ya belajarlah.

Apakah semua kelas

juga memiliki group

paguyuban melalui

whatssapp?

Semuanya punya.

Apakah masih banyak

kelas yang

menggunakan sms

sebagai media

komunikasi dengan

orang tua?

Ya itu karena keputusan,

keputusan masing-masing wali

kelas sendiri, kita kan

membebaskan orang tua untuk

memakai apa menentukan,

tergantung kalau sudah dicek

masuk di hp whatssappnya

kelihatan kalau sudah punya

whatssapp apa belum, kalau

sudah banyak yang menggunakan

whatssapp ya dibentuk group,

kalau sedikit ya otomatis wali

kelas yang menentukan harus

pakai apa.

Apakah menentukan

media komunikasi

yang digunakan wali

kelas dan orang tua itu

pada saat penerimaan

rapot?

Memutuskannya iya, kita waktu

kemarin ya bersamaan dengan

pelaksananan program penguatan,

sebenarnya itu kalau lewat sms

smudah dari dulu, tapi emang

untuk penyeragaman kan

diserahkan, yakan kita mengikuti

tekhnologi ya.

Apakah website

sekolah dan facebook

digunakan untuk

berkomunikasi dua

arah atau sekedar

hanya untuk

penyebaran informasi

dari sekolah?

Yang utama memang penyebaran

informasi ya, untuk mengontrol

alumni kita, ada fanpagenya terus

kalau untuk website itu

memberikan informasi kepada

masyarakat kemudian kalau

fanpage kita untuk menjalin

silahturahmi dengan alumni juga

dengan masyarakat untuk media

promosi juga.

Apakah fanpage

facebook hanya

diperuntukan untuk

alumni?

Adalagi fanpagenya, kalau alumni

itu bentukan dari anak-anak itu.

Apakah akun

facebooknya closed

group?

Alumni tu closed group ya, yang

SMA K 1 itu closed group. Kalau

jadi anggota bisa lihat tapi kalau

tidak jadi anggota tidak bisa.

258

Kalau fanpage

sekolah?

Itu open juga, itu kalau kita jadi

anggotanya kita subscribe ya itu

bisa, saya itu adminnya si tapi

anak-anak itu juga jadi adminnya,

saya cuma memantau saja, cuma

kalau ada apa begitu.

Apakah orang tua juga

aktif dalam facebook

sekolah?

Mereka biasanya yang orang

tuanya dulu sekolah sini si, ini

kan sekolah keturunan ya, jadi

ayahnya neneknya dulu skeolah

sini.

Apa harapan anda

untuk pengembangan

website sekolah dan

akun facebook

sekolah?

Ya harapannya untuk pengelolaan

ya, memang belum sempurna si,

harapannya kita bisa menjangkau

terutama yang interaktif bersifat

interaktif karena dalam

pelaksanaanyaa memang untuk

designnya belum terlalu, menurut

saya sudah cukup bagus itemnya

sudah banyak bahkan sudah

cukup banyak malah pusing saya

kalau harus mengisi semua itu

kan kalau tiap tahun ganti itukan

ngumpulkan data-datanya penting

juga tapi ya masih bisa

dikembangkan.

Apakah sekolah

mengelola blog untuk

kepentingan

pembelajaran atau

sarana komunikasi dari

sekolah?

Saya punya 5 blog ya, ya karena

saya punya blog itu saya disuruh

jadi pengelolanya, karena saya

dulu memang senang gitu disuruh

buat itu, youtube juga.

Apakah anda

menggunakan blog

untuk kepentingan

sekolah sampai

sekarang?

Ya sekarang tidak begitu, kalau

dulu sering, yang paling

seringkan saya di youtube saya

upload kalau tugas saya suruh

upload anak-anak itu, ya kan

kalau diyoutube saya nilainya

enak kapanpun tidak hilang

begitu.

Apakah guru lain juga

aktif menggunakan

blog sebagai media

pembelajaran juga?

Kalau blog lumayan ada beberapa

guru, mungkin mereka coba tapi

itu tidak semua.

Apakah ada kesulitan

yang dirasakan guru-

guru dalam

menggunakan blog

Ya karena sibukan. Kesibukan

disekolah dan dirumah yang

menghambat.

259

sebagai alat bantu

media pembelajaran?

Apakah anda

merasakan manfaat

terkait dengan

penggunaan media

pembelajaran melalui

blog?

Iya, kalau saya gunakan dulu itu

pada saat menjelaskan biasanya,

saya untuk kalau kurang jelas bisa

dilihat di blog saya.

Apakah blog hanya

digunakan untuk ke

siswa atau orang tua

juga?

Kalau ke orang tua dulu saya ada

itu pake Edmodo, saya dulu ada

kaya parenting itu.

Apakah sekarang juga

masih menggunakan

media Edmodo?

Tidak, kalau sekarang saya

ngajarnya KTSP kalau dulu kan

itu tahun 2014 saya pakai, sudah

lama saya pakai, itu kan dulu

yang pelatihan saya, itu saya

nyebarkan ke teman-teman tapi

responnya teman-teman kok kaya

enggan, soalnya mungkin ribet

ya, karena harus update terus

karena kan soalnya harus ketik

disitu mbak, copy paste itu kan

nggak bisa, copy paste bisanya ya

itu format jpeg ya. Attach bisa,

jadi kita cuma kan ada yang

online langsung, jadi online dan

jawab nanti langsung keluar

nilainya juga ada itu yang repot

kan itu, tapi kalau untuk tugas-

tugas ya sama kaya blog itu, itu

kalo attach aja pake facebook aja

nggak perlu pakai Edmodo.

Apakah pengoprasian

Edmodo hampir sama

dengan facebook?

Sama tapi kalau facebook itu

kalau attach lebih gampang

semua orang bisa lihat bisa

download tapi kalau Edmodo kan

close jadi ya sama ya,

kelebihannya Edmodo ya, dia bisa

menjadwal online begitu jadi bisa

langsung diproses nilainya keluar

gitu daftar nilainya.

Apakah dengan media

Edmodo orang tua juga

dapat ikut mengawasi?

Orang tua bisa tapi nanti buat

group dulu orang tuanya, begitu

sebenarnya bagus si Edmodo itu

tapi ya itu tadi.

Apakah anda pernah

merasakan manfaat

Ya pernah, kalau K13 kan dulu

kan kasih tugasnya begitu

260

dari media

pembelajaran

Edmodo?

pembelajarannya dimana anak-

anak bisa buka gitu aja, tinggal

butuh koneksi internet aja, dulu

ada yang penelitian juga kapan ya

tapi bukan saya, guru lain, yang

lain juga belum pakai, baru saya

begitu. Mungkin sekarang Bu

Dwi ya, kemarin pelatihan

sekarang mungkin pakai, Bu Ririn

juga mungkin pakai. Kalau guru

inggris biasanya sudah.

Apakah kendala yang

anda alami ketika

menggunakan Edmodo

sebagai alat bantu

media pembelajaran?

Kalau yang k13 kendalanya ya

paling cuma anak-anak bisa

dibuka lewat handphone ya, kalau

anak-anak ada yang punya

android ada yang tidak ya

mungkin kan itu tergantung

koneksi internet juga.

Apakah Edmodo masih

cocok untuk

diaplikasikan pada

kurikulum saat ini?

Compatible ya, kalau yang k 13

masih bisa sekarang compatible

itu, dimapel apapun bisa.

Apakah anda diberi

jam kerja untuk

mengelola media sosial

sekolah?

Ah tidak, saya kan tiap hari

kesekolah tiap malam.

Apa keterlibatan

kepala sekolah dalam

mengelola akun resmi

media sosial sekolah?

Ya controlling tapi juga

menganjurkan. Controling bisa

tapi memang harus control ya,

kalau ada beberapa pengumuman

resmi dari sekolah, informasi

masuk jadi kita tidak bisa

mengeluarkan informasi sendiri

kan. Jadi harus satu suara juga

otomatis dari kepala sekolah

speperti pengumuman, PPDB,

dana apa juga harus dari kepala

sekolah.

Seberepa sering anda

sebagai wali kelas

menggunakan media

sosial sebagai alat

komunikasi dengan

orang tua atau

stakeholder yang

lainnya?

Ya hampir setiap hari, ya digroup

whatssapkan banyak yang tanya

tentang perkembangan anaknya,

ada masalah kalau ada

masalahkan lebih enak kita

gimana-gimana nanti janji ketemu

disekolah, kita selesaikan peranak

dulu kalau kepepet baru

mengundang orang tua ya kita

memang komunkasikan ke orang

261

tua kalau anaknya begini jadi

orang tua tahu, tapi antar orang

tua kalau yang lainkan nggak

perlu tahu jadi kita secara

personal begitu, juga kalau ada

prestasi kita ceritakan juga ke

orang tua jadi ketika kalau yang

prestasi semua biar tahu , kalau

masalah ya personal saja.

Apa hambatan yang

pernah anda alami

dalam menggunakan

media sosial ini?

Hambatan ya,kalau secara

keseluruhan ya waktu itu yang

jelas, kita kadang kan kalau kita

mau mengisi kontennya itu kita

kan butuh data juga jadi kita

harus mengumpulkan datanya

juga terutama untuk yang website

itu, kalau untuk yang website kan

paling berat itu kalau untuk yang

lain nggak seberat itu, kalau

website itu yang berat, soalnya

kalu website itu kan berarti itu

informasi dari sekolah jadi benar-

benar datanya harus yang akurat

begitu, jadi kita kalau

pengisiannya harus membuat

artikel, kalau saya pakai artikel

kalau hanya point-point seperti di

facebook tidak bisa itu, lama itu

buat artikelnya bikin pusing itu

kalau Cuma point-point saja tidak

begitu sulit, kalau saya lihat

disekolah lain cuma itu saja sih

jarang yang ada artikelnya , ada

sekolah yang bagus sih tapi bukan

disalatiga. Waktu ya jadi kalau

jaringan internet untuk yang kita

guru-guru ada, tapi kalau

siswanya ya tidak tahu itu.

Apakah penggunaan

media sosial selama ii

sudah cukup

membantu dalam

program kemitraan

atau program

pendidikan keluarga

ini?

Ya sejauh ini efektif.

Topik apa yang sering

dibicarakan dalam

Kalau untuk whatssapp ya

perkembangan siswa,

262

berkomunikais melalui

media sosial?

pengumuman sekolah, prestas,

sama kalau ada masalah itu kita

bisa langsung personal.

Media sosial apa yang

termudah diikuti oleh

orang tua?

Whatssapp, ya langsung soalnya

langsung ke handphonenya.

Media sosial apa yang

tersulit diikuti oleh

orang tua?

Kalau yang jarang dikunjungi

oleh orang tua siswa itu ya tetep

facebook ya, soalnya kalau

facebook itu orang tua jarang

yang punya ya, mereka jarang

yang punya. Kalau website itu

masih banyak tapi kalau facebook

itu jarang, karena kalau facebook

itu kan anak muda kalau orang

tua itu jarang.

Apa manfaat langsung

dan tidak langsung dari

penggunaan media

sosial yang selama ini

digunakan sekolah?

Manfaat langsungnya kita bisa

langsung berkomunikasi dengan

stakeholder sebagai media

promosi bisa, dulu awal-awal kan

untuk promosi sekolah biar

orang-orang lebih mengetahui

tentang SMUQ dan itu sangat

berguna tahun ini ya, dulu kan

kita siswanya kan kurang 150

atau 160 kalau tahun ini saya drill

itu siswanya masuk lumayan

banyak, taktiknya lewat internet

kan saya, itu kita bisa lebih ya,

menolak-menolak juga, kita juga

baru ini perkembangannya cukup

baik dengan tekhnologi.

Taktik internet apa

yang sudah diusahakan

sekolah sehingga

memberikan dampak

keberhasilan untuk

menarik minat para

peserta didik masuk ke

sekolah ini?

Jadi saya masuk ke anak-anak

mainnya facebook ya, jadi saya

masuk jadi anggota mereka gitu

kalau yang diluar jawa otomatis

masuk ke anak sini yang sudah

lulus, jadi disini anak luar jawa

juga banyak sekali, dari luar jawa

banyak lampung kalimantan ya

dari situ jadi di facebook itu

nnanti saya sisipkan website

sekolah, jadi kita kirimkan

website sekolah saya beritakan ya

berita yang menarik atau video

yang menarik juga, jadi seperti

misalnya kemarin expressive day

itu kan menarik itu nanti saya

263

buatkan beritanya dan lampiran

video itu biasanya mereka tertarik

juga kemudian di link kan begitu

terus sama alumni itu juga di fan

page digroup alumni juga, ada

volunteer dari binus itu untuk

muncul difacebook gitu aplikasi

ori, saya dulu otodidak

menggunakan bahasa inggris saja

tentang blog gitu cuma waktunya

itu saya sebenarnya tertarik itu.

Cuma ya itu waktunya, dulu si

waktu awal-awal agak longgar itu

enak sebelum berkeluarga.

Apa dampak kerugian

atau kekurangan dari

penggunaan media

sosial atau media

pembelajaran yang

sudah digunakan?

Ada, biaya itu untuk hotspot

begitu soalnya kan itu juga

kemudian dana, tapi ya banyak

keuntungannya, kerugiannya

sedikit memang, kita

memanfaatkan tekhnologinya

begitu kalau ada mengapa tidak

begitu, tapi kan tidak untuk beli

hp begitu ada kriterianya begitu,

bukan dana bantuan itu kan untuk

kegiatan. Ada si sebenarnya tapi

kita mau beli aplikasi apa orang

cuma aplikais sudah tersedia, ada

si sebenernya kriteria itu untuk

alat penunjang ya tapi kita mau

apa hotspot sudah punya mau

nambahi lagi titik itu kan untuk

bantuan itu kan juga tidak tiap

tahun, kalau kita pasang titik tapi

kita ngangsunya pertahun ya

capek ya bantuannya skali saja.

Siapa yang membuat

layout website sekolah,

bapak sendiri atau

bapak hanya

koordinatornya?

Ya kalau templatenya itu kita

harus ngomong ke pengelola, Pak

Hendor itu, dia yang lebih tahu

tekhnisinya kalau saya kan cuma

contentnya ya, sambil dikit-dikit

kalau untuk ngubah langsung kan

nggak enak jadi harus ngomong

ke dia, ada Pak Endro dan

temannya.

Apa pendapat Ibu jika

ada pernyataan seperti

berikut “media sosial

dapat menimbulkan

Saya kira tidak, karena media

sosial itu hanya informasi awal

saja jadi untuk controlling kalau

untuk beberapa hal yang lain

264

kemalasan bagi orang

tua untuk

berkomunikasi dengan

sekolah secara tatap

mata atau langsung”?

mereka datang , untuk informasi

yang lebih detail mereka harus ke

sekolah, seperti besok ini kami

mengadakan mendidik anak di era

digital itu, itu saya informasinya

walaupun dengan surat tetapi saya

backup dengan group whatssapp

jadi untuk diinformasikan dan

tanggapan mereka bagus sepeerti

saya datang , maaf saya tidak

bisa, itu kegiatan terakhir setelah

itu kita membuat SPJ.

Media sosial atau

media pembelajaran

apa yang saat ini

menurut anda masih

perlu dikembangkan?

Ya semua, kalau bisa kita

maksimalkan kedepannya.

Apakah ada tanggapan

lainnya dari anda

sebagai pengelola

sitem informasi terkain

dengan penggunaan

media sosial dalam

program kemitraan

atau program

pendidikan keluarga

ini?

Pengennya banyak tapi kadang ,

kepengenan pasti ada, cuma

semua ya tergantung kadang kita

buat seperti ini tapi pelaksananya

berbeda ya, sejauh ini kita

berusahan menampilkan yang

terbaik, kalau saya lebih ke

kontennya kalau untuk

pengembangan websitenya itu

kan tekhnisi kontennya bisa jauh

lebih baik, memang cukup repot

karena disini kegiatannya cepat

sekali, dan kerjaan kita kan tidak

hanya itu, tugas pokoknya kan

tetap seorang guru memang itu

tugas tambahan dan tetap itu

harus saya laksanakan.

265

LAMPIRAN 2: HASIL FGD

Tanggal FGD: 7 Desember 2016

Pihak yang terkait Tanggapan/ Pernyataan

Moderator Demikian analisis SWOTnya yang menjadi justifikasi

dari peneliti nah mungkin pihak sekolah juga

mempertanyakan masing-masing item atau

menambahkan satu item pada lingkungan kekuatan

kelemahan internal atau lingkungan eksternal peluang

dan ancaman. Silahkan mangga.

Kepala Sekolah Saya menambahkan yang dianalisis SWOT nya tentang

kekuatan yang sarana dan prasarana yang memadai itu

sebetulnya kalau dilihat saat ini kalau dilihat secara

history atau artinya tidak tiba-tiba ini juga sebuah buah

dari kemitraan karena sebetulnya dari pembangunan

gedung lantai 2, kemudian kantin di belakang itu

sebetulnya buah kemitraan dari pemerintah bantuan,

jadi bagaimana kami dari komunikasi sosial atau social

capital menjadi economy capital jadi kalau kalau dilihat

sarprasnya saat ini iya tapi saat saya baru disini itu

sangat berbeda, saat itu daya dukung sarana prasarana

jadi sesuatu kelemahan kemudian ini merupakan hasil

dari transformasi social capital menjadi economy

capital, kalau mau ditambahkan.

Moderator Tapi nampaknya alumni sudah cukup membantu?

Kepala Sekolah secara material belum

Moderator Tapi menghubungkan sudah ya?

Kepala Sekolah Ada, tetapi justru kami menggunakan jejaring kami

menggunakan profil melalui email ke pihak-pihak

pemerintah.

Moderator Apakah menggunakan DAK?

Kepala Sekolah Bukan itu dari bansos, jadi kami proposal belum dibuat

kami memang kan bantuan banyak itu mulai dari email

dulu, profil sekolah.

Moderator Kalau begitu saran saya sebelum januari undang

gubernur itu bu, karena itu punya konsep family school,

gubernur itu senang hal-hal yang bersifat keluarga, yang

bersifat lingkunan dan gotong royong itu mungkin

menarki sekali topiknya. karena dia kan waktu ini dari

bosda sangat peduli yang begini, ya menurut saya, saya

sebagai pembimbing ketika saudara mutia istilahnya,

orang meneliti tu explore dulu akhirnya ketemulah yang

namanya kemitraan kenapa penting karena tidak ada

lembaga satu pun yang bisa hidup tanpa kemitraan,

lepas dari orang yang mepersepsikan ini kan hanya

266

kepentingan sesaat itukan hanya karena orangnya kuat,

tapi kemitraan yang dilihat bahwa sekolah itu mitra

sekolah yang pertama adalah keluarga karena yang

dihadapi clientnya mau nggak mau yang dihadapi

clientnya tu orang tua dan siswa yang kedua sekarang

itu adalah pemerintah karena dijaga betul pendidikan ini

tidak kemana-mana saya selalu bilang, pendidikan itu

jauh lebih bineka daripada pendidikan agama itu

menurut saya, pendidikan itu jauh lebih mengajarkan

kebinekaan daripada di lembaga agama, kalau lembaga

agama tidak bisa kebinekaan tapi ketika pedidikan bisa,

nah saya rasa kemitraan ini penting, ada lagi silahkan.

Kepala Sekolah Nah menambah lagi kebinekaan , sekolah ini juga

terpilih dalam bidang kebinekaan, jadi kebetulan kita

dihadiri oleh kemendikbud untuk menyumbang, jadi

kita merupakan model dari guru-gurunya

,pembelajarannya , temanya itu belajar dari kebinekaan

sehingga film shootinya disni belajar dalam kebinekaan

itu, jadi yang SMAnya terpilih disini , SMPnya

Yogyakarta SMP 8 itu yang terkait dengan kebinekaan

kemudian tadi untuk alumni memang ada dukungan tapi

secara financial secara langsung tidak ,tidak tapi lewat

jejaring baik itu kontribusinya contohnya memasukan

anak-anaknya disekolah ini maupun mediasi dengan

dana terutama di salatiga, kebetulan kan ketua DPRnya

alumni dari sini.

Moderator Nah porsi anggaran bagaimana, sekarang tiba saatnya

ketika kita mengekspose tentang kemitraan, salah satu

aspek yang akan dijaring mengubah social capital

implikatif ke economy capital meningkatkan atau

bagaimana memaknai itu real porsi dari sumbangan

operasional pendidikan SPP itu bisa menutup berapa

persen bu? Kalau BOS, BOS satu juta ya?

Kepala Sekolah 700ribu satu semester tapi sebetulnya BOS itu kan

sebenarnya disalurkan kepada siswa tapi sekolah harus

menggunakan pertanggungjawaban begitu pak, jadi

tidak murni BOSnya masuk kesekolah karena

disalurkan ke anak.

Moderator O ya ini free ya? Beda dengan sekolah negeri.

Kepala Sekolah Kalau negeri seluruh kebutuhan termasuk juga untuk

gaji guru itukan dari pemerintah, nanti ada dana BOS

nah kalau kami SPPnya itu dari biaya operasional

manakala ada BOS anak dibebaskan dari SPP kan, nah

sebetulnya tidak ada BOSkan SPP juga masuk.

Guru BK SMA Kristen 1 itu kurang lebih 30 persen itu dari

kalangan menengah kebawah yang menengah keatas itu.

Bahkan masih banyak juga anak-anak yang sampai lulus

itu belum bisa menyelesaikan biaya sekolahnya.

267

Kepala Sekolah kami sumbangan masuk saja kami ada dua jalur ya, ada

jalur minat dan ada jalur regular seperti tadi dengan

fasilitas seperti ini dengan pengembangan diri saja kami

ada 20 macam yang bisa dipilih mulai dari broadcasting,

media komunikasi, marching band dan lain-lain.

Moderator Oke, sehingga kemitraan saya usulkan bu , yang real

sekolah ini kita ada 90 gereja disalatiga kalau nggak

salah 98 dari 98 itu kira-kira 63 gereja yang layak untuk

didatangi dibina remajanya itu kalau bisa itu jauh lebih

efektif dari mengisi vocal group karena kalau vocal

group tidak ada diskusi ya apakah temanya mau tentang

lingkingan, lingkungannya tentang IT atau yang lain

karena kalau saya lihat membangun kemitraan yang

dikatakan ibu kegerja, sekolah memberikan brosur

diwartakan diwarta gereja gitu ya ini kemitraan yang

kadang –kadang orang membaca diwarta gereja kadang-

kadang jemaat masih membaca whatssapp atau

membuka alkitab mungkin, digereja sabtu minggu

datang satu atau dua guru pilih salah satu anak smuki

yang diGKJ Salatiga Utara untuk mendampingi

ngomong tentang apa kemitraan..

Kepala Sekolah kalau kita sudah ditentukan 14 item, jadi sudah dipos

kan

Moderator Tapi tidak diterima anak-anak kan?

Kepala Sekolah BOSnya diterima anak-anak yang dibebaskan dapat tiap

bulan tapi nanti kembali lagi ke pihak sekolah.

Moderator Tapi ini yang 700 ini tidak dibwa pulang kan?

Kepala Sekolah tidak tapi ada kuponnya

Moderator O ya sudah, mangga adalagi?

Guru BK Apa yang ditulis mbak mutia disini, karena saya juga

terlibat didalam penelitian, menurut saya sudah obyektif

yang saat itu sudah saya sampaikan sudah tersampaikan

disini tidak ditambahi tidak dikurangi seperti itu saya

menilai ini obyektif kemudian yang kedua yang

berkaitan dengan yang pak bambang sampaikan tadi,

kebinekaan,kemudian KWU (kewirausahaan),

kemudian ADEM(Afirmasi …)begitu mungkin saja ada

benang merah yang bisa disambungkan juga tadi Bu

Kris selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa social

capital bisa brimplikasi menjadi economy capital dan

bisa menjadi diperluas melalui KWU karna disni saya

lihat banyak juga keluarga-keluarga orang tua yang

punya keahlian-keahlian dan potensi-potensi itu yang

kaya, akan kami kembangkan dalam program kemitraan

sehingga menjadi kekuatan tambahan bagi sekolah kami

karena sebenarnya program KWU ini juga pemerintah

menginginkan bahwa kalangan muda itu bisa mandiri

tidak hanya di dirinya tetapi ini kita juga buat batik

268

sibori kan juga bisa kemitraan dengan oang tua atau

alumni untuk dipasarkan, dan itu akan mengukuhkan

atau ada semacam pengakuan dari orang lain orang tua

bahwa anak itu bisa, kita pikirkan juga bantuan-bantuan

dari pemerintah dialihkan untuk memperkuat atau

memkasimalkan potensi anak-anak dalam kemitraan.

Kepala Sekolah Kewirausahaan ada support juga, menjadi sekolah

percontohan dari kemendikbud juga.

Moderator Ya mungkin Mutia ada tanggapan?

Mutia Baik terimakasih atas mauskannya, nah saya akan

mencoba membuat model pengembangannya nanti

karena ini baru dalam tahap pengumpulan data untuk

SWOT itu nanti, setelah data ini valid saya juga aka

mengembangkan dengan MAS, modify (sesuatu yang

baru untuk ditambahkan) seperti mungkin KWU ini

nanti bisa digabung dan dikolaborasikan menjadi suatu

model baru itu nanti yang menjadi kekuatan tambahan

bagi sekolah ini nantinya, dan size, size ini akan

diperluas seperti yang ibu bilang ,KWU tadi bisa

melibatkan orang tua dan alumni yang ada seperti itu

terimakasih.

Moderator Ya mungkin juga research-research ini juga kemitraan

jadi bagus juga bu, kemitraan harus promotif bukan

menjadi satu pihak menjadi rugi.

Kepala Sekolah Satu bentuk kemitraan lagi yang boleh saya tambahkan

itu kami juga sejak taun 2005 mendapatkan dari

pemerintah Cina itu untuk memberikan beasiswa bagi

anak-anak kami yang studi disana, nah itu berawal dari

hubungan yang baik dengan salah satu orang tua yang

menjadi kontruksium bantuan dari Cina dan nampaknya

kerjsama secara person tidak mudah tidak sembarangan

dilembagakan karena kami sebenarnya ingin ada MOU

kerjasama yang dilembagakan ternyata tidak mudah,

kalau dilembagakan harus melibatkan pemerintah itu

malah sulit sehingga yang dijalankan selama ini ya

personal padahal itu suatu kekuatan satu-satunya

sekolah yang megajarkan mandarin itu disini dan itu

tiap tahun pasti ada yang free belajar disana s1 selesai

bahkan s2 itu dari kemitraan juga.

269

LAMPIRAN 3: FOTO KEGIATAN PENDIDIKAN KELUARGA SMA KRISTEN 1

SALATIGA 2016

PARENTING DAY

PARENTING DAY

270

PARENTING DAY

“Pola Pengasuhan Positif”

PELATIHAN GURU KARYAWAN

“Customer Satisfaction”

271

PELATIHAN GURU KARYAWAN

“Customer Satisfaction”

SARESEHAN & SAMBUNG RASA

272

SARESEHAN & SAMBUNG RASA

SOSIALISASI PROGRAM KEMITRAAN DAN EKOSISTEM

273

SOSIALISASI PROGRAM KEMITRAAN DAN EKOSISTEM

PEMBENTUKAN PAGUYUBAN ORANGTUA SISWA

274

PEMBENTUKAN PAGUYUBAN ORANGTUA SISWA

TEATIME

Penyambutan Siswa dan Orang Tua peserta didik Baru

275

SOSIALISASI PROGRAM

VISI MISI DAN PROGRAM SEKOLAH

SOSIALISASI PROGRAM

VISI MISI DAN PROGRAM SEKOLAH

276

PELATIHAN GURU

JOYFUL LEARNING

PELATIHAN GURU

JOYFUL LEARNING

277

FOTO RUANG PENDIDIKAN KELUARGA

278

LAMPIRAN 4: SURAT – SURAT

Lampiran 4.1. Surat Ijin Penelitian

279

Lampiran 4.2. Surat Pernyataan Narasumber 1

280

Lampiran 4.3. Surat Pernyataan Narasumber 2

281

Lampiran 4.4. Surat Pernyataan Narasumber 3

282

Lampiran 4.5. Surat Pernyataan Narasumber 4

283

LAMPIRAN 5: CEK PLAGIAT

Lampiran 5.1. Cek Plagiat BAB I

284

Lampiran 5.2. Cek Plagiat BAB II

285

Lampiran 5.3. Cek Plagiat BAB III

286

Lampiran 5.4. Cek Plagiat BAB IV

287

Lampiran 5.5. Cek Plagiat BAB V