Lampiran 1 Bahan Ajar Jaringan Hewan

8
Bahan Ajar Biologi JARINGAN HEWAN Sekolah : SMA Negeri no __ Padang Kelas / Semester : XI / I A. Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

description

Bahan Ajar Jaringan Hewan

Transcript of Lampiran 1 Bahan Ajar Jaringan Hewan

Bahan Ajar Biologi

JARINGAN

HEWAN

Sekolah: SMA Negeri no __ Padang

Kelas / Semester: XI / I

A. Kompetensi Inti (KI) :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam maupun di luar kelas/laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan

4.4 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewanC. Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan

Kompetensi DasarIndikatorTujuan Pembelajaran

3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan3.4.3 Mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewan/manusia.1. Peserta didik dapat mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewan/manusia pengamatan gambar dan literatur2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing jaringan ikat berdasarkan jenisnya melalui literatur dan diskusi

3.5 3.4.4 Menjelaskan bagian-bagian jaringan saraf beserta fungsinya.1. Peserta didik dapat menjelaskan bagian-bagian sel saraf saraf pengamatan gambar dan literatur2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari bagian-bagian dari sel saraf melalui literatur dan diskusi

Jaringan Hewan(Jaringan ikat dan Jaringan saraf)A. Jaringan Ikat (penyambung/penyokong)Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi antar jaringan, membungkus organ, menghasilkan energi, menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di antara organ. Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat jarang dan tersebar dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan ikat memiliki bentuk yang tidak teratur. Sebagian besar matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa cairan. Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna, tidak berbentuk (amorf), dan homogen. Bahan dasar ini berasal dari asam mukopolisakarida yaitu asam hialuronat. Akibatnya, matriks menjadi lentur dan semakin banyak air. Di dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida sulfan yang menjadikan struktur jaringan ikat bersifat kaku. Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein dan sebagai penyusun matriks memiliki berbagai jenis serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.Serat kolagen berwarna putih atau disebut serat putih. Seratnya tersusun atas protein kolagen, sehingga memiliki sifat kuat, daya regang tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak terdapat pada kulit, tulang, dan tendon.

Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau disebut serabut kuning. Serat elastis terbuat dari protein elastin dan mukopolisakarida, sehingga memiliki elastisitas tinggi. Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah.Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun atas kolagen dan terhubung pula dengan serat kolagen. Karena itu, serat retikuler mempunyai sifat yang sama dengan serat kolagen. Bahan dasarnya mengandung glikoprotein. Serat ini berfungsi sebagai penghubung jaringan pengikat dengan jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limfa.Jaringan ikat terbagi atas 3 jenis yaitu jaringan ikat sebenarnya, jaringan ikat rangka/skeleton dan jaringan darah.Jaringan ikat sebenarnyaJaringan ikat sebenarnya dibedakan menjadi jaringan peng ikat berserat (fibrosa), jaringan ikat elastis, jaringan ikat lemak dan jaringan ikat longgar.

1. Jaringan Ikat Berserat

Matriks jaringan ikat berserat mengandung serat putih berkolagen, namun kolagennya tidak elastis. Kita dapat temui jenis jaringan ini pada tendon yang melekatkan otot ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian. Jaringan ini berfungsi menghubungkan tulang dengan tulang dan otot dengan tulang.2. Jaringan Ikat Elastis

Matriks jaringan ikat elastis mengandung serabut elastis kuning. Bisa kita temukan pada ligamen dan dinding arteri. Jaringan pengikat ini berfungsi sebagai pelindung elastisitas jaringan.

3. Jaringan Ikat lemak

Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Di dalamnya banyak tersimpan sel lemak berbentuk bulat. Jaringan adiposa berfungsi melapisi dan menginsulasi tubuh, kemudian juga me nyimpan molekul bahan bakar. Letaknya berada pada epidermis kulit, sumsum tulang, sekitar sendi dan ginjal. Selain itu, jaringan ini berfungsi sebagai penyimpan lemak, dan berperan sebagai bantalan.

4. Jaringan pengikat longgar

Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya amat longgar. Jenis seratnya berkolagen, elastis, dan juga berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah kulit, di dekat pembuluh darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan ini berperan dalam mengikat jaringan epitel dan jaringan di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi menjaga organ tetap berada di tempatnya.Jaringan rangka / skeletonSkeleton berfungsi untuk penyokong tubuh, dilengkapi dengan rangka yang kaku. Seperti pada jaringan ikat, jaringan ini terdiri atas sel-sel yang terletak dalam matriks organik, tetapi matriksnya lebih keras. Pada vertebrata terdapat dua macam jaringan skeleton, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.1. Tulang rawan (kartilago), terdapat 3 jenis yaitu kartilago hialin, elastis dan fibroblas.

a. Kartilago hialin berwarna putih kebiruan, transparan dan matriksnya terdapat serat yang elastis. Pada saat tubuh berupa embrio, kartilago hialon inilah yang menysun tubuh. Namun saat dewasa, kartilago hialin ini hanya terdapat pada persendian, saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk.

b. Kartilago elastis berwarna kuning dan seratnya elastis. Kartilago elastis ini berfungsi memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Terdapat pada telinga luar, embrio dan epiglotis.c. Kartilago fibroblas tersusun atas kolagen yang berwarna gelab dan keruh. Kartilago ini merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat secara struktural. Kartilago ini banyak ditemukan pada hubungan antar tulang belakang dan tendon. Fungsinya yaitu sebagai pelindung dan penyokong jaringan lainnya.

2. Tulang keras, terdapat 2 jenis yaitu jaringan tulang kompak dan jaringan tulang bunga karang (sponge).a. Jaringan tulang kompak memiliki matriks yang kuat dan tidak memiliki rongga di dalamnya. Jaringan tulang sejati disebut pula dengan jaringan tulang dewasa. Jaringan tulang sejati tersusun atas sel-sel tulang yang dinamakan osteosit. Osteosit di bentuk oleh osteoblas. Osteoblas berasal dari fi broblas. Oleh karena itu, osteoblas berperan penting. Osteosit tersusun dalam lapisan kon sentris yang disebut lamela. Lamela yang mengelilingi kapiler disebut saluran Havers. Di dalam saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan arteri. Di antara lamela terdapat ruang tempat osteosit yang disebut lakuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh kapiler kanalikuli. Lihat gambar di samping.b. Tulang spons (bunga karang) memiliki matriks yang mengandung lebih sedikit bahan anorganik (60-65%) dibandingkan dengan tulang kompak. Matriksnya berongga, berisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah. Tulang spons terdapat pada epifisis tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

Jaringan CairSaat bagian tubuh kita ada yang tergores dengan benda yang tajam atau keras, boleh jadi darah akan keluar dari bagian tubuh tersebut. Darah yang keluar itu disebut sebagai jaringan darah. Disebut demikian, karena darah termasuk pula jaringan ikat. Penge lompokkan ini didasarkan pada fakta bahwa sel darah dan sel jaring an pengikat berasal dari sel yang sama. Darah tersusun dari matriks yang berupa cairan yang disebut plasma dan bagian padat yang disebut sel-sel darah. Plasma darah tersusun atas air, garam-garam, dan berbagai jenis protein terlarut. Sementara itu, sel-sel darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).Sel darah merah vertebrata mengandung pigmen merah yang disebut hemoglobin. Adapun sel darah putih tidak memiliki hemoglobin dan memiliki jenis yakni limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan, keping darah merupakan fragmen sel yang berada dalam sumsum tulang. Jaringan darah ini memiliki berbagai fungsi. Sel darah merah berperan membawa oksigen yang dialirkan ke seluruh bagian tubuh, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan tubuh untuk melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, dan keping darah bermanfaat saat penggumpalan darah.Selain jaringan darah, terdapat pula jaringan limfa atau getah bening. Getah bening terdiri atas sel-sel dan serat retikuler. Sel-selnya berupa limfosit dan granulosit seperti neutrofil, eosinofil, dan basofil. Cairan getah bening ini beredar melewati pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh balik.

B. Jaringan SyarafJaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron dan neuroglia. Sel saraf berperan dalam menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sedangkan neuroglia berperan sebagai penyokong neuron dan berukuran lebih jecil daripada neuron. Sementara itu, sel saraf berbentuk unik, dengan sitoplasma yang menjulur dan memanjang. Neuron terdiri atas:

a. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.

b. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan nukleolus di tengahnya. Sitoplasmanya bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang disebut Badan Nassal. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf. Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu, seperti di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.

c. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Akson ini biasanya dibungkus oleh sel Schwann yang berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak. Pada neurit ada selubung myelin yang berfungsi sebagai isolator juga berperan dalam penyediaan nutrisi. Antara akson suatu neuron dengan dendrit neuron lainnya ditautkan oleh suatu bagian yang disebut sinapsis.Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat. Kemudian, neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls dari saraf pusat ke efektor. Sementara, neuron asosiasi menyampaikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.