L Calon Sebaik-baiknyapustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/... · 2011. 2. 21. ·...

2
Pikiran Rakyat Partai Politik Harus Siapk.__n L Calon Sebaik-baiknya M FSKIPUN belurn ada seorang pun calon yang secara resmi mengumumkan diri akan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013, wacana untuk kriteria yang di- butuhkan masyarakat Jawa Barat sudah banyak mengemuka. Selain harus menge- tahui seluk-beluk budaya Sunda, calonjuga harus menyelami berbagai persoalan yang terjadi di Jawa Barat, berikut pemecahan- nya. Partai politik sebagai penyedia bursa calonjuga harus menyiapkan calon sebaik- baiknya. Bagaimana pandangan pakar hu- kum dan tata negara Unpad Indra Perwi- ra mengenai hal ini? Berikut kutipannya. Menurut pandangan Anda, kriteria pe- mimpin seperti apa yang dibutuhkan warga Jawa Barai? Minimal memenuhi tiga hal yakni kapa- sitas, integritas, dan komitmen moral. Ka- pasitas mencakup pengetahuan mengenai budaya Jawa Barat, kemudian memiliki pe- ngetahuan dan kemampuan untuk mema- hami masalah di daerahnya. Secara seder- hana, cara untuk mengetahuinya cukup mudah, dengan melihat berapa banyak koneksi yang mengenal ataupun dikenal oleh calon tersebut. Selain itu, pemimpin yang dibutuhkan masyarakat Jawa Barat juga harus memiliki bekal yang cukup me- ngenai hukurn dan politik. Bagaimana dengan asal usul? Itujuga penting. Kita sebagai pemilih ju- ga harus menelusuri asal usul calon sebe- lurn dia mencalonkan diri. Masyarakat juga seharusnya melihat, bagaimana interaksi seorang calon dengan politik di masa lalu, karena nantinya dia toh akan berurusan dengan politik. Misalnya, jika seorang ea- Ion berasal dari kalangan pengusaha, harus dilihatjuga bagaimana dia berperilaku da- lam dunia politik. Banyak orang yang pu- nya modal untuk ikut pemilihan umum, te- tapi ketika sudah terpilih tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dengan demikian, kalangan birokrat memiliki peluang yang lebih besar? Tidakjuga. Bagaimana dengan petahana ("incum- bent'')? , Petahana tentu memiliki peluang lebih besar. Kata orang, mereka lebih menguasai potensi kemenangan karena selama ini pe- menangan memang didasarkan pada sup- porting material. Petahana tentu memiliki material itu, melebihi calon lain. Tendensi- nya tentu ke arah korupsi, karena mereka lebih leluasa menggunakan APBD untuk dana kampanye. Sayangnya, itu agak sulit terlacak. Salah satunya karena pemilu bia- sanya tidak terjadi pada awal atau tutup buku anggaran. Akan tetapi, langkah peta- hana yang "nakal" bisa tercium ketika dia kalah dalam pemilu. ' Apakah tren pemilih dalam Pilgub 2013 akan tidakjauh berbeda dengan pilqub. sebelumnya? . Sama saja. Mayoritas masyarakat akan tetap mencari figur. Rata-rata bukan pemi- lih yang ideologis. Yang loyalis mungkin hanya sembilan hingga sepuluh persen. Si- KlIping Humas Onpad 2011 DOK/"PR" sanyafloating mass ata massa mengam- bang. Di Jawa Barat, ele bilitas (ke- mungkinan terpilih-red.) masih bersatu dengan keterkenalan. ltu tidak merugikan kalau ternyata yang diusung memang po- tensial, tetapi kalau tidak, itu bisa menjadi bumerang untuk masyarakat. Bagaimana kecenderungan partai poli- tik? Ada beberapa parpol yang serius melaku- kan konsolidasi menyiapkan kader terbaik. Akan tetapi, lebih banyak yang tiarap, me- 1

Transcript of L Calon Sebaik-baiknyapustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/... · 2011. 2. 21. ·...

Page 1: L Calon Sebaik-baiknyapustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/... · 2011. 2. 21. · Pikiran Rakyat Partai Politik Harus Siapk.__n L Calon Sebaik-baiknya MFSKIPUNbelurn ada

Pikiran Rakyat

Partai Politik Harus Siapk.__nL

Calon Sebaik-baiknya

MFSKIPUNbelurn ada seorangpun calon yang secara resmimengumumkan diri akan maju

pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) JawaBarat 2013, wacana untuk kriteria yang di-butuhkan masyarakat Jawa Barat sudahbanyak mengemuka. Selain harus menge-tahui seluk-beluk budaya Sunda, calonjugaharus menyelami berbagai persoalan yangterjadi di Jawa Barat, berikut pemecahan-nya. Partai politik sebagai penyedia bursacalonjuga harus menyiapkan calon sebaik-baiknya. Bagaimana pandangan pakar hu-kum dan tata negara Unpad Indra Perwi-ra mengenai hal ini? Berikut kutipannya.

Menurut pandangan Anda, kriteria pe-mimpin seperti apa yang dibutuhkanwarga Jawa Barai?

Minimal memenuhi tiga hal yakni kapa-sitas, integritas, dan komitmen moral. Ka-pasitas mencakup pengetahuan mengenaibudaya Jawa Barat, kemudian memiliki pe-ngetahuan dan kemampuan untuk mema-hami masalah di daerahnya. Secara seder-hana, cara untuk mengetahuinya cukupmudah, dengan melihat berapa banyakkoneksi yang mengenal ataupun dikenaloleh calon tersebut. Selain itu, pemimpinyang dibutuhkan masyarakat Jawa Baratjuga harus memiliki bekal yang cukup me-ngenai hukurn dan politik.

Bagaimana dengan asal usul?Itujuga penting. Kita sebagai pemilih ju-

ga harus menelusuri asal usul calon sebe-lurn dia mencalonkan diri. Masyarakat jugaseharusnya melihat, bagaimana interaksi

seorang calon dengan politik di masa lalu,karena nantinya dia toh akan berurusandengan politik. Misalnya, jika seorang ea-Ion berasal dari kalangan pengusaha, harusdilihatjuga bagaimana dia berperilaku da-lam dunia politik. Banyak orang yang pu-nya modal untuk ikut pemilihan umum, te-tapi ketika sudah terpilih tidak tahu apayang harus dilakukan.

Dengan demikian, kalangan birokratmemiliki peluang yang lebih besar?

Tidakjuga.

Bagaimana dengan petahana ("incum-bent'')?, Petahana tentu memiliki peluang lebih

besar. Kata orang, mereka lebih menguasaipotensi kemenangan karena selama ini pe-menangan memang didasarkan pada sup-porting material. Petahana tentu memilikimaterial itu, melebihi calon lain. Tendensi-nya tentu ke arah korupsi, karena merekalebih leluasa menggunakan APBD untukdana kampanye. Sayangnya, itu agak sulitterlacak. Salah satunya karena pemilu bia-sanya tidak terjadi pada awal atau tutupbuku anggaran. Akan tetapi, langkah peta-hana yang "nakal" bisa tercium ketika diakalah dalam pemilu. '

Apakah tren pemilih dalam Pilgub 2013akan tidakjauh berbeda dengan pilqub.sebelumnya? .

Sama saja. Mayoritas masyarakat akantetap mencari figur. Rata-rata bukan pemi-lih yang ideologis. Yang loyalis mungkinhanya sembilan hingga sepuluh persen. Si-

KlIping Humas Onpad 2011

DOK/"PR"

sanyafloating mass ata massa mengam-bang. Di Jawa Barat, ele bilitas (ke-mungkinan terpilih-red.) masih bersatudengan keterkenalan. ltu tidak merugikankalau ternyata yang diusung memang po-tensial, tetapi kalau tidak, itu bisa menjadibumerang untuk masyarakat.

Bagaimana kecenderungan partai poli-tik?

Ada beberapa parpol yang serius melaku-kan konsolidasi menyiapkan kader terbaik.Akan tetapi, lebih banyak yang tiarap, me-

1

Page 2: L Calon Sebaik-baiknyapustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/... · 2011. 2. 21. · Pikiran Rakyat Partai Politik Harus Siapk.__n L Calon Sebaik-baiknya MFSKIPUNbelurn ada

milih cara instan, menawarkan figur terke-nal untuk menarik perhatian pemilih. Kalausudah begitu, tentu menggugurkan kemam-puan parpol mencari calon potensial. Ini ter-lihat seperti lingkaran setan, tidak terlihatmana titik pangkalnya.

Bagaimana menumbuhkan kesadaranpartai politik agar bisa mempersiapkancalon sebaik-baiknya?

Harus dimulai secara bersama denganmasyarakatnya, yangjuga peduli dengankeadaan politik di negaranya. Begitu tabukondisi parpol seperti ini, jangan hanyamenghakimi dan meneerca. Akan tetapi, .ikut mencari eelah agar bisa memperbaiki-nya. Kesadaran hukum dan politik harusditingkatkan di kalangan masyarakat. Me-dia juga harus concern.

Bagaimana dengan calon perseorang-an?

Kemungkinannyajuga besar, asal ada in-vestor. Pihak yang tersingkir dari koalisikemungkinan akan mengusung calon per-seorangan. Calon darijalur ini memang ti-dak seratus persen independen, karenaadanya investor itu. Makanya, lebih srekmenyebutnya sebagai jalur nonparpol.

Apakah banyaknya birokrat yang dipa-sok masuk dalam bursa pencalonan me-nyiratkan macetnya kaderisasi dalam tu-buh partai politik?

Iya. Selama ini, partai politik belum ber-fiIngsisebagaitempatkaderisasipemim-pin. Sudah menjadi rahasia umum, karierinternal di dalam parpol masih ditentukan

berdasarkan kedekatan dengan elitenya.Saya juga melihat, jarang sekali ada parpolyang memiliki program serius untuk me-ningkatkan kapasitas anggotanya. Keba-nyakan, parpol merekrut orang hanya un-tuk duduk diam dan diberi jaket. Lalu di-manfaatkan ketika ada pemilihan umum.Di luar itu, ya diam lagi.

Jadi, apa yang harus dilakukan?Berani menyederhanakan jumlah parpol.

Jangan terlalu banyak seperti sekarang. Se-harusnya peraturan yang melegalkan ban-tuan dana untuk parpol juga dihapuskan.Dengan demikian, parpol tidak hanya men-jadi ajang perkumpulan untuk orang-orangyang ingin mendapatkan dana bantuan. ltuenak sekali, mudah mendirikan parpol, danmudah mendapatkan bantuan atas namaparpol lewat legalitas undang-undang.

Apakah itu termasuk ongkos mahal de-mokrasi?

Iya. ltu risiko kita memilih demokrasi,tetapi masih banyak warga yang miskin.Seharusnya kesejahteraan ada terlebih da-hulu, baru kemudian muneul demokrasi.Ironisnya, di Indonesia terjadi kebalikan-nya. Apalagi kita ketinggalan dua abad di-bandingkan dengan negara demokrasiyang lain. Sekarang kita masih meributkankenapa banyakjloating mass, hingga parti-sipasi pemilih. Seharusnya kita sudah deli-beratif. Lewat cara apa pun, yang pentingparpol menyiapkan calon sebaik-baiknyasaja, sehingga kesejahteraan masyarakatmenjadi output yang utama. (EndahAsih/"PR")***