Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

31
KURANGNYA FUNGSI YANG OPTIMAL PADA SALURAN AIR ATAU DRAINASE DI RUMAH TANGGA DAN PERKOTAAN PONTIANAK Matakuliah Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Perikanan Dsoen Pengampuh Eko Prasetio S.Pi., MP Di Susun Oleh Didin Anggoro Putra 101110313 JURUSAN BUDIDAYA PERIRAN

Transcript of Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Page 1: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

KURANGNYA FUNGSI YANG OPTIMAL PADA SALURAN AIR ATAU

DRAINASE DI RUMAH TANGGA DAN PERKOTAAN PONTIANAK

Matakuliah Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Perikanan

Dsoen Pengampuh Eko Prasetio S.Pi., MP

Di Susun Oleh

Didin Anggoro Putra

101110313

JURUSAN BUDIDAYA PERIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2013

Page 2: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

BAB I PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Kota Pontianak merupakan salah satu kota di Indonesia yang dilintasi garis

khatulistiwa. Karena posisinya tersebut, kota yang merupakan ibukota Provinsi

Kalimantan Barat ini dikenal sebagai ”Bumi Khatulistiwa”. Letaknya yang dilintasi

garis khatulistiwa menjadikan kota Pontianak sebagai tempat tujuan wisata, baik

domestik maupun manca negara.

Kota Pontianak dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, Sungai

landak dengan lebar 400 meter, Kedalaman air antara 12 s/d 16 meter sedangkan

cabangnya mempunyai lebar 250 meter. Letak Geografis 00 02’ 24” – 00 01’ 37” LU

dan 1090 16’ 25” – 1090 23’ 04” BT, Luas wilayah 107,82 km2. Kalimantan Barat

memiliki iklim tropis dengan rata-rata temperatur harian minimum sebesar 22,9° C dan

temperatur maksimum sebesar 31,05° C. Sedangkan temperatur rata-rata secara umum

sebesar 29,5° C. 

Besarnya curah hujan di Kota Pontianak berkisar antara 3000 mm - 4000 mm per tahun.

Curah hujan terbesar (bulan basah) jatuh pada bulan Mei dan Oktober, sedangkan curah

hujan terkecil (bulan kering) jatuh pada bulan Juli. Jumlah hari hujan rata-rata per bulan

berkisar 15 hari.

Kurangnya fungsi saluran air dan drainase akibat tidak di rawat, buang sampah

sembarangan, penatataan saluran air drainase yang tidak baik dan ego masyarakaat

untuk pembangunan yang tidak di buat saluran iar pembuangan yang baik untuk

menghindari dari banjir atau meluapnya air limbah pada saat hujan.

Permasalahan di kota pontianak di daerah pemukiman dan perkotaan adalah masalah

saluran air yang mampet dan banjir karena fungsi saluran air atau drainase nya tidak

Page 3: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

optimal dan ukurannya tidak dapat menampung atau mengalirkan air ketika hujan dan

akan mengakibatkan banjir di pemukiman atau di perkotaan.

Hal ini timbul karena penataan kota pontianak sangat tidak tertata dengan baik dan

perijinan pembangunan rumah yang sangat pesat dan padat yang mengesampingkan

saluran air yang baik. Dengan ini mari kita membahas tentang saluran air pemukiman

dan perkotaan yang ad di pontianak mengapa bisa terjadi peluapan atau banjir pada saat

hujan.

1.2 Tujian

Untuk mengetahui apa faktor-faktor yang membuat saluran air atau derainase kota

pntianak tidak berfungsi sesuai dengan semestinya.

Mencari jalan keluar permasalaan tentang saluran air atau derainase.

Page 4: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Drainase

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna

memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam

perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase

didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi

dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat

difungsikan secara optimal.

Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam

kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan

kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan

akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum

yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman,

nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air

permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau

bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air

permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.

Kegunaan saluran drainase antara lain :

Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.

Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.

Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.

Page 5: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.

Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang ada

dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Drainase perkotaan didefinisikan

sebagai ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang

erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-budaya yang ada di kawasan kota.

Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah

perkotaan yang meliputi :

a. Permukiman.

b. Kawasan industri dan perdagangan.

c. Kampus dan sekolah.

d. Rumah sakit dan fasilitas umum.

e. Lapangan olahraga.

f. Lapangan parkir.

g. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi.

h. Pelabuhan udara.

Standar dan Sistem Penyediaan Drainase Kota

Sistem penyediaan jaringan drainase terdiri dari empat macam, yaitu :

1. Sistem Drainase Utama

    Sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian besar warga

masyarakat kota.

2. Sistem Drainase Lokal

    Sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian kecil warga

masyarakat kota.

Page 6: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

3. Sistem Drainase Terpisah

    Sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran pembuangan terpisah untuk air

permukaan atau air limpasan.

4. Sistem Gabungan

    Sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran pembuangan yang sama, baik

untuk air genangan atau air limpasan yang telah diolah.

Sasaran penyediaan sistem drainase dan pengendalian banjir adalah :

1. Penataan sistem jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier melalui normalisasi

maupun rehabilitasi saluran guna menciptakan lingkungan yang aman dan baik

terhadap genangan, luapan sungai, banjir kiriman, maupun hujan lokal. Dari masing-

masing jaringan dapat didefinisikan sebagai berikut : 

a. Jaringan Primer : saluran yang memanfaatkan sungai dan anak sungai.

b. Jaringan Sekunder : saluran yang menghubungkan saluran tersier dengan saluran

primer (dibangun dengan beton/plesteran semen).

c. Jaringan Tersier : saluran untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran

sekunder, berupa plesteran, pipa dan tanah.

2. Memenuhi kebutuhan dasar (basic need) drainase bagi kawasan hunian dan kota.

3. Menunjang kebutuhan pembangunan (development need) dalam menunjang

terciptanya scenario pengembangan kota untuk kawasan andalan dan menunjang sektor

unggulan yang berpedoman pada Rancana Umum Tata Ruang Kota.

Sedangkan arahan dalam pelaksanaannya adalah :

Harus dapat diatasi dengan biaya ekonomis.

Pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak sosial yang berat.

Page 7: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana.

Memanfaatkan semaksimal mungkin saluran yang ada.

Jaringan drainase harus mudah pengoperasian dan pemeliharaannya.

Mengalirkan air hujan ke badan sungai yang terdekat.

Sistem Jaringan Drainase

Sistem jaringan drainase perkotan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu :

Sistem Drainase Mayor

Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan

mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada

umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan

utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang

berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer, kanal-kanal atau sungai-sungai.

Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5

sampai 10 tahun dan pengukuran topografiyang detail mutlak diperlukan dalam

perencanaan sistem drainase ini.

Sistem Drainase Mikro

Sistem drainase mekro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang

menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang

termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan,

saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong-gorong, saluran drainasekota dan

lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar. 

Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2, 5

Page 8: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk

lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.

Jenis-jenis Drainase

1. Menurut sejarah terbentuknya

a. Drainase alamiah (natural drainage), yaitu sistem drainase yang terbentuk secara

alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia.

b. Drainase buatan , yaitu sistem drainase yang dibentuk berdasarkan analisis ilmu

drainase, untuk menentukan debit akibat hujan, dan dimensi saluran.

2. Menurut letak saluran

a. Drainase permukaan tanah (surface drainage), yaitu saluran drainase yang berada di

atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa

alirannya merupakan analisa open channel flow.

b. Drainase bawah tanah (sub surface drainage), yaitu saluran drainase yang bertujuan

mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-

pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut antara lain tuntutan artistik,

tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di

permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain.

3. Menurut konstruksi

a. Saluran terbuka, yaitu sistem saluran yang biasanya direncanakan hanya untuk

menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah), namun kebanyakan sistem

saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran. Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini

biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi saluran terbuka di dalam

kota harus diberi lining dengan beton, pasangan batu (masonry) ataupun dengan

Page 9: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

pasangan bata.

b. Saluran tertutup, yaitu saluran untuk air kotor yang mengganggu kesehatan

lingkungan. Siste ini cukup bagus digunakan di daerah perkotaan terutama dengan

tingkat kepadatan penduduk yang tinggi seperti kota Metropolitan dan kota-kota besar

lainnya.

4. Menurut fungsi

a. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan saja.

b. Multy Purpose, yaitu saluran yang berfungsi engalirkan beberapa jenis buangan, baik

secara bercampur maupun bergantian.

Arahan Dalam Pelaksanaan Penyediaan Sistem Drainase

Arahan dalam pelaksanaan penyediaan sistem drainase adalah :

a. Harus dapat diatasi dengan biaya ekonomis.

b. Pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak sosial yang berat.

c. Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana.

d. Memanfaatkan semaksimal mungkin saluran yang ada.

e. Jaringan drainase harus mudah pengoperasian dan pemeliharannya.

f. Mengalirkan air hujan ke badan sungai yang terdekat.

Pengklasifikasian Saluran Drainase

Macam saluran untuk pembuangan air dapat dibedakan menjadi :

1. Saluran Air Tertutup

a. Drainase Bawah Tanah Tertutup, yaitu saluran yang menerima air limpasan dari

daerah yang diperkeras maupun yang tidak diperkeras dan membawanya ke sebuah

Page 10: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

pipa keluar di sisi tapak (saluran permukaan atau sungai), ke sistem drainase kota.

b. Drainase Bawah Tanah Tertutup dengan tempat penampungan pada tapak, dimana

drainase ini mampu menampung air limpasan dengan volume dan kecepatan yang

meningkat tanpa menyebabkan erosi dan kerusakan pada tapak.

2. Saluran Air Terbuka

Merupakan saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas. Pada saluran

air terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat dapat dengan mudah untuk

dibersihkan, namun bau yang ditimbulkan dapat mengurangi kenyamanan. Menurut

asalnya, saluran dibedakan menjadi :

a. Saluran Alam (natural), meliputi selokan kecil, kali, sungai kecil dan sungai besar

sampai saluran terbuka alamiah.

b. Saluran Buatan (artificial), seperti saluran pelayaran, irigasi, parit pembuangan, dan

lain-lain. Saluran terbuka buatan mempunyai istilah yang berbeda-beda antara lain :

Saluran (canal) : biasanya panjang dan merupakan selokan landai yang dibuat di tanah,

dapat dilapisi pasangan batu/tidak atau beton, semen, kayu maupu aspal.

Talang (flume) : merupakan selokan dari kayu, logam, beton/pasangan batu, biasanya

disangga/terletak di atas permukaan tanah, untuk mengalirkan air berdasarkan

perbedaan tinggi tekan.

Got miring (chute) : selokan yang curam.

Terjunan (drop) : seperti got miring dimana perubahan tinggi air terjadi dalam jangka

pendek.

Gorong-gorong (culvert) : saluran tertutup (pendek) yang mengalirkan air melewati

jalan raya, jalan kereta api, atau timbunan lainnya.

Page 11: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Terowongan Air Terbuka (open-flow tunnel) : selokan tertutup yang cukup panjang,

dipakai untuk mengalirkan air menembus bukit/gundukan tanah.

3. Saluran Air Kombinasi, dimana limpasan air terbuka dikumpulkan pada saluran

drainase permukaan, sementara limpasan dari daerah yang diperkeras dikumpulkan

pada saluran drainase tertutup.

Pola Jaringan Drainase

Pola jaringan drainase terdiri dari enam macam, antara lain:

1. Siku

Digunakan pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi daripada sungai.

Sungai sebagai saluran pembuangan akhir berada di tengah kota.

2. Paralel

Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Apabila terjadi perkembangan

kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.

3. Grid iron

Digunakan untuk daerah dengan sungai yang terletak di pinggir kota, sehingga saluran-

saluran cabang dikumpulkan dahulu pada saluran pengumpul.

4. Alamiah

Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.

5. Radial

Digunakan untuk daerah berbukit, sehingga pola saluan memencar ke segala arah.

Page 12: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

6. Jaring-jaring

Mepunyai saluran-saluran pembuangan yang mengikuti arah jalan raya dan cocok

untuk daerah dengan topografi datar.

Pola jaring-jaring terbagi lagi menjadi 4 jenis :

1. Pola perpendicular

Adalah pola jaringan penyaluran air buangan yang dapat digunakan untuk sistem

terpisah dan tercampur sehingga banyak diperlukan banyak bangunan pengolahan.

2. Pola interceptor dan pola zone

Adalah pola jaringan yang digunkan untuk sistem tercampur.

3. Pola fan

Adalah pola jaringan dengan dua sambungan saluran / cabang yang dapat lebih dari dua

saluran menjadi satu menuju ke sautu banguan pengolahan. Biasanya digunakan untuk

sistem terpisah.

4. Pola radial

Adalah pola jaringan yang pengalirannya menuju ke segala arah dimulai dari tengah

kota sehingga ada kemungkinan diperlukan banyak bangunan pengolahan.

Bangunan-bangunan Sistem Drainase dan Pelengkapnya

1. Bangunan-bangunan Sistem Saluran Drainase

Bangunan-bangunan dalam sistem drainase adalah bangunan-bangunan struktur dan

bangunan-bangunan non struktur.

Bangunan Struktur

Bangunan struktur adalah bangunan pasangan disertai dengan perhitungan-perhitungan

kekuatan tertentu. Contoh bangunan struktur adalah :

Page 13: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

- bangunan rumah pompa

- bangunan tembok penahan tanah

- bangunan terjunan yang cukup tinggi

- jembatan

Bangunan Non struktur

Bangunan non struktur adalah bangunan pasangan atau tanpa pasangan, tidak disertai

dengan perhitungan-perhitungan kekuatan tertentu yang biasanya berbentuk siap

pasang. Contoh bangunan non struktur adala :

- Pasangan (saluran Cecil tertutup, tembok talud saluran, manhole/bak control ususran

Cecil, street inlet).

- Tanpa pasangan : saluran tanah dan saluran tanah berlapis rumput.

Page 14: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan

3.1.1 Saluran Air Pemukiman

Saluran air perumahan yang biasa di sebut selokan atau parit merupakan saluran

untuk membuang serta mengalirkan sisa limbah rumah tangga dan bisa juga sebagai

serapan, menampung air hujan untuk di alirkan ke sungai. Peran selokan atau saluran

air sangat lah penting di kawasan semua pemukiman mulai dari komplek, gang, dan

kawasan pemukiman padat penduduk. Disebab kan karena tidak adanya saluran air

pembuangan yang menghubungkan ke sungai atau ke anak sungai akan mengakibatkan

banyak kerugian atau gangguan seperti bau limbah rumah tangga yang tidak mengalir,

dapat memngganggu kenyamanan orang sekeliling rumah.

Ukuran saluran air atau selokan sangat memprihatinkan di semua kawasan

pemukiman Kota Pontianak. Mengapa, semakin tahun dengan adanya pembangunan

jalan dan perbaikan selokan yang dulunya hanya tanah dan di jadikan semen ukuran

saluran air atau selokan limbah rumah tangga sangat semakin kecil. Hal ini sangat

menghawatirkan bahwa ditakutkan dengan kecilnya selokan atau saluran air limbah

rumah tangga yang tidak sampai ukurannya 1 meter dapat menampung, mengalirkan

dan dapat menjadi serapan air maupun limbah rumah tangga dan hujan. Apa yang akan

terjadi meluapnya air limbah yang bau ke lingkungan pemukiman yang dapat

menggangu kenyamanan masyarakat ketika penyumbatan dan ketika hari hujan lebat,

hal ini nampak pada sebagian besar Kota Pontianak antaranya di Jln. Sungai Raya

Dalam banyak komplek yang teredam banjir karena saluran airnya kecil dan banyak

yang sumbat dan terputus sehingga limbah meluap di pemukiman ketika hujan. Jalan

raya SerDam banjir ketika hujan. Jln Parit Haji Husin II daerah ini sangat

memperhatinkan karena ketika hujan lebat atau sedang selalu terjadi banjir besar di

Page 15: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

kawasan pemukiman komplek hingga jalan raya karena selokan atau saluran air pada

komplek tidak cukup menampung karena ukuran selokan kecil serta tidak tembus di

saluran primer yang menuju sungai dalam arti parit terputus. Jalan raya Paris ini banjir

besar ketika hujan karena tampungan air pada saluran primer tidak dapat menampung

dan mengalirkan air ke sungai kapuas sangat lambat dikarenakan itulah jalan raya paris

bisa banjir besar.

Daerah sekitar Masjid Mujahidin hingga hingga SMP Muhammadiyah Ponianak

jalan tembuasan pemukiman banjir. Hal ini di sebabkan buntunya saluran air atau

selokan daerah tersebut. Banyak selokan yang tak terawat dengan baik lebih parahnya

pendangkalan selokan yang banyak di sana. Itulah pemicu terjadinya banjir ketikan hari

hujan datang.

Pembanguan perumahan atau gedung-gedung baru menambah keperihatinan

kota Pontianak, dikarenakan memang indah dan kelihatan bahwa suatu kawasan terlihat

maju di adakannya suatu proyek pembangunanan perumahan atau gedung perkantoran

dan sebagainya. Tetapi bahwasanya banyak peroyek hanya mementingkan hasil

kontruksi rumahnya dan menyampingkan urusan saluran air atau selokan. Hal ini harus

ada kesadaran bahwa pentinggnya saluran air limbah untuk menghindari dari

mendangkalan, meluapnya air atau banjir dan serapan air hujan serta dapat menampung

air hujan.

Proyek pembangunan jalan dan perbaikan pematang selokan atau saluran air

juga dapat mengakibatkan terjadinya lamanya penyerapan dan meluapnya air limbah

disebabkan karena, mari di diskusikan pembangunan jalan sekarang makin tinggi badan

jalan dari pada selokan atau saluran air hal ini sangat merugikan penduduk sekitar

proyek peninggian jalan di komplek atau di gang yang dulunya ketika hujan lebat

Page 16: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

luapan air hanya di badan jalan sekarang adanya peninggian jalan raya atau jalan

kompelk atau gang malah sekarang banjir menimpa perumahan air selokan limbah

masuk kerumah warga.

Perbaikan pematang selokan atau saluran perairan, perbaikan ini sebenarnya

baik untuk perbaikan dan merawat saluran air atau selokan. Tetapi, hal ini merubah

ukuran selokan atau saluran air menjadi lebih kecil dan banyak gorong-gorong yang

dapat menyumbat dikarenakan sampah yang tidak dapat mengalir atau hanyut. Selain

itu saluran air atau selokan tidak dapat menampung air hujan sehingga banjir terjadi dan

memasuki perumahan pemukiman masyarakat.

3.1.2 Drainase Perkotaan

Drainase perkotaan sangat harus di perhatikan karena dari penataan saluran

drainase perkotaan sangat menunjang untuk kelancara lalulintas agar pada saat hujan

tidak membanjiri atau menggenangi badan jalan. Drainase berfungsi untuk menampung

dan tempat serapan air hujan atau limbah, tetapi pada saat ini fungsi tersebut tidak

berjalan baik sesuai fungsinya, dari itu lah mengapa hal ini terjadi demikian pasti ada

permasalahan yang tidak di pikirkan jalan keluarnya.

Hampir setiap kawasan kota pontianak ketika hujan besar mengalami banjir

besar di jalan besar dan anak jalan tembusan, membuat akses jalan menjadi terhambat

dan dapat mengakibatkan macet. Hal ini dapat meresahkan warga pengguna jalan raya

khususnya bagi pengendara bermotor.

Dari kasusu tersebut nampaklah kesalahan pemerintah setempat sangat lamban

dalam menangani masalah tersebut, pembuatan saluran drainase belum menunjukan

hasil positif dan banyak tidak terawatnya saluran dan tersumbat serta buntunya saluran

Page 17: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

drainase yang ada di kota. Perbaikan jalan dan drainase pada saat ini dibilang tidak

efektf karena bentuk drainase saat ini terbentuk tertutup hal ini banyak menimbulkan

kontorfersi bagi masyarakat akan menimbulkan masalah kedepannya. Susahnya

perawatan drainase tertutup ketika terjadi sumbatan atau rusaknya drainase tersebut.

Tidak mengalir baik antara drainase tersier ke sekunder lalu menuju saluran

primer hal ini juga memicu banjir pada badan jalan. Perlunya perbaikan drainase dan

pelebaran drainase di seluruh kawasan pontianak di karenakan drainase sekarang yang

ada ukurannya makin kecil saja, mengakibatkan ketika hujan besar saluran tidak dapat

menampung air dan lambat mengalirkan air ke saluran sekunder dan tersier ke saluran

utama primer dan menuju sungai atau laut.

Page 18: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

BAB IV SOLUSI

Solusi dari permasalahan ini harus dilakukan dengan pemikiran yang baik dan

bagai mana tidak dapat merugikan satu sama lain. Berikut solusi menurut penulis

untuk memperbaiki saluran air dan drainase pemukiman dan perkotaan.

1. Pembesaran ukuran dan bentuk drainase dan saluran air pemukiman dan

perkotaan agar dapat menampung air hujan dan limbah.

2. Jangan membuang sampah sembarangan.

3. Jangan menggunakan gorong-gorong, di sebabkan akan mengurangi

volume saluran air dan drainase pada pemukiman dan perkotaan dan dapat

mengakibatkan tersumbatnya saluran air dan susah dalam perawatan.

4. Perawatan setiap bulan meliputi pebaikan kebocoran, perbaikan saluran sir

ke saluran sekunder, tersier, dan perimer, serta membersihkan atau

mengangkat sampah limbah.

5. Jangan menutup saluran air dengan kayu atau jaring karena dapat

menyumbatkan saluran air disebabkan menumpunknya sampah atau lumpur

yang mengakibatkan terputusnya penyaluran air limbah.

Page 19: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Lampiran foto

Gambar 1. Saluran drainase di jalan ayani depan SMP MUHAMMADIYAH

PONTIANAK

Gambar 2. Saluran drainase di jalan ayani yang meluap

Gambar 3. Pemandangan jalan Ahmad Yani yang tergenang air.

Page 20: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Gambar 4. Saluran Drainase di jalan Ahmad Yani yang meluap dan tergenang tidak

cukup menampung air hujan.

Gambar 5. Penampakan Saluran Drainase yang ada di tikungan jalan ayani yang

meluap di badan jalan.

Gambar 6. Penampakan saluran primer yang meluap.

Page 21: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Gambar 7. Saluran sekunder di jalan ayani.

Gambar 8. Saluran drainase yang mengunakan sistem pertutup.

Gambar 9. Saluran primer di jalan Parit haji husin yang meluap.

Page 22: Kurangnya Fungsi Yang Optimal Pada Saluran Air Atau Drainase Di Rumah Tangga Dan Perkotaan

Gambar 10. Air jalan raya Parit Haji Husin yang meluap dan menuji langsung ke

saluran Primer.