Kumpulan Puisi Refisi

78
TAHAJUD Malam…..gelap Bintang-bintang redup dan bulanpun tidak menampakkan bulatnya Alam terlelap dalam pangkuan bumi. Angin mendesir perlahan menidurkan umatNya Tenang …… Aku membasuh muka dan anggota badanku Sebagai pembersih diri Malam……………. Kuhamparkan sajadah panjang Kutumpahkan segala duka padaMU Tahajutku yang panjang Menghilangkan resah didada Menghilangkan luka lara Malam………………… Sujudku semakin kubenamkan dalam Mengadukan semuanya padaMU Gelisahku, resahku, kupasrahkan penuh 1

Transcript of Kumpulan Puisi Refisi

Page 1: Kumpulan Puisi Refisi

TAHAJUD

Malam…..gelap

Bintang-bintang redup dan bulanpun tidak menampakkan

bulatnya

Alam terlelap dalam pangkuan bumi.

Angin mendesir perlahan menidurkan umatNya

Tenang ……

Aku membasuh muka dan anggota badanku

Sebagai pembersih diri

Malam…………….

Kuhamparkan sajadah panjang

Kutumpahkan segala duka padaMU

Tahajutku yang panjang

Menghilangkan resah didada

Menghilangkan luka lara

Malam…………………

Sujudku semakin kubenamkan dalam

Mengadukan semuanya padaMU

Gelisahku, resahku, kupasrahkan penuh

Sebab semua datangnya dariMU dan akan kembali

pada MU

Malam………………………………..

Saksi bisu sujudku

1

Page 2: Kumpulan Puisi Refisi

saksi bisu tahajudku

ADIKKU

Tidurlah sayang…..

Malam telah menjelang, nyanyian jangkrikpun mulai

terdengar

Bintang-bintang berkelipan dan purnama memancarkan

cahayanya

Tidurlah adikku sayang….

Lelahmu kan hilang

Seharian bermain dan bercanda

Tertawa dan gembira

Dalam lelapmu nanti kau kan kujaga

Adiku sayang

Pejamkan matamu

Sebab mimpi indah menantimu

Esok kita bercanda lagi

Meniti hari-hari dalam kasih sayang Illahi

“nina….bobo oh nina bobo…kalau tidak bobo digigit

nyamuk…”

telah kunyanyikan lagu ini untukmu dengan segenap

cinta

tidurlah sayang…..

2

Page 3: Kumpulan Puisi Refisi

STASIUN BALAPAN

Duduk diperon sendiri

Aku menanti kereta Bima yang belum juga lewat

Menatap tiang-tiang penyangga stasiun balapan

Kursi berjajar rapi dan orang-orang yang sepertiku

Menunggu kereta Bima lewat

Di stasiun Balapan

Penjual asongan hilir mudik menawarkan

Mulai dari makanan sampai pakaian

Mulai dari minuman hingga suvenir

Pun pengamen ikut andil tak ketinggalan

Di stasiun Balapan

Kunanti kereta Bima

Yang akan mengantarku bersua nenek dan kakeku

3

Page 4: Kumpulan Puisi Refisi

INDONESIA

Berjajar pulau dari Sabang sampai Marauke

Indonesia indah dan permai

Hutan, gunung, sawah menghijau

Laut terbentang biru

Indonesia negeri surga

Hari ini separuh abad lebih Indonesia merdeka

Dibawah panji merah putih berkibar

Dibawah kepak sayap Garuda sakti

Dengan bhineka tunggal ika Indonesia menuju jaya

Indonesiaku Indonesiaku

Maju membangun negeri

Membangun harga diri bangsa

Membangun martabat bangsa

Hingga namamu harum diseantero dunia

4

Page 5: Kumpulan Puisi Refisi

INDONESIA

Negeri yang indah adalah Indonesiaku

Negeri dengan seribu pulau adalah Indonesiaku

Negeri yang hijau, negeri yang subur, negeri yang makmur

adalah Indonesiaku

Namun hari ini Indonesiaku menangis

Tsunami Mentawai tumpah

Meninggalkan kehancuran rumah-rumah dan pohon-

pohon

Menyapu empatratus jiwa lebih

Terhempas ombak tak kembali

Merapi yang anggun dan gagah memuntahkan isinya

Menghanguskan segala yang diterjang

Rumah-rumah, hewan hewan dan tanaman

Menghanguskan jiwa-jiwa tak berdosa

Hari ini Indonesia menangis

Bumi pertiwi berduka

Adakah ini adzab yang kuasa?

Atau karena kita lalai terhadapNya

5

Page 6: Kumpulan Puisi Refisi

MERAPI

Tolong……tolong……

Suara jerit, tangis kesakitan menyayat hati

Menghiasi kampungku

Hari ini gunung Merapi marah lagi

Memuntahkan kerikil, memuntahkan debu-debu panas

Memuntahkan lahar dingin yang membanjiri sungai-

sungai

Hujan bukan lagi air yang menyejukkan

Tapi debu yang panas membakar

Menghanguskan ayam-ayam temanku, sapi-sapi ayahku,

menghanguskan tanaman ibuku

Hujan debu yang tebal

Menutupi rumah-rumah, kantor-kantor dan sekolahku

Semua porak poranda tak berbentuk ………..

hancur…..tertutup debu tebal

Ya Allah ya Robbi

Merapi marah lagi

Memuntahkan segala isi

Adakah ini peringatanMU atas dosa-dosa kami?

Atau adzabMU

Ya Allah ya Robbi

Ampunkanlah segala dosa kami

6

Page 7: Kumpulan Puisi Refisi

GURU

Darimu aku bisa membaca

Darimu aku tahu satu ditambah satu adalah dua

Aku tahu bagaimana baik dan buruk

Aku tahu bagaimana sopan dan santun

Guru

Darimu dokter ada

Darimu insinyur ada

Dan darimu presidenpun ada

Engkau matahari yang menyinari ilmu

Engkau hujan yang menyuburkan pengetahuan

Engkau bulan yang menghangatkan pikiran

Darimu aku tahu segala ilmu

Guru, perjuanganmu tiada henti

Langkahmu tidak surut ke belakang

Dan jasamu tiada tara

Mendidik tanpa putus asa

7

Page 8: Kumpulan Puisi Refisi

HUJAN

Dari air terkena panas matahari,

Menguap dan mengumpul diudara jadilah mendung

Titik-titik hujan menetes perlahan

Kemudian deras dan semakin deras

Hingga sungai dibelakang rumah penuh

Hujan membasahi pohon jambu didepan rumahku

Membasahi sepeda yang belum sempat aku masukkan

Hujan membasahi tanaman

Menyuburkan sawah-sawah

Menyegarkan alam dan menceriakan binatang

Hujan ….

Menjadi teman ketika dibutuhkan

Dan musuh ketika berlebihan

Hujan karunia Illahi yang harus disyukuri

8

Page 9: Kumpulan Puisi Refisi

TERMENUNG

Ditepi laut aku duduk sendiri tanpa teman

Menatap ombak yang bergulung

Berkejaran memecah buih membasahi ujung kakiku

Aku menatap langit yang biru

Dihiasi awan seputih kapas….cerah

Anak-anak laut berlarian mengejar ombak

Telanjang dada bergembira

Tertawa keras, menjerit kegirangan

Hingga sore menjelang anak-anak laut pulang dan pantai

terasa wsepi

Aku masih duduk ditepi laut sendiri tanpa teman

Dan ombakpun masih berkejaran memecah buih membasahi

ujung kakiku

Sepi termenung sendiri

Menanti sesuatu yang tiada pasti

9

Page 10: Kumpulan Puisi Refisi

CITA - CITA

Kugantung cita-citaku setinggi langit

Agar siang dapat kulihat brarak bersama awan

Dan matahari yang memancarkan hangatnya

Dan burung-burung yang berterbangan mengelilinginya

Menambah semangatku untuk meraihnya dengan belajar

Kugantung cita-citaku setinggi langit

Agar malam dapat kulihat bersama bulan yang

benderang

Bersama bintang berkelap-kelip

Bersama suara jangkrik yang meriah

Yang mengiringi huruf-huruf yang kubaca untuk

meraihnya

Yang menemani malamku dengan rumus-rumus

matematika

Mengiri senandung musik yang harus aku eja

Cita-citaku

Tak pernah lekang oleh waktu

Kuraih dengan semangat hidupku dan ilmu didadaku

10

Page 11: Kumpulan Puisi Refisi

SURAT KEPADA BAPAK

BAMBANG SUSILO YUDHOYONO

Bapak presiden yang mulia

Kutulis surat ini kepada bapak ketika aku dipengungsian

Bapak presiden nun jauh disebuah desa dikaki bukit kecil

tempat tinggalku

Ditepi sungai yang mengalir air gemericik

Dengan jembatan kecil yang biasa kulewati ketika sekolah

Ditepi sawah yang mulai menguning indah

Yang menemaniku ketika belajar disiang hari.

Desaku aman dan nyaman

Ketika pagi menjelang, teman-teman mulai belajar ‘

Tidak bersepatu dan tidak bersandal

Menyeberangi sungai, melintasi sawah yang luas

Meski jauh terasa senang demi meraih cita-cita

Bapak presiden yang mulia

Hari ini bumi pertiwi menangis……

Desa yang indah tertimbun tanah

Bukit sahabat kami marah dan meluluhlantakkan rumahku

Rumah temanku, rumah kakekku, rumah bibiku

Ayah ibuku hilang, kakek nenekku tiada

Aku soeorang diri terpaku menatap desaku yang rata dengan

tanah

11

Page 12: Kumpulan Puisi Refisi

Suara gemuruh siang itu terdengar jauh dari sekolah

Menimbun desa indahku

Bapak presiden yang mulia

Aku dipengungsian meski ramai tapi tak berteman

Aku kesepian meski suara hilir mudik terdengar

Bapak presiden susilo bambang yudhoyono

Terimalah salamku, sebagai rasa hormatku

Sebagai rasa cintaku, sebagai pelipur laraku

Kutulis surat ini sebagai bukti bahwa engkau adalah

presidenku

Pemimpinku tempatku mengadu

12

Page 13: Kumpulan Puisi Refisi

ADZAN

Adzan terdengar dari menara masjid

Tanda panggilan Illahi

Untuk bersujud dan bersyukur kembali

Atas segala nikmat dan rizki pemberian Illahi

Adzan memanggil

Berhentilah bermain

Cepat datangi masjid dan berwudhulah

Agar badan terasa segar dan hati nyaman

13

Page 14: Kumpulan Puisi Refisi

PETANI

Peluh memenuhi wajahmu

Membasahi baju lusuhmu

Namun engkau tiada henti mencangkul sawah

Meski matahari mulai bersinar menerangi

Meski panas mulai terasa menyengat

Pahlawan pertiwi pemelihara bumi

Kau semai padi

Kau pupuk hingga subur

Kau rawat hingga padi mengguning

Tanpa lelah dan keluh kesah

Meski kotor dan berlumpur

Engkau tetap setia

Memelihara bumi

14

Page 15: Kumpulan Puisi Refisi

PENARI

Melenggak lenggok tubuhmu

Diringi gamelan penyemangatmu

Tari golek tari menak koncar

Engkau sajikan dengan penuh kesungguhan dan kebanggaan

Sebagai budaya negeri pertiwi

Sebagai kekayaan bumi Indonesia

Penari pelestari budaya bangsa

Penghias mutiara nusantara

Lenggang tanganmu, gemulai gerakanmu

Menjadi decak kagum penontonmu

Penari pelestari budaya bangsa kebenggaan negeri

Teruslah berkarya sebagai cirikhas Indonesia

Agar harum namanu di mata dunia

15

Page 16: Kumpulan Puisi Refisi

PAHLAWAN BANGSA

Berlari menembus malam hanya diterangi bulan

Menerjang siang menyengat

Tiada peduli hujan, tiada peduli topan

Engkau tetap berjuang

Membela negeri untuk merdeka dipangkuan ibu pertiwi

Pahlawan bangsa

Berpeluh darah berkorban nyawa

Bersenjata bambu runcing engkau tetap bersahaja

Demi negara engkau tinggalkan keluarga

Untuk kejayaan Indonesia

Harum wangi namamu memenuhi nusantara tercinta

Sebab jasamu Indonesia merdeka

Kini engkau dibalik nisan namun perjuanganmu tetap dikenang

Sebagai pahlawan bangsa yang berkorban demi negara

16

Page 17: Kumpulan Puisi Refisi

SYUKUR

Ya Allah……..

Aku bersimpuh dirumahMU

Sebagai syukurku atas nikmat mata yang Kau beri

Dengannya aku dapat melihat indahnya ciptaanMU

Burung-burung yang terbang, tanaman padi yang menguning,

Dan bunga-bunga yang bermekaran

Atas nikmat mulut yang Kau beri

Dengannya aku dapat merasakan lezatnya makanan

yang terhidang

Buah-buah yang manis dan yang asam

Daging yang empuk dan lembut

Atas nikmat hidung yang Kau beri

Dengannya akau dapat mencium wanginya bunga,

ranumnya buah dan lembutnya pipi ibuku

Aku bersimpuh dirumah Mu

Sebagai rasa syukurku atas karunia ayah dan ibuku yang

melindungiku

Kakek dan nenek yang menyayangiku serta teman-teman

yang baik

Atas rasa sakit yang kadang menyerangku agar aku tahu

bagaimana nikamatnya sehat.

Ya Allah segala pujian hanya milikMU

17

Page 18: Kumpulan Puisi Refisi

Engkaulah sumber segala nikmat dan syukurku hanya

padaMU

AYAH PAHLAWAN KELUARGAKU

Ayahku seorang sopir angkot jurusan Kartasura

Bila pagi menjelang ayahku sudah diatas angkot

Mengantar ibu-ibu yang mau ke pasar

Mengantar bapak-bapak yang mau ke kantor

Dan mengantar teman-temanku yang ke sekolah

Ayahku pahlawan keluargaku

Peluh yang menetes adalah mutiara keluarga

Penat yang dirasa adalah jasa yang tak terhingga

Hari-hari adalah perjuangan

Demi sekolahku ayah membanting tulang

Dengan cinta ayah bekerja untuk hidup kami sekeluarga

Ayahku pahlawan keluargaku

Ya Allah Ya tuhanku

Lindungilah ayahku, kasihilah ayahku

sebagaimana ia mengasihiku dan menyayangiku

18

Page 19: Kumpulan Puisi Refisi

TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Keliling Jakarta

Jangan lupa ke Taman Mini Indonesia Indah

Taman miniatur negeri ini

Dengan pulau-pulau berjajar dari Sabang sampai Merauke

Beragam budaya ada

Rumah gadang, rumah joglo budaya Indonesia

Tari pecak, tari gambyong, tari lilin ditampilkan

Beragam makanan dihidangkan

Beragam musik diperdengarkan

Nusantara kaya budaya di taman Mini Indonesia Indonesia

Indah

Kereta gantung ,kereta layang berputar keliling Taman Mini

Menikmati miniatur Indonesia

Sungguh megah Taman Mini Indonesia Indah

Tempat serasa keliling nusantara

19

Page 20: Kumpulan Puisi Refisi

KUPU - KUPU

Dari ulat dan kepompong yang menggantung

Engaku lahir sebagai kupu-kupu

Terbang indah diantara bunga

Kepak sayap menari kesana kemari

Mencium wangi bunga harum semerbak

Kupu-kupu warna warni mempesona

Indah dipandang mata hiasan taman kota

Kau sapa matahari pagi

Kau rayu bunga mawar melati

Hingga terhisap sari madu bunga warna-warni

Kupu-kupu ciptaan Illahi

Penghias taman penghibur hati

20

Page 21: Kumpulan Puisi Refisi

BULAN

Malam terang berhiaskan bulan

Bulat penuh seperti matahari disiang hari

Cahayanya menembus daun pohon-pohon dijalanan

Membuat bayangan yang bergerak ditiup angin

Anak-anak kampung keluar rumah menikmati malam

Berlarian bekerjaan penuh keceriaan

Bulan menyinari dengan terang

Purnama yang sempurna, bulat indah dipandang

Malam semakin larut bulan semakin memancarkan

sinarnya

Berteman bintang menina bobokan anak-anak yang

terlelap

Bulan menyinari alam menganti matahari

Hingga pagi menjelang bulan menghilang ditengah awan

21

Page 22: Kumpulan Puisi Refisi

SANG SURYA

Pagi indah embun membasahi daun-daun

Kicau burung menyanyi menikmati pagi

Sang surya mulai muncul dengan cahaya hangatnya

Menyinari padi-padi yang mulai menguning

Menyinari burung-burung yang hinggap diatasnya

Sang surya kuning keemasan bulat penuh

Menyambut ibu yang mulai sibuk di dapur

Menyambut ayah yang siap ke kantor

dan menyambutku yang siap berangkat ke sekolah

Sang surya

Sahabat alam yang perkasa

Mahakarya Tuhan yang maha Esa

22

Page 23: Kumpulan Puisi Refisi

SASTRO TEMANKU

Berjalan tertatih-tatih dibantu tongkat tua

Sastro temanku berangkat sekolah

Kaki kecil sebelah bukan penghalang untuk maju

Semangat menimba ilmu bagai musafir dipadang pasir

mencari air

demi cita-cita menjadi Insinyur di desa

Cacatnya tidak menjadi dia malu

Cacatnya tidak menjadi dia ragu

Sastro temanku

Berkaki kecil sebelah, berkacamata minus

Rumus matematika ia tahu, peribahasa ia tahu

Di sekolahku ia teladan, disekolahku ia gudang ilmu

Sastro temanku

Teman tanpa keluh kesah

Bersamanya selalu mengalir semangat tiada henti

23

Page 24: Kumpulan Puisi Refisi

PELANGI

Panas matahari disiang ini

Rintik-rintik hujan membasahi bumi

Tidak lama sebentar saja rintik itu berhenti

Alam kembali cerah dengan titik hujan yang masih menempel

didedaunan

Matahari membiaskan cahayanya

Dilangit biru

Membentuk lengkungan indah

Warna warni muncul menghias langit

Merah jingga kuning hijau biru nila ungu

Lukisan Mahakarya Illahi

Pelangi

24

Page 25: Kumpulan Puisi Refisi

INDONESIA

Kepak sayap Garuda

Tujuh belas sayap sebagai hari Indonesia merdeka

Delapan ekor sebagai bulan dan bulu lehermu adalah

empatpuluh lima

Sebagai tahun Indonesia merdeka

Garuda Indonesia lambang kegagahan,

dengan kepala kekanan kau tunjukkan kebenaran

garuda Indonesia jaya

Bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu jua

Kepak saktimu kau tunjukkan dengan berani

Hingga Indonesia tetap tegar

Meski rintangan telah dilalui

Banyak hambatan telah dihadapi

Pemudamu membela mempertaruhkan nyawa

Demi kejayaan Indonesia

25

Page 26: Kumpulan Puisi Refisi

GERHANA MATAHARI

Bulan berputar mengelilingi matahari

Berganti hari, berganti bulan, berganti tahun

Masa terus berputar berganti siang dan malam

Hingga tiba suatu waktu bulan bertemu matahari dalam satu

titik

Cahaya matahari tertutup bulan yang gelap

Meski sesaat siang hari menjadi gelap gulita

Gerhana memenuhi sebagian bumi

Orang-orang dimasjid sembahyang

Memuji kebesaran sang pencipta

Dan memohon terhindar dari marabahaya

Gerhana matahari total

siang hari serasa sore kemudian gelap seperti malam

Bulan tetap berjalan mengelilingi matahari hingga gelap

itu berganti

menjadi terang kembali.

26

Page 27: Kumpulan Puisi Refisi

KARTINI

Lembut dan santun adalah pribadi yang terpancar

Srikandi pantai utara pahlawan emansipasi

Wanita bukan lagi harus dibelakang laki-laki

Tapi sejajar dengan kecerdasan yang dimiliki

Wanita boleh membaca, wanita boleh berkarya

Dan berprestasi yang tinggi

Kartini mendobrak tradisi

Kartini guru wanita yang mulia

Mengajar membaca, mengajar berkarya

Kegelapan yang melanda wanita Indonesia

Deterangi dengan cahaya Kartini yang memancar

Habis gelap terbitlah terang

Kegelapan telah hilang berganti cahaya terang

27

Page 28: Kumpulan Puisi Refisi

PASAR PON DIKAMPUNGKU

Pasar Pon di kampungku

Tumpah ruah memenuhi sebagian jalan

Berjajar penjual-penjual

Dari buah jambu sampai buah mangga

Dari sayur bayam sampai sayur kangkung

Dari ikan asin sampai daging ayam

Dari centong nasi sampai ember besar

Ibu-ibu bekerumun memilih barang

Baju, handuk, mainan anak semua ada

Tinggal dipilih tinggal dibeli

Pasar pon dikampungku hanya ada di waktu pon saja

Setiap enam hari sekali ramai penjual dan pembeli

Berulang tiada henti

28

Page 29: Kumpulan Puisi Refisi

POLISI

Pamanku seorang polisi

Mengatur lalu lintas setiap pagi

Menyeberangkan teman-temanku yang akan sekolah

Membantu nenek yang berjalan tertatih-tatih

Disiang hari pamanku patroli

Berkeliling kota dengan mobil polisi

Menjaga keamanan kota tugas utama

Mengejar penjahat kewajibannya

Pamanku seorang polisi

Pengayom masyarakat sejati

Berbakti kepada ibu pertiwi menajaga keamanan Indonsia

29

Page 30: Kumpulan Puisi Refisi

PANTAI LOT

Pantai Lot disenja hari

Langit semburat merah

Matahari mulai tenggelam dengan cahaya keemasan

Ombak berdebur menerjang batu karang

Turis-turis asing asyik bermandikan cahaya

Menikmati indahnya senja di pantai lot

Anak-anak berlarian pulang kerumah,

Burung-burung terbang kekandang

Sebelum gelap datang

Pantai lot disenja hari, matahari semakin tenggelam

Pura yang anggun mulai tampak siluet, gelap

Tempat memuja sang Dewata

Matahari tenggelam, malampun menjelang

30

Page 31: Kumpulan Puisi Refisi

LEBARAN

Kemenangan telah datang

Kita raih dengan penuh pengorbanan

Menahan napsu, lapar dahaga sebulan penuh

Hari ini lebaran datang

Bermaaf-maafan saling bersalaman

Iibu-ibu, bapak-bapak, kakak adik semua senang

Berbaju baru alhamdulillah

Tiadakpun tak mengapa asalkan bersih hatinya

Lebaran datang

Lontong opor terhidang, kue-kue berjajar

Saudara berdatangan, merayakan kemenangan

Allahu Akbar- Allahu Akbar

Allah maha Besar

31

Page 32: Kumpulan Puisi Refisi

MALIOBORO

Malam di Malioboro

Budaya Yogyakarta tumpah didalamnya

Gudeg jogja yang enak, wedang jahe yang hangat

Pengamen menyanyi gembira, menawarkan suara merdunya

Hilir mudik pejalan kaki mencari hiburan

Malam di Malioboro

Lampu kelap kelip sepanjang jalan

Bintang-bintang bertaburan dilangit malam diatas

Malioboro

Warung lesehan berjajar rapi

Menambah nyaman suasana hati

Pelayan berblankon dan senyum yang menghias wajah

ramah

Malioboro diwaktu malam

32

Page 33: Kumpulan Puisi Refisi

PULAU DEWATA

Menyeberangi selat Bali menuju pulau Dewata

Pulau dewa dengan seribu budaya

Pulau indah dengan ombak dipantai

Tari kecak, tari pendet ditampilkan

Puranya yang megah penduduknya yang ramah

Pulau Bali pulau Dewata

Terkenal dimanca negara

Tempat turis asing, turis domestik berkumpul

Berlibur melepaskan kepenatan, pilihan tepat untuk wisata

Menikmati budaya Indonesia

33

Page 34: Kumpulan Puisi Refisi

JENDRAL SUDIRMAN

Menembus hutan kau jalani

Bergerilya dengan semangat baja

Membela bumi Indesonesia agar tetap jaya

Membela merah putih agar tetap berkibar

Jendral sudirman pahlawan bangsa

Mempertaruhkan nyawa untuk nusantara

Cintamu pada negeri adalah tauladan kami

Semangat pantang menyerah mengalir membara

Menyusup kerelung pemuda seperjuanganmu

Apalah arti sakit yang diderita

Selama nafas masih didada, selama jantung masih berdetak,

selama darah masih mengalir tetap terus berjuang sampai

darah penghabisan

Jendral sudirman pahlawan bangsa

Pengorbananmu tiada tara, tandumu saksi hidup

perjuangan hebatmu

34

Page 35: Kumpulan Puisi Refisi

HUTAN INDONESIA

Pohon-pohon tinggi berlumut dan batang-batangnya yang

kokoh

Daun-daun yang rimbun dan buah-buahnya yang tumbuh liar

Hutan Indonesia kekayaan alam nusantara

Berbagai jenis pohon ada, berbagai binatang liar hidup

didalamnya

Ular yang melata, harimau yang buas atau rusa-rusa yang

lincah

Hidup aman didalamnya

Hutan Indonesia paru-paru dunia, penghasil oksigen

kebutuhan manusia

Menjaganya adalah kewajiban kita

Untuk tetap lestari, mengamankan binatang dari

pemburu liar

Mengamankan pohon dari para penebang liar

Hutan Indonesia, kekayaan bumi pertiwi

Biarkan tetap hijau, biarkan tetap rimbun

35

Page 36: Kumpulan Puisi Refisi

Aku bersimpuh dipangkuanmu ibu

IBU

Atas segala kesalahan yang telah kulakukan kepadamu

Atas kesabaranmu mendidikku

Atas cintamu yang mengalir terus dalam darahku

Ibu

Dengan cintamu aku melangkah meniti hidupku

Dengan kasihmu aku belajar mengerti hidup

Kesabaranmu seluas samudera

Semangatmu setinggi gunung

Kau mendidikku dengan kasih sayang

Kau nedidikku dengan sepenuh jiwa

Tanpa keluh kesah, tanpa putus asa

Ibu

Tiada bisa kubalas segala jasamu

Meski aku harus menggendongmu mengelilingi ka’bah

Belum mampu membalas seluruh pengorbananmu

Ya Allah, hanya doa yang dapat kupanjatkan

Untuk ibuku tersayang

36

Page 37: Kumpulan Puisi Refisi

Kasihilah ia sebagaimana ia mengasihi aku diwaktu kecil

WAYANG

Dari kulit domba yang dibentuk

Wayang dengan berbagai hiasan

Punawakan dan pandawa lima

Semar yang bijaksana mengayomi

Petruk , gareng dan bagong yang lucu dan menghibur

Puntadewa yang jujur dan sayang keluarga

Werkudara yang keras dan sakti berhati baik budi

Arjuna ksatria Madukara

Dan kembar Nakula Sadewa, pandawa lima sejati

Wayang ditampilkan dalang

Berceritera kehidupan

Simbol-simbol watak manusia

Sengkuni yang durjana, watak curang tiada duanya

kejahatanannya merajalela

wayang budaya Indonesia, kekayaan yang harus kita

jaga

37

Page 38: Kumpulan Puisi Refisi

dari wayang nasehat ada, petuah mengalir dalam

ceritera

SANG PENCIPTA

Samudera biru membentang luas, ikan-ikan berenang

didialamnya

gunung-gunung tinggi menjulang dan hutan-hutan yang lebat,

semua karunia Illahi

Langit yang luas, matahari yang mamancarkan sinarnya

Menghangatkan dan mengeringkan

Bintang-bintang berkelip bagai lampu bohlam

Bulan yang terang diwaktu malam

Bukti kasih sang Pencipta

Berbagai hewan dihidupkan, berbagai tanaman disediakan

Bumi yang kaya beratap langit

Tempat tinggal yang nyaman

Menjaga dan memelihara adalah kewajiban kita

Sebagai bukti syukur kepada sang Pencipta

38

Page 39: Kumpulan Puisi Refisi

AIR

Mengalir dari sela-sela batu dipuncak gunung

Membentuk air terjun dan sungai yang panjang

Membelah hutan yang lebat, melintasi sawah

dan membelah keramaian kota berakhir disamudera yang luas

Air, sumber hidup manusia, sumber hidup tumbuhan dan

binatang

Tanpa air gersanglah bumi, tanpa air keringlah daun-

daun yang hijau

Air sumur, air sungai, air laut dan air hujan

Air laut yang asin membentuk garam

Air salju yang dingin membentuk es

Air sahabat alam, menyegarkan tumbuhan

Namun air dapat manjadi musuh alam

39

Page 40: Kumpulan Puisi Refisi

Bila datang dengan banjir bandang

JALU AYAM JAGOKU

Kukuruyuk kukuruyuk

Jalu ayam jagoku berkokok

Suaranya nyaring membangunkan tidur lelapku

Bersahutan dengan suara adzan dimasjid

Agar aku cepat-cepat wudhu dan sholat subuh

Kukuruyuk kukuruyuk

Terdengar jauh dikeheningan tanda pagi telah menjelang

Jalu ayam jagoku terus berkokok

Menyambut pagi dan mentari yang mulai bersinar

Suara burung bercicit menyahut kokok ayamku

Beterbangan hinggap didahan-dahan

Suara alam ramai terdengar menyambut indahnya pagi

Embun-embun menetes diantara daun

40

Page 41: Kumpulan Puisi Refisi

Bagai mutiara alam bersinar diterpa matahari pagi.

Ketika hangat pagi terasa Jalu ayamku diam seribu bahasa

RUMAHKU

Rumahku dipinggir sawah

Bila pagi datang, pak tani sudah disawah

Mencangkul membajak , tanpa mengenal lelah

Aku tahu kapan waktu padi ditanam, atau waktu padi di panen

Indahnya pemandangan bila padi menghijau

Terhampar luas permadani alam

Atau bila padi menguning

Berkilauan seperti emas tertimpa sinar matahari

Dan burung-burung terbang diatasnya

Menikmati bulir padi yang menguning

Rumahku dipinggir sawah

Sungai membelah ditengahnya

Gemericik suaranya merdu terdengar

Mengaliri sawah menyuburkan padi

Bahagianya hatiku, syukurku padaMU

41

Page 42: Kumpulan Puisi Refisi

Atas karunia keindahan sawah dipinggir rumahku

SEKATEN

Bulan Maulud telah datang

Gunungan buah dan sayuran dipersiapan

Digiring dari keraton kejalan-jalan

Dikawal pengawal keraton dan diiringi abdi dalem

Penonton berjajar menanti upacara selesai

Tumpah ruah dijalanan memperebutkan gunungan

Mencari berkah diantara buah dan sayuran

Sekaten budaya Indonesia

Meriah dan menyenangkan

Sekaten di Yogyakarta

Berputar setiap tahun, ketika bulan Maulud tiba

Sebagai pengingat pada junjungan kita

Lestarikan budaya Indonesia

Agar kita menjadi bangsa yang berbudaya

42

Page 43: Kumpulan Puisi Refisi

SAMPAH

Plastik, daun-daun kering, botol minuman kosong

Berserakan dimana-mana

Lapangan penuh sampah, usai pawai selesai

Pemulung memungut sampah

Memisahkan bekas botol,plastik dan daun-daun kering

Sampah sampah sampah

Di pasar, dilapangan, dijalan, dimana-mana

Mobil pengangkut sampah hilir mudik memuntahkan

sampah

Menumpuk ditempat pembuangan akhir

Sampah menumpuk membentuk bukit kecil

Pemulung mengais-ngais sampah

Mencari sampah untuk dimanfaatkan atau dijual

Sampah sampah sampah

43

Page 44: Kumpulan Puisi Refisi

Rumah bersih tanpa sampah, sekolah bersih tanpa sampah

Hidup sehat tanpa sampah

JAKARTA - JAKARTA

Jakarta Jakarta

Pusat pemerintahan Indonesia, ibu kota negara

Berbagai suku bangsa menyatu di Jakarta

Suku Betawi, suku Batak, suku Jawa, dan Sunda berdampingan

Hidup rukun di Jakarta

Kota besar kota metropolitan

Hilir mudik kendaraan tiada henti

Siang malam pagi sore

Jakarta tidak pernah sepi

Pejabat, pemulung, tukang parkir ada

Gedung tinggi, stasiun modern, terminal besar di Jakarta

Pantai Ancol, Dunia Fantasi, Taman Mini Indonesia Indah,

tugu monas

Tempat hiburan di Jakarta

Jakarta Jakarta kota impian para pemuda

Jakarta hari ini penuh problema

44

Page 45: Kumpulan Puisi Refisi

Banjir dimana-mana

Jalan besar amblas tak terduga

Budaya hidup masyarakatnya menambah kumuh kota

Jakarta ibukota negara, milik seluruh bangsa Indonesia

Mari kita jaga bersama

KARAPAN SAPI

Penonton bersorak sorai gembira

Sapi berlomba berlari dikemudi seorang pemuda

Lari dan terus berlari dengan gagah perkasa

Satu dua tiga empat sapi berlaga

Karapan sapi di Madura

Budaya Indonesia yang harus dijaga

Sapi kebanggan harus dirawat

Diberi jamu dan makanan yang sehat

Karapan sapi adu ketangkasan berlari

Siapa yang cepat dialah yang dapat kemenangan

Karapan sapi madura

Sungguh meriah, sungguh menggembirakan

45

Page 46: Kumpulan Puisi Refisi

BATURADEN

Gemericik air sungai dikaki gunung Slamet

Sejuk dan menyegarkan, indah dipandang mata

Baturaden tempat wisata nusantara

Tempat berhibur para wisatawan

Pancuran pitu dan pancuran telu

Mengalirkan air panas belerang

Sebagai obat yang menyembuhkan

Jembatan gantung membelah sungai

Batu batu besar batu batu kecil bertebaran

Anak-anak dan remaja bermain disana

Perahu bebek perahu angsa bisa dinikmatinya

Baturaden dikaki gunung Slamet

Keindahan negeriku Indonesia

46

Page 47: Kumpulan Puisi Refisi

KANTIN KEJUJURAN

Di sekolahku

Ada sebuah kantin tanpa panjaga

Semua teman-teman boleh membelinya

Membayar sendiri, mengambil sendiri

dan mengambil pengembalian uang sendiri

Kantin disekolahku

Makanan serba seribu, bakwan goreng, tahu goreng ada

Buku tulis, pensil dan pulpen tersedia

Tertata rapi diatas meja dan lemari

kantin kejujuran kantin sekolahku

Berlatih jujur berlatih mandiri

membentuk karakter bangsa dimulai dari sini

47

Page 48: Kumpulan Puisi Refisi

BUKU

Gudang ilmu adalah buku

Lembar demi lembar dibaca dari buku

Buku pengetahuan menambah ilmu kita

Buku cerita menyegarkan otak kita

Mencintai buku adalah kewajiban kita

Membacanya adalah bentuk cinta

Merawatnya adalah bentuk cinta

wawasan kita terbuka dengan buku

kepandaian kita ada dengan buku

Buku buku buku

Diperpustakaan ada buku di rumahku ada buku

Ditasku ada buku

Buku ada di mana-mana

Sebagai sumber inspirasi sebagai sahabat kita

48

Page 49: Kumpulan Puisi Refisi

SEPAK BOLA

Bola digiring direbut dan ditendang

Pemain berlari mengejar dan mempertahankan

Hingga sampai di kotak pinalti

Bola ditendang membubung tinggi

Sampai masuk ke gawang lawan

Gol gol dan gol

Penoton bersorak kegiarangan, menari dan berdendang

riang

Yel yel bersahutan menambah semangat pemain di

lapangan

Sepakbola olahraga dunia

Menjadi kebanggaan berbagai negeri

Dari Amerika sampai Afrika

Dari Asia sampai Australia

Sepokbola olahraga untuk semua

Bapak bapak ibu ibu dan anak-anak semua suka

Dari sepakbola kekompakkan dibangun

49

Page 50: Kumpulan Puisi Refisi

Dari sepakbola kejujuran dibangun dan dari sepakbola

suportifitas ada

MELATI

Pagi nan sejuk

Melati putih kecil bermandikan embun

Matahari bersinar memberi kehangatan

Embun menetes melati bersih dan wangi

Kuncup bunga melati berganti mekar

Memberi aroma wangi pada taman

Melati bunga hiasan dewi

Anggun berseri pengantin berhias melati

Melati putih suci

Dipuja dan dicari

Namun bila saatnya nanti, melati layu tak lagi cerah

Ditinggal pergi tak berarti

50

Page 51: Kumpulan Puisi Refisi

WAKTU POTONG PADI

Sawah terbentang luas menguning keemasan

Bulir-bulir padi bulat menunduk

Tanda waktu potong padi tiba

Petani bergembira, ramai-ramai potong padi

Ibu-ibu pencari sisa-sisa padi yang terbuang

Ikut menikmati panen ini

Waktu potong padi ditengah sawah

Riuh rendah suaranya terdengar

Bersahutan dengan mesin perontok padi dipinggir sawah

Bila sore menjelang sawah terasa lengang

Padi telah terpotong dan

Bebek-bebek ikut riang memakan sisa-sisa yang terbuang

Syukur pada Illahi atas karunia bumi pertiwi

Bumi yang subur dan makmur yang kita nikmati

51

Page 52: Kumpulan Puisi Refisi

SEKOLAH

Pagi menjelang, mentari bersinar cerah

Ayo sekolah

Beramai-ramai belajar menuntut ilmu

Dengan semangat dan penuh riang

Bila pintar kita kan senang

Ilmu bekal hidup utama yang mulia

Dengan ilmu kita jadi berharga

Dengan ilmu kita jadi tahu dunia

Dengan ilmu kita jadi tahu apa saja

Ayo sekolah

Berseragam dan bersepatu tampak gagah

Bertas apa saja yang penting sekolah

Sebab masa sekolah adalah masa yang paling indah

Tempat bermain, berteman banyak,bercanda ria

Ayo sekolah

Agar bangsa ini bangga karena kita sekolah

52

Page 53: Kumpulan Puisi Refisi

MERAH PUTIH

Merah Putih berkibar di tanah pertiwi

Merah putih mengangkasa dibelahan langit Indonesia

Merah putih berkibar dipuncak Jayawijaya

Merah putih berkibar didasar lautan

Enam puluh lima tahun sudah merah putih berjaya

Mendampingi putra-putra bangsa berkarya

Mendampingi bulu tangkis Indonesia

Mendampingi olimpiade matematika dunia

Mendampingi sepakbola kebanggaan kita semua

Dengan merah beranimu, putih sucimu

Merah putih berkibar diberbagai negara

Merah putih bendera Indonesia

Lambang negara kita

Maju terus indonesia bersama merah putih

Melangkah bersama

53

Page 54: Kumpulan Puisi Refisi

SEPAK BOLA

Bola bundar ditendang, digiring, dikejar

Satu bola diperebutkan duapuluh orang

Melaju terus terus tiada henti hingga saat membahagiakan

tiba

Gol gol gol sorak sorai penonton kegirangan

Bola bundar masuk kegawang lawan

Wasit ikut mengejar bola mempimpin pertandingan

dengan seksama

Prit prit peluit berbunyi

Wasit memberi peringatan

Kartu kuning diberikan tanda pemain melanggar

peraturan

Kartu merah diacungkan tanda pemain harus keluar

Sepakbola olahraga dunia

Tua muda bapak bapak ibu ibu semua suka

Dikampung dikota sama saja

Tukang bakso sampai presiden semua hobi bola

Sepakbola sepakbola olahraga dunia

54

Page 55: Kumpulan Puisi Refisi

55

Page 56: Kumpulan Puisi Refisi

PESAWAT TERBANG

Burung besi yang gagah

Melayang diudara, melintasi gunung sawah dan lautan

Pesawatku buatan putra bangsa

Menderu-nderu suaranya terbang menembus awan

Pesawatku kebanggaan negeri

Angkasa yang luas adalah jelajahmu

Berbagai negera kau datangi,

Berbagai pulau kau kunjungi

Siang malam tiada henti,

terbang melayang melayani penumpan

56

Page 57: Kumpulan Puisi Refisi

GADO GADO

Diracik indah gado-gado terhidang dipiring

Makanan khas Solo yang nikmat

Kentang, wortel buncis tertata rapi

Diramu bumbu kacang yang lezat

Disempurnakan dengan emping yang nikmat

Gado-gado makanan sehat

Disukai berbagai kalangan

Kaya miskin tua muda menikmatinya

Gado-gado buatan mbok Karto

Ciri khas kuliner Indonesia

57

Page 58: Kumpulan Puisi Refisi

HANDPHONE

Orang bilang handphone

Telepon genggam jaman sekarang

Komunikasi lebih mudah dan nyaman

Berbagai fasilitas ada

Lagu-lagu yang terdengar indah, internetan dengan siapa saja

Radio, televisi juga didalamnya

Handphone handphone

Siapa saja boleh memilikinya

Anak-anak sekolah sampai nenek-nenek tua

Semua mempunyainya

Handphone sahabat manusia, membantu manusia memudahkan

segala urusan

Jarak yang jauh terasa dekat,

Memudahkan bicara dengan teman

di dalam kota, diluar kota atau bahakan diluar negeri

Semua dapat terjangkau.

Handphone, telepon modern masa kini

Tehnologi peradaban manusia

58

Page 59: Kumpulan Puisi Refisi

BIS SEKOLAH

Dipinggir jalan kumenanti

Berseragam rapi dan bersepatu sudah pasti

Bis sekolah datang mengantarku belajar

Bersama teman-teman selalu rombongan

Bis sekolah dengan supir yang ramah

Dot….dot…..klakson berbunyi tanda bis telah datang

Setia setiap hari tanpa lelah dan jenuh

Tiada kenal hujan dan panas

Kau selalu datang mengantar

Bis sekolahku berwarna merah jambu

Bertuliskan selamat belajar selamat menuntut ilmu

Menambah semangatku selalu

Berangkat setiap pagi setiap hari

Membawaku menuntut ilmu

59

Page 60: Kumpulan Puisi Refisi

KORUPSI

Korupsi dimulai dari hal yang kecil

Menyontek ketika ulangan adalah awal korupsi

Selalu terlambat sekolah adalah ketidakdisiplinan awal dari korupsi

Selalu berbohong adalah bibit dari korupsi

Korupsi seperti tikus

Merusak tanaman padi ketika mulai menguning

Mencuri makanan ketika malam hari

Merusak baju dilemari atau

menyebarkan penyakit pes yang berbahaya

Korupsi adalah penyakit

Yang menggerogoti iman manusia

Yang menghancurkan tatanan bangsa

Yang menyengsarakan umat manusia

Mari kita basmi bersama korupsi yang melanda

Dimulai dari diri kita

DOKAR

Ke Yogyakarta kota budaya

Jangan lupa keliling kota,

60

Page 61: Kumpulan Puisi Refisi

Ke malioboro atau ke keraton

Ke kebun binatang gembiraloka atau ke taman pintar

Naik dokar kereta berkuda sambil melihat keindahan kota

Duduk dibelakang kusir pengendali kuda

Kuda berlari pelan mengangguk angguk

Tak tuk tak tuk suara sepatu kuda

Penuh irama riang gembira

Dokar kereta kuda

Kendaraan budaya Yogya

61

Page 62: Kumpulan Puisi Refisi

TELEVISI

Kotak ajaib itu bernama televisi

Menyiarkan berita, menyiarkan budaya bangsa

Banyak acara tersaji didalamnya

Dari sinetron sampai film sincan

Dari sepakbola sampai tenis meja

Berita didalam kota, diluar kota sampai diujung dunia ada

Kotak ajaib itu bernama televisi

Disetiap rumah dikota didesa ditepi pantai dan dipegunungan

Televisi selalu ada

Menemani hari-hari

Anak-anak, kakak-kakak, ibu-ibu, bapak-bapak, kakek-kakek dan

nenek-nenek

Semua suka televisi

Dari pagi sampai pagi televisi dan televisi

Menjadi teman penambah ilmu

Namun menjadi bencana bila menonton tak kenal waktu

62

Page 63: Kumpulan Puisi Refisi

63

Page 64: Kumpulan Puisi Refisi

64

Page 65: Kumpulan Puisi Refisi

65

Page 66: Kumpulan Puisi Refisi

66