KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

39
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

description

IKLIM

Transcript of KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Page 1: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

Page 2: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang), yaitu perubahan iklim secara lokal dan global.

Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah perubahan unsur unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata

Page 3: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Faktor Penyebab Perubahan Iklim Global

• Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas diatmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O).

• Sang surya yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bumi bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Apabila kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah “efek selimut” seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh “selimut gas” sehingga suhu bumi naik dan menjadi panas.

• Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal “selimut Bumi”, semakin panas pula suhu bumi.

Page 4: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Dampak Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai pemanasan global adalah sebagai berikut:

• a. Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik.

• b. Air laut naik maka akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut yang menimbulkan banjir di dataran rendah kalau di Indonesia seperti pantai utara Pulau Jawa, dataran rendah Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan lain-lain.

• c. Yang paling mencemaskan adalah berubahnya iklim sehingga berdampak buruk pada pola pertanian Indonesia yang mengandalkan makanan pokok beras pada pertanian sawah yang bergantung pada musim hujan. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Ini memukul pola pertanian berbasis air.

• d. Meningkatnya resiko kebakaran hutan

Page 5: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 6: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 7: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 8: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 9: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 10: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 11: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 12: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 13: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 14: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 15: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 16: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 17: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 18: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 19: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 20: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 21: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

El Nino dan La Nina• El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim.• El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat

Peru – Ekuador (Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global. Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena adanya up-welling (arus dari dasar laut menuju permukaan). Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember).

• Di Indonesia, angin monsun (muson) yang datang dari Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar juga berbelok menuju daerah tekanan rendah di pantai barat Peru – Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang. Sejak tahun 1980 telah terjadi lima kali El Nino di Indonesia, yaitu pada tahun 1982, 1991, 1994, dan tahun 1997/98. El Nino tahun 1997/98 menyebabkan kemarau panjang, kekeringan luar biasa, terjadi kebakaran hutan yang hebat pada berbagai pulau, dan produksi bahan pangan turun dratis, yang kemudian disusul krisis ekonomi.

• El Nino juga menyebabkan kekeringan luar biasa di berbagai benua, terutama di Afrika sehingga terjadi kelaparan di Etiopia dan negara-negara Afrika Timur lainnya. Sebaliknya, bagi negara-negara di Amerika Selatan munculnya El Nino menyebabkan banjir besar dan turunnya produksi ikan karena melemahnya upwelling.

Page 22: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

• La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. La Nina menurut bahasa penduduklokal berarti bayi perempuan. Peristiwa itu dimulai ketika El Nino mulaimelemah, dan air laut yang panas di pantai Peru – ekuador kembali bergerakke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin),dan upwelling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali.Dengan kata lain, La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelahterjadinya gejala El Nino.

• Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudra Hindia akan bergerak menuju Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air sehingga sering terjadi hujan lebat. Penduduk Indonesia diminta untuk waspada jika terjadi La Nina karena mungkin bisa terjadi banjir.

• Sejak kemerdekaan di Indonesia, telah terjadi 8 kali La Nina, yaitu tahun1950, 1955, 1970, 1973, 1975, 1988, 1995 dan 1999.

Page 23: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 24: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 25: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 26: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 27: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

FENOMENA GLOBAL IKLIM / MUSIM DI INDONESIA

Page 28: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta

dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan

terhadap perubahan iklim/cuaca

Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena global seperti El Nino, La Nina, Dipole Mode, dan

Madden Julian Oscillation (MJO), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter

Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia

Page 29: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun (1971-2000), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat 293 pola iklim, dimana 220 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (pola Monsun), sedangkan 73 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial), sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah, dan waktu terjadinya musim hujan dan musim kemarau kebalikan dengan daerah ZOM (pola Lokal).

Page 30: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Fenomena Global yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino dan La Nina • El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang

ditandai memanasnya suhu muka laut di Ekuator Pasifik Tengah atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia.

• Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Page 31: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

La Nina• Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan

anomali suhu muka laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah . Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia .

Page 32: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

2. Dipole Mode • Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer

di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI).

• Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

Page 33: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

3.Madden Julian Oscillation • Madden Julian Oscillation (MJO) mengindikasikan

osilasi aktivitas pertumbuhan awan-awan sepanjang jalur dimulai dari atas perairan Afrika Timur hingga perairan Pasisfik bagian barat (utara Papua).

• Periode osilasinya relatif pendek, sekitar 30-50 hari (intra seasonal). Dengan demikian analisis MJO terhadap penyusunan Prakiraan Musim Hujan lebih digunakan sebagai bahan pertimbangan khususnya untuk memprakirakan Awal Musim Hujan .

Page 34: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

Fenomena Regional yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

1. Sirkulasi Monsun Asia – Australia • Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di

Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali.

• Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia.

• Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia.

Page 35: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

2. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)

ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan.

Page 36: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt

3. Suhu Muka Laut di Wilayah Perairan Indonesia • Kondisi suhu muka laut di wilayah perairan

Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia.

• Jika suhu muka laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu muka laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.

Page 37: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 38: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt
Page 39: KULIAH KLIMAT AET PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.ppt