KUALITAS KAJIAN HADIS DI WEBSITE -...
Transcript of KUALITAS KAJIAN HADIS DI WEBSITE -...
KUALITAS KAJIAN HADIS DI WEBSITE
(Studi Terhadap Kajian-Kajian Hadis di Website https://
muslim.or.id)
OLEH:
AHMAD FARUK
NIM: 1420511008
TESIS
Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister
Studi Islam Program Studi Agama Dan Filsafat
Konsentrasi Studi al-Qur’an dan Hadis
YOGYAKARTA
2016
vi
ABSTRAK
Hadis Nabi SAW merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur‟an.
Peran hadis dalam ranah kehidupan manusia tidak hanya sebagai bayyan al-
Qur‟an melainkan lebih dari itu, hadis sebagai sumber hukum Islam ke dua
setelah al-Qur‟an. Sejak zaman Nabi SAW, penulisan serta pemahaman hadis
terus berkembang seiring dengan perkembangangan sumber daya manusia (SDM)
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. perkembangan ini dapat
dilihat dari generasi ke genarasi hingga saat ini.
Seiring dengan perkembanganan kultur budaya manusia, ilmu
pengetahuan dan pendidikan serta permasalahan yang semakin kompleks,
pemahaman terhadap teks-teks keagamaan al-Qur‟an dan hadis khususnya
mengalami perkembangan pula. Banyak ilmu baru yang lahir guna membantu
mentrasformasikan makna teks keagamaan ke konteks kehidupan manusia untuk
menjawab permasalahan-permasalahan yang semakin kompleks, seperti halnya
ilmu “hermeneutik”.
Selain itu, latar belakang intelektual manusia juga berpengaruh dalam
menentukan lahirnya pemahaman-pemahaman teks-teks al-Qur‟an dan hadis Nabi
SAW. Selain perkembangan sumber daya manusia perkembangan teknologi
informasi juga mewarnai pola fikir kehidupan masyarakat yang lebih memilih
“instan” dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu perkembangan teknologi saat
ini ialah internet.
Perkembangan teknologi internet sangat mempengaruhi pola fikir manusia
pada umumnya, salah satu yang di gandrungi bagian dari internet ialah website.
Website merupakan bagian penting dari internet, website berisikan informasi
akses yang lengkap seputar dunia pendidikan maupun non pendidikan. Untuk
menggali informasi, website begitu cepat memberikan informasi yang dinamis,
akurat serta efesien dan selalu “up to date”. Dengan kelebihan website yang
demikian sehingga membuat masyarakat memilih instan dalam menggali
informasi dibidang apapun. Salah satu informasi yang selalu di akses melalui
website ialah informasi ilmu pengetahuan dan pendidikan dalam hal ini tidak lain
ilmu al-Qur‟an dan Hadis Nabi SAW.
Melihat sifat website yang dinamis, akurat serta efesien seakan website
memiliki nilai lebih sebagai media dakwah di era modern ini. Akan tetapi
sebaliknya dengan mudahnya membuat website dan bisa dibuat oleh siapapun
bahkan gratis. Melihat mudahnya membuat seakan kualitas ininya perlu diuji.
Karena menginggat siapapun dan apapun latar belakang seorang bisa mengisi
website.
Dari latar belakang tersebut di atas, dalam tesisi ini penulis mencoba
berusaha meneliti satu dari sekian banyak website khusus dalam bidang kajian
hadis. sebagai fokus kajian penelitian ini ialah website https://muslim.or.id
sebagai salah satu website yang digunakan sebagai media dakwah di Indonesia.
Sedangkan fokus kajian penelitia penulis ialah menguji validitas kutipan teks
hadisnya serta melihat ragam pemahaman teks hadis di website tersebut.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas segala nikmat dan karunia Allah SWT.
Yang senantiasa melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah berupa tesis ini sebaik-baiknya. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga hari kiamat.
Penulis menyadari bahwa karya ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
terkait. Oleh karenanya penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Yudian Wahyudi, Ph. D. Selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta beserta seluruh jajarannya.
2. Prof. Noorhaidi Hasan, M.A, M. Phil., Ph. D., selaku direktur Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Rof‟ah, BSW, M.A, Ph. D., selaku kordinator Prodi S2 UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
4. Dr. Abdul Haris, M. Ag., selaku pembimbing yang telah memberikan
motivasi, arahan, serta bimbingan dengan penuh kesabaran sampai
tesis ini terselesaikan.
5. Segenap dosen prodi Agama dan filsafat konsentrasi al-Qur‟an dan
Hadis yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi
penulis untuk tugas dan tanggung jawab selanjutnya.
6. Poro kiyai wa bil Khusus: Drs. KH. Da‟in Arif, BSA beserta keluarga,
Drs. KH. Jalal Suyuthi beserta keluarga, dan KH. Haedar Muhaimin
Afandi beserta keluarga. Terimakasi atas doa yang dan dukungannya
moral maupun spiritual semoga ilmu yang telah diberikan semoga
bermanfaat dunia dan akhirat. Amiin sebagai orang tua yang selalu
mernberi dukungan moral, materi serta doanya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ini tepat waktu.
Saudara-saudaraku tercinta: Yasin (kakak), Muhammad Yusuf (Adik),
dan Istiqamah (adik), terimakasih atas doa dan dukungannya.walaupun
kalian jauh di seberang pulau ini, kecintaan kita tidak pemah terkikis
oleh jarak dan waktu.
Segenap teman-teman Studi Qur'an dan Hadis angakatan tahun 2014,
dan seluruh teman-teman dipondok pesantren seperjuangan di Pon-Pes
Al-Hikmah Purwoasri Kediri, Jawa Timur, Pon-Pes. Wahid Hasyim
Yogyakarta, dan Pon-Pes. Al-Munawir Krapyak, Yogyakarta.
Penulis menyadari tanpa bantuan Bapak, Ibu, saudara-saudar dan teman-
teman semua niscaya karya ini tidak dapat diselesaikan. Sernoga Allah SWT
membalas segala bentuk dukungan dan doa dari semuanya. Amiin.
lhassalamualaikum, Wr, ltB
8.
13 Juni 2016,
NIM:t1420511008
vlll
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan surat keputusan bersama menteri agama RI dan menteri
pendidikan dan kebudayaan RI Nomor: 158/1987 dan 0543b/u/1987, tanggal 22
januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا
ة
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ز
ش
س
ش
ص
ض
ط
Alif
Ba>’
Ta>’
Sa>’
Jim
H}a>’
Kha>’
Dal
Żal
Ra>’
Zai
Si>n
Syi>n
S{a>d
D{a>d
T{a>’
Tidak dilambangkan
b
t
s|
j
h}
kh
d
ż
r
z
s
sy
s}
d{
t}
Tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
x
ظ
ع
غ
ف
ق
ك
ل
و
و
ء
Z{a>’
‘Ayn
Gayn
Fa>’
Qa>f
Ka>f
La>m
Mi>m
Nu>n
Waw
Ha’
Hamzah
Ya>
z}
‘
g
f
q
k
l
m
n
w
h
‘
Y
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik
ge
ef
qi
ka
‘el
‘em
‘en
we
ha
apostrof
ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap
يتعددة
عدة
ditulis
ditulis
Muta’addidah
„iddah
C. Ta’ marbutah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h
حكة
عهة
كساية األونيبء
Ditulis
ditulis
ditulis
H}ikmah
'illah
Karāmah al-auliyā'
xi
ditulis Zakāh al-fit}ri شكبة انفطس
2. Bila di ikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah
نيبءكسية االو ditulis Karamah al-Auliya‟
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dhamah
ditulis atau h.
ditulis Zakah al-Fitri شكبة انفطس
D. Vokal Pendek
_____
فعم
_____
ذكس
__ ___
يرهت
fath}}ah
kasrah
d}amah
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
fa’ala
i
żukira
u
yażhabu
E. Vokal Panjang
1
2
3
4
Fath}ah + alif
جبههية
Fathah + ya’ mati
تسي
Kasrah + ya’ mati
كسيى
D{ammah + wawu mati
فسوض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Ā
jāhiliyyah
ā
tansā
i
karim
ū
furūd}
xii
F. Vokal Rangkap
1
2
Fath}ah + ya’ mati
ثيكى
Fath}ah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof
ااتى
اعدت
تىشكس نئ
ditulis
ditulis
ditulis
a’antum
u’iddat
la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan
huruf "al".
انقسا
انقيبس
انسبء
انشس
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
al-Qur’ān
al-Qiyās
al-Samā’
al-Syam
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
انفسوض ذوى
انسة اهم
Ditulis
Ditulis
żawi al-furūd}
ahl al-sunnah
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... i
HALAMAN BEBAS PLAGIASI ............................................................... ii
NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................ iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS ....................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITASI ..................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR DESAIN COVER WEBSITE ................................ xvi
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
C. Tujuan dan kegunaan Penelitian .................................................... 8
D. Telaah Pustaka ................................................................................ 9
E. Kerangka Teori ............................................................................. 11
F. Metode penelitian ........................................................................ 17
G. Sistematika pembahasan .............................................................. 19
xiv
BAB II: KAJIAN HADIS DI WEBSITE YANG BERBAHASA
INDONESIA ........................................................................ 21
A. Pengertian dan sejarah perkembangan Website ............................ 21
B. Fungsi dan Karaktristik Website .................................................. 24
C. Website Media Kajian Hadis ........................................................ 26
D. Metode dan Pendekatan Pemahaman Hadis ................................. 42
BAB III: TELAAH TERHADAP VALIDITAS KUTIPAN TEKS-
TEKS HADIS DI WEBSITE https://muslim.or.id ................................ 57
A. Tema-Tema Kajian Hadis di website https://muslim.or.id ............ 59
B. Validitas Rujukan Teks-Teks Hadis Dalam website
https//muslim.or.id ........................................................................ 82
BAB IV: TELAAH TERHADAP MODEL PEMAHAMAN KAJIAN
HADIS DI WEBSITE https://muslim.or.id ...................... 110
A. Kategori Tema Kajian Hadis Dalam website https://muslim.or.id
..................................................................................................... 111
B. Telaah Terhadap Model Pemahaman Hadis di website
https://muslim.or.id ..................................................................... 113
1. Ilmu Hadis dan Musthala al-Hadis ....................................... 113
2. Pendidikan dan Pengetahuan Islam ...................................... 121
3. Akidah dan Akhlak ............................................................... 127
xv
4. Fiqih dan Muamalah ............................................................. 134
5. Hukum Islam ........................................................................ 140
6. Keutamaan-Keutamaan ........................................................ 145
BAB V: PENUTUP ............................................................................... 151
A. Kesimpulan .................................................................................. 151
B. Saran-saran ................................................................................ 154
xvi
DAFTAR GAMBAR DESAIN COVER WEBSITE
Gambar 1.1: desain cover website https://muslim.or.id ........................... 29
Gambar 1.2: desain cover website http://pusatkajianhadis.com ............... 32
Gambar 1.3: desain cover website http://www.piss-ktb.com ................... 36
Gambar 1.4: desain cover website http://warungustadz.com ................... 38
Gambar 1.5: desain cover website http://www.alquran-sunah.com ......... 40
Gambar 1.6: desain cover website https://kajian.net ................................ 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Problem pemahaman hadis Nabi merupakan persoalan yang sangat
urgen. Hal demikian berangkat dari realitas hadis sebagai sumber kedua ajaran
Islam setelah al-Qur’an yang dalam banyak aspeknya berbeda dengan al-
Qur’an. Sejarah mencatat, terkodifikasinya al-Qur’an relatif dekat dengan
masa hidup Nabi, diriwayatkan secara mutawatir dan dijaga otensitasnya oleh
Allah dan secara kualitas lebih dibandingkan hadis.1
Hadis bagi umat Islam merupakan suatu yang penting karena di
dalamnya terungkap berbagai tradisi yang berkembang di masa Rasulullah
SAW. Tradisi-tradisi yang hidup di masa kenabian tersebut mengacu pada
kepribadian Rasulullah sebagai utusan Allah SWT. Oleh karena itu,
keberlanjutannya terus berjalan dan berkembang sampai sekarang. Adanya
keberlanjutan itulah sehingga umat manusia di zaman sekarang bisa
memahami, merekam dan melaksanakan tuntunan ajaran Islam.2 Sebuah hadis
dapat dijadikan sebagai dalil dan argumen yang kuat (hujjah) apabila
memenuhi syarat-syarat kesahihan, baik dari aspek sanad, maupun matan.3
1 Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi, (Yogyakarta: Sukses Offset,
2008), hlm. 1. 2 M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks ke Konteks, (Yogyakarta:
TERAS 2009), hlm.1. 3 Umi sumbulah, Kritik Hadis Pendekatan Historis Metodologis, (Malang: SUKSES
Offset, 2008), hlm. 13.
2
Seiring dengan perkembangan ilmu hadis yang begitu signifikan
dalam isi maupun materi, ilmu hadis memiliki klasifikasi standar yang
memadai sebagaimana yang telah diteliti oleh para ulama hadis. Adapun
standar variasi tersebut adalah4pertama: masa kelahiran hadis dan
pembentukan masyarakat Islam. Periode ini ditandai dengan penyampaian
hadis oleh Nabi Muhammad SAW dengan cara lisan, tertulis ataupun dengan
domonstrasi praktis. Pada masa ini penjagaan hadis dilakukan dengan cara
menghafal dan terkadang sebagian sahabat tertentu diperbolehkan menuliskan
hadis-hadis yang diperolehnya. Kedua: Masa pematerian dan penyedikitan
riwayat. Masa ini berjalan pada masa pemerintahan Khulafa’ al-Ra>syidi>n (11-
40 H). Masa ini ditandai dengan upaya sahabat besar dalam menerima dan
meriwayatkan hadis. Pada masa ini hanya riwayat-riwayat saja yang dapat
diterima. Ketiga: masa penyebaran keberbagai wilayah. Masa penyebaran ini
pelopornya adalah para sahabat kecil, dan tabi’in besar dan berakhirnya
Khulafa’ al-Ra>syidi>n sampai awal dinasti Muawiyyah pada abad pertama
hijriah. Dan masa ini hadis sudah tersebar ke berbagai wilayah kekuasaan
Islam sampai ke Afrika. Keempat: masa pembukuan hadis dimulai pada abad
ke-2 hijriah. Kitab hasil kodifikasi pada masa tersebut adalah Muwat}t}a’ karya
Imam Malik Ibnu Anas. Kelima: masa penyaringan, pemeliharaan dan
pelengkapan. Masa ini dilakukan satu abad penuh sampai ahir abad ke-3. Pada
masa ini bermunculan kitab hadis di antaranya: Musnad Ahmad, al-Kutub al-
4 M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis Dari Teks ke Konteks, hlm. 5-9.
3
Sittah.5 keenam: masa pembersihan, penyusunan, penambahan dan
pengumpulan hadis. Masa ini berawal dari abad ke-4 sampai jatuhnya kota
Bagdad tahun 656 H. Dan pada masa ini ulama’ yang berperan adalah ulama
muta’akhiri>n. Adapun kegiatan yang dilakukan hanyalah mengutip kitab-kitab
hadis yang telah ditadwin oleh ulama abad-2 dan abad-3, oleh karenya corak
kitab pada masa ini dan sesudahnya sudah beragam. Seperti yang dilakukan
oleh Ismail ibn Ahmad yang menghimpun kitab shahi>h al-Bukha>ri, dan shahi>h
Muslim dalam satu kitab. Ketujuh: masa pensyarahan, penghimpunan,
pentakhrijan dan pembahasan hadis. Rentang waktu relatif panjang dimulai
tahun 656 H sampai sekarang. Masa ini merupakan kelanjutan masa
sebelumnya dan menambah semakin banyaknya khazana hasil tadwin ulama
hadis. Jika dihubungkan dengan sejarah rentetan dari perkembangan ilmu
hadis, maka masa ini disebut dengan masa ke emasan bagi ulu>mul al-Hadi>s.
Oleh karena itu, tidaklah heran jika perkembangan ilmu hadis telah
meyempurnakan dirinya dengan berbagai karya. Di antara karya-karya pada
masa ini adalah Syarh} Shahi> al-Bukha>ri (Fath al-Ba>ri>), dan Irsya>d al-Sa>ri
karya al-Asqalani, Umadat al-Qari karya Muhammad ibn Ahmad al-Aini dan
Irsyad al-Sari karya al-Qastalani. Hal serupa juga ditemukan pada kitab-kitab
lain seperti seperti shahi>h Muslim, sunan al-Nasa>’i dan sunan al-Tirmiz|i.6
Pada tahap awal kehadirannya, kajian hadis dilakukan di ruang publik
secara langsung (live). Di sana Nabi SAW dan para sahabatnya bertatap muka.
5M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Syarah Hadis, (Yogyakarta: SUKA Press, 2012),
hlm. Ix. 6 Ibid, hlm. X.
4
Sehingga para sahabat pada gilirannya menyampaikan hadis yang sudah
diterimanya kepada para muridnya. Dan begitulah seterusnnya.7
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern kajian-
kajian keislaman sudah semakin berkembang pula, sehingga bagi pengkaji
hadis-hadis Nabi SAW antara guru dalam hal ini adalah penulis/ pensyarah
teks hadis tidak lagi harus bertatap muka dengan murid atau pengkaji hadis
(pembaca teks), seperti halnya mempelajari hadis melalui media online seperti
website.
Website merupakan media akses informasi internet. Website
merupakan tempat untuk mengakses informasi-informasi yang berbentuk teks,
gambar, animasi ataupun suara. Situs website ini dibuka melalui program
penjelajahan (browser), seperti internet eksploler (IE), firefox, mozila,
netscape, safari dan opera.
Website bersifat multimedia dan informasi yang didistribusikan
melalui hyperlink. Pengguna website ini dapat mengakses informasi secara
surfing, yaitu mengakses untuk memperoleh informasi dari satu link ke link
lain tanpa ada batas ruang dan waktu. Situs website memiliki sifat statis dan
dinamis. Dikatakan statis apabila isi informasi dari situs website bersifat tetap
atau dikatakan juga jarang berubah dan isi informasinya searah, yakni hanya
dari pemilik situs website. Sedangkan situs website dikatakan bersifat dinamis
karena isi informasinya selalu berubah–ubah dan isi informasinya interaktif.
Dalam arti dua arah yang berasal dari pemilik serta pengguna situs website.
7 Saifuddin Zuhri dan Ali Imron, Model-Model Penelitian Hadis Kontemporer,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. Xvii.
5
Situs website juga dikatakan dinamis karena dapat di up date oleh pengguna
ataupun pemilik situs website.
Website yang dipahami sebagai tempat untuk “memajang” informasi
secara online memiliki banyak link terkait dan dapat memuat informasi tidak
terbatas. Disisi lain, maraknya fenomena cybercrime dengan berbagai
tingkatan dan jenis kejahatan. Website sebagai media online dan media
komunikasi virtual sebagai media transaksi legalitasnya masih dipertanyakan.
Meneliti kualitas hadis di website, dengan teori website yang dinamis,
efesien serta efektif sebagai media dakwah di era modern ini seakan-akan
website memiliki nilai plus tersendiri. Dengan keunggulan tersebut, jelas
menjadi alternatif bagi masyarakat di era modern untuk mengakses informasi
secara oline baik dibidang agama maupun dibidang ilmu-ilmu lainnya. Di sisi
lain, website bukan berarti tidak memiliki kelemahan. Dengan kemudahan
membuat website, bahkan gratis membuatnya banyak website-website
disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan pribadi atau
instansi.
Selain kemudahan membuat website, sifat website yang dinamis dan
terbuka serta terhubungnya antara link satu ke link yang lain membuat banyak
disalah gunakan. Kasus-kasus seperti ini bisa terjadi di website-website yang
bebas tanpa ada pengamanan yang di awasi secara berkala. Seperti copy paste
tulisan / dokumen dari website satu ke website yang lain. Di sisi lain
banyaknya pengguna yang menulis hanya sebagai “hiburan” yang sebenarnya
penulis tidak memiliki keahlihan dibidangnya. Dari kelemahan ini, Dr. Abdul
6
Haris berpendapat, bahwa tulisan-tulisan di website adalah “sampah”.8
Dengan demikian peneliti beranggapan perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai kajian-kajian hadis di website tersebut yang dianggap masih banyak
problem.
Terlepas dari fungsi website serta sifatnya yang dinamis, serta
mengingat hadis Nabi SAW memiliki peran penting di ranah kehidupan umat
Islam sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur’a>n al-Kari>m. Dengan
demikian perlu adanya kejelasan terhadap kajian-kajian hadis di website.
Peneneliti sebenarnya memiliki kegelisahan dari mana harus memulia
penelitian ini?. Sedikit banyak peneliti terinspirasi dari buku karya Saifuddin
Zuhri Qudsy dan Ali Imran mengenai model-model kajian hadis kontemporer.
Dari buku tersebut, penulis terinspirasi dari penelitian pada studi kasus hisab
rukyat. Dari situ, peneliti nantinya berharap menemukan sebuah gagasan yang
dapat memberikan jawaban atas problem-problem yang dianggap masalah
dalam kajian hadis khususnya di website.
Untuk lebih spesifik, pada penelitian ini, penulis memfokuskan kajian
hadis pada website https://muslim.or.id, dengan asumsi bahwa pada website
tersebut kajian hadis yang disajikan sangat komplek. Mulai dari kajian di
bidang hukum, sosial, fiqih, muamalah, akidah dan akhlak. Selain cakupan
yang luas pada kajian hadis di website https://muslim.or.id ini juga memiliki
penjelasan yang cukup memadai dan data yang up date sehingga menurut
peneliti pada website https://muslim.or.id ini cukup mumpuni sebagai obyek
8 Disampaikan dalam mata kuliah “Studi hadis di Indonesia” di kelas pascasarjana UIN
Sunan kalijaga jurusan SQH, pada 17 April 2015.
7
kajian penelitian karya ilmiah dalam bidang hadis khususnya. Selain
banyaknya versi kajian, statistik pengunjung dalam website cukup banyak.
Menurut data yang diambil dari http://www.statscrop.com bahwa pengunjung
harian website ini mencapai 6581 sedangkan tampilan harian mencapai 9477.9
Dan website https://muslim.or.id merupakan salah satu website yang sangat
popular. Website https://muslim.or.id menurut situs http://www.statscrop.com
dibuat pada tanggal 2 Mei 2005 dan di update datanya pada tanggal 2 Mei
2012.10
Dengan demikian, dari latar belakang di atas ada dua objek rumusan
masalah yang menajdi fokus kajiannya pada penelitian ini, yaitu kajian
pertama adalah uji validitas kutipan teks-teks hadis dan rumusan kedua adalah
difokuskan pada model pemahaman penulis di website https://muslim.or.id
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis memfokuskan
kajian hadis di website https://muslim.or.id pada:
1. Bagaimana Validitas kutipan teks-teks hadis yang ada dalam website
https://muslim.or.id? Pada rumusan masalah ini penulis menguji validitas
kutipan teks-teks hadis tersebut berdasarkan rujukannya, apakah teks-teks
kutipannya sesuai atau tidak.
9 http://www.statscrop.com/www/muslim.or.id, di akses 15 Juli 2016.
10 Ibid,,
8
2. Bagaimana model pemahaman yang di website https://muslim.or.id? Pada
bagian ini penulis memaparkan ragam pemahaman terhadap teks-teks
hadis di website https://muslim.or.id tersebut. Pada bagian ini, penulis
menggunakan metode klasik atau metode kontemporer dengan
pendekatan-pendekatan tertentu seperti tekstual dan kontekstual.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian:
a. Menggambarkan ragam tulisan kajian-kajian hadis di website
yang memiliki validitas rujukan yang mumpuni dan tidak
mumpuni.
b. Menganalisis model pemahaman (Syarh) penulis hadis terhadap
kajian-kajian hadis di website https://muslim.or.id.
2. Kegunaan penelitian :
a. Mengingat penelitian ini merupakan “penelitian awal”,
semaksimal mungkin penulis memberikan kontribusi pada kajian
website ini. Sehingga, secara umum penulis memberikan
penjelasan-penjelasan kepada pembaca terkait kajian hadis-hadis
di website https://muslim.or.id dari segi validitas kutipan teks-teks
hadisnya dan model-model pemahamannya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan baru
dalam keilmuan Islam khususnya di bidang ilm al-H}adi>s.
9
D. Telaah Pustaka
Dari hasil mini riset, penulis menemukan sebuah buku dengan judul
“Model-Model Kajian Hadis Kontemporer” yang ditulis oleh Saifuddin Zuhri
Qudsy dan Ali Imron, dalam buku tersebut ada bab dengan judul “Model
Penelitian Hadis di Media Masa: kekerasan Verbal di media masa akibat
pluralitas interprestasi hadis-hadis hisab rukyat”. Dari penelitian tersebut
penulisnya memfokuskan objek kajiannya adalah pada kajian hisab rukyat
antara NU dan Muhammadiyyah dalam menyikapi perbedaan hari raya.
Sebagai sumber kajiannya, adalah media online di Indonesia seperti: rakyat
merdeka online (http:// www.rmol.co), detik.com (http:// news.detik.com), oke
zone (http:// www.oke zone.com.), website resmi Muhammadiyyah dan
website resmi NU.11
Selain di atas terdapat pula penelitian skripsi dengan judul”konsep
desain komunikasi visual website muslim.or.id sebagai media dakwah”
penelitian tersebut berbentuk skripsi yang ditulis oleh Bayu Budi Utomo tahun
2014. Secara umum penelitian tersebut merumuskan bagaimana konsep desain
visual website muslim.or.id dalam penggunaan unsur-unsur desain sebagai
media dakwah?12
Jika diteliti, dari rumuan masalah tersebut Bayu Budi Utomo meneliti
website https://muslim.or.id ditinjau dari desain visualnya saja, seperti unsur-
unsur desain yang mencaku penggunaan garis, penggunaan bidang,
11
Saifuddin Zuhri Qudsy dan Ali Imron, Model-Model Penelitian Hadis Kontemporer,
hlm. 33. 12
Bayu Budi Utomo, Konsep Desain Komunikasi Visual Website Muslim.Or.Id Sebagai
Media Dakwah: skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hlm. 6.
10
penggunaan simbolis, penggunaan warna, penggunaan tipografi, penggunaan
fotografi, dan penggunaan tata letak. Selain unsur desain pemaparan peneliti
mencakup prinsip keseimbangan dengan pemaparan seperti penggunaan garis,
bidang, simbolisme, warna, tipografi dan tata letak.13
Selain kedua buku dan penelitian karya ilmiah di atas, ada penelitain
lainnya yang berkaitan dengan media website. Kajian tersebut berjudul
“Optimalisasi Penggunaan Website Sebagai Media Publikasi Pengelola Zakat
Oleh Lembaga Dompet Dhuafa”. Penelitai tersebut berbentuk skripsi di UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta yang ditulis oleh Khairun Ni’mah pada tahun
2015.14
Dalam penelitian tersebut Khairun Ni’mah membahas website sebagai
optimalisasi pengembangan zakat. Adapun pemaparannya yang ada dalam
penelitiannya yaitu penulisnya memaparkan bagaimana website yang dinilai
memiliki akurasi kecepatan informasi, updating informasi, interaktif,
multimedia, kapasitas muatan besar dan terhubung dengan sumber lain dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk menglola zakat. Dengan landasan teori
website yang demikian, peneliti mencoba untuk mengoptimalisasi kelebihan
tersebut dengan tujuan untuk menyebarkan informasi serta pelayanan zakat.
Penelitian lain berkaitan dengan media website berjudul “Tinjauan
Hukum Islam Terhadap Jual Beli Dengan Model Periklanan Website
Tokobagus.Com”. penelitan tersebut berbentuk skripsi yang ditulis oleh
13
Ibid, hlm. 43-66. 14
Khairun Ni’mah, Optimalisasi Penggunaan Website Sebagai Media Publikasi
Pengelolahan Zakat Dompet Dhuafa’, skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015, hlm. Cover.
11
Rahmat Anwar Ferdian pada tahun 2013.15
Dalam penelitiannya, Anwar
memaparkan tinjauan hukum Islam berkaitan dengan jual beli online. Sebagai
onjek kajiannya website tokobagus.com. dalam pemaparannya Anwar
menjelaskan dua poin, yaitu; pertama praktek jual barang bekas dengan model
periklanan online tokobagus.com dengan meninjau bagaimana proses
terjadinya jual beli dan permasalahan yang sering muncul dalam praktek
model jual beli online.
Kedua; Anwar menganalisis penyelesaian masalah terhadap kasus-
kasus terjadinya manipulasi di media online dengan tinjauan hukum Islam.
Sebagai objeknya, Anwar meninjau persepektif akad salam dalam model
periklanan online dan meninjau praktek yang terjadi dalam periklanan online
yang terjadi di lapangan.
E. Kerangka Teori
Untuk menelusuri secara mendalam tentang kajian hadis Nabi SAW di
website yang berbahasa Indonesia, kajian ini tetap mempertimbangkan yang
lazim dalam ilmu hadis, yaitu ilmu hadis riwayah dan ilmu hadis dirayah.
Hadis Nabi SAW sebagaimana telah dikodifikasikan dalam kitab-kitab hadis,
memiliki dua unsur yang berbeda, yaitu unsur sanad dan unsur matan.
Sanad adalah jalan yang menghubungkan matan hadis kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sanad merupakan sandaran hadis atau
refrensi sumber yang memberitakan hadis. Matan ialah materi berita, yakni
15
Rahmat Anwar ferdian, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Dengan Model
Periklanan Website Tokobagus.Com, skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013, hlm. cover.
12
lafadz teks hadisnya, berupa perkataan, perbuatan atau taqrir, baik
disandarkan kepada Nabi SAW, sahabat atau tabi’in yang letaknya dalam
suatu hadis dalam penghujung sanad.16
Sehingga dengan demikian dalam
setiap kajian hadis unsur sanad dan matan merupakan suatu yang penting yang
tidak bisa dipisahkan begitu saja.
Sebagai sumber hukum ke dua setelah al-Qur’an, hadis tidaklah
sebagaimana al-Qur’an adanya, kecuali hadis hadis yang mutawatir,17
keberadaan hadis sebagai sumber hukum selalu dipertanyakan. Terlebih lagi
jika hadis tersebut tidaklah relevan dengan permasalahan. Ada empat unsur
mendasar yang perlu dipelajari terkait dengan hadis-hadis Nabi, yaitu
historisitas, otentisitas, otoritas dan interprestasi.
Historisitas adalah pengetahuan tentang asal usul hadis dan sejarah
sunah terkait degan budaya masyarakat Arab pra Islam. Otensitas adalah
mempelajari hadis yang berkaitan dngan apakah benar-benar hadis berasal dari
Nabi atau bukan. Sedangkan otoritas berkaitan dengan apakah yang semua
diberi lebel hadis otomatis dijadikan dalil agama oleh ulama? Dalam hal ini
hadis mutawatir, Karena tidak diragukan otensitasnya. Ia menjadi dalil agama
serta mempunyai daya kuat yang harus di ikuti oleh semua umat Islam.18
Hadis sebagai laporan mengenai diri Nabi saw, tidak lepas dai daya
tangkap sahabat akan laporan tersebut. Manusiawi jika rekaman tersebut tidak
16
Endang Soetari, Ilmu Hadis, (Bandung: Amal Bakti Press, 1997), hlm. 25. 17
Secara etimologi, kata mutawwatir berarti: Mutatabi (beriringan tanpa jarak). Dalam
termologi ilmu hadis ia merupakan hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak dan berdasarkan
logika mereka mustahil akan sepakatberbuat dusta. Nur Sulaiman, Antologi Ilmu Hadis, (Jakarta:
Gaung Persada Pres, 2009), hlm. 86. 18
Dwi Hariyono, Hadis Dalam Fatwa dan Permasalahan Kontemporer, hlm. 14
13
sama persis antara sahabat yang menyaksikan pristiwa, prilaku ataupun
ucapan Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan latar belakang dan tingkat
intelektualitas mereka yang berbeda-beda. Berdasarkan pertimbangan
demikian ada indikasi bahwa hadis dan sunah telah diwarnai oleh intervensi
sahabat dan periwayatan generasi setelahnya. Perbedaan pemahaman semakin
menajam dengan semakin menjauhnya jarak dan waktu dari Rasulullah SAW
ke masa selanjutnya melalui realitas yang berbeda-beda. Sehingga dari sini
sejarah pengetahuan pemahaman hadis dari generasi ke genarasi perlu
diketahui.
1. Pendekatan pemahaman kontekstual
Pendekatan kontekstual hadis dilakukan setelah beberapa
pertimbangan, pertama adalah pertimangan teks atau materi hadis,
kemuadian mempertimbangakan konteks yaitu kajian historis pada saat
hadis itu muncul dengan melihat kondisi sosial masyarakat pada saat
tersebut. Setelah melalui dua proses analisis teks dan konteks, maka
selanjutnya menuju kontekstualisasi, yaitu bagaimana menerjemahkan
hadis dalam kehidupan kekinian. Adapun teori yang ditawarkan adalah
sebagai berikut: Takhrij al-hadis, penelitian sanad dan penelitian matan.
Matan sebagai objek penelitian ilmu hadis merupakan objek material,
karena matan hadis merupakan isi dan materi hadis yang diriwayatkan.
Dalam memahami hadis secara kontekstual, Zuhri menawarkan
pendekatan untuk melakukan kritik terhadap hadis: pertama, pendekatan
kebahasaan, meliputi mengatasi kata-kata sukar dengan asumsi riwayat bil
14
makna, ilmu gharib al-hadis, memahami secara hakikiyah dan majaziyyah.
Kedua, penalaran induktif dengan mengimplikasikan dua teori
menghadapkan hadis dengan al-Qur’an, menghadapkan hadis dengan ilmu
pengetahuan. Ketiga, penelaran deduktif dan ke empat, pendekatan
hermeneutik.19
Sedangkan dalam memahami hadis terkait dengan isu-isu aktual
kontemporer ada beberapa tahapan dan teori yang dapat dijadikan
landasan, Yusuf Qardawi delapan tahapan dalam memahami hadis:20
a. Memahami as-Sunah sesuai dengan petunjuk al-Qur’an.
b. Menggabungkan hadis-hadis yang terjalin dalam tema yang
sama.
c. Menggabungkan atau mentarjih hadis-hadi yang bertentangan.
d. Memahami hadis-hadis sesuai latar belakangnya, situasi dan
kondisinya serta tujuan-tujuannya.
e. Membedakan antara sarana yang berubah-ubah dan tujuan yang
tetap dari setiap hadis.
f. Membedakan antara faktor dan metafora dalam memahami
hadis.
g. Membedakan alam ghaib dan yang nyata.
h. Memastikan konotasi makna dan kata-kata dalam hadis.
Nurun Najwa menawarkan dua metode untuk memahami hadis
Nabi, yaitu;21
19
Ibid hlm. 17. 20
Yusuf Qardawi, Bagaiman Memahami Hadis Nabi SAW, (Bandung: Karisma, Cet.4,
1997), hlm. 92.
15
a. Metode historis. Digunakan untuk menguji validitas sumber-
sumber dokumen (teks-teks hadis) sebagai peninggalan masa
lampau yang dijadikan rujukan. Yakni mengupas otentisitas
teks-teks hadis dari aspek sanad (kritik eksternal) dan aspek
matan (kritik internal).
b. Metode hermeneutik. Metode ini untuk memahami pemahaman
terhadap teks-teks hadis dengan mempertimbangakan teks hadis
yang memiliki rentan yang cukup panjang antara Nabi SAW dan
umat islam sepanjang masa. Terkait dengan kontekstual,
hermeneutik dipandang sebagai sebuah teori yang mampu
menjawab teka teki dialektik antara audiens, pensyarah teks,
kontek, dan kontekstualitas.
2. Pendekatan pemahaman tekstual
Pendekatan tekstual terhadap pemahaman teks-teks keagamaan
didasari atas asumsi bahwa teks tersebut mengandung makna yang
universal, abadi dan berlaku disegala waktu dan tempat. Hal ini
disebabkan oleh adanya keyakinan bahwa teks tersebut adalah firman
Tuhan yang memiliki sifat keabadian. Untuk itulah, makna lahir dari teks
tersebut dianggap kekal dan tidak akan pernah berubah.
Hadis Nabi SAW sebagaimana yang diungkapkan Syuhudi Ismail,
merupakan salah satu sumber utama agama Islam disamping al-Qur’an
yang mengandung sifat universal temporal dan lokal. Untuk itulah,
21
Dikutip dari Dwi Hariyono, Hadis Dalam Fatwa dan Permasalahan Kontemporer,
hlm. 19.
16
mungkin saja satu hadis lebih tepat dipahami secara tersurat (tekstual),
sedangkan hadis tertentu lebih tepat dipahami scara tersirat (kontekstual).
Pemahaman hadis secara tekstual bila hadis yang bersangkutan, yaitu
terkait sekitar persoalan hadis tersebut dari latar belakang terjadinya dan
tetap menuntut pemahaman sesuai kehendak teks tersebut. Sedangakan
pemahaman kontekstual dilakukan dibalik teks suatu hadis, adanya
petunjuk yang kuat yang seharusnya hadis dipahami dan diterapkan tidak
sebagaimana yang tersurat. untuk melakukan pilihan pemahaman yang
dinilai tepat, diperlukan kegiatan pencarian Qarinah-qarinah atau indikasi
yang relevan dengan matan hadis yang bersangkutan dilihat dari segi-segi
yang berhubungan dengannya. Untuk mendapatkan suatu qarinah,
diperlukan kegiatan ijtihad dan kegiatan tersebut dilakukan ketika sudah
jelas kualitas sanad hadis yang bersangkutan.
Melihat bahwa ajaran Islam terbagi menjadi ajaran yang universal,
temporal dan lokal Ismail cenderung yang tekstual dalam memahami
hadis-hadis yang terkait dengan akidah, ibadah dan hal-hal yang berkaitan
dengan halal dan haram. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan
masalah sosial ekonomi, sosial politik dan sosial kemasyarakatan yang
tidak bersangkutan dengan halal dan haram, maka Ismail cenderung
kontekstual. Pendekatan pemahaman seperti yang berkaitan dengan
aqidah, halal dan haram merupakan ajaran yang bersifat universal,
sedangkan aspek soial ekonomi, sosial politik dan sosial masyarakat
bersifat temporal dan lokal.
17
F. Metode Penelitian
Sumber penelitian pada kajian ini terdiri dari kajian-kajian hadis baik
yang dianggap banyak diminati oleh pembaca (rider text) sebagai wacana atau
sumber kajian, yang didokumentasikan pada website https://muslim.or.id yang
banyak mengkaji hadis. Penelitian ini termasuk katogeri penelitian kuantitatif.
Adapun metode yang digunakan sebagai berikut:
1. Sumber data
a. Sumber data Primer
Data primer merupakan sumber pokok peneliti, pada kajian ini
sebagai sumber pokok peneliti adalah website
https://muslim.or.id. Website yang dikatakan cukup aktif saat ini
dalam meng up date data informasi kajian seputar kajian
keislaman.
b. Sumber-sumber skunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku atau karya
ilmiah yang dapat mendukung penelitian, baik yang terkait
dengan buku-buku ulu>m al-hadi>s , internet, media masa atau yang
berkaitan dengan teori atau materi-materi hadis.
2. Tehnik pengumpulan data
Data merupakan unit informasi yang direkam media yang
dapat dibedakan dengan data lain, dapat di analisis dan relevan dengan
problem tertentu. Data merupakan informasi dari sebuah gejala yang
harus dicatat, lebih tepatnya adalah merupakan “rasion d’entre”
18
seluruh proses pencatatan. Persyaratan pertama yang paling jelas
adalah bahwa informasi dapat dicatat oleh para pengamat dengan
mudah, dapat dibaca dengan mudah oleh mereka yang harus
memperosesnya, akan tetapi data tidak mudah diubah oleh tipu daya
berbagai maksud yang tidak jujur.22
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan
data primer untuk keperluan peneliti, pada kajian hadis di website
https://muslim.or.id ini, peneliti menggunakan tehknik pengumpulan
data secara opservasi (pengamatan). Pada kajian ini, peneliti
mengamati setiap gejala pada objek yang tampak pada sampel-sampel
yang telah ditentukan peneliti.
3. Metode analisis data
Analisis data adalah proses pengaturan urutan data,
mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategorisasi dan satuan uraian
dasar. Analisis data merupakan rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar
sebuah fenomena memiliki nilai sosial akademis dan ilmiah.23
Pada kajian ini, pertama-tama peneliti mengambil data dari
sampel-sampel yang sudah diambil dari website muslim.or dari
bebrapa penulis dan tema-tema yang berbeda, kemudian dianlisis
secara ilmiah yang mencakup kutipan hadis sebagai uji validitas
22
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2011),
hlm. 79. 23
Ibid,,hlm.96.
19
kutipan teks hadis, dan pemahaman kajian untuk melihat model
pemahaman yang dihasilkan dari beberapa penulis.
G. Sistematika Pembahasan
Pada sistematika pembahasan ini, penulis memetakan beberapa poin
yang mencakup seputar kajian penelitian, secara sistematis pemetaan tersebut
sebagai berikut:
Pada BAB I: pendahuluan. Pada pendahuluan ini merupakan kerangka
sebuah pemikiran yang dapat dijadikan acuan untuk menuliskan langkah-
langkah yang akan ditempuh. Selanjutnya latar belakang masalah pokok
permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah
pustaka, kerangka teori, metode penelitian serta tekhnik pengumpulan data.
Pada BAB II: gambaraan umum. Pada bagian ini, penulis
memaparkan gambaran umum seputar website dan kajian kajian hadis di
website. pada bagian ini penulis menjelaskan gambaran umum kajian hadis di
website yang berbahasa Indonesia dengan mengkategorisasikan model-model
kajian hadis diseputar website yang berbahasa Indonesia, seperti kajian
website dengan model tematik, kajian website dengan metode tanya jawab,
dan kajian hadis dengan model tayangan atau video.
Pada BAB III: Merupakan pembahasan serta analisis untuk menjawab
rumusan masalah pertama, pada bagian ini bagian penulis menjelaskan guna
menjawab rumusan masalah pertama dengan memaparkan argumen-argumen
hasil dari penelitian yang berkaitan dengan validitas kutipan teks-teks hadis.
20
dari sini penulis menganalisis sampel-sampel dari beberapa tema yang
ditentukan peneliti dari website https://muslim.or.id.
Pada BAB IV: pemaparan rumusan masalah dua. Pada bagia ini,
penulis memaparkan kajian tehadap model-model pemahaman di website
https://muslim.or.id. Kajian pada bab empat ini, penulis mengambil 14 sampel
yang diambil dari 6 kategori kajian yang telah di petakan penulis.
Pada BAB V: sebagai bab penutup yang berisikan kesimpulan-
kesimpulan dan saran-saran.
151
BAB V
PENUTUP
Hadis bagi umat Islam merupakan suatu yang penting karena di
dalamnya terungkap berbagai tradisi yang berkembanga di masa Rasulullah
SAW. Tradisi-tradisi yang hidup dimasa kenabian tersebut mengacu pada
kepribadian Rasulullah sebagai utusan Allah SWT. Oleh karena itu,
keberlanjutannya terus berjalan dan berkembang sampai sekarang. Adanya
keberlanjutan itulah sehingga umat manusia di zaman sekarang bisa
memahami, merekam dan melaksanakan tuntunan ajaran Islam. Sebuah hadis
dapat dijadikan sebagai dalil dan argumen yang kuat (hujjah) apabila
memenuhi syarat-syarat kesahihan, baik dari aspek sana, maupun matan.
Begitu pentingnya hadis dalam ranah kehidupan manusia, baik
fungsinya sebagai bayyan al-Qur’an atau sebagai sumber hukum kedua setelah
al-Qur’an perlu adanya pembaharuan dari segi perkembangan serta
pemahamannya. Pentingnya pengontrolan mengingat perkembangan ilmu
pengetahun dan teknologi yang mengharuskan adanya pengontrolan dari
berbagai segi. Khususnya pengontrolan teks-teks keagamaan yang menjadi
landasan kehidupan umat beragama.
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian pada tulisan ini, ada dua rumusan masalah yang
menjadi pokok kajian penulis yaitu bagaimana validitas kutipan teks hadis
dalam website https://muslim.or.id dan bagaimana model pemahamana di
152
website https://muslim.or.id. Secara umum penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
a. Dari hasil penelitian yang bersangkutan dengan validitas kutipan
teks-teks hadis disimpulkan:
- Bahwa kutipan teks-teks hadis yang ada dalam website
https://muslim.or.id bida dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
- bahwa kutipan teks hadis yang diambil dari kitab-kitab hadis
didominasi dari kitab-kitab induk kutub al-tis’ah dengan
kategori Shahi>h al-Bukha>ri> karya Imam al-Bukhari dan Shahih
Muslim karya Imam Muslim yang mendominasi rujukan sumber
teks hadis sedangkan kitab-kitab lainnya lebih sedikit.
- untuk keterangan yang kaitannya dengan sumber periwayatan
tidak semu teks hadis diberi keterangan. Selain itu, hadis yang
dikutip sebagai kajian pokok redaksinya tidak semunya ditulis
secara lengkap beserta sanadnya.
b. Sedangkan model pemahaman yang ada di website
http://muslim.or.id rinnciannya sebagai berikut:
- Dalam memahami kajian seperti tema-tema yang berkaitan
dengan aqidah dan akhlak, hadis keutamaan-keutamaan rata-rata
dipahami sesuai dengan bunyi teks hadisnya.
- Sedangkan untuk kajian dalam bidang pendidikan hukum sosial
dan muamalah ada dua versi: ada penulis artikel yang hanya
153
menjelaskan secara utuh teks tersebut dan di sisi lain penulis ada
yang menjelaskan dengan mengunakan pendekatan-pendekatan
serta pemaparannya yang cukup rinci. Sehingga pemahaman
yang seperti ini menurut peneliti masuk kategori kontekstual.
Selain itu, pemahaman yang tekstual dengan latar belakang tema
yang seharusnya bisa dipahami secara pendekata kontekstual.
- Secara umum tekstual atau kontekstual pemahaman hadis dari
masing-masing penulis tidak bisa secara langsung mudah
dipahami. Mengingat banyak kajian-kajian yang tidak
menerapkan teori-teori yang telah dipaparkan penulis dalam
penelitian ini. Selain itu para penulis di website
https://muslim.or.id tidak sedikit yang menulis dengan
pemaparan yang tidak sesuai dengan standar artikel ilmiah.
Sehingga pemaparan yang demikian belum bisa dipastikan
memiliki kualitas yang cukup memadai untuk di katakan artikel
ilmiah.
- Untuk standar penulisan artikel kajian hadis atau kajian-kajian
lain wesbsite https://muslim.or.id tidak memiliki standar yang
bisa dijadikan acuan, sehingan penulis-penulisnya masih
inkonsisten dalam pemaparan kajian tema-temanya. Hal tersebut
bisa di lihat dari bentuk-bentuk artikelnya yang bermacam-
macam.
154
- Untuk standar penulisan artikel kajian hadis atau kajian-kajian
lain wesbsite https://muslim.or.id tidak memiliki standar yang
bisa dijadikan acuan, sehingan penulis-penulisnya masih
inkonsisten dalam pemaparan kajian tema-temanya.
B. SARAN-SARAN
Karena penelitian ini merupakan penelitian awal karya ilmiah di
bidang kajian hadis website, penulis menyadari banyak kekeurangan-
kekurangan secara teknis ataupun kekurangan dari segi kualitas penelitiannya.
Untuk itu saran penulis sebagai peneliti, untuk selanjutnya bahwa masih
banyak obyek-obyek yang perlu di teliti khusus di bidang hadis di website
maupun situs-situs media elektronik atau media masa. Karena banyaknya
media/ website yang mengkaji hadis Nabi SAW, menurut penulis perlu adanya
pengontrolan secara berkala berupa penelitian-penelitian yang dapat
memetakan dari segi kualitas-kualitasnya dari segi kajian sanad atau matan
bahkan kajian dalam bidang pemahaman yang lainnya. Hal tersebut mengingat
di era modern ini media dakwah yang di anggap paling efektif adalah media
online dan hampir seluruh masyarakat di belahan dunia menggunakan media
internet sebagai kebutuhan yang efesien untuk menggali informasi.
155
DAFTAR PUSTAKA
As-Shalih, Subhi. Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, Jakarta: Pustaka Firdaus,
2009.
Ali, Nizar . Memahami Hadis Nabi, Metode dan Pendekatan, Yogyakarta:
AlFath offset 2001.
Abdurrahman, Maman. Teori Hadis: sebuah pergeseran pemikiran,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
Budi Utomo, Bayu. Konsep Desain Komunikasi Visual Website
muslim.or.id Sebagai Media Dakwah: skripsi UIN sunan
kalijaga yogyakarta, 2014.
Fazlurahman dkk. Wacana Studi Hadis Kontemporer, Yogyakarta: Tiara
wacana, 2002.
Hidayat, Rahmat. Cara Membangun Website Gratis, Jakarta: PT. Elek
Media kopotindo, 2010.
Hadi, Sabari,Yunus. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Hamid Abu Zayd,Nashr. Kritik Teks Keagamaan, Terj. Hilman Latief,
Yogyakarta: El-Saq Press, 2003.
Hariono, Duwi. Hadis Dalam Fatwa Dan Masalah Kontemporer: Analisis
pemahaman hadis MUI dalam keputusan ijtima ulama komisi
fatwa se Indonesia III di Padang Panjang tahun 2009, Tesis
Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Ismail, Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritis dan
Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah, Jakarta: Bulan
Bintang, Cet. 4, 2014.
Ismail, Syuhudi. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Tela’ah
Ma’anil Hadis Tentang Ajaran Islam yang Universal,
Temporal Dan Lokal, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. 2, 2009.
156
Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Quasyri al-Naisaburi.
Shahi>h Muslim, Jilid, I, II, III, IV, Libanon: Bai>ru>t, Darl al-
Kita>b al-Alamiyyah, tt.
Muhammad bin Ismail bin al-Ja’fi al-Bukhari. Shahi>h al-Bukha>ri>, Juz. I,
II, III, IV, Bait al-Afkar ad-Dauliyah, tt.
Abu Dawud Sulaiman ibn al-Asyath ibn Ishak ibn Basyir ibn Syidad ibn
Amr ibn Amran al-Ajdi al-Sijistani. Sunan Abi> Da>wud, Bairut:
Maktaba Asyriyah, tt.
Al-Imam abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Umar
bin al-Hadith bin Ghaylan bin Hasyid bin Umar bin al-harith
al-Ashbahi al-himyari. Al-Muat}a’ Malik, Bairut: Daru Ahya>’,
tt.
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Ruba’I al-qazwini. Sunan Ibnu
Ma>jah, al-Arabiyah: daru Ahya al-Kitab, tt.
Kurdi, dkk. Hermeneutika Al-Qur’an dan Hadis, Yogyakarta: elSAQ
Press, 2010.
Nikmah, Khairun. Optimalisasi Penggunaan Website Sebagai Publikasi
Pengelola Zakat Oleh Lembaga Dompet Du’afa, Skripsi, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Palmer, E. Hermeneutika; Teori Baru mengenai Interpretasi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005.
Pari, Fariz dkk. Upaya Integrasi dalam Kajian al-Qur’an dan Hadis,
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2012.
Qardawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw,terj. Muhammad
al-Baqir, Bandung: Karisma, Cet.V, 1997.
Suryadilaga, M. Alfatih. Aplikasi Penelitian Hadis Dari Teks ke Konteks,
Yogyakarta: TERAS 2009.
157
Suryadilaga, M. Alfatih. Metodologi Syarah Hadis Era klasik Hingga
Kontemporer, Potret Konstuksi metodologi Syarah Hadis,
Yogyakarta: Suka Press, 2012.
Sumbulah, Umi. Kritik Hadis Pendekatan Historis Metodologis, Malang:
SUKSES offset, 2008.
Sifuddin. Arus Tradisi Tadwin Hadis dan Historigrafi Islam: Kajian
Lintas Aliran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Soetari, Endang. Ilmu Hadis, Bandung: Amal bakti Press, 1997.
Setyo Darmo Oetomo, Budi, dkk. Pengantar Teknologi Informasi Internet,
Yogyakarta: Andi Offset,tt.
Setiawan, Andi. Metode Tepat Singkat Pemerograman HTML:
standarisasi, konfigurasi dan implementasi, Bandung: CV.
Yarma Widya, 2006.
Syamsul, Asep. Jurnalistik Online : Panduan Mengelola Media Online,
Bandung: Nusa Cendika, 2012.
Saeed, Abdullah. Penafsiran Kontekstual atas al-Qur’an, Terj. Lien Iffah
Naf’atun Fina, Ed. Syahiron Syamsuddin, Yogyakarta:
lembaga ladang kata, 2016.
Sulaiman, Nur. Antologi Ilmu Hadis, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.
Tanzeh, Ahmad. Metodologi penelitian Praktis, Yogyakarta: Sukses
Offset, 2011.
Tasrif, Muhammad. Pemikiran Hadis di Indonesia: Wacana terhadap
pemahaman hadis dan pendekatan pemahaman terhadapnya,
Tesis Program pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2002
Zuhri, Saifuddin dan Imron, Ali. Model-model penelitian hadis
kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
158
Website:
Abu Sahwina , Fahri. https://muslim.or.id/23422-amin-satu-kata-untuk-
pelebur-dosa.html, diakses 21 Maret 2016.
Abu Quasy, Zainuddin. https://muslim.or.id/25321-sejarah-penulisan-
hadits-1.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/25124-derajat-hadits-membacakan-surat-
yasin-pada-orang-yang-akan-meninggal.html, diakses 21
Maret 2016.
Abu Ukaysah, Said. https://muslim.or.id/24684-manusia-seperti-unta-
sebanyak-seratus.html, diakses pada, 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/24846-keutamaan-rasulullah-
shallallahualaihi-wasallam-dalam-hadits-4.html, diakses 21
Maret 2016.
Ashim Mustafa, Muhammad. https://muslim.or.id/21421-mencintai-
kaum-anshar-tanda-iman.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/863-ikhlas-dalam-beramal.html, diakses
23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/679-hadits-hadits-seputar-iman.html,
diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/25187-hadiah-terbaik-menurut-para-
sahabat-nabi.html, diakses pada 21 Maret 2016.
Akadinta, Amrullah. https://muslim.or.id/19778-isbal-tanpa-bermaksud-
sombong-tetap-diingkari-oleh-nabi.html, diakses 22 Maret
2016
Ahmad Sabiq, Abu Yusuf. https://muslim.or.id/22238-hadits-lemah-jika-
hadits-tidak-sesuai-dengan-al-quran-berarti-bukan-
sabdaku.html, diakses 21 Maret 2016.
159
,https://muslim.or.id/21712-hadits-lemah-agama-adalah-
akal.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/22622-hadits-lemah-tidak-perhatian-pada-
urusan-umat-bukan-golongan-mereka.html, diakses 21 Maret
2016.
,https://muslim.or.id/21258-hadits-palsu-anjuran-tawassul-
dengan-kedudukan-nabi.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21202-hadits-lemah-banyak-bicaranya-
akan-banyak-salahnya.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21020-hadits-palsu-saya-kota-ilmu-dan-
ali-pintunya.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/20976-hadits-dhaif-tholaal-badru-
alaina.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/18982-hadits-lemah-hampir-hampir-
kemiskinan-itu-menjadi-kekafiran.html, diakses 22 Maret
2016.
,https://muslim.or.id/21415-hadits-lemah-berdzikirlah-sampai-
dikatakan-gila.html, diakses 22 Maret 2016.
Ansori, Ahmad. https://muslim.or.id/22326-tak-semua-konteks-hadits-
dhaif-kita-tolak.html, diakses 21 Maret 2016.
Adari, Masyafah. https://Muslim.Or.Id/21297-Sikap-Imam-Asy-Syafii-
Terhadap-Hadits-Lemah.Html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/18699-hadits-lemah-tentang-keutamaan-
berdagang.html, diakses 22 Maret 2016.
Badrusalam.https://muslim.or.id/27498-amalan-amalan-yang-paling-
dicintai-allah.html, diakses 20 Maret 2016.
Budiman, Arif. https://muslim.or.id/27441-derajat-hadits-shalat-
tasbih.html, diakses 20 Maret 2016.
160
,https://muslim.or.id/27492-standar-kebaikan-seseorang-di-
sisi-allah.html, diakses 20 Maret 2016.
Bahraen, Raehanul. https://muslim.or.id/22265-hadits-dhaif-makan-
sebelum-lapar-berhenti-sebelum-kenyang.html, diakses 21
Maret 2016.
,https://muslim.or.id/19537-larangan-zhalim-terhadap-
binatang.html, diakses 22 Maret 2016.
Hidayat, Firman. https://muslim.or.id/24660-beberapa-hadits-palsu-
seputar-akik.html, diakses pada, 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/22724-hadits-lemah-hewan-qurban-
menjadi-tunggangan-melewati-shirath.html, diakses 21 Maret
2016.
,https://muslim.or.id/22650-hadits-dhaif-jika-tidak-ada-di-al-
quran-baru-lihat-as-sunnah.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/24989-mewaspadai-sifat-munafik-2.html,
diakses 21 maret 2016
Hadidi, Wiwit. https://muslim.or.id/25463-3-wasiat-nabi.html, diakses 21
Maret 2016.
,https://muslim.or.id/24619-pilih-perawan-atau-janda.html,
diakses 21 Maret 2016.
Hadidi,Marwan. https://muslim.or.id/21675-kemudahan-agama-
islam.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21630-perintah-disesuaikan-dengan-
kemampuan.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21456-penjelasan-hadits-innamal-amalu-
binniyat-3.html, diakses 21 Maret 2016.
161
,https://muslim.or.id/21880-keadaan-seseorang-tergantung-
akhir-hayatnya.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21431-penjelasan-hadits-innamal-amalu-
binniyat-2.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21763-tunaikan-amalan-wajib-berhak-
atas-surga.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/21978-cara-untuk-bersyukur.html, diakses
21 Maret 2016.
Hidayat, Taufiq. https://muslim.or.id/18730-bawa-bukti-buktimu-bila-
menuduh.html, diakses 22 Maret 2016.
https://muslim.or.id, diakses 1 Maret 2016.
http://pusatkajianhadis.com, diakses 1 Maret 2016.
http://www.piss-ktb.com, diakses 2 maret 2016.
http://warungustadz.com, 22 Maret 2016.
http://www.alquran-sunah.com, 11 Maret 2016.
https://kajian.net, 12 Maret 2016.
http://www.assofwah.or.id, diakses 8 Maret 2016.
https://quransunah.wordpres.com, diakses 8 Maret 2016.
Ihsan, Adi. https://muslim.or.id/26949-makna-hadits-islam-itu-asing-dan-
akan-kembali-asing.html, diakses 21 Maret 2016.
Ka’ab, Abu. https://muslim.or.id/9839-hadits-palsu-30-keutamaan-shalat-
tarawih.html, diakses 22 Maret 2016.
Kamil, Rizko. https://muslim.or.id/23481-kenaikan-harga-dalam-hadits-
nabi.html, diakses 21 Maret 2016.
162
Mianoki, Adika. https://muslim.or.id/23102-orang-yang-enggan-masuk-
surga.html, diakses 21 Maret 2016, diakses 21 Maret 2016.
Muslim, Redaksi. https://muslim.or.id/62-fiqih-nasehat.html, diakses 24
maret 2016.
Nur Ikhwan Muslim, Muhammad. https://muslim.or.id/26936-silsilah-
faedah-hadits-adab-dan-akhlak-2-ridha-orang-tua.html, diakses
21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/26635-penjelasan-isykal-hadits-
mengenai-orang-yang-bermaksiat-tatkala-sendirian.html,
diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/26810-silsilah-faedah-hadits-adab-dan-
akhlak-1.html, diakses 21 Maret 2016.
Pranowo, Agung. https://muslim.or.id/19126-ancaman-bagi-yang-lalai-
dari-birrul-walidain.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/12135-ketika-perintah-pemimpin-
bertentangan-dengan-dalil.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/11456-hadits-hadits-tentang-bidah.html,
diakses 22 Maret 2016.
Pratama, Yhouga. https://muslim.or.id/6409-sampaikan-ilmu-dariku-
walau-satu-ayat.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/7322-hadits-hadits-lemah-seputar-bulan-
dzulhijjah.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/615-penjelasan-hadits-arbain-nawawiyah-
iman-kepada-takdir.html, diakses 23 Maret 2016.
Purnama, Yulian. https://muslim.or.id/22904-penjelasan-hadits-jangan-
jadikan-rumah-kalian-sebagai-kuburan.html, diakses 21 Maret
2016.
163
,https://muslim.or.id/19367-jagalah-allah-ia-akan-
menjagamu.html, diakses 22 Maret 2016.
Yulian Purnama, https://muslim.or.id/25254-nepotisme-dan-
syafaat-terhadap-pelaku-kriminal.html, diakses pada, 21 Maret
2016.
,https://muslim.or.id/13175-tidak-perlu-bertanya.html, diakses
22 Maret 2016.
.
,https://muslim.or.id/3113-masa-muda-cerminan-masa-
tua.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/26079-penjelasan-hadits-alat-pertanian-
mengundang-kehinaan.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/15684-pemimpin-harus-peduli-terhadap-
hajat-rakyat.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/9523-hadits-dhaif-doa-menyambut-
ramadhan.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/22475-tanda-kiamat-banyak-orang-
menginginkan-mati.html, diakses 21 Maret 2016
,https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-
istilah-hadits-hasan.html. diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/22810-derajat-hadits-di-setiap-hari-
tasyriq-boleh-menyembelih.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/22019-hadits-lemah-ramadhan-dibagi-
tiga-bagian.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/19617-hadits-palsu-barangsiapa-
mengagungkan-hari-kelahiranku.html, diakses 22 Maret 2016.
https://muslim.or.id/26976-derajat-hadits-mengusap-wajah-
setelah-berdoa.html, diakses 21 Maret 2016.
164
,https://muslim.or.id/13013-derajat-hadits-merajalelanya-
musik-dan-penyanyi.html, diakses 22 Maret 2016.
,Https://muslim.or.id/13849-anjuran-berlatih-memanah-dan-
menembak.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/10838-mengenal-shahih-bukhari-dan-
shahih-muslim.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/27579-benarkah-malaikat-
bergelantungan-di-jenggot.html, diakses 20 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/22551-fatwa-ulama-apakah-membaca-
hadits-diganjar-pahala.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/16478-menghukumi-berdasarkan-yang-
zhahir.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/8466-peringatan-keras-bagi-para-
pedagang.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/8610-keutamaan-ziarah-kubur.html,
diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/17208-faidah-dari-hadits-jisru-
jahannam.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/26837-faidah-dari-hadits-barirah.html,
diakses pada, 21 maret 2016.
Resa, Abu Khalid. https://muslim.or.id/12725-sejarah-kodifikasi-
hadits.html, diakses 22 Maret 2016.
Syamhudi, Khalid. https://muslim.or.id/23382-faidah-hadits-keutamaan-
mendahulukan-sebelah-kanan.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/445-meninggalkan-perkara-tidak-
bermanfaat-2.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/541-mukmin-dan-pohon-kurma-1.html,
diakses 23 Maret 2016.
165
,https://muslim.or.id/542-mukmin-dan-pohon-kurma-2.html,
diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/12802-mengenal-al-ariyah-al-minhah-ad-
dayn-az-zaim.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/11102-bertaqwalah-dimanapun-kau-
berada.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/10903-kebaikan-berlipat-ganda.html,
diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/10228-4-amalan-menggapai-cinta-
ilahi.html, diakses 22 Maret 2016.
Suyadi, Didik. https://muslim.or.id/17562-anjuran-mengakhirkan-makan-
sahur.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/27176-keutamaan-menunjukkan-
kebaikan-kepada-orang-lain.html, diakses 20 Maret 2016.
Sabiq, Ahmad. https://muslim.or.id/25875-hadits-palsu-andai-umatku-
tahu-mereka-akan-berharap-ramadhan-satu-tahun-penuh.html,
diakses 21 Maret 2016.
Tanesia, Boris. https://muslim.or.id/27197-mengharap-pahala-dari-tiap-
musibah.html, diakses 20 Maret 2016.
Taslim,Abdullah. https://muslim.or.id/27723-hadits-lemah-hajar-aswad-
adalah-tangan-kanan-allah-di-bumi.html, diakses 26 maret
2016.
,https://muslim.or.id/5945-keutamaan-orang-kaya-yang-
bersyukur.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/2414-perbanyaklah-doa.html, diakses 23
Maret 2016.
166
,https://muslim.or.id/13947-hadits-dhaif-tentang-keutamaan-
bersedekah-untuk-menyembuhkan-penyakit.html, diakses 22
Maret 2016.
,https://muslim.or.id/13981-keutamaan-mencari-nafkah-halal-
dan-tidak-menjadi-beban-orang-lain.html, diakses 22 Maret
2016.
,https://muslim.or.id/27087-keutamaan-membangun-masjid-
dengan-niat-yang-ikhlas.html, diakses 21 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/4016-kemuliaan-pembawa-hadits.html,
diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/13983-orang-yang-pantas-
dicemburui.html, diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/5761-keutamaan-dzikir-ketika-keluar-
rumah.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/4078-keutamaan-membaca-
shalawat.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/3002-keutamaan-ridho-kepada-allah-
rasul-dan-agama-islam.html, diakses 23 Maret 2016.
https://muslim.or.id/2865-keutamaan-berdzikir-ketika-masuk-
pasar.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/1772-keutamaan-menghidupkan-sunnah-
rasul.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/1662-keutamaan-berjabat-tangan-ketika-
bertemu.html, diakses 23 Maret 2016.
Tausikal, Muhammad Abduh. https://muslim.or.id/27741-hadits-palsu-
tentang-ilmu-ladunni.html, diakses 29 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/3939-meninjau-penggunaan-hadits-dhoif-
dalam-fadhilah-amal.html, diakses 23 Maret 2016.
167
,https://muslim.or.id/296-hadits-atsar-dan-kisah-dhaif-dan-
palsu-seputar-tawassul-1-hadits-hadits-lemah-dan-palsu.html,
diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/145-menghadirkan-dan-mengikhlaskan-
niat-dalam-amal-ibadah.html, diakses 24 maret 2016.
,https://muslim.or.id/7664-berdzikirlah-sebelum-hubungan-
intim.html, diakses 23 Maret 2016.
.
,https://muslim.or.id/144-sekilas-tentang-kitab-riyadhus-
shalihin.html, diakses 24 maret 2016.
,https://muslim.or.id/21024-bahaya-dusta-atas-nama-nabi.html,
diakses 22 Maret 2016.
Wahyudi, Ari. https://muslim.or.id/20462-lebih-baik-daripada-onta-
merah.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/5750-laksana-pohon-yang-tak-
berbuah.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/2208-membongkar-kedustaan-wali-
setan.html, diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/6875-majelis-dzikir.html, diakses 23
Maret 2016.
,https://muslim.or.id/10425-takfir-bukan-masalah-ringan.html,
diakses 22 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/298-menjadi-orang-asing-di-dunia.html,
diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/9370-orang-orang-yang-menang.html,
diakses 22 Maret 2016.
168
Wirya, Handana. https://muslim.or.id/134-awas-hadits-hadits-palsu.html,
diakses 24 maret 2016.
Wasitha, Muhammad. https://muslim.or.id/8018-hadits-palsu-huru-hara-
akhir-zaman-di-hari-jumat-pertengahan-ramadhan.html,
diakses 22 Maret 2016.
Ya’i, Said Ardiyansah. https://muslim.or.id/21644-mengenal-hadits-
hadits-lemah-seputar-bulan-syaban.html, diakses 21 Maret
2016.
Yazid Nurdin, Abu. https://muslim.or.id/19930-tahukah-anda-apa-saja-
yang-termasuk-ar-ribath.html, diakses 22 Maret 2016.
Zaen, Abdullah. https://muslim.or.id/414-takdir-allah-tidak-kejam.html,
diakses 23 Maret 2016.
,https://muslim.or.id/444-meninggalkan-perkara-tidak-
bermanfaat-1.html, diakses 23 Maret 2016.
Zainuddin. https://muslim.or.id/25357-penjelasan-atsar-kebaikan-adalah-
apa-yang-dianggap-baik-oleh-kaum-muslimin.html, diakses,
21 Maret 2016.
169
DATA PRIBADI
Nama : Ahmad Faruk, S.Th.I.
TTL : lampung, 01 Agustus 1989
Alamat Kependudukan : Mayangan Rt.27/ Rt. 007, Jogoroto, Jombang,
Jawa Timur.
Status Perkawinan : Belum kawin
Phon : +6285746088872
Emil : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal :
1. SD Negeri Mekarsari-Kc. Sekincau-Lampung Barat-Lampung tahun …-
2003.
2. SMP Islam Pampangan-Kc. Sekincau-Lampung Barat-Lampung tahun
2003-2005.
3. Madrasah Aliyah (MA) Keagamaan Al-Hikmah – Kc. Purwoasri-Kediri-
Jawa Timur tahun 2005-2008.
4. S1 Al-Qur’an dan Hadis Fak. Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
tahun 2008-2012 .
5. S2 Studi Qur’an Hadis (SQH). Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun 2014-2016.
Riwayat Pendidikan Non Formal :
1. Pondok-Pesantren al-Hikmah, Purwoasri Kediri Jawa Timur.
2. Pondok-Pesantren Wahid Hasyim, Gaten CC. Depok Sleman Yogyakarta.
3. Pondok-Pesantren al-Munawir Krapyak Yogyakarta.
Penelitian:
1. Hubungan Tafsir Al-Maragi Dengan Tafsir al-Qur’an Departemen Agama
RI. (S1)
2. Kualitas Kajian Hadis di Website (Studi Terhadap Kajian-Kajian Hadis di
Website https://muslim.or.id). (S2).
3. Money Politic Dalam Pandangan Hukum Islam (Ma’had Aly Pondok-
Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta