Kriteria CHF, HT JIC 7, Anemia Gravis

6
Diagnosis Chronic Heart Failure (CHF) Kriteria Framingham Kriteria Mayor Kriteria Minor Paroksismal noctural dispne (POD) Edema ekstemitas Distensi vena leher Batuk pada malam hari Rhonki basah halus Dispne d’effort Kardiomegali Hepatomegali Edema paru akut Efusi pleura Suara tambahan jantung S3 (gallop) Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal Peninggian tekanan vena jugularis (JVP) Takikardia (>120/ menit) Refluks hepatojugular Diagnosis CHF ditegakkan minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minor atau 2 kriteria mayor atau terdapat kriteria mayor/minor dan terjadi penurunan BB> 4.5 kg dalam 5 hari pengobatan. NYHA klasifikasi fungsional: Kelas I Bila pasien dapat melakukan aktivitas berat tanpa keluhan Kelas II Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas sehari hari tanpa keluhan Kelas III Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari hari tanpa keluhan Kelas IV Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivits apapun dan harus tirah baring.

description

Tugas dr. Ade

Transcript of Kriteria CHF, HT JIC 7, Anemia Gravis

Page 1: Kriteria CHF, HT JIC 7, Anemia Gravis

Diagnosis Chronic Heart Failure (CHF)

Kriteria Framingham

Kriteria Mayor Kriteria MinorParoksismal noctural dispne (POD) Edema ekstemitasDistensi vena leher Batuk pada malam hariRhonki basah halus Dispne d’effortKardiomegali HepatomegaliEdema paru akut Efusi pleuraSuara tambahan jantung S3 (gallop) Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normalPeninggian tekanan vena jugularis (JVP) Takikardia (>120/ menit)Refluks hepatojugular

Diagnosis CHF ditegakkan minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minor atau 2 kriteria mayor atau terdapat kriteria mayor/minor dan terjadi penurunan BB> 4.5 kg dalam 5 hari pengobatan.

NYHA klasifikasi fungsional:

Kelas I Bila pasien dapat melakukan aktivitas berat tanpa keluhanKelas II Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas

sehari hari tanpa keluhanKelas III Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari hari tanpa

keluhanKelas IV Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivits apapun dan

harus tirah baring.

Page 2: Kriteria CHF, HT JIC 7, Anemia Gravis

Hipertensi merupakan pengukuran tekanan darah di atas skala normal (120/80 mmHg)Menurut JNC 7, Tekanan darah di bagi dalam tiga klasifikasi, yakni normal, pre hipertensi, Hipertensi stage 1, dan hipertensi stage 2.

Klasifikasi Hipertensi menurut WHOKategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)Optimal < 120 < 80Normal < 130 < 85

Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99Sub grup : perbatasan 140-149 90-94

Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90

Sub grup : perbatasan 140-149 < 90

Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)Normal <120 Dan <80Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi IndonesiaKategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100Hipertensi sistol

terisolasi≥ 140 Dan < 90

Page 3: Kriteria CHF, HT JIC 7, Anemia Gravis

Anemia Gravis

Definisi : Anemia adalah berkurangnya kadar Hb dalam darah sehingga terjadi gangguan perfusi O2 ke jaringan tubuh. Disebut gravis yang artinya berat dan nilai Hb di bawah 7 g/dl sehingga memerlukan tambahan umumnya melalui transfusi. Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).

Etiologi : Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.

Patofiologi : Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.

Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).

Manifestasi Klinik Secara umum gejala klinis anemia yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah). Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Namun pada anemia berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).

Page 4: Kriteria CHF, HT JIC 7, Anemia Gravis

Komplikasi : Daya tahan tubuh kurang ; Mudah terkena infeksi ; Serangan jantung; Mudah lelah; Gagal Ginjal Akut

Pemeriksaan Penunjang : Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis.