Kristian Limbong

21
KRISTIAN LIMBONG Jumat, 18 Mei 2012 laporan lengkap praktikum laboratorium pengukuran BAB I MULTIMETER SEBAGAI OHM METER TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Meggunakan peukur multimeter untuk mengukur resistansi/hambtan yaitu sebagai ohm meter. 2. Membandingkan nilai resistor yang terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran nilai menggunakan ohm meter 3. Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaian DASAR TEORI Multimeter adalah suatu peukur yang dapat digunakan untuk mengukur resistansi (sebagai ohm meter),tegangan (sebagai voltmeter),dan arus (sebagai ampere meter),baik gelombang bolak- balik (AC) atau searah (DC). Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik maupun elektronika.Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian tahanan selalu dikutsertakan untuk maksud tertetu. Pengukuran resistansi suatu resisor bisa diukur pada pembacaan skala meter. Perhatikan untuk pengukuran perkalian x1kΩ,x1,x10Ω,dan sebagainya.pengukuran ini disebut pengukuran secara langsung.demikian juga ntuk penguuran tegangan/voltmeter,posisi skalar multimeter diletakkan pada posisi volt dan perhatkan skala volt meter serta baca jarum penunjukan harga tegangan yang didapat. ALAT DAN BAHAN 1. Multimeter Metrawatt /sanwa : 1buah 2. Resistor modul yang terdiri atas: 1kΩ :2buah 100Ω :1buah 1MΩ :1buah 220Ω :1buah 470Ω :1buah 100Ω :1buah 47Ω :1buah 3.Konektor :2buah 4.Jumper :5buah

description

gjh

Transcript of Kristian Limbong

KRISTIAN LIMBONGJumat, 18 Mei 2012laporan lengkap praktikum laboratorium pengukuran

BABIMULTIMETER SEBAGAI OHM METERTUJUANPERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:1.Meggunakan peukur multimeter untuk mengukur resistansi/hambtan yaitu sebagai ohm meter.2.Membandingkan nilai resistor yang terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran nilai menggunakan ohm meter3.Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaianDASAR TEORIMultimeter adalah suatu peukur yang dapat digunakan untuk mengukur resistansi (sebagai ohm meter),tegangan (sebagai voltmeter),dan arus (sebagai ampere meter),baik gelombang bolak-balik (AC) atau searah (DC). Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik maupun elektronika.Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian tahanan selalu dikutsertakan untuk maksud tertetu. Pengukuran resistansi suatu resisor bisa diukur pada pembacaan skala meter. Perhatikan untuk pengukuran perkalian x1k,x1,x10,dan sebagainya.pengukuran ini disebut pengukuran secara langsung.demikian juga ntuk penguuran tegangan/voltmeter,posisi skalar multimeter diletakkan pada posisi volt dan perhatkan skala volt meter serta baca jarum penunjukan harga tegangan yang didapat.ALAT DAN BAHAN1.Multimeter Metrawatt /sanwa : 1buah2.Resistor modul yang terdiri atas:1k :2buah100 :1buah1M :1buah220 :1buah470 :1buah100 :1buah47 :1buah3.Konektor :2buah4.Jumper :5buah

GAMBAR RAGKAIANGambar 1.1

Gambar 1.2a

Gambar 1.2 b (c) (d)

(e)

(f)

LANGKAH PERCOBAAN1.Mengukur nilai-nilairesistor dengan menggunakan ohm meter yang mempunyai batas ukur x1,x10,dan x1k.2.Mengukur nilai resistansi total.

TABEL PERCOBAANTabel 1.1Yang tertera pada resistorHasil pengukuran

R()Warna cincinToleransiHargaBux10Bux100Bux1k

Cokelat,hitam,orange,emasKuning,ungu,merah,emasCokelat,hitam,hijau,emasCokelat,hitam,kuning,emasCokelat,hitam,cokelat,emasCokelat hijau merah emasKuning ungu cokelat emas

5%5%5%5%5%5%5%

10.10247.10210.10510.10410.10115.10247.101

100047001000000100000100150047010047010000010000101504710471000010001154.7

ANALISAResistor warna coklat, hitam, merah, emas. Harga 1 K Toleransi 5%Toleransi pada nilai 950 1050 Pada batas ukur x10 didapatkan nilai 100 , masih berada pada toleransiPada batas ukur x100 didapatkan nilai 10 , masih berada pada toleransiPada batas ukur x1k didapatkan nilai 1 , masih berada pada toleransi

KESIMPULANBesarnya nilai resistansi suatu resistor tergantung urutan warna yang tertera pada cincin resistor.Perbedaan hasil pengukuran suatu resistansi dengan pembacaan pada warna cincin disebabkan oleh keadaan multimeter yang tidak stabil.Resistor yang dipasang seri akan memiliki daya resistansi yang kuat/tinggi dibandingkan resistor yang dipasang secara paralel.Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter (ohm meter) analog pada saat melakukan perubahan batas ukur, perlu melakukan kalibrasi atau menghubung singkat untuk mengatur jarum multimeter (ohm meter) analog pada posisi 0 (nol), agar pengukuran menjadi akurat.

BABIIMULTIMETER SEBAGAI VOLT METERdan AMPERE METER

TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:1.Dapat menyelidiki pengaruh tahanan dalam volt meter dalam pengukuran tegangan searah.2.Dapat menyelidiki tegangan jatuh pada rangkaian pembagi tegangan searah.3.Dapat menyelidiki tegangan output antara variable resistor untuk pembagi tegangan.4.Dapat menggunakan multimeter sebagai peukur ampere meter pada pengukuran arus.5.Dapat menyelidiki pengaruh tahanan dalam ampere meter pada pengukuran arus.

DASAR TEORITegangan adalah suatu beda potensial antara 2 titik yang mempunyai perbedaan jumlah muatan dalam satuan volt.Multimeter juga dapat digunakan sebagai peukur arus (ampere meter).Cara pemasangannya adalah seri terhadap beban yang akan diukur arusnya. Peukur ampere meter juga mempunyai tahanan dalam seperti halnya voltmeter yang dapat mempengaruhi hsil pengukuran arus suatu rangkaian. Arus listrik timbiul karena adanya suatu elektron satu arah dari suatu beban atau zat akibat pengaruh gaya dari luar dalam satuan ampere.Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 xelektron yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama 1 detik.DAFTAR ALAT DAN BAHANAmperemeter :2buahCatu daya DC :1buahModul resistor :100 1k 1M470 4k7 1k5Variable resistor :5k.1k.10kGAMBAR RANGKAIAN Gambar 2.1Gambar 2.2 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6

DATA PERCOBAANTabel 2.1RIR2PengukuranPerhitunganVKet

Sanwa SP15DMetrawatt

RangeVRangeV

100470106,42006,6

1K1K104,12004,0

100k1M1052007,2

1,5K4,7k1062006

4,7K100k1012000,9

1,5K1k101,32000,4

470105,42005,4

Tabel 2.2RIR2PengukuranPerhitunganKet

RangeV1RangeV2V1V2

4,7K100200912000,1

1004702006,82003,2

1K1K2005,02005,O

1M100K2009,12000,8

100K1,5K200102000,1

1,5K4,7K2002,42007,6

4,7K1K2008,32001,7

Tabel 2.4R1R2PengukuranPengukuranKet

rangeI1(mA)RangeI2(mA)I1(mA)I2(mA)

10010020040,22004O,2

47010020014,120014,1

1K1002007,22007,2

Tabel 2.5RIR2PengukuranPerhitungan

RangeIt(mA)RangeI1(mA)RangeI2(mA)

10010020065,820032,820033,3

IK47020010,52003,32007,1

IK1M20032003,32000

4K71K2003,92003,12003,1

10047020039,920032,82007,1

Tabel 2.6aVs=6voltR1R2R3Pengukuranperhitungan

RangeI1RangeI2RangeI3

10010010020040,620020,4020020,49

4701K4K72004,582003,902000,83

1004701K20014,692009,982004,68

1K1K4702004,672001,482003,15

471K510020051,62003,2420048,3

Tabel 2.6bVs=8voltR1R2R3Pengukuranperhitungan

RangeI1RangeI2RangeI3

10010010020054,420027,3020027,50

4701K4K72006,412005,292001,10

1004701K20019,7620013,422006,35

1K1K4702006,272002,02004,24

471K510020069,62004,3420065,6

PERHITUNGANTabel 2.1V=6,59

Tabel 2.2V1V1=9,79 VV2=0,20 V Tabel 2.4=0,04 ATabel 2.5 =0.06 A =0.06 A6=0,12

Tabel 2.6a=50 It=

Tabel 2.6b It=ANALISA DATADari tabel 2.1 tegangan yang masuk pada R1 da R2 adalah sama besarDari tabel 2.2 besarnya tegangan tergantung dari besarnya tahanan yang dilaluinyaDari tabel 2.4 arus yang mengalir sama besarDari tabel 2.5 besarnya arus total adalah jumlah masing-masing arus pada tiap tahanan.Dari tabel 2.6 terjadi perubahan besar arus ketika tegangan yang di input ke dalam rangkaian jga di ubahKESIMPULANBesarnya tegangan dan arus dalam suatu rangkaian dipengaruh oleh besar dan posisi tahananSemakin besar tahanan yang diberikan dalam suatu rangkaian maka arus yang mengalir juga akan semakin kecilDemikian jika tegangan yang diinput dalam suatu rangkaian semakin besar maka arusnya juga akan semakin besar dengan catatan besarnya tahanan tidak diubah,seperti tabel 2.6melakukan pengukuran tegangan dan arus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan alat (multimeter) dan dengan perhitungan sesuai dengan data data yang diketahui atau tertera pada komponen.

BABIIIPENGUKURAN RESISTANSI DENGANMETODE VOLT/AMPEREMETER

TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:1.Menghitung nilai resistansi suatu resistor dari pengukuran dengan menggunakan metode VA meter.2.Menjelaskan pemasangan VA meter yang tepat untuk pengukuran suatu tahanan beban yang tinggi atau rendah3.Menghitung nilai kesalahan.DASAR TEORIMenghitung nilai resistansi suatu resistor,selain bias dilakukan dengan metode ohm meter,metode jembatan wheatstone,juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode volt ampere meter.Perhatikan:

DAFTAR ALAT DAN BAHAN1.Catu daya DC 1buah 2.Amperemeter 1buah 3.Voltmeter 1buah 4.Resistansi yang telah diketahui nilainya(RL) 1buah 5.Resistor 10K,47,220,1MGAMBAR RANGKAIAN VA=VS-VRL IV=IA-IRLGambar 3.1 Gambar 3.2

LANGKAH PERCOBAAN1.Ukurlah tegangan dan arus gambar rangkaian 3.1 untuk harga RL(seolah-olah belum tahu harganya.R1=47,R2=220,R3=1K,R4=100K,R5=1M.Catat hasilnya dalam table 3.12.Ukurlah tegangan dan arus dari gambar rangkaian 3.2 untuk harga RL,R1=47,R2=220,R3=1K,R4=100K,R5=1MCatat hasilnya dalam table 3.2

DATA PERCOBAANTabel 3.1Rangkaian 3.1R147R2220R31KR4100KR51M

V8,38,38,38,38,3

I176,7 mA37,8mA8,3mA0,083A0,008A

Perhitungan R

Tabel 3.2Rangkaian 3.1R147R2220R31KR4100KR51M

V7,1 v7,1 v7,1 v7,1 v7,1 v

I0,15 A0,032 A0,0071 A0.071mA0,0071mA

Perhitungan R

PERHITUNGANTabel 3.1 R1 = V/IR2 = V/I =8,3V/0,17=8,3V/0,037 = 48,52 =224,3

R3 = V/IR3 = V/I=8,3V/0,0083=8,3V/0,000083=1000 =100000=100K ERRORR=48,52=-I(100)=-17.6=0.65R=224,3=-I(100)=-0.03=0.70R=1000=-I(100)=-0.0083=0.0R=100000=-I(100)=-0.000083=0.0

ANALISA DATATegangan tidak pernah berubah meskipun nilai resistor berubah-ubahBesar arus semakin kecil jika resistansi resistor semakin besarKESIMPULANDari data diatas ,besarnya tegangan dalam suatu rangkaian tidak akan dipengaruhi besarnya resistansi suatu resistorBesarnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian akan semakin kecil jika hambatan yang diberikan semakin besar.Kecilnya presentase kesalahan(error) menunjukkan hampir tidak ada kesalah dalam pengukuran dengan perhitungan.pengukuran dipengaruhi oleh instrumen alat ukur itu sendiri dancara kita memakainya.

BABIVRANGKAIAN SERI,PARALEL DAN KOMBINASINYATUJUAN PERCOBAAN1.Menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada setiap rangkaian resistor yang dihubungkan seri serta arus yang mengalir pada rangkaian seri2.Menyelidiki tegangan jatuh pada rangkaian parallel dan arus cabangnya.3.Menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada setiap rangkaian resistor yang dihubungkan seri parallel dan compound/campuran seri parallel serta arusnya.DASAR TEORI Dalam rangkaian elektronika tahanan/resistor biasanya terhubung membentuk suatu susunan tertentu,ada tiga yaitu:1.Hubungan seri/deret2.Hubungan parallel/jajar3.Hubungan seri-paralel(deret-jejer)DAFTAR ALAT DAN BAHANAmperemeter :2buahCatu daya DC :1buahModul resistor :100 1k 1M470 4k7 1k5Variable resistor :5k.1k.10k

GAMBAR RANGKAIAN Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6

DATA PERCOBAANTabel 4.1R1R2VtIt(Ma)V1V2

1K10K10.21 v0.90.928.29

4K710K10.2 v0.158.41.80

1K1K10.2 v5.185.105.10

47010010.2 v18.48.401.80

Tabel 4.2RIR2VtIt(mA)I1(mA)I2(mA)V1V2

1K10K10.257.36.291.0110.2510.25

10047010.2316.67.498.5710.2310.23

6801K510.273.162.410.7510.2710.27

4K722010.266.772.744.0310.2610.26

Tabel 4.3R1R2R3VtItI1I2I3V1V2V3

4K722068010.220.190.190.130.0210.2236.2

1004701K10.2224.9322.4917.245.232.447.767.76

10K1K4K710.220.920.900.889ua9.310.900.90

PERHITUNGANTabel 4.1Rt=R1+R2=1000+10000=11000

It===0.0009 A=0.9 mA

V1=It x R1=0.0009 x 1000=0.9 V

V2=It x R2=0.0009 x 10000=9 V

Tabel 4.2Rt===909.09

It===0.01 A

I1===0.01 A

I2===0.001 AVt=V1=V2(PARALEL)

Tabel 4.3Rt = (R2 // R3 ) + R1=+R1 =+4700 =6060

It ===0.0016 AVparalel = I parallel x RparalelI1=It=0.0016 =0.0016 X 166.2 =0.26 VI2===0.001 A

I3===0.0003 A

Vt =V1 = 10.23V Vp = V2 = V3 = 0,26 VANALISA DATADari tabel 4.1 besarnya tegangan vt sama dengan jumlah kedua tegangan V1 dan V2.Dari tabel 4.2 besarnya arus total yang mengalir adalah jumlah kedua arus yang mengalir pada R1 dan R2,tetapi tegangan total sama dengan V1 dan sama juga dengan V2Sedangkan dari tabel 4.3 arus total yang masuk ke dalam rangkaian sama dengan arus pada I1.yang sama dengan jumlah arus I2 dan I3.

KESIMPULANBesarnya tegangan total apabila disusun secara seri akan sama dengan jumlah V1dan V2.Besarnya tegangan total yang disusun paralel akan sama dengan V1dan V2.Besarnya arus total yang disusun paralel akan sama dengan hasil jumlah I1dan I2.Pada rangkaian ysng tersusun secara seri paralel maka arus total yang mengalir sama dengan arus I1dan yang tersusun paralel jumlah I2dan I3sama dengan arus total It.(rangkaian 4.3)Dalam pengukuran sering terjadi kesalahan pengukuran yang mengakibatkan hasil yang diperoleh melalui pengukuran dan perhitungan memilki perbedaan yang kecil.

BABVHUKUM OHM DAN PEMBAGI TEGANGANTUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini penulis diharapkan dapat :a. Membuktikan hukum Ohmb. Menghitung analisis rangkaian menggunakan analisis hukum Ohm.c. Menerapkan pemakaian huku Ohm.d. Menyelidiki pengaruh kedudukan variabel resistor terhadap tegangan jatuhnya.e. Menyelidiki pembagi tegangan pada rangkaian tak berbeban dan berbeban.DASAR TEORI Bila ada 2 buah titik yang mempunyai potensial yang berbeda,berarti kedua titik tersebut mempunyai beda potensial.Bila kedua titik tersebut dihubungkan dengan penghantar maka pada penghantar tersebut mengalir arus listrik.Besarnya arus listrik tersebut tergantung dari besarnya beda potensial kedua titik tersebut dan nilai tahanan enghantarnya.Pada hokum ohm dinyatakan bahwabesarnya arus listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan resistansi penghantarnya.DAFTAR ALAT DAN BAHANCatu daya =0-20 voltResistor =220,680,4k7,100,470,1KMultimeter =1buahVariable resistor =5K

GAMBAR RANGKAIANa.Hukum ohm Gambar 5.1a.Pembagaian tegangan tanpa beban Gambar 5.2 Gambar 5.3 Tabel 5.4 Gambar 5.5DATA PERCOBAANTabel 5.1RLI(mA)V

22048,210

68015.3210

4K72.1510

Tabel 5.2IRLV

1mA2200.25

6800.75

4K74.3

5mA2201.3

6803.5

4K723

7.5mA2201.9

6805.1

4K730

Tabel 5.3R1R2V1V2

1004701.47 V6.8 V

4702205.72 V2.66 V

1K1K53.32 V5.05 V

Tabel 5.4Posisi potensiometerV1(volt)V2(volt)

RabRbc

1K4K2.997.18

2K3K3.906.31

3K2K5.84.3

4K1K7.832.3

5K0100

Tabel 5.5R1()R2()R3()Vo

1001001002,84

2206806805.25

Tabel 2.6Posisi potensio meterR1()V1V2

MaksimumTengah-tengahMinimum1001001008.43v4.12v93.3mv0.3v4.31v8.03 v

MinimumTengah-tengahMaksimum47047047020mV4.09v8.4v8.04v4.32v0.3mV

PERHITUNGANTabel 5.1V=R x I=220 x 0.04=10.6 VTabel 5.2UntukI = 1 mA = 0,001 AV1=I x R1=0.001 x 220=0.22 v

UntukI =5mA = 0,005AV1=I x R1=0.005 x 220=1.1 v

UntukI =7.5mA = 0,005AV1=I x R1=0.0075 x 220=1.65 vTabel 5.3Vs = 8v It===0.014 AV1=It x R1=0.014 x 100=1.4 vV2=It x R2=0.014 x 470=6.58 v

Tabel 5.4It===0.0016 AV1=It x Rac=0.0016 x1000=1.6 vV2=It x Rbc=0.0016 x4000=6.4 v

ANALISA DATAArus semakin kecil ketika hambatan yang diberikan semakin besarJika potensio meter dalam keadaan maksimum maka tegangan yang ada di depannya juga akan besar dan sebaliknya.KESIMPULANsemakin besar nilai/ harga resistansi R yang digunakan dengan tegangan tetap maka besar arus listrik semakin kecil.semakin besar arus listrik dan resistor maka pengukuran akan bernilai nol karena melebihi batas ukur yang dianjurkan.jumlah V1dan V2pada pengukuran potensiometer merupakan besar tegangan sumber yang digunakan.

BABVIHUKUM KIRCHOFF DAN TEOREMA SUPERPOSISI

TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini penulis diharapkan dapat :a. Membuktikan kebenaran Hukum Kirchoff.b. Menghitung analisis rangkaian dengan menggunakan Hukum Kirchoff.c. Membuktikan Teorema Superposisi dan penerapan pemakaiannya.d. Meghitung analisis rangkaian menggunakan Teorema Superposisi.

TUJUAN PERCOBAANBanyaknya rangkaian yang mempunyai komponen-komponen tidak semudah rangkaian jembatan wheatstone yang tidak setimbang.untuk menyelesaikannya dipakai hokum kirchoff dan teorema superposisi.DAFTAR ALAT DAN BAHAN1.Catu daya2.Resistor 1K,10K,dan 470.3.Multimeter4.KonektorGAMBAR RANGKAIAN1.hukum kirchoff Gambar 6.1

2.Teorema superposisi Gambar 6.2

DATA PERCOBAANTabel 6.1V1=10 V2=10RVA(mA)

R16.74 v0.6

R26.81 v0.9

R33.5 v0.7

Tabel 6.2RVA(mA)

R15.78 v5.94

R23.4 v0.35

R32.8 v6.2

Tabel 6.3RVA(mA)

R15.9 v6.16

R22.7 v0.025

R32.7 v5.88

Tabel 6.4RVA(mA)

R1196 mV0.019

R26.18 v0.61

R3196.5mV0.04

PERHITUNGAN1)Tabel 6.1Kirchoff I : I1+ I2 I3= 0 I1= I3 I2......................(*)Kirchoff II :Loop I V = IR 10 = I1R1+ I3R3 10 =1000I1+470I3................(**)Loop II V = IR 10 =10000I2+470I3...................(***)Subtitusikan persamaan (*) ke persamaan (**)10 =1000(I1 I2) +470I310 =1000I31000I2+470I310 = 1000I2+1470I3..........................(****)Gabungkan persamaan (***) dengan persamaan (****)10000I2+470I3= 101000I2+ 1470I3= 10 ==14700000+470000=15170000 I2== 147004700=10000 I3==100000+10000=110000Arus yang melewati masing masing resistor :I2===0.00065A =0.6mAI3=== 0.00072A =0.72mAI1= I3- I2=0.72mA 0.6mA =0.12mATegangan pada masing masing resistor :a. V1= I1R1= 0.000121000=0.12Vb. V2= I2R2= 0.000610000=6Vc. V3= I3R3= 0.00072470=0.3VTeorema SuperposisiV1on dan V2off

Rt1 = R1+ R2// R3= R1+= 1000 += 1448.9 I1===0.0069 A = 6.9 mAI2 =I1 =0.0069 A = 0.00030A = 0.30mAI3 = I1 I2 = 6.9 mA 0.30mA = 6.6mA

V2 on dan V1off.

Rt2= R2+ R1// R3= R2+= 10000 +=10319.73

I2 === 0.00058 A = 0.58 mAI1 === 0.001 A = 1 mAI3 = I2 I1 = 0.58 1 = 0.42 mA (arah arus berlawanan arah dengan arah arus pemisalannya).

Jadi, arus yang melewati masing masing resistor adalah :I1= I1 I2 = 6.9 mA 1 mA = 5.9 mAI2= I2 I1 = 42.7 mA + 0.58 mA = 42.12 mAI3= I3 I3 = 35.8 mA + 0.42 mA = 36.22 Ma

KESIMPULANTeorema Superposisi dan Hukum Kirchoff digunakan untuk menghitung rangkaian yang mempunyai komponen banyak yang tidak dapat dihitung dengan jembatan Wheatstone.menghitung arus arus pada rangkaian yang menggunakan hukum Kirchoff, digunakan pemisalan arah arus. Jika hasil yang diperoleh bernilai negatif (-)bukan berarti salah tetapiberarti pemisalan berlawanan arah dengan pemisalnya.perbedaan hasil pengukuran dengan perhitungan dipengaruhi oleh kesalahan pada alat ukur,cara kita menggunakan alat ukurdan tahanan dalampada alat ukur dan komponen.

BABVIIPEMAKAIAN OSILOSKOP UNTUKMENGUKUR TEGANGAN DC

TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini penulis diharapkan dapat :a. Menggunakan osiloskop untuk mengukur berapa tegangan DC.b. Melihat bentuk sinyal / gelombang searah / DC melalui osiloskop.DASAR TEORIOsiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan searah(DC)DAFTAR ALAT DAN BAHAN1.Catu daya2.Multimeter3.Konektor4.BNC to BNC5.BNC to BANANAGAMBAR RANGKAIANPower SupplyDATA PERCOBAANTegangan

2 voltV/dV

1Gambar penampakan

3 volt

1

5 volt

2

7 volt

2

10 volt

5

ANALISA DATAUntuk tegangan sebesar V = 2 Volt dan jumlah penampakan vertikal = 2.6kotak,makaVpp= 2.6 =5.2 V/divUntuk tegangan sebesar V = 3 Volt dan jumlah penampakan vertikal = 1,4 kotak,maka : Vpp =1=3V/divUntuk tegangan sebesar V = 5 Volt dan jumlah penampakan vertikal= 1 kotak,maka : Vpp=2.6=6.5 V/divUntuk tegangan sebesar V = 7 Volt dan jumlah penampakan vertikal = 3,4maka : Vpp=3.8=13.3V/divUntuk tegangan sebesar V = 10 Volt dan jumlah penampakan vertikal= 2 kotak,maka : Vpp =2= 10 V/divKESIMPULANDari analisis di atas, kesimpulan penulis adalah sebagai berikut.a. Osiloskop adalah peukur yag dapat menampakkan sinyal listrik yang diukur pada layar.b. Mengukur tegangan peak to peak dengan osiloskop dapat lakukan secara langsung. Besar tegangan yang digunakan pada power supply dibagi dengan divisi. Setelah itu, dikalikan dengan jumlah kotak secara vertikal.

Sumber: http://cristianlimbong.blogspot.com/2012/05/laporan-lengkap-praktikum-laboratorium.html. 21 mei 2014