Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

53
BAB I PENDAHULUAN Hipertensi merupakan permasalahan kesehatan yang sering terjadi di masyarakat, dan sebagai praktisi kesehatan, seperti klinik spesialis kerap menghadapi pasien dengan hipertensi akut dan hipertensi berat. Secara khusus, hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi umumnya ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD), kamar operasi, unit perawatan pasca-anastesi dan Unit Perawatan Intensif (ICU). Faktor yang paling penting terhadap morbiditas dan mortalitas hipertensi adalah kecepatan dan kecermatan terapi. Sayangnya, hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi sering tidak dipahami dengan baik sehingga ketidaktepatan tatalaksana merupakan permasalahan yang sering terjadi. Memang, refleks penurunan tekanan darah tinggi yang cepat sering dikaitkan pada gangguan fisiologis dan kematian. Dokter 1

description

krisis hipertensi

Transcript of Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Page 1: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

BAB I

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan permasalahan kesehatan yang sering terjadi di

masyarakat dan sebagai praktisi kesehatan seperti klinik spesialis kerap menghadapi

pasien dengan hipertensi akut dan hipertensi berat Secara khusus hipertensi

emergensi dan hipertensi urgensi umumnya ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD)

kamar operasi unit perawatan pasca-anastesi dan Unit Perawatan Intensif (ICU)

Faktor yang paling penting terhadap morbiditas dan mortalitas hipertensi adalah

kecepatan dan kecermatan terapi Sayangnya hipertensi emergensi dan hipertensi

urgensi sering tidak dipahami dengan baik sehingga ketidaktepatan tatalaksana

merupakan permasalahan yang sering terjadi Memang refleks penurunan tekanan

darah tinggi yang cepat sering dikaitkan pada gangguan fisiologis dan kematian

Dokter yang sering berurusan dengan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi

harus akrab dengan patofisiologis penyakit dan pengobatannya (12)

Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT

sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi

dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg

yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat

dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut

laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi

HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 1

ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini

karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1

dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)

Berbagai gambaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis HT dan secara

garis besar The Fifth Report of the Joint National Comitte on Detection Evaluation

and Treatment of High Blood Pressure (JNCV) membagi krisis HT ini menjadi 2

golongan yaitu hipertensi emergensi (darurat) dan hipertensi urgensi (mendesak)

(345)

Membedakan kedua golongan krisis HT ini bukanlah dari tingginya TD tapi

dari kerusakan organ sasaran Kenaikan TD yang sangat pada seorang penderita

dipikirkan suatu keadaan emergensi bila terjadi kerusakan secara cepat dan progresif

dari sistem syaraf sentral miokardinal dan ginjal HT emergensi dan urgensi perlu

dibedakan karena cara penaggulangan keduanya berbeda (6)

Gambaran kilnis krisis HT berupa TD yang sangat tinggi (umumnya TD

diastolik gt 120 mmHg) dan menetap pada nilai-nilai yang tinggidan terjadi dalam

waktu yang singkat dan menimbulkan keadaan klinis yang gawat Seberapa besar TD

yang dapat menyebabkan krisis HT tidak dapat dipastikan sebab hal ini juga bisa

terjadi pada penderita yang sebelumnya nomortensi atau HT ringansedang

Walaupun telah banyak kemajuan dalam pengobatan HT namu para kilinisi harus

tetap waspada akan kejadian krisis HT sebab penderita yang jatuh dalam keadaan ini

dapat membahayakan jiwakematian bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat

Pengobatan yang cepat dan tepat serta intensif lebih diutamakan daripada prosesur 2

diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersifat reversibel Dalam

menanggulangi krisis HT dengan obat anti hipertensi diperlukan pemahaman

mengenai autoregulasi TD dan aliran darah pengobatan yang selektif dan terarah

terhadap masalah medis yang menyertai pengetahuan mengenai obat parenteral dan

oral anti hipertensi variasi regimen pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan

yang memadai dan efek samping yang minimal Dalam makalah ini akan dibahas

klasifikasi aspek klinik prosedur diagnostik dan pengobatan krisis hipertensi (67)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi

Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun

terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan

Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan

tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien

dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau

tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah

sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar

dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan

tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang

lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau

hipertensi terakselerasi (89)

Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah

akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian

pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau

hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang

mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal

SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4

telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak

ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan

klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada

kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1

mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi

emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom

yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau

nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan

Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih

baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)

Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi

diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan

sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan

darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut

setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang

merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung

Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan

faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian

dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan

perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah

selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan

adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5

besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi

emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas

pengobatan sebagai berikut (1012)

1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai

kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih

penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan

timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam

satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau

(ICU)

6

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 2: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini

karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1

dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)

Berbagai gambaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis HT dan secara

garis besar The Fifth Report of the Joint National Comitte on Detection Evaluation

and Treatment of High Blood Pressure (JNCV) membagi krisis HT ini menjadi 2

golongan yaitu hipertensi emergensi (darurat) dan hipertensi urgensi (mendesak)

(345)

Membedakan kedua golongan krisis HT ini bukanlah dari tingginya TD tapi

dari kerusakan organ sasaran Kenaikan TD yang sangat pada seorang penderita

dipikirkan suatu keadaan emergensi bila terjadi kerusakan secara cepat dan progresif

dari sistem syaraf sentral miokardinal dan ginjal HT emergensi dan urgensi perlu

dibedakan karena cara penaggulangan keduanya berbeda (6)

Gambaran kilnis krisis HT berupa TD yang sangat tinggi (umumnya TD

diastolik gt 120 mmHg) dan menetap pada nilai-nilai yang tinggidan terjadi dalam

waktu yang singkat dan menimbulkan keadaan klinis yang gawat Seberapa besar TD

yang dapat menyebabkan krisis HT tidak dapat dipastikan sebab hal ini juga bisa

terjadi pada penderita yang sebelumnya nomortensi atau HT ringansedang

Walaupun telah banyak kemajuan dalam pengobatan HT namu para kilinisi harus

tetap waspada akan kejadian krisis HT sebab penderita yang jatuh dalam keadaan ini

dapat membahayakan jiwakematian bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat

Pengobatan yang cepat dan tepat serta intensif lebih diutamakan daripada prosesur 2

diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersifat reversibel Dalam

menanggulangi krisis HT dengan obat anti hipertensi diperlukan pemahaman

mengenai autoregulasi TD dan aliran darah pengobatan yang selektif dan terarah

terhadap masalah medis yang menyertai pengetahuan mengenai obat parenteral dan

oral anti hipertensi variasi regimen pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan

yang memadai dan efek samping yang minimal Dalam makalah ini akan dibahas

klasifikasi aspek klinik prosedur diagnostik dan pengobatan krisis hipertensi (67)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi

Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun

terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan

Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan

tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien

dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau

tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah

sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar

dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan

tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang

lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau

hipertensi terakselerasi (89)

Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah

akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian

pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau

hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang

mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal

SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4

telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak

ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan

klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada

kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1

mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi

emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom

yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau

nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan

Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih

baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)

Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi

diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan

sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan

darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut

setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang

merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung

Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan

faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian

dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan

perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah

selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan

adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5

besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi

emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas

pengobatan sebagai berikut (1012)

1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai

kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih

penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan

timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam

satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau

(ICU)

6

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 3: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersifat reversibel Dalam

menanggulangi krisis HT dengan obat anti hipertensi diperlukan pemahaman

mengenai autoregulasi TD dan aliran darah pengobatan yang selektif dan terarah

terhadap masalah medis yang menyertai pengetahuan mengenai obat parenteral dan

oral anti hipertensi variasi regimen pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan

yang memadai dan efek samping yang minimal Dalam makalah ini akan dibahas

klasifikasi aspek klinik prosedur diagnostik dan pengobatan krisis hipertensi (67)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi

Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun

terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan

Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan

tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien

dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau

tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah

sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar

dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan

tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang

lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau

hipertensi terakselerasi (89)

Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah

akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian

pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau

hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang

mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal

SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4

telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak

ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan

klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada

kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1

mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi

emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom

yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau

nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan

Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih

baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)

Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi

diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan

sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan

darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut

setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang

merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung

Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan

faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian

dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan

perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah

selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan

adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5

besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi

emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas

pengobatan sebagai berikut (1012)

1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai

kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih

penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan

timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam

satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau

(ICU)

6

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 4: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi

Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun

terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan

Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan

tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien

dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau

tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah

sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar

dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan

tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang

lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau

hipertensi terakselerasi (89)

Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah

akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian

pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau

hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang

mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal

SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4

telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak

ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan

klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada

kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1

mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi

emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom

yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau

nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan

Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih

baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)

Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi

diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan

sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan

darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut

setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang

merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung

Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan

faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian

dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan

perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah

selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan

adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5

besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi

emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas

pengobatan sebagai berikut (1012)

1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai

kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih

penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan

timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam

satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau

(ICU)

6

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 5: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak

ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan

klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada

kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1

mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi

emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom

yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau

nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan

Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih

baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)

Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi

diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan

sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan

darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut

setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang

merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung

Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan

faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian

dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan

perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah

selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan

adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5

besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi

emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas

pengobatan sebagai berikut (1012)

1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai

kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih

penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan

timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam

satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau

(ICU)

6

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 6: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi

emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas

pengobatan sebagai berikut (1012)

1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai

kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih

penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan

timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam

satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau

(ICU)

6

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 7: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa

kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24

jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)

7

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 8: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)

1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt

200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada

penderita dan kepatuhan pasien

2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai

dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase

maligna

3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt

120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian

tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun

kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya

pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang

terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi

dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan

tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 9: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan

keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat

menjadi reversible bila TD diturunkan

Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany

dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan

TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir

kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada

penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan

kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya

pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan

penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga

pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg

(1012)

B Patofisiologi

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi

ensefalopati yaitu (1011)

1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole

mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas

kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie

pendarahan dan mikro infark9

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 10: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo

Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi

mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami

perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan

pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan

hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg

sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan

mempercepat timbulnya oedema otak (1011)

10

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 11: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

C Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)

1 Anamnesa

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting

ditanyakan (16711)

1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun

1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)

1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )

1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan

oedem paru nyeri dada )

1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi

2 Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )

mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan

11

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 12: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari

penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)

1 Pemeriksaan yang segera seperti

a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD

b urine Urinelisa dan kultur urine

c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi

d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah

pengobatan terlaksana )

2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil

pemeriksaan yang pertama )

a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)

biopsi renald ( kasus tertentu )

b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab

CAT Scan

c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk

Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )

4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat

dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis

12

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 13: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis

hipertensi antara lain (16711)

1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial

(tersering)

1048729 Hipertensi renovaskular

1048729 Glomerulonefritis akut

1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi

1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

1048729 Renin-secretin tumors

1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO

Inhibitors

1048729 Penyakit parenkhim ginjal

1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor

simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID

ergot alk

1048729 Luka bakar

1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE

D Difrensial Diagnosis

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis

hipertensi seperti (16711)

- Hipertensi berat

13

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 14: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan

- Ansietas dengan hipertensi labil

- Oedema paru dengan payah jantung kiri

E Pengobatan Krisis Hipertensi

1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT

Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena

penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat

Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan

berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan

ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD

sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain

keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan

problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan

autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif

untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)

Autoregulasi

Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh

terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada

resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi

dilatasi pembuluh darah (671012)

14

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 15: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak

dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi

otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika

TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih

tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun

dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari

darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal

maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap

pingsan dan sinkope (671012)

Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic

yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh

Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan

metabolisme di otak (671012)

Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas

hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit

cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan

bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD

yang lebih tinggi (671012)

Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada

13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang

normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group

15

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 16: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol

cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)

Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun

hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25

dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi

pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari

apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut

ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit

dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita

hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan

infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih

lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100

mmHg (671012)

Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )

dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke

Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral

vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)

16

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 17: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada

hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur

hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)

Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan

hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi

CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian

bagi disecting aneurysma aorta (10)

Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa

intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan

menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung

kongestive dan oedem paru (10)

Status volume cairan

Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler

volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara

klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau

oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta

diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion

sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)

Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi

non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)

17

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 18: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi

Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera

diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)

1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether

(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status

volume intravaskuler

2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik

tentukan penyebab krisis hipertensi

singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT

tentukan adanya kerusakan organ sasaran

3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD

sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang

menyertai dan usia pasien

penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak

kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama

48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting

aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun

TD yang didapat

Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung

dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan

kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta

18

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 19: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi

tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika

hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita

dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti

hipertensi intravena ( IV ) (67810)

1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun

venous Pemberian secara intravena

Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit

Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi

2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila

dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena

Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit

Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V

Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi

3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V

bolus

Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4

ndash 12 jam

19

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 20: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5

menit sampai TD yang diinginkan

Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen

hiperuricemia aritmia dll

4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri

Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12

jam

Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im

Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker

untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume

intravaskular

Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out

put eksaserbasi angina MCI akut dll

5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action

15 ndash 60 menit

Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv

6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers

Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin

Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im

Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit

7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi

sistem simpatis dan parasimpatis

20

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 21: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv

Onset of action 1 ndash 5 menit

Duration of action 10 menit

Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma

hipotensi mulut kering

8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent

Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus

iv

Onset of action 5 ndash 10 menit

Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala

bradikardi dll

Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of

action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan

komplikasi lebih sering dijumpai

9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem

syaraf simpatis

Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam

Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam

Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with

drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya

tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal

10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral

21

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 22: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug

dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis

Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau

beberapa jam

Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada

parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus

obat

Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat

oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah

lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat

diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur

tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik

kembali dalam beberapa menit (67810)

Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus

intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang

diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat

bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD

yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)

Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu

pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah

kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia

Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis

22

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 23: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi

clonidine tidak tersedia (10)

Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg

dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09

ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup

baik dan efek samping yang minimal (67810)

Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg

atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang

baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)

Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi

Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan

maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)

1 Hipertensi ensenpalopati

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide

Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine

2 Cerebral infark

Anjuran Sodium nitropsside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine

3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid

Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol

Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine

4 Miokard iskemi miokrad infark

23

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 24: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium

Nitroprusside dan loopdiuretuk

Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil

5 Dedem paru akut

Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik

Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol

6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist

Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol

Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil

7 Eklampsi

Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium

nitroprusside

Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist

8 Renal insufisiensi akut

Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist

Hindarkan B- antagonist Trimethaphan

9 Retinopati KW III-IV

Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist

Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa

10 Mikroaangiopati hemolitik anemia

Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist

Hindarkan B-antagonist

24

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 25: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium

nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi

Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan

monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan

hipotensi berat (6710)

Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat

memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine

diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)

Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang

diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam

jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)

Obat oral untuk hipertensi emergensi

Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk

menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam

penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik

pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg

lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran

darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun

walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)

Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan

captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan

25

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 26: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna

dam Menurunkan TD (3459)

Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara

sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit

dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan

nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat

Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya

perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis

setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian

obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih

gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran

(3459)

3 Penaggulangan hipertensi urgensi

Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah

sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD

diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat

dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam

menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)

Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)

Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal

(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara

26

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 27: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing

hoyong

Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of

Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg

Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd

degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan

tolazoline

Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang

setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal

ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila

perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit

kepala

Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan

MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin

terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan

katekholamine (6710)

Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat

menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas

hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek

dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine

27

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 28: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi

dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan

mencapai batas aman dari MAP (6710)

Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih

sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan

riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien

dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus

dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun

untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD

penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit

(6710)

F Prognosis

Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita

hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung

kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai

uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih

baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal

dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)

Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1

tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan

diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker

28

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 29: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan

creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita

yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)

29

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 30: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat

memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai

dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ

sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD

diastolik gt 120 ndash mmHg

Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor

o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi

o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat

o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari

obat

o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila

TD diturunkan

o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll

o Effek sqamping obat

Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak

lebih rendah dari 170-180100mmHg

30

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 31: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD

dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan

penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ

Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside

Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi

urgensi

Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine

dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan

diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload

seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak

dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut

31

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 32: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular

Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60

2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis

with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831

3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril

and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch

Intren Med 151 678-82

4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti

hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang

dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83

5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in

Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21

6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J

Med 323 1177-83

7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-

45

8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of

Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5

9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive

Emergencies ACP Journal Clib 45

32

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 33: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32

99-148

11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins

Baltimore 2273-89

12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive

Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited

Australia169-7

33

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 34: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

34

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Page 35: Krisis Hipertensi Aspek Klinis Dan Pengobatan

35

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
  • Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
  • C Diagnosis
  • E Pengobatan Krisis Hipertensi
    • Autoregulasi
      • Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi