KRISIS EROPA naik 44% antara periode 2000 dan 2006. Pergerakan di negara dengan tingkat penghasilan...

1
19 RABU, 7 DESEMBER 2011 E KONOMI GLOBAL JAJANG SUMANTRI S TANDARD & Poor’s (S&P) menyatakan akan memangkas pe- ringkat utang jangka panjang hampir semua negara zona euro bila para pemimpin Uni Eropa gagal menghasilkan rencana meyakinkan untuk mengatasi krisis. Ancaman itu memberi tekanan berat bagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa (UE) Jumat (9/12) mendatang. Lembaga pemeringkat utang internasional tersebut menan- tikan keberhasilan Prancis dan Jerman untuk mendorong disiplin anggaran di 17 negara anggota zona euro melalui perubahan traktat. Dari ke-17 negara, S&P meng- arahkan penurunan peringkat terhadap 15 negara. Hanya Siprus dan Yunani yang tidak menjadi sasaran karena S&P terlebih dahulu sudah me- masukkan Siprus ke evaluasi. Peringkat utang Yunani pun te- lah lebih dahulu diturunkan ke peringkat ‘sampah’ atau CC. Enam negara yang saat ini memiliki peringkat utang ter- tinggi, AAA, yakni Jerman, Prancis, Austria, Belanda, Finlandia, dan Luksemburg, terancam turun satu tingkat. Sembilan negara yang lain mungkin akan dipangkas dua tingkat. Di Berlin, setelah pertemuan selama 2 jam Senin (5/12) wak- tu setempat, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy me- nyatakan optimisme mereka. “Apa yang kami inginkan ialah mengatakan kepada du- nia bahwa ada aturan di Eropa. Kami harus membayar utang- utang kami, mengurangi desit kami, dan mengembalikan per- tumbuhan,” kata Sarkozy. Pada bagian lain Merkel juga menambahkan, rencana yang akan digulirkan untuk dibahas lebih lanjut dalam KTT UE itu menunjukkan kedua negara bertekad mempertahankan euro sebagai mata uang yang stabil. Rencana mereka termasuk penalti otomatis untuk negara- negara yang gagal mengendali- kan anggaran masing-masing. Perubahan Traktat Eropa yang diajukan Prancis dan Jerman akan mencantumkan batas de- sit anggaran tidak lebih dari 3% total hasil ekonomi. Jika desit melebihi 3%, pe- nalti akan jatuh secara otomatis kepada negara yang bersang- kutan. Sanksi bisa dibatalkan jika negara-negara ‘mayoritas super’ mengambil suara untuk menghapus penalti tersebut. Selain rencana itu, Jerman dan Prancis menyertakan opsi dana penyelamatan (bailout) permanen untuk negara zona euro yang mengalami krisis. Mereka berdua mengatakan perubahan traktat tersebut akan disetujui pada Maret dan diratikasi setelah Prancis menggelar pemilihan presiden dan legislatif pada Juni. “Kita harus bertindak cepat,” ujar Sarkozy. Proyeksi ADB Dalam laporan yang di- publikasikan kemarin, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur akan terus menurun pada 2012. Hal itu disebabkan masalah utang di Eropa dan lesunya per- tumbuhan ekonomi AS masih berisiko menekan pertumbuh- an global. ADB menyatakan telah me- mangkas perkiraan pertumbuh- an pada 2012 menjadi 7,2%, dari prediksi sebelumnya 7,5%, terhadap 14 ekonomi di Asia Timur kecuali Jepang. Dalam skenario terburuk, misalnya jika AS dan Eropa terus melambat seperti periode krisis 2008-2009, ADB menilai Asia Timur hanya bisa tumbuh 5,4% pada 2012. Untuk Indonesia, ADB masih meyakini pertumbuhan ekono- mi tahun ini tetap bisa menca- pai 6,6%. Namun, lembaga do- nor itu menurunkan proyeksi pertumbuhan RI tahun depan dari 6,8% menjadi 6,5%. Apabila zona euro dan AS terperosok ke resesi yang da- lam, ADB memperkirakan In- donesia hanya mampu tumbuh 5,5% tahun depan. (*/Reuters/ AP/E-1) [email protected] Pemangkasan Rating S&P Tambah Beban Euro Bila zona euro dan AS terperosok ke resesi yang dalam, ADB memperkirakan Indonesia hanya mampu tumbuh 5,5% tahun depan. K ALANGAN profesional masa kini makin tidak terbendung oleh batas negara. Seorang profesor matematika di Italia bisa pindah dari Roma ke New York. Seorang pengacara pindah dari Sydney ke Hong Kong setelah sempat berkarier di Kepulauan Cayman. Seorang eksekutif Portugal pindah dari Mexico City ke Bogota dan seorang pemain biola juga bisa pindah dari Serbia ke Inggris. Skala perpindahan kalangan profesional seperti ini tidak terbayangkan 10 tahun lalu. Menurut Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD), pergerakan lintas batas kalangan berpendidikan tinggi dari negara kelas menengah ke atas naik 44% antara periode 2000 dan 2006. Pergerakan di negara dengan tingkat penghasilan rendah juga naik signikan hingga 28%. Perpindahan antarperusahaan di negara maju naik 39% antara 2005 dan 2008 dan masih berlanjut hingga sekarang. Hasil ini belum termasuk perpindahan antarperusahaan di kawasan ekonomi Eropa, ujar analis kebijakan OECD Jonathan Chaloff. “Yang jelas tren saat ini cenderung naik, meski ada interupsi krisis ekonomi,” kata Chaloff. Perusahaan-perusahaan multinasional dan organisasi- organisasi pemerintah juga sepakat dengan pandangan tersebut. Brookeld Global Recruitment Services menjadi salah satu fasilitator utama dalam perpindahan kalangan profesional di seluruh dunia. Brookeld melakukan survei tahunan terhadap 250 perusahaan dan bisnis klien mereka. Dalam survei terbaru terlihat 61% di antaranya akan memindahkan lebih banyak pekerja pada 2011 daripada setahun lalu. Apa yang menjadi alasan para profesional ini sebenarnya? Apalagi kebanyakan dari mereka telah memiliki kehidupan yang baik di negara asalnya. Pertama-tama, kebutuhan akan tenaga mereka memang banyak. Beberapa industri terkadang memang memerlukan banyak tenaga profesional asing. Industri eksplorasi gas dan minyak contohnya. Banyak situs eksplorasi ditemukan di daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki tenaga ahli lokal. Faktor demograk juga menjadi pertimbangan. Wakil Presiden Eksekutif Brookeld Scott Sullivan mengatakan saat ini ada jarak tingkat keahlian yang melebar. “Hal itu akibat para baby boomers yang mulai pensiun, sedangkan beberapa talenta muda justru menghindari risiko menginvestaikan karier mereka dalam industri yang tidak bisa diprediksi.” Negara-negara berkembang harus melirik ke negara- negara maju untuk mencari keahlian yang dibutuhkan di sektor seperti infrastruktur, konstruksi, serta produksi mesin dan barang-barang mekanik. Lalu, negara mana saja yang menjadi tujuan para profesional lintas batas itu? Survei Brookeld mengungkapkan 3 negara BRIC, yaitu China, Brasil, dan India sebagai negara yang terbanyak mempekerjakan tenaga asing. Firma layanan nansial di negara-negara maju juga ikut mengisap talenta-talenta asing. Mereka disebar ke negara-negara seperti Inggris, AS, dan Australia. (BBC News/*/E-1) Profesional kian tidak Kenal Batas Negara Yang jelas tren saat ini cenderung naik, meski ada interupsi krisis ekonomi.” Jonathan Chaloff Analis kebijakan OECD Nicolas Sarkozy Presiden Prancis REUTERS/CHARLES PLATIAU KRISIS EROPA: Pekerja mengganti lampu di logo Euro di depan Bank Sentral Eropa, Frankfurt, Jerman, kemarin. Lembaga pemeringkat utang internasional menantikan keberhasilan Prancis dan Jerman untuk mendorong disiplin anggaran di 17 negara anggota zona euro melalui perubahan traktat. AP PHOTO / MICHAEL PROBST

Transcript of KRISIS EROPA naik 44% antara periode 2000 dan 2006. Pergerakan di negara dengan tingkat penghasilan...

Page 1: KRISIS EROPA naik 44% antara periode 2000 dan 2006. Pergerakan di negara dengan tingkat penghasilan rendah juga naik signifi kan hingga 28%. Perpindahan antarperusahaan di negara

19RABU, 7 DESEMBER 2011 EKONOMI GLOBAL

JAJANG SUMANTRI

STANDARD & Poor’s (S&P) menyatakan akan memangkas pe-ringkat utang jangka

panjang hampir semua negara zona euro bila para pemimpin Uni Eropa gagal menghasilkan rencana meyakinkan untuk mengatasi krisis. Ancaman itu memberi tekanan berat bagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa (UE) Jumat (9/12) mendatang.

Lembaga pemeringkat utang internasional tersebut menan-tikan keberhasilan Prancis dan Jerman untuk mendorong

disiplin anggaran di 17 negara anggota zona euro melalui perubahan traktat.

Dari ke-17 negara, S&P meng-arahkan penurunan peringkat terhadap 15 negara. Hanya Siprus dan Yunani yang tidak menjadi sasaran karena S&P terlebih dahulu sudah me-masukkan Siprus ke evaluasi. Peringkat utang Yunani pun te-lah lebih dahulu diturunkan ke peringkat ‘sampah’ atau CC.

Enam negara yang saat ini memiliki peringkat utang ter-tinggi, AAA, yakni Jerman, Prancis, Austria, Belanda, Finlandia, dan Luksemburg, terancam turun satu tingkat. Sembilan negara yang lain mungkin akan dipangkas dua tingkat.

Di Berlin, setelah pertemuan selama 2 jam Senin (5/12) wak-tu setempat, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy me-nyatakan optimisme mereka.

“Apa yang kami inginkan ialah mengatakan kepada du-nia bahwa ada aturan di Eropa.

Kami harus membayar utang-utang kami, mengurangi defi sit kami, dan mengembalikan per-tumbuhan,” kata Sarkozy.

Pada bagian lain Merkel juga menambahkan, rencana yang akan digulirkan untuk dibahas lebih lanjut dalam KTT UE itu menunjukkan kedua negara bertekad mempertahankan euro sebagai mata uang yang stabil.

Rencana mereka termasuk penalti otomatis untuk negara-negara yang gagal mengendali-kan anggaran masing-masing. Perubahan Traktat Eropa yang diajukan Prancis dan Jerman

akan mencantumkan batas de-fi sit anggaran tidak lebih dari 3% total hasil ekonomi.

Jika defi sit melebihi 3%, pe-nal ti akan jatuh secara otomatis kepada negara yang bersang-kutan. Sanksi bisa dibatalkan jika negara-negara ‘mayoritas super’ mengambil suara untuk menghapus penalti tersebut.

Selain rencana itu, Jerman dan Prancis menyertakan opsi dana penyelamatan (bailout) permanen untuk negara zona euro yang mengalami krisis.

Mereka berdua mengatakan perubahan traktat tersebut akan disetujui pada Maret dan diratifi kasi setelah Prancis menggelar pemilihan presiden dan legislatif pada Juni. “Kita harus bertindak cepat,” ujar Sarkozy.

Proyeksi ADBDalam laporan yang di-

publikasikan kemarin, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur akan terus menurun pada 2012. Hal

itu disebabkan masalah utang di Eropa dan lesunya per-tumbuhan ekonomi AS masih berisiko menekan pertumbuh-an global.

ADB menyatakan telah me-mangkas perkiraan pertumbuh-an pada 2012 menjadi 7,2%, dari prediksi sebelumnya 7,5%, ter hadap 14 ekonomi di Asia Timur kecuali Jepang. Dalam skenario terburuk, misalnya jika AS dan Eropa terus melambat seperti periode krisis 2008-2009, ADB menilai Asia Timur hanya bisa tumbuh 5,4% pada 2012.

Untuk Indonesia, ADB masih meyakini pertumbuhan ekono-mi tahun ini tetap bisa menca-pai 6,6%. Namun, lembaga do-nor itu menurunkan proyeksi pertumbuhan RI tahun depan dari 6,8% menjadi 6,5%.

Apabila zona euro dan AS terperosok ke resesi yang da-lam, ADB memperkirakan In-donesia hanya mampu tumbuh 5,5% tahun depan. (*/Reuters/AP/E-1)

[email protected]

Pemangkasan Rating S&P Tambah Beban Euro

Bila zona euro dan AS terperosok ke resesi yang dalam, ADB memperkirakan Indonesia hanya mampu tumbuh 5,5% tahun depan.

KALANGAN profesional masa kini makin tidak

terbendung oleh batas negara. Seorang profesor matematika di Italia bisa pindah dari Roma ke New York. Seorang pengacara pindah dari Sydney ke Hong Kong setelah sempat berkarier di Kepulauan Cayman.

Seorang eksekutif Portugal pindah dari Mexico City ke Bogota dan seorang pemain biola juga bisa pindah dari Serbia ke Inggris.

Skala perpindahan kalangan profesional seperti ini tidak terbayangkan 10 tahun lalu.

Menurut Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD), pergerakan lintas batas kalangan berpendidikan tinggi dari

negara kelas menengah ke atas naik 44% antara periode 2000 dan 2006. Pergerakan di negara dengan tingkat penghasilan rendah juga naik signifi kan hingga 28%.

Perpindahan antarperusahaan di negara maju naik 39% antara 2005 dan 2008 dan masih berlanjut hingga sekarang. Hasil ini belum termasuk perpindahan antarperusahaan di kawasan ekonomi Eropa, ujar analis kebijakan OECD Jonathan Chaloff.

“Yang jelas tren saat ini cenderung naik, meski ada interupsi krisis ekonomi,” kata Chaloff.

Perusahaan-perusahaan multinasional dan organisasi-organisasi pemerintah juga sepakat dengan pandangan tersebut.

Brookfi eld Global Recruitment Services menjadi salah satu fasilitator utama

dalam perpindahan kalangan profesional di seluruh dunia.

Brookfi eld melakukan survei tahunan terhadap 250 perusahaan dan bisnis klien mereka. Dalam survei terbaru terlihat 61% di antaranya akan memindahkan lebih banyak pekerja pada 2011 daripada setahun lalu.

Apa yang menjadi alasan para profesional ini sebenarnya? Apalagi kebanyakan dari mereka telah memiliki kehidupan yang baik di negara asalnya.

Pertama-tama, kebutuhan akan tenaga mereka memang banyak.

Beberapa industri terkadang memang memerlukan banyak tenaga profesional asing. Industri eksplorasi gas dan minyak contohnya. Banyak situs eksplorasi ditemukan di daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki tenaga ahli lokal.

Faktor demografi k juga menjadi pertimbangan. Wakil Presiden Eksekutif Brookfi eld Scott Sullivan mengatakan saat ini ada jarak tingkat keahlian yang melebar.

“Hal itu akibat para baby boomers yang mulai pensiun, sedangkan beberapa talenta muda justru menghindari risiko menginvestaikan karier mereka dalam industri yang tidak bisa diprediksi.”

Negara-negara berkembang harus melirik ke negara-negara maju untuk mencari keahlian yang dibutuhkan di sektor seperti infrastruktur, konstruksi, serta produksi mesin dan barang-barang mekanik.

Lalu, negara mana saja yang menjadi tujuan para profesional lintas batas itu? Survei Brookfi eld mengungkapkan 3 negara BRIC, yaitu China, Brasil, dan India sebagai negara yang terbanyak mempekerjakan tenaga asing.

Firma layanan fi nansial di negara-negara maju juga ikut mengisap talenta-talenta asing. Mereka disebar ke negara-negara seperti Inggris, AS, dan Australia. (BBC News/*/E-1)

Profesional kian tidak Kenal

Batas Negara

Yang jelas tren saat ini

cenderung naik, meski ada interupsi krisis ekonomi.”Jonathan ChaloffAnalis kebijakan OECD

Nicolas SarkozyPresiden Prancis

REUTERS/CHARLES PLATIAU

KRISIS EROPA: Pekerja mengganti lampu di logo Euro

di depan Bank Sentral Eropa,

Frankfurt, Jerman, kemarin. Lembaga pemeringkat utang

internasional menantikan

keberhasilan Prancis dan Jerman untuk

mendorong disiplin anggaran di 17 negara anggota

zona euro melalui perubahan traktat.

AP PHOTO / MICHAEL PROBST