KP Encek OK Generator Set Up
-
Upload
amir-jidane -
Category
Documents
-
view
63 -
download
5
description
Transcript of KP Encek OK Generator Set Up
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kendaraan dengan tenaga penggerak motor diesel menjadi salah satu pilihan
yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang dimilikinya dan
terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murah dibanding dengan bahan
bakar motor bensin.
Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan
kepribadian. Oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang sangat
menentukan dan memberikan andil yang sangat besar dalam membentuk sumber
daya yang bertanggung jawab dan profesional dibidangnya.
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke dalam dunia
kerja, sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara melakukan kerja
praktek ke dalam perusahaan-perusahan dan industri, agar nantinya dapat
mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam
perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan mahasiswa melaksanakan kerja praktek antara lain sebagai
berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengambil tugas akhir.
2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja dan sekaligus membandingkan
teori yang didapat dalam perkuliahan dengan keadaan di lapangan
kerja yang sesungguhnya.
3. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan taat terhadap
peraturan yang terdapat dalam dunia kerja.
4. Menciptakan hubungan kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta dengan PT. Hercules Alumunium Mfg. Co. Ltd.
1.3. Batasan Masalah
Dengan adanya keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kerja praktek ini,
maka penulis hanya mencoba membahas tentang bagian-bagian atau komponen-
komponen dari Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501 dan sistem
pelumasan serta garis besarnya saja. Tujuannya adalah untuk memahami lebih
jauh tentang cara kerja serta cara pelumasan Diesel Engine Generator NIIGATA
PK 1501.
1.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam menyusun
laporan ini adalah dengan melakukan wawancara (interview) kepada karyawan-
karyawan yang bersangkutan serta melihat dari buku-buku referensi mengenai
data-data yang diperlukan sesuai dengan obyek pembahasan. Dalam melakukan
pengumpulan data tersebut, penulis mencoba menyesuaikan antara apa yang telah
didapat dalam teori dengan keadaan dilapangan yang sesungguhnya tanpa
melanggar dan menyalahi kopetensi.
1.5. Tempat Kerja Praktek
Kerja praktek dilaksanakan di PT. HALCO, dengan alamat Jalan Raya
Bekasi km. 24 Cakung Jakarta Timur.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Organisasi
Perusahaan ini mulai dibangun pada tahun 1970 dengan nama PT. Hercules
Alumunium Mfg. Co. Ltd. yang kemudian disingkat menjadi PT. Halco,
kemudian pada akhir 1971, perusahaan ini selesai dibangun dan mulai berdiri
diareal tanah seluas 8000 m2. Pada awal mulanya perusahaan ini berstatus PMA
(Penanaman Modal Asing) yaitu kerjasama antara Hongkong-Indonesia
(50%50%). PT. Hercules Alumunium Mfg. Co. Ltd. merupakan sebuah
perusahaan dibidang manufaktur yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas
berdasarkanAkte Notaris Darby, SH di jakarta No. 53 tanggal 14 Maret 1972.
Lokasi kantordan Pabrik dari PT. Halco berada di Jl.Raya Bekasi Km.24, Cakung,
JakartaTimur.
Pada tahun 1972 perusahaan ini mulai berproduksi (produksi percobaan).
Kemudian pada tahun 1973 mulai melakukan produksi komersial
yangmenghasilkan produk alat-alat kebutuhan rumah tangga yang menggunakan
bahanbaku alumunium. Produk tersebut antara lain: panci, penggorengan telur,
kuali, teko, oven kue dan nampan. Selain itu PT. Halco juga mengolah bahan
baku yaitu aluminium inggot dengan menggunakan mesin-mesin konvensional
menjadi alumunium sheet dalam beberapa departemen antara lain: departemen
rolling mill, departemen forming dan departemen finishing.
Pada awalnya perusahaan ini menggunakan tenaga ahli dari Hongkong
sebanyak 8 (delapan) orang dan ditambah dengan tenaga ahli dari Indonesia yang
telah mendapat latihan di Hongkong sebanyak 6 (enam) orang kemudian setelah
mendapat pelatihan selama dua tahun, tenaga ahli Indonesia menjadi terampil
maka tenaga ahli dari Hongkong tersebut dipulangkan dan perusahaan dipegang
oleh tenaga ahli Indonesia.
Pada tahun 1990, PT Halco mulai mengekspor kebagian negara Afrika dan
Asia sebanyak 20% dari produksi secara keseluruhan. Pada saat Indonesia
mengalami krisis Ekonomi, perusahaan ini menghentikan ekspor karena harga
bahan baku yang mahal.
Sejak berdiri, perusahaan ini terus mengalami perkembangan.
Perkembangan perusahaan ini merupakan dampak dari kebijaksanaan,
intensifyang dikeluarkan pemerintah karena adanya kerjasama antara karyawan
danpimpinan. Hasil produksi perusahaan ini dapat menguasai sebagian
pasarIndonesia dan sekitar 85% para ibu rumah tangga menggunakan dan
mengakuikualitas barang tersebut.
2.1.1 Visi dan Misi Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT.Halco memiliki dasar-
dasarnilai yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan.Visi dan misiperusahaan
ini berguna untuk menumbuhkan komitmen dan motivasi karyawandalam
perusahaan. Pada akhirnya, dari visi akan tercipta sebuah tujuan yangselanjutnya
akan menciptakan sebuah strategi.
Adapun visi dan misi dari PT.Halco adalah seperti dibawah ini :
Visi
Menjadi perusahaan manufaktur alat-alat kebutuhan rumah
tanggaberbahan dasar alumunium yang terkemuka di Indonesia.
Misi
Memenuhi kebutuhan alat-alat kebutuhan rumah tangga berbahan
dasaralumunium diseluruh Indonesia untuk konsumen level menengah
kebawah.
2.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugasnya Secara Umum
Struktur organisasi menggambarkan pembagian kerja secara spesifik
kepada beberapa bagian atau divisi serta menunjukkan fungi dan
spesialisasikegiatan kerja. Dengan adanya pengorganisasian melalui pembagian
tugaskebeberapa divisi maka akan tercipta kinerja yang lebih efektif karena
setiapbagian akan bertanggung jawab secara langsung pada tugasnya masing-
masingdengan tetap menjaga hubungan dengan divisi lainnya.
Struktur organisasi yangbaik akan memudahkan pelaksanaan tugas pada
masing-masing bagian serta memudahkan pelaksanaan tugas pada masing-masing
bagian serta memudahkanpendelegasian wewenang dari atasan kepada
bawahannya dan secara tidaklangsung dapat menciptakan hubungan yang erat
antara atasan denganbawahannya.Dalam kegiatan operasional, PT Halco
dijalankan oleh beberapa divisiyang mempunyai tugas yang berbeda-beda namun
setiap divisi tersebutmerupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Dalam
menetapkan perencanaan untuk mencapai tujuan, diperlukansusunan atau struktur
yang baik sehingga diketahui jelas fungsi dan tugas masing-masingdivisi PT.
Halco.
Gambar 3.1. Struktur Oganisasi PT Hercules Alumunium MFG. Co. Ltd
Adapun untuk penjelasan struktur organisasi dari PT Halco,
penulismencoba untuk menjelaskan secara garis besarnya saja tugas masing-
masingdivisi pada PT Halco.Tugas secara umum dari masing-masing divisi PT
Halco adalah sebagaiberikut:
Divisi Finance
OWNER
DIRECTOR
FINANCE ACCOUNTING PURCHASING PRODUCTION H R D WAREHOUS
MANAGER CHIEF MANAGER MANAGER MANAGER CHIEF WARE HOUS
FINANCE ACC. OFFICER PURCHASING Rolling Mill Forming Finishing
Maintenance
HRD STAFF
DELIVERY
SUPERVISIOR
Divisi ini bertugas antara lain:
- Menerima dan mengeluarkan uang dari kas perusahaan
- Membuat laporan yang berkaitan dengan keluar masuknya kas disertai
- dengan bukti-bukti transaksi yang disimpan dan diurutkan
berdasarkan
- tanggal untuk memudahkan pengecekan dan pengelompokkan dan
- mencatat kedalam buku kas.
- Mengisi dan menghitung serta membagikan gaji karyawan
Divisi Accounting
Divisi ini bertugas antara lain:
- Mengumpulkan faktur-faktur jual beli yang kemudian diurutkan
berdasarkan tangggal transaksi jual beli yang kemudian diurutkan
berdasarkan tanggal transasksi
- Menghitung pajak PPH karyawan dan pajak-pajak lainnya yang
berkaitan dengan bahan baku produksi.
- Melakukan verifikais terhadap setiap pelaporan yang berkaitan dengan
transaksi.
- Memeriksa dan menginput data ke dalam komputer mengenai
persediaan bahan baku dan barang jadi.
- Membuat jurnal dan pelaporan yang disertai dengan bukti berupa
fakturserta menyusun laporan keuangan.
Divisi Purchasing
Divisi ini bertugas antara lain:
- melakukan pembelian atas barang-barang kebutuhan operasional
pabrik yaitu semua jenis bahan baku.
- Menetapkan tenggang waktu (Lead Time) pemesanan bahan
bakuberdasarkan perhitungan stock yang paling aman (Safety Stock)
untukmenghindari terputusnya rantai produksi.
- Menjamin kerja sama yang baik dengan beberapa supplier
untukmenyuplai barang dengan didasari perhitungan barang yang
palingekonomis.
Divisi Produksi
Divisi ini bertugas antara lain:
- Merencanakan dan menetapkan semua kegiatan produksi yang akan
dikerjakan.
- Menentukan jadwal untuk setiap pelaksanaan kegiatan produksi yang
akan dikerjakan.
- Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap jalannya seluruh
kegiatan produksi.
- Mengevaluasi hasil produksi apakah telah memenuhi kualitas yang
merupakan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
- Mencari solusi apabila terdapat masalah dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya.
Divisi Human & Resources
Divisi ini bertugas antara lain:
- Membuat peraturan perjanjian kerjasama (PKB) dengan serikat
pekerja PT. Halco yang memuat peraturan-peraturan normatif
berdasarkan undang-undang ketenaga kerjaan dan peraturan-peraturan
lain yang sepakati oleh kedua belah pihak.
- Menindak dan memberikan sangsi terhadap karyawan yang melanggar
dengan mengacu pada isi perjanjian kerja bersama (PKB) tersebut.
- Menerima karyawan baru dengan melalui proses seleksi, mentraining
karyawan tersebut sampai dengan keputusan apakah karyawan
tersebut diterima sebagai karyawan tetap atau tidak setelah melewati
masa percobaan.
- Memeriksa dan mencatat absensi karyawan.
- Mengurus eksternal dan internal yang berkaitan dengan instansi
pemerintah terkait serta keharmonisan kerja, menjaga keseimbangan
antara ketersediaan sumber daya manusia dengan pelaksanaan
kegiatan produksi.
Divisi Warehouse
Divisi ini bertugas antara lain:
- Mengisi dan memeriksa kartu persediaan apakah dengan bahan baku
dan barang jadi yang tersedia digudang.
- Membuat tanda terima terhadap bahan baku yang masuk ke gudang
setelah dilakukan pengecekan apakah sesuai dengan surat jalan atau
tidak.
- Melakukan pencatatan ke dalam buku gudang atas keluar masuknya
barang.
- Melakukan pengiriman barang jadi kepada agen tunggalnya
berdasarkan surat jalan.
- Memeriksa syarat jalan atas barang jadi yang keluar dari gudang serta
membuat kas bon keluar atas pembelian barang keperluan kantor
untuk diserahkan kebagian keuangan.
Manajer produksi dalam tugasdan tanggung jawabnya membawahi 4
(empat) departemen yaitu : Rolling Mill,Forming, Finishing, dan Maintenance.
Masing departemen tersebut dipimpin olehseorang kepala bagian. Adapun uraian
tugas kepala bagian dalam masing-masingdepartemen tersebut adalah :
Departemen Rolling Mill
Uraian tugas kepala bagian rolling mill
- Membuat perencanaan persiapan material sesuai dengan order bulan
berjalan serta mengendalikan proses produksi dan aliran porduknya ke
departemen selanjutnya.
- Mengontrol atau mengawasi serta mengatur kegiatan Kepala group
dalam proses dibagian masing-masing.
- Bertanggung jawab atas kualitas dan target produksi
Departemen Forming
Uraian tugas kepala bagian forming
- Mempelajari program produksi sesuai order untuk menentukan
langkah kerja lebih lanjut di unit kerjanya.
- Mengendalikan proses produksi dan aliran produknya
- Memproduksi kekurangan produksi dan bahan finishing
- Bertanggung jawab terhadap kualitas dan ketepatan order
- Mengontrol atau mengawasi serta mengatur tugas atau kegiantan
kepada Group dalam proses produksi dibagian masing-masing.
Departemen Finishing
Uraian tugas kepala bagian forming
- Mengontrol atau mengawasi serta mengatur tugas atau kegiatan
kepada group dalam proses produksi dibagian masing-masing
- Mempelajari program produksi serta membuat pengendalian produksi
serta persiapan material demi kelancaran produk
- Mengendalikan produksi di departemen finishing sesuai dengan order
yang telah ditentukan agar target produksi tercapai.
- Membuat usulan rencana yang berkaitan dengan hambatan-hambatan
kelancaran produksi di departemen Finishing dan bertanggung jawab
atastarget produksi dan kualitas produk akhir.
Departemen Maintenance
Uraian tugas kepala bagian maintenance
- Mengatur dan mengontrol aktivitas kerja
- Mempelajari serta memutuskan setiap ada laporan kerusakan dari
bagian produksi.
- Menerima sumbangaan saran-saran dari kepala-kepala bagian
produksi yang berkaitan dengan penyimpangan atau kelainan mesin,
kondisi fisik lingkungan di departemen masing-masing dan
selanjutnya mengambillangkah-langkah renovasi atau perbaikan
berdasarkan persetujuan direktur.
2.2 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan
Dalam menjalankan usahanya, saat ini total karyawan pada PT. Halco
berjumlah kurang lebih 500 orang, adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
- Untuk bagian Kantor 50 orang
- Untuk karyawan harian 400 orang (buruh, operator mesin)
- Untuk karyawan bulanan 50 orang (kepala buruh)
Mengenai pembagian jam kerja pada PT. Halco adalah sebagai berikut :
Hari Kerja Senin – Jumat
Shift I Pukul 07.00 – 18.00 ( 8 jam normal, 3 jam lembur)
Shift II Pukul 20.30 – 07.00 ( 8 jam normal, 2,5 jam lembur)
Hari Kerja Sabtu
Shift I Pukul 07.00 – 12.00 ( 5 jam lembur )
Shift II Pukul 13.00 – 18.00 ( 5 jam lembur )
2.3 Distribusi
PT. Halco tidak secara langsung menerima order dari konsumen tetapi dari
sebuah perusahaan lain yang berfungsi sebagai distributor produk PT.
Halco.Perusahaan distributor tersebut adalah PT. Mentari Idaman Lestari.Barang
yang sudah jadi dikirimkan oleh PT. Halco ke PT. Mentari IdamanLestari untuk
kemudian didistribusikan ke wilayah-wilayah di Indonesia. Adapunwilayah-
wilayah tersebut adalah :
Sumatra
Sebagian besar dari pulau Sumatra dikuasai oleh PT. Halco
sepertiLampung, Padang, Medan) dan Batam
Jawa
Lebih banyak di Jawa Barat seperti DKI Jakarta, Bandung,
Bogor,Sukabumi.
Kalimantan
Hanya sebagian kecil seperti Pontianak
Sulawesi
Hanya sebagian kecil seperti Ujung Pandang
Wilayah lainnya adalah menjadi pangsa pasar perusahaan panci lainnya
sepertiBima dan Maspion.
2.4 Proses Produksi
2.4.1 Departemen Produksi dan Proses
Bidang usaha yang ditangani oleh PT. Hercules Alumunium
Mfg.Co.Ltd.adalah bidang industri panci. Produk yang dihasilkan yaitu cooking
pot dansteamer pot.Jenis produksi panci pada PT.Halco berdasarkan ukurannya
dibagimenjadi 6 yaitu : panci ukuran 22 cm, 24 cm, 26 cm, 28 cm, 30 cm, 36
cm.Diagram Alir pembuatan panci dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Panci.
Dalam melakukan produksinya perusahaan ini memiliki tiga
departemenyang melakukan proses produksi. Adapun urutan proses produksi di
departemenRolling Mill sebagai berikut :
Peleburan ( Furnance ) : Furnance adalah memasukkan ingot atau
alumuniumdengan kadar 99% Fe (besi) sebanyak 40% kapasitas-kapasitas
furnace atausebanyak 3 ton, yang dipanaskan selama 1,5 jam hingga
mencapai suhu 600°Celcius sampai temperatur maksimal 700° Celcius,
dimana setelah alumuniumtersebut cair dan sudah sesuai dengan
ketentuan, baru alumunium tersebutdialirkan ke berbagai pipa untuk
dimasukkan ke bagian-bagian cetakan coryang terbuat dari baja.
Hot Rolling : Di bagian ini alumunium yang sudah di cor kedalam cetakan
cordi roll sampai ketebalan 8 mm, lalu dipotong sesuai dengan produk
yang akandibuat, potongan-potongan tersebut lalu diproses lebih lanjut ke
bagian RoughRolling (RR).
Hot Rolling adalah proses pengerolan dari tebal awal 60 mmsampai
menjadi tebal akhir 4 mm selama 7 kali pengerolan.
Rought Rolling (RR)
Rought Rolling adalah proses pengerolan plat untuk mendapatkan
tebalsebesar 0,4 mm s/d 1 mm.
Smooth Rolling
Di bagian ini plat dari Rought Rolling (RR) di roll kembali sampai
menjadiketebalan yang terakhir sesuai denagn produk yang akan dibuat.
Anelling
Plat yang sudah diproses di bagian Smooth Rolling (SR), kemudian di roll
dioven selama 10 jam denagn maksud agar plat tersebut menjadi lemas.
Circle
Plat yang telah selesai di oven di bagian Aneling selanjutnya di
potongberdasarkan diameter yang diinginkan.
Setelah dipotong di bagianCircle Plat tersebut akan diproses lebih lanjutdi
bagianForming. Adapun urutan proses di bagian Forming adalah sebagai berikut :
Big Press
Big pressadalah proses mencetak setengah jadi dengan menggunakan
cetakanyang besar yang digunakan untuk pembuatan bodi panci dan
pembuatan tutup.
Trimming
Plat yang sudah berbentuk panci setengah jadi, lalu di proses kembali.
Prosestersebut adalah prosesTrimming yaitu pelipatan pinggir panci atau
prosespemotongan pinggir-pinggir panci yang belum rata.
Spinning
Spinning adalah proses menghaluskan permukaan panci hingga
permukaantersebut mulus dan rata.
Small Press
Small Pressadalah proses mencetak dengan menggunakan cetakan yang
keciluntuk pengerjaan yang ringan seperti untuk penekukan pinggir panci
danpembolongan dalam pembuatan sarangan. Pada bagian ini
dilakukanpembuatan aksesoris panci seperti kuping panci dan knop panci.
Composing
Composingadalah proses pembolongan untuk pemasangan kuping dan
knoppanci dan pemberian stempel HALCO dan selanjutnya siap untuk
dipakai.
Setelah selesai di bagianForming kemudian panci-panci tersebut di proses
lebih lanjut di bagianFinishing. Adapun urutan proses di Departemen
Finishingsebagai berikut :
Polishing
Di bagian ini body panci dan tutup panci akan dihaluskan dengan
caradiamplas, agar tidak terdapat bagian-bagian yang tajam.
Degreasing
Proses pencucian panci di bak soda kostik dimana panci yang telah
diamplaskemudian di cuci sampai menjadi warna natural.
Phenolic
Proses pencetakan knop-knop panci maupun gagang teko atau kuping
panciyang terbuat dari moulding coumpound dengan mesin press hydrolic.
Packing
Di bagian ini dilakukan pengepakan panci-panci yang sudah selesai di
proses.Proses produksi yangcooking pot hampir sama seperti proses
produksisteamer pot, hanya saja produk cooking pot tidak mengalami
proses polishing,jenis yang dihasilkan berbeda warnanya dengansteamer
pot. Warna yangdihasilkan steamer pot lebih mengkilap dibanding cooking
pot., karenasteamerpotmerupakan proses lebih lanjut pada produk cooking
pot.
2.4.2 Jumlah dan Jenis Mesin Produksi
Sebagaimana telah dijelaskan mengenai jenis dan proses
produksipembuatan panci, berikut ini akan dijelaskan jumlah dan jenis mesin.
Mesin-mesintersebut adalah :
Mesin (BPR) Big Press berjumlah 5 unit, berfungsi untuk pembuatan
bodi(tabung) atau yang berukuran besar dengan cara di press.
Mesin (SPR) Small Press berjumlah 5 unit, berfungsi untuk mencetak
bendakerja yang ukurannya kecil yaitu seperti pembentukan sisi panci dan
penkukansisi-sisi pada pembuatan sarangan panic
Mesin (SPN) Spinning berjumlah 6 unit berfungsi untuk
menghaluskanpermukaan-permukaan panci hingga halus.
2.4.3 Hasil Produksi
Dari semua produk yang dihasilkan oleh PT. Halco yang paling diminati
oleh konsumen adalah panci tipeAmerican steamer pot (sand polish
finishied)dengan kode AS-310 dari ukuran terkecil sampai ukuran yang terbesar
dan tekotipeWater Kettle (natural finishied) dengan kode B-102.Produk-produk
yang dihasilkan oleh PT.HALCO dapat dilihat dari tabelberikut ini :
Tabel 3.1. Produk- Produk PT. HALCO
No Jenis produk Tipe produk Kode Ukuran
Terkecil Terbesar
Produk
1. Panci American steamer pot
(sand Polish
Finished)
AS-310 22 36
American cooking
pot(natural finished)
A-209 22 36
Souce pot (Natural
Finishied)
A-100 16 24
Souce pot ( Sand Polish
Finishied)
A-102 16 24
2. Teko Water Kettle (natural
finishied)
B-102 18 28
3. Nampan Water kattle (sand polish
finishied)
B-101 18 28
4. Oven kue Backing pan ( sand
polish finished )
A-808 18 28
5. Kuali A-701 24 28
6. Penggorengan A-202 21 25
7. Nampan R-747 33x44
cm
BAB III
DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501
3.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan
turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression
ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu
kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor
penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan
oleh percikan bunga api
listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada
motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan
bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar
oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan
dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut
dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat
sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup
tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya
sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar
sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira
600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan system pengapian seperti
halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi
bahan bakar yang berupapompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector)
serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai
sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
3.2 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin
Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan utama,
bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)
Tabel 1.Perbedaan utama motor diesel dan motor bensin
Item Motor Diesel Motor Bensin
1. Siklus Pembakaran
2. Rasio kompresi
3. Ruang bakar
4. Percampuranbahan
bakar
5. Metode penyalaan
6. Bahan bakar
7. Getaran suara
8. Efisiensi panas (%)
Siklus Sabathe
15-22
Rumit
Diinjeksikan pada akhir
langkah
Terbakar sendiri
Solar
Besar
30-40
Siklus Otto
6-12
Sederhana
Dicampur dalam karburator
Percikan busi
Bensin
Kecil
22-30
Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:
a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik, biaya
operasi lebih hemat karena solar lebih murah.
b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak menggunakan
sistem pengapian
c. Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak
d. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi momen
yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.
Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:
a. Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara
diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.
b. Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan
memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup
buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut
akan naik.
c. Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel
bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara
bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah
ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran
berlangsung bertahap.
d. Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan
katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas
pembakaran terdorong keluar.
Gambar 2.Prinsip kerja motor diesel 4 tak
3.3 Proses pembakaran mesin diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada
periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel
bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder
agar mudah terbakar.
b) Periode 2: Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar
dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan
merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran
terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik.
Periode ini sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder,
maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran
langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan,
sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol.
d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi
bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir,
pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama,
temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.
.
Gambar 3.Proses pembakaran motor diesel
Bentuk ruang bakar mesin diesel
Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin.
Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin,
sebab ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan
udara dan bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:
a. Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)
b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu:
1. Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)
2. Ruang bakar pusar (swirl chamber)
3. Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)
Ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4.Ruang bakar langsung
a. Ruang Bakar Langsung
Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih tingi,
pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang
sederhana, (2) start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa
menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug), dan (3) cocok untuk
mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.
Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas bahan
bakar yang baik, (2) memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi, (3) sering
terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan
nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle), dan (4) dibandingkan dengan
jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan
tinggi.
3.2. Spesifikasi Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501
MESIN
Type : 16 V 32 CX
Produksi : Niigata Enginerrring Company, Ltd
Jumlah silinder/ katup : 16 Tipe V / 32 katup
Diameter silinder : 320 mm
Daya maksimum : 360 mm
Putaran : 750 Rpm
Tekanan maksimum : 150 kgf/cm2
Perbandingan kompresi : 14
Kecepatan piston : 9,0 m/s
Gambar Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501
GENERATOR
Type : IP – 21S
Out put : 5500 KW
Voltage : 6600 Volt
Current : 601 A
Power factor : 0,8
Frequensi
TURBOCHARGER
Max. Speed : 25400 Rpm
Max. Temperatur : 650 0C
3.3. Komponen-komponen Mesin Diesel
Komponen-komponen mesin Diesel tidak berbeda jauh dengan komponen
mesin bensin. Kumpulan dari komponen-komponen (elemen) tersebut membentuk
satu kesatuan dan saling bekerja sama disebut dengan engine. Engine tersebut
akan bekerja dan menghasilkan tenaga dari proses pembakaran kemudian
mengubahnya menjadi energi gerak serta mengubah gerak lurus piston menjadi
gerak putar. Engine merupakan bagian utama untuk penggerek dalam rangkaian
kendaraan. Sebagian besar dari kendaraan menggunakan model pembakaran
dalam (Combussion Engine). Pada model tersebut proses pembakaran terjadi
didalam silinder. Pada siklus kerja pembakaran, setelah didapat udara untuk
dimampatkan dalam silinder oleh piston, bahan bakar (solar) disemprotkan
kedalam silinder dengan menggunakan Fuel Injector, maka terjadilah proses
pembakaran dan ekspansi dari proses tersebut menghasilkan tenaga. Dalam
rangkaian mesin terdapat beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan
untuk menghasilkan tenaga. Komponen-komponen tersebut adalah :
Gambar 3.9 Engine
3.3.1. Crankcase dan Cyclinder Sleeve
Crankcase atau bak engkol ditempatkan dibawah bagian blok silinder.
Pada bagian atasnya dibuat sedemikian rupa untuk tempat poros engkol
(crankshaft) yang ditumpu oleh bantalan-bantalan. Crankcase dibuat dari cast
iron dan dibentuk rigid dengan konsentrasi tegangan dan perubahan bentuk yang
sangat kecil. Cyclinder sleeve adalah dinding silinder atau dinding tempat
pembakaran yang mempunyai permukaan halus.
Gambar 3.10 Crankcase dan cyclinder sleeve
3.3.2. Piston dan Ring Piston
Piston adalah komponen yang berfungsi untuk menerima tekanan atau
ekspansi pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft melalui connecting rod.
Komponen yang menghubungkan antara piston dengan connecting rod disebut
piston pin. Untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran antara piston dengan
dinding silinder dan masuknya minyak pelumas keruang bakar, maka pada bagian
atas piston dipasang tiga buah ring piston yaitu dua ring untuk kompresi dan satu
ring untuk pelumasan. Piston harus mempunyai sifat tahan terhadap tekanan
tinggi dan dapat bekerja dalam kecepatan tinggi.
Pada mesin Colt Diesel ini, piston dibuat dari bahan alluminium alloys
casting yang mempunyai sisi atau clereance antara piston dengan cyclinder
sleeve. Piston pin yang digunakan adalah full floating, dimana tidak bebas
bergerak terhadap piston pin, tetapi bebas bergerak terhadap conecting rod.
Piston ring berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah terjadinya
kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah masuknya minyak
pelumas kedalam ruang bakar serta memindahkan sebagian besar panas piston ke
dinding silinder.
Piston ring terbuat dari specialcast iron dan diberi cut joint untuk
memudahkan pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston. Untuk mesin
Colt Diesel ini, permukaan setiap ring yang bergesekan adalah hard chrome
plated, kecuali untuk yang kedua. Pada piston terdapat tiga ring yang terpasang,
yaitu dua compression ring dan satu oil ring. Compression ring berfungsi untuk
mencegah kebocoran gas selama langkah kompresi dan langkah kerja, sedangkan
oil ring berfungsi untuk mengikis kelebihan minyak pelumas dari dinding silinder
dan mencegahnya masuk kedalam ruang bakar.
Gambar 3.11 Piston dan ring piston
Keterangan gambar 3.11 :
1. Piston
2. Oil Ring
3. 2 nd Compression Ring
4. 1 st Compression Ring
3.3.3. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing
Connecting rod adalah bagian yang menghubungkan antara piston dengan
crankshaft.Connecting rod ini secara berulang-ulang bekerja dengan penuh
kekuatan menerima beban.Oleh karena itu connecting rod dibuat dari bahan baja
spesial.
Connecting rod bearing terdiri dari dua jenis yaitu jenis bearing model
sisipan (insert bearing) dan jenis bearing model tuangan.Pada umumnya bearing
model sisipan banyak digunakan karena dapat dipasang dengan tepat dan dapat
diganti apabila rusak.
Gambar 3.12 Connecting rod dan connecting rod bearing
Keterangan gambar 3.12 :
1. Connecting Rod Bushing 5. Upper Connecting Rod Bearing
2. Connecting Rod 6. Lower Connecting Rod Bearing
3. Connecting Rod Cap A. Tanda Untuk Meluruskan
4. Connecting Rod Bolt B. Mass Mark
3.3.4. Crankshaft
Crankshaft mempunyai tugas penting mengubah gerak lurus menjadi
gerak putar. Pada Colt Diesel ini, crankshaft yang digunakan adalah highly rigid
die forging integral dengan balance weight.Balance weight dipasang untuk
menjamin keseimbangan perputarannya. Pada ujung depan crankshaft, terdapat
crankshaft pulley dan crankshaft gear yang diikat dengan baut. Crankshaft pulley
memutar alternator dan water pump melalui V-Belt.
Pada mesin Colt Diesel ini, bahan main bearing terbuat dari bahan paduan
khusus kelmet, yaitu bahan yang terbuat dari steel backing dengan campuran
tembaga dan timah sebagai lapisannya. Lapisan ini lebih keras dari logam putih
dan lebih tahan terhadap panas. Upper main bearing mempunyai oil groove dan
lubang oil yang segaris dengan lubang oil pada crankshaft.
Gambar 3.13 Crankshaft
3.3.5. Flywheel
Flywheel merupakan piringan yang terbuat dari cast iron dan dibaut pada
ujung crankshaft. Crankshaft hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah
kerja saja. Agar crankshaft dapat bekerja pada langkah lainnya, crankshaft harus
dapat menyimpan daya putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan
tenaga putaran ini adalah flywheel. Pada sekeliling flywheel dipasang ring gear
yang berhubungan dengan starter pinion.
Gambar 3.14 Flywheel
3.3.6. Mekanisme Katup
Bagian-bagian yang menggerakkan membuka dan menutup katup pada
waktu yang teratur disebut mekanisme katup. Mekanisme katup dibagi dalam
beberapa susunan katup yaitu jenis katup sisi (side valve) dan jenis katup kepala
(overhead valve). Pada mesin Colt Diesel ini katup yang digunakan adalah jenis
overhead valve.
Bagian-bagian yang terdapat dalam mekanisme katup antara lain adalah
sebagai berikut :
o Kepala Katup
Merupakan bagian katup yang mempunyai bentuk kerucut 450 atau
300. Bila katup tertutup, katup akan menempel dengan rapat pada
kedudukan katup. Kepala katup dibuat dalam berbagai bentuk untuk
mengurangi tahanan hisap dan menyempurnakan pendinginan.
o Batang Katup
Batang katup dibuat untuk bergerak didalam penghantar batang
katup, karena itulah katup harus dapat bergerak dengan baik. Pada bagian
bawah batang katup terdapat alur untuk tempat penahanan pegas.
o Pegas Katup
Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan katup.
Kebanyakan mesin dilengkapi dengan satu pegas katup pada setiap katup,
tetapi ada juga yang menggunakan dua buah pegas yang mempunyai
tegangan yang berbeda. Apabila tegangan pegas lemah, kemungkinan gas
akan keluar dari katup dan tenaga mesin menjadi berkurang.
o Push Rod
Push rod merupakan bagian batang kecil yang menghubungkan
rocker arm dan valve lifter, yang berfungsi memindahkan gerakan lifter ke
ujung rocker arm.
o Rocker Arm
Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas kepala
silinder dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros rocker arm. Bila
push rod mengangkat keatas (menekan) salah satu rocker arm, maka akan
menekan ujung batang katup dan menyebabkan katup terbuka.
Gambar 3.15 Mekanisme katup
BAB IV
SISTEM PELUMASAN
4.1. Pelumasan pada Mesin Colt Diesel
Dalam kontruksi mesin banyak sekali terdapat bagian komponen yang
bergerak, komponen tersebut seperti piston, coneccting rod, crank shaft, cam
shaft, katup, dan masih banyak komponen-komponen lain. Pelumasan
dimaksudkan untuk mengurangi gesekan langsung antara dua bagian (komponen)
yang berhubungan.
Pada mesin Colt Diesel ini, minyak pelumas dipompakan oleh oil pump.
Tipe oil pump yang digunakan adalah tipe gear. Selain sebagai bahan untuk
pelumasan, minyak pelumas mempunyai fungsi-fungsi lain yaitu :
o Mengurangi panas dengan cara mengambil panas dari komponen-
komponen mesin yang dilaluinya dan mengusahakan gesekan sekecil
mungkin.
o Mengeluarkan (mengambil) kotoran-kotoran yang terdapat pada
komponen-komponen mesin yang dilaluinya sehingga dapat mencegah
proses korosi.
4.2. Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan
4.2.1. Oil Pump
Oil pump menghisap oli dari crankcase dan menyalurkan keseluruh
komponen mesin. Oil filter dipasangkan pada lubang masuk pompa oli (oil pump
inlet) untuk menyaring kotoran-kotoran. Pada Colt Diesel untuk engine 4D31 dan
4D34 oil pump digerakkan oleh camshaft skew gear. Sedangkan untuk engine
4D33 oil pump digerakkan oleh camshaft gear. Oil pump yang digunakan adalah
model roda gigi. Pada model ini, terdapat dua buah roda gigi yang berkaitan. Bila
salah satu roda gigi berputar, maka roda gigi lain akan ikut berputar berlawanan
arah. Oleh karena itu, oli yang terdapat diantara celah-celah dua buah roda gigi
didesak dari lubang masuk kelubang buang.
Oil pump jenis ini sangat sederhana tetapi dapat bekerja dengan baik. Oil
pump digerakkan oleh putaran crankshaft melalui crankshaft gear yang
putarannya berlawanan arah dengan putaran oil pump gear. Apabila tekanan oli
meningkat menjadi lebih tinggi dari tekanan standar, oli akan dikembalikan ke oil
pump oleh kerja relief valve. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemacetan pada
sistem pelumasan oleh karena tekanan yang berlebihan. Relief valve dipasang
pada oil pump.
Gambar 4.1 Oil pump untuk engine 4D33
Gambar 4.2 Oil pump untuk engine 4D33
4.2.2. Oil Cooler
Oil cooler adalah alat yang digunakan untuk merubah panas antara coolant
dan oli yang bertekanan. Oil cooler mempunyai sebuah bypass valve.
Gambar 4.3 Oil cooler untuk engine 4D31 dan 4D34
Gambar 4.4 Oil cooler untuk engine 4D33
Bypass valve akan bekerja apabila kekentalan oli tinggi atau saat oil cooler
element tersumbat. Hal tersebut akan menyebabkan tahanan aliran menjadi tinggi,
sehingga bypass valve akan terbuka agar oli kembali secara langsung ke oil filter
element tanpa melalui oil cooler.
Gambar 4.5 Bypass valve
Regulator valve akan bekerja bila tekanan oli pada main oil gallery
menjadi lebih tinggi dari nilai standar. Regulator valve akan membuka agar oli
kembali ke oil pan. Dengan demikian tekanan oli akan kembali standar.
Gambar 4.6 Regulator valve
4.2.3. Oil Filter
Dalam jangka waktu tertentu, oli akan kotor. Hal ini di sebabkan adanya
partikel-partikel logam, kotoran dari udara, karbon serta bahan-bahan lain yang
masuk ke dalam oli. Bagian-bagian berat akan mengendap, sedangkan bagian-
bagian yang ringan akan ikut terbawa melumasi mesin yang akan memperbesar
keausan dan kemungkinan panas yang berlebihan (over heating)
Pada oil pump cover terdapat sebuah relief valve yang berfungsi
mengembalikan oli ke oil pan apabila tekanan melebihi nilai standar. Hal ini di
lakukan untuk menghindari overload pada sistem pelumasan.
Gambar 4.7 Oil filter
4.3. Beberapa Pelumasan pada Komponen-komponen Mesin
Komponen-komponen mesin yang saling berhubungan perlu dilumasi
untuk memperkecil keausan serta menghindari korosi, sehingga umur pemakaian
mesin akan lebih panjang dan menjadikan kinerja mesin lebih baik lagi.
4.3.1. Pelumasan pada Conecting Rod, Piston dan Main Bearing
Pada pelumasan ini, terdapat lubang oli yang menghubungkan main oil
gallery ke setiap bearing. Oli mengalir masuk melalui lubang oli yang terdapat
pada crankshaft untuk melumasi connecting rod bearing kemudian masuk melalui
lubang yang terdapat pada connecting rod untuk melumasi connecting rod small
end bushing. Oli disemprotkan dari oil jet yang terdapat pada connecting rod
small end untuk melumasi piston.
Gambar 4.8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing
Gambar 4.9 Pelumasan pada piston
4.3.2. Pelumasan pada Camshaft dan Mekanisme katup
Camshaftbushing dilumasi oleh oli yang mengalir melalui saluran main oil
gallery ke setiap bushing. Pada bagian ujung depan camshaft journal terdapat
lubang oli yang menyalurkan oli untuk melumasi camshaft gear dan mekanisme
katup. Oli masuk ke rocker shaft braket bagian depan, kemudian masuk ke rocker
shaft dan melumasi setiap rocker bushing. Pada saat yang sama, oli memancar
dari lubang yang terdapat pada bagian atas rocker arm untuk melumasi
permukaan atas dimana terdapat valve cam dan valve stem. Oli masuk ke lubang
push rod pada cyclinder head dan crankshaft untuk melumasi cam sebelum
kembali ke oil pan.
Gambar 4.10 Pelumasan pada mekanisme katup
Gambar 4.11 Pelumasan camshaft
4.3.3. Pelumasan Timming Gear
Oli yang melewati main oil gallery mengalir melalui bagian dalam
camshaft dan idler shaft, untuk melumasi setiap gear selama berputar. Pada
bagian dalam timming gear case terdapat oil jet yang secara otomatis memberikan
tekanan pelumasan secara konstan. Pada idler gear, shaft dilengkapi oil jet untuk
pelumasan auto timmer.
Oil jet dipasang pada bagian bawah komponen main oil gallery pada
setiap silinder dan mendinginkan piston dengan menyemprotkan oli kearah bagian
dalam piston. Oil jet dipasang dengan check valve yang membuka dan menutup
berdasarkan tekanan yang ditentukan. Check valve menutup pada putaran rendah,
hal ini dilakukan untuk mencegah meningkatnya tekanan volume oli pada
komponen sistem pelumasan.
Gambar 4.12 Pelumasan pada timming gear
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada enginediesel, maka dapat diambil
kesimpulan, antara lain sebagai berikut :
a. Proses Pembakaran
Pada enginediesel, proses pembakaran yang terjadi adalah dengan
proses kompresi. Oleh karena itu motor bakar diesel sering juga disebut
motor penyalaan kompresi (Compression Ignition Engine).
b. Prinsip Kerja EngineDiesel
Untuk menghasilkan kerja dibutuhkan 4 langkah piston (langkah
isap, langkah kompresi, langkah kerja, langkah buang) atau 2 kali putaran
crankshaft.
c. Gangguan Suara
Sebab utama mengapa enginediesel mengeluarkan suara lebih
keras dari engine bensin karena enginediesel bekerja dengan tekanan
pembakaran lebih tinggi dan laju kenaikan pembakarannya lebih cepat.
d. Sistem Pelumasan
Pelumasan memegang peranan yang sangat penting untuk
memperpanjang umur pemakaian dan meningkatkan kinerja dari
engine.Selain itu, pelumasan juga dimaksudkan untuk mengurangi
gesekan langsung antara komponen-komponen yang bersinggungan
langsung, serta mengurangi panas dan mengeluarkan (mengambil)
kotoran-kotoran yang terdapat pada komponen-komponen mesin yang
dilaluinya.
DAFTAR PUSTAKA
Mitsubishi Motor, 2003, Training Manual , Sole Distribution of Mitsubishi Motors, Jakarta.
Mitsubishi Motor, 2007, Part Sales Training I , Sole Distribution of Mitsubishi Motors, Jakarta.
Panjaitan M Subaja, 2004, Engine Colt Diesel FE 3 dan 4 Series, Yogyakarta.
Toyota Astra Motor, 1998, Service Division, PT. Toyota Astra Motor, Jakarta.