Kp 7.35-7.36 Diagnosis & Penanganan Penyalahgunaan NAPZA
-
Upload
sabila-zathisa -
Category
Documents
-
view
33 -
download
2
description
Transcript of Kp 7.35-7.36 Diagnosis & Penanganan Penyalahgunaan NAPZA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA/NAPZA PADA
REMAJA, DIAGNOSIS DAN TATALAKSANANYA
Dr. Irvan
NAPZA( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya)
Dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang (Pikiran, Perasaan dan Perilakunya) Ketergantungan fisik dan Psikologik
Narkotika, UU RI No.22/1997 adalah zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman Perubahan/Penurunan Kesadaran Hilangnya rasa Ketergantungan
DATA PASIEN GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN NAPZA DI
RSJ PROV NAD
TAHUN RAWAT JALAN RAWAT INAP
2001 835 59
2002 357 84
2003 458 68
2004 547 90
2005 338 190
2006 444 144
2007 316 83
Golongan I Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan Tidak untuk terapi Ketergantungan kuat Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
Golongan II Pilihan Terakhir untuk terapi Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol. I Contoh : Morfin, Petidin.
Golongan III Sering untuk therapy Ketergantungan lebih ringan, contoh : Codein
OPIAT (HEROIN, MORFIN)
GANJA (CIMENG, GELE’)
Psikotropika:UU.RI. No. 5/1997
Zat/obat baik alamiah atau bukan yang berkhasiat psikoaktif Perubahan aktivitas mental dan prilaku.Golongan I
Tidak untuk Terapi Ketergantungan kuat MDMA, Exstasi, LSD
Golongan II Bisa Untuk therapi Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I Amfetamin, metil fenidat (Ritalin)
Golongan III Ketergantungan sedang Fenobarbital
Golongan IV Untuk Therapi Ketergantungan ringan Diazepam, klobazam, bromazepam, alprazolam
Zat Adiktif lainnya: Alkohol : Minuman yang mengandung Ethyl
Alkohol) Misalnya: Bir, Anggur, Brandy, Arak, dll Inhalansia : Lem/Perekat, Aceton, dll.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR NAPZA ITU SENDIRI
FAKTOR INDIVIDU- Perubahan Biologik- Perubahan Psikologik- Perubahan Sosial
FAKTOR LINGKUNGAN- Lingkungan keluarga- Lingkungan sekolah- Lingkungan Masyarakat
TAHAPAN PENGGUNAAN NAPZA Coba – coba Sosial atau rekreasi Situasional Penyalahgunaan Ketergantungan
DAMPAK DAN KOMPLIKASIHEROIN
FISIK Infeksi : kulit, paru,
jantung, HIV/AIDS Gangguan pencernaan Gangguan haid Impotensi
MENTAL Gangguan psikotik Gangguan tidur Gangguan depresi Gangguan cemas Gangguan fungsi seksual Usaha bunuh diri
DAMPAK DAN KOMPLIKASIGANJA
FISIK Mual Nyeri Otot Demam Berkeringat >> Nafsu makan menurun Mulut kering Mata merah Diare BB menurun Bisa Kecelakaan lalu lintas
MENTAL Depresi Cemas → Panik Gelisah Mudah tersinggung Daya Ingat menurun Konsentrasi menurun Amotivasional Syndrom Psikotik
DAMPAK DAN KOMPLIKASIAMPHETAMIN
FISIK Nadi meningkat, tidak
teratur TD meningkat , kelainan
jantung Dehidrasi Kejang Suhu tubuh meningkat Tidak bertenaga/berdaya
MENTAL Gangguan tingkah laku Gangguan tidur Serangan panik Mudah tersinggung Paranoid
DAMPAK DAN KOMPLIKASIZAT ADIKTIF LAINNYA (ALKOHOL) FISIK
Gangguan fungsi hati Gangguan pencernaan Gangguan saraf Gangguan ginjal Masalah kardiovaskular
MENTAL Gangguan psikotik Gangguan cemas Gangguan depresi Dementia
DAMPAK DAN KOMPLIKASIZAT ADIKTIF LAINNYA
(INHALANSIA) FISIK Kekakuan pembuluh
darah Penekanan pernafasan Nadi tidak teratur Racun terhadap hati Gangguan ginjal Gangguan mata
MENTAL Gangguan depresi Gangguan cemas Gangguan panik Dementia
DAMPAK DAN KOMPLIKASIZAT ADIKTIF LAINNYA
(HALUSINOGEN) FISIK
Kerusakan sel otak
MENTAL Gangguan psikotik Gangguan cemas Gangguan depresi Paranoid
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
Sering terjadi komplikasi medis akibat penggunaan NAPZA yang bisa disebabkan karena :
Kelebihan dosis yang berakibat fatal Bahan pencampur atau pelarut yang bersifat racun bagi
tubuh pada pemakaian secara parenteral Prosedur menyuntik yang tidak steril dapat
mengakibatkan sepsis, abses, hepatitis, dan infeksi HIV/AIDS
Pola hidup yang kurang menjaga kebersihan diri dan tidak memperhatikan gizi a.l. penyakit kulit, karies dentis, anemia
Komplikasi medis yang khas untuk setiap jenis zat :
Opioida : Gangguan BAB kronis, gangguan menstruasi dan impotensi
Ganja : bronkhitis, imunitas seluler menurun sehingga mudah terserang penyakit infeksi, aliran darah jantung diperburuk, fungsi berpikir terganggu
Kokain : luka/berlubang pada sekat di hidung, gangguan irama jantung, malnutrisi, anemia
Amfetamin : perdarahan dalam otak, gangguan irama jantung, malnutrisi, anemia
Alkohol : gangguan lambung, perlemakan hati, sirosis hepatis, kanker saluran cerna, gangguan jantung, gangguan metabolisme lemak, karbohidrat dan protein, cacat bawaan pada janin
Inhalasi : racun terhadap hati, otak, sumsum tulang, ginjal, dan otot jantung
DAMPAK SOSIAL NAPZA
Prestasi akademik menurun Tidak disiplin Kriminalitas
KONDISI YANG PERLU DIWASPADAI PERUBAHAN SIKAP DAN
PRILAKU : Prestasi akademik menurun drastis, sering bolos, malas PR Kurang bertanggung jawab Mudah marah, tersinggung, kasar dan pencuriga Bohong, berhutang, jual barang2 milik sendiri Pola tidur berubah Minat terhadap hobi berkurang Menghindari pertemuan dgn keluarga (ngurung diri) Pulang larut malam dan nginap dirumah teman Ke diskotik
Kondisi yang perlu diwaspadaiDitemukannya NAPZA atau peralatannnya : NAPZA : Tablet, serbuk, kristal atau lintingannya, rokok
dikantong, lipatan baju, dompet, tempat pensil Peralatan: Botol Aqua yang berlubang di dindingnya,
plastik kecil-kecil, sedotan minuman, jarum suntik, sendok yang bekas dibakar.
PERUBAHAN FISIK Tampak ngantuk, jalan sempoyongan, bicara cadel, apatis Dosis tinggi: nadi melemah kulit dingin, napas lambat Gejala putus zat, mata dan hidung berair, mual/muntah, sakit di
seluruh tubuh, takut air, kejang Jangka panjang BB menurun, pucat, tampak sakit, kebersihan diri
rendah, bekas jarum suntik (+)
BILA MENEMUKAN KASUS ORANG TUA
Jangan panik, memarahi dan menghukum
Ajak bicara Minta bantuan tenaga medis Masalah medis teratasi
rehabilitasi
GURU Dekati siswa Jangan mengucilkan Lakukan konseling Bina kerja sama dengan
orang tua
PENANGGULANGAN PENCEGAHAN PRIMER
Deteksi dini resiko tinggi + intervensi PENCEGAHAN SEKUNDER
Mengobati tidak lagi memakai PENCEGAHAN TERSIER
Rehabilitasi
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik.- Penuh kasih sayang- Penanaman disiplin yang baik- Ajarkan membedakan yang baik dan buruk- Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab- Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabatHal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
5. Kembangkan komunikasi yang baikKomunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6. Memperkuat kehidupan beragama.Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :
1. Upaya terhadap siswa :- Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA.- Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
- Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler)
- Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling. Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.
- Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.
2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :- Razia dengan cara sidak- Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk
lingkungan sekolah- Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin
guru- Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.- Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai
dengan pulang sekolah.
3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
- Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina hubungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
- Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
- Sikap keteladanan guru amat penting
- Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA:
1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
4.Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA.
Tujuan Terapi dan Rehabilitasia. Abstinensia atau menghentikan sama sekali
penggunaan NAPZA.b. Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps
(kekambuhan). Sasaran utamanya adalah pencegahan kekambuhan. Pelatihan relapse prevention programme, program terapi kognitif, opiate antagonist maintenance therapy dengan naltrexon merupakan beberapa alternatif untuk mencegah kekambuhan
c. Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial Dalam kelompok ini, abstinesia bukan merupakan sasaran utama. rumatan (maintenance) metadon merupakan pilihan untuk mencapai sasaran terapi golongan ini.
d.
Penanganan gawat darurat : Pada kondisi overdosis sedativa, stimulansia, opiat atau halusinogen biasanya akan dibawa keruang gawat darurat.
- Remaja yang dibawa keruang gawat darurat dalam keadaan perilaku kacau, Psikosis akut, koma, kolaps saluran pernafasan atau peredaran darah, biasanya karena overdosis obat-obatan .
-Keadaan ini dapat menjadi fatal bila salah diagnosis atau mendapat penanganan yang tidak tepat.
- Oleh karena itu tenaga medis dan paramedis yang bekerja diruang gawat darurat haruslah mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan yang sering dipakai oleh penyalahguna NAPZA dan mampu mengatasi intoksikasi yang disebabkan oleh berbagai macam zat tersebut. Contoh : Naloxone, antagonis opiat, diberikan pada intoksikasi opiat akut, dengan dosis 0,1 mg/kg i.m. atau i.v. setiap 2 – 4 jam selama masih dibutuhkan
Terapi dan Referal - Program terapi untuk pasien rawat–inap dan rawat-jalan
bagi remaja dengan penyalahgunaan NAPZA cukup banyak macamnya.
- Program yang komprehensif sangat diperlukan untuk remaja dengan ketergantungan zat.
- Kebanyakan program ini memberikan konseling atau psikoterapi, disertai dengan teknik farmakoterapi, misalnya dengan menggunakan methadone, namun ada juga yang memakai pendekatan bebas-obat (drug–free approach).
- Keberhasilan berbagai metode pendekatan juga sangat tergantung pada kondisi remaja itu sendiri, akut – kronis, lamanya pemakaian NAPZA, jenis NAPZA yang dipakai , juga kondisi keluarga.
-