Korda Spinalis

8
Korda spinalis dan serabut-serabut sarafnya Gangguan-ganggaun pada korda spinalis dan serabut-serabut sarafnya secara rinci ada dibawah ini, tetapi perhatikan bahwa banyak penyebaran penyakit saraf yang pada prosesnya juga mempengaruhi korda spinalis (lihat bagian V, contoh multiple sclerosis, friedreich’s ataxia) Kompresi korda spinalis dan kompresi serabut sarafnya Sebagai saluran spinal yang berupa rongga kaku tertutup, sebuah proses perkembangan penyakit yang pada akhirnya menyebabkan kompresi pada korda spinalis dan/atau kompresi serabut sarafnya. Penyebab TUMOR HAEMATOMA INFEKSI PENYAKIT DISKUS DAN Primer Sekunder Ekstradur Intradural intramedu Akut, contoh : stafilokokus Kronik Ekstradur Intradura AVM Spontaneu Truma Ekstradur Intradura Intramedu LESI Ekstradur Intradural - Intramedular -

description

saraf

Transcript of Korda Spinalis

Page 1: Korda Spinalis

Korda spinalis dan serabut-serabut sarafnyaGangguan-ganggaun pada korda spinalis dan serabut-serabut sarafnya secara rinci ada dibawah ini, tetapi perhatikan bahwa banyak penyebaran penyakit saraf yang pada prosesnya juga mempengaruhi korda spinalis (lihat bagian V, contoh multiple sclerosis, friedreich’s ataxia)

Kompresi korda spinalis dan kompresi serabut sarafnya

Sebagai saluran spinal yang berupa rongga kaku tertutup, sebuah proses perkembangan penyakit yang pada akhirnya menyebabkan kompresi pada korda spinalis dan/atau kompresi serabut sarafnya.

Penyebab

TUMOR

HAEMATOMA

INFEKSI

PENYAKIT DISKUS DAN SOPNDILOSIS

Primer

Sekunder

Ekstradural

Intradural (ekstramedular)

intramedular

Akut, contoh : stafilokokus

Kronik-TB Ekstradural

Intradural

AVM

Spontaneus

Truma

Ekstradural

Intradural

Intramedular

LESI KISTIK

Ekstradural

Intradural - araknoidal

Intramedular - syringomyelia

Page 2: Korda Spinalis

Manifestasi pada kompresi korda spinalis dan serabut sarafnya tergantung pada berikut ini :

Tempat lesi di dalam saluran spinal :

Sebuah penyebaran lesi diluar korda spinalis menghasilkan tanda dan gejala dari kerusakan serabut dan segmental.

SERABUT

lower motor neuron (l.m.n.) Gangguan sensorik sesuai dengan distribusi dari kerusakan serabut saraf.

SEGMENTAL

lower motor neuron (l.m.n.) Gangguan sensorik sesuai dengan level segmental.

Gangguan jalur asenden sensorik dan desenden motorik menghasilkan kerusakan sensoris dan defisit upper motor neuron (u.m.n.) dibawah tingkat lesi.

Lesi di dalam korda spinalis (intramedular) menghasilkan hanya tanda dan gejala segmental.

Tingkat lesi :

Sebuah lesi diatas vertebra L1 dapat merusak keduanya korda spinalis dan serabutnya. Dibawah ini hanya serabut sarafnya yang dirusak.

Keterlibatan vaskuler :

Apakah kerusakan neurologis dihasilkan dari peregangan mekanik atau iskemia arteri atau obstruksi vena, semuanya masih belum pasti. Pada kesempatan ini, temuan klinis menunjukan kerusakan korda spinalis tidak sebanding dengan tingkat kompresi lesi. Ini menunjukan begitu luasnya efek iskemia karena kompresi pembuluh darah di tempat lesi tersebut.

Kecepatan onset :

Kecepatan kompresi mempengaruhi gambaran klinik. Meskipun menghasilkan kerusakan upper motor neuron (u.m.n.), cepatnya progresivitas lesi korda spinalis jarang menghasilkan sebuah ‘kelumpuhan flacid’ dengan kehilangan refleks dan hilangnya respon plantar. Keadaan ini mirip dengan ‘syok spinal’ yang terlihat setelah trauma. Beberapa hari atau minggu dapat dilalui sebelum kembalinya tonus yang disertai dengan tanda-tanda upper motor neuron (u.m.n.).

Page 3: Korda Spinalis

Gambaran klinik

Ini tergantung pada tempat dan tingkat kompresi lesi.

NYERI SERABUT

Nyeri berat, nyeri tajam, nyeri tertembak, nyeri terbakar menyebar sesuai distribusi kulit atau kelompok otot yang dipersarafi serabut saraf tersebut; diperburuk oleh gerakan, mengedan atau batuk.

NYERI SEGMETAL

Berkepanjangan, nyeri yang mendalam menyebar pada seluruh kaki atau setengah tubuh; tidak dipengaruhi oleh gerakan.

NYERI TULANG

Berkepanjangan, nyeri tumpul dan nyeri tekan pada daerah yang terkena; dapat atau tidak dapat diperburuk oleh gerakan.

Halaman 386-387

Page 4: Korda Spinalis

Efek neurologis – kompresi korda spinalis dan serabut sarafnya

Kerusakan serabut/segmental

Kelemahan kelompok otot yang dipersarafi oleh serabut dan segmen saraf tersebut, tanda lower motor neuron (l.m.n.) nya berupa :

- Kekurangan tenaga- Kehilangan tonus otot- Fasikulasi - Berkurang atau hilangnya refleks

Defisit motorik jarang terdeteksi sebagai lesi serabut jika diatas vertebra C5 dan vertebra T2 – L1.

Gangguan sensorik apapun itu atau hiperaestesia terjadi pada daerah yang dipersarafi oleh serabut sarafnya, tetapi jika saraf yang berdekatan ada yang tumpang tindih gangguan tersebut dapat tidak terdeteksi.

Traktus spinalis – tanda dan gejala lesi korda spinalis parsial (unilateral)

DEFISIT MOTORIK

Berjalan dengan kaki terseret. Pada lesi servikal atas kelemahan gerakan jari terlihat pada sisi yang sama dengan lesi.

Tanda-tanda upper motor neuron (u.m.n.) lebih terlihat pada sisi yang sama dengan lesi :

- Kelemahan pada ‘distribusi piramidal’, contoh pada lengan bagian ekstensor lebih dominan, pada kaki bagian fleksor lebih dominan.

- Meningkatnya tonus dan clonus- Meningkatnya refleks- Respon plantar ekstensor

DEFISIT SENSORIK

Mati rasa (kebas) dapat terjadi pada sisi yang sama dengan lesi dan disaestesia rasa terbakar terjadi pada sisi yang berlawanan dengan lesi.

- Menentukan posisi sendi dan lokasi sentuhan terganggu pada sisi yang sama dengan lesi.- Sensasi jarum pentul dan sensasi suhu terganggu pas sisi yang berlawanan dengan lesi.

Page 5: Korda Spinalis

Pada praktek klinis, kerusakan korda spinalis jarang terbatas pada satu sisi. Biasanya terjadi gambaran pada kedua sisi, dengan tanda dan gejala distribusi asimetrik.

Kerusakan jalur simpatis pada serabut saraf vertebra T1 dan korda spinalis servikalis menyebabkan ipsilateral ( Horner’s syndrome – hal 143)

Gejala pada kandung kemih jarang terjadi dan hanya terjadi saat kerusakan korda spinalis yang bilateral. Kesulitan dalam memulai berkemih dapat terjadi lebih dulu sebelum terjadi retensi urin.

Lesi saluran korda spinalis seluruhnya - kerusakan traktus spinalis

DEFISIT MOTORIK

Kecepatan kompresi korda spinalis mempengaruhi gambaran klinik. Perkembangan lambat dari lesi tampak dengan kesulitan dalam berjalan. Pemeriksaan menunjukan bahwa tanda-tanda u.m.n. jarang berupa distribusi yang asimetrik. Kecepatan progresivitas lesi menghasilkan ‘syok spinal – kelumpuhan ekstremitas, berkurang atau hilangnya kekuatan dan refleks, dan respon plantar tidak ada.

DEFISIT SENSORIK

Mencakup semua jalur sensorik dan terjadi sampai ke tingkat lesi.

KANDUNG KEMIH

Pasien pertama kali tampak kesulitan dalam memulai berkemih. Kemudian terjadi retensi uri, selanjutnya inkontinensia uri. Konstipasi hanya tampak setelah beberapa hari. Beberapa pasien ada yang menjadi priapism (ereksi yang menyakitkan)

Halaman 388-389

Page 6: Korda Spinalis

Lesi cauda equina korda spinalis bagian bawah (conus)

Lesi serabut atau segmental dapat melibatkan bagian atas cauda equina dan menghasilkan tanda-tanda dari lesi serabut/segmental dan lesi traktus spinalis yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya. Contoh perluasan lesi serabut L4 proksimal menyebabkan kelemahan dan kekurangan tenaga pada kaki bagian dorsofleksor, defisit sensorik terjadi pada betis bagian dalam, peningkatan hentakan pergelangan kaki dan respon plantar ekstensor. Keterlibatan kandung kemih cenderung terjadi belakangan.

Serabut saraf sakral bagian bawah terlibat lebih awal, menghasilkan kehilangan kontrol motorik dan sensorik dari kandung kemih dengan kelumpuhan otot detrusor. Inkontinensia uri yang berlebihan terjadi setelahnya. Impotensi dan inkontinensia ani dapat terjadi juga. Kelemahan l.m.n. pada otot yang dipersarafi oleh serabut saraf sakral ditemukan pada kaki plantar fleksor dan elevator, hentakan pergelangan kaki tidak ada atau terganggu dan defisit sensorik terjadi pada daerah inguinal.

Columna vertebralis

Jika kita mencurigai terjadi lesi korda spinalis dan serabutnya maka carilah :

- Skoliosis, lordosis atau tes laseq < 700 curiga iritsi serabut saraf- Pembengkakan paravertebra curiga keganasan atau infeksi- Nyeri tekan pada perkusi tulang curiga keganasan atau infeksi- Terbatasnya mobilitas tulang belakang curiga keterlibatan tulang, diskus atau serabut

saraf- Lesung sakral curiga spina bifida

Halaman 390