Koran NUANSA

8
Pameran Filateli Indonesia 2012 Indonesia Sang Tuan Rumah Gaya Hidup Sejahtera TERBIT 8 HALAMAN NOMOR 01 TAHUN KE-01 Online : www.nuansaonline.com Email : [email protected] Telepon : Redaksi (021) 1234567 Harga langganan Rp 70.000,- Harga eceran Rp 3.000,- RABU 27 JUNI 2012 Lukisan Soeharto karya Tony Djaja Soebita, yang dibuat dari 10.000 buah perangko ber- gambar Soeharto. Lukisan dari perangko pertama di dunia ini merupakan salah satu karya yang dipamerkan pada Pam- eran Filateli Indonesia 2012, Senin, 18/06/2012. JAKARTA, NUANSA -- Pameran filateli dunia atau World Stamp Championship digelar di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) pada 18-24 Juni 2012. Sebanyak 64 federasi anggota Federa- tion Internationale de Philatelie (FIP) menjadi peserta dalam ajang internasional ini. NUANSA/FELIX JODY Layanan Berlangganan 021-32001923 www.facebook.com/nuansa www.twitter.com/nuansaonl Pameran dibagi atas 11 kelas dengan 532 eksibi- tor yang akan mengikuti pertandingan filateli. Seban- yak 2.500 frame koleksi ter- baik dari peserta dipamer- kan dalam pameran yang bertajuk “Jembatan Menuju Dunia yang Damai Melalui Perangko” ini. Tujuan penyelenggaraan acara, selain untuk menin- gkatkan minat pada filateli yakni hobi mengoleksi per- angko atau benda-benda pos lainnya, juga dalam rangka menyambut HUT Jakarta ke-485, HUT Re- publik Indonesia ke-67, ser- ta hari jadi perkumpulan fi- latelis Indonesia yang genap berusia 90 tahun. Uniknya pameran filateli ini hanya diadakan sekali dalam 4 tahun. Pameran pertama kali diadakan di Singapura pada tahun 2004, di Israel pada 2008, dan ta- hun 2012, Indonesia diper- cayakan sebagai tuan ru- mah. Ajang berskala interna- sional punya persyaratan tersendiri untuk menjadi peserta. Peserta dipilih dari yang sudah mengikuti pa- meran nasional dan paling sedikit mendapatkan me- dali silver. Indonesia sebagai tuan rumah mendapatkan kerin- ganan, yakni boleh menjadi peserta jika sudah menda- patkan silver bronze. Peserta yang bertand- ing ini akan memperebut- kan medali yang berkisar dari bronze hingga large gold. “Diharapkan, ada lebih dari satu kolektor Indone- sia yang mendapatkan me- dali emas,” ungkap Berthold Sinaulan, General Commi- sioner dari acara ini. Selain perlombaan, adap- ula perangko dan benda- benda pos yang dijual untuk umum. Para pengunjung setelah menikmati pam- eran, dapat mengunjungi stand-stand dari berbagai negara yang menjual per- angko dan benda-benda pos asli dari negara tersebut. Negara-negara yang ikut berpartisipasi seperti Aus- tralia, Jerman, Cina, Korea, Vatikan, Gibraltar, ai- land, Singapura, dan masih banyak lagi. Dari Indonesia sendiri, ada pula stand yang men- jual perangko dengan gam- bar khas Indonesia seperti gambar Soekarno, batik, flora dan fauna Indonesia, kuliner Indonesia, dll. Tak mau kalah menarik ada stand yang menjual uang-uang lama Indonesia sejak jaman Belanda hing- ga orde baru. Bahkan ada uang dari jaman Majapahit. Peninggalan bersejarah tadi dijual dengan harga yang- beragam. (NUANSA/DT) Nuansa www.nuansaonline.com HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SETIAP HARI PENDIRI CYNTHIA JEANNET DEBORA THEA FELIX JODY GUSTI PUTU MAHARDIKA

description

Koran dengan konten gaya hidup, segmentasi umum

Transcript of Koran NUANSA

Page 1: Koran NUANSA

Pameran Filateli Indonesia 2012Indonesia Sang Tuan Rumah

Gaya Hidup Sejahtera

TERBIT 8 HALAMANNOMOR 01 TAHUN

KE-01Online : www.nuansaonline.com

Email : [email protected] : Redaksi (021) 1234567

Harga langganan Rp 70.000,-Harga eceran Rp 3.000,-

RABU 27 JUNI 2012

Lukisan Soeharto karya Tony Djaja Soebita, yang dibuat dari 10.000 buah perangko ber-gambar Soeharto. Lukisan dari perangko pertama di dunia ini merupakan salah satu karya yang dipamerkan pada Pam-eran Filateli Indonesia 2012, Senin, 18/06/2012.

JAKARTA, NUANSA -- Pameran filateli dunia atau World Stamp Championship digelar di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) pada 18-24 Juni 2012. Sebanyak 64 federasi anggota Federa-tion Internationale de Philatelie (FIP) menjadi peserta dalam ajang internasional ini.

NUANSA/FELIX JODY

LayananBerlangganan

021-32001923

www.facebook.com/nuansawww.twitter.com/nuansaonl

Pameran dibagi atas 11 kelas dengan 532 eksibi-tor yang akan mengikuti pertandingan filateli. Seban-yak 2.500 frame koleksi ter-baik dari peserta dipamer-kan dalam pameran yang bertajuk “Jembatan Menuju Dunia yang Damai Melalui Perangko” ini. Tujuan penyelenggaraan acara, selain untuk menin-gkatkan minat pada filateli

yakni hobi mengoleksi per-angko atau benda-benda pos lainnya, juga dalam rangka menyambut HUT Jakarta ke-485, HUT Re-publik Indonesia ke-67, ser-ta hari jadi perkumpulan fi-latelis Indonesia yang genap berusia 90 tahun. Uniknya pameran filateli ini hanya diadakan sekali dalam 4 tahun. Pameran pertama kali diadakan di

Singapura pada tahun 2004, di Israel pada 2008, dan ta-hun 2012, Indonesia diper-cayakan sebagai tuan ru-mah. Ajang berskala interna-sional punya persyaratan tersendiri untuk menjadi peserta. Peserta dipilih dari yang sudah mengikuti pa-meran nasional dan paling sedikit mendapatkan me-dali silver. Indonesia sebagai tuan rumah mendapatkan kerin-ganan, yakni boleh menjadi peserta jika sudah menda-patkan silver bronze. Peserta yang bertand-ing ini akan memperebut-kan medali yang berkisar

dari bronze hingga large gold. “Diharapkan, ada lebih dari satu kolektor Indone-sia yang mendapatkan me-dali emas,” ungkap Berthold Sinaulan, General Commi-sioner dari acara ini. Selain perlombaan, adap-ula perangko dan benda-benda pos yang dijual untuk umum. Para pengunjung setelah menikmati pam-eran, dapat mengunjungi stand-stand dari berbagai negara yang menjual per-angko dan benda-benda pos asli dari negara tersebut. Negara-negara yang ikut berpartisipasi seperti Aus-tralia, Jerman, Cina, Korea, Vatikan, Gibraltar, Thai-

land, Singapura, dan masih banyak lagi. Dari Indonesia sendiri, ada pula stand yang men-jual perangko dengan gam-bar khas Indonesia seperti gambar Soekarno, batik, flora dan fauna Indonesia, kuliner Indonesia, dll. Tak mau kalah menarik ada stand yang menjual uang-uang lama Indonesia sejak jaman Belanda hing-ga orde baru. Bahkan ada uang dari jaman Majapahit. Peninggalan bersejarah tadi dijual dengan harga yang-beragam. (NUANSA/DT)

Nuansa

www.nuansaonline.com

HARIAN UNTUK UMUMTERBIT SETIAP HARI

PENDIRICYNTHIA JEANNET

DEBORA THEAFELIX JODY

GUSTI PUTU MAHARDIKA

Page 2: Koran NUANSA

RABU, 27 JUNI 2012

“Perubahan warna pada dinding arena ditentukan dari tim yang sedang bermain saat itu. Dinding arena da-pat berubah warna menjadi merah, biru dan putih,” ujar kepala tour, Lusy (11/02). Perubahan warna itu bisa terlihat dari sisi luar stadion. Saat Tim Bayern Muenchen, tuan rumah dari arena ini bertanding, seketika dind-ing arena berubah merah. Apabila rival sekota Munich bertanding, muncul warna warna biru dan menjadi warna putih pada saat digu-nakan oleh Timnas Jerman. Saat acara spesial seperti FI-NAL Liga Champions, maka dinding akan berwarna putih

dan sebagian dihiasi dengan warna hijau dan biru. Pembangunan arena ini dimulai sejak 2002 dan me-makan biaya yang tidak ke-cil. Allianz arena memiliki interiornya yang memberi-kan kesan elegan. Arena ini menggunkan bantalan ber-bentuk berlian dengan tebal

0,2 milimeter dan dapat din-yalakan menjadi merah, biru, dan putih. Kualitas rumput yang se-lalu terjaga serta susunan kursi yang terjaga rapi. Agar rumput tetap hidup selama musim dingin, arena ini me-miliki alat penghangat untuk menjaga kualitas rumput. Dibutuhkan 20 truk untuk mengangkut semua rumput dan dibutuhkan waktu

ZURICH, NUANSA -- Den-gan udara segar dan indah, Zurich menjadi kota terbesar di Swiss dan terkenal di dunia

menjual berbagai macam jenis coklat. Coklat yang dijualpun kebanyakan dibuat sendiri dan tanpa bahan pengawet maka tak heran coklat Swiss punya citra rasa yang khas. Melihat pemandangan kota Zurich tentu memukau mata. Kita hanya perlu naik kereta gantung yang akan membawa kita ke bukit yang ada di kota ini sembar menikmati pe-mandangan dari atas. Di atas bukit tersebut pada musim din-gin akan diselimuti oleh salju yang tebal. Disekitarnya dipe-nuhi oleh banyaknya pohon yang tinggi. Di atas bukit ini kita bisa menikmati udara sejuk sem-bari berjalan-jalan menikmati indah pemandangan kota. Ter-dapat pula dua restaurant kecil sebagai tempat peristirahatan pengunjung. Tempat makan di sini juga dibuat dengan unik. Tempatnya yang kecil dan menarik, membuat setiap pengunjung betah berada di dalamnya. (NUANSA/cj)

Dinding Indah Allianz ArenaWarna Disesuaikan dengan Tim Yang BertandingMUENCHEN, NUANSA -- Arena sepak bola yang dibuka sejak tahun 2005 ini sangat dikenal oleh masyarakat luas. Bentuk arena yang unik dan war-na dinding arena yang dapat berubah warna men-jadi nilai lebih bagi siapa pun yang melihatnya.

NUANSA/CYNTHIA JEANNET

kurang lebih 2 setengah hari untuk mengganti rumput di arena ini. Semakin masuk ke dalam, semakin terlihat keindahan disain yang dibuat. Di lorong jalan menuju tempat ganti tim, kita dapat melihat foto setiap pemain Muenchen dalam ukuran besar. Setiap anggota tim dari tuan ru-mah, memiliki tempat prib-adi untuk menaruh segala perlengkapan mereka. Di sini juga disediakan tempat medical check-up bagi pemain yang ingin

memereksakan kesehatan-nya. Mereka juga dimanja-kan dengan adanya kolam air hangat yang dapat digunakan saat selesai pertandingan. Tidak hanya tim Bayern Muenchen, setiap tim lawan yang akan bertanding juga disediakan tempat ganti yang tidak kalah mewah. Fasilitas untuk para penon-ton juga tidak kalah menarik. Mereka juga dapat mem-beli pernak-pernik, baju dan aksesoris dari Tim Bayern Muenchen secara langsung.(cj)

PESONA SWISSZurich : Kota Impian di Negeri Dongeng

karena kebersihannya. Disusun dengan arsitektur yang modern tetapi tetap me-miliki nilai sejarah pada setiap

bangunanya menjadikan Zu-rich memiliki keindahan yang berbeda dari kota lainnya. Swiss dikenal sebagai negara

bagi para penggemar coklat, tidak mengherankan apabila disepanjang kota Zurich ini banyak ditemui toko yang

NUANSA/CYNTHIA JEANNET

WisataNuansa 2

Page 3: Koran NUANSA

HARI RAYA NYEPI

Ogoh-Ogoh Sambut Perayaan Nyepi

RABU, 27 JUNI 2012

JAKARTA, NUANSA -- Belasan layang-layang penuhi langit Monas pada Festival Layang-layang Jakarta Pusat 2012, Minggu (17/11). Festival yang diadakan oleh komunitas Le Gong Kite Society ini meru-pakan salah satu acara yang dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT Kota Jakarta yang ke-485, sekaligus men-jadi ajang untuk melestarikan budaya nasional. Sejumlah perlombaan di-adakan untuk memeriahkan acara, antara lain lomba lay-ang-layang tradisional atau koang-koangan dengan 40 pe-serta dan layang-layang kreasi dengan 45 peserta. Perlom-baan terbuka untuk umum bagi warga Kotamadya Jakarta Pusat serta para ekspatriat pro-fesional. Beragam layangan yang

diperlombakan merupakan hasil karya dari peserta sendi-ri. Mereka menggunakan ba-han sederhana seperti kertas

untuk merakit layang-layang. Untuk layang-layang tradis-ional, bentuknya sudah paten yaitu dengan bagian atasnya

oval dan ujungnya lancip atau setiga. Sedangkan layang-lay-ang kreasi bentuknya dikreasi-kan sendiri dalam dua atau tiga dimensi. Kriteria penilaiannya sendiri pada nomor layangan tradisional ditekankan pada orisinal bentuk dan kerapihan, kemudian untuk layangan kreasi ditekankan pada kreati-fitas menciptakan sesuatu yang baru dan tidak monoton. Acara ini merupakan event tahunan dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan Dinas Pa-riwisata. Acara ini men-dapat respon yang baik dari masyarakat dengan banyaknya pengunjung yang memadati area Monas, baik yang hanya sekedar menonton maupun yang memainkan layang-lay-ang buatannya sendiri. Pada puncak acara, diumum-

kan masing-masing pemenang dari kedua kategori lomba, yakni juara harapan tiga hing-ga juara pertama. Penyerahan hadiah diberikan oleh Deputi Bidang Kebudayaan dan Pa-riwisata, Sukesti, Walikota Ja-karta Pusat, Saefullah, beserta Abang None Jakarta Pusat 2012. Diharapkan untuk ke depannya, Festival Layang-Layang ini dapat menjadi acara nasional, “Selain untuk meng-gali dan melestrikan budaya Indonesia, festival ini juga diharapkan dapat meningkat-kan minat wisatawan sekaligus menambah pendapatan bagi usaha menengah organisasi setempat,” tandas Saefulah. (NUANSA/dt)

FESTIVAL LAYANG-LAYANG 2012

Layang-layang Hiasi Langit Monas

NUANSA/GUSTI PUTU MAHARDIKASuasana Pengarakan Ogoh-ogoh di Monas, Kamis (22/3). Ogoh-ogoh merupakan simbol sifat negatif, diharapkan manusia semua dapat menghilangkan sifat-sifat buruk yang ada di dalam diri

JAKATA, NUANSA -- Dalam rangka menyambut Hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934, ribuan umat Hindu dari selu-ruh Pura yang berada wilayah Jabodetabek berdatangan ke Pelataran Monas, Jakarta, un-tuk merayakan Upacara Pen-grupukan, Kamis (22/3). Upacara ini juga diramaikan pawai Ogoh-ogoh yang diarak di sekitar lapangan Monas. Tak hanya ogoh-ogoh, ada pula kesenian-kesenian lainnya yang turut menyemarakkan pawai ogoh-ogoh di Monas antara lain, ondel-ondel, reog ponorogo, dan juga barongsai. Pawai ogoh-ogoh ini dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang akrab disapa Foke. Dalam pidato pembukaannya Foke mendukung sepenuhnya kegiatan pawai ogoh-ogoh ini. Menurutnya perayaan Hari Raya Nyepi menjadi sarana dalam memaknai hidup leb-ih berate dan meningkatkan kualitas diri dalam hal positif. Apresisasi positif diberikan oleh Foke bagi umat Hindu yang turut andil menjaga kerukunan beragama di Jakar-ta. “Saya bangga dengan umat Hindu, karena selama ini telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan Jakarta yang aman, nyaman, dan tertib,” ujar Foke dihadapan ribuan umat Hindu di Monas.

Sebanyak 22 ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk diarak mengelilingin Monas. Acara ini adalah kali kedua diadakan di Monas untuk memperkenal-kan budaya Hindu Bali kepada masyarakat Jakarta, serta se-bagai bentuk kerukunan umat beragama dan atraksi budaya. “Ogoh-ogoh dalam fungsin-ya sebagai representasi Bhuta Kala yaitu perlambangan sifat-sifat negatif yang harus dile-bur. Ogoh-ogoh memiliki arti sebagai sifat negatif yang ada di dalam diri manusia yang harus dimusnahkan guna ter-ciptanya keharmonisan hidup,” tandas Ketut Budiawan selaku Ketua Satu Parisade Hindu Tangerang. Setelah prosesi upacara ini selesai, ogoh-ogoh yang telah diarak akan langsung diba-kar. “Pembakaran ogoh-ogoh yang merupakan simbol sifat negatif, diharapkan kita semua dapat menghilangkan sifat-sifat buruk yang ada di dalam diri, dan menjalankan catur brata penyepian dengan hik-mat,” tambah Ketut. Sebagai pemuda Hindu, Made Yogi Ananta Wijaya berharap pawai ogoh-ogoh ini bisa menjadi acara tahunan yang digelar sebelum upacara Nyepi. (NUANSA/gpm)

Salah satu layang-layang kreasi yang dibawa dari Museum Layangan, ikut meramaikan Festival Layang-Layang 2012 di Monas, Jakarta pada Minggu 17/06/2012.

NUANSA/FELIX JODY

BudayaNuansa3

Page 4: Koran NUANSA

tegas Severn. Suasana ruang konferensi hen-ing, delegasi negara, pengusaha, anggota perhimpunan, warta-wan, dan politisi yang hadir hanya terdiam, dan fokus den-gan apa yang disampaikan oleh seorang anak perempuan yang sedang berbicara di mimbar.

nya. Saya hanyalah se-orang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan-nya. Tetapi saya ingin anda sekalian men-yadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya! Anda tidak tahu bagaimana caranya memper-baiki lubang pada la-pisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengemba-likan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tem-patnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara mem-perbaikinya. Tolong berhenti !,”

BIODATA

Nama Lengkap Severn Cullis - Suzuki

Tanggal LahirVancouver, 30 November 1979

PekerjaanAktivis lingkungan, pembicara, pem-

bawa acara, penulis

PenghargaanUnited Nations Enviroment Pro-

gramme’s Global 500 Roll of Honour

RABU, 27 JUNI 2012

NUANSA Pemimpin Umum Samiaji Bintang Nusantara Pemimpin Redaksi Felix Jody Reporter Cynthia Jeannet Debora Thea Felix Jody Gusti Putu Mahardika Editor Debora Thea Felix Jody Fotografer Cynthia Jeannet Debora Thea Felix Jody Gusti Putu Mahardika Desain Tata Letak Cynthia Jeannet Debora Thea Felix Jody Gusti Putu Mahardika Alamat Redaksi Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Gading Serpong

Severn Cullis Suzuki atau lebih dikenal Severn Suzuki adalah seorang aktivis pemerhati ling-kungan dari Kanada. Severn telah berbicara mengenai isu-isu lingkungan, mendesak pen-dengar untuk bertindak dengan memikirkan masa depan dan mengambil tanggung jawab in-dividu. Pada usia 9 tahun, Ia bersama temannya telah mendirikan En-viromental Children’s Organiza-tion (ECO), sebuah kelompok kecil anak yang mendedikasi-kan diri untuk belajar dan men-gajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah lingkungan, oleh karena itu pula Ia diundang untuk menghadiri Konferensi Lingkungan Hidup PBB dan di-berikan kesempatan untuk ber-pidato di depan beberapa pem-impin dunia terkemuka. Dalam pidatonya Severn men-ceritakan bagaimana Ia meng-galang dana agar bisa datang ke Konferensi Lingungan PBB yang jaraknya sejauh 6000 mil untuk memberitahukan kepa-da seluruh hadirin konferensi bahwa mereka harus mengubah cara mereka hari ini di sini juga. “Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya mengingin-kan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang. Saya berada di sini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya bera-da di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena ke-hilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak didengar,” ujar Sev-ern. Dengan berani Ia mengatakan “Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang?,” ujar severn kepada seluruh hadirin konferensi. “Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan-

“Dua hari yang lalu di Brazil, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak yang hidup dijalanan. Salah satu anak tersebut memberitahu kepada kami. “Aku berharap menjadi kaya, jika aku kaya aku akan mem-berikan anak-anak jalanan makanan, pa-kaian, obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang. Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki apa-pun bersedia untuk

berbagi, mengapa kita yang me-miliki segalanya masih begitu serakah?,” kata Severn. “Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabis-kan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan

dan menemukan jawaban terha-dap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajar-kan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari ja-lan keluar, membereskan keka-cauan yang kita timbulkan; un-tuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?,” lanjut Severn. “Dua hari yang lalu di Brazil, kami terkejut ketika kami meng-habiskan waktu dengan anak yang hidup dijalanan. Salah satu anak tersebut memberitahu ke-pada kami. “Aku berharap men-jadi kaya, jika aku kaya aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian, obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang. Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak me-miliki apapun bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang me-miliki segalanya masih begitu serakah?,” kata Severn. “Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabis-kan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terha-dap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.Di se-kolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda men-gajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajar-kan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?,” lan-jut Severn.(NUANSA/gpm)

Sosok4Nuansa

SUARA KECIL UNTUK BUMI

Sumber: http://chillinaris.blogspot.com

Page 5: Koran NUANSA

RABU, 27 JUNI 2012 RABU, 27 JUNI 2012

Penyakit dengan angka mortalitas tertinggi di dunia ini diantaranya adalah serangan jantung atau Coronary Artery Disease (CAD) dan Stroke. Setidaknya, delapan juta orang meninggal setiap tahunnya karena serangan jantung dan enam juta orang karena stroke.

OLEH CINDY PATRICIA

Penyebab utama dari pen-yakit kardiovaskular adalah atherosclerosis plaque yang sebenarnya adalah tumpu-kan lemak atau kolesterol di pembuluh darah yang apabila terlalu banyak dapat menutup pembuluh darah tersebut dan mengakibatkan matinya sel-sel organ yang di supply oleh pembuluh darah tersebut.

Jantung disupply oleh pembuluh darah yang berna-ma arteri coronari, dan apabila arteri ini tersumbat oleh ath-erosclerotic plaque, bagian otot jantung yang disupply oleh ar-teri tersebut akan “mati” atau tidak dapat berfungsi dan hal inilah yang mengakibatkan sakit jantung yang biasanya ditandai dengan sakit di ba-gian dada dan dapat merambat ke pundak, tangan sebelah kiri, juga jari manis dan kelingking.

Apabila plaque ini tidak sta-bil dan pecah, plaque tersebut dapat lalu lalang ke pembuluh darah lainnya dan menyumbat pembuluh darah tersebut, mis-alnya ke pembuluh darah otak. Hal ini lah yang menyebabkan penyakit stroke.

Ada banyak faktor yang da-pat mengakibatkan atheroscle-rosis. Di antaranya adalah te-kanan darah tinggi, merokok, diabetes, hypercholesterolemia, obesitas, kurangnya olah raga, diet yang kurang sehat, dan lain lain.

Sebagian besar dari faktor resiko ini dapat dimodifikasi dengan berbagai macam cara. Cara yang paling ampuh ada-lah dengan mengubah gaya hidup.

Hindarilah memakan ma-kanan yang tinggi kadar koles-terolnya. Makanan dengan ka-dar kolesterol tertinggi adalah hati ayam dengan kadar koles-terol 750 mg per 100 gramnya dan kedua tertinggi adalah

telur dengan kadar kolesterol 500 mg per 100 gramnya.

Dengan mengurangi ma-kan makanan-makanan den-gan kadar kolesterol yang tinggi dan juga memperban-yak makan buah dan sayuran dapat menurunkan resiko pen-yakit jantung dan juga stroke.

Faktor Resiko

Merokok termasuk salah satu faktor resiko yang men-gakibatkan penyakit kar-diovaskular. Bukan itu saja, merokok juga dapat mengaki-batkan berbagai macam pen-yakit-penyakit lainnya seperti kanker dan juga impotensi.

Ironisnya, Indonesia ter-masuk dalam kategori negara pengkonsumsi rokok terban-yak di dunia. Indonesia juga menduduki nomor empat di dunia sebagai negara dimana banyaknya anak-anak dibawah umur sebagai perokok pasif.

Berhenti merokok bukan saja dapat membuat tubuh anda sendiri menjadi lebih sehat, akan tetapi juga dapat menyelamatkan orang-orang disekitar anda. Sayangnya hal ini masih kurang dipahami oleh sebagian besar penduduk Indonesia.

Di dunia modern ini, yang dimana semuanya lebih prak-tis dan dapat dilakukan dibalik meja, membuat orang-orang menjadi cenderung lebih ma-las bergerak. Kebiasaan untuk naik mobil kemana-mana dan diam duduk berjam-jam di depan komputer dapat men-gakibatkan banyak penyakit selain penyakit kardiovaskular. Kurangnya bergerak juga da-pat mengkibatkan proses os-teoporosis yang jauh lebih ce-pat dari pada di individu yang rajin bergerak dari usia muda.

Langkah Pencegahan

Dengan berolah raga, anda juga dapat menurunkan berat badan dan dapat menurunkan resiko terkena penyakit kar-diovaskular.

Tekanan darah tinggi juga dapat dicegah dengan cara mengubah gaya hidup. Mis-alnya adalah dengan berolah raga, mengurangi konsumsi garam dan makanan bercho-lesterol tinggi, meningkatkan konsumsi kalsium, kalium dan magnesium, mengurangi kon-sumsi alcohol dan juga dengan berhenti merokok.

Apabila anda sudah terk-ena penyakit darah tinggi, hal-hal tersebut diatas juga wajib anda lakukan bersamaan den-gan mengkonsumsi obat anti tekanan darah tinggi.

Ada tiga tahap untuk mencegah penyakit kardio-vaskular. Tahap pertama atau primary prevention adalah dengan mengkontrol faktor-faktor yang dapat mengakibat-kan penyakit kardiovaskular. Misalnya adalah dengan lebih

giat lagi melakukan program edukasi tentang kesehatan, kampanye anti rokok, pro-gram-program olah raga di institut pendidikan dan tem-pat kerja, konsultasi nutrisi, pengecekkan tekanan darah secara regular, dan lain lain.

Tahap kedua atau secondary prevention adalah dengan den-gan penyaringan individual yang mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular dan mengobati individual yang menunjukan gejala-gejala penyakit tersebut dengan memberikan obat-obat yang diperlukan.

Tahap ketiga atau tertiary prevention adalah dengan cara rehabilitasi dan mencegah terulangnya serangan penyakit kardiovaskular

Seperti kata pepatah, leb-ih baik mencegah dari pada mengobati. Marilah kita mulai menjaga kesehatan tubuh kita sendiri dari sekarang dari pada menyesal dikemudian hari.

Dimulai dari hal sepele

yang mungkin selama ini anda abaikan, akan tetapi dapat merubah masa depan anda menjadi jauh lebih baik lagi. Katakan tidak kepada rokok dan alkohol dan katakan “iya” kepada sayur-sayuran, buah-buahan dan olah raga.

Cindy Patricia adalah ma-hasiswa kedokteran semes-

ter sepuluhUniversity of Pecs,

Hungaria

Waspadai Penyakit Kardiovaskular

KesehatanNuansa5

Page 6: Koran NUANSA

RABU, 27 JUNI 2012

JAKARTA, NUANSA -- Jakarta Fashion & Food Festival kemba-li menghadirkan produk anggur yang khas dari berbagai negara pada Wine & Cheese Expo, di Multi Purpose Hall, La Piazza, Kelapa Gading, 14-29 Mei 2012. Peserta dari expo tersebut be-rasal dari negara penghasil ang-gur berkualitas seperti Argen-tina, Perancis, Australia, Chili, Jerman, Selandia Baru dan Af-rika Selatan. Beberapa produs-

PAMERAN KULINER

Cita Rasa Anggur dan Keju Khas Dunia

Perahu Wine asal Perancis yang terletak di tengah-tengah Multi Purpose Hall, La Piazza, Kelapa Gading pada Wine & Cheese Expo, Minggu (20/5). Perancis merupakan negara penghasil wine terbaik di dunia.

NUANSA/DEBORA THEA

en Indonesia juga ikut serta di dalamnya. Pengunjung dapat menikma-ti beragam jadwal acara seperti Cupcakes Competition, Demo Pasta, Chocolate & Wine Pair-ing, Cheese Workshop dan Wine Tasting. Wine, yang terbuat dari sari anggur jenis Vitis Vinifera yang biasanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan, tidak bisa

diminum secara asal-asalan. Pada sesi Wine Tasting, dijelas-kan bagaimana menikmati wine langsung pada pakarnya. Untuk acara Wine Tasting, diperuntukkan khusus untuk wartawan dan sejumlah undan-gan pada Sabtu (14/5). Dihad-irkan 11 chateau (peracik wine) dari Perancis, kemudian para undangan dipersilahkan untuk mencicipi wine hasil racikan mereka. Masing-masing memi-

KULINARI

Nikmatnya Serabi Modern

TANGERANG, NUANSA -- Se-buah kedai sederhana di Pasar Lama menyediakan serabi den-gan berbagai topping modern, dan selalu dipadati oleh pen-gunjung. Kedai ini bernama “Soerabi Qita.” Tepatnya di Jalan Kisamaun, kedai serabi ini berdiri. Interi-ornya sederhana saja tidak ter-lalu mewah, dengan kursi-kursi yang ditata sedemikian rupa be-serta lampu-lampu indah agar para pengunjung betah untuk makan di sana. Berbagai rasa serabi ditawar-kan di sana, mulai dari duren, strawberry, kornet, keju, telur,

Serabi pada umumnya hanya menggunakan gula merah sebagai sau-snya, tapi tahukah anda bahwa kini ada serabi yang memiliki beragam topping rasa?

oncom, nangka, ayam sosis telur keju, dsb. Cara pembuatan kue sera-binya sendiri pada dasarnya sama dengan serabi tradisional. Yang membedakannya adalah toppingnya tersebut. Penggunaan topping ini bertu-juan untuk memadukan antara serabi tradisional dengan sua-sana modern. Kisaran harganya juga dapat dijangkau oleh pembeli, yaitu dimulai dari Rp 10.000,- per porsi. Kedai ini dapat dikun-jungi dari pukul 4 sore hingga 10 malam. (NUANSA/dt)

Kedai Es Krim RagusaMenilik Sejarah dan Kekhasan Es Krim Italia Tempo Dulu

JAKARTA, NUANSA -- Ke-dai yang terletak di Jalan Vet-eran I Jakarta ini ternyata sudah berdiri sejak jaman kolonial be-landa, tepatnya di tahun 1932. Pendirinya adalah dua orang berkebangsaan Italia yang data-ng ke Indonesia pada tahun 30-an, yaitu Vincenzo dan Luigie Ragusa. Nama Ragusa sendiri diambil dari nama marga kedua orang tersebut. Kedua bersaudara Ragusa da-tang ke tanah air untuk belajar jahit-menjahit di Jakarta Pusat. Setelah lulus, mereka datang ke Bandung dan bertemu dengan seorang wanita berkebangsaan Eropa. Wanita Eropa ini ternyata memiliki sebuah peternakan sapi. Dari sanalah muncul ide di

benak kedua bersaudara Ragusa untuk menggunakan susu sapi yang ada menjadi es krim. Pada awalnya, es krim terse-but hanya dijual di Bandung, dan ternyata laku. Respon yang baik dari pembeli ini men-dorong mereka untuk membuat sebuah kedai di Jakarta, yaitu di pasar Gambir tahun 1932. Tempat itu ternyata tidak me-miliki banyak pengunjung dan hanya ramai setahun sekali, seh-ingga tahun 1947, dibuka kedai lagi di Jalan Veteran I No 10, Ja-karta Pusat, dan menjadi pusat dari es krim Ragusa hingga saat ini. Selama menekuni bisnis es krim, kedua saudara itu dibantu oleh Jo Giok Saw, di mana salah satu putrinya dinikahi oleh Vi-

cenzo Ragusa. Saat ini, menantu dari Jo Giok Saw, Ibu Hj. Sias Mawami, yang menjadi pemi-lik dari bisnis ini. Jumlah outlet Ragusa di Jakarta pernah men-

capai hingga 20 outlet, tetapi sekarang tinggal tersisa 4 kare-na yang lainnya musnah akibat kerusuhan Mei 1998.

Kekhasan Rasa Jika dilihat dari namanya, es

krim Ragusa hanyalah es krim Italia biasa seperti yang dijual di pusat perbelanjaan, namun sebenarnya es krim ini memiliki kekhasan tersendiri. Dalam membuat es krim, bahan yang digunakan adalah susu sapi murni. Pengolahan es krim dilakukan dengan meng-gunakan mesin yang sederhana. Setelah bahan utama seperti susu dan gula diaduk, dimasu-kan ke dalam sebuah mesin pen-gaduk, yang akan mengaduknya selama lima belas menit dan menjadikannya sebuah adonan es krim. Terakhir, adonan es krim tersebut dimasukan ke dalam kontainer es dan siap untuk di-hidangkan. Tidak seperti es krim lain-

nya, es krim Ragusa tidak menggunakan bahan pengawet. Hasilnya, es krim menjadi lebih murni dan rasa susunya lebih kental. Tanpa digunakannya bahan pengawet, es krim harus segera dikonsumsi hari itu juga. Ragusa memiliki banyak pili-han es krim seperti tutti frutti, vanilla, mocca, rum raisin, ba-nana split, coupe de maison, spaghetty ice cream, casatta si-cilliana dan masih banyak lagi. Bangunan kedai tetap diper-tahankan sejak dulu, dengan langit-langit tinggi khas ban-gunan Belanda dan kursi-kursi yang rendah. Sembari menikmati es krim, pengunjung dapat sekaligus merasakan suasana tempo dulu. (NUANSA/dt)

liki keunikan rasa yang berbeda, namun satu hal yang sama ada-lah tahun pembuatannya yakni tahun 2008. Di samping kenikmatan rasa, ajang ini ternyata secara tidak langsung menjadi ajang persain-gan produk asing dan lokal. Di antara stan yang menjual ang-gur dan keju, produk asing lebih mendominasi. Perusahaan lokal belum banyak yang terjun sebagai pro-dusen keju dan anggur. Produs-en-produsen utama dari produk tersebut lebih banyak dari luar negeri. (NUANSA/dt)

KulinerNuansa 6

Page 7: Koran NUANSA

Kineforum : Warna Baru Pada Bulan Film Nasional

KAMERA LUBANG JARUM

Memotret dengan Kaleng Bekas

RABU, 27 JUNI 2012 RABU, 27 JUNI 2012

Antara Manusia dan Alam

TANGERANG, NUANSA-- Kamera Lubang jarum meru-pakan sebuah kamera yang berbeda dari kamera pada um-umnya. Kamera ini mempunyai keunikan yaitu menggunakan kaleng sebagai bahan dasarnya dan bahan-bahan sederhana yang kemudian dirakit sehingga menjadi sebuah kamera. Pembuatan kamera ini pun tidak sulit dan tidak membu-tuhkan waktu yang lama dan tergolong sederhana. Bahan

yang dibutuhkan hanya berupa kaleng, jarum, ampas, kertas foto, lakban dan cat hitam. Kamera ini juga tidak membu-tuhkan lensa tetapi kamera ini tetap dapat meghasilkan foto yang indah. Dengan alat seder-hana tersebut saja kita sudah dapat membuat sebuah kamera yang unik. Dari pembuatan kamera hing-ga proses pencucian semuanya dilakukan sendiri. Sehingga dibutuhkan ruang gelap untuk

memasukan kertas foto dan pada saat proses pencucian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembua-tan kamera lubang jarum ini. Kaleng bekas yang digunakan sisi dalamnya harus dicat ber-warna hitam dan saat membuat lubang pada kamera ini harus menggunakan jarum kecil. Lubang yang dibuat juga tidak boleh terlalu besar, karena akan menyebabkan caha yang masuk akan menjadi over. Cara me-masukan kertas foto pun harus dilakukan di ruang gelap, kare-na kertas foto sangat sensitif dan mudah terbakar.

NUANSA/CYNTHIA JEANNET

JAKARTA, NUANSA -- Bertepatan dengan Bulan Film Nasional, Kineforum kembali mengadakan pemutaran serta diskusi film bertema ‘Sejarah Adalah Sekaran’ di komplek Ta-man Ismail Marzuki, Jakarta 15 sampai 31 Maret 2012. Perayaan Bulan Film Nasional ini telah berlangsung sejak 2007. Menariknya, pagelaran kali ke enam ini diikuti pemutaran salah satu film non-mainstream yang masuk dalam sesi kom-petisi Berlin International Film Festival 2012, Kebun Binatang (Postcard From The Zoo) karya sutradara Edwin. Pemutaran ini menjadi program utama Fo-cus on Edwin, dari tujuh pro-gram yang ada dalam acara ‘Sejarah Adalah Sekarang’ ini. Rencananya sumbangan dari pemutaran film Sutradara yang juga menggarap film Kara, Anak Sebatang Pohon ini akan digu-

NUANSA/FELIX JODY

Rambu penunjuk arah pintu masuk kineforum terpasang di jalan kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pada Perayaan Bulan Film Nasional kali ini, Kineforum mengusung tema ‘Sejarah adalah Sekarang’. Rencananya pagelaran ini akan diadakan selama 17 hari sejak 15-31 Maret 2012.

“Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth,” se-buah kutipan yang berasal dari seorang pujangga Amerika Walt Whitman. Dari membaca kuti-pan tersebutlah Made Wirayud-ha bersama beberapa temannya mulai tertarik untuk menggeluti kegiatan alam bebas.

Mengawali pendakian diakhir tahun 2005, dengan motivasi hanya untuk mencoba sesuatu yang baru. Made Wirayudha justru jatuh cinta dengan keg-iatan alam bebas ini. Pelajaran akan arti menjalin hubungan manusia dengan Tuhan, manu-sia dengan alam, dan manusia dengan manusia yang Ia dapat-kan ketika memulai pendakian, membawa Made untuk lebih jauh menggeluti kegiatan ini.

Awalnya Ia hanyalah pendaki freelance, kemudian ia ber ga-bung dengan klub pecinta alam java adventure, kurang puas akan ilmu mendaki gunung, kemudian tahun 2007 Made bergabung dengan Indonesian Green Ranger yang berpusat dibawah kaki gunung Gede-Pangrango, Cibodas, bogor. Di-tahun yang sama dirinya jugga menjabat sebagai Ketua Umum Forum Pecinta dan Penggiat Alam Tangerang (FKPPAT).

Sebagai pecinta dan penggiat alam, dalam kehidupannya Made selalu menjaga kelestar-ian dan kebersihan lingkungan sekitarnya dengan menerapkan prinsip leave no trace. “jika bu-kan kita yang menjaga kelestar-ian alam ini, lantas siapa lagi? Karena di sana tempat kita be-lajar, bermain, berolahraga, berkumpul, berkawan. Bagi saya alam adalah guru besar kehidu-pan,” tutur Made Wirayudha.

“Dengan bermain bersama alam, saya merasa memiliki perasaan cinta yang kuat pada tanah air ini, seperti yang dika-takan oleh Soe Hok Gie “kami jelaskan sebenarnya tujuan kami, kami katakana bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slo-gan. Patriotisme tidak mung-kin tumbuh dari hipokrisis dan slogan-slogan. Seseorang hanya bisa mencintai sesuatu secara sehat kalaiu ia mengenal ob-jeknya, dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Jiwa yang sehat dari pemuda berarti pula fisik yang sehat. Ka-rena itulah kami naik gunung,” tandas Made.(NUANSA/gpm)

Siapa sangka ini barang-barang bekas diatas adalah sebuah kamera. Kamera lubang jarum, kamera unik yang terbuat dari kaleng dan menghasilkan sebuah foto yang unik.

Hasil kamera lubang jarum berbeda dari hasil kamera pada umumnya. Pada saat kamera selesai dicuci maka hasilnya masih berbentuk negatif maka perlu dilakukan proses penge-ditan melalui Adobe Photoshop untuk mengubah foto tersebut menjadi foto pada umumnya. Warna yang dihasilkan dari kamera ini hanya berwarna hitam-putih dan hasil foto nya pun biasanya cembung, tidak seperti hasil dengan menggu-nakan kamera pada umumnya. (NUANSA/cj)

nakan sebagai dana pemutaran film keliling Indonesia. Sementara itu baru pada tahun ini pula, Kineforum menggaet salah satu film Amerika Serikat, Intolerance (1916), karya sutra-dara D.W. Griffith. Film ini mas-uk dalam forum diskusi terkait gaya editing film tersebut dalam sejarah sinema. Setidaknya puluhan film klasik Indonesia di putar pada per-ayaan imi. Sebutlah film-film lawas seperti Ali Topan Anak Jalanan, kumpulan film Warkop DKI antara lain Depan Bisa Be-lakang Bisa dan Manusia Enam Juta Dolar, serta film-film baru karya sineas muda Indonesia seperti Pintu Terlarang dan Ayat-Ayat Cinta. Amalia Sekarjati, selaku Ket-ua Tim Publikasi ‘Sejarah Ada-lah Sekarang’ mengaku dengan adanya acara ini, kita diharap-kan lebih memaknai makna se-

jarah, “Sejarah bukan semata-mata hanya fase yang sudah lewat saja, tetapi bagaimana ia bisa bermakna dan dimaknai kita yang hidup sekarang,” tu-turnya. Dengan adanya acara ‘Sejarah Adalah Sekarang’ yang diselenggarakan setiap tahun-nya ini secara tidak langsung ikut mengkampanyekan peng-arsipan film Indonesia.

Ada tujuh program utama yang ditwarkan Kineforum antara lain Kami Membaca Sjuman Djaya, Petualangan Warkop, Omnimbus: Bersama Satu Tujuan, Focus On Edwin, Kinefilia: Sejarah Sebagai In-terteks, Ekranisasi: Tak Pernah Mati, dan Dokumenter Ob-servasional dan Partisipatif: Se-buah Introduksi. (NUANSA/fj)

HobiNuansa7

Page 8: Koran NUANSA

Kepada Pencakar Langit,Mereka Mengadu Nasib

RABU, 27 JUNI 2012

TEKS DAN FOTO OLEH FELIX JODY

Menikmati Gondola di Venesia, Itali, tentu akan menjadi pengalaman romantis yang sulit dilupakan. Bagaimana tidak, Anda akan diajak menyusuri sungai Grand Canal yang cantik. Jakarta punya gondola tersendiri, bedanya ia tidak akan mengajak Anda me-nyusuri sungai-sungai ‘indah’ ibukota, melainkan menyusuri gedung-gedung tinggi Ibu-kota, sembari bertaruh nyawa. Gondola adalah sebutan untuk alat pengangkut yang digunakan oleh petugas pem-bersih untuk membersihkan kaca gedung-gedung tinggi. Fadli, Ikhrom, Sulim, dan Jamal adalah salah satu tim yang mengoprasikan gondola di gedung Perkantoran Gandaria. Tim ini harus bergantung berjam-jam di atas gondola dengan ketinggian mencapai 37 lantai. Ini bukan pekerjaan main-main, tak jarang gondola oleng tertiup angin atau kabel terlilt dan membuat gondola miring. Beberapa kecelakaan pun sering terjadi. Meski demikian, peralatan keselamatan memang dirasa masih kurang diperhatikan. Sebuah rekaman aktivitas petugas pembersih, akan Nuansa hadirkan dalam be-berapa potret berikut.

EsaiFotoNuansa 8