KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN...

120
KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN DALAM KEBEBASAN BEREKSPRESI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Intan Mawaddah NIM : 1113051000200 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M DI FANPAGE JONRU GINTING PERIODE 2013-2017)

Transcript of KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN...

Page 1: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA

(UJARAN KEBENCIAN DALAM KEBEBASAN BEREKSPRESI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Intan Mawaddah

NIM : 1113051000200

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

DI FANPAGE JONRU GINTING PERIODE

2013-2017)

Page 2: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang
Page 3: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang
Page 4: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang
Page 5: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

iv

ABSTRAK

Intan Mawaddah, Konvergensi Simbolik Dalam Media

(Ujaran Kebencian Dalam Kebebasan Berekspresi Di

Fanpage Jonru Ginting Periode 2013-2017)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konvergensi simbolik

ujaran kebencian dalam kebebasan berekspresi di fanpage Jonru

Ginting, serta mengetahui isu-isu apa saja yang memunculkan

delik ujaran kebencian sehingga terjadi konvergensi simbolik

didalam kebebasan berekspresi di fanpage Jonru Ginting.

Teori yang digunakan adalah konvergensi simbolik. Teori ini

mengupas tentang fenomena pertukaran pesan yang

memunculkan kesadaran kelompok yang berimplikasi pada

hadirnya makna, motif, dan juga perasaan bersama.

Sehingga hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kebebasan

berekspresi tergantung pada makna dari kalimat tersebut yang

mengandung kebencian. Perbedaan ini terletak pada niat

(intention) dari suatu ujaran yang memang dimaksudkan untuk

menimbulkan dampak tertentu, jika ujaran yang disampaikan

dengan berkobar-kobar dan bersemangat itu ternyata

menginspirasi para audiennya untuk melakukan kekerasan atau

menyakiti orang atau kelompok lain, maka pada posisi itu pula

suatu hasutan kebencian itu berhasil dilakukan.

Kata kunci : Konvergensi Simbolik, Kebebasan Berekspresi,

Komunikasi, Ujaran Kebencian.

Page 6: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT karena dengan rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis

sanjungkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW sebagai

suri tauladan dan panutan bagi kbn ita semua umat Islam.

Karya tulis ini patut penulis syukuri dan banggakan

karena penulis berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya

supaya karya tulis ini dapat berguna bagi dunia akademis.

Namun, penulis juga menyadari masih terdapat kesalahan dan

kekurangan yang perlu diperbaiki dalam karya tulis ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidaklah mungkin dapat

terselesaikan tanpa dukungan dan dorongan berbagai pihak, oleh

karena itu penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat Ayahanda H. E. Wahdi, Ibunda

Hj. Nadrah tercinta yang selalu memberikan semangat dengan

cinta dan kasih sayang, rela mengorbankan tenaga, materi, waktu

dan doanya. Semoga Allah meridhoi keduanya juga kakak-kakak

dan adik-adikku serta seluruh keluarga yang selalu mendukung

dan mendoakan. Dalam proses penyusunan, penulis mendapatkan

banyak bantuan, petunjuk, bimbingan serta motivasi dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

Page 7: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

6

1. Prof. Dr. Hj. Amany BurhanuddinUmar Lubis, Lc, M.A,

selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto,

M.Ed, Ph.D. Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti

Napsiyah, S.Ag, dan Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum Dr. Sihabuddin Nour, M.Ag, serta Wakil Dekan

III Bidang Kemahasiswaan Dr. Cecep Castrawijaya, MA.

3. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

tahun 2018.

4. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Dr. H. Edi Amin,

M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam

5. Rulli Nasrullah, M.Si. beliau selaku pembimbing penulis

yang telah memberikan bimbingan khusus dan petunjuk

yang sangat berharga, dengan keramahannya selalu

memberikan kemudahan, dorongan, bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir dengan

penuh kesabaran dan dedikasi yang tinggi. Semoga Allah

SWT memberikan keberkahan di setiap aktivitas.

6. Nasichah, M. Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang memberikan ilmu dengan harap ilmu yang

Page 8: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

7

didapat menjadi bermanfaat kepada peneliti selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu peneliti dalam urusan administrasi

selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.

9. Jonru Ginting Selaku narasumber yang dituduh sebagai

hate speech yang telah berkenan memberikan waktunya

untuk di wawancarai.

10. Muhammad Khafidhul Abshor selaku suami tercinta yang

selalu mensuport.

11. Sahabat-sahabat Seperjuangan KPI Angkatan 2013-2014

yang selalu mensuport dan memberikan masukan kepada

penulis.

12. Anna, Elfira, Serli, Anis serta lainnya yang menghibur

dan memotivasi penulis ditengah rasa bosan dalam

penulisan skripsi ini. Terima kasih, kalian membuat

penulis merasa hebat dan teristimewa.

13. Teman-teman seperjuangan KKN. KKN Cerita yang

memberikan pelajaran berbagi di kehidupan sosial

semoga kita siap siaga membantu masyarakat luas dengan

bekal masa perjuangan kita selama sebulan.

14. Khairunnisa dan suami Amrullah Kamsari, selaku kaka

kandung yang selalu menasehati saya dalam penulisan

skripsi ini.

15. Dan berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu

Page 9: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

8

persatu yang telah membantu kelancaran penulisan

skripsi ini.

Penulis sadar dan yakin, bahwasanya skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi meskipun demikian, penulis

tetap berharap semoga hasil dari skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Akhir kata penulis hanya dapat berharap dan memohon

kepada Allah SWT, semoga apa yang telah dilakukan menjadi

amal shaleh dan mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Semoga penulis dapat menambah wawasan yang lebih banyak

lagi. Amin Yaa Robbal’Alamin.

Jakarta, 22 Oktober 2018

Intan Mawaddah

Page 10: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................... 3

ABSTRAK ............................................................................................ 4

KATA PENGANTAR .......................................................................... 5

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... 12

DAFTAR TABEL .............................................................................. 13

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 14

A. Latar Belakang ..................................................................... 14

B. Batasan Masalah .................................................................. 18

C. Rumusan Masalah ................................................................ 18

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 19

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 19

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 19

G. Metodologi Penelitan ........................................................... 21

1. Paradigma Penelitian ....................................................... 21

2. Metode Penelitian ............................................................ 21

3. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 22

4.Teknik Pengumpulan Data ............................................... 23

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 25

A.Teori Konvergensi Simbolik ................................................ 25

1.Elemen-elemen Konvergensi Simbolik ............................ 29

2.Asumsi dasar ..................................................................... 36

3.Entry concept .................................................................... 38

B.Media Sosial ......................................................................... 40

Page 11: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

10

1.Pengertian Media Sosial ................................................... 40

2.Jenis-Jenis Media Sosial ................................................... 46

C.Hate Speech .......................................................................... 49

1.Pengertian Hate Speech (Ujaran Kebencian) dalam Islam 53

2.Unsur-unsur Pencemaran nama baik ................................ 54

3.Qur’an Surat yang Mengandung Unsur Hate Speech ....... 57

BAB III GAMBARAN UMUM ....................................................... 63

A.Profil Jonru Ginting .............................................................. 63

B.Sejarah Singkat Fanpage Facebook ..................................... 68

C.Profil Fanpage Jonru Ginting ............................................... 70

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................. 74

A.Level Teks ............................................................................ 74

1.Konsep dasar ..................................................................... 74

B. Pemanfaatan Media Sosial yang dilakukan oleh Jonru Ginting

……………………………………………………………………………………………..75

C.Kasus-Kasus Jonru Ginting .................................................. 77

D.Kegiatan Komunikasi Pada Kolom Komentar ..................... 87

BAB V KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN

KEBENCIAN DALAM KEBEBASAN BEREKSPRESI DI

FANPAGE JONRU GINTING PERIODE 2013-2017) .................. 91

A.Hasil Konvergensi Simbolik ................................................. 91

1.Fantasy Theme (Tema Fantasi) ........................................ 91

2.Fantasy Chain (rantai fantasi) ........................................... 92

3.Fantasy Type (Tipe Fantasi) ............................................. 93

B.Kesadaran Kelompok dalam Sistem Komunikasi yang

Muncul, Berlanjut, Menurun, dan Akhirnya Menghilang ........ 93

BAB VI PENUTUP ............................................................................ 99

A.Kesimpulan ........................................................................... 99

Page 12: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

11

B.Saran ................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 101

Page 13: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Unsur Komunikasi ................................................. 37

Gambar 3. 2 Proses Komunikasi ................................................. 38

Gambar 3. 3 Tampak depan Fanpage Jonru Ginting................... 70

Gambar 3. 4 Akun fanpage Jonru Ginting .................................. 72

Gambar 3. 5 Status Jonru Ginting bersifat publik/umum ........... 72

Gambar 4. 1 Status tentang Ahok ............................................... 78

Gambar 4. 2 Status tentang Jokowi ............................................. 80

Gambar 4. 3 Status yang mengandung penyebaran berita bohong

..................................................................................................... 81

Gambar 4. 4 Status yang mengandung penistaan........................ 82

Gambar 4. 5 Status mengandung nama RAS .............................. 84

Gambar 4. 6 Status yang mengandung pencemaran nama baik . 85

Gambar 4. 7 Status yang mengandung perbuatan tidak

menyenangkan............................................................................. 86

Gambar 5. 1 Proses laporan perkara ........................................... 97

Page 14: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Hasil Analisis Temuan tentang Jenis Komentar pada Kolom

Komentar di Status Jonru Ginting ........................................................ 88

Page 15: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi pada saat ini bukanlah hanya sebagai alat

perantara dari satu orang ke orang lainnya, akan tetapi

komunikasi yang sekarang berkembang amat pesat sudah

menjadi hal terpenting bagi diri manusia. Perkembangan

komunikasi yang pesat berdasarkan faktor teknologi yang

semakin cepat berkembang pula. Dengan hadirnya teknologi

membuat komunikasi yang tadinya hanya melalui surat dan

memakan waktu yang lama menjadi serba instan. Saat ini

manusia bebas berkomunikasi tanpa terganggu oleh ruang

dan waktu dengan menggunakan internet.1

Melalui intenet saat ini masyarakat berkomunikasi

dengan menceritakan keluh kesah, gundah gulana dengan

teman dekatnya, teman jauhnya atau bahkan orang yang

tidak dikenal. Sehingga apa yang kita curahkan melalui

media sosial dapat terlihat jelas oleh siapa saja atau bahkan

melalui media sosial juga apa yang kita curahkan tidak jelas

untuk apa atau berdasarkan motif apa.

Semenjak hadirnya perkembangan teknologi

komunikasi digital apalagi setelah hadirnya media sosial

seperti yang telah dijelaskan di atas dimana kita dengan

mudah terhubung dengan orang yang jauh dengan kita,

1 A. W. Widjaja, Komunikasi:Komunikasi dan Hubungan

Masyarakat, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 77.

Page 16: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

15

bukan hanya dengan suara atau ketikan saja tetapi kita

dengan mudah tatap muka dari jarak yang begitu jauh dan

juga bukan hanya berkomunikasi saja, kita dapat

mengekspresikan pendapat dan kreatifitas kita di sosial

media. Itulah sisi positif yang kita dapatkan dari penggunaan

media sosial.

Perkembangan teknologi tidak hanya berupa

memberikan dampak positif saja, namun juga memberikan

dampak negatif yaitu munculnya berbagai jenis pelanggaran

dan bahkan suatu kejahatan. Kejahatan dalam kehidupan

manusia merupakan gejala sosial yang akan selalu dihadapi

oleh setiap manusia, masyarakat, bahkan Negara.

Kenyataannya telah membuktikan bahwa kejahatan hanya

dapat dicegah atau dikurangi tetapi sulit untuk diberantas

secara tuntas. Kejahatan perlu mendapat perhatian secara

serius mengingat kerugian yang dapat ditimbulkannya yang

dampaknya akan berakibat merugikan Negara, masyarakat

maupun individu. Oleh karena itu Negara memberikan reaksi

berupa larangan terhadap perbuatan melawan hukum serta

sanksi bagi pelanggarnya. Perbuatan atau kejahatan yang

perlu mendapatkan perhatian serius pada saat ini yaitu Ujaran

Kebencian (Hate Speech), Ujaran Kebencian (Hate Speech)

sendiri adalah “Tindakan komunikasi yang dilakukan oleh

suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi,

hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang

lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit,

Page 17: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

16

gender, cacat, orientasi seksual kewarganegaraan, agama dan

lain-lain”.1

Ujaran Kebencian (Hate Speech) dapat dilakukan

melalui berbagai media antara lain yaitu melalui orasi

kegiatan kampanye,spanduk atau banner, jejaring media

sosial, penyampaian pendapat dimuka umum (demonstrasi),

ceramah keagamaan, media masa cetak maupun elektronik,

dan pamflet. Dalam arti hukum Ujaran Kebencian (Hate

Speech) adalah perkataan, perilaku, tulisan, ataupun

pertunjukan yang dilarang karena dapat memicu terjadinya

tindakan kekerasan dan sikap prasangka entah dari pihak

pelaku pernyataan tersebut ataupun korban dari tindakan

tersebut

Dalam hate speech memiliki tujuh komponen orang

tersebut dapat dikatakan melakukan hate speech antara lain:

pernyataan penghinaan, pencemaran nama baik, pembohong

publik, memprovokasi, penistaan, penghasut, dan kebencian.

Seperti yang dilakukan oleh Jonru di fanpage Jonru

Ginting yang melakukan kebebasan berekspresi yang

berbentuk tulisan yang didalamnya mengandung ujaran

kebencian dalam postingan di akun fanpage Jonru Ginting.

Riset ini diambil sebelum kejadian Jonru dilaporkan dan

dipenjara dengan tuduhan ujaran kebencian. Karna

dipostingan yang lalu Jonru masih aman dengan berbagai

1 Diakses dari

https://hatespeechgroup.wordpress.com/pengertianhatespeech/ pada 20 oktober 2017

Page 18: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

17

postingannya walaupun ada yang melaporkan dengan

berbagai tuduhan. Karena setelah Jonru merasa bahwa

postingannya tersebut tidak benar, Jonru pun segera

menghapus dan meminta maaf kepada khalayak.

Jonru memang suka melakukan kebebasan

berekspresi dengan menyebar berita. Nsmun kurun wakru

bulan maret sampai agustus, akun fanpage Jonru mendapat

perhatian polisi karna mendapat laporan bahwa postingan

yang disebarkan oleh Jonru itu ada penyebaran berita

bohong. Laporan pertama dilakukan oleh pengacara bernama

Muannas Al Aidid. Ia melaporkan ke di Mapolda Metro

Jaya, Kamis, 31 Agustus 2017, dengan tuduhan penyebaran

ujaran kebencian. Kedua, seorang pengacara Muhamad Zakir

Rasyidin, melaporkan akun Facebook Jonru Ginting, di

Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Senin,

4 September 2017, atas kasus pencemaran nama baik dan

atau fitnah yang bermuatan kebencian dan sara. Ketiga,

Muannas Al Aidid kembali melaporkan akun Facebook

Jonru Ginting, Nugra Za, dan akun Twitter Intelektual Jadul

Flato ke Polda Metro Jaya, Selasa, 19 September 2016.

Pelaporan dibuat karena akun tersebut diduga telah menyebar

fitnah dengan menyebutnya sebagai anak pimpinan PKI.

Berdasarkan fakta yang ada pada saat ini, penulis

menganggap bahwa banyak faktor-faktor yang menyebabkan

masyarakat Indonesia lebih senang mencurahkan segala

macam pikiran, pendapat dan kreasi mereka di dalam media

Page 19: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

18

sosial daripada secara langsung, namun mereka sendiri tidak

sadar hal yang mereka lakukan itu benar atau tidak,

melanggar norma atau tidak, meresahkan atau tidak dan

melanggar hak asasi orang lain atau tidak sehingga

diperlukan analisis faktor penyebab terjadinya kejahatan

tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul skripsi tentang “KONVERGENSI

SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN

DALAM KEBEBASAN BEREKSPRESI DI FANPAGE

JONRU GINTING PERIODE 2013-2017)”

B. Batasan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis

memfokuskan kepada tulisan atau komentar yang dishare

atau disebarluaskan oleh Jonru melalui fanpage Jonru

Ginting yang mengandung ujaran kebencian dan membuat

orang lain tidak nyaman akan tulisan tersebut.

C. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas, maka penulis

merumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana konvergensi simbolik ujaran kebencian dalam

kebebasan berekspresi di fanpage Jonru Ginting periode

2013-2017?

2. Isu-isu apa saja yang mengandung ujaran kebencian yang

di publikasikan oleh Jonru pada fanpage Jonru Ginting?

Page 20: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

19

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana konvergensi simbolik ujaran

kebencian dalam kebebasan berekspresi di fanpage Jonru

Ginting.

2. Mengetahui isu-isu apa saja yang mengandung ujaran

kebencian yang di publikasikan oleh Jonru pada fanpage

Jonru Ginting.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan adanya manfaat baik

dari segi teoritis maupun praktis. Dalam manfaat teoritis,

tulisan ini diharapkan memiliki konstribusi yang positif akan

pemahaman mengenai konvergensi simbolik ujaran

kebencian. Adapun dalam manfaat praktis, hasil dari

penelitian ini dapat menjadi acuan serta pendapat yang dapat

dipercaya kepada mahasiswa maupun masyarakat luas

mengenai dampak dari ujaran kebencian itu sendiri,

F. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi, penulis menjadikan

beberapa contoh skripsi sebagai acuan dan pembanding

dalam penulisan skripsi ini. Yaitu dengan objek yang

berbeda, diantaranya:

1. Skripsi karya A. Yudha Prawira tahun 2016 dengan judul:

Upaya Kepolisian Dalam Menanggulangi Kejahatan

Page 21: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

20

Ujaran Kebencian (Hate Speech) Berdasarkan Surat

Edaran Kapolri No Se/06/X/2015. Dalam skripsi ini sama-

sama membahas tentang ujaran kebencian “hate speech”

namun perbedaannya hate speech disini termasuk dalam

pelanggaran hukum sehingga perlu adanya

penanggulangan dari pihak kepolisian, sebab kasus disini

jelas sekali bahwa ini yang disebut dengan hate speech.

Kasus tersebut awalnya adalah pelecehan, namun konflik

tersebut makin memanas akibat adanya tindakan

provokasi dan hasutan (Hate Speech) yang dilakukan oleh

masyarakat sehingga menyebabkan konflik yang lebih

meluas dan berkepanjangan hingga mengakibatkan

banyak korban meninggal dunia.

2. Skripsi karya Ahmad Kamal Abdul Jabbar tahun 2016

dengan judul: Tren Meme dan Ruang Kebebasan Dalam

Fanpage Meme Comic Indonesia. Penulis skripsi ini

menyatakan bahwa motif yang digunakan oleh anggota

komunitas meme comic indonesia terbagi atas tiga motif,

(1) motif pengalihan; (2) motif identitas personal; (3)

motif aktualisasi diri. Ketiganya timbul karena dorongan

kebutuhan yang berbeda-beda dan tidak bersifat hirarkis

dan tidak bersifat idealis. Sehingga, dalam satu proses

ekspresi melalui meme juga dapat didasari oleh beberapa

jenis motif sekaligus. Cara berekspresi yang dilakukan

oleh meme comic indonesia secara garis besar merupakan

representasi dari fungsi media pers pada umumnya

mengacu pada UU No. 40 Tahun 1999.

Page 22: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

21

G. Metodologi Penelitan

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah paradigma post- positivisme.

Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata

kaum post-positivis selalu di dasarkan pada

observasi dan penguji yang sangat cermat

terhadap realitas objektif yang muncul di dunia

“luar sana”.1

Paradigma positivistik menempatkan teori

sebagai titik tolak utama dalam kegiatan

penelitiannya. Teori dalam penelitian

berparadigma positivistik menjadi sumber

jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari

para peneliti.2

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif dimana metode ini

berusaha menggambarkan suatu gejala sosial yang

bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang

tengah berlangsung. Metode deskriptif ini ialah metode

yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada,

1 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed, (Yogyakarta, PUSTAKA PELAJAR, 2010), h. 9. 2 Babbie, Earl, The Practice of social research, (california, wardsworth

Publishing company, 1992), h. 47.

Page 23: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

22

misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan,

kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang

satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang

sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul,

kecenderungan yang menampak, pertentangan yang

meruncing, dan sebagainya.

Metode penelitian deskriptif tertuju pada

pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.

Metode ini menuturkan, menganalisa, dan

mengklasifikasi; menyelidiki dengan teknik survey,

interview, angket, observasi, atau dengan teknik test; studi

kasus, studi komperatif, studi waktu dan gerak. Tujuan

utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami

fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan

pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang

dikaji dari pada memerincinya menjadi variabel-variabel

yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh

pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk

selanjutnya dihasilkan sebuah teori.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Jonru Ginting

yang sebagai pelaku dari ujaran kebencian di media

sosial. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kasus

yang dilakukan oleh Jonru yang mengandung tentang

ujaran kebencian.

Page 24: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

23

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan memperhatikan,

mengamati dengan secara detil dan sistematis pada

permasalahan yang menjadi tujuan penelitian”.1 Maka

dalam penelitian ini peneliti memusatkan dengan

memperhatikan tulisan-tulisan pada fanpage Jonru

Ginting yang memuat ujaran kebencian.

b. Wawancara mendalam

Untuk memperoleh data yang diperlukan,

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

dengan metode wawancara, suatu teknik yang dianggap

tepat dalam mendapatkan informasi. Karena itu,

peneliti melakukan wawancara bebas terpimpin (semi

structured interview), yaitu wawancara dengan

menggunakan interview guide atau pedoman

wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan.2

Wawancara dilakukan secara bebas, tetapi

menggunakan pedoman wawancara yang baik dan

benar agar pertanyaan terstruktur dan terarah.

1 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-

Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 131. 2 Denzin, Norman K, Lincoln, Yonna S, Handbook of Qualitative

Research, Dariyanto dkk (edisi terjemahan Indonesia), (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), h. 19.

Page 25: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

24

Peneliti telah melakukan wawancara langsung

dengan Jonru Ginting selaku narasumber dan sebagai

pelaku ujaran kebencian.

c. Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan bagian intergral

dari kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan data

pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

wawancara dan observasi, kemudian semua data yang

ada dikumpulkan menjadi satu.

d. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data, diartikan sebagai proses

pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan

dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak

pengumpulan data dimulai dengan memilih

memisahkan postingan yang memuat ujaran

kebencian.

e. Dokumentasi

Melakukan sesi dokumentasi dengan

mengambil foto gambar bersama narasumber yang

bersangkutan yaitu Jonru Ginting.

Page 26: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Konvergensi Simbolik

Teori konvergensi simbolik pertama kali muncul oleh

Bales kemudian teori tersebut dipopulerkan dan

dikembangkan oleh Ernest Bormann dengan kelompok

mahasiswa dari universitas Minnesota (1960-1970)

menemukan proses sharing fantasi. Konsep teori kovergensi

simbolik yaitu tentang proses pertukaran pesan yang

menimbulkan kesadaran kelompok yang menghasilkan

hadirnya makna, motif dan juga persamaan bersama.1

Gun Gun Heryanto juga menambahkan bahwa teori

konvergensi simbolik kekuatan komunikasi di balik

penciptaan kesadaraan umum (realitas simbolik) yang disebut

sebagai visi retoris. Visi retoris ini menyediakan sebuah

bentuk drama dalam bentuk cara pandang, ideologi dan

paradigma berpikir.2

Teori ini menjelaskan tentang proses pertukaran pesan

yang menimbulkan kesadaran kelompok yang menghasilkan

hadirnya makna, motif, dan juga persamaan bersama.

1 Jhon F Cragan, Understanding Communication Theory:

the Communicative Forces for Human Actions, (Needham Heights: a Viacom Company, 1998), h. 97

2 Gun Gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik, (Jakarta: PT. Lasswell Visitama, 2011), h. 158

Page 27: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

26

Kesadaran kelompok yang terbangun dalam suatu kelompok

dapat membangun semacam makna, motif untuk bertindak

bagi orang-orang dalam kelompok tersebut.

Konvergensi simbolik berproses dari sekumpulan

individu yang telah lama mengenal dan berinteraksi ataupun

bisa juga dari orang-orang yang baru kenal, lalu saling

berinteraksi dan bertukar pengalaman yang sama. Teori

konvergensi simbolik menjelaskan bahwa makna, emosi,

nilai, dan motif untuk tindakan retorika yang dibuat bersama

oleh orang yang mencoba untuk memahami dari pengalaman

yang umum, seperti keragaman kehidupan.

Teori ini mengupas tentang fenomena pertukaran

pesan yang memunculkan kesadaran kelompok yang

berimplikasi pada hadirnya makna, motif, dan perasaan

bersama. Artinya teori ini berusaha menerangkan bagaimana

orang-orang secara kolektif membangun kesadaran simbolik

bersama melalui suatu proses pertukaran pesan. Kesadaran

simbolik yang terbangun dalam proses tersebut kemudian

menyajikan semacam makna, emosi, dan motif untuk

bertindak bagi orang-orang atau kumpulan orang yang terlibat

di dalamnya.

Teori ini memiliki anggapan dasar bahwa setiap

anggota kelompok melakukan pertukaran fantasi dalam

rangka membentuk kelompok yang kohesif. Fantasi yang

Page 28: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

27

dimaksud dalam hal ini adalah ide-ide, cerita, gurauan, dan lain-

lain yang mengungkapkan emosi atau mengandung emosi.

Dalam bukunya yang populer The Force of Fantasy

Restoring the American Dream, Ernest Bormann menyatakan

bahwa tujuan teori ini adalah menjelaskan bagaimana para

individu berbincang antar satu dengan yang lainnya sehingga

mereka berbagi kesadaran umum dan menciptakan rasa memiliki

identitas dan komunitas.

Menurut Ernest Bormann kata lain dari proses

konvergensi simbolik adalah tema fantasi. Tema fantasi

adalah pesan yang didramatisi seperti permainan kata- kata,

cerita, analogi, dan pidato yang menghidupkan interaksi

dalam kelompok. Artinya Dalam konvergensi simbolik

mengalir dari communicators (fantasizers), communicating

(fantasizing) melalui pengungkapan tema fantasi di sebuah

organisasi kelompok atau publik.

Oleh karena itu setiap individu akan saling berbagi

fantasi karena kesamaan pengalaman atau karena orang yang

mendramatisi pesan memiliki kemampuan retoris yang baik.

Sekumpulan individu ini dapat berasal dari orang- orang yang

sudah lama saling kenal, kemudian saling berinteraksi dan

bertukar dan bertukaran pengalaman yang sama sehingga

menimbulkan proses konvergensi simbolik.

Symbolic Convergence Theory (SCT), menjelaskan

bahwa makna, emosi, nilai dan motif untuk tindakan di

Page 29: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

28

retorika yang dibuat bersama oleh orang yang mencoba untuk

memahami dari pengalaman yang umum seperti keragaman

kehidupan. Teori ni mengupas tentang fenomena pertukaran

pesan yang memunculkan kesadaran kelompok yang

berimplikasi pada hadirnya makna, motif dan perasaan

bersama. Artinya teori ini berusaha menerangkan bagaimana

orang-orang secara kolektif membangun kesadaran simbolik

bersama melalui suatu proses pertukaran pesan untuk

bertindak bagi orang-orang atau kumpulan orang yang terlibat

di dalamnya.

Selanjutnya konvergensi simbolik menjelaskan bagaimana

cara manusia berbagi realitas simbolik yang umum seperti “

Perang Dingin” atau “American Dream”. Para ilmuan telah

menggunakan kovergensi simbolik untuk menjelaskan komunikasi

dalam kampanye politik, pidato, retorika, advertising, small group

discussion, budaya organisasi, program kartun, marketing dan

aktivitas relations.1

Menurut Cragan ada 5 asumsi teori

konvergensi simbolik yaitu:

a. Isi pesan langsung untuk menghadirkan makna,

emosi dan motif : ini merupakan asumsi yang

1 Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas

Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi

Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada

Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan

Weblog Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century,

Disertasi ini disahkan tahun 2013. h. 45

Page 30: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

29

menekankan bahwa pemaknaan merupakan

pesan yang di dramatisasikan.

b. Realitas diciptakan secara simbolik: asumsi ini

menekankan bahwa anggota komunitas retoris

berpartisipasi untuk memperoleh tema fantasi

c. Sharing fantasi menciptkan konvergensi: asumsi

ini mengidentifikasikan bahwa fakta simbolik,

ditandai oleh satu orang lantas dibentuk lagi oleh

yang lain sehingga menjadi kesadaran umum

d. Tema fantasi dapat muncul dalam seluruh bentuk

diskursus; asumsi ini mengidentikan tema fantasi

dapat muncul baik dalam pandangan rasional

maupun maupun pandangan imaginative

e. Dalam beberapa subyek, sekurang-kurangnya

terdapat tiga struktur yang mendalam yakni:

kepatutan, pandangan, dan analogi master

pragamatik1

1. Elemen-elemen Konvergensi Simbolik

Elemen-elemen dalam anatomi konvergensi

simbolik terdiri dari struktur dasar (basic structure),

struktur pesan (message structure), struktur dinamis

(dynamic structure), struktur komunikator (communicator

1 Jhon F Cragan, Understanding Communication Theory:

the Communicative Forces for Human Actions, h. 98

Page 31: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

30

structure), struktur medium (medium structure) dan

struktur evaluatif (evaluative structure).1

Bormann menyebut metode untuk

mengoperasionalkan teorinya dengan istilah Fantasy

Theme Analysis (FTA), sebagaimana memahami teori

ini perlu kita pahami istilah-istilah kunci dalam ATF,

yaitu :

1. Fantasy Theme (Tema Fantasi)

Bormann mendefinisikan tema fantasi

sebagai isi pesan yang didramatisasi hingga

memicu rantai fantasi (the content of the

dramatizing message that sparks the fantasy chain).

Menurut Miller (2002), fantasy theme (tema

fantasi), yang diartikan sebagai dramatisasi pesan,

dapat berupa lelucon, analogi, permainan kata, cerita,

dan sebagainya, yang memompa semangat

berinteraksi.

Dramatisasi pesan tidak terjadi dalam konteks

tugas atau pekerjaan yang tengah dihadapi.

Dramatisasi pesan juga tidak terjadi pada peristiwa

1 Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan

Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi

Prodi Komunikasi Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di

Komunitas Virtual: Studi pada Ruang Publik Baru dalam Komunikasi

Politik di Situs Jejaring Sosial dan Weblog Interaktif Era

Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century, Disertasi ini

disahkan tahun 2013, h. 47

Page 32: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

31

yang berorientasi pada saat ini. Segala tindakan

komunikasi yang membicarakan tindakan atau

kegiatan bersama yang terjadi pada saat peristiwa

berlangsung, tidak memiliki muatan imajinatif.

Pembicaraan tersebut bersifat nyata karena berkaitan

dengan aspek nyata karena berkaitan dengan aspek

dan semata-mata membicarakan tugas atau kegiatan

yang tengah dihadapi kelompok.

Akan lain halnya, bila anda

memperbincangkan peristiwa yang terjadi di luar

kelompok. Atau membicarakan peristiwa serupa

yang dialami anggota kelompok masa lalu. Atau

berbicara tentang sesuatu yang terkait dengan

masa depan. Hal-hal semacam itu dapat

dikategorikan sebagai fantasi. Konflik dalam

pertemuan kelompok, misalnya mungkin dilihat

sebagai peristiwa dramatis. Namun ini bukanlah

dramatisasi pesan atau tema fantasi, berhubung hal

itu terjadi dalam konteks.

2. Fantasy Chain (rantai fantasi)

Secara harfiah, fantasy chain diartikan

sebagi rantai fantasi. Maksudnya, ketika pesan

yang didramatisasi berhasil mendapat tanggapan

dari partisipan komunikasi , hingga

meningkatkan intensitas dan kegairahan partisipan

dalam berbagi fantasi. Ketika fantasi yang

berkembang, maka terjadilah rantai fantasi. Ketika

Page 33: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

32

rantai fantasi tercipta, tempo percakapan jadi

meningkat, antusiasme partisipan muncul, dan

timbul peningkatan rasa empati dan umpanbalik

di antara partisipan komunikasi.

Bormann (1990) sendiri menggambarkan

rantai fantasi sebagai Rantai fantasi membawa

partisipan saling berbagi cerita ke dalam

konvergensi simbolik. Rantai fantasi menciptakan

landasan pengertian bersama sehingga membuat

kelompok mampu mencapai komunikasi yang

empatik.

3. Fantasy Type (Tipe Fantasi)

Bormann mengartikan konsepini sebagai

tema-tema fantasi yang berulang dan dibicarakan

pada situasi yang lain, dengan karakter yang

lain, dengan karakter yang lain, dan latar yang

lain, namun dalam alur cerita yang sama. Jika

kerangka narasi (the narrative frame) sama, tetapi

tokoh, karakter, atau settingnya berbeda, maka tema

tersebut dapat dikelompokkan dalam satu jenis

fantasi yang sama. Sementara, bila terdapat

beberapa tema fantasi, atau kerangka narasi yang

berbeda, itu berarti terdapat beberapa tipe fantasi.

Selanjutnya ada beberapa unsur penting

membangun struktur pesan yakni dramatis personae,

scene, plotline dan sanksi agen. Dalam pandangan

Bourmann yang dikutip dalam disertasi Gun Gun

Page 34: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

33

Heryanto yaitu:

a. Visi retoris merupakan drama yang

menghadirkan sebuah realitas simbolik

umum.

b. Dramatis Personae adalah penggambaran

karakter dari visi retoris yang diceritakan.

c. Scene merupakan detail lokasi dari

tindakan.

d. Plotline menggambarkan tindakan atau

plot visi.

e. Sanctioning Agent membenarkan

penerimaan biasaanya melalui

powertertinggi.

Struktur dinamis bisa dipahami sebagai

struktur mendalam dari visi retoris dalam proses

konvergensi simbolik yang secara dominan terdiri

dari righteous master analogue, social master

analogue dan pragmatic master analogue.

a. Righteous Master Analogue, menggambarkan

cara yang benar melakukan sesuatu.

b. Social Master Analogue, menggambarkan

hubungan manusiawi atau interpersonal.

c. Pragmatic Master Analogue, menghadirkan

efisiensi atau cara yang dilakukan agar

Page 35: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

34

memiliki ongkos efektif dalam melakukan

sesuatu apapun sebaliknya.

Struktur komunikator, ini menyangkut

siapa saja yang membagi tema fantasi untuk

menciptakan rasa memilki realitas (sense of

reality). Dalam konteks ini, ada beberapa konsep

fantasizers, retorical community dan

communication style.1

a. Fantasizer sejumlah individu yang

memosisikan diri lebih siap dibanding yang

lain.

b. Rhetorical Community, merupakan partisipan

dalam sebuah visi retoris yang membagi

kesadaran bersama.

c. Communication Style, menggambarkan

penggunaan bahasa yang luas dari komunitas

yang menciptakan diskursus.

1 Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas

Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi

Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada

Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan

Weblog Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century,

Disertasi ini disahkan tahun 2013, h. 49-50

Page 36: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

35

Struktur medium, terdiri dari dua

kategori yakni kategori group-sharing dan public

sharing. Sifat public sharing melibatkan banyak

orang dalam jumlah besar sementara group

sharing melibatkan kelompok yang lebih

terbatas.

Struktur evaluatif, terdiri dari kesadaran

kelompok bersama (shared group consciousness),

reality link, fantasy theme artistry. Istilah shared

group conciousness ini merupakan sebuah

evaluasi yang mengingatkan kita memeriksa

ulang proses konvergensi simbolik. Biasanya

dalam konteks ini kita melihat kolektivitas

masyarakat yang telah berbagi tema fantasi atau

memberi semacam interpretasi terhadap realitas

yang berlangsung.

Evaluasi reality link sebenarnya

kontekstual atau keterhubungan pembicaraan

dengan realitas. Sementara theme artistry yakni

penilaian kita terhadap kreativitas retoris, kebaruan

nilai kompetitif dari tema fantasi, symbolic cue,

fantasy types,saga dan visi retoris.1

1 Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori

Komunikasi Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika,

2008), Edisi ke-3, h. 51

Page 37: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

36

2. Asumsi dasar

Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen

Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber

mentransmisikan pesan kepada penerima melalui

beragam saluran. Menurut Richard West dan

Lynn H. Turner komunikasi adalah proses

sosial dimana individu-individu menggunakan

simbol-simbol untuk menciptakan dan

menginterpretasikan makna dalam lingkungan

mereka. Menurut penulis berdasarkan pengertian

komunikasi seperti yang dikemukakan para ahli

diatas komunikasi adalah suatu proses

penyampaian pesan dari seorang pemberi pesan

kepada seorang penerima pesan melewati sebuah

media yang memudahkan isi pesan sampai

kepada penerima pesan. Sehingga, pesan yang

dimaksud disini adalah isi pesan juga dapat

berubah simbol-simbol yang nantinya akan

disalurkan melewati sebuah media atau media

massa yang memudahkan pemberi pesan dalam

memberikanya kepada penerima pesan baik

secara individu maupun terhadap massa.

Komunikasi memiliki beberapa unsur

penting yang saling terkait di dalamnya menurut

model Lasswell antara lain:

a. Pemberi pesan, merupakan pihak yang

Page 38: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

37

memberikan informasi kepada penerima pesan

baik melalui media maupun secara langsung.

b. Isi pesan, merupakan informasi yang akan

disampaikan kepada penerima pesan.

c. Media, merupakan wadah dimana dapat

menyalurkan informasi yang disampaikan dari

pemberi pesan kepada penerima pesan.

d. Penerima pesan, merupakan pihak yang

menerima informasi baik secara langsung

maupun melalui media.

e. Efek atau akibat, merupakan hasil dari

informasi yang diterima penerima pesan

berupa perubahan sikap atau tanggapan.1

Gambar 3. 1 Unsur Komunikasi

1 RichardWest, Lynn H.Turner, Pengantar Teori

Komunikasi : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : Salemba Humanika,

2008), h. 54-55

With

What

Gambar: Model Lasswell

To

Whom

In

Says

What

Message

Who

i

cator

Page 39: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

38

Dikaitkan dalam Konvergensi Simbolik model

komunikasi yang terjadi memiliki 3 komponen dasar yaitu:

a. Lingkungan fisik, sosial psikologis dan waktu.

Ketiga dimensi lingkungan ini saling

berinteraksi masing-masing mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh yang lain.

b. Sumber dan Penerima

Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan

untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam

komunikasi adalah sumber sekaligus penerima.

c. Enkoding dan Dekoding.

Enkoding merupakan proses menyerap isyarat-isyarat

pada komunikasi non verbal yang menjalankan fungsi

penerima, sedangkan dekoding merupakan proses pemecahan

sandi atau proses membawa kemasan pesan.1

Gambar 3. 2 Proses Komunikasi

3. Entry concept

Merupakan Konsep masukan pada teori

ini, istilah ini sering dipergunakan untuk

1Stephen, Littlejohn, Theory of Human Communication,

(Salemba Humanika, Jakarta: 2009). hal. 236-238

Page 40: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

39

menggambarkan suatu set-entitas yang

berinteraksi artinya sistem merupakan kesatuan

bagian-bagian yang saling berhubungan yang

berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-

item penggerak. Konsep masukan memiliki arti

merupakan kesatuan yang terdiri komponen atau

elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi

untuk mencapai tujuan.

Peneliti berpendapat bahwa konsep

masukan mengenai teori ini adalah keterbukaan

informasi dan adanya kebebasaan dalam

memahami suatu simbol dan makna. Seringkali

suatu informasi terdapat masalah yaitu asal muasal

dan faktualitas suatu informasi sehingga terjadi

ketidakselarasan antara simbol dan makna yang

terjadi dalam masayarakat. Proses komunikasi

sudah berlangsung dan pemahaman rasionalitas

akan suatu simbol sudah dipahami namun sering

terjadi kesalahan di akhir penafsiran yaitu

keterbukaan yang sering sekali ditutupi dengan

banyak kegagalan dalam suatu informasi. Lalu

kebebasan dalam memahami simbol, setiap

individu tentunya memiliki penafsiran berbeda

dalam memahami suatu pandangan dan makna itu

merupakan realitas namun banyak terjadi

Page 41: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

40

ketidakbebasan dalam berpendapat.

B. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah salah satu medium online yang

paling banyak digunakan saat ini dengan angka pengguna

yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Media sosial

dipercaya telah membawa bentuk baru dalam dunia

komunikasi, termasuk sosiologi komunikasi. Di Indonesia

dan beberapa negara lainnya, penggunaan media sosial

dalam sebuah aktivisme telah menjadi hal yang lumrah.

Aktivisme suatu gerakan sosial menggunakan fitur-fitur

yang terdapat dalam media sosial untuk mencari

anggota/relawan dan mendukung penyebaran awareness

dari gerakan agar menyebar luas (viral). Dengan tujuan

tersebut, aktivisme dalam suatu gerakan sosial rentan

berubah menjadi clicktivism, yaitu kemauan untuk

menunjukkan kepedulian dari suatu gerakan sosial melalui

aktivitas di dunia maya (click), tetapi tidak diimbangi

dengan pengorbanan yang berarti (action) dalam membuat

suatu perubahan sosial di dunia nyata.

Banyaknya clicktivism yang terjadi di media sosial

seakan memberi peluang bagi pelaku (clicktivist) untuk

memanfaatkan aktivitas tersebut sebagai upaya unjuk diri.1

1 Diakses dari Portal Garuda, Clicktivism Sebagai Dramaturgi Di

Media Sosial, diakses dari

Page 42: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

41

Media sosial adalah sebuah media online, dengan

para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi dan

berbagi informasi. Media sosial merupakan social

computing tools yang merupakan teknologi utama pada

sebuah sistem informasi sosial. Penggunaan media sosial

telah menjadi aktivitas favorit pada saat waktu kosong bagi

para pengguna internet karena dalam sosial media

pengguna dapat secara aktif berkontribusi dan memberikan

informasi kepada orang lain. Fitur-fitur yang harus terdapat

pada sebuah aplikasi media sosial adalah sebagai berikut:

a. Sociality

Media sosial dapat disebut sebuah komunitas

dan media ini fokus pada adanya pertukaran informasi.

Jadi, sebuah aplikasi media sosial harus mempunyai

fitur untuk para penggunanya agar dapat saling bertukar

informasi.

b. Openness

Media sosial biasanya tidak mempunyai jumlah

pengguna yang ditentukan sebelumnya. Media sosial

mempunyai jumlah yang besar dan tidak dapat

didefinisikan secara pasti jumlahnya. Semua orang

dapat berpatisipasi dan berkontribusi secara bebas

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=284505&val=4687&title=

CLICKTIVISM%20SEBAGAI%20DRAMATURGI%20DI%20MEDIA%20S

OSIAL tanggal 24 juli 2017

Page 43: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

42

sesuai keinginan mereka tidak ada tuntutan atau perintah

pihak lain.

c. Contributors

Kontributor di media sosial adalah seorang

individu yang bebas dan tidak terikat dengan salah satu

pihak atau lebih. Jadi, berpartisipasinya seorang

individu untuk menjadi kotributor media sosial

tergantung dari individu itu sendiri.

d. Contents

Isi dari informasi yang dihasilkan dari sebuah

media sosial adalah user-generated. Jadi, informasi

pada sebuah aplikasi media sosial berasal dari pengguna

dan informasi tersebut digunakan untuk pengguna pula.

e. Technology

Sebuah aplikasi media sosial biasanya mudah

digunakan dan merupakan open source software.

f. Location

Sistem aplikasi media sosial adalah online. Jadi,

pengguna aplikasi media sosial dapat berasal dari banyak

lokasi asalkan terdapat koneksi internet.1

1 Diakses dari Portal Garuda, Memahami Fenomena Komunikasi

Hiperpersonal Menggunakan Anonymous Username Dalam Portal Berita

Online, artikel diakses pada dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=89216&val=4186&

title=Analisis%20dan%Perancangan%20Perangkat%20Lunak%20Media

Page 44: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

43

SMedia sosial (Facebook, Twitter, Youtube dan

Flickr) adalah keniscayaan sejarah yang telah membawa

perubahan dalam proses komunikasi manusia. Proses

komunikasi yang selama ini dilakukan hanya melalui

komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok,

komunikasi massa, berubah total dengan perkembangan

teknologi komunikasi dewasa ini, khususnya internet.

Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi-

konsekuensi proses komunikasi proses komunikasi yang

membawa konsekuensi di tingkat individu, organisasi, dan

kelembagaan.1

Pada dasarnya media sosial merupakan hasil dari

perkembangan teknologi baru yang ada di internet, dimana

para penggunanya bisa dengan mudah untuk

berkomunikasi, berpartisipasi, berbagi, dan membentuk

sebuah jaringan di dunia virtual. Sehingga para pengguna

bisa menyebarluaskan konten mereka sendiri.2

Keberadaan media sosial pada dasarnya merupakan

bentuk yang tidak jauh berbeda dengan keberadaan dan

cara kerja komputer. Tiga bentuk bersosial, seperti

pengenalan, komunikasi, dan kerja sama bisa dianalogikan

%20Sosial%20Untuk%20Berbagi%20Informasi%20Diskon pada 24 juli

2017 1 Nuruddin, Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses

Komunikasi, (Jurnal Komunikator, Vol.5, 2010), h. 83. 2 Dan Zarela, The Social Media Marketing Book (Canada: O’Reilly

Media, 2010), h. 2-3.

Page 45: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

44

dengan cara kerja komputer yang juga membentuk sebuah

sistem sebagaimana adanya sistem diantara individu atau

masyarakat.

Definisi media sosial yang berasal dari berbagai

literatur penelitian:

a. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah

media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna

yang menghasilkan konten (user-generated content).

b. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat

lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan

kemampuan pengguna untuk berbagi (to share),

bekerja sama (to co-operate) di antara pengguna dan

melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya

berada di luar kerangka institusional maupun

organisasi.

c. Boyd (2009) menjelaskan media sosial sebagai

kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan

individu maupun komunitas untuk berkumpul,

berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu

saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial

memiliki kekuatan pada user-generated content

(UGC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna,

bukan oleh editor sebagaimana di institusi media

massa.

d. Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah

platform media yang memfokuskan pada eksistensi

Page 46: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

45

pengguna yang memfasilitasi mereka dalam

beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media

sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitor) online

yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus

sebagai sebuah ikatan sosial.

e. Meike dan Young (2012) mengartikan kata media

sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal

dalam arti saling berbagi di antara individu (to be

share one-to-one) dan media publik untuk berbagi

kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.

Dari berbagai definisi atau pernyataan tersebut,

mengambil kesimpulan bahwa definisi media sosial

adalah “medium di internet yang memungkinkan

pengguna mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi,

bekerja sama, berbagi, komunikasi dengan pengguna lain,

dan membentuk ikatan sosial secara virtual”.

Beberapa fasilitas yang kini tengah dinikmati oleh

para pengguna internet saat ini adalah dengan

memanfaatkan media jejaring sosial yang ada. Media

jejaring sosial ini antara lain : facebook, twitter, friendster,

yahoo messenger dan masih banyak lagi. Dari sekian

banyak media ini, facebook dapat dikatakan sebagai

media yang paling banyak dimiliki oleh masyrakat.

Dengan adanya fasilitas media jejaring sosial facebook,

dengan mudahnya kita dapat saling berbagi dan mendapat

informasi bahkan bertemu dengan teman, saudara ataupun

Page 47: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

46

kerabat lainnya didunia maya. Facebook sebagai media

jejaring sosial terlengkap, dan terlebih lagi kecepatan dan

fleksibilitasnya yang menjadi keunggulan untuk

memudahkan dalam hal berkomunikasi.1

2. Jenis-Jenis Media Sosial

a. Social Networking

Social networking atau jaringan sosial

merupakan medium yang paling populer dalam

kategori media sosial. Medium ini merupakan sarana

yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan

hubungan sosial tersebut, di dunia virtual.

Kehadiran situs jejaring sosial seperti

facebook, merupakan media sosial yang digunakan

untuk memublikasikan konten, seperti profil,

aktivitas, atau bahkan pendapat pengguna; juga

sebagai media yang memberikan ruang bagi

komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di

ruang siber.

Karakter utama dari situs jejaring sosial

adalah setiap pengguna membentuk jaringan

pertemanan, baik terhadap pengguna yang sudah

diketahuinya dan kemungkinan sering bertemu di

1 Diakses dari Portal Garuda, Peran Media Sosial Facebook Dalam

Komunitas Kaum Lesbi di Kota Tua, diakses dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=16846&val=1069&title=

PERAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM KOMUNITAS KAUM

LESBI DI KOTA TUA pada 21 juli 2017

Page 48: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

47

dunia nyata (offline) maupun membentuk jaringan

pertemanan baru.

b. Blog

Blog merupakan media sosial yang

memungkinkan penggunanya untuk mengunggah

aktivitas keseharian, saling mengomentari, dan

berbagi, baik tautan web lain, informasi, dan

sebagainya. Istilah blog berasal dari kata “weblog”,

yang pertama kali diperkenalkan oleh Jorn Berger

pada tahun 1997.

Pada awalnya, blog merupakan suatu bentuk situs

pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain

yang dianggap menarik yang diperbarui setiap

harinya, pada perkembangan selanjutnya blog

memuat banyak jurnal (tulisan keseharian pribadi)

pemilik media dan terdapat kolom komentar yang

bisa diisi oleh pengunjung. Tidak hanya itu, Rosen

menyebutkan bahwa kehadiran blog telah membawa

medium pemberitaan yang bersaing dengan media

massa pada umumnya.

c. Microblogging

Microblogging merupakan jenis media sosial yang

memfasilitasi pengguna untuk menulis dan

memublikasikan aktivitas serta atau pendapatnya.

Secara historis, kehadiran jenis media sosial ini

merujuk pada munculnya Twitter yang hanya

Page 49: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

48

menyediakan ruang tertentu atau maksimal 140

karakter.

d. Media Sharing

Situs berbagi media (media sharing) merupakan

jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya

untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file),

video, audio, gambar dan sebagainya.

e. Social Bookmarking

Penanda sosial atau social bookmarking

merupakan media sosial yang bekerja untuk

mengorganisasi, menyimpan, mengelola dan mencari

informasi atau berita tertentu secara online.

Informasi yang diberikan di media sosial ini

bukanlah informasi yang utuh. Artinya, pengguna

hanya disediakan informasi bisa teks, foto, atau video

singkat sebagai pengantar yang kemudian pengguna

akan diarahkan pada tautan sumber informasi itu

berada.

f. Wiki

Wiki atau media konten bersama, media sosial

ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi

dari para penggunanya. Kata wiki merujuk pada media

sosial Wikipedia yang populer sebagai media

kolaborasi konten bersama. Situs wiki hanya

menyediakan perangkat lunak yang bisa dimasuki oleh

Page 50: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

49

siapa saja untuk mengisi, menyunting, bahkan

mengomentari sebuah tema yang dijelaskan.1

C. Hate Speech

Arti dari pada Ujaran Kebencian (Hate Speech)

sendiri adalah Tindakan komunikasi yang dilakukan oleh

suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi,

hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang

lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit,

gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama

dan lain-lain.2 Hate speech atau ungkapan kebencian ini

berisi tentang ungkapan kebencian dari seseorang dengan

tujuan atau bisa berdampak pada tindak diskriminasi,

kekerasan, penghilangan nyawa, atau konflik sosial.

Pada kenyataannya di lapangan terbukti adanya

beberapa kasus yang telah menimbulkan pencemaran nama

baik, menghina atau memaki seseorang yang kita kenal

sebutannya sebagai “hate speech”. Menurut kutipan dari Dr.

Gun Gun Haryanto di dalam blognya, seseorang dapat di

katakan hate speech jika ia melakukan salah satu dari tujuh

ujaran kebencian yakni penghinaan, pencemaran nama baik,

1 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h.39-46. 2 Diakses dari

https://hatespeechgroup.wordpress.com/pengertianhatespeech/ pada 15 juli

2017

Page 51: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

50

penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi,

menghasut, dan menyebarkan berita bohong.1

Ujaran kebencian dapat berupa tindak pidana yang

diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

dan ketentuan pidana lainnya di luar KUHP. Dalam arti

hukum Ujaran Kebencian (Hate Speech) adalah perkataan,

perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan yang dilarang karena

dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap

prasangka entah dari pihak pelaku pernyataan tersebut

ataupun korban dari tindakan tersebut. Website yang

menggunakan atau menerapkan Ujaran Kebencian (Hate

Speech) ini disebut (Hate Site). Kebanyakan dari situs ini

menggunakan Forum Internet dan Berita untuk mempertegas

suatu sudut pandang tertentu.2

Berbicara tentang pencemaran nama baik, berkaitan

dengan suatu kata penghinaan. Pada dasarnya penghinaan

adalah menyerang nama baik dan kehormatan seseorang,

dalam hal ini, bukan arti seksual, sehingga orang itu merasa

dirugikan.

ujaran kebencian dapat berupa tindak pidana yang

diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

dan ketentuan pidana lainnya di luar KUHP, yang berbentuk

antara lain:

1 GungunHeryanto.com”ujarankebencian” (diakses pada 18 juli 2017)

2 Sutan Remy Syahdeini, Kejahatan dan Tindak Pidana Komputer

(Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 2009), h. 38.

Page 52: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

51

a. Penghinaan

b. Pencemaran nama baik

c. Penistaan

d. Perbuatan tidak menyenangkan

e. Memprovokasi

f. Menghasut

g. Penyebaran berita bohong dan semua tindakan di atas

memiliki tujuan atau bisa berdampak pada tindak

diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa dan/atau

konflik sosial.1

R. Soesilo menerangkan apa yang dimaksud dengan

menghina, yaitu menyerang kehormatan dan nama baik

seseorang. Kehormatan yang diserang kehormatan tentang

nama baik, bukan kehormatan dalam lapangan seksuil.

Menurut R. Soesilo, penghinaan dalam KUHP ada 6 macam

yaitu :

a. Menista secara lisan (smaad);

b. Manista dengan surat / tertulis (smaadschrift);

c. Memfitnah (laster);

d. Penghinaan ringan (eenvoudige belediging);

e. Mengadu secara memfitnah (lasterlijke aanklacht);

1 Portal Garuda, Ujaran Kebencian Dalam Surat Edaran Kapolri

Nomor: Se/6/X/2015 Tentang Penanganan Ucapan Kebencian (Hate Speech),

diakses dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=377847&val=1030&title=

UJARAN KEBENCIAN DALAM SURAT EDARAN KAPOLRI NOMOR:

SE/6/X/2015 TENTANG PENANGANAN UCAPAN KEBENCIAN (HATE

SPEECH) pada 21 juli 2017

Page 53: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

52

f. Tuduhan secara memfitnah (lasterlijke verdachtmaking);

Semua penghinaan di atas hanya dapat dituntut

apabila ada pengaduan dari orang yang menderita / dinista /

dihina (delik aduan), kecuali bila penghinaan itu dilakukan

terhadap seorang pegawai negeri pada waktu sedang

menjalankan pekerjaannya secara sah.1

Obyek dari penghinaan tersebut harus manusia

perorangan, maksudnya bukan instansi pemerintah, pengurus

suatu perkumpulan, golongan penduduk dan lain-lain.

Berdasarkan Pasal 310 ayat (1) KUHP, penghinaan yang

dapat dipidana harus dilakukan dengan cara menuduh

seseorang telah melakukan perbuatan yang tertentu, dengan

maksud tuduhan itu akan tersiar (diketahui orang banyak).

Perbuatan yang dituduhkan tidak perlu suatu perbuatan yang

boleh dihukum seperti mencuri, menggelapkan, berzinah,

dan sebagainya. Perbuatan tersebut cukup perbuatan biasa,

yang sudah tentu merupakan perbuatan yang memalukan,

misalnya menuduh bahwa seseorang telah berselingkuh.

Dalam hal ini bukan perbuatan yang boleh dihukum, akan

tetapi cukup memalukan bagi yang berkepentingan bila

diumumkan. Tuduhan tersebut harus dilakukan dengan lisan,

apabila dilakukan dengan tulisan (surat) atau gambar, maka

penghinaan itu dinamakan menista / menghina dengan surat

1 Moeljatno, Azas-Azas Hukum Pidana (Bandung: Bina Aksara,

1987), h. 190-191.

Page 54: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

53

(secara tertulis) dan dapat dikenakan Pasal 310 ayat (2)

KUHP).1

1. Pengertian Hate Speech (Ujaran Kebencian) dalam Islam

Dalam kitab Tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin

membagi tiga model pencemaran nama baik yaitu:

a. Sukhriyyah: yaitu meremehkan atau menganggap remeh

orang lain karena sebab tertentu.2

b. Lamzu: yaitu menjelek-jelekkan dengan cacian atau hinaan

atau dengan kejelekan orang lain.

c. Tanabuz: yaitu model cacian atau penghinaan dengan

menyebut atau memanggil lawan bicara dengan sebutan

yang jelek, dan sebutan yang paling buruk adalah

memanggil wahai fasik atau wahai Yahudi pada orang

Islam.3

Sementara dalam pandangan al-Ghazali perbuatan

yang dilakukan oleh seseorang berupa pencemaran nama

baik adalah menghina (merendahkan) orang lain didepan

manusia atau didepan umum.4

Sedangkan Abdul Rahman al-Maliki membagi

penghinaan menjadi tiga:

1 Diakses dari www.hukumonline.com, Ancaman Pencernaan Nama

Baik Mengintai pada 12 juni 2017 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya:

Fajar Mulya, 2012), h. 516 3 Imam Jalaluddin, Tafsir Jalalain (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2010), h. 428. 4 Abdul Hamid Al-Ghazali, Ihyaul Ulumuddin (Ciputat: Lentera Hati,

2003), h. 379.

Page 55: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

54

a. Al-Zammu: penisbahan sebuah perkara tertentu

kepada seseorang berbentuk sindiran halus yang

menyebabkan kemarahan dan pelecehan manusia.

b. Al-Qadhu: segala sesuatu yang berhubungan dengan

reputasi dan harga diri tanpa menisbahkan sesuatu hal

tertentu.

c. Al-Taḥqir: setiap kata yang bersifat celaan atau

mengindikasikan pencelaan atau pelecehan.1

2. Unsur-unsur Pencemaran nama baik

Pada zaman Nabi Muhammad SAW. Disebutkan

bahwa fitnah pernah menimpah istri Nabi Aisyah ra. Pada

saat dalam perjalanan kembali dari perang, rombongan kaum

muslimin berhenti disuatu tempat untuk beristirahat, pada saat

itu Aisyah keluar dari tandu untuk membuang hajat dan pada

saat kembali Aisyah merasa kalungnya hilang lalu pergi

kembali untuk mencari kalung. Pada saat tiba ditempat

istirahat rombongan Aisyah sudah ditinggal dengan

persangkaan rombongan Aisyah masih didalam tandu.

Akhirnya Aisyah menunggu beberapa jam untuk menunggu

rombongan yang lain.

Akhirnya Aisyah bertemu dengan Shafwan bin

Mu’aththal dan mempersilahkan Aisyah untuk menaiki

untanya sampai ke Madinah. Sesampai di Madinah fitnah keji

mulai bertebaran di kalangan masyarakat, terutama dilakukan

1 Abdurrahman al-Maliki, Sistem Sanksi Dalam Islam (Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah, 2002), h. 12.

Page 56: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

55

oleh tokoh munafik Abdullah bin Umay bin Salul, dan kaum

muslimpun juga melakukannya seperti Hasan bin Tsabit,

Hamnah binti Jahsy dan Misthah bin Utsatsah, sehingga Nabi

menjatuhi hukuman bagi kaum muslimin penyebar fitnah

tersebut dengan delapan puluh kali cambukan.1

Dari kisah diatas terdapat unsur pencemaran nama

baik namun, tidak dapat dipidana apabila seseorang dalam hal

perbuatan yang dilakukan tersebut, tidak tahu atau belum ada

suatu aturan yang mengatur sebelumnya. Oleh sebab itu

tidaklah dapat dipertanggung jawabkan orang yang

melakukan perbuatan meninggalkan perbuatan tadi. Tidak ada

hukuman dan tidak ada tindak pidana (jarimah) kecuali

dengan adanya nash.2

Abdul Qadir Audah melakukan kontekstualisasi

dengan membedakan ruang lingkup hukum pidana Islam yang

dalam hal ini mengenai unsur umum jarimah, untuk jarimah

itu ada tiga macam yaitu:3

a. Al-rukn al-syar’ī, atau unsur formil adalah unsur yang

menyatakan bahwa seseorang dapat dikatakan sebagai

pelaku jarimah apabila sebelumnya telah ada nas atau

1 M. Nurul Irfan, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Amzah, 2016), h.

56-57. 2 Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h. 298. 3 M. Nurul Irfan. Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Amzah, 2016). h.

26-27.

Page 57: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

56

undang-undang yang secara tegas melarang dan

menjatuhkan sanksi kepada pelaku.

b. Al-rukn al-mādī atau unsur materiil adalah unsur yang

menyatakan bahwa untuk bisa dipidananya seorang pelaku

jarimah, pelaku harus benar-benar telah melakukan

perbuatan baik yang bersifat positif (aktif melakukan

sesuatu) maupun yang negatif (pasif tidak melakukan

sesuatu).

c. Al-rukn al-adabī atau unsur moril adalah unsur yang

menyatakan bahwa seorang pelaku tindak pidana harus

sebagai subjek yang bisa dimintai pertanggungjawaban

atau harus bisa dipersalahkan.

Konsep penting adalam teori ini adalah presence

(kondisi psikologis dimana obyek virtual yang dibentuk oleh

computer diperlakukan seperti obyek nyata) dan social

presence (kondisi dimana actor sosial mendapatkan

pengalaman sesuai dengan isyarat atau lambing-lambang

social yang terdapat dalam berbagai media komunikasi).

Sementara itu, fasilitas komunikasi seperti e-mail yang

hanya mampu menampilkan teks dan grafis digolongkan

dalam social presence yang rendah. Walaupun demikian,

konsumsi masyarakat terhadap e-mail dapat dikatakan lebih

besar dibandingkan dengan video conference. E-mail

merupakan medium yang sudah menjadi bagian dari

kehidupan sehari-hari yang dapat dipakai secara efektif untuk

bertukar informasi antar individu atau kelompok.

Page 58: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

57

3. Qur’an Surat yang Mengandung Unsur Hate Speech

a. Seperti yang terkandung dalam Q.S Munafiqun ayat 1-2

Artinya:

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu

(Muhammad), mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa

engkau adalah rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa

engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan

bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta(1).

Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai

perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari

jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah

mereka kerjakan (2).

Isi Kandungan “Imam Bukhari meriwayatkan

dengan sanadnya yang sampai kepada Zaid bin Arqam ia

berkata, “Aku berada dalam pasukan perang, lalu aku

mendengar Abdullah bin Ubay berkata, “Janganlah kamu

berinfak kepada orang-orang yang berada di dekat

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga mereka

bubar (meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

Page 59: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

58

sallam). Sungguh, jika kita pulang dari sisi Beliau,

pastilah orang yang kuat akan mengusir orang yang lemah

dari sana." Maka aku ceritakan hal itu kepada pamanku

atau ke Umar, lalu dia menceritakannya kepada Nabi

shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Beliau

memanggilku dan aku menceritakan kepadanya, maka

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan

orang kepada Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya,

lalu mereka bersumpah bahwa mereka tidak berkata

demikian, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

sallam menganggapku dusta dan membenarkannya,

sehingga aku merasakan kesedihan yang belum pernah

aku rasakan sebelumnya. Aku pun duduk di rumah, lalu

pamanku berkata kepadaku, “Engkau tidak ingin

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendustakanmu

dan membencimu,” maka Allah Ta’ala menurunkan

ayat, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu

(Muhammad),…dst.” Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa

sallam mengirim orang kepadaku untuk membacakan ayat

dan berkata, “Sesungguhnya Allah telah membenarkan

kamu wahai Zaid.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di

Madinah, jumlah kaum muslimin di Madinah cukup

banyak dan Islam pun semakin kuat di sana, maka di

antara penduduknya yang belum memeluk Islam

menampakkan keimanan di luar dan menyembunyikan

Page 60: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

59

kekafiran di batinnya agar kedudukannya tetap terjaga,

darahnya tetap terpelihara dan harta mereka dapat terjaga,

maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sifat

mereka agar diketahui sehingga kaum mukmin dapat

bersikap waspada terhadap mereka dan berada di atas

pengetahuan.

Dengan lisan mereka yang berbeda dengan

hatinya. Persaksian dari kaum munafik ini adalah dusta

dan nifak, padahal untuk memperkuat Rasul-Nya tidak

dibutuhkan persaksian mereka. Dalam ucapan dan

dakwaan mereka. (Ayat 1)

Mereka bersumpah bahwa mereka beriman adalah

untuk menjaga diri dan harta mereka agar jangan dibunuh

atau ditawan atau dirampas hartanya.

Karena menampakkan keimanan dan

menyembunyikan kekafiran, bersumpah berada di atas

keimanan dan memberikan kesan bahwa mereka benar

dalam sumpahnya. (Ayat 2)1

b. Al-Hujurat ayat 12

1 Diakses dari http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-

munafiqun-ayat-1-11.html pada 29 oktober 2017

Page 61: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

60

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,

jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena

sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah

menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang

diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya

yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik

kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha

Penyayang. (Surat Al-Hujurat:12).”

Isi Kandungan Al-Qur’an surah al-

Hujurat /49: 12 menjelaskan bahwa Allah swt.

melarang berprasangka buruk, yaitu menyangka

seseorang melakukan perbuatan buruk Umar bin Al

Khathab ra. pernah berkata, "Janganlah kalian

berprasangka terhadap ucapan yang keluar dari

saudara mukmin kecuali dengan prasangka

baik. Sedangkan engkau sendiri mendapati adanya

kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan."

Malik meriwayatkan dari Abu Hurairah RA,

bahwa Rasulllah saw bersabda, "Jauhilah prasangka,

karena prasangka itu adalah sedusta-dusta

perkataan. Janganlah kalian meneliti rahasia orang lain,

mencuri dengan, bersaing yang tidak baik, saling

dengki, saling membenci, dan saling membelakangi.

Jadilah kalian ini sebagai hamba-hamba Allah yang

Page 62: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

61

bersaudara." (hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari,

dan Muslim, juga Abu Dawud)

Pada surah al-Hujurat /49: 12 juga terdapat

pemberitahuan tentang larangan berghibah. Ghibah

masih diperbolehkan bila terdapat kemaslahatan yang

lebih kuat, seperti misalnya dalam Jarh (menilai cacat

dalam masalah hadits), Ta'dil (menilai baik/peninjauan

kembali dalam masalah hadits), dan nasihat. Adapun

bagi orang-orang yang berghibah/menggunjing orang

lain, diwajibkan bertaubat atas kesalahannya, dan

melepaskan diri darinya (bergunjing) serta berkemauan

keras untuk tidak mengulanginya lagi.1

1 Diakses dari

http://agussulisyanto.blogspot.co.id/2013/12/kandungan-qs-al-hujurat-12.html pada 29 oktober 2017

Page 63: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

62

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Jonru Ginting

Dikutip dari facebook pribadi Jonru, Jonru Ginting

adalah seorang penulis kelahiran 7 Desember 1970 mulai

menulis sejak masih SD. Ketika itu, beberapa puisi serta

cerpennya dimuat di harian Sinar Indonesia Baru (Medan) dan

Sinar Pagi (Jakarta).

Sejak 1990, ia mulai menekuni dunia penulisan secara

lebih serius. Tahun 1993 sebuah puisinya (berbahasa Inggris)

dimuat di majalah Hello (Semarang). Cerpen-cerpennya juga

dimuat di berbagai majalah remaja, seperti Anita Cemerlang,

Aneka Yess (d/h Aneka Ria), dan Ceria Remaja. Di tahun

1994 ia menjadi Juara Pertama Lomba Cipta Cerpen Remaja

yang diselenggarakan oleh majalah Anita Cemerlang.

Sejak tahun 1992, Jonru mulai menggeluti dunia

jurnalistik, terutama sejak aktif menjadi pengelola pers

kampus, khususnya di Edents (majalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro) dan Manunggal (koran

kampus Universitas Diponegoro). Jabatan terakhirnya adalah

Redaktur Pelaksana Edents (1995) dan Redaktur Pelaksana

Manunggal (1998).

Di tahun 1995, Jonru diangkat menjadi koresponden

majalah Anita Cemerlang untuk wilayah Semarang dan

Page 64: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

63

sekitarnya. Selain itu, tahun 1997 pernah terlibat sebagai

anggota tim edisi percobaan harian Berita Kita (Semarang).

Koran ini akhirnya tidak jadi terbit karena alasan krisis

moneter.

Pada bulan Maret 2000, Jonru mulai bekerja sebagai

Content Editor di PT UniNET Media Sakti, Jakarta. Sejak

April 2001 hingga 19 Maret 2007, ia menjadi Content Editor

pada PT Cyberindo Aditama (CBN), Jakarta. Sejak tahun

1996, boleh dikatakan Jonru vakum dari penulisan cerpen

remaja. Namun sejak awal tahun 2004, ia bangkit lagi di

bidang penulisan fiksi, ditandai dengan bergabungnya ia

bersama Forum Lingkar Pena (FLP), menjabat sebagai

anggota Divisi Humas di FLP Pusat hingga Agustus 2009.

Berikut ini buku-buku Jonru yang sudah terbit hingga

November 2013:

a. Novel Cinta Tak Terlerai (DAR! Mizan, 2005)

b. Kumpulan cerpen Cowok di Seberang Jendela (Lingkar

Pena Publishing House, 2005)

c. Menerbitkan Buku Itu Gampang! (Tiga Serangkai, 2008.

Segera terbit edisi revisi, terbitan Dapur Buku)

d. Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat (cetakan ke-4 oleh

Dapur Buku, 2013)

e. Sekuler Loe Gue End (Dapur Buku, 2013), ditulis bersama

Akmal Sjafril dan Abdurrahman Abu Aisyah

Page 65: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

64

f. Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis (Cetakan ke-2

oleh Dapur Buku, 2013), ditulis bersama dr. Dito Anugoro,

Epri Tsaqib, dan lebih dari 90 penulis testimoni terapi

menulis

g. Pancasila, Apa Kabar? (Dapur Buku, 2013), ditulis

bersama Edi Santoso dan para pemenang Lomba Menulis

Blog Pusaka Indonesia 2013

h. Novel Cinta Tak Sempurna (Dapur Buku, 2014)

Karya-karya Jonru juga muncul dalam berbagai

antologi bersama, seperti Addicted 2U (Lingkar Pena

Publishing House, 2005), Kisah Kasih dari Negeri Pengantin

(Lingkar Pena Publishing House, Mei 2005), 17 Tahun (FBA

Press), Episode Kelam Feli (MU3 Books), dan beberapa buku

lainnya. Cerpen karya Jonru yang berjudul Sebuah Kota

Bernama Sepi dimuat di buku Antologi Sastra Senja Depok,

kerjasama antara Forum Lingkar Pena dengan Dewan

Kesenian Jakarta.

Setelah berhenti sebagai pekerja kantoran sejak 19

Maret 2007, Jonru kini fokus sebagai penulis, entrepreneur,

blogger, trainer kepenulisan di berbagai kota di Indonesia, dan

social media admin. Awal tahun 2012, Jonru mendirikan

Dapur Buku, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

layanan penerbitan buku self publishing. Jonru juga aktif

mengelola tiga blog pribadinya di:

a. http://www.jonru.net

Page 66: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

65

b. http://www.kompasiana.com/jonru

c. http://jonru.wordpress.com

Biografi di atas memperlihatkan sisi positif karir Jonru

sebagai seorang penulis. Sebagai seorang penulis beliau

banyak mengeluarkan karya-karya yang dapat menginspirasi

masyarakat. Di sisi lain, Jonru saat ini tengah hangat

diperbincangkan di masyarakat mengenai ujaran kebenciannya

melalui media sosial. Karena ujaran kebencian yang

diungkapkan oleh Jonru, ketenaran Jonru menaik sehingga

banyak muncul biografi Jonru lainnya. Berikut biografi Joonru

yang dikutip dari Wikipedia:

Jonru dikenal pula dengan nama Jonru Ginting,

bernama asli Jon Riah Ukur (lahir di Kabanjahe, 7 Desember

1970; umur 45 tahun) adalah seorang penulis, pelatih penulis,

narablog, dan pengusaha yang dikenal karena usaha self

publishing dapurbuku.com dan proyek Sekolah Menulis

Online. Selain itu ia juga pendiri Penulislepas.com,

Belajarmenulis.com, dan Ajangkita.com.

a. Pendidikan

Ia lulus dari Jurusan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang, tahun 1998.

Page 67: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

66

b. Kehidupan pribadi

Gambar 3. 1 Foto Jonru Ginting

Jonru menikah dengan

Hendra Yulianti pada tahun

2003 dan dikaruniai 3

orang anak bernama Alifia

Rasyida Ginting,

Muhammad Syafiq Ibrahim

Ginting , dan Hanna Meutia

Hafizha Ginting. Saat Jonru

kecil, keluarganya

berpindah agama mengikuti

ayahnya.

c. Penghargaan

Atas kegiatannya menulis dan menjadi narablog, ia

mendapat dua penghargaan, yaitu:

1) Pemenang I Lomba Cipta Cerpen Anita Cemerlang

tahun 1994

2) Juara Tahunan (Super Blog) Internet Sehat Blog Award

2009

d. Aktivitas politik

Selama Pilpres 2014, Jonru aktif mengkritisi capres Joko

Widodo dan mendukung Prabowo Subianto. Ia

mendeskripsikan Prabowo sebagai sosok yang ramah, down

Page 68: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

67

to earth, apa adanya, dan sangat santai. namun di sisi lain, ia

juga mengakui kelebihan Jokowi yang dianggapnya mau

bekerja. Ia juga menyatakan suatu saat ingin bertemu

Jokowi.

e. Kontroversi

Selama dan pasca pilpres 2014, Jonru menjadi sasaran

keisengan pengguna media sosial yang membuat seolah

nama Jonru menjadi lema (entry) dalam kamus besar bahasa

Indonesia yang berarti "memfitnah atau menjelekkan nama

orang lain" oleh Rivan Heriyadi. Diketahui bahwa Ahmad

Sahal juga berkicau hal serupa dengan menyatakan

menjonru berarti "menghalalkan fitnah kepada orang yang

tidak disukai." Atas perbuatan ini, Jonru melaporkan

keduanya ke Polda Metro Jaya atas perbuatan mencemarkan

nama baik.1

B. Sejarah Singkat Fanpage Facebook

Fanpage Facebook adalah sebuah halaman khusus

layaknya blog yang menyediakan informasi yang beragam

sesuai dengan keinginan pemiliknya, mulai dari perusahaan,

pendidikan, layanan, produk fisik, artis, komunitas dan masih

banyak lainnya.

Fanpage Facebook memiliki fungsi yang beragam,

seperti fungsi untuk berbisnis online adalah untuk

1 Diakses dari

http://biografiparatokohdunia.blogspot.com/2017/10/profil-dan-biografi-jonru-ginting.html pada 10 september 2017

Page 69: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

68

mengumpulkan prospek (fans) sebanyak-banyaknya dan

kemudian kirimi pesan-pesan marketing untuk menghasilkan

penjualan. Dengan semakin banyaknya jumlah

fans/penggemar halaman/page facebook akan semakin besar

pula peluang mendapatkan uang.

Ada juga manfaat unntuk yang tidak berbisnis online.

Seperti apabila seorang aktivis kampus atau seorang yang

senang berjejaring sosial, maka fanpage facebook akan

menjadi solusi untuk berbagi, memberikan informasi dsb. Jika

seorang guru, dosen, motivator, jurnalis atau bahkan seorang

psikiater mungkin halaman fanpage facebook akan sangat

bermanfaat untuk menjalankan berbagai kegiatan

Gambar 3. 2 Tampak Depan Fanpage Facebook

Page 70: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

69

C. Profil Fanpage Jonru Ginting

Nama Jonru Ginting sudah tidak asing lagi bagi

warganet yang aktif menggunakan media sosial Facebook.

Namanya menjadi populer tatkala Joko Widodo (Jokowi) dan

Jusuf Kalla terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden

pada 2014 silam. Diketahui beliau sering mengkritik Presiden

Jokowi dengan cara memposting menyebarkan informasi,

berita-berita melalui akun fanpage Facebook-nya Jonru

Ginting, sehingga banyak orang yang berkomentar pada

postingannya itu. Ada yang berkomentar dengan bahasa yang

kasar, ada juga yang berkomentar dengan bahasa yang baik.

Jonru akan membalas komentar orang-orang yang

menggunakan bahasa yang baik, sedangkan yang

menggunakan bahasa yang kasar, beliau tidak akan

menghiraukannya.

Gambar 3. 3 Tampak depan Fanpage Jonru Ginting

Page 71: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

70

Cara Jonru Ginting mengekspresikan kebebasan

berekspresi dengan meluangkan segala isi fikirannya yang

menurut Jonru itu adalah hak untuk melakukan kebebasan

berekspresi maupun informasi yang didapatkan dari

sumber terpercaya serta mempublikasikan informasi

tersebut kedalam fanpage yang dimiliki. Jonru memilih

fanpage (halaman dalam facebook) karena facebook

memiliki jumlah pengguna terbesar didunia dibanding

media sosial lainnya, selain jumlah penggunanya

terbesar, fanpage juga memiliki fitur yang lengkap dan

mudah digunakan, sehingga siapapun dapat

menggunakannya.

Ini juga yang menjadi alasan Jonru membuat akun

fanpage, selain untuk meluangkan kebebasan berekspresi,

Jonru juga ingin semua orang mengetahui informasi yang

dibagikan, karena fanpage memiliki jangkauan yang

sangat luas.

Fanpage yang bernamakan Jonru Ginting itu memang

benar keasliannya milik Jonru, ini bisa dilihat dari tanda

ceklis atau verified di akun fanpage nya, itu menandakan

bahwa segala informasi pribadi yang dicantumkan

memang benar milik Jonru.

Page 72: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

71

Gambar 3. 4 Akun fanpage Jonru Ginting

Itulah

yang membuat

orang lain

percaya bahwa

akun itu milik

Jonru sehingga

banyak sekali

yang

mengikuti fanpage Jonru Ginting, hingga jumlahnya hampir

mencapai 1.5juta pengikut. Sehingga segala sesuatu yang di

posting oleh Jonru sangat berpengaruh besar bagi orang lain

Fanpage Jonru Ginting memiliki akun terbuka,

maksudnya siapapun dapat mengunjungi fanpage Jonru

Ginting sehingga mereka akan mengetahui informasi apa saja

yang disebarkan oleh Jonru Ginting.

Gambar 3. 5 Status Jonru Ginting bersifat publik/umum

Page 73: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

72

Bahkan orang yang tidak mengikuti fanpage nya

pun dapat melihat postingan Jonru, karena Jonru

menggunakan pilihan (publik) untuk membagikan

postingan di fanpage yang berarti publik berhak melihat

postingan tersebut bahkan banyak pula yang

membagikannya.

Ini juga yang menjadikan postingan Jonru tersebar

luas, karena setiap potingan yang dibagikan oleh Jonru

banyak orang lain yang membagikan ulang untuk

diposting di akun miliknya sendiri.

Page 74: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

73

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Level Teks

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan

pembahasan dari hasil temuan data dari level teks yang

didapatkan dari pesan dan kegiatan komentar dalam akun

fanpage Jonru Ginting periode 2014-2017 dengan jumlah

pesan 70 yang masing-masing pesan memiliki komentar 1000-

2000 lebih. Dalam level teks peneliti akan melihat pesan dan

kegiatan komentar yang diunggah pada akun Jonru Ginting

melalui konvergensi simbolik, perlu adanya pemahaman

mengenai bagian dari konvergensi simbolik itu sendiri. Salah

satunya adalah konsep dasar.

1. Konsep dasar

Konsep dasar merupakan bagian dari konvergensi

simbolik yang digunakan untuk menganalisis dan

memahami pandangan kelompok tentang sebuah fenomena

yang berhubungan dengan kelompok tersebut. Teori

konvergensi simbolik ini digunakan untuk mengetahui

pesan-pesan apa saja yang disepakati oleh anggota

kelompok mengenai pandangan suatu fenomena yang

berhubungan dengan kelompok tersebut. Kesepakatan

mengenai pandangan mereka mengenai fenomena tersebut.

Dalam konsep dasar yang akan peneliti gunakan dalam

pembahasan level teks adalah sebagai berikut:

Page 75: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

74

a. Tema Fantasi, merupakan pandangan tentang segala

sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan

terjadi yang akan membentuk anggapan-anggapan dan

pemahaman realitas mengenai fenomena. Dalam

penelitian ini, tema fantasi ditampilkan dalam bentuk

pesan yang diunggah di akun fanpage Jonru Ginting.

b. Tipe Fantasi, merupakan bentuk pesan bisa berupa

lelucon, cerita, analogi, permainan kata dan lainnya.1

Tipe fantasi dalam perkembangannya dapat juga

berupa foto atau gambar, video yang biasa digunakan

dalam new media, seperti yang akan ditunjukan oleh

peneliti dalam penelitian ini yakni berupa gambar,

caption gambar, serta kagiatan komunikasi di kolom

komentar.

B. Pemanfaatan Media Sosial yang dilakukan oleh Jonru

Ginting

Jonru memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan

informasi yang didapatkan atau informasi yang Jonru sudah

ketahui sebelumnya dengan melihat beberapa situasi

sebelumnya atau kejadian yang sudah terjadi. Namun memang

ada beberapa informasi yang diunggah pada akun fanpage nya

itu tidak terbukti kebenarannya dan Jonru langsung

menghapusnya. Tidak hanya menghapus, Jonru juga

melakukan permintaan maaf atas kekeliruan yang sudah

1 Suryadi, Irawati, Konvergensi Simbolik (JURNAL ACADEMICA Fisip Untad vol.

2 no. 02, 2010), h. 423

Page 76: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

75

dilakukan.

Pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh Jonru

Ginting pada akun fanpage Jonru Ginting diakui saat

dilakukan wawancara dengan media. Jonru mengatakan “Saya

hanya menyampaikan fakta dan bukan melecehkan. Mereka

(yang menilai melecehkan) berpandangan subjektif” ini

dikatakan Jonru saat di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro

Jaya, Jakarta, Selasa (3/10).2

Sebelum Pilpres 2014, Jonru memang sudah

memanfaatkan media sosial untuk kepentingan bersama seperti

menginformasikan untuk ikut wakaf, informasi tentang politik

yang sedang berkembang, atau informasi tentang islami karna

memang Jonru seorang aktivis islam dan juga berkecimpung

dalam dunia politik. Namun ketika Pilpres 2014 Jonru adalah

pendukung dari salah satu calon presiden waktu itu, Prabowo

Subianto. Dirinya pun aktif di fanpage miliknya dalam

mengritik capres saingannya yang akhirnya menang, Joko

Widodo. Dia memuja Prabowo dengan mendeskripsikan

dirinya sebagai sosok yang apa adanya, down to earth, ramah

dan santai. Meski begitu Jonru juga mengaku bahwa Jokowi

memiliki kelebihan, yaitu mau bekerja.

Setelah pemilihan presiden 2014 tersebut selesai, Jonru

jadi sasaran pengguna media sosial yang iseng. Mereka

membuat nama Jonru seorang sebuah entry dalam KBBI.

Artinya adalah “menjelekkan atau memfitnah orang lain”. Dua

2 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171003170620-12-

245882/jonru-buka-suara-soal-status-status-kontroversial-di-facebook

Page 77: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

76

orang yang melakukan hal itu adalah Ahmad Sahal dan Rivan

Heriyadi. Akibatnya, mereka berdua dilaporkan ke polisi atas

tuduhan pencemaran nama baik.

Jonru memperkenalkan dirinya sendiri di blog milik

PKS sebagai seorang aktivis media sosial serta penulis.

Namun namanya malah terkenal karena postingannya tentang

Jokowi pada akun Fanpage facebook. Dalam setiap statusnya,

Jonru sering menyinggung dan mencibir Presiden Jokowi.

Contohnya presiden hanya pencitraan karena selalu melakukan

blusukan dan lain sebagainya.

Jonru menggunjing Jokowi, pengguna media sosial

menggunjing dirinya. Sampai-sampai mengidentikkan nama

miliknya “Jonru” sebagai kata lain dari “fitnah”.3

C. Kasus-Kasus Jonru Ginting

Banyak sekali kasus hate speech yang mengatas

namakan Jonru, kicauan beliau di facebook, twitter, atau

media sosial lainnya mengenai pemerintahan saat ini dianggap

netizen sebagai hate speech. Dengan begitu banyaknya

pemberitaann mengenai Jonru akan ucapannya yang dikatakan

hate speech. peneliti mengambil beberapa contoh kasus yang

ketika kami wawancara kasus tersebut tengah hangat-

hangatnya, dan kasus tersebut juga dibahas oleh Jonru. Berikut

kasusnya yang dikutip dari kompasiana.com sebagai berikut:

3 Diakses dari http://biodatalengkapartis.com/biodata-jonru-ginting/

pada 05 november 2017

Page 78: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

77

a. Jonru menyatakan Ahok memfitnah Majelis Rasulullah

yang ingin mencari uang dengan cara Menggelar

Pengajian di Monas. Berbekal sumber berita dari situs

Islamedia.id, dengan yakin sekali Jonru melabel Ahok

sebagai Pemfitnah.

Sebenarnya kejadiannya pada 21 Oktober 2015

Ahok meminta Majelis Rasulullah yang biasa menggelar

Pengajian rutinnya di Monas agar memindahkan acara

Pengajian mereka ke Istiqlal tetapi Majelis tersebut tidak

bersedia. Ahok mendapat informasi bahwa penolakan itu

berkaitan dengan dagangan kaki lima anggota Majelis

Pengajian kurang laku kalau acara diadakan di Masjid

Istiqlal.

Tetapi oleh Jonru berbekal berita situs PKS

langsung mengaitkan dengan pernyataan Ahok

sebelumnya.

Gambar 4. 1 Status tentang Ahok

“EO-nya pengen

dapetin duit dari

nyewain

lapak,” ujar Ahok

di hadapan Warga

Negara Indonesia

(WNI) yang

menemuinya di

kantor Kedutaan

Page 79: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

78

Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura di

Chatsworth Road, Singapura.4

Padahal sebenarnya Ahok berbicara tentang hal

lain yaitu tentang PKL di Monas yang sering berhubungan

dengan EO penyelenggara kegiatan masyarakat di Monas

(bukan hanya dengan Majelis Rasulullah saja tetapi yang

lain juga). Dan ucapan Ahok itu sebenarnya diucapkan

pada Kampanye Pilgub DKI 2012. Bayangkan saja

Ucapan Ahok pada bulan Juli 2012 dikaitkan dengan

ucapan Ahok pada bulan Oktober 2015.

Begitulah cara Jonru memplintir ucapan seorang

tokoh. Ucapan yang entah kapan waktunya diucapkan dan

tidak berhubungan sama sekali dengan momen yang

sedang terjadi tetapi oleh Jonru dihubungkan dengan

peristiwa yang baru saja terjadi sehingga menimbulkan

dampak kontradiksi. Tokoh yang diplintir ucapannya akan

rugi secara moril dan akan dianggap publik tidak punya

integritas.

b. Pada tanggal 14 Oktober Jonru Ginting membaca Twit

dari akun Twitter resmi Jokowidodo. kemudian oleh Jonru

langsung dicapture twit tersebut dan langsung diupload ke

Fanpage nya dan diberi keterangan: “SAAT MASJID

4 Diakses dari http://www.kompasiana.com/fadlizontor/bisakah-

jonru-ginting ditangkap_563a7bb23a7b61740e6666da tanggal 20 oktober 2017

Page 80: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

79

DIBAKAR JOKOWI DIAM, KETIKA GEREJA

ILEGAL DIBAKAR JOKOWI LANGSUNG

BERKICAU”.

Gambar 4. 2 Status tentang Jokowi

Pernyataan Jonru Ginting bahwa Jokowi diam

waktu Masjid (Tolikara) dibakar, tetapi langsung bersuara

keras ketika Gereja dibakar. Ini jelas Fitnah karena yang

terjadi sesaat peristiwa Pembakaran Masjid di Tolikara,

Jokowi langsung mengeluarkan pernyataan Mengutuk

Peristiwa itu.

"Saya mengutuk keras pembakaran dan tindak

kekerasan di Tolikara tersebut," kata Presiden

Jokowi melalui akun resminya di Facebook, hari

Minggu (19/07) malam.5

5 Diakses dari http://www.kompasiana.com/fadlizontor/bisakah-

jonru-ginting ditangkap_563a7bb23a7b61740e6666da tanggal 20 oktober 2017

Page 81: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

80

Jelas-jelas Jonru menggunakan Hanya 1 Tweet

(kicauan di bulan Oktober 2015) untuk menghakimi

Jokowi. Jonru menyembunyikan Tweet-tweet sebelumnya

maupun status Facebook resmi Jokowi pada saat peristiwa

itu terjadi (Bulan Juli 2015). Dan ini adalah Isu Agama

(SARA) yang akhirnya digunakan oleh Jonru untuk

menanamkan kebencian para followernya kepada Jokowi.

Apalagi ditambah kata Gereja Ilegal. Betapa marahnya

umat Muslim dengan ketidak-adilan tersebut.

c. Tidak ada kementerian agama di Kabinet Jokowi-JK

Gambar 4. 3Status yang mengandung

penyebaran berita bohong

Pasca terpilihnya Jokowi-JK menjadi Presiden dan

Wakil Presiden, Jonru mengeluarkan pernyataan yang

kontroversial. Dalam postingannya di Facebook pada 16

September 2014, Jonru menyebut bahwa tidak ada

Kementerian Agama di Kabinet Jokowi-JK.

Page 82: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

81

"Tidak Ada Kementrian Agama di Kabinet

Jokowi-JK. Baiklah! Makin Terbukalah Kedok Anti-

Islamnya! Padahal dulu ngakunya cinta Islam, padahal

foto lagi shalat disebarluaskan di mana-mana, padahal

berangkat umroh setelah kampanye, padahal... ya

sudahlah!" tulis Jonru6

Pernyataan ini tentu sajak tidak terbukti karena

pada susunan kabinet yang diumumkan oleh Jokowi pada

26 Oktober 2014, nama Lukman Hakim Saifuddin tercatat

sebagai Menteri Agama.

d. Menyebut Islam Nusantara sesat

Gambar 4. 4Status yang mengandung penistaan

6 Diakses dari http://www.kompasiana.com/fadlizontor/bisakah-

jonru-ginting ditangkap_563a7bb23a7b61740e6666da tanggal 20 oktober 2017

Page 83: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

82

Islam Nusantara' adalah istilah yang didengungkan

oleh organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Istilah

ini menuai pro kontra dari sejumlah kalangan. Salah

satunya, Jonru yang menyuarakan ketidaksetujuannya

dengan 'Islam Nusantara'. Di postingannya tertanggal 13

Agustus 2015, Jonru menyebut bahwa hanya perlu tiga

logika sederhana untuk mengetahui kesesatan 'Islam

Nusantara'.

"Hanya butuh TIGA logika sederhana untuk

mengetahui KESESATAN Islam Nusantara (Ini

adalah posting ulang dari status sebelumnya, saya

buatkan gambar yang lebih pas, dengan harapan

untuk di-SHARE oleh teman-teman sekalian.

Semoga bermanfaat bagi syiar dakwah, dalam

rangka memerangi aliran sesat yang bisa merusak

aqidah dan iman Islam kita)." tulis Jonru.7

Jonru juga menyertai postingannya dengan gambar

Ulil Abshar Abdalla dan Zuhairi Misrawi yang disebut

sebagai aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL).

Postingan ini menuai kontroversi mengingat NU

merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia dengan

puluhan juta pengikut.

7 Diakses dari http://www.kompasiana.com/fadlizontor/bisakah-

jonru-ginting ditangkap_563a7bb23a7b61740e6666da tanggal 20 oktober 2017

Page 84: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

83

e. Era Jokowi, Chinaisasi merajalela

Gambar 4. 5 Status mengandung nama RAS

Dengan caption "Pertanyaa kita: Kenapa kalender

dari supplier yang sama kini sistem penanggalannya jadi

China semua? Padahal untuk kalender tahun-tahun

sebelumnya, sistem penanggalannya masih Masehi, Jawa

dan Islam. Kenapa sejak era Jokowi, Chinaisasi makin

merajalela? Yang terbaru, desain uang rupiah pun mirip

yuan. Ada apa dengan Indonesia?" tulis Jonru8

Di postingan Facebooknya pada tanggal 26

Desember 2016, Jonru bercerita pengalamannya yang

mendapatkan kalender dari toko langganannya. Yang

membuat dirinya heran adalah sistem penanggalannya

yang berubah menjadi penanggalan China.

8 Fanpage Jonru Ginting, diakses pada 21 oktober 2017

Page 85: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

84

Dia juga mengunggah foto kalender sebagai bukti

bahwa apa yang ia tulis bukanlah kabar bohong atau hoax.

Di ujung postingannya Jonru menyertakan pertanyaan

tentang Chinaisasi yang merajalela di era Jokowi.

f. Jokowi dan pesawat kelas ekonomi

Gambar 4. 6 Status yang mengandung pencemaran

nama baik

Jonru mengunggah postingan yang berjudul, "Naik

Pesawat Ekonomi Agar Terkesan Merakyat. Padahal..."

Dengan caption "Rombongan joki ke singapore itu terdiri

dari pasukan Paspampres, wartawan2 istana (Street

Times, Reuters, AP, Detik, Kompas dll), semua

rombongan di boyong dengan semua perlengkapannya

dari Jakarta, jadi isi pesawat Garuda itu hanya isi

Rombongan joki. Oleh sebab itu Jadwal Penerbangan

sempat Kacau dan banyak Penumpang Pesawat kecewa

karena Delay Schedule. Dan joki itu Presiden, Jadi Ga

ada masuk via pintu Rakyat, krn Presiden Tidak boleh

diperiksa2, Duta Besar saja tidak ada Pemeriksaan, mrk

Page 86: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

85

semua itu masuk via pintu VVIP di setiap Airport

dimanapun..." tulis Jonru9

Pada November 2014 lalu, Presiden Joko Widodo

dan Istrinya Iriana Widodo bertolak ke Singapura untuk

menghadiri wisuda putra bungsunya Kaesang Pangarep.

Keberangkatan Jokowi dan istri kemudian menjadi

perbincangan karena menggunakan kelas ekonomi Garuda

Indonesia.

Jokowi menyebut, kepergiannya ke Singapura

merupakan urusan keluarga sehingga tidak perlu

menggunakan fasilitas negara.

Apa yang dilakukan oleh Jokowi ini mendapat

perhatian dari netizen. Tak mau ketinggalan, Jonru pun

menanggapi kepergian Jokowi dengan pesawat ekonomi

ini.

g. Jokowi belum jelas orang tuanya

Gambar 4. 7 Status yang mengandung

perbuatan tidak menyenangkan

9 Diakses dari akun fanpage Jonru Ginting, pada 21 oktober 2017

Page 87: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

86

Salah satu postingan Jonru yang paling

kontroversial adalah terkait orang tua Presiden Joko

Widodo. Menjelang hari pemungutan suara di pemilu

2014 lalu, Jonru menulis di Facebook bahwa Jokowi

adalah satu-satunya calon presiden yang belum jelas siapa

orang tuanya. Banyak pihak menyebut bahwa Jonru

melakukan kebohongan dan fitnah.10

Jonru sendiri, baru-baru ini dalam salah satu acara

di televisi swasta membenarkan bahwa postingan tersebut

memang ditulis oleh dirinya. Berikut adalah tulisan

lengkap postingan Jonru di Facebook.

Dari semua kasus diatas, Jonru Ginting

mempostingnya dalam akun fanspage Jonru Ginting dan

disinilah Jonru Ginting dituduh sebagai “Hate Speech”

oleh orang-orang pengguna media sosial yang pro dengan

Presiden Jokowi.

D. Kegiatan Komunikasi Pada Kolom Komentar

Pada status yang dibagikan oleh Jonru di Fanpage

Jonru Ginting, banyak yang memberikan komentar. Ada yang

bersifat positif adapula yang bersifat negatif. Jika status itu

mengandung ujaran kebencian maka status tersebut langsung

tersebar luas sehinggga netizen banyak yang memberikan

komentar negatif. Namun sebaliknya, jika status tersebut

10

Diakses dari akun fanpage Jonru Ginting, pada 21 oktober 2017

Page 88: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

87

sesuati fakta maka netizen banyak yang berkomentar positif

dan mendukung Jonnru.

Tabel 4. 1 Hasil Analisis Temuan tentang Jenis

Komentar pada Kolom Komentar di Status Jonru Ginting

Nama Akun Komentar Negatif Komentar Positif

Pan Ther Jonru Ginting

sakitnya kok ga

sembuh-sembuh

ya, dari dulu

postingannya

provokasi. Bikin

berita yang lebih

ayem lebih damai

kan enak dibaca.

Sandri Irwandi Jonru Ginting anda

jangan jadi

provokator, jangan

memecah belah

rakyat indonesia

jadi pro dan kontra.

Gigih

Prihandono

Kedua dua nya ulama

kita, mari kita Sami'na

wato'na bukankah ada

hal yg paling penting

yg kita fikirkan yaitu

amal ibadah masing2 ,

perbanyak ilmu agama

sering bergaul dengan

orang-orang sholeh.

Insyaa Allah tidak ada

kejadian seperti di

sidoarjo oleh saudara

kita banser. Mari kita

doakan umat muslim

ini makin menjaga

ukhuwah islamiyah ,

Page 89: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

88

untuk banser semoga

cepat dibukakan mata

hati nya. Bertabayyun

lebih baik daripada

cara arogan

Syahiduddin

Almunawwaroh

Allahu akbar, teruslah

berjuang untuk

kebenaran dan

kebaikan bangsa,

persatuan mereka yg

memusuhi Islam

lemah, selemah rumah

laba laba. Mereka

bersatu karena

kepentingan duniawi

sementara kita

disatukan oleh

AQIDAH... Allahu

Akbar

Jumali

Ariadinata

Jangan terlalu

membenci sesuatu.

Apalagi yang kalian

benci adalah presiden

sendiri, yang

sewajarnya kalian

dukung demi kebaikan

negeri ini. Kalau

kalian merasa

presiden salah

bertindak, keluarkan

aspirasi dan masukan,

bukan malah dibully.

Kalau temen-temen

cerdas dan sudah

menonton video

cuplikan dari foto ini,

pasti kalian akan

paham, yang

dilakukan oleh Jokowi

bukan mengajak

Page 90: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

89

selfie, tapi sedang

melakukan vlogging:

mewawancarai

Erdogan yang dengan

tulus menyambut

kesempatan dari

Jokowi untuk

memberikan pesan

bagi masyarakat

Indonesia. Jadi,

sebelum percaya

dengan "sesuatu" yang

ditebarkan, cek

kebenarannya dulu. :)

Erich

Firmansyah

sudah panik. blum

satu periode mau

ikut lagi jadi

kandidat di 2019.

aneh kan.. rupanya

mereka mau

ngumpul anggaran

embat sana sini.

pajak sana sini..

sikat sana sini..

naikkan sana sini.

mau ngumpulin

buat kampanye

2019. haduuh..

curiga saya.. karna

menkeu bilang gak

tau uang yg di

pinjam itu perginya

kemana.

Page 91: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

90

BAB V

KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN

KEBENCIAN DALAM KEBEBASAN BEREKSPRESI DI

FANPAGE JONRU GINTING PERIODE 2013-2017)

A. Hasil Konvergensi Simbolik

1. Fantasy Theme (Tema Fantasi)

Tema fantasi sebagai isi pesan yang

didramatisasi hingga memicu rantai fantasi (the

content of the dramatizing message that sparks the

fantasy chain), yang diartikan sebagai dramatisasi pesan,

dapat berupa lelucon, analogi, permainan kata, cerita, dan

sebagainya, yang memompa semangat berinteraksi. 1

Dramatisasi pesan tidak terjadi dalam konteks tugas

atau pekerjaan yang tengah dihadapi. Dramatisasi pesan

juga tidak terjadi pada peristiwa yang berorientasi pada saat

ini. Segala tindakan komunikasi yang membicarakan

tindakan atau kegiatan bersama yang terjadi pada saat

peristiwa berlangsung, tidak memiliki muatan imajinatif.

Pembicaraan tersebut bersifat nyata karena berkaitan

dengan aspek nyata karena berkaitan dengan aspek dan

1 Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas

Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi

Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada

Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan

Weblog Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century,

Disertasi ini disahkan tahun 2013, h. 49-50

Page 92: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

91

semata-mata membicarakan tugas atau kegiatan yang

tengah dihadapi kelompok.

Dalam hal ini Jonru melakukan ujaran kebencian

dalam postingannya di facebook dalam fanpage Jonru

Ginting yang sudah dibahas di bab sebelumnya, postingan

tersebut mengandung berbagai macam sara yang

mengandung ujaran kebencian sehingga itu menarik

perhatian para pengikutnya untuk membaca postingan

tersebut dan berakibat interaksi di kolom komentar.

2. Fantasy Chain (rantai fantasi)

Rantai fantasi diartikan sebagi pesan yang

didramatisasi berhasil mendapat tanggapan dari

partisipan komunikasi, hingga meningkatkan intensitas

dan kegairahan partisipan dalam berbagi fantasi. Ketika

fantasi yang berkembang, maka terjadilah rantai

fantasi. Ketika rantai fantasi tercipta, tempo percakapan

jadi meningkat, antusiasme partisipan muncul, dan

timbul peningkatan rasa empati dan umpan balik di

antara partisipan komunikasi.

Dalam postingan Jonru Ginting yang berhasil dan

memicu terjadinya interaksi komunikasi di kolom

komentar, sehingga orang-orang yang pro dengan

postingannya maka akan memposting ulang pada akun

miliknya masing-masing. Sehingga postingan tersebut akan

tersebar luas.

Page 93: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

92

3. Fantasy Type (Tipe Fantasi)

Dalam teks ditunjukan bahwa tipe fantasi dalam

penelitian ini dilihat dari bentuk pesan yang digunakan

pada interaksi komunikasi di kolom komentar. Tidak

hanya di satu postingan terjadi interaksi komunikasi,

namun di setiap postingan pada fanpage Jonru Ginting

terjadi interaksi komunikasi pada kolom komentarnya.

B. Kesadaran Kelompok dalam Sistem Komunikasi yang

Muncul, Berlanjut, Menurun, dan Akhirnya Menghilang

Dari kebebasan berekspresi yang dilakukan oleh Jonru

yang mengandung ujaran kebencian muncullah konvergensi

simbolik dengan tema fantasi. Maksudnya pesan yang

didramatisasi seperti permainan kata-kata, cerita, analogi, dan

pidato yang menghidupkan interaksi dalam kelompok. Setiap

individu saling berbagi fantasi karena kesamaan pengalaman

atau orang mendramatisi pesan memiliki kemampuan retoris

yang baik. Seperti postingan Jonru yang mengandung ujaran

kebencian maka itu menghidupkan interaksi orang lain utuk

memunculkan motif dan emosi dengan cara melaporkannya

kepada pihak yang berwajib.

Jonru juga bercerita bahwa dahulu ketika ia memiliki

beberapa akun anonim facebook untuk mengkritik atau

mengomentari sesuatu dengan sinis dan pedas, maka akun

yang ia gunakan tiba-tiba tidak bisa digunakan atau diblokir

begitu saja. Ini menjelaskan media terutama media sosial itu

Page 94: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

93

sebagai alat kontrol atau regulasi walaupun dalam

penggunaannya tidak menggunakan etika.

Seperti yang diberitakan oleh Solopos.com, SOLO —

Jonru bikin geger media sosial. Penyataannya yang

mempertanyakan keaslian foto Presiden Jokowi menikmati

fajar pertama di Dermaga Waiwo, Raja Ampat, Jumat

(1/1/2016), tak hanya bikin heboh. Sang fotografer, juga

bereaksi dan sempat menyebut akan menuntut pemilik akun

itu.

Dalam status di akun Facebooknya, Jonru

mempertanyakan foto matahari terbit (sunrise) di belakang

Jokowi yang seharusnya menjadi “backlight“. Dalam foto itu,

meskipun ada backlight, Jokowi yang membelakangi

sunrise terlihat jelas dan terang benderang. Dalam proses

pengambilan gambar dengan kondisi seperti itu, objek

biasanya terlihat gelap jika fotografer tidak menggunakan

lampu kilat (flash).

Dalam status tersebut banyak yang menggapi bahkan

mensharenya pada akun milik pribadi. Status yang kemudian

dihapus, seiring banyak penjelasan bahwa foto tersebut asli

dan bukan hasil edit di program pengolah foto. Namun,

muncul banyak respons yang mengecam status Jonru itu. Ada

pula yang mendukung sang fotografer segera mempolisikan

atau menuntut Jonru.

Jonru memang sudah menghapus postingan bernada

fitnah itu. Namun banyak di antara ratusan ribu penggemarnya

sudah telanjur menyebarkan postingan dan tak terhitung

Page 95: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

94

berapa yang sudah dijangkau dan ikut tergiring opininya serta

menuduh foto itu hasil rekayasa. Dan siapa yang menjamin

mereka semua menghapus postingan seperti yang Jonru

lakukan.

Menanggapi hal itu, Jonru akhirnya menuliskan

permintaan maaf dan pernyataan bahwa dirinya berkesimpulan

foto Jokowi di Raja Ampat itu asli tanpa efek apapun.

“Sesuai janji saya, foto Jokowi tentang Sunrise di Raja

Ampat tadi telah saya hapus. Sebab dari hasil komentar

sejumlah teman, saya mengambil.2

Dari kejadian ini dan permintaan maaf dari Jonru

kejadian yang muncul dan berlanjut tersebut kemudian hilang

dan tidak ada permasalahkan lagi.

Jonru memang suka melakukan kebebasan berekspresi

dengan menyebar berita. Namun akun fanpage Jonru mendapat

perhatian polisi karna mendapat laporan bahwa postingan yang

disebarkan oleh Jonru itu ada penyebaran berita bohong.

Laporan pertama dilakukan oleh pengacara bernama Muannas

Al Aidid. Ia melaporkan ke di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 31

Agustus 2017, dengan tuduhan penyebaran ujaran kebencian.

Kedua, seorang pengacara Muhamad Zakir Rasyidin,

melaporkan akun Facebook Jonru Ginting, di Mapolda Metro

Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Senin, 4 September

2017, atas kasus pencemaran nama baik dan atau fitnah yang

bermuatan kebencian dan sara.

2 Sloops.com, diakses pada 25 oktober 2017

Page 96: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

95

Ketiga, Muannas Al Aidid kembali melaporkan akun

Facebook Jonru Ginting, Nugra Za, dan akun Twitter

Intelektual Jadul Flato ke Polda Metro Jaya, Selasa, 19

September 2016. Pelaporan dibuat karena akun tersebut diduga

telah menyebar fitnah dengan menyebutnya sebagai anak

pimpinan PKI.

Namun, bukan Jonru namanya jika tidak pandai

berkelit dan lihai memainkan sentimen warganet. Sembari

menyematkan foto dirinya sedang berdakwah di depan jemaah

perempuan, dengan kopiah putih dan memegang mikropon,

Jonru menulis dalam satu postingan di Facebook bahwa ada

“banyak dukungan” dari individu maupun lembaga terhadap

dirinya.

“Kami merasa sangat terhormat jika bisa membantu Bang

Jonru.”

“Siapa yang berani mengganggu Bang Jonru, hadapi gue

dulu!!!”

“Itu ucapan-ucapan mereka yang membuat saya sungguh

terharu,” Tulis Jonru pada 4 September lalu.

Toh, sepandai-pandainya Jonru melompat akhirnya

terciduk juga. Pada Kamis (28/9) sore, ia akhirnya memenuhi

panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro

Jaya

Djuju Purwanto, pengacara Jonru Ginting dari LBH

Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar),

mengungkapkan klienya diperiksa dari pukul 4 sore hingga

Page 97: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

96

pukul 02.00 Jumat dini hari. “Jonru sempat dibawa pulang

terus kembali lagi,” kata Djuju.

Minggu, 30 September, pukul 14.45, akun Twitter

Divisi Humas Mabes Polri mencuit: Mulai hari ini Jonru

ditahan, terkait ujaran kebencian

#StopHoax. Cuitan @DivHumasPolri itu—dengan 793 ribu

pengikut mendapat lebih dari seribu retweet dan puluhan

komentar. Bahkan, sekalipun dalam tahanan, apa pun yang

menyangkut Jonru selalu mengundang respons

warganet. Dari Menjerat Aktivis Menjadi Mainan Sentimen

Politik.

Gambar 5. 1 Proses laporan perkara

Page 98: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

97

Jonru diusut oleh bagian reserse kriminal Polda Metro

Jaya dengan pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi

Elektronik (UU ITE) karena dinilai “menimbulkan rasa

kebencian atau permusuhan” terhadap individu atau kelompok

tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan

(SARA). Ia diancam pidana maksimal 6 tahun penjara dan

denda paling banyak Rp1 miliar.3

Jonru Ginting telah ditetapkan sebagai tersangka kasus

ujaran kebencian melalui media sosial. Dalam perkara ini,

pengguna aktif media sosial itu dijerat dengan pasal berlapis.

3 Diakses dari https://tirto.id/postingan-jonru-terciduk-uu-ite-cxDt

pada tnggal 20 maret 2018

Page 99: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

98

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kebebasan berekspresi yang dilakukan oleh Jonru dengan

meluangkan segala pemikiran atau informasi yang

dimiliki melalui media dengan menggunakan simbol atau

kata-kata yang berbentuk tulisan yang terdapat pada status

yang dipublikasikan pada fanpage Jonru Ginting.

Komunikasi yang dilakukan pada media akan terjadi

CMC, berbebda dengan komunikasi langsung. Dalam

CMC tidak hanya sekedar kata-kata, namun terdapat

simbol-simbol dan berbagai macam emoticon sebagai

sesuatu yang bisa menggambarkan apa yang sedang

dirasakan.

2. Isu-isu yang terdapat pada status yang dituliskan oleh

Jonru yang terdapat ujaran kebencian ada berbagai

macam, ada yang bersifat politik, agama, bahkan isu

pemerintahan. Isu-isu yang mengandung ujaran kebencian

yang didalamnya terdapat orang lain, dan orang itu tidak

membenarkan isu tersebut, maka itu menjadi kasus dalam

kategori perbuatan tidak menyenangkan atau penyebaran

berita bohong yang membuat orang yang terlibat tidak

merasa nyaman.

3. Praktik kesadaran simbolik dari kebebasan berekspresi

berupa emosi dan motif berupa tindakan dari status yang

mengandung ujaran kebencian. Kebebasan berekspresi

Page 100: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

99

tergantung pada makna dari kalimat tersebut yang

mengandung kebencian, menyerang dan berkobar-kobar.

Perbedaan ini terletak pada niat (intention) dari suatu

ujaran yang memang dimaksudkan untuk menimbulkan

dampak tertentu, baik secara langsung (aktual) ataupun

tidak langsung (berhenti pada niat). Jika ujaran yang

disampaikan dengan berkobar-kobar dan bersemangat itu

ternyata menginspirasi para audiennya untuk melakukan

kekerasan atau menyakiti orang atau kelompok lain, maka

pada posisi itu pula suatu hasutan kebencian itu berhasil

dilakukan.

B. Saran

1. Dengan menggunakan Teori konvergensi simbolik

dalam penelitian ini penulis menemukan banyak

penafsiran dalam setiap pesan yang timbul dari

masing-masing postingan maupun informasi

tentang kebebasan berekspresi yang mengandung

ujaran kebencian.

2. Dalam melakukan kebebasan berekspresi tidak

boleh mengandung unsur-unsur dari ujaran

kebencian.

3. Untuk siapapun yang ingin melakukan kebebasan

berekspresi di media sosial. Diharapkan tidak

hanya menerima informasi dan langsung

mempostingnya kembali, melainkan mencari tahu

dulu kebenaran akan informasi tersebut.

Page 101: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

100

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdul Hamid Al-Ghazali, Ihyaul Ulumuddin , Ciputat: Lentera

Hati, 2003.

Abdurrahman al-Maliki, Sistem Sanksi Dalam Islam Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah, 2002.

Ahmad Hanafi. Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bumi

Aksara, 2008.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Grafindo Persada,

2007.

Babbie, Earl, The Practice of Social Research, California,

Wardsworth Publishing Company, 1992.

Denzin, Norman K, Lincoln, Yonna S, Handbook of Qualitative

Research, Dariyanto dkk (edisi terjemahan Indonesia),

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Surabaya: Fajar Mulya, 2012.

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya,

dan Sosioteknologi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2015.

Page 102: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

101

Rulli Nasrullah. Teori dan Riset Media Siber (cybermedia),

(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Durkheim, Social Media a Critical Introduction Los Angeles:

SAGE Publication, 2014.

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-

Ilmu Sosial Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Imam Jalaluddin, Tafsir Jalalain Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010.

John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta, PUSTAKA

PELAJAR, 2010.

Littlejohn, Stephen W., Theories of Human Communication (edisi

ketujuh). Belmont: Thomson Learning, terj. Jakarta:

Rajawali Press, 2004.

Moeljatno, Azas-Azas Hukum Pidana (Bandung: Bina Aksara,

1987.

M. Nurul Irfan. Hukum Pidana Islam, Jakarta: Amzah, 2016.

A. W. Widjaja, Komunikasi:Komunikasi dan Hubungan

Masyarakat, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.

Sutan Remy Syahdeini, Kejahatan dan Tindak Pidana Komputer,

Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 2009.

Page 103: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

102

Weber, Social Media a Critical Introduction Los Angeles: SAGE

Publication, 2014.

Internet:

http://ejournal.uin-

suka.ac.id/isoshum/profetik/article/download/1113/1026

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=86941&val=

4687&title=MEMAHAMI%20FENOMENA%20KOMU

NIKASI%20HIPERPERSONAL%20MENGGUNAKAN

%20ANONYMOUS%20USERNAME%20DALAM%20

PORTAL%20BERITA%20ONLINE

https://hatespeechgroup.wordpress.com/pengertianhatespeech/

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=284505&val

=4687&title=CLICKTIVISM%20SEBAGAI%20DRAM

ATURGI%20DI%20MEDIA%20SOSIAL

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=89216&val=

4186&title=Analisis%20dan%Perancangan%20Perangkat

%20Lunak%20Media%20Sosial%20Untuk%20Berbagi%

20Informasi%20Diskon

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=16846&val=

1069&title=PERAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

DALAM KOMUNITAS KAUM LESBI DI KOTA TUA

Page 104: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

103

http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/8

8/92

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=450835&val

=4687&title=Penggunaan%20Path%20sebagai%20Media

%20Maintaining%20Intimacy%20in%20Friendship

https://hatespeechgroup.wordpress.com/pengertianhatespeech/

GungunHeryanto.com”ujarankebencian”

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=377847&val

=1030&title=UJARAN KEBENCIAN DALAM SURAT

EDARAN KAPOLRI NOMOR: SE/6/X/2015 TENTANG

PENANGANAN UCAPAN KEBENCIAN (HATE

SPEECH)

www.hukumonline.com, Ancaman Pencernaan Nama Baik

Mengintai

http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-munafiqun-ayat-1-

11.html

http://biodatalengkapartis.com/biodata-jonru-ginting/

http://www.kompasiana.com/fadlizontor/bisakah-jonru-ginting

ditangkap_563a7bb23a7b61740e6666da

http://m.kompasiana.com/nikensatyawati/ketika-fotografer-

presiden-bikin-jonru-kejang-kejang_5688a562109773e104ca1f82

Page 105: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

104

https://kumparan.com/@kumparannews/7-pernyataan-

kontroversial-jonru-di-media-sosial

https://tirto.id/postingan-jonru-terciduk-uu-ite-cxDt

Page 106: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

105

PEDOMAN WAWANCARA

1. Transkrip Wawancara

Wawancara dengan Jonru (Pelaku Hate Speech)

A : Seperti yang telah diketahui, anak zaman

sekarang lebih banyak menggunakan media

sosial ketika mengekspresikan dirinya. Dan

juga bapak sebagai penulis, banyak

menggunakan media sosial, bagaimana

pendapat bapak mengunai penggunaan media

sosial sebagai kebebasan berekspresi?

B : “Menurut saya, yang namanya kebebasan mutlak.

Jadi misalnya kita terkurung di ruangan seperti

penjara, tidak bebas kita mengingikan merdeka.

Kita bebas, juga luar tidak bebas seperti itu saja,

ada aturannya. Artinya kebebasan itu tidak ada.

Kebebasan berekspresi juga sama, tidak ada

kebebasan mutalk dalam berekspresi. Kita bebas

mengeluarkan pendapat kita, tapi kita juga tetap

memperhatikan kebebasan orang lain. Seperti tidak

mencai maki, menghina, dan sebagainya. Kita

bebas berekspresi tapi gunakan cara-cara yang

baik.”

A : Seperti yang telah diketahui juga, dalam

penggunaan media sosial, kita bebas

berpendapat atau berkomentar apa saja namun

Page 107: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

106

harus ada batasan dan aturannya. Bagaimana

pendapat bapak?

B : “Sebetulnya, media sosial bagian dari kehidupan

kita. Di kehidupan kita ada sistem nilai, sistem

nilai yang selama ini kita pelajari dan kita anut

dalam kehidupan bermasyarakat, cukup kita anut

dan kita terapkan di media sosial.”

A : Jika di media sosial ketika menyempaikan

sesuatu tidak ada nadanya seperti berbicara,

terkadang dipahami berbeda. Bagaiman

pendapat bapak?

B : “Nah makanya di media sosial itu ada smile, itu

salah satu gunanya agar tidak terjadi

kesalahpahaman.”

A : Di medsos, kita mengeluarkan pendapat pasti

ada segilintir orang yang menganggap

pendapat kita buruk. Misalnya ada yang

menghina atau menjelekan nama orang lain.

Bagaimana kita menghindari hal tersebut?

B : “Sebetulnya itu bukan di medsos, sejak dari

zaman dahulu sudah ada. Waktu nabi Adam,

ketika nabi Adam ingin menikahkan anaknya,

mereka bertengkar dan saling bunuh-bunuhan. Jadi

tidak bisa dihindari, yang bisa kita lakukan adalah

kita mengendalikan diri. Maksudnya kita bersikap

saja, kita tidak mungkin menghabiskan semua

orang jahat atau lainnya karena kita tidak bisa

Page 108: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

107

mengendalikan mereka. Karena kita tidak bisa

mengendalikan orang lain, kita harus

mengendalikan diri kita sendiri. Kita

mengendalikan semua orang agar tidak menghina

saya itu tidak bisa. Yang bisa kita lakukan ketika

orang lain menghina saya adalah apa yang saya

lakukan. Hal tersebut yang harus kita lakukan. Kita

berharap jangan sampai satu orang pun menghina

saya itu tidak mungkin. Sekali kita memikirnya

bisa stress itu.”

A : Jadi, bagaimana cara orang tersebut agar

tidak menghina kita di media sosial?

B : “Bukan jangan sampai orang menghina kita. Kita

sebagai pribadi harus berusaha sebaik mungkin,

dimana-mana seperti itu. Tapi kita tidak bisa

mengharapkan jangan sampai orang menghina

saya, tidak mungkin. Ketika orang menghina saya,

itu kenapa. Jadi kembali ke diri kita sendiri saja.

Bagaimana kita membentengi diri seperti itu.

Ketika orang menghina saya, bagaimana saya tidak

marah, supaya tidak melakukan hal yang sama

kepada dia. Intinya diri kita. Ibaratnya orang sakit,

kita misalnya terserang penyakit kan bukan

menyalahkan penyakit atau kumannya, tapi

membentengi diri kita sendiri agar tidak sakit.”

A : Jika kita menulis di medsos yang menurut

kita faktanya namun orang lain tidak

Page 109: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

108

berpendapat seperti itu, bagaimana cara

mengoreksi tulisan tersebut jika ada kasus

seperti itu?

B : “Sebetulnya kita tidak mungkin mengharapkan

semua orang setuju dengan kita. Seperti cerita

keledai, bapak, dan anak. Seorang ayah dan anak

yang membawa keledai berjalan. Awalnya,

ayahnya berjalan kaki menggandeng keledai dan

anaknya naik keledai, orang melihat dan

berpendapat kurang ajar sekali anak tersebut. Dan

berganti ayahnya yang naik keledai dan anaknya

yang berjalan kaki menggandeng keledai, orang

yang melihat berpendapat tidak tau diri sekali ayah

itu, ayahnya enak-enakan sedangkan anaknya

kasihan. Kemudian mereka dua-duanya naik,

orang yang melihat berpendapat wah mereka tega

sekali, keledai kecil dinaiki dua orang. Akhirnya

mereka berdua jalan kaki, dan keledainya

dibiarkan jalan juga, dan orang yang melihatnya

berpendapat bodoh sekali, mereka tidak

memanfaatkan keledainya. Intinya seperti itu

maknanya. Jadi, kita yakin benar, cuekin saja yang

lainnya. Tidak perlu dipikirin, selama kita yakin

benar yasudah. Namun jika memang kita salah,

kita meminta maaf.”

Page 110: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

109

A : Apakah bapak pernah mengalami hal

tersebut?

B : “Saya beberapa kali menulis, dan tulisan saya

salah kemudian saya meminta maaf. Dan ternyata

untuk haters kesalahan saya dimanfaatkan untuk

menyerang saya lagi. Kan jonru punya kebiasaan

menyebar fitnah, setelah itu meminta maaf. Bagi

mereka apa yang kita lakukan tetap salah. Seperti

itu. Jadi ya cuekkin saja. Jika kita tanggepin, bisa

mati berdiri kita.”

A : Apa yang saya lihat di facebook, artikel

tentang pemerintahan biasanya di media

seperti itu, dan bapak membuka dengan

sesuatu yang beda seperti pemerintah tidak

begini loh, banyak makna di balik

kebijakannya. Bagaimana pendapat bapak?

B : “Sebenarnya dalam pemberitaan media biasanya

pasti ada sesuatu di balik itu. Sekarang begini saja,

kita harus bisa. Saya berikan contoh ini bukan

masalah politik ya, sering kita main ke matahari

atau ramayana melihat barang diskon, nah barang

di diskon pasti karena ada sesuatu kan. Sesuatu

tersebut ya karena tidak laku. Makanya kemaren

kan Ahok tidak mengeluarkan yang namanya ibu

Ahok. Dan juga menjemput KTP dengan motor itu

apa maksudnya, ya karena tidak laku. Orang lain

Page 111: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

110

berpendapat wah keren nih dijemput dengan

motor, logonya warna merah. Kalau seandainya

kita bayangkan semua masyarakat Jakarta

berduyung-duyung menyerahkan KTP-nya apa

mungkin mereka bikin seperti itu. Mereka tinggal

duduk-duduk saja dan datang itu KTP banyak,

seperti itu contohnya. Jadi kita harus memahami

hal seperti itu. Jadi saya sendiri bukan politikus,

tapi saya lebih banyak berbisnis, dalam berbisnis

saya berpikir seperti itu. Jika perusahaan

mengeluarkan diskon pasti ada sesuatu. Jadi

intinya dalam bisnis itu, semakin banyak

kemudahan pada pelanggan, bahwa produk mereka

tidak laku. Seperti di iklan tokopedia, dari 1 April

hingga 31 April gratis ongkos kirim, itu artunya

apa? Itu artinya tokopedia kalah saing dengan

bukalapak, seperti itu. Memang bukalapak juga

mengadakan gratis ongkirtapi Cuma sebentar dan

minimum belanja dua ratus ribu. Jadi sama

kampanyenya bukalapak lebih berat, tokopedia

dipermudah. Kenapa? Karena kalah saingan, gitu

loh. Kalau kita paham seperti itu, memahami

politik lebih gampang, berita di media tidak bisa

kita lihat begitu saja. Kita harus belajar yang

seperti itu.”

A : Contoh kasus lain adakah kebijakan dari pa

Ahok atau pa Jokowi yang bagus, menurut

Page 112: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

111

bapak ada tidak dan bagaimana pendapat

bapak?

B : “Sebenarnya terus terang saya belum melihat

yang seperti itu, yang benar-benar bagus. Misalnya

seperti jokowi, kebijakan seperti itu. Selanjutnya

saya mendapat opini dari teman ternyata di balik

itu ada sesuatu. Contohnya, jokowi sekarang

sedang membangun jalan lintas Sumatera, nah itu

kan bagus pembangunan ya, tapi ternyata ada yang

bilang, proyek tersebut balas budi terhadap PTIK.

Misalnya proyek kereta cepat kemarin Jakarta-

Bandung, itu sebetulnya saya katakan contohnya

jika di depan ini dibangun jalan laying apa yang

terjadi harga tanah disini akan naik. Artinya apa,

ketika kereta cepat itu datang, para konglomerat itu

tanah di jalur itu dibeli semua, mereka berinvestasi

itu mungkin banyak orang yang tidak tahu. Kan

selama ini juga banyak kereta lain, apa manfaatnya

kereta cepat, dan juga ada jalan tol.”

A : Seperti yang telah dikatakan bapak ketika

bapak berpendapat ada haters. Yang bapak

lakukan dengan haters itu seperti apa? Apa

pendapat bapak tetap diteguhkan atau

bagaimana?

B : “Sebetulnya seperti saya bilang tadi, selama kita

yakin itu benar, ya cuekkin aja. Sebab saya punya

pengalaman dengan haters itu ya, apapun yang kita

Page 113: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

112

omongkan pasti dianggap salah, kita mengikuti

saran mereka tetap disalahkan. Saya kasih contoh,

pernah dulu ya sebelum orang mengenal saya

sebagai penghina Jokowi, pernah bertahun-tahun

yang lalu, saya mengetweet yang bikin geger.

Pemicunya ada orang yang meminta follback “pak

tolong dong saya di follback”, saya lagi emosi saya

tulis minta follback itu tidak sopan tingkatkan

kualitas anda maka otomatis orang-orang akan

memfollback anda. Karena hal itu banyak orang

yang menyuruh saya untuk klarifikasi,

“klarifikasikan tweet kamu itu”. Saya bilang saya

klarifikasi apakah mereka langsung diam, tidak.

Haters seperti memerintah kita.”

A : Bagi bapak haters itu penambah semangat

atau bagaimana dan memberikan pengaruh?

B : “Apa ya namanya, intinya cuekkin aja sih.

Sebetulnya kita sebagai umat Islam diwajibkan

untuk selalu berpikir positif dan sebagainya. Kita

lihat saja apa manfaat positif dari haters, positif

haters adalah view marketing dan pembayaran.

Mereka bikin seller jadi ngetop dan popular.

Banyak orang yang awalnya tidak kenal saya, tapi

mereka baca fitnah-fitnah Jonru itu kurang ajar dan

lainnya dan mereka langsung mempercayainya,

bahkan Jonru seperti ini mereka cek ternyata tidak

seperti itu. Dan menjadi tertarik dengan saya

Page 114: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

113

banyak yang seperti itu. Dan ini ada satu hal lagi,

jadi kita di Facebook setiap kita berkomentar, kan

di beranda muncul, si A mengomentari B, secara

tidak tulisan dipromosikan. Makanya teman-teman

di Facebook, fanpage yang anti Islam,merek

dengan bodohnya berkomentar disitu, isinya

memaki dan menghina Islam “kurang ajar lu” tapi

tetap saja tanpa sadar dipromosi. Bahkan di share,

ini harusnya dilaporkan saja, masa bodo, tidak

usah like, share, atau mengajak teman-teman lewat

inbox gituloh. Kalau kita komentar justru

mempromosikan mereka. Saya pernah tergoda

untuk berkomentar seperti itu, tapi menggunakan

akun samara yang tidak ada friendlist-nya. Dan

pengalaman saya, saya pernah membuat akun

samara beberapa saat kemudian, akun tersebut

langsung diblokir oleh Facebook karena

dilaporkan oleh mereka. Itu dahulu, sekarang

tidak. Yang sekarang saya lakukan membuat

fanpage berkomentar dengan akun tersebut, itu

juga dahulu, sekarang tidak. Saya berkomentar gitu

karena gemas saja, ini kometar kok lucu gitu.”

A : Adakah kepuasan tertentu atau motivasi

ketika berpendapat di media sosial?

B : “Sebetulnya, niat utama saya adalah sharing. Jika

banyak orang mengatakan saya mengkritik Jokowi,

itu bukan mengkritik. Kalau mengkritik

Page 115: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

114

sebenarnya, kritikan saya berharap di dengar A dan

berubah gitu kan. Yang saya lakukan itu kan

belum tentu Jokowi baca, saya juga ga berharap di

baca. Dia baca atau engga saya tidak peduli. Yang

saya lakukan sebenarnya adalah sharing informasi,

mengungkapkan kepada publik Jokowi seperti ini

loh orangnya, yang saya lakukan seperti itu.

Makanya banyak orang yang mengritik saya juga.

Pa jokowi itu muslim, kalau mengritik seseorang

fate-to face, tidak boleh di depan umum. Saya

tidak mengritik yang saya lakukan adalah

mengshare informasi, banyak orang ghibah.

Padahal ada enam jenis ghibah yang

diperbolehkan. Ghibah yang diperbolehkan yaitu

kita membuka aib pemimpin dengan harapan

supaya masyarakat bebas dari hal-hal buruk yang

dilakukan pemimpin. Termasuk juga suami itri

melakukan kdrt, istrinya melaporkan di

pengadilan, membuka aib suaminya, bebas, suami

saya sering mukuli saya, ya bebas, padahal kan

aslinya seorang suami tidak boleh membuka aib

istri dan sebaliknya.”

A : Dari kritikan-kritikan yang dilontarkan

kepada bapak, bapak disebut hate speech

bagaimana pendapat bapak?

B : “Itulah sebabnya saat ini banyak istilah yang

rancu, hate speech itu pertama niatnya sendiri itu

Page 116: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

115

sudah jelek dilakukan dengan cara yang jelek pula.

Kita menghina orang, mencaci maki orang.

Banyak kasus misalnya ada orang non muslim

yang menginjak-injak hate speech, itu namanya

hate speech. Tapi kalau mengkrtik, misalnya saya

mengatakan Jokowi tidak tepat janji dan ada

buktinya apakah itu hate speech? Tidak, itu

mengkritik namanya. Jadi kita mengkritik dibilang

hate speech. Saya sendiri juga punya teman

beberapa wartawan ya kerja di media besar, waktu

ituteman saya yang bekerja di beritasatu,

wawancara dengan kapolri, saat bicara dengan

kapolri, teman saya menunjukan Fanpage saya

“Ini pak, fanpage Jonru”, menurut kapolri biasa-

biasa saja, ini cuma kritikan biasa bukan hate

speech. Cuman yang bilang hate speech orang

yang gerah saja, yang terganggu hidupnya.”

A : Yang kita ketahui apabila ungkapan kita di

media menyinggung orang lain dan orang lain

itu melaporkan kepihak berwajib, itu bisa

dikatakan hate speech. Bagaimana pendapat

bapak?

B : “Kalau seperti itu kita punya hak jawab, kita bisa

membela diri, itu intinya. Dan kalau kita menuntut

orang ada satu hal kayak kemarin ada wartawan

presiden yang ingin mempolisikan saya, itu

tuntutannya sama sekali tidak berdasar. Dia bilang

Page 117: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

116

Jonru telah menghina saya mengatakan foto saya

palsu. Nah padahal saya sama sekali tidak

menyebut nama fotografernya, saya bahkan tidak

tau siapa fotografernya. Namanya foto-foto di

internet, kita tidak tahu siapa yang memfotonya.

Kemudian dia memakai persepsi, yang namnya

persepsi tidak dapat dipidanakan. Menurut persepsi

saya, dia menghina saya, tidak bisa seperti itu.”

B : “Banyak orang takut untuk mengkritik karena

adanya UU ITE, faktanya yang kita lupa sejak

jaman Habibie sampai Jokowi belum pernah ada

satu orang pun yang ditangkap/dipidanakan oleh

pemerintah karena tuduhan melanggar UU ITE.

Page 118: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

117

2. Dokumentasi

Foto bersama narasumber

Page 119: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

118

Page 120: KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEDIA (UJARAN KEBENCIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51554... · 2020. 7. 28. · konvergensi simbolik. Teori ini . mengupas tentang

119