KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA
-
Upload
song-hyun-ahn -
Category
Documents
-
view
103 -
download
8
description
Transcript of KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA
KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA
PENGERTIAN SOSIOLOGI KELUARGA
Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi,
pola, bentuk dan perubahan dalam lembaga keluarga, juga pengaruh perubahan/pergeseran
masyarakat terhadap keluarga dan berpengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat
secara umum. Mengapa memperlajari ilmu sosiologi keluarga, karena awal muasal apa yang
terjadi dalam masyarakat dan akan berpengaruh juga dalam masyarakat.
Pada hakekatnya keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan (adopsi)
yang diatur melalui kehidupan perkawinan bersama, searah dengan keturunan-keturunan
mereka yang merupakan suatu satuan yang khusus. Dari pengertian di atas, dapatlah kita
katakan bahwa: “Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu
dalam keluarga, hubungan keluarga dengan keluarga lainnya, serta segala aspek-aspek yang
timbul dari hubungan-hubungan tersebut.”
DEFINISI KELUARGA
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan
warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.
Dalam pengertian sosiologis, secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu
kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau
adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi
satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan
ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan
pemeliharaan kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang
terikat oleh hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan
yang berlainan sesuai dengan fungsinya.
Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama
dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya
pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan
saling menyerahkan diri (Soelaeman, 1994:5-10).
Dalam pengertian pedagogis, keluarga adalah “satu” persekutuan hidup yang dijalin
oleh kasih sayang antara dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan
bermaksud untuk saling menyempurnakan diri. Dalam usaha saling melengkapi dan
saling menyempurnakan diri itu terkandung perealisasian peran dan fungsi sebagai
orang tua (Soelaeman, 1994:12).
Kalau kita mempersempit pengertiannya, keluarga dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang-orang yang bertempat tinggal dalam satu atap rumah dimana satu
sama lainnya saling ketergantungan (BKKBN, 1990:37). Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa yang dikatakan keluarga adalah mereka yang tinggal di dalam
satu rumah atau satu atap baik itu adanya ikatan darah maupun bukan ikatan darah.
Jadi dalam hal ini, pengertian keluarga dibatasi oleh tempat tinggal.
Menurut S. Bogardus menyatakan bahwa: Keluarga adalah kelompok terkecil yang
biasanya terdiri dari seorang ayah dengan seorang ibu serta satu atau lebih anak-anak.
Dimana ada keseimbangan, kselarasan kasih sayang dan tanggung jawab serta anak
menjadi orang yang berkepribadian dan berkecenderungan untuk bermasyarakat (S.
Bogardus, 1982:57).
Menurut Sigmund Freud: Keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria
dan wanita. Bahwa perkawinan itu berdasarkan pada libido seksualitas, jadi keluarga
itu merupakan manifestasi daripada dorongan seksual, sehingga kehidupan keluarga
itu adalah kehidupan seksual suami istri. Jadi keluarga itu merupakan perwujudan dari
adanya perkawinan antara pria dan wanita, sehingga keluarga itu merupakan
perwujudan dorongan seksual. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal
individu sangat berpengaruh langsung terhadap perkembangan individu sebelum atau
sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.
Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan
(Soerya Wangsanegara).
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat kecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dari masyarakat (Soerjono Soeharto).
Definisi keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1998) : Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Definisi keluarga menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau
lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Definisi secara umum : Keluarga adalah unit sosial atau kelompok sosial terkecil yang
terdiri dari seorang ayah, ibu, satu atau lebih anak atau tanpa anak yang di ikat suatu
perkawinan dimana di dalamnya terjadi adanya kasih sayang dan tanggung jawab dan
dimana di dalamnya anak-anak dipelihara untuk menjadi seorang yang mempunyai
rasa sosial.
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial
lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan
kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam
kehidupan individu” (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 14).
Elliot And Merrill : “…a group of two or more person residing together who are
related by blood marriage or adaption.” adalah sebuah kelompok yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang hidup bersama, atas dasar ikatan darah, perkawinan, atau
adopsi.
Khairuddin : keluarga adalah hubungan yang terjadi antar seketurunan maupun
tambahan (adopsi) yang di atur oleh perkawinan secarah dengan keturunan-keturunan
mereka yang merupakan satu kesatuan khusus.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : - Unit
terkecil dari masyarakat - Terdiri atas 2 orang atau lebih - Adanya ikatan perkawinan
atau pertalian darah - Hidup dalam satu rumah tangga - Di bawah asuhan seseorang
kepala rumah tangga - Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga - Setiap anggota
keluarga mempunyai peran masing-masing - Diciptakan, mempertahankan suatu
kebudayaan
FUNGSI KELUARGA
Adapun fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan sistem sosial yang luas adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi Reproduksi
Keluarga pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti
bahwa sesungguhnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk memounyai anak dalam
mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga tersebut.
2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi ialah proses belajar, bersikap, berperilaku, dan berkehendak mengenai aturan-
aturan, norma-norma dan tata nilai di dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi ini
merupakan proses memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai, norma-norma baru di dalam
masyarakat. Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga terutama anak,
karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga
pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di
dalam keluarga. Bagaimana si anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat,
keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada anak agar anak dapat
memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam masyarakat.
3. Fungsi Afeksi
Keluarga memberikan cinta dan kasih, dalam arti bahwa di dalam keluarga ada rasa kasih
sayang dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga terdapat ikatan batin yang
kuat di dalam keluarga. Karena pada dasarnya dalam kehidupan manusia, tidak hanya
kebutuhan lahiriah saja yang harus dipenuhi tetapi kebutuhan rohani juga sangat penting
karena akan berpengaruh pada perilaku.
4. Fungsi Proteksi atau Perlindungan
Keluarga juga sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya,
sehingga akan menimbulkan rasa aman dan tentram.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan mengatur
keluarganya. Di dalam keluarga juga terdapat kegiatan ekonomi, seperti kegiatan produksi
dan konsumsi.
6. Fungsi Religius
Keluarga mempunyai fungsi untuk meletakkan dan menanamkan dasar-dasar agama bagi
anak dan anggota keluarga.
7. Fungsi Pendidikan
Keluarga mempunyai fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara
formal. Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak
hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat
berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang
senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak
harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang
baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota
masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah
lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga
merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian
seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali
terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
8. Fungsi Rekreasi
Keluarga mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota
keluarganya.
9. Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan
statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga
mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak
istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi,
status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah
status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat
sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang
yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe
status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain
sebagainya.
10. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita,
dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian
masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya
bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang
makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai
banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit,
rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
BENTUK-BENTUK KELUARGA
1. Keluarga inti (nuclear family) yaitu Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
2. Keluarga besar (extended family) yaitu Keluarga yang di dalamnya terdiri atas keluarga inti
dengan saudara-saudara lainnya.
3. Keluarga luas yaitu Keluarga dimana di dalamnya terdapat anggota-anggota yang tidak ada
hubungan keluarga yang diakui di dalam rumah tangga.
CIRI-CIRI KELUARGA
Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari suatu hubungan seks
yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang bereknaan dengan keorangtuaan dan
pemeliharaan anak. Penggolongan ciri-ciri keluarga:
a. Ciri-ciri Umum
Ciri-ciri umum keluarga antara lain seperti yang dikemukakan oleh Mac Iver and Page,
yaitu :
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan;
2. Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara;
3. Suatu sistim tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis keturunan;
4. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang
mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak;
5. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun,
tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga.
b. Ciri-ciri Khusus
Organisasi keluarga ini dalam beberapa hal tidaklah sama dengan asosiasi lainnya, di
samping memiliki ciri-ciri umum sebagai suatu organisasi lazimnya, keluarga juga memiliki
ciri-ciri khusus sebagai berikut:
1. Kebersamaan: Keluarga merupakan bentuk yang hampir paling universal di antara bentuk-
bentuk organisasi sosial lainnya.
2. Dasar-dasar emosional: Hal ini didasarkan pada suatu kompleks dorongan-dorongan yang
sangat mendalam dari sifat organis kita, seperti perkawinan, menjadi ayah, kesetiaan akan
maternal, dan perhatian orang tua.
3. Pengaruh perkembangan: Hal ini merupakan lingkungan kemasyarakatan yang paling awal
dari semua bentuk kehidupan yang lebih tinggi, termasuk manusia, dan pengaruh
perkembangan yang paling besar dalam kesadaran hidup yang mana merupakan sumbernya.
4. Ukuran yang terbatas: Keluarga merupakan kelompok yang terbatas ukurannya, yang
dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis yang tidak dapat lebih tanpa kehilangan identitasnya.
5. Posisi inti dalam struktur sosial: Keluarga merupakan inti dari organisasi sosial lainnya.
Kerap di dalam masyarakat yang masih sederhana, maupun dalam masyarakat yang lebih
maju, yang mempunyai tipe masyarakat patriarkal, struktur sosial secara keseluruhan
dibentuk dari satuan-satuan keluarga.
6. Tanggung jawab para anggota: Keluarga memiliki tuntutan-tuntutan yang lebih besar dan
kontinyu daripada yang biasa dilakukan oleh asosiasi lainnya. Pada masa krisis manusia
mungkin bekerja, berperang dan mati demi negara mereka. Tetapi mereka harus membanting
tulang sepanjang hidupnya demi keluarga mereka.
7. Aturan kemasyarakatan: halini khususnya terjaga dengan adanya hal-hal yang tabu di dalam
masyarakat dan aturan-aturan sah yang dengan kaku menentukan kondisi-kondisinya.
8. Sifat kekekalan dan kesemnetaraannya: Sebagai institusi, keluarga merupakan sesuatu yang
demikian permanen dan universal, dan sebagai asosiasi merupakan organisasi yang paling
bersifat sementara dan yang paling mudah berubah dari seluruh organisasi-organisasi penting
lainnya dalam masyarakat.
KELUARGA MERUPAKAN KAJIAN YANG PENTING
Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan
karakter individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga inilah kehidupan
seseorang terbentuk.
Sebagai lembaga sosial terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat yang
kompleks, karena dimulai dari keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi. Keluarga
merupakan unit sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak.
Untuk itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian
anak.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati, dan
merasakan segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai kerangka acuan di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
FAKTOR TERBENTUKNYA KELUARGA
Faktor terbentuknya keluarga, antara lain ;
Dorongan sex, muncul dari kesepakatan tiap-tiap individu untuk hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan biologis.
Dorongan memperoleh keturunan dan melanjutkan hubungan darah.
Alasan ekonomi, keluarga sebagai media untuk memperoleh penghasilan dan
memenuhi kebutuhan hidup atar suami dan istri.
Alasan politis, orang yang memiliki partner (pasangan) lebih yakin dalam mengambil
keputusan dan mencari solusi permasalahan karena dukungan moral dari pasangan.
budaya, ada kebiasaan negatif yang diberikan masyarat kepada seseorang jika telah
mengalami masa terlambat maupun terlalu cepat perkawinan(kawin muda).
RUMAH TANGGA VS KELUARGA
Istilah rumah tangga dan keluarga sendiri sering dicampur adukkan dalam kehidupan sehari-
hari. Pengertian rumah tangga lebih mengacu pada sisi ekonomi, sedangkan keluarga lebih
mengacu pada hubungan kekerabatan, fungsi sosial dan lain sebagainya.
KONSEP PERKAWINAN
Secara etimologi, Perkawinan adalah kata benda turunan dari kata kerja dasar kawin;
kata itu berasal dari kata jawa kuno ka-awin atau ka-ahwin yang berarti dibawa, dipikul, dan
diboyong; kata ini adalah bentuk pasif dari kata jawa kuno awin atau ahwin; selanjutnya kata
itu berasal dari kata vini dalam Bahasa Sanskerta.
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang
membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya
setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan
seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan.
Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.
Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa
berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep
perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani
dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan
pernikahan.
B. Fungsi Keluarga
Setelah sebuah keluarga terbentuk ,anggota keluarga yang ada di dalamnya memilki
tugas masing-masing.Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah
yang di sebut fungsi.Jadi,fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus
dilakukan didalam atau di luar keluarga.
Fungsi keluarga terdiri dari:
a.Fungsi biologis
Fungsi ini berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri.Keluarga
ialah lembaga pokok yang secara abash memberikan uang bagi pengaturan dan
pengorganisasian kepuasan seksual.Kelangsungan sebuah keluarga,banyak di tentukan oleh
keberhasilan dalam menjalani fungsi biologis ini.Apabila salah satu pasangan kemudian tidak
berhasil menjalankan fungsi biologisnya,dimungkinkan akan terjadinya gangguan dalam
keluarga yang biasanya berujung pada perceraian dan poligami.
b.Fungsi Sosialisasi Anak
Fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian
anak .Melalui fungsi ini keluarga berusaha mempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya
kepada anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku,sikap,keyakinan,cita-cita dan nilai-
nilai yang di anut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan
dijalankan mereka.Sosialisasi berarti melakukan proses pembelajaran terhadap seorang anak.
c.Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa di
cinta.Kebutuhan kasih sayang merupakan kebutuhan yang sanga penting bagi seseorang yang
diharapkan bisa di perankan oleh keluarga.Kecenderungan dewasa ini menunjukkan fungsi
afeksi telah bergeser kepada orang lain,terutama bagi mereka yang orang tuanya bekerja
diluar rumah.konskuensinya anak tidak lagi dekat secar psikologis karena anak akan
menganggap orng tuanya tidak memilki perhatian.
d.Fungsi Edukatif
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia.Dalam hal itu dapat
dilihat dari pertumbuhan seorang anak dimulai dari bayi,belajar jalan-jlan hingga mampu
berjalan.Semuanya diajari oleh keluarga.
Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-anaknya sebagian besar atau bahkan
mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun non formal.Oleh
karena itu,muncul fungsi laten pendidikan terhadap anak,yaitu melemahnya pengawasan dari
orang tua.
e.Fungsi Religius
Dalam masyarakati Indonesia dewasa ini fungsi keluarga semakin
berkembang,diantaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan
seluruh aggotanya menjadi insane-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.Fungsi Religius dalam keluarga merupakan salah satu indicator
keluarga sejahtera.
Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1.Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilan penghayatan dan perilaku
keagamaan dalam keluarga
2.Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga
berupa hubungan social antara anggota keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan.
Pendidikan agama dalam keluarga,tidak saja bisa dijalankan dalam
keluarga,menawarkan pendidi kan agama,seperti pesantren,tempat pengajian,majelis
taklim,dan sebagainya.
f.Fungsi Protektif
Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya.Fungsi ini bertujuan
agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negativ.Dalam setiap
masyarakat,keluarga memberikan perlindungan fisik,ekonoms,dan psikologis bagi seluruh
anggotanya.Sebagian masyarakat memandang bahwa serangan terhadap salah seorang
keluarga berarti serangan bagi seluruh keluarga dan semua anggota keluarga wajib membela
atau membalaskan penghinaan itu.Namun demikian,Fungsi perlindungan dalam keluarga itu
lambat laun bergeser dan sebagian telah diambil alih oleh lembaga lainnya seperti tempat
perawatan anak,anak cacat tubuh dan mental,anak nakal,anak yatim piatu,orang-orang lanjut
usia.
g.Fungsi Rekreatif
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam
lingkungan.Fungsi Rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan.Dewasa ini tempat-tempat
hiburan banyak berkembang di luar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi
berkembang dengan pesatnya.Media TV termasuk dalam keluarga sebagai sarana hiburan
bagi anggota keluarga.
h.Fungsi Ekonomis
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok, seperti :
Kebutuhan akan makanan dan minuman
Pakaian untuk menutupi tubuhnya
Kebutuhan akan tempat tinggal.
Pada masa lau keluarga di Amerika berusaha memproduksi beberapa unit kebutuhan
rumah tangga dan menjualnya sendiri.Keperluan rumah tangga itu,seperti seni membuat
kursi,makanan dan pakaian di kerajakan sendiri ayah,ibu,anak,dan sanak saudara yang lain
untuk menjalankan fungsi ekonominya sehingga mereka mampu mempertahankan hidupnya.
Seiring dengan perubahan waktu dan pertumbuhan perusahaan serta mesin-mesin
canggih,peran keluarga yang dulu sebagai lembaga ekonomi secara perlahan-lahan
hilang.Bahkan keluarga yang ada pada mulanya disatukan dengan pekerjaan yang mampu
memenuhi kebutuhan sendiri dalam rumah tangganya.Kini,keluarga merupakan suatu
kesatuan konsumsi ekonomis yang di persatukan oleh persahabatan.
i.Fungsi Penentuan Status
Dalam sebuah keluarga,seseorang menerima serangkaian status berdasarkan
umur,urutan kelahiran,dan sbagainya.Status/kedudukan ialah suatu peringkat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lainnya.Status tidak dapat di pisahkan dari peran.Peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seorang yang mempunyai status.Status dan peran terdiri atas dua macam
yaitu status dan peran yang ditentukan oleh masyarakat dan status dan peran yang
diperjuangkan oleh usaha-usaha manusia.Misalnya wanita adalah status yang ditentukan
(ascribed),seseorang mencapai status melalui tahapan tersendiri yang di usahakan (achieved).
C.Bentuk-bentuk Keluarga
Bentuk-bentuk keluarga sangatlah berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya.
1.Bentuk keluarga di lihat dari jumlah anggota keluarga:
a.Keluarga Batih(Nuclear family)
Keluarga Batih adalah kelompok orang yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak-anaknya
yang belum memisahkan diri dan membentuk keluarga tersendiri.Keluarga ini bisa juga
disebut keluarga conjugal(conjugal family),yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan suami
istri bersama anak-anaknya.Keluarga Batih(keluarga inti)terdapat pada masyarakat
praindustri.Meskipun keluarga lain tidak lepas dari perhatian tekanan pada hubungan antar
keluarga rumah tangga tempat dia tinggal.Pola keluarganya berupa pada keluarga inti ialah
tempat tinggal yang sama dengan jumlah anggota terbatas.
b.Keluarga Luas(Extended family)
Keluarga luas yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari
kakek dan nenek yangsama termasuk keturunan masing-masing istri dan suami.Dengan kata
lain keluarga luas ialah keluarga batih ditambah kerabat lain yang memilki hubungan erat dan
senantiasa di pertahankan.Sebutan keluarga yang diperluas digunakan bagi suatu system yang
masyarakatnya mengiginkan beberapa generasi yang hidup dalam suatu atap rumah tangga.
Istilah keluarga luas seringkali digunakan untuk mengacu pada keluarga batih berikut
keluarga lain yang memilki hubungan baik dengannya dan tetap memelihara dan
mempertahankan hubungan tersebut.Keuntungan keluarga luas yaitu pertama:keluarga luas
banyak ditemukan di desa-desa dan bukan pada daerah industry.Keluarga luas sangat cocok
dengan kehidupan desa,yang dapat memberikan pelayanan social bagi anggota-
anggotanya.Kedua,keluarga luas mampu mengumpulkan modal ekonomi secara besar.
2.Bentuk Keluarga dilihat dari Sistem yang digunakan:
a.Keluarga Pangkal(Steam Family)
Keluarga Pangkal yaitu sejenis keluarga yang menggunakan system pewarisan
kekayaan pada satu anak yang paling tua.Keluarga pangkal ini banyak terdapat di Eropa
zaman feudal.Para petani imigran AS dan di zaman Tokugawa Jepang.Pada mas tersebut
seorang anak yang paling tua bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang perempuan
sampai ia menikah,begitu pula terhadap saudara laki-lakinya yang lainnya.Dengan
demikian,pada jenis keluarga ini pemusatan kekayaan hanya pada satu orang.
b.Keluarga Gabungan (Joint family)
Keluarga Gabungan yaitu keluarga yang terdiri atas orang-orang yang berhak atas
hasil milik keluarga antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi.Disini tekananya hanya
pada saudara laki-laki karena menurut adat Hindu anak laki-laki sejak kelahirannya
mempunyai hak atas kekayaan keluarga.Kendatipun antarsaudara laki-laki itu tinggal terpisah
mereka menganggap dirinya sebagai suatu keluarga gabungan dan tetap menghormati
kewajiban mereka bersama termasuk membuat anggran perawatan harta keluarga dan
menetapkan anggaran belanja.Disini terlihat bahwa keluarga gabungan didasarkan atas
hubungan antara laki-laki yang telah dewasa dan bukan padahubungan suami istri.
3.Bentuk Keluarga dilihat dari status individu dalam keluarga:
a.Keluarga Prokreasi dan Keluarga Orientasi
Keluarga Prokreasi adalah sebuah keluarga yang individunya merupakan orang
tua.Adapun orientasi adalah keluarga yang individunya merupakan salah seorang
keturunan.Ikatan perkinan ini tidak dengan sendirinya perkawinan merupakan dasar bagi
terbentuknya suatu keluarga baru(keluarga prokreasi) sebagai unit terkecil dalam
masyarakat.Namun demikian,perkawinan ini tidak dengan sendirinya menjadi sarana bagi
penerimaan anggota dalam keluarga asal(orientasi).Hubungan suami dan istri dengan
keluarga orientasinya sangat erat dan kuat.Otonomi dalam mengatur keluarga kadang-kadang
berbenturan dengan kepentingan keluarga orientasi bahkan dalam batas-batas
tertentu,keluarga orientasi bisa ikut campur dalam mengatur rumah tangga yang
mengakibatkan putus ikatan perkawinan
D.Keluarga sebagai inti masyarakat
Keluarga sebagai inti masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1.Dari urgensi keluarga itu sendiri di tengah-tengah masyarakat.Pada bagian ini keluarga di
temapatkan sebagai lembaga social yang sangat penting dibandingkan dengan lembaga
lainnya.Penjelasannya mengarah pada argument-argumen yang menempatkan keluarga
sebagai lembaga yang tiada bandingannya.
2.Dapat juga di jelaskan melalui sejarah keluarga.Pada bagian ini peran keluarga di tengah-
tengah masyarakat memiliki kontribusi penting bagi terbentuknya lembaga-lembaga social
pada umumnya.
Keluarga merupakan kelompok social pertama dalam kehidupan social.Didalam
kelompok primer ini terbentuklah norma-norma social berupa frame of reference dan sense
of belonging.Didalam keluarga manusia pertama kali memperhatikan keinginan orang
lain,belajar sama dan belajar membantu orang lain.
Para sosiolog keluarga meyakini,meskipun perubahan besar terjadi pada setiap lapisan
masyarakat,keluarga mendapat tugas penting untuk ikut ambil bagian di
dalamnya.Bahkan,keluarga menjadi sumber kepuasan emosional yang terbesar.Secara
historis,peran keluarga di tengah-tengah masyarakat jauh lebih penting daripada lembaga
social lainnya.
Kelompok sebagai Kelompok Primer
Keluarga merupakan kelompok primer dalam masyarakat.Kelompok primer adalah
suatu kelompok yang menyebabkan dapat mengenal orang lain sebagai suatu pribadi secara
akrab.Hal tersebut dilakukan melalui suatu hubungan social yang bersifat
informal,akrab,personal,dan total yang mencakup banyak aspek dari pengalaman hidup
seseorang.
Kelompok primer dipandang penting karena perasaan dan perilaku yang
dijalankannya memiliki arti tersendiri. Dalam kelompok primer, seseorang mengemukakan
keakraban, simpati dan rasa kebersamaan yang menyenangkan.