konsep laba.pdf
-
Upload
ni-made-sri-rukmiyati -
Category
Documents
-
view
254 -
download
0
description
Transcript of konsep laba.pdf
![Page 1: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/1.jpg)
Modul Seri 12 : Teori Akuntansi
LABA
Disusun Oleh :
Drs. Bambang Mudjiono, Ak, MM
PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVESITAS MERCUBUANA UNIVESITAS MERCUBUANA UNIVESITAS MERCUBUANA UNIVESITAS MERCUBUANA
JAKARTA 2009
![Page 2: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/2.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
KONSEP LABA
Laba (Income)
Makna income dalam konteks perpajakan dapat berbeda atau bahkan berbeda dengan
makna income dalam akuntansi atau pelaporan keuangan. Dalam perpajakan, income dimaknai
sebagai jumlah kotor sehingga diterjemahkan sebagai penghasilan sebagaimana digunakan
dalam Standar Akuntansi Keuangan. Dalam teori akuntansi, istilah income pada umumnya
dimaknai sebagai jumlah bersih sehingga istilah laba lebih menggambarkan apa yang
dimaksud income dalam buku-buku tersebut. Laba dalam teori akuntansi biasanya lebih
menunjuk pada konsep yang oleh FASB disebut dengan laba komprehensif. Laba komprehensif
dimaknai sebagai kenaikkan aset bersih selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik.
Tujuan Pelaporan Laba
Dalam kenyataannya, para pemakai mempunyai konsep laba dan model pengambilan
keputusan yang berbeda-beda. Apapun pengertian dan cara pengukurannya, laba akuntansi
dengan berbagai interpretasinya diharapkan dapat dipergunakan antara lain sebagai:
a. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang
diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi (rate of return on invested
capital).
b. Pengukuran prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.
c. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
d. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara.
e. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik.
f. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang.
g. Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
h. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
i. Dasar pembagian dividen.
Konsep Laba Konvensional
Teori tentang laba masih harus dikembangkan dan dimantapkan agar dicapai
interpretasi yang tepat secara intuitif maupun ekonomik sehingga angka laba akuntansi
mempunyai manfaat yang tinggi khususnya bagai investor dan kreditor. Laba akuntansi
mempunyai beberapa kelemahan:
![Page 3: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/3.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
a. Laba akuntansi belum didefinisi secara semantik dan jelas sehingga laba tersebut
secara intuitif dan ekonomik bermakna.
b. Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang saham biasa
atau residual.
c. Prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) sebagai pedoman pengukuran laba
masih memberi peluang untuk terjadinya ketaktaatasasan (inkonsistensi)
antarperusahaan.
d. Karena didasarkan pada konsep kos historis, laba akuntansi secara umum belum
memperhitungkan pengaruh perubahan daya beli dan harga.
e. Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, investor dan kreditor
memandang informasi selain laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebih
bermanfaat sehingga ketepatan laba akuntansi belum menjadi tuntutan yang
mendesak.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus
dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat
(useful dan bermakna (meaningful) sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha untuk
menjawab pertanyaan apakah yang harus direpresentasi oleh laba. Pemaknaan laba secara
semantik akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik yaitu pengukuran dan
penyajiannya.
Pengukur Kinerja
Tujuan pengukuran kinerja adalah mensyiratkan bahwa laba perioda (earnings)
dimaknai sebagai informasi tentang kinerja masa lalu yang meliputi daya melaba (earning
power), akuntabilitas, dan efisiensi. Daya melaba dan efisiensi merupakan konsep yang saling
berkaitan. Dalam akuntansi, laba dimaknai dan diinterpretasi sebagai pengukur efisiensi oleh
investor dalam bentuk kembalian atas investasi (return on investment atau ROI). Bagi
manajemen, efisiensi dapat diinterpretasi sebagai pengukur efisiensi penggunaan sumber daya
dalam bentuk kembalian atas aset (return on assets atau ROA). Bagi kreditor, efisiensi dapat
ditunjukkan dengan tingkat bunga (return on loan atau ROL).
Jadi, laba dapat merepresentasi kinerja efisiensi karena laba menentukan ROI, ROA,
dan ROL sebagai pengukur efisiensi. Karena kegiatan usaha sangat kompleks, laba dipandang
cukup komprehensif untuk merepresentasi pengukur efisiensi.
![Page 4: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/4.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
Makna Laba
Pemaknaan laba sebagai pengukur efisiensi, konfirmasi harapan investor, dan estimator
laba ekonomik merupakan gagasan-gagasan untuk menemukan definisi (konsep atau makna)
laba yang tepat untuk tujuan akuntansi. Secara semantik, belum terdapat kesepakatan tentang
makna laba yang mantab yang menjadi basis akuntansi dalam jangka panjang. Laba didefinisi
sebagai perubahan/kenaikan ekuitas atau aset bersih atau kemakmuran bersih pemilik
(pemegang saham) dalam suatu perioda yang berasal dari transaksi operasi dan bukan
transaksi modal (setoran dari dan distribusi ke pemilik).
Laba adalah kenaikan aset dalam suatu periode akibat kegiatan produktif yang dapat
dibagi atau didistribusi kepada kreditor, pemerintah, pemegang saham (dalam bentuk bunga,
pajak, dan dividen) tanpa mempengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham.
Dari berbagai pengertian laba di atas, dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual
mempunyai karakteristik umum sebagai berikut:
a. Kenaikan kemakmuran (wealth atau well-offness) yang dimiliki atau dikuasai suatu
entitas. Entitas dapat berupa perorangan/individual, kelompok individual, institusi,
badan, lembaga, atau perusahaan.
b. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (periode) sehingga harus diidentifikasi
kemakmuran awal dan kemakmuran akhir.
c. Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai
kemakmuran asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
Kemakmuran dapat berupa aset bersih, aset, modal pemegang saham, kekayaan,
investasi, sumber daya ekonomik, uang, atau apapun yang bernilai uang atau yang dapat dinilai
dengan uang.
Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik
Salah satu bentuk penjabaran makna laba secara sintaktik adalah mendefinisi laba
sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Masalah teoretis
pendapatan dan biaya adalah definisi dan pengukuran dalam arti luas. Definisi merupakan
masalah pada tataran semantik. Pengukuran dalam arti luas yang meliputi pengakuan, saat
pengakuan, dan prosedur pengakuan ditambah cara mengungkapkan (disclosures) merupakan
masalah pada tataran sintaktik. Bila laba didefinisi sebagai pendapatan dikurangi biaya,
masalahnya adalah kapan laba timbul sehingga harus diukur dan diakui? Paralel dengan
masalah pengukuran pendapatan, terdapat dua kriteria atau pendekatan dalam pengukuran
![Page 5: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/5.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
laba yaitu pendekatan transaksi (transactions approach) dan pendekatan kegiatan (activities
approach).
Kos Historis
Kos historis merupakan jumlah rupiah sepakatan atau harga pertukaran yang telah
tercatat dalam sistem pembukuan. Kos historis dipilih biasanya karena kos tersebut objektif dan
dapat diuji kebenarannya (verifiable). Masalah kos historis hendaknya dibedakan dengan skala
rupiah nominal.
Kos Sekarang
Kos sekarang atau kos pengganti atau kos masukan sekarang (current input cost)
menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh
unit usaha untuk memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau penggantinya yang
setara (ekuivalennya). Harga pertukaran harus ditentukan dari pasar barang yang sekarang
digunakan kesatuan usaha (input market) sehingga harga pertukaran akan menggambarkan
dengan tepat nilai aset bersangkutan.
Pengukuran Laba dengan Mempertahankan Kapital
Adanya tiga faktor penentu nilai kapital (jenis, skala, dan dasar penilaian) yang saling
berinteraksi menimbulkan berbagai macam pendekatan atau basis penilaian kapital. Tiap
pendekatan sebenarnya merefleksi kombinasi antara ketiga faktor yang dipertimbangkan.
Pendekatan yang dimaksud di sini adalah cara atau prosedur untuk mendapatkan
jumlah rupiah kapital dan laba. Berbagai pendekatan penilaian kapital dan implikasinya
terhadap penentuan laba antara lain adalah:
1. Kapitalisasi aliran kas harapan (capitalization of expected cash flows).
2. Penilaian pasar atas aset bersih perusahaan (market valuation of the firm).
3. Setara kas sekarang (current cash equivalent).
4. Harga masukan historis (historical input prices).
5. Harga masukan sekarang (current input prices).
6. Pemertahanan daya beli konstan (maintenance of constant purchasing power).
![Page 6: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/6.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
Harga Masukan Historis
Penilaian atas dasar harga masukan dilandasi oleh gagasan bahwa kapital dapat
dikatakan telah dipertahankan apabila asset pada akhir periode (dinilai dengan harga masukan)
sama dengan asset pada awal periode (juga dinilai dengan harga masukan).
Penilaian ini memandang kapital sebagai kapital fisis. Laba diukur berdasarkan selisih
asset bersih awal dan akhir periode yang masing-masing dinyatakan dalam cost historisnya.
Hasil akan sama dengan laba yang dihitung sebagai selisih pendapatan dan biaya. Hal inilah
yang dianut oleh akuntansi konvensional. Jadi, akuntansi konvensional sebenarnya juga
menganut konsep pemertahanan kapital. Hanya dalam hal ini cost historis digunakan untuk
mengukur kapital yang harus dipertahankan.
Harga Masukan Sekarang
Penilaian ini pada dasarnya dalah sama dengan harga masukan historis kecuali bahwa
dalam pendekatan ini menilai komponen-komponen kapital awal dan akhir dengan cost
masukan sekarang atau cost pengganti pada saat itu.
Prediktor Aliran Kas ke Investor
Investor dan kreditor menjadi pihak utama yang dituju dalam pelaporan keuangan,
perekayasa berteori bahwa investor dan kreditor berkepentingan dengan aliran kas yang masuk
ke mereka atas investasinya. Hal ini dinyatakan dalam tujuan pelaporan keuangan FASB
sebagai berikut :
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan
kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai jumlah, saat
terjadi, dan ketakpastian penerimaan kas mendatang dari dividen atau bunga
pemerolehan kas mendatang dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas
atau pinjaman.
Penjelasan diatas memberikan isyarat bahwa harus ada hubungan logis antara laba
(earnings) dan aliran kas ke investor dan kreditor. Hubungan ini akan membantu investor dan
kreditor dalam mengembangkan model untuk memprediksi aliran kas ke mereka guna menilai
investasi atau kapitalnya.
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen menuntut adanya kontrak-kontrak internal yang memerlukan
![Page 7: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/7.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
berbagai tingkat laba akuntansi sebagai unsur kesepakatan. Jadi, secara pragmatik, laba
akuntansi memang digunakan oleh manajemen. Hal ini memberi indikasi bahwa laba akuntansi
bermanfaat untuk kepentingan atau kontrak internal.
Teori Pasar Efisien
Hubungan antara informasi dan harga saham dibahas dalam konteks yang disebut
efisiensi pasar (market efficiency) atau hipotesis pasar efisien (efficiency market hypothesis).
Beaver (1989) mendefinisi efisiensi pasar sebagai berikut :
A secure market is said to be efficient with respect to an information system if and only if
the prices act as if everyone observes the signals from that information system. In the
other words, prices act as if there is a universal knowledge of that information. If prices
have this property, they “fully reflect” the information system.
Efisiensi pasar juga berkaitan dengan kecepatan suatu signal dicerna dan ter-refleksi
dalam harga saham. Jones (1998) menegaskan sebagai berikut :
An efficiency market is one in which the prices of all securities quickly and fully reflect all
available information about the asset.
Kedua definisi diatas menunjukkan bahwa efisiensi pasar harus dikaitkan dengan sistem
informasi yaitu mekanisme penyediaan informasi dengan segala regulasi yang berlaku dalam
lingkup beroperasinya pasar modal. Sistem informasi menghasilan sehimpunan informasi bagi
pelaku pasar untuk menentukan harga saham.
Bentuk Efisiensi Pasar
• Bentuk Lemah. Pasar adalah efisien dalam bentuk lemah jika harga sekuritas
merefleksi secara penuh informasi harga dan volume sekuritas masa lalu (yang
biasanya tersedia secara publik).
• Bentuk Semi-kuat. Pasar adalah efisien dalam bentuk semi-kuat jika harga sekuritas
merefleksi secara penuh semua informasi yang tersedia secara publik termasuk
data statemen keuangan.
• Bentuk Kuat. Pasar adalah efisien dalam bentuk kuat jika harga sekuritas merefleksi
secara penuh semua informasi termasuk informasi privat atau dalam (inside
information)yang tidak dipublikasi atau off-the records.
![Page 8: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/8.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
Laba dan Teori Entitas
Konsep kesatuan usaha mempunyai implikasi terhadap pengertian pendapatan, biaya,
dan laba. Teori entitas atau ekuitas yang banyak dibahas dalam literature teori akuntansi adalah
:
1. Entitas usaha bersama (enterprise theory)
2. Entitas usaha atau bisnis (business entity theory)
3. Entitas Investor (investor theory)
4. Entitas Pemilik (proprietary/stockholder theory)
5. Entitas Pemilik Residual (residual proprietary/stockholder theory)
6. Entitas pengendali (commander theory)
7. Entitas dana (fund theory)
Teori entitas selalu dikaitkan dengan partisipan dalam kegiatan ekonomik yaitu manajer,
karyawan, investor, kreditor, pemerintah, dan entitas lain yang terlibat.
Entitas Usaha Bersama
Kesatuan yang menjadi pusat perhatian akuntansi adalah kegiatan usaha bersama yang
melibatkan berbagai pihak sebagai bagian dari kegiatan ekonomik. Semua partisipan
menanggung segala skpek kegiatan bersama sehingga mereka disebut secara bersama
sebagai pemegng pancang (stakeholders) yang terdiri atas manajer, karyawan, pemegang
saham, kreditor, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
Entitas Usaha atau Bisnis
Teori entitas ini mendasari konsep dasar kesatuan usaha dimana perusahaan dipandang
sebagai orang atau badan yang berdiri sendiri, serta terpisah dari investor, kreditor, dan pihak
eksternal lainnya. Jadi perusahaan dipersonifikasi sehingga ia seakan-akan dapat melakukan
transaksi dan kegiatan (tentu saja melalui manajemen dan karyawan).
Karena teori kesatuan usaha memandang penyedia dana sebagai pihak luar, pemegang
saham dan kreditor tidak dibedakan dan keduanya dipandang sebagai pemegang ekuitas
(equityholders) sehingga persamaan akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Asset = Ekuitas
Karena pemegang saham sama kedudukannya dengan kreditor, utang atau kewajiban
merupakan keharusan (obligation) kesatuan usaha kepada kreditor bukan keharusan
pemegang saham.
![Page 9: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/9.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
Entitas Investor
Investor disini adalah investor dalam arti luas yaitu kreditor (jangka panjang) dan
pemegang saham (preferen dan biasa). Jadi, investor adalah penyedia dana utama
perusahaan.
Persamaan akuntansinya dapat dinyatakan sebagai berikut :
Asset - utang jangka pendek = ekuitas investor
Dengan sudut pandang ini, laba kemudian didefinisi sebagai jumlah rupiah yang menjadi hak
investor.
Entitas Pemilik
Teori entitas ini memandang pemegang saham (biasa dan istimewa) sebagai pemilik
(proprietor) dan menjadi pusat perhatian akuntansi. Kreditor dianggap sebagai pihak luar.
Pemegang saham tetap menjadi mitra manajemen.
Teori ini dapat dinyatakan dalam persamaan akuntansi berikut :
Asset - Kewajiban = Ekuitas
Entitas pemilik Residual
Konsep entitas ini memandang pemegang saham biasa (residual equity) sebagai pusat
perhatian akuntansi. Pendekatan ini sebenarnya tidak berbeda dengan sudut pandang pemilik
(proprietary concept). Hanya dalam pendekatan ini, pemilik adalah pemegang saham biasa.
Pemegang saham istimewa dianggap pihak luar sehingga dividen untuk mereka dipandang
sebagai biaya.
Persamaan akuntansi untuk merefleksikan konsep ini adalah sebagai berikut :
Asset - Ekuitas spesifik = Ekuitas Residual
Entitas Pengendali
Konsep ini tidak secara langsung berkaitan dengan makna laba tetapi lebih berkaitan
dengan penyajian data akuntansi secara keseluruhan. Implikasi konsep ini tidak berbeda
dengan implikasi konsep kesatuan usaha karena kemampuan mengendalikan sumber
ekonomik lebih penting daripada pemilikan.
Dengan teori ini, sudut pandang akuntansi adalah manajemen puncak sebagai pengendali
bukan pemilik sehingga neraca dipandang sebagai statemen tentang sumber dan penggunaan
dana yang menunjukkan pertanggungjelasan (accountability) manajemen.
![Page 10: konsep laba.pdf](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081813/55cf9da8550346d033ae98d6/html5/thumbnails/10.jpg)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs Bambang Mudjiono, Ak., MM
TEORI AKUNTANSI
Entitas Dana
Dana dapat diartikan sebagai kas (uang), asset likuid, atau sumber keuangan (financial
resources) yang dapat digunakan untuk mendanai kegiatan, program, atau projek dalam rangka
mencapai tujuan tertentu (spesifik).
Teori ekuitas dana dapat dinyatakan dalam persamaan akuntansi berikut :
Asset = pembatasan penggunaan asset
Bila suatu unit pemerintahan mengelola keuangan Negara yang dilaksanakan melalui
APBN/D, special regulations, restrictions, or limitations biasanya diwujudkan terutama dalam
bentuk anggaran (APBN atau APBD sesuai dengan tingkat unit kepemerintahan).
Persamaan akuntansi dana pada awal dan akhir periode kemudian dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Asset likuid (financial resources) = saldo dana (fund balance)
Penyajian Laba
Masalah konseptual yang erat kaitannya dengan penyajian adalah pemisahan pelaporan
pos-pos transaksi operasi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos
operasi dalam arti luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba-
rugi sedangkan pos-pos yang jelas-jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui
statemen laba ditahan atau statemen perubahan ekuitas.