Konsep-Konsep Dasar Biologi Sel
-
Upload
pipit-yogantari -
Category
Documents
-
view
1.087 -
download
64
Embed Size (px)
Transcript of Konsep-Konsep Dasar Biologi Sel

MAKALAH BIOLOGI
KONSEP-KONSEP DASAR BIOLOGI SEL
KELOMPOK I PIPIT YOGANTARI 100321400858USWATUL MUNAWAROH100321400874AVIV ASMARA KHAHAR 100321400884
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKASEPTEMBER, 2010

PENDAHULUAN
Biologi sel juga sering dikenal dengan sitologi, merupakan salah satu cabang biologi
yang memusatkan perhatiannya kepada gejala kehidupan yang tejadi pada tingkat sel. Sel tidak
saja sebagai satuan fungsional terkecil dari kehidupan, tetapi sekaligus sel dapat menjadi satuan
struktural suatu organisme tersebut. Semua aktivitas kehidupan dapat dilakukan oleh sel. Oleh
karena itu dengan mempelajari kehidupan sel sangat membantu dalam memahami masalah
kehidupan pada umumnya.
Ide penggunaan lensa cembung (konveks) untuk pengamatan objek biologi yang tidak
terjangkau dengan mata telanjang telah dimulai sejak 600 tahun sebelum masehi (SM). Euclid,
590 SM mempelajari sifat refleksi dari benda-benda dengan permukaan cembung. Seneca, pada
tahun 65 melaporkan bahwa gelas yang diisi air mampu membantu mata untuk melihat benda
yang tidak bisa diamati dengan mata biasa. Da Vinci, pada tahun 1485 merintis pengembangan
visualisasi sel. Pada tahun 1665 Robert Hooke ahli botani Inggris mampu menunjukkan sel
gabus dengan menggunakan lensa pembesar. Marcello Malpihgi, ahli astronomi Italia, dengan
kemahirannya menggunakan alat pembesar, menemukan kopus kulum darah. Jans dan Isharias
Jenssen pada tahun 1590 menyusun 2 lensa cembung pada satu tabung. Kemudian berdasarkan
pengalaman ini, pada tahun 1674 Antonie van Leeuwenhoek berhasil menyusun mikroskop
yang lebih baik.
Gb. Mikroskop ciptaan Robert Hooke

Gb. Sayatan sel gabus
Hasil penemuan tentang sel itu sampai pada puncaknya saat lahir teori sel yang
dirumuskan secara terpisah oleh dua orang pada waktu berbeda.
Pertama : Scileiden pada tahun 1838. Ahli Botani (Jerman)
Kedua : Schwann pada tahun 1939. Ahli Zoologi (Jerman)
Menurut Schwann , “ All organized bodies composed of essentially similiar part, namely, of
cell”.

SELL
Sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional bagi semua organisme hidup. Sel
memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu menyimpan informasi,
menterjemahkan informasi untuk mensintesis molekul sel, serta menggunakan sumber energi
untuk melakukan kegiatan. Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang
secara struktural berbeda, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik contohnya pada
bakteri dan arkhae. Sel eukariotik contohnya tumbuhan, hewan, jamur, dan protista.
Gb. Sel prokariotik dan eukariotik
Sel Prokariotik dan Eukariotik
Perbedaan utama antara sel prokariotik dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata
prokariota berasal dari bahasa Yunani pro yang artinya sebelum dan karyon yang artinya
karnel, yang disini disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus. Materi genetik
DNA terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi tidak ada membran
yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya. Sebaliknya sel eukariotik (Yunani, eu
yang berarti sebenarnya, dan karyon) memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh

selubung nukleus. Seluruh daerah diantara nukleus dan membran yang membatasi sel
disebut sitoplasma. Sitoplasma ini terdiri atas medium semi cair yang disebut sitosol, yang
di dalamnya terletak organel-organel yang mempunyai bentuk dan fungsi terspesialisasi,
sebagian besar organel tersebut tidak terdapat pada sel prokariotik.
Perbedaan selanjutnya antara prokariotik dan eukariotik adalah ukurannya.
Prokariotik contohnya sel bakteri memiliki diameter 0,1-10 µm, kira-kira sepuluh kali lebih
besar daripada mikoplasma. Sedangkan eukariotik 10-100 µm. Contoh yang paling mudah
adalah sel tumbuhan dan sel hewan.
Gambar sel hewan
secara umum ini merupakan gabungan dari seluruh struktur yang paling sering ditemukan
dalam sel hewan. Di dalam sel terdapat beragam komponen yang disebut organel (organ-
organ kecil) yang sebagian besar diselubungi oleh membran. Organel yang paling menonjol
dalam sel hewan biasanya adalah nukleus. Kromatin dalam nukleus terdiri atas DNA, yang
membawa gen, bersama-sama dengan protein. Kromatin ini sebenarnya merupakan
kumpulan struktur terpisah yang disebut kromosom, yang tampak sebagai unit terpisah
hanya ada sel yang sedang membelah. Bagian-bagian pada kromatin dalam nukleus yang
saling bersambugan ialah satu atau lebih nucleoli.

Gambar sel tumbuhan
secara umum mengungkapkan
kesamaan dan perbedaan antara
sel tumbuhan dan sel hewan.
Seperti sel hewan, sel tumbuhan
dikelilingi oleh membran plasma
dan nucleus, ribosom, RE,
apparatus golgi, mitokondria,
peroksisom, dan mikrofilamen,
serta mikrotubula. Akan tetapi sel tumbuhan juga mengandung sekumpulan organel terbungkus
membran yang disebut plastid. Jenis plastid yang paling penting ialah kloroplas yang
melaksanakan fotosintesis.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No Bagian Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Membran plasma Ada Ada
2 Dinding sel Ada Tidak ada
3 Nukleus Ada Ada
4 Sitoplasma Ada Ada
5 RE Ada Ada
6 Ribosom Ada Ada
7 Badan Golgi Ada Ada
8 Lisosom Ada Ada
9 Mitokondria Ada Ada
10 Kloroplas Ada Tidak ada
11 Vakuola Ada Tidak ada

12 Sentriol Tidak ada Ada
13 Sentrosom Tidak ada Ada
14 Plastida Ada Tidak ada
SEL SEBAGAI SATUAN STRUKTUR BENDA HIDUP
Tak dapat disangkal setiap sel itu hidup, tetapi masing-masing dikhususkan untuk
melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu baginya. Jadi
setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi–fungsi yang tidak dapat
dilakukan sendiri. Sebagai contoh, sel saraf dengan cepat meneruskan sinyal listrik ke dalam
tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan oksigen yang
amat diperlukan, tanpa oksigen sel saraf itu mati.
Meskipun tipe sel bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk
dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel (walau tidak perlu semuanya). Tujuan utama bab
ini adalah mempelajari yang paling menonjol diantara sifat-sifat ini.
1. Membran plasma
Satu sifat sel yang universal adalah membrane pembatas di luar. Membran sel ini
berguna sebagai interfase antara mesin-mesin di bagian dalam sel dan fluida cair yang
membasahi semua sel. Membran sel demikian tipisnya sehingga hanya dapat
divisualisasikan dengan pembesaran tinggi yang dapat dicapai menggunakan mikroskop
electron.
Analisis kimiawi menyatakan bahwa membrane mengandung kira-kira 50% lipid dan
50% protein. Lipid terutama merupakan fosfolipid dan koestrol. Fosfolipid adalah adalah
molekul-molekul amfifilik, artinya setiap molekul mengandung “kepala” hidrofilik dan
“ekor” hidrofobik.

2. Dinding Sel
Dinding sel hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Padas sel muda dinding selnya tersusun
dari pectin, sedangakan pada sel dewasa
bersifat kaku, tersusun atas polisakarida
berupa selulosa dan pectin.
Pada dinding sel terdapat bagian yang tidak
menebal berupa lubang yang disebut noktah.
Melalui noktah ini terjadi hubungan
sitoplasma sel satu dengan sel yang lain.
Hubungan tersebut dinamakan
plasmodesmata, berupa juluran-juluran
plasma, serta menjadi pintu keluar masuknya
zat. Fungsi membran sel adalah menjaga bentuk sel, menjaga sel dari pengaruh mekanis dari
luar.

3. Nukleus
Nukleus dibatasi oleh sepasang membran (membran ganda). Membran ini merupakan
bilayer lipid dengan protein terkait. Selubung yang terbentuk itu tidak sinambung, tetapi
mengandung pori-pori. Hal ini memungkinkan bahan-bahan berlalu-lalang dari nucleus.
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik. Nukleus
berdiameter 5µm. Dalam nukleus, DNA di organisir bersama dengan protein menjadi materi
yang disebut kromatin. Fungsi : Pusat pengendalian sel, mensintesis komponen
ribosom,mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma.
4. Sitoplasma
Berbentuk cairan semitransparan
dan kental. Mengandung berbagai
jenis senyawa organik dan
anorganik. Di dalam sitoplasma
terjadi berbagai macam reaksi kimia

(proses hidup). Sitoplasma dilengkapi dengan organela seperti mitokondria, RE, ribosom,
kloroplas dll.
5. Mitokondria
Mitokondria panjangnya ± 1-10µm. Mitokondria dibangun oleh selubumg yang terdiri
dari 2 membran yaitu membran luar halus dan membran dalam berlekak-lekuk yang disebut
krista. Krista membuat membran dalam mitokondria mempunyai permukaan luas sehingga
bisa meningkatkan produktivitas respirasi sel. Hal ini merupakan salah satu contoh korelasi
antara struktur dan fungsi
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 ruang yaitu :
1. Ruang intermembran
Merupakan ruangan yang sempit di antara membran luar dan membran dalam.
Membran luar dapat dilalui semua molekul kecil dan tidak dapat dilalui protein dan
molekul besar.
2. Matriks mitokondria
Merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam. Beberapa langkah
metabolism terjadi dalam matriks. Protein yang berperan dalam respirasi, termasuk
enzim pembuat ATP, di buat di membran dalam.
6. Kloroplas
Berbentuk lensa berukuran 2µ x 5µm,ditemukan dalam daun. Kloropas mengandung
pigmen-pigmen,yang paling utama yaitu klorofil. Fungsi : Tempat terjadinya fotosintesis.

Batas luar membran melingkupi matriks yang dinamakan stroma dan suatu sistem membran
yang meluas. Membran dalam terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala
lamela ini membesar sehingga terbentuk gelembung pipih terbungkus membran dan
dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan, mirip koin. Tumpukan tilakoid
dinamakan grana.
7. Ribosom
Ribosom mempunyai fungsi dalam sintesis protein. Ribosom membangun protein dalam
dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi
dalam sitosol dan protein yang diciptakan akan
berfungsi didalam sitosol contohnya enzim-enzim yang
mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat
didalam sitosol. Sedangkan ribosom terikat terletak
pada bagian luar jalinan membran yang disebut
reticulum endoplasmik dan umumnya protein yang
dibuat dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam membran, pembungkus organel tertentu
seperti lisososm atau dikirim keluar sel. Ribosom bebas dan terikat secara struktural identik
dan dapat saling bertukar tempat, dan selnya dapat menyesuaikan jumlah relatif dari masing-
masing jenis ribosom begitu metabolismnya berubah.

8. Retikulum Endoplasma
R.E terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne. Terdapat
R.E yang struktur dan fungsinya berbeda
1. R.E Halus
RE halus permukaannya tidak ditempeli ribosom. Sel hati merupakan salah satu
contoh peran RE halus dalam metabolism karbohidrat. Sel hati menyimpan
karbohidrat dalam bentuk glikogen, suatu polisakarida. Hidrolisis glikogen
menyebabkan pelepasan glukosa dari sel hati, yang penting dalam pengaturan
konsentrasi gula dalam darah. Akan tetapi produk pertama hidrolisis glikogen
adalah glukosa fosfat, suatu bentuk ionic gula yang tidak apat keluar dari sel dan
memasuki darah. Enzim dalam membrane RE halus sel hati membuang fosfat dri
glukosa yang kemudian dapat meninggalkan selnya.
Fungsi : Sintesis lipid, membantu menawarkan obat dan sel racun dalam sel hati.
2. R.E Kasar
Disebut RE kasar karena permukaannya diselubungi oleh banyak ribosom sehingga
membrane ribosom kelihatan seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah
tempat sintesis protein. Protein yang disintesis pada ribosom yang melekat pada RE
biasanya ditujukan untuk luar sel.
Fungsi : mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel
dengan sitoplasma.

8. Badan Golgi
Merupakan tumpukan kantong pipih atau sisterne. Badan golgi berperan dalam
memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh RE, berperan dalam proses sekresi
(pengeluaran zat sisa) sel dan membentuk lisosom. Badan golgi memiliki polaritas yang
jelas, membran-membran sisterne pada
ujung-ujung berlawanan merupakan suatu
tumpukan yang berbeda ketebalan dan
komposisi molekulernya. Kedua kutub
tumpukan golgi disebut muka cis dan
muka trans; yang masing-masing
bertindak sebagai bagian penerima dan
pengirim. Badan golgi ini menerima
vesikula transpor serta produk yang
dikandungnya. Materi yang diterima dari
RE dimodifikasi dan disimpan dalam badan golgi dan akhirnya dikirim ke permukaan sel
atau tujuan lainnya.
9. Lisosom
Organela berbentuk kantung yang berisi enzim pencernaan yang disebut enzim lisosim.
Enzim lisosom bekerja sangat baik dalam lingkungan asam kira-kira pada pH 5. Membrane
lisosom mempertahankan pH rendah ini dengan cara memompakan ion hydrogen dari sitosol
ke dalam lumen lisosom. RE dan badan golgi umumnya bekerja sama dalam memproduksi
lisosom yang mengandung enzim aktif. Lisosom berperan dlm pencernaan intrasel . Jika
lisosom pecah, maka enzim di dalamnya akan keluar dan mencerna/menghancuran organela
sel. Akibatnya sel akan mati.

10. Peroksisom
Peroksisom merupakan ruangan metabolisme khusus yang di lengkapi oleh membran
tunggal. Mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen
sehingga dapat menghasilkan zatg berbahaya (H2O2). Berperan dalam perubahan lemak
menjadi karbohidrat.
11. Vakuola
Merupakan organel sitoplasmik yang berisi cairan. Merupakan tempat penyimpanan
bahan makanan bagi sel tumbuhan,juga sebagai tempat penimbunan bahan buangan dan juga
bahan organik seperti protein

12. Mikrofilamen
Merupakan serat tipis panjang yang berdiameter 5-6µm. Terdiri dari protein yang disebut
aktin. Berperan dalam sitem pergerakan sel,khususnya sebagai alat kontraksi sel otot. Hampir
Semua sel eukariotik memiliki mikrofilamen.
13. Filamen Intermediet
Filamen intermediet adalah serat sitoplasmik yang panjang dengan diameter sekitar 10
nm. Disebut intermediet karena diameternya lebih besar daripada diameter mikrofilamen
(6nm) dan lebi kecil dari diameter mikrotubula (25 nm) dan filament “tebal” (15 nm) pada
serat otot kerangka.
Telah dibedakan lima macam filament intermediet. Masing-masing dibangun oleh satu
atau lebih protein yang amat khas bagi tipe filament tersebut. Walau kimianya beragam,
semua filament intermediet tampaknya memainkan peranan yang sama dalam sel. Hal ini
untuk mengadakan kerangkan penunjang di dalam sel. Sebagai contoh, nucleus sel
epithelium (seperti sel kulit) tetap letaknya karena jarring berbentuk keranjang dari filament
intermediet.
Filamen intermediet terdapat dalam semua tipe sel otot yang fungsinya mengikat bagian-
bagian kontraktil sel pada tempat yang tetap. Sel saraf mempunyai sambungan yang panjang,
dinamai akson, yang menjadi jalan bagi impuls saraf. Akson beberapa sel saraf berjuta-juta
kali lebih panjang daripada diameternya. Walau bentuknya yanglemah ini, akso tidak mudah
dicabik-cabik, karena kekuatan yang diberikan oleh filament intermediet yang memadat di
dalam sitoplasmanya.
14. Mikrotubula
Mikrotubula adalah silinder protein yang dapat ditemukan dalam sitoplasma semua sel
eukariotik dan berdiameter 25µm. Setiap molekul tubulin terdiri atas dua subunitpolipetida
yang serupa yaitu α-tubulin dan β-tubulin. Memberi bentuk dan mendukung sel. Peranan
dalam pembelahan sel sangat penting.

15. Silia dan Flagela
Banyak sel memiliki perpanjangan seperti cemeti, baik yang pendek-pendek (silia)
maupun yang panjang-panjang (flagella). Pada mikrorganisme, silia dan flagella digunakan
untuk bergerak. Akan tetapi, banyak hewan mempunyai sel-sel bersilia untuk menghalau
bahan-bahan daripadanya saja. Sel-sel yang melapisi permukaan dalam pada trakea kita
bersilia.
Asal dan struktur silia dan flagella pada dasarnya sama. Masing-masing tumbuh dari
benda basal. Strukturnya sama dengan sentriol.
Silia atau flagella itu sendiri tidak saja mempunyai cincin luar dengan Sembilan
mikrotubula tetapi juga dua fibril tengah yang identik dengan mikrotubula dalam
konstruksinya. Pada silia dan flagella, perakitan keseluruhan hanya merupakan perpanjangan
membrane sel.
16. Sentriol
Berperan dalam pembelahan sel. Terdapat pada sitoplasma di dekat permukaan sebelah
luar nucleus. Pada beberapa sel,sentriol berduplikasi untuk membentuk benda basal silia dan
flagela

17. Diferensiasi
Telah kita ketahui bahwa benda hidup terdiri dari satu atau lebih sel. Alga hijau yang
mikrosopik Chlamdomonas merupakan organism bersel satu. Di dalam sel tunggalnya itu
terdapat peralatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai fungsi dalam kehidupan.
Terkadang, Chlamdomonas membelah dan membentuk dua individu yang sebelumya hanya
satu. Setiap sel menerima seperangkat lengkap pengendali nuklir yang terdapat pada sel
induknya. Sebelum pembelahan sel yang sebenarnya itu, setiap kromosom dalam nucleus
berganda. Kemudian selama proses pembelahan sel itu sendiri, kromosom diperbanyak
tersebut terpisah-pisah. Dengan ketepatan yang luar biasa, seperangkat lengkap berpindah ke
anak se masing-masing. Mitosis adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan proses
ini.
Dalam banyak hal diferensiasi terjadi sekali dan pada awal perkembangan. Sebagai
contoh, mungkin tidak ada diferensiasi lebih lanjut lagi dari sel-sel saraf setelah masa kanak.
Dalam kasus lain, diferensiasi berlanjut dalam seluruh kehidupan