Konsep Istirahat Tidur.ppt

23
“Konsep Istirahat Tidur” 08/06/22 1 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK Disusun Oleh : 1. Aftina Eka Rahmayanti 2. Dhenis Jayanti Aditami 3. Desi Yunitasari 4. Dwi Noviani 5. Erlina Puspita Indriyanti 6. Esterlita 7. Fransisca Hersi 8. Galih Kurniasari 9. Galuh Megaputri 10. Irna Latifatu Rohmah 11. Larmi 12. Puput Dwi Cahya Ambarwati 13. Reni Fidyawati 14. Rizkia Amanda 15. Rufa Yulita Herdiandari 16. Serniawati R. Dj. Oy. T 17. Siti Munawwaroh

description

Konsep Istirahat Tidur (Ketrampilan Dasar Praktik Klinik). Tidur ada 2 macam yaitu REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non-Rapid Eye Movement)

Transcript of Konsep Istirahat Tidur.ppt

Page 1: Konsep Istirahat Tidur.ppt

“Konsep Istirahat Tidur”

19/04/23 1"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Disusun Oleh :

1. Aftina Eka Rahmayanti

2. Dhenis Jayanti Aditami

3. Desi Yunitasari4. Dwi Noviani5. Erlina Puspita

Indriyanti6. Esterlita7. Fransisca Hersi8. Galih Kurniasari9. Galuh Megaputri

10. Irna Latifatu Rohmah11. Larmi12. Puput Dwi Cahya Ambarwati13. Reni Fidyawati14. Rizkia Amanda15. Rufa Yulita Herdiandari16. Serniawati R. Dj. Oy. T17. Siti Munawwaroh

Page 2: Konsep Istirahat Tidur.ppt

A. PengertianѮ Menurut Hidayat, 2008Menurut Hidayat, 2008

Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri atau melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan.

Ѯ Menurut Asmadi, 2008Menurut Asmadi, 2008Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup. Tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, terjadi perubahan proses fisiologis tubuh serta penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.19/04/23 2"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 3: Konsep Istirahat Tidur.ppt

B. Fisiologi Tidur

Fisiologi tidur Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur (Hidayat, 2008).

19/04/23 3"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 4: Konsep Istirahat Tidur.ppt

C. Jenis-jenis TidurPada hakikatnya tidur dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu :Tidur dengan gerakan bola mata cepat/ Tidur Paradoks

(Rapid Eye Movement – REM),Tidur dengan gerakan bola mata lambat

(Non-Rapid Eye Movement – NREM). (Asmadi, 2008).(Asmadi, 2008).

a.Tidur dengan gerakan bola mata cepat/ Tidur Paradoks

(Rapid Eye Movement – REM)Hal tersebut berarti tidur REM ini sifatnya nyenyak

sekali, namun fisiknya yaitu gerakan kedua bola matanya

bersifat sangat aktif.

19/04/23 4"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 5: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Tidur REM ditandai dengan mimpi, otot-otot kendur, tekanan darah bertambah, garakan mata cepat (mata cenderung bergerak bolak – balik), sekresi lambung meningkat, ereksi penis pada laki - laki, gerakan otot tidak teratur, kecepatan jantung dan pernapasan tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu dan metabolisme meningkat.

Apabila seseorang mengalami kehilangan tidur REM, maka akan menunjukkan gejala– gejala sebagai berikut :

•Cenderung Hiperaktif.Cenderung Hiperaktif.•Kurang dapat mengendalikan diri dan emosi Kurang dapat mengendalikan diri dan emosi

(emosinya labil).(emosinya labil).•Nafsu makan bertambah.Nafsu makan bertambah.•Bingung dan curiga.Bingung dan curiga.

19/04/23 5"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 6: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Ciri-ciri tidur REM sebagai berikut :۞ Biasanya disertai dengan mimpi aktif;۞Lebih sulit dibangunkan daripada tidur nyenyak

NREM;۞Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan;۞Fekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak

teratur;۞Pada otot porifer, terjadi beberapa gerakan yang

tidak teratur;۞Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat

irreguler, tekanan darah meningkat, sekresi gaster meningkat, dan metabolisme meningkat;

۞Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.

19/04/23 6"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 7: Konsep Istirahat Tidur.ppt

b. Tidur dengan gerakan bola mata lambat (Non-Rapid Eye Movement – NREM)

Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur NREM gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur.

Ciri-ciri tidur NREM antara lain : ۞ Mimpi berkurang / bisa juga tanpa mimpi;۞ Tekanan darah turun;۞ Kecepatan pernapasan turun;۞ Metabolisme turun; ۞ Gerakan bola mata lambat;۞ Individu dalam keadaan istirahat penuh.

19/04/23 7"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 8: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Tidur NREM memiliki empat tahap yang masing – masing tahap ditandai dengan pola perubahan aktivitas gelombang otak.

Keempat tahap tersebut yaitu :1). Tahap I

Tahap I merupakan tahap transisi dimana seseorang Tahap I merupakan tahap transisi dimana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Merupakan tahap transisi beralih dari sadar menjadi tidur. Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur antara bangun dan tidur dengan ciri: relaks, masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekuensi nafas dan nadi sedikit menurun, pada EEG terlihat terjadi penurunan voltasi gelombang - gelombang alfa, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama 5 menit.

19/04/23 8"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 9: Konsep Istirahat Tidur.ppt

2). Tahap II

Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurunmenurun. Tahap II ini ditandai dengan kedua bola mata berhenti bergerak, suhu tubuh menurun, tonus otot berlahan - lahan berkurang, serta kecepatan jantung dan pernapasan turun dengan jelas. Pada EEG timbul gelombang beta yang berfrekuensi 14 - 18 siklus/detik. Gelombang - gelombang ini disebut dengan gelombang tidur. Tahap II berlangsung sekitar 10 - 15 menit.sekitar 10 - 15 menit.

3). Tahap III

Pada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai karena tonus Pada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruhotot lenyap secara menyeluruh. Kecepatan jantung, pernapasan, dan proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi sistem saraf parasimpatis.Pada EEG memperlihatkan perubahan gelombang beta menjadi 1 - 2 siklus/detik. Seseorang yang tidur pada tahap III ini sulit untuk dibangunkan.sulit untuk dibangunkan.

19/04/23 9"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 10: Konsep Istirahat Tidur.ppt

4). Tahap IV

Tahap IV merupakan tahap tidur dimana seseorang berada Tahap IV merupakan tahap tidur dimana seseorang berada dalam keadaan rileks, jarang bergerak karena keadaan fisik dalam keadaan rileks, jarang bergerak karena keadaan fisik yang sudah lemah lunglai, sekresi gaster menurun, yang sudah lemah lunglai, sekresi gaster menurun, kecepatan jantung & pernapasan menurun, gerak bola kecepatan jantung & pernapasan menurun, gerak bola mata cepat, tonus otot menurun dan mata cepat, tonus otot menurun dan sulit dibangunkan. sulit dibangunkan. Denyut jantung dan pernapasan menurun sekitar 20 - 30%. Pada tahap ini dapat terjadi mimpi. Selain itu, tahap IV ini dapat memulihkan keadaan tubuh.

Selain keempat tahap tersebut, ada satu tahap lagi yakni tahap V. Tahap kelima ini merupakan tidur REM dimana setelah tahap IV seseorang masuk ke tahap V. Hal tersebut ditandai . Hal tersebut ditandai dengan kembali bergeraknya kedua bola mata yang dengan kembali bergeraknya kedua bola mata yang berkecepatan lebih tinggi dari tahap tahap sebelumnya.berkecepatan lebih tinggi dari tahap tahap sebelumnya.

Tahap V ini berlangsung sekitar 10 menit, dapat pula terjadi mimpi.

19/04/23 10"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 11: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Apabila seseorang mengalami kehilangan tidur NREM, maka akan menunjukkan gejala – gejala sebagai berikut :•Menarik diri, apatis dan respons menurun;Menarik diri, apatis dan respons menurun;•Merasa tidak enak badan;Merasa tidak enak badan;•Ekspresi wajah layu;Ekspresi wajah layu;•Malas bicara;Malas bicara;•Kantuk yang berlebihan.Kantuk yang berlebihan.

19/04/23 11

"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 12: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Sedangkan apabila seseorang kehilangan tidur kedua – duanya, yakni tidur REM dan NREM maka akan menunjukkan manifestasi sebagai berikut :•Kemampuan memberikan keputusan atau pertimbangan Kemampuan memberikan keputusan atau pertimbangan menurun.menurun.•Tidak mampu untuk konsentrasi ( kurang perhatian ).Tidak mampu untuk konsentrasi ( kurang perhatian ).•Terlihat tanda - tanda keletihan seperti penglihatan kabur, Terlihat tanda - tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.mual dan pusing.•Sulit melakukan aktivitas sehari – hari.Sulit melakukan aktivitas sehari – hari.•Daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi Daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi penglihatan atau pendengaran.penglihatan atau pendengaran.

(Asmadi, 2008)

19/04/23 12"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 13: Konsep Istirahat Tidur.ppt

D. FUNGSI TIDURFungsi tidur masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga bermanfaat di antaranya :•Untuk keseimbangan mental, emosional, Untuk keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. dan kesehatan. •Beradaptasi  terhadap rangsangan  yang Beradaptasi  terhadap rangsangan  yang dapat menimbulkan kecemasan.dapat menimbulkan kecemasan.•Memperbaiki ingatan.Memperbaiki ingatan.•Mempermudah mempelajari sesuatu serta Mempermudah mempelajari sesuatu serta dalam mengatasi masalah-masalah yang dalam mengatasi masalah-masalah yang sulit.sulit.•Relaksasi.Relaksasi.

19/04/23 13"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 14: Konsep Istirahat Tidur.ppt

E. KEBUTUHAN TIDUR RATA-RATA PER HARI

Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang dibutuhkan seseorang. Semakin tua usia, maka semakin sedikit pula

lama tidur yang dibutuhkan (Asmadi, 2008).

Pola Tidur Normal Berdasarkan Tingkat Perkembangan / Usia

Ѯ Bayi Baru LahirBayi Baru Lahir

Tidur 14-18 jam sehari, pernapasan teratur, gerak tubuh sedikit, 50% tidur NREM, banyak waktu tidurnya dilewatkan pada tahap III dan IV tidur NREM. Setiap siklus sekitar 45-60 menit.

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 14

Page 15: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Ѯ BayiBayi

Tidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur REMTidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola terbangun sebentar.

Ѯ ToddlerToddler

Tidur sekitar 10-11 jam sehari, 25% tidur REMTidur sekitar 10-11 jam sehari, 25% tidur REM, banyak tidur pada malam hari, terbangun dini hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun.

Ѯ Pra SekolahPra Sekolah

Tidur sekitar 11 jam sehari, 20% tidur REMTidur sekitar 11 jam sehari, 20% tidur REM, periode terbangun kedua hilang pada umur 3 tahun. Pada umur 5 tahun, tidur siang tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.

Ѯ Usia SekolahUsia Sekolah

Tidur sekitar 10 jam sehari, 18,5% tidur REMTidur sekitar 10 jam sehari, 18,5% tidur REM. Sisa waktu tidur relatif konstan.

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 15

Page 16: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Ѯ RemajaRemaja

Tidur sekitar 8,5 jam sehari, 20% tidur REMTidur sekitar 8,5 jam sehari, 20% tidur REMѮ Dewasa MudaDewasa Muda

Tidur sekitar 7-9 jam sehari, 20-25% tidur REM, 5-Tidur sekitar 7-9 jam sehari, 20-25% tidur REM, 5-10% tidur tahap I, 50% 10% tidur tahap I, 50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III – IV.

Ѯ Dewasa PertengahanDewasa Pertengahan

Tidur sekitar 7 jam sehari, 20% tidur REMTidur sekitar 7 jam sehari, 20% tidur REM, mungkin mengalami insomnia dan sulit untuk dapat tidur.

Ѯ Dewasa TuaDewasa Tua

Tidur sekitar 6 jam sehari, 20-25% tidur REMTidur sekitar 6 jam sehari, 20-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata berkurang kadang – kadang tidak ada. Mungkin mengalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur malam hari.

19/04/23 16"Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK

Page 17: Konsep Istirahat Tidur.ppt

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

UmurUmur

Semakin bertambah umur manusia semakin Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidurberkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.

PenyakitPenyakit

Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. kecemasan, dispnea. Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 17

Page 18: Konsep Istirahat Tidur.ppt

MotivasiMotivasi

Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur kualitas tidur seperti menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur.

EmosiEmosi

Suasana hati, marah, cemas dan stres Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.

LingkunganLingkungan

Lingkungan yang tidak kondusif Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 18

Page 19: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Obat – obatanObat – obatan

Penggunaan atau ketergantungan pada Penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat penggunaan obar-obat tertentu seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid.

Makanan dan minimumMakanan dan minimum

Pola dan konsumsi makanan yang Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak,mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.

Aktivitas. Aktivitas.

Kurang beraktivitas dan atau melakukan Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 19

Page 20: Konsep Istirahat Tidur.ppt

G. Gangguan Pada Waktu Tidur

Insomnia, Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya.

Narkolepsi,Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit mempertahankan keadaan terjaga/ bangun/ sadar. Penderita akan sering mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba.

SomnabulismeSomnabulisme atau disebut tidur berjalan.

EnuresaEnuresa atau ngompol

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 20

Page 21: Konsep Istirahat Tidur.ppt

Nocturia, Nocturia, merupakan suatu keadaan di mana

klien sering terbangun pada malam hari untuk

buang air kecil/BAK.

ApneaApnea tidak bernapas danMendengkur.

DeliriumDelirium Mengigau.

Sehubungan dengan gangguan penyakit seperti pain, anxiety dan dispneu.

Nightmares dan  Nightterros Nightmares dan  Nightterros (mimpi buruk)

Tidur dan stadium penyakitTidur dan stadium penyakit (digigit nyamuk tse-tse)

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 21

Page 22: Konsep Istirahat Tidur.ppt

DAFTAR PUSTAKA

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/konsep-dasar-istirahat-tidur.html

http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/

http://www.google.co.id/#hl=id&tbo=d&sclient=psy-ab&q=pengertian+istirahat+tidur&oq=pengertian+istirahat+tidur&gs_l=hp.3..0j0i8i30l5.35933352.35939070.4.35940951.26.18.0.1.1.1.1043.7754.2-7j3j4j2j1j1.18.0...0.0...1c.1.1r8kzbiKAJs&psj=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=cfa56c515347caa&bpcl=38897761&biw=1366&bih=596

Uliyah Musrifatul dan Azis Alimul Hidayat .A (2008) Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur, Salemba Medika, Jakarta

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 22

Page 23: Konsep Istirahat Tidur.ppt

19/04/23 "Istirahat Tidur", Tingkat IA, DIII Kebidanan, KDPK 23

ا IًرKْك MُشKْمMْكKْيQَلQَعTERIMA KASIH

and

BYE…BYE…