KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN...

23
KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902 Pembimbing: -Ir. Ispurwono Soemarno, M.Arch, Ph.D - Ir. Purwanita Setijanti, M.Sc, Ph.D Jurusan Arsitektur Bidang Keahlian Perumahan dan Permukiman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Indonesia

Transcript of KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN...

Page 1: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA

PADA AREA PENDIDIKAN

Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya

Septia Heryanti :: 3211201902

Pembimbing:

-Ir. Ispurwono Soemarno, M.Arch, Ph.D

- Ir. Purwanita Setijanti, M.Sc, Ph.D

Jurusan Arsitektur

Bidang Keahlian Perumahan dan Permukiman

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Indonesia

Page 2: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

PENDAHULUAN Latar Belakang

Rumah sewa: kebutuhan primer mahasiswa. Keberadaannya semakin berkembang tanpa

adanya kebijakan yang memadai dari pihak universitas atau pemerintah. Padahal, kelayakan

hunian mahasiswa dapat memberikan berbagai manfaat positif (Hassanain, 2008).

Muncul pertanyaan:

Aspek apa saja yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sewa mahasiswa?

Apakah hunian sewa mahasiswa di lokasi studi sudah layak?

Bagaimanakah konsep yang merepresentasikan hunian sewa mahasiswa yang layak dan

sederhana di area pendidikan?

Rumusan Masalah & Pertanyaan Penelitian

Kos ♂♀ Keputih @Rp 250ribu – 1 juta

Kos ♀Keputih @Rp 650ribu

Kos ♀Gebang @Rp 250ribu

Didapatkannya kriteria desain hunian sewa dari aspek-aspek yang berpengaruh

terhadap kelayakan hunian tersebut.

Diketahui kondisi kelayakan hunian sewa mahasiswa di lokasi studi.

Dirumuskan usulan konsep yang merepresentasikan hunian sewa mahasiswa

yang layak dan sederhana di area pendidikan.

Tujuan

Evaluasi hunian dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan

feed-back dari hunian yang ada saat ini, dan feed-forward untuk rancangan hunian

selanjutnya (Preiser, 1989 dalam Amole, 2008).

Page 3: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

DIAGRAM ALUR PENELITIAN

Pertanyaan Penelitian •Aspek apa saja yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sewa mahasiswa?

•Apakah hunian sewa mahasiswa di lokasi studi sudah layak?

•Bagaimanakah konsep yang menggambarkan hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan?

Pertanyaan

Penelitian

Kajian

Pustaka

Pengumpulan

Data

Analisa

Data

Penarikan

Kesimpulan

Kelayakan Hunian Sewa

berdasarkan Standar

Kelayakan Hunian Sewa

berdasarkan Preferensi Penghuni

Aspek yang penting bagi

mahasiswa

Aspek yang mempengaruhi tingkat

kepuasan mahasiswa +

Observasi & Kuesioner Awal

Kuesioner

Analisa Gap & Kuadran

Analisa Frekuensi Responden ♂

Responden ♀

Kesimpulan Penelitian •Aspek yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sewa mahasiswa adalah

•Kelayakan hunian sewa mahasiswa di lokasi studi berdasarkan standar dan preferensi penghuni

•Konsep hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan

Page 4: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

KAJIAN PUSTAKA

Kelayakan hunian berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi aspek

yang penting dalam penyelenggaraan sebuah rumah.

Hunian sewa bagi mahasiswa, dapat diartikan sebagai hunian yang oleh pemiliknya disewakan seluruh atau sebagian

unitnya kepada mahasiswa sebagai pihak pengguna atau konsumen (Nurdini, 2012).

Kepuasan atau satisfaction dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran dari celah antara keadaan penghuni

sebenarnya dan yang diidamkan (Galster, 1987 dalam Amole, 2008).

Sejumlah faktor sosial demografis yang dapat menentukan kepuasan hunian, seperti usia, tingkat

pendidikan, pendapatan, dan perubahan gaya hidup (Lu, 1999 dan Amole, 2009 dalam Tan, 2011).

Thomsen (2008) dalam penelitiannya tentang aspek kepuasan berhuni bagi mahasiswa menemukan

bahwa tinggal di dekat pusat kota dan dekat dengan tempat belajar merupakan aspek yang signifikan

dalam menentukan tingkat kepuasan. Ia juga menyatakan bahwa akan lebih bermanfaat apabila

penelitian tidak hanya menanyakan apakah penghuni sudah merasa puas/ tidak puas dengan kondisi

huniannya, tetapi juga fokus pada ketidaksesuaian antara preferensi dan kondisi aktual hunian.

Evaluasi kepuasan penghuni dapat dilihat dari karakteristik fisik bangunan (Amole, 2008).

Opoku (2010) menyarankan agar penelitian tentang preferensi dan pemilihan rumah dilakukan dengan

mengintegrasikan faktor sosial dan psikologis dengan aspek fungsional rumah.

Beberapa faktor lain yang mempengaruhi preferensi hunian sewa mahasiswa berdasarkan Oppewal dkk

(2005) diantaranya adalah pemisahan hunian laki-laki dan perempuan, pemisahan hunian berdasarkan

jurusan, penggunaan toilet dan shower secara bersama-sama, dan view dari dalam kamar. Selain itu,

jarak dari kampus, harga sewa dan usia bangunan juga menjadi faktor yang menentukan bagi preferensi

mahasiswa.

Page 5: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

KAJIAN PUSTAKA STANDAR KELAYAKAN HUNIAN

No Sumber Variabel Kriteria Desain

1 Permenpera Nomor 22 tahun 2008 Ketahanan struktur bangunan

Struktur tengah sudah selesai 100%

Struktur atas sudah selesai 100%

2 Bean (2004) Penerangan Standar pencahayaan buatan (lampu) untuk

membaca dalam kamar 250-300 lux

3 Kepmenkes Nomor 829 tahun

1999 Ventilasi /penghawaan

Luas bersih dari jendela /lubang hawa

sekurang-kurangnya 1/10 atau 10% dari

luas lantai ruangan

Adanya lubang hawa yang berlokasi di

bawah langit-langit sekurang-kurangnya

0,35% luas lantai ruang yang

bersangkutan.

4

Pedoman Umum RSS

Luasan kamar

Ambang batas untuk standar luasan ruangan per Jiwa:

7,2 m2

Metric Handbook

Kamar tidur tanpa kamar mandi dalam: ≥8m2

Luasan minimum kamar tidur yang layak untuk 1

orang adalah 10 m2

Kamar tidur dengan kamar mandi dalam umumnya

minimal 13 m2

5 Metric Handbook Luasan kamar mandi dalam Kurang lebih 2.7m2

6 Metric Handbook Perbandingan jumlah kamar

mandi

Umumnya 1 WC, bak mandi dan shower untuk setiap 5

penghuni (mahasiswa)

Standar kelayakan hunian menggunakan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat, Kesehatan, dan buku standar

(Metric Handbook).

Page 6: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Kriteria Desain Hunian

Sewa bagi Mahasiswa

Karakteristik

Demografi

Independent Variable

Dependent Variable Variabel A (Standar Desain)

Variabel B (PreferensiPenghuni)

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Penelitian

Atribut Sosial Atribut Fisik

Karakteristik fisik bangunan

Bagian Rumah

Rumah secara umum

Kamar tidur

Kamar mandi

Dapur

Area Parkir

Ruang Bersama

Koridor /Selasar

Ruang Cuci Pakaian

Tangga

Privasi

Keamanan

Kebebasan memilih

Hubungan sosial

Kepadatan sosial

Ukuran kamar tidur

Tampak bangunan

Kondisi fisik bangunan

Sumber: hasi l s intesa kaj ian pustaka, 2013

Diagram Alur Penelitian

Page 7: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Konsep Hunian Sewa yang

Layak bagi Mahasiswa

Fakta Empiris

Referensi Aspek

Kelayakan Hunian dan

Standar Hunian Mhs

Penelitian terdahulu tentang

Tingkat Kepuasan dan

Preferensi Mhs

Analisa Kelayakan Hunian

Sewa Mhs di Lokasi Studi

Analisa Tingat Kepuasan &

Preferensi Responden /Mhs

Page 8: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

METODOLOGI

Hasil Perhitungan Sampel

• Data mengenai mahasiswa yang tinggal di hunian sewa tidak

dapat diketahui dengan pasti jumlahnya.

• Penentuan populasi penelitian menggunakan asumsi dari

prosentase jumlah hunian yang disewakan untuk mahasiswa

di setiap RW.

Jumlah sampel rumah: 674+870= 1544

Jumlah kamar rata-rata per rumah = 16

Jumlah penghuni rata-rata per kamar 1-2 orang,

Jumlah responden jika dihitung menggunakan rumus Slovin

(1990):

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah total populasi

e = margin error atau tingkat kesalahan (0.1)

n = N

1 + N (e)2

Populasi sasaran : semua mahasiswa yang tinggal di hunian sewa

(bukan asrama mahasiswa yang disediakan

instansi /universitas terkait)

Populasi sampel : semua mahasiswa yang tinggal di hunian sewa

yang disediakan oleh sektor swasta di sekitar

kampus ITS Surabaya khususnya di Kelurahan

Keputih dan Kelurahan Gebang Putih

n =

Maka, jumlah responden adalah:

=

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah total populasi

= (jumlah rumah) x (rata-

rata jumlah kamar yang

disewakan) x (jumlah

penghuni per kamar)

= 1544 x 16 x 2

= 49.408

e : margin error atau tingkat kesalahan

ditentukan 10% (0,1) atau 90% taraf

keyakinan benar

No. RW Jumlah KK (±) Memiliki Usaha Kos (%) Total Rumah

Kelurahan Gebang Putih

1 RW 1 475 80 %

2 RW 2 200 40 %

3 RW 3 250 50 %

4 RW 4 300 50 %

± 674

Kelurahan Keputih

1 RW 1 700 40 %

2 RW 2 250 70 %

3 RW 3 500 70 %

± 870

Tabel Jumlah Rumah yang Memiliki Usaha Kos

99,79 atau 100 responden

Page 9: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Rumah penduduk di sekitar area

kampus yang banyak disewakan

untuk kos mahasiswa.

Kampus ITS, Sukolilo

Asrama mahasiswa ITS

Perumahan dosen ITS

1 Kelurahan Gebang Putih. Lokasi penelitian di 4 RW: RW 1, RW 2, RW 3 dan

RW 4. Jumlah KK: ± 900, yang memiliki usaha kos untuk mahasiswa : ±

55% atau ± 492 rumah yang disewakan.

2 Kelurahan Keputih. Lokasi penelitian di 3 RW: RW 1, RW 2, dan RW 3.

Jumlah KK: >1.000, yang memiliki usaha kos untuk mahasiswa : ± 40% atau

± 600 rumah yang disewakan.

3 Kelurahan Mulyorejo. Berdasarkan peta pola bidang dari Bappeko, daerah

ini tidak lagi berfungsi sebagai perumahan, melainkan area hijau hal ini

disebabkan karena lokasinyayang sangat berdekatan dengan sungai (<10

meter dari tepi sungai).

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Jumlah sampel yang ditentukan adalah 100 responden mahasiswa yang menyewa

kamar kos di daerah bernomor 1 dan 2.

±870 hunian

(56 responden)

±674 hunian

(44 responden)

1

2

3

Kampus

ITS

Sukolilo

Page 10: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Data

Variabel-variabel ini diletakkan dalam matriks kepuasan dan kepentingan (Rangkuti, 2002) untuk mempermudah analisa.

Kuadran 1: memiliki kepentingan yang tinggi, tapi kondisinya kurang baik sehingga tingkat kepuasannya rendah. Variabel ini harus ditingkatkan kualitasnya.

Kuadran 2: variabel yang dianggap penting bagi responden dan dianggap sudah sesuai dengan yang diinginkannya sehingga tingkat kepuasannya juga tinggi.

Kuadran 3: faktor yang dianggap kurang penting penyediaannya bagi mahasiswa dan pada kenyataanya kondisinya juga tidak memuaskan sehingga perlu dievaluasi kembali apakah memang fasilitas tersebut diperlukan dalam hunian sewa.

I

Attribute to improve

II

Maintain performance

III

Attribute to maintain

IV

Main priority

1 2 3 4 5 6

Rendah

6

5

4

3

2

Tinggi

Tinggi

Tingkat Kepuasan

Pre

fere

nsi / K

ep

en

tin

gan

Kuadran 4: variabel yang tidak terlalu dianggap penting oleh responden,

tetapi penyediannya memuaskan. Hal ini dapat menjadi nilai

plus bagi suatu rumah kos, tapi juga bisa menjadi pemborosan

karena tidak digunakan user.

Seberapa privat kamar kos Anda saat ini? Apakah menurut Anda privasi pada kamar kos itu penting?

Tidak privat Privat

1 2 3 4 5 6

Tidak penting Penting

1 2 3 4 5 6

Terdapat gap sebesar 6 -1= 5 po in

Analisa gap / selisih, atau terkadang disebut dengan service quality, dilakukan dengan melihat selisih antara tingkat kepuasan penghuni dengan preferensi

atau keinginan mahasiswa yang diukur menggunakan Skala Likert 1 s/d 6.

Semakin besar selisih /gap antara tingkat kepuasan dan preferensi penghuni, maka variabel tsb semakin membutuhkan penyesuaian desain.

Contoh pertanyaan kuesioner:

1. Sangat tidak puas

2. Tidak puas

3. Cukup tidak puas

4. Cukup puas

5. Puas

6. Sangat puas

Page 11: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Hasil Analisa Tipologi Hunian Sewa Mahasiswa

[Tipe 1]

Tidak terdapat

overlapping

ruang.

Terdapat ruang

bersama.

[Tipe 2]

Tidak terdapat

overlapping

ruang.

Tidak terdapat

ruang

bersama.

[Tipe 3]

Terdapat

overlapping

ruang.

Terdapat ruang

bersama.

[Tipe 4]

Terdapat

overlapping

ruang.

Tidak terdapat

ruang bersama

Kamar Tidur

Ruang Bersama

Koridor

Keterangan:

Ruang Konflik

Rumah Pemilik

Kriteria Pembeda:

Konflik ruang antara pemilik dan penyewa

Ruang yang digunakan secara bersamaan oleh kedua belah pihak (penghuni dan penyewa) atau overlapping ruang menjadi pembeda pertama.

Akses menuju kamar tidur

Koridor sebagai akses menuju kamar tidur juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu single loaded corridor dan double loaded corridor.

Adanya social space pada hunian sewa

Banyak juga diantara hunian sewa yang tidak menyediakan fasilitas ini. Hubungan sosial di kedua jenis hunian ini tetap terjalin meskipun tidak terdapat fasilitas ini. Mahasiswa beralih menggunakan koridor antar kamar sebagai social space.

Kos♀ Keputih @Rp 400ribu

Kos ♀Gebang @Rp 250ribu

Page 12: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Terdapat 3 kelompok hunian sewa

jika dilihat dari konfigurasi ruangnya,

yaitu:

1. Hunian sewa yang penyewanya

(mahasiswa) tinggal bersama dengan

pemilik rumah.

2. Hunian sewa yang penyewanya

(mahasiswa) tinggal terpisah dengan

pemilik rumah.

3. Hunian sewa yang sama seperti

kelompok hunian nomor 2, tetapi

dengan sistem kontrak rumah per

tahun.

1

3

5

1 2

1

2

Memiliki Konflik

Ruang

Tidak Memiliki

Konflik Ruang

Tin

gka

t

Ke

pu

asan

1

3

5

1 2

1

2

Memiliki Ruang

Bersama

Tidak Memiliki

Ruang Bersama

Tin

gka

t

Ke

pu

asan

Contoh Tipe Hunian

Contoh [Tipe 1]

Contoh [Tipe 4]

Contoh [Tipe 2]

Contoh [Tipe 3]

Contoh [Tipe 2]

Page 13: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Demografi & Preferensi

Responden

No Aspek

Demografi

Keterangan Diagram

1 Jenis Kelamin Jenis kelamin responden

setara 1:1 untuk

mahasiswa laki laki dan

perempuan

2 Usia Usia responden didominasi

oleh umur 21 tahun yaitu

sebesar 30%

3 Bidang Studi Responden berasal dari 11

jurusan yang berbeda

♂ 45 %

♀ 55 %

♂ 50 %

♀ 50 %

21 thn

29 %

22 thn

16 %

20 thn

14 % 23 thn

15 %

Fisika

18%

Arsitektur

21 %

Kimia

11 % T. Sipil

12 %

No Variabel Keterangan Diagram

1 Tempat biasa

mengerjakan

tugas kuliah

Mayoritas memilih kamar kos

karena lebih tenang.

Sedangkan kampus sebagai

peringkat kedua dipilih karena

akses internet cepat.

2 Lama berada

dalam hunian

sewa

52% responden lebih banyak

melakukan aktfitas di dalam

hunian sewa setiap harinya

(>12 jam /lebih dari setengah

hari)

3 Aspek yang

paling

menentukan

dalam memilih

hunian sewa

Fasilitas dalam hunian sewa

dan harganya menjadi aspek

paling penting.

4 Jumlah pindah

kos

Mayoritas responden

mempertahankan diri untuk

tinggal di hunian sewa

pertamanya (tidak pernah

pindah kos),

Kamar

Kos

56 % Luar

Kos

8 %

Kampus

33 %

<10

jam

48 % ±12 jam

35 %

>16 jam

17 %

Harga

34 %

Fasilitas

36 %

Akses

14 %

Rekan

10 %

2 x

25 %

Tidak

Perna

h 53 %

3 x

11 %

1 x

11%

Page 14: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Hunian Sewa Mahasiswa

No Variabel Keterangan Lokasi 1

Kelurahan Gebang Putih

Lokasi 2

Kelurahan Keputih

1 Demografi

(Gender)

Perbandingan hunian

sewa responden di

kedua lokasi hampir

sama, yaitu 40%

perempuan dan 60%

laki-laki. Terdapat 2

hunian mix gender di

Keputih.

2 Kepuasan

berhuni

secara

umum

Rata-rata tingkat

kepuasan di lokasi 2

adalah 4,5 lebih tinggi

±4 poin dari lokasi 1

yaitu 4,1.

3 Harga sewa

kamar per

bulan, per

mahasiswa

Rata-rata harga

hunian sewa di lokasi

2 (Rp306 ribu) juga

lebihitinggi dari harga

hunian sewa di lokasi

1 (Rp253 ribu).

Responden terdiri dari 104 mahasiswa yang tinggal di 60 hunian sewa

yang berbeda di sekitar Kampus ITS Surabaya.

60 hunian sewa ini terdiri dari 22 hunian di Kelurahan Gebang Purih

dan 38 hunian di Kelurahan Keputih

Kuran

g Puas

(23 %)

Cukup

Puas (27 %)

Puas

(27 %)

Sang

at

Puas

(14

%)

Tidak

Puas

(9 %)

Kuran

g Puas

(16 %)

Cukup

Puas (29 %) Pua

s

(31

%)

Sangat

Puas

(21 %)

♂ (64 %)

♀ (36 %) ♂

60 %

♀ 40 %

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

1 2

1

2

Ha

rga

(R

up

iah

)

Gebang Keputih

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

1 2

1

2

Hunian Sewa♀ Hunian Sewa ♂

Ha

rga

(R

up

iah

) Rata-rata harga hunian

sewa perempuan

(Rp320 ribu)

lebihitinggi

dibandingkan harga

hunian sewa laki-laki

(Rp267 ribu).

Kuran

g

Puas

(22 %)

Cukup

Puas

(30 %)

Puas (27 %)

Sangat Puas

(16 %)

Kurang

Puas

(13 %)

Cukup

Puas

(26 %) Puas (35 %)

Sangat Puas

(22 %)

Kepuasan hunian secara umum juga tidak dipengaruhi

oleh harga. Sedangkan jenis kelamin lebih terlihat

signifikan perbedaan tingkat kepuasannya.

Kurang

Puas

(21 %)

Cukup

Puas (29

%)

Puas (31 %)

Sangat Puas

(13 %)

Rp 344.000

Range 50-650ribu

Rp 302.000

Range 150-800ribu

Rp 257.000

Range 140-500ribu

Rp 255.000

Range 108-400ribu

Rp 268.000

Range 255-300ribu

Page 15: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Tipe Hunian Sewa & Tingkat

Penggunaan Ruang

Frekuensi responden dilihat tipe hunian sewa yang mereka tinggali saat ini

(eksisting) dan preferensinya terhadap tipe hunian sewa yang diinginkan.

Keterangan:

Tipe hunian 1 : tinggal bersama pemilik rumah

Tipe hunian 2 : tinggal terpisah dengan pemilik rumah dengan sistem kamar berderet

Tipe hunian 3 : tinggal terpisah dengan pemilik rumah dengan sistem kamar kontrak rumah

bersama teman

Tipe hunian 4 : asrama mahasiswa

No Ruang Keterangan Diagram

1 Dapur Mayoritas reponden tidak

pernah atau jarang

menggunaan fasilitas ini.

Padahal 54% diantaranya

menyatakan bahwa kondisi

dapur ini penting.

Perbedaan gender tidak terlalu

signifikan

2 Ruang

Cuci Jemur

Pakaian

59% responden lebih banyak

menggunakan fasilitas ruang

cuci di dalam hunian. Mayoritas

alasannya adalah untuk

berhemat.

Fasilitas ini dibutuhkan

terutama untuh hunian sewa

perempuan (sangat sedikit

yang menjawab tidak pernah).

3 Ruang

Bersama

Berdasarkan diagram, fasilitas

ruang bersama lebih

dibutuhkan dibandingkan

dapur. Alasannya diantaranya

adalah sebagai tempat

bersosialisasi dan hiburan

Perbedaan gender tidak terlalu

signifikan

.

Tipe 1

(44 %) Tipe 2

(50 %)

Tipe 3

6 %

Tipe 1

(29 %)

Tipe 2

(50 %)

Tipe 3

(18 %)

1

kamar

1

orang

(53 %)

1 kamar

2 orang

(44 %) 1 kamar 1

orang

(77 %)

1 kamar

2 orang

(23 %)

Responden laki-laki cenderung memilih tipe hunian dengan sistem kontrak (Tipe

3). Sedangkan jumlah penghuni per kamar mayoritas memilih sendiri untuk

menjaga privasi.

Sering

(13 %)

Selal

u

(6 %)

Jarang

(33 %)

Tidak

Pernah

(48 %)

Sering

(33 %)

Selalu

(26 %) Jaran

g

(30

%)

Tidak

Pernah

(11 %)

Serin

g (23

%)

Selalu

12 %

Jarang

(42 %)

Tidak

Pernah

(23 %)

Preferensi Eksisting

Preferensi Eksisting

♀ ♂

♀ ♂

♀ ♂

Page 16: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

ANALISA

Kelayakan Hunian Sewa berdasarkan Standar

No Aspek Demografi Keterangan Diagram

1 Konstruksi Bangunan Tidak semua hunian sewa yang ditawarkan kepada mahasiswa telah

selesai proses konstruksinya.

2 Pencahayaan

Diasumsikan luasan area belajar adalah 2 meter x 1 meter, sehingga areanya menjadi 2 m2. Agar kuat penerangan yang sampai pada

bidang kerja area belajar mencapai 250 lux (sesuai standar), dibutuhkan sumber cahaya dengan flux sebesar ± 500 lm. Angka ini

dapat diperoleh dengan menggunakan lampu pijar sebesar 8 Watt hingga 24 Watt tergantung dari merek lampu.

3 Penghawaan /ventilasi Terdapat 60% hunian yang kamar tidurnya sudah memenuhi standar luas

bersih dari jendela /lubang hawa sekurang-kurangnya 1/10 atau

10% dari luas lantai ruangan.

4 Standar luasan Hampir semua rumah memenuhi standar luasan per jiwa untuk kamar

tidur, yaitu 7,2 m2.

5 Jumlah fasilitas Jumlah kamar mandi yang ideal apabila digunakan secara bersama

adalah 1:5 yaitu 1 kamar mandi untuk 5 individu /mahasiswa.

Perbandingan jumlah penghuni dengan kamar mandi yang ideal ini dapat

ditemukan pada 2/3 dari obyek studi

14 %

Belum

Memenuh

i

86 %

Sudah

Sesuai

Selesai

36.5 % Belum

Selesa

i

21 % Hampir

Selesai

19 %

Sele

sai

100%

80%

60%

40%

20%

38 %

Belum

Memenu

hi

62 %

Sudah

Sesuai

Belu

m

Sesu

ai

40 %

Sudah

Memenuhi

Standar

60 %

Belum

Sesuai

13 %

Sudah

Memenuhi

Standar

87 %

60%

Suda

h

Sesu

ai

40%

Belum

Memenuhi

Page 17: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

ANALISA

Kelayakan Hunian Sewa

berdasarkan Preferensi Penghuni

No Variabel Keterangan Diagram

1 Jumlah penyewa

di hunian sewa Responden yang

menyatakan cukup sedikit

tinggal di hunian sewa

dengan rentang penghuni 4-

80 orang. Rentang yang

menyatakan sangat banyak

adalah 10-100 penghuni.

2 Kondisi

konstruksi

bangunan kos

secara umum

55% responden yang merasa

cukup puas hingga sangat

puas sesuai dengan

prosentase hunian sewa

yang sudah selesai proses

konstruksinya hingga 80-

100% .

3 Kondisi kamar

tidur secara

umum

69% responden yang merasa

cukup puas hingga sangat

puas sesuai dengan

prosentase pemenuhan

standar luasan (87%),

standar bukaan (60%), dan

kepuasan privasi KT (75%).

No Variabel Keterangan Diagram

1 Kondisi bukaan/

penghawaan

kamar tidur

56% responden yang

merasa cukup puas hingga

sangat puas sesuai dengan

prosentase pemenuhan

standar bukaan (60%),

Angka ini < kepuasan

kondisi KT secara umum

sehingga disiimpulkan ada

hal lain yang berpengaruh

terhadap kepuasan KT.

2 Kondisi

pencahayaan

kamar tidur

70% responden merasa

puas. Namun, kesesuaian di

lokasi tidak dapat diukur

melalui kuesioner karena

harus melakukan

pengukuran lumen di area

belajar responden.

3 Jumlah

maksimum

penghuni yang

bisa sharing

kamar mandi

Responden lebih memilih

sesuai dengan perbandingan

standar yaitu 1:5, bahkan

mayoritas diantaranya

memilih lebih dari itu (KM

dalam / sharing <3 orang)

4 Kondisi bukaan/

penghawaan

kamar mandi

Mayoritas responden

merasa kurang puas dengan

kondisi ventilasi KM.

Kepuasan responden

terhadap kondisi KM secara

umum lebih tinggi daripada

angka ini.

Kurang

Puas

21 %

Cukup

Puas

(28 %)

Puas

(17

%)

Sanga

t Puas

(11 %)

Tidak

Puas

(16 %)

Kurang

Puas (26

%)

Cukup

Puas

(24 %)

Puas

(30 %)

Sangat

Puas

(15 %)

Kurang

Puas

31 %

Cukup

Puas

(27 %)

Puas

(12 %)

Sangat

Puas

(16 %)

Tidak

Puas

(11 %)

Cukup

Sedikit

(40 %) Cukup

Banyak

34 %

Banyak

(12 %)

Sangat

banyak

(11 %)

Kurang

Puas

(21 %)

Cukup

Puas

(29 %)

Puas

(28

%)

Sang

at

Puas

(13

%)

Tida

k

Pua

s

(9

%)

Kurang

Puas

(28 %)

Cukup

Puas

(21 %)

Puas

12 %

Tidak

Puas

(20 %)

Sangat

Tidak

Puas

14 %

5

orang

(38

%)

<3

orang

(51 %)

KM

Dalam

(6 %)

Page 18: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

ANALISA

Kelayakan Hunian Sewa

berdasarkan Preferensi Penghuni

No Variabel Keterangan Diagram

1 Kondisi bukaan/

penghawaan

dapur

Kondisi ventilasi pada dapur

kurang baik, hanya 38%

responden yang merasa

cukup puas hingga sangat

puas.

2 Kondisi bukaan/

penghawaan

ruang bersama

Kondisi ventilasi pada ruang

bersama cukup baik,

penilaian 54% responden

merasa cukup puas hingga

sangat puas.

3 Kondisi

pencahayaan

ruang bersama

Kondisi ventilasi pada ruang

bersama baik, penilaian 68%

responden merasa cukup

puas hingga sangat puas.

No Variabel Keterangan Diagram

1 Kondisi koridor

/selasar secara

umum

46% responden merasa

kurang puas hingga sangat

tidak puas diantaranya

karena lebarnya kurang

untuk rak sepatu dll, terkena

tampias hujan, atau karena

kotor.

2 Kondisi tangga

secara umum

59% responden merasa

kurang puas hingga sangat

tidak puas diantaranya

karena lebarnya kurang,

terlalu menanjak, dan

permukaannya licin.

3 Kemanan parkir

pada hunian

sewa

Kondisi keamanan parkir

sudah cukup baik melebihi

kepuasan kondisi area parkir

secara umum.

4 Kepuasan

hunian secara

umum

Mayoritas responden

merasa sudah cukup puas

hingga sangat puas dengan

huniannya saat ini.

Kuran

g

Puas

(18 %)

Cukup

Puas

(20 %)

Puas

(14 %)

Sanga

t Puas

(20 %)

Sanga

t

Tidak

Puas

(13 %)

Kurang

Puas (13

%)

Cukup Puas

(30 %)

Puas

(25

%)

Sangat

Puas

(13 %)

Tidak

Puas

(15 %)

Kuran

g

Puas

(21 %)

Cukup

Puas

29 %

Puas (31 %)

Sangat Puas

(13 %)

Kurang

Aman

10 %

Cukup

Aman

(20 %)

Aman (33 %)

Sangat Aman

(30 %)

Kuran

g

Puas

(15 %)

Cukup

Puas

(20 %)

Puas

(12

%) Tidak

Puas

(31 %)

Sangat

Tidak

Puas

(13 %)

Kurang

Puas

(27 %)

Cukup

Puas

28 %

Puas

(15 %)

Sangat

Puas

(11 %)

Tidak

Puas

(10 %)

Kurang

Puas

24 %

Cuku

p

Puas

(13 %)

Puas

16 % Tidak

Puas

24 %

Sangat

Tidak

Puas

(14 %)

Page 19: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

ANALISA

Gap & Kuadran antara Tingkat Kepentingan & Kepuasan

Berhuni Mahasiswa

1 2 3 4 5 6

2

3

4

5

6

Rendah Tinggi

Tinggi

Tingkat Kepuasan

Kep

en

tin

gan

Kuadran 1

Kuadran 2

Kuadran 3

Kuadran 4

I II

III IV

No Variabel Kepuasan Kepentingan Selisih

G1 Tampak depan hunian sewa 3,5 4,4 0,9

G2 Kebebasan dalam beraktfitas 4,3 5,2 0,9

G3 Privasi kamar tidur 4 5,2 1,2

G4 Kualitas / kondisi kamar mandi 3,7 5,6 1,9

G5 Kualitas / kondisi dapur 2,6 4,1 1,5

G6 Kualitas / kondisi ruang cuci /jemur 3,3 5 1,7

G7 Kualitas / kondisi ruang bersama 3,2 4,9 1,7

G8 Kualitas / kondisi area parkir 3,3 5,6 2,3

Sebanyak 5 variabel yang masuk dalam Kuadran

1 serta 3 variabel yang masuk dalam Kuadran 2.

Tidak terdapat variabel yang masuk dalam

Kuadran 3 dan Kuadran 4.

Terdapat 5 aspek (hijau) yang memiliki selisih

tinggi (>1,5).

Tabel Analisa Gap antara Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Penghuni Matriks Analisa Kuadran antara Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Penghuni

G1

G2 G3

G4

G5

G6

G7

G8

No Variabel Kepuasan Kepentingan Selisih

G8 Kualitas / kondisi area parkir 3,3 5,6 2,3

G4 Kualitas / kondisi kamar mandi 3,7 5,6 1,9

G6 Kualitas / kondisi ruang cuci /jemur 3,3 5 1,7

G7 Kualitas / kondisi ruang bersama 3,2 4,9 1,7

G5 Kualitas / kondisi dapur 2,6 4,1 1,5

G3 Privasi kamar tidur 4 5,2 1,2

G1 Tampak depan hunian sewa 3,5 4,4 0,9

G2 Kebebasan dalam beraktfitas 4,3 5,2 0,9

Page 20: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Konsep Hunian Sewa Mahasiswa

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan diatas, konsep hunian sewa bagi mahasiswa yang layak di area pendidikan adalah yang memperhatikan

aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sebagai berikut;

• Memenuhi standar kelayakan hunian secara fisik, diantaranya: • Telah selesai proses pembangunannya pada struktur tengah maupun atas

• Memiliki pencahayaan alami yang baik pada siang hari terutama pada area belajar. Jika tidak, harus didukung dengan pencahayaan buatan (lampu) minimum 250 lm pada area belajar yang luasannya kurang lebih 2 m2.

• Memiliki lubang penghawaan untuk ventilasi udara minimum 10% dari luas lantai pada setiap ruangan terutama pada kamar tidur.

• Memiliki luasan kamar tidur minimum 7,2 m2 dan 13 m2 apabila terdapat kamar mandi dalam.

• Jumlah kamar mandi minimum 1:5 atau 1 kamar mandi untuk 5 mahasiswa.

• Memenuhi preferensi penghuni mengenai tingkat penggunaan ruang dan tingkat kepentingan atribut rumah, yaitu:

• Tingkat penggunaan paling tiinggi yang lebih diutamakan dalam penyediaannya adalah ruang cuci /jemur pakaian, dilanjutkan dengan ruang bersama, dan terakhir dapur.

• Kondisi kamar mandi pada hunian sewa mahasiswa laki-laki maupun perempuan lebih diperhatikan dari segi luasan, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya

• Kondisii area parkir pada hunian sewa mahasiswa lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan moda transportasi, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya

• Kebebasan beraktifitas pada hunian sewa mahasiswa laki-laki maupun perempuan lebih diperhatikan terutama pada ruang bersama, ruang cuci, dan dapur.

• Privasi pada kamar tidur juga perlu diperhatikan meskipun tingkat kepuasannya sudah tinggi.

• Kondisi ruang cuci dan jemur pada hunian sewa mahasiswa terutama yang perempuan lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan perabot, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya

Kondisi ruang bersama pada hunian sewa mahasiswa lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan perabot, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya.

• Tampak depan hunian sewa mahasiswa laki-laki maupun perempuan mengalami pengolahan bentuk yang estetik, jauh dari kesan formal.

• Kondisi dapur pada hunian sewa mahasiswa laki-laki maupun perempuan lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan perabot, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya

No Variabel Kepentingan

G4 Kualitas / kondisi kamar mandi 5,6

G8 Kualitas / kondisi area parkir 5,6

G2 Kebebasan dalam beraktfitas 5,2

G3 Privasi kamar tidur 5,2

G6 Kualitas / kondisi ruang cuci /jemur 5

G7 Kualitas / kondisi ruang bersama 4,9

G1 Tampak depan hunian sewa 4,4

G5 Kualitas / kondisi dapur 4,1

Page 21: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Kesimpulan

Kelayakan hunian sewa berdasarkan standar cukup tinggi.

Kepuasan berhuni secara umum di diagram menunjukkan bahwa mayoritas

responden sudah puas (44%) dengan hunian sewa mereka saat ini.

Aspek yang berpengauh terhadap kriteria desian hunian sewa yang layak huni

adalah yang sesuai dengan standar kelayakan hunian dan preferensi penghuni

berupa tingkat kepuasan dan kepentingan dari suatu variabel.

Variasi Aspek demografis yaitu jenis kelamin, sesuai dengan penelitian

sebelumnya (Najib, 2012), juga memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan

penghuni.

Variasi harga tidak terlalu signifikan dalam menentukan tingkat kepuasan

penghuni. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Oppewal (2005) dan Khozaei

(2010)

Hasil jawaban responden sesuai dengan penelitian Amole (2008) dan Khozaei

(2011) yang memasukkan atribut tampak eksterior sebagai salah satu faktor

yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian sewa (mahasiswa).

Responden (mahasiswa) cenderung menilai kepentingan sebagai aspek yang

dominan atau memiliki skor yang lebih tinggi.

Dari jawaban responden, dapat diketahui aspek mana saja yang berada pada

kuadran 2 atau perlu diperbaiki kualitasnya, yaitu: •Kualitas / kondisi area parkir

•Kualitas / kondisi ruang cuci /jemur

•Kualitas / kondisi ruang bersama

•Tampak depan hunian sewa

•Kualitas / kondisi dapur

Page 22: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Kos ♂♀ Keputih @Rp 250ribu – 1 juta

Terima Kasih

Page 23: KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI ... HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya Septia Heryanti :: 3211201902

Daftar Pustaka

•Amole, Dolapo. (2005). Coping Strategies for Living in Student Residential Facilities in Nigeria. Enivironment and Behavior Volume 37 Nomor 2, 201-219

•Amole, Dolapo. (2007). Typological Analysis of Students’ Residences. Archnet-IJAR, International Journal of Architectural Research Volume 1 - Issue 3 -

November 2007 - (76-87)

•Amole, Dolapo. (2008). Residential Satisfaction in students housing Journal of Environmental Psychology, 29, 76-85.

•Amole, Dolapo. (2010). Gender Differences in User Responses to Students Housing. Procedia - Social and Behavioral Sciences 38 ( 2012 ) 89 – 99

Kepmenkes no 829/MENKES/ SK/VII/1999

Jati, Sutopo Patria. 2005. Rumah Sehat. Dinas Kesehatan: 2005

Marcella, Joyce Laurens. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo

Muneer, T, N. Abodahab, G. Wir and J. Kubie. 2000. Windows is Building. Architectural Press: Napier University Edinburgh

De Chiara, Joseph & John Hancock Callender. 1973. Time Saver Standards for Building Types. USA: McGraw Hill Book Company

Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press

Basuki, Riyanto. The Changes of Settlement Conditions as a Result of Academic Institutions Development in Surabaya Municipality (Case Study of Settlement

Changes in Kelurahan Gebang Putih and Keputih in Sukolilo Subdistrict, Surabaya Municipality). ITS Surabaya, 2002.

United Nation Conference on Human Settlements. Turkey, 1995, ch. 4, p.84

• J.F. Gabriel.1996. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC Kartika

•Turner, Jhon FC and Robert. 1972. Freedom to Built- Deweller Control of Housing Process. The Macmillan Company: New York.

•Sixmith, Judith. 1986. The Meaning of Home: An Exploratory Study of Environmental Experience. Journal od Environmental Psichology. University of Surrey, UK.

•Basuki, Riyanto. The Changes of Settlement Conditions as a Result of Academic Institutions Development in Surabaya Municipality (Case Study of Settlement

Changes in Kelurahan Gebang Putih and Keputih in Sukolilo Subdistrict, Surabaya Municipality). ITS Surabaya, 2002.

•Tan, T. H. (2011). The Effect of Homeownership Externalities on Housing Satisfaction. 17th PRRES Conference Gold Goast Australia

•Thomsen, J. (2007). Home Experiences in Student Housing : About Temporary Homes and Institutional Character. Journal of Youth Studies, 10(5), 577-596.

•Thomsen, J. (2008). Student housing – student homes? aspects of student housing satisfaction Norwegian University of Science and Technology, Trondheim.

•United Nation Conference on Human Settlements. Turkey, 1995, ch. 4, p.84.

Opoku, Robert. A. (2010), “Housing preferences and attribute importance among low-income consumers in Saudi Arabia”, Habitat International 34.

Oppewal, Harmen dkk. (2005), “Student Preferences for University Accommodation: An Application of the Stated Preference Approach”, Bab 9 di Housing, Space

and Quality of Life, Ricardo Garcia-Mira, dkk, Ashgate publishers, Gower House, Aldershot, Hampshire, UK, 113-124.