KONSEP DASAR POST PARTUM A. Pengertian keluarnya …repository.ump.ac.id/3926/3/LISA MARGARETA BAB...
Transcript of KONSEP DASAR POST PARTUM A. Pengertian keluarnya …repository.ump.ac.id/3926/3/LISA MARGARETA BAB...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP DASAR POST PARTUM
A. Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010).
Masa nifas adalah di mulai dari satu jam setelah lahirnya placenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Saifuddin, 2009).
Periode post partus adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu
kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota
keluarga baru. (Mitayani, 2011).
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi kepada
kehamilan cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obat
obatan (Prawiroharjo,2008)
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa partus spontan
adalah periode periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak dan plasenta
keluar lepas dari rahim dengan ketentuan tanpa anjuran atau obat-obatan.
B. Etiologi
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
Penyebab persalinan belum pasti di ketahui, namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah,2011).
2.1 Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progresterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
2.2 Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila progesterone turun.
2.3 Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus franterrhauss).
Bila ganglion ini di geser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
2.4 Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
2.5 Induksi partus
Dapat pula di timbulkan denggan jalan ganggang laminaria yang di
masukan kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban.
C. Tanda dan gejala
2.1 Tanda permulaan persalinan.
Pada permulaan persalinan yang terjadi beberapa minggu sebelum terjadi
persalinan, dapat terjadi tanda -tanda sebagai berikut :
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
- Perasaan sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin.
- Lightening atau setting, yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida.
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar karena terdapat kontraksi otot
rahim.
- Terjadi pengeluaran lendir, di mana lendir menutup seviks di lepaskan dan
bisa bercampur darah (Bloody show).
2.2 Tanda tanda Post partus sebagai berikut :
Menurut Hafiffah, (2011) post partus di tandai oleh :
- Sistem reproduksi
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
- Uterus di tandai dengan kembalinya uterus ke kondisi normal setelah hamil.
- Siklus menstruasi
Siklus menstruasi akan mengalami perubahan saat ibu mulai menyusui.
- Serviks
Setelah lahir serviks akan mengalami edema, bentuk distensi untuk beberapa
hari, struktur interna akan kembali setelah 2 minggu.
- Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu.
- Payudara
Payudara akan membesar karena vaskuralisasi dan engorgemen (bengkang
karena peningkatan prilaktin).
- Perineum
Akan terdapat robekan jika di lakukan episiotomi yang akan terjadi masa
penyembuhan selama 2 minggu.
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
D. Anatomi dan Fisiologi
Anatomi
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di dalam
rongga pelvis dan di topang oleh lantai pelvis, dan genetalia externa, yang
terletak di perium. Stuktur reproduksi interna dan 9 eksterna berkembang
menjadi matur akibat rangsangan hormone ekstrogen dan progesterone
(Syarifudin & Fratidhini, 2009).
1. Struktur Eksterna
Gambar 2.1 struktur eksterna
(Icesmi Sukarni K & Margareth ZH 2013)
- Vulva
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
Vulva adalah nama yang di berikan untuk struktur genetalia eksterna.
Kata ini berarti penutup atau pembungkus yang berbentuk lonjong, berukuran
panjang, mulai klitoris, kanan kiri di batasi bibir kecil sampai ke belakang
dibatasi perineum.
- Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak
dan padat serta merupakan jaringan ikat jarang di atas simfisis pubis. Mons
pubis mengandung banyak kelenjar sebasea.
- Labia mayora
Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons pubis. Labia
mayora melindungi Labiya minora, meatus urinarius dan introitus vagina.
Penurunan produksi hormone menyebabkan atrofi labia mayora.
- Labia minora
Labia minora terletak di antara dua labia mayora, merupakan lipatan
kulit yang panjang, sempit, tidak berambut yang memanjang ke arah dari
bawah klitoris dan menyatu dengan fourchett. Kelenjar-kelenjar dilabia minola
juga melumasi vulva. Suplai saraf yang sangat banyak membuat labia minora
sensitive, sehingga meningkatkan fungsi erotiknya.
- Klitoris
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan yang terletak tepat
di bawah arkus pubis. Ujung badan klitoris dinamai glans dan lebih sensitif
dari pada badannya. Kelenjar sebasea klitoris menyekresi smegma, suatu
substasi lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon.
2. Struktur Internal
Gambar 2.2 Struktur internal MOW
(Syarifudin & Fratidhini, 2009)
- Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang
tuba falopi. Dua fungsi ovarium adalah menyelanggarakan ovulasi dan
memproduksi hormone.
- Tuba Fallopi
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uterus. Tuba ini memanjang
ke arah lateral, mencapai ujung bebas legamen lebar dan berlekuk-lekuk
mengelilingi setiap ovarium. Panjang tuba ini kira-kira 10 cm dengan
berdiameter 0,6 cm. Tuba fallopi merupakan jalan bagi ovum.
- Uterus
Uterus adalah organ berdinding tebal, muscular, pipih, cekung, yang
tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki bentuk simetris.
Uterus terdiri dari 3 bagian, fundus yang merupakan tonjolan bulat di bagian
atas dan insersituba fallopi, korpus yang merupakan bagian utama yang
mengelilingi cavum oteri dan istmus.
Diding uterus terdiri dari 3 lapisan
- Endometrium yang mengandung banyak pembuluh darah ialah suatu lapisan
membran mukosa yang terdiri dari tiga lapis : lapisan permukaan padat,
lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat yang
menghubungkan endometrium dengan miometrium.
- Peritoneum suatu membrane serosa, melapisi seluruh korpus uteri, kecuali
seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung kemih
dan serviks.
- Vagina
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapay melipat dan
mampu meregang secara luas. Mukosa vagina berespon dengan cepat terhadap
stimulasi ekstrogen dan progesterone. Cairan vagina berasal dari traktus
genetalis atas atau bawah. Apabila pH naik di atas lima, insiden infeksi vagina
meningkat. Cairan yang terus mengalir dari vagina mempertahankan kebersihan
relative vagina.
Fisiologi reproduksi wanita bagian interna terdiri dari :
- Liang senggama (vagina) adalah liang atau saluran fibromuskuler elastis yang
menghubungkan uterus dan vulva, terletak di antara saluran kemih dan liang
dubur. Di bagian ujung yang atasnya terletak mulut rahim. Ukuran panjang
dinding 8cm dan dinding belakang 10cm bentuk dinding bagian dalamnya
berlipat-lipat, disebut rugae sedangkan dinding tengahnya dan bagian yang lebih
keras di sebut kolumne rugalum. Lipatan lipatan ini memungkinkan vagina pada
persalinan melebar, sesuai fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir.
Sedangkan fungsi penting dari vagina adalah saluran keluar untuk mengeluarkan
darah haid dan secret lain dari rahim, alat untuk bersenggama, jalan lahir
waktu bersalin, dengan sekretnya yang asam. Vagina merupakan barier untuk
menghalangi perjalanan infeksi secara asenderen.
- Rahim (uterus) adalah suatu struktur otot yang cukup kuat , bagian
luarnya ditutupi oleh peritoneum dan bagian dalamnya di lapisi oleh mukosa
rahim. Uterus berbentuk seperti buah pear atau alpukat yang sedikit gepeng
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga
atau dindingnya terdiri dari otot otot polos.
Bagian uterus antara lain :
- Fundus uteri adalah bagian uteri proksimal, disini kedua tubafalopi masuk ke
uterus.
- Korpus uteri adalah bagian uterus terbesar pada kehamilan, bagian ini
mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang.
- Servik uteri terdiri dari pars vaginalis servisis uteri dan pars supra vaginalis
servisis uteri
Dinding uterus terdiri dari : endometrium melapisi kavun uteri dan
mempunyai arti penting setiap bulan berfungsi dalam siklus haid pada wanita
dalam masa produksi, tempat janin tumbuh dan berkembang.
Saluran telur (Tubafalopi) : adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan
kiri. Panjangnya 12 sampai 13cm, diameternya 3 sampai 8mm. Fungsi tuba sangat
penting yaitu sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang di lepaskan
saat ovulasi, tempat terjadi pembuhan.
E. Patofisiologi
Pada kasus post partus spontan akan terjadi perubahan fisiologis dan
pesikologis, pada perubahan fisiologis terjadi proses involusi menyebabkan
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
terjadi peningkatan kadar ocytosis, peningkatan kontraks uterus sehingga
muncul masalah keperawatan nyeri akut, dan perubahan pada vagina dan
perineum terjadi ruptur jaringan terjadi trauma mekanis, personal hygine yang
kurang baik, pembulu darah rusak menyebabkan genetalia menjadi kotor dan
terjadi juga pendarahan sehingga muncul masalah keperawatan resiko infeksi.
Perubahan laktasi akan muncul struktur dan karakter payudara. Laktasi di
pengaruhi oleh hormon estrogen dan peningkatan prolaktin, sehingga terjadi
pembentukan asi, tetapi terkadang terjadi juga aliran darah di payudara berurai
dari uterus (involusi) dan refensi darah di pembuluh payudara maka akan
terjadi bengkak dan penyempitan pada duktus intiverus. Sehingga asi tidak
keluar dan muncul masalah keperawatan menyusui tidakefektif. Pada perubahan
psikologis akan muncul taking in (ketergantungan), taking hold ( ketergantungan
kemandirian), letting go (kemandirian). Pada perubahan taking in pasien akan
membutuhkan perlindungan dan pelayanan, ibu akan cenderung berfokus pada
diri sendiri dan lemas, sehingga muncul maslah keperawatan gangguan pola
tidur, taking hold pasien akan belajar mengenai perawatan diri dan bayi , akan
cenderrung informasi karena mengalami masalah keperawatan kurang
pengetahuan.
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
19
F. PATHWAY
POST PARTUM
Adaptasi Post Partum Anestesi MOW
Insisi
Psikologis Fisiologis Bed rest
Laktasi Involusi
Takingin Takinghold Letting go Penurunan
Prolektin Pelepasan Pristaltik
Belajar Kondisi tubuh meningkat desi dua
Mengenal mengalami
Perawatan diri perubahan Obstipas
dan bayi
Butuh Informasi Produksi ASI Kontraksi
meningkat meningkat
Lochea
MK.
Nyeri
akut
MK.
Resiko
infeksi
MK .
Gangguan pola tidur
MK.
Defisiensi pengetahuan Mk.
Konstipasi
MK.
Ketidakefektifan pemberian
ASI
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
20
G. Diagnosa keperawatan dan Intervensi keperawatan
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik.
2. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakadekuatan
suplai ASI.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpaparnya
informasi tentang ASI Eksklusif.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal psikologis,
post MOW.
6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan volume fases.
Fokus Intervensi dan Rasional
1. Nyeri berhubungan dengan involusi uterus. Nyeri setelah post MOW
NIC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri berkurang
NOC :
- Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 4 - 5
- Klien terlihat rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bias tidur nyaman
Intervensi :
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
21
- Kaji karakteristik nyeri klien dengan PQRST (P : Faktor penambah dan
pengurang nyeri, Q : Kualitas atau jenis nyeri, R : Regio atau daerah yang
mengalami nyeri, S : Skala nyeri, T : Waktu dan frekuensi).
Rasional : Untuk menentukan jenis skala dan tempat terasa nyeri
- Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri
Rasional : Sebagai salah satu dasar untuk memberikan tindakan atau asuhan
keperawatan sesuai dengan respon klien
- Berikan posisi yang nyaman, tidak bising, ruangan terang dan tenang
Rasional : Membantu klien rileks dan mengurangi nyeri
- Kolaborasi pemberian analgenik
Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri
2. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakadekuatan
suplai ASI.
NIC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ASI dapat keluar
NOC :
- Klien mengetahui cara perawatan payudara bagi ibu menyusui
- Payudara bersih
- Bayi mau menetek
- Payudara tidak bengkak dan tidak nyeri
Intervensi :
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
22
- Kaji pengetahuan klien mengenai laktasi dan perawatan payudara
Rasional : Mengetahui tingkat pengetahuan klien dan untuk menemukan
intervensi selanjutnya
- Jelaskan mengenai manfaat menyusui dan mengenai gizi waktu menyusui
Rasional : Memberikan pengetahuan bagi ibu mengenai manfaat ASI bagi
bayi
- Ajarkan cara merawat payudara dan lakukan brest care
Rasional : Meningkatkan pengetahuan klien dan mencegah terjadinya
bengkak pada payudara
- Jelaskan cara menyusui yang benar
Rasional : Mencegah terjadinya aspirasi pada bayi
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpaparnya
informasi tentang ASI Ekslusif
NIC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan mengerti tentang pentingnya
ASI
NOC :
- Klien mengatakan tidak mengerti tentang ASI
- Klien tampak mengerti apa yang sudah di jelaskan
Intervensi : Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
Rasional : Klien merespon adanya penkes
4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
23
NIC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi infeksi,
pengetahuan bertambah
NOC :
- Klien menyertakan perawatan bagi dirinya
- Klien bisa membersihkan luka bekas operasi post MOW secara mandiri
- Perawatan luka berkurang
- Luka bersih dan tidak infeksi
- Vital sign dalam batas normal
Intervensi :
Pantau vital sign
Rasional : Peningkatan suhu dapat mengidentifikasi adanya infeksi
- Kaji daerah luka
Rasional : Menentukan adakah tanda peradangan di daerah luka bekas
operasi
- Kaji pengetahuan klien mengenai cara perawatan ibu post MOW
Rasional : Pasien mengetahui cara perawatan bagi dirinya
- Ajarkan perawat luka bagi klien
- Meminimalkan terjadinya infeksi
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal psikologis,
post MOW.
NIC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan istirahat tidur terpenuhi
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
24
NOC :
- Mengidentifikasikan penilaian untuk mengakomodasi perubahan yang di
perlukan dengan kebutuhan terhadap anggota keluarga baru.
Melaporkan peningkatan rasa sejahtera istirahat.
Intervensi :
Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat.
Rasional : Post MOW bila malam meningkatkan tingkat kelelahan
- Kaji faktor-faktor bila ada mempengaruhi istirahat
Rasional : Membantu meningkatkan istirahat, tidur, dan relaksasi
- Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur/istirahat setelah kembali
kerumah
Rasional : Rencana kreatif yang memperoleh untuk tidur dengan bayi lebih
awal serta tidur lebih siang membantu untuk memenuhi kebutuhan tubuh
serta menyadari kelelahan berlebih, kelelahan dapat mempengaruhi penilaian
psikologis, suplai ASI dan penurunan refleks secara psikologis.
6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan frekuensi fases.
NIC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan eliminasi klien
terpenuhi
NOC :
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
25
- Klien mengatakan tidak konstipasi
- Klien mengatakan perasaan nyamannya
- Klien mengatakan sudah BAB
Intervensi :
- Auskultasi bising usus, apakah peristaltic menurun
Rasional : Penurunan peristaltic usus menyebabkan konstipasi
- Anjurkan klien makan-makanan tinggi serat
Rasional : Makanan tinggi serat melancarkan BAB
- Kolaborasi pemberian laksatif (pelunak fases) jika di perlukan
Rasional : Penggunaan laksatif mungkin perlu untuk merangsang peristaltic
usus dengan perlahan atau evakuasi feses
- Anjurkan klien banyak minum terutama air putih hangat
Rasional : Mengkonsumsi air hangat melancarkan BAB
- Observasi adanya nyeri abdomen
Rasional : Nyeri abdomen menimbulkan rasa takut untuk BAB
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
26
MOW
A. Pengertian
MOW (medis operatif wanita) juga dapat disebut dengan sterilisasi.
MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan
dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur,
dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki
sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wanita tidak
akan turun (BKKBN, 2007).
Kontrasepsi mantap wanita (kontap wanita) adalah cara kontrasepsi
untuk tujuan mencegah terjadinya kehamilan pada seorang wanita dari
suatu pasangan usia subur (PUS) atas dasar alasan jumlah anaknya telah
cukup dan tidak ingin menambah anak lagi, dengan cara penutupan kedua
saluran telur melalui cara MOW atau mekanik dengan pemasangan cincin
atau klip, melalui sesuatu tindakan pembedahan minilaparatomi atau
laparaskopi.
MOW adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan ferilitas
atau kesuburan perempuan dengan mengokulasi tuba fallopi (mengikat dan
memotong atau memasang cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum (Noviawati dan Sujiayatini, 2009) jadi dasar dari MOW ini
adalah mengokulasi tuba fallopi sehingga spermatozoa dan ovum tidak
bertemu (Hanafi, 2008)
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
27
Program MOW sendiri dibagi menjadi 2 yaitu diantaranya :
1.1 Program rumah sakit.
- Pelaksanaan MOW pasca operasi atau pasca melahirkan
- Mempunyai penyakit ginekologi
1.2 Reguler : MOW dapat di lakukan pada masa interval.
1. Syarat melakukan MOW (Medis operasi wanita)
Syarat di lakukan MOW menurut Saiffudin (2007) yaitu
sebagai berikut :
2.1 Syarat Sukarela
Syarat Sukarela meliputi antara lain pengetahuan tentang cara
kontrasepsi mantap serta pengetahuan sifat permanen pada kontrasepsi
ini (Sarwono, 2007)
2.2 Syarat Bahagia
Syarat Bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang syah dan
harmonis, umur istri sekurang kurangnya 25 dengan sekurang
kurangnya 2 orang anak hidup dan anak terkecil lebih dari 2 tahun
(Sarwono, 2007)
2.3 Syarat Medik
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
28
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat
memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak di temukan hambatan atau
kontraindikasi untuk menjalani kontrasepsi mantap.
Pemeriksaan seorang dokter di perlukan untuk dapat
memutuskan apakah seseorang dapat menjalankan kontrasepsi mantap
antara lain ibu yang mengalami peradangan dalam rongga panggul,
obesitas berlebihan dan ibu yang sedang hamil atau di curigai sedang
hamil (BKKBN, 2007)
2. Teknik melakukan MOW
3.1 Tahap Persiapan Pelaksanaan
- Informed consent
- Riwayat medis atau kesehatan
- Pemeriksaan laboratorium
-Pengosongan kandung kencing, asepsis dan anti sepsis daerah abdomen
- Anestesi
3.2Tindakan Pembedahan, teknik yang di gunakan dalam pelayanan MOW
antara lain :
- Minilaparotomi
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
29
Metode ini merupakan penyederhanaan laparotomi terdahulu, hanya
diperlukan sayatan kecil (sekitar 3cm ) baik pada daerah perut bawah
(suprapubik) maupun subum bilikal 13 (pada lingkar pusat bawah).
Tindakan ini dapat di lakukan terhadap banyak klien, relative murah, dan
dapat di lakukan oleh dokter yang mendapat pelatihan kusus. Operasi ini
juga lebih aman dan efektif (Syaiffudin,2009).
- Laparoskopi
Prosedur ini memerlukan tenaga spesialis kebidanan dan kandungan
yang telah dilatih secara khusus agar pelaksanaannya aman dan efektif.
Teknik ini dapat di lakukan pada 6-8 minggu pasca persalinan atau setelah
abortus (tanpa komplikasi). Laparotomi sebaiknya di gunakan pada jumlah
klien yang cukup banyak karena peralatan laparoskopi dan biaya
pemeliharaannya cukup mahal. Seperti halnya minilaparotomi, laparaskopi
dapat di gunakan dengan anestesi lockal dan di perlukan sebagai klien
rawat jalan setelah pelayanan. ( Syaiffudin, 2008).
3.3 Perawatan post operasi
- Istirahat 2-3 jam
- Pemberian analgetik dan antibiotik bila perlu
- Ambulasi dini
- Diet biasa
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
30
- Luka operasi jangan sampai basah, menghindari kerja berat selama 1
minggu, cari pertolongan medis bila demam (>38), rasa sakit pada
abdomen yang menetap, perdarahan luka insisi.
3. Waktu pelaksanaan MOW
Menurut Wiknjosastro (2007) pelaksanaan MOW dapat di lakukan pada saat:
4.1 Masa interval (selama waktu selama siklus menstruasi)
4.2 Pasca persalinan ( post partum )
MOW pasca persalinan sebaiknya di lakukan dalam 24 jam,
atau selambat-lambatnya dalam 48 jam pasca persalinan. MOW pasca
persalinan lewat dari 48 jam akan dipersulit oleh edema tuba dan
infeksi yang akan menyebabkan kegagalan sterilisasi. Edema tuba akan
berkurang setelah hari ke-7 sampai hari ke-10 pasca persalinan. Pada
hari tersebut uterus dan alat-alat genetal lainya telah mengecil dan
menciut, maka operasi akan lebih sulit, mudah berdarah dan infeksi.
4.3 Pasca keguguran
Sesudah abortus dapat langsung di lakukan sterilisasi.
4.4 Waktu operasi membuka perut
Setiap operasi yang dilakukan dengan membuka dinding perut
hendaknya harus di pikirkan apakah wanita tersebut sudah mempunyai
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
31
indikasi untuk di lakukan sterilisasi. Hal ini harus di terangkan kepada
pasangan suami istri karena kesempatan ini dapat di pergunakan sekaligus
untuk melakukan kontrasepsi mantap.
4. Indikasi MOW
Komperensi Khusus Perkumpulan untuk Sterilisasi Sukarela Indonesia
tahun 1976 di Medan menganjurkanagar MOW dilakukan pada umur 25 - 40
tahun, dengan jumlah anak sebagai berikut: umur istri antara 25 – 30 tahun
dengan 3 anak atau lebih, umur istri antara 30 – 35 tahun dengan 2 anak atau
lebih, dan umur istri 35 – 40 dengan 1 anak atau lebih sedangkan umur suami
sekurang kurangnya ber umur 30 tahun. (Wiknjosastro, 2007).
Indikasi MOW dilakukan yaitu sebagai berikut :
- Indikasi medis umum
Adanya gangguan fisik atau psikis yang akan menjadi lebih berat
bila wanita ini hamil lagi.
5. Efek samping
- Reaksi alergi
- Infeksi luka bila terdapat abses
- Luka pada kandung kemih
- Perdarahan dalam
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
32
TEORI NYERI
A. Definisi
Secara umum, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut dalam
serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis,
maupun emosional (Musrifatul., Hidayat. 2008).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak
menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan yang tiba-tiba
atau dapat di ramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan (Judith M.
Wilkinson, 2012)
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan
hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi
perasaan tersebut (Pilharjo, 2006).
Nyeri dapat diartikan berbeda-beda antara individu, bergantung pada
persepsinya. Walaupun demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi
nyeri. Secara sederhana nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang
tidak menyenangkan sehingga individu menderita yang akhirnya akan
mengganggu aktifitas sehari-hari, dan lain-lain (Asmadi, 2008)
B. Etiologi
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
33
A. Persepsi Nyeri
Persepsi tentang nyeri bergantung pada jaringan kerja neurologis
yang utuh. Neurofisiologi nyeri mengikuti proses yang dapat di perkirakan :
- Rangsangan bahaya diketahui melalui reseptor yang ditemukan di kulit,
jaringan subkutan, sendi, otot. Nosiseptor (reseptor nyeri) adalah terminal
serat delta A kecil yang diaktifitasi oleh rangsangan mekanis dan serat
aferen C yang diaktifitasi oleh rangsangan mekanik, dan kimiawi (
Bonicadan McDonald. 2007).
- Rangsangan kemudian ditransmisikan melalui struktur yang sangat rumit
yang mengandung berbagai susunan neuron dan sinaptik yang memfasilitasi
drajat tinggi pemprosesan input sensori. Beberapa impuls kemudian
ditransmisikan melalui neuron internunsial ke sel kornu anterior dan
anterolateral, tempatnya merangsang neuron yang mempersarafi otot skelet
dan neuron simpatik yang mempersarafi pembuluh darah, visera, dan
kelenjar keringat.
- Impuls yang naik ke otak kemudian masuk ke hipotalamus yang mengatur
sistem autonomic dan respon neuroendokrin terhadap stress dan ke korteks
serebral yang memberi fungsi kognitif yang didasarkan pada pengalaman
masa lalu, dan penilaian.
B. Ekspresi Nyeri
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
34
Rasa nyeri muncul akibat respon pskis dan reflek fisik. Kualitas rasa
nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, rasa
mual, dan kram. Rasa nyeri dalam post MOW menimbulkan gejala yang
dapat dikenali. Peningkatan saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap
nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, dan
pernafasan. Serangan mual, muntah dan keringat berlebihan (Bobak, 2007).
C. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu :
- Nyeri akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang. Tidak melebihi enam bulan, serta ditandai dengan adanya
peningkatan tegangan otot.
- Nyeri kronis
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan.
Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah sindrom nyeri kronis,
dan nyeri psikomatis (Musrifatul., Hidayat. 2008).
D. Faktor yang mempengaruhi nyeri
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
35
Nyeri yang dialami oleh klien dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
termasuk pengalaman masa lalu dengan nyeri, usia, budaya dan pengharapan
tentang penghilang nyeri. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan atau
menurunkan persepsi nyeri klien, meningkat dan menurunnya toleransi
terhadap nyeri (Suddarth., Brunner. 2007).
E. Pengukuran Nyeri
Alat-alat pengkajian nyeri dapat digunakan untuk mengkaji persepsi
nyeri seseorang. Agar alat-alat pengkajian nyeri dapat bermanfaat, alat
tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut : (1) mudah dimengerti
dan digunakan, (2) memiliki sedikit upaya pada pihak klien, (3) mudah
dinilai, dan (4) sensitive terhadap perubahan kecil dalam intensitas nyeri.
Individu merupakan penilaian terbaik dari nyeri yang dialaminya dan
karenanya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatnya
(Suddarth., Brunner. 2007).
SKALA INTENSITAS NYERI
1. Skala Intensitas Nyeri Deskriptif Sederhana
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
36
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017
37
Gambar 2.6 intensitas nyeri vas dan face
Yang dapat terjadi Skala analog visual (Visual Analog Scale)
merupakan suatu garis lurus, yang mewakili insensitas nyeri yang terus
menerus dan memiliki alat pendeskripsian verbal sedangkan face di gunakan
untuk menentukan ekspresi wajah nyeri pada setiap ujungnya. Intensitas
nyeri di bedakan menjadi lima dengan menggunakan skala numerik yaitu :
Keterangan
0 : Tidak nyeri
1 - 2 : Nyeri ringan
3 - 5 : Nyeri sedang
6 -7 : Nyeri berat
8 - 10 : Nyeri sangat berat (Perry., Potter. 2007)
Asuhan Keperawatan Pada..., Lisa Margareta, Fakultas Ilmu Ksehatan UMP, 2017