Konsep Bimbingan Dan Konseling
date post
09-Jul-2016Category
Documents
view
243download
7
Embed Size (px)
description
Transcript of Konsep Bimbingan Dan Konseling
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Bimbingan
Secara garis besar kegiatan bimbingan dilakukan untuk mencapai tujuan,
yaitu untuk membantu individu agar mangetahui, memahami dan mengenal
dirinya, Untuk memperoleh gambaran yang jelas akan diuraikan beberapa
definisi tentang bimbingan. Menurut Dunsmoor dan Miller seperti dikutip oleh
Priyanto Erman Amti :
Bimbingan adalah membantu individu untuk memahami dan
menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan
dan pribadi mereka miliki atau dapat mereka kembangkan sebagai seuatu
bantuan yang sistematik, melalui siswa dibantu untuk memperoleh
penyelesaian yang baik terhadap sekolah dan kehidupan.1
Menurut Thohirin bimbingan bisa berarti bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu, agar individu yang dibimbing mencapai
kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi dan
pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.2
Rahman Natawidjaja seperti dikutip Yahya Jaya menyatakan bimbingan
adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga
ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan
1 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar dan Bimbingan Konseling, Jakarta, PT. Rineka
Cipta, 2004, h. 25, 2 Thohirin, Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007)
Cet.1 h. 20,
12
13
dan keadaan keluarga serta masyarakat.3 Seperti firman Allah dalam surat An
Nahl ayat 125 yang berbunyi :
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.4 (Qs. An Nahl : 125)
Apabila kita kaitkan maksud dari bimbingan dengan ayat Al quran di
atas maka, ucapan merupakan salah satu cara dalam mengajarkan dan
memberikan nasihat kepada seseorang, agar manusia dapat membedakan mana
yang baik dan yang buruk sehingga manusia tidak tersesat dan melakukan
kesalahan yang fatal yang dapat merugikan mereka. Ucapan yang dimaksudkan
adalah berupa bimbingan yang diberikan konselor kepada kliennya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses
yang berkesinambungan, bimbingan diberikan kepada siswa secara terencana
dan terus menerus, terarah pada satu tujuan tertentu sehingga orang yang
dibimbing dapat mencapai perkembangan mampu memahami dirinya dan
lingkungannya. Bimbingan yang diberikan bukanlah secara kebetulan, sewaktu-
waktu dan tidak di sengaja tetapi terorganisir dan terencana untuk membantu
3 Yahya Jaya, Bimbingan Konseling Agama Islam, (Jakarta: Angkasa Raya, 2009), h, 49, 4 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Media,
2005),h, 281,
14
siswa. Bimbingan yang dilakukan bisa secara individual maupun kelompok.
Pemecahan masalah dilakukan oleh kekuatan klien itu sendiri dengan
memaksimalkan kemampuan klien untuk dapat mengatasi masalah-masalahnya
sendiri dan pada akhirnya mencapai kemandirian.
Bimbingan dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dengan interaksi,
nasehat ataupun gagasan yang berasal dari klien itu sendiri maupun konselor,
dalam interaksi yang terjadi antara klien dan konselor dapat dipetik keuntungan
yang dapat berguna bagi klien. Masih banyak lagi definisi bimbingan lainnya
namun pada dasarnya adalah sama yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk
memberikan bantuan kepada siswa untuk membantu mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi agar siswa tersebut dapat menyelesaikan masalahnya sendiri
melalui bantuan orang yang ahli dan dapat mencapai perkembangan diri secara
optimal.
2. Metode Bimbingan
Pada umumnya metode bimbingan yang digunakan itu mengambil dua
pendekatan yaitu pendekatan secara kelompok dan pendekatan secara individual.
Pendekatan secara kelompok disebut bimbingan kelompok (grup guidance)
sedangkan individual disebut individual konseling.5
a) Bimbingan kelompok
Teknik ini digunakan dalam membantu murid atau kelompok murid
memecahkan masalahnya melalui kegiatan kelompok, masalah yang dihadapi
5Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1983) h.158,
15
mungkin bersifat kelompok yaitu dirasakan bersama oleh kelompok atau
bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok.
Dengan peljaran bimbingan di harapkan bukan hanya sekedar mendapat
pengetahuan, melainkan mengusahakan perubahan denan sikap mereka
dengan cara bergaul. Metode yang diterapkan di kelas bukan melulu hanya
bersifat, nasehat, wejangan atau ceramah tetapi melibatkan murid dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
1) Karyawisata
Dengan karyawisata murid dapat mengenal secara langsung dari dekat
situasi atau objek-objek yang menarik perhatiannya, dalam hubunganya
dengan pelajaran di sekolah. Dengan karyawisata murid-murid mendapat
kesempatan untuk memperoleh penyesuian dalam kehidupan berkelompok,
berorganisasi, kerjasama, tanggung jawab.
2) Diskusi Kelompok
Murid-murid yang tergabung dalam kelompok-kelompok kecil itu
mendiskusikan bersama berbagai permasalahan di termasuk di dalamnya
masalah belajar. Masalah-masalah yang mungkin dapat didiskusikan dalam
diskusi kelompok misalnya: masalah pergaulan dengan orang tua,
kesukaran dalam belajar, masalah pengisian waktu luang, masalah
hubungan dengan pesabatan, masalah menyelesaikan pekerjan rumah,
masalah-masalah OSIS dan lain-lain.6
3) Home room
6 Ibid,
16
Home room merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam ruangan
kelas guna kegiatan bimbingan belajar dalam usaha untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam terhadap murid-murid.
4) Sosiodrama
Sosiodarma adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan
kesempatan kepada murid-murid untuk memdramatisasikan sikap, tingkah
laku atau penghayatan seseorang seperti yang dilakukan dalam hubungan
sosial sehari-hari dimasyarakat. Maka sosiodrama itu dipergunakandalam
memecahkan masalah-masalah sosial yang mengganggu belajar dengan
kegiatan sosial.
5) Ceramah dari nara sumber
Dalam memberikan informasi tentang kegiatan belajar, dapat pula
dilakukan dengan mendatangkan orang-orang tertentu disekolah utuk
memberikan ceramah. Cara ini lebih efesien karena mudah dilaksanakan,
dan murid-murid memperoleh informasi sebanyak mungkin dalam waktu
yang tidak terlalu lama.7
b) Konseling Individual (Individual Counseling)
Konseling merupakan salah satu teknik pemberian bantuan secara
individu dan secara langsung berkomunikasi. Dalam teknik ini pemberian
bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat face to face relationship
(hubungan empat mata) yang dilaksanakan dengan wawancara antara
7 Ibid,
17
konselor dengan klien. Masalah yang dipecahkan melalui teknikini ialah
masalah-masalah yang bersifat pribadi.
Dalam konseling hendaknya konselor bersikap penuh simpati dan
empati. Simpati artinya menujukan adanya sikap turut merasakan apa yang
dirasakan oleh kasus, sedangkan empati artinya berusaha menempatan diri
dalam situasi klien dengan segala masalah-masalah yang dihadapinya.
Dengan sikap ini klien akan memberikan kepercayaan yang sepenuhnya
kepada konselor. Umumnya ada 3 teknik khusus dalam konseling individu
yaitu 8:
1) Directive counseling.
Teknik konseling dimana yang paling berperan adalah konselor. Jadi dalam
hal ini konselor lebih banyak mengambil inisiatif dalam proses konseling
sehingga klien tinggal menerima apa yang dikemukakan oleh konselor.
2) Non-direcitive counseling.
Dalam proses konseling ini aktivitas banyak diletakkan dipundak klien itu
sendiri, dalam pemecahan masalah maka klien itu sendiri didorong oleh
konselor untuk mencari pemecahan masalahnya.
3) Eclective counseling, merupakan penggabungan dari unsur-unsur dari
kedua tehnik diatas.9
Berdasarkan ketiga uraian mengenai teknik di atas agar proses
konseling berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka teknik-teknik
atau pendekatan yang terbaik digunakan dalam proses konseling haruslah
8 Yahya Jaya, Op Cit, h, 76, 9 Ibid, h, 78,
18
disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kondisi siswa atau klien, jenis
masalah yang dihadapi, waktu yang tersedia untuk konseling atau wawancara
dengan kepribadian dan keterampilan yang dimiliki oleh pembimbing
Seorang konselor atau guru pembimbing akan berhasil menjalankan tugasnya
tidak hanya berpegang pada satu pendekatan atau teknik, tetapi menggunakan