Konsep asuhan keperawatan Leukemia
description
Transcript of Konsep asuhan keperawatan Leukemia
![Page 1: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/1.jpg)
Konsep Asuhan Keperawatan Leukemia Pada Anak
Sistem Imun-Hematologi
Oleh: Kelompok IV
![Page 2: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengertian Leukemia adalah poliferasi sel
leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian.
![Page 3: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/3.jpg)
EPIDEMIOLOGI Insidensi ALL adalah 1/60.000 orang per
tahun dengan 75 % berusia £ 15 tahun, insidensi puncaknya usia 3 – 5 tahun.
ALL lebih banyak di temukan pada pria dari pada perempuan. Saudara kandung dari pasien ALL mempunyai resiko 4 kali lebih besar untuk berkembang menjadi, ALL, sedangkan kembar monozigot dari pasien ALL mempunyai resiko 20% untuk berkembang menjadi ALL.
![Page 4: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/4.jpg)
Klasifikasi Leukemia Akut.
• Leukemia Limfoblastik Akut (LLA).• Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Akut
(AML).• Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Kronis
(CML).• Luekemia Limfositik Akut (ALL).• Leukemia Limfositik Kronis (CLL).
![Page 5: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/5.jpg)
Manifestasi Klinis Leukemia limfoblastik Akut (LLA) Manifestasi klinis menyerupai leukemia
garanulostik akut dengan tanda dan gejala dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang normal (Wujcik,2000). Karena itu infeksi, perdarahan dan anemia merupakan manifestasi utama. Malaise, demam, letargi, kehilangan berat badan dan keringat malam hari, limfdenofati,hepatosplenomegali (lien dan hepar yang membesar), nyeri tulang dan artralgia. Muntah , kejang dan gangguan penglihatan merupakan tanda dan gejala terkenanya SSP.
![Page 6: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/6.jpg)
Penatalaksanaan Penatalaksanaan medis AML. Penatalaksanaan medis CML Fase
kronis. Penatalaksaan medis Leukemia
Limfositik Akut (ALL) Penatalaksaan medis Leukemia
Limfositik Kronis (CLL)
![Page 7: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/7.jpg)
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan Implementasi Evaluasi
![Page 8: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/8.jpg)
Pengkajian Meskipun gambaran klinisnya bervariasi untuk tiap jenis
leukemia, namun riwayat kesehatan dapat menunjukkan rentang tanda dan gejala yang dikeluhkan pasien dan tampak dalam pemeriksaan fisik. Yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan klinis adalah pucat, kelemahan dan kelelahan, ekimosis, nyeri, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah, kaji adanya tanda-tanda leucopenia yaitu demam dan infeksi. Kaji adanya tanda- tanda trombositopenia yaitu petekia , purpura, perdarahan membrane mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali, splenomegali. Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003). Pemeriksaan darah menunjukkan perubahan sel darah putih, anemia dan jumlah trombosit rendah.
1. Integritas EGO : perasaan tak berdaya/tak ada harapan.2. Pernapasan : sesak nafas, napas cepat, dispenia, takipnea, batuk, ronkhi,
penurunan bunyi nafas.3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya
faktor herediter misal kembar monozigot.
![Page 9: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/9.jpg)
Diagnosa Keperawatan Nyeri b.d infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik. Resiko infeksi b.d menurunnya daya tahan tubuh
yang berkaitan dengan neutropenia/ menurunnya sistem imun.
Intoleransi aktivitas : kelemahan secara menyeluruh akibat anemia.
Resiko cedera : perdarahan b.d trombositopenia. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan,
fungsi dan peran
![Page 10: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/10.jpg)
Rencana KeperawatanNo Diagnosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri b.d infiltrasi
leukosit ke jaringan
sistemik
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ..x 24 jam
diharapkan nyeri klien berkurang
dengan kriteria hasil:
a. Mampu mengontrol
nyeri (mencari
bantuan).
b. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri.
c. Ekspresi wajah
tenang.
d. Mampu mengenali
nyer (skala gambar
berupa ekspresi
wajah)
e. Tanda- tanda vital
dalam rentang
normal.
f. Mengatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang.
1. Kaji karakteristik nyeri : lokasi,
kualitas, frekuensi, dan durasi.
2. Berikan terapi analgetik sesuai
dengan instruksi dokter. Lakukan
penilaian respon pasien terhadap
pemberian analgetik.
3. Berikan dukungan emosional dan
menentramkan kekuatiaran
pasien.
4. Gunakan metode distraksi
seperti relaksasi, teknik
pernapsan dalam,
mendengarkan musik, dan
imajinasi.
1. Rasional : Memberikan dasar untuk
mengkaji perubahan pada tingkat
nyeri dan mengevaluasi intervensi.
2. Rasional : analgetik merupakan
agen farmakologi yang berfungsi
mengurangi rasa nyeri, analgetik
cenderung lebih efektif ketika
diberikan secara dini pada siklus
nyeri, respon pasien memberikan
informasi tambahan tentang nyeri
klien.
3. Rasional : mengurangi ketakutan
dan ansietas akibat penyakit yang
di derita. Ketakutan dan ansietas
akan meningkatkan persepsi nyeri.
4. Raional : teknik pengalihan
perhatian atau distraksi dapat
membuat mengurangi nyeri yang
dirasakan pasien karena pasien
tidak fokus terhadap nyeri yang
dialaminya.
![Page 11: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/11.jpg)
2. Resiko infeksi b.d
menurunnya daya
tahan tubuh yang
berkaitan dengan
neutropenia/
menurunnya sistem
imun.
a.
Intol
eran
si
aktiv
itas
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x24
jam diharapkan klien akan
terbebas dari gejala infeksi
dengan Kriteria Hasil:
1. Faktor resiko akan
hilang ditunjukkan
dengan status imun
pasien.
2. Pasien menunjukkan
pengendalian resiko,
dibuktikan dengan
indikator berikut ini
(antara 1-3: tidak
pernah, jarang,
kadang-kadang,).
3. Mengindikasi status
gastrointestinal,
pernapasan,
genitourinaria, dan
imum dalam batas
normal.
4. Menunjukkan higiene
pribadi yang adekuat.
5. Tanda-tanda vital
dalam rentang normal
36,5- 37C.
1. Pantau tanda / gejala
infeksi (misalnya suhu
tubuh, denyut jantung,
pembuangan, penampilan
luka, sekresi, penampilan
urin, suhu kulit, lesi kulit,
keletihan dan malaise, nilai
leukosit).
2. Kaji faktor yang
meningkatkan serangan
infeksi (misalnya: usia
lanjut, tanggap imun
rendah, malnutrisi).
3. Instruksikan untuk
menjaga higiene pribadi
untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi baik pada
pasien maupun keluarga.
4. Berikan terapi antibiotik
bila diperlukan sesuai
dengan instruksi dokter.
5. Pertahankan teknik isolasi,
bila diperlukan.
6. Lindungi pasien dari
kontaminasi silang dengan
tidak menugaskan perawat
yang sama untuk setiap
pasien infeksi dan
memisahkan pasien infeksi
dalam kamar yang
berbeda.
1. Rasional : memberikan
dasar untuk mengkaji
perubahan jika terjadi
kemungkinan infeksi.
2. Rasional : untuk
menentukan intervensi
selanjutnya
3. Rasional : higiene pribadi
dapat melindungi tubuh
untuk meminimalkan
pajanan pada organisme
infektif.
4. Rasional : diberikan sebagai
profilaktik atau mengobati
infeksi khusus.
5. Rasional : ruangan yang
terisolasi dapat
meminimalkan terpaparnya
pasien dari sumber infeksi.
6. Rasional : kontaminasi
silang dapat memperbesar
resiko infeksi pada klien.
![Page 12: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/12.jpg)
3. Intoleransi
aktivitas :
kelemahan
secara
menyeluruh
akibat
anemia.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama…x24jam
diharapkan terjadi
peningkatan toleransi
aktifitas dengan
kriteria Hasil:
a. Berpartisipasi
dalam aktivitas
fisik disertai
peningkatan
tekanan darah,
nadi RR.
b. Mampu
melakukan
aktifitas sehari-
hari (ADLs)
secara mandiri.
c. Tanda-tanda
vital normal.
1. Kaji Tanda-tanda Vital
serta pantau respons
kardiorespirasi terhadap
aktivitas (misalnya,
takikardia, disaritmia
lain, dispnea, diaforesis,
pucat, tekanan,
hemodinamik, dan
frekuensi respirasi)
pasien dan kadar Hb
dalam darah.
2. Evaluasi laporan
kelemahan, perhatikan
kemampuan untuk
berpartisipasi dalam
aktifitas sehari-hari.
3. Berikan lingkungan
tenang dan perlu
istirahat tanpa
gangguan.
4. Pantau asupan nutrisi
untuk memastikan
keadekuatan sumber-
sumber energi serta
berikan masukan
protein dan kalori yang
adekuat.
5. Ajarkan pengaturan
aktivitas dan teknik
menajemen waktu untuk
mencegah kelelahan.
1. Rasional: memberikan
dasar untuk menentukan
intervensi serta tingkat
kemampuan klien.
2. Rasional: menentukan
derajat dan efek
ketidakmampuan.
3. Rasional: menghemat
energi untuk aktifitas dan
regenerasi seluler atau
penyambungan jaringan.
4. Rasional : nutrisi kalori
dan proten yang cukup
dapat membantu
mengembalikan energi
yang hilang dan
meningkatkan toleransi
aktivitas.
5. Rasional: pengaturan
aktivitas dan menejemen
waktu dapat mengatur
penggunaan energi
sehingga dapat
mencegah kelelahan.
![Page 13: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/13.jpg)
4.
Resiko cedera :
perdarahan b.d
trombositopeni
a
Setelah dilakukan
tindakan keperawatn
selama …x 24 jam
diharapkan klien
menunjukkan resiko
cedera menurun dengan
kriteria Hasil:
1. Menunjukkan
pengendalian resiko
dibuktikan dengan
indikator ini 1-3 (tidak
pernah, jarang,
kadang-kadang).
2. Menghidari cedera
fisik.
3. Mempersiapkan
lingkungan yang aman
(misalnya,
meniadakan
ketidakteraturan dan
tumpahan,
penempatan
pegangan tangan,
penggunaan tikar
karet, serta pegangan
tangan di kamar
mandi).
4. Tanda-tanda
pendarahan
berkurang. Ekimosis
tidak ada/berkurang,
peteki tidak ada,
epistaksis tidak ada
atau jarang.
1. Gunakan semua tindakan
untuk mencegah
perdarahan khususnya
pada daerah ekimosis.
2. Laporkan setiap tanda-
tanda perdarahan serta
pantau kadar trombosit
dalamdarah (tekanan
darah menurun, denyut
nadi cepat, dan pucat).
3. Gunakan jarum yang kecil
pada saat melakukan
injeksi.
4. Ajarkan keluarga dan
pasien yang untuk
mengontrol perdarahan
hidung.
5. Menggunakan sikat gigi
yang lunak dan lembut.
6. Hindari obat-obat yang
mengandung aspirin.
1. Rasional: karena
perdarahan memperberat
kondisi pasien dengan
adanya anemia.
2. Rasional : untuk
memberikan intervensi dini
dalam mengatasi
perdarahan.
3. Rasional : untuk mencegah
perdarahan.
4. Rasional : untuk mencegah
perdarahan.
5. Rasional : untuk mencegah
perdarahan pada gusi.
6. Rasional: karena aspirin
mempengaruhi fungsi
trombosit.
![Page 14: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/14.jpg)
5. Gangguan citra
tubuh b.d
perubahan
penampilan, fungsi
dan peran.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama…x24 jam
diharapkan citra tubuh an
harga diri klien dapat
diperbaiki dengan kriteria
hasil:
1. Harga diri yang
positif.
2. Menunjukkan citra
tubuh, ditandai
dengan indikator
kekonsistenan 5
(positif)
3. Kongruen antara
realitas tubuh,
ideal tubuh, dan
wujud tubuh.
4. Kepuasan
terhadap
penampilan dan
fungsi tubuh.
5. Mempertahankan
peran sebelumnya
dalam pembuatan
keputusan,
mengungkapkan
perasaan dan
reaksi terhadap
kehilangan, ikut
serta dalam
aktivitas
perawatan diri.
1. Kaji perasaan pasien
tentang gambaran dan
tingkat harga diri.
2. Berikan motivasi untuk
keikutsertaan yang
kontinu dalam aktivitas
dalam aktivitas dan
pembuatan keputusan.
3. Berikan dukungan
pada klien untuk
mengungkapkan
kekhawatirannya.
4. Bantu klien dalam
perawatan diri ketika
keletihan.
5. Berikan motivasi
kepada klien dan
pasangannya ataupun
keluarga untuk saling
berbagi kekhawatiran
mengenai perubahan
fungsi seksual.
1. Rasional :
Memberikan dasar
untuk mengkaji
perubahan pada
tingkat nyeri dan
mengevaluasi
intervensi.
2. Rasional :
memberikan
motivasi
memungkinkan
kontrol kontinu
terdapat kejadian
dandiri klien.
3. Rasional :
mengidentifikasi
kekhawatiran
merupakan satu
tahapan penting
dalam
mengatasinya.
4. Rasional :
kesejahteraan fisik
meningkatkan
harga diri.
5. Rasional :
memberikan
kesempatan untuk
mengekspresikan
kekhawatirannya.
![Page 15: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/15.jpg)
Implementasi Lakukan sesuai intervensi..........
![Page 16: Konsep asuhan keperawatan Leukemia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083003/5590c07f1a28ab21118b46a4/html5/thumbnails/16.jpg)
EvaluasiNO DX. Keperawatan EVALUASI
1. DX. 1 1. Ekspresi wajah tenang.
2. Nyeri hilang/berkurang.
3. Klien Nampak rileks.
4. Klien dapat istirahat.
5. Tanda- tanda vital dalam rentang normal.
2. DX. 2 1. Faktor resiko hilang ditunjukkan dengan
status imun pasien.
3. DX. 3 1. Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-
hari (ADLs) secara mandiri.
2. Tanda-tanda vital normal.
4. DX. 4 1. Klien berpartisipasi dalam aktifitas.
2. Tidak terjadi cedera
5. DX. 5 1. Pasien tidak mengalami HDR