Konsep asuhan keperawatan Leukemia

16
Konsep Asuhan Keperawatan Leukemia Pada Anak Sistem Imun-Hematologi Oleh: Kelompok IV

description

Konsep Askep Leukemia pada Anak . Semoga bisa membantu

Transcript of Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Page 1: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Konsep Asuhan Keperawatan Leukemia Pada Anak

Sistem Imun-Hematologi

Oleh: Kelompok IV

Page 2: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Pengertian Leukemia adalah poliferasi sel

leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian.

Page 3: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

EPIDEMIOLOGI Insidensi ALL adalah 1/60.000 orang per

tahun dengan 75 % berusia £ 15 tahun, insidensi puncaknya usia 3 – 5 tahun.

ALL lebih banyak di temukan pada pria dari pada perempuan. Saudara kandung dari pasien ALL mempunyai resiko 4 kali lebih besar untuk berkembang menjadi, ALL, sedangkan kembar monozigot dari pasien ALL mempunyai resiko 20%  untuk berkembang menjadi ALL.

Page 4: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Klasifikasi Leukemia Akut.

• Leukemia Limfoblastik Akut (LLA).• Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Akut

(AML).• Leukemia Mielogenus/Mieloblastik Kronis

(CML).• Luekemia Limfositik Akut (ALL).• Leukemia Limfositik Kronis (CLL).

Page 5: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Manifestasi Klinis Leukemia limfoblastik Akut (LLA) Manifestasi klinis menyerupai leukemia

garanulostik akut dengan tanda dan gejala dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang normal (Wujcik,2000). Karena itu infeksi, perdarahan dan anemia merupakan manifestasi utama. Malaise, demam, letargi, kehilangan berat badan dan keringat malam hari, limfdenofati,hepatosplenomegali (lien dan hepar yang membesar), nyeri tulang dan artralgia. Muntah , kejang dan gangguan penglihatan merupakan tanda dan gejala terkenanya SSP.

Page 6: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Penatalaksanaan Penatalaksanaan medis AML. Penatalaksanaan medis CML Fase

kronis. Penatalaksaan medis Leukemia

Limfositik Akut (ALL) Penatalaksaan medis Leukemia

Limfositik Kronis (CLL)

Page 7: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan Implementasi Evaluasi

Page 8: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Pengkajian Meskipun gambaran klinisnya bervariasi untuk tiap jenis

leukemia, namun riwayat kesehatan dapat menunjukkan rentang tanda dan gejala yang dikeluhkan pasien dan tampak dalam pemeriksaan fisik. Yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan klinis adalah pucat, kelemahan dan kelelahan, ekimosis, nyeri, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah, kaji adanya tanda-tanda leucopenia yaitu demam dan infeksi. Kaji adanya tanda- tanda trombositopenia yaitu petekia , purpura, perdarahan membrane mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali, splenomegali. Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003). Pemeriksaan darah menunjukkan perubahan sel darah putih, anemia dan jumlah trombosit rendah.

1. Integritas EGO : perasaan tak berdaya/tak ada harapan.2. Pernapasan : sesak nafas, napas cepat, dispenia, takipnea, batuk, ronkhi,

penurunan bunyi nafas.3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya

faktor herediter misal kembar monozigot.

Page 9: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Diagnosa Keperawatan Nyeri b.d infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik. Resiko infeksi b.d menurunnya daya tahan tubuh

yang berkaitan dengan neutropenia/ menurunnya sistem imun.

Intoleransi aktivitas : kelemahan secara menyeluruh akibat anemia.

Resiko cedera : perdarahan b.d trombositopenia. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan,

fungsi dan peran

Page 10: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Rencana KeperawatanNo Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1 Nyeri b.d infiltrasi

leukosit ke jaringan

sistemik

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ..x 24 jam

diharapkan nyeri klien berkurang

dengan kriteria hasil:

a. Mampu mengontrol

nyeri (mencari

bantuan).

b. Melaporkan bahwa

nyeri berkurang

dengan

menggunakan

manajemen nyeri.

c. Ekspresi wajah

tenang.

d. Mampu mengenali

nyer (skala gambar

berupa ekspresi

wajah)

e. Tanda- tanda vital

dalam rentang

normal.

f. Mengatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang.

 

1. Kaji karakteristik nyeri : lokasi,

kualitas, frekuensi, dan durasi.

2. Berikan terapi analgetik sesuai

dengan instruksi dokter. Lakukan

penilaian respon pasien terhadap

pemberian analgetik.

3. Berikan dukungan emosional dan

menentramkan kekuatiaran

pasien.

4. Gunakan metode distraksi

seperti relaksasi, teknik

pernapsan dalam,

mendengarkan musik, dan

imajinasi.

1. Rasional : Memberikan dasar untuk

mengkaji perubahan pada tingkat

nyeri dan mengevaluasi intervensi.

2. Rasional : analgetik merupakan

agen farmakologi yang berfungsi

mengurangi rasa nyeri, analgetik

cenderung lebih efektif ketika

diberikan secara dini pada siklus

nyeri, respon pasien memberikan

informasi tambahan tentang nyeri

klien.

3. Rasional : mengurangi ketakutan

dan ansietas akibat penyakit yang

di derita. Ketakutan dan ansietas

akan meningkatkan persepsi nyeri.

4. Raional : teknik pengalihan

perhatian atau distraksi dapat

membuat mengurangi nyeri yang

dirasakan pasien karena pasien

tidak fokus terhadap nyeri yang

dialaminya.

Page 11: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

2. Resiko infeksi b.d

menurunnya daya

tahan tubuh yang

berkaitan dengan

neutropenia/

menurunnya sistem

imun.

a.

Intol

eran

si

aktiv

itas

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama …x24

jam diharapkan klien akan

terbebas dari gejala infeksi

dengan Kriteria Hasil:

1. Faktor resiko akan

hilang ditunjukkan

dengan status imun

pasien.

2. Pasien menunjukkan

pengendalian resiko,

dibuktikan dengan

indikator berikut ini

(antara 1-3: tidak

pernah, jarang,

kadang-kadang,).

3. Mengindikasi status

gastrointestinal,

pernapasan,

genitourinaria, dan

imum dalam batas

normal.

4. Menunjukkan higiene

pribadi yang adekuat.

5. Tanda-tanda vital

dalam rentang normal

36,5- 37C.

1. Pantau tanda / gejala

infeksi (misalnya suhu

tubuh, denyut jantung,

pembuangan, penampilan

luka, sekresi, penampilan

urin, suhu kulit, lesi kulit,

keletihan dan malaise, nilai

leukosit).

2. Kaji faktor yang

meningkatkan serangan

infeksi (misalnya: usia

lanjut, tanggap imun

rendah, malnutrisi).

3. Instruksikan untuk

menjaga higiene pribadi

untuk melindungi tubuh

terhadap infeksi baik pada

pasien maupun keluarga.

4. Berikan terapi antibiotik

bila diperlukan sesuai

dengan instruksi dokter.

5. Pertahankan teknik isolasi,

bila diperlukan.

6. Lindungi pasien dari

kontaminasi silang dengan

tidak menugaskan perawat

yang sama untuk setiap

pasien infeksi dan

memisahkan pasien infeksi

dalam kamar yang

berbeda.

1. Rasional : memberikan

dasar untuk mengkaji

perubahan jika terjadi

kemungkinan infeksi.

2. Rasional : untuk

menentukan intervensi

selanjutnya

3. Rasional : higiene pribadi

dapat melindungi tubuh

untuk meminimalkan

pajanan pada organisme

infektif.

4. Rasional : diberikan sebagai

profilaktik atau mengobati

infeksi khusus.

5. Rasional : ruangan yang

terisolasi dapat

meminimalkan terpaparnya

pasien dari sumber infeksi.

6. Rasional : kontaminasi

silang dapat memperbesar

resiko infeksi pada klien.

Page 12: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

3. Intoleransi

aktivitas :

kelemahan

secara

menyeluruh

akibat

anemia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama…x24jam

diharapkan terjadi

peningkatan toleransi

aktifitas dengan

kriteria Hasil:

a. Berpartisipasi

dalam aktivitas

fisik disertai

peningkatan

tekanan darah,

nadi RR.

b. Mampu

melakukan

aktifitas sehari-

hari (ADLs)

secara mandiri.

c. Tanda-tanda

vital normal.

 

1. Kaji Tanda-tanda Vital

serta pantau respons

kardiorespirasi terhadap

aktivitas (misalnya,

takikardia, disaritmia

lain, dispnea, diaforesis,

pucat, tekanan,

hemodinamik, dan

frekuensi respirasi)

pasien dan kadar Hb

dalam darah.

2. Evaluasi laporan

kelemahan, perhatikan

kemampuan untuk

berpartisipasi dalam

aktifitas sehari-hari.

3. Berikan lingkungan

tenang dan perlu

istirahat tanpa

gangguan.

4. Pantau asupan nutrisi

untuk memastikan

keadekuatan sumber-

sumber energi serta

berikan masukan

protein dan kalori yang

adekuat.

5. Ajarkan pengaturan

aktivitas dan teknik

menajemen waktu untuk

mencegah kelelahan.

1. Rasional: memberikan

dasar untuk menentukan

intervensi serta tingkat

kemampuan klien.

2. Rasional: menentukan

derajat dan efek

ketidakmampuan.

3. Rasional: menghemat

energi untuk aktifitas dan

regenerasi seluler atau

penyambungan jaringan.

4. Rasional : nutrisi kalori

dan proten yang cukup

dapat membantu

mengembalikan energi

yang hilang dan

meningkatkan toleransi

aktivitas.

5. Rasional: pengaturan

aktivitas dan menejemen

waktu dapat mengatur

penggunaan energi

sehingga dapat

mencegah kelelahan.

 

 

Page 13: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

4.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Resiko cedera :

perdarahan b.d

trombositopeni

a

Setelah dilakukan

tindakan keperawatn

selama …x 24 jam

diharapkan klien

menunjukkan resiko

cedera menurun dengan

kriteria Hasil:

1. Menunjukkan

pengendalian resiko

dibuktikan dengan

indikator ini 1-3 (tidak

pernah, jarang,

kadang-kadang).

2. Menghidari cedera

fisik.

3. Mempersiapkan

lingkungan yang aman

(misalnya,

meniadakan

ketidakteraturan dan

tumpahan,

penempatan

pegangan tangan,

penggunaan tikar

karet, serta pegangan

tangan di kamar

mandi).

4. Tanda-tanda

pendarahan

berkurang. Ekimosis

tidak ada/berkurang,

peteki tidak ada,

epistaksis tidak ada

atau jarang.

1. Gunakan semua tindakan

untuk mencegah

perdarahan khususnya

pada daerah ekimosis.

2. Laporkan setiap tanda-

tanda perdarahan serta

pantau kadar trombosit

dalamdarah (tekanan

darah menurun, denyut

nadi cepat, dan pucat).

3. Gunakan jarum yang kecil

pada saat melakukan

injeksi.

4. Ajarkan keluarga dan

pasien yang untuk

mengontrol perdarahan

hidung.

5. Menggunakan sikat gigi

yang lunak dan lembut.

6. Hindari obat-obat yang

mengandung aspirin.

 

 

 

 

 

 

1. Rasional: karena

perdarahan memperberat

kondisi pasien dengan

adanya anemia.

2. Rasional : untuk

memberikan intervensi dini

dalam mengatasi

perdarahan.

3. Rasional : untuk mencegah

perdarahan.

4. Rasional : untuk mencegah

perdarahan.

5. Rasional : untuk mencegah

perdarahan pada gusi.

6. Rasional: karena aspirin

mempengaruhi fungsi

trombosit.

Page 14: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

5. Gangguan citra

tubuh b.d

perubahan

penampilan, fungsi

dan peran.

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama…x24 jam

diharapkan citra tubuh an

harga diri klien dapat

diperbaiki dengan kriteria

hasil:

1. Harga diri yang

positif.

2. Menunjukkan citra

tubuh, ditandai

dengan indikator

kekonsistenan 5

(positif)

3. Kongruen antara

realitas tubuh,

ideal tubuh, dan

wujud tubuh.

4. Kepuasan

terhadap

penampilan dan

fungsi tubuh.

5. Mempertahankan

peran sebelumnya

dalam pembuatan

keputusan,

mengungkapkan

perasaan dan

reaksi terhadap

kehilangan, ikut

serta dalam

aktivitas

perawatan diri.

1. Kaji perasaan pasien

tentang gambaran dan

tingkat harga diri.

2. Berikan motivasi untuk

keikutsertaan yang

kontinu dalam aktivitas

dalam aktivitas dan

pembuatan keputusan.

3. Berikan dukungan

pada klien untuk

mengungkapkan

kekhawatirannya.

4. Bantu klien dalam

perawatan diri ketika

keletihan.

5. Berikan motivasi

kepada klien dan

pasangannya ataupun

keluarga untuk saling

berbagi kekhawatiran

mengenai perubahan

fungsi seksual.

1. Rasional :

Memberikan dasar

untuk mengkaji

perubahan pada

tingkat nyeri dan

mengevaluasi

intervensi.

2. Rasional :

memberikan

motivasi

memungkinkan

kontrol kontinu

terdapat kejadian

dandiri klien.

3. Rasional :

mengidentifikasi

kekhawatiran

merupakan satu

tahapan penting

dalam

mengatasinya.

4. Rasional :

kesejahteraan fisik

meningkatkan

harga diri.

5. Rasional :

memberikan

kesempatan untuk

mengekspresikan

kekhawatirannya.

 

Page 15: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

Implementasi Lakukan sesuai intervensi..........

Page 16: Konsep asuhan keperawatan Leukemia

EvaluasiNO DX. Keperawatan EVALUASI

1. DX. 1 1. Ekspresi wajah tenang.

2. Nyeri hilang/berkurang.

3. Klien Nampak rileks.

4. Klien dapat istirahat.

5. Tanda- tanda vital dalam rentang normal.

2. DX. 2 1. Faktor resiko hilang ditunjukkan dengan

status imun pasien.

3. DX. 3 1. Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-

hari (ADLs) secara mandiri.

2. Tanda-tanda vital normal.

 

4. DX. 4 1. Klien berpartisipasi dalam aktifitas.

2. Tidak terjadi cedera

5. DX. 5 1. Pasien tidak mengalami HDR