KONSENTRASI dan SIFAT KOLIGATIF LARUTANonline.sonysugemacollege.com/Kimia-Bab-16-17.pdfContoh pada...
Transcript of KONSENTRASI dan SIFAT KOLIGATIF LARUTANonline.sonysugemacollege.com/Kimia-Bab-16-17.pdfContoh pada...
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
471future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
KONSENTRASI dan SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SATUAN KONSENTRASI : 1. molaritas (M) : banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Liter larutan
= ��𝑙 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟��� 𝑙𝑎𝑟��𝑎𝑛 =
�𝑟𝑎�𝑀𝑟
�� 𝑙𝑎𝑟��𝑎𝑛1000
M = gram 1000xMr V(mL)
Jika dalam soal diketahui data persen massa dan massa jenis, maka dapat digunakan rumus :
M = 10 𝑥 %�𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 �𝑎𝑠𝑠𝑎 �𝑒𝑛𝑖𝑠𝑀𝑟 �𝑎� �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟��
2. molalitas ( m ) : banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kilogram pelarut
= ��𝑙 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟���� �𝑒𝑙𝑎𝑟�� =
�𝑟𝑎�𝑀𝑟
�𝑟𝑎� �𝑒𝑙𝑎𝑟��1000
m = P
1000x Mr
gram
, p = gram pelarut
3. fraksi mol ( X ) :
X terlarut = 𝑛�𝑛�+ 𝑛�
X pelarut = 𝑛�𝑛�+ 𝑛�
X terlarut + X pelarut = 1
𝑛� = mol terlarut 𝑛� = mol pelarut
4. a. persen massa (% m/m) = �𝑎𝑠𝑠𝑎 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟��
�𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟��𝑎𝑛 x 100%
b. persen volume ( % v/v ) = 𝑣�𝑙��𝑒 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟��𝑣�𝑙��𝑒 𝑙𝑎𝑟��𝑎𝑛 x 100%
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan encer yang tidak mudah menguap dan hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut, tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sifat Koligatif larutan meliputi : 1. Penurunan tekanan uap jenuh larutan (P):
P = Po .X terlarut = Po . 𝑛 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟�� 𝑥 𝑖
(𝑛 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟�� 𝑥 𝑖 )+ 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟�� P = Po .X pelarut = Po . 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟��
(𝑛 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟�� 𝑥 𝑖 )+ 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟��
P = Penurunan tekanan uap jenuh larutan P = tekanan uap jenuh larutan Po = tekanan uap jenuh pelarut murni X = fraksi mol i = faktor Van ‘t Hoff = 1 + (n – 1)
- untuk elektrolit kuat , = 1 , maka i = n (n= jumlah ion) - untuk elektrolit lemah , 0 < < 1 , maka i = 1 + (n – 1) - untuk non elektrolit, = 0 , maka i = 1
10. Data yang berhubungan dengan tepat adalah ....
Sifat-sifat Koloid
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
A. Adsorpsi Gelatin pada es krim B. Koagulasi Menghilangkan bau badan C. Dialisis Penyaringan asap pabrik D. Efek Tyndall Sorot lampu di malam hari E. Elektroforesis Proses cuci darah
11. Pasangan data yang berhubungan dengan tepat
adalah .... Fase
Terdispersi Medium
Pendispersi Jenis
Koloid A. Cair Gas Sol B. Cair Cair Emulsi C. Padat Cair Aerosol D. Padat Gas Busa E. Gas Cair Emulsi
12. Koagulasi koloid dapat terjadi bila…
(1) koloid dipanaskan (2) mencampurkan dua macam koloid (3) penambahan elektrolit (4) dilakukan dialysis
13. Beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam
kehidupan sehari-hari: (1) Terjadinya delta di muara sungai (2) Penggunaan obat norit pada diare (3) Peristiwa cuci darah (4) Penjernihan air (5) Sorot lampu di malam hari Contoh penerapan sifat koloid dari koagulasi dan dialisis berturut-turut adalah …. (A) (1) dan (3) (B) (1) dan (2) (C) (2) dan (3) (D) (3) dan (4) (E) (4) dan (5)
14. Beberapa fenomena sehari-hari yang menunjukkan sifat koloid dalam kehidupan: (1) penjernihan air (2) pemutihan gula pasir (3) pembentukan delta di muara sungai (4) proses cuci darah (5) sorot lampu pada malam berkabut
Sifat dialysis dan efek Tyndall berturut-turut dapat ditunjukkan dalam contoh kejadian nomor …. (A) (4) dan (5) (B) (1) dan (2) (C) (1) dan (3) (D) (2) dan (3) (E) (3) dan (4)
15. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid
berikut: (1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS; (2) sol larutan dibuat dengan cara busur Bredig; (3) larutan AgNO3 diteteskan ke dalam larutan
HCl; (4) larutan FeCl3 diteteskan ke dalam air
mendidih; dan (5) agar-agar dipeptisasi dalam air.
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah …. (A) (1) dan (2) (B) (1) dan (3) (C) (3) dan (4) (D) (3) dan (5) (E) (4) dan (5)
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
472future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
1. Sebanyak 22,2 gram CaCl2 (Ar Ca= 40; Cl= 35,5) dilarutkan ke dalam 500 mL air (Ar H = 1 , O = 16 , 𝞺air= 1 g/mL). Jika tekanan uap jenuh air pada suhu 20o C adalah 17,5 mmHg, maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu yang sama adalah …. (A) (17,5 x 2�,�
2,��+0,� ) mmHg (D) (17,5 x 0,22�,�+0,� ) mmHg
(B) (17,5 x 0,�2�,�+0,� ) mmHg (E) (17,5 x 2�,�
2�,�+0,� ) mmHg
(C) (17,5 x 2�,�2�,�+0,2 ) mmHg
Jawab: E Pembahasan : mol air = �001� = 27,7 dan mol CaCl2 = 22,2
111 = 0,2 CaCl2 elektrolit kuat, I = n = 3
P = Po .X pelarut = Po . 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟��
(𝑛 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟�� 𝑥 𝑖 )+ 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟�� = ( 17,5 x 2�,�(0,2 𝑥 3)+2�,� ) mmHg
= ( 17,5 x 𝟐𝟕,𝟕𝟐𝟕,𝟕+𝟎,𝟔 ) mmHg
Diagram PT fasa H2O
2. Penurunan titik beku larutan ( Tf ) : Tf larutan = Tf pelarut – Tf Tf = m x Kf x i
Tf = penurunan titik beku larutan dalam 0C m = molalitas Kf = tetapan penurunan titik beku molal pelarut i = faktor Van ‘t Hoff = 1 + (n – 1)
Contoh pada kehidupan sehari-hari : a. Penambahan NaCl dan CaCl2sebagai zat anti beku pada salju. b. Pemberian etilen glikol pada radiator mobil untuk mencegah bekunya air radiator pada musim dingin. c. Anti beku pada tubuh hewan d. Pemberian garam pada pembuatan es krim
2. Sebanyak 4,5 gram suatu basa bervalensi dua dalam 1500 gram air membeku pada suhu –0,1550C, jika
derajat ionisasinya = 0,75 dan Kf air = 1,860C, maka massa atom relatif logam basa tersebut, adalah .... (A) 90 (D) 40 (B) 65 (E) 24 (C) 56
Jawab: C Pembahasan : Basa bervalensi dua, L(OH)2 , n = 3 i =1 + (n – 1) = {1 +(3-1)0,75 } = 2,5
Tf larutan = Tf pelarut – Tf
–0,1550C = 0 0C– Tf Tf = 0,1550C Tf = m x Kf x i
H : titik beku pelarut G : titik beku larutan G – H : penurunan titik beku larutan ( Tf ) I : titik didih pelarut J : titik didih larutan I – J : kenaikan titik didih larutan (Tb)
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
473future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
0,1550C = ( 4,�𝑀𝑟�(�𝐻)2
x 10001�00 ) x 1,86 x 2,5 MrL(OH)2 = 90 → Ar L = 90 – 34 = 56
3. Kenaikan titik didih larutan (Tb) :
Tb larutan = Tb pelarut + Tb Tb = m x Kb x i
Tb = Kenaikan titik didih larutan m = molalitas Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut i = faktor Van ‘t Hoff = 1 + (n – 1)
Contoh pada kehidupan sehari-hari : Pemberian garam pada saat memasak sayur.
3. Larutan glukosa (C6H12O6, Mr = 180) dalam 400 gram air mendidih pada suhu 102,6oC , kemudian seluruh glukosa dalam larutan difermentasikan, dengan persamaan reaksi : C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 . Jika Kb air = 0,52oC/molal, maka volume gas yang dihasilkan pada keadaan standar adalah .... (A) 89,6 Liter (D) 22,4 Liter (B) 44,8 Liter (E) 11,2 Liter (C) 33,6 Liter
Jawab: A Pembahasan : Tb larutan = Tb pelarut + Tb
Tb =Tb larutan – Tb pelarut =102,6oC– 100oC = 2,6 oC Tb = m x Kbx i 2,6 = ( mol glukosa x 1000400 ) x 0,52 x 1 . . . . glukosa non elektrolit,i=1 mol glukosa = 2 C6H12O6
fermentasi 2 C2H5OH + 2 CO2 2 mol ~ 4 mol gas CO2
Volume gas CO2 yang dihasilkan (STP)= 4 x 22,4 L= 89,6 Liter 4. Sebanyak 3,60 gram glukosa (Mr =180) dan 0,8 gram NaOH (Mr =40) dilarutkan ke dalam 130 gram air.
Jika Kb air = 0,52 oC/molal, maka titik didih larutan tersebut adalah (A) 0,16o C (D) 100,16o C (B) 0,24o C (E) 100,24o C (C) 100,12 o C
Jawab: E Pembahasan: mol glukosa = 3,�
1�0 = 0,02 dan mol NaOH = 0,�40 = 0,02
glukosa non elektrolit, i=1 dan NaOH elektrolit kuat, i=n=2
Untuk soal dimana zat terlarutnya merupakan campuran, maka : molal campuran = (mol glukosa x i glukosa + mol NaOH x i NaOH ) x 𝟏𝟎𝟎𝟎𝑷 Tb = m x Kbx i = {(0,02 x 1 + 0,02 x 2) x 1000130 } x 0,52
= 0,24 oC Tb larutan = Tb pelarut air + Tb
= 100 oC + 0,24 oC = 100,24 oC
4. Tekanan osmotik larutan ( ) :
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Tekanan osmotik adalah tekanan yang terbentuk pada larutan untuk menghentikan terjadinya peristiwa osmosis.
1. Sebanyak 22,2 gram CaCl2 (Ar Ca= 40; Cl= 35,5) dilarutkan ke dalam 500 mL air (Ar H = 1 , O = 16 , 𝞺air= 1 g/mL). Jika tekanan uap jenuh air pada suhu 20o C adalah 17,5 mmHg, maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu yang sama adalah …. (A) (17,5 x 2�,�
2,��+0,� ) mmHg (D) (17,5 x 0,22�,�+0,� ) mmHg
(B) (17,5 x 0,�2�,�+0,� ) mmHg (E) (17,5 x 2�,�
2�,�+0,� ) mmHg
(C) (17,5 x 2�,�2�,�+0,2 ) mmHg
Jawab: E Pembahasan : mol air = �001� = 27,7 dan mol CaCl2 = 22,2
111 = 0,2 CaCl2 elektrolit kuat, I = n = 3
P = Po .X pelarut = Po . 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟��
(𝑛 �𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟�� 𝑥 𝑖 )+ 𝑛 �𝑒𝑙𝑎𝑟�� = ( 17,5 x 2�,�(0,2 𝑥 3)+2�,� ) mmHg
= ( 17,5 x 𝟐𝟕,𝟕𝟐𝟕,𝟕+𝟎,𝟔 ) mmHg
Diagram PT fasa H2O
2. Penurunan titik beku larutan ( Tf ) : Tf larutan = Tf pelarut – Tf Tf = m x Kf x i
Tf = penurunan titik beku larutan dalam 0C m = molalitas Kf = tetapan penurunan titik beku molal pelarut i = faktor Van ‘t Hoff = 1 + (n – 1)
Contoh pada kehidupan sehari-hari : a. Penambahan NaCl dan CaCl2sebagai zat anti beku pada salju. b. Pemberian etilen glikol pada radiator mobil untuk mencegah bekunya air radiator pada musim dingin. c. Anti beku pada tubuh hewan d. Pemberian garam pada pembuatan es krim
2. Sebanyak 4,5 gram suatu basa bervalensi dua dalam 1500 gram air membeku pada suhu –0,1550C, jika
derajat ionisasinya = 0,75 dan Kf air = 1,860C, maka massa atom relatif logam basa tersebut, adalah .... (A) 90 (D) 40 (B) 65 (E) 24 (C) 56
Jawab: C Pembahasan : Basa bervalensi dua, L(OH)2 , n = 3 i =1 + (n – 1) = {1 +(3-1)0,75 } = 2,5
Tf larutan = Tf pelarut – Tf
–0,1550C = 0 0C– Tf Tf = 0,1550C Tf = m x Kf x i
H : titik beku pelarut G : titik beku larutan G – H : penurunan titik beku larutan ( Tf ) I : titik didih pelarut J : titik didih larutan I – J : kenaikan titik didih larutan (Tb)
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
474future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
= M x R x T x i
i = faktor Van ‘t Hoff = 1 + (n – 1) - untuk elektrolit kuat ,= 1 , maka i = n (n= jumlah ion) - untuk elektrolit lemah ,0 << 1 , maka i = 1 + (n – 1) - untuk non elektrolit, = 0 , maka i = 1
Dua larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut ISOTONIK : 𝝅𝟏 = 𝝅𝟐 𝑀1x R x T x 𝑖1 = 𝑀2 x R x T x𝑖2 ( pada suhu yang sama)
𝑴𝟏 x 𝒊𝟏 = 𝑴𝟐 x 𝒊𝟐
= tekanan osmotik larutan dalam satuan atmosfir M = molaritas R = tetapan gas = 0,082 L. atm.mol 1.K1
T = suhu Kelvin = oC + 273
Contoh pada kehidupan sehari-hari : a. Pemberian infus b. Penyerapan air oleh akar tanaman c. Desalinasi air laut dengan osmosis balik d. Pengawetan makanan dengan garam dapur e. Pembasmian lintah dengan garam dapur
5. Sebanyak 0,01 mol magnesium klorida dilarutkan ke dalam air sampai volume larutan 500 mL. Jika harga
derajat ionisasi = 0,8, maka tekanan osmotik larutan jika diukur pada suhu 270C dan harga R= 0,08 L.atm. mol–1.K–1 adalah .... (A) 0,480 atm (D) 1,248 atm (B) 0,864 atm (E) 2,480 atm (C) 0,986 atm
Jawab : D Pembahasan : MgCl2 , i = 1 + (n-1) α = 1 + (3 – 1 ) 0,8= 2,6
= M x R x T x i = (0,01 x 1000�00 ) x 0,08 x 300 x 2,6 = 1,248 atmosfer
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
475future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
KAJI LATIH STANDAR 17
1. Sebanyak 4 g besi(III)sulfat dilarutkan ke dalam air sampai volume larutan 500 mL (Ar Fe = 56, S = 32, O = 16 ). Konsentrasi larutan yang diperoleh adalah …. (A) 0,01 molal (B) 0,01 molar (C) 0,02 molal (D) 0,02 molar (E) 0,05 molal
2. Untuk membuat 500 mL larutan CO(NH2)2 dengan
konsentrasi 0,3 M , maka massa CO(NH2)2 yang harus dilarutkan ke dalam air. (Ar C=12, H=1, O=16 dan N=14 ) adalah …. (A) 3 gram (B) 6 gram (C) 9 gram (D) 12 gram (E) 15 gram
3. Diketahui larutan KOH dengan konsentrasi 10 M
memiliki massa jenis 1,4 gram.cm-3. Jika Ar K=39, O=16 dan H=1, maka konsentrasi larutan KOH adalah .... (A) 8 % (B) 16 % (C) 24 % (D) 32 % (E) 40 %
4. Suatu larutan glukosa dibuat dengan melarutkan
45 gram senyawa tersebut dalam 200 gram air, jika Ar C = 12, O = 16 dan H = 1 maka molalitas glukosa dalam larutan tersebut adalah …. (A) 0,25 (B) 1,2 (C) 1,25 (D) 2,5 (E) 6,0
5. Sebanyak 11,7 gram NaCl (Mr= 58,5) dilarutkan ke
dalam 90 gram air (Mr =18). Fraksi mol NaCl dalam air adalah …. (A) 0,4
�,2
(B) 0,4�,4
(C) 0,24,�
(D) 0,2�
(E) 0,2�,2
6. Fraksi mol metanol (CH3OH) dalam air adalah 0,5. Maka konsentrasi metanol dalam larutan bila dinyatakan dengan persen berat (Ar C = 12; H = 1; O = 16) adalah.... (A) 90 % (B) 75 % (C) 64 % (D) 50 % (E) 32 %
7. Fraksi mol CO(NH2)2 dalam air adalah 0,1. Jika Mr
CO(NH2)2 = 60 dan Mr air = 18, maka molalitas larutan CO(NH2)2 dalam air, adalah .... (A) 6,17 (B) 5,55 (C) 3,70 (D) 1,58 (E) 1,85
8. Larutan glukosa 18 % berat (Mr glukosa = 180 , H2O
= 18) mempunyai molalitas sebesar …. (A) 0,61 (B) 1,21 (C) 1,50 (D) 2,50 (E) 5,00
9. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu tertentu
adalah 30 mmHg. Penurunan tekanan uap jenuh larutan CO(NH2)2 dengan fraksi mol CO(NH2)2 = 0,05 adalah . . . . (A) 1,5 mm Hg (B) 3,0 mm Hg (C) 7,1 mm Hg (D) 14,25 mm Hg (E) 28,5 mm Hg
10. Sebanyak 6,2 gram C22H46 (Mr = 310) dilarutkan ke
dalam 77 gram CCl4 (Mr = 154). Jika tekanan uap CCl4 murni pada 23oC adalah 0,130 atm, maka penurunan tekanan uap jenuh larutan, adalah .... (A) 0,500 atm (B) 0,052 atm (C) 0,020 atm (D) 0,005 atm (E) 0,001 atm
= M x R x T x i
i = faktor Van ‘t Hoff = 1 + (n – 1) - untuk elektrolit kuat ,= 1 , maka i = n (n= jumlah ion) - untuk elektrolit lemah ,0 << 1 , maka i = 1 + (n – 1) - untuk non elektrolit, = 0 , maka i = 1
Dua larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut ISOTONIK : 𝝅𝟏 = 𝝅𝟐 𝑀1x R x T x 𝑖1 = 𝑀2 x R x T x𝑖2 ( pada suhu yang sama)
𝑴𝟏 x 𝒊𝟏 = 𝑴𝟐 x 𝒊𝟐
= tekanan osmotik larutan dalam satuan atmosfir M = molaritas R = tetapan gas = 0,082 L. atm.mol 1.K1
T = suhu Kelvin = oC + 273
Contoh pada kehidupan sehari-hari : a. Pemberian infus b. Penyerapan air oleh akar tanaman c. Desalinasi air laut dengan osmosis balik d. Pengawetan makanan dengan garam dapur e. Pembasmian lintah dengan garam dapur
5. Sebanyak 0,01 mol magnesium klorida dilarutkan ke dalam air sampai volume larutan 500 mL. Jika harga
derajat ionisasi = 0,8, maka tekanan osmotik larutan jika diukur pada suhu 270C dan harga R= 0,08 L.atm. mol–1.K–1 adalah .... (A) 0,480 atm (D) 1,248 atm (B) 0,864 atm (E) 2,480 atm (C) 0,986 atm
Jawab : D Pembahasan : MgCl2 , i = 1 + (n-1) α = 1 + (3 – 1 ) 0,8= 2,6
= M x R x T x i = (0,01 x 1000�00 ) x 0,08 x 300 x 2,6 = 1,248 atmosfer
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
476future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
11. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu tertentu adalah 32 mmHg. Jika ke dalam 0,8 mol air dimasukkan 0,1 mol NaOH, maka tekanan uap jenuh larutan tersebut, adalah .... (A) 28,44 mmHg (B) 25,60 mmHg (C) 19,08 mmHg (D) 6,40 mmHg (E) 3,56 mmHg
12. Sejumlah 100 gram senyawa non elektrolit yang
tidak menguap, jika dilarutkan ke dalam 1 mol CCl4 mempunyai tekanan uap 75 mmHg pada 295 K. Tekanan uap CCl4 murni pada temperatur yang sama adalah 100 mmHg.
Pernyataan yang benar berdasarkan data diatas adalah... (1) Penurunan tekanan uap larutan= 25 mmHg (2) Fraksi mol zat terlarut= 0,25 (3) Jika suhu dinaikkan, tekanan uap larutan > 75
mmHg (4) Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik
didih CCl4 murni 13. Pada suhu tertentu, penurunan tekanan uap jenuh
larutan elektrolit biner dengan fraksi mol zat terlarut 0,1, sama dengan �
4 kali penurunan tekanan uap jenuh larutan urea dengan fraksi mol yang sama. Dari data tersebut, maka dapat diketahui derajat ionisasi elektrolit biner tersebut adalah....
(A) 1 (B) 1
3 (C) 2
3 (D) 4
� (E) 2
� 14. Asam salisilat dilarutkan dalam dietil eter. Tekanan
uap dietil eter murni pada 10 oC adalah 291,8 torr. Jika 2,76 g asam salisilat dilarutkan dalam 37 g dietil eter (Mr = 74), tekanan uapnya turun menjadi 280,6 torr, maka massa molekul asam salisilat adalah (A) 132 (B) 137 (C) 138 (D) 140 (E) 142
15. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu 30oC
adalah 31 mmHg. Jika fraksi mol air 0,7, maka tekanan uap jenuh larutan tersebut, adalah .... (A) 21,7 mmHg (B) 18,6 mmHg (C) 15,5 mmHg (D) 12,4 mmHg (E) 9,3 mmHg
KAJI LATIH STANDAR 18
1. Titik beku larutan yang mengandung 36 gram glukosa (Mr = 180) dan 500 gram air (Mr = 18, Kf air = 1,86oC/molal) adalah.... (A) 0,744 o C (B) 0,372 o C (C) –0,093 o C (D) –0,186 o C (E) –0,744 o C
2. Ke dalam 500 g air dilarutkan 20,8 gram BaCl2
(Ar Ba=137, Cl=35,5). Jika Kf air = 1,86 oC/molal, maka titik beku larutan tersebut adalah …. (A) –1,488oC (B) –1,116 oC (C) –0,744oC
(D) –0,372oC (E) –1,86oC
3. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan
kalium klorida (Mr = 74) dan 0,05 mol magnesium klorida dalam 500 gram air . Massa KCl yang dicampurkan agar larutan membeku pada suhu yang sama dengan larutan 90 gram glukosa (Mr=180) dalam 1 kg air adalah …. (A) 4,5 g (B) 3,7 g (C) 2,7 g (D) 1,8 g (E) 0,9 g
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
477future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
4. Diantara kelima larutan berikut yang memiliki titik beku terendah adalah .... (A) KBr 0,04 m (B) Na2SO4 0,03 m (C) Ca(OH)2 0,02 m (D) AlCl3 0,01 m (E) CO(NH2)2 0,05 m
5. Larutan A dibuat dengan melarutkan 0,01 mol
glukosa ke dalam 250 gram air. Larutan B dibuat dengan mencampurkan 0,002 mol natrium asetat dan 0,002 mol magnesium sulfat ke dalam 500 gram air. kedua garam tersebut terdisosiasi sempurna dalam air. Perbandingan penurunan titik beku larutan B terhadap penurunan titik beku larutan A adalah…. (A) 0,4 (B) 0,8 (C) 1 (D) 1,25 (E) 2
6. Gambar berikut adalah diagram P – T air dan
larutan glukosa
Titik beku dan titik didih larutan glukosa ditunjukkan oleh titik-titik .... (A) P dan Q (B) Q dan R (C) S dan P (D) T dan S (E) P dan S
7. Titik didih larutan 4 % berat NaOH, Mr = 40, dimana
Kb air 0,520C/m adalah .... (A) 0,54 °C (B) 1,08 °C (C) 100,54 °C (D) 101,08 0C (E) 102,16 °C
8. Sebanyak 0,05 mol garam X terdisosiasi sempurna
dalam 100 gram air , mempunyai kenaikan titik didih yang sama dengan larutan 0,1 mol NaCl dalam 100 gram air . Bila NaCl terdisosiasi sempurna dalam air , maka faktor van’t Hoff garam X adalah…. (A) 1
(B) 2 (C) 3 (D) 4 (E) 5
9. Sebanyak 17,1 gram gula pasir ( Mr=342) dan 5,85
gram garam dapur (Mr = 58,5) dimasukkan ke dalam 250 gram H2O. Jika Kb H2O = 0,52oC/m , maka larutan tersebut akan mendidih pada suhu…. (A) 0,13oC (B) 0,312 o C (C) 100,52 o C (D) 100,13o C (E) 100,312oC
10. Suatu larutan NaOH dalam air mendidih pada suhu
102,080C. Jika Kf air= 1,860C/molal dan Kb air 0,52 0C/ molal, maka penurunan titik beku larutan NaOH tersebut, adalah .... (A) 7,440C (B) 3,720C (C) 1,860C (D) –3,720C (E) –7,440C
11. Di antara kelima larutan berikut ini yang
mempunyai titik didih paling rendah adalah …. (A) C6H12O6 0,03 m (B) Mg(NO3)2 0,02 m (C) NaCl 0,02 m (D) Al2(SO4)3 0,01 m (E) KAl(SO4)2 0,03 m
12. Sebanyak 82 gram suatu zat nonelektrolit
dilarutkan ke dalam air sampai volume 1 Liter dan mempunyai tekanan osmotik sebesar 9,84 atmosfir pada suhu 27 C. Jika tetapan R = 0,082 L atm/mol K, maka Mr zat tersebut adalah .... (A) 180 (B) 205 (C) 208 (D) 214 (E) 342
13. Larutan di bawah ini pada suhu yang sama akan
isotonik dengan larutan CaCl2 0,2 molar …. (A) NaNO3 0,2 molar (B) K2SO4 0,3 molar (C) CO(NH2)2 0,2 molar (D) FeCl3 0,10 molar (E) Al2(SO4)3 0,12 molar
11. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu tertentu adalah 32 mmHg. Jika ke dalam 0,8 mol air dimasukkan 0,1 mol NaOH, maka tekanan uap jenuh larutan tersebut, adalah .... (A) 28,44 mmHg (B) 25,60 mmHg (C) 19,08 mmHg (D) 6,40 mmHg (E) 3,56 mmHg
12. Sejumlah 100 gram senyawa non elektrolit yang
tidak menguap, jika dilarutkan ke dalam 1 mol CCl4 mempunyai tekanan uap 75 mmHg pada 295 K. Tekanan uap CCl4 murni pada temperatur yang sama adalah 100 mmHg.
Pernyataan yang benar berdasarkan data diatas adalah... (1) Penurunan tekanan uap larutan= 25 mmHg (2) Fraksi mol zat terlarut= 0,25 (3) Jika suhu dinaikkan, tekanan uap larutan > 75
mmHg (4) Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik
didih CCl4 murni 13. Pada suhu tertentu, penurunan tekanan uap jenuh
larutan elektrolit biner dengan fraksi mol zat terlarut 0,1, sama dengan �
4 kali penurunan tekanan uap jenuh larutan urea dengan fraksi mol yang sama. Dari data tersebut, maka dapat diketahui derajat ionisasi elektrolit biner tersebut adalah....
(A) 1 (B) 1
3 (C) 2
3 (D) 4
� (E) 2
� 14. Asam salisilat dilarutkan dalam dietil eter. Tekanan
uap dietil eter murni pada 10 oC adalah 291,8 torr. Jika 2,76 g asam salisilat dilarutkan dalam 37 g dietil eter (Mr = 74), tekanan uapnya turun menjadi 280,6 torr, maka massa molekul asam salisilat adalah (A) 132 (B) 137 (C) 138 (D) 140 (E) 142
15. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu 30oC
adalah 31 mmHg. Jika fraksi mol air 0,7, maka tekanan uap jenuh larutan tersebut, adalah .... (A) 21,7 mmHg (B) 18,6 mmHg (C) 15,5 mmHg (D) 12,4 mmHg (E) 9,3 mmHg
KAJI LATIH STANDAR 18
1. Titik beku larutan yang mengandung 36 gram glukosa (Mr = 180) dan 500 gram air (Mr = 18, Kf air = 1,86oC/molal) adalah.... (A) 0,744 o C (B) 0,372 o C (C) –0,093 o C (D) –0,186 o C (E) –0,744 o C
2. Ke dalam 500 g air dilarutkan 20,8 gram BaCl2
(Ar Ba=137, Cl=35,5). Jika Kf air = 1,86 oC/molal, maka titik beku larutan tersebut adalah …. (A) –1,488oC (B) –1,116 oC (C) –0,744oC
(D) –0,372oC (E) –1,86oC
3. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan
kalium klorida (Mr = 74) dan 0,05 mol magnesium klorida dalam 500 gram air . Massa KCl yang dicampurkan agar larutan membeku pada suhu yang sama dengan larutan 90 gram glukosa (Mr=180) dalam 1 kg air adalah …. (A) 4,5 g (B) 3,7 g (C) 2,7 g (D) 1,8 g (E) 0,9 g
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
478future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
14. Kegiatan sehari – hari berikut ini merupakan penerapan sifat koligatif larutan : 1. Mencairkan salju dengan urea 2. Mengubah air laut menjadi air tawar 3. Pemberian garam dapur pada pembuatan es
putar 4. Mengawetkan ikan dengan garam dapur Penerapan sifat koligatif penurunan titik beku larutan ditunjukkan oleh nomor (A) 1 dan 2 (B) 2 dan 3 (C) 1 dan 3 (D) 2 dan 4 (E) 1 dan 4)
15. Berikut ini dua buah contoh peristiwa kimia.
(1) Larutan infus yang dimasukkan ke dalam darah.
(2) Pemakaian glikol pada radiator kendaraan bermotor.
Contoh (1) dan (2) berkaitan dengan sifat koligatif secara berurutan yaitu .... (A) kenaikan titik didih dan penurunan titik beku (B) kenaikan titik didih dan penurunan tekan uap (C) penurunan titik beku dan tekanan osmotik (D) tekanan osmotik dan penurunan titik beku (E) kenaikan titik didih dan tekanan osmotik
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
479future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
BILANGAN OKSIDASI dan REAKSI REDOKS
A. Bilangan oksidasi menyatakan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima oleh suatu atom .
1. Bilangan oksidasi atom dari unsur bebas = 0, contoh : a. atom unsur : Cu , Fe , Na , K b. molekul unsur : H2, O2, N2 , Cl2
2. Bilangan oksidasi senyawa = 0 3. Bilangan oksidasi ion – ion :
a. golongan IA = +1, golongan IIA = +2 dan golongan IIIA = +3 b. H = +1 (pada hidrida kovalen ,contoh : HCl), dan H = –1 (pada hidrida ionik , contoh : NaH) c. O , umumnya −2, kecuali peroksida, O2
2– (biloks O = −1), superoksida, O2– (biloks O = − ½) dan OF2
(biloks O = +2)
1. Bilangan oksidasi belerang dalam senyawa SO3, Na2S, K2SO4 dan Na2S2O3 berturut – turut adalah…. (A) +3 , –2 , +6 dan +4 (D) +6 , –2 , +6 dan +2 (B) +3 , –1 , +6 dan +4 (E) +6 , –2 , +6 dan +2,5 (C) +6 , –1 , +6 dan +4
Jawab : D Pembahasan : Bilangan oksidasi belerang dalam senyawa SO3, Na2S, K2SO4 dan Na2S2O3 ↓ ↓ ↓ ↓ +6 -2 +6 +2
B. Pengertian Reaksi Redoks :
OKSIDASI REDUKSI Pengikatan atom oksigen Contoh : C + O2 → CO2
Pelepasan atom oksigen Contoh : FeO → Fe + O2
Kenaikan bilangan oksidasi Contoh : Fe2+ → Fe3+
Penurunan bilangan oksidasi Contoh : Cu2+ → Cu
Pelepasan elektron Contoh : Fe2+ → Fe3+ + 1e
Pengikatan elektron Contoh : Cu2++ 2e → Cu
C. Oksidator dan Reduktor Oksidator (pengoksidasi) : adalah zat yang mengalami reduksi, menyebabkan zat
yang lain teroksidasi. Contoh :
1 KMnO4 /MnO4 – : (kalium permanganat) a. suasana asam : MnO4
– → Mn2+ b. suasana basa : MnO4
– → MnO2
2 K2Cr2O7/ Cr2O72– :
(kalium bikromat) a. suasana asam : Cr2O7
2– → Cr3+ b. suasana basa : Cr2O7
2– → Cr2O3
3 a. HNO3 encer : NO3– → NO
b. HNO3 pekat : NO3– → NO2
4 H2SO4 pekat : SO42– → SO2
5 MnO2 → Mn2+
6 KIO3/IO3– : IO3
– → I2 (kalium Iodat)
14. Kegiatan sehari – hari berikut ini merupakan penerapan sifat koligatif larutan : 1. Mencairkan salju dengan urea 2. Mengubah air laut menjadi air tawar 3. Pemberian garam dapur pada pembuatan es
putar 4. Mengawetkan ikan dengan garam dapur Penerapan sifat koligatif penurunan titik beku larutan ditunjukkan oleh nomor (A) 1 dan 2 (B) 2 dan 3 (C) 1 dan 3 (D) 2 dan 4 (E) 1 dan 4)
15. Berikut ini dua buah contoh peristiwa kimia.
(1) Larutan infus yang dimasukkan ke dalam darah.
(2) Pemakaian glikol pada radiator kendaraan bermotor.
Contoh (1) dan (2) berkaitan dengan sifat koligatif secara berurutan yaitu .... (A) kenaikan titik didih dan penurunan titik beku (B) kenaikan titik didih dan penurunan tekan uap (C) penurunan titik beku dan tekanan osmotik (D) tekanan osmotik dan penurunan titik beku (E) kenaikan titik didih dan tekanan osmotik
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
480future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
Reduktor (pereduksi) : adalah zat yang mengalami oksidasi , menyebabkan zat lain tereduksi. Contoh :
1 H2C2O4 / Na2C2O4 / C2O4 2– : (asam oksalat) a. suasana asam : C2O4
2– → CO2 b. suasana basa : C2O4
2– → CO32–
2 X– (halida) : 2 X– → X2 + 2e
(halida) 2 F– → F2 (g) + 2e 2 Cl– → Cl2 (g) + 2e 2 Br– → Br2 (ℓ) + 2e 2 I– → I2 (s) + 2e
3 Na2S2O3 / S2O32– :
(natrium tiosulfat) S2O3
2– → S4O62–
4 SnCl2 / Sn2+ : Sn2+ → Sn2+ 5 Zn → Zn2+
2. Selenium berperan sebagai reduktor pada reaksi : (1) 3Se + 4HNO3+H2O 3H2SeO3+4NO (2) 2H2O2 + Se SeO2+ 2H2O (3) SeO2 + NaOHNa2SeO4 +H2 (4) Se8 + 4Br2 4Se2Br2
Jawab : E Pembahasan : Reduktor (pereduksi) : adalah zat yang mengalami oksidasi, biloksnya naik.
Selenium berperan sebagai reduktor pada reaksi : (1) 3Se + 4HNO3+H2O 3H2SeO3+4NO : benar ↓ ↓ 0 +4 (2) 2H2O2 + Se SeO2+ 2H2O: benar ↓ ↓ 0 +4 (3) SeO2 + NaOHNa2SeO4 +H2: benar ↓ ↓ +4 +6 (4) Se8 + 4Br2 4Se2Br2: benar ↓ ↓ 0 +1
AUTOREDOKS Autoredoks /disproporsionasi : suatu zat mengalami peristiwa oksidasi dan sekaligus mengalami reduksi.
Contoh : MnO4 2– → MnO4– + MnO2
+6 oksidasi +7
+6 reduksi +4
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
481future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
3. Unsur N mempunyai nomor atom 7. Senyawa atau ion yang dapat mengalami reaksi disproporsionasi, adalah …. (1) NO2
– (2) NH4
+ (3) N2H4 (4) HNO3
Jawab: B Pembahasan : 7N = 7 elektron : 1s2 2s2 2p3 Kulit K L mudah menerima 3e , biloks N = -3 2e 5e, untuk stabil (8 e) bisa melepas elektron valensi : +5 Senyawa atau ion yang dapat mengalami reaksi disproporsionasi yaitu yang bilangan oksidasinya antara -3 sampai +5 (1) NO2
– : biloks N=+3 , benar (2) NH4
+ : biloks N= -3 , salah (3) N2H4 : biloks N= -2 , benar (4) HNO3 : biloks N=+5 , salah
D. Penyetaraan reaksi redoks
1. Metode setengah reaksi / ion elektron : a. Bagi reaksi menjadi 2 reaksi yaitu reaksi oksidasi dan reduksi b. Setarakan jumlah atom oksigen dan hidrogen di ruas kiri dan kanan
Suasana Asam Suasana Basa Kurang atom O , tambahkan H2O Lebih atom O , tambahkan H2O Kurang atom H, tambahkan ion H+ Kurang atom H , tambahkan ion OH–
c. Setarakan muatan di ruas kiri dan kanan dengan menambahkan elektron pada ruas yang lebih positif d. samakan jumlah elektron pada oksidasi dan reduksi (disebut jumlah elektron yang terlibat) e. Jumlahkan reaksi oksidasi dan reduksi tersebut menjadi 1 buah reaksi Contoh menyamakan jumlah atom O dan H :
MnO4– → Mn2+ (suasana asam)
Langkah-langkah : 1. MnO4– → Mn2+
MnO4– → Mn2+ + 4H2O
2. MnO4– + 8H+ → Mn2+ + 4H2O
3. MnO4– + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O
MnO4– → MnO2 (suasana basa)
Langkah-langkah : 1. MnO4– → MnO2
MnO4– + 2H2O → MnO2
2. MnO4– + 2H2O → MnO2 + 4OH–
3. MnO4– + 2H2O +3e → MnO2 + 4OH–
2. Metode Bilangan Oksidasi (PBO) a. Tentukan atom yang mengalami perubahan biloks b. Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan biloks c. hitung biloks total di ruas kiri dan kanan d. Hitung selisih biloks total di ruas kiri dan kanan e. tentukan yang mengalami oksidasi atau reduksi f. Setarakan jumlah elektron yang terlibat di oksidasi dan reduksi lalu jadikan sebagai koefisien reaksi g. Setarakan jumlah muatan di ruas kiri dan kanan : a. Untuk suasana asam : tambahkan ion H+ pada ruas yang lebih negatif b. Untuk suasana basa : tambahkan ion OH− pada ruas yang lebih positif h. Tambahkan H2O pada ruas yang kekurangan atom H atau O
Reduktor (pereduksi) : adalah zat yang mengalami oksidasi , menyebabkan zat lain tereduksi. Contoh :
1 H2C2O4 / Na2C2O4 / C2O4 2– : (asam oksalat) a. suasana asam : C2O4
2– → CO2 b. suasana basa : C2O4
2– → CO32–
2 X– (halida) : 2 X– → X2 + 2e
(halida) 2 F– → F2 (g) + 2e 2 Cl– → Cl2 (g) + 2e 2 Br– → Br2 (ℓ) + 2e 2 I– → I2 (s) + 2e
3 Na2S2O3 / S2O32– :
(natrium tiosulfat) S2O3
2– → S4O62–
4 SnCl2 / Sn2+ : Sn2+ → Sn2+ 5 Zn → Zn2+
2. Selenium berperan sebagai reduktor pada reaksi : (1) 3Se + 4HNO3+H2O 3H2SeO3+4NO (2) 2H2O2 + Se SeO2+ 2H2O (3) SeO2 + NaOHNa2SeO4 +H2 (4) Se8 + 4Br2 4Se2Br2
Jawab : E Pembahasan : Reduktor (pereduksi) : adalah zat yang mengalami oksidasi, biloksnya naik.
Selenium berperan sebagai reduktor pada reaksi : (1) 3Se + 4HNO3+H2O 3H2SeO3+4NO : benar ↓ ↓ 0 +4 (2) 2H2O2 + Se SeO2+ 2H2O: benar ↓ ↓ 0 +4 (3) SeO2 + NaOHNa2SeO4 +H2: benar ↓ ↓ +4 +6 (4) Se8 + 4Br2 4Se2Br2: benar ↓ ↓ 0 +1
AUTOREDOKS Autoredoks /disproporsionasi : suatu zat mengalami peristiwa oksidasi dan sekaligus mengalami reduksi.
Contoh : MnO4 2– → MnO4– + MnO2
+6 oksidasi +7
+6 reduksi +4
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
482future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
4. Pada titrasi iodometri, 10 mL larutan kalium iodat (KIO3) 0,05 M direaksikan dengan larutan kalium iodida berlebih dalam suasana asam menghasilkan iodium. Iodium yang dihasilkan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,05 M. Reaksi yang terjadi :
5I– (aq) +IO3 – (aq)+ 6H+(aq) 3I2(s)+3H2O (ℓ)
I2 (s) + 2 S2O32– (aq) 2 I– (aq) + S4O6
2– (aq) Volume larutan natrium tiosulfat yang diperlukan sebanyak …. (A) 12 mL (D) 60 mL (B) 30 mL (E) 72 mL (C) 36 mL Jawab : D Pembahasan : 10 mL larutan kalium iodat (KIO3) 0,05 M = 10mL x 0,05 M = 0,5 mmol KIO3 K+ + IO3
–
0,5 mmol 0,5 mmol x mL natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,05 M = x mL x0,05 m = 0,05x mmol Na2S2O3 2 Na+ + S2O3
2– 0,05x mmol 0,05x mmol 5I– (aq) + IO3
– (aq)+ 6H+(aq)3I2(s)+3H2O (ℓ). ↓ ↓ 0,5 mmol ~ 3x0,5 mmol = 1,5 mmol I2 I2 (s) + 2 S2O3
2– (aq) 2 I– (aq) + S4O62– (aq)
↓ ↓ 1,5 mmol I2 ~ 3 mmol = 0,05x mmol x = 60 mL Na2S2O3
5. Sebanyak 50 mL larutan yang mengandung ion logam Ln+ 0,04 M tepat bereaksi dengan SO2 menghasilkan
25 mL larutan SO42– 0,08 M, menurut reaksi belum setara :
Ln+ + SO2 L3+ + SO42.
Bilangan oksidasi ion logam L sebelum reaksi, adalah …. (A) + 3 (D) +6 (B) + 4 (E) +7 (C) + 5 Jawab : C Pembahasan : 50 mL larutan ion logam Ln+ 0,04 M= 50 mL x 0,04 M = 2 mmol 25 mL larutan SO4
2– 0,08 M = 25 mL x 0,08 m = 2 mmol n+ reduksi (n-3)e x2 3+ Ln+ + SO2 L3+ + SO4
2 +4 oksidasi 2e x(n-3) +6
2Ln+ + (n-3) SO2 2L3+ + (n-3) SO42
↓ ↓ 2 mmol 2 mmol
Perbandingan koefisien = perbandingan mol 2 : (n – 3) = 2 : 2 = 1 : 1 2 = n – 3 n = 5
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
483future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
KAJI LATIH STANDAR 19 ESAI : Setarakan persamaan reaksi redoks berikut : 1. Cu + NO3
– Cu2+ + NO (suasana asam) 2. As2S3 + NO3
– AsO43– + SO4
2– + NO (suasana asam) 3. ClO- + Bi2O3 Cl- + BiO3
– (suasana basa) 4. K2Cr2O7 + HCl + SnCl2 CrCl3 + SnCl4 + KCl + H2O 5. CrI3 + KOH + Cl2 K2CrO4
+ KIO4 + KCl + H2O
Pilihan Ganda : 1. Pada reaksi : 2CO + 2NO → 2CO2 + N2, bilangan oksidasi N berubah dari …
(A) +4 ke 0 (D) +3 ke +1 (B) +2 ke 0 (E) +3 ke +2 (C) +2 ke +1
2. Atom nitrogen mengalami reduksi pada reaksi ....
(1) NO3– + 4Zn + 6H2O+ 7OH– → 4Zn(OH)4
–2 + NH3 (2) 8H+ + 2NO3
– +6I– → 2NO + 3I2 + 4H2O (3) 2NO2 + 7H2 → 2NH3 + 4H2O (4) NO + CH2O2 → NO2 + CH2O
. 3. Baterai Leclanche pada saat digunakan terjadi reaksi redoks :
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2(s) → Mn2O3(s) + Zn2+(aq) + 2NH3(aq)+H2O(ℓ )
Spesi yang bertindak sebagai reduktor dan hasil reduksi berturut-turut adalah…. (A) Zn dan NH4
+ (D) Zn dan Mn2O3 (B) NH4
+ dan Zn2+ (E) NH4+ dan NH3
(C) Mn2O3 dan Zn2+ 4. Dari keempat reaksi (belum setara) berikut, yang merupakan reaksi reduksi-oksidasi adalah ....
(1) NH4OH(aq) + H2O2(aq) H2O(ℓ) + NH4NO3(aq) (2) H2S(aq) + HNO3(aq) S8(s) + NO(g) + H2O(ℓ) (3) Cu(s) + H2SO4(aq) CuSO4(aq) + SO2(g) + H2O(ℓ) (4) MnO2(s) + HCl(aq) MnCl2(aq) + Cl2(g) + H2O(ℓ)
5. Dari persamaan reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi autoredoks (disproporsionasi), adalah ….
(1) P4 + H2O + OH– PH3 + H2PO4–
(2) KI + KIO3 + HCl I2 + KCl + H2O (3) Cl2 + NaOH NaCl +NaClO + H2O (4) Cl2 + 2 NaBr Br2 + 2 NaCl
6. Diketahui persamaan reaksi :
Cr2O72- + H+ + Fe2+ Cr3+ + Fe3+ + H2O.
Pernyataan yang tidak benar dari reaksi di atas, adalah …. (A) Bilangan oksidasi Cr berubah +6 menjadi +3 (B) Ion Fe2+ merupakan pereduksi (C) Terjadi reaksi reduksi 6 e (D) Koefisien reaksi : 1, 14, 6, 2, 6, 7 (E) Jumlah elektron terlibat adalah 3
7. Untuk mereduksi 0,2 mol ion bromat, BrO3
– menjadi bromida , Br– (A) diperlukan 1,2 mol elektron (D) dibebaskan 0,8 mol elektron (B) dibebaskan 1,2 mol elektron (E) dibebaskan 6 mol electron (C) diperlukan 0,8 mol elektron
4. Pada titrasi iodometri, 10 mL larutan kalium iodat (KIO3) 0,05 M direaksikan dengan larutan kalium iodida berlebih dalam suasana asam menghasilkan iodium. Iodium yang dihasilkan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,05 M. Reaksi yang terjadi :
5I– (aq) +IO3 – (aq)+ 6H+(aq) 3I2(s)+3H2O (ℓ)
I2 (s) + 2 S2O32– (aq) 2 I– (aq) + S4O6
2– (aq) Volume larutan natrium tiosulfat yang diperlukan sebanyak …. (A) 12 mL (D) 60 mL (B) 30 mL (E) 72 mL (C) 36 mL Jawab : D Pembahasan : 10 mL larutan kalium iodat (KIO3) 0,05 M = 10mL x 0,05 M = 0,5 mmol KIO3 K+ + IO3
–
0,5 mmol 0,5 mmol x mL natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,05 M = x mL x0,05 m = 0,05x mmol Na2S2O3 2 Na+ + S2O3
2– 0,05x mmol 0,05x mmol 5I– (aq) + IO3
– (aq)+ 6H+(aq)3I2(s)+3H2O (ℓ). ↓ ↓ 0,5 mmol ~ 3x0,5 mmol = 1,5 mmol I2 I2 (s) + 2 S2O3
2– (aq) 2 I– (aq) + S4O62– (aq)
↓ ↓ 1,5 mmol I2 ~ 3 mmol = 0,05x mmol x = 60 mL Na2S2O3
5. Sebanyak 50 mL larutan yang mengandung ion logam Ln+ 0,04 M tepat bereaksi dengan SO2 menghasilkan
25 mL larutan SO42– 0,08 M, menurut reaksi belum setara :
Ln+ + SO2 L3+ + SO42.
Bilangan oksidasi ion logam L sebelum reaksi, adalah …. (A) + 3 (D) +6 (B) + 4 (E) +7 (C) + 5 Jawab : C Pembahasan : 50 mL larutan ion logam Ln+ 0,04 M= 50 mL x 0,04 M = 2 mmol 25 mL larutan SO4
2– 0,08 M = 25 mL x 0,08 m = 2 mmol n+ reduksi (n-3)e x2 3+ Ln+ + SO2 L3+ + SO4
2 +4 oksidasi 2e x(n-3) +6
2Ln+ + (n-3) SO2 2L3+ + (n-3) SO42
↓ ↓ 2 mmol 2 mmol
Perbandingan koefisien = perbandingan mol 2 : (n – 3) = 2 : 2 = 1 : 1 2 = n – 3 n = 5
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
484future education, today
SONY SUGEMA COLLEGE
TKA - SaintekKimia
Step By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan AlumniStep By Step “SIAP UTBK” | kelas XII dan Alumni
8. Diketahui reaksi disproporsionasi sebagai berikut. 5MnO2(s) +4H+(aq) → 3Mn2+(aq) + 2H2O(l)+ 2MnO4
– (aq) Jika 2,5 mol MnO2 mengalami disproporsionasi , jumlah mol elektron yang terlibat adalah…. (A) 2,5 (D) 7,5 (B) 3,0 (E) 12,5 (C) 5,0
9. Banyaknya iodin (I2) yang dapat direduksi oleh 20 mL larutan tiosulfat (S2O3
2–) 0,6 M menghasilkan I– dan S4O6
2– adalah …. (A) 0,003 mol (D) 0,024 mol (B) 0,006 mol (E) 0,030 mol (C) 0,012 mol
10. Reduksi ion vanadium (Ar = 51) dengan reduktor skandium (Ar = 45) menurut reaksi berikut (belum setara) :
Vn+ (aq) + Sc (s) V (s) + Sc3+ (aq). Bila 9,0 g Sc tepat habis bereaksi dengan 200 mL larutan Vn+ 1,5 M , maka nilai n adalah …. (A) 1 (D) 4 (B) 2 (E) 5 (C) 3
11. Perhatikan reaksi redoks belum setara berikut : Mn2+ + BiO3– MnO4
– + Bin+ . Bila 12,6 gram MnCl2 (Mr = 126) tepat habis bereaksi dengan 74 gram KBiO3 (Mr = 296), maka bilangan oksidasi Bi setelah reaksi berlangsung adalah …. (A) +6 (D) +3 (B) +5 (E) +2 (C) +4
12. Logam besi ( Ar = 56 ) jika dilarutkan dalam asam dan direaksikan dengan larutan KMnO4 akan terjadi reaksi
redoks : Fe2+ (aq) + MnO4–(aq) → Mn2+ (aq) + Fe3+ (aq)
Jika massa besi yang dilarutkan 28 gram , maka volume larutan KMnO4 0,2 M yang diperlukan untuk reaksi tersebut adalah…. (A) 500 mL (D) 200 mL (B) 400 mL (E) 100 mL (C) 300 mL
Menentukan pengenceran, sebelum titrasi, setelah titrasi, mol elektron dari reaksi
Informasi berikut untuk menjawab soal no 13 sd 15.
Oksidasi ion sulfit (SO32-) dapat dilakukan dengan menggunakan ion permanganat (MnO4
-) menurut reaksi berikut:
6H+(aq) + 5SO32-(aq) + 2MnO4
-(aq) → 5SO42-(aq) +2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
Dalam suatu reaksi digunakan 100 mL larutan H2SO3 0,10 M dengan 100 mL larutan KMnO4 yang didapat dari pengenceran 5 mL larutan KMnO4 2,0 M 13. Konsentrasi larutan MnO4
- hasil pengenceran yang digunakan adalah.... (A) 0,01 M (D) 0,15 M (B) 0,05 M (E) 0,20 M (C) 0,10 M
14. Jumlah mol elektron yang terlibat dalam reaksi sebelumnya adalah.…
(A) 0,02 mol (D) 0,10 mol (B) 0,04 mol (E) 0,12 mol (C) 0,08 mol
15. Jika reaksi redoks berlangsung stoikiometris dan sempurna, maka konsentrasi Mn2+ yang diperoleh dalam
campuran reaksi tersebut adalah… (A) 0,01 M (D) 0,10 M (B) 0,02 M (E) 0,20 M (C) 0,05 M