KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf ·...

154
i KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY BERWAWASAN AJARAN RADEN NGABEHI RONGGOWARSITO TESIS diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Oleh Muhammad Misbahul Huda 0105516068 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019

Transcript of KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf ·...

Page 1: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

i

KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR

THERAPHY BERWAWASAN AJARAN RADEN

NGABEHI RONGGOWARSITO

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Magister Pendidikan

Oleh

Muhammad Misbahul Huda

0105516068

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2019

Page 2: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

ii

Page 3: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

iii

Page 4: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya

Nama : Muhammad Misbahul Huda

Nim : 0105516068

Program studi : Bimbingan dan Konseling

Menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis yang berjudul “Konseling Rational

Emotive Behavior Theraphy Berwawasan Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito”

ini benar-benar karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas

pernyataan ini saya secara pribadi siap menanggung resiko/sanksi hukum yang

dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya ini.

Semarang,

Yang membuat pernyataan,

Muhammad Misbahul Huda

Page 5: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Konseling akan lebih efektif apabila pendekatan yang dipakai menyentuh aspek

rasional-logis juga aspek psikis-ruhaniah melalui nilai-nilai agama dan budaya

lokal yang diyakini”

Persembahan:

“Aku persembahkan Tesis ini untuk Almamater Program Studi Pascasarjana

Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang”

Page 6: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

vi

ABSTRAK

Huda, Muhammad Misbahul. 2019. “Studi Pemikiran Ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito dalam Perspektif Konseling Rational Emotive Behavior

Theraphy”. Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana.

Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I. Sunawan, S. Pd., M. Si.,Ph.D.,

Pembimbing II. Prof. Dr. Muhammad Japar, M. Si., Kons.

Kata Kunci: konseling, REBT, raden, ngabehi, ronggowarsito

Konselor seringkali mengalami permasalahan adaptasi dengan konseli

yang memegang teguh kebudayaan lokal. Sehingga tidak semua pendekatan/

teknik konseling ramah dan cocok untuk digunakan pada kebudayaan lokal.

Konseling akan lebih efektif jika konselor memahami latar belakang kebudayaan

konseli. Maka perlu seorang konselor memiliki sensifitas dan keahlian adaptasi

budaya dalam praktek konseling, sehingga tercipta konseling yang ramah budaya.

Salah satu teknik yang berpotensi mampu beradapasi dengan kebudayaan lokal

adalah Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT). Sedangkan tokoh yang

diangkat dalam penelitian ini adalah Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang

penerapan konseling REBT yang ramah terhadap budaya Jawa, khususnya pada

penganut ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito. Adapun bahasan dalam

penelitian ini: 1. Meneliti keterkaitan ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito

dengan konseling REBT, 2. Mengetahui contoh konseling individu dengan teknik

REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito, 3. Mengetahui implikasi dari

konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif discourse analysis. Sumber

utama yang menjadi kajian penelitian adalah karya master peace dari Raden

Ngabehi Ronggowarsito, antara lain: Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Kalatidha,

Serat Sabda Djati, Serat Sabda Tomo, Serat Joko Lodhang, Serat Jayengbaya,

Serat Wedharaga.

Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito selalu mengikutsertakan moral dan

spiritualitas dalam berkehidupan, termasuk menjadikannya ciri utama dalam nalar

rasionalitas, sehingga rasionalitas yang terbentuk menjadi rasionalitas yang

relevan dalam kebudayaan Jawa.

Penelitian ini belum menjalani uji keefektifan konseling REBT

berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito, sehingga peneliti selanjutnya perlu

mengadakan penelitian lanjutan tentang 1. Mengembangkan instrumen untuk

mengukur fenomena lokal/ efektifitas penerapan konseling ramah budaya; 2.

Merancang penelitian pengembangan/ baru pada budaya lokal; 3. Membangun

teori-teori lokal untuk intervensi konseling.

Page 7: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

vii

ABSTRATC

Huda, Muhammad Misbahul. 2019. “Study Of Raden Ngabehi Ronggowarsito

Teachings In Rational Emotive Behavior Theraphy Counseling Perspective”.

Thesis. Guidance Counseling Study. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang.

Mentor I. Sunawan, S. Pd., M. Si.,Ph.D., Mentor II. Prof. Dr. Muhammad Japar,

M. Si., Kons.

Kata Kunci: counseling, REBT, raden, ngabehi, ronggowarsito

Counselors often experience adaptation problems with clients who hold

fast to local culture. As a results, not all approaches/ counseling techniques are

friendly and appropriate to use in local culture. Counseling will be more effective

when a counselor understands the cultural background of clients. So it is

necessary for a counselor to have the sensitivity and expertise of cultural

adaptation in counseling practices, so as to create culture-friendly counseling. One

technique that is assumed to be potentially adapted to local culture is Rational

Emotive Behavior Therapy (REBT). Javanese culture figures whose teachings

include psychic-spiritual aspect is Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Therefore, the aim of this study was to provide the description of the

implementation of REBT counseling that is Javanese culture friendly, especially

to the adherents of Raden Ngabehi Ronggowarsito’s teachings. The discussion in

this study: 1. Examining the relevance of Raden Ngabehi Ronggowarsito's

teachings with REBT counseling, 2. Knowing REBT counseling application with

insightful Raden Ngabehi Ronggowarsito, 3. knowing the implications of REBT

counseling with the insight of the teachings of Raden Ngabehi Ronggowarsito.

The study belonged to qualitative research on discourse analysis. The main

source this study was the master piece work by Raden Ngabehi Ronggowarsito,

namely: Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Kalatidha, Serat Sabda Djati, Serat

Sabda Tomo, Serat Joko Lodhang, Serat Jayengbaya, Serat Wedharaga

Raden Ngabehi Ronggowarsito’s teachings always include morals, and

spirituality in life. Even his teachings became the main characteristic in rationality

reasoning, so the the rationality is relevant to Javanese culture.

This study has not yet tested for the effectiveness of Raden Ngabehi

Ronggowarsito-based REBT counseling so that the future researchers need to

conduct further research on: 1. Developing instruments to measure local

phenomena / effectiveness of applying culture-friendly counseling; 2. Designing

new / development studies on local culture; 3. Building local theories for

counseling interventions.

Page 8: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

viii

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya. Berkat karunia-Nyalah, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Studi Pemikiran Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito Dalam

Perspektif Konseling REBT”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan

meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Showalat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada sang guru abadi

dalam spesies manusia yaitu Rosululloh Muhammad SAW, beserta keluarganya,

sahabatnya, dan ahli baitnya juga kepada seluruh umat Islam yang ada di bumi ini

sampai hari kiamat.

Tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Sunawan,

S. Pd., M. Si.,Ph.D dan Prof. Dr. Muhammad Japar, M. Si., Kons yang telah

membimbing dan mendukung hingga terselesaikannya tesis ini.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang

telah membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan.

Page 9: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

ix

2. Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si, Direktur Pascasarjana UNNES, yang telah

memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan

penulisan tesis.

3. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons, Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling Pascasarjana UNNES yang telah memberikan

kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

4. Dr. Awalya, M.Pd., Kons, Sekretaris Program Studi Bimbingan dan

Konseling Pascasarjana UNNES yang telah memberikan kesempatan dan

arahan dalam penulisan tesis ini.

5. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons, selaku penguji utama yang

telah memberikan kesempatan serta arahan dalam penulisan tesis.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana UNNES, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu selama menempuh pendidikan.

7. Ibunda terherbat Irma Rustiana dan Ayahanda terhebat Sobirin yang selalu

mendoakan dan mendukungku.

8. Kakakku dan adikku tercinta Haniev Syamsul Arifin dan Muhammad Afifur

Rohman, Seluruh keluarga yang selalu memberikan motivasi untukku.

9. Sahabat-sahabat PRAMISTARA angkatan 2019, K. Ng. H. Agus Sunyoto,

Gus Eko, dan seluruh sahabat-sahabat diskusi.

10. Sahabat-sahabat Unnes angkatan 2016, sahabat-sahabat UIN Sunan Ampel

angkatan 2011, terkhusus sahabat Dian, Syifa, Azizah, Eka, Faruq, Surya,

Page 10: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

x

Farid, dan Aldi. Dan segenap keluarga yang telah mendukung dan

memotivasi hingga terselesaikan tesis ini,

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kelemahan,

baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian

ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, 17 Agustus 2019

Muhammad Misbahul Huda

Page 11: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................ .................................................................. i

PENGESAHAN UJIAN TESIS .......... .................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ............ ................................................................. iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK .................................... ........................................................................ v

ABSTRACT .................................... ...................................................................... vi

PRAKATA .................................... ...................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................... .................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................... .............................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................... .............................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................... ............................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah...................................................................................13

1.3 Cakupan Dan Batasan Masalah..................................................................13

1.4 Rumusan Masalah......................................................................................14

1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................14

1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, DAN

KERANGKA BERPIKIR

2.1 Kajian Pustaka......................................................................................... 17

2.2 Kerangka Teoritis..................................................................................... 21

2.2.1 Raden Ngabehi Ronggowarsito dan Ajarannya .............................. 21

2.2.2 Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT) ................................ 56

2.3 Kerangka Berpikir.................................................................................. 117

Page 12: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................ . 119

3.2 Desain Penelitian .....................................................................................121

3.3 Fokus Penelitian ......................................................................................123

3.4 Data dan Sumber Data Penelitian.............................................................124

3.5 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................126

3.6 Teknik Keabsahan Data............................................................................127

3.7 Teknik Analisis Data................................................................................133

BAB IV GAMBARAN UMUM MENGENAI AJARAN RADEN

NGABEHI RONGGOWARSITO YANG RELEVAN DENGAN

KONSELING

4.1. Pandangan Raden Ngabehi Ronggowarsito tentang Manusia ............. 135

4.2 Tujuan Hidup dalam Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito................ 152

4.3 Konsep Pribadi Bermasalah dan Ketidak Bahagiaan dalam Perspektif

Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito ................................................. 160

4.4 Konsep pribadi Sehat dan Kebahagiaan dalam Perspektif Ajaran

Raden Ngabehi Ronggowarsito.............................................................. 168

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Keterkaitan REBT dan Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito..............183

5.1.1 Manusia dalam Perspektif Konseling REBT Berwawasan Raden

Ngabehi Ronggowarsito....................................................................186

5.1.2 Tujuan Hidup dalam Konseling REBT Berwawasan Raden

Ngabehi Ronggowarsito....................................................................187

5.1.3 Pribadi Sehat dan Peribadi Bermasalah dalam Perspektif

Konseling REBT Berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito ..... 190

5.2 Implementasi Konseling Individu dengan Teknik REBT dalam

Berwawasan Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito .......................... 235

5.3 Implikasi Konseling REBT Berwawasan Ajaran Raden Ngabehi

Page 13: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

xiii

Ronggowarsito Untuk Konseling dengan Konseli Berlatarbelakang

Kebudayaan Jawa................................................................................... 246

BAB VI PENTUP

5.1 Simpulan................................................................................................. 248

5.2 Saran........................................................................................................ 249

Daftar Pustaka................................................................................................... 250

Lampiran- Lampiran.........................................................................................274

Page 14: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Emosi Tidak Sehat dan Emosi Sehat ............................................................. 57

4.1 Perbedaan REBT dan REBT berwawasan Raden Ngabehi

Ronggowarsito.............................................................................................. 244

Page 15: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka berpikir Integrasi REBT dan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito ........................................................................................ .. 116

3.1 Kerangka Pemikiran Gadamer.................................................................. 130

Page 16: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keterangan (SK) pembimbing .......................................................... 274

2. Instrumen penelitian ................................................................................... 275

3. Foto kitab ajaran Jawa ................................................................................ 277

4. Serat Kolotidho .......................................................................................... 279

5. Serat Jokolodhang ...................................................................................... 282

6. Serat Sabdo Jati .......................................................................................... 285

7. Serat Sabdo Tomo ...................................................................................... 290

8. Dukumentasi Tokoh ................................................................................... 295

9. Desain penerapan konseling REBT berwawasan ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito ............................................................................. 298

10. Verbatim konseling REBT berwawasan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito (pertemuan 1) .................................................................... 303

11. Verbatim konseling REBT berwawasan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito (pertemuan 2) .................................................................... 316

12. Verbatim konseling REBT berwawasan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito (pertemuan 3) .................................................................... 328

13. Dokumentasi praktek Konseling berwawasan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito .......................................................................................... 340

Page 17: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai bagian dari negara Asia, Indonesia terkenal dengan

kekayaan budayanya yang mencapai 300 kelompok etnik dan 1.300-an

suku bangsa (BPS, 2010). Model multikultural di Indonesia sebenarnya

bukan hal baru dan telah diberlakukan selama berabad-abad. Geografis

kondisi Indonesia dan banyak kelompok etnis dan bahasa di Nusantara

adalah bukti bahwa model multikultural adalah karakter bangsa Indonesia

(Ekaningrum, dkk: 2018). Akan tetapi, tetap saja bahwa pada dasarnya

setiap kebudayaan hampir selalu memiliki sifat etnosentris Habib (2004:

19). Ungkapan “Ora Jowo” (tidak Jawa) atau sejenisnya sering disamakan

dengan tidak berpengertian dalam masyarakat Jawa. Oleh karena itu,

sebenarnya kebutuhan konselor Indonesia pada saat ini adalah

pembumisasian teknik-teknik atau pandangan konseling barat ke budaya

lokal Indonesia, sehingga menjadi konseling yang ramah terhadap

kebudayaan lokal.

Konseling merupakan helping profession atau an altruistic and

noble profession (Wibowo, 2017; Gumilang: 2016), yaitu sebuah profesi

mulia dengan memposisikan kepentingan orang lain yang lebih

membutuhkan dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Sebagai

professional yang terlatih dan mendasarkan keilmuan yang terlahir di

Page 18: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

2

tradisi “Barat”, wawasan multikultural/ dinamisasi (adaptasi) budaya

sangat penting untuk dikuasai seorang konselor. Keahlian tersebut

mendukung profesinalitas dan eksistensi praktik konseling dimana

konselor tinggal agar dapat memberikan pelayanan konseling secara

efektif kepada semua sasaran layanan yang beranekaragam (Wibowo,

2015). kecerdasan budaya diartikan sebagai kemampuan untuk berfungsi

secara efektif dalam berbagai konteks budaya yang bervariasi (Latif,

2017).

Budaya memiliki karakter tersendiri yang tidak selalu dapat

disamakan dengan yang lain. Jilek dan Draguns (2008: 354) menjelaskan

bahwa “Sebuah pertemuan mendadak dengan suatu yang tidak ia dikenal

sering menimbulkan reaksi negatif. Manusia takut dengan apa yang tidak

mereka pahami dan cenderung menghubungkan makna jahat dengan

fenomena yang tidak bisa mereka jelaskan”. Dengan keahlian dinamisasi

antara teori keilmuan dan budaya tempat praktik konseling berlangsung,

maka kecenderungan berfikir negatif masyarakat sekitar akan berkurang.

Keahlian tersebut juga memiliki fungsi sebagai jembatan untuk

mengenalkan keeksistensi konseling melalui persuasif-persuasif budaya

tempat praktek konseling berlangsung. Upaya-upaya untuk menciptakan

konseling ramah terhadap budaya lokal dari tahun ke tahun di dalam

maupun luar negeri telah banyak diadakan, diantaranya Charema & Shizha

(2008), Amalia, dkk (2012); Jacqueline & Wanmdiwi (2012); Petrus, dkk

(2012); Nurrohman (2014); Suriata (2015); Widiasari, dkk (2016); Roziqi

Page 19: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

3

(2017); Riswanto, dkk (2017b); Silondae (2017); Wibowo & Anjar (2017);

Cohen, et.al (2018); Drinane (2018); Hardiwinarto (2018); Putri (2018);

Wibowo & Mudaim (2018). Akan tetapi penelitian diatas merupakan

indigenius yang berusaha untuk menciptakan konsep konseling yang baru,

dan bersifat sparadis, sehingga masih perlu banyak pengkajian dan

penelitian lanjutan agar konsep yang dihasilkan dapat diterapkan secara

efektif.

Sebagai bagian dari masyarakat Asia, masyarakat Indonesia

khususnya Jawa mempunyai karakteristik budaya yang berbeda dengan

budaya masyarakat Amerika tempat mula lahirnya konseling. Masyarakat

Asia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesolehan, prinsip kehidupan,

lebih etnosentrisme, dan bahkan kebanyakan sistem budaya yang ada

dipengaruhi oleh agama-agama tertentu. Secara garis besar Sue and Sue

(2008: 362-368) dan Lee (2013 :68-69) menjelaskan bahwa masyarakat

Asia sangat memperhatikan nilai-nilai kesholehan dalam kehidupan,

menerapkan filosofi keagamaan / kepercayaan, lebih tertutup dan otoriter.

Lebih dalam lagi Alvin dan Chen (2009) menjelaskan dalam salah satu

jurnalnya bahwa untuk mengkonsolidasikan disiplin konseling psikologi

pada suatu budaya, konselor harus menempatkan upaya mereka pada

konstruk kontekstual, budaya, dan pondasi adat dimana disiplin berlabuh.

psikologi konseling juga harus menarik dari literatur internasional,

khususnya yang berkaitan dengan konseling lintas budaya, multikultural

Page 20: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

4

dan psikologi budaya, dimana studi budaya asli dan konteks diberi

perhatian khusus.

Penelitian-penelitian indigenious seringkali mengangkat tema-tema

yang bersifat ontologis. Seperti pada penelitian Prafitralia (2015),

Achmad (2016), Gustini (2016), Rahmi (2016), Riswanto, dkk (2016),

Sutisna & Tadjri (2016), All Habsy (2017), Istiqomah, dkk (2017), Rahmi,

dkk (2017), Umar (2017), Budiyono & Feriandi (2017), Sutarno & Barida

(2017), Hanafi, dkk (2018), Pranoto & Wibowo (2018), yang

menghasilkan nilai-nilai, seperti bertaqwa, berkepribadian baik, bijaksana

dan kehidupan bersosial yang harmonis, keaslian, terbuka, dan sebagainya.

Penelitian dengan tema-tema ontologi dirasa kurang begitu mempunyai

manfaat yang luas bagi konselor, hal ini karena nilai-nilai yang diangkat

dalam penelitian ontologis merupakan nilai-nilai pokok yang sebenarnya

sudah dikenal konselor secara umum dan sudah termaktum pada prinsip-

prinsip konseling. Untuk menciptakan konseling yang ramah budaya lokal,

tidaklah cukup hanya berbicara pada ranah ontologi, dengan hanya

membicarakan nilai-nilai adat yang relevan dengan konseling,

karakteristik pribadi ideal konselor menurut adat tertentu, ataupun teknik

konseling dengan perspektif keilmuan atau budaya diluar konseling. Untuk

melengkapi kajian-kajian ontologis tersebut maka diperlukan penelitian

yang berfokus pada ranah epistemologis/ alat sehingga secara tepat

konselor dapat mengadopsi dan meadaptasi kearifan lokal pada daerah

tertentu dan meadaptasi dengan teknik konseling yang ada.

Page 21: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

5

Penelitian fokus epistemologis sangat berguna bagi konselor

sebagai gambaran dasar multikultural dan adaptasi budaya lokal. Gibson

dan Mitschell (2011: 3) menjelaskan bahwa konselor memiliki kesempatan

besar untuk memberikan kontribusi signifikan bagi pemeliharaan

keragaman budaya dan kesejahteraan semua budaya, mereka juga

mendukung dan menjadi model peran lewat praktik profesional sebagai

konselor efektif bagi populasi yang beragam kultur. Para konselor

mendekati konseli pribumi dengan kepekaan dan keterbukaan hati karena

konselor dianggap seperti para tetua mereka, yaitu bertanggungjawab

untuk lebih banyak berkata-kata, menjadi teladan dan memberi nasihat

yang baik, yang memang seiring-sejalan dengan tugas profesional sebagai

konselor.

Dengan tidak merubah kaidah-kaidah dasar mahzab bimbingan dan

konseling yang sudah melalui banyak pengujian dan efektif aplikatif akan

memberikan efesiensi hasil dalam konseling. Maka dari itu adopsi dan

adaptasi teknik-teknik yang ramah, sesuai, dan menjunjung nilai-nilai serta

kepercayaan masyarakat setempat merupakan porsi yang tepat untuk

pengembangan bimbingan konseling Indonesia pada saat ini. Melalui

langkah ini konselor melakukan praktik dengan keilmuan yang jelas

sekaligus membudaya dalam kebutuhan konseli yang mengalami

pemasalahan untuk mendapatkan kebahagiaannya kembali.

Penelitian-penelitian konseling multikultural yang bernafaskan

epistemologi belum banyak dilakukan, terlebih yang berorientasi budaya,

Page 22: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

6

adat dan kepercayaan masyarakat tertentu. Padahal setiap negara

mempunyai suku-suku budaya yang sangat beragam, dimana pada budaya

yang ada mempunyai tradisi yang sangat unik mengenai prinsip

kepercayaan, ritual, nilai dan berbagai sistem pribadi maupun sosial yang

lain. Penelitian-penelitian yang ada lebih berorientasi pada permasalahan

pada agama-agama pokok seperti penelitian yang diadakan oleh Phillips

(2016), Hodge & Nadir (2008), Kwee & Ellis (1998), Al-Thani (2012),

Kodir (2016), dan Hwang (2009). Dengan hanya membicarakan agama

pokok, maka bagian-bagian sensitif pada suatu budaya, seperti pengaruh

kepercayaan kolektif, sinkretisme agama dan budaya masyarakat setempat

tidak akan terjangkau.

Oleh karena itu selayaknya seorang konselor harus memiliki

kreativitas untuk meadaptasi teknik-teknik konseling berbasis kebudayaan

lokal, salah satu faktor kegagalan konseling multikultural adalah kurangya

sensitivitas budaya. Faktor penyebab kurangya sensitivas budaya

disebabkan karena ketidaktahuan perbedaan dalam pola pikir dan

ketidaktahuan perbedaan nilai, norma dan keyakinan (Awalya, 2013: 30).

Sebagai usaha pengembangan dan pembaharuan penelitian yang

ada, Fokuskan penelitian ini hanya pada salah satu tokoh sentral budaya

Jawa. Hal ini dimaksudkan agar memberikan gambaran kongkret, jelas

dan holistik pada gambaran pandangan diatas. Dimana seorang konselor

selayaknya memahami secara mendalam keyakinan, prinsip dan budaya

masyarakat setempat, dan mengadopsinya dalam proses konseling.

Page 23: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

7

Keunikan budaya seringkali menuntut konselor untuk memberikan

inovatif-inovatif pendekatan berbasis budaya dan keyakinan setempat.

Sebagai salah satu etnis budaya terbesar di Indonesia, masyrakat Jawa

memiliki berbagai tokoh sentral dalam budaya masyarakat yang sampai

saat ini pemikiran, ajaran dan dan falsafahnya masih dipatuhi dan dinilai

masih cocok digunakan sebagai dasar atau kiblat dalam berbagai

intervensi perilaku masyarakatnya. Salah satu tokoh sentral yang masih

disakralkan tersebut adalah Raden Ngabehi Ronggowarsito (dalam

beberapa literasi di tulis Ranggawarsita), dalam masyarakat Indonesia dan

masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Yogyakarta, ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito masih banyak dipelajari dan menjadi dasar

prinsip kehidupan. Ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito ini menarik

untuk dikaji. Salah satu hal unik dari ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito ini adalah asimilasi kolaboratif antara budaya kejawen

(Jawa), perspektif agama (islam, hindu) , dan mistikisme. penyesuaian

ajaran dari ketiga dasar ini menjadi pintu masuk penanaman ajaran-ajaran

Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Ronggowarsito secara eksplisit menawarkan seperangkat konsep

kebahagiaan, konsep masalah dan konsep cara mengatasi masalah

(treatment healing) yang termuat dalam ajaran dan karya-karyanya. Dalam

pandangan konteks bimbingan dan konseling, penelitian ini

mengeksplorasi keterkaitan-keterkaitan dan nilai konsep ajaran

Ronggowarsito dengan konsep Rational Emotion Behavior Treatment

Page 24: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

8

(REBT) yang dibawakan oleh Albert Ellis. Ki Herman Janutama (2016)

menjelaskan bahwa ajaran Ronggowarsito mempunyai ciri khas tersendiri

dengan berkiblat pada ketiga dasar pandangan masyarakat Jawa yaitu

budaya, agama (dalam konsep Jawa), dan mistik. Dengan kata lain REBT

Raden Ngabehi Ronggowarsito ini berbasis kepercayaan, agamis dan

kebijaksanaan melalui teknik yang didasarkan pada seni. Misalnya, cerita,

analogi, dan metafora. Teknik ini akan melengkapi metode REBT yang

menggunakan metode kognitif, emotif, dan perilaku yang berasal dari

pandangan fenomenologis yang neurosis manusia (Kwee & Ellis, 1998).

Tujuan final universal dari sebuah aktifitas bimbingan dan

konseling adalah “kebahagiaan”, baik dalam dalam budaya barat ataupun

dalam budaya timur (Kwee & Ellis, 1998). Konsep bahagia pada dasarnya

merupakan perpaduan antara perasaan (emosi) dan pola pikir seseorang

dimana dimensi kognitif yang ada pada manusia berpengaruh besar bagi

sebab emosi kebahagiaan manusia. Manusia dikontrol oleh pemikiran

mereka, dimana stimulus luar yang diterima oleh panca indra kemudian

diolah oleh akal yang berdampak pada emosi sehingga tampak pada

perilaku seseorang.

Proses pengolahan pada akal (berfikir) ini sangatlah penting untuk

menentukan perilaku manusia. Cara pikir (perspektif) yang salah atau

irasional mengenai suatu stimulus seringkali mengakibatkan

permasalahan atau gangguan psikologis pada seseorang. Oleh karena itu

konsep Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT) sangatlah tepat

Page 25: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

9

untuk diterapkan sebagai bantuan atau terapi pada konseling. Keefektifan

REBT telah dibuktikan oleh banyak penelitian, diantaranya adalah;

Simpson & Dryden (2011); Bistamam, et al (2015); Warren & Hale

(2016); Ahmadi, et al (2014); Arief & Krisnana (2014); Azar Matin

(2012); Suhendri, et al (2012); Faozi, dkk (2018); Faizah. (2018); Hartati,

dkk, (2018); Yunita, dkk (2019). Selain itu REBT juga merupakan salah

satu metode konseling modern abad 21 yang mengajarkan konselinya

untuk mampu membentuk sistem self help dalam diri pribadi, sehingga

penggunaan teknik REBT juga menjawab tuntutan profesi konselor abad

21, yaitu sebuah profesi yang mengedepankan tanggung jawab kehidupan

efektif konseli (kushendar, dkk, 2018).

REBT lebih menekankan peranan rasional kognitif sebagai faktor

utama yang mempengaruhi perilaku dan emosi seseorang. Gejala perilaku

yang berkelainan atau menyimpang, berhubungan erat dengan isi pikiran.

Pandangan ini berbeda dengan pandangan dalam pendekatan-pendekatan

lain, seperti psikoanalisis yang berpandangan bahwa perilaku manusia hari

ini ditentukan olah pengalaman masa lalu, atau behaviorisme yang

berpandangan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh stimulus yang

diperoleh dari luar dirinya. Ellis berpandangan bahwa pandangan-

pandangan demikian menafikkan peran kognitif manusia sebagai mahluk

yang berakal dan mempunyai otoritas penuh terhadap dirinya. karena pada

dasarnya perilaku manusia tidak hanya di bentuk oleh masa lalunya

ataupun stimulus yang diberikan dari luar dirinya. Akan tetapi manusia

Page 26: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

10

mempunyai otoritas penuh dalam menentukan perilakunya melalui proses

berfikir, rasionalitas ataupun irasionalitas berfikir menentukan emosi dan

perilaku manusia (Gunarsa, 2011: 227).

Tetapi ada beberapa kepercayaan dalam suatu budaya yang tidak

dapat dijangkau oleh prinsip-prinsip REBT. Suatu psikoterapi yang tidak

dapat di jelaskan dengan kaidah-kaidah ilmiah, seperti praktik ritual, wirid

(tanpa pengetahuan makna) dan sesaji oleh seorang dukun. Di tengah

masyarakat maka REBT yang bersifat ilmiah harus bersaing dengan dukun

yang bersifat irasional. Keterbatasan ini disampaikan oleh Jilek &

Draguns (2008: 356-364) bahwa.

Satu hambatan yang mungkin terjadi untuk pemanfaatan bersama

sumber daya tradisional dan lokal yang lebih luas adalah fungsi

holistik dari penyembuh dibandingkan dengan peran psikoterapis

yang terkristalisasi dan sangat dibatasi.... beberapa tradisi dukun

dan penyembuh lainnya secara khas dan eksplisit melayani roh,

pikiran, dan tubuh sebagai keseluruhan terintegrasi (Jilek &

Draguns, 2008: 356).

Penyembuhan tradisional meliputi banyak pendekatan yang

dipraktekkan di hampir semua wilayah di dunia dan diterapkan

pada sejumlah kondisi penderitaan, ketidakmampuan, dan

gangguan psikologis ( Jilek & Draguns, 2008: 364).

Walaupun Jilek dan Draguns menyebutkan banyak bukti penelitian

yang menyebutkan ketidak efektifan psikoterapi ala dukun, akan tetapi

pada kenyataannya psikoterapi tradisonal ala magis ini masih banyak

diminati dan seringkali menunjukkan keberhasilannya dalam membantu

konselinya.

Page 27: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

11

Kebudayaan dan kepercayaan (keyakinan) memberikan pengaruh

dalam proses berfikir manusia, mengolah informasi-informasi dan

mengolah pengetahuan dalam otak manusia. Hal ini yang seringkali

memberikan respon Counteraction atau reaksi penolakan pada suatu

tempat yang berbeda budaya dan keyakinan. Lebih dalam lagi Samuel

Huntington menjelaskan dalam tesisnya yang berjudul The Clash of

Civilzation (1993) bahwa identitas budaya dan agama (keyakinan)

seseorang akan menjadi sumber konflik utama di dunia pasca perang

dingin (Samuel, 1993). Dengan mengadopsi nilai-nilai keyakinan konseli

maka akan memberikan hasil yang lebih efektif, tetapi sebaliknya jika

pendekatan yang digunakan tidak sejalan dengan keyakinan nilai konseli

akan memberikan dampak kegagalan konseling. Oleh sebab itu sangat

diperlukannya penyesuaian teknik dalam budaya dan keyakinan setempat.

Okun (2002), menjelaskan bahwa (1) Kondisi sosio kultural ikut

bertanggungjawab terhadap permasalahan yang dihadapi individu.

Statement ini bermakna bahwa kultural memiliki pengaruh yang kuat

dalam membentuk perilaku dan akan dapat membantu dalam proses

penyelesaian masalah. (2) Setiap budaya memiliki ciri-ciri khusus dalam

upaya problem solving. Pada dasarnya setiap kultur memiliki model dan

karakteristik yang berlainan dalam strategi penyelesaian masalah, terutama

pada faktor pendekatan yang akan dipakai. (3) Konseling selama ini

produk dari barat, budaya barat sebagai sebuah kultur yang membangun

epistemologi pengetahuan, barangkali akan lebih cocok dengan latar

Page 28: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

12

belakang budaya tempat ilmu pengetahuan berkembang. Wang, et.al

(2019) juga menjelaskan bahwa kurangnya ukuran yang sensitif secara

budaya dapat menjadi masalah yang menyebabkan ketidakefektifan

penerapan suatu keilmuan.

Dengan komunikasi budaya yang baik dan adaptasi konseling

yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya konseli akan lebih efektif untuk

membantu konseli berkembang dengan optimal (Irawan,dkk, 2018; Iswari,

2017; Hariyadi, dkk, 2014; Trisnani, dkk, 2016).

Untuk membuktikan dan mengungkap keterkaitan-keterkaitan dari

konsep-konsep tersebut, maka peneliti mempunyai inisiatif untuk

penelitian lebih dalam tentang konseling REBT berwawasan ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito. Dengan harapan penelitian ini mampu untuk

mengungkap kekayaan-kekayaan pemikiran lokal sebagai sumbangan teori

dalam pendekatan konseling khususnya, sehingga konselor Indonesia tidak

hanya membeo kepada teori-teori barat, tetapi mempunyai andil dalam

kemajuan keilmuan dengan ciri khas budaya lokal yang ada di Indonesia

serta mampu memberikan wawasan baru kepada masyarakat Indonesia

sebagai upaya dekonstruktif budaya dan nasionalisme masyarakat

Indonesia dengan mengandung tiga kekuatan pembentukan kembali dan

memperluas pemikiran tentang konseling, yaitu Postmodernisme,

konstruktivisme, dan multikulturalisme (D'Andrea: 2000).

Page 29: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

13

Perkembangan Ilmu Bimbingan dan Konseling dari filsafat

Bimbingan dan Konseling yang didukung oleh ilmu pendidikan, psikologi,

sosiologi, antropologi, budaya yang berintegrasi dan saling menguatkan

antara filsafat dan disiplin ilmu dasar serta melahirkan filsafat konseling

yang melandasi disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling (All Habsy,

2017c)

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas maka peneiti menemukan

berbagai permasalahan, diantaranya:

1.2.1 Pengaruh perbedaan karakteristik budaya konseli yang sangat

kental akan nilai dan kepercayaan sehingga seringkali

mengakibatkan kesulitan konselor dalam penafsiran makna.

1.2.2 Masih jarangnya penelitian yang mendukung kebudayaan

lokal dalam suatu daerah dengan orientasi epistemologi.

1.2.3 Masih minimnya referensi adaptasi konseling dan kebudayaan

lokal.

1.3 Cakupan / Batasan Masalah

Untuk menghindari potensi melebarnya pembahasan dan kajian

penelitian, maka peneliti dalam penelitian ini memfokuskan penelitiannya

pada dua perspektif tokoh yang berbeda, yaitu tokoh besar Jawa Raden

Ngabehi Ronggowarsito dan penggagas REBT yaitu Albert Ellis. Dari

kedua perspektif itu peneliti berusaha menjebatani kedua perspektif itu

Page 30: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

14

sebagai upaya membimusasikan bimbingan konseling yang ramah budaya

dan kepercayaan lokal.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui konsep REBT Albert Ellis dalam perspektif

Ronggo Warsito maka perlu penjelasan secara mendalam konsep dari

kedua pandangan tersebut, maka dari itu peneliti merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut :

1.4.1 Bagaimana keterkaitan REBT dan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito ?

1.4.2 Bagaimana implementasi konseling individu dengan teknik REBT

berwawasan ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito?

1.4.3 Bagaimana implikasi dari konseling REBT berwawasan ajaran

Raden Ngabehi Ronggowarsito ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan adalah hal terpenting dalam suatu penelitian, bahkan dalam

hal ini Rohman (2013: 18) menyatakan bahwa tujuan penelitian

merupakan orientasi yang menjadi ruh setiap langkah penelitian. Sebab,

dalam sebuah penelitian tidak dilakukan tanpa memiliki tujuan-tujuan

tertentu. Tujuan penulis dari diadakannya penelitian ini adalah:

1.5.1 Menganalisis keterkaitan REBT dan ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito.

Page 31: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

15

1.5.2 Menganalisis implementasi konseling individu dengan teknik

REBT berwawasan ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito.

1.5.3 Menganalisis implikasi konseling REBT berwawasan ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ada dua, yaitu manfaat

teoretis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan tesis mengenai

adaptasi konseling rational emotitive behavior theraphy (REBT)

berwawasan ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito. Sehingga hasil

dari penelitian ini memperluas kajian keilmuan bidang bimbingan

dan konseling, khususnya pada konseling multikultural.

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan akan menjadi mempunyai manfaat

praktis sebagai berikut:

1.6.2.1 Bagi konselor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi aacuan dasar dan

gambaran umum bagi konselor mengenai implementasi

Page 32: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

16

adaptasi teknik konseling (khususnya REBT) dan kebudayaan

lokal.

1.6.2.2 Bagi peneliti lanjutan

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dorongan dan

rujukan untuk megembangkan intervensi-intervensi konseling

dengan kebudayaan lokal, sehingga bimbingan konseling lebih

ramah terhadap kebudayaan lokal sekaligus menjadi konseling

yang khas Jawa.

1.6.2.3 Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini juga dapat memberikan pengatan

praktek ajaran Jawa dengan perspektif ilmiah, sehingga ajaran

tidak hanya bernilai sebagai dogma, tetapi juga mempunyai

nilai ilmiah yang rasional.

Page 33: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian ini termasuk penelitian indigenius, yaitu jenis penelitian

yang mengangkat nilai-nilai atau potensi-potensi yang ada dalam daerah

tertentu. Penelitian indigenius masih jarang dilakukan, hal ini dikarenakan

sifat penelitian yang relatif lama, obyek yang terbatas dan pengakajian

data dengan berbagai disiplin ilmu lain. Jadi dalam pandangan indigenius,

penelitian yang diadakan bisa jadi merupakan penelitian pertama yang

diadakan.

Sebuah praktik konseling yang diadaptasi dengan kebudayaan

lokal dinilai lebih efektif dan bermakna pada masyarakat setempat.

Adapun beberapa hasil penelitian yang mendukung penelitian ini sebagai

berikut:

Kwee, M. & Ellis, A. (1998). Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa REBT dan ajaran Zen mempunyai keterkaitan yang

saling mendukung. REBT dan Zen keduanya konstruktivistik dan

rasionalistik. Kebahagiaan rasional ditekankan dalam kedua perspektif.

Sedikit perbedaan diantara Zen dan REBT, seperti anjuran bermeditasi,

pengakuan kepada Budha, dan beberapa perbedaan yang tidak merubah

Page 34: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

18

prinsip dasar REBT. Kaintannya dengan penelitian yang penulis lakukan

adalah adaptasi REBT dengan kepercayaan lokal.

Phillips (2016), Dalam penelitiannya, Phillips menjelaskan bahwa

REBT dapat diadaptasi dalam kepercayaan ajaran Kristen. ada cukup

banyak dukungan alkitabiah untuk CREBT. Akan tetapi, ada beberapa hal

yang perlu dirubah dalam implementasi REBT berwawasan ajaran kristen,

seperti: tujuan konseling tidak hanya untuk mencapai kebahagiaan, tetapi

juga untuk meningkatkan keimanan; mengikutsertakan dogma dalam

konseling (Tuhan, surga, neraka, dan lainnya); injil merupakan referensi

yang paling valid dalam perspektif ini. Hasil penelitian menunjukkan

CREBT mungkin merupakan pengobatan yang efektif untuk orang-orang

Kristen dengan depresi. Efektifitas dari adaptasi yang dilakukan Phillips

memberikan dukungan kepada penulis dalam penelitian adaptasi ajaran

Raden Ngabehi Ronggowaristo dengan REBT.

Rameez, A. (2007), REBT juga dapat beradaptasi dengan konseli

muslim. Al Quran dapat digunakan sebagai titik acuan. Selain itu,

penggunaan contoh teladan dari para nabi dapat dimasukkan dalam

aktivitas konseling. Sebab semua Muslim menghormati nabi sebagai yang

terbaik dari umat manusia dan dianggap sebagai panutan terbaik. Konselor

dapat mengembangkan dan menggabungkan praktek-praktek puasa dan

berdoa ke dalam metode pendukung terapi. Sholat lima kali sehari

membantu untuk memfasilitasi motivasi. Sehingga REBT yang diadaptasi

dengan ajaran Islam akan lebih efektif digunakan dalam konseli muslim.

Page 35: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

19

Kaitannya dengan penelitian penulis, dukungan penggunaan ritual dalam

adaptasi REBT dinilai relevan dengan adaptasi REBT, sehingga

penggnaan ritual dalam konseling REBT mendukung efektifitas adaptasi

REBT.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Trisnani, dkk (2016), dalam

hasil penelitiannya mereka menyimpulkan bahwa bimbingan kelompok

berbasis budaya Jawa efektif untuk meningkatkan komunikasi

interpersonal siswa SMK di kabupaten Madiun. Dalam penelitian Trisnani,

dkk dirasa akan lebih baik jika disertai dengan panduan kongkret tentang

adaptasi tersebut secara fokus. Kaitannya dengan penelitian penulis,

konseling yang diadaptasi dengan kebudayaan lokal (Jawa) dinilai efektif

mengatasi masalah konseli.

Penelitian indigenius juga dilakukan oleh Nurkhan (2016) dengan

mengangkat tokoh-tokoh sentral budaya Jawa dalam kajiannnya,

diantaranya adalah: Raden Ngabehi Ronggowarsito dengan falsafah “Serat

Kala Tidha-nya”, ajaran Ki Hadjar Dewantara dengan petuah “Tutwuri

Handayani-nya”, falsafat R.P.M. Sostrokartono dengan falsafah ajaran

“Ilmu Sunji-nya” dan falsafah “Mo Limo”. Penelitian ini menyimpulkan

bahwa pembinaan intensif berbasis nilai-nilai karakter budaya Jawa efektif

dalam meningkatkan kepribadian guru DABIN Sudirman. Penelitian

Nurkhan ini hanya membicarakan mengenai efektifias dari pembinaan

kepribadian dengan nilai-nilai Jawa, tetapi belum masuk pada ranah ajaran

Jawa yang lebih khusus. Selain itu penelitian ini masih bersifat ontologis

Page 36: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

20

dimana belum menggambarkan bimbingan atau peran konselor secara

jelas. Kaitannya dengan penelitian ini, penggnaan nilai-nilai ajaran tokoh

lokal efektif ntuk meningkatkan kepribadian konseli. Oleh karena itu

dalam penelitian penulis, Raden Ngabehi Ronggowarsito akan dibahas

dalam perspektif REBT.

Pendekatan indigenius seringkali bersifat natural, transendental dan

dogmatis. Kreativitas dan kebijaksanaan perlu digunakan dalam indigenius

untuk mengadaptasi antara keilmuan ilmiah dan perspektif tradisional.

Sebagai contoh jurnal Robbins (2011), Ia menjelaskan bahwa terdapat

keterkaitan antara sistem healing dan kepercayaan konseli, proses healing

akan lebih optimal jika berjalan dengan kepercayaan konseli. Hal ini

didukung dengan hasil dari penelitian Marutani & Miyazaki (2010), Ia

menjelaskan bahwa konseling yang ramah budaya dan menghormati

kebudayaan setempat akan lebih efektif dibandingkan dengan penerapan

konseling secara saklek. Mereka menunjukkan bahwa sebagian

masyarakat (khususnya lansia) mempunyai kebanggaan akan budaya

setempat dan menolak untuk meninggalkannya.

Berbeda dengan penelitian yang telah disebutkan diatas, penelitian

ini lebih bersifat epistemologi dalam adaptasi teknik konseling REBT

dengan ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito, sehingga konseling akan

lebih ramah terhadap kebudayaan lokal.

Page 37: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

21

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Raden Ngabehi Ronggowarsito

a. Raden Ngebehi Ronggowarsito dan Ajarannya

Raden Ngabehi Ronggowarsito merupakan sebuah jabatan abdi

dalem Kliwon Kadipaten Anom dan pujangga besar di negeri Surakarta

Adiningrat. Ki Janutama (2016) menjelaskan bahwa arti dan makna dari

ketiga gelar tersebut sebagai berikut:

- Pertama, kata Raden berasal dari kata rahadian atau roh-adi-an.

Roh atau ruh, sukma, adi yang berarti “luhur” dan/atau “mulia”.

Kata Raden ini juga setara dengan radin yang berarti “rasa”

dan/atau “perasaan”. Kata Raden juga mengacu pada kata radya

yang berarti “negeri”, “keraton” atau “pemangku negeri”. Gelar

umum bagi para bangsawan Jawa (Nuswantara) ini di masa lalu

berarti pemangku negeri yang telah mencapai keluhuran rohani

dan kemuliaan akhlak. Bahkan juga telah mencapai “ketajaman

perasaan” dan kelembutan hati nurani. Gelar ini juga dahulunya

merujuk kepada kewajiban para pemangku negeri, yakni para

bangsawan atau pangeran di tanah Jawa untuk memiliki

komitmen moral dan spiritual sedemikian rupa sehingga mereka

pas dalam memosisikan diri sebagai panutan moral, akhlak dan

budi pekerti bagi masyarakat.

Page 38: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

22

- Kedua, kata ngabehi pada gelar raden ngabehi secara langsung

menunjukkan posisi penyandang gelar ini sebagai sesepuh atau

orang yang dituakan oleh keraton (sultan atau susuhunan).

- Ketiga, nama Ronggawarsito berasal dari kata “ronggo” dan

“warsito”. Ronggo membunyai arti “senopati”, “panglima”, dan

“komandan pertempuran”. Sementara warsito mempunyai arti

“wacana”, “wejangan”, “pengetahuan hidup”, dan “episteme”.

Nama ini secara langsung menunjukkan bahwa para pemimpin

tanah Jawa mengubah strategi peperangannya melawan Belanda.

Selepas peperangan fisik dalam Perang Jawa/ Diponegoro, maka

peperangan dengan Belanda berubah bentuk menjadi peperangan

pengetahuan. Peperangan tersebut dalam bentuk perang pengaruh

masyarakat.

Dengan demikian melalui gelar yang diberikan kepada Bagus

Burhan, yaitu Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam kalangan masyarakat

Jawa dapat diketahui bahwa Ia merupakan seorang bangsawan yang sangat

disegani masyarakat setempat.

Raden Ngabehi Ronggowarsito III ini mempunyai nama kecil

Bagus Burham, Ia lahir pada senin legi, tanggal 10 pukul 12 siang, bulan

Zulkaidah tahun Be 1728, wuku Sungsang, dewa Sri, Wurukung Uwas,

mangsa Jita, Windu Sangara (Komite Ronggowarsito, 1979:11). Atau 15

Maret 1802 di kampung Yasadipuran Surakarta, Jawa Tengah, negara

Nuswantara (sekarang Indonesia) (Widyawati, 2012:11).

Page 39: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

23

Bagus Burham merupakan putra dari R. M. Ng. Pajangswara

(Raden Ngabehi Ronggowarsito II) yang merupakan keturunan ke 15 dari

Prabu Brawijaya (Raja Majapahit) (Widyawati, 2012: 24), atau keturunan

ke 13 dari Sultan Adiwijaya (Kesultanan Pajang). Sedangkan ibu dari

Bagus Burham adalah Nimas Ajeng Ronggowarsito (Raden Nganten) yang

merupakan keturunan ke-10 dari Sultan Trenggana (Demak), atau

keturunan ke-8 dari RT. Sujanapura yang terkenal disebut Pangeran

Karanggayam, pujangga kraton Pajang, pengarang kitab Nitisruti

(Kamajaya; 1980: 14).

Selain berdarah bangsawan, bagus burhan merupakan keturunan

dari para pujangga dan sastrawan kraton yang sangat penting dan

berpengaruh dimasanya, antara lain Raden Tumenggung Yaasadipura I

(pengarang kitab Babad Giyanti, Serat Rama, Bratayuda, Dewa Ruci,

Serat Menak, Panitisastra, dan lain-lain), Raden Tumenggung

Sastranegoro (pengarang serat sana sunu, Wicara Keras, Dasanama Jarwa,

dan lain-lain), Pangeran Karanggayam (pengarang Serat Nitisruti)

(Kamajaya, 2009: 14). Karya-karya mereka hingga saat ini masih diminati

dan dikaji masyarakat, khususnya masyarakat Jawa, hal ini terbukti

dengan semakin beredarnya buku-buku dan hasil penelitian-peneltian yang

mengkaji karya-karyanya.

Orang yang pertama kali mengetahui keistimewaan Bagus Burham

adalah Kyai Ngabehi Yosodipuro I, mendekati ajalnya beliau memberi

tahu putranya, yakni Raden Temenggung Sastro negoro bahwa cucunya

Page 40: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

24

Bagus Burham kelak akan menjadi pujangga penutup di surakarta

Hadiningrat. Dan kemasyhuran namannya akan melebihi eyang-eyangnya

(Purwadi, 2004: 2-3).

Ajaran yang dibawakan oleh Raden Ngabehi Ronggowarsito

merupakan ajaran ekstafet dari ajaran sufisme. Ajaran ini (di Indonesia,

khusunya Jawa) sebelumnya di sampaikan oleh Raden Said (1450-1550)

dan Raden Mas Jatmiko (1593 – 1645), Raden Said terkenal dengan

beberapa nama dan julukan antara lain; Jaka Satya, Kanjeng susuhan

Sunan Kalijogo, Brandal Lokajaya, atau Syekh Malayakusuma. Sedangkan

Raden Mas Jatmiko terkenal dengan dua sebutan yaitu Kanjeng Sultan

Agung Prabhu Anyakrakusumo dan Raden Mas Rangsang. Hal ini

dijelaskan oleh Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam pesannya, berikut

arti dari pesan yang disampaikan:

”Pesanku...........Seluruh wejangan ini dahulu untuk pertama

kalinya dihimpun oleh Kanjeng Susuhan ing Kalijogo, kemudian

terpecah dan dihimpun untuk kedua kalinya oleh Ingkan Sinuwun

Kanjeng Sultan Agung ing Mataram. Lantas terpecah kembali dan

kini dihimpun oleh Kiai Ageng Muhammad Sirulloh dari daerah

Kedhng Kol, yang kemudian di beri nama baru: Wirid Hidayat

Jati. Seluruh wejangan diambil dari intisari kitab Hidayatul Kakaik

(Hidayatul Haqo’iq;petunjuk kebenaran) sumber segala kitab

tasawuf” (Shashangka, 2014: 48).

Ketiga tokoh tersebut (Raden Ngabehi Ronggowarsito, Raden

Said, dan Raden Mas Jatmiko) mempunyai kesamaan dalam penyampaian

ajarannya, yaitu menggunakan metode sinkretisme antara budaya

setempat, mistisme, agama hindu, budha, dan islam. Sedangkan hal yang

berbeda dan menarik antara Ronggowarsito dan kedua tokoh sebelumya

Page 41: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

25

yaitu dalam penyampaian ajarannya Ronggowarsito menggunakan

berbagai seni kebudayaan Jawa, seperti suluk (puisi), gancaran, tembang,

dan cerita.

Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam kehidupannya mengalami

tiga corak pendidikan yang sangat mempengaruhi kehidupan dan karya-

karyanya, yaitu fase dimana ia didik di pesantren Gebang Tinatar yang

dibimbing oleh kyai Imam Besari. Kyai Imam Besari merupakan seorang

pendidik muslim taat yang sholih dan meruakan salah satu saudara

seperguruan kakek dari Raden Ngabehi Ronggowarsito, yaitu Yosodipuro

II. Melalui pendidikan di pondok pesantren ini Raden Ngabehi

Ronggowarsito belajar ilmu keislaman yang menjadi dasar

kepercayaannya.

Corak yang ditampilkan dalam ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito merupakan Islam sufistik, yaitu sebuah ajaran Islam yang

mendalam dan bersifat filsafati Ketuhanan. Salah satu bukti bahwa Islam

menjadi corak utama dalam perspektif Raden Ngabehi Ronggowarsio

sebagai seorang muslim sufistik adalah gaya dan isi dari Serat Hidayat

Jati dan berbagai karya-karya-Nya yang banyak membahas tentang

Ketuhanan, etika, dan moral.

Setelah melakukan khitan pada 21 Mei 1815 (Kamajaya, 2009: 5-

6) Bagus Burham menjalani fase kedua pendidikan kesunyataan dari

seorang pendidik berlatar belakang lebih kepada kepercayaan Kejawen,

Page 42: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

26

yaitu penambahan Buminatan. Disitu Raden Ngabehi Ronggowarsito

belajar kesaktian nonilmiah dan menjadi manusia super, dimana banyak

masyarakat Jawa sangat menggemari keilmuan ini (mistik dan kanuragan)

hingga saat ini. Melalui pendidikan dengan corak ini, Raden Ngabehi

Ronggowarsito menjadi salah satu tokoh idola di tengah masyarakat,

karena masyarakat sekitar (pada saat itu) memandang bahwa seseorang

yang patut disegani meliputi priyai, petinggi dan manusia sakti.

Fase pendidikan ketiga yang diterima oleh Raden Ngabehi

Ronggowarsito yaitu pendidikan tentang kesusastraan oleh Kyai Sidolaku

dari pulau Dewata Bali. Ia merupakan seorang dengan berkepercayaan

agama Hindu taat. Agama Hindu adalah sebuah agama perpaduan agama

Budha dan kepercayaan Jawa yang menjadi satu. Pada Kyai Sido Laku-lah

Raden Ngabehi Ronggowarsito mengenal sastra, dan menjadi awal dari

lahirnya karya-karyanya.

Kyai Sidolaku mengenalkan berbagai karya agung dengan

bermacam-macam corak, mulai dari kepercayaan Hindu, Jawa kuno, dan

sastra-sastra lain. Dapat disimpulkan bahwa karya Raden Ngabehi

Ronggwarsito mempunyai tiga asimilasi perspektif yaitu Islam, Hindu, dan

kepercayaan masyarakat Jawa.

Selain pendidikan tersebut diatas, interaksinya dengan lingkungan

tempat Ia tinggal sangat mempengaruhi kehidupannya. Bagus Burham

atau Raden Ngabehi Ronggowarsito merupakan seorang bernasab

Page 43: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

27

keturunan keluarga terpandang abdi dalem keraton. Ia juga belajar

berbagai ilmu berkehidupan dan ilmu seni dari para bangsawan keraton.

Alhasil, gemblengan-gemblengan itu ibarat kawah Candradimuka bagi

Bagus Burham dalam meningkatkan kemampuan, karier, dan martabatnya.

(Achmad, 2012: 6).

Budaya kerja dan bertindak dengan ciri kharismatik menjadi ciri

khas dari keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari ketiga gelar yang

disandang oleh Bagus Burhan (Raden Ngabehi Roggowarsito) yang

meliputi Raden, Ngabehi, dan Ronggowarsito.

Kehidupan pada masa kecil Raden Ngabehi Ronggowarsito lebih

banyak dihabiskan bersama Ki Tanujoyo dibandingkan dengan

keluarganya sendiri, Ki Tanujoyo merupakan orang kepercayaan

Tumenggung Sastronegoro yang mempunyai sifat cinta, kasih, humoris,

mistis (klenik), patuh, tekun, bertanggungjawab, tetapi rasa cinta yang

begitu besar terhadap Bagus Burhan (nama lain Raden Ngabehi

Ronggowarsito) berdampak pada kekurang tegas sikapnya terhadap sikap

Bagus Burhan yang kurang tepat (dalam bahasa jawa “ewuh pakewuh”/

sungkan).

Salah satu bentuk kekurang tegasan Ki Tanujoyo dalam pendidikan

Bagus Burhan tergambar di saat Bagus Burhan menempuh pendidikan di

pesantren Gebang Tinatar. Pada saat itu Ki Tanujoyo membiarkan Bagus

Burhan untuk melanggar aturan yang bersifat destruktif, yaitu kebiasaan

Page 44: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

28

menyabung ayam, berjudi, meninggalkan pelajaran untuk mencari ikan,

dan berbagai kesalahan lain. Pemanjaan yang dilakuakan Ki Tanujoyo

terhadap Raden Ngabehi Ronggowarsito membuat Raden Ngabehi

Rongggowarsito tidak banyak berkembang, memberikan dampak buruk,

dan membuat keduanya terusir dari pesantren Gebang Tinatar Kyai Baseri

(Komite Ronggowarsito, 1979: 20-24, 70-72; Purwadi & Mahmudi, 2004:

10-2079-85).

Setelah terusir dari pesantren, dengan di dampingi Ki Tanujoyo

Raden Ngabehi Ronggowarsito menjalani kehidupan yang keras dan

susah, pada fase ini Raden Ngabehi Ronggowarsito secara tidak disadari

belajar untuk mengenal masyarakat kecil dengan lebih dekat, bahkan ia

merasakan kehidupan yang susah, mulai dari menjadi pedagang, menjadi

penari jatilan (penari sekaligus pelawak), dan mengembara di berbagai

daerah. Fase ini membentuk Raden Ngabehi Ronggowarsito sebagai

seorang yang tangguh, gigih, dewasa, bijaksana, cinta, kasih, dermawan,

penolong, dan sifat-sifat luhur lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito

terpengaruh oleh guru-gurunya. Secara gamblang Raden Ngabehi

Ronggowarsito mengakui bahwa ajarannya merupakan ekstafet dari guru-

gurunya dan ajaran leluhur Jawa atau Nuswantara. Hal ini dikatakannya

sendiri dalam sebuah suluk:

“Panemune pujonggo Ronggowarsito, kang kawasitokake marang

poro siswo-siswone: ojo uwas sumelang ing ati. Ing wekasan

Page 45: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

29

sumonggo, angon-angon ono ing karso, katarimo ono ing sariro.

Sarehning aku mung sadarmo ngimpun sakehing ilmu soko

wewejanging guru sawiji-wiji, pangrosoning atiku wis ganep

etunge, kurango koyo ora akeh”. (kajian oleh Janutama, 2016).

Artinya:

“Pandangan sang pujangga Ranggawarsita, yang disampaikan

kepada para siswanya: “Janganlah hati kalian waswas dan

khawatir. Silakan merenunginya, dibayangkan dalam karsa,

diterimakan di dalam jiwa. Karena saya ini hanya menghimpun

sebanyak-banyak ilmu dari wejangan guru demi guru. Sepanjang

perasaan hati saya, semua telah saya genapkan, kalaulah masih

kurang tak seberapa banyak”.

Dari beberapa pandangan diatas jelaslah bahwa ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito tidaklah sepenuhnya berasal dari dirinya ataupun

kewaskitoannya, tetapi merupakan kolaborasi dari pengetahuannya dan

ajaran dari guru-gurunya.

Pada usia 28 tahun 1818, saat berusia 21 tahun, Bagus Burham

diangkat menjadi pegawai keraton dengan jabatan sebagai carik kealiwon

(juru tulis) di Kadipaten Anom dengan gelar onggo Pujangga Anom

(Ronggo Pajanganom). Setelah pulang dari pengembaraannya ke Bali,

Bagus Burham melaksanakan tugas sebagai abdi dalem keraton, dan

kemudia dianugrahi pangkat mantri carik dengan gelar Mas Ngabehi

Surakarta.

Pada 1822, menjelang pecahnya Perang Diponegoro (1825-1822),

Ia diangkat menjadi penemu carik Kadipaten Anom dengan gelar Raden

Ngabehi Ronggowarsito. Bagus Burham Menduduki jabatan sebagai

Pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1845. (Achmad,

2012: 7-9). Ia diangkat menjadi kaliwon Kadipaen Anom. Dan pada

Page 46: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

30

tanggal 17 April 1952, paku Buwono XII menganugrahkan pangkat

anumerta kepada almarhum Bagus Burham dari Abdi dalem Panewu Carik

menjadi Bupati dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung

Ronggowarsito. (Widyawati, 2012: 87).

Bagus Burham wafat pada 24 Desember 1873 (Achmad, 2012: 9,

Purwadi, 2004: 253). Dengan meninggalkan karya kurang lebih 60 judul.

Yang dirampungkan selama 47 tahun yakni dari tahun 1826-1873. Karya-

karya Ronggowarsito (Bagus Burham) meliputi: Dongeng, cerita, lakon

wayang, babad salasilah, sastra, bahasa, kesusilaan, adat-istiadat,

kebatinan, ilmu kesempurnaan, falsafah, primbon, dan ramalan. Adapun

karya-karyanya yang paling terkenal anara lain: Wirit Hidayat Jati, Serat

Pamoring Kawulo Gusti, Suluk Sukmo Lelono, Serat Panitisastra, Serat

Candiadini, Serat Jayengbaya, Serat Cemporet, Serat Kalatidha, dll

(Achmad, 2014:22).

b. Karya Raden Ngabehi Ronggowarsito dan perspektif masyarakat

Ada banyak perspektif mengenai ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito, tidak menutup kemungkinan masih adanya fakta-fakta lain

tentang pandangan masyarakat Jawa terhadap Raden Ngabehi

Ronggowarsito, hal ini sangat mungkin untuk terjadi karena keterbatasan

penulis dan luasnya pandangan masyarakat, serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya, mencakup; kualitas pemahaman masyarakat dan

penulis terhadap ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito, keilmuan

Page 47: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

31

narasumber dan penulis, pengalaman atau sejarah pembentuk narasumber

dan penulis, lingkungan pembentuk narasumber dan peneliti, keadaan

psikologis narasumber dan penulis, serta kealpaan narasumber dan penulis.

Raden Ngabehi Ronggowarsito merupakan salah satu tokoh yang

disakralkan oleh masyarakat Jawa. Ajaran dan karyanya masih diminati

dan banyak dipelajari serta dikaji di Era teknologi ini. Ketersohoran nama

Ronggowarsito ini karena terdongkrak oleh sejumlah karya sastranya yang

memuat ajaran-ajaran luhur serta masih konstektualnya dan aktual dalam

membangun mentalitas bangsa (Achmad, 2014: 13).

Achmad (2012: 41) menyebut Raden Ngabehi Ronggowarsito

sebagai seorang sarjana ingkang sujono, yang secara harfiah dapat

diterjemahkan sebagai intelektual yang arif bijaksana, dan dapat dikatakan

sebagai filsuf besar Nusantara. Jasa beliau dalam kedudukan sebagai

pujangga dan sastrawan sangat bermanfaat bagi pembinaan sikap mental

bangsa Indonesia. Presiden Soekarno memberi gelar Ronggowarsito

sebagai pujangga rakyat. Hal ini termaktub dalam pidato peresmian patung

sang pujangga di muka perpustakaan Radya pustaka Sriwedari, Surakarta

pada tanggal 11 Nopember 1953 sebagai berikut.

“......meskipun seribu kali Ranggawarsito mengatakan, bahwa pada

tahun: “ana wiku memuji ngesti sawiji” (1977 Jw) akan datang

jaman yang gilang-gemilang, tetapi jikalau bangsa Indonesia tidak

berjoang sekuat tenaga, tidak mau berkorban, apa yang kita miliki

sekarang ini tidak akan terwujud dan apa yang dikatakan oleh

Ranggawarsito, bahwa akan datang jaman yang gilang-gemilang,

itu pun tidak akan terwujud.

Page 48: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

32

Dari ucapan-ucapan Ronggowarsito itu ternyata, bahwa benar-

benar beliau itu pujangga rakyat. Bukan pujangga satu golongan

walaupun Ranggawarsito pujangga kraton, tetapi beliau bukan

pujangga kraton saja. Beliau adalah pujangga rakyat....”

(Kamajaya, 2009: 25)

Pujangga rakyat ini dapat diartikan sebagai pujangga yang

penyambung lidah rakyat. Ronggowarsito pada zamannya melihat

keruwetan yang luarbiasa dikalangan pemerintahan, sehingga berdampak

pada kesengsaraan masyarakat. Bahkan berkat karyanya memberikan

nafas segar, motivasi, dan semangat nasionalis kepada masyarakat, yaitu

tentang datangnya zaman keemasan dan datangnya Ratu adil. Bahkan

kematian Ronggowarsitopun diduga karena dibunuh oleh Sunan Paku

Buwono IX atas persetujuan Pemerintah Kolonial Belanda. Sang Pujangga

dikhawatirkan akan menghasut rakyat untuk melawan Belanda dan

menumbangkan tahta kerajaan Paku Buwono IX (Widyawati, 2012: 25-

26).

Kamajaya (2009: 18) menyebutkan bahwa karya/ tulisan Raden

Ngabehi Ronggowarsito dapat ditilik dari berbagai macam sudut, antara

lain: falsafah, kebatinan, lakon-lakon wayang, cerita Panji, dongeng,

babad, sastra, bahasa, kesusialaan, adat-istiadat, pendidikan, primbon,

ramalan dan lain sebagainya. Selain itu, pada hari yang sama Prof. Muh

Yamin, S.H. dalam pidatonya menjelaskan mengenai karya

Ronggowarsito, sebagai berikut:

“......Nama-nama Joko Lodhang dan Kolotidho tidaklah asing bagi

kita, petunjuk-petunjuk beliau (Ronggowarsito) terhadap dunia

yang dianggap “gila” seperti termuat dalam kitab-kitab tersebut,

Page 49: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

33

boleh dikatakan telah menjadi buah bibir bagi mereka yang suka

menyindir keadaan masyarakat pada suatu ketika dengan

pengharapan, supaya ada perbaikan pada ketika yang akan

datang.....” (Kamajaya, 2009: 24, Widyawati, 2012: 87).

Selain sebagai seorang budayawan dan sastrawan, Ronggowarsito

juga dipandang sebagai Pujangga sakti, Ronggowarsito juga merupakan

penulis jangka (pernyataan sesuatu yang belum terjadi yang dinyatakan

secara tepat, baik dengan terang-terangan maupun berupa lambang)

(Widyawati, 2012: 90), yang hingga saat ini karyanya yang dianggap

sebagai ramalan (Serat Kolotidho, Serat Joko Lodhang, dan lain-lain) dan

tatacara mendalami ajaran keilmuannya yang penuh dengan falsafah dan

simbol-simbol (Wirid Hidayat jati, Serat Pamoring Kawulo Gusti, Serat

Aji pamoso, dan lain-lain) masih menjadi Ugeman (keyakinan/dasar)

dalam berkehidupan.

Karya masterpice yang paling terkenal di masyarakat adalah ajaran

(yang lebih dianggap ramalah oleh sebagian masyarakat) tentang zaman

kehancuran, zaman edan dan zaman keemasan, serta ramalan tentang

kemunculan ratu adil yang membebaskan masyarakat dari situasi krisis

yang berkepanjangan.

Raden Ngabehi Ronggowarsito juga mempunyai julukan sebagai

Guru bangsa, hal ini pantas didapatkan karena Ronggowarsito disebut

sebagai pelopor zaman peralihan dari bentuk puisi ke prosa. Penulisan

karya sastra yang lazim pada masa itu adalah penulisan dalam bentuk

puisi. Pada waktu itu Ronggowarsito telah mulai menulis dalam bentuk

Page 50: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

34

prosa, seperti Pustaka Raja, Paramayoga, Sejarah Para Sawuli, dan

Paramasastra. Ronggowarsito telah menggoreskan tinta emas dalam

sejarah dalam sejarah kebudayaan manusia, dan Jawa pada khususnya.

(Widyawati, 2012: 85). Bahkan pada saat itu keilmuan/ kewaskitaan

Ronggowarsito sudah sampai tataran dunia. Banyak murid-murid

Ronggowarsito yang berasal dari berbagai mancanegara, diantaranya C.

Frederick Winter, J.F.C. Gericke, Dr. Falmer Van Den Broug dan lain-lain

(Achmad, 2014: 179).

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh ajaran, kepercayaan dan jasa-

jasa Ronggowarsito sangat besar bagi masyarakat. Ronggowarsito adalah

Jalmo pinilih pinoto, manusia yang sengaja diprotyeksikan oleh tuhan seru

sekalian alam untuk menjalankan misinya di dunia sebagai filsuf besar

Nusantara (Achmad, 2012: 41).

Untuk mengenang jasa Raden Ngabehi Ronggowarsito pada

tanggal 31 oktober 1943, taman jurug, di tepi bengawan solo, dibangun

kupal Ronggowarsito, sekaligus untuk menggantikan Taman Jurug

menjadi Taman Ronggowarsito pada tanggal 17 April 1952, paku Buwoni

XII berkenan menganugrahkan pangkat anumerta kepada almarhum Raden

Ngabehi Ronggowarsito dari Abdi dalem Panewu Carik menjadi Bupati

dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Ronggowarsito. (Widyawati,

2012: 87).

Page 51: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

35

Masyarakat Jawa banyak mengenal Raden Ngabehi Ronggowarsito

selain sebagai seorang pujangga Jawa, juga sebagai seorang yang waskito

(sakti), yaitu ahli dalam meramal. Hingga saat ini ramalannya masih

mengandung misteri dan sering ditafsir atau dikaji masyarakat Jawa,

seperti ramalan mengenai keadaan zaman, yaitu “Kolo Bendu”, “Kolo

Tidho”, dan “Kolo Subo” atau ramalan akan kematiannya. Hal ini

dijelaskan Ki Bagus Wijaya sebagai berikut:

“Keadaan sosial-politik yang ada pada masyarakat Jawa

(Surakarta) yang cenderung tidak membaik, membuat masyaratakat

Jawa rindu dengan kedamaian. Salah satu kemunculan karya

Ronggowarsito yaitu Serat khalatidha dan Wirid Hidayat

Jati membuat masyarakat banyak mengagumi sosok beliau, karena

dalam Serat khalatidha menceritakan tentang akan datangnya sosok

ksatria yang akan memimpin Jawa dengan bijaksana. Banyaknya

aliran kebatinan di Jawa pun, merupakan suatu pelarian bagi

masyarakat yang cenderung merindukan sosok kepemimpinan yang

bijaksana. Masyarakat Jawa melalui aliran kebatinan ini melakukan

suatu bentuk protes sosial terhadap pemerintahan yang cendrung

sibuk dengan masalah yang ada dalam istana yang cenderung

mengabaikan nasib rakyatnya, bentuk protes sosial dalam kebatinan

ini dikarenakan setelah melakukan suatu perlawanan tidak kunjung

menemui titik terang maka timbulah gerakan kebatinan.

Masyarakat beranggapan dengan kebatinan akan memunculkan

suatu keadilan bagi dirinya yang mengikuti kebatinan dan berharap

dengan kedatangannya ‘ratu adil’, seperti pada Serat Wirid Hidayat

Jati”.

Bahkan kepercayaan akan ramalan Raden Ngabehi

Ronggowarsito sering disebut sebagai salah satu pemantik rasa

“nasionalisme” Indonesia diera penjajahan Belanda. Ramalan ini

memberikan nafas segar bagi masyarakat Indonesia pada saat itu, bahkan

dalam pidato-Nya, Ir. Sukarno juga menyinggung mengenai ramalan

Raden Ngbehi Ronggowarsito sebagai berikut.

Page 52: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

36

“......Meskipun seribu kali Ranggawarsito mengatakan, bahwa pada

tahun: “ana wiku memuji ngesti sawiji” (1977 JW) akan datang

jaman yang gilang-gemilang, tetapi jikalau bangsa Indonesia tidak

berjoang sekuat tenaga, tidak mau berkorban, apa yang kita miliki

sekarang ini tidak akan terwujud dan apa yang dikatakan oleh

Ronggawarsito, bahwa akan datang jaman yang gilang-gemilang,

itu pun tidak akan terwujud.

Dari ucapan-ucapan Ronggowarsito itu ternyata, bahwa benar-

benar beliau itu pujangga rakyat. Bukan pujangga satu golongan

walaupun Ranggawarsito pujangga kraton, tetapi beliau bukan

pujangga kraton saja. Beliau adalah pujangga rakyat....” (Surakarta,

11 Nopember 1953).

Hal ini memang menandakan bahwa masyarakat Jawa mempunyai

kepercayaan yang besar terhadap ramalan Raden Ngabehi Ronggowarsito.

Satatement diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mark (2008:

56), dalam hasil wawancaranya, ia mendapatkan kesimpulan, bahwa

Masyarakat jawa kontemporer masih terpengaruh erat dengan hal mistik.

Jika ada dua pilihan informasi yang didapat dari tulisan dengan informasi

yang didapat dari semedi, maka yang dianggap lebih valid adalah

informasi yang diperoleh dari semedi, karena hasil semedi merupakan

informasi yang didapatkan langsung dari Tuhan. Sedangkan informasi

tertulis yang merupakan buatan manusia masih dicurigai ke-validannya,

karena manusia bisa saja berbohong.

Mark, juga mengatakan, teori pengetahuan seperti ini (hasil

semedi) menjadi basis intelektual bagi teori-teori Jawa mengenai ramalan.

Ramalan adalah sejarah masa depan. Ramalan memainkan peran penting

dalam histrogrfi, literatur utama, dan tradisi keagamaan Jawa.

Dr. Faiz (2017), sebagai masyarakat Jawa sekaligus seorang ahli

dalam keilmuan filsafat mengemukakan bahwa, anggapan masyarakat

Page 53: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

37

Jawa mengenai ramalan yang di ungkapkan Raden Ngabehi

Ronggowarsito (mengenai kematiannya) dalam karya-karyanya

mempunyai tiga kemungkinan, yaitu: Pertama, kalimat yang dianggap

ramalan merupakan tambahan orang setelah wafatnya Raden Ngabehi

Ronggowarsito; Kedua, Raden Ngabehi Ronggowarsito sudah mengetahui

konspirasi yang akan di lakukan pemerintahan penjajah Belanda untuk

membunuhnya; dan Ketiga, karena memang Raden Ngabehi

Ronggowarsito merupakan seorang yang sakti.

Kecerdasan Raden Ngabehi Ronggowarsito juga dalam membaca

tanda-tanda zaman, dan kemungkinan yang akan terjadi setelahnya, juga

sering menjadi alasan ilmiah bagi intelektual yang membaca fenomena

dengan perspektif ilmiah kontemporer. Achmad (2012: 35-36)

menjelaskan:

“Sebagaimana Serat Joko Lodhang, Serat Kolotiho pun sering kali

hanya dianggap sebagai ramalan dari seorang pujangga Kraton

Surakarta Hadiningrat. Padahal, “apa yang dapat saya ketahui”,

sehubungan dengan epistemologi Raden Ngabehi Ronggowarsito,

muncul amat jelas dari Serat Kolotidho. Ia bahkan sekadar

ramalan, melainkan “metode” bagaimana hidup dan berkehidupan

dalam suatu zaman yang edan, zaman yang gila-gilaan karena

pemimpinnya korupsi dan rakyatnya hidup menderita. “Metode”

tersebut adalah “hidup harus selalu waspada”. Dengan demikian,

jika kita mau jujur pada diri sendiri, pemikiran Raden Ngabehi

Ronggowarsito di dalam Serat Kolotidho, dan juga karya-karyanya

yang lain, merupakan karya filsafat yang dapat disejajarkan dengan

filsafat para filsufbesarbarat. Karena mengandung ontolog,

epistemologi, dan aksiologi”.

Dari perspektif diatas, Achmad berusaha menjelaskan bahwa

Raden Ngabehi Ronggowarsito bukanlah seorang peramal, tetapi seorang

Page 54: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

38

filsuf yang menggunakan kecerdasan ilmiahnya untuk membaca dan

menyatakan probabilitas-probalitas kedepan.

Dalam sebagian masyarakat Jawa yang telah memahami keIslaman

secara mendalam dan kepercayaan kejawaan secara terpisah (antara islam

dan kepercayaan Jawa) akan menghasilkan kritik negatif pada ajaran

Raden Ngabehi Ronggowarsito. Mereka beranggapan bahwa ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito sebagai bagian dari ajaran kejawaan yang

mengandung kesyirikan dan penyimpangan-penyimpangan dalam

keIslaman, seperti; ramalan, proses kejadian manusia dan tanda kematian,

serta larangan-larangan yang tidak disebutkan di Al-Qur’an dan hadits

secara detail, dan ajaran ritual wajib berpakaian dan makanan wajib.

Selain itu, masyarakat Jawa yang merupakan seorang cendikia

Islam, yang memahami antara ke-Islaman dan ke-Jawaan sebagai satu

kesatuan, menganggap bahwa Raden Ngabehi Ronggowarsito adalah

seorang yang cerdas dan ahli agama, sebagai salah satu tokoh penyebar

dan pendidik ke-Islaman di Jawa yang sangat penting, yang menggunakan

strategi asimilasi setempat untuk menghindari konflik pada masyarakat.

oleh sebab itu ilmu-ilmu dan filsafatnya menjadi dasar pijakan orang Jawa,

menjadi penyeimbang antara islam dan tradisi Jawa. Sehingga masyarakat

Jawa lebih mampu untuk memahami ke-Islaman yang bersifat sufistik

tersebut.

Page 55: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

39

Karya-karya Raden Ngabehi Ronggowarsito selain berbentuk

ajaran, prosa dan gancaran, juga banyak diantaranya yang berbentuk

cerita, seperti Serat Jokolodhang, Serat Jayengbaya, Serat Cemporet dan

berbagai karya lain.

Karya-karya Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam bentuk cerita

sering sekali menjadi topik kajian ataupun topik cerita anak-anak,. Hal ini

dikarenakan banyaknya teladan yang mengandung nilai-nilai luhur yang

digambarkan. Bahkan cerita kehidupan Raden Ngabehi Ronggowarsito

juga sering menjadi topik pembahasan kajian dan cerita anak-anak.

Sebagian masyarakat yang memahami kesenian, bahasa dan sastra

juga menunjukkan kekaguman kepada Raden Ngabehi Ronggowarsito

sebagai seorang sastrawan Jawa yang karena mereka beranggapan bahwa

Raden Ngabehi Ronggowarsito memiliki kemampuan untuk membuat

karya sastra yang sangat indah dan bernilai sastra tinggi. Bahkan beberapa

diantara sastrawan Jawa mengaku berusaha untuk meniru gaya dalam

karya Raden Ngabehi Ronggowarsito, tetapi ia mengungkapkan

kegagalannya, seperti ungkapan Ki Padmasusastra:

“Pokoknya, guru saya itu (Raden Ngabehi Ronggowarsito) mahir

sekali, ingin saya saya meniru gubahannya, tetapi setengah mati,

terpaksa tak dapat menyerupainya. Akhirnya menyerah,

peribahanya “canting jali dipakai mengambil air laut, hasilnya

hanya dapat sedikit”. Tetapi juga lumayan, karena masih dapat

mengambilnya, meskipun hanya seisi canting jali, dari pada kosong

melompong” (komentar Ki Padmasusastra dalam Kamajaya, 2009:

22).

Page 56: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

40

Melalui perspektif-perspektif yang tersebut diatas, mayoritas

masyarakat Jawa memandang Raden Ngabehi Ronggowarsito sebagai

seorang yang berpengaruh dalam masyarakat Jawa.

Raden Ngabehi Ronggowarsito menyebut ajarannya sebagai wirid

atau laku. Hal ini secara jelas di muat dalam pesannya, berikut arti dari

pesan Raden Ngebehi Ringgowarsito:

“Pesanku, wirid ini tidak cukup hanya di pelajari. Wirid ini juga

membtuhkan laku, mengheningkan batin, menyingkirkan segala

kejolak liar diri dan berfokus hanya kepada Tajali (penampakan

ilahi) Dzat yang mahasuci sejati. Berdasarkan pengalaman yang

sudah-sudah, banyak yang telah mencapai peningkatan kesadaran.

Janganlah ragu-ragu lagi. Tidak berbeda keadaan zaman ahir dan

zaman sekarang ini. Yang namanya surga dan neraka

sesungguhnya sudah nyata ada di zaman sekarang ini. Semua

sudah kita jalani..........”

Oleh karena itu ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito mempunyai

dua ciri khas penekanan, yaitu tentang kesatuan Tuhan-manusia dan

praktek (laku) dari ajaran-ajarannya.

Ajaran Ronggowarsito yang tergambar dalam karya-karyanya

selalu memiliki multi orientasi nilai dan tafsir, keluasan makna dan sifat

ajaran yang semiotik (simbol) menjadikan ajaran dan karya-karya Raden

Ngabehi Ronggowarsito dapat ditilik dari berbagai perspektif keilmuan,

mulai dari etika, sastra dan bahasa, kebudayaan, keagamaan, mistikologi,

filsafat, dan keilmuan lain. Tedjowirawan (2018) menjelaskan ada dua

belas bidang dalam karya Raden Ngabehi Ronggowarsito, yaitu

kesusastraan, pendidikan, filsafat, pedalangan, pengetahuan alam, bahasa,

silsilah, babad, seni suara, ramalan, perkamusan, penghitungan tahun.

Karena keterbatasan keilmuan penulis, maka penulis hanya menilik

Page 57: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

41

dari beberapa orientasi utama ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito, yaitu

mencakup pribadi, ketuhanan, sosial, dan budaya. Kesemua orientasi

tersebut tertuang dinamis nan indah dalam karya-karya Ronggowarsito.

Berikut ulasan tentang orientasi-orientasi nilai pada karya Ronggowarsito:

a. Pribadi

Ajaran Ronggowarsito seringkali bersifat semiotik atau simbol

metafor yang mengandung keluasan maknanya. Dalam berbagai karyanya,

Raden Ngabehi Ronggowarsito secara implisit mendeskripsikan tentang

berbagai sikap dan sifat yang ada di dalam manusia dengan bahasa yang

indah dan bernilai sastra tinggi:

“Saking lobaning kalbu, mung kalebu lebdeng bek kung lur kung,

kumalungkung ngaku ngungkuli sakalir, saliring utameng kawruh,

pangrasane padho kasor”. (Serat Wedharaga, gambuh: 22).

Artinya:

“Karena angkara hati, hanya termasuk orang yang membiarkan

orang (lain) susah bertambah sedih, (Ia) angkuh mengaku (pandai)

melebihi segala-gala, semua keutamaan pengetahuan pula, merasa

semuanya sudah kalah (dengan dia)”.

Dalam Serat diatas Raden Ngabehi Ronggowarsito menjelaskan

bahwa merupakan fitrah manusia mempunyai sifat rakus dan tidak mau

mengalah. Selain itu Raden Ngabehi Ronggowarsito juga memberikan

berbagai ajaran tentang konsep upaya pencapaian kebahagian manusia,

baik yang bersifat rasional filsafati ataupun mistik dan dogma. Bahkan

dalam Serat Jayengboyo Raden Ngabehi Ronggowarsito secara khusus

Page 58: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

42

menceritakan watak seorang manusia yang tidak pernah puas dengan

keadannya, terus mengeluh, membandingkan diri dengan orang lain, dan

pada akhirnya Raden Ngabehi Ronggowarsito memberikan pelajaran

bahwa kebahagiaan adalah kesadaran menerima apa yang didapatkan

sekarang.

b. Spiritualitas dan Agama

Dalam banyak karyanya (wirid hidayat jati, Serat kolotidho, Serat

kawuro pamoring gusti, dll) tampak bahwa Raden Ngabehi

Ronggowarsito adalah seorang muslim yang taat agama. Ia merupakan

seorang alumni pondok pesantren yang membewa pangaruh besar pada

masyarakat, dengan membawa angin perubahan keyakinan dari Hindu-

Budha ke Islam. Ia terpengaruh oleh para penyebar Islam (para wali dan

guru thoriqot) yang mengenalkan Islam yang bercorak tasawuf.

Pandangan ini mengubah pandangan hidup Raden Ngabehi Ronggowarsito

sebelumnya yang bersifat mistik dapat sejalan, untuk mengakui Islam-

tasawuf sebagai keyakinan (Widyawati, 2012: 34).

Dengan demikian, selain menjalani kehidupannya sebagai seorang

pujangga, Raden Ngabehi Ronggowarsito juga menjadi seorang penyebar

pandangan Islam Tasawuf. Ada keunikan ajaran Islam yang dibawakan

oleh Raden Ngabehi Ronggowarsito, banyak asimilasi simbol agama

Hindu-Budha dalam ajarannya (seperti macam-macam puasa, ngebleng,

pati geni, ngerowot). Bahkan dalam beberapa karyanya (seperti Serat

Page 59: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

43

Paromoyogo), Raden Ngabehi Ronggowarsito mengasimilasikan kedua

ajaran tersebut.

Hal ini merupakan strategi turunan dari para penyebar keIslaman

sebelumnya (wali songo), yaitu dengan menggunakan pandangan-

pandangan tradisi atau keyakinan lokal sebagai dasar atau alat

“penyebaran”, pandangan yang digunakan adalah pandangan yang sama

antara keyakinan islam dan keyakinan lokal, seperti keyakinan bahwa

“tujuan segala sesuatu adalah untuk Tuhan (lillahita a’la dalam konsep

Islam dan manunggaling kawulo gusti dalam konsep lokal)” . Dengan

strategi demikian maka tawaran pandangan Islam akan tersebar dengan

lebih damai dan aman karena tidak menampakkan perbedaan keyakinan

leluhur yang dianut masyarakat sekitar dan sudah mendarah daging.

Ketika masyarakat sudah dapat menerima Islam dengan lapang

dada, maka pandangan-pandangan lokal dapat diarahkan menuju

pemahaman dengan nilai-nilai yang sejalan dengan Islam, Seperti dzikir

dan puasa. Tampak sangat mencolok dalam berbagai karya Raden

Ngabehi Ronggowarsito, bahwa Ia menjadikan kebertuhanan sebagai

dasar kehidupan dan ajarannya. Seperti dalam Serat kolotidho bait ke 6-

12:

“Keni kinarya darsono. Palimbang olo lan becik. Sayekti akeh

kewolo. Lalakon kang dadi tamsil. Masalahing ngaurip. Wahaniro

tinemu. Temahan anarimo. Mupus papasthening takdir. Puluh-

puluh anglakoni kaelokan”. (Serat kolotidho, Sinom: 6).

Artinya:

Page 60: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

44

“Dapat digunakan sebagai teladan, untuk membandingkan yang

buruk dan baik, tentulah banyak saja, kelakuan yang menjadi

contoh masalah hidup, lalu dapat ketemu, akhirnya dapat

menerima, sadar akan ketentuan takdir, apa boleh buat mengalami

keajaiban”.

“Amenangi jaman edan. Ewuh aya ing pambudi. Melu edan nora

tahan. Yen tan milu anglakoni. Boya kaduman melik. Kaliren

wakasanipun. Dilalah kerso Alloh, Begjo-begjoning kang lali.

Luwih begjo kang eling lan waspodo”. (Serat kolotidho, Sinom: 7).

Artinya:

“Menghadapi zaman gila, serba sulit dalam pemikiran, ikut

menggila tidak tahan, kalau tidak ikut tidak mendapatkan bagian,

akhirnya kelaparan. Tetapi takdir kehendak Allah, sebahagia -

bahagianya orang yang lupa, masih lebih bahagia yang sadar dan

waspada”.

“Samono iku babasan. Padu-paduning kapengin. Enggih makoten

Man Doplang. Bener ingkang ngarani. Nanging sajroning

batinsejatine nyamut-nyamut.Wis tuwa arep opo. Muhung

mahasing ngasepi. Supayantuk parimamaning Hyang Suksmo”.

(Serat Kolotidho, Sinom: 8).

Artinya:

“Demikianlah peribahasanya, hanya karena ingin, bukankah begitu

man Dhoplang? Benarlah yang menyangkanya, tetapi di dalam

hatinya, sesungguhnya jauh sekali, sebab sang pujangga sudah tua

mau apalagi, sebaiknya tinggal di tempat yang sepi (menjauhkan

diri dari keduniawian), supaya mendapat kasih sayang Tuhan”.

“Bedo lan kang wus santosa. Kinarilan ing Hyang Widhi. Satibo

malanganeyo. Tan susah ngupayo kasil. Saking mangunah prapti.

Pangeran paring pitulung. Margo samaning titah. Rupo sabarang

pikolih. Parandene masih taberi ikhtiyar”. (Serat kolotidho,

Sinom: 9).

Artinya:

“Berbeda dengan orang yang sudah kuat lahir batinnya, serba

diridhoi oleh Tuhan, betapa tingkah lakunya, dia tak usah mencari

rejeki, rejeki datang dari pertolongan Tuhan, Tuhan melimpahkan

pertolongannya, dengan perantara sesama makhluk, berupa apapun

yang berfaedah atau bermanfaat, meskipun demikian, dia masih

rajin berikhtiar”.

Page 61: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

45

“Sakadare linakonan. Mung tumindak moro ati. Angger tan dadi

prakoro. Karono wirayat muni. Ikhtiyar iku yekti. Pamilihe reh

rahayu. Sinambi budidoyo. Kanthi awas lawan eling. Kang kaesthi

antuko parmaning Suksmo”. (Serat kolotidho, Sinom: 10).

Artinya:

“Sekedar usaha dilakukan, hanya menurut suka hatinya, asalkan

tidak menjadi soal, karena wasiat orang tua mengatakan, ikhtiar itu

sesungguhnya, untuk memilih jalan keselamatan dilakukan sambil

bekerja, dengan awas dan sadar yang dikehendaki, adalah

mendapat kasih sayang Tuhan”.

“Ya Alloh ya Rosulullah. Kang sipat murah lan asih. Mugi-mugi

aparingo. Pitulung ingkang nartani. Ing alam awal akhir.

Dumunung ing gesang ulun. Mangkyo sampun awredho. Ing

wekasan kadi pundi. Milo mugi wontena pitulung Tuwan”. (Serat

kolotidho, Sinom: 11).

Artinya:

“Ya Allah, ya Rasulullah, yang bersifat pemurah dan pengasih,

semoga berkenan melimpahkan pertolongan yang mencukupi di

dunia hingga akhirat mengenai hidup hamba, padahal sekarang

(hamba) sudah tua, pada akhirnya nanti bagaimanakah, maka

semoga ada pertolongan Tuhan”.

“Sagedo sabar santosa. Mati sajroning ngaurip. Kalis ing reh

huru-hara. Murko angkoro sumingkir. Tarlen meleng melatsih.

Sanityaseng tyas mamatuh. Badharing sapudhendho. Antuk wajar

sawotowis. Borong ango suwargo mesi martoyo”. (Serat kolotidho,

Sinom: 12).

Artinya:

“Hendaknya dapat sabar dan sentosa, mati selagi hidup. Tehindar

dari perbuatan rusuh. Angkara murka menyingkir. Tidak lain

meninggalkan tekad dengan selalu mensucikan hati. Sehingga

urunglah siksaan Tuhan. Mendapat keringanan sekedarnya. Sang

pujangga berserah diri memohon surga yang berisi keabadian”.

Selain contoh Serat diatas, dalam karya Raden Ngabehi

Ronggowarsito masih banyak bait-bait yang senada tentang kesunyataan

(kesempurnaan) keber-Tuhanan dan penyerahan diri, seperti dalam Serat

jokolodhang, Serat sabjojati (bait 6-12), Serat sabdotomo (bait 14-16),

Page 62: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

46

Serat sabdotomo (bait 1), Serat wedharogo (bait megatruh 2), sabdo

pronowo (bait 2, 16) dan lain-lain.

Bahkan dalam beberapa karya Raden Ngabehi Ronggowarsito

secara khusus membahas tentang pandangan-pandangan keber-Tuhanan,

spiritualitas, dan peribadatan (seperti wirid hidayat jati, suluk saloko jiwo,

pamoring kawulo gusti, dan lain-lain).

c. Sosial

Setelah pembahasan orientasi pribadi dan moral, pribadi dan

lingkungan, abdi dan keTuhanan, interaksi komunikasi Raden Ngabehi

Ronggowarsito selanjutnya adalah orientasi kehidupan bersosial. Raden

Ngabehi Ronggowarsito dalam karyanya juga menggambarkan bagaimana

ajaran ini mendorong untuk berhubungan dengan sesama manusia dan

masyarakat sebaik mungkin. seperti dalam Serat pronowo bait ke 16-17

berikut:

“Rasanira wus karasa yekti, kesuk saking panguwas nira , Hyang

Maha mulya kang gawe, ala kalawan ayu, sadayaning tinitah urip,

wahyune gya tumiba, barkahe Hyang Agung, tyasira sagung

agesang, kukuh bakuh mbek arja lulus lestari, salamet pra

tumitah”. (Serat Pronowo: 16)

Artinya:

"Rasanya memiliki banyak empati, itu adalah hadiah dari wali

Anda, Yang Maha Kuasa yang bekerja, cantik dan indah,

kehidupan pencipta, visinya jatuh, Tuhan Kekuasaan penuh hidup,

mantap dalam proses pembangunan berkelanjutan."

“Karkating tyas mung nuju maring, sreping nala samining kawula,

yuwana sapiturute, lyan prajasa myasayuk, rumeksa mring

sakehing urip, mirut larut suranya, saenggon-enggon mangguh,

Page 63: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

47

kajen keringan ing angga, gegarane padha rahayu ni ng budi,

dumadi arja mulya”. (Serat Pronowo: 17)

Artinya:

"Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah datang kepada

saya, setiap hari, setiap hari adalah hidup saya, hidup saya penuh

dengan kehidupan, jiwa saya penuh dengan hujan, jiwa saya penuh

dengan pesta, napas saya penuh dengan sukacita, dari budi, jadi

bangsawan arya mulya "

Raden Ngabehi Ronggowarsito juga dalam Serat kolotidho

memberikan suatu kritik sosial yang ditujukan kepada para pemerintah

(penguasa) pada saat itu, berikut cuplikan Serat kolotidho bait 1-2 yang

mengandung kritik sosial:

“Mangkya darajating praja. Kawuryan wus sunya-ruri. Rurah

pangrehing ukara. Karana tanpa palupi. Ponang parameng-kawi

kawileting tyas malatkung. kongas kasudranira. tidhem tandhaning

dumadi. Hardayengrat dening karoban rubeda” (Serat kolotidho,

Sinom: 1).

Artinya:

“Sekarang derajat negara. Terlihat telah sunyi sepi. Rusak

pelaksanaan peraturannya. Karena tanpa teladan. Sang Pujangga

diliputi oleh kesedihan hati. Tampak kehinaannya. Kehilangan

tanda-tanda kehidupan. Kesengsaraan dunia yang tergenang oleh

berbagai halangan”.

“Ratune ratu utama. Patihe patih linuwih. Pra nayako tyas

raharjo. Panekare becik-becik. Parandene tan dadi. Paliyasing

kalabendu. Malah sangkin andadra. Rubedo kang ngreribedi.

Bedo-bedo hardane wong sanagoro" (Serat kolotidho, Sinom: 2).

Artinya:

“Ratunya ratu utama. Patihnya patih yang banyak kelebihannya.

Para menteri bercita-cita selamat. Para pegawai rendahan dan

atasannyapun baik-baik. Namun tidak menjadi. Penolak zaman

terkutuk. Berbeda-beda perbuatan angkara orang seluruh negeri”.

Page 64: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

48

Di dalam Serat diatas Raden Ngabehi Ronggowarsito mengkritik

keburukan pemerintahan pada saat itu, dengan ciri khas yang santun,

Raden Ngabehi Ronggowarsito mengkritik bahwa kehidupan masyarakat

pada saat itu tidaklah sejahtera, walaupun penguasa pada saat itu

merupakan orang-orang yang baik dan mempunyai cita-cita luhur, yaitu

mensejahterakan rakyatnya, tetapi hal tersebut tidaklah memberikan

kehidupan yang mensejahterakan.

Banyak dari karya Raden Ngabehi Ronggowarsito yang

menjelaskan atau menggambarkan kehidupan bersosialnya, mendorong

manusia untuk bersosial sebaik mungkin, membentuk kehidupan bersosial

yang dinamis dan baik.

d. Budaya, Seni dan Sastra

Kecintaan Raden Ngabehi Ronggowarsito terhadap budaya, bangsa

dan negaranya memang tidak diragukan lagi, bahkan ia merupakan

pencetus atau motivator awal untuk melawan penjajah belanda pada saat

itu. Orientasi nilai kebudayaan Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam

berbagai karyanya sangat besar, di beberapa karya Raden Ngabehi

Ronggowarsito ia secara implisit memperkenalkan atau lebih tepatnya

melestarikan berbagai sastra kuno khas Jawa, yang pada saat itu mulai

hilang dan tidak dikenal oleh masyarakat Jawa. Penelitiannya dan

pengetahuannya terhadap sastra lama kemudian di tuangkan dan

Page 65: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

49

diformulasikan kedalam karya-karyanya (seperti Serat Kolotidho yang

mirip dengan gaya penulisan Serat Joyoboyo).

Raden Ngabehi Ronggowarsito juga menyelipkan berbagai budaya

khas Jawa. Baik dalam pemikiran sinkretisme antara Islam, Hindu, Budha,

dan ajaran lokal (nenek moyang), ataupun adat dan ibadah ritual. Hal ini

tercermin dalam Serat Wirid Hidayat Jati. Karyanya mengandung nilai

seni keindahan dan sastra yang sangat tinggi, Drewes (dalam Widyawati,

2012: 29-30) menjelaskan bahwa sebagian masyarakat Jawa menganggap

Raden Ngabehi Ronggowarsito sebagai pujangga terahir atau pujangga

penutup di tanah Jawa (dalam artian tradisi Jawa model lama). Anggapan

ini di dasarkan pada kepercayaan lokal, bahwa konsep kepujanggaan

gagrag lawas (pujangga lama) sangat dikeramatkan, dan dikatakan bahwa

pangkat kepujanggaan tergantung atas ilham (wahyu), dan tidak bisa

hanya dicapai dengan usaha manusia semata.

Karya Raden Ngabehi Ronggowarsito banyak dikagumi para

pecinta kepustakaan Jawa, sehingga karyanya yang semula hanya di

persembahkan kepada raja dan keluarga Raden Ngabehi Ronggowarsito,

banyak menyebar di tengah-tengah masyarakat ( Widyawati, 2012: 38).

Karya-karya Raden Ngabehi Ronggowarsito mempunyai keunikan

dan ciri khas tersendiri, yaitu penggunaan sandi asma ( nama yang dibuat

tersamar dalam dalam kalimat), purwokanthi (persamaan bunyi), dan

sengkolo ( angka tahun yang tersembunyi dalam kata-kata) dalam banyak

Page 66: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

50

karya-Nya (Widyawati, 2012: 71-75; Achmad, 2014: 22-23). Berikut

contoh dalam Serat karya Raden Ngabehi Ronggowarsito:

Ciri Contoh Bait Keterangan

San

di

Asm

o

Sageto sabar santoso

mati sajroning ngaurip

kalis ing reh huru-hara

murko angkoro sumingkir

tarlen meleng melat sih

sanityoseng tyas mematuh

badharing sapudhendho

antuk wajar sawetowis

borong anggo suwargo mesi

martoyo

(Serat Kolotidho: 12)

Sandi asmo dalam Serat

kolotidho dapat di temukan

pada bait ke dua belas di bait

ahir yang bertuliskan

“Ronggowarsito”. Sedangkan

pada Serat Joko Lodhang,

jika suku kata terdepan

dan terakhir disusun dari

atas ke bawah, maka akan

diperoleh kalimat

"Ronggowarsito Boso

Kadhaton" dan "Boso

Kadhaton

Ronggowarsito". Yang

artinya, “sang pujangga

Ranggaworsito

mengemukakan basa

kadhaton.

Basa = bahasa =

Rongeh jleg tumibo

Gogaran santoo

Wartone meh teko

Sikara karodha

Totoge tan katon

Borang-borang ngerong

Soguh tonpa rogo

Katali kowawar

Page 67: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

51

Dhadhal amekasi

Tondo murang toto

(Joko Lodhang, Geguritan:

1-2)

pengetahuan =

kebijaksanaan.

Kadhaton dari

ka+dhatu+an, dhatu artin

ya sepuh = tua = tetua =

generasi awal mula.

Selain kedua Serat itu

masih banyak karya

Raden Ngabehi yang

mengandung “sandi

asma”.

Pu

rwokan

thi

Mangkya darajating praja

kawurjan wus sunya ruri

rurah pangrehing ukara

karono tonpo palupi

Ponang parameng-kawi

kawileting tyas malatkung

kongas kasudroniro

tidhem tandhaning dumadi

ardayengrat dening karoban

rubedo

(Kolotidho: 1)

Purwokanthi sastro yaitu “

purwakanthi ingkang runtut

ing sastra utawa tulisane”

yang artinya “purwakanti

yang runtut di sastra atau

tulisannya”. Dapat kita lihat

dari contoh disamping,

bahwa hampir setiap bait

kata-kata didalam

mengandung huruf konsonan.

3. Katatangi tangisiro Purwokanthi lumaskitho

Page 68: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

52

siro sang parameng kawi

kawileting tyas duhtito

kataman ing reh wirangi

dening upoyo sandi

sumaruno anarawang

panglipur manuhoro

met pamrih melik pakolih

temah suh-ho ing korso tonpo

weweko.

(Kolotidho: 3)

adalah “Purwakanthi kang

adhedhasar runtute tembung

sing ana ngarep karo

tembung sing ana mburine“

yang artinya “ purwokanti

yang mendasarkan runtutan

tembang yang ada di depan

dan belakangnya), atau

pengulangan kata dalam bait

sebelumnya. Dalam contoh

disamping dapat di lihat

Raden Ngabehi

Ronggowarsito

menggunakan purwokanthi

lumaskhito dalam Serat

kolotidho bait ke tiga. Mulai

kata “siro-siro”, “kawi-

kawi”.

Pandulune ki Pujangga durung

kemput.

Mulur lir benang tinarik

Nanging kaserang ing ngumur

Andungkap kasidan jati

Purwokanthi sworo adalah

“purwakanthi ingkang runtut

ing swarane” yang artinya

purwokanti yang runtut

suaranya. Dari contoh di

Page 69: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

53

Mulih mring jatining enggon

(Sabdo Jati: 16)

samping jelas terlihat

keindahan bait-baitnya yang

bersaut-sautan kata yang

hampir memiliki karekteristik

yang sama.

Seng

kolo

Nadyan bisa mbarenjul

Tanpa tawing enggal jugrugipun

Kalakone karsaning Hyang wus

pinasti

Yen ngidak sangkalanipun

Sirna tata estining wong

(Sirna=0, Tata=5, Esthi=8 dan

Wong=1)

(Joko Lodhang, Gambuh: 3)

Poro sudagar ingargyo

Jroning jaman keneng sarik

Marmane saisiningrat

Sangsorone soyo mencit

Nir sad estining urip

Iku to sengkolonipun

Pantoging nandang sudro

Penggunaan sandi tahun

(sengkolo) dalam karya

Raden Ngabehi

Ronggowarsito juga menjadi

ciri unik dalam karyanaya,

bahkan spekulasi ini sering

disebut ramalan oleh

masyarakat Jawa.

Penggunaan sengkalo di

dasarkan pada tahun Jawa

dan simbol angka yang ada di

Jawa. Pengunaan sengkolo

dapat ditemui dalam berbagai

karyanya, salah satunya

adalah “Serat Joko Lodhang”

. dalam Serat ini sandi

sengkolo digunakan dua kali,

yaitu pada bait ketiga jenis

Page 70: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

54

Yen wus tobat tanpo mosik

Sru nalongso narimo ngandel

ing suksmo

(Nir=0, Sad=6, Esthining=8,

Urip=1)

(Joko Lodhang, Sinom: 3).

gambuh, berikut

terjemahannya:

“Jurang yang curam itu

meskipun dapat melambung,

namun kalau tidak ada

tanggulnya sangat rawan dan

mudah longsor, Semuanya

yang dituturkan diatas sudah

menjadi kehendak Tuhan

akan terjadi pada tahun Jawa

1850 (Sirna=0, Tata=5,

Esthi=8 dan Wong=1), yaitu

tahun masehi 1919-1920.

Dan yang ke dua pada bait ke

tiga jenis sinom, berikut

terjemahannya:

“Hanya harta bendalah yang

dihormati pada jaman

tersebut, oleh karena itu

seluruh isi dunia penderitaan

Page 71: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

55

kesengsaraannya makin

menjadi-jadi (tahun 1860),

Penghabisan penderitaan bila

semua sudah mulai bertobat

dan menyerahkan

diri kepada kekuasaan Tuhan

seru sekalian alam.

Tahun masehi kurang lebih

tahun 1930.

(Nir=0, Sad=6, Esthining=8,

Urip=1).

Tabel 1.2: Contoh penggunaan “sandi asma”, “purwokanthi”, dan

“sengkolo” dalam Serat Ronggowarsito

Raden Ngabehi Ronggowarsito juga merupakan penemu penulisan

sastra gaya baru, yaitu geguritan yang bukan tembang (puisi) atau

gancaran (prosa). Gancaran adalah puisi gaya bebas yang tidak terikat

pada aturan metrum, sajak, dan lagu (Warna Warni, 2018).

Oleh sebab itu tidak diragukan lagi bahwa Raden Ngabehi

Ronggowarsito merupakan seorang intelek yang cukup Genius dalam

berbagai bidang. Hal ini terbukti dengan karya-karyanya yang dapat di kaji

dengan berbagai perspektif keilmuan. Kepiwaian Raden Ngabehi

Page 72: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

56

Ronggowarsito dalam memberikan ajarannya dengan mendasarkan pada

pengalaman dirinya, sehingga ajaran tersebut tidak terkesan teoritis semata

membuat ajarannya dapat diterima oleh masyarakat Jawa.

2.2.2 REBT

a. Dasar Pembentukan Pemikiran Albert Ellis

Rational Emotion Behavior Theraphy (REBT) dikembangkan oleh

Albert Ellis. Tavris & Wade (dalam Kholiq, 2017: 19) menjelaskan bahwa

pendekatan REBT merupakan refleksi dari sikap Ellis yang rasional dan

langsung menghadapi berbagai hal menggunakan argumentasi rasional

untuk menantang dan mengonfrontasi secara langsung dalam keyakinan-

keyakinan dan harapan-harapan yang bersifat iraional yang dimiliki

konseli. REBT berperan untuk membantu individu menahlukkan masalah

emosinya, lalu memperlihatkan kepada mereka cara untuk menjadikan

dirinya sendiri untuk lebih bahagia (Ellis & Crawford, 204: 4).

Pemikiran REBT Ellis, sangat dipengaruhi oleh pengalaman

kehidupannya dan ideologi-ideologi dari berbagai filsuf yang dibacanya,

diantaranya Zeen, Budhis, Bertrand Russell, HG Wells, dan lain-lain

(Halasz & Ellis, 2004; Vaidaa & Ormeni, 2013).

Ellis lahir di Pittsburgh pada tahun 1913 dan besar di New York

City. Ia mencintai apa yang Ia lakukan. Karyanya adalah misinya. Ellis

biasa bekerja delapan belas jam atau lebih setiap hari. Ia mencintai

pekerjaannya. Ellis menikah sebanyak tia kali dalam hidupnya. Ia menikah

Page 73: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

57

pertama kali (untuk 18 jam), Kemudian Ia menikah lagi (yang berlangsung

18 bulan), Dan setelah mereka bercerai masih terus bersahabat (Joffe,

2015), Dan yang terahir Ellis menikah dengan Joffe, dan berlangsung

hingga Ellis meninggal.

Ellis (1999) menulis dalam salah satu jurnalnya dengan judul yang

cukup panjang, yaitu “Early theories and practices of rational emotive

behavior therapy and how they have been augmented and revised during

the last three decades” bahwa keyakinan dan nilai-nilai individu

didasarkan pada lingkungan, budaya dan keluarga mereka.

Ellis merupakan seorang yang memiliki selera humor yang baik.

Selera humor Ellis tidak tumbuh dari keluraganya, tetapi ia budayakan

sendiri dalam menjalani kehidupan yang lebih memposisikan

perspektifnya dari humor sebagai penyeimbang hidup. Hal ini di jelaskan

Ellis:

“It wasn’t from family or anything like that because my mother

was not very humorous and my father was not around very much. I

didn’t ever hear very much of his humour. He had some sense of

humour but I very rarely heard it. So I think I cultivated it mainly

by myself. I don’t take anything too seriously. I try to take much of

life with a sense of humour” (Halasz & Ellis, 2004).

Masa kecil Ellis merupakan masa yang cukup menyedihkan

baginya. Ia memiliki masalah ginjal cukup serius dan dirawat di rumah

sakit selamma sepuluh bulan. Ketika di rumah sakit, Ellis kurang

mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Ellis menjelaskan sebagai

berikut:

Page 74: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

58

“My father only visited me maybe once when I was in the hospital

for 10 months. He was very busy, a businessman. My mother

visited me once a week, while other children were visited twice a

week, because she had two younger children and then at times she

went away to Wildwood, New Jersey for a 2 month vacation.

Usually she visited me once a week on Sunday”.

Untuk mengusir kesedihan terhadap penyakit dan kondisi

keluarganya. Ia pergi ke perpustakaan yang ada di rumah sakit setiap hari,

dan membaca buku disana. Ia hampir membaca seluruh buku yang ada di

perpustakaan itu.

Ketika Ellis berusia dua belas tahun, orang tua Ellis pada ahirnya

bercerai. Komunikasi yang jarang terjalin mengakibatkan Ellis kecil

mempunyai masalah kedekatan hubungan dengan orang tuanya. Bahkan

ketika bercerai Ellis kecil tidak terlalu depresi, karena ia merasakan

keadaan yang tidak jauh berbeda.

Ellis kecanduan membaca sejak umur enam atau tujuh tahun, Ia

mengambil dua buku sehari dari perpustakaan umum New York, lalu

membaca dan kembali keesokan harinya dan mendapatkan dua lagi.

Kebiasaannya itu mulai mengenalkan rasionalitas dari beberapa buku

filsafat yang di bacanya, Ellis menerapkannya pada dirinya sendiri untuk

menolak hal yang mengganggu dirinya, terutama masalah ginjal, penyakit

fisik lainnya, dan kesedihannya terhadap kondisi keluarganya. Setelah

keberhasilannya dalam mengurangi kecemasan dirinya melalui rasionalitas

yang Ia temukan, Ellis kemudian mempraktekkan/mengajarkan kepada

adik dan teman-temannya.

Page 75: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

59

Ellis juga mempunyai masalah hubungan dengan adik bungsunya.

Ia awalnya sangat membenci sifatnya yang pemarah dan usil terhadapnya.

Ellis dan adik ke bungsunya tidak pernah akur, dan baru pada usia lima

belas tahun. Ellis menyadari kesalahannya. Ia tersadar setelah melihat

sebuah film yang menceritakan tentang “kemarahan”. Ia menyimpulkan

bahwa kemarahan tidak mempunyai kegunaan terhadap dirinya, adiknya,

ataupun orang lain. Ia tidak seharusnya membenci adiknya, tetapi hanya

tingkah lakunya. Setalah mendapatkan pemahaman itu, Ellis memaafkan

semua kesalahan-kesalahan adiknya dan menemukan filosofi dari

“penerimaan tanpa syarat” (uncondisioning positive regard).

Ellis merupakan seorang atheis probalistik, yaitu penganut faham

yang menganggap bahwa keberadaan Tuhan kemungkinan kecil

keberadaannya. Ellis terpengaruh oleh bacaaanya tantang idiologi para

filsuf atheis, seperti Bertrand Russell, HG Wells, dan lain-lain.

Ellis awalnya menempuh pendidikan sarjananya sebagai sarjana

adminitrasi bisnis. Lalu Ia melanjutkan pendidikannya dengan beralih

pada jurusan psikologi. Ellis menjelaskan alasan peralihannya sebagai

berikut:

“Well, like I think I say in the book, I was a political and economic

revolutionist at the age of 19, but I got disillusioned by Stalin and

Hitler and I was against the American communist party. I was an

American revolutionary like Thomas Jefferson. But then I saw that

revolution was going nowhere, so I decided to give up political

revolution and decided to go for sexual liberty, to promote a sexual

revolution. So I read hundreds of books and articles on sex, love

and marriage and became a scholarly sexologist”.

Page 76: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

60

Kekecewaannya terhadap Hitler, Stalin dan partai komunis

Amerika (bertindak tidak manusiawi, seperti holocaust) membuatnya

beralih untuk mendalami sexologi. Bahkan beberapa tulisannya dianggap

berbahaya karena terlalu liberal.

Ellis juga pernah mendalami psikoanalisi selama enam tahun, yaitu

pada tahun 1947-1953 dan kemudian meninggalkannya. Ia mengalami

kekecewaan terhadap psikoanalisis. Berikut pernyataan Ellis:

“Well, the main thing is that I’m an empiricist. So I practised

analysis, but mine was a fairly liberal analysis. My analyst was a ,

was a follower of and a friend of Karen Horney, and also an

existetialist. So I was never a pronounced Freudian. But my

technique was at first fairly orthodox.

My analyst used free association and really listening to his

analysands. So I tried his method and ran up against all kinds of

problems. I decided to give homework because I saw that people

really didn’t change unless they pushed their arse to do things

differently. So I thought I would sneak in homework. But then I

concluded in 1953 ‘this psychoanalysis is crap!’ So I gave it up

almost completely and went back to active-directive psychotherapy

and started to develop REBT”.

Froggatt (2005), menjelaskan pada pertengahan tahun 1950-an

Albert Ellis, seorang psikolog klinis terlatih dalam psikoanalisis, menjadi

kecewa dengan lambatnya kemajuan konselinya. Dia mengamati bahwa

mereka cenderung lebih baik ketika mereka mengubah cara mereka

berpikir tentang diri mereka sendiri, masalah mereka, dan dunia. Ellis

beralasan bahwa terapi akan maju lebih cepat jika fokus langsung pada

keyakinan konseli, dan dengan demikian lahir metode yang sekarang

dikenal sebagai Terapi Perilaku Emotif Rasional.

Page 77: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

61

b. Pandangan tentang manusia

Pemahaman tentang hakikat manusia dalam kajian humanistis

sangatlah penting untuk dikemukakan dan dipahami sebagai landasan

dasar berfikir dan sebagai kacamata untuk melihat suatu fenomena yang

ada dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Manusia mempunyai ciri khas unik dibandingan dengan mahluk

lain, keunikan manusia terletak pada potensi-potensi yang dimiliki

manusia, yaitu potensi berpikir dinamis, potensi merasakan, potensi

kebebasan dalam gerak, potensi untuk dapat dididik, potensi menjalin

hubungan dengan sekitar dan potensi beradaptasi. Akan tetapi, Potensi-

potensi tersebut pada dasarnya didasari oleh dua potensi, yaitu potensi

berfikir dan potensi untuk merasakan. Kedua potensi tersebut menjadi

dasar manusia dalam melakukan suatu tindakan. Tindakan manusia selalu

diawali dengan aktivitas berfikir yang terolah menjadi motivasi dalam diri

sehingga menjadi sebuah perintah pada tindakan manusia. REBT

memandang tindakan manusia sebagai suatu kesatuan antara pikiran,

emosi dan tindakan. Sebagaimana dinyatakan Ellis (dalam Corey, 2013:

239, David, Lynn & Ellis, 2010: 6) “ Ketika mereka beremosi, mereka

juga berpikir dan bertindak. Ketika mereka bertindak, mereka juga berpikir

dan beremosi, ketika mereka berpikir, mereka juga beremosi dan

bertindak”. Mereka bertindak untuk mengimplementasikan pikiran dan

keinginan mereka.

Page 78: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

62

Tindakan pada manusia didasari dari keyakinan-keyakinan yang Ia

ciptakan sendiri. Corey (2013: 238) menjelaskan bahwa terapi rasional-

emotif (TRE) adalah aliran psikoterapi yang berlandaskan asumsi bahwa

manusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur

maupun untuk berpikir irasional dan jahat.

Ellis (dalam Corey, 2013: 239-240) menjelaskan bahwa manusia

bukanlah makhluk yang sepenuhnya ditentukan secara biologis dan

didorong oleh naluri-naluri seperti pada pandangan behaviorisme, manusia

bukanlah korban dari pengkondisian masa lampau yang pasif seperti pada

pandangan Freudian (psikoanalisis), manusia tidak dikondisikan untuk

berpikir dan merasa dengan cara tertentu seperti pandangan

eksistensialisme, manusia dapat bertingkah laku dengan cara demikian

meskipun mereka menyadari bahwa tingkah mereka itu menolak atau

meniadakan dirinya.

Manusia memiliki kesanggupan memahami keterbatasan dirinya,

mengubah keyakinan, pandangan, dan nilai dasar dalam dirinya. manusia

mampu untuk menolak, mengkonfrontasi sistem-sistem nilai sendiri dan

mereindoktrinasi diri dengan keyakinan-keyakinan, gagasan-gagasan, dan

nilai-nilai yang berbeda.

REBT mamandang manusia sebagai konstruktivis dan memiliki

banyak pilihan atau kehendak bebas. Namun, kehendak bebas terkendala

oleh kenyataan bahwa individu juga dibatasi oleh kecenderungan bawaan

Page 79: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

63

atau biologis yang kuat dan oleh kehidupan masyarakat dan pembelajaran

sosial mereka untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku (David, Lynn &

Ellis, 2010: 6)

c. Tujuan hidup

Dalam perspektif REBT, manusia selalu bergerak menuju pada

tujuan hidup masing-masing dan menyesuaikan diri berdasarkan filosofis

yang mendasari kehidupannya. Ellis (Ellis, 2004: 5; Ellis, 2007: 61; David,

Lynn & Ellis, 2010: 6) mengumpulkan tujuan-tujuan utama manusia pada

umumnya, yaitu:

1) Alasan untuk tetap hidup, terbebas dari rasa sakit dan bahagia.

2) Untuk berbahagia ketika seorang diri.

3) Untuk berkomunikasi bersama orang lain dan memiliki hubungan

yang baik dengan sejumlah orang.

4) Untuk berhubungan secara akrab dengan sejumlah orang terpilih.

5) Untuk mendapatkan informasi dan edukasi yang berguna.

6) Untuk memberikan dukungan bagi diri sendiri dalam bidang

kejujuran atau karier yang mantap dan yang dapat dinikmati.

7) Untuk menikmati beberapa jenis rekreasi yang anda minati, mulai

dari permainan dan olehraga hingga kesenian dan ilmu

pengetahuan.

Page 80: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

64

8) Untuk mengendalikan kehidupan Anda sendiri dan tidak dibatasi

oleh orang lain, oleh kondisi eksternal ataupun oleh cacat pribadi

Anda sendiri.

9) Untuk mempertahankan atau memperdalam hubungan yang akrab.

Manusia selalu bergerak menuju tujuan-tujuan tersebut, secara

tidak disadari menjadi menjadi motivasi seseorang untuk bertindak, baik

dengan cara berpikir dan bertindak rasional, ataupun berpikir dan

bertindak irasional. Jika tujuan-tujuan tersebut mengalami kegagalan atau

hambatan sering mengakibatkan manusia mengalami masalah emosi yang

disebabkan irasional dalam berpikir.

d. Konsep ABC

Salah satu konsep inti REBT adalah konsep sistem kepribadian

masnusianya, yaitu konsep ABC. “A” merupakan simbol dari Activating

event in a person’s life (pengalaman aktif/ peristiwa yang pernah dialami),

“B” merupakan simbol dari Belief System (sistem kepercayaan / ide / nilai

: rasional-Irasional), dan “C” merupakan simbol dari Consequences

(akibat emosional/ tingkah laku: positif /negatif).

Manusia merupakan makhluk kausalitas, yaitu makhluk yang

tergantung pada hukum sebab-akbat. Ketika manusia mengalami suatu

emosionalisasi (C) dalam dirinya, ini merupakan akibat dari suatu

pengalaman yang pernah Ia dapatkan dimasa lampau (A), pengalaman

Page 81: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

65

tersebut membentuk suatu keyakinan, ide, dan nilai dalam diri individu

tersebut (B) yang berdampak pada emosionalnya (C) (Corey, 2013: 242).

Ellis (2007: 62) menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi

merupakan salah satu konsekuensi dari usaha manusia dalam mencapai

tujuan hidupnya, yaitu bahagia. Ellis memberikan simbol “G” yang berarti

Goal atau tujuan-tujuan fundamental. Sehingga pola menjadi G-A-B-C.

Ketika tujuan-tujuan (G) dirintangi oleh “A” yang tidak menguntungkan

dan mengganggu karena konsekuensinya, maka manusia akan cenderung

untuk secara salah menyalahkan “C” pada “A” (Ellis, 2007: 62). Emosioal

yang terjadi bukanlah inti dari permasalahan utama, karena emosional

yang terjadi merupakan hasil dari keyakinan yang dibentuk oleh pribadi

melalui pengamatannya. Proses pengamatan terhadap obyek itu dapat

berlangsung secara sadar, atau sebaliknya tidak disadarinya (Rifa’i, 2016:

34). Kemudian hasil dari pengamatan teraktualisasikan dengan tindakan.

McDonald & Hirt (dalam Baron, 2004: 105) menyimpulkan bahwa

perasaan dan suasana hati memiliki pengaruh yang kuat terhadap beberapa

aspek kognisi, dan kognisi juga berpengaruh kuat pada perasaan dan

suasana hati. Keyakinan yang dihasilkan dari peristiwa dapat berupa

keyakinan sehat yaitu rasional, dan dapat berupa keyakinan tidak sehat,

tidak logis dan “keharusan mutlak” yang bersifat memaksa, yang

menimbulkan gangguan emosional, yaitu keyakinan irasional.

Gangguan emosional tersebut dipertahankan oleh putusan-putusan

yang tidak logis yang terus menerus diulang oleh individu, seperti “Aku

Page 82: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

66

benar-benar bersalah”, “Aku memang sial”, “Aku bodoh”, “Aku orang

yang tak berharga”, “Aku kesepian dan tertolak”, “ini adalah bencana”

(Corey, 2013: 243).

Manusia mempunyai kesanggupan untuk menciptakan dan

mengendalikan sebagian besar (tidak seluruh) pikiran dan perasaan yang

mengganggunya secara emosional, dan karena itu manusia memiliki

kekuatan untuk secara radikal mengubah pikiran dan persaan tersebut

(Ellis, 2007: 67). Manusia mampu untuk menolak keyakinannya yang

irasiona l yang Ia ciptakan sendiri dengan melawannya melalui

fikiran-fikiran rasional yang hangat.

e. Keyakinan dalam perspektif REBT

Ellis memandang keyakinan sebagai pandangan individu terhadap

suatu hal yang bersifat final dengan melibatkan aktifitas berpikir dan

beremosi. Walaupun REBT percaya bahwa keyakinan dan nilai-nilai

individu didasarkan pada lingkungan, budaya dan keluarga mereka (Ellis,

1999), tetapi keyakinan pada manusia tidaklah sepenuhnya diperoleh dari

luar dirinya, tetapi individu sendirilah yang menciptakan keyakinan dalam

dirinya (Ellis, 2007: 61).

Keyakinan-keyakinan yang tercipta dalam diri individu merupakan

interaksi dari berbagai pengalaman, pengetahuan dan motivasi pribadinya

yang kemudian terformulasi sehingga tercipta suatu keyakinan dalam diri

individu tersebut, baik keyakinan yang bersifat positif (rasional) atau

Page 83: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

67

keyakinan yang bersifat negatif (irasional). Ellis, dkk (2010: 3-4).

menjelaskan bahwa keyakinan rasional mengacu pada keyakinan yang

logis, memiliki dukungan empiris, dan pragmatis. Keyakinan rasional

tidak harus memenuhi ketiga kriteria tersebut, tetapi setidaknya keyakinan

rasional memenuhi satu kriteria, atau kombinasi dari ketiga kriteria

tersebut untuk dianggap rasional.

REBT menguraikan empat besar keyakinan rasional: (a) Sebuah

preferensi non-dogmatis (dimana Anda mengakui apa yang Anda

inginkan, tetapi Anda secara aktif menyatakan bahwa Anda tidak harus

mendapatkan apa yang Anda inginkan); (b) keyakinan anti-awfulizing ( di

mana Anda mengakui bahwa itu adalah buruk ketika Anda tidak

mendapatkan apa yang Anda inginkan, tetapi Anda aktif menegaskan

bahwa itu bukan akhir dunia); (c) keyakinan toleransi frustrasi tinggi

(HFT) (Di mana Anda mengakui bahwa itu adalah perjuangan memasang

dengan tidak mendapatkan keinginan Anda terpenuhi. Namun, Anda

secara aktif menyatakan bahwa Anda dapat mentolerir ini, dan mengakui

bahwa itu adalah layak toleransi); (d) keyakinan Penerimaan ( di mana

Anda acknowltepi bahwa Anda dan orang lain yang kompleks, unratable,

unik, manusia bisa salah yang terus ditingkatkan. Anda juga mengakui

bahwa hidup ini sangat kaya dan kompleks, dan dapat pasti tidak diberi

tetap, peringkat global tunggal) (Dryden, 2003: 110). Ellis (2007: 64)

menambahkan, bahwa keyakinan rasional yang “hangat”, ialah keyakinan

yang di dasarkan pada probabilitas, bukan pada kepastian.

Page 84: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

68

Sedangkan keyakinan irasional bersifat kaku, ekstrem, tidak sesuai

realitas, nonlogis, menghambat dalam mengejar tujuan, mengganggu

pekerjaan produktif dan hubungan interpersonal, dan sebagian besar

menyebabkan emotif, konsekuensi perilaku, dan pemikiran disfungsional

(Dryden, 2003: 11). Istilah-istilah lain yang digunakan untuk keyakinan

rasional ini adalah adaptif, sehat, positif, dan fungsional.

Keyakinan-keyakinan tersebut sebenarnya hanyalah ada dalam

dunia kognitif masing-masing individu, dan tidak lain hanyalah

merupakan suatu aktifitas dan pandangan yang hanya ada didalam fikiran

individu itu sendiri. Individu mempunyai kesanggupan untuk merubahnya

keyakinannya, dari keyakinan irasional ke rasional, atau sebaliknya dari

fikiran rasional ke fikiran irasional. Hal ini di nyatakan Ellis (2007: 61) :

“ Anda menciptakan sebagaian besar (bukan seluruh) pikiran-

pikiran dan perasaan mengganggu dalam diri Anda. Karena itu

Anda memiliki kekuasaan untuk mengendalikan dan

mengubahnya. Anda menyetujui wawasan ini dan berusaha keras

untuk menggunakannya!”.

Ellis (2007: 234-249) mengumpulkan daftar berbagai irasionalitas

utama diantara ribuan irasionalitas yang dikumpulkan selama bertahun-

tahun. Irasional-irasional tersebut tidak nampak benar-benar irasional,

karena perilaku-perilaku irasional itu terlihat memiliki beberapa

keuntungan tersendiri. Tetapi hampir semua pengamat yang obyektif

kemungkinan besar akan cenderung untuk sepakat bahwa irasional-

irasional tersebut mengandung sejumlah kebodohan, tidak realistis dan

Page 85: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

69

berbahaya untuk kelangsungan hidup dan kebahagiaan individu. Berikut

adalah daftar perilaku irasionalitas-irasionalitas yang di kemukakan Ellis:

1) Irasionalitas kebiasaan dan penyesuaian.

a. Kebiasaan yang usang dan kaku.

b. Mode yang berubah-ubah dan mahal.

c. Kegemaran yang bersifat popoler dan singkat.

d. Kebiasaan yang berkaitan dengan kerajaan dan

kebangsawanan.

e. Kebiasaan yang berkaitan dengan liburan dan festival.

f. Hadian dan pemberian yang menjadi kebiasaan.

g. Kebiasaan yang berkaitan dengan kencan dan hal-hal yang

bersifat sosial.

h. Kebiasaan dalam tata cara pertunangan, pernikahan, dan pesta

pernikahan.

i. Ritual pubertas dan sejenisnya.

j. Ritual akademis.

k. Perploncoan di sekolah dan organisasi persaudaraan.

l. Ritual religius.

m. Kebiasaan dan ritua yangberkaitan dengan makalah ilmiah.

n. Ritual khitan.

o. Aturan yang kaku dalam etiket dan krama.

p. Blue law (hukum melarang aktivitas tertentu pada hari

minggu).

Page 86: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

70

q. Kecenderungan kuat untuk mematuhi penguasa, bahkan ketika

penguasa membuat tuntutan yang tidak logis.

2) Irasionalitas yang berkaitan dengan Ego.

a. Kecenderungan untuk mengagung-agungkan diri sendiri.

b. Kebutuhan yang kuat untuk lebih unggul daripada orang lain.

c. Kecenderungan untuk menilai diri sendiri secara global, total,

dan menyeluruh.

d. Kecenderungan untuk berusaha keras memperoleh status.

e. Kecenderungan untuk lebih membuktikan kepada diri sendiri

daripada menyenangkan diri sendiri.

f. Kecenderungan untuk percaya bahwa nilai seseorang sebagai

manusia tergantung pada kompetensi dalam suatu kinerja yang

penting atau sekelompokmkinerja yang penting.

g. Kecenderungan untuk menilaiatau mengrangi nilai seseorang

berkaitan dengan keadaan keluarga orang tersebut.

h. Kecenderungan untuk menilai atau mengurangi nilai seseorang

berkaitan dengan kinerja atau status sekolah, kelompok

lingkungan, komunitas, provinsi, atau negara orang tersebut.

i. Kecenderungan untuk menjelek-jelekkan atau menganggap

jahat diri sendiri.

3) Irasionalitas yang berkaitan dengan prasangka.

a. Prasangka yang kuat.

b. Dogma.

Page 87: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

71

c. Prasangka rasial.

d. Prasangka politik.

e. Prasangka sosial dan kelas.

f. Prasangka religius.

g. Prasangka penampilan.

4) Berbagai macam pemikiran tidak logis yang lazim

a. Generalisasi yang berlebihan.

b. Membesar-besarkan dan melebih-lebihkan.

c. Penggunaan kesimpulan yang tidak logis.

d. Keyakinan yang kuat terhadap pernyataan yang anti empiris.

e. Keyakinan yang kuat terhadap hal-hal yang mutlak.

f. Sifat mudah di kecoh dan sifat terlalu mudah tersugesti.

g. Keyakinan yang kuat terhadap pernyataan-pernyataan

kontradiktif.

h. Keyakinan yang kuat terhadap utopianisme.

i. Ketaatan yang kuat terhadap sesuatu yang tidak realistis.

j. Keyakinan yang kuat terhadap pernyataan yang tidak dapat di

buktikan.

k. Kurang memiliki wawasan masa depan.

l. Terlalu berhati-hati.

m. Menghentikan satu pernyataan ekstrem dan beralih ke

pernyataan ekstrem yang lain.

Page 88: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

72

n. Keyakinan yang kuat terhadap berbagai seharusnya, hendaknya,

dan harus.

o. Kebutuhan yang kuat terhadap kepastian.

p. Angan-angan.

q. Kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri (self pespective).

r. Kesulitan belajar.

s. Kesulitan untuk melupakan sesuatu yang telah dipelajari dan

untuk belajar kembali (unlearning and learning).

t. Keyakinan mendalam bahwa karena seseorang mempercayai

sesuatu dengan kuat, hal tersebut pasti memiliki kebenaran dan

realitas yang obyektif.

u. Keyakinan bahwa karena seseorang sebaiknya menghargai hak-

hak orang lain untuk menganut keyakinan-keyakinan yang

berbeda dengan keyakinan orang tersebut. keyakinan-keyakinan

mereka memilili kebenaran.

5) Irasionalitas yang berkaitan dengan empiris.

a. Keinginan yang kuat bahwa karena seseorang mengalami

sesuatu secara mendalam dan “merasakan” kebenarannya. Hal

tersebut pasti memiliki kebenaran dan realitas obyektif.

b. Keyakinan yang kuat bahwa semakin intens seseorang

mengalami sesuatu, semakin obyektif realitas dan kebenaran

yang dimilikinya.

Page 89: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

73

c. Keyakinan yang kuat bahwa karena seseorang secara autentik

dan kuat merasakan sesuatu, hal tersebut pasti memiliki

kebenaran yang obyektif dalam realitas.

d. Keyakinan yang kuat bahwa semua perasaan yang dialami

secara kuat dan autentik merupakan perasaan yang sah dan

sehat.

e. Keyakinan yang kuat bahwa ketika terdapat pikiran atau

perasaan yang kuat (misalnya perasaan mistik bahwa seseorang

memahami segala sesuatu di alam semesta). Hal tersebut

merupakan ide yang lebih mendalam, lebh pentik, dan secara

faktual lebih benar daripada pikiran atau perasaan yang rasional.

6) Irasionalitas yang membentuk kebiasaan.

a. Mendapatkan kebiasaan-kebiasaan yang nonprodukif dan

merugikan diri sendiri secara mudah dan tanpa sadar.

b. Terus melakukan secara otomatis dan mempertahankan

kebiasaan-kebiasaan yang nonproduktif dan merugikan diri

sendiri, terlepas dari kesadaran pelakunya terhadap irasionalitas

kebiasaan-kebiasaan tersebut.

c. Kegagalan untuk menindaklanjuti ketetapan hati dan tekad yang

sadar, untuk menghentikan kebiasaan yang merusak diri sendiri.

d. Menemukan rasionalisasi dan dalih untuk tidak menghentikan

kebiasaan yang merusak diri sendiri.

Page 90: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

74

e. Kembali melakukan kebiasaa-kebiasaan yang merusak diri

sendiri setelah seseorang untuk semnentara telah mengatasinya.

7) Kecanduan terhadap prilaku-prilaku yang merusak diri sendiri.

a. Kecanduan terhadap makan yag berlebihan.

b. Kecanduan terhadap merokok.

c. Kecanduan terhadap alkohol.

d. Kecanduan terhadap narkoba.

e. Kecanduan terhadap zat penenang dan obat-obatan yang lain.

f. Kecanduan terhadap bekerja dengan mengorbankan kesenangan

yang lebih besar.

g. Kecanduan terhadap persetujuan dan cinta.

8) Gejala-gejala neurotik dan psikotis

a. Kecemasan yang terlalu besar dan merusak.

b. Depresi dan keputus asa-an.

c. Sikap bermusuhan dan kegusaran.

d. Perasaan ekstrem merendahkan diri sendiri dan sakit hati.

e. Perasaan ekstrem mengasihani diri sendiri.

f. Sikap kekanak-kanakan yang berlebihan.

g. Penolakan untuk menerima kenyataan.

h. Pemikiran paranoid.

i. Delusi.

j. Halusinasi.

k. Psikopati.

Page 91: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

75

l. Mania.

m. Penarikan diri yang ekstrem dan catatonia (kepasifan yang

ekstrem).

9) Irasional religius

a. Keyakinan sungguh-sungguh yang tidak berdasarkan fakta.

b. Ketaatan bakaikan budak kepada dogma religius.

c. Keyakinan yang mendalam bahwa suatu kekuatan supranatural

pasti ada.

d. Keyakinan yang mendalam bahwa kekuatan atau kesatuan

supranatural memiliki kepentingan yang kgusus dan pribadi

terhadap orang tersebut.

e. Keyakinan yang mendalam terhadap surga dan surga.

f. Fanatisme religius.

g. Penyiksaan terhadap kelompok-kelompok religius yang lain.

h. Perang antara kelompok-kelompok religius.

i. Ketaatan yang amat mendetail terhadap aturan, ritus, dan tabu

religius.

j. Antiseksualitas religius dan puritanisme (ketegasan dalam

praktik religius) yang ekstrem.

k. Keyakinan religius bahwa semua kesenangan sama dengan dosa.

l. Keyakinan yang kuat bahwa Tuhan akan memperhatikan doa-

doa seseorang.

Page 92: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

76

m. Keyakinan yang mutlak bahwa seseorang memiliki ruh atau jiwa

yang secara keseluruhan terpisah dari tubuh materialnya.

n. Keyakinan yang mutlak bahwa jiwa seseorang akan hidup abadi.

o. Keyakinan yang mutlak bahwa tidak ada kekuatan superhuman

(melebihi manusia biasa) yang mungkin ada.

10) Irasionalitas populasi

a. Ledakan popolasi di banyak wilayah di dunia.

b. Kurangnya pendidikan dalam hal metode-metode kontrasepsi.

c. Banyak keluarga yang memiliki lebih banyak akan daripada

yang mampu mereka sokong.

d. Pembatasan terhadap kontrol kelahiran dan aborsi terhadap

orang-orang yang ingin menggunakannya.

e. Beberapa negara dengan sengaja membangkitkan ledakan

penduduk.

11) Irasionalitas kesehatan

a. Polusi udara.

b. Polusi bunyi.

c. Promosi dan pariwara obat-obatan terlarang.

d. Zat-zat tambahan yang berbahaya pada makanan.

e. Biaya medis yang tidak terkendali dan fasilitas kesehatan yang

buruk sebagai akibatnya.

f. Prosedur pembedahan yang tidak diperlukan.

Page 93: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

77

g. Penghindaran terhadap dokter dan dokter gigi oleh orang yang

membutuhkan prosedur diagnostik dan medis.

h. Pengabaian terhadap riset medis.

12) Penerimaan terhadap hal yang tidak realistis

a. Penerimaan yang meluas dan mengikuti mitos-mitos yang

konyol.

b. Penerimaan yang meluas dan tidak mengikuti romantisisme

ekstrem.

c. Penerimaan yang meluas dan mengikuti dongeng-dongeng peri

yang bodoh dan tidak sesuai dengan dunia manusia.

d. Penerimaan yang meluas dan mengikuti film-film yang tidak

realistis.

e. Penerimaan yang meluas dan mengikuti serial dan drama radio

dan televisi yang tidak realistis.

f. Pollyannaisme (optimisme ekstrem yang meluas).

g. Utopianisme yang meluas.

13) Irasionalitas politik

a. Perang.

b. Perang dingin dan perang yang tidak dideklarasikan.

c. Perang saudara.

d. Sogokan dan korupsi politik.

e. Berbagai prosedur pemungutan suara dan pemilihan umum yang

bodoh.

Page 94: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

78

f. Kekacauan.

g. politik.

h. Terorisme.Penyiksaan dan penganiayaan poitik.

i. Patriotisme yang ekstrem.

j. Nasionalisme yang ekstrem.

k. Pertikaian internasional yang terus-menerus terjadi.

l. Sabotase usaha kerja sama dan kolaborasi dunia.

14) Irasionalitas ekonomi

a. Polusi dan limbah ekologi.

b. Penggunaan dan pengembangan yang buruk terhadap sumber-

sumber daya alam.

c. Perang dan boikot ekonomi.

d. Pemogokan dan percekcokan yang tidak berguna antara

pengusaha dan karyawan.

e. Mengambil laba secara ekstrem.

f. Pencurian, korupsi, dan penyogokan bisnis.

g. Usaha mencapai status ekonomi secara ekstrem.

h. Usaha ilegal, korupsi, dan penyogakan terhadap serikat buruh.

i. Iklan yang palsu dan menyesatkan.

j. Pembatasan yang bodoh terhadap bisnis dan tenaga kerja.

k. Inefisiensi dalam bisnis dan industri.

l. Kecanduan terhadap kebiasaan ekonomi yang bodoh.

m. Pajak yang tidak adil dan tidak efektif.

Page 95: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

79

n. Penyalahgunaan yang bersifat judi (spekulatif).

o. Konsumtivisme yang bodoh (seperti upacara pernikahan,

kuburan anjing, kuburan yang mahal, konsumsi alkohol, dan

lain-lain).

p. Produksi bahan-bahan yang bermutu rendah.

q. Kurangnya kendali dan informasi tentang konsumerisme yang

cerdas.

r. Sistem kesejahteraan yang dijalankan secara tidak efesien.

s. Badan-badan pemerintah yang dijalankan secara tidak efesien.

15) Irasionalitas penghindaran

a. Sikap suka menunda-nunda.

b. Penghindaran terhadap hal-hal yang penting.

c. Penolakan untik menghadapi kenyataan-kenyataan penting.

d. Tidur yang berlebihan dan penghindaran terhadap tidur yang

memadai.

e. Penolakan untuk melakukan olahraga yang memadai.

f. Kurangnya pemikiran dan persiapan terhadap masa depan.

g. Bunuh diri yang sia-sia.

16) Irasionalitasdependesnsi

a. Kebutuhan terhadap persetujuan dan cinta orang-orang lain.

b. Kebutuhan terhadap figur pemimpin untuk mengatur kehidupan

seseorang.

Page 96: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

80

c. Kebutuhan terhadap setan dan dewa dengan kekuatan melebihi

manusia.

d. Kebutuhan terhadap orangtua ketika seseorang telah matang

secara kronologis.

e. Kebutuhan terhadap penolong, guru spiritual, atau konselor.

f. Kebutuhan terhadap pahlawan.

g. Kebutuhan terhadap solusi magis terhadap suatu masalah.

17) Irasionalitas permusuhan.

a. Mengutuk orang-orang karena sebagian tindakan mereka

tampak tidak menyenangkan atau tidak adil.

b. Menuntut agar setiap orang harus secara mutlak melakukan apa

yang diminta orang lain dan mengutuk mereka ketika mereka

tidak melakukan hal tersebut.

c. Menetapkan standar-standar perfeksionis dan menekankan

bahwa orang-orang harus mengikuti standar-standar tersebut.

d. Menuntut bahwa keadilan dan kesetaraan harus ada dalam alam

semesta dan menjadikan diri sendiri sangat marah ketika kedua

hal tersebut tidak ada.

e. Menekankan bahwa berbagai kesukaran dan kesulitan tidak

boleh ada dan hidup menjadi benar-benar amat sangat buruk jika

kedua hal tersebut ada.

f. Tidak menyukai kondisi yang tidak menguntungkan dan tidak

sekedar berusaha untuk mengatasi atau membuangnya, tetapi

Page 97: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

81

secara berontak membenci keseluruhan sistem yang

menghasilkan kondisi tersebut dan orang-orang yang terlibat

dalam sistem tersebut.

g. Mengingat ketidak adilan – ketidak adilan masa lalu dan

selamanya ingin membalas dendam dan membenci para pelaku

ketidak adilan.

18) Irasionalitas dalam mencari kesenangan

a. Terus berjudi secar impulsif meskipun mengalami kerugian

yang serius.

b. Menjalani gaya hidup bersenang-senang dan mabuk-mabukan

sambil mengorbankan kesenangan lain yang lebih mendalam.

c. Terlibat dalam olahraga atau rekreasi yang berbahaya, seperti

mendaki gunung, berburu, ata ber-skidalam kondisi yang

berbahaya.

d. Terlibat dalam perpeloncoan kampus atau senda gurau lain yang

berbahaya (bullying).

e. Menyalakan alarm kebakaran yang bohong.

f. Bentuk-bentuk duel yang berbahaya.

g. Terlibat dalam pencurian atau bunuh diri untuk mencari

kesenangan.

h. Terlibat dalam percekcokan, perkelahian, huru-hara, atau perang

yang serius, sekedar untukmencari kesenangan.

Page 98: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

82

i. Terlibat dalam olahraga yang kejam, seperti memukuk bayi

singa laut atau adu ayam untuk mencari kesenangan.

19) Irasionalitas yang berhubungan dengan magis.

a. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada magis, sihir, huna-

guna, dan lain-lain.

b. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada astrologi.

c. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada phrenology (studi

yang meyakini bahwa ukuran otak menentukan karakter dan

kemampuan mental pemiliknya).

d. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada cenayang dan hantu.

e. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada kuda yang dapat

berbicara dan hewan-hewan lain dapat berbicara.

f. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada persepsi di luar

pancaindra (extrasensory perception).

g. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada setan dan pengusiran

setan.

h. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada kekuatan doa.

i. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada dewa-dewa dan

berbagai entitas yang lebih kuat daripada manusia.

j. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada kutukan dan

keselamatan.

k. Keyakinan yang sungguh-sungguh bahwa alam semesta benar-

benar mengurus manusia.

Page 99: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

83

l. Keyakinan yang sungguh-sungguh bahwa suatu kekuatan dalam

alam semesta memata-matai manusia dan mengatur kehidupan

mereka berdasarkan prinsip kelayakan (deservingness) dan

ketidaklayakan (undeservingess).

m. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada kesatua dan

penyatuan semua hal di dunia.

n. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada kesatuan dan

penyatuan semua hal di dunia.

20) Irasionalitas amoralitas

a. Terlibat dalam tindakan-tindakan kriminal dan tidak bermoral

yang bertentangan dengan aturan moral yang kuat dari

pelakunya sendiri.

b. Terlibat dalam tindakan-tindakan kriminal dan tidak bermoral

yang memungkinkan seseorang untuk ditahan dan dihukum

berat.

c. Terlibat dalam tindakan-tindakan kriminal dan tidak bermoral

sementara dia memiliki kemungkinan yang besar untuk

mendapatkan hasil yang lebih banyak dengan usaha-usaha yang

lebih ringan dan tidak bersifat kriminal.

d. Keyakinan yang teguh bahwa hampir tidak ada kesempatan bagi

seseorang untuk terjebak dalam tindakan-tindakan amoral dan

kriminal ketika ada kemungkinan yang cukup besar.

Page 100: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

84

e. Keyakinan yang kuat bahwa karena terdapat kemungkinan yang

besar seseorang dapat melarikan diri setelah melakukan suatu

tindakan kriminal, maka juga ada kemugkinan yang besar bagi

seseorang untuk dapat melarikan diri setelah berkali-kali

melakukan tindakan kejahatan yang sama.

f. Penolakan yang gigih untuk memperbaiki tindakan-tindakan

amoral seseorang walaupuun orang tersebut menderita hukuman

yang berat karena terlibat dalam tindakan-tindakan tersebut.

g. Terlibat dalam tindakan kriminal, penyerangan, atau

pembunuhan tanpa benar-benar memahami perilaku yang tidak

bertanggungjawab atau amoral.

21) Irasionalitas yang berhubungan dengan toleransi yang rendah

terhadap frustasi dan hedonis jangka pendek.

a. Desakan yang kuat untuk berbuat, terutama atau hanya untuk

kesenangan sesaat, bukan untuk kesenangan masa sekarang atau

masa depan.

b. Obsesi terhadap kepuasan jangka pendek, terlepas dari apa-pun

kerugiannya.

c. Berkeluh kesah dan secara kuat mengasihani diri sendiri ketika

seseorang merasa harus melepaskan berbagai kesenangan jangka

pendek untuk keuntungan-keuntungan yang lain.

d. Mengabaikan bahaya-bahaya yang melekat dalam melakukan

kesenangan-kesenangan jangka pendek.

Page 101: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

85

e. Berusaha untuk mencapai kemudahan dan kenyamanan,

bukannya berusaha mendapatkan kepuasan-kepuasan lebih besar

yang membutuhkan suatu ketidaknyamanan sementara.

f. Menolak untuk berusaha melawan kecanduan yang merugikan

karena rasa tidak nyaman ketika menghentikannya.

g. Menolak untuk menanjutkan suatu program aktivitas yang

menguntungkan atau memuaskan karena orang tersebut melihat

berbagai aspeknya yeng berat sebagai terlalu berat dan meyakini

sungguh-sungguh bahwa aspek-aspek tersebut seharusnya tidak

ada.

h. Mengomel secara tidak sabar ketika seseorang harus menunggu

atau bekerja supaya suatu kondisi yang memuaskan terjadi.

i. Menunda mengerjakan berbagai aktivitas yang dia sadari akan

manfaat dan telah berjanji kepada dirinya sendiri untuk

melakukannya.

j. Secara signifikan berkontribusi pada konsumsi komoditas

langka yang diketahui bahwa dia akan membutuhkannya di

masa yang akan datang.

22) Irasionalitas defensif

a. Membuat dalih tentang prilaku buruk seseorang bukannya

mencoba untuk secara jujur mengakui telah melakukannya dan

mengoreksinya.

Page 102: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

86

b. Membantah bahwa seseorang telah berlaku buruk atau bodoh

ketika sudah jelas bahwa dia telah melakukannya.

c. Menghindar menghadapi salah sau masalah serius dan

menyembunyikannya.

d. Secara tidak sadar melupakan sebagian dari tindakan-tindakan

“memalukan” yang dia perbuat karena dia akan secara ganas

mengutuk dirinya sendiri jika secara sadar mengakui telah

melakukannya.

e. Memproyeksikan prilaku buruk yang dimilikinnya pada orang-

orang lain dan mengatakan bahwa merekalah yang

melakukannya untuk menolak tanggungjawab atas prilaku

tersebut.

f. Menggunakan mekanisme peremehan dan mengklaim bahwa

Anda benar-benar tidak menginginkan sesuatu yang Anda

sungguh-sungguh inginkan, ketika Anda merasa terlalu sulit

untuk menghadapi kenyataan bahwa Anda tidak

mendapatkannya.

g. Mengidentifikasi diri dengan individu-individu terkemuka, dan

secara tidak realistis percaya bahwa Anda memiliki berbagai

kemampuan atau bakat yang sama dengan yang mereka miliki.

h. Menerapkan tranferensi: mengelirukan orang-orang yang telah

memengaruhi Anda secara serius di masa lalu dengan orang-

orang yang memiliki kepentingan dengan Anda sekarang ini dan

Page 103: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

87

mengasumsikan bahwa individu-individu yang sekarang akan

bertindak dengan cara yang sama seperti yang telah dilakukan

oleh individu-individu di masa lalu tersebut.

i. Menerapkan pembentukan reaksi: mengngkapkan perasaan-

perasaan yang bertolak belakang (misalnya cinta) kepada

seseorang yang sesungguhnya Anda memiliki perasaan-perasaan

yang sebaliknya (misalnya benci).

23) Irasionalitas atribusi

a. Menganggap orang-orang memiliki perasaan-perasaan tertentu

kepada Anda padahal mereka tidak memilikinya.

b. Menganggap bahwa perilaku beberapa orang tertentu memiliki

motif-motif tertentu ketika mereka sebenarnya tidak memiliki

motif-motif tersebut.

c. Menganggap orang-orang memiliki ketertarikan tertentu kepada

Anda ketika mereka tidak memiliki ketertarikan tersebut.

d. Menganggap orang-orang pasti memiliki ide atau karakteristik

tertentu karena mereka menjadi anggota suatu kelompok yang

anggota-anggotanya sering memiliki ide atau karakteristik

tersebut.

24) Irasionalitas yang berkaitan dengan memori

a. Melupakan pengalaman yang baik setelah pengalaman tersebut

berahir dan tidak menggunakannya untuk menghindari

kesusahan di masa yang akan datang.

Page 104: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

88

b. Memberi embel-embel pada fakta-fakta tentang perilaku orang-

orang dan memberikan komentar yang berlebihan dan gosip

tentang fakta-fakta tersebut.

c. Berfokus terutama atau hanya pada keuntungan dan kerugian

jangka pendek dari berbagai hal dan secara dangkal

mengabaikan apa yang sangat mungkin terjadi berhubungan

dengan hal-hal tersebut di masa yang akan datang.

d. Menghapus memori seseorag terhadap peristiwa-peristiwa

penting untuk tidak merasa bertanggungjawab atau malu

tentangnya.

e. Mengingat beberapa hal dengan terlalu baik dan dengan

demikian merusak perilaku dan pikiran yang efektif dalam hal-

hal yag lain.

25) Irasionalitas yang berhubungan dengan tuntutan.

a. Menuntut agar dirinya harus berkinerja dengan baik dalam

tujuan-tujuan tertentu agar dapat menerima dirinya sendiri

sebagai manusia.

b. Menuntut agar dirinya harus mendapatkan persetujuan atau cinta

dari orang-orang penting.

c. Menuntut agar dirinya harus berbuat secara sempurna pada

hampir semua hal dan/atau mendapatkan persetujuan yang

sempurna dari hampir semua orang.

Page 105: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

89

d. Menuntut agar orang lain harus memperlakukan dirinya dengan

adil, setara, penuh perhatian, dan penuh kasih sayang.

e. Menuntut agar semua orang harus memperlakukan dirinya

dengan adil, setara, penuh perhatian, dan penuh kasih sayang

dengan sempurna.

f. Menuntut agar kondisi kehidupan harus tetap mudah dan dia

harus mendapatkan hampir semua hal yang diinginkannya

secara cepat, tanpa usaha yang tidak semestinya.

g. Menuntut agar dia harus mendapatkan kesenangan atau gairah

yang hampir sempurna sepanjang waktu.

26) Irasionalitas yang berhubungan dengan seks.

a. Keyakinan bahwa tindakan-tindakan seks memiliki kekotoran,

keburukan, dan kejahatan instrinsik.

b. Keyakinan bahwa orgasme memiliki sifat yang suci dan bahwa

seks tanpa hal tersebut tidak memiliki kesenangan atau

legitimasi yang sesungguhnya.

c. Keyakinan bahwa seseorang harus memiliki kompetensi seks

dan bahwa seseorang sebagai individu tidak bernilai tanpa hal

tersebut.

d. Keyakinan bahwa seks yang baik selalu harus mencakup

orgasme yang serentak.

e. Keyakinan bahwa cumbuan untuk mendapatkan orgasme adalah

memalukan, bukan hal yang sah dalam persetubuhan.

Page 106: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

90

f. Keyakinan bahwa pria dapat secara sah dan moral memliki lebih

banyak seks atau lebih sedikit seks yang dibatasi dari pada

wanita.

g. Keyakinan bahwa kompetensi seks harus terjadi secara spontan

dan mudah, tanpa pengetahuan, dan latihan.

h. Keyakinan bahwa wanita memiliki ketertarikan alami yang

sedikit terhadap seks, tetap pasif secara natural, dan memiliki

berbagai kemampuan dan kapasitas seks yang lebih rendah.

i. Keyakinan bahwa dua orang yang saling mencintai dapat

memiliki sedikit atau tidak ada ketertarikan seksual terhadap

individu-individu lain.

27) Irasionalitas yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

a. Keyakinan bahwa ilmu pengetahuan menghasilkan obat mujarab

bagi solusi semua masalah manusia.

b. Keyakinan bahwa metode tertentu merupakan satu-satunya

metode untuk memajukan pengetahuan manusia.

c. Keyakinan bahwa semua kemajuan dan penemuan teknologi

terbukti baik bagi umat manusia.

d. Keyakinan bahwa karena metoe empiris-logis ilmu pengetahuan

tidak memberikan solusi-solusi yang sempurna bagi semua

masalah dan memiliki batasan-batasan, metode tersebut hanya

memiliki sedikit atau tidak memiliki manfaat.

Page 107: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

91

e. Keyakinan bahwa karena prinsip ketidakpastian terdapat dalam

pengamatan ilmiah, metode logis-empiris tidak memiliki

validitas.

f. Keyakinan bahwa karena ilmu pengetahuan telah menemukan

bukti dan penjelasan bagi berbagai hipotesis yang pada mulanya

hanya ada dalam imajinasi manusia (misalnya teori relativitas).

Ilmu pengetahuan pasti dan tidak diragukan akan menemukan

bukti dan penjelasan bagi hipotesis-hipotesis lain yang telah

dibayangkan (misalnya eksistensi ruh atau Tuhan).

g. Keyakinan bahwa karena seserang ilmuan mendapatkan

pengakuan sebagai ahli dalam satu bidang ilmu (misalnya

Einstein sebagai fisikawan), dia pasti memiliki pandangan ahli

dalam bidang-bidang lain (misalnya politik).

h. Kecenderungan yang kuat dari beberapa ilmuwan yang sangat

kompeten dan terlatih dengan sangat baik untuk bertindak

dengan cara yang bodoh dan sangat berprasangka dalam

beberapa aspek penting usaha-usaha ilmiah mereka, dan bahkan

berlaku dengan lebih bodoh dalam kehidupan pribadi mereka.

i. Kecenderungan yang kuat dari beberapa ilmuwan sosial, seperti

psikolog klinis, psikiater, pekerja sosial, konselor, dan pastor

untuk berlaku secara merugikan diri sendiri dan tidak ilmiah

dalam kehidupan pribadi dan professional mereka.

Page 108: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

92

Dari 259 (dua ratus lima puluh sembilan) perilaku irasional di atas,

Ellis (Erford, 2016: 271-278, David, Lynn & Ellis, 2010: 13) memadatkan

menjadi sebelas keyakinan irasional yang menyebabkan neurosis pada

manusia, keyakinan tersebut adalah:

1. Saya percaya bahwa saya harus dicintai atau disetujui oleh hampir

semua orang yang memiliki hubungan dengan saya.

2. Saya percaya bahwa saya seharusnya betul-betul kompeten,

adekuat, dan beprestasi agar dianggap berharga.

3. Sebagian orang tidak baik, jahat, kejam, dan oleh sebab itu

seharusnya dipersalahkan dan dihukum.

4. Benar-benar bencana ketika segala sesuatunya berjalan tidak sesuai

dengan keinginan saya.

5. Ketidakbahagiaan disebabkan oleh keadaan yang berjalan di luar

kendali saya.

6. Hal yang berbahaya atau menakutkan adalah sumber masalah besar

dan kemungkinan kerugian yang mungkin ditimbulkannya selalu

menjadi ketkutan saya.

7. Lebih mudah untuk menghindari kesulitan dan tanggungjawab

tertentu dibandingan menghadapinya.

8. Sampai tingkat tertentu saya mestinya bergantung pada orang lain

dan seharusnya memiliki seseorang yang dapat saya andalkan

sebagai tempat bergantung.

Page 109: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

93

9. Pengalaman dan kejadian di masa silam menentukan perilaku

sekarang, pengaruh masa lalu tidak akan pernah dapat dihapus.

10. Saya mestinya cukup kesal atas masalah dan gangguan orang lain.

11. Selalu ada solusi yang tepat atau sempurna untuk setiap masalah,

dan solusi itu harus ditemukan, kalau tidak hasilnya adalah

bencana.

Dari ke sebelas pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa

irasionalitas mencakup tiga interaksi dan kepentingan, yaitu diri sendiri,

orang lain, dan kondisi lingkungan. Ellis (2007: 75) mengemukakan dasar

yang mendasari ke sebelas irasionalitas pada manusia, yaitu terangkum

dalam pernyataan berikut:

1) “Saya harus berkinerja baik dan/atau memperoleh persetujuan dari

orang-orang penting, jika tidak. Saya adalah orang yang tidak

berkompeten!”

2) “Anda harus memperlakukan saya dengan adil dan penuh perhatian

dan tidak membuat saya terlalu frustasi. Jika tidak, Anda adalah

individu yang berengsek”.

3) “Kondisi hidup saya harus memberi saya hal-hal yang saya

inginkan dan harus menjauhkan diri saya dari kerugian. Jika tidak,

hidup tidak tertanggungkan dan saya tidak dapat bahagia sama

sekali!”

Page 110: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

94

Semua keadaan irasional bersumber dari “tuntutan diri” dan

“autosugesti diri” yang ekstrem dengan pernyataan “harus” tanpa toleran.

Tuntutan yang tinggi ini menjadi sumber awal pemikiran irasionalitas-

irasionalitas lain. Statement tersebut didukung oleh penyataan Ellis, dkk

(2010: 14) :

“Tuntutan yang berlebihan adalah inti keyakinan irasional, dan

semua keyakinan irasional lainnya berasal darinya”.

Perkembangan terbaru dalam REBT menunjukkan bahwa

keyakinan irasional jatuh ke dalam empat kategori proses kognitif

irasional (disfungsional / maladaptif), yaitu tuntutan yang berlebihan

(misalnya, keharusan, hendaknya, mutlak keharusan, harus ini), anggapan

“mengerikan” yang berlebihan / katastrofisasi (misalnya, “Ini mengerikan

itu. . . “; “Ini mengerikan itu. . . “; “Ini akhir dari dunia itu. . . “), evaluasi

global/ self-downing (GE / SD), dan intoleransi frustrasi (misalnya, “Aku

tidak bisa menanggungnya”; “Ini tak tertahankan”), keyakinan

Penyusutan/ inferioritas diri (misalnya, "Saya tidak baik"; “Kau tidak

baik”; “Hidup ini tidak baik.”) (Dryden, 2003: 13; David, Lynn & Ellis,

2010: 13).

Maka manusia dengan cara berpikir irasional seringkali mengalami

masalah mental, karena manusia yang sehat adalah manusia yang berpikir

rasional, yaitu manusia dengan cara berpikir ilmiah, rasional, dan realistis

(Ellis, 2007:24). Keyakinan yang sehat membuat emosi yang sehat, emosi

Page 111: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

95

yang sehat dan keyakinan yang sehat berkontribusi untuk perilaku sehat.

Mereka semua saling terkait (Joffe, 2015).

f. Pribadi sehat dan pribadi bermasalah

Pribadi sehat dalam pandangan REBT adalah pribadi yang dapat

berpikir rasional, berdasarkan realita, ilmiah, memiliki tujuan hidup, dan

produktif. Hartono & Soedarmadji (2015: 135) menjelaskan bahwa pribadi

sehat menurut RET yaitu memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan

diri : (1) mempunyai minat diri terhadap sesuatu; (2) mempunyai minat

sosial; (3) mempunyai arah diri; (4) toleransi terhadap orang lain yang

berbeda perilaku; (5) fleksibel terhadap perubahan dan tidak bersifat kaku;

(6) Mampu menerima ketidak pastian; (7) Komitmen terhadap sesuatu di

luar dirinya; (8) Berpikir secara ilmiah; (9) Menerima diri, orang lain,

lingkungan dan kondisi tanpa syarat; (10) Mampu mengambil resiko; (11)

Mempunyai hedonisme untuk jangka waktu yang lama; (12) Tidak bersifat

utopian; (13) mempunyai toleransi yang tinggi terhadap frustasi; (14)

Bertanggungjawab terhadap gangguan mental.

Selain itu pribadi sehat dalam pandangan REBT juga mereka yang

mempunyai daya kreativitas, memelihara diri, peka terhadap indra,

memperhatikan orang lain, dan mempu belajar dari kesalahan yang telah

diperbuat.

Sedangkan pribadi yang bermasalah adalah pribadi yang berfikir

non ilmiah, tidak memiliki tujuan hidup dan bersifat destruktif (merusak

Page 112: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

96

diri sendiri). Ellis menekankan kembali bahwa inti dari pribadi yang tidak

sehat adalah manusia yang berfikir, bertindak, dan beremosi secara

irasional (Hartono & Soedarmadji, 2015: 135-136).

Seseorang sering kali mengalami masalah emosi ketika berfikir

dengan analisis irasional. Pengamat REBT kerap kebingungan

membedakan antara emosi sehat dan emosi tidak sehat. Hal ini di

karenakan sepintas karakteristik batas yang sangat mirip antar keduanya.

REBT tidak mengatakan bahwa emosi sehat adalah emosi yang selalu

bahagia, karena hal itu tidaklah manusiawi. Tetapi emosi yang sehat

adalah emosi yang sadar dan tidak mengganggu aktifitas kebiasaan, serta

mampu keluar dari kondisi menyedihkan tersebut. Sebagai ilustrasi contoh

hal tersebut penulis mengadopsi dari tulisan Halasz (2004):

“Jika seseorang yang Anda cintai meninggal, pertama Anda

memiliki perasaan positif baginya, dan Anda ingin memiliki

perasaan negatif yang sehat kesedihan, penyesalan, atau kesedihan.

Anda tentu tidak ingin memiliki tidak perasaan. Jadi kita

mendefinisikan kesedihan Anda sebagai emosi negatif yang tidak

perasaan. Jadi kita mendefinisikan kesedihan Anda sebagai emosi

negatif yang sehat”.

Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang

mengalami kesedihan tidak selalu dikatakan sebagai pribadi yang tidak

sehat, hanya saja ia sedang mengalami emosi negatif, dan itu wajar.

Berikut ini daftar beberapa emosi sehat dan tidak sehat menurut Dryden

(2003: 77) :

Page 113: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

97

Emosi tidak sehat Emosi sehat

Gelisah

Despresi

Kesalahan

Malu

Menyakiti

Kemarahan yang tidak sehat

Cemburu yang tidak sehat

Iri tidak sehat

Perhatian

Kesedihan

Penyesalan

Kekecewaan

Kesedihan

Kemarahan yang sehat

Cemburu yang sehat

Iri sehat

Tabel 1. Emosi tidak sehat dan emosi sehat

Tabel di atas menunjukkan bahwa manusia sehat bukanlah manusia

tanpa emosi negatif, tetapi manusia sehat adalah manusia yang respon

kejadian-kejadian dengan kadar yang tepat dan tidak mengganggu aktifitas

dan emosinya. Manusia selayaknya mengalami kecemasan, kesedihan, dan

penyesalan. Tapi manusia sehat mampu keluar dan bergerak kembali

menuju kebahagiaan.

g. Pandangan REBT Tentang Dogma, Mistis, dan Agama

Dogmatisme dalam perspektif REBT mempunyai arti bahwa “jika

seseorang mengatakan sesuatu dan itu benar-benar berlaku untuk semua

waktu karena dia percaya itu”, sedangkan mistisisme adalah “jika

seseorang mengatakan bahwa ia tahu esensi dari semua itu (sesuatu), kita

Page 114: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

98

tidak bisa mengatakan apa itu tapi ia percaya bahwa ia tahu itu (Halasz,

2004).

Dogma dan mistisisme memang tidak selalu ada dalam bahasan

agama (seperti kepercayaan tentang mitos), tetapi seringkali dijumpai

dalam ajaran agama dan kepercayaan budaya.

Pada awalnya Ellis seorang ateis probabilistik, yaitu suatu

pandangan yang menganggap kemungkinan besar Tuhan tidak ada, dan

keberadaan adanya Tuhan sangatlah kecil (Halasz, 2004). Seringkali

penulis mendengar bahwa “Ellis adalah seorang munafik yang mengatakan

dirinya sebagai seorang ateis, tetapi pada kenyataannya dalam

pemikirannya ia terpengaruh oleh Budhisme”.

Perlu penulis tekankan bahwa Ellis bukanlah seorang penganut

ekstrem Budhisme atau agama Zen, Ia memandang Budha bukan dalam

bentuk agama, dan lebih tepatnya ia memposisikan Budha sebagai seorang

filsuf (Kwee & Ellis, 1998).

Ellis memandang negatif seseorang yang percaya terhadap dogma-

dogma agama secara ekstrem dengan memandangnya sebagai salah bentuk

irasional dan gangguan mental (Nielsen & Ellis, 1994; Ellis, 2007: 238;

Phillips, 2016). Ia menganggap ajaran-ajaran agama sebagai salah satu

bentuk kepercayaan irasional karena ia memandang bahwa banyak di

antara ajaran-ajaran agama yang tidak dapat dapat dibuktikan secara

ilmiah (misalnya zat Tuhan, surga, neraka) (David, Lynn & Ellis, 2010:

Page 115: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

99

67) dan berpotensi besaar menimbulkan kecemasan neurosis sehingga

mengganggu kejiwaan penganutnya (misalnya kepercayaan tentang dosa,

pahala, kiamat).

Tetapi pandangan Ellis tentang agama tampaknya berubah, Ia

menarik atau melunakkan pandangannya. Ia tidak lagi memandang agama

sebagai penyebab patologis (Phillips, 2016; David, Lynn & Ellis, 2010:

67), tetapi kemunafikanlah yang menyebabkannya (Ali, 2007: 5). Lebih

dari itu, Ellis memandang agama sebagai potensi (standart emas) untuk di

kolaborasikan dengan REBT. Kesadaran ketika banyak orang-orang yang

bergerak dengan nilai-nilai kemanusia yang membahayakan hanya

didorong dengan ajaran agama (kisah patriotisme, perang 10 november di

surabaya, hidup bersama secara harmonis dengan orang yang memegang

kepercayaan berbeda) menjadi salah satu pertimbangan dalam pandangan

Ellis.

Ia melihat secara faktual dengan menggunakan data internasional

dari World Values Survey, Norris dan Inglehart menunjukkan bahwa dunia

secara keseluruhan menjadi lebih religius. Selain itu, secara faktual agama

mempunyai banyak penganut yang bersifat fanatik, sensitif, dan ekstrem

walaupun dalam kenyataannya banyak ajaran agama yang tidak dapat

dibuktikan secara ilmiah. Ia menyadari bahwa sebagian besar sistem

keagamaan secara mengesankan dirancang untuk mendefinisikan

kelompok, mengkoordinasikan kegiatan anggota mereka, untuk

Page 116: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

100

mendorong kerja sama dan menekan kebebasan, eksploitasi, dan

faksionalisme dalam semua bentuknya (David, Lynn & Ellis, 2010:67-68).

Agama mampu memberikan solusi praktis (walaupun bersifat

irasional) dalam kontrol kejiwaan penganutnya, hal ini menjadi potensi

emas untuk dikolaborasikan dengan REBT, sebab rasionalisme faktual

dapat menjadi strategi yang sangat adaptif budaya jika dalam kondisi

lingkungan yang sesuai. Agar rasionalisme berhasil, perlu memulai siklus

umpan balik positif di mana strategi rasional meningkatkan keamanan

eksistensial, yang pada gilirannya mendukung evolusi budaya dari strategi

faktual rasional atas alternatif faktual irasional setempat (David, Lynn &

Ellis, 2010: 70).

Ellis mendukung pandangan-pandangan yang berasal dari agama,

bahkan Ellis (2007: 60) menyinggung tentang “takdir”, Ia menjelaskan

bahwa seseorang tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan dan

mengendalikan takdir yang berasal dari luar, tetapi terhadap kesehetan

mental kepribadiannya, seseorang adalah pengendali dari takdir itu.

Ellis (dalam Ali, 2007) mengungkapkan dukungannya terhadap

ditemukannya REBT dalam agama Islam, Kristen dan Yahudi. Ellis juga

menyatakan bahwa meskipun Ia adalah seorang ateis, praktisi lain yang

menggunakan REBT dapat mengikuti keyakinan agama apapun yang

mereka inginkan dan seharusnya tidak berdampak atau menghambat

Page 117: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

101

praktek mereka dari REBT, terutama konsep-konsep utama dalam REBT

sehingga tidak merubah konsep utama dari keduanya (agama dan REBT).

h. Konseling dalam REBT

Sama seperti metode terapi lainnya, REBT juga mempunyai tujuan

untuk meraih kembali kebahagiaan. Tetapi merupakan sebuah kenyataan

yang menyedihkan, bahwa REBT bukanlah superhero, REBT tidak

mampu untuk menangani atau menghilangkan segala masalah diluar diri

pribadi, Tetapi REBT manawarkan dan hampir menjanjikan sebuah

konsep terapi yang mengubah kesedihan menuju kebahagiaan (setidaknya

mengurangi kesedihan) diri melalui pengubahan cara berpikir rasional

pribadi.

Bahagia dalam perspektif REBT merupakan sebuah pilihan,

kebahagiaan adalah kesadaran atau kemampuan menerima segala

kenyataan dengan berpikir ilmiah dan rasional. Jika seseorang berpikir

ilmiah seseorang dapat “menerima” meskipun mungkin tidak menyukai

berbagai masalah yang tidak dapat diubah dan berhenti mengubah

masalah-msalah tersebut menjadi hal-hal yang sangat menakutkan (Ellis,

2007: 23).

REBT merupakan salah satu terapi utama untuk membantu diri

sendiri dan mengajarkan kepada orang lain melalui buku, kaset, dan materi

lainnya tentang bagaimana membantu diri mereka sendiri tanpa selalu

melalui konselor atau konselor (David, Lynn & Ellis, 2010: 10).

Page 118: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

102

Tujuan utama dari terapi REBT memperbaiki dan mengubah sikap,

persepsi, cara berfikir, keyakinan serta pandangan konseli yang irasional

menjadi rasional, sehingga ia dapat mengembangkan diri dan mencapai

realisasi yang optimal (Willis dalam Setiani, dkk, 2017). REBT juga

berusaha menunjukkan kepada konseli bahwa verbalisasi-verbalisasi diri

mereka telah, dan masih merupakan sumber utama dari gangguan-

gangguan emosional yang dialami oleh mereka (Corey, 2013: 245; Ellis &

Crawford, 204: 4; Glading, 2012: 267). Konseli dilatih untuk mengoreksi

dan mengevaluasi pikiran-pikiran irasional yang mengganggu emosinya.

REBT tidak hanya membantu seseorang untuk menjadi orang yang

“normal”, tetapi lebih dari itu, REBT mengajarkan untuk hidup lebih

“sehat” dengan berpikir rasional (dryden, 2003: 43).

i. Peran Konselor dan Konseli

Hal terpenting dalam psikoterapi adalah hubungan konselor

dengan konseli (Dryden, 2003: 2). Konselor bertanggung jawab untuk

membentuk dan menjaga hubungan yang hangat dan harmonis dengan

konseli. Walaupun terapi REBT membolehkan konfrontasi, menantang

keyakinan secara langsung (direktif), dan berbeda pandangan

(bersengketa), tetapi perlu diingat oleh konselor yang menggunakan terapi

ini untuk selalu menjaga hubungan mereka, konselor dianjurkan untuk

tidak berdebat membela diri dengan konseli (Dryden, 2003: 120).

Page 119: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

103

Rameez (2007) menekankan ketika konselor menilai emosi negatif

yang tidak sehat, yaitu depresi, kecemasan, dan lain sebagainya, praktisi

REBT perlu membentuk terminologi atau istilah-istilah yang di setujui

oleh konseli, untuk membantu memfasilitasi pemahaman antara konseli

dan konselor dan tidak terkesan meremehkan (misalnya insyaAlloh,

kemungkinan besar, dll).

Perlu di fahami konselor (konselor) dan konseli, bahwa REBT

tidaklah “mengubah pemikiran konseli”, tetapi REBT “melihat pemikiran

konseli”, menjadi detektif, menjadi seorang ilmuwan, dengan terapi REBT

konseli akan menemukan pengalaman yang menyakitinya. REBT tidak

hanya mengubah mereka (konseli), tetapi pertama mengidentifikasi

mereka, kemudian membantah mereka, mendapatkan akar permasalahan

mereka, menyingkirkannya dan kemudian mulai berpikir dengan cara-cara

yang rasional dan sehat. konseli didesak untuk mengidentifikasi atau

menemukan keyakinan yang bersifat “keharusan mutlak” tanpa toleransi

(Joffe, 2015). REBT melihat semua manusia sebagai para pelaku

komunikasi eksternal maupun internal (Ellis, 2004:8), maka dari itu

konselor perlu menemukan dengan mengidentifikasi keyakinan-keyakinan

irasional pada konseli.

Ketika telah menemukan keyakinan irasional konseli, tindak yang

praktis dan berguna adalah :

Page 120: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

104

1) Mengidentifikasi dan membantah permintaan dan depresiasi

kepercayaan diri, jika masalah yang dihadapi berkaitan dengan

menurunnya harga diri.

2) Mengidentifikasi dan membantah permintaan dan keyakinan

depresiasi lain, jika konseli memiliki masalah kemarahan yang

tidak sehat lainnya.

3) Mengidentifikasi dan membantah permintaan dan keyakinan

mengerikan (LFT) untuk semua masalah lainnya. (Dryden,

2003: 85).

Segala usaha tidaklah banyak merubah (sulit), jika konseli tidak

berusaha untuk merubah pemikirannya secara pribadi.

REBT dan konselor tidak memberikan solusi atas segala masalah

konseli, konselor mengajari para konseli bagaimana merasakan dan

menghadapi kesakitan, menerimanya, berfikir dan berlaku rasional,

bahkan apabila para konseli itu dalam keadaan malang dan menyedihkan

sekalipun (Corey, 2013: 241; Dryden, 2003: 75). Konselor mengajarkan

untuk menikmati hidup walaupun dalam keadaan yang sengsara.

Terapi REBT dapat dilihat sebagaimana dunia pendidikan,

konselor di ibaratkan seperti seorang guru dan konseli sebagai pelajar.

Konselor mendemonstrasikan ide-ide irasional yang menjadi dasar

perilaku konseli (Hartono & Soedarmadji, 2015: 138). Konselor menjadi

instruktur yang bertugas untuk mendorong konseli untuk aktif-direktif, dan

Page 121: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

105

bertugas menyimak dengan cermat untuk menemukan pernyataan yang

irasional (Glading, 2012: 267).

Mengenai peran dan kegiatan terapis Ellis (dalam Gunarsa, 2011:

238) mengemukakan sebagai berikut:

1) Konselor bertugas untuk membawa pasien sampai pada akar

persoalannya yang menimbulkan pikiran tidak rasional dan

yang menimbulkan gangguan pada perilaku.

2) Mendorong konseli agar mengemukakan pikiran-pikirannya.

3) Menunjukkan kepada konseli dasar dari cara berpikirnya yang

tidak logis.

4) Menggunakan analisis-logis untuk mengurangi keyakinan-

keyakinan yang tidak rasional.

5) Mengemukakan kepada konseli bagaimana keyakinan-

keyakinan irasional tidak berjalan dan bagaimana hal tersebut

akan menimbulkan gangguan emosi maupun perilaku di

kemudian hari.

6) Menggunakan humor atau cara lain yang mungkin dirasa

(terkesan) aneh-aneh atau bukan seperlunya, untuk

menghadapi cara berpikir pasien yang tidak rasional.

7) Menjelaskan bagaimana pikiran-pikiran irasional dapat diganti

dengan pikiran lain yang lebih rasional dan yang memiliki

dasar empirik yang kuat.

Page 122: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

106

8) Mengajarkan kepada konseli bagaimana mempergunakan

pendekatan ilmiah dalam proses berpikirnya, sehingga mereka

dapat mengamati dan kemudian mengurangi cara berpikir yang

tidak rasional dan logis yang dapat menimbulkan kesulitan

dalam dirinya di kemudian hari.

Dryden (2003: 31) menambahkan bahwa seorang konselor REBT

akan membantu konseli untuk melihat kemungkinan konsekuensi

emosional, perilaku dan berpikir dari masing-masing pilihan keyakinan

mereka. Kemudian, setelah konseli telah memahami hal ini, konselor

membantu konseli memilih opsi keyakinan yang terbaik untuk membantu

konseli mencapai emosional, perilaku dan berpikir dalam meraih tujuan

sehat konseli.

Tugas-tugas atau peran konselor tidak akan berjalan dengan lancar

jika, konseli secara spesifik tidak menjalankan perannya. Dryden (2003:

52) mengemukakan bahwa konseli mempunyai peran atau tugas-tugas

sebagai berikut:

1) Mengungkapkan dan menentukan masalah.

2) Terbuka dalam terapi menggunakan REBT.

3) Menerapkan prinsip tanggung jawab emosional (yang

mengganggu diri sendiri tentang kemalangan).

4) Dipraktekkan di luar sesi terapi apa yang dipelajari dalam terapi.

5) Mengungkapkan keraguan, keinginan dan tujuan tentang REBT.

Page 123: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

107

6) Terbuka dan berkontribusi penuh ketika mengalami hambatan

atau perubahan dalam terapi.

Lebih lanjut lagi Dryden menyarankan agar konseli meminta

konselor untuk memberitahu bagaimana dia melihat perannya sebagai

konselor REBT, kemudian mendiskusikan dengan konselor setiap hal yang

timbul dari spesifikasi peran masing-masing.

Dengan memahami tugas konselor dan konseli, maka tujuan terapi

akan tercapai dengan tepat, yaitu memahamkan, mendidik, dan

meningkatkan kualitashidup.

j. Mekanisme dalam Terapi

Mekanisme terapi dalam REBT terpola dalam konsep G-A-B-C-D-

E-F. Berikut penjelasan dari simbol-simbol tersebut:

G = Goal (tujuan- tujuan fundamental)

A = Activating event in a person’s life (pengalaman aktif / peristiwa)

B = Belief System (sistem kepercayaan / ide/ nilai : rasional/Irasional).

C = Consequences (akibat emosional/ tingkah laku: positif / negatif).

D = Disputing irasional belief (melakukan dispute atau penolakan

keyakinan irasional ke arah filosifi hidup efektif).

E = Effective new philopsopy on life (mengembangkan filosofi hidup

yang efektif).

F = Futher action/ new feeling (aksi yang dilakukan lebih lanjut dan

perasan baru yang berkembang).

Page 124: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

108

Dalam terapi REBT perlu di tekankan bahwa segala aktifitas yang

dilakukan pada intinya mempunyai visi untuk menemukan pemikiran-

pemikiran (keyakinan) irasional pada konseli.

Manusia mempu mempertahankan hidupnya karena mempunyai

power atau suatu tujuan (G), dalam upaya meraih tujuan-tujuan ini,

manusia harus berpikir, mengevaluasi, dan menilai keyakinan dan

mengaktifkan peristiwa di dalam kehidupannya untuk menentukan

bagaimana cara meraih dan mengatasi segala hambatan yang ada (Ellis,

2004: 6).

Dalam proses meraih tujuan tersebut (G) seringkali manusia

mengalami hambatan atau peristiwa (A) yang sering disebut sebagai

“kegagalan dan over protekif” yang mengakibatkan gangguan emosional.

Kejadian ini menjadi pengaktif atau obyek pembentukan keyakinan dalam

diri priadi (B). Keyakinan yang salah, irasional, non logis, dan tidak sehat

akan mengakibatkan gangguan emosinal (C). Keyakinan ini tidak hanya

sebatas emosional, tetapi berdampak pada sikap dan perilaku orang

tersebut.

Setelah ABC diidentifikasi, tahap selanjutnya yaitu konselor harus

memberikan bimbingannya berupa dorongan-dorongan kepada konseli

agar mempu melihat dengan jelas apa yang dikatakan oleh konseli pada

dirinya sendiri, sistem keyakinan konseli tentang stimulus-stimulus yang

mengenainya, yaitu kejadian-kejadian (A) yang mementuk keyakinan (B),

dan mengajari konseli bagaimana secara aktif dan tegas membantah

Page 125: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

109

keyakinan irasional konseli itu sendiri (D) (Corey, 2013: 243). Hal ini di

maksudkan agar konseli lebih bersikap fleksibel, lebih adaptif dan

fungsional (Vaida & Ormenisan, 2013).

Bantahan-bantahan (D) tersebut dapat dilakukan dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong konseli untuk

mempertanyakan keempirikan, kelogisan, dan kepragmatisan status

keyakinan irasional yang ada pada diri konseli (Erford, 2016: 272). Seperti

pertanyaan plato, “apakah benar ?”, “Apa buktinya ?”, dan “jika itu

memang benar seperti itu apakah konsekuensinya?”.

Ellis (dalam Dryden 2003: 9) mendalilkan tiga cara utama di mana

konseli dapat menantang dan membantah keyakinan irasionalnya dengan

merestrukturisasi keyakinan irasional mereka, berikut tiga cara yang

ditawarkan oleh Ellis:

1) Yaitu perselisihan realistis dan empiris yang menantang

keharusan pribadi dan keharusan orang lain dengan

pertanyaan: “Dimana bukti bahwa wajib berhasil (keharusan

mutlak) dan disetujui oleh orang lain sangat penting bagimu ?

“ Jawaban: “Tidak ada bukti untuk ini, itu hanya akan

merepotkan dan tidak 'mengerikan' jika saya gagal dan

mengalami ketidaksetujuan”.

2) Perselisihan logis dari keyakinan yang terlalu umum dan tidak

logis: “Karena saya tidak berhasil dalam tugas penting ini, itu

membuat saya menjadi orang yang bodoh dan putus asa”.

Page 126: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

110

Membantah: “Bagaimana satu kegagalan yang penting

membuat saya gagal ?” Jawaban: “Ini hanya membuat saya

sebagai orang yang gagal kali ini. Kegagalan saya tidak

masalah bagiku dan hanya gagal”.

3) Perselisihan pragmatis. “Dimana itu akan menguntungkan saya

jika saya benar-benar harus berhasil dalam tugas-tugas penting

dan saya gagal tanpa harapan ketika saya gagal ?“ Jawaban:

“Ini tidak akan memperbaiki apapun (keaadaan yang terjadi)

— itu hanya akan membuat saya cemas dan tertekan,

sebaliknya secara sehat menyesal dan frustrasi ketika saya

gagal atau ditolak”.

Untuk menargetkan audiens yang lebih besar, seiring waktu metode

ini dilengkapi dengan strategi lain seperti: Metafora dan literatur liter

(misalnya, cerita, tugas-tugas menulis dirumah/latihan, humor, bermain

peran, dll). James & Gililand (dalam Erford, 2016: 272) juga

menambahkan bantahan dapat dilakukan dengan tiga langkah, yaitu

debating (debat), discriminating (membedakan), dan defining

(mendefinisikan).

Setelah konseli mampu untuk membantah keyakinan-keyakinan

irasional yang ada dalam dirinya, tugas konselor selanjutnya adalah

mengembangkan filosofi hidup yang efektif (E) dengan memberikan

pemahaman-pemahaman cara berpikir rasional dan irasional, dampak,

Page 127: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

111

mekanisme, dan cara penanganannya. Sehinga konseli akan mampu secara

mandiri (tanpa ketergantungan terhadap konselor) untuk menangani segala

masalahnya. Tugas di tahap ini adalah mencari solusi terbaik untuk

masalah konseli, hal ini di lakukan dengan diskusi antara konseli dan

konselor.

Tetapi perlu diketahui bahwa wawasan yang diberikan oleh

konselor tidak menjamin keahlian secara instan konseli dalam membantah

irasionalitas-irasionalitas dalam dirinya. maka konselor dalam hal ini

mempunyai tugas untuk memberikan latihan identifikasi diri, sampai

konselor dan konseli yakin bahwa konseli sudah mendapatkan keyakinan

yang sehat dan mampu untuk mengidentifikasi keyakinan-keyakinan

irasional dalam dirinya (F). Setelah melakukan semua tahapan, tujuan dari

REBT adalaah membantu konseli menjalani kehidupan yang memuaskan

akan tercapai.

Secara garis besar sebuah ada tiga belas langkah yang cukup

spesifik untuk mengimplementasikan REBT:

1) Tanyakan kepada konseli, apa yang membawanya ke konseling.

2) Sepakati tentang sebuah masalah untuk di diskusikan dan tujuan-

tujuan untuk konseling.

3) Akses kejadian pengaktifnya (A). Penting untuk menentukan

tindakan yang mencetuskan sebuah keyakinan irasional (salah

Page 128: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

112

satu alternatifnya adalah mendahulukan langkah 4 (sebelum

langkah 3).

4) Akses konsekuensi (C) isu yang membuatnya mencari konseling.

konsekuensi itu bisa perilaku, emosional, atau kognitif.

5) Identifikasi dan akses masalah emosional sekunder konseli, kalau

ada.

6) Ajarkan kepada konseli bahwa keyakinan dibalik A berkaitan

langsung dengan C.

7) Akses B, bedakan antara pemikiran absolutistik (tradisional) dan

pemikiran yang lebih rasional.

8) Buat hubungan antara B dam C yang irasional.

9) Bantu konseli untuk menentang (D) keyakinan irasional dan

fasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang B yang

irasional.

10) Bantu konseli memperdalam keyakinan dirinya pada keyakinan

rasional yang baru.

11) Berikan pekerjaan rumah (PR) yang memungkinkan konseli

untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya.

12) Periksa kemajuan konseli pada pekerjaan rumahnya selama sesi

yang akan datang.

13) Bantu konseli untuk mengatasi kesulitan apapun terkait masalah

atau pekerjaan rumahnya dan generalisasikan penggunaan proses

tersebut untuk masalah-masalah yang lain (Erford, 2016: 273).

Page 129: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

113

Penting untuk diperhatikan konselor, merupakan cara terbaik dalam

terapi REBT yaitu dengan menangani masalah-masalah emosional konseli

satu persatu. Bekerja pada satu masalah sampai dapat mengatasi cukup

dengan itu. Dalam REBT ini dikenal sebagai “masalah sasaran.”

Kemudian beralih ke masalah lain. dan kami sarankan agar konselor

jangan beralih ke masalah lain jika belum tuntas masalah sebelumnya, hal

ini akan mengakibatkan kekacauan karena sibuk dengan masalah baru dan

tidak bisa fokus pada satu yang telah bekerja pada (Dryden, 2003: 23).

REBT juga bekerja dengan cara melawan rasa malu, memberikan tugas,

mendukung metafora, humor, dan seni lain.

k. Keterbatasan Rational Emotive BehaviorTherapy

Pada dasarnya semua teori mempunyai keunggulan dan

keterbatasan masing-masing, Tak terkecuali dengan REBT. REBT

merupakan salah satu bagian dari Cognitive Behavior Theraphy (CBT)

sangat menggantungkan keadaan kognitif konseli, oleh sebab itu

pendekatan ini tidak dapat digunakan secara efektif pada individu yang

mempunyai gangguan atau keterbatasan mental seperti schizophrenia, dan

mereka yang mempunyai kelainan pemikiran yang berat. Bias batas

kedirektifan REBT, memberikan luang kepada konselor untuk bersifat

persuasi, indoktrinasi, logika, dan nasehat. Jadi, seorang praktisi bisa

keliru menggunakan REBT dengan menyemptitkan REBT menjadi

pemberian metode-metode penyembuh kilat, yakni dengan menyampaikan

Page 130: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

114

kepada para konseli apa yang salah dan bagaimana mereka harus

mengubahnya (Corey, 2013: 259).

Klasifikasi pandangan dua kutub mahzab Rational-feeling yang

sering di sebut mahzab “Barat” dan mahzab Feeling-Rational yang sering

di sebut mahzab “Timur” memberikan lembah perbedaan dan celah

kritisisasi diantara ilmuan itu sendiri.

Dalam lingkup kebudayaan, REBT yang lahir pada tradisi

“Barat” mempunyai keterbatasan-keterbasan yang cukup esensial dalam

penerapannya dalam dunia “Timur”. Perbedaan- perbedaan ini terjadi

karena sistem sosial dan karakteristik manusianya yang jauh berbeda.

Hung & Chen (2003) dalam salah satu jurnalnya menuliskan, bahwa di

balik teori-teori konseling “Barat” terdapat kontradiksi dan bentrokan

antara nilai-nilai budaya “Timur” (Taiwan / Cina). REBT dinilai Sangat

didaktik, jadi konselor perlu mengenal dirinya sendiri dengan baik dan

hati -hati agar tidak hanya memaksakan filsafat hidupnya sendiri pada

konselinya (Corey, 2013: 259).

Dalam lingkup agamawan, Ellis terkenal sebagai seorang yang

vokal tulisan-tulisan anti-agama, hedonisme, dan penggunaan senonoh

Oleh karena itu banyak kalangan agamawan fanatik (kristen) menentang

gagasan psikoterapi REBT (Nielsen & Ellis, 1994). Meskipun pada

ahirnya, Ellis menarik kembali pandangannya tentang agama yang

Page 131: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

115

dikaitkan dengan kesehatan mental yang buruk, dan mengakui bahwa

kepercayaan agama membantu psoses healing (Phillips, 2016).

Pendekatan REBT merupakan pendekatan yang bersifat direktif,

yaitu konselor menantang secara langsung pemikiran-pemikiran irasional

konseli. Keterbatasan tersebut terletak pada perbedaan kepercayaan dan

budaya konselor-konseli. Konselor harus berhati-hati dalam menggunakan

pertanyaan-pertanyaa konfrontasi / tantangan-tantangan, karena keyakinan

dogmatis konseli fanatik akan mengakibatkan kegagalan terapi.

REBT memposisikan fungsi kognitif, rasionalitas dan ilmiah

sebagai tolak ukur terapi. Dari dasar ini keterbatasan dalam

membumisasikan REBT beberapa kebudayaan masyarakat asia dengan

faham mistikisme sulit untuk di sinkronkan. Karena praktek mistik sangat

sulit untuk dijelaskan melalui proses kognitif ilmiah. Jilek & Draguns

(2008: 354) menyebutkan dalam jurnalnya sebagai berikut

“Satu hambatan yang mungkin terjadi untuk pemanfaatan bersama

sumber daya tradisional dan lokal yang lebih luas adalah fungsi

holistik dari penyembuh dibandingkan dengan peran psikoterapis

yang terkristalisasi dan sangat dibatasi.......Tabib lokal mungkin

seorang psikoterapis, tetapi tidak pernah seperti itu. Peran dan

fungsi dari penyembuh selalu beraneka ragam dan seringkali

ambigu. Krippner mendeskripsikan dukun sebagai prekursor

psikoterapis dalam masyarakat tradisional yang, pada saat yang

sama, juga para pesulap, dokter, pemain, dan pendongeng dari

komunitas mereka masing-masing. Dalam konteks ini,

bagaimanapun, itu adalah fungsi psikoterapeutik mereka yang

merupakan kepentingan utama, dan sekarang kita beralih ke hal

itu” (Jilek & Draguns, 2008: 356).

Page 132: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

116

Dengan keterbatasan-keterbatasan diatas maka penerapan REBT

pada suatu budaya tertentu perlu adanya penyesuaian agar REBT ramah

terhadap budaya setempat.

Pengalaman dan kejadian masa lalu seringkali mempengaruhi

tingkah laku seseorang di waktu sekarang, baik itu berupa kejadian

traumatik yang menghasilkan kecemasan dan inferioritas seperti

kecelakaan dan bencana alam ataupun pengalaman yang menghasilkan

rasa superioritas seperti kesuksesan atau keberuntungan. Manusia seperti

ini berkeyakinan bahwa pengaruh masa lalu tidak akan pernah dapat

dihapus (Erford, 2016: 271). Keyakinan irasional pengaruh masa lalu ini

mendapat kritikan tajam oleh Albert Ellis:

“Emotional disturbance doesn't come from anybody's fucking

childhood. The idea that your mother made you disturbed is

Freudian horseshit! The Freudians always forget to ask the most

relevant question: "Who listened to your mother's crap?" The

answer is, "You did!" And who carried on her slop to the present

day? Again the answer is, "You did!" As Pogo said, "We have met

the enemy, and it is us!" We upset ourselves! Nobody in human

history was ever made upset (Ellis, in Yankura & Dryden: 1990:

40-41)”.

Dalam kritik tersebut Ellis menekankan bahwa bukanlah situasi

atau masa lalu yang menyebabkan ansietas (perasaan takut yang tidak jelas

dan tidak didukung oleh situasi) pada diri seseorang, melainkan dirinya

sendiri yang membuatnya sengsara, yaitu dengan pengamatan terhadap

suatu keadaan yang menimbulkan perasaan tidak enak (tidak bahagia)

(kesimpulan ini didasarkan pada komentar Patterson tentang timbulnya

“perasaan tidak bahagia” dalam Gunarsa, 2011: 235).

Page 133: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

117

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar. 2. 1. Kerangka berpikir Integrasi REBT dan ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito

Tujuan dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah adaptasi teknik

konseling REBT dengan ajaran Raden Ngbabehi Ronggowarsito, sehingga

tercipta sebuah konseling yang ramah terhadap kebudayaan Jawa. Dengan

mengikutsertakan ajaran-ajaran dan kepercayaan lokal dalam kegiatan

konseling, maka konseli akan lebih terbuka dan konselor akan lebih peka

terhadap kebudayaan dan kepercayaan konseli. Selain itu, konselor juga

akan lebih tepat dalam menafsirkan ata menilai konselinya.

Dengan terjalinya sebuah integrasi antara teknik konseling yang

terlahir dalam kebudayaan barat dan sudah teruji keefektifannya, yaitu

Rational Emotion Behavior

Treatment (REBT)

Konsep REBT

Teknik ilmiah barat yang

berorientasi pada rasionalitas

berfikir

sintesisasi

Menerapkan konseling melalui pendekatan REBT dengan perspektf nilai, budaya dan

kepercayaan masyarakat.

Pemahaman masyarakat akan fungsi konselor

PUBLIC TRUST

Ajaran Raden Ngabei Ronggowarsito

Konsep Ajaran Raden

Ngabei Ronggowarsito

Nilai, Budaya, dan kepercayaan

yang di ugemi masyarakat

Bimbingan Konseling yang ramah budaya

Konselor yang peka budaya dan dapat mengkolaborasikan antara BK dan budaya setempat

Page 134: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

118

REBT dengan kebudayaan lokal, yaitu ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito, maka peluang keberhasilan konseling akan semakin besar.

Page 135: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

248

BAB VI

PENUTUP

6.1 SIMPULAN

1. Pada dasarnya, keterkaitan antara ajaran Raden Ngabeghi Ronggowarsito

dan REBT pada tujuan hidup manusia, yaitu untuk berbahagia. Banyak

kesepakatan perspektif yang terbangun diantara ajaran Raden Ngabehi

Ronggowarsito dan REBT, seperti: “suwung” dan “unconditional

acceptance”, dinamika A-B-C dan ajaran wirid hidayat jati, dinamika

“napsu, setan, atau iblis” dan rational-irational beliefe. Keterkaitan

tersebut saling mendukung, walaupun ada beberapa perbedaan prinsip dan

keyakinan, seperti ketuhanan, moralis, dan sebagainya. Sehingga dapat

terbangun sebuah simbiosis konseling REBT berwawasan ajaran Raden

Ngabehi Ronggowarsito.

2. Dalam contoh praktek konseling individu dengan teknik REBT

berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito, konselor tetap berpedoman

pada kaidah-kaidah REBT murni. Akan tetapi, peristilahan dan dinamika

nalar dalam setiap tahapan atau penjelasan REBT diadaptasi pada ajaran

Raden Ngabehi Ronggowarsito.

3. Penelitian ini memiliki dua nilai implikasi; pertama, hasil penelitian ini

dapat menjadi referensi keilmuan konseling dengan gaya dan wawasan

baru, yaitu REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito, sehingga

hasil penelitian ini memberikan sumbangsih pada kekayaan keilmuan

Page 136: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

249

konseling. Kedua, hasil penemuan ini dapat menjadi acuan atau referensi

bagi konselor dengan konseli yang berlatarbelakang kebudayaan Jawa,

terutama penganut ajaran Raden Ngabehi Ronggowarsito. Ketiga, dengan

mengadaptasi ajaran Raden Ngebehi Ronggowarsito dalam kegiatan

konseling, maka akan tercipta sebuah konseling yang ramah terhadap

budaya lokal, sehingga akan meningkatkan eksistensi dan kepercayaan

konselor ditengah masyarakat.

6.2 SARAN

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa REBT dan ajaran

Raden Ngabehi Ronggowarsito dapat bekerjasama dalam praktik

konseling. Melalui adaptasi ini, REBT akan lebih ramah terhadap

kebudayaan lokal. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan

bahwa konselor perlu memperhatikan sisi-sisi transendental jika

melakukan praktek konseling di Jawa.

Penelitian ini memiliki beberapa batasan. Penelitian ini belum

menjalani uji keefektifan konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi

Ronggowarsito, sehingga peneliti selanjutnya perlu mengadakan penelitian

lanjutan tentang 1. Mengembangkan instrumen untuk mengukur fenomena

lokal/ efektifitas penerapan konseling ramah budaya; 2. Merancang

penelitian pengembangan/ baru pada budaya lokal; 3. Membangun teori-

teori lokal untuk intervensi konseling.

Page 137: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

250

DAFTAR RUJUKAN

Achmad, L.S. (2012). Mengenali Ronggowarsito Sebagai Filsuf. Jakarta: Bidik-

Phronesis Publishing.

Achmad, S.W. (2014). Kitab Sakti Ajaran Ranggawarsita. Yogyakarta: Araska.

Achmad, U. (2016). Konseling Lintas Budaya Perspektif Abdurrahman Wahid.

Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. 7 (1). h 85-116.

https://www.researchgate.net/publication/311633260_KONSELING_LIN

TAS_BUDAYA_PERSPEKTIF_ABDURRAHMAN_WAHID

Afdal. (2015). Kolaboratif: Kerangka Kerja Konselor Masa Depan. Jurnal

Konseling dan Pendidikan. 3 (2). h. 1-7. ISSN: 2337-6740/ 2337-6880.

https://www.academia.edu/33238194/Kolaboratif_Kerangka_Kerja_Konse

lor_Masa_Depan_Jurnal_Konseling_dan_Pendidikan_Kolaboratif_Kerang

ka_Kerja_Konselor_Masa_Depan

Ahmadi, E. et.al. 2014. “The Comparison Of Efficacy Of Group Rational-

Emotive- Behavior Therapy (REBT) With Efficacy Of Group Reality

Therapy (RT) In Increasing The Self-Esteem Of Female University

Students”. Journal Of Current Research In Science. 2, (4). h 544-548.

ISSN 2322-5009.

https://www.sid.ir/en/journal/ViewPaper.aspx?id=246479.

Agustian, A.G. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan, Emosi &

Spiritual ESQ (jilid 1). Jakarta: PT Arga Tilanta.

All Habsy, B. (2017a). Semar Puppet Counseling Model. The International

Journal of Counseling and Education. 2 (1). h 19-24. ISSN: 2548-348X/

2548-3498. DOI: 10.23916/00201702441.

https://www.researchgate.net/publication/317507466_Semar_puppet_coun

seling_model

All Habsy, B. (2017b). Seni Memahami Penelitian Kuliatatif Dalam Bimbingan

Dan Konseling : Studi Literatur. Jurnal Konseling Andi Matappa. 1 (2). h.

90-100. ISSN: 2549-1857/ 2549-4279. DOI: 10.31100/jurkam.v1i2.56.

https://www.researchgate.net/publication/324997105_Seni_Memehami_Pe

nelitian_Kuliatatif_Dalam_Bimbingan_Dan_Konseling_Studi_Literatur

All Habsy, B. (2017c). Filosofi Keilmuan Bimbingan Dan Konseling. Jurnal

Pendidikan. 2 (1). h. 1-7. ISSN: 2527-6891. DOI: 10.235678/25276891.

https://www.researchgate.net/publication/319773913_FILOSOFI_KEILM

UAN_BIMBINGAN_DAN_KONSELING_Bakhrudin_All_Habsy

Page 138: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

251

Al Khuli, H. (2008). Meyingkap Rahasia Gerakan- Serakan Shalat; Keajaiban

Gerakan-Gerakan Shalat Terhadap Kesehatan Psiokologis dan Fisik

Manusia. Yogyakarta: DIVA Press.

Amalia, M. Hidayah, N. & Fauzan, L. (2017). Meaning of Life Siswa Sekolah

Menengah Pertama dengan Latar Belakang Budaya Samin. Jurnal Kajian

Bimbingan dan Konseling. 2 (3). h 97-106. ISSN: 2503-3417/ 2548-4311.

DOI. 10.17977.http://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/view/724.

Al-Thani, A. S. (2012). An Islamic Modification of the Person-Centered

Counseling Approach. Doha: Qscience. (E-book)

Any, A. 1989. Ramalan Jayabaya Ranggawarsita dan Sabdapolan. Semarang:

Aneka Ilmu.

Aqib, Z. (2012). Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Cet I). Bandung :

Yrama Widya.

Arief, Y.S., & Krisnana, I. (2014). Rational-Emotive Behavior Therapy Terhadap

Penurunan Stres Ibu Dengan Anak Leukemia. Jurnal Ners. h. 203–208.

ISSN: 1858-3598/ 2302-5791. DOI: 10.20473/jn.V9I22014.203-208.

https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/2548

Awalya. (2013). Pengembangan Pribadi Konselor. Yogyakarta: Deepublish.

Aziz, M. A. (2013). 60 Menit Terapi Shalat Bahagia. Surabaya: IAIN Sunan

Ampel Press.

Badri, M. B. (1989). Dilema Psikolog Muslim. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Baron, R.A., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial (Jilid I). Edisi ke-10.

Tejemahan Ratina D, Melania M.P, Dyah Y, Lita P.L. Jakarta: Erlangga.

Basuki, A. (2012). Landasan Bimbingan dan Konseling Dalam Menghadapi

Berbagai Lintas Budaya. Paradigma Jurnal. 15 (7). H 65-82. ISSN 1907-

297X. https://journal.uny.ac.id/index.php/paradigma/article/view/5806.

Bistamam, M. N, et al. (2015). The Effect of REBT Structured

Counselling Group towards the Grief and Depression among Teenagers of

Divorced Parent. IJERN JOURNAL. Vol. 3 No. 4. April 2015. ISSN:

2411-5681. http://www.ijern.com/journal/2015/April-2015/11.pdf.

Badan Pusat Statustik (BPS) Indonesia 2010.

https://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20in

donesia/index.html

Page 139: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

252

Budiyono., & Feriandi, Y. A. (2017). Menggali Nilai Nilai Kearifan Lokal

Budaya Jawa Sebagai Sumber Pendidikan Karakter. Prosiding SNBK

(Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling). 1 (1). h 92-103. ISSN:

2580-216X. Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan

Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun.

http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/116.

Cohen, J. A., & Kassan, A. (2018). Being In-Between: A Model of Cultural

Identity Negotiation for Emerging Adult Immigrants. Journal of

Counseling Psychology. 65 (2). h 133-154. ISSN. 0022-0167. DOI.

10.1037/cou0000265.

https://www.researchgate.net/publication/323789452_Being_in-

between_A_model_of_cultural_identity_negotiation_for_emerging_adult_

immigrants

Charema, J., & Shizha, E. (2008). Counselling Indigenous Shona People in

Zimbabwe: Traditional Practices versus Western Eurocentric Perspectives.

SageJournal. 4 (2). h: 123-139. DOI: 10.1177/117718010800400209.

https://www.researchgate.net/publication/292731278_Counselling_Indige

nous_Shona_People_in_Zimbabwe_Traditional_Practices_versus_Wester

n_Eurocentric_Perspectives

Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Terjemahan

E.Koswara. Bandung: Rafika Aditama.

D'Andrea, M. (2000). Postmodernism, Constructivism, and Multiculturalism:

Three Forces Reshaping and Expanding Our Thoughts About Counseling.

Journal of Mental Health Counseling. 22 (1). 1-16. ISSN. 0309-2445.

https://search.proquest.com/openview/5e9f81da9328b4e4f5c7a2e37f93ef8

c/1?pq-origsite=gscholar&cbl=47399

David, D. Lynn, S.J, & Ellis, A. (2010). Rational and irrational beliefs : research,

theory, and clinical practice. Ed Daniel David. New York: Oxford

University Press

Drinane, J. M., Owen, J. & Tao, K. W. (2018). Cultural Concealment And

Therapy Outcomes. Journal of Counseling Psychology. 65(2), 239-246.

ISSN. 0022-0167. DOI. 10.1037/cou0000246.

https://www.researchgate.net/publication/323789551_Cultural_concealme

nt_and_therapy_outcomes.

Dryden, W. (2003a). The REBT Pocket Companion for Clients. New York:

Albert Ellis Institute (Electronic Book).

Dryden, W. (2009b). Rational Emotive Behaviour Therapy : distinctive features.

NewYork: Routledge Taylor & Francis Group. (Electronic Book).

Page 140: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

253

Dryden, W, & Ellis, A. (1990). The essential Albert Ellis. New York: Springer.

Dryden, W., & Neenan, M. (2007). ”Rational emotive behaviour therapy : 100

key points”. New York: Routledge Taylor & Francis Group. (E Electronic

Book).

Ekaningrum, I. R., Widodo, J., Wasino, Sugiyo. (2018). Development of

Curriculum Management Model Based on Multicultural Character in

Pesantren Khalafiyah. The Journal of Educational Development. 6 (1). h.

123 – 131. ISSN: 2085-4943/ 2502-4469.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jed/article/view/20759

Ellis, A. (1962a). Reason and emotion in psychotherapy. Secaucus. New York:

Citadel.

Ellis, A. (2000b). Can Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) be Effectively

Used With People Who Have Devout Beliefs in God and

Religion?. Professional Psychology: Research and Practice. 31(1). h 29-

33. ISSN. 0022-0167. DOI. 10.1037/0735 7028.31.1.29.

https://www.researchgate.net/publication/232526314_Can_Rational_Emot

ive_Behavior_Therapy_REBT_be_effectively_used_with_people_who_ha

ve_devout_beliefs_in_God_and_religion.

Ellis, A. (2003c). “Early Theories And Practices Of Rational Emotive Behavior

Theory And How They Have Been Augmented And Revised During The

Last Three Decades.” Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior

Therapy. 21(3/4). h 219-243. ISSN: 0894-9085/ 15736-56321. DOI:

10.1023.

https://www.researchgate.net/publication/268207181_Early_Theories_and

_Practices_of_Rational_Emotive_Behavior_Therapy_and_How_They_Ha

ve_Been_Augmented_and_Revised_During_the_Last_Three_Decades.

Ellis, A., & Crawford, T. (2004). Making Intimate Connections. Terjemahan

Usula Gyani B. Jakarta: Grasindo.

Ellis, A., & Grieger, R. (1996). Handbook of rational-emotive therapy (Vols. 1-2).

New York: Springer. (E-book version).

Ellis, A. (2007d). Terapi R.E.B. Terjemaah Ikramullah Mahyuddin. Yogyakarta:

B First.

Erford, B.T. (2016). 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor. Eds.2.

Diterjemahkan oleh Helly P.S. & Sri M.S. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faizah, N. (2018). Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Dalam

Page 141: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

254

Menangani Kecemasan Penderita Ekstrapiramidal Sindrom Mahasiswa

Uin Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Transformatif. 2 (1). h. 47-58. ISSN:

2580-7056/ 2580-7064.

https://www.researchgate.net/publication/327795392_Rational_Emotive_

Behaviour_Therapy_REBT_dalam_Menangani_Kecemasan_Penderita_Ek

strapiramidal_Sindrom_Mahasiswa_UIN_Sunan_Ampel_Surabaya

Faozi, C., Iswati., & Sulistiyoningrum, R. (2018). Pengembangan Rational

Beliefs Untuk Menangani Siswa Yang Tawuran Di Sekolah. Jurnal

Konseling Gusjigang. 14 (1). ISSN: 2460-1187/ 2503-281X.

DOI: 10.24176/jkg.v4i1.2323.https://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang

/article/view/2323.

Fitria, N. (2013). Model Bimbingan Kelompok Berbasis Falsafah Hidup

Masyarakat Lampung Untuk Mengurangi Prasangka Sosial. Jurnal

Bimbingan Konseling. 2 (2). h. 71-78. ISSN: 2252-6889/ 2502-4450.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/2718/2506

Froggatt, W. (2005). “A Brief Introduction To Rational Emotive Behaviour

Therapy”. h. 1-15. https://www.rational.org.nz/prof-docs/Intro-REBT.pdf.

Gall, T. L. (2003). The Role of Religious Resources for Older Adults Coping with

Illness. The Journal of Pastoral Care & Counseling (JPCC). 57 (2): 211-

24. ISSN. 1542-3050. DOI: 10.1177/154230500305700211.

https://www.researchgate.net/publication/10650073_The_Role_of_Religio

us_Resources_for_Older_Adults_Coping_with_Illness

Geertz, C. (1992a). Kebudayaan dan Agama. Diterjemahkan Oleh F. Budi

Hardiman. Yogyakarta: Kanisius.

Geertz. C. (2014b). Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi Dalam Kebudayaan

Jawa. Cetakan ke 2. Di terjemahkan oleh Aswab Mahasin & Bur

Rasuanto. Depok: Komunitas Bambu.

Gibson, R. L. & Mitchell, M. H. 2008. Introduction to Counseling and Guidance

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Gibson, L.R. & Mitchell, M. H. (2011). Bimbingan dan Konseling. Terjemahan

Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Glading, S.T. (2012). Konseling (Profesi yang Menyeluruh). Terjemahan

Winarmo & Lilian Yuwono. Jakarta: PT. Indeks.

Gumilang, G. S. (2016). Identification Of Self Position And Basic Attitude Of

Counselors By Semar Text (Study Analysis Of hermeneutik Gadamerian).

GUIDENA (Journalof Guidance and Counseling). 6 (1), h. 78–87. ISSN:

Page 142: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

255

2088-9623/ 2442-7802. DOI: 10.1313/gdn.v6i1.445.

https://www.researchgate.net/publication/307849705_IDENTIFICATION

_OF_SELF_POSITION_AND_BASIC_ATTITUDE_OF_COUNSELORS

_BY_SEMAR_TEXT_Study_Analysis_OF_Hermeneutik_Gadamerian

Gunarsa, S. D. (2011). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Libri.

Gustini, N. (2016). Bimbingan Dan Konseling Melalui Pengembangan Akhlak

Mulia Siswa Berbasis Pemikiran Al-Ghazali. Tadris: Jurnal Keguruan

Dan Ilmu Tarbiyah. 01 (1). h 1-14. ISSN : 2579-7964/ 2301-7562.

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadris/article/view/885

Hadiwinarto. (2018). Konseling Lintas Budaya Berbasis Sumber Daya Lokal dan

Kebencanaan. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan. 2 (1). h. 1-16.

ISSN: 2549-4511/ 2549-9092

http://dx.doi.org/10.30598/jbkt.v2i1.231..https://ojs.unpatti.ac.id/index.php

/bkt/article/view/231/155

Halasz, G. (2004). In conversation with Dr Albert Ellis. Australasian

Psychiatry Journal. 12 (4). h. 325-333. https://doi.org/10.1080/j.1440-

1665.2004.02121.x, https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1080/j.1440-

1665.2004.02121.x?journalCode=apya

Hamzah, Sugiharto, D.Y.P. & Tadjri, I. (2017). Efektifitas Konseling Kelompok

dengan Teknik Relaksasi Religius untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar

Mahasiswa. Jurnal Bimbingan Konseling. 6 (1). h.7-12. ISSN 2252-6889/

2502-4450. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

Hanafi, H. Hidayah, N. & Mappiare , A. (2018). Adopsi Nilai Budaya Osing

Dalam Kerangka Objektivitas Meaning Of Life. Jurnal Pendidikan: Teori,

Penelitian, dan Pengembangan. 3 (9). h 1237-1243. ISSN: 2502-

471X.http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11597

Hariko, R. (2017). Landasan Filosofis Keterampilan Komunikasi Konseling.

Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling. 2 (2). h. 41–49. ISSN: 2503-

3417/ 2548-4311. DOI: 10.17977/um001v2i22017p041.

https://www.researchgate.net/publication/320763317_Landasan_Filosofis_

Keterampilan_Komunikasi_Konseling.

Hariyadi, S DYP Sugiharto, Anwar Sutoyo. (2014). Bimbingan Kelompok

Teknik Biblio-Counseling Berbasis Cerita Rakyat Untuk

Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal Siswa Smp. Jurnal Bimbingan

Konseling. 3 (2). h. 98-103. ISSN: 2252-6889.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/4613

Page 143: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

256

Hartati, S., Latipah, E., & Pardodi , A. (2018). Penurunan Perilaku Seksual

Pranikah Melalui Tazkiyatun Nafs Berbasis REBT. Jurnal Ilmiah

Counsellia. 8 (2). h. 122 -134. ISSN: 2477-5886/ 2088-3072.

DOI:10.25273/counsellia.v8i2.3038.https://www.researchgate.net/publicat

ion/329219508_Penurunan_perilaku_seksual_pranikah_melalui_Tazkiyatu

n_Nafs_berbasis_REBT

Hartono., & Soedarmadji. (2015). Psikologi Konseling. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Herlina, U. (2017). Profil Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Bimbingan Dan

Konseling. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and

Counseling. 1 (1). h. 123-138. ISSN: 2549-7065/ 2549-7073.

http://ejournal.upi.edu/index.php/JOMSIGN/article/view/6287/4264

Hodge, D. R. & Nadir, A. (2008). Moving toward Culturally Competent Practice

with Muslims: Modifying Cognitive Therapy with Islamic Tenets. Social

Work. 53 (1). ISSN: 1545-6846/ 0037-8046. DOI: 10.1093/sw/53.1.3.

https://www.researchgate.net/publication/5241594.

Indri, M. D. B. Sugiharto, D.Y.P. & Purwanto, E. (2016). Pengembangan Model

Konseling Kelompok Dengan Teknik Spirituality-Cognitive Restructuring

Untuk Meningkatkan Self-Esteem Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling. 5

(2). h.100-106. ISSN: 2252-6889/ 2502-445 .

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

Irawan, A.W., Mappiare, A., & Muslihati. (2018). Identitas Sosial Remaja Suku

Mandar dalam Pappasang: Implikasi bagi Penyusunan Bahan Bimbingan.

Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling. 3 (4). h. 171–181. ISSN: 2503-

3417/ 2548-4311.

https://www.researchgate.net/publication/332840619_Identitas_Sosial_Re

maja_Suku_Mandar_dalam_Pappasang_Implikasi_bagi_Penyusunan_Bah

an_Bimbingan/link/5ccc440ea6fdccc9dd89fc80/download

Istiqomah, N. Muslihati. & Atmoko, Adi. 2017. Work Value Dalam Serat

Wedhatama Dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Karier Berbasis

Budaya Jawa. Jurnal Pendidikan, 2 (6). h. 806 -811. ISSN: 2502-471X.

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/9367

Iswari, M. (2017). Efektivitas Penyelenggaraan Konseling dengan Memahami

Komunikasi antar Budaya. Konselor. 6 (1). h 13-17. ISSN: 1412-9760/

2541-5948. DOI: 10.24036/02017617387-0-00.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/7387

Jacqueline, S. G. & Wanmdiwi J. R. (2012). Cultural Adaptation for Therapy

With American Indians and Alaska Natives. Journal of Multicultural

Counseling & Development.Wiley-Blackwell. 40 (2). h 82-92.

Page 144: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

257

ISSN. 0883-8534. DOI 10.1002/j.2161-1912.2012.00008.x..

https://www.researchgate.net/publication/259820573_Cultural_Adaptation

_for_Therapy_With_American_Indians_and_Alaska_Natives

Janutama, H. S. (2016). Raden Ngabei Ronggowarsito. Makalah Pada Kelas

Filsafat. Komunitas SALIHARA. Jakarta.

Jilek, W. G. & Draguns, J. G. (2008). “Interventions By Traditional Healers Th

Eir Impact And Relevance Within Th Eir Cultures And Beyond” Dalam

Uwe P. Gielen, Juris G. Draguns, Jefferson M. Fish (Ed.), Principles Of

Multicultural Counseling And Therapy. New York: Routledge Taylor &

Francis Group.

Joffe, D. & Rovira, M. (2015). Rational Emotive Behavioural Therapy: The

Evolution of a Revolution: Interview With Dr. Debbie Joffe Ellis, Work

Partner and Wife of Dr. Albert Ellis, the Creator of REBT. Europe's

Journal of Psychology. 11(1). h 7–15. ISSN: 1099-0992/ 0046-2772.

DOI:10.5964/ejop.v11i1.911.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27247638

Kamajaya. (2009). Lima Karya Pujangga Ranggawarsita (cet. 4). Jakarta: Balai

Pustaka

Kholiq, A. (2017). Psikoterapi Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kodir, A. (2016). Rational Emotive Behaviour Theraphy (REBT) Berbasis Islami

Dalam Menaggulangi Perilaku Bullying Siswa: Studi Eksperimen Pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga

Komite. Ranggawarsito. (1979). Babad Cariyos Lelampahanipun Suwargi R. Ng.

Ranggawarsita. Terjemahan Sudibjo Z.H. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kushendar. dkk. (2018). Perkembangan Konseling Pada Abad 21: Konselor

Sebagai Profesi Yang Mengedepankan Tanggung Jawab Kehidupan

Efektif Konseli. Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice &

Research. 2 (1). h. 43–50. ISSN: 2548-3226/ 2580-7153.

https://www.academia.edu/35972419/PERKEMBANGAN_KONSELING

_PADA_ABAD_21_KONSELOR_SEBAGAI_PROFESI_YANG_MENG

EDEPANKAN_TANGGUNG_JAWAB_KEHIDUPAN_EFEKTIF_KON

SELI

Hwang, K. K. (2009). “The Development of Indigenous Counseling in

Page 145: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

258

Contemporary Confucian Communities”. The Counseling Psychologist.

37(7):930-943. DOI: 10.1177/0011000009336241.

https://www.researchgate.net/publication/247737229.

Kwee, M., & Ellis, A. (1998). “The Interface Between Rational Emotive

Behaviour Therapy (REBT) And Zen”. Journal of Rational Emotive &

Cognitive Behavior Therapy. 16. h 5-43. 10.1023/A:1024946306870 .

https://www.semanticscholar.org/paper/The-Interface-Between-Rational-

Emotive-Behavior-and-

KweeEllis/7421ed7fe2f7f9126c03cb7db60afd6559f17e3a.

Latif, S. (2017). Kecerdasan Budaya Mahasiswa Calon Konselor. JOMSIGN:

Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling. 1 (1). h.

139-148. ISSN: 2549-7065/ 2549-7073.

https://www.neliti.com/id/publications/53026/kecerdasan-budaya-

mahasiswa-calon-konselor.

Lauren, G. Schrimmer, A. Diamond, J. & Burker, J. (2011). Evaluating Verbal

and Non-Verbal Communication Skills, In an Ethnogeriatric OSCE.

Patient Education and Counseling. 83 (2). 158-162. ISSN: 0738-3991.

DOI: 10.1016/j.pec.2010.05.012.

https://www.researchgate.net/publication/44686394_Evaluating_verbal_an

d_non-verbal_communication_skills_in_an_ethnogeriatric_OSCE

Leung, S. A., & Chen, P.H. (2009). “Counseling Psychology in Chinese

Communities in Asia (Indigenous, Multicultural, and Cross-Cultural

Considerations)”. Sage Publications. Vol. 37 No. 7. October 2009.

Diperoleh pada http://Online.Sage.com/journal/2009/Oktober-2009/.pdf

Mappiare, A.T. (2009a). Dasar-Dasar Metodologi Riset Kualitatif untuk Ilmu

Sosial dan Profesi. Malang: Jenggala Pustaka Utama.

Mappiare, A.T. (2013b). Tipe-tipe Metode Riset Kualitatif: Untuk Eksplanasi

Sosial Budaya dan Bimbingan Konseling. Malang: Elang Emas Bersama

Prodi Bimbingan Konseling.

Masturi. (2015). Counselor Encapsulation: Sebuah Tantangan Dalam Pelayanan

Konseling Lintas Budaya. Jurnal Konseling GUSJIGANG. 1 (2). ISSN

2460-1187.

DOI: 10.24176/jkg.v1i2.407.https://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/

article/view/407\

Matin, A. et. al. 2012. “The Effect Of Group Rational Emotive Behavior

Restructuring On Mental Health Of Parents Of Exceptional Children”.

Procedia - Social and Behavioral Sciences. ISSN. 2000- 2009/ 2000-2012.

46. h 1872 –

Page 146: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

259

1875.https://www.researchgate.net/publication/264118677_The_Effect_of

_Group_Rational_Emotive_Behavior_Restructuring_on_Mental_Health_o

f_Parents_of_Exceptional_Children

.

Martin F. Lynch, dkk. (2010). Autonomy as Process and Outcome: Revisiting

Cultural and Practical Issues in Motivation for Counseling. ISSN. 0011-

0000. DOI: 10.1177/0011000010388424.

https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0011000010388424

Marutani, M. & Miyazaki, M. (2010). “Research Article: Culturally Sensitive

Health Counseling To Prevent Lifestyle‐Related Diseases In Japan”.

Nursing & Health sciences journal. 12 (3). h 392-398. ISSN: 1442-2018.

DOI: 10.1111. https://onlinelibrary.wiley.com/journal/14422018

Maulana, M. A., Wibowo, M. E., & Tadjri, I. (2014). Model Bimbingan

Kelompok Berbasis Budaya Jawa Dengan Teknik Permainan Untuk

Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa SMP Kota Semarang. Jurnal

Bimbingan Konseling. 3 (2). h. 90-96. ISSN: 2252-6889.

Https://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Jubk/Article/View/4612

Menon, P. (2017). “Spiritualityin psychotherapeutic practice”. International

Education & Research Journal [IERJ]. 3 (7). ISSN: 0883-0355.

http://ierj.in/journal/index.php/ierj/article/view/1298

Moloeng, L. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Nielsen, S. L., & Ellis, A. (1994). “A Discussion With Albert Ellis: Reason,

Emotion And Religion”. Journal of Psychology and Christianity. 13 (4). h.

327-341.

https://www.researchgate.net/publication/232558424_A_discussion_with_

Albert_Ellis_Reason_emotion_and_religion.

Norma, A. (1999). Zaman Edan Ranggawarsita. Yogyakarta: Bentang.

Nurkhan. (2016). Peningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Dalam

Mengembangkan Akhlak Mulia Peserta Didik Melalui Penanaman Nilai-

Nilai Karakter Budaya Jawa. Counselia. 5 (1). ISSN: 2088-3072/ 2477-

5886. DOI: http://doi.org/10.25273/counsellia.v5i1.271. http://e-

journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/view/271/0.

Nurrohman, H. (2014). Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Nilai-Nilai

Budaya untuk Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Peserta Didik.

Jurnal Penelitian Pendidikan. 14 (1). h. 42–53. ISSN: 1412-565X/ 2541-

4135. http://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/3211

Okun, B. F,. (2002). Effective Helping : Interviewing and Counseling

Page 147: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

260

Techniques. (6th ed.). Canada. Wadsworth Group.

Pahlevi, R. Sugiharto, D.Y.P. & Japar, M. (2017). Prediksi Self-Esteem, Social

Support dan Religiusitas terhadap Resiliens. Jurnal Bimbingan Konseling.

6 (1). 90-93. ISSN 2252-6889/ 2502-445.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk.h

Patterson, M. E. & William, D. R. (2002). Collecting and Analizing Qualitative

Data: Hermeneutic Principles, Methods and Case Examples. United

Stateof America: Sagamore Publishing Inc

Petrus, J. Sugiyo. & Tajri, I. (2012). Model Bimbingan Kelompok Berbasis Nilai-

Nilai Budaya Hibua Lamo Untuk Meningkatkan Kecerdasan Sosial Siswa.

Jurnal Bimbingan Konseling. 1 (2). h 95-100. ISSN: 2252-6889.

https://doaj.org/article/8dd97177ee8941aeb390e4f0c0f4624b

Phillips, L. C. (2016). “Christian Rational Emotive Behavior Therapy”. Fidei et

Veritatis: The Liberty University Journal of Graduate Research. 1 (2). 4.

https://pdfs.semanticscholar.org/c7b5/934ee826d8a3e1749838c4fadd2b76

e6e613.pdf

Prabowo, D. P. (2003). Pengaruh Islam Dalam Karya-Karya Raden Ngabehi

Ranggawarsita. Yogyakarta: Narasi Press

Prafitralia, Anisah. (2015). Nilai-Nilai Pribadi Ideal Konseli dalam Serat

Wulangreh. Tesis, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Pascasarjana,

Universitas Negeri Malang

Pranoto, H. & Wibowo, A. (2018). Identifikasi Nilai Kearifan Lokal (Local

Wisdom) Piil Pesenggiri Dan Perannya Dalam Pelayanan Konseling

Lintas Budaya. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia. 3 (2). h 36-42.

ISSN: 2477-5916/ 2477-8370.

http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JBKI/article/view/714

Purwadi & Mahmudi. (2004). Ronggowarsito (Hidup, Cinta, dan Kematian).

Yogyakarta: Pion Harapan

Purwanto. E. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Putri, R. K. (2018). Meningkatkan self-acceptance (penerimaan diri) dengan

Konseling Realita berbasis Budaya Jawa. Prosiding SNBK (Seminar

Nasional Bimbingan dan Konseling). 2 (1). h 118- 128.

http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/480/455

Page 148: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

261

Rahardjo, M. (2008a). Dasar-Dasar Hermeneutik Antara Intensionalisme dan

Gadamerian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Rahardjo, M. (2010b). Hermeneutik Gadamerian. Kuasa Bahasa dalam Wacana

Politik Gus Dur. Malang: UIN Maliki Press

Rahayu, Z. Joebagio. Hermanu. & Mulyoto. 2018. “Javanese Asceticism in Serat

Kalatidha”. International Journal of Multicultural and Multireligious

Understanding (IJMMU). 5 (1). h 9-17. ISSN: 2364-5369.

https://www.researchgate.net/publication/322304821_Javanese_Asceticis

m_in_Serat_Kalatidha

Rahmawati, R. F. (2016). Konseling Budaya Pesantren (Studi Deskriptif Terhadap

Pelayanan Bimbingan Konseling Bagi Santri Baru). Konseling Religi:

Jurnal Bimbingan Konseling Islam. 7 (1). h. 1-24. ISSN: 2477-2100.

http://eprints.stainkudus.ac.id/1308/

Rahmi, S. (2016). Karakteristik Pridadi Ideal Konselor Dalam Perspektif Budaya

Bugis. Jurnal Konseling Indonesia. 1 (2). h. 107-113. ISSN: 2475-8881/

2476-8901. https://docplayer.info/53298187-Karakteristik-pridadi-ideal-

konselor-dalam-perspektif-budaya-bugis.html

Rahmi, S. Mappiare, A. & Muslihati . (2017). Karakter Ideal Konselor Dalam

Budaya Bugis Kajian Hermeneutik Terhadap Teks Pappaseng. Jurnal

Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. 2 (2). Hal 228- 237.

ISSN: 2502-471X.

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/8535

Rameez, A. (2007). “Application of REBT with Muslim clients” dalam Stephen

Palmer (Ed). Journal of The Association for Rational Emotive Behaviour

TherapyUniversity.

Ranggawarsita. (1988). Serat Jayengbaya. Terjemah Mardiwarsito, L. Jakarta:

Balai Pustaka.

Rani, dkk. (2006). Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa Dalam Pemakaian.

Malang: Pustaka Belajar.

Rifa’i, A. (2016). Psikologi Belajar Orang Dewasa. Semarang: Cipta Prima

Nusantara.

Riswanto, D. (2016). Karakteristik Pribadi Ideal Calon Konselor berdasarkan

Teks Huma Betang Suku Dayak: Kajian Hermeneutika Gadamerian. Tesis.

Program Studi Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana Universitas

Negeri Malang.

Page 149: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

262

Riswanto, D. Mappiare, A. & Irtadji, M. (2016a). Karakteristik Kepribadian

Ideal Konselor (Studi Hermeneutika Gadamerian). Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, dan Pengembangan. 1 (11). h 2113—2117. ISSN: 2502-

471x. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/7951/3616

Riswanto, D. Mappiare, A. & Irtadji, M. (2017b). Kompetensi Multikultural

Konselor Pada Kebudayaan Suku Dayak Kalimantan Tengah. JOMSIGN:

Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling . Volume 1

(2). h 215-226. ISSN: 2549-7065/ 2549-7073.

http://ejournal.upi.edu/index.php/JOMSIGN/article/view/8320

Robbins, J. A. & Dewar, J. (2011). Traditional Indigenous Approaches To

Healing And The Modern Welfare Of Traditional Knowledge, Spirituality

And Lands: A Critical Reflection On Practices And Policies Taken From

The Canadian Indigenous Example. The International Indigenous Policy

Journal. 2(4). DOI:10.18584/iipj.2011.2.4.2.

http://ir.lib.uwo.ca/iipj/vol2/iss4/2

Rohman, S. (2013). Hermeneutik Panduan ke Arah Desain Penelitian dan

Analisis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Roziqi, M. (2017). Nilai-Nilai Pemberdayaan Konseli Berbasis Feminisme Khas

Soekarno: Studi Hermeneutika Gadamerian Buku Sarinah. Jurnal

Psikoedukasi dan Konseling. 1(1). h 33-50 ISSN .2580-4545 DOI:

10.20961/jpk.v1i1.11466. https://jurnal.uns.ac.id/jpk/article/view/11466

Saputra, W. N. E. (2017). Musik Dan Konseling: Sebuah Inovasi Dengan

Mengintegrasikan Seni Kreatif Dalam Konseling. Prosiding Seminar

Bimbingan dan Konseling. 1 (1). h. 395-401. ISSN: 2579- 9908.

http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk/article/view/241

Setyaputri , N. Y. (2017). Karakter Ideal Konselor Multibudaya Berdasarkan Nilai

Luhur Semar. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling. 2 (2). h 58-65.

ISSN: 2503-3417/ ISSN 2548-4311.

http://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/view/865

Shasangka, D. (2014). Induk Ilmu Kejawen. Jakarta: Dolphin.

Silondae, D. P. (2013). Model Bimbingan Kelompok Berbasis Nilai Budaya Suku

Tolaki Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa. Jurnal

Bimbingan Konseling (JBK). 2 (2) . h. 64-70. ISSN: 2252-6889.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/2717/2505

Suhendri. Sugiharto, DYP. & Suwarjo. (2012). “Efektivitas Konseling Kelompok

Page 150: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

263

Rational Emotif Untuk Menbantu Siswa Mengatasi Kecemasan

Menghadapi Ujian”. Jurnal Bimbingan Konseling. 1 (2). ISSN 2252-6889.

https://doaj.org/article/a9046b72e8aa48969afea2efc499a112

Sunawan. & Xiong, J. (2017). The Impact of Control Belief and Learning

Disorientation on Cognitive Load: The Mediating Effect of Academic

Emotions in Two Types of Hypermedia Learning Environments. TOJET:

The Turkish Online Journal of Educational Technology . 16 (1). ISSN:

2146-7242.

https://www.researchgate.net/publication/312072354_The_Impact_of_Con

trol_Belief_and_Learning_Disorientation_on_Cognitive_Load_The_Medi

ating_Effect_of_Academic_Emotions_in_Two_Types_of_Hypermedia_Le

arning_Environments

Suriasumantri, J. S. (2010). Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suriata. (2015). Analisis Nilai-Nilai Budaya Karia Dan Implementasinya Dalam

Layanan Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Psikologi Pendidikan &

Konseling. 1 (1). h. 9-18. ISSN: 2443-2202.

https://doi.org/10.26858/jpkk.v1i1.1352.http://garuda.ristekdikti.go.id/doc

uments/detail/357612

Sutarno, S. & Barida, M. (2017). Kajian Bahan Bimbingan dan Konseling dalam

Serat Wedhatama. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling (JKBK). 2(3).

h 114-122. ISSN: 2503-3417/ 2548-4311.

http://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/view/1290

Sutisna, Y. & Tadjri, I. (2016). Keefektifan Konseling Kelompok Behavioral

Teknik Systematic Desensitization Berbantuan Musik Klasik Jawa Untuk

Mereduksi Communication Apprehension. Jurnal Bimbingan Konseling. 5

(1). H 74-81. ISSN: 2252-6889/2502-4450.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/18531

Suwarni. (2016). Memahami Perbedaan Sebagai Sarana Konseling LintasBudaya.

Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. 7 (1). h. 117-138.

ISSN: 2477-2100.

https://www.researchgate.net/publication/312235432_MEMAHAMI_PER

BEDAAN_BUDAYA_SEBAGAI_SARANA_KONSELING_LINTAS_B

UDAYA

Trisnani, R. P. Wardani, S.Y. & Hana, F. 2016. “Efektifitas Bimbingan Kelompok

Berbasis Budaya Jawa Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal

Siswa SMK PGRI Wonoasri”. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan

Page 151: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

264

Konseling. 6 (1). ISSN: 2088-3072/ 2477-5886. DOI: 10.25273.

http://e-journal.unipma.ac.id/public/site/images/counsellia/hdd21.jpg.

Samuel, P. H. (1993). “The Clash of Civilizations. Foreign Affairs”, 72

(3). h 22-49. https://www.google.co.id/search? “The Clash of

Civilizations. Foreign Affairs

Santosa, Y. (2011). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Saridjo, M. (1979). Sejarah Pondok Pesantren Indonesia. Jakarta: Dharma

Bhakti.

Satori, D. M. A. & Komariah, A. 2011 .Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung:Alfabeta.

Savickas, M. L. (2007). Internationalization of counseling psychology:

Constructing crossnational consensus and collaboration. Applied

Psychology: An International Review. 56 (1). h 182-188. ISSN: 0269-

992x. DOI: 10.1111/j.1464-0597.2007.00284.x.

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/j.1464-0597.2007.00284

Simpson, S. & Dryden, W. 2011. “Comparison between REBT and Visual/

Kinaesthetic Dissociation in the Treatment of Panic Disorder: An

Empirical Study”. Journal of Rational-Emotive and Cognitive-Behavior

Therapy. 29 (3). h. 158-176. ISSN: 08949085, 15736563. DOI:

10.1007/s10942-011-0136-2.

https://www.researchgate.net/publication/226722136_Comparison_betwee

n_REBT_and_VisualKinaesthetic_Dissociation_in_the_Treatment_of_Pan

ic_Disorder_An_Empirical_Study)

Simuh. (1988). Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita (Suatu Studi

Terhadap Serat Wirid Hidayat Jati). Jakarta: UI Press.

Sue, D. W. & Sue, D. (2008). Counseling the culturally diverse : theory and

practice. 5th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

Bandung:Alfabeta.

Suseno, F. M. (1984a). Etika Jawa. Jakarta: PT Gramedia.

Suseno, F.M. 2013b. Etika Jawa. Makalah Pada Kelas Filsafat. Komunitas

SALIHARA.

Sutoyo, A. (2014). BimbinganKonselingIslami (Teori&Praktik). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Page 152: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

265

Tedjowirawan, A. (2018). Javanologi dan Ronggowarsito. Yayasan Warna Warni

Indonesia (WWI). https://m.youtube.com/watch?v=4syUxDLxbx8&t=1s.

Trisnani, R. P. Wardani, S.Y. & Puspita, F. H. (2016). Efektifitas Bimbingan

Kelompok Berbasis Budaya Jawa Untuk Meningkatkan Komunikasi

Interpersonal Siswa Smk Pgri Wonoasri. Counsellia: Jurnal Bimbingan

dan Konseling. 6 (1). h. 54-70. ISSN: 2477-5886/ 2088-3072.

http://doi.org/10.25273/counsellia.v6i1.458. http://e-

journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/view/458

Tubbs, I. (2007). ”The power of Belief as a healer”. dalam Stephen

Palmer (Ed). Landon: Journal of The Association for Rational Emotive

Behaviour TherapyUniversity.

Umar, N. F. (2017). Pengembangan Model Kepribadian Konselor Efektif Berbasis

Budaya Siri’ Na Pesse. Jurnal Penelitian Pendidikan Insani. 20 (1). h. 29-

37. http://ojs.unm.ac.id/Insani/article/view/4425/2560

Vaidaa, S. & Ormeni, M. C. 2013. “From Plato to Ellis. A Short Investigation

of the Concept of Emotions”. Procedia - Social and Behavioral Sciences.

78 . h. 571 – 575. ISSN. 0000-2009, 20000-2012.DOI:

10.1016/j.sbspro.2013.04.353.

https://www.researchgate.net/publication/237066664_From_Plato_to_Ellis

_A_Short_Investigation_of_the_Concept_of_Emotions.

Wade, N. G. et.al. (2018). Promoting Forgiveness: Characteristics of the

Treatment, the Clients, and Their Interaction. Journal of Counseling

Psychology. 65(3), 358-371. ISSN. 0022-0167. DOI.10.1037/cou0000260.

https://www.researchgate.net/publication/324620156_Promoting_forgiven

ess_Characteristics_of_the_treatment_the_clients_and_their_interaction.

Wang, L; et.al. (2019). The Development and Validation of the Emotional

Cultivation Scale: an East Asian Cultural Perspective. Journal of

Counseling Psychology. 66 (4). h 409-423. . ISSN. 0022-0167DOI.

10.1037.

https://www.researchgate.net/publication/332428411_The_Development_

and_Validation_of_the_Emotional_Cultivation_Scale_An_East_Asian_Cu

ltural_Perspective.

Warren, J. M. & Hale, R. W. 2016. “Fostering Non-Cognitive Development of

Underrepresented Students Through Rational Emotive Behavior Therapy:

Recommendations for School Counselor Practice”. The Professional

Counselor.. 6 (1). h. 89–106. DOI: 10.15241/jw.6.1.89.

https://www.researchgate.net/publication/299457508_Fostering_Non-

Cognitive_Development_of_Underrepresented_Students_Through_Ration

Page 153: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

266

al_Emotive_Behavior_Therapy_Recommendations_for_School_Counselo

r_Practice.

Wibowo, A. & Mudaim. (2018). Kajian Unsur Budaya Lampung dan

Implikasinya Pada Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya. Jurnal Fokus

Konseling. 4 (2). h. 224-230. ISSN : 2356-2102/ 2356-2099. DOI:

10.26638. http://ejournal.stkipmpringsewu-

lpg.ac.id/index.php/fokus/article/view/504

Wibowo, M. E. (2015). Perspektif Konseling Multikultural dalam Masyarakat

Indonesia. Paperpresented at Seminar Nasional Perspektif Konseling

Berbudaya Multikultural, Semarang, Jawa Tengah.

Wibowo, A., & Anjar, T. (2017). Internalisasi Nilai Kearifan Lokal (Local

Wisdom) Dalam Pelaksanaan Konseling Multikultural Dalam Pengentasan

Masalah Remaja Akibat Dampak Negatif Globalisasi. Proceeding Seminar

Dan Lokakarya Nasional Revitalisasi Laboratorium Dan Jurnal Ilmiah

Dalam Implementasi Kurikulum Bimbingan Dan Konseling Berbasis

KKNI, 4 – 6 Agustus 2017, Malang, Jawa Timur, Indonesia.

http://journal2.um.ac.id/index.php/sembk/article/view/1268

Wibowo, M. E. (2017). Profesi Konselor Dalam Kurikulum 2013 Dan

Permasalahannya. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan. 1 (2). h 63-

85. ISSN: 2549-4511/ 2549-9092.

https://www.researchgate.net/publication/323282934_Profesi_Konselor_d

alam_Kurikulum_2013_dan_Permasalahannya

Widiasari, S. Susiati. I. & Saputra, W. N. E. (2016). Play Therapy Berbasis

Kearifan Lokal: Peluang Implementasi Teknik Konseling Di Pendidikan

Anak Usia Dini. Jurnal CARE (Children Advisory Research and

Education). 4 (1). h. 61- 68. ISSN: 2355-2034/ 2527-9513. http://e-

journal.unipma.ac.id/index.php/JPAUD/article/view/587

Widyawati, W. (2012). Serat Kalatidha (Tafsir Sosiologis dan Filosofis

Pujangga Jawa Terhadap Kondisi Sosial). Yogyakarta: SHAIDA.

Wulandari, D. C. (2017). Ajaran Raden Ngabehi Ranggawarsita Tentang

Pendidikan Akhlak Islam (Studi Analisis Serat Kalatidha). Skripsi: IAIN

Salatiga.

Yasasusastra, J. S. (2008). Ranggawarsita MenJawab Takdir. Yogyakarta:

Imperium.

Yunita, R., Purwanto, E., & Awalya. (2019). Counseling Group of Rational

Emotive Behavior Therapy (REBT) and Reframing Technique to Reduce

Learned Helplessness. Jurnal Bimbingan Konseling. 9 (1). h. 49 – 55.

Page 154: KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY …lib.unnes.ac.id/40644/1/UPLOAD MISBAHUL HUDA.pdf · 2020. 10. 27. · konseling REBT berwawasan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Penelitian

267

ISSN: 2252-6889/ 2502-4450. https://doi.org/10.15294/jubk.v9i1.28840.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/28840