KONSELING DAN EMPATI.ppt

30
KONSELING DAN EMPATI Oleh: Dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ

Transcript of KONSELING DAN EMPATI.ppt

Page 1: KONSELING DAN EMPATI.ppt

KONSELING DAN EMPATI

Oleh:

Dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ

Page 2: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Pengertian

• Scr etimologis, istilah konseling berasal dari: - bahasa Latin “consilium” yg berarti dengan atau bersama, dirangkai dg

istilah “menerima” atau “memahami” - bahasa Anglo-Saxon “sellan” yg berarti “menyerahkan” atau

“menyampaikan”• Secara Istilah konseling mengalami perkembangan. Scr singkat

konseling: proses pemberian bantuan yg dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kpd individu (klien) yg sdg mengalami sesuatu masalah yg sedang dihadapi

• Konseling digunakan utk menggantikan kata “penyuluhan” yg sering menyertai kata bimbingan. Bimbingan dan penyuluhan dari istilah “guidance and counseling”

• Penyuluhan: usaha-usaha suatu badan, baik pemerintah maupun swasta utk meningkatkan kesadaran, pemahaman, sikap dan ketrampilan masyarakat berkenaan dg hal tertentu. Misal penyuluhan pertanian

Page 3: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Visi-misi konseling• Visi konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang

membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

• Misi konseling sejalan visinya adalah dirumuskan sbb.: 1. Misi pendidikan, yaitu mendidik peserta didik dan warga masyarakat

melalui pengembangan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan yang terkait dengan masa depan.

2. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam suatu pendidikan formal dan non formal, keluarga, instansi, dunia usaha dan industri, serta kelembagaan masyarakat lainnya kearah perkembangan optimal melalui strategi upaya pengembangan individu, pengembangan lingkungan belajar, dan lingkungan lainnya serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat.

3. Misi pengentasan masalah, yaitu membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif.

Page 4: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Tujuan konseling

• Mendorong klien utk mengembangkan potensi yg dimiliki agar ia mampu bekerja efektif, produktif, dan menjadi mandiri.

• Mencapai kehidupan klien yg berdaya guna utk keluarga, masyarakat dan bangsanya.

• Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan klien shg klien mjd manusia yg seimbang antara pengembangan intelektual-emosional-sosiokultural dan moral-spiritual.

• Sehingga klien tumbuh kreativitas dan produktivitas; sikap mental yg positif thd diri dan dunia luar; mampu menjalin hubungan yg harmonis dg orang lain dlm keluarga, sekolah, tempat kerja dan masyarakat; dan menjadi manusia yg pandai bersyukur dan sabar, penuh toleransi dan suka membantu orang lain

Page 5: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Bidang pelayanan konseling

• Bidang pelayanan kehidupan pribadi, membantu dlm kecakapan, minat, bakat dan karakteristik kepribadian utk pengembangan scr realistik.

• Bidang pelayanan kehidupan sosial, membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas.

• Bidang pelayanan kegiatan belajar, membantu individu dalam kegiatan belajarnya dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai sesuatu kecakapan dan ketrampilan tertentu.

Page 6: KONSELING DAN EMPATI.ppt

• Bidang pelayanan perencanaan dan pengembangan karir, membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karir tertentu, baik karir di masa depan maupun karir yang sedang dijalaninya.

• Bidang pelayanan kehidupan berkeluarga, membantu individu dalam mencari dan menetapkan serta mengambil keputusan berkenaan dengan rencana perkawinan dan/atau kehidupan berkeluarga yang dijalaninya.

• Bidang pelayanan kehidupan keberagamaan, membantu individu dalam memantapkan diri berkenaan dengan perilaku keberagamaan menurut agama yang dianutnya.

• Individu yang mendapat pelayanan berada dalam keadaan normal, masalah yg mjd fokus layanan bukan masalah penyakit, kriminal dan/atau supranatural.

• Fokus pelayanan konseling pada kondisi pribadi, hubungan sosial, kegiatan belajar, pengembangan karir, kehidupan berkeluarga dan kehidupan keberagamaan.

• Yg menyangkut penyakit menjadi kewenangan dokter dan/atau psikiater

Page 7: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Proses konseling

• Brammer (1979) mengartikan proses konseling adalah peristiwa yg telah berlangsung dan memberi makna bagi para peserta konseling (konselor dan klien).

• Secara umum proses konseling dibagi atas tiga tahapan yaitu:

1. tahap awal

2. tahap pertengahan (kerja)

3. tahap akhir (tindakan)

Page 8: KONSELING DAN EMPATI.ppt

1. Tahap awal konseling• Dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan proses konseling

sampai konselor dan klien menemukan definisi permasalahan klien.• Proses konseling tahap awal dilakukan konselor sbb:1.- membangun hubungan konseling yg melibatkan klien. Hubungan

konseling bermakna jika klien terlibat dlm proses konseling, hubungan demikian disebut “a working relationship”, hubungan yg berfungsi, bermakna, berguna.

- keberhasilan dipengaruhi oleh saling keterbukaan dan saling keterlibatan dalam proses konseling. Keterbukaan klien: jujur mengungkapkan permasalahan, perasaan, harapan dsb. Konselor dipercaya klien, tdk berpura-pura, jujur, asli, mengerti dan menghargai. Konselor mampu melibatkan klien scr terusmenerus/berkesinambungan, shg proses konseling lancar dan dapat mencapai tujuan konseling.

2.- memperjelas dan mendefinisikan masalah. Akan mudah jika hubungan telah terjalin baik, telah saling melibatkan diri dan telah mengangkat permasalahan klien. Sering klien kesulitan menjelaskan permasalahannya walaupun mengetahui gejala yg dialaminya. Disini peran konselor penting utk membantu memperjelas permasalahan klien. Demikian pula dlm hal klien tdk memahami potensi apa yg dimilikinya, dan mendefinisikan masalahnya.

Page 9: KONSELING DAN EMPATI.ppt

3.- membuat penaksiran dan penjajakan. konselor berusaha menjajaki kemungkinan

mengembangkan masalah dan merancang bantuan yg akan dilakukan, dg membangkitkan semua potensi klien dan menentukan berbagai alternatifnya.

4.- negosiasi kontrak. kontrak: perjanjian antara konselor dg klien, dpt berisi

kontrak waktu, kontrak tugas, kontrak kerja sama dlm proses konseling. Kontrak mengandung makna bahwa proses konseling pekerjaan, kebutuhan dan tanggung jawab bersama, bukan semata pekerjaan konselor.

Page 10: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 11: KONSELING DAN EMPATI.ppt

2. Tahap pertengahan (tahap kerja)

• Berpijak dari definisi permasalahan klien yg telah disepakati bersama.• Kegiatan memfokuskan pd penjelajahan permasalahan klien, akan

membantu klien memperoleh perspektif baru, adanya dinamika dlm diri klien utk menuju perubahan dan kemungkinan bantuan yg akan diberikannya.

• Tujuan tahap pertengahan: - menjelajah, mengeksplorasi permasalahan dan kepedulian klien lebih lanjut.

Konselor mengadakan penilaian kembali (reassessment) bersama-sama klien, agar klien bisa lebih semangat dan mempunyai perspektif dan alternatif baru thd permasalahannya atau pandangan lain yg lebih obyektif.

- menjaga agar hubungan klien tetap terpelihara. Klien merasa senang terlibat dlm proses konseling dan menampakkan kebutuhan utk mengembangkan potensi diri dan memecahkan permasalahannya. Konselor berusaha kreatif dengan ketrampilan konseling yg bervariasi, memelihara keramahan, empati, kejujuran, keikhlasan dlm memberikan bantuan. Termasuk alternatif dlm penyelesaian permasalahan dan pengembangan diri klien.

- proses konseling agar berjalan sesuai kontrak. Jaga kondisi kondusif, rasa aman, dekat. Upayakan Klien lebih terbuka, jujur, menggali lagi lebih dalam permasalahannya dan menemukan pilihan alternatif utk mengembangkan diri.

Page 12: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 13: KONSELING DAN EMPATI.ppt

3. Tahap akhir (tahap tindakan)• Memutuskan perubahan sikap dan perilaku yg memadai. Klien sdh

dpt menerima dan melakukan keputusan tsb berdasarkan kondisi obyektif dlm diri dan diluar dirinya, dpt berfikir realistik dan tau yg akan dilaksanakan sesuai dg tujuan utama yg diinginkannya.

• Melaksanakan perubahan perilaku. Klien sadar akan adanya perubahan sikap dan perilaku.

• Terjadi transfer of learning. Klien belajar dari proses konseling mengenai permasalahannya dan hal diluar proses konseling yg membuatnya terbuka utk mengubah perilakunya dan mampu mengambil makna dari proses dan hubungan konseling utk kebutuhan dan perubahan dirinya yg lebih baik dan lebih positif.

• Mengakhiri hubungan konseling. Mengakhiri proses konseling harus atas persetujuan klien. Sebelum diakhiri ada beberapa tugas utk klien: membuat kesimpulan hasil proses konseling, mengevaluasi jalannya proses konseling dan membuat perjanjian utuk pertemuan berikutnya.

• Beberapa indikator keberhasilan konseling: menurunya permasalahan klien, mempunyai rencana hidup yg pragmatis, praktis dan berguna. Ada perjanjian kapan rencananya akan dilaksanakan

Page 14: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 15: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Tahap akhir konseling ditandai sbb.:• Menurunnya permasalahan dan keluhan klien• Terjadinya perubahan perilaku yg lebih positif,

sehat dan dinamik.• Adanya rencana kedepan dg program yg lebih

jelas dan lebih mantap• Terjadinya perubahan sikap positif, mau dan

mampu koreksi diri, tdk selalu menyalahkan pihak lain spt orang tua, guru, teman dll.. Klien dpt berfikir realistik dan lebih percaya diri.

Page 16: KONSELING DAN EMPATI.ppt

TEKNIK KONSELINGPENGERTIANIstilah yg dipakai: ketrampilan konseling, strategi konseling, teknik konseling,

dll.• Semua istilah tsb mempunyai pengertian: cara yg digunakan oleh seorang

konselor dalam hubungan konseling utk membantu klien agar berkembang potensinya serta mampu mengatasi masalah yg dihadapai dg mempertimbangkan kondisi lingkungan yakni nilai sosial, budaya, dan agama.

• Bagi konselor menguasai teknik konseling adalah wajib. Seorang dokter umum sebaiknya juga demikian. Teknik yg baik mrpk kunci keberhasilan konseling.

• Respon yg baik adalah pernyataan-2 verbal dan non verbal yg dpt menyentuh, merangsang dan mendorong klien shg terbuka utk menyatakan dg bebas tanpa hambatan perasaan, pikiran dan pengalamannya. selanjutnya klien terus terlibat dalam proses konseling.

• Perilaku verbal mencakup semua pernyataan baik kalimat yg panjang, singkat, maupun yg terpotong seperti oh, aduh, ya dll. Perilaku non verbal adalah semua perilaku tubuh dpt berupa isyarat, posisi tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, letak tangan, anggukan kepala, jarak duduk, posisi kaki dll.

• Konselor hrs peka akan bhs tubuh klien dan terlatih dlm menggunakan teknik konseling.

Page 17: KONSELING DAN EMPATI.ppt

TEKNIK KONSELING

Banyak dan beragam teknik atau ketrampilan dlm konseling, berikut akan dijelaskan masing-masing (attending, empati, refleksi, eksplorasi, paraphrasing, open question, closed questions, minimal encouragement, interpretasi, directing, summarizing, leading, fokus, konfrontasi, facilitating, diam, inisiatif,

Page 18: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 19: KONSELING DAN EMPATI.ppt

1. Attending• Perilaku menghampiri klien mencakup komponen kontak mata, bahasa

badan dan bahasa lisan.• Attending yg baik adalah kombinasi ketiga kompenen tsb, dpt ↑ harga diri

klien, menciptakan suasana aman dan nyaman dan mempermudah ekspresi perasaan klien dg bebas.

• Penampilan attending yg baik: - kepala melakukan anggukan jika setuju - ekspresi wajah tenang, ceria dan senyum. - posisi tubuh agak condong kearah klien, jarak konselor klien agak dekat, duduk akrab berdekatan atau berdampingan. - tangan/lengan bervariasi gerakan spontan, berubah-ubah, gerakan sbg isyarat atau utk menekankan ucapan. - mendengarkan penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga selesai, diam, perhatian terarah pada lawan bicara.• Perilaku attending yg tidak baik: - kepala kaku, muka kaku, melamun, mengalihkan pandangan, tdk melihat klien saat bicara, mata melotot. - posisi tubuh tegak kaku, bersandar, miring, jarak duduk jauh, kurang akrab dan berpaling. - memutuskan pembicaraan, banyak bicara tdk memberi kesempatan klien berfikir dan berbicara. - perhatian terpecah, mudah beralih oleh gangguan dari luar.

Page 20: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 21: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 22: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 23: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Empati

• Empati: kemampuan konselor utk merasakan apa yg dirasakan klien. Empati dilakukan bersama dg attending, tanpa attending sulit ada empati.

• Empati ada dua mcm: 1. empati primer (primary empathy) yaitu suatu btk empati yg hanya memahami perasaan, pikiran, keinginan dan pengalaman klien. Tujuannya agar klien terlibat terlibat pembicaraan dan terbuka. 2. empati tingkat tinggi (edvanced accurate empathy) apabila perasaan, pikiran, keinginan serta pengalaman konselor bersama klien lebih mendalam dan menyentuh perasaan klien.

• Dlm melakukan empati konselor harus mampu: - mengosongkan perasaan dan pikiran egoistik - memasuki dunia dalam klien - melakukan empati primer (sy dpt merasakan bgmn perasaan

saudara, sy dpt memahami pikiran anda, sy dpt mengerti keinginan anda, dll)

- melakukan empati tingkat tinggi (sy merasakan apa yg saudara rasakan, dan sy ikut terluka dg pengalaman anda tsb)

Page 24: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 25: KONSELING DAN EMPATI.ppt
Page 26: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Menguasai teknik konseling

• Utk menguasai teknik konseling yg baik harus melalui berbagai latihan, yaitu latihan microcounseling dan macrocounseling berulangkali dan teratur, latihan setiap teknik konseling dlm simulasi (role playing) atau praktik konseling.

• Konselor yg baik juga hrs menguasai teori-teori atau pendekatan konseling yg ada

Page 27: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Latihan microcounseling (microtraining)

• Adalah suatu cara memberikan penguasaan teknik onseling tunggal kepada calon konselor. Setiap teknik konseling dilatihkan satu-persatu scr bertahap, bila perlu dilengkapi dg perekaman tape recorder atau video.

• Pada akhir latihan diadakan diskusi dan evaluasi. Pengamat dan pembimbing memberikan penilaian dan masukan

Page 28: KONSELING DAN EMPATI.ppt

• Model microcounseling dg sistematika kegiatan dg setting lab oleh Ivey Cs. (1978) sbb.: - menanyangkan contoh rekaman microcounseling, calon onselor

mendengarkan/menonton bgmn teknik konseling dilakukan dlm btk bermain peran (role playing) oleh seorang konselor dan klien.

- pembimbing memberikan materi tertulis yg menerangkan ttg ketrampilan tunggal (the single skill) utk dipelajari oleh mhs/calon konselor

- dilakukan latihan peran antara konselor dg klien yg memerankan satu teknik konseling, latihan tsb direkam.

- hasil rekaman diputar ulang dan di saksikan bersama, kmd dievaluasi & didiskusikan bersama.

• Manual ketrampilan tunggal microcounseling yg akan dilatihkan disusun scr sistematis sbb.:

- rasional: mengapa ketrampilan itu diperlukan dan dlm kerangka apa - tujuan: menjelaskan tujuan latihan ketrampilan - materi: apa materi teknik konseling yg akan dilatihkan - prosedur/proses latihan: menjelaskan sistematika ketrampilan konseling

tunggal - alat evaluasi: digunakan utk evaluasi proses latihan dan materi apakah

sdh berhasil dikuasai atau belum.

Page 29: KONSELING DAN EMPATI.ppt

Latihan macrocounseling• Latihan scr role playing bbrp teknik konseling. Bbrp kegiatannya

adalah: - latihan menulis kasus sebuah peristiwa scr deskripsi dan dialognya. - menyiapan peran pemain utk simulasi (klien dan konselor) - memperhatikan tayangan video macrocounseling yg digunakan sbg

rujukan. - melakukan latihan dan merekamnya - mengadakan tayangan ulang utk dievaluasi dg lembar evaluasi yg

telah disediakan pembimbing - mengadakan diskusi dan latihan ulang utk memperbaiki ketrampilan

macrocounseling berdasarkan evaluasi dan masukan dari pengamat dan pembimbing.

setiap teknik konseling mempunyai manual dan prosedur latihannya.

Page 30: KONSELING DAN EMPATI.ppt