KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

15
Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006 1 KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI DKI JAKARTA Oleh : Satmoko Yudo Pusat Teknologi Lingkungan-BPPT Abstract River is a place where people do their cleaning activities and one of drinking water source and also where we could find fish. But nowadays river condition in Jakarta area are seriously polluted. The reasons of water pollution are not only domestic waste but also from industrial waste, factories take out their waste to the river without proccessing it first. One of the pollution materials is heavy metal which could have bad effect on human body. This paper analyses every element of heavy metal contain on rivers in DKI Jakarta area. Katakunci : Pencemaran, sungai, logam berat, DKI Jakarta. 1. PENDAHULUAN Sungai sebagai salah satu komponen lingkungan yang mempunyai fungsi penting bagi kehidupan manusia termasuk untuk menunjang keseimbangan lingkungan. Sebagai akibat adanya peningkatan kegiatan pembangunan di berbagai bidang maka baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempunyai dampak terhadap kerusakan lingkungan termasuk didalamnya pencemaran sungai yang berasal dari limbah domestik maupun non domestik seperti pabrik dan industri. Oleh karena itu pencemaran air sungai dan lingkungan sekitarnya perlu dikendalikan seiring dengan laju pembangunan agar fungsi sungai dapat dipertahankan kelestariannya. Sebanyak 13 aliran sungai yang melintas di wilayah Jakarta, 10 di antaranya bermuara di Teluk Jakarta. Jakarta sebagai ibukota negara yang berpenduduk paling padat dibandingkan kota-kota lain di Indonesia. Sejalan dengan peningkatan pembangunan dan aktivitas kota Jakarta serta perkembangan penduduknya yang meningkat dari waktu ke waktu, maka kebutuhan manusia akan air bersih juga meningkat. sementara dampak dari kegiatan pembangunan yang membuang limbah domestiknya ke sungai akan menurunkan kualitas air sungai tersebut. Jadi diperlukan pembangunan yang di khususkan untuk memperbaiki sungai dan mutu air. Kawasan sungai sering dicemari oleh logam-logam berat yang terdapat dalam air buangan dari kawasan industri yang biasanya tidak diolah terlebih dahulu. Pencemaran logam berat seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Kadmium (Cd), Cromium (Cr), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Nikel (Ni) dan Raksa (Hg), Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, Ni dan sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Apabila kepekatan logam-logam ini tinggi dari biasa, logam-logam ini akan menjadi suatu ancaman bagi kesehatan manusia jika memasuki rantai makanan. Oleh karena itu pemantauan kadar logam berat dalam air sungai sangat perlu dilakukan. 2. TUJUAN Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi pencemaran logam berat di perairan khususnya sungai-sungai wilayah DKI Jakarta. 3. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : 1) Kajian Literatur. sebagai bahan rujukan agar hasil analisis dan kajian lebih efektif dan efisien sekaligus memiliki bobot ilmiah. 2) Pengumpulan Data dan Informasi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. BPLHD mendapatkan dari pengamatan langsung pada sungai-sungai yang ada di Jakarta dan melakukan pengambilan sampel air sungai. Dari hasil

Transcript of KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Page 1: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

1

KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAIDKI JAKARTA

Oleh :Satmoko Yudo

Pusat Teknologi Lingkungan-BPPT

Abstract

River is a place where people do their cleaning activities and one of drinking water sourceand also where we could find fish. But nowadays river condition in Jakarta area areseriously polluted. The reasons of water pollution are not only domestic waste but alsofrom industrial waste, factories take out their waste to the river without proccessing it first.One of the pollution materials is heavy metal which could have bad effect on human body.This paper analyses every element of heavy metal contain on rivers in DKI Jakarta area.

Katakunci : Pencemaran, sungai, logam berat, DKI Jakarta.

1. PENDAHULUAN

Sungai sebagai salah satu komponenlingkungan yang mempunyai fungsi penting bagikehidupan manusia termasuk untuk menunjangkeseimbangan lingkungan. Sebagai akibatadanya peningkatan kegiatan pembangunan diberbagai bidang maka baik secara langsungmaupun tidak langsung akan mempunyaidampak terhadap kerusakan lingkungantermasuk didalamnya pencemaran sungai yangberasal dari limbah domestik maupun nondomestik seperti pabrik dan industri. Oleh karenaitu pencemaran air sungai dan lingkungansekitarnya perlu dikendalikan seiring dengan lajupembangunan agar fungsi sungai dapatdipertahankan kelestariannya.

Sebanyak 13 aliran sungai yang melintasdi wilayah Jakarta, 10 di antaranya bermuara diTeluk Jakarta. Jakarta sebagai ibukota negarayang berpenduduk paling padat dibandingkankota-kota lain di Indonesia. Sejalan denganpeningkatan pembangunan dan aktivitas kotaJakarta serta perkembangan penduduknya yangmeningkat dari waktu ke waktu, maka kebutuhanmanusia akan air bersih juga meningkat.sementara dampak dari kegiatan pembangunanyang membuang limbah domestiknya ke sungaiakan menurunkan kualitas air sungai tersebut.Jadi diperlukan pembangunan yang di khususkanuntuk memperbaiki sungai dan mutu air.

Kawasan sungai sering dicemari olehlogam-logam berat yang terdapat dalam airbuangan dari kawasan industri yang biasanyatidak diolah terlebih dahulu. Pencemaran logamberat seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn),Kadmium (Cd), Cromium (Cr), Tembaga (Cu),Timbal (Pb), Nikel (Ni) dan Raksa (Hg),Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logamberat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenispertama adalah logam berat esensial, di mana

keberadaannya dalam jumlah tertentu sangatdibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalamjumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efekracun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe,Co, Mn, Ni dan sebagainya. Sedangkan jeniskedua adalah logam berat tidak esensial atauberacun, di mana keberadaannya dalam tubuhmasih belum diketahui manfaatnya atau bahkandapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr danlain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkanefek kesehatan bagi manusia tergantung padabagian mana logam berat tersebut terikat dalamtubuh. Apabila kepekatan logam-logam ini tinggidari biasa, logam-logam ini akan menjadi suatuancaman bagi kesehatan manusia jika memasukirantai makanan. Oleh karena itu pemantauankadar logam berat dalam air sungai sangat perludilakukan.

2. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah untukmengetahui kondisi pencemaran logam berat diperairan khususnya sungai-sungai wilayah DKIJakarta.

3. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam kegiatan iniadalah :1) Kajian Literatur. sebagai bahan rujukan agar

hasil analisis dan kajian lebih efektif danefisien sekaligus memiliki bobot ilmiah.

2) Pengumpulan Data dan Informasi. Data yangdigunakan adalah data sekunder yangdiperoleh dari Badan PengelolaanLingkungan Hidup Daerah Provinsi DKIJakarta. BPLHD mendapatkan daripengamatan langsung pada sungai-sungaiyang ada di Jakarta dan melakukanpengambilan sampel air sungai. Dari hasil

Page 2: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

2

survey lapangan, sampel yang diambildianalisa lebih lanjut di LaboratoriumLingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta,dengan metode analisa sesuai denganStandar Nasional Indonesia (SNI).

3) Pengolahan dan Analisis Data. Pengolahandan analisis data dilakukan denganmembandingkan data hasil pemantauandengan baku mutu sungai berdasarkan SKGubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaJakarta No. 582 tahun 1995 tentangPenetapan Peruntukan dan Baku Mutu AirSungai / Badan Air serta Baku Mutu LimbahCair di Wilayah DKI Jakarta, baik untukperuntukan air baku air minum (golongan B),peruntukan perikanan dan peternakan(golongan C) dan peruntukan pertanian danusaha perkotaan (golongan D).

4. TINJAUAN PUSTAKA

4.1 Pencemaran Air Sungai

Air merupakan sumber daya alam yangdiperlukan sebagai hajat hidup orang banyak.Semua makhluk hidup membutuhkan air untukkehidupannya sehingga sumber daya air perludilindungi agar tidak tercemar dan dapat tetapdimanfaatkan dengan baik. Menurut Effendi(2000) pencemaran air adalah masuknya ataudimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dankomponen lainnya ke dalam air oleh kegiatanmanusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidakberfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.Sedangkan menurut Odum (1971) pencemaranadalah perubahan-perubahan sifat fisik, kimiadan biologi yang tidak dikehendaki pada udara,tanah dan air.

Sumber pencemaran air sungai dapatberasal dari berbagai jenis limbah seperti limbahindustri, limbah domestik, serta kegiatan lainnyaseperti pertanian, perikanan dan pariwisata.Tingkat pencemaran sungai menjadi semakintinggi dengan meningkatnya jumlah bebanpencemaran limbah yang masuk ke sungai danjuga disebabkan oleh menurunnya debit aliransungai yang bersangkutan (BARISTAND INDAG,2000).

Berkaitan dengan pengaruh bahan-bahanpencemar terhadap kehidupan manusia, Williams(1979) dan Supriharyono (2000),mengelompokkan bahan pencemar menjadi tigatipe, yaitu :

1) Bahan pencemar yang bersifat patogen(pathogenics pollutants), yaitu bahanpencemar yang dapat menyebabkanpenyakit pada manusia.

2) Bahan pencemar yang berkaitan dengannilai keestetikaan (aesthetic pollutants), yaitubahan pencemar yang menyebabkanterjadinya perubahan lingkungan yang tidaknyaman untuk indera mata, telinga atauhidung.

3) Bahan pencemaran ekomorpik (echomorphicpollutants), yaitu bahan pencemar yangmenghasilkan perubahan-perubahan sifat-sifat físika lingkungan.

4.2 Pencemaran Logam Berat

Logam berat adalah unsur logam yangmempunyai densitas > 5 g/cm3 dalam air laut,logam berat terdapat dalam bentuk terlarut dantersuspensi. Dalam kondisi alami ini, logam beratdibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhandan perkembangan hidupnya (Philips, 1980 danEffendi, 2000). Peningkatan kadar logam beratdalam air sungai umumnya disebabkan olehmasuknya limbah industri, pertambangan,pertanian dan domestik yang banyakmengandung logam berat. Peningkatan kadarlogam berat dalam air akan mengakibatkanlogam berat yang semula dibutuhkan untukberbagai proses metabolisme akan berubahmenjadi racun bagi organisme akuatik.

Menurut Nordberg., et.al (1986) logamberat jika sudah terserap ke dalam tubuh makatidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggaldi dalamnya hingga nantinya dibuang melaluiproses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabilasuatu lingkungan terutama di perairan telahterkontaminasi (tercemar) logam berat makaproses pembersihannya akan sulit sekalidilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapatberasal dari faktor alam seperti kegiatan gunungberapi dan kebakaran hutan atau faktor manusiaseperti pembakaran minyak bumi,pertambangan, peleburan, proses industri,kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan,serta limbah buangan termasuk sampah rumahtangga.

Selain bersifat racun, logam berat jugaterakumulasi dalam sedimen dan biota melaluiproses biokonsentrasi, bioakumulasi danbiomagnifikasi oleh biota laut. Logam-logamberat yang masuk ke dalam tubuh hewanumumnya tidak dikeluarkan lagi dari tubuhmereka. Karena itu logam-logam cenderunguntuk menumpuk dalam tubuh mereka. Sebagaiakibatnya, logam-logam ini akan terus ada disepanjang rantai makanan. Hal ini disebabkankarena predator pada satu trofik level makanmangsa mereka dari trofik level yang lebihrendah yang telah tercemar (Hutabarat danEvans, 1986).

Page 3: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

3

4.3 Merkuri (Hg)

Merkuri (Hg) adalah unsur renik padakerak bumi hanya sekitar 0,08 mg/l dan hanyaditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dalamperairan alami. Kadar merkuri pada perairantawar alami berkisar antara 10 – 100nanogram/liter (Moore, 1991 dan Efendi 2000).Merkuri merupakan satu–satunya logam yangberada dalam bentuk cairan pada suhu normal.Merkuri terdapat di alam dalam bentuk logam,garam anorganik dan garam organik. Dalambentuk garam anorganik merkuri dapatmenyebabkan kerusakan hati dan ginjal, karenatimbunan Hg yang paling tinggi dalam “organdalam” manusia terjadi di hati dan ginjal.Komponen merkuri yang paling berbahayaadalah metil-merkuri (merkuri organik), yangdapat menyebabkan kematian kelainan sarafyang tidak dapat diperbaiki dan kelainangenetika. Apabila dibandingkan dengankomponen merkuri lainnya, komponen metilmerkuri mempunyai kemungkinan paling rendahterkontaminasi dalam tubuh manusia dan palinglambat diekskresikan (Supriharyono, 2000).

Merkuri terserap pada bahan–bahanpartikulat dan mengalami presipitasi. Pada dasarperairan anaerobik merkuri berikatan dengansulfur. Merkuri anorganik dapat mengalamitransformasi menjadi dimetil merkuri denganbantuan aktivitas mikroba pada kondisi aerobdan anaerob. Pada kadar merkuri anorganikyang rendah akan terbentuk dimetil merkurisedangkan pada suhu yang tinggi akan terbentukmonometil merkuri. Pada perairan alami, kadarmonometil dan dimetil pada merkuri dipengaruhioleh mikroba, karbon organik, kadar merkurianorganik, pH dan suhu. Kedua bentuk senyawametil merkuri ini dapat dipecah oleh bakteri yanghidup pada sedimen. Metil merkuri dapatmengalami bioakumulasi dan biomagnifikasipada biota perairan, baik secara langsung ataumelalui jaring makanan (food web) (Efendi,2000).

Jenis logam berat air raksa (Hg) tidaktermasuk yang dibutuhkan dalam prosesmetabolisme, peranannya belum diketahuidengan jelas pada makhluk hidup. Merekamerupakan bahan pencemar yang berbahayaakibat dari pembuangan sampah-sampah kesungai secara berlebihan. Hal ini dapat terjadimelalui tiga cara. Pertama, akibat daripembuangan sisa industri yang tidak terkontrol.Kedua, berasal dari lumpur minyak yang kadang-kadang juga mengandung logam berat dengankonsentrasi yang tinggi. Ketiga, berasal daripembakaran minyak (hidrokarbon) dan batubaradi daratan. Mereka melepaskan logam berat kedalam atmosfer dimana kemudian bercampur

dengan air hujan dan jatuh ke dalam air(Hutabarat dan Evans, 1986).

Keracunan yang disebabkan oleh merkuriini, umumnya berawal dari kebiasaan memakanmakanan yang berasal dari sungai, sepertiudang, ikan dan kerang yang telahterkontaminasi oleh merkuri. Awal peristiwakontaminasi terhadap organisme akuatik adalahmasuknya buangan industri ke dalam badanperairan. Selanjutnya dengan adanya prosesbiomagnifikasi konsentrasi merkuri yang masukakan terus ditingkatkan disamping penambahanyang terus-menerus dari buangan pabrik. Merkuriyang masuk tersebut kemudian berasosiasidengan sistem rantai makanan, sehingga masukke dalam organisme akuatik dan ikut termakanoleh manusia bersama makanan yang diambildari perairan yang tercemar oleh merkuri (Palar,1994).

4.4 Tembaga (Cu)

Tembaga dengan nama kimia cupprumdilambangkan dengan Cu merupakan unsurlogam yang berbentuk kristal dengan warnakemerahan. Unsur tembaga di alam, dapatditemukan dalam bentuk logam bebas akantetapi lebih banyak ditemukan dalam bentukpersenyawaan atau sebagai senyawa padatdalam bentuk mineral. Pada umumnya sumbermasuknya unsur logam Cu dalam tatananlingkungan adalah secara alamiah dan nonalamiah. Secara alamiah, Cu dapat masuk kedalam tatanan lingkungan sebagai akibat dariberbagai peristiwa alam, seperti pengikisan(erosi) dari batuan mineral dan dari debu ataupartikulat Cu yang terdalam dalam lapisan udaradan dibawa turun oleh hujan. Secara nonalamiah, Cu masuk ke dalam suatu tatananlingkungan sebagai akibat dari aktivitas manusia,seperti buangan industri (contohnya industrigalangan kapal) yang memakai Cu dalamproses produksinya. Sebagai logam berat, Cudigolongkan kedalam logam berat essensial,artinya meskipun Cu logam berat yang beracun,unsur ini sangat diperlukan oleh tubuh meskidalam jumlah yang sedikit. Toksisitas yangdimiliki oleh Cu baru akan bekerja danmemperlihatkan pengaruhnya bila logam ini telahmasuk ke tubuh organisme dalam jumlah besaratau melebihi nilai toleransi organisme terkait.

4.5 Khromium (Cr)

. Logam Cr murni tidak pernah ditemukan dialam. Logam ini di alam ditemukan dalam bentukpersenyawaan padat atau mineral dengan unsur-unsur lain. Dalam badan perairan Cr dapatmasuk melalui dua cara, yaitu secara alamiahdan non alamiah. Secara alamiah dapat terjadi

Page 4: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

4

disebabkan oleh beberapa faktor fisika sepertierosi (pengikisan) yang terjadi pada batuanmineral. Secara non alamiah berasal dariaktivitas yang dilakukan oleh manusia dapatberupa limbah atau buangan industri sampaibuangan rumah tangga.

4.6 Nikel (Ni)

Kadar nikel pada kerak bumi sekitar 75mg/kg (Moore, 1991). Pada proses pelapukannikel, membentuk mineral hidrolisat yang tidaklarut. Pada perairan, nikel ditemukan dalambentuk koloid akan tetapi garam-garam nikelseperti nikel ammonium sulfat, nikel nitrat danklorida bersifat larut dalam air. Kadar nikel padaperairan tawar alami sekitar 0,001 – 0,003 mg/L(Scoullos dan Hatzianestis, 1989 dalam Moore,1991). Nikel banyak dipergunakan dalam industrimetalurgi, pelapisan logam, industri kimia,pembakaran minyak dan pembakaran limbah(Eckenfelder, 1989 ; McNeely et al., 1979).

4.7 Seng (Zn)

Seng termasuk unsur yang berlimpah dialam. Keberadaan seng dalam kerak bumisekitar 70 mg/kg. Kadar seng pada perairanalami sekitar < 0,05 mg/L, pada perairan yangasam kadarnya mencapai 50 mg/L (Moore, 1991dan McNeely et al., 1979. Seng atau Zinctermasuk unsur essensial bagi makhluk hidup,berperan dalam membantu kerja enzim dan tidakbersifat toksik pada manusia akan tetapi padakadar yang tinggi, dapat menimbulkan rasa padaair. Zinc biasa digunakan dalam industri besibaja, cat, karet, tekstil, kertas dan bubur kertas(Eckenfelder, 1989).

4.8 Besi (Fe)

Besi atau Ferrum (Fe) adalah metalberwarna putih keperakan, liat, dan dapat dibentuk. Di alam didapat sebagai hematit.Didalam air minum Fe menimbulkan warna(kuning), rasa, pengendapan pada dinding pipa,pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan. Besidibutuhkan tubuh dalam pembentukanHemoglobin. Banyaknya Fe didalam tubuhdikendalikan pada fase absorsi. Tubuh manusiatidak dapat mengekspresikan Fe. Karenanyamereka yang sering mendapat tranfusi darah,warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasiFe. Sekalipun Fe itu diperlukan tubuh, tetapidalam dosis besar dapat merusak dinding usus.Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknyadinding usus ini. Debu Fe juga dapat diakumulasikan di dalam alveoli, danmenyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru .

4.9 Mangan (Mn)

Mangan (Mn) adalah metal kelabu-kemerahan. Keracunan seringkali bersifat kronissebagai akibat inhalasi debu dan uap logam.Gejala yang timbul berupa gejala susunan uratsyaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki danotot muka sehingga ekpresi muka menjadi bekudam muka tampak seperti topeng (mask). Bilapemaparan berlanjut maka, bicaranya melambatdan monoton, terjadi hyperrefleksi, clonus padapatella dan tumit, dan berjalan seperti penderitaparkinsonism. Selanjutnya akan terjadi paralysisbulbar, post encephalitic parkinsonism, multiplesclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dandegenerasi lentik yang progresif (Peny. Wolson).Tidak ada gejala GI, saluran uro-genital (UG),kelainan ada liquor cerebro spinalis. KeracunanMn ini adalah salah satu contoh, dimana kasuskeracunan tidak menimbulkan gejala muntahberak, sebagaimana orang awam selalumemperkirakannya. Didalam penyediaan air,seperti halnya Fe, Mn juga menimbulkanmasalah warna, hanya warnanya ungu/hitam .

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Keberadaan sungai yang merupakanperairan umum di wilayah DKI Jakarta secaraekonomi belum termanfaatkan dan secaraekologi kualitasnya telah banyak mengalamipenurunan baik disebabkan oleh limbah organikmaupun limbah industri. Padahal keberadaanperairan umum tersebut apabila ditata dandikelola dengan baik untuk kegiatan ekonomiseperti perikanan dan pariwisata dapat menjadisumber pendapatan daerah dan masyarakat DKIJakarta.

Perairan umum disamping memilikifungsi ekologis sebagai penampung limpasan airpada waktu hujan juga berfungsi sebagai oasepenyejuk dan penambah keindahan kota apabiladikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Agarperairan umum di wilayah DKI Jakarta dapatdimanfaatkan dan dikelola dengan baik, makaperlu dilakukan penataan dan pendataan secaratepat kemudian dilakukan perencanaanpengelolaan dan pemanfaatannya secara tepatdengan memperhatikan aspek fungsi ekologis,ekonomis dan estetika secara tepat.

5.1 Kondisi Logam Berat di SungaiCiliwung

Gambaran kandungan logam berat airsungai Ciliwung, berdasarkan pemantauanterhadap seluruh badan air dengan jumlah lokasipemantauan sebanyak 14 (empat belas) lokasidari hulu sungai ke hilir dengan periodepemantauan sebanyak 12 (dua belas) kali

Page 5: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

5

selama periode tahun 1999 - 2004. SungaiCiliwung merupakan sungai dengan peruntukanair baku air minum (Golongan B) dan sungaidengan peruntukan pertanian dan usahaperkotaan (Golongan D). Untuk golongan Bterdapat di titik pantau 1, 2, 2A, 3, 3A, 4, 5 dan5A sedangkan untuk golongan D terdapat di titikpantau 6, 29, 29A, 30, 31, 32. Peta lokasi dannama lokasi, dapat dilihat pada Gambar 4.

Kandungan logam berat pada sungaiCiliwung, rata-rata tahun 1999 untuk parameterseng berkisar 0,01 – 0,02 mg/L dan untukparameter mangan berkisar 0,01 – 0,28 mg/Lyang masih memenuhi baku mutu yangditetapkan oleh Keputusan Gubernur ProvinsiDKI Jakarta Nomor 582 tahun 1995 yaitu untukseng 1,00 mg/L dan untuk mangan 0,50 mg/L(Golongan B), 1,00 mg/L (Golongan D). Untukparameter besi berkisar 0,30 – 6,63 mg/L,tertinggi di titik 5A (6,63 mg/L) yang sudahmelebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu untukbesi adalah sebesar 2 mg/L. Hal ini didugakarena padatnya penduduk yang tinggal disekitar lokasi tersebut dan banyak menghasilkanlimbah domestik. Selain itu banyak terdapatsejumlah industri rumah tangga dan industri kecilseperti kosmetik, percetakan, bengkel lasmobil/motor, logam elektro platting dan lain-lainyang juga mencemari sungai. Setiap limbah daripemukiman dan industri dibuang ke sungai

Ciliwung tanpa diolah terlebih dahulu.Pada tahun 2000 - 2003 dilakukan dua

kali pemantauan yaitu pada bulan April dan Juli.Kandungan logam berat untuk seng (Zn) padatahun 2000 – 2003 berkisar antara 0,01 – 0,17mg/L dan masih memenuhi baku mutu yangditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 2004kandungan Zn menurun dan pada bulan Aprilhampir diseluruh lokasi pemantauan (GolonganB) tidak terdapat logam ini. Untuk logam beratmangan (Mn) rata-rata hampir memenuhi bakumutu yang telah ada, walaupun ada beberapatitik yang konsentrasinya agak tinggi seperti dititik 30 pada tahun 2002. Pada tahun 2004konsentrasinya menurun kembali. Sedangkankonsentrasi besi di sungai Ciliwung antara tahun2000 – 2004 cenderung tinggi pada tahun 2000di titik 1 dan 5A yang hampir mencapai 3 mg/Lsedangkan pada tahun-tahun berikutnyakonsentrasinya kembali menurun.

Konsentrasi logam yang berubah-ubahini dapat terjadi karena adanya perubahan jumlahpenduduk, perubahan kegiatan di sepanjangDAS dan juga karena perubahan peruntukkanlahan. Kondisi logam berat pada titik pantau disepanjang sungai Ciliwung dari tahun 1999 s.d.2004, dapat dilihat pada Gambar 1-2-3.

Rata-rata Konsentrasi Seng

00,020,040,060,08

0,10,120,14

1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6 29 29A 30 31 32

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 1 : Rata-rata Konsentrasi Seng (Zn), di Titik-titik Pantau Sepanjang Sungai Ciliwung

Page 6: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

6

Rata-rata Konsentrasi Mangan

0,000,100,200,300,400,500,600,700,80

1 2

2A

3

3A

4 5

5A

6 29

29A 30 31 32

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 2 : Rata-rata Konsentrasi Mangan (Mn) di Titik-titik Pantau Sepanjang Sungai Ciliwung

Rata-rata Konsentrasi Besi

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6 29 29A 30 31 32

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 3 : Rata-rata Konsentrasi Besi (Fe) di Titik Pantau Sepanjang Sungai Ciliwung

5.2 Kandungan Logam Berat di sungaiCipinang

Sungai Cipinang menurut KeputusanGubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 582 tahun

1995 merupakan sungai dengan peruntukkanpertanian dan usaha perkotaan (Golongan D).Dari data yang terkumpul, ada empat logamberat yang terdapat di sungai Cipinang, yaitu airraksa, tembaga, mangan dan seng.

Page 7: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

7

Rata-rata Konsentrasi Tembaga

0

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

8 9 8A 8B 8C 8F

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 4 : Rata-rata Konsentrasi Tembaga di Titik Pantau Sepanjang Kali Cipinang

Konsentrasi tembaga (Gambar 4) hanyaterdapat di titik 8C dan konsentrasinya masihmemenuhi baku mutu yang ada. Untuk logammangan (Gambar 5) terjadi pencemaran padatahun 2000 – 2002 dengan konsentrasi tertinggidi titik 8 dan 8C. Konsentrasi seng mengalamipeningkatan pada tahun 2001 dan 2003 di titik 8dan 8C yang kadarnya telah melebihi baku mutuyang ada. Untuk air raksa hanya terdapat di titik8C tahun 2000 yaitu sebesar 0,03 mg/L dansudah melebihi baku mutu yang telah ditetapkanoleh pemerintah yaitu 0,005 mg/L. Hal ini sangatberbahaya bagi kehidupan, baik bagi organismeakuatik maupun bagi manusia bila masuk kedalam rantai makanan. Dari keterangan di atas

dapat dilihat bahwa kandungan logam beratdengan konsentrasi tinggi terdapat di titik 8 dan8C, hal ini diduga karena banyaknya industriyang terdapat disekitar lokasi yang membuanglimbahnya ke sungai Cipinang tanpa diolahterlebih dahulu, selain itu padatnya pendudukyang tinggal di sekitar DAS Cipinang. Sumber -sumber pencemar sungai Cipinang yang berasaldari proses aktifitas pabrik/industri, baik yangskala besar maupun industri rumah tangga, jugadari kawasan komersial dan perkantoran. Airlimbah industri tersebut mengandung zat organik,anorganik, logam-logam dan logam berat yangmerupakan parameter-parameter pencemar yangsangat berat.

Rata-rata Konsentrasi Mangan

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

8 9 8A 8B 8C 8F

Titik Pantau

mg/

liter

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Gambar 5 : Rata-rata Konsentrasi Mangan Titik Pantau Sepanjang Kali Cipinang.

Page 8: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

8

Adapun lokasi-lokasi industri yang terdapatdisepanjang DAS sungai Cipinang dapat dilihatpada Tabel 1. Belum semua industriteridentifikasi karena minimnya data, saat ini baruteridentifikasi industri yang berada di DAS sungaiCipinang, yang terdiri atas industri elektronika,industri makanan (biskuit, susu, makanan bayi),

industri obat dan bahan kimia, tekstil, kosmetik,baterai, cat, logam dan masih banyak lagi. Darisekian banyak industri tersebut industri yangmempunyai potensi sebagai sumber pencemaranadalah industri tekstil, elektronika, makanan danbahan kimia.

Rata-rata Konsentrasi Seng

00.020.040.060.080.1

0.120.140.160.18

8 9 8A 8B 8C 8F

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 6 : Rata-rata Konsentrasi Seng Titik Pantau Sepanjang Kali Cipinang.

Rata-rata Konsentrasi Air Raksa

00.005

0.010.015

0.020.025

0.030.035

8 9 8A 8B 8C 8F

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 7: Rata-rata Konsentrasi Air Raksa Titik Pantau Sepanjang Kali Cipinang.

5.3 Kondisi Logam Berat di Sungai Sunter

Dari hasil pemantauan dari tahun 1999 –2004, ada tiga logam berat yang terdapat disungai Sunter, yaitu mangan, seng dan tembaga.Sungai Sunter juga merupakan sungai denganperuntukkan pertanian dan usaha perkotaan

(Golongan D). Kandungan tembaga hanyaterdapat pada tahun 1999 – 2001 dengankonsentrasi yang rendah yaitu 0,03 – 0,06 mg/Ldi titik 45, 10 dan 11A sedangkan di titik yanglainnya tidak terdapat (tidak terdeteksi).

Untuk logam mangan terlihat adapeningkatan dari tahun ke tahunnya dan kembali

Page 9: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

9

mengalami penurunan pada tahun 2004 (masihdibawah baku mutu). Konsentrasi mangantertinggi terjadi pada Juli 2002 di titik 11, karenatitik ini merupakan pertemuan dengan aliransungai Tarum Barat yang banyak membawalimbah – limbah yang mengandung logam berat.Di titik 11A (tahun 2001) konsentrasi manganjuga tinggi, disini terdapat aliran dari sungaiCipinang yang kemungkinan juga berperandalam meningkatkan kadar logam mangan.

Untuk parameter logam seng dari tahun ketahun konsentrasinya masih tetap berada dibawah baku mutu yang ada, kecuali pada tahun2001 di titik 10 terjadi kondisi yang sangatekstrem yaitu konsentrasi sengnya mencapai12,44 mg/L. Hal ini diduga karena kecilnya debitaliran sungai karena musim kemarau sehinggakandungan logam beratnya tertumpuk di daerahtersebut.

Rata-rata Konsentrasi Tembaga

0,00

0,01

0,02

0,030,04

0,05

0,06

0,07

10 11 12 13 45 10A 11A

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 8 : Rata-rata Konsentrasi Tembaga di Titik Pantau Sepanjang Kali Sunter.

Rata-rata Konsentrasi Seng

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

0,35

0,40

0,45

0,50

10 11 12 13 45 10A 11A

Titik pantau

mg/

liter

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Gambar 9 : Rata-rata Konsentrasi Seng di Titik Pantau Sepanjang Kali Sunter.

Page 10: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

10

Rata-rata Konsentrasi Mangan

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

10 11 12 13 45 10A 11A

Titik Pantau

mg/

liter

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Gambar10 : Rata-rata Konsentrasi Mangan di Titik Pantau Sepanjang Kali Sunter.

5.4 Kondisi Logam Berat di sungai Grogol

Pada sungai Grogol terdapat empat lokasipemantauan yang tersebar dari hulu ke hilir.Sungai Grogol termasuk dalam golongan C (25,25A, 26) dan golongan D (27). Dari hasilpemantauan ada empat logam berat yangterdapat di sungai Grogol yaitu Mn, Ni, Hg danZn.

Dari grafik dapat dilihat bahwa kandunganlogam mangan selalu ada di titik 27 dankandungannya lebih tinggi pada bulan Juli daripada April dan Nopember walaupunkonsentrasinya masih tergolong rendah (masihberada di bawah baku mutu). Hal inidimungkinkan karena di bulan Juli yangmerupakan musim kemarau menjadikan sungaimendapatkan masukan air yang sedikit sehinggaair yang terdapat di sungai hanya berasal darilokasi tersebut dan masukan limbah dari sumber

pencemar menjadi tidak teralirkan karenarendahnya debit.

Untuk logam seng kadarnya meningkatdari tahun 1999 – 2000. Pada tahun 1999kandungan seng yang tinggi terdapat di titik 25(0,09 mg/L) yang sudah melebihi baku mutuuntuk seng yaitu 0,05 mg/L (Golongan C). Padatahun 2000 mengalami peningkatan hampir disemua titik dan telah melebihi baku mutu (padabulan Juli) kecuali di titik 27 kadarnya sangatkecil (0,01 mg/L). Pada tahun 2001 hanya di titik25 yang kadarnya melebihi baku mutusedangkan titik yang lainnya relatif rendah. Padatahun berikutnya (2002 – 2004) konsentrasinyatidak ada yang melebihi baku mutu di setiap titik.

Untuk konsentrasi Hg hanya terdapat dititik 25 dan 25A pada tahun 1999 dan tergolongtercemar ringan karena hanya sedikit melebihibaku mutu yang ditetapkan. Konsentrasi Nihanya terdapat di titik 25 pada tahun 2003, tetapikadarnya sangat kecil yaitu 0,01 mg/L.

Konsentrasi Mangan

0.00

2.004.00

6.00

8.00

10.0012.00

14.00

25 26 27 25A

Titik Pantau

mg/

liter

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Gambar 11: Rata-rata Konsentrasi Mangan di Titik Pantau Sepanjang Kali Grogol.

Page 11: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

11

Rata-rata Konsentrasi Seng

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

25 26 27 25A

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 12 : Rata-rata Konsentrasi Seng di Titik Pantau Sepanjang Kali Grogol.

Konsentrasi Air Raksa

0,00000,00100,00200,00300,00400,00500,00600,00700,0080

25 26 27 25A

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 13 : Rata-rata Konsentrasi Air Raksa, di Titik Pantau Sepanjang Kali Grogol.

5.5. Kondisi Logam Berat di SungaiMookervart

Di sungai Mookervart terdapat lima titikpemantauan dan tergolong dalam sungai denganperuntukkan perikanan dan peternakan(Golongan C). Terdapat tiga logam berat yang

terdeteksi di dalam air sampel yang berasal dariair sungai Mookervart yaitu seng (Zn), tembaga(Cu) dan khrom (Cr) (Tabel 5.).

Untuk logam seng, dari tahun ke tahunnyaselalu terdapat titik yang konsentrasinya melebihibaku mutu yang ada. Konsentrasi yang ekstremterjadi di titik 24B pada Juli 2001 yaitu 42,62

Page 12: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

12

mg/L. Hal ini di duga terjadi karena adanyaindustri (baik industri kecil maupun rumahtangga) yang membuang limbah yang banyakmengandung logam seng ke sungai tanpa di olahterlebih dahulu ditambah dengan musim kemarauyang menyebabkan aliran airnya tidak mengalirdengan baik, sehingga logam seg tertumpuk dititik tersebut.

Untuk logam tembaga hanya terdapat dititik 24 pada tahun 2001 dan 2003 yang kadarnyasedikit melebihi baku mutu yang ada. Sedangkankonsentrasi Cr hanya terdapat di titik 24Dsebesar 0,14 mg/L yang melebihi baku mutuyang telah di tetapkan yaitu 0,05 mg/L.

Masalah yang dihadapi sungai-sungaiyang ada di Jakarta banyak sekali dan perlumendapat penanganan segera yaitu Pencemaranoleh pemukiman yang berupa limbah cair dansampah. Banyaknya pemukiman yang tumbuhsepanjang aliran sungai membawa masalah.Pada umumnya limbah dari pemukiman masukke sungai tanpa pengolahan. Di beberapa tempatnampak jelas sekali bahwa limbah pemukimansudah waktunya untuk ditangani atau diolahsebelum masuk ke dalam perairan. Sampah

padat sering menumpuk pada tikungan sungaibagian dalam dan dikolong jembatan. Sampahtersebut menggangu aliran dan pemandangandan secara tidak langsung menyebabkanpendangkalan dan banjir di beberapa tempatuntuk itu peningkatan kinerja pengelolaansampah harus terus ditingkatkan. Selain itu jugapencemaran dapat disebabkan oleh industri yangberada dalam DAS baik industri kecil maupunindustri rumah tangga Lokasi industri tersebutmemerlukan suatu pengolahan limbah,perencanaan dan pembuatan IPAL terpadu untukpemukiman dan industri.

Keadaan saat ini masing-masing industrimembuang langsung limbahnya ke saluranumum, sehingga sulit untuk mengontrollimbahnya setiap waktu. Hanya saja masing-masing industri biasanya mempunyai limbahyang spesifik, oleh karena itu setiap industrisebaiknya mempunyai pengolahan awal yangmengolah limbah spesifik, misalnya: lemak,minyak, olie, logam berat, suspended solid tinggi.Dari pengolalahan awal tersebut baru masuk kepengolahan kolektif

Konsentrasi Seng

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

24 24A 24B 24C 24D

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 14 : Rata-rata Konsentrasi Seng di Titik Pantau Sepanjang Kali Mookevart.

Konsentrasi Tembaga

0.000.020.040.060.080.100.120.14

24 24A 24B 24C 24D

Titik Pantau

mg/

liter

199920002001200220032004

Gambar 15 : Rata-rata Konsentrasi Tembaga di Titik Pantau Sepanjang Kali Mookevart.

Page 13: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

13

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pencemaran sungai di wilayah DKI Jakartalebih tinggi musim kemarau, karena debit airsungai turun drastis, sedangkan volumekegiatan industri tetap, sehinggapencemaran yang dikeluarkan juga tetap.

Pada umumnya pencemaran logam berat diperairan DKI Jakarta di sebabkan olehlimbah domestik yang berasal daripemukiman dan limbah industri yang beradadi DAS yang dibuang tanpa diolah terlebihdahulu.

Di daerah pertemuan antara dua sungai ataulebih, kandungan logam beratnya relatiftinggi karena mendapat masukan limbah darialiran sungai yang lain.

Pada umumnya kondisi logam berat diperairan DKI Jakarta dari hulu ke hilir makinmeningkat konsentrasinya.

6.2 Saran

Identifikasi lebih lanjut perlu dilakukan olehinstansi yang berwenang terhadap industriyang berpotensi sebagai sumberpencemaran untuk memantau apakahlimbahnya sudah dikelola dengan baik ataubelum.

Perlu adanya pemantauan secara berkalaagar kondisi kandungan logam berat diperairan DKI Jakarta dapat diketahui secaraberkesinambungan dan perlu adanya tindaklanjut dan upaya dalam menanggulangipencemaran air sungai.

Pada pemantauan selanjutnya sebaiknyadilengkapi dengan data lapangan ataukondisi fisik dari tiap-tiap lokasi titik pantau.

Perlu adanya perencanaan dan pembuatanIPAL terpadu untuk pemukiman dan industriserta peningkatan kinerja pengelolaansampah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Darmono. 1995. Logam dalam SistemBiologi Makhluk Hidup. Penerbit UI. Jakarta.

2. Darmono. 2001. Lingkungan Hidup danPencemaran : Hubungannya denganToksikologi Senyawa Logam. Penerbit UI.Jakarta.

3. Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air.Bogor : IPB.

4. Hutabarat, S dan S.M. Evans. 1986.Pengantar Oseanografi. Jakarta : UI Press.

5. Hutagalung, H.P. 1991. Pencemaran Lautoleh Logam Berat : Dalam StatusPencemaran Laut di Indonesia dan TeknikPemantauannya. P3O-LIPI. Jakarta.

6. Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut ; SuatuPendekatan Ekologis. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Umum.

7. Palar, H. 1994. Pencemaran dan ToksikologiLogam Berat. Rineka Cipata. Jakarta.

8. Supriharyono, M.S. 2000. Pelestarian danPengelolaan Sumber Daya Alam di WilayahPesisir Tropis. PT. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.

Page 14: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

14

LAMPIRAN :

Gambar 16 : Lokasi Titik Pantau di sepanjang sungai/kali di Wilayah DKI Jakarta.

Page 15: KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SUNGAI …

Satmoko Yudo: Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006

15

Tabel 1: Industri di dalam DAS Kali Cipinang.

NO. NAMA INDUSTRI(PT)

JENISINDUSTRI

LOKASI SALURANLIMBAH KE:

1. CENTEX TEXTIL JL. CENTEX Outlet situ jatijajar2. SCTI TEXTIL JL. CIRACAS RAYA Outlet situ jatijajar3. KIWI INDONESIA SEMIR JL. KIWI RAYA Outlet situ jatijajar4. DAIRYVILLE JL. KIWI RAYA Outlet situ jatijajar5. GURU INDONESIA JL. KIWI RAYA Outlet situ jatijajar6. KARFILINDO ABD

INDONESIAJL. KIWI RAYA Outlet situ jatijajar

7. NGK BUSI INDONESIA BUSI JL. KIWI RAYA Situ Rawa Kalong8. MUSTIKA TIRTA JL. MUSTIKA RATU Situ Rawa Kalong9. MUSTIKA RATU KOSMETIK JL. MUTIKA RATU Situ Rawa Kalong10. ARTOLITE TEKSTIL JL. NANGKA Situ Rawa Kalong11. BAJA BRANA LOGAM JL. NANGKA Situ Rawa Kalong12. TANG MAS MINUMAN JL. NANGKA Outlet S Rw Kalong13. TOA GALVA ELEKTRONIK JL. NANGKA Outlet S Rw Kalong14. TRIPLE ACE TEKSTIL JL. NANGKA Outlet S Rw Kalong15. EBARA INDONESIA POMPA JL. PEKAPURAN Outlet S Rw Kalong16. MODERN FURNITURE FURNITURE JL. PEKAPURAN Outlet S Rw Kalong17. SARI MULTI UTAMA PLASTIK JL. PEKAPURAN Outlet S Rw Kalong18. DETA PRASANTA PERCETAKAN JL. PONCOL Situ Gadog19. DWI SATRYA UTAMA JL. PONCOL Situ Gadog20. KDS JL. PONCOL Situ Gadog21. PUNCAK GUNUNG MAS MAKANAN JL. PONCOL Situ Tipar22. SANYO ELEKTRONIK JL. RAYA BOGOR Situ Tipar23. ICI PAINT CAT JL. RAYA BOGOR Situ Tipar24. INDARGO JL. RAYA BOGOR Situ Tipar25. KOADES INDONESIA TINTA JL. RAYA BOGOR Situ Tipar26. AMCOL GRAHA ELEC ELEKTRONIKA JL. RAYA BOGOR Situ Tipar27. ARCO JL. RAYA BOGOR Situ Tipar28. ASIA INTI SELERA JL. RAYA BOGOR Situ Tipar29. BAMBU MAS INDAH JL. RAYA BOGOR Situ Tipar30. BAYER INDONESIA OBAT JL. RAYA BOGOR K Cipinang31. BENTOEL ROKOK JL. RAYA BOGOR K Cipinang32. BINA SATWA JL. RAYA BOGOR K Cipinang33. BINTANG MAS JL. RAYA BOGOR K Cipinang34. CANDRA SARI JL. RAYA BOGOR K Cipinang35. CIBA GEICY OBAT JL. RAYA BOGOR K Cipinang36. CICERO INDONESIA JL. RAYA BOGOR K Cipinang37. DETTA MARINA JL. RAYA BOGOR K Cipinang38. DUMEX INDONESIA OBAT JL. RAYA BOGOR K Cipinang39. ENKA PRAHYANGAN JL. RAYA BOGOR K Cipinang40. EVEREADY BATTEREY JL. RAYA BOGOR K Cipinang41. FOREMOST INDONESIA SUSU JL. RAYA BOGOR K Cipinang42. FRIESCHE FLAG

INDONESIASUSU JL. RAYA BOGOR K Cipinang

43. HENKEL INDONESIA KIMIA JL. RAYA BOGOR K Cipinang44. INDFARM

PEMBANGUNANJL. RAYA BOGOR K Cipinang

45. INDO SEPA TEKXTIL JL. RAYA BOGOR K Cipinang46. INDOMARCO JL. RAYA BOGOR K Cipinang