KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA...

136
KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA DALAM MENEGUHKAN KEYAKINAN MUALLAF WILAYAH JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) Oleh : Yaumil Kurniati NIM : 1112051000056 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M./1437 H.

Transcript of KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA...

Page 1: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

KOMUNIKASI PERSUASIF

PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

DALAM MENEGUHKAN KEYAKINAN MUALLAF

WILAYAH JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh :

Yaumil Kurniati

NIM : 1112051000056

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M./1437 H.

Page 2: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA
Page 3: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA
Page 4: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA
Page 5: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

i

ABSTRAK

Nama : Yaumil Kurniati

NIM : 1112051000056

Komunikasi Persuasif Pengurus Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI)

dalam Meneguhkan Keyakinan Muallaf Wilayah Jakarta Barat.

Konversi agama adalah terjadinya perubahan keyakinan yang berlawanan arah

dengan keyakinan semula. Konversi agama terjadi disebabkan oleh kegelisahan

terhadap agama yang dianutnya, maka pandangan hidup dan kepercayaan seperti

harapan serta keselamatan menjadi berlawanan arah. Hal ini telah banyak terjadi di

kalangan masyarakat di Indonesia tentunya dengan situasi dan proses yang berbeda-

beda. Dari gejolak tersebut, dibutuhkan komunikasi persuasif yang akan menimbulkan

keputusan, karena memutuskan untuk berpindah keyakinan dalam hidup bukanlah suatu

hal yang mudah dan memiliki konsekuensi yang besar. Seperti, diusir dari keluarganya,

diberhentikan dari pekerjaannya, diceraikan oleh suami atau isterinya atau berpisah

dengan anak-anaknya (bagi yang sudah menikah), disabotase atau diputuskan jaringan

bisnisnya dan lain sebagainya. Dalam menyikapi hal tersebut dibutuhkan pendekatan,

bimbingan dan pembinaan khusus dengan komunikasi persuasif agar pelaku konversi

agama ini dapat lebih terarah.

Himpunan Bina Muallaf Indonesia Wilayah Jakarta Barat merupakan salah satu

asosiasi konsultasi dan pembinaan para muallaf yang didirikan oleh HM. Syarief

Tanudjaja dibawah sejak tahun 2013. Di HBMI, para muallaf akan dibina, dibimbing

serta dibantu dalam perekonomian secara teoritis dan praktisi sehingga muallaf dapat

menjadi muallaf yang mandiri. Karena latar belakang tersebut, penelitian ini ingin

mengetahui bagaimana komunikasi persuasif pengurus HBMI dalam meneguhkan

keyakinan muallaf wilayah Jakarta Barat? Apa faktor pendukung dan penghambat

komunikasi persuasif pengurus dalam membina muallaf dan meneguhkan keyakinan

muallaf?.

Teori yang digunakan adalah Teori Penilaian Sosial (Social Judgement Theory)

oleh Muzafer Sherif. Teori ini berasumsi bahwa seseorang akan membuat penilaian dari

pernyataan atau pesan yang akan mempengaruhi persepsi, respons pesan dan perubahan

sikap melalui keterlibatan ego. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif

dengan dengan analisis deskriptif. Dengan pengumpulan data melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Dalam proses pembinaan muallaf, pengurus menggunakan berbagai tahapan

komunikasi persuasif dengan pendekatan formula AIDDA, yaitu menumbukan

Attention (perhatian), Interest (rasa tertarik), Desire (keinginan) sehingga muallaf dapat

memiliki Decision (keputusan), dan melakukan Action (tindakan). Adapun teknik

komunikasi persuasif pengurus, yaitu teknik asosiasi, teknik integrasi, teknik pay off

and fear arousing, teknik icing dan teknik red-herring.

Agama merupakan pedoman bagi manusia. Maka, terjadinya konversi agama

yang bertujuan mendapatkan kehidupan yang damai dan ketentraman hati dapat terjadi

pada siapa saja melalui beberapa faktor dan hikmah dari Allah SWT untuk itu

pembinaan dilakukan muallaf dengan tujuan mendapatkan pengetahuan dan tuntunan

hidup pada keyakinan yang baru dianutnya di masa depan.

Kata kunci : Komunikasi persuasif, konversi agama, muallaf, keyakinan,

pembinaan.

Page 6: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puja dan puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan

Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah serta

anughrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW berserta

keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Berbagai macam kendala serta beberapa pergantian judul yang dilewati

penulis merupakan tantangan dan motivasi tersendiri sehingga akhirnya penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “Komunikasi Persuasif Pengurus Himpunan Bina

Muallaf Indonesia (HBMI) dalam Meneguhkan Keyakinan Muallaf Wilayah

Jakarta Barat” ini.

Namun penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya

dukungan, bantuan dan nasihat dari banyak pihak baik secara moril maupun materil.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak

yang sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, antara lain kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, MA., selaku Wakil Dekan

II Bidang Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

Page 7: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

iii

2. Drs. Masran, MA, dan Fita Faturrokhmah, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dr. Hj. Roudhonah, MA, selaku dosen pembimbing skripsi, penulis

mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, saran, nasihat, bimbingan,

waktu, tenaga, pikiran, dan segala pengertian yang diberikan kepada penulis

selama proses penulisan berlangsung, semoga Allah SWT senantiasa

memberikan kesehatan dan keberkahan kepada ibu dan keluarga.

4. Drs. Hamdani, MA, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberikan motivasi dan membantu selama proses perkuliahan.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, atas segala ilmu

yang telah diberikan kepada penulis.

6. Seluruh staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah membantu dalam

pelayanan dan memfasilitasi buku-buku referensi untuk penulis.

7. Seluruh staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu

penulis dalam bidang administrasi.

8. HM. Syarief Tanudjaja SH, selaku ketua umum dan segenap pengurus Himpunan

Bina Muallaf Indonesia yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama

proses penelitian.

9. Elly Phang, Asikin Kosasih, Satyan Cahyono Tai, dan Herjuno, selaku nara

sumber penelitian yang telah bersedia memberikan waktu dan membantu penulis

dalam proses penelitian dan penulisan.

Page 8: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

iv

10. Kedua orang tua tercinta, Ayah (Payumi) dan Umi (Atikah, S.Pd.) yang selalu

menjadi motivator terbesar bagi penulis dalam segala hal, termasuk dalam

penulisan skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga untuk umi dan ayah yang

tak pernah bosan dan lelah berjuang, memberikan nasihat, dorongan serta do’a

yang tulus kepada penulis hingga proses penulisan skripsi ini selesai. Semoga

Allah selalu melindungi, memberkahi dan membalas keduanya dengan surga-

Nya yang kekal.

11. Kakak tercinta (Feby Yansasnie, S.Pd.I) dan (Delima Hardiyanti, SE.) yang

selalu memberikan nasihat, dorongan serta dukungan kepada penulis dan adik

tercinta (Yaumil Fikri Khairiah) yang selalu menjadi teman setia yang menghibur

serta mendukung penulis dan segenap Keluarga Besar H. Djaelani dan H.

Rosidin Alm, tercinta, tanpa adanya dukungan moral serta keberadaan keluarga

disamping penulis bukanlah apa-apa.

12. Keluarga Besar Pondok Pesantren Modern Darur Rosyid, terutama kepada

pimpinan dan pengasuh pondok yakni KH. Rosidi Djaelani, Lc. terima kasih atas

segala dukungan, nasihat dan dispensasi yang diberikan selama proses penelitian.

13. Sahabat kecil tercinta (Dogi Mangisi Sagala, A.Kom.) yang selalu memberikan

waktu, dukungan moral, motivasi, dan tetap menjadi teman setia selama proses

penulisan berlangsung.

14. Sahabat seperjuangan tercinta selama 4 tahun kuliah dan seterusnya, Dea Alvi

Soraya, S.Kom.I (Doelan), Rahmah Novitasari (Novitakiers) dan Ina Legiana

(Gona) yang selalu menemani, membantu, memotivasi dan mendukung penulis.

Page 9: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

v

15. Teman-teman KPI 2012, khususnya teman-teman KPI B yang telah menemani

perjalanan penulis selama perkuliahan. Dan teman-teman KKN MEMORI 2015

yang telah menemani perjuangan KKN selama satu bulan.

16. UKM Bahasa FLAT yang telah banyak memberikan berbagai ilmu, pengalaman

dan kenangan yang luar biasa khususnya angkatan CAPOLISTA 2012.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan agar penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan acuan

penelitian berikutnya. Amin ya Rabbal Alamin.

Jakarta, 10 Januari 2017

Yaumil Kurniati

Page 10: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………….....….…. i

KATA PENGANTAR ..………………………………………….…..... ii

DAFTAR ISI …………………………………………………......……. vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………….………………..…... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………..… 2

1. Pembatasan Masalah ……………………..…….………... 6

2. Perumusan Masalah …………………….……………..… 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………....…………..….. 6

1. Tujuan Penelitian ……………………..….…………..….. 7

2. Manfaat Penelitian ……………..………………………... 7

D. Metodologi Penelitian ……………….…..……………...…… 7

1. Subjek dan Objek Penelitian ………………….…………. 8

2. Teknik Pengumpulan Data ..….…..……............................ 9

3. Pengolahan Data ……………..………..……..…………. 10

4. Teknik Analisis Data …………...…...……….……..……. 11

E. Tinjauan Pustaka ………..………...…………..……...……… 11

F. Sistematika Penulisan ………..……..………..……………… 13

BAB 11 KAJIAN TEORITIS DAN KONSEPTUAL

A. Teori Penilaian Sosial …………….………...……………….. 15

1. Keterlibatan Ego …………..…………..……….…..….… 16

Page 11: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

vii

2. Stimulus Respons Persuader …..….…....………………... 17

3. Penilaian Pesan …………..……............……………….... 17

B. Ruang Lingkup Komunikasi ……………………………..….. 19

1. Definisi Komunikasi …………..……...………………..... 19

2. Unsur-Unsur Komunikasi …………….………………..... 21

3. Tujuan Komunikasi …………………...……....…….....… 24

4. Hambatan Komunikasi …...…………...………….……… 25

C. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif …………...….....……. 26

1. Definisi Komunikasi Persuasif ...…….…………...……… 26

2. Tahapan Komunikasi Persuasif …….………………...….. 28

3. Teknik Komunikasi Persuasif……….………………......... 31

D. Definisi Muallaf dan Konversi Agama ………………..……... 34

1. Definisi Muallaf …………….…………………….……… 34

2. Definisi Konversi Agama ….…………………….………. 36

3. Faktor Konversi Agama ……………………….………… 38

4. Definisi Agama ……………………………….……….… 39

5. Fungsi Agama ……………………………….…………... 40

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan HBMI Wilayah Jakarta Barat …… 43

B. Visi dan Misi ……………………………………………..….... 46

C. Struktur Pengurus HBMI Wilayah Jakarta Barat ……………... 47

D. Program Kerja Pengurus ………………………..…….……….. 49

E. Sistematika Pengislaman …………….…………...…..……….. 50

Page 12: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

viii

F. Proses Pembinaan Muallaf ……………………….....………… 51

1. Materi Pembinaan …………………………….…………… 51

2. Pendekatan Program Pembinaan ………………..…...……. 52

3. Jadwal Kegiatan Rutinitas ………………………………… 54

G. Profil Muallaf …………………………………..……..….…… 56

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Teori Penilaian Sosial ……………………………………….. 61

1. Keterlibatan Ego ………………………………………… 62

2. Stimulus Respons Persuader ……………………………. 62

B. Komunikasi Persuasif Pengurus HBMI …….………..….…... 63

1. Tahapan Komunikasi Persuasif …………………….……. 63

2. Implementasi Pembinaan ………………..…………..…… 67

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ……….…....…… 80

1. Faktor Pendukung ……………………………………….. 80

2. Faktor Penghambat …………………………………...….. 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………..………………………...…. 85

B. Saran …………………………..…………………………..… 91

DAFTAR PUSTAKA ………….………………………………….…... 92

LAMPIRAN

Page 13: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bingkai teori peniliaian sosial ……………………………. 19

Gambar 2.2 Unsur-unsur komunikasi …………………………………. 22

Gambar 3.1 Satyan mengucapkan syahadat ….……………………….. 51

Gambar 4.1 Santunan muallaf ………………………………………… 73

Gambar 4.3 Santunan muallaf ………………………………………… 73

Gambar 4.4 Santunan muallaf ………………………………………… 74

Gambar 4.5 Forum diskusi online dalam group Forum HBMI …….… 76

Gambar 4.7 Forum diskusi online dalam group Mullaf Seiman ……... 77

Gambar 4.8 Pembinaan praktik sholat muallaf ……………………….. 79

Page 14: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama merupakan kebutuhan manusia untuk pedoman dalam

kehidupannya, karena dengan memiliki agama tertentu manusia merasa tentram

dan damai. Namun kenyataannya, walaupun sudah memiliki agama tertentu

terkadang manusia tidak tenang dan tidak puas dengan agama yang dianutnya

sehingga timbul konflik, pertentangan batin serta kegelisahan yang jika mencapai

puncaknya maka menyebabkan perubahan sikap yang sering disebut konversi

yang membawa perubahan keyakinan pada diri seseorang. Menurut Zakiah

Dradjat, konversi berasal dari bahasa Inggris conversion, yang berarti berlawanan

arah. Secara istilah, konversi agama adalah terjadinya perubahan keyakinan yang

berlawanan arah dengan keyakinan semula.1

Konversi agama terjadi disebabkan oleh kegelisahan terhadap agama yang

dianutnya, maka pandangan hidup dan kepercayaan seperti harapan serta

keselamatan menjadi berlawanan arah. Hal tersebut akan menimbulkan proses

kejiwaan dalam bentuk renungan, timbulnya tekanan batin, penyesalan diri, rasa

berdosa, cemas terhadap masa depan serta perasaan susah yang ditimbulkan oleh

kebimbangan. Perasaan yang berlawanan itu timbul dalam batin sehingga masalah

tersebut harus dicari jalan keluarnya.2

1Zakiah Dradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996) h.137

2Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2002) h.59

Page 15: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

2

Perubahan keyakinan pada diri seseorang yang mengalami konversi agama

tidak terjadi begitu saja tanpa unsur apapun, melainkan melalui hikmah yang

diperoleh dari Allah SWT seperti yang telah disampaikan dalam firman-Nya surat

Al Baqarah ayat 269, yang berbunyi:

كز از ي ث اك ز ي خ ى ج و أ د ق ف ة و ك الح ت ؤ ي ن ه و ء آش ي ن ه ة و ك ىالح ج ؤ ي اي ذ ه و

۞ اب ب ل اال و ل و أ لآإ

“Allah menganugrahkan al-hikmah (kepahaman yang dalam

tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki.

Dan barang siapa yang dianugrahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah

dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakalah

yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”3

Dalam surat Al-Maidah ayat 3, Allah juga berfirman yang berbunyi:

................ ن ل ك ي ث ض ر و ح ي و ن ع ن ل ي ك ع ث و ا ج و و ن ي ن ك د ن ل ك ل ث و ا ك م الي و

ال م س ي ن ااإل ۞..............د

“Pada hari ini telah ku sempurnakan agamamu untukmu dan telah

aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Ku ridhoi Islam sebagai

agamamu.”4

Menurut penjelasan kedua ayat di atas, bahwa Allah SWT memberikan

hikmah, karunia serta nikmat kepada siapa saja sesuai kehendak-Nya, termasuk

menghendaki orang-orang untuk melakukan konversi agama.

Adapun faktor lain yang menyebabkan konversi agama menjadi

pendorong serta pengaruh yaitu: faktor keluarga, keretakan keluarga, ketidak

serasian, berlainan agama, kesepian, kurang mendapat pengakuan kaum kerabat,

lingkungan tempat tinggal, terjadinya perubahan status pernikahan, kemiskinan

3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Al-Baqarah: 269.

4Sahm Al-Nour, Al-Qur’an dan Terjemah, Al-Maidah: 3.

Page 16: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

3

dan lainnya. Dalam kondisi demikian sering kali seseorang mengalami tekanan

batin atau gangguan secara psikologis.5

Dari beberapa peristiwa di atas, seseorang yang baru saja memeluk agama

Islam, sangatlah penting baginya untuk mempelajari, mengetahui dan memahami

agama yang baru dianutnya. Oleh karena itu seorang muallaf sangat perlu

mengikuti pembinaan khusus untuk membantu proses memperkenalkan agama

Islam dan memberi pemantapan dengan penuh keyakinan pada agama Islam yang

baru dianutnya.

Adapun beberapa lembaga yang menjadi sarana pembinaan khusus untuk

muallaf, namun bentuk penanganannya yang dibedakan, yaitu ada lembaga yang

hanya menangani saat pengislaman saja namun ada pula yang menangani

keseluruhan termasuk pada pembinaan setelah menjadi muallaf. Pembinaan

muallaf memiliki peran yang sangat signifikan untuk membantu dalam

memberikan pemahaman tentang ketauhidan, peneguhan keyakinan, pengenalan

dasar-dasar hukum Islam serta tata cara beribadah dan lain-lain.

Dalam pembinaan muallaf ini, komunikasi merupakan salah satu aspek

terpenting agar ajaran-ajaran Islam yang diterima bisa menjadi lebih mantap. Oleh

karena itu komunikasi yang dilakukan pembina sangatlah berpengaruh pada

perubahan pemikiran serta pandangan terhadap pemahaman dan pengetahuan

yang dipelajari oleh muallaf. Namun tidak hanya itu, demi terciptanya komunikasi

yang efektif dan pembinaan yang optimal, pengurus harus memiliki strategi dan

metode pembinaan agar apa yang disampaikan berhasil dalam masa pembinaan.

5Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008)

h.158-159.

Page 17: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

4

Himpunan Bina Muallaf Indonesia yang disingkat menjadi HBMI,

merupakan salah satu lembaga yang khusus menangani pembinaan muallaf.

Diresmikan dibawah naungan Pemerintah Kementrian Agama pada bulan

November 2013 di wilayah Jakarta Barat. Lembaga ini memiliki struktur

organisasi, metode serta program khusus seperti: pembinaan perekonomian

muallaf, santunan, buka bersama, pengajian rutinitas bulanan, pelatihan

keterampilan dan rumah pintar. 6

Berbagai program Himpunan Bina Muallaf Indonesia di atas, bertujuan

agar pembinaan yang dilaksanakan bersifat variatif demi menciptakan keakraban

dan hubungan yang baik antar sesama. Hakikatnya, muallaf adalah seseorang

yang membutuhkan bujukan, dorongan, motivasi serta kepercayaan diri mengenai

hal-hal yang telah diputuskan melalui ketekunan dan pengorbanannya, seperti:

dikucilkan dan diusir dari keluarganya, tidak diterima dan tidak diakui sebagai

anggota keluarga, diputus tunjangan dan biaya pendidikannya, diberhentikan dari

pekerjaannya, diceraikan oleh suami atau isterinya atau berpisah dengan anak-

anaknya (bagi yang sudah menikah), disabotase atau diputuskan jaringan

bisnisnya dan lain sebagainya.7

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, muallaf sangatlah membutuhkan

pembinaan, bimbingan dan tuntunan serta pendampingan. Maka, seharusnya

komunikasi pembina tidak hanya dilakukan secara verbal saja namun terkadang

6Wawancara Pribadi dengan Elly Phang selaku pengurus HBMI, Pekapuran,

Jakarta Barat, 20 Mei 2016. 7HM. Syarif Tanudjaja “Sejarah lahirnya HBMI Bina Muallaf menuju muallaf

mandiri dan bertaqwa” Artikel diakses pada 20 agustus 2016 dari

http://binamuallafsyariftan.blogspot.com/2016/02/hbmi:himpunan-bina-muallaf-

indonesia.html

Page 18: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

5

komunikasi nonverbal juga mampu meningkatkan pemahaman muallaf.

Komunikasi yang digunakan bersifat mengajak dan membujuk, dengan kata lain

pembinaan yang dilakukan bersifat komunikasi persuasif secara psikologis, agar

muallaf dapat tetap tegar, teguh dan konsisten memilih agama Islam dan menjadi

muallaf yang mandiri, bertaqwa serta istiqomah dalam keagamaannya juga

mandiri dalam sosial ekonominya.

Komunikasi persuasif adalah suatu usaha untuk meyakinkan seseorang

atau kelompok seolah-olah keyakinan itu timbul atas dasar keyakinannya sendiri

tanpa menggunakan sanksi-sanksi atau paksaan, baik yang tampak maupun tidak

tampak.8 Komunikasi persuasif juga dapat dipahami sebagai suatu pesan yang

mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain secara verbal maupun

nonverbal. Proses tersebut adalah gejala atau fenomena yang menunjukkan suatu

perubahan sikap atau perlakuan secara terus-menerus.9

Demi berhasilnya komunikasi persuasif, hal tersebut harus dilaksanakan

secara sistematis dan sesuai dengan kebutuhan para muallaf, oleh karena itu

pembina seharusnya mengetahui dan memperhatikan beberapa latar belakang

muallaf seperti asal kelompok masyarakatnya, asal agamanya, tingkat pendidikan

dan sosial ekonominya.

Melihat pembinaan muallaf di HBMI wilayah Jakarta Barat memiliki

strategi, metode, program khusus serta teknik-teknik persuasif, maka proses

pembinaan yang bervariasi tersebut menjadi pembeda dengan lembaga pembinaan

8H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi

Askara,2008) Edisi 1, Cet Ke-5, h. 67 9Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013) Cet

Ke-1, h. 164

Page 19: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

6

wilayah lain dalam membina para muallaf, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian untuk penulisan skripsi dengan judul: “Komunikasi Persuasif

Pengurus Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) dalam Meneguhkan

Keyakinan Muallaf Wilayah Jakarta Barat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian lebih

jelas dan terarah serta memfokuskan penelitian pada komunikasi persuasif

pengurus Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) dengan muallaf wilayah

Jakarta Barat yang berikrar pada agama Islam.

2. Perumusan Masalah

Pembatasan masalah di atas, maka penulis membuat suatu rumusan

masalah dengan pertanyaan utama, yaitu:

a. Bagaimana komunikasi persuasif pengurus Himpunan Bina Muallaf

Indonesia (HBMI) dalam meneguhkan keyakinan muallaf wilayah

Jakarta Barat?

1) Bagaimana tahapan komunikasi persuasif pengurus?

2) Bagaimana teknik komunikasi persuasif pengurus?

b. Apa faktor pendukung dan penghambat komunikasi persuasif pengurus

Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) dalam meneguhkan

keyakinan muallaf wilayah Jakarta Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Page 20: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

7

a. Untuk mengetahui komunikasi persuasif yang dilakukan pengurus

Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) dalam meneguhkan

keyakinan muallaf wilayah Jakarta Barat.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat komunikasi

persuasif serta upaya yang dilakukan pengurus HBMI dalam

meneguhkan keyakinan muallaf wilayah Jakarta Barat.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya dan mengembangkan

ilmu pengetahuan yang diterapkan di bidang Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam

pembinaan muallaf dengan komunikasi persuasif.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi, wawasan

serta acuan bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam tentang

pembinaan muallaf dengan komunikasi persuasif.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari subjek penelitian yang dapat diamati.10

Adapun definisi lain yaitu suatu

penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks

10

Lexy Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005) h. 6.

Page 21: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

8

sosial yang mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara

peneliti dengan fenomena yang diteliti.11

Jenis penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap proses pembinaan muallaf di HBMI wilayah Jakarta Barat.

1. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pengurus dan muallaf Himpunan Bina

Muallaf Indonesia (HBMI) wilayah Jakarta Barat yang masih berpartisipasi

aktif dalam kegiatan pembinaan. Adapun pengurus HBMI yang dijadikan

subjek penelitian, yaitu: HM. Syarief Tanudjaja, SH selaku ketua umum dan

Elly Phang selaku bendahara. Adapun 3 muallaf yang dijadikan subjek

penelitian, yaitu: Asikin Kosasih, Satyan Cahyono Tai, dan Herjuno yang

mana muallaf tersebut masing-masing memiliki latar belakang konversi

agama yang berbeda-beda.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mengenai komunikasi persuasif

pembinaan di Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) wilayah Jakarta

Barat dalam meneguhkan keyakinan muallaf.

2. Tempat Penelitian

Tempat pembinaan sekaligus wirausaha dilakukan di Jalan

Pekapuran V No.8 Rt.008/002 Kel. Duri Selatan Jakarta Barat. Sedangkan

11

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2010) h. 9.

Page 22: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

9

pembinaan pusat di Jalan Tegalan 1 A No. 15 RT.00/04 Kel. Palmeriam

Kec. Matraman Jakarta Timur.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari penelitian ini, penulis menggunakan

beberapa teknik sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta

melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks

penelitian. Teknik observasi diharapkan dapat menjelaskan dan

menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi.12

Adapun teknik observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi partisipasi, dimana pengumpulan data melalui observasi

terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan

serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan mengenai proses

komunikasi komunikasi pengurus dalam meneguhkan keyakinan muallaf.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan

atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan

12

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian Ilmu Komunikasi dan Sastra (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2011) Cet ke-1 h.73

Page 23: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

10

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.13

Dalam

penelitian ini, peneliti mewawancarai ketua umum HMBI, para pembina

dan para muallaf wilayah Jakarta Barat. Teknik wawancara yang

digunakan adalah wawancara terstuktur yang nantinya membantu peneliti

menemukan informasi yang lebih mendalam dan mendapatkan pencapaian

data sesuai tuntutan penelitian.

c. Dokumen

Dokumen adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar misalnya foto, gambar, sketsa dan lain-lain. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif.14

4. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis

deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran

terhadap suatu objek penelitian melalui data yang terkumpul dan membuat

kesimpulan yang berlaku umum,15

serta mengungkapkan suatu masalah

atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat untuk

13

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011) Edisi ke-2, Cet

ke-5 h.111 14

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2013) Cet ke-19 h.224 15

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. h.221

Page 24: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

11

mengungkapkan fakta16

yang terjadi dalam proses pembinaan di

Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat.

5. Teknik Analisis Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum

dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat

interaktif dan non-interaktif.17

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode interaktif, di mana peneliti berpartisipasi aktif dalam kegiatan-

kegiatan pembinaan HBMI serta berinteraksi langsung dengan para

muallaf wilayah Jakarta Barat.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis meninjau beberapa tulisan, skripsi serta artikel terdahulu yang

membahas tentang pembinaan muallaf. Adapun beberapa skripsi yang penulis

jadikan rujukan diantaranya :

Pertama, skripsi karya Heldawati, dengan judul “Pola Komunikasi antara

Pembina dan Muallaf pada Program Pembinaan Muallaf di Masjid Sunda Kelapa

Jakarta.” Dalam skripsinya membahas tentang pola komunikasi pembina kepada

muallaf dengan menggunakan pola roda dimana pembina melakukan komunikasi

satu arah dan pola bintang dengan komunikasi dua arah. Sedangkan skripsi

penulis membahas tentang tahap dan teknik komunikasi persuasif pengurus

kepada muallaf. Perbedaan skripsi ini dengan sebelumnya juga dilihat dari objek

16

Hadari Nawawi, Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2005) Cet ke-11 hal. 3 17

Sutopo HB, Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta: UNS Press, 2006) h.9

Page 25: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

12

penelitiannya, jika judul sebelumnya meneliti tentang muallaf Masjid Sunda

Kelapa namun judul penulis adalah muallaf HBMI wilayah Jakarta Barat.18

Kedua, skripsi karya Washilatur Rahmi, dengan judul “Bentuk

Komunikasi Pembinaan Muallaf Daarut Tauhid Jakarta.” Dalam skripsinya

membahas tentang efektivitas bentuk komunikasi pembinaan muallaf dengan

metode ceramah dan komunikasi kelompok dalam pendekatan informatif dan

partisipatif. Sedangkan skripsi penulis membahas tentang pembinaan muallaf

dengan komunikasi persuasif dengan melihat tahap dan teknik yang digunakan

pengurus dalam meneguhkan keyakinan muallaf. Perbedaan skripsi ini dengan

sebelumnya juga dilihat dari objek penelitiannya, jika judul sebelumnya meneliti

tentang muallaf Daarut Tauhid namun penulis adalah muallaf HBMI wilayah

Jakarta Barat. 19

Ketiga, skripsi karya Diastu Karlinda, dengan judul “Teknik Komunikasi

Persuasif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta” dalam

skripsinya membahas tentang proses dan motivasi belajar siswa dengan teknik

persuasif seperti teknik asosiasi, integrasi, pay off and fear arousing, Icing, dan

red herring. Sedangkan skripsi penulis membahas tentang tahap dan teknik

komunikasi persuasif pengurus HBMI dalam meneguhkan keyakinan muallaf.

Perbedaan skripsi sebelumnya dengan penulis dapat dilihat dari objek

18

Heldawati, Pola Komunikasi antara Pembina dan Muallaf pada Program

Pembinaan Muallaf di Masjid Sunda Kelapa Jakarta. (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011) 19

Washilatur Rahmi, Bentuk Komunikasi Pembinaan Muallaf Daarut Tauhid

Jakarta (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2008)

Page 26: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

13

penelitiannya, jika judul sebelumnya meneliti tentang siswa kelas x program

keahlian administrasi perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta namun

penulis adalah muallaf HBMI wilayah Jakarta Barat.20

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memberikan penulisan skripsi yang sistematis,

maka disusun sistematika penulisan yang dibagi menjadi lima bab, dan dalam

masing-masing bab memiliki sub-bab, sebagai berikut:

Pendahuluan, Pada bab pertama ini meliputi latar belakang masalah yang

menjelaskan gambaran singkat mengenai kronologi terjadinya konversi agama.

Kemudian bab ini juga mencakup pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

Kajian Teoritis dan Kerangka Konseptual, pada bab ini akan membahas

teori-teori yang menunjang dan berhubungan sebagai dasar pemikiran untuk

membahas permasalahan dalam penelitian skripsi ini. Bab ini mengandung teori

Penilaian Sosial (Social Judgement) sebagai teori utama, adapun pembahasan

lainnya yaitu: ruang lingkup komunikasi, komunikasi persuasif, pembinaan, dan

konversi agama.

Gambaran Umum, Gambaran umum Himpunan Bina Muallaf Indonesia

membahas mengenai sejarah HBMI, visi dan misi, jadwal kegiatan rutinitas,

20

Diastu Karlinda, Teknik Komunikasi Persuasif untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Yogyakarta, 2013)

Page 27: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

14

program kerja dan profil muallaf. Sedangkan profil pengurus dan dokumentasi

kegiatan akan dicantumkan pada lampiran skripsi.

Temuan dan Analisis Data, pada bab ini penulis menganalisis semu

temuan data yang menggunakan analisis deskriptif. Penulis membahas tentang

tahapan serta teknik komunikasi persuasif pengurus, penilaian pesan serta respons

pesan muallaf terhadap pengurus dan faktor pendukung serta faktor penghambat

dalam proses pembinaan.

Kesimpulan, pada bab ini penulis menjelaskan kesimpulan dalam

penelitian berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang dimiliki.

Page 28: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

15

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Teori Penilaian Sosial (Social Judgement Theory)

Teori penilaian sosial adalah teori yang dihasilkan dari penelitian psikolog

Muzafer Sherif. Teori ini berhubungan dengan cara seseorang membuat penilaian

tentang pernyataan-pernyataan, menyelidiki cara-cara individu menilai pesan-

pesan dan menemukan banyak prinsip psikofisika yang juga berpegang pada

penilaian sosial, dimana individu membuat penilaian stimuli fisik dari objek.

Lebih lanjut Sherif menunjukkan bahwa orang yang membuat penilaian

berdasarkan acuan dan titik referensi yang dapat mempengaruhi persepsi dan cara

merespon pesan, karena semakin penting suatu masalah bagi ego seseorang maka

semakin kuat acuan mempengaruhi apa yang dipahami.

Di sisi lain tentang penerimaan dan penolakan seseorang diterima dan

dipengaruhi oleh sebuah variabel kunci, yaitu keterlibatan ego (ego involvement).

Keterlibatan ego adalah tingkat relevansi personal dari suatu masalah, juga

membuat perbedaan besar dalam hal bagaimana seseorang merespon pesan-pesan

yang berhubungan dengan sebuah topik.1

Pada masalah apapun, biasanya akan ada sejumlah pernyataan, pro dan

kontra yang dapat ditolerir dan dapat pula ditolak. Pengaruh bersifat kontra akan

timbul apabila seseorang menilai sebuah pesan sebagai sesuatu yang jauh dari

sudut pandangnya, dan pengaruh asimilasi terjadi bila ia menilai pesan itu lebih

1Inge Hutagalung, Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi, (Jakarta:

PT. Indeks, 2015) h. 107-109.

Page 29: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

16

dekat dengan sudut pandangnya. Seperti pembinaan yang dilakukan di HBMI,

setiap pengurus membina muallaf dengan memberikan materi-materi dasar yang

mendalam (Awaludin Ma’rifatullah) dengan tujuan menyatukan persepsi dan

sudut pandang awal mengenai Islam sebagai agamanya dan Allah sebagai

Tuhannya.2 Sehingga hal tersebut menjadi utama dalam hati dan pemikiran

masing-masing muallaf khususnya dalam memberikan respons pesan sebagai

orang yang baru saja mengenal Islam terhadap pernyataan atau pesan yang

disampaikan pengurus.

1. Keterlibatan Ego (Ego Involvement)

Menurut Sherif hal yang perlu diperhatikan mengenai rentang

penerimaan adalah seberapa penting isu tertentu dalam kehidupan manusia.

Sherif menyebut ini dengan (keterlibatan-ego). Keterlibatan ego mengacu

pada seberapa gawat isu dalam kehidupan manusia, karena posisi pernyataan

yang paling sesuai dengan pemikiran seseorang itu yang menjadi dasar

pemikiran mengenai suatu topik.3

Pada tahap awal, pengurus berupaya membentuk respons penilaian

baik dari muallaf atas pesan yang disampaikan. Sehingga dalam hal ini,

muallaf dapat menjadikan agama sebagai hal yang penting dalam

kehidupannya dengan tujuan pada tahap selanjutnya akan memberikan respons

yang sesuai atas keputusan yang telah dibuatnya yaitu konversi agama.

2Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian Tentang Aqidah, Syariat dan

Tasawuf, Tegalan, Jakarta Timur, 12 Januari 2017. 3Em Griffin, A First Look at Communiaction Theory, (USA: McGraw-Hill, 2003)

Fifth Edition, h. 188

Page 30: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

17

2. Stimulus Respons Persuader (Ego Latitude)

Teori penilaian sosial membuat beberapa prediksi tentang perubahan

sikap dalam komunikasi melalui respons pesan yang dipahami, sebagai

berikut:

a. Pesan-pesan yang jatuh di rentang penerimaan akan mempermudah

terjadinya perubahan sikap (latitude of acceptance).

b. Jika suatu pesan seseorang dinilai terletak di rentang penolakan,

perubahan sikap akan berkurang atau tidak ada (latitude of rejection).

c. Pesan-pesan yang jatuh di dalam rentang penerimaan dan non

komitmen. Semakin tidak sesuai sebuah pesan dengan pendirian

seseorang, semakin besar kemungkinan sikap tidak akan berubah

(latitude of non commitment).4

Jadi, semakin besar keterlibatan ego dalam suatu masalah, semakin besar

rentang penolakan, semakin kecil rentang non komitment, semakin kecil pula

kemungkinan adanya perubahan sikap. Seseorang yang besar keterlibatan egonya

sulit untuk dipengaruhi, karena cenderung menolak lebih banyak pernyataan dari

pada orang-orang yang keterlibatan egonya kecil.

Persepsi dan sudut pandang yang dibentuk oleh pengurus HBMI bertujuan

agar muallaf dapat melibatkan ego masing-masing dalam menerima setiap pesan

atau pernyataan agar berada di zona penerimaan sehingga dapat melakukan

perubahan sikap.

3. Penilaian Pesan (Judging the message)

4Inge Hutagalung, Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi. h. 107-

109

Page 31: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

18

Sherif menyatakan bahwa seseorang menggunakan pola dasar pemikiran

sebagai perbandingan ketika menerima berbagai macam tipe pesan. Dalam

penilain terhadap pesan tersebut, dapat terjadi dua hal yaitu Contrast atau

Assimilation. Contrast terjadi karena gangguan penerimaan informasi yang

memicu penolakan terhadap suatu pesan dan pesan juga dinilai lebih jauh dari

sudut pandang seseorang tersebut. Sedangkan assimilation adalah daya tangkap

yang kuat akan suatu pesan sehingga terkesan antara persuader dan penerima

pesan terlihat saling memahami yang tentu saja berujung pada rentang

penerimaan, karena pesan yang disampaikan juga dinilai lebih dekat dengan sudut

pandang seseorang tersebut.5

Menurut uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori penilaian sosial

membahas tentang bagaimana seseorang menilai pesan dengan melihat sejauh

mana keterlibatan ego masing-masing individu dalam menentukan stimulus

respons atas pesan yang disampaikan. Jika keterlibatan egonya lebih besar maka

cenderung ada pada rentang penolakan, dimana sebuah pernyataan yang

disampaikan akan sulit diterima dan tidak pula terjadi perubahan sikap.

Sebaliknya jika keterlibatan egonya lebih kecil, maka cenderung ada pada rentang

penerimaan dan mudah terjadinya perubahan sikap.

Jadi, jika pengurus telah berhasil membentuk persepsi dan mendekatkan

sudut pandang serta menyatukan ketelibatan ego muallaf dalam penilaian pesan

atau pernyataan. Maka, akan cenderung terjadi perubahan sikap pada muallaf

5Em Griffin, A First Look at Communiaction Theory, h. 190.

Page 32: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

19

karena penilaian pesan yang dilakukan dengan melibatkan egonya akan cenderung

ada pada zona penerimaan.

Gambar 2.16 Teori penilaian sosial

B. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Secara etimologi atau bahasa kata komunikasi merupakan terjemahan dari

communication berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common).

Istilah communis ialah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata

komunikasi yang merupakan akar kata dari bahasa Latin yang mirip. Komunikasi

menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara

sama.7 Communication juga berarti sama atau sama makna mengenai suatu hal,

6Em Griffin, A First Look at Communiaction Theory, h. 187-190.

7Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007) h. 46

Keterlibatan Ego (Ego Involvement)

Penyerapan berbagai aspek dari suatu pesan

Latitude of

Noncommitment

Latitude of

Acceptance

Latitude of

Rejection

Assimilation Effect

Contrast Effect

Page 33: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

20

artinya komunikasi akan berlangsung apabila komunikator dan komunikan

terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.8

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa komunikasi adalah suatu proses

penyampaian pesan dengan tujuan adanya kesamaan makna dan pengertian.

Contoh: kata “amis” dalam bahasa Jawa berarti “bau”, dalam bahasa Sunda berarti

“manis”. Selama proses komunikasi tidak terjadi kesamaan makna dan pengertian,

maka kesalahan makna dan pengertian tersebut tidaklah menghasilkan komunikasi

yang efektif.

Adapun pengertian komunikasi menurut istilah (terminologi) menurut

beberapa ahli komunikasi, antara lain:

a. Menurut Everett M. Rogers, mengemukakan bahwa komunikasi adalah

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.9

b. Laswell, mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu

proses yang menjelaskan siapa (who), mengatakan apa (says what), dengan

saluran apa (in which channel), kepada siapa (to whom), dan dengan akibat

atau hasil apa (with what effect).10

c. Carl I. Hovland, mengatakan bahwa komunikasi adalah the process by

which an individuals (the communicator) transmits stimuli (usually verbal

symbols) to modify the behavior of other individuals (the audience) yang

berarti proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan

8Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Rosda Karya,

2004) Cet Ke-6 h.3-4 9Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 19

10Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1998)

h.18

Page 34: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

21

perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-

kata) untuk merubah tingkah laku orang-orang lain (komunikan).11

d. Ruben dan Stewart, mengatakan bahwa komunikasi adalah the process

through which individuals in relationship, group and societies respond to

and create messeges to adapt to the environment and one another yang

berarti proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,

kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan

pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.12

e. Bernard Berelson & Gary A. Steiner, mengatakan bahwa komunikasi

adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan

lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar,

angka-angka, dan lain-lain.13

Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan dengan

menggunakan isyarat, gambar, gaya atau tanda lainnya dengan tujuan

mendapatkan pemahaman dan pengertian yang sama antara komunikator dengan

komunikan sehingga menimbulkan efek komunikasi yang baik.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi pada hakikatnya berlangsung atas proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran bisa berupa gagasan,

11

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,1985) h.3 12

Brent D. Ruben, Stewart, Lea P, Communication and Human Behaviour (USA:

Alyn and Bacon, 1998) h.16 13

Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009) Edisi Ke-1, h. 2.

Page 35: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

22

informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Dalam prosesnya

komunikasi dibangun dengan beberapa unsur, yaitu :

Gambar 2.214

Unsur-unsur komunikasi

a. Komunikator (Sender)

Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan. Encoder adalah

istilah lain yang mempunyai pengertian yang sama dengan komunikator. Encoder

dalam menyampaikan pesan yang sifatnya encoding, yaitu suatu usaha

komunikator dalam menafsirkan pesan yang akan disampaikan kepada

komunikan, agar komunikan dapat memahaminya.15

b. Pesan (Message)

Pesan adalah keseluruhan dari pendapat yang disampaikan oleh

komunikator, pesan seharusnya mempunyai inti sebagai pengarah di dalam usaha

mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.16

c. Komunikan (Receiver)

14

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi, Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011) h. 18 15

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h.44. 16

H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 14

Page 36: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

23

Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Decoder, adalah istilah

lain yang mempunyai pengertian sama dengan komunikan. Dalam menerima

pesan decoder mempunyai sifat decoding, yaitu suatu usaha komunikan dalam

menafsirkan pesan yang disampaikan oleh komunikator.17

d. Media (Channel)

Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.18

e. Efek (Effect)

Efek adalah perubahan yang terjadi di pihak komunikan sebagai akibat

diterimanya pesan melalui komunikasi.19

f. Umpan balik (Feedback)

Feedback dapat diartikan sebagai respon, umpan balik dan peneguhan

adalah pesan dikirim kembali dari penerima sumber, memberi tahu sumber

tentang reaksi penerima dan memberikan landasan kepada sumber untuk

menentukan perilaku selanjutnya.20

Menurut uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya

komunikasi terdiri dari beberapa unsur, seperti komunikator (sender), pesan

(message), komunikan (receiver), media (channel), efek (effect), dan umpan balik

(feedback) demi tercapainya tujuan komunikasi.

17

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h.44. 18

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi, Teori dan Praktek, h. 18 19

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h.45. 20

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. h.180

Page 37: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

24

3. Tujuan Komunikasi

Adapun tujuan komunikasi menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan

yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secara umum disebutkan Harold D. Lasswell

bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu:

a. Social change, perubahan sosial. Seseorang mengadakan komunikasi

dengan orang lain diharapkan adanya perubahan sosial dalam

kehidupannya.

b. Attitude change, perubahan sikap. Seseorang berkomunikasi juga ingin

mengadakan perubahan sikap.

c. Opinion change, perubahan pendapat. Seseorang berkomunikasi

mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.

d. Behaviour change, perubahan perilaku. Seseorang dalam berkomunikasi

juga ingin mengadakan perubahan perilaku.

Adapun pendapat lain mengatakan secara umum dapat mencakup tiga

aspek, yakni:

a. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.

b. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.

c. Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau tindakan untuk

melakukan sesuatu.21

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

komunikasi pada dasarnya adalah komunikator menyampaikan pesan atau

informasi kepada komunikan dengan maksud agar pesan atau informasi yang

21

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h.54.

Page 38: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

25

disampaikan dapat dipahami sehingga mampu mengubah sikap, pendapat, dan

perilaku komunikan.

4. Hambatan Komunikasi

Dalam proses komunikasi, tentunya ditemukan beberapa hambatan yang

dapat menghambat kelancaran komunikasi tersebut. Menurut Effendy, hambatan-

hambatan komunikasi sebagai berikut:

a. Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut

sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan

semantik. Pertama, gangguan mekanik merupakan gangguan yang disebabkan

saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. Kedua, gangguan

semantik merupakan pesan yang pengertiannya menjadi rusak, terjadi

perubahan pengertian kata-kata atau pengertian kata-kata yang sebenarnya.

b. Kepentingan

Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau

menghayati pesan. Seseorang juga akan memperhatikan perangsang yang ada

hubungannya dengan kepentingannya.22

c. Motivasi Terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang benar sesuai

keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Karena seseorang memiliki

keinginan, kebutuhan dan kekurangan yang berbeda-beda dari waktu ke

22

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT.

Citra Adiya Bakti: 2003) h. 45-48.

Page 39: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

26

waktu, dari tempat ke tempat karenanya motivasi itu berbeda dengan

intensitasnya.

d. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi

suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka

selalu bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan

komunikasi. Karena biasanya komunikasi dengan timbulnya kecurigaan akan

menimbulkan emosi yang memaksa menarik kesimpulan atas prsangka tanpa

menggunakan pikiran yang rasional bukan pikiran yang subjektif.23

Menurut pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa hal yang

menjadi hambatan proses terjadinya komunikasi adalah gangguan, kepentingan,

motivasi terpendam dan prasangka.

C. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif

1. Definisi Komunikasi Persuasif

Kata persuasi berasal atau persuasion dalam bahasa Inggris bersumber dari

kata Latin persuasio. Kata kerjanya adalah persuadere yang berarti membujuk,

mengajak atau merayu.24

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan peruasif

adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik

yang meyakinkannya: bujukan halus. Persuasif bersifat membujuk secara halus

supaya menjadi yakin.25

23

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 45-48. 24

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Rosdakarya,

2004) h. 21. 25

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Baiai Pustaka, 2002) Cet. Ke-2, Edisi Ke-3, h. 864.

Page 40: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

27

Adapun pengertian komunikasi persuasif menurut istilah (terminologi)

menurut beberapa ahli komunikasi, antara lain:

a. Menurut H. A. W. Widjaja, Komunikasi persuasif adalah suatu usaha

untuk meyakinkan seseorang atau kelompok seolah-olah keyakinan itu

timbul atas dasar keyakinannya sendiri tanpa menggunakan sanksi-sanksi

atau paksaan, baik yang tampak maupun tidak tampak..26

b. Menurut Suranto A.W, komunikasi persuasif adalah seseorang atau

sekelompok orang yang dibujuk dan diharapkan sikapnya berubah secara

suka rela dengan senang hati dan sesuai dengan pesan-pesan yang

diterimanya.27

c. Menurut Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar, komunikasi persuasif

adalah suatu proses, yakni proses memengaruhi sikap, pendapat, perilaku

orang lain, baik secara verbal maupun non verbal.28

d. Menurut Jalaluddin Rakhmat, komunikasi persuasif adalah salah satu

teknik komunikasi yang menekankan pada proses mempengaruhi

pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi

psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti kehendaknya

sendiri.29

e. Menurut Phill Astrid, komunikasi persuasif adalah suatu teknik

mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data

26

H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 67 27

Suranto A.W. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk

Meningkatkan Kinerja Perkantoran, (Yogyakarta: Media Wacana, 2005) h. 116 28

Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar. Psikologi Komunikasi dan Persuasi,

h. 12 29

Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004) h. 102.

Page 41: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

28

dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikasi yang hendak

dipengaruhi.30

Menurut pendapat-pendapat tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi persuasif adalah sebagai suatu teknik proses yang mempengaruhi

sikap, pendapat, dan perilaku orang lain secara verbal maupun nonverbal dengan

menggunakan data-data dan fakta psikologis manusia seperti, imitasi, sugesti,

identifikasi, emosi dan lain-lain. Sehingga orang tersebut akan melakukan hal

yang sesuai dengan komunikator tanpa adanya paksaan dan sukarela.

2. Tahapan dan Teknik Komunikasi Persuasif

a. Tahapan Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif dilakukan dengan menggunakan cara halus dan

manusiawi sehingga komunikan dapat menerima dan melaksanakan dengan

sukarela sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.31

Ahli komunikasi

mengemukakan pendekatan (approach) terhadap kegiatan komunikasi

persuasif, dengan disebut “A-A Prosedure” atau “from Attention to Action

Prosedure”. A-A procedure ini adalah proses pentahapan komunikasi

persuasif yang dimulai dari usaha membangkitkan perhatian (attention) untuk

berusaha menggerakkan seseorang atau orang banyak agar melakukan

kegiatan (action) seperti yang diharapkan.32

Dalam hal ini ditegaskan Wilbur Schramm dalam bukunya The

Process and Effect of Mass Communication, yang diringkas oleh Oemi

30

Phill Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:

Binacipta, 1977) h. 17. 31

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 25-26 32

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 175

Page 42: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

29

Abdurrahman berhasilnya komunikasi persuasif perlu dilaksanakan suatu

tahapan yang dikenal dengan AIDDA yang berarti Attention (perhatian),

Interest (rasa tertarik), Desire (keinginan), Decision (keputusan), dan Action

(tindakan).33

Berdasarkan formula AIDDA tersebut komunikasi persuasif didahului

dengan upaya membangkitkan perhatian. Cara yang dilakukan pengurus

untuk menarik perhatian komunikasi misalnya pemilihan kata-kata yang

menarik, seperti:

“Islam itu berasal dari kata aslama yang artinya selamat, jadi

Islam itu menyelamatkan. Menyelamatkan diri kita sebagai muslim,

juga orang lain. Jadi jika ada orang Islam menyakiti orang lain itu

bukan Islam. ada orang Islam membunuh orang lain, itu juga bukan

Islam. Dan yang dimaksud dengan menyelamatkan itu dengan

menghambakan diri kita kepada Allah karena hanya Allah raja

akhirat, yang menggenggam surga dan neraka.”34

Setelah pengurus berhasil membangkitkan perhatian muallaf, langkah

selanjutnya diikuti dengan upaya memunculkan keinginan dengan

menyampaikan keistimewaan Islam lebih luas seperti menceritakan sejarah

Islam, sebagai berikut:

“Siapa yang tidak kenal dengan King Ricard, dia adalah

pemimpin kaum nasrani ketika dalam perang salib musuhnya adalah

tentara Islam saat itu Salahudin al-ayubi. Dalam sejarah peperangan

singkatnya, ketika sudah siap-siap mau perang, ternyata King Ricard

sakit dan tidak sadarkan diri selama beberapa hari akhirnya anggota

lain membuat sayembara untuk mendatangkan dari seluruh penjuru

dunia untuk menyembuhkan King Ricard dengan imbalan hadiah, saat

itu datang 2 orang pengembara ingin mencoba menyembuhkan

dengan merawat, memberi obat dan singkat cerita King Ricard

33

Oemi Abdurrahman, Dasar-Dasar Public Relation, (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2001) Cet. Ke- 16, h. 61 34

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian Tentang Aqidah, Syariat dan

Tasawuf, Tegalan, Jakarta Timur, 12 Januari 2017.

Page 43: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

30

sembuh. King Ricard langsung memberikan tanda bahwa perang akan

kembali dimulai, dan ketika perang dimulai King Ricard melihat

pemimpin perang dari Islam adalah orang yang telah merawat dan

menyembuhkannya. Jadi jika pemimpin perang Islam ingin

membunuh, bisa saja namun Islam tidak mengajarkan seperti itu.

Memang hidayah itu datangnya dari Allah dan sampai King Ricard

mati pun ia bukan Islam tapi ia terkesan dengan akhlak Islam. karena

tidak ada tentang nasrani menyukai tentara Islam?.”35

Pada tahap ini tingkat emosional perlu ditampilkan pengurus sehingga

pada tahap-tahap selanjutnya muallaf dapat langsung mengambil keputusan

untuk melakukan suatu tindakan sebagaimana yang diharapkan oleh

pengurus. Dengan tujuan tersebut pengurus menyampaikan beberapa hal yang

berkaitan dengan materi pembinaan, seperti:

“Dimanakah kita dapat menemukan aqidah, syariat dan

tasawuf? Dalam sholat, karena dalam sholat kita harus menggunakan

aqidah, kita harus mengetahui siapa yang kita sembah saat

melaksanakan sholat yaitu Allah SWT, dalam sholat juga kita temukan

syariat karena dalam setiap gerakan sholat memiliki aturan, hokum

dan tata caranya. Dalam sholat juga ada tasawuf, karena dalam

sholat kita menbutuhkan kekhusyuan artinya kita harus tahu

bagaimananya rasanya ketika sholat. Karena dalam takbiratul

ihrampun sudah kita sampaikan sesungguhnya sholatku, ibadahku,

hidupku dan matiku hanya untuk Allah. Itu kan janji kita sebagai

hamba Allah setiap kali melaksanakan sholat.”36

Dari uraian di atas akan terlihat tahapan-tahapan komunikasi persuasif

yang dilakukan maupun yang disampaikan pengurus, dari mulai upaya

membangkitkan perhatian, menumbuhkan minat, memunculkan keinginan,

mengambil keputusan sampai dengan muallaf melakukan tindakan sesuai

yang diinginkan pengurus yaitu masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat

35

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian Tentang Aqidah, Syariat dan

Tasawuf, Tegalan, Jakarta Timur, 12 Januari 2017. 36

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian tentang Aqidah, Syariat dan

Tasawuf, Tegalan, Jakarta Timur, 12 Januari 2017.

Page 44: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

31

syahadat serta merealisasikan materi-materi yang telah disampaikan pada

pembinaan di kehidupan sehari-hari muallaf..

b. Teknik Komunikasi Persuasif

Menurut Effendy, persuasif merupakan kegiatan psikologis yang

bertujuan untuk merubah sikap, perbuatan dan tingkah laku dengan kesadaran

yang disertai dengan perasaan senang agar komunikasi tesebut mencapai

sasaran dan tujuan, perlu dilakukan perencanaan yang matang. Perencanaan

dilakukan berdasarkan komponen-komponen proses komunikasi yang

mencakup: pesan, media, dan komunikan.37

Adapun hal yang perlu

diperhatikan komunikator adalah sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan

pesan. Untuk itu diperlukan teknik-teknik tertentu dalam melakukan

komunikasi persuasif.

Menurut Effendy, teknik yang dapat dilakukan dalam proses

komunikasi persuasif, yaitu:

1) Teknik Asosiasi

Teknik asosiasi adalah penyajian proses komunikasi dengan cara

menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik

perhatian khalayak.

2) Teknik Integrasi

Teknik integrasi adalah kemampuan seseorang untuk menyatukan

diri secara komunikatif dengan komunikan. Hal ini menyatakan bahwa

melalui kata-kata verbal maupun non verbal, komunikator

37

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 21

Page 45: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

32

menggambarkan bahwa ia senasib dan menjadi satu dengan komunikan.

Kata-kata yang digunakan komunikator dalam menyatukan diri dengan

kata ” kita”, bukan saya atau kami.

“Yang utama adalah takut, takut dengan Allah. Kalau takut,

maka kita akan takut akan kehilangan cinta, takut Tuhan ngga

cinta dengan kita. Makanya jangan buat apa yang Tuhan tidak

suka. Makanya dengan begitu kita jaga diri kita karena kita takut

Tuhan marah. Setiap kejadian kita kaitkan dengan Tuhan.”38

Uraian di atas merupakan salah satu komunikasi persuasif dengan

teknik integrasi dimana pengurus menyampaikan materi dengan kata

“kita” dengan tujuan menyatukan diri dengan muallaf baik yang sifatnya

pengalaman pribadi atau sebaliknya.

3) Teknik Pay Off and Fear Arousing

Teknik Pay Off adalah mengiming-iming dengan hal yang

menguntungkan atau memberi harapan-harapan yang baik. Sedangkan

Fear Arousing adalah menakut-nakuti atau menggambarkan konsekuensi

yang buruk.

“Dalam setiap melaksanakan sholat, kita berjanji kepada

Allah. Bahwa hidup kita dan seluruh aspek kehidupan kita, kita

jadikan ibadah dan mati kita hanya untuk Allah, termasuk pada

janji kita di akhir sholat mengucapkan assalamu’alaikum

warahmatullahi wabarakatuh yang artinya mendoakan

keselamatan dengan menoleh ke kanan dan berjanji ya Allah

setelah ini saya akan menyelamatkan diri saya juga

menyelamatkan orang lain.”39

38

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian tentang Aqidah, Syariat dan

Tasawuf, Tegalan, Jakarta Timur, 12 Januari 2017. 39

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Tegalan, Jakarta Timur: Kamis, 20

Oktober 2016.

Page 46: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

33

Menurut uraian di atas, pengurus menyampaikan hal tersebut

dengan tujuan memberikan iming-iming kepada muallaf dengan

memaparkan tujuan melakukan sholat, sholat yang dilakukan dalam lima

waktu sehari adalah untuk beribadah dan berjumpa dengan Allah. Adapun

dalam bentuk penyampain yang lain, sebagai berikut:

“Sebagai muslim, kita harus melakukan ibadah sebagai

kebutuhan, karena sholat itu bukanlah hal yang hanya sekedar

dilakukan lima kali dalam sehari, akan tetapi kebutuhan kita

kepada Allah sebagai hamba-Nya. Maka dari itu tidak hanya

sholat ibadah-ibadah yang harus dilakukan demi mendapat kasih

sayang, dekat dengan Allah, kita juga harus menjauhkan diri kita

dari kemaksiatan yang kini sudah terjadi dimana-dimana diantara

umat muslim. Maka, kita harus menjalankan perintah Allah dan

menjauhi larangan-larangan Allah demi mencapai surga Allah

SWT dan apabila kita mendekati maksiat dan tidak menjalankan

perintah Allah maka, azab Allah sangatlah pedih, naudzu

billahimindzaalik.”40

Menurut uraian di atas, pengurus mencoba menjelaskan materi

pembinaan dengan teknik pay off dan fear arousing dengan tujuan muallaf

dapat melakukan hal-hal tersebut dengan sukarela dan tanpa paksaan.

Terutama dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

4) Teknik Icing

Teknik Icing adalah seni penataan pesan dengan himbauan

emosional (emotional appeal) sedemikian rupa sehingga komunikan

menjadi lebih tertarik. Dan hal tersebut disampaikan seperti:

“Islam itu ad-diin, ad-diin itu artinya sistem, jadi Islam

adalah sistem hidup, way of life. jadi, kita Islamkan seluruh hidup

kita. Semampu kita semaksimal kita sejak kita bangun tidur.”

40

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian Sholat Membentuk Pribadi

Agung, Tegalan, Jakarta Timur: Kamis, 20 Oktober 2016.

Page 47: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

34

Uraian di atas menunjukkan komunikasi persuasif dalam penataan

pesan yang mengandung makna emosional seseorang khusus bagi muallaf,

mengenai sistem kehidupan.

5) Teknik Red Herring

Teknik red herring adalah seni seorang komunikator untuk meraih

kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang

lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang

dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan. Jadi

teknik ini digunakan dalam keadaan komunikan di posisi terdesak.41

Sebagai berikut:

“Bagaimana jika ada ahli ibadah, namun ia meninggalkan

pekerjaan lain karena ia sholat?42

”Kembali kepada tujuan dari pada

sholat, sholat itu dilakukan tidak mesti secara berlama-lama,karena jika

sudah menyusahkan hal lain apalagi pekerjaan, ini bukan tujuan dari

pada sholat..”43

Dari pendapat di atas dapat simpulkan bahwa demi tercapainya

komunikasi persuasif dibutuhkan beberapa teknik-teknik dalam proses

penyampaiannya seperti: teknik asosiasi, teknik integrasi, teknik pay off and fear

arousing, teknik icing dan teknik red-herring.

D. Definisi Muallaf dan Konversi Agama

1. Definisi Muallaf

Secara etimologis kata muallaf berasal dari bahasa Arab Aliifun yang

berarti yang jinak, dan Muallafun yang berarti yang dijinakkan atau orang yang

41

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 22-24. 42

Herjuno, Pengamatan Langsung Penulis, Kajian Sholat Membentuk Pribadi

Agung, Tegalan, 20 Oktober 2016. 43

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung Penulis, Kajian Sholat Membentuk

Pribadi Agung, Tegalan, 20 Oktober 2016.

Page 48: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

35

baru masuk Islam.44

Adapun pengertian muallaf menurut istilah (terminologi)

menurut beberapa ahli, antara lain:

1. Dalam Ensiklopedi Dasar Islam, muallaf adalah seseorang yang semula

kafir dan baru memeluk Islam.45

2. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam, muallaf adalah orang yang dijinakkan

hatinya agar cenderung kepada Islam.46

3. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia dipaparkan bahwa muallaf yaitu

orang-orang yang sedang dijinakkan atau dibujuk hatinya.47

4. Dalam Fiqih Sunnah juga disebutkan bahwa muallaf adalah orang yang

diusahakan dirangkul, ditarik serta diteguhkan hatinya dalam keislaman

disebabkan belum adanya keteguhan dalam keimanan.48

5. Menurut Imam Mawardi, muallaf adalah orang yang diberi perhatian

khusus oleh Islam dengan tujuan menjinakkan hatinya demi kemaslahatan

Islam dan kaum muslimin.49

6. Menurut Hamka, muallaf adalah orang yang dijinakkan dan diteguhkan

hatinya agar mantap dalam keislamannya dan kedudukannya disamakan

tingginya dengan orang Islam lainnya.50

44

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah, 2013) h. 47 45

Ahmad Roestandi, Ensklopedi Dasar Islam, (Jakarta: PT. Pradaya Paramita,

1993) h. 173 46

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van

Hoeve, 1997) h. 1187 47

Harun Nasution, dkk. Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992)

h. 130 48

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, ahli bahasa oleh Mahyuddin Syarif, (Bandung: Al-

Ma’arif, 1996) h. 96 49

Imam Mawardi, Kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyah, h. 157

Page 49: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

36

7. Menurut Syeikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi dalam kitabnya Fiqh Az-Zakah,

didefinisikan sebagai :

ستمالةالىالسالمل ا أوتقريرالهنذينيرادتأليفقلىبهنبال

هنعنالمسلمين شر لهنعلىالسالماوكف اونصرهنعلىعدو

“Orang-orang yang diinginkan agar terbujuk hatinya untuk

masuk Islam, atau sebagai taqrir untuk masuk Islam, atau

menghindarkan kejahatan atas umat Islam, atau membela atas

musuh-musuhnya.51

Hal tersebut di atas menjelaskan bahwa muallaf adalah orang yang diberi

harta zakat dalam rangka mendorongnya agar lebih condong untuk Islam dan

menolak keburukan terhadap muslimin serta dapat menolong kaum muslimin dari

musuh-musuhnya.

2. Definisi Konversi Agama

Secara umum, konversi agama dapat diartikan dengan berpindah agama.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas perlu diuraikan hal-hal yang

melatarbelakangi terjadinya konversi serta definisi secara etimologis maupun

terminologis.

Konversi berasal dari bahasa Latin yaitu conversio yang berarti taubat,

pindah, berubah (agama). Sedangkan dalam bahasa Inggris conversion yang

artinya berubah dari suatu keadaan atau suatu agama satu ke agama lain.52

50

Yunus Yahya, Muslim Thionghoa Kumpulan Karangan, (Jakarta: Yayasan Abu

Karim Oei Tjeng Hien, 1985) h. 75 51

Yusuf Qardhawi, Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah: Fiqh Az-Zakah. h.57 52

Jalaludin dan Ramaliyus, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, h. 53

Page 50: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

37

Menurut Max Heirick, konversi agama adalah suatu tindakan dimana

seseorang atau kelompok orangn masuk atau berpindah ke suatu sistem

kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.53

Menurut W.H. Clark, konversi agama adalah suatu macam pertumbuhan

atau perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup

berarti, dalam sikap terhadap ajaran dan tindakan agama.54

Menurut William James, konversi agama adalah perubahan untuk

menerima kesukaan, menjalani pengalaman beragama, mendapatkan kepastian

dengan proses yang berangsur-angsur atau tiba-tiba yang dilakukan secara sadar

dan terpisah-pisah.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa konversi agama

merupakan:

a) Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap

agama dan kepercayaan yang dianutnya.

b) Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan, sehingga

perubahan tersebut dapat terjadi secara berangsur-angsur dan tiba-tiba.

c) Perubahan tersebut tidak hanya berlaku bagi pemindahan kepercayaan

dari agama satu ke agama lain, akan tetapi juga termasuk perubahan

pandangan terhadap agama yang dianutnya.

d) Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan, maka perubahan itu

disebabkan oleh faktor petunjuk dari Allah.55

53

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama, h. 273 54

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h. 104. 55

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, h. 104.

Page 51: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

38

3. Faktor Konversi Agama

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi agama

menurut para ahli, antara lain:

a. Para ahli agama menyatakan bahwa faktor pendorong terjadinya

konversi agama adalah petunjuk Illahi. Pengaruh supernatural berperan

secara dominan dalam proses terjadinya konversi agama pada diri

seseorang atau kelompok.

b. Para ahli sosiologi berpendapat bahwa yang menyebabkan terjadinya

konversi agama adalah pengaruh sosial. Pengaruh sosial yang

mendorong terjadinya konversi itu terdiri dari adanya faktor, seperti:

1) Pengaruh hubungan antar pribadi, baik pergaulan yang bersifat

keagamaan maupun nonagama (kesenian, ilmu pengetahuan

ataupun kebudayaan).

2) Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong

perubahan seseorang atau kelompok pada keyakinannya. Misalnya:

menghadiri upacara keagamaan, atau pertemuan yang bersifat

keagamaan baik formal ataupun nonformal.

3) Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang terdekat.

4) Pengaruh kepemimpinan keagamaan.56

c. Para ahli psikologi menyebutkan faktor psikologis yang menyebabkan

terjadinya konversi agama memiliki dua faktor yaitu:

1) Unsur dari dalam (endogenos origin), yaitu proses perubahan yang

terjadi dalam diri seseorang atau kelompok. Konversi yang terjadi

56

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama, h. 275

Page 52: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

39

dalam batin membentuk suatu kesadaran untuk mengadakan suatu

transformasi disebabkan oleh krisis yang terjadi dan keputusan yang

diambil berdasarkan pertimbangan pribadi. Proses ini terjadi

menurut gejala psikologis yang bereaksi dalam bentuk hancurnya

struktur psikologis yang lama dan seiring dengan proses tersebut

muncul pula struktur psikologis baru dan terpilih. Misalnya

memiliki kepribadian dengan tipe melankolis, secara psikologis tipe

kepribadian tesebut akan mempengaruhi kehidupan jiwa seseorang

karena memiliki kerentanan perasaan lebih mendalam dalam

dirinya.

2) Unsur dari luar (exogenous origin), yaitu proses perubahan berasal

dari luar diri atau kelompok sehingga mampu menguasai kesadaran

orang atau kelompok yang bersangkutan. Kekuatan yang datang

dari luar ini menekan pengaruhnya terhadap kesadaran berupa

tekanan batin, sehingga memerlukan penyelesaian oleh yang

bersangkutan.57

Adapun unsur dari luar, diantaranya:

a) Faktor keluarga. Adanya ketidakharmonisan, ketidakserasian,

berlainan agama, kesepian, kesulitan dalam berhubungan seksual

serta kurangnya dapat pengakuan dari kaum kerabat.

b) Faktor lingkungan. Adanya ketersaingan dari tempat tinggal atau

tersingkir dari kehidupan di suatu tempat bagaikan hidup sebatang

kara.

c) Kemiskinan. Seringkali masyarakat awam yang miskin

terpengaruh untuk memeluk agama yang menjanjikan dunia dan

menjadikan duniaya lebih baik seperti kebutuhan sandang dan

pangan yang mendesak.58

4. Definisi Agama

Secara etimologis kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “a”

dan “gama” yang berarti tradisi.59

Dalam bahasa Arab diinun, artinya agama,

tunduk. Sedangkan kata diin dalam pandangan Syed Muhammad Naquid Al-Attas

dapat dipadatkan menjadi empat makna, yaitu: keberhutangan, ketundukan,

kekuatan hukum dan kehendak hati atau kecenderungan alamiah.60

Dalam istilah

yang sama juga ditemukan kata religi berasal dari bahasa latin yaitu religio dan

57

Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, h. 61 58

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, h. 107-109 59

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, h. 133 60

Syed Muhammad Naquid Al-Attas, Prolegomena to the Metaphysics of Islam:

Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam, (Kuala Lumpur:

ISTAC, 1995) h. 41-42

Page 53: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

40

berakar pada kata religare yang berarti mengikat kembali, artinya dengan bereligi,

seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.61

Adapun definisi agama menurut istilah (terminologi) menurut beberapa

ahli, sebagai berikut:

a) Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas

kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal suci dan

menyatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral

(umat).62

b) Harun Nasution, agama adalah ikatan-ikatan yang harus dipegang dan

dipatuhi manusia serta memberikan pengaruh bagi kehidupan sehari-

hari manusia.63

c) J. Milton Yinger, agama merupakan sistem kepercayaan dan praktek

dimana suatu masyarakat atau kelompok manusia berjaga-jaga

menghadapi masalah dalam hidup.64

Menurut pengertian di atas, agama merupakan seperangkat aturan yang

berhubungan antara manusia dengan Tuhannya melalui sistem-sistem nilai dan

pandangan hidup serta petunjuk-petunjuk yang bersifat praktis dan teknis.

5. Fungsi Agama

Menurut Jalaludin Rakhmat membantu memahami beberapa fungsi agama,

antara lain:

61

Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000)

h. 13 62

Hotman M. Siahaan, Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi, (Jakarta:

Erlangga, 1986) 63

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Universitas

Indonesia, 1985) Jilid I Cet Ke-5 h. 10 64

Hendro Puspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: PT. Kanisius, 1983) h. 35

Page 54: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

41

a) Fungsi Edukatif, ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi

mengajak dan melarang mana yang harus dipatuhi agar pribadi

penganutnya menjadi baik dan benar juga terbiasa menurut agama

masing-masing.

b) Fungsi penyelamat, dimanapun manusia berada pasti menginginkan

keselamatan. Keselamatan yang diberikan di dunia maupun akhirat.

c) Fungsi perdamaian, melalui tuntunan agama seorang/sekelompok

orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan

kedamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Allah.

d) Fungsi kontrol sosial, ajaran agama membentuk penganutnya

meningatkan kepekaan terhadap masalah-masalah sosial seperti

kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan, dan kemanusiaan.

Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri

menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.

e) Fungsi pemupuk rasa solidaritas, para penganut agama yang sama

secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu-

kesatuan; iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan membina rasa

solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan menjadikan

persaudaraan yang kokoh dan dapat mengalahkan rasa kebangsaan.65

f) Fungsi transformatif (pembaharuan), yang berarti mengubah bentuk

kehidupan masyarakat lama dalam kehidupan baru dengan mengganti

nilai-nilai baru. Jadi fungsi transformatif adalah mengubah kesetiaan

manusia adat kepada nilai-nilai adat yang kurang membentuk

kepribadian manusia yang ideal.66

g) Fungsi kreatif, fungsi ini menopang dan mendorong fungsi

pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan

inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.

h) Fungsi sublimatif (bersifat perubahan emosi), ajaran agama

mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat religious

melainkan duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan

norma-norma agama.67

Berdasarkan pengertian muallaf dan konversi agama yang telah dijelaskan

di atas bahwa muallaf adalah orang yang hatinya dijinakkan agar cenderung

kepada Islam dan orang yang baru mengetahui dan belum memahami ajaran

Islam. oleh karena itu, muallaf berada pada posisi yang membutuhkan pembinaan,

bimbingan seputar agama. Para muallaf diposisikan sebagai penerima zakat untuk

65

Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama. h. 128 66

Hendro Puspito, Sosiologi Agama, h. 55 67

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2005)

Page 55: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

42

menjamin kelestarian muallaf kepada Islam dengan terus memberikan pembinaan

dan pengajaran tentang agama. Alasannya karena memberikan zakat kepada

muallaf adalah bertujuan menyatukan hati muallaf pada Islam. Oleh karena itu

muallaf dinamakan al-Muallafah Qulubuhum.68

68

Syarif Hade Masyah, Hikmah di Balik Hukum Islam. (Jakarta: Mustaqim, 2002)

hal. 306-307.

Page 56: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

WILAYAH JAKARTA BARAT

A. Sejarah dan Perkembangan Himpunan Bina Muallaf Indonesia Wilayah

Jakarta Barat

Himpunan Bina Muallaf Indonesia, selanjutnya disebut HBMI merupakan

organisasi yang bergerak di bidang sosial keagamaan dari beberapa organisasi

muallaf yang ada di Indonesia seperti: Yayasan MUSTIKA (Muslim Tionghoa

dan keluarga), PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia), Yayasan Karim Oey,

Daarut At-Tauhid Muslimah, Masjid Agung Sunda Kelapa, Masjid Lautze dan

lain-lain. HBMI didirikan oleh HM. Syarief Tanudjaja dibawah naungan

Pemerintah Kementrian Agama pada tanggal 10 November 2013 di Puri

Casablanca Residen Jakarta Selatan, peresmian tersebut difasilitasi oleh Direktorat

Penerangan Agama Islam dan Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama Republik

Indonesia.1

Tujuan didirikannya HBMI ini untuk dijadikan asosiasi konsultasi dan

pembinaan para muallaf serta perkumpulan lembaga-lembaga pembinaan muallaf

yang ada di Indonesia. Lembaga ini menangani proses pengilslaman serta

bertanggung jawab dalam hal pembinaan keagamaan. Bentuk pembinaan muallaf

yang disampaikan tidak hanya mengenai aspek Islam dalam keilmuan namun

1Wawancara Pribadi dengan Elly Phang Selaku Pengurus HBMI, Pekapuran,

Jakarta Barat, 20 Mei 2016.

Page 57: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

44

pengurus ikut berperan aktif dalam perkembangan psikologis yang dialami oleh

para muallaf sejak awal masuk Islam sampai dengan menghadapi masalah-

masalah dalam kehidupan sehari-hari muallaf seperti: konflik keluarga, profesi,

dan perekonomian. Hal ini dilakukan secara terbuka antara muallaf dan pengurus

karena sistem kekeluargaan yang selalu dibangun, baik secara moral maupun

material dengan tujuan meneguhkan keyakinan muallaf tersebut.2

Seiring dengan perkembangan HBMI, jumlah muallaf semakin meningkat

yang awalnya hanya berjumlah 10 orang namun kini semakin meningkat menjadi

30 orang yang masih aktif mengikuti pembinaan sampai saat ini. Sehingga muncul

keinginan untuk membenahi manajemen lembaga dengan membentuk struktur

kepengurusan periode 2013-2018 serta program-program unggulan yaitu

pengajian rutinitas bulanan, ekonomi mandiri muallaf, santunan, buka bersama,

pelatihan keterampilan dan rumah pintar untuk masyarakat sekitar sebagai

program jangka pendek adapun mengadakan wadah atau tempat tinggal bagi

muallaf sebagai program jangka panjang.

Program unggulan pengajian rutinitas bulanan muallaf dilaksanakan di

HBMI pusat secara menyeluruh, artinya program ini tidak hanya dilakukan oleh

muallaf wilayah Jakarta Barat saja namun juga dilakukan oleh muallaf wilayah

Jakarta Pusat dan Jakarta Timur dengan masing-masing pengurus dari wilayah

tersebut. Adapun program lainnya seperti santunan dan buka bersama diadakan

HBMI secara kondisional dengan waktu yang tidak ditentukan. lain halnya dengan

program ekonomi mandiri muallaf dan pelatihan keterampilan dilakukan di

2Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja Selaku Pengurus HBMI,

Tegalan, Jakarta Timur, 14 Oktober 2016.

Page 58: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

45

masing-masing wilayah dan tentunya pengurus juga menyesuaikan keahlian dari

muallaf itu sendiri, seperti memasak dan menjahit bagi muallaf perempuan dan

keterampilan teknik bagi muallaf laki-laki. Program ini bertujuan agar para

muallaf memiliki bekal ke depan dalam perekonomian muallaf karena program ini

diutamakan bagi muallaf yang tidak punya pekerjaan dan dalam kegiatan ini

dibiayai oleh Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat dan para donatur.3

Adapun program pembinaan rutinitas yang berlangsung di HBMI terbagi

dua, yaitu: pembinaan secara teoritis dan praktisi. Pembinaan secara teoritis

seperti pengurus menyampaikan materi tentang pengenalan Allah, pengenalan

dasar keyakinan Islam (iman, aqidah dan ushuluddin), pengenalan diinul Islam

dalam aturan dan sistem kehidupan atau materi lainnya. Dan pembinaan secara

praktisi seperti pembinaan praktek wudhu dan sholat. Pembinaan yang

berlangsung selama ini dilakukan pengurus HBMI di sebuah bangunan kontrak di

jalan pekapuran V No.8 Rt.008/002. Maka, demi mewujudkan pembinaan yang

lebih optimal para pengurus terus berupaya merealisasikan program jangka

panjang yakni mengadakan wadah atau rumah muallaf.

Pada program pembinaan HBMI diwajibkan bagi muallaf mengikuti

pembinaan minimal 8 kali pertemuan, setelah dipastikan muallaf tersebut dapat

mengikuti pembinaan dengan baik dan benar, dari mulai pemahaman ketauhidan,

keimanan, menjalankan praktek ibadah dan lain-lain. Maka, muallaf tersebut tidak

lagi diwajibkan mengikuti pembinaan secara rutin, namun tetap dianjurkan untuk

3Wawancara Pribadi dengan Elly Phang Selaku Pengurus HBMI, Pekapuran,

Jakarta Barat, 20 Mei 2016.

Page 59: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

46

terus mengikuti pembinaan dengan tujuan memperdalam pengetahuan serta

pemahaman pada diri masing-masing muallaf.4

B. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya Himpunan Bina Muallaf Indonesia yang berkomitmen serta

menjadi pusat lembaga bina muallaf yang proactive (proaktif dalam penanganan

muallaf), responsive (responsif dalam menyikapi setiap problematika yang

dihadapi para muallaf), progressive (mengedapankan kemajuan pembinaan

muallaf), dan accountable (bertanggung jawab penuh atas pembinaan muallaf

yang berlangsung) serta menyediakan sumber daya dalam pembinaan dan

pemberdayaan khususnya untuk kota Administrasi Jakarta Barat.

2. Misi

Adapun misi Himpunan Bina Muallaf Indonesia, sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas kerja antar pengurus lembaga pembina muallaf

di Jakarta Barat.

b. Meningkatkan kualitas para muallaf di wilayah Jakarta Barat dengan

pemahaman dan pengalaman Islam yang lengkap, ekonomi mandiri dan

advokasi.5

Dari keterangan visi dan misi di atas menunjukkan bahwa dalam membina

muallaf pengurus membutuhkan visi dan misi sebagai acuan dasar, karena visi dan

misi merupakan aspek terpenting dalam membangun organisasi terutama dalam

4Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja Selaku Pengurus HBMI,

Tegalan, Jakarta Timur, 14 Oktober 2016. 5Dokumen Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat,

Jakarta, 13 Oktober 2016.

Page 60: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

47

melaksanakan proses pembinaan agar pembinaan dapat lebih terarah dan memiliki

tujuan yang pasti.

C. Struktur Pengurus HBMI

Adapun struktur pengurus daerah Himpunan Bina Muallaf Indonesia

wilayah Jakarta Barat sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahiim

Surat keputusan pengurus pusat

Himpunan Bina Muallaf Indonesia

Nomor: 001/SK/HBMI/JAYA/IX/13

Tentang

Susunan pengurus daerah

Himpunan Bina Muallaf Indonesia Kota Jakarta Barat

Periode masa bakti 2013-2018

Atas rahmat Allah Yang Maha Esa, pengurus HBMI wilayah Jakarta

Barat:

Menimbang:

1. Bahwa HBMI merupakan organisasi kemasyarakatan dakwah islamiyah

bersifat independen dan bertugas melaksanakan pembinaan, bimbingan,

penyuluhan dan penerangan kepada para muallaf di Indonesia, dan

2. Bahwa berkenaan dengan fungsi dan peran HBMI seperti di atas. Maka,

perlu dibentuk kepengurusan daerah dalam rangka memperluas jaringan dan

mengembangkan program pembinaan bagi para muallaf secara terpadu.

Mengingat:

1. Anggaran dasar HBMI pasal 14 tentang susunan organisasi yang terdiri atas

pengurus pusat, pengurus wilayah dan pengurus daerah.

Page 61: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

48

2. Anggaran dasar HBMI pasal 15 tentang kepengurusan yang terdiri atas

kepengurusan tingkat pusat, tingkat wilayah dan tingkat daerah.

3. Anggaran dasar HBMI pasal 23 tentang pengurus daerah.

4. Keputusan pengurus HBMI No. 002/SK/PP-HBMI/X/2011 tentang

organisasi dan tata kerja.

Memperhatikan:

1. Rapat mandataris/tim/formatur pembentukan pengurus daerah HBMI kota

Jakarta Barat pada tanggal 11-12 September 2013 di Jakarta.

2. Surat usulan susunan pengurus daerah HBMI kota Jakarta Barat tertanggal

13 september 2013 yang ditandatangani oleh mandataris/tim/formatur.6

Berikut susunan kepengurusan HBMI wilayah Jakarta Barat terlampir:

Susunan pengurus

Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI)

Kota administrasi Jakarta Barat

Periode 2013-2018

1. Penasihat : Drs. Jamhuri

2. Pengawas : H. Afrizal Alamsyah

H. Thoni

H. Kasnarto H. D.

3. Ketua Umum : HM. Syarief Tanudjaja

4. Ketua : Drs. Iman Wahyudi

6Dokumen Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat,

Jakarta,13 Oktober 2016.

Page 62: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

49

5. Wakil ketua I : Muhammad

6. Sekretaris I : Siti Syamsiyah

7. Sekretaris II : Handy

8. Bendahara I : Romalidah

9. Bendahara II : Elly Phang S.E.

10. Humas : Hj. Lili Judiarti

Siti Sopiah

11. Bidang Dakwah : H. Pepen Effendi

12. Bidang Diklat : Rosdianti, BA.

Siti Soenarmi Suryo Putri

Serly Lilyrahmawati

Ustadzah. Muslihah.7

D. Program Kerja Pengurus

Adapun beberapa program kerja pengurus Himpunan Bina Muallaf

Indonesia, sebagai berikut:

1. Membuat database muallaf yang terdapat di wilayah Jakarta Barat meliputi

8 Kecamatan dengan 56 Kelurahan yang ada di dalamnya.

2. Bersosialisasi dengan Kesbangpol, Biro Dikmental, Departemen Sosial,

dan lainnya dalam rangka kepedulian dan rasa cinta kepada tanah air dan

negara Indonesia.

3. Mengikuti kegiatan sosial lainnya yang bersifat insidensial.

7Dokumen Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat,

Jakarta,13 Oktober 2016.

Page 63: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

50

4. Mengadakan pengajian rutinitas bulanan yang dilaksanakan setiap minggu

ke-2 setiap bulannya.

5. Minggu-minggu lainnya dilaksanakan pelatihan dan pendidikan yang

meliputi:

a. Pembelajaran baca dan tulis Iqra.

b. Pengajian

c. Pelatihan keterampilan muallaf di bidang ekonomi, seperti: pembuatan

kue dan keterampilan lainnya, bekerja sama dengan lembaga-lembaga

terkait di dalamnya seperti: Bazis Jakarta Barat, Baznas, dan lembaga

lainnya yang peduli dengan muallaf.8

Menurut lampiran susunan dan program kerja pengurus di atas,

menunjukkan bahwa proses pembinaan akan berjalan lebih optimal apabila acuan

dan sumber daya manusia yang ada telah dibentuk. Karena selain visi dan misi,

susunan dan program kerja pengurus juga menjadi aspek terpenting selanjutnya

dalam membangun organisasi serta merealisasikan pembinaan yang efektif.

E. Sistematika Pengislaman Muallaf

Proses pengislaman yang dilakukan di HBMI wilayah Jakarta Barat

terhadap calon muallaf dengan diajarkan cara mengucapkan dua kalimat syahadat

yang dipimpin langsung oleh ketua umum dan dibaca secara tegas dan jelas. Dan

hal ini disaksikan oleh para hadirin, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat

muallaf tersebut akan dianjurkan untuk mengikuti pembinaan rutinitas dengan

8Dokumen Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat,

Jakarta,13 Oktober 2016.

Page 64: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

51

materi-materi pilihan yang telah ditentukan oleh pengurus Himpunan Bina

Muallaf Indonesia minimal 8 kali pertemuan.

Gambar 3.19 Satyan mengucapkan syahadat

F. Proses Pembinaan Muallaf

1. Materi-Materi Pembinaan

Muallaf memiliki ciri khas dengan pengetahuan dan pemahaman

keagamaannya yang masih terbatas. Untuk itu sangat diperlukan bagi pengurus

untuk membentuk serta merumuskan tahapan-tahapan pembinaan seseorang

menjadi muallaf sebagai berikut :

Adapun materi-materi pembinaan yang disampaikan sebelum syahadat,

diantaranya:

a. Pengenalan tentang Allah (Awaluddin Ma’rifatullah).

b. Pengenalan dasar keyakinan Islam (iman, aqidah dan ushuluddin).

c. Pengenalan diinul Islam dalam aturan dan sistem kehidupan.

9Satyan Cahyono Tai Selaku Muallaf, Dokumentasi Pribadi Himpunan Bina

Muallaf Indonesia, Tegalan, 03 September 2016.

Page 65: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

52

d. Pemahaman Islam sebagai agama fitrah untuk manusia yang fitrah.

e. Pemahaman Islam agama tauhid (Laailaha ilallah).

f. Pemahaman tentang Asmaul Husna, sifat dan zat Allah.

g. Pemahaman agama Islam dengan kaffah.

h. Pemahaman dasar hukum Islam (Islam, syar’I, syariah dan fiqih) seperti:

1) Sumber hukum Islam, diantaranya: hukum Islam (wajib, sunnah,

haram, subhat dan mubah) dan hukum ibadah (solat, puasa, zakat dan

haji).

2) Dasar adab Islam, diantaranya: akhlak mulia sebagai aplikasi atau

perwujudan Islam yang menyeluruh dan pembersihan hati.

i. Pemantapan aqidah, syariah dan akhlak.

j. Praktek shalat dengan belajar syarat dan rukun solat.

k. Pengamalan ibadah puasa.

l. Pengamalan akhlak mulia atau bersikap ikhsan.

m. Pembinaan ekonomi.10

2. Pendekatan Program Pembinaan

Mengenal beberapa pendekatan utama dalam program pembinaan, antara

lain:

a. Pendekatan Informatif (Informative Approach)

Dengan pendekatan informatif, pada dasarnya seseorang menjalankan

program dengan menyampaikan informasi kepada peserta. Dengan

pendekatan informatif biasanya program pembinaan diisi dengan ceramah

10

Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja Selaku Pengurus HBMI,

Jakarta, 20 Oktober 2016.

Page 66: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

53

atau kuliah oleh berbagai pembicara yang dianggap perlu bagi para peserta.

Dengan pendekatan ini partisipasi para peserta dalam pembinaan kecil saja.

Partisipasi para peserta terbatas pada permintaan penjelasan atau

penyampaian pertanyaan mengenai hal yang benar-benar belum dimengerti.11

Seperti halnya pembinaan HBMI, salah satu metode yang digunakan

para pengurus adalah metode ceramah dan mempresentasikan materi-materi

yang telah dikurikulumkan dan tentunya menyesuaikan tahapan

kemuallafannya serta berkesinambungan dari pembelajaran yang satu dengan

pembelajaran berikutnya.12

b. Pendekatan partisipatif (Partisipative Approach)

Pendekatan partisipatif, berlandasakan kepercayaan bahwa para

peserta sendiri merupakan sumber pembinaan yang utama. Maka dalam

pembinaan, pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang dimanfaatkan, lebih

merupakan situasi belajar bersama, dimana pembina dan para peserta belajar

satu sama lain. Pendekatan ini banyak melibatkan para peserta secara

langsung, antara lain: pernyataan, pengumpulan gagasan, audio visual,

diskusi kelompok, kelompok berbincang-bincang, kuis, studi kasus, peragaan

peran, dan lain-lain. Pembina tidak sebagai guru, tetapi koordinator dalam

proses belajar, meskipun pembina juga wajib memberikan masukan, input

sejauh dibutuhkan oleh tujuan program.13

11

Mangunhardjana, Pembinaan Arti dan Metodenya,h. 17 12

Andrew Irfan Tan Selaku Pengurus, Pengamatan Langsung, Tegalan, Jakarta

Timur: Kamis, 20 Oktober 2016. 13

Mangunhardjana, Pembinaan Arti dan Metodenya,h. 37.

Page 67: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

54

Selain pendekatan informatif, pelaksanaan pembinaan di HBMI juga

menggunakan pendekatan partisipatif dimana pembinaan dilakukan dengan

pemaparan materi dengan alat bantu visual, diskusi, studi kasus, peragaan

peran dan lain-lain, dengan tujuan agar pemaparan materi yang disampaikan

dapat lebih dipahami dengan benar.14

c. Pendekatan Pribadi (Personal Approach)

Metode ini dilakukan dengan pendekatan kepada setiap pribadi

muallaf. Dalam metode ini pengurus melakukan dialog langsung secara

pribadi dengan muallaf dengan memberikan penjelasan-penjelasan,

memberikan pemecahan masalah-masalah muallaf baik dalam segi material

atau psikologis, seperti:

1) Pengalaman agama atau menjalankan ibadahnya di lingkungan

nonmuslim.

2) Ketidak harmonisan hubungannya dengan anggota keluarganya yang

lain bahkan sampai dikucilkan dan diputuskan hubungan dengan

keluarganya.15

3. Jadwal Kegiatan Rutinitas

a. Minggu pertama, pembelajaran Iqra meliputi baca dan tulis.

b. Minggu kedua, pengajian rutinitas bulanan meliputi aqidah dan fiqih.

c. Minggu ketiga, pengajian dengan metode ceramah.

14

Andrew Irfan Tan Selaku Pengurus, Pengamatan Langsung, Tegalan, Jakarta

Timur: Kamis, 20 Oktober 2016. 15

Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja Selaku Pengurus, Tegalan,

Jakarta Timur, 20 Oktober 2016.

Page 68: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

55

d. Minggu keempat, pelatihan keterampilan untuk para muallaf seperti

pembuatan kue, keterampilan merangkai dan lain-lain.

Adapun bentuk pelaksanaan kegiatan rutinitas pembinaan muallaf, sebagai

berikut:

a) Pelaksaan kegiatan dari semua program, diantaranya:

1) Pembelajaran Iqra meliputi baca dan tulis yang dilaksanakan oleh

anggota pengurus yang mempunyai waktu luang.

2) Pengajian rutinitas bulanan dilaksanakan oleh nara sumber, yaitu:

Ustadz. Pepen Effendi, dan nara sumber lainnya yang ada di kalangan

jama’ah serta nara sumber dari Bazis wilayah Jakarta Barat.

3) Pengajian dengan metode ceramah dilaksanakan dengan panduan

Rosdianti, Siti Syamsiyah dan Muslihah selaku pengurus HBMI.

4) Pelatihan keterampilan, dilaksanakan oleh anggota, pengurus maupun

jama’ah yang mempunyai keahlian, keterampilan tertentu dan bekerja

sama dengan lembaga profesional terkait, sehingga muallaf diharapkan

dapat mandiri di bidang ekonomi.

5) Pelatihan dan keterampilan juga akan dilaksanakan oleh Bazis wilayah

Jakarta Barat apabila terdapat program pelatihan baik di dalam bidang

keterampilan untuk muallaf (wanita) seperti: menjahit, membuat mie

dan lain-lain. Adapun untuk muallaf (pria) seperti: montir, supir, dan

lain-lain.

6) Kegiatan lain-lain, Pada kegiatan ini akan memberikan kesempatan

kepada para muallaf untuk membuat keterampilan yang nantinya akan

Page 69: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

56

dipasarkan kepada para muallaf lainnya atau mengikutsertakan hasil

keterampilan tersebut ke bazar-bazar yang ada, guna meningkatkan

ekonomi muallaf.16

G. Profil Muallaf

Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) merupakan salah satu

wadah konsultasi para muallaf yang bermasalah atau sebaliknya. Kebanyakan

dari muallaf yang berasal dari Jakarta namun tidak sedikit yang berasal dari

luar Jakarta. Dari segi pendidikan, sebagian besar dari muallaf yang mengikuti

pembinaan di lembaga ini mayoritas lulusan SMA dan sudah bekerja. Berikut

beberapa profil muallaf, di antaranya:

1. Informan HM. Tanudjaja

Nama lengkap : H.M. Syarif Tanudjaja, SH./Tan Lip Siang.

Tempat/tanggal lahir : Cianjur, 20 Maret 1950

Alamat : Jl. Tegalan I A/15 Jakarta Timur 13140

Profesi : Notaris dan pejabat pembuat akta tanah.

Bapak Syarief berusia 60 tahun, ia berasal dari Tegalan sebelumnya

beragama Budha, Kong Uchu, Khatolik dan masuk Islam sejak tahun 1975

dengan alasan karena ia telah melihat kebenaran yang sesungguhnya

dalam agama Islam. Dahulu ia terus mencari kebenaran tentang

keyakinannya dengan berpindah-pindah agama. Proses konversi agama

berawal ketika ia merasa hatinya suka dan tertarik ketika mendengar adzan

(panggilan solat), melihat betapa tertib dan bersatunya umat Islam ketika

16

Wawancara Pribadi dengan Elly Phang Selaku Pengurus, Jakarta, 13 Oktober

2016.

Page 70: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

57

menyembah Allah dengan menghadap ke kiblat, sehingga muncul dalam

pikiran serta benaknya untuk mencari tahu serta mempelajari Islam lebih

banyak dan mendalam sampai akhirnya ia memutuskan untuk berpindah

keyakinan dengan memeluk agama Islam dan menjadi muslim sampai

sekarang.17

2. Informan Asikin Kosasih

Nama lengkap : Asikin Kosasih/Ko A King

Tempat/tanggal lahir : Serang, 10 Oktober 1950

Alamat : Jl. Sadar I No. 16 RT. 009/004 Kel. Petojo

Utara, Kec. Gambir, Jakarta Pusat

Profesi : Supir

Bapak Kosasih berusia 60 tahun, Ia berasal dari Serang

sebelumnya beragama Budha dan akhirnya masuk Islam sejak tahun 1996

dengan alasan sering kali bergaul dengan muslim dan tinggal di

lingkungan mayoritas beragama Islam. Saat itu ia mempunyai ketertarikan

saat melihat muslim akan melaksanakan sholat juga berpikir tentang

agama yang sebelumnya dianut olehnya hanya menyembah patung hingga

menimbulkan keraguan dalam keyakinan yang ia jalani saat itu adalah

tidak benar sehingga menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak dan

pikirannya sampai akhirnya ia merasakan akan hidayah yang diberikan

Allah kepadanya untuk memeluk Islam. Namun di awal masuk Islam ia

belum mempunyai keyakinan yang teguh dalam dirinya sehingga ia

17

Wawancara Pribadi dengan HM. Syarief Tanudjaja Selaku Pengurus, Jakarta,

14 Oktober 2016.

Page 71: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

58

terombang ambing dalam hidupnya. Akan tetapi suatu hari ia merasakan

ada bisikan yang menyeru kepadanya untuk beribadah selayaknya muslim

dengan penuh keyakinan dalam Islam.18

3. Informan Satyan Cahyono Tai

Nama lengkap : Satyan Cahyono Tai

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 Agustus 1986

Alamat : Jl. Kerendeng Baru Gg. Masjid 2 No. 27

RT. 07/02 Kel. Duri Utara Kec. Tambora

Profesi : IT Staff

Saudara Satyan berusia 30 tahun, Ia berasal dari Kerendang Baru

sebelumnya beragama Khatolik dan akhirnya masuk Islam sejak tahun

2016 dengan alasan awalnya merasakan kekecewaan pada Tuhan dan

kepercayaan sebelumnya. Saat itu, ia selalu tidak berhasil untuk memiliki

jodoh, ia tidak beribadah dan terombang ambing kepercayaannya serta

beranggapan sudah tidak memiliki agama atas kekecewaannya tersebut.

Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita muslim dan ingin

menjadikan wanita tersebut sebagai pasangan hidupnya namun demi

terwujudnya hal tersebut maka diharuskan keduanya memeluk agama

Islam terlebih dahulu. Dan saat itulah ia mulai mempelajari sedikit demi

sedikit mengenai Islam dengan cara membaca, membuka situs-situs Islam

serta bergabung dengan Muallaf Center Indonesia. Dalam komunitas

18

Wawancara Pribadi dengan Asikin Kosasih Selaku Muallaf, Jakarta, 18

November 2016.

Page 72: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

59

tersebut ia melakukan sharing dan mempelajari Islam lebih banyak hingga

akhirnya ia merasakan keyakinan baru dalam dirinya dan memutuskan

untuk masuk Islam karena menurutnya sebuah hidayah telah datang

padanya melalui do’a yang ia panjatkan kepada Tuhan yakni Allah SWT.19

4. Informan Herjuno

Nama lengkap : Herjuno

Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 16 Maret 1989

Alamat : Jl. Genteng Ijo No. 77 Karet Pedurenan,

Setia Budi Jakarta Selatan.

Profesi : IT Perusahaan asuransi.

Saudara Herjuno berusia 27 tahun, Ia berasal dari Karet Pedurenan.

Sebelumnya ia beragama Khatolik dan akhirnya memutuskan untuk

memeluk Islam sejak tahun 2014 lalu, dengan alasan sejak kecil ia selalu

bergaul dengan teman-teman muslim, betempat tinggal di lingkungan

muslim serta memiliki keraguan atas apa yang ia yakini saat itu, ia selalu

saja memiliki pertanyaan dalam pikirannya tentang mengapa Tuhan itu

lebih dari satu (Yesus, Isa Almasih dan Roh Kudus) dan setiap kali ia

menanyakan hal tersebut jawaban yang diungkapkan tidak masuk akal

menurutnya sehingga membuat keraguan tersebut semakin memuncak

sampai ia tidak mengerjakan ibadah yang semestinya dalam Khatolik.

Sejak saat itu, ia mulai mempelajari dan mencari tahu lebih banyak tentang

19

Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai Selaku Muallaf, Jakarta, 11

November 2016.

Page 73: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

60

Islam termasuk cara sholat kepada rekan terdekatnya yang menurutnya

memiliki bekal yang cukup dalam Islam, dan apapun yang ia ingin ketahui

dari rekannya tersebut mempunyai jawaban sesuai dan masuk akal

menurutnya sehingga akhirnya ia mulai menjalani sedikit demi sedikit

ajaran-ajaran dalam agama Islam sebelum masuk Islam sampai akhirnya ia

dipertemukan dengan Bpk. HM. Syarief Tanudjaja dan mengucapkan

syahadat.20

20

Wawancara Pribadi dengan Herjuno Selaku Muallaf, Jakarta, 22 November

2016.

Page 74: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

61

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA:

A. Social Judgement Theory (Teori Penilaian Sosial)

1. Penilaian Pesan (Judging the message)

Menurut Sherif pembentukan persepsi dan sudut pandang adalah hal

utama bagi seseorang dalam menilai sebuah pesan dan pernyataan. Maka

menurut hasil observasi dan wawancara, dalam membentuk persepsi dan sudut

pandang muallaf, pengurus menjadikan persepsi dan sudut pandang muallaf

terhadap Islam adalah target awal pengurus dalam melakukan pembinaan, karena

pengurus beranggapan bahwa hal terpenting yang harus diyakini oleh orang-

orang yang baru saja masuk Islam adalah keyakinan hati dan pikirannya. Maka,

pengurus mengarahkan muallaf agar cenderung ada pada zona penerimaan

(latitude of acceptance), dimana muallaf melakukan perubahan sikap dengan

meneguhkan keyakinannya pada agama Islam dan memutuskan konversi agama

atas penilaian muallaf terhadap pesan atau pernyataan-pernyataan yang

disampaikan pengurus.

“Awalnya saya tidak memiliki agama, karena saya merasa

kecewa dengan Tuhan yang saya yakini saat itu. Namun ketika saya

dikenalkan dengan salah satu pengurus HBMI dan saya diarahkan

tentang Islam. Saya mulai berpikir dan mencari tahu secara pribadi

secara mendalam apa itu Islam, sampai akhirnya saya masuk Islam.”1

Pembinaan yang dilakukan pengurus HBMI, terutama penyampaian

pesannya yang berujung pada rentang penerimaan (assimilation) bertujuan agar

1Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai, Jakarta, 11 November 2016.

Page 75: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

62

saling memahami karena pesan yang disampaikan juga dinilai lebih dekat dengan

sudut pandang muallaf tersebut.

2. Keterlibatan Ego (Ego Involvement)

Pesan dan pernyataan yang disampaikan pengurus HBMI terhadap

muallaf cenderung mengarahkan kepada pernyataan bahwa agama dan keyakinan

adalah dasar dari kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan. Maka,

pengurus merasa perlu para muallaf beranggapan bahwa agama adalah hal yang

utama dalam kehidupan umat manusia di muka bumi.

“Materi yang disampaikan terhadap muallaf memang sudah ada

silabusnya, namun kami dalam melakukan pembinaan misalnya 1 judul

itu mengandung beberapa sub lagi. Tetapi memang untuk pembahasan 1

sub saja bisa kami lakukan 2 sampai 3 pertemuan. Tujuannya untuk

membentuk persepsi muallaf, menyakinkan muallaf sehingga tidak ragu

atas yang ia lakukan. Karena pembahasan mengenal Allah ini memang

kami kaji secara mendalam.”2

3. Stimulus Respons Persuader (Ego Latitude)

Penyampaian pesan dan pernyataan yang diberikan pengurus cenderung

mengarahkan kepada zona penerimaan, dimana muallaf menganggap agama

merupakan hal yang utama. Maka, muallaf akan cenderung memiliki keterlibatan

ego yang kecil sehingga memungkinkan muallaf untuk terjadinya perubahan

sikap yang awalnya tidak mengetahui hal apapun mengenai agama Islam, namun

setelah melakukan beberapa kali pembinaan muallaf mulai meyakini agama yang

2HM. Syarief Tanudjaja, Selaku pengurus HBMI, Pengamatan Langsung Penulis,

Pembinaan Muallaf, Tegalan, 12 Januari 2017.

Page 76: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

63

dianutnya saat ini yaitu Islam, diman dengan sendirinya muallaf juga melakukan

kewajiban-kewajiban selayaknya sebagai seorang muslim tanpa adanya paksaan.

“Alhamdulillah saat ini saya sudah melakukan sholat selayaknya

muslim, setelah hampir 2 tahun saya masuk Islam tanpa arahan dan

bimbingan sebelumnya. Karena sebelumnya saya masih merasa terombang

ambing mengingat juga kalau saya ini memang meninggalkan keluarga

setelah masuk Islam.”3 “Setelah kejadian itu, saya beranikan diri saya untuk

pergi ke masjid untuk sholat akan tetapi banyak yang bertanya-tanya

mengapa orang cina ibadah di masjid, sampai akhirnya saya menemui ustad

dan mulai belajar gerakan-gerakan sholat dan mulai menjalankan ibadah

selayaknya muslim pada umumnya dengan sebenar-benarnya.” Adapun

pernyataan dari muallaf lainnya: “4“Pembinaan yang ada saat ini saya

katakan pengajian, namun pengajian yang dimaksud bukanlah pengajian

yang sifatnya membaca Al-Qur’an karena pengajian yang ada itu benar-

benar mengkaji bagaimana menjadi muslim, muslim itu seperti apa, dan

kesannya memang lebih cenderung dalam bentuk motivasi untuk menjadi

seorang muslim yang benar dan bagi saya memang benar-benar excited.”5

Menurut penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan melihat respons

pesan dari muallaf pada pembinaan yang dilakukan pengurus HBMI ada pada zona

penerimaan (latitude acceptance), karena masing-masing individu muallaf sudah

melakukan perubahan sikap dengan menjalankan kewajiban-kewajibannya

selayaknya seorang muslim dan muslimah, bahkan muallaf mengikuti pembinaan

melebihi jumlah maksimal yang ditentukan dan menjadikan pembinaan atau

pengkajian sebagai kebutuhan rutinitas dan pelengkap kehidupan muallaf tesebut.

B. Komunkasi Persuasif Pengurus HBMI

1. Tahapan Komunikasi Persuasif

3Wawancara Pribadi dengan Asikin Kosasih selaku muallaf, Jakarta, 18 November

2016. 4Wawancara pribadi dengan Asikin Kosasih selaku muallaf, Jakarta, 18 November

2016. 5Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016.

Page 77: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

64

Dalam pembinaan, pengurus HBMI melakukan penyampaian pesan dengan

komunikasi pesuasif. Komunikasi persuasif yang dilakukan pengurus menggunakan

beberapa tahapan diantaranya : memunculkan perhatian, ketertarikan, dan keinginan

muallaf dalam mempelajari Islam sehingga muallaf membuat keputusan untuk

mengucapkan syahadat dan akhirnya memeluk agama Islam serta megikuti

pembinaan rutinitas. Menurut Effendy, tahapan-tahapan komunikasi persuasif,

sebagai berikut:

a. Perhatian (Attention)

Pada tahap awal, pengurus berusaha memunculkan perhatian para

muallaf dengan memberikan gambaran dan materi awal mengenai agama

Islam, diantaranya:

1) Pengenalan dasar keyakinan Islam (Iman, Aqidah dan Ushuluddin).

2) Pengenalan tentang Allah (Awaluddin Ma’rifatullah).

“Pembinaan yang diajarkan pertama kali dalam Islam secara

bersamaan yaitu, iman, Islam dan akhlak. Memang dalam materi

dibedakan namun untuk pelaksanaan harus berbarengan karena

ibadah harus berdasarkan keimanan, dan dengan keimanan juga akan

menghasilkan akhlak yang benar, karena akan percuma jika memiliki

keimanan dan Islam namun tidak berakhlak itu belum Islam. dan

materi awal yang sudah dikurikulumkan dengan ust. Andrew sebuah

materi yang memang dibutuhkan oleh orang-orang baru masuk

Islam.”6

Menurut pernyataan dan materi tersebut di atas merupakan tahapan

awal yang dijelaskan pengurus kepada muallaf sebelum syahadat. Pada proses

6HM. Syarief Tanudjaja, Selaku pengurus HBMI, Pengamatan Langsung Penulis,

Pembinaan Muallaf, Tegalan, 12 Januari 2017.

Page 78: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

65

tersebut, pengurus menyampaikan materi dengan mengutarakan mengenai

iman, aqidah dan ushuluddin, pengurus juga mempersiapkan materi-materi

lainnya dengan matang dan memperhatikan kata-kata yang digunakan.

Dengan tujuan agar muallaf mudah mencerna oleh muallaf.

“Saya merasa cocok dengan penyampaian materi yang ada,

saya yakin pengurus memiliki bekal keilmuan yang cukup dalam setiap

kajian materinya, dan penjelasannya itu jelas dan tidak menggebu-

gebu. Misalnya, dengan menggunakan slide presentasi satu judul

materi ada 25 slide dan mungkin dalam satu pertemuan hanya

menjelaskan satu sampai tiga slide, penyampaian pesan yang

dilakukan pengurus meskipun prosesnya secara perlahan-lahan dan

cocok dengan pribadi saya yang memang tidak suka buru-buru, tidak

bertele-tele dan alhamdulillahnya saya juga dapat memahaminya

lebih mudah.”7

Menurut pernyataan salah satu muallaf di atas menunjukkan bahwa

usaha pengurus membangkitkan perhatian muallaf dengan menyampaikan

materi awal sesuai dengan silabus yang ditentukan yaitu membahas kajian

tentang pengenalan dasar keyakinan Islam (Iman, Aqidah dan Ushuluddin)

dan pengenalan tentang Allah (Awaluddin Ma’rifatullah).

b. Minat (Interest)

Pada tahap kedua pengurus berusaha menumbuhkan minat dan

keingintahuan para muallaf tentang Islam dengan memberikan wawasan lebih

luas mengenai Islam seperti:

1) Islam tidak sebatas agama tetapi dinul Islam (Aturan atau sistem

kehidupan).

7Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016.

Page 79: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

66

2) Islam agama fitrah untuk manusia yang fitrah.

3) Islam agama tauhid (Laailaha ilallah).

4) Agama yang mengesakan af’al, asma, sifat dan zat Allah.

5) Memasuki agama Islam dengan kaffah.

6) Islam memerintahkan berlaku adil sekalipun terhadap musuh.

7) Islam menyuruh berbuat baik terhadap sesama.

8) Pengenalan dasar hukum Islam (Islam, Syar’i/Syariah/Fiqih)8

Materi-materi di atas merupakan materi yang disampaikan selanjutnya

oleh pengurus dengan tujuan memunculkan minat muallaf untuk mengetahui

ajaran Islam lebih dalam.

“Kita belajar Islam tidak akan cukup walaupun sampai kita

mati. Sampai dari pena yang terbuat dari bambu, seluruh alam ini

diganti tujuh kali, dan walaupun lautan diganti pun juga kata

menuntut ilmu itu tidak ada habisnya dan wajib. Maka, ketika kita

baru masuk Islam, materi apa sih yang kita butuhkan? Terutama bekal

utama dan bekal asas yang harus dimiliki untuk anggota-anggota yang

masih aktif dan sekali lagi yang perlu diperhatikan adalah mereka

yang baru masuk Islam harus memiliki asas keimanan, ibadah harus

paham, dan selanjutnya tinggal pribadinya”.

Menurut pernyataan di atas, komunikasi persuasif yang disampaikan

pengurus dalam menumbuhkan minat muallaf untuk terus menggali lebih

banyak pengetahuan mengenai Islam.

“Sebelum saya masuk Islam, saya memang sudah mempelajari

Islam sedikit demi sedikit, akan tetapi jika ada hal-hal yang tidak saya

mengerti saya akan menanyakan hal-hal yang ingin saya ketahui, saya

berdiskusi dengan pengurus (HM. Syarief Tanudjaja) baik saat

8Dokumen Pribadi HBMI, Silabus Materi Pembinaan Muallaf, Jakarta, 14 Oktober

2016.

Page 80: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

67

penjelasan materi berlangsung atau diluar pembinaan secara

individual.”9 Adapun pernyataan muallaf lain: “Setelah saya

mengetahui sedikit banyaknya tentang Islam, ternyata seru menurut

saya, karena dengan mengetahui hal yang baru dan yang belum

diketahui sebelumnya itu benar-benar seru menurut saya terutama

setelah saya mengetahui Islam.”10

c. Keinginan (Desire)

Tahapan selanjutnya dalam komunikasi persuasif pengurus yakni

memunculkan keingina muallaf secara terus menerus dengan memberikan

pengkajian yang lebih mendalam.

“Pembinaan yang ada saat ini saya katakan pengajian,

namun pengajian yang dimaksud bukanlah pengajian yang sifatnya

membaca Al-Qur’an karena pengajian yang ada itu benar-benar

mengkaji bagaimana menjadi muslim, muslim itu seperti apa, dan

kesannya memang lebih cenderung dalam bentuk motivasi untuk

menjadi seorang muslim yang benar dan bagi saya memang benar-

benar excited.”11

Setelah pengurus mengetahui bahwa beberapa orang mulai muncul

keinginannya untuk terus memperdalam ajaran Islam, pengurus mengarahkan

muallaf untuk segera membuat keputusan dan mengambil langkah selanjutnya

dengan bersyahadat, tentunya tanpa paksaan dan bersifat sukarela.

d. Keputusan (Decision)

9Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai selaku muallaf, Jakarta, 11

November 2016. 10

Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016. 11

Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016.

Page 81: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

68

Setelah pengurus berhasil mengarahkan muallaf untuk membuat

keputusan mengucapkan syahadat, tentunya pengurus mengajarkan bagaimana

melafadzakan dua kalimat syahadat tersebut.

“Saya punya teman yang bernama Faiz dan banyak hal yang

saya bahas dengannya dan setelah itu saya diantar ke kediaman ketua

umum HBMI yaitu Bpk. HM. Syarief Tanudjaja, saya mengira bahwa

hanya akan diskusi dan sekedar membahas tentang keislaman saja

namun saat itu saya langsung ditawarkan untuk syahadat. Dan tanpa

memberitahu orang tua saya megucapkan syahadat dan menjadi

muslim.”12

2. Implementasi Pembinaan

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara, secara garis besar dalam

mengimplementasikan pembinaan pengurus menggunakan beberapa teknik-

teknik komunikasi persuasif. Menurut Effendy teknik komunkasi ada 5, yang

akan diuraikan sebagai berikut:

a. Teknik Integrasi

Teknik yang direalisasikan pengurus salah satunya adalah teknik

integrasi, dimana pengurus menyampaikan pesan dalam penyampaian materi

pembinaan sering kali menggunakan kata “kita” dengan tujuan menyatukan

diri dengan muallaf, pengurus juga mengaitkan pengalaman pribadinya,

terutama dalam menyikapi permasalahan muallaf secara kekeluargaan

sehingga menimbulkan kedekatan tersendiri antara pengurus dan para muallaf.

Elly Phang misalnya, ia adalah satu pengurus yang mengalami konversi

12

Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016.

Page 82: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

69

agama, tentunya ia mempunyai pengalaman tersendiri dalam menyikapi

permasalahan hidupnya selama menjadi muallaf. Jadi, dalam menceritakan

pengalaman serta proses konversi tersebut pengurus lebih cenderung

menyamakan posisinya sehingga muallaf dapat lebih memahami hal yang

sebenarnya.

“Dari sekian materi yang disampaikan saya dapat membantu

meyakinkan muallaf dengan mengaitkan pengalaman pribadi secara

langsung saat pembinaan atau konsultasi.”13

Hakikatnya, dalam menyakinkan seseorang terutama muallaf yang

notabenenya memeluk agama selain Islam tidak mudah begitu saja memahami

dan dapat menerima segala hal yang baru diajarkan terutama dalam praktek

kehidupan sehari-hari, namun demi mewujudkan keyakinan baru yang akan

dijalaninya dalam kehidupan muallaf di masa depan. Maka, diperlukan

peneguhan keyakinan dengan mengutarakan beberapa pengalaman terutama

pengalaman pribadi dari pengurus.

“Dulu sewaktu saya menjadi muallaf, saya melakukan ibadah

sholat dan puasa secara sembunyi-sembunyi dari keluarga. Seperti

diajak sarapan di pagi hari, saya selalu menolak dan memberikan

alasan entah terburu-buru, urusan mendadak dan lainnya. Namun di

waktu lain, orang tua saya mulai mencurigai saya yang memiliki

beberapa perlengakapan ibadah layaknya muslim seperti peci,

sajadah dan Al-Qur’an sehingga keluarga saya mengetahui dan pada

akhirnya saya berkata jujur serta mengakui bahwa saya sudah

menjadi muslim.”14

13

Wawancara Pribadi dengan Elly Phang selaku pengurus HBMI, Jakarta, 20 Mei

2016. 14

Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja selaku pengurus, Tegalan,

Jakarta Timur, 14 Oktober 2016.

Page 83: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

70

Hal ini menunjukkan bahwa para pengurus mengutarakan hal-hal yang

sifatnya pengalaman pribadi kepada muallaf. Namun tidak hanya itu, dalam

pembinaan pengurus juga memperingatkan muallaf dengan mengutarakan hal-

hal yang sifatnya mengajak muallaf untuk melakukan hal-hal kebaikan

seperti: menjadikan ibadah sebagai kebutuhan umat kepada Allah,

mendawamkan puasa senin kamis dan sunnah-sunnah Rasul lainnya,

shadaqoh, membantu sesama dan lain sebagainya.

Kemudian para pengurus juga melakukan pendekatan dengan

mengetahui latar belakang masing-masing muallaf, mulai dari latar belakang

pendidikan, keluarga, atau profesi dengan sistem kekeluargaan yang bertujuan

memudahkan pengurus dalam memahami muallaf, membuat muallaf lebih

terbuka sehingga beranggapan pengurus merupakan anggota keluarganya

sendiri, agar ke depannya pengurus dapat lebih mengetahui kebutuhan dari

masing-masing muallaf.

“Proses pembinaan yang dilakukan pengurus memang lebih

cenderung kepada pembinaan secara psikologis, jadi dimulai dengan

mengetahui latar belakang masing-masing muallaf untuk mengetahui

kebutuhannya.”15

Ketika pengurus mengetahui latar belakang masing-masing muallaf baik dari

latar belakang pendidikan, keluarga atau profesi jelas akan mempermudah proses

pembinaan kedepannya, karena pembinaan yang utama adalah kondisi psikologis

muallaf yang mengalami beberapa hal seperti kegelisahan terhadap agama yang

15

Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja selaku pengurus HBMI,

Tegalan, Jakarta Timur, 14 Oktober 2016.

Page 84: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

71

dianutnya, pandangan hidup dan kepercayaan, timbulnya tekanan batin, penyesalan

diri, rasa berdosa serta cemas terhadap masa depan. Hal tersebut bukanlah situasi

yang mudah untuk dilewati terutama dalam mengambil keputusan untuk berpindah

keyakinan dan memeluk Islam. Karena keputusan tersebut mengandung konsekuensi

yang sangat besar dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan bagi masing-

masing muallaf seperti: dikucilkan dan diusir dari keluarganya, tidak diterima dan

tidak diakui sebagai anggota keluarga, diputus tunjangan dan biaya pendidikannya,

diberhentikan dari pekerjaannya, diceraikan oleh suami atau isterinya atau berpisah

dengan anak-anaknya (bagi yang sudah menikah), disabotase atau diputuskan

jaringan bisnisnya dan lain sebagainya.16

Menurut latar belakang tersebut, pengurus mencoba menyelesaikan setiap

problematika kehidupan sehari-hari muallaf khususnya dalam hubungan keluarga dan

umumnya untuk profesi dan lainnya. Dalam hal ini tentunya akan membantu

meringankan beban psikologis muallaf sebagai pelaku konversi agama yang

mengalami beberapa ujian setelah memutuskan untuk masuk Islam.

“Kami selaku pengurus selalu berusaha untuk menjadi jembatan bagi

para muallaf khususnya yang memiliki problematika dalam kehidupannya dan

tentunya pembinaan yang dilakukan memang secara sistem kekeluargaan

sehingga muallaf dapat lebih terbuka, seperti contoh kasus satu ada muallaf

laki-laki yang ingin menikah dengan seorang muslimah, itu saya harus

mempertemukan keluarga kedua belah pihak dengan tujuan memberitahukan

keadaan muallaf laki-laki ini pengetahuan keislamannya seperti apa, praktek

ibadahnya seperti apa dan yang lainnya, saya harus pastikan kedua keluarga

16

H.M Syarif Tanudjaja “Sejarah lahirnya HBMI Bina Muallaf menuju muallaf

mandiri dan bertaqwa” Artikel diakses pada 20 agustus 2016 dari

http://binamuallafsyariftan.blogspot.com/2016/02/hbmi:himpunan-bina-muallaf-

indonesia.html

Page 85: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

72

harus mengetahui agar kedepannya tidak timbul masalah, misalnya muallaf

ini tidak tahu ini dan itu maka orang tua pihak perempuan tidak terima atau

yang lainnya. Tetapi sebaliknya jika keduanya sudah saling mengetahui maka

kedepannya bisa sama-sama menerima, dan yang terpenting juga dari pihak

kelurga baik laki-laki atau perempuan harus terus membimbing muallaf ini

selaku pihak terdekat di lingkungan sekalipun keluarga pihak laki-laki belum

muslim karena ada salah satu muallaf yang ketika meninggal karena diawal

masuk Islam keluarganya sangat menolak akhirnya diakhir dikuburnya

layaknya agama semula yaitu Kristen.”17

b. Teknik Pay off dan fear arousing

Teknik selanjutnya yang dilakukan pengurus adalah teknik pay off dengan

mengadakan program ekonomi mandiri muallaf sebagai salah satu program unggulan

dan dijadikan penanganan profesi muallaf dalam menyikapi problematika kehidupan

sehari-hari muallaf khususnya dalam bidang ekonomi, dimana dalam program

tersebut akan membantu para muallaf yang bermasalah dalam segi finansial,

menggunakan keterampilan dan wira usaha sebagai antisipasi muallaf dalam situasi

yang sedang dihadapinya sejak memeluk Islam, seperti: dikeluarkan dari pekerjaan

sebelumnya, dicabut hak warisnya bahkan dikeluarkan dari anggota keluarganya.

“Setelah saya masuk Islam, saya tidak lagi tinggal dengan keluarga

karena keluarga tidak mendukung. Karena semua keluarga saya menganut

agama Kong Uchu sejak saya masih kecil yang menurut saya tidak masuk

akal karena menyembah patung, sehingga pada akhirnya saya memutuskan

untuk keluar dari rumah dan tinggal di Jakarta dengan mengikuti jejak ketua

umum yakni Bpk. HM. Syarief Tanudjaja sampai sekarang”18

Dan salah satu pelaksanaannya adalah dengan membuat keterampilan tangan

bagi muallaf perempuan seperti : memasak, menjahit, dan membuat kerajinan tangan,

17

Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja selaku pengurus, Tegalan,

Jakarta Timur, 14 Oktober 2016. 18

Wawancara Pribadi dengan Asikin Kosasih selaku muallaf, Jakarta, 18 November

2016.

Page 86: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

73

dan untuk muallaf laki-laki seperti teknik mesin dan lainnya. Adapun hal lainnya,

dengan memberikan santunan kepada muallaf yang tidak mampu.

Gambar 4.119

Santunan Muallaf

Gambar 4.220

Santunan Muallaf

19

Dokumentasi Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia, Santunan Muallaf,

Jakarta, 10 November 2016. 20

Dokumentasi Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia, Santunan Muallaf,

Jakarta, 10 November 2016.

Page 87: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

74

Kedua lampiran di atas, merupakan santunan muallaf yang dilakukan

pengurus yang merupakan tahapan awal yang diajarkan Islam kepada siapa saja yang

baru masuk Islam.21

Kunjungan yang dilakukan pengurus tidak hanya kepada muallaf-muallaf

yang kurang mampu akan tetapi juga kepada muallaf yang sedang tertimpa musibah

sakit, serta memberikan bantuan pula kepada siswa-siswa muallaf.

Gambar 4.322

Santunan Siswa Muallaf

Dengan kemudahan-kemudahan yang dialami para muallaf tersebut, muallaf

akan cenderung berpikir serta bersyukur dengan berpindahnya ke agama yang baru

dianutnya lebih menunjukkan kemudahan dalam hidupnya, merasa lebih baik bahkan

mensyukuri segala nikmat yang diberikan berdasarkan petunjuk dan kehendak Allah.

21

Dokumentasi Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia, Santunan Muallaf,

Jakarta, 18 November 2016. 22

Dokumentasi Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia, Santunan Muallaf,

Jakarta, 10 November 2016.

Page 88: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

75

“Saya bersyukur kini saya merasakan hal yang lebih baik

dibandingkan dahulu sebelum saya mengenal Islam, karena saat itu saya

merasakan kekecewaan pada Tuhan, karena saya tidak bisa mendapatkan

yang saya inginkan dan memiliki apa yang saya mau terutama dalam urusan

jodoh, dulu saya selalu merasa gagal dalam hal itu. Dan di saat itu pula saya

tidak memiliki agama juga sudah tidak lagi meyakini agama saya yaitu

Khatolik.”23

Kemudian teknik pay off juga dipraktikan dalam bentuk nasihat pada beberapa

kajian, seperti: meningkatkan ibadah dan menjadikannya sebuah kebutuhan hidup

sebagai hamba Allah yang selalu mengharapkan petunjuk dan menjadikan keyakinan

sebagai pedoman hidup. Sebaliknya para pengurus juga mengutarakan fear arousing

dengan menyatakan bahwa umat yang tidak menaati perintah Allah, tidak beribadah

kepada Allah juga melanggar aturan Allah akan mendapatkan azab yang sangat

pedih.

Adapun forum online berikutnya adalah “Forum HBMI” dan “Muallaf

Seiman”, forum ini merupakan forum diskusi dan share mengenai banyak hal

terutama diskusi keagamaan, dalam forum diskusi ini sering kali membahas tentang

kabar serta berita-berita terbaru (breaking news), seperti misalnya Aksi pembelaan

agama atas penistaan Al-Qur’an oleh gubernur Jakarta pada tanggal 04 november

2016 dan gerakan 212 pada tanggal 02 desember 2016, kajian-kajian, Informasi-

informasi terkait agama dan kehidupan dan sebagainya. Dalam hal ini sebagian

pengurus dan muallaf lainnya mengikuti aksi pembelaan Al-Qur’an tersebut serta

mengaitkannya dalam memantapan materi yang membahas tentang keyakinannya

sebagai muslim terhadap kitab sucinya yang dinistakan.

23

Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai, Jakarta, 11 November 2016.

Page 89: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

76

Gambar 4.424

Forum Diskusi Online HBMI

Lampiran di atas merupakan salah satu materi yang disampaikan pengurus

selaku salah satu anggota “FORUM HBMI” yang berbagi kajian mengenai sepuluh

amalan ringan meniti syurga. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengingatkan

muallaf serta anggota lainnya baik dari pengurus atau pribadi masing-masing untuk

tetap beribadah dan mengingat Allah SWT. Adapun forum diskusi lainnya yang

dikhususkan para muallaf-muallaf sebagai anggotanya “Muallaf Seiman”.

24

Pengamatan Langsung Penulis Selaku Anggota Diskusi Online Forum HBMI,

Jakarta, 20 November 2016.

Page 90: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

77

Gambar 4.525

Forum Diskusi Online Muallaf Seiman

Pada lampiran di atas, salah satu kajian keagamaan yang diberikan oleh salah

satu pengurus atau muallaf lainnya dengan tujuan mengingatkan sesame tentang

kekuasaan Allah yang dapat melakukan segala hal namun Allah SWT menginginkan

hamba-hambaNya melewati beberapa proses perjuangan (syuhada) dan menjadikan

Allah satu-satunya Yang Maha Kuasa adalah penolong baginya.

25

Pengamatan Langsung Penulis Selaku Anggota Diskusi Online Forum HBMI,

Jakarta, 20 November 2016.

Page 91: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

78

Pada uraian di atas telah menjelaskan bahwa teknik komunikasi persuasif

yang dilakukan pengurus adalah dengan teknik integrasi yang mana pengurus selalu

memposisikan dirinya pada situasi yang sama dengan muallaf dan lebih jelasnya

pengurus mengutarakan pengalaman pribadinya serta mengaitkan hal-hal yang

sedang menjadi pembahasan publik. Kemudian pengurus juga melakukan pembinaan

dengan teknik pay off and fear arousing, yang mana dalam teknik ini pengurus

memiliki beberapa strategi, seperti menyampaikan hal-hal yan sifatnya kepada

kebaikan sebagai bentuk reward dan menerangkan akibat bagi seseorang yang

melakukan keburukan sebagai bentuk punishment.

c. Teknik Icing

Teknik selanjutnya, pengurus menggunakan teknik icing, yaitu dalam

mengimplementasikan pembinaan pengurus sering kali menata pesan-pesan yang

yang digunakan, tentunya dengan kata-kata yang jelas, masuk akal dan mudah

dipahami sehingga menimbulkan emotional appeal pada diri masing-masing muallaf.

“Islam itu ad-diin, ad-diin itu artinya sistem, jadi Islam adalah sistem

hidup, way of life. jadi, kita Islamkan seluruh hidup kita. Semampu kita

semaksimal kita sejak kita bangun tidur.”26

Uraian di atas menunjukkan komunikasi persuasif dalam penataan pesan yang

mengandung makna emosional seseorang khusus bagi muallaf, mengenai sistem

kehidupan.

d. Teknik red herring

26

Andrew Irfan Tan, Pengamatan Langsung, Kajian Tentang Aqidah, Syariat dan

Tasawuf, Tegalan, Jakarta Timur, 12 Januari 2017.

Page 92: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

79

Dan teknik terakhir yang digunakan yakni, teknik red herring dengan cara

berdiskusi antara pengurus dengan muallaf ketika pembinaan berlangsung maupun di

luar waktu pembinaan. materi yang dikaji secara teoritis, namun ada juga yang

bersifat praktis sebagai bekal keilmuan masing-masing muallaf.

Gambar 4.627

Pembinaan Praktik Sholat Muallaf

Ketika muallaf sudah memiliki bekal, maka masing-masing muallaf akan

mempraktikan materi-materi pembinaan yang telah disampaikan oleh pengurus dalam

kehidupan sehari-hari muallaf, tentunya hal tersebut juga tidak lepas dari perhatian

pengurus serta lingkungan yang mendukung hal tersebut.

“Sejak mengikuti pembinaan secara rutin, saya sedikit demi sedikit

belajar bagaiman cara sholat dan selebihnya saya mempelajari hal lainnya

untuk memperdalam itu senduri melalui buku-buku bacaan, kajian-kajian dan

media teknologi seperti internet dan lainnya”.28

“Saya sudah memaksakan

27

Dokumentasi Pribadi Himpunan Bina Muallaf Indonesia, Pembinaan Praktik Sholat

Muallaf, Tegalan, 14 Oktober 2016. 28

Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai, Jakarta, 11 November 2016.

Page 93: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

80

diri saya untuk melaksanakan sholat dengan sebagaimana mestinya sebagai

seorang muslim, karena yang saya rasakan jika tidak sholat itu ada sesuatu

yang mengganjal di hati serta perasaan tidak enak dan saya juga sudah mulai

mencoba membaca Al-Qur’an walaupun masih berbahasa Indonesia, karena

dengan bahasa Indonesia saya dapat lebih memahaminya, dan nantinya

ketika saya bisa membaca dengan bahasa Arab saya juga sudah bisa

memahaminya.”29

Selama proses pembinaan, pengurus melakukan pendekatan serta tahapan

komunikasi persuasif yang kini dilihat berjalan dengan efektif karena mampu

memberikan pemahaman, mengubah persepsi dan mengubah sikap para muallaf

melalui kajian-kajian secara teoritis maupun praktisi mengenai perpindahan

keyakinan sebelumnya ke keyakinan yang sekarang dianutnya yaitu Islam.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pembinaan

Dalam proses melaksanakan kegiatan pembinaan tentunya ditemukan faktor

pendukung serta faktor penghambat di dalamnya. Dari hasil observasi dan wawancara

yang dilakukan penulis, antara pengurus dengan para muallaf, sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung

a. Pengurus

Dalam proses pembinaan, pengurus adalah salah satu faktor pendukung

dengan berperan aktif dalam melakukan pembinaan diantaranya: menyiapkan

silabus materi-materi untuk disampaikan ke muallaf, membantu secara psikologis

dengan konsultasi pribadi, mengadakan pengkajian, mengadakan kegiatan-

kegiatan positif dan membantu muallaf yang tidak mampu tentunya dengan

tujuan mengoptimalkan pembinaan.

29

Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016.

Page 94: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

81

b. Materi

Pada pembinaan muallaf, materi merupakan hal terpenting untuk diketahui

oleh para muallaf baik yang belum masuk Islam atau sudah bersyahadat. Untuk

itu pengurus memilih dan menentukan materi-materi, serta tahapan-tahapan

penyampaian materi sehingga dibentuklah silabus.30

Karena dengan memberikan

materi yang matang dan penguasaan materi dalam menyampaikan tersebut dapat

mempengaruhi muallaf dari berbagai faktor, ada yang melalui pikiran, sudut

pandang bahkan psikologis.

c. Media

Media merupakan salah satu faktor pendukung komunikasi, untuk itu

pengurus juga melakukan pembinaan dengan salah satu alat bantu yaitu komputer.

Menurut hasil observasi, para pengurus menyampaikan materi-materi sesuai

dengan silabus dalam bentuk power point, dimana pengurus melakukan presentasi

dan pengkajian secara langsung. Adapun setelahnya berlangsung tanya jawab

disetiap point yang sudah ditentukan.

d. Umpan Balik

Untuk mengetahui tujuan komunikasi perlunya untuk memperhatikan

umpan balik muallaf atas pengurus, materi yang disampaikan dan media

pembinaan dari awal mengikuti pembinaan sebelum masuk Islam atau setelah

melakukan syahadat. Menurut hasil wawancara, beberapa muallaf telah

30

Wawancara Pribadi dengan H.M. Syarief Tanudjaja selaku pengurus, Tegalan,

Jakarta Timur, 14 Oktober 2016.

Page 95: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

82

melakukan beberapa perubahan sikap yang awalnya tidak mengikuti pembinaan

secara rutin, namun saat ini menjadi rutin. Tidak hanya itu muallaf juga telah

melakukan salah satu kewajiban selayaknya muslim yaitu melaksanakan sholat

lima waktu setiap harinya,31

melakukan konsultasi pribadi jika ada beberapa

permasalahan yang belum diselesaikan dan merasa mendapatkan pembinaan

dengan sedikit waktu,32

dan aktif mengikuti setiap kegiatan di luat pembinaan

lainnya yang diadakan pengurus HBMI, misalnya pengajian di luar wilayah

Jakarta Barat seperti kediaman ketua HBMI yaitu HM. Syarief Tanudjaja,

kemudian berpartisipasi juga dalam kunjungan muallaf yang tidak mampu,

menghadiri seminar religius dan lain-lain.33

2. Faktor Penghambat

Dalam proses komunikasi, tentunya ditemukan beberapa hambatan yang

dapat menghambat kelancaran komunikasi tersebut. Menurut Effendy, hambatan-

hambatan komunikasi sebagai berikut:

a. Kepentingan muallaf

Pesan yang disampaikan dalam pembinaan sudah semestinya menjadi

kepentingan bagi muallaf, namun hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor

penghambat komunikasi jika muallaf tidak beranggapan dengan mengikuti

kegiatan pembinaan rutinitas adalah bagian penting hidupnya sebagai orang

31

Wawancara Pribadi dengan Herjuno selaku muallaf, Jakarta, 22 November 2016. 32

Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai, Jakarta, 11 November 2016. 33

Wawancara Pribadi dengan Asikin Kosasih selaku muallaf, Jakarta, 18 November

2016.

Page 96: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

83

yang baru masuk Islam. Tentunya hal ini dapat diperhatikan saat muallaf

tersebut mengikuti pembinaan rutinitas yang diadakan pengurus HBMI,

karena kehadiran juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

individu muallaf dalam pengkajian-pengkajian pada setiap pembinaannya.

Karena menurut hasil observasi, sebagian dari muallaf memiliki berbagai

alasan dan kegiatan lainnya, seperti bekerja, mengurus rumah, melahirkan dan

urusan lain-lain. Sedangkan pembinaan yang diadakan pengurus HBMI sudah

menyesuaikan waktu masing-masing muallaf, baik dalam pembinaan secara

kajian maupun praktisi.

“Saya selaku pengurus sudah berusaha optimal dalam

melakukan pembinaan, karena kegiatan pembinaan yang diterapkan

bersifat rutinitas namun yang menjadi hambatan terkadang para

muallaf ini tidak secara rutin mengikuti pembinaan tersebut dengan

alasan memang muallaf yang ada di lembaga ini sudah bekerja dan

memiliki rutinitas pula”.34

Pernyataan lain disampaikan oleh Elly

Phang: “tumbuhnya rasa perlu pada muallaf untuk menjalankan

pembinaan namun setelah keperluannya selesai seperti menikah, itu

tidak lagi aktif mengikuti pembinaan.”35

Pernyataan di atas merupakan salah satu hambatan komunikasi dalam

pembinaan yang diadakan HBMI secara kajian, namun ditemukan beberapa

hambatan komunikasi lainnya dalam bentuk praktisi, Adapun pernyataannya

oleh Asikin Kosasih mengenai kepentingan muallaf yang sifatnya praktisi,

sebagai berikut :

“Pembinaan yang diterapkan di lembaga ini sudah cukup optimal

dilakukan, namun yang terkadang menjadi kendala adalah ditemukan

34

Wawancara Pribadi dengan HM. Tanudjaja, Jakarta, 14 Oktober 2016. 35

Wawancara Pribadi dengan Elly Phang, Jakarta, 20 Juni 2016.

Page 97: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

84

oleh oknum para muallaf yang tidak bertanggung jawab seperti muallaf

yang sudah bersyahadat tidak lagi hadir dalam pembinaan melainkan

melakukan kegiatan tersendiri dengan menggunakan sertifikat muallaf

sebagai sumber penghasilannya. Ada juga ditemukan oknum muallaf

yang hanya memanfaatkan program bantuan finansial Himpunan Bina

Muallaf Indonesia ini dengan membangun usaha baru yang diberi modal

oleh pengurus namun hasil dan usahanya berujung tidak jelas dan

merugikan pihak pengurus.”36

Menurut penjelasan di atas, telah disimpulkan bahwa kepentingan

muallaf dalam memanfaatkan beberapa program yang ada di HBMI ini

menjadi salah satu penghambat proses pembinaan karena tidak ada

konsistensi bagi para muallaf. Terlebih lagi ditemukan muallaf yang

memanfaatkan program tersebut dengan tidak semestinya. Dan hal tersebut

menunjukkan bahwa penanganan problematika muallaf dalam kehidupan

sehari-hari belum efektif karena masih ada beberapa muallaf yang tidak

bertanggung jawab.

b. Motivasi muallaf

Menurut hasil wawancara, masing-masing muallaf memiliki

keinginan, kebutuhan dan kekurangan yang berbeda-beda. Namun hal tersebut

dijadikan motivasi bagi masing-masing muallaf untuk terus mengikuti

pembinaan rutinitas, melakukukan konsultasi secara pribadi, membaca buku,

dan mencaritahu tentang apa yang tidak diketahuinya melalui internet dan

media sosial dengan membaca artikel, e-book dan lain-lain.37

36

Wawancara pribadi dengan Ko A King, Jakarta, 18 November 2016. 37

Wawancara Pribadi dengan Satyan Cahyono Tai, Jakarta, 11 November 2016.

Page 98: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperlukan dan analisis serta pembahasan yang

dilakukan, dapat dijadikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Social Judgement Theory (Teori Penilaian Sosial)

a. Penilaian Pesan (Judging the message)

Penilaian pesan muallaf terhadap pengurus dianggap penting karena

hal utama yang harus diyakini oleh orang-orang yang baru saja masuk Islam

adalah keyakinan hati dan pikirannya tentang agama Islam dan Allah SWT

sebagai Tuhannya. Maka, pengurus mengarahkan pembinaan muallaf

cenderung berada pada zona penerimaan (latitude of acceptance), dimana

materi apa saja yang disampaikan pengurus dapat diterima oleh akalnya dan

hatinya sehingga muallaf dapat melakukan perubahan sikap dengan

meneguhkan keyakinannya pada agama Islam dan memutuskan konversi

agama atas penilaian muallaf terhadap pesan atau pernyataan-pernyataan yang

disampaikan pengurus dengan sukarela dan tanpa paksaan.

b. Keterlibatan Ego (Ego Involvement)

Pesan dan pernyataan yang disampaikan pengurus HBMI terhadap

muallaf cenderung mengarahkan kepada pernyataan bahwa meyakini agama

Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin dan Allah SWT sebagai Tuhan

Yang Maha Esa adalah dasar dari kehidupan manusia yang tidak dapat

Page 99: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

86

diabaikan. Maka, pengurus merasa perlu para muallaf beranggapan bahwa

agama adalah hal yang utama dalam kehidupan umat manusia di muka bumi.

c. Stimulus Respons Persuader (Ego Latitude)

Respons pesan dari muallaf pada pembinaan yang dilakukan pengurus

HBMI ada pada zona penerimaan (latitude acceptance), karena masing-

masing individu muallaf sudah melakukan perubahan sikap dengan

menjalankan kewajiban-kewajibannya selayaknya seorang muslim dan

muslimah, bahkan muallaf mengikuti pembinaan melebihi jumlah maksimal

yang ditentukan dan menjadikan pembinaan atau pengkajian sebagai

kebutuhan rutinitas dan pelengkap kehidupan muallaf tesebut.

2. Komunikasi Persuasif Pengurus HBMI

a. Tahapan Komunikasi Persuasif

Dalam menyampaikan pesan dalam pembinaan, pengurus cenderung

menggunakan komunikasi persuasif terhadap muallaf melalui beberapa

tahapan-tahapan komunikasi persuasif yaitu: membangkitkan perhatian,

memunculkan ketertarikan dan minat sehingga muallaf membuat keputusan

dan melakukan tindakan sesuai keinginan pengurus.

Pengurus membangkitkan perhatian dengan memberikan materi-materi

tentang agama Islam yaitu pengenalan tentang Allah, keistimewaan Islam dan

menjadi muslim. Selanjutnya pengurus memunculkan ketertarikan muallaf

dengan memberikan wawasan yang lebih luas mengenai Islam, sehingga

menimbulkan keingintahuan lebih dalam bagi muallaf dan memunculkan

Page 100: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

87

minat muallaf untuk mempelajari, mengetahui serta mendalami materi-materi

yang diajarkan. Sehingga pada akhirnya muallaf akan memutuskan untuk

masuk Islam dan mengikuti pembinaan rutinitas.

b. Implementasi Pembinaan

Dalam mengimplementasikan pembinaan dengan beberapa program,

pengurus menggunakan beberapa teknik-teknik komunikasi persuasif

diantaranya: teknik integrasi, teknik pay off and fear arousing, teknik icing

dan teknik red herring. Dengan uraian sebagai berikut:

1) Teknik integrasi

Dalam pembinaan sering kali menggunakan kata “kita” dan

menyatukan pengalaman pribadi dalam penyampaian materinya,

terutama dalam menyikapi permasalahan muallaf secara kekeluargaan

sehingga menimbulkan kedekatan tersendiri antara pengurus dan para

muallaf.

2) Teknik Pay off and Fear arousing

Melalui program unggulan yakni program ekonomi mandiri

muallaf sebagai pay off, seperti: mengadakan keterampilan dan wira

usaha sesuai bidang masing-masing, menyantuni muallaf yang terkena

musibah, kurang mampu serta muallaf dari kalangan siswa. Tidak

hanya dalam praktisi, namun pengurus juga menggunakan teknik ini

dalam penyampaian materi secara teoritis yang sifatnya mengajak

kepada kebaikan dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan

Page 101: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

88

Allah akan dapat pahala surga namun jika sebaliknya akan

mendapatkan ganjaran berupa azab yang pedih sebagai fear arousing .

Selanjutnya pengurus juga memiliki group online untuk memudahkan

muallaf yang tidak dapat hadir pembinaan dengan memberikan ulasan

materi yang disampaikan pada “Mozaiqu, Forum HBMI dan Muallaf

Seiman”.

3) Teknik Icing

Pengurus menggunakan teknik ini di setiap penyampaian pesan

yang diberikan, karena pesan tersebut menggunakan kata-kata yang

telah ditata sedemikian rupa dengan tujuan memberikan pemahaman

yang mudah. pengurus menggunakan teknik icing, yaitu dalam

mengimplementasikan pembinaan pengurus sering kali menata pesan-

pesan yang yang digunakan, tentunya dengan kata-kata yang jelas,

masuk akal dan mudah dipahami sehingga menimbulkan emotional

appeal pada diri masing-masing muallaf.

4) Teknik Red herring

Teknik red herring dengan cara berdiskusi antara pengurus

dengan muallaf ketika pembinaan berlangsung maupun di luar waktu

pembinaan. materi yang dikaji secara teoritis, namun ada juga yang

bersifat praktis sebagai bekal keilmuan masing-masing muallaf.

Page 102: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

89

B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pembinaan

Setiap kegiatan memiliki beberapa faktor pendukung dan faktor

penghambat karena tidaklah setiap kegiatan tersebut akan selalu berjalan dengan

lancar dan efektif. Berikut uraiannya:

1. Faktor Pendukung

a. Pengurus

Dengan peran aktif pengurus dalam melakukan pembinaan

diantaranya: menyiapkan silabus materi-materi untuk disampaikan ke muallaf,

membantu secara psikologis dengan konsultasi pribadi, mengadakan

pengkajian, mengadakan kegiatan-kegiatan positif dan membantu muallaf

yang tidak mampu dengan tujuan lebih optimal.

b. Materi

Pada pembinaan muallaf, materi merupakan hal terpenting untuk

diketahui oleh para muallaf baik yang belum masuk Islam atau sudah

bersyahadat. Pengurus memilih dan menentukan materi-materi, serta tahapan-

tahapan penyampaian materi sehingga dibentuklah silabus. Karena dengan

memberikan materi yang matang dan penguasaan materi dalam

menyampaikan tersebut dapat mempengaruhi muallaf dari berbagai faktor,

ada yang melalui pikiran, sudut pandang bahkan psikologis.

c. Media

Pengurus menyampaikan materi-materi sesuai dengan silabus dalam

bentuk power point, dimana pengurus melakukan presentasi dan pengkajian

Page 103: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

90

secara langsung. Adapun setelahnya berlangsung tanya jawab disetiap point

yang sudah ditentukan.

d. Umpan Balik

Beberapa muallaf telah melakukan beberapa perubahan sikap yang

awalnya tidak mengikuti pembinaan secara rutin, namun saat ini menjadi rutin.

Tidak hanya itu muallaf juga telah melakukan salah satu kewajiban selayaknya

muslim yaitu melaksanakan sholat lima waktu setiap harinya, melakukan

konsultasi pribadi jika ada beberapa permasalahan yang belum diselesaikan dan

merasa mendapatkan pembinaan dengan sedikit waktu, dan aktif mengikuti setiap

kegiatan di luat pembinaan lainnya yang diadakan pengurus HBMI, misalnya

pengajian di luar wilayah Jakarta Barat seperti kediaman ketua HBMI yaitu HM.

Syarief Tanudjaja, kemudian berpartisipasi juga dalam kunjungan muallaf yang

tidak mampu, menghadiri seminar religius dan lain-lain.

2. Faktor Penghambat

Dalam proses komunikasi, tentunya ditemukan beberapa hambatan yang

dapat menghambat kelancaran komunikasi tersebut. Menurut Effendy, hambatan-

hambatan komunikasi sebagai berikut:

a. Kepentingan muallaf

Mengikuti pembinaan rutinitas yang diadakan pengurus HBMI,

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi individu muallaf dalam

pengkajian-pengkajian pada setiap pembinaannya. Dan sebagian dari muallaf

memiliki berbagai alasan dan kegiatan lainnya, seperti bekerja, mengurus

Page 104: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

91

rumah, melahirkan dan urusan lain-lain. Sedangkan pembinaan yang diadakan

pengurus HBMI sudah menyesuaikan waktu masing-masing muallaf, baik

dalam pembinaan secara kajian maupun praktisi.

b. Motivasi muallaf

Masing-masing muallaf memiliki keinginan, kebutuhan dan

kekurangan yang berbeda-beda. Namun hal tersebut dijadikan motivasi bagi

masing-masing muallaf untuk terus mengikuti pembinaan rutinitas,

melakukukan konsultasi secara pribadi, membaca buku, dan mencaritahu

tentang apa yang tidak diketahuinya melalui internet dan media sosial dengan

membaca artikel, e-book dan lain-lain.

1. Saran-Saran

Setelah melakukan penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran, sebagai

berikut:

1. Kepada pengurus Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat

diharapkan untuk lebih mendorong dan memotivasi para muallaf untuk

mengikuti rutinitas pembinaan, sehingga muallaf dapat mengikuti

pembinaan secara rutin dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari. Pengurus juga harus menyikapi secara serius bagi muallaf-

muallaf yang mulai tidak aktif dan tidak menyelesaikan pembinaan sesuai

waktu yang telah ditentukan yakni dua bulan dalam delapan kali pertemuan.

Dan pengurus juga harus mengadakan evaluasi dalam mengembangkan

proses pembinaan dari segi metode, program dan problematika yang ada

Page 105: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

92

juga lebih memperhatikan kembali khususnya untuk tempat pelaksanaan

pembinaan ke depannya harus merealisasikan program jangka panjang yakni

membuat asrama untuk muallaf agar pembinaan dapat dilakukan lebih

optimal dari sebelumnya.

2. Kepada muallaf Himpunan Bina Muallaf Indonesia wilayah Jakarta Barat,

diharapkan untuk dapat menyesuaikan waktu rutinitas pembinaan dengan

rutinitas harian baik secara individu maupun keluarga agar pembinaan yang

dilakukan dapat berjalan lebih optimal dan sesuai dengan yang diinginkan

dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing muallaf.

Page 106: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Oemi. Dasar-Dasar Public Relation, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, Cet. Ke- 16, 2001.

Attas-Al, Syed Muhammad Naquid. Prolegomena to the Metaphysics of Islam:

Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam, Kuala

Lumpur: ISTAC, 1995.

Arifin, Syamsul Bambang. Psikologi Agama, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.

Brent D. Ruben, Stewart, Lea P, Communication and Human Behaviour. USA: Alyn

and Bacon, 1998.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Edisi Kedua Cet.

Ke- 5, 2011.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 1998.

Dahlan, Abdul Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve,

1997.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Baiai

Pustaka Cet. Ke-2, Edisi Ke-3, 2002.

Dradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003.

-------------------------------. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004.

-------------------------------. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005.

Griffin, Em. A First Look at Communiaction Theory, USA: McGraw-Hill, Fifth

Edition, 2003.

Page 107: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

93

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta:

Salemba Humanika, 2010.

Hikmat, Mahi M. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra,

Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. Ke-1, 2011.

Hutagalung, Inge. Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi, Jakarta: PT.

Indeks, 2015.

Kahmad, Dadang. Sosiologi Agama, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Mangunhardjana. Pembinaan Arti dan Metodenya, Yogyarkarta: Kanisius, 1986.

Maulana, Herdiyan. Psikologi Komunikasi dan Persuasi, Jakarta: Akademia Permata,

2013

Masyah, Syarif Hade. Hikmah di Balik Hukum Islam. Jakarta: Mustaqim, 2002.

Moeleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005.

Morissan. Psikologi Komunikasi. Cet. Ke-2 kedua, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia,

2013.

Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Nawawi, Hadari. Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, Cet. ke-11, 2005.

Nasution, Harun, dkk.1992. Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan.

---------------------------. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: Universitas

Indonesia, Jilid I Cet Ke-5, 1985.

Puspito, Hendro. Sosiologi Agama, Yogyakarta: PT. Kanisius, 1983.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah, ahli bahasa oleh Mahyuddin Syarif, Bandung: Al-

Ma’arif, 1996.

Page 108: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

94

Siahaan, M. Hotman. Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi, Jakarta:

Erlangga, 1986.

Soemirat, Soleh, dkk. Komunikasi Persuasif, Jakarta: Universitas Terbuka, Cet. Ke-5,

2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

Cet. Ke-19, 2013.

S. Susanto, Phill Astrid. Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Binacipta,

1977.

Suranto A.W. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan

Kinerja Perkantoran, Yogyakarta: Media Wacana, 2005.

Sutopo HB. Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press, 2006.

Sururin. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1985.

-----------------------. Retorika Modern Pendekatan Praktis, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

----------------------. Ramayulis. Pengantar Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Kalam Mulia,

1993.

Riswandi. Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu. Edisi Ke-1, 2009.

Roestandi, Ahmad. Ensklopedi Dasar Islam, Jakarta: PT. Pradaya Paramita, 1993.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi, Jakarta: Atma Kencana Publishing, Cet. Ke-1, 2013.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah, 2013.

Yunus Yahya. Muslim Thionghoa Kumpulan Karangan, Jakarta: Yayasan Abu Karim

Oei Tjeng Hien, 1985.

Page 109: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

95

Widjaja. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Askara, 1997.

SKRIPSI

Heldawati. Pola Komunikasi antara Pembina dan Muallaf pada Program Pembinaan

Muallaf di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Jakarta: UIN, 2011.

Diastu Karlinda, Teknik Komunikasi Persuasif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK

Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Yogyakarta: UNY, 2013.

Hakim Jahid, Abdul, 2013. Motivasi Konversi Agama dan Pembinaan Muallaf di

Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba’ Center Sawah Baru Ciputat.

Jakarta: UIN, 2013.

Rahmi, Washilatur, 2008. Bentuk Komunikasi Pembinaan Muallaf Daarut Tauhid

Jakarta. Jakarta: UIN, 2008.

Waridin WH, Abdullah. Skripsi Peranan Lembaga Keagamaan dalam Membina

Keberagamaan Muallaf, Studi Kasus di Yayasan Sosial Pendidikan Al-

Karimiyah Pondok Cabe Ilir Poncol, Jakarta: UIN, 2008.

INTERNET

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/27627

http://www.binamuallafindonesia.com/

http://binamuallafsyariftan.blogspot.com/2016/02/hbmi:himpunan-bina-muallaf-

indonesia.html.

Page 110: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

A. TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN MUALLAF

1. Wawancara Pertama

Nama lengkap : Satyan Cahyono Tai

Status : Muallaf

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 29 Agustus 1986

Alamat : Jl. Kerendeng Baru Gg. Masjid 2 No. 27

Rt. 07/02 Kel. Duri Utara Kec. Tambora

Profesi : IT Staff

Hari/Tanggal : Jum’at, 11 November 2016

Waktu : Pukul 20.00-20.35 WIB.

Peneliti : Jelaskan bagaimana proses anda mengalami konversi agama?

Nara sumber : Saya awalnya memiliki pengetahuan tentang Kristen namun saya

berpikir agama apalagi yang akan cocok dengan saya setelah terombang ambing

tidak jelas dan saat itu saya dekat dengan wanita muslim, sejak saat itu saya cari

tahu tentang Islam tetapi tidak terlalu mendalam, karena dulu yang saya tahu

Islam ada yang radikal setelah mencari tahu saya merasa ada hidayah salah

satunya dilihat dari video-videonya dari situ makin tertarik dan mencari dari sosial

media juga bergabung di Muallaf Center Indonesia dan saya masih mencari orang

yang tepat karena melihat pengalaman pribadi juga hingga akhirnya bertemu

dengan HM. Syarief Tanudjaja dengan berkomentar di postingan saya via

facebook dan jawaban dari penjelasannya mudah dipahami. Karena yang

sebelumnya sempet ingin konsultasi tapi kerap kali gagal. Ada pertanyaan di

pikiran ingin tahu kebenaran dalam Islam, yang awalnya tidak beragama, agama

Kristen namun imannya sudah tidak kuat ditambah lagi dengan pertanyaan-

pertanyaan yang ada di benak. Yang pertama saya tanyakan Nabi Muhammad itu

siapa, Yesus Kristus, Isa Alamasih dan dijelaskan lebih dalam satu persatu sampai

pada akhirnya saya mengerti dan menemukan kebenaran-kebenaran sehingga

keyakinan saya bertambah dari apa yang selama ini menyimpang saya terima pada

akhirnya. Setelah itu saya syahadat.

P : Proses merasakan gejolak sampai pada akhirnya syahadat?

N : Tidak terlalu lama, karena pada dasarnya saya sudah mulai yakin untuk pindah

agama saat itu, karena ada kepahitan-kepahitan hidup yang saya alami waktu itu

seperti kecewa sama Tuhan, dan di saat itu pula saya berdo’a kepada Tuhan dan

Tuhannya itu Allah yang meluruskan dan memberi jalan yang baik dan yang

benar karena pada saat itu saya merasa bahwa ketika saya mempunyai kekasih

selalu gagal. Karena yang saya tahu Tuhan selalu mengabulkan dan memberikan

apa yang dibutuhkan. Sehingga saya mendapatkan pelajaran untuk bersabar

Page 111: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

namun saya sudah tidak bisa lagi kembali ke agama Kristen karena sudah kecewa

akan tetapi ketika saya mengenal Islam, saya merasakan kedamaian dan hal ini

yang membuat saya semakin yakin ketika saya mulai mencari tahu rasanya seperti

ada yang menggebu-gebu di dalam hati dan ketika menjalani saat ini juga tidak

sama halnya seperti yang saya jalani dulu.

P : Dalam proses konversi agama tersebut, apakah ada konflik dari pihak

keluarga dan kerabat?

N : Awal saya masuk Islam, saya sembunyi-sembunyi dengan keluarga dan tidak

menceritakan apapun. karena saya meyakini bahwa ini adalah hak pribadi dan

kepercayaan itu hak pilihan pribadi dalam hidup jadi saya tidak beritahu orang

tua, namun saat sudah masuk Islam, ada keyakinan dan dorongan dalam diri saya

dari untuk meminta pendapat orang tua dan yang pertama yaitu mama saya, mama

cukup kecewa sampai mengucapkan kata-kata yang tidak berkenan di hati namun

saya coba untuk menjelaskan pelan-pelan dengan kata-kata halus dan berusaha

membuatnya tenang sampai akhirnya bisa menerima.

P : Proses waktu konversi agama secara sembunyi-sembunyi dari keluarga?

N : Kurang lebih seminggu, dan lama kelamaan semua anggota keluarga saya tahu

bahwa saya sudah berpindah agama sama halnya anggota keluarga saya kecewa

dengan saya namun akhirnya bisa menerima karena yang terpenting saya masih

bisa menyesuaikan dan saya yakin dengan keputusan yang saya ambil walaupun

kerap kali ada di antara keluarga saya yang mengungkit-ungkit tentang agama dan

saya tidak menanggapinya.

P : Apakah saudara satu-satunya muslim di keluarga?

N : Sampai saat ini hanya saya satu-satunya muslim di keluarga,karena dari

keturunan juga tidak ada. Sekalipun ada masih menjalankan hal-hal yang biasa

seperti makan makanan yang haram. Dan ada juga yang masuk Islam karena

alasan ingin menikah.

P : Proses Pembinaan yang dilakukan bersama Bpk. Syarief Tanudjaja?

N : Awalnya saya mengucapkan syahadat, setelah itu diajarkan bagaimana cara

solat, diberi bekal seperti buku panduan solat, Al-Qur’an terjemah, sajadah, dan

sarung. Namun sebelum itu saya juga udah memiliki Al-Qur’an di handphone

saya. Saya coba membaca surat Al-Fatihah walaupun saya tidak tahu bagaimana

cara membaca namun saya mempelajari dengan cara mengahafal karena Al-

Fatihah juga dibaca saat solat.

P : Materi apa saja yang diberikan selain praktik sholat?

N : Sebelum saya syahadat saya pernah mengikuti pembinaan di rumah ketua

HBMI, hari kamis malam secara rutin namun terkadang ada halangan seperti

Page 112: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

urusan kerja atau kondisi fisik tidak baik. Saya juga banyak mempelajari

pengkajian tentang teori-teori dalam Islam namun untuk praktik lebih kepada

permasalahan yang saya hadapi dalam keseharian. Namun hal utama kedua yang

diajarkan adalah mengenai tauhid dan mengenal Allah. Dan untuk syariat-syariat

serta aturan-aturan yang ada dalam Islam itu setelahnya namun hal tersebut saya

mencari tahu dengan sendirinya karena zaman yang sudah modern.

P : Sudah berapa lama mengikuti pembinaan?

N : Saya sudah mengikuti 6 pertemuan selama 2 bulan, namun di luar waktu

pembinaan saya juga melakukan konsultasi dengan Bpk. Syarief Tanudjaja

dengan mengajarkan apa yang menjadi pertanyaan dalam benak saya secara

pribadi.

P : Bagaimana proses pembinaan dengan pendekatan persuasif?

N : Saya selalu melakukan konsultasi dengan Bpk. Syarief Tanudjaja dan bapak

Andrew selaku pengurus HBMI dalam setiap permasalahan yang saya hadapi baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dan Alhamdulillah, pengurus

meluangkan waktu di setiap kali saya butuh dan ada pertanyaan dalam benak saya.

Dan dari situlah saya merasa mendapatkan pencerahan dari apa yang saya alami.

Dapat dikatakan pula pengurus ini menjadi pendengar yang baik karena

memberikan solusi dalam setiap masalah yang di hadapi muallaf termasuk saya.

P : Apakah proses pembinaan yang dijalani sudah efektif?

N : Menurut saya belum efektif, namun hal tersebut terjadi datang dari pribadi

saya yang masih bekerja dan waktunya yang berbenturan. Namun karena saya

menyadari hal tersebut saya tidak berhenti untuk mencari tahu tentang apa yang

belum saya ketahui tentang Islam. Akan tetapi dalam proses pembinaan saya juga

banyak mendapatkan pembinaan secara rohani dalam aktivitas sehari-hari,

dakwah, Islam sekuler. Dan saya masih merasa kesulitan dalam mengatur waktu.

P : Apakah anda pernah mengikuti pembinaan lain selain dengan Bpk. HM.

Tanudjaja di HBMI?

N : Tidak pernah, namun saya hanya berusaha untuk membaca dan mencari tahu

sendiri lewat media yang ada seperti online juga cetak, karena pengurus pun

memberikan saya buku panduan tentang kehidupan Rasul, sejarah Islam, sejarah

para Nabi dan lain-lain. Adapun yang menjadi pertanyaan saya akan konsultasikan

kepada pengurus. Karena bisa dibilang saya belajar secara otodidak.

Peneliti : Bagaimana opini anda mengenai pembinaan yang di jalani selama

kurang lebih 2 bulan tersebut?

N : Sejujurnya masih kurang, namun pada intinya jika ada hal yang menjadi

pertanyaan dalam benak dan pikiran saya, akan saya konsultasikan. Karena

Page 113: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

pembinaan selama ini yang berjalan tidak hanya berjalan satu arah namun ada

interaksi seperti dialog sehingga jawaban tersebut bisa langsung diketahui.

P : Bagaimana konsistensi anda dalam mengikuti pembinaan agar lebih efektif?

N : Saya akan usahakan untuk terus mengikuti pembinaan karena saya juga

merasa tepat dan cocok dengan cara penyampaian materi dan saya tidak kesulitan

dari bahasa-bahasa yang disampaikan tidak bersifat hactic atau bertele-tele dan

mudah dicerna. Karena ketika sudah nyaman buat apa ditinggalkan.

Jakarta, 11 November 2016

Penulis Nara sumber (Muallaf)

Yaumil Kurniati Satyan Cahyono Tai

Page 114: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

3. Wawancara Kedua

Nama lengkap : Bapak Asikin Kosasih/Ko A King

Status : Muallaf

Tempat/Tanggal lahir : Serang, 10 Oktober 1950

Alamat : Jl. Sadar I No. 16 Rt. 009/004 Kel.

Petojo

Utara, Kec. Gambir, Jakarta Pusat

Profesi : Supir

Hari/Tanggal : Jum’at, 18 November 2016

Waktu : Pukul 19.42-20.18 WIB.

Peneliti : Bagaimana proses konversi agama yang bapak alami?

Nara sumber : Perjalanan konversi agama cukup panjang, namun awalnya

dikarenakan dulu saat di Petojo, disana ada masjid dan sering kali melihat muslim

sholat karena saya dulunya menganut agama Konguchu yang pergi ke kelenteng

yang menyembah patung bersama orang tua saya dan saya menganut agama

tersebut juga karena orang tua. Dari situlah saya mulai berpikir mengapa patung

yang harus disembah yang memang bila dikatakan menghadapnya ke langit

dengan tujuan kepada Allah menurut mereka. Saya masuk Islam sejak tahun 90an

namun sejak saat itu kurang lebih 5 tahun saya merasakan kegalauan. Sampai

akhirnya ketika saya hendak tidur saya seperti mendengar banyak suara-suara

mengaji padahal saya sedang seorang diri dan juga seruan untuk sholat. Setelah

kejadian itu, saya beranikan diri saya untuk pergi ke masjid untuk sholat akan

tetapi banyak yang bertanya-tanya mengapa orang cina ibadah di masjid, sampai

akhirnya saya menemui ustad dan mulai belajar gerakan-gerakan sholat dan mulai

menjalankan ibadah selayaknya muslim pada umumnya dengan sebenar-benarnya.

P : Sejak kapan bapak mengikuti pembinaan dan menjadi anggota kesekretariatan

HBMI?

N : Dulu saya bergabung lebih awal di PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

bersama ketua umum Bpk. HM Syarief Tanudjaja dan karena waktu itu banyak

sekali muallaf yang terbengkalai dan tidak ada yang menangani dari pihak

kementrian agama berinisiatif untuk membuat sebuah himpunan khusus untuk

menangani muallaf sampai akhirnya lahirlah HBMI.

P : Di HBMI itu bapak sebagai apa?

N : Awalnya saya mengikuti pembinaan sejak berdirinya HBMI, namun kesini-

kesini saya merangkap menjadi apa saja, kadang menjadi supir yang mengantar

muallaf, namun secara resmi saya tidak masuk struktur resmi pembinaan. sampai

saat ini pun ketika ada pembinaan saya masih rutin mengikuti, dan juga tahu betul

dari awal berdirinya HBMI sampai sekarang. Iya makanya, saya juga selama ini

ikut menangani muallaf-muallaf yang bermasalah contohnya seperti yang di

Page 115: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

Bogor, namun walaupun sudah di HBMI, PITI masih tetap berjalan akan tetapi

ketuanya digantikan bukan Bpk. Syarief lagi.

P : Apakah ketika bapak berpindah agama terdapat konflik dari keluarga atau

kerabat?

N : Secara langsung sih tidak ada, namun memang saya yang lebih dulu memilih

untuk meninggalkan keluarga, jadi saya menjadi mandiri karena orang tua saya

juga tidak mempermasalahkan karena menganggap itu sudah menjadi keputusan

saya asalkan tidak mengganggu urusan mereka dan bisa menyelesaikan urusan

sendiri sehingga akhirnya saya ikut dengan Bpk. Syarief. Dan setelah saya

mengenal Islam juga asyik menurut saya dari cara beribadah dan lain-lain

sehingga menumbuhkan ruh dalam diri saya.

P : Penanganan bagi muallaf yang bermasalah seperti apa?

N: Sudah cukup baik menurut saya, dari mulai keluhan sampai dengan

perekonomian seperti memberikan uang Rp. 500.000,- namun yang saya

sayangkan para muallaf ini benar-benar tidak bisa mandiri sehingga di kemudian

hari muallaf itu mengeluh kembali dan minta bantuan kembali. Makanya saat ini

di buat program untuk muallaf dalam perekonomian dengan menggali keahlian

para muallaf dalam suatu bidang. Waktu itu ada sebelumnya orang Manado yang

tinggal di Cakung itu diberikan modal untuk usahanya dari mulai gorengan,

makanan dan lain-lain. Namun bisa diprediksi hanya bertahan setengah tahun

dikarenakan juga tidak adanya dukungan dari suaminya. Padahal dari mulai

modal, tempat usaha dan peralatannya namun sampai saat ini tidak ada hasil dan

keuntungannya dan anaknya juga kami kirim ke pesantren di daerah Bogor yang

memang dibebaskan biaya. Akan tetapi sekarang juga sudah tidak ada komunikasi

lagi.

P : Untuk muallaf yang sudah tidak ada komunikasi lagi dengan pihak HBMI, ada

kemungkinan kembali ke agama sebelumnya atau tidak pak?

N : Sejauh ini saya rasa tidak, karena sekalipun ada muallaf itu akan konfirmasi ke

pihak pengurus. Namun tidak hanya itu muallaf yang putus komunikasinya, ada

juga yang syahadat namun ia hanya memanfaatkan bantuan dari pihak HBMI saja

dan tidak ada komunikasi lagi, entah maju atau tidak usahanya juga tidak

diketahui. Dari pihak HBMI sudah coba untuk menghubungi kembali untuk

menanyakan kelanjutan dan hasil usahanya seperti apa namun nomor yang

digunakan sudah tidak lagi aktif. Dan herannya mereka tidak merasa bersalah

dengan menghilang seperti itu.

P : Pembinaan yang berlangsung sudah efektif atau belum?

N : Pembinaan sudah bagus, namun yang dipermasalahkan itu dana karena yang

saya tahu dana yang keluar dari kementrian itu baru tahun ini adanya untuk HBMI

akan tetapi laporannya harus ada transparansi, LPJ (Laporan

Pertanggungjawaban) dan anggarannya pun harus habis, karena jika tidak tahun

Page 116: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

depan mungkin tidak akan dapat lagi. Jadi, kalau yang sebelum-sebelumnya itu

dari dana pribadi ketua umum, dan pada intinya penanganan mengenai muallaf,

itu seluruhnya muallafnya digratiskan.

Jakarta, 18 November 2016

Penulis Nara sumber (Muallaf)

Yaumil Kurniati Asikin Kosasih

Page 117: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

4. Wawancara Ketiga

Nama lengkap : Saudara Herjuno

Status : Muallaf

Tempat/Tanggal lahir : Yogyakarta, 16 Maret 1989

Alamat : Jl. Genteng Ijo No. 77 Karet Pedurenan,

Setia Budi Jakarta Selatan.

Profesi : IT Perusahaan Asuransi

Hari/Tanggal : Jum’at, 22 November 2016

Waktu : Pukul 21.00-21.45 WIB.

Peneliti : Bagaimana kronologi saudara masuk Islam?

Nara sumber : Sebenarnya sudah sejak lama dari SMA menganggap Tuhan itu

Cuma satu yaitu Allah, dulunya saya agama Khatolik dan saya beranggapan

bahwa Yesus itu bukan Tuhan tapi nabi biasa namun ketika SMA saya belum

sempet berpikir untuk pindah agama dan dijalani terus-menerus. Karena dulu di

Yogyakarta memliki masyarakat yang beragam agama seperti Islam, Khatolik dan

lain-lain. Namun ketika di Jakarta, agama itu benar-benar membuat

ketersinggungan satu sama lain. Saya sering berdiskusi dengan teman-teman yang

memang mayoritas Islam. saya sharing diberitahu tentang ini dan itu mengenai

Islam, disuruh membaca Al-Qur’an juga nonton film messanger dan dari situ saya

nambah yakin dan mulai kepikiran dengan orang tua dan keluarga karena memang

di keluarga saya agamanya bervariasi ada Islam, Khatolik dan Hindu. Awalnya

saya berpikir tidak masalah, akan tetapi ketika mencoba mengatakan kepada orang

tua responsnya kurang baik dan menentang dan menyuruh saya berpikir kembali,

namun saya tetap mengatakan bahwa saat ini apa yang sedang saya yakini hanya

Islam dan segala macam tentang Khatolik sudah tidak saya yakini kembali. Saya

punya teman yang bernama Faiz dan banyak hal yang saya bahas dan diantar ke

kediaman ketua umum HBMI yaitu Bpk. HM. Syarief Tanudjaja, saya mengira

bahwa hanya akan diskusi dan sekedar membahas tentang keislaman saja namun

saat itu saya langsung ditawarkan untuk syahadat. Dan tanpa memberitahu orang

tua saya megucapkan syahadat dan menjadi muslim, namun sebelum itu saya

sudah pernah mengatakannya kepada ibu saya, “bu, saya sudah mantap ingin

masuk Islam” ibu menjawab: “Yasudah jika memang sudah keputusanmu namun

nanti harus dijalani ketika menjadi muslim nanti, tapi apa ngga masuk Islam nanti

saja ketika almarhum bapak sudah tiga tahun?.” Dan saat itu saya memutuskan

untuk tidak mengatakannya terlebih dahulu karena khawatir akan keadaan ibu,

akhirnya saya berbohong sambil menunggu waktu 3 tahunnya kematian bapak,

kebetulan tahun ini hanya tinggal menunggu tanggal saya akan mengatakannya

kepada ibu saya namun saya tetap menjadi muslim di Jakarta, akan tetapi jika di

Yogyakarta saya bukan muslim.

P : Konflik apa saja yang dialami saat proses masuk Islam baik dari pihak

keluarga, kerabat dan lainnya?

Page 118: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

N : Sebenarnya konflik yang terjadi hanya dengan ibu saja saat ini, karena baru

ibu saja yang tahu kalau saya hendak masuk Islam. dan mungkin ibu mengapa

saya seperti ini? Karena dahulu ibu seorang muslimah yang berpindah keyakinan

dan memeluk agama Kristen Khatolik. Namun itu tidak terlalu menjadi masalah,

karena yang namanya ibu pasti tidak akan tidak mendukung anaknya. Saat ini

yang saya khawatirkan adalah kaka saya, Karena kaka saya ini memiliki karakter

yang cukup keras dan dapat dipastikan nantinya akan menjadi seseorang yang

paling menentang saya, saat tahu saya masuk Islam dan untuk anggota keluarga

yang lain saya tidak begitu memperdulikan. Namun saya yakin pasti akan ada

kemudahan dibalik itu semua. Karena yang terpenting bagi saya, saya

mendapatkan restu dari ibu saya.

P : Gambarkan bagaimana proses pembinaan yang dilakukan oleh Bpk. HM.

Tanudjaja?

N : Pembinaan yang ada saat ini saya katakana pengajian, namun pengajian yang

dimaksud bukanlah pengajian yang sifatnya membaca Al-Qur’an karena

pengajian yang ada itu benar-benar mengkaji bagaimana menjadi muslim, muslim

itu seperti apa, dan kesannya memang lebih cenderung dalam bentuk motivasi

untuk menjadi seorang muslim yang benar dan bagi saya memang benar-benar

excited. Dari yang Khatolik seperti ini ke Islam yang menurut saya itu benar-benar

seru. Dari segi materi yang bagus dan penyampaiannya cocok dengan pemahaman

saya, penyampaiannya yang perlahan-lahan. Ada yang bentuknya presentasi,

misalnya 1 file ada 25 slide, namun yang dijelaskan hanya 1 sampai 3 slide karena

ada diskusi secara langsung antara pengurus dengan para muallaf dan penejelasan

secara detail juga pengurus menjawab semua pertanyaan dengan memuaskan,

masuk akal sehingga kami merasa memang sedang benar-benar dibimbing.

Karakter pengurusnya memang cocok untuk saya yang memang suka dengan

pribadi yang kalem dan tidak anarkis atau menggebu-gebu karena yang seperti itu

tidak cocok dengan saya.

P : Apakah selama pembinaan ada pendekatan secara persuasif terutama dalam

menyikapi prolematika ketika menjadi muslim?

N : Sebenarnya ada, namun karena karakter saya yang mungkin tidak terbuka saya

tidak melakukan konsultasi dengan pengurus akan tetapi saya konsultasi langsung

dengan rekan-rekan terdekat saya sesama muslim karena saya merasa lebih

nyaman dan rekan lebih tahu keseharian saya. Namun untuk ke pengurus saya

hanya bertanya tentang hal-hal yang sifatnya teori dan praktek namun tidak untuk

psikologis. Sebenarnya saya ingin bertanya, namun saya pikir bertanya ke rekan

itu sudah dapat menyelesaikan problematika tersebut. Akan tetapi sebaliknya

pengurus yang sering kali bertanya ke saya mengenai hal-hal yang sifatnya

psikologis. Namun saya rasa belum seharusnya saya benar-benar terbuka dan

memang belum ada yang harus saya konsultasikan secara psikologis.

P : Materi apa saja yang sudah disampaikan?

Page 119: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

N : Materi ketauhidan, praktek sholat dan lain-lain. Namun Alhamdulillah selain

materi yang diajarkan dalam pembinaan, saya juga belajar mengetahui hal lainnya

sendiri adapun hal-hal yang tidak saya mengerti saya akan tanyakan langsung baik

ke pengurus atau ke rekan terdekat saya.

P : Sejak kapan saudara menjadi muslim?

N : Saya masuk Islam sejak tahun 2014, pada tanggal 08 Januari, meskipun sudah

2 tahun berlalu. Akan tetapi di awal-awal saya masuk Islam saya malas untuk

melakukan ini itu termasuk sholat dan saya merasanya naik turun semangat untuk

ibadahnya. Namun sejak setahum jadi muslim saya mensugestikan diri saya untuk

memulai beribadah dengan semestinya dan Alhamdulillah sekarang saya sudah

menjalankan sholat 5 waktu. Dan saya juga sudah mulai membaca Al-Qur’an

walaupun dengan bahasa Indonesia untuk mudah dipahami, jadi jika sudah

memahami saya dapat merealisasikannya dalam kehidupan. Dibandingkan

membaca menggunakan bahasa Arab namun tidak mengetahui arti dan makna dari

ayat-ayat tersebut intinya saya merasa lebih mudah seperti itu, karena jika nanti

saya sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan bahasa Arab saya sudah mengetahui

artinya.

P : Apa acuan saudara sebagai muallaf untuk terus menjalankan aturan Islam?

N : Hanya satu sebenarnya yang saya mantapkan dalam diri saya lewat

pembicaraan rekan saya. “dijauhi teman biasa, dijauhi orang, akan tetapi jika

dijauhi Allah itu sangat menyeramkan dan menakutkan”. Dari situ saya selalu

berpikir bagaimana cara saya agar selalu dicintai Allah dan tidak jauh dengan

Allah. Dasarnya itu, selebihnya dikembangkan sendiri, sholat juga masih bolong-

bolong dan saya memaksakan diri saya agar rajin menjalankannya karena semakin

kesini ketika tidak sholat seperti ada yang kurang. Dan saat ini ngajinya aja yang

belum.

P : Namun bagaimana dengan pengajian yang ada dalam pembinaan?

N : Saya ingin mengikutinya namun ada saja ditemukan godaanya entah ini dan

itu, dan mungkin nanti sebelum saya menikah.

P : Apakah ada keinginan saudara untuk kembali lagi ke agama sebelumnya?

N : Tidak ada, karena saya memang sejak SMA tadi, saya berpikir Khatolik itu

aneh dan sulit untuk dicerna dan setiap pertanyaan jawabannya tidak logis. Dulu

pernah saya Tanya room, mengapa Tuhan itu ada 3? Lalu jawabannya ya tidak

masalah Tuhan itu 3-4. Mulai dari situ saya pikir ya sudahlah dijalani dulu

Khatoliknya sampai nanti benar-benar dapat hidayah. Dan ketika masuk Islam

saya merasa lebih tenang dan sekarang melihat gereja dan teman-teman saya yang

ke gereja itu biasa saja dan tidak masalah karena memang saya sudah tidak

berkeinginan lagi memeluk khatolik.

Page 120: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

P : Bagaimana hidayah yang saudara dapatkan? Gambarkan!

N : Saya hanya berpikir keanehan, kenapa ada Yesus, Roh Kudus dan Allah.

Kenapa tidak hanya 1 yaitu Allah?. Sebenarnya hidayah menurut saya tidak

berbentuk bisikan atau penerangan-penerangan akan tetapi hidayah itu ada

dimana-mana tergantung dari pribadi masing-masing ingin meraih hal tersebut

atau tidak. Misalnya dulu ketika Khatolik, melihat ibadanya orang Islam dengan

sholat 5 waktu itu mengapa? Untuk sering bertemu dengan Tuhannya, menurut

saya benar seperti itu. Dan buat saya hidayah itu ada setiap hari yang penting

bagaimana kita merasakannya, kita melakukan apa saja itu karena Allah. Karena

terkadang yang Islam saja bisa menjadi kafir dan yang kafir juga bisa menjadi

Islam.

P : Bagaimana peran pengurus dalam meneguhkan keyakinan saudara tentang

Islam?

N : Sebenarnya meneguhkan keyakinan itu bagaimana pribadi masing-masing

meyakinkan diri mereka, menerima atau tidak Islam seperti apa. Namun untuk

saya pribadi saya memang mudah menerima. Islam itu mengajarkan ini, Nabi

Muhammad mengajarkan ini, dan Allah ingin hamba-Nya seperti ini.

Alhamdulillahnya saya mudah menerima hal itu, dan untuk peran pengurus saya

rasa memiliki bekal ilmu tentang Islam dan ketika saya atau muallaf lainnya

mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengurus dapat menjawab dengan jelas,

mudah dicerna dan tidak bertele-tele.

P : Sudah berapa lama saudara mengikuti pembinaan?

N : Saya mengikuti pembinaan hampir 2 tahun, namun saya absen selama kurang

lebih setengah tahun, soalnya waktu itu jika saya berkunjung ke tempat

pembinaan saya dengan rekan saya yang sering diskusi keagamaan dengan saya

dia pindah dan bisa lagi menemani saya mengikuti pembinaan dan saat itu juga

saya pindah kerjaan dan mulai dari situ saya juga disibukkan dengan pekerjaan

saya (lembur) yaudah mulai tidak datang lagi ke pembinaan. Dan sejak lebaran

saya mulai lagi berkunjung, silaturahmi dan mengikuti pembinaan kembali secara

rutin sampai sekarang jika tidak ada lembur. Soalnya menangkap ilmu baru itu

seru menurut saya.

P : Pembagian materi yang diajarkan sama rata atau dibedakan bagi muallaf yang

baru dengan yang lama?

N : Materi yang diajarkan sama rata, karena setiap materi yang diajarkan itu selalu

ada evaluasi disetiap pertemuan. Jadi sambil membahas materi baru ada pula

ulasan materi yang lalu. Dan sisanya itu bisa langsung ditanyakan secara langsung

kepada pengurus.

P : Sebenarnya apakah ada faktor lain yang menyebabkan konversi agama pada

diri saudara?

Page 121: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

N : Sebenarnya ada, teman di lingkungan sekitar. Sejak saya SD, SMP, SMA,

kuliah bahkan sampai sekarang kerja itu mayoritas saya berteman dengan Islam.

dan untuk teman Khatolik sendiri itu hanya sekedar canda tawa, pergi kesana

kesini akan tetapi berbeda dengan keakraban pertemanan saya dengan yang Islam.

dari situ saya mulai berpikir apa memang saya harus memilih Islam?. Dan dulu

saya pernah berpacaran dengan perempuan Khatolik dan tiba-tiba saja saya putus

dan bertemu dengan perempuan muslim dan dia menanyakan banyak hal

mengenai Khatolik, saya merasa heran dengan hal itu. Padahal yang pikir Islam

memang sudah agama yang benar, sejak saat itu dia mulai sering kali sharing

mengenai Islam, mengajarkan saya ini dan itu, termasuk mengajarkan mengaji

iqra. Dan lama kelamaan dia bertanya, mau dilanjutkan atau tidak? Otomatis saya

harus berpindah ke Islam jika ingin melanjutkan dan serius dengan perempuan itu,

akhirnya saya diskusi lagi dengan rekan terdekat saya. Dan dia menawarkan saya

untuk ikut ke HBMI untuk sekedar sharing. Karena jujur saat itu saya merasa

tidak memiliki agama, saya tidak ke gereja dan saya juga tidak masuk Islam.

akhirnya ketika saya dipertemukan dengan Bpk. Syarief Tanudjaja saya masuk

Islam seminggu setelah dipertemukan di awal. Saya melihat banyak kejanggalan

yang ada pada diri perempuan itu, akhirnya saya berdo’a kepada Allah, jika

memang ia jodoh saya, dekatkan saya dengannya. Namun jika tidak jodoh beri

saya pertanda, sampai akhirnya saya putus dengan perempuan itu namun saya

tidak pernah merasa menyesal sedikitpun masuk Islam dan akan menjadi muslim

semestinya. Karena pada hakikatnya saya masuk Islam karena diri saya juga yang

menginginkan bukan karena perempuan itu saja. Saya merasa bahwa Allah itu

mmberikan petunjuk kepada saya mana yang baik dan mana yang tidak. Jadi saya

tetap bersyukur walaupun sekarang masih sendiri saya merasa lebih tenang

dibandingkan dengan dahulu punya pacar tapi galau. Dan hal-hal itu akan saya

jadikan pengalaman. Akan tetapi ada satu hal lagi yang perlu diingatkan saya

masuk Islam bukan karena perempuan yang dulunya menjadi pacar saya, karena

saya ingin menghilangkan image itu karena yang sebenarnya saya masuk Islam

karena Allah.

Jakarta, 22 November 2016

Penulis Nara sumber (Muallaf)

Yaumil Kurniati Herjuno

Page 122: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

2. Wawancara kedua

Nama lengkap : H.M. Syarif Tanudjaja, SH./Tan Lip

Siang.

Status : Pengurus/Ketua Umum HBMI

Tempat/tanggal lahir : Cianjur, 20 Maret 1950

Alamat : Jl. Tegalan I A/15 Jakarta Timur 13140

Profesi : Notaris dan pejabat pembuat akta tanah

Hari/Tanggal : Jum’at, 14 Oktober 2016

Waktu : Pukul 13.45-14.30 WIB.

Peneliti : Bagaimana sejarah berdirinya HBMI?

Nara sumber : HBMI ini seperti asosiasi karena dinamakan himpunan jadi tidak

seperti ormas perorangan, jadi perlu diketahui juga dengan fasilitas dari

Kementrian Agama intinya adalah Kementrian Agama mendapat kesulitan

menghubungin lembaga pembinaan muallaf sehingga pada bulan November 2013

itu diadakan suatu konsultasi pembinaan muallaf dan pada saat itu ada Karim Oey,

PITI, Daaruttauhid Muslimah, dewan dakwah, Muhammadiyah, Nahdhotul Ulama

dan lain-lain. Setelah itu disepakati HBMI ini dijadikan asosiasi konsultasi para

muallaf atau jika ada muallaf nyasar dan kesulitan mencari lembaga pembinaan

muallaf akan direkomendasikan ke HBMI. Dan untuk pembinaan itu sendiri

dilakukan terpisah antara HBMI Pusat dengan HBMI Jakarta Barat namun untuk

pembinaan itu tidak dikhususkan hanya mengaji namun ada pembinaan yang

berbentuk kepedulian seperti ada muallaf di Mangga Dua, Bogor dan lain-lain,

kami melihat apa yang dibutuhkan muallaf kami santuni. Dan untuk pembinaan

khususnya itu diadakan hari minggu secara keseluruhan di kantor HBMI Pusat di

Pulo Nangka, namun ditemukan beberapa kesulitan karena adanya kegiatan lain di

himpunan yang tujuannya sama. Jadi tidak terlalu diprioritaskan dan belum

berjalan secara optimal. Dan faktor lain pendanaan yang terbatas dari Kementrian

Agama, baru tahun saja dananya turun dan itu hanya dipakai untuk operasionl

kantor. Namun jika ada muallaf yang membutuhkan bantuan akan kami salurkan.

Kami juga menanyakan kendala-kendala yang dihadapi saat menjadi muallaf, dan

untuk pembinaan itu sendiri yang masih berjalan secara rutinitas itu setiap malam

jum’at di kediaman pribadi saya langsung akan tetapi pembinaan yang

berlangsung memiliki kurikulum mengenai tauhid, sholat dan lain-lain. Selama

minimal 8 kali pertemuan.

P : Hal yang pertama kali diajarkan dalam pembinaan?

N : Ketika saya menjadi muallaf, jujur saja memang yang dibutuhkan pertama kali

adalah awaluddin ma’rifatullah, bagaimana cara mengenal Allah. Misalnya ada

waktu itu, muallaf yang ingin menikah dengan keluarga muallaf juga dan ia belum

berhijab, jika memang belum mengenal Allah banyak alasan yang ditemukan saat

dianjurkan menggunakan hijab. Alasannya entah panas atau mencari pekerjaan

susah. Akan tetapi jika pada dasarnya sudah mengenal Allah, yang memberikan

Page 123: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

rezeki itu Allah tidak akan beralasan macam-macam. Maka dari itu, kami

menyadari sebagai muslim apa saja yang dibutuhkan, apa saja yang harus

dikerjakan, kami seperti ini bukan karena lebih pintar atau apa, hanya

mengingatkan sesama bahwa Islam itu luas dan banyak hal yang harus dikerjakan.

Terutama untuk muallaf yang memang pacarannya sudah agak lama, itu kami

sarankan agar cepat-cepat untuk menikah. Karena jaman sekarang itu kan banyak

yang ketika naik motor pegangan padahal dia Islam.

P : Seberapa lama durasi waktu bagi muallaf dalam mengikuti pembinaan?

N : Maksimal delapan kali pertemuan, itu pun jika muallafnya rutin mengikuti

pembinaan. karena kami juga melihat kebanyakan muallaf yang ada di himpunan

kami mayoritas sudah berkeluarga dan bekerja, jadi kami sengaja mengadakan

pembinaan setelah isya pukul 19.00 sampai selesai, tidak bermasalah dengan

keluarga jika kemalaman atau yang tinggal di kost.

P : Bagaimana komunikasi yang dibangun dalam pembinaan? apakah dilakukan

komunikasi secara persuasif?

N : Komunikasi yang dilakukan lebih sering dengan komunikasi secara individu

dalam bentuk persuasif, karena pembinaan yang dilakukan dengan media online

seperti Muallaf Center Indonesia, Muallaf Tionghoa Indonesia dan lain-lain,

menurut saya kurang efektif dan menemukan banyak masalah, jika saya selaku

pengurus menemukan kasus di kalangan muallaf saya akan mengadakan

pendekatan secara individual. Saya juga dalam hal ini terjun langsung ke

lapangan.

P : Gambaran proses komunikasi dengan pendekatan persuasif yang dilakukan?

N : Menanyakan permasalahan, membekali dengan ilmu terutama dalam aqidah.

Ketika saya masuk Islam juga seperti itu, dua tahun baru mengetahui, karnea jika

sudah ketahuan, maka harus berkata jujur. Istri saya juga menyusul masuk Islam

setelah itu, dan dari pihak keluarga tidak ada yang mengetahuinya sama sekali

misalnya diajak sarapan pagi padahal sedang berpuasa dengan segala alasan

menolak untuk sarapan, menemukan perlengkapan solat di rumah seperti peci,

sajadah dan Al-Qur’an saat itu. Namun pada akhirnya jika sudah diketahui harus

diberitahu yang sebenarnya dan pada saat masuk Islam secara diam-diam tersebut

harus diiringi dengan do’a agar ketika orang tua mengetahui bisa menerima.

Karena sesungguhnya bagi Allah segala sesuatu itu sangatlah mudah. Maka, itu

ujian sebenarnya bagi muallaf sejauh mana keimanan dan ketaatan muallaf itu

sendiri dan tidak diperkenankan untuk arogan. Di keadaan tersebut, kami selaku

pengurus serta memberikan solusi dalam masalah yang dihadapi. Misalnya

mempunyai masalah dengan keluarga yang tidak setuju karena masuk Islam, saya

sarankan agar tidak menyampaikan terlebih dahulu ke keluarga, atau jika ada yang

ingin menikah namun butuh persetujuan serta kehadiran orang tua itu pihak

Page 124: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

pengurus yang menjadi jembatan agar kedua belah pihak dengan keluarga

mengetahui dan hadir serta menerima keadaan yang ada. Maka, dari situ pengurus

juga berpesan kepada muslim yang menjadi keluarganya maupun lingkungan

sekitarnya juga ikut berperan membina tauhidnya atau akhlaknya. Seperti

mengajarkan solat, dari mulai gerakan, bacaan solat, dan waktu-waktu

melaksanakannya itu dibina secara pelan-pelan dan tidak dengan unsur paksaan

karena masuk Islam bukanlah sebuah paksaan. Akan tetapi kami melihat kembali

apa latar belakang muallaf tersebut masuk Islam, karena biasanya yang ingin

menikah harus dibina secara lebih intensif dari mulai sebelum menikah, menikah

dan sudah menikah. Maka, nantinya tidak hanya muallafnya saja yang rutin

mengikuti pembinaan namun dari pihak keluarga juga harus menyaksikan

bagaimana pembinaannya, kondisinya seperti apa dan sampai mana

pengetahuannya tersebut agar dapat mengetahui sampai mana kualitas muallaf itu

sendiri, saling menerima agar tidak menjadi masalah nantinya. Karena ada

muallaf yang menikah dengan muslim, dan si muslim ini ketika sudah menikah

tidak diperbolehkan bertemu dengan keluarganya lagi, artinya dia sudah tidak lagi

dianggap keluarga. Jadi, kami disitu berperan sebagai lembaga, asosiasi

konsultasi, keluarga atau teman bagi para muallaf yang memiliki masalah. Nanti

niatnya juga kami akan mengundang kembali muallaf-muallaf yang sudah lama

kami bina namun sudah tidak aktif lagi.

P : Komunikasi yang dilakukan dalam penanganan muallaf yang bermasalah di

keluarga atau lainnya?

N : Kembali kepada permasalahannya seperti apa, jika menanggapi muallaf yang

bermasalah di keluarga sampai dikeluarkan dari anggota keluarga atau tidak

punya tempat tinggal, itu rencananya kami selaku pengurus akan mengadakan

wadah khusus untuk muallaf ke depannya sebagai program jangka memengah

agar penanganan bisa lebih baik serta pembinaan yang dilakukan juga lebih

optimal. Namun tidak mudah untuk mewujudkan itu semua karena bermasalah

juga dengan muallaf yang memang tidak memiliki identitas, tidak punya

pekerjaan, tidak punya kemampuan dan ada pula yang hanya ingin instan. Dan hal

itu hanya untuk perorangan, namun bagaimana dengan yang berkeluarga tetapi

karakternya sama. Pada akhirnya tetap kami mencarikan tempat tinggal, modal

untuk usaha namun tidak adanya dukungan dari individ

P : Seperti apa hambatan pembinaan?

N : Jika hendak melakukan kebaikan, pasti saja menemukan ujian dan hambatan.

Terutama dalam menjalankan pembinaan secara rutinitas, ada saja muallaf yang

mendapat hambatan seperti sakit, ada urusan mendadak, acara dan lain-lain. Dan

ada juga muallaf yang tidak mengikuti pembinaan sampai tuntas sehingga dia

kembali ke agama sebelumnya, mungkin karena ada beberapa faktor lain juga

seperti dorongan dari keluarga, motivasi tersendiri, serta keyakinan yang ia yakini

Page 125: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

selama mempelajari Islam itu masih kurang sehingga ia masih meyakini bahwa u

keluarganya sehingga merugikan pihak pengurus. Makanya saya juga selalu

menasihati serta mengingatkan kepada muallaf, untuk terus berdo’a dan meminta

kepada Allah sebuah kemudahan, terutama kemudahan dalam mengikuti

pembinaan ini, karena setiap kami akan melakukan kebaikan pasti banyak

ditemukan tantangan. Seperti orang yang mau menikah, ketika sudah menikah

saat susah bersama-sama, saat senang dia masing-masing itu kan sudah diluar dari

hakikatnya yang sebenarnya, karena seharusnya semua dilakukan sama-sama

sebagai pasangan suami istri, kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ngajinya

beda-beda dan tidak satu pemahaman. Ada juga yang ketika suaminya mulai sibuk

bekerja dan usahanya maju, istrinya selalu bersamanya tetapi ketika suaminya

sudah tidak lagi maju bisnisnya istrinya mengajukan cerai. Hal itu sudah tidak

benar menurut saya. Ada lagi yang menyalahgunakan ayat dalam berpoligami

yang padahal dia sudah selingkuh terlebih dahulu dengan pegawainya, itu saya

katakana tidak benar karena dalam Islam poligami itu ada syarat dan prosesnya.

Maka, disini dalam pembinaan kami bina muallaf untuk terus mengenal Allah dan

meyakini segala sesuatu yang dijalani, diberikan itu semuanya kehendak Allah

termasuk rezeki.

P : Materi apa saja yang disampaikan, apakah sudah berbentuk kurikulum atau

hanya menyesuaikan kebutuhan muallaf?

N : Sudah berbentuk kurikulum, seperti aqidah mu’min dan sub babnya, sholat

menjadikan pribadi agung dan sub bab lainnya, awaludin ma’rifatullah, solat dan

prakteknya dan lain-lain.

P : Bagaimana dengan penyampaian materi kepada muallaf yang tidak mengikuti

pembinaan secara rutin?

N : Kami menyesuaikan kembali dengan situasi muallaf sebenarnya, karena

memang sebelum dimulai kembali dengan pembahasan yang baru itu kami adakan

pengulangan materi sebab pembinaan itu tidak harus secara langsung banyak

materi yang disampaikan, lebih baik satu materi kami kaji akan tetapi pemahaman

yang didapatkan muallaf sesuai dengan diharapkan. Walaupun materi yang

disampaikan sama belum tentu dengan pemahaman yang sama pula. Karena

materi itu tidak perlu banyak yang terpenting pemahamannya karena setiap kajian

pembahasannya berbeda tentunya pehamannya berbeda terutama ketika kajiannya

diulang belum tentu yang didapatkan masih sama seperti sebelumnya. Karena

ilmu juga jika tidak diasah kembali akan lupa.

P : Apakah ada muallaf di HBMI yang kembali ke agama sebelumnya?

N : Ada satu, akan tetapi itu sudah lama sekali. Karena sifat kertebukaannya

kepada saya, ia mengatakan kepada saya. Awalnya ia ingin menikah dengan

muslimah, ketika ia ingin merasakan ruhnya bagaimana sholat akhirnya ia

syahadat, belajar sholat dan lumayan rajin dalam mengikuti pembinaan. Namun

saya tidak tahu ketika ia sudah jarang mengikuti pembinaan, mungkin karena

faktor dorongan keluarga juga yang akhirnya ia tidak lagi rutin. Dan di kemudian

Page 126: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

hari ia mengatakan kepada saya “Semua yang diajarkan dalam pembinaan, entah

tentang aqidah, syariah dan lain-lain itu tidak ada yang diragukan kebenarannya

namun saat ini yang saya yakini adalah bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan ia juga

masih berkonsultasi dengan pendeta”, maka saya sarankan kepada calon

pendamping perempuan ini yang muslimah untuk tidak melanjutkan hubungan.

Karena harus melihat kedepannya seperti apa jika keyakinan yang ada pada diri

calon yang labil seperti itu dikhawatirkan akan terjadi masalah nantinya. Dan satu

lagi muallaf yang tidak mengikuti pembinaan secara tuntas, karena faktor keluarga

yang tidak mendukung, namun sebenernya jika tuntas tidak mungkin akan

kembali lagi ke agama sebelumnya. Akan tetapi kembali lagi kepada keyakinan

pribadi si muallaf ini. Maka, dari kami tidak hanya mengajarkan bagaimana pintar

ngaji harus tahu artinya dan maknanya sehingga dapat menyelesaikan

problematika dalam kehidupannya.

P : Apa yang dilakukan pengurus dalam mengingatkan muallaf untuk mengikuti

pembinaan?

N : Saling koordinasi sesame baik pengurus maupun muallaf, akan tetapi selama

ini memang kami kekeurangan SDM (Sumber Daya Manusia). Setidaknya ada

perwakilan-perwakilan Islam yang bisa diandalkan di lingkungannya, karena kan

kalau di agama Khatolik memiliki pembagian wilayah-wilayah. Jadi, di

lingkungan juga kita harus kembali mengingatkan agar muallaf dapat diperhatikan

dan dibimbing. Karena ada kasus jika meninggal, diketahui namun keluarga tidak

menerima ia akan dimakamkan di agama sebelumnya, ada juga yang tidak

diketahui tau-tau meninggal diperlakukan yang sama. Namun untuk pembinaan

kembali kepada konsistensi muallaf itu sendiri menyikapi pembinaan, jika ia

butuh pasti ia akan mengikutinya secara rutin. Dan biasanya materi yang

disampaikan itu dengan dialog jadi apa yang dibutuhkan, karena jika kebanyakan

dengan metode ceramah termasuk dari apa-apa yang tidak dibutuhkan juga

disampaikan.

P : Bagaimana mengetahui seseorang yang akan mengalami konversi agama?

N : Hal yang pertama kita harus mendeteksi bagaimana identitasnya, agama yang

ia yakini saat ini sudah memiliki buah keimanan dalam dirinya atau belum. Kalau

agama yang ia yakini sudah menjadi identitas dalam dirinya lebih baik tinggalkan,

jika memang misalnya pasangan. “Cinta tidak harus memiliki” soalnya percuma,

katakanlah jika ia mau, itu juga tidak ikhlas, karena memang ia sudah beriman

kepada Yesus itu sudah sulit, mau dibongkar seperti apa. Kita sebagai muslim

mengatakan Yesus bukan Tuhan yang memang dalam Islam itu tidak ada tuhan

yang seperti nabi, tetapi bagi mereka berbeda. Nabi atau Tuhan mereka yang

memberikan mukjizat bagi mereka termasuk pendeta. Jika kondisinya seperti itu,

lebih baik tinggalkan, cari lagi yang lain. Dan kita harus hati-hati, karena

dinilainya dari ucapannya dan sikapnya. Karena ada muslimah yang konyol

menerima calon suami hanya dengan ia bersyahadat dan akhirnya ketika berumah

tangga suaminya ke gereja lagi dan muslimah ini juga membiarkannya. Dan mau

tidak mau jika sudah seperti itu harus bercerai. Karena ditakutkan muslimah ini

Page 127: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

akan diajak ke agama yang ia yakini. Maka dari itu, jika ingin selamat lebih baik

tinggalkan. Karena jika di agama Khatolik dikatakan, barang siapa yang percaya

dan jadi pengikut-Ku maka ia akan selamat. Jika di dalam Islam jaminan

keselamatannya apa? Jika nabi Muhammad saja di do’akan?. Islam itu asal

katanya adalah selamat. Barang siapa yang menjadi Islam dengan mengikuti dan

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka ia akan selamat dan

jaminannya surga. Maka ada memang ditemukan jika muslim yang tidak kuat

agamanya dan memahami agamanya tidak selesai itu bisa saja masuk Kristen dan

menjadi fanatik. Sebenarnya membina muallaf itu susah-susah gampang.

Tantangan yang pertama diri pribadi dan yang kedua lingkungan. Dan prosesnya

berbeda-beda adanya yang kebingungan mengapa Kristen itu ada Khatolik ada

juga Protestan padahal kelebihannya hanya ada dalam kitab sucinya saja. Namun

ketika saya dulu saya sering kali melihat orang-orang Islam beribadah dan

melaksanakan sholat yang membuat saya berpikir, saya juga bertanya-tanya

mengapa banyak orang yang berbuat baik kepada saya. Islam itu sangat mudah

dan tidak ada yang negatif, maaf jika di agama lain ada yang lumpuh misalnya,

dia pergi ke suatu tempat lalu sembuh, namun jika dalam Islam ia lumpuh ia

berdoa walaupun tidak sembuh namun keimanannya yang bertambah itu dapat

dikatakan luar biasa. Dikembalikan kepada muallaf itu sendiri dengan terus

berdo’a kepada Tuhan yang diyakininya saat itu, minta petunjuk agar dapat

hidayah. Karena hidayah itu datang kepada siap saja atas kehendak Allah.

Jakarta, 14 Oktober 2016

Penulis Nara sumber (Pengurus)

Yaumil Kurniati HM. Syarief Tanudjaja,

Page 128: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA
Page 129: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

A. LAMPIRAN DOKUMENTASI

1. Biodata Pengurus Himpunan Bina Muallaf Indonesia

a. Ketua HBMI wilayah Jakarta Barat

Page 130: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

b. Wakil Ketua HBMI wilayah Jakarta Barat

Page 131: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

c. Sekretaris I HBMI wilayah Jakarta Barat

Page 132: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

d. Bendahara I HBMI wilayah Jakarta Barat

Page 133: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

e. Bendahara II HBMI wilayah Jakarta Barat

Page 134: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

2. Sertifikat Muallaf Himpunan Bina Muallaf Indonesia

Page 135: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

3. Pemberian Al-Qur’an kepada muallaf setelah syahadat

4. Kegiatan Halal Bihalal pengurus dengan muallaf

Page 136: KOMUNIKASI PERSUASIF PENGURUS HIMPUNAN BINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35794/1/YAUMIL... · KOMUNIKASI PERSUASIF . PENGURUS HIMPUNAN BINA MUALLAF INDONESIA

5. Foto bersama dengan Pengurus dan Muallaf saat pembinaan

6. Pengurus dan muallaf saat pembinaan berlangsung