KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

171
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN AN-NUQTHAH TANGERANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh : Ahmad Rifqi Arief Maulana NIM 11170510000239 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Transcript of KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

Page 1: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI

DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI

DI PONDOK PESANTREN MODERN AN-NUQTHAH

TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Ahmad Rifqi Arief Maulana

NIM 11170510000239

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

Page 2: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI

DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI

DI PONDOK PESANTREN MODERN AN NUQTHAH

TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh :

Ahmad Rifqi Arief Maulana

NIM : 11170510000239

Dosen Pembimbing

Kalsum Minangsih, M. A.

NIP : 197704242007102002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1442 H / 2021

Page 3: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini yang berjudul: “KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN

KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN

MODERN AN NUQTHAH TANGERANG” telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 16 Agustus 2021. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 4: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmad Rifqi Arief Maulana

NIM : 11170510000239

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

Komunikasi Antarpribadi Ustadz Dan Santri Dalam

Pembentukan Karakter Santri Di Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah Tangerang adalah benar merupakan karya saya

sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan

karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.

Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku, jika ternyata skripsi ini

merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Tangerang, 9 Juli 2021

Ahmad Rifqi Arief Maulana

Page 5: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

i

ABSTRAK

Nama : Ahmad Rifqi Arief Maulana

NIM : 11170510000239

Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri Dalam

Pembentukan Karakter Santri Di Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah Tangerang.

Komunikasi antarpribadi di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah merupakan lembaga Islam yang membantu dan

membina santri dari segi agama yang mencakup pembentukan

karakter yang terjadi di Pondok Pesantren Modern An Nuqthah.

Hal terpenting dari proses pembentukan karakter adalah seorang

ustadz dengan santri dilakukan dengan menekankan kedisiplinan

santri. Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan dalam

proses pembentukan karakter adalah komunikasi antarpribadi.

Sehingga dibutuhkan sebuah pendekatan dan strategi komunikasi

antarpribadi agar pesan yang disampaikan ustadz kepada santri

dapat tercapai dengan baik, lancar dan efektif.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana

pendekatan dan strategi kendali komunikasi antarpribadi dalam

pembentukan karakter santri, apa pendukung dan penghambat

dalam pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan paradigma

konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif.

Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung,

wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori

pendekatan komunikasi antarpribadi dan strategi komunikasi

antarpribadi oleh Miller dan Steinberg yaitu strategi wortel

terurai, strategi pedang tergantung dan strategi katalisator dan

pendekatan analisis kultural, analisis sosiologis dan analisis

psikologis.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa, proses

komunikasi antarpribadi yang dilakukan ustadz dan santri dalam

pembentukan karakter santri yaitu menggunakan tiga identifikasi

analisis, yakni Analisis Kultural dalam penyampaian komunikasi

antarpribadi dengan santri menggunakan bahasa indonesia.

Analisis Sosiologis ustadz dan santri saat sedang belajar di luar

kelas dengan suasana yang cair berbeda dengan saat belajar di

Page 6: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

ii

dalam kelas. Analsis Psikologis karena saat proses komunikasi

ustadz selalu memberikan masukan nilai-nilai akhlak,

keteladanan, kedisiplinan dan harus menanamkan rasa cinta

dengan santri dan harus selalu berjalan dengan konsisten. Dari

pendekatan ini ustadz mempunyai strategi dalam melakukan

pendekatan seperti strategi wortel terurai yang menggunakan

pujian untuk memotivasi santri, strategi pedang tergantung

menggunakan sanksi ini karena melanggar aturan yang ada, yang

memberikan sanksi adalah ustadz, strategi katalisator yang

melanggar juga akan diberikan nasehat oleh ustadz.

Kata kunci : Komunikasi Antar Pribadi, Ustadz, Karakter, Santri

dan Strategi.

Page 7: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’aalamiin, segala puji serta syukur

saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

nikmat dan karunia yang tidak terhingga kepada saya sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa

senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW

besert keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir

zaman.

Skripsi yang berjudul “Komunikasi Antarpribadi Ustadz

dan Santri Dalam Pembentukan Karakter Santri di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah Tangerang” merupakan tugas

akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat meraih gelar Sarjana

Sosial Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Saya menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, dengan senang hati saya menerima kritik dan

juga saran. Selain itu, saya ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

1. Suparto, M. Ed., Ph. D sebagai Dekan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Siti Napsiyah, MSW., BSW sebagai Wakil Dekan

Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, MA sebagai

Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Umum, dan Drs.

Cecep Castra Wijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang

Page 8: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

iv

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

3. Dr. Armawati Arbi, M. Si sebagai Ketua Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam.

4. Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si sebagai Dosen Pembimbing

Akademik, terima kasih atas nasihat dan arahannya

kepada seluruh mahasiswa KPI E 2017.

5. Kalsum Minangsih, M. A selaku Dosen Pembimbing

Skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing penelitian skripsi ini sampai tuntas.

6. Kedua orang tua penulis, H. Sukar, S. Ag dan Hj. Mamay

Qomariyah serta keempat adik saya Musyfiq Kamal Muiz,

Muhammad Mukhlis Amin, Fadil Muhammad dan

Muhammad Aidil Akbar yang telah memberikan support

dan doa yang tulus kepada saya. Tidak akan ada saya hari

ini jika bukan pendidikan utaman dari rumah.

7. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik FIDIKOM UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Terima kasih atas ilmu,

bimbingan dan membantu saya selama proses penyusunan

skripsi.

8. Pengasuh, Ustadz dan Santri Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah Tangerang yang telah menerima saya dengan

baik. Khususnya kepada Ust. Syarifuddin, S. Kom. I, Ust.

A. Choiruddin, S. Pd, Zaidan Nabil dan Ikhwan Isnandi.

9. Kepada Restu Dwi Alawiyah, Partner saya. Terima kasih

telah membantu, menemani dan memberi warna dalam

Page 9: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

v

perjalanan saya di dunia kuliah ini. Bersedia membagi

kisah dan bertukar pikiran.

10. Kepada Tim Kehidupan, teman-teman seperjuangan saya.

Terima kasih telah mensupport dan bertukar pikiran.

11. Terakhir, kepada seluruh teman-teman KPI 2017.

Demikian, ucapan terima kasih yang bisa saya sampaikan,

mohon maaf jika terdapat pihak yang terlupa sehingga tidak

tertulis dalam kata pengantar ini. Namun, dari lubuk hati yang

paling dalam saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua

pihak yang tertulis maupun tidak, yang telah memberikan

dukungan moril maupun materil. Semoga Allah SWT membalas

kebaikan kelian semua.

Tangerang, 8 Agustus 2021

Ahmad Rifqi Arief Maulana

Page 10: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..........................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................... vi

BAB I .................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 10

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 11

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 12

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 12

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 13

G. Metodologi Penelitian ............................................................. 15

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 21

BAB II ................................................................................................ 23

KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 23

A. Kajian Teori ............................................................................ 23

1. Pengertian Komunikasi ....................................................... 23

2. Komunikasi Antarpribadi .................................................... 32

3. Pengertian Karakter dan Unsur-Unsurnya ........................... 49

4. Tinjauan Tentang Pondok Pesantren ................................... 52

BAB III ............................................................................................... 58

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN AN

NUQTHAH ......................................................................................... 58

A. Sejarah Singkat ....................................................................... 58

B. Profil Pondok Pesantren Modern An Nuqthah ........................ 65

Page 11: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

vii

C. Visi dan Misi Pondok Pesantren Modern An Nuqthah ............ 66

D. Letak Geografis ....................................................................... 67

E. Motto Pondok Pesantren Modern An Nuqthah ........................ 67

F. Panca Jiwa Pondok Pesantren Modern An Nuqthah ................ 69

G. Struktur Organisasi .................................................................. 71

H. Keadaan Guru dan Santri ........................................................ 77

I. Tugas dan Fungsi Organisasi................................................... 82

BAB IV ............................................................................................... 92

TEMUAN HASIL PENELITIAN ....................................................... 92

A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri dalam

Pembentukan Karakter di Pondok Pesantren Modern An Nuqthah. 92

B. Strategi Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah ..................................................... 100

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembentukan

Karakter Santri di Pondok Pesantren Modern An Nuqthah ........... 102

D. Pembentukan Karakter Santri ................................................ 106

BAB V .............................................................................................. 107

PEMBAHASAN ............................................................................... 107

A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri dalam

Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Modern An-

Nuqthah. ........................................................................................ 107

B. Strategi Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri di Pondok

Pesantren Modern An-Nuqthah ..................................................... 113

C. Faktor Pendukun dan Penghambat dalam Pembentukan

Karakter Santri di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah ........... 121

D. Pembentukan Karakter Santri ................................................ 124

BAB VI ............................................................................................. 127

PENUTUP ........................................................................................ 127

A. Kesimpulan ........................................................................... 127

Page 12: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

viii

B. Saran ..................................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 132

LAMPIRAN.......................................................................................136

Page 13: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah proses di mana seseorang

(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang

(biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata)

untuk mengubah tingkah laku orang-orang lain

(komunikan).1

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting

bagi manusia, makin luas pergaulan maka makin besar

fungsi, peranan dan tanggung jawab sosial seseorang.

Makin banyak ia terlibat dalam proses komunikasi, maka

akan berpengaruh pula terhadap diri dan tingkah lakunya

karena komunikasi pada dasarnya adalah proses

penyampaian dan penerimaan lambang-lambang (pesan)

yang mengandung arti atau makna antara komunikator

dan komunikannya dengan tujuan mewujudkan kesamaan

makna dan kebersamaan. Dengan komunikasi orang

memberi dan menerima informasi, pendapat, ide,

mengajar dan diajar, serta menghibur dan dihibur dan

sebagainya. Komunikasi juga merupakan tuntutan kodrati

1 Onong U. Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni,

1981), hlm. 6.

Page 14: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

2

manusia karena merupakan syarat bagi

perkembangan dirinya.1

Komunikasi merupakan kegiatan kehidupan

manusia yang dengan cara ini membentuk kegiatan

bersama dengan yang lainnya dimana-mana yang

mempunyai predikat zoon politicon (makhluk yang selalu

hidup bersama).2

Berkaitan dengan komunikasi antar

manusia di dalam masyarakat, manusia dalam mengarungi

kehidupan didunia bukan hanya sebagai makhluk individu

saja, tetapi juga makhluk sosial.

Istilah atau konteks gaya dan cara kamunikasi

yang baik dan benar dalam Al-Qur’an antara lain

ditemukan lafadz “Qaulan”. Ada enam istilah qaulan

yang menjadi panduan Islami dalam berkomunikasi atau

menjadi prinsip komunikasi Islam, yaitu :

1. Qaulan Sadida (QS. An-Nisa : 9) Perkataan

yang benar.

2. Qaulan Baligha (QS. An-Nisa : 63)

Berdampak, Efektif.

3. Qaulan Ma’rufa (QS. Al-Baqarah : 235) Kata-

kata yang baik.

1 Dr. Hj. Roudhonah, M. Ag, Ilmu Komunikasi (Depok: PT RajaGrafindo

Persada, 2019), hlm. 2. 2 Komaruddin dan Yooke Tjuparmah S, Kamus Istilah Karya Tulis Ismia,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 301.

Page 15: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

3

4. Qaulan Karima (QS. Al-Isra : 23) Ucapan yang

mulia.

5. Qaulan Layina (QS. Thaha : 44) Lemah-

Lembut.

6. Qaulan Maisura (QS. Al-Isra : 28) Mudah

Dipahami.

Keenamnya mendukung ayat yang menjadi prinsip

dasar komunikasi dalam Islam dan yang masuk dalam

pembahasan terhadap adalah Qaulan Sadida (Perkataan

yang benar), Qaulan Baligha (Perkataan yang berdampak

dan efektif) dan Qaulan Maisura (Perkataan yang mudah

dipahami). Qaulan Sadida, dalam berkomunikasi harus

menginformasikan atau menyampaikan kebenaran,

faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong dan

juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta. Qaulan

Baligha, agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan

pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan

kader intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa

yang dimengerti oleh mereka agar berdampak positif dan

mengurangi dampak negatif yang sebelumnya ada.

Qaulan Maisura, adalah kata-kata yang disenangi dan

mudah dipahami. Karena kata-kata yang halus dan

berbudi lagi membuat orang senang dan lega, lebih

berharga daripada uang berbilang.

Hardjana mengungkapkan bahwa relasi antar

manusia dibangun melalui komunikasi, dengan kata lain

Page 16: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

4

komunikasi menjadi sarana yang ampuh untuk

membangun sebuah relasi antara kita dengan orang lain.3

Salah satu komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup

tinggi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi

antarpribadi. Oleh karena itu, komunikasi antarpribadi

adalah komunikasi yang paling dasar dan sering dilakukan

manusia. Lebih lanjut Hardjana mengetakan bahwa

komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi

ialah proses pertukaran informasi serta pemindahan

pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu

kelompok manusia kecil dengan berbagai efek umpan

balik (feed back).4

Dalam dunia pendidikan, pendidikan formal

maupun non-formal, tentu tidak lepas pula dari

komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi dinilai

efektif dalam mengubah perilaku seseorang karena

sifatnya menimbulkan umpan balik secara langsung.

Sehingga tujuan dari setiap santri yang mengikuti

lembaga pendidikan formal dan non formal bisa tercapai

melalui komunikasi antarpribadi dan hubungan yang

dibangun oleh ustadz kepada santri.

Menurut Soelaman Joesoef, pendidikan non

formal adalah setiap kesempatan di mana terdapat

komunikasi yang terarah di luar sekolah dan seseorang

3 Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Intraprasonal,

(Yogyakarta: Kansius, 2003), h. 111. 4 Ibid.

Page 17: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

5

memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun

bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan

hidup, dengan tujuan mengembangkan tingkat

keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan

baginya mejadi peserta-peserta yang efisien dan efektif

dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan

masyarakat dan negaranya.5

Dalam metode pembelajaran akan terdapat

komponen-komponen yaitu tujuan, materi atau bahan ajar,

metode dan media, evaluasi, anak didik atau santri, dan

adanya pendidik (ustadz dsb).6

Jika komunikasi

antarpribadi ustadz dan santri berjalan dengan baik

dengan memberikan sikap-sikap positif, maka tujuan

komunikasi untuk memngaruhi dan mengubah perilaku

dan karakter orang lain akan mudah dicapai.

Peran guru (ustadz), pelatih instruktur adalah

membimbing, menunjukkan cara atau jalan demi

tercapainya tujuan pembelajaran.7

Djamarah

mengungkapkan bahwa murid atau anak adalah pribadi

5 Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Non Formal. (Jakarta:

Bumi Aksara. 1992), hlm. 51. 6 Cepi Riyana, “Komponen-Komponen Belajar”, diakses pada 29 Juni

2021 pukul 23.33 WIB dari http://file.upi.edu. 7 Siswanto, Bimbingan Sosial. (Semarang: Universitas Negri Semarang

Press, 2013), hlm. 117.

Page 18: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

6

yang unik yang mempunyai potensi dan mengalami

berkembang.8

Ustadz harus memiliki hubungan yang erat dengan

santri sehingga setiap perkataannya bisa membentuk

karakter dan sikap santri, melalui perkataan ustadz yang

membuat santri nyaman dan memotivasi santri untuk terus

berkembang sangat membantu stimulus pada santrinya.

Seandainya meninggalkan setelah mereka anak-anak yang

lemah dalam artin tidak memiliki pengetahuan yang

cukup, serta tidak terbentuknya sikap dengan baik.

Tentunya berkomunikasi pada anak (santri) hendaknya

kita mengucapkan perkataan yang benar. Sebagai mana

firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 9 tentang

berkomunikasi pada anak dengan perkataan yang benar

(Qoulan Sadida), yang berbunyi :

لل م فل يتقوا ٱ فا خافوا علي ة ضع ين لو تركوا من خلفهم ذري ل

وليخش ٱ

وليقولوا قول سديدا

Artinya :

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang

yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-

anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka

8 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2011), hlm. 17.

Page 19: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

7

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar.

Dalam surat An-Nisa ayat 9 tersebut telah

dijelaskan bahwa manusia perlu merasa takut jika

generasi muda, baik itu anak kita maupun peserta didik

yang diajar menjadi kaum yang lemah, baik pengetahuan

maupun mental. Sehingga pendidikan sangat penting

sebagai bekal menghadapi tantangan kehidupan, karena

bukan hanya menambah pengetahuan saja, namun juga

membentuk karakter dan sikap pada anak.

Salah satu sikap yang perlu ditanamkan pada

santri ialah rasa percaya diri agar santri dapat membentuk

karakter dirinya menjadi lebih baik. Menurut Hasan dalam

Ishwidharmanjaya percaya diri adalah kepercayaan akan

kemampuan diri sendiri yang memadai dan menyadari

kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya

secara tepat.9

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan

agamis yang tumbuh dan berkembang sejak lama di

tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan unsur-

unsur pendidikan yang amat penting. Pertama, Ibadah

yaitu untuk menanamkan iman dan taqwa terhadap Allah

SWT. Kedua, Tabligh yaitu untuk penyebaran ilmu.

Ketiga, amal perbuatan dan akhlak yaitu untuk

9 Derry Ishwidharmanjaya, Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri

(Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo, 2014), hlm. 20.

Page 20: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

8

mewujudkan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-

hari.10

Pondok pesantren adalah pendidikan yang berbasis

Islam, Pesantren Modern An Nuqthah ini bertipe

Pesantren Modern. Pesantren modern terpadu ini

bercirikan nilai-nilai Islam yang masih kental sebab kiai

masih dijadikan figur sentral. Norma dan kode etik

pesantren masih menjadi standar pola relasi dan etika

keseharian santri dalam pesantren. Namun, pesantren ini

telah memakai sistem pendidikan modern sebagai bentuk

respon atau penyesuaian terhadap perkembangan

lembaga-lembaga pendidikan non pesantren.

Pesantren dilihat dari fungsinya sebagai lembaga

pendidikan tradisional, tempat pembelajaran, pendalaman

penghayatan dan pengalaman pengamalan ajaran agama

Islam yang menerapkan pentingnya moral.

Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia,

pesantren tetap akan menarik untuk dikaji kembali.

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang

mempunyai kekhasan tersendiri serta berbeda dengan

pendidikan lainnya, juga mengandung makna keaslian

kultur Indonesia11

.

10

Adi Sasono, Solasi Islam Jakarta, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998),

h. 103. 11

Nurcholis Majid, Bilik-bilik Pesantren, (Jakarta: Paramadina, 1997, h.

3.

Page 21: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

9

Azyumardi Arya memberikan pertanyaan dan

jawaban terkait mengapa pesantren tetap mampu bertahan

diantara derasnya arus modernisasi, karena menurutnya

pesantren tidak tergesa-gesa mentransformasikan

kelembagaan pesantren menjadi lembaga pendidikan

Islam modern sepenuhnya, tetapi melakukan penyesuaian

sesuai kebutuhan dan mendukung kontiunitas pesantren

itu sendiri, seperti sistem perjenjangan, kurikulum yang

jelas dan sistem yang baik12

.

Yang paling tampak dari peran pesantren di masa

lalu adalah dalam hal menggerakkan, memimpin, dan

melakukan perjuangan mengusir penjajah. Pada masa

mendatang peran pesantren sangat besar. Misalnya arus

globalisasi dan industrialisasi telah menimbulkan depresi

dan bimbangnya pemikiran serta suramnya perspektif

masa depan. Maka, pesantren amat dibutuhkan

menyeimbangkan akal dan hati13

.

Pesantren sudah ada di Indonesia jauh sebelum

Indonesia memploklamirkan kemerdekaannya. Pesantren

bertransformasi menjadi lembaga pendidikan non formal

yang mengembangkan ilmu Islam. Ini sesuai dengan pasal

UU Nomor 20 Tahun 2003. Selain itu pesantren juga

12

Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana

Ilmu), cet 1, h. 187. 13

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2001), h. 192.

Page 22: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

10

merupakan lembaga yang berperan aktif memberdayakan

masyarakat.

Pondok pesantren modern An Nuqthah memiliki

potensi yang bagus, totalitas kehidupan sehari-hari di

dalam komplek pondok pesantren mengenai pembentukan

karakter santri tidak hanya pendidikan yang diajarkan

tetapi diajari arti kehidupan yang berlandaskan moralitas

karakter dibangun.

Maka dari itu, pondok pesantren modern An

Nuqthah menjadikan tempat untuk menimba ilmu agar

anak-anak/remaja menjadi lebih baik dan siap untuk

tantangan kedepan. Dikarenakan melihat keadaan

sekarang minimnya moral agama dan bangsa. Maka dari

itu harus dibentuk karakter santri agar menjadi lebih baik

dimasa depannya.

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti

lebih jauh mengangkatnya dengan judul

“KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN

SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN AN-

NUQTHAH TANGERANG”.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan

yaitu Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri Dalam

Page 23: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

11

Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah Tangerang. Dengan pembentukkan

karakter santri maka santri akan menjadi jauh lebih baik

dan lebih disiplin.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan masalah tetap fokus, maka perlu

adanya batasan ruang lingkupnya sehingga permasalahan

tidak melebar dan meluas ke dalam hal-hal yang tidak

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Maka

penelitian ini hanya akan membatasi masalahnya yaitu

komunikasi antarpribadi yang terjadi antara ustadz dan

santri dalam menerapkan pembentukan karakter kepada

santri di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah.

b. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pendekatan komunikasi antarpribadi

ustadz dengan santri dalam pembentukan karakter di

Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah ?

2. Bagaimana strategi komunikasi antarpribadi ustadz

dengan santri di Pondok Pesantren Modern An-

Nuqthah ?

Page 24: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

12

3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam proses

pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas,

maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

a. Mengetahui pendekatan komunikasi

antarpribadi ustadz dan santri dalam

pembentukan karakter di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah.

b. Mengetahui strategi komunikasi antarpribadi

ustadz dengan santri di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah.

c. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat

selama proses pembentukan karakter santri.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Secara Akademis

Sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah

studi Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya

Page 25: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

13

jurusan Komunikasi Penyairan Islam, tentang

komunikasi antar pribadi yang terjadi di Lembaga

Pendidikan Islam, penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan kontribusi yang positif dalam bidang

Komunikasi Penyiaran Islam khususnya pada konsep

komunikasi antarpribadi yang terjadi di pondok

pesantren.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan memberi masukkan dan

menambah khazanah keilmuan tentang membentuk

karakter santri melalui komunikasi antarpribadi.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pencaarian

tujuan pustaka serta penetapan konteks sebagai langkah

untuk proses penyusunan skripsi. Hal ini bertujuan untuk

memperkuat konten hasil penelitian dan temuan penelitian

di lapangan serta menghindari kesamaan karya milik

orang lain. Berikut adalah bahan referensi yang berkaitan

dengan permasalahan yang peneliti gunakan :

1. Annisa Turrohmah, NIM 108051000097 Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi 2013. Dengan judul

“Komunikasi Antarpribadi Tutor dan Siswa pada

Lembaga Bimbingan Belajar Prestasi Cabang

Kalimalang Jakarta Timur”. Persamaan yakni terletak

Page 26: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

14

pada objeknya yang meneliti tentang komunikasi

antarpribadi tutor dan siswa, serta persamaan juga

terletak pada pendekatan penelitian yang digunakan,

yaitu pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini

terletak pada subjeknya. Penelitian ini membahas

tentang pendekatan ustadz terhadap santri dengan

tingkat analisis kultural, sosiologis dan psikologis

lewat wawancara mendalam terhadap santri.

Kemudian pendekatan juga menggunakan hadiah

sebagai strategi untuk memotivasi siswa, ancaman

serta nasehat.

2. Siti Sabili Jahro, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

2012. Dengan judul “Komunikasi Interpersonal

Antara Pengurus di Yayasan Bahrul Hasanah

Pabuaran Bojonggede”. Adapun persamaannya

adalah sama-sama mengkaji tentang komunikasi

antarpribadi yang disampaikan secara formal dan

informal. Objeknya yaitu pengurus saja, perbedaannya

disini adalah penulis mengkaji komunikasi

antarpribadi ustadz dan santri dengan menggunakan

pendekatan dan strategi komunikasi antarpribadi.

3. Zaeni Rokhi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2010. Dengan

judul “Komunikasi Antarpribadi Pengasuh dan Santri

Pondok Pesantren Al-Idrus Karanganyar, Lebak,

Page 27: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

15

Banten”. Persamaan yakni terletak pada objeknya

yang meneliti tentang komunikasi antarpribadi

pengasuh/ustadz dan santri, serta pendekatan

penelitian yang digunakan, yaitu pendekatan

kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada

subjeknya. Penelitian ini membahas tentang

bagaimana komunikasi antarpribadi antar pengasuh

dengan santri untuk menciptakan lingkungan yang

efektif dalam kegiatan pondok, serta masalah yang

dialami santri Pondok Pesantren Al-Idrus.

G. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam

penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah untuk memberikan

gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu

kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu

gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.14

Seperti halnya yang dikatakan Taylor penelitian

kualitatif adalah sebagai prosedur sebuah penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata,

baik tertulis maupun lisan dari orang dan perilaku

14

Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung:Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 35.

Page 28: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

16

yang diamati.15

Pada penelitian ini penulis

memanfaatkan metode deskriptif analisis yaitu

kejadian yang menggambarkan kenyataan

sebagaimana adanya.

a. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian ini

menggunakan paradigma kontruktivis.

Paradigma kontruktivis menempatkan ilmu

komunikasi sebagai analisis sistematis

terhadap social maeningful action atau

pengamatan langsung yang dilakukan secara

alamiah, yakni menempatkan penulis pada

posisi subjek yang ditelitinya atau dengan kata

lain penulis berusaha memahami cara berpikir

subjek yang ditelitinya.16

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam masalah ini yang menjadi subjek penelitian

adalah pondok pesantren modern An-Nuqthah yang

meliputi komunikator dan komunikan. Sedangkan

objek penelitian adalah komunikasi yang dilakukan

15

Lexy J Moleong, Metode Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-13, h. 4. 16

Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik,

(Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003),

hlm. 3.

Page 29: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

17

ustadz di pondok pesantren modern An-Nuqthah

dengan santri dalam pembentukan karakter.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di pondok

pesantren modern An-Nuqthah Rt. 01/05, kampung

Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten.

Waktu penelitian Insya Allah akan dimulai dari bulan

Februari sampai Juni 2021.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan usaha atau

cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah penelitian. Pengumpulan

data kualitatif yaitu kegiatan pengumpulan data yang

harus dilakukan oleh penelitian sendiri dan tidak boleh

diwakili. Adapun peneliti dalam penulisan ini

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

a. Teknik Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah suatu cara untuk

memperoleh data dalam bentuk pengamatan

dan pencatatan dengan sistematis tentang

Page 30: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

18

fenomena yang diselidiki.17

Menurut Pauline

V. Yong, observasi diartikan: “suatu

penyelidikan yang dijalankan secara sistematis

dan dengan sengaja diadakan dengan

menggunakan alat indera (terutama mata)

terhadap kejadian-kejadian yang langsung

ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi.18

Ini

berarti bahwa observasi tidak dapat digunakan

terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat.

Oleh karena itu dalam observasi menggunakan

indera, maka agar hasil observasi menjadi

baik, salah satu hal yang dituntut adalah

menggunakan alat indera dengan sebaik-

baiknya. Dalam penelitian ini, penulis

memperoleh keterangan dengan mengamati

secara langsung mengenai aktifitas dakwah

pondok pesantren tersebut.

b. Wawancara Mendalam

Penulis melakukan wawancara mendalam.

Wawancara mendalam adalah cara

mengumpulkan data atau informasi dengan

cara langsung bertatap muka dengan informan

17

Muhammad Natsir, Metode Penelitian, (jakarta: Ghalia Indonesia,

1988),h. 234. 18

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT RINERKA CIPTA, 2002),

Cet. Ke-2, h. 21.

Page 31: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

19

agar mendapatkan data lengkap dan

mendalam.19

Dalam hubungan ini, untuk

terarahnya wawancara sesuai dengan data yang

diperlukan, maka perlu disusun suatu pedoman

yang disebut “pedoman wawancara” atau

“panduan wawancara”.20

Pada pedoman atau

panduan tersebut, berisi sejumlah pertanyaan

yang hendak ditanyakan kepada responden.

Disini, yang menuliskan atau mengisikan

jawaban responden adalah pihak

pewawancara, tentu saja berdasarkan jawaban

lisan responden.

Responden yang dapat dijadikan informan

yaitu dari dua orang Ustadz dan dua orang

santri pondok pesantren modern An-Nuqthah.

Dalam hal ini peneliti mewawancarai kedua

Ustadz seperti apa pendekatan dan strategi

komunikasi antarpribadi yang diterapkan

dalam melakukan pembentukan karakter santri

di pondok pesantren modern An-Nuqthah.

c. Dokumentasi

19

Rachmat Kriyantoro, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana,2009), h. 100. 20

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,2001), Cet. K3-5, h. 132.

Page 32: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

20

Dokumentasi dibutuhkan sebagai data-data

pendukung penelitian. Dokumentasi tersebut

bisa berupa teks, foto atau rekaman.

Dokumentasi juga bisa menjadi bukti

penelitian. Dokumen ini digunakan untuk

melengkapi data-data hasil penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya, yaitu melalui

wawancara dan observasi.

d. Teknik Analisis Data

Teknis analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan

pendekatan analisis kualitatif deskriptif, yaitu

upaya menganalisis dengan mengumpulkan

data dengan melakukan tahap wawancara dan

studi dokumentasi. Melalui teknik

pengumpulan data seperti observasi,

wawancara dan dokumentasi tadi

diklasifikasikan dan dianalisa sesuai aspek

kemudian diinterpretasikan secara logis.

Teknik analisis data dilakukan sepanjang

proses penelitian sejak peneliti memasuki

lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti

mendapatkan data-data dari wawancara Ustadz

maupun santri di pondok pesantren tersebut

serta dan berbagai referensi yang sangat

membantu peneliti dalam menyelesaikan

Page 33: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

21

penelitian ini, baik diperoleh dari sumber buku

maupun sumber internet. Dalam penelitian ini,

penulis menganalisis komunikasi antarpribadi

ustadz dan santri dalam pembentukan karakter

santri di pondok pesantren modern An-

Nuqthah. Setelah data-data yang diperlukan

telah terkumpul, lalu dianalisis dengan teori

yang digunakan.

H. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini meliputi Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodelogi

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori

Menjelaskan tentang pengertian komunikasi antarpribadi,

jenis dan bentuk komunikasi antarpribadi, pendekatan dan

strategi komunikasi, pengertian karakter, unsur-unsur karakter

dan pengertian pondok pesantren.

BAB III Gambaran Umum

Gambaran Umum tentang pondok pesantren modern An-

Nuqthah, latar belakang berdirinya, tujuan didirikan, visi dan

misi pondok pesantren modern An-Nuqthah, program-

program pondok pesantren dan struktur organisasinya.

Page 34: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

22

BAB IV Temuan dan Analisis Data

Berisi hasil temuan komunikasi antarpribadi di pondok

pesantren modern An-Nuqthah. Penerapan komunikasi

antarpribadi pondok pesantren modern An-Nuqthah serta

faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan

karakter santri di pondok pesantren modern An-Nuqthah.

BAB V Pembahasan

Dalam bab ini penulis akan membahas karya Ilmiah dari

temuan dan analisis data Komunikasi Antarpribadi antara

Ustad dan santri dalam pembentukan karakter santri (Studi

pada Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah).

BAB VI Penutup

Merupakan bab penutup yang diakhiri dengan kesimpulan

yang merupakan jawaban dari permasalahan yang dibahas.

Selain itu juga penulis memberikan saran-saran dari

permasalahan yang dibahas. Selain itu, penulis memberikan

kritik dan saran secara akademisi dan praktisi.

Page 35: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Komunikasi

Secara etimologi, istilah komunikasi atau dalam

bahasa Inggris communication berasal dari kata lain

communicatio, dan bersumber dari kata communis yang

berarti sama, yang berarti sama makna. Jadi komunikasi

berlangsung apabila diantara orang-orang yang terlibat

terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang

dikomunikasikan.1

Pengertian bersama dengan maksud

untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku penerima dan

melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator.

Definisi komunikasi menurut para ahli sebagai

berikut :

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D.

Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu

tindakan komunikasi ialah menjawan pertanyaan “Siapa

yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui

saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya (who?

1

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 9.

Page 36: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

24

says what? In which channel? To whom? With

what effect?)”.1

Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi

Pedesaan Amerika yang telah banyak member perhatian

pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal

penyebaran inovasi membuat definisi bahwa:

“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan

dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.2

Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu

hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi

(pesan), dimana ia menginginkan adanya perubahan sikap

dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan

saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam

proses komunikasi.

Wilbur Schramm mendefinisikan komunikasi

sebagai tindakan melaksanakan kontak antara pengirim

dan penerima, dengan bantuan pesan pengirim dan

penerima memiliki beberapa pengalaman Bersama yang

memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh

pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.3

Hovland, Janis, dan Kelly merumuskan komunikasi

1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 18. 2 Ibid.

3 Suranto Aw, Komunikasi Sosial dan Badaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010), hal. 2.

Page 37: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

25

adalah proses dimana seseorang individu

mentransmisikan stimulus untuk mempengaruhi orang

lain.4 Edward Depari mendefinisikan komunikasi sebagai

proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

disanpaikan melalui lambing tertentu, mengandung arti,

dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada

penerima pesan. Dari pengertian komunikasi tersebut

dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu

proses pertukaran pesan dari satu individu kepada

individu lain dan bisa menghasilkan umpan balik atau

respon.

Karena itu, jika berada dalam suatu situasi

berkomunikasi, maka sudah pasti memiliki beberapa

kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan Bahasa

atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan

dalam berkomunikasi arti dan makna simbol disini tentu

saja tergantung pada pemahaman dan persepsi

komunikan. Oleh karena itu, komunikasi akan berjalan

efektif bila komunikator dan komunikan mempunyai

persepsi dan pemahanan yang sama terhadap simbol.

Apabila terdapat perbedaan persepsi dan pemahaman,

tujuan komunikasi dapat gagal.

a. Unsur-Unsur Komunikasi

4 Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010), hal. 5.

Page 38: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

26

Adapun unsur-unsur komunikasi dalam ruang

lingkup komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Komunikator

Komunikator adalah seseorang atau

sekelompok orang yang merupakantempat asal

pesan, sumber berita, informasi, atau

pengertian yang disampaikan atau biasanya

kita sebut sebagai orang atau pihak yang

mengirim atau menyampaikan berita.5 Dalam

perannya sebagai komunikator tentunya

seorang komunikator harus memiliki

keterampilan berkomunikasi yang baik agar

pesan atau informasi yang disampaikan kepada

komunikan dapat efektif.

2. Pesan atau berita

Pesan adalah informasi atau pengertian

dari komunikator yang penyampaiannya

disampaikan kepada komunikan melalui

penggunaan Bahasa atau lambang-lambang.

Lambang atau simbol tersebut dapat berupa

tulisan, gambar, Gerakan tubuh, lambaian

tangan dan lain-lain.

3. Media Komunikasi

5 H. A. W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT Ineka

Cipta, 2000), cet. Ke 2, h. 93-94.

Page 39: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

27

Saluran atau media komunikasi adalah

sarana tempat berlalunya simbol-simbol yang

mengandung makna berupa pesan. Saluran

atau media komunikasi tersebur berupa alat

atau sarana yang menyalurkan suara untuk

pendengaran, tulisan dan gambar untuk

penglihatan, wujud fisik untuk perabaan dan

sebagainya.

4. Komunikan atau penerima pesan

Komunikan adalah seseorang atau

sekelompok orang sebagai subjek yang dituju

oleh komunikator yang menerima pesan-pesan

berupa lambang-lambang yang mengandung

arti dan makna.

5. Efek atau umpan balik

Efek adalah hasil penerimaan pesan atau

informasi oleh komunikan, pengaruh atau

kesan yang timbul setelah komunikan

menerima pesan. Efek dapat berlanjut dengan

memberikan respon, tanggapan atau jawaban

yang disebut umpan balik. Hal yang terpenting

dalam komunikasi adalah bagaimana caranya

agar suatu pesan yang disampaikan

Page 40: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

28

komunikator itu menimbulkan efek atau

dampak tertentu pada komunikan.6

b. Bentuk-Bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan

menurut jumlah pihak yang terlibat dalam proses

komunikasi. Dimulai dari komunikasi yang

melibatkan jumlah peserta komunikasi paling sedikit

hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta

paling banyak, yakni meliputi :

1. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri.

Misalnya proses berfikir untuk memecahkan

masalah pribadi. Dalam hal ini ada proses

tanya jawab dalam diri sendiri sehingga dapat

diperoleh keputusan tertentu.7

2. Komunikasi Interpersonal

Wayne Pace mengemukakan bahwa

komunikasi antarpribadi atau komunikasi

interpersonal merupakan proses komunikasi

yang berlangsung antara dua orang atau lebih

secara tatap muka dimana pengirim dapat

6 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000), cet. Ke 4, hal. 7. 7 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Posdakarya,

2010), cet. Ke 14, hal. 81.

Page 41: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

29

menyampaikan pesan secara langsung.

Komunikasi interpersonal merupakan

komunikasi yang pesannya dikemas dalam

bentuk verbal atau nonverbal, seperti

komunikasi pada umumnya komunikasi

interpersonal selalu mencakup dua unsur

pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi pesan

dikatakan atau dilakukan secara verbal atau

nonverbal. Dua unsur tersebut sebaiknya

diperhatikan dan dilakukan berdasarkan

pertimbangan situasi, kondisi dan keadaan

penerima pesan.

Komunikasi interpersonal merupakan

kegiatan aktif bukan pasif. Komunikasi

interpersonal bukan hanya komunikasi dari

pengirim dan penerima pesan atau sebaliknya,

melainkan komunikasi timbal balik antara

pengirim dan penerima pesan. Komunikasi

interpersonal bukan sekedar serangkaian

rangsangan-tanggapan, stimulus-respon, akan

tetapi serangkaian proses saling menerima,

penyeraan dan penyampaian tanggapan yang

telah diolah oleh masing-masing pihak.

Agar komunikasi interpersonal yang

dilakukan menghasilkan hubungan

Page 42: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

30

interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa

ditingkatkan maka kita perlu bersikap terbuka,

sikap percaya, sikap mendukung dan terbuka

yang mendorong timbulnya sikap yang paling

memahami, menghargai dan saling

mengembangkan kualitas. Hubungan

interpersonal perlu ditumbuhkan dan

ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan

dan kerjasama antara berbagai pihak.

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi yang berlangsung antara

sekelompok orang yang mempunyai tujuan

bersama. Contohnya seperti diskusi kelompok,

aksi massa, siding kelompok dan sebagainya.

4. Komunikasi Publik

Komunikasi antara seorang pembicara

dengan sejumlah orang, yang tidak bisa

dikenali satu persatu. Komunikasi ini sering

disebut pidato, ceramah atau kuliah umum.

5. Komunikasi Organisasi

Komunikasi yang terjadi dalam suatu

organisasi, bersifat formal dan juga informal

dan berlangsung dalam jaringan yang lebih

besar dari pada komunikasi kelompok.

Page 43: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

31

6. Komunikasi Massa

Komunikasi yang melibatkan banyak

orang. Ada Sebagian ahli mengatakan bahwa

komunikasi massa adalah komunikasi melalui

media massa namun Sebagian ahli lain

berpendapat bahwa komunikasi massa tidak

harus menggunakan media massa. Contohnya

seperti kampanye politik.8

c. Sifat Komunikasi

Dilihat dari sifatnya, proses komunikasi dapat

dibedakan menjadi :9

1. Komunikasi tatap muka adalah dalam hal ini

pihak-pihak yang terkait dalam proses komunikasi

saling bertemu dan bertatap muka dalam suatu

tempat tertentu.

2. Komunikasi bermedia adalah proses komunikasi

dengan menggunakan media, seperti telepon,

surat, radio, televisi dan sebagainya.

3. Komunikasi Verbal adalah komunikasi dengan ciri

bahwa pesan yang dikirimkan berupa pesan verbal

atau dalam bentuk ungkapan kata-kata, baik secara

lisan maupun tulisan.

8 Suranto AW, Komunikasi Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010), h. 13. 9 Ibid

Page 44: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

32

4. Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi

dengan ciri bahwa pesan yang disampaikan berupa

pesan non verbal atau bahasa isyarat, baik isyarat

tubuh (gestural) maupun isyarat gambar (pictoral).

d. Fungsi Komunikasi

Menurut Agus M. Hardjana, fungsi komunikasi

dapat dilihat dalam hidup pribadi, hubungan dengan

orang lain, ditempat kerja dan dalam masyarakat.

Kaittannya dengan komunikasi antarpribadi, maka

dalam hidup pribadi melalui komunikasi kita dapat :

1. Menjelaskan perasaan, isi pikiran dan perilaku kita

sendiri.

2. Semakin mengenal diri, dengan komunikasi kita

dapat mengenal isi hati, pikiran dan perilaku kita

dan mendapat umpan balik dari rekan komunikasi

kita tentang emosi, pikiran, kehendak, cita-cita dan

perilaku kita.

3. Mengungkapkan perasaan dan gagasan kita,

komunikasi ini bisa menjadi alat untuk

melepaskan beban mental dan psikologis sehingga

kita mendapatkan keseimbangan hidup Kembali.

2. Komunikasi Antarpribadi

a. Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Page 45: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

33

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang

berlangsung antara dua orang, dimana terjadi kontak

langsung dalam bentuk percakapan. Komunikasi jenis

ini bisa berlangsung secara berhadapan muka (face to

face), bisa juga melalui media telepon. Komunikasi

interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua

atau beberapa orang, dimana pengirim dapat

menyampaikan pesan secara langsung dan penerima

pesan dapat menerima dan menanggapi secara

langsung pula.10

Menurut Devito, komunikasi antarpribadi adalah

pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima

oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan

efek dan umpan balik yang langsung.11

b. Jenis-jenis Komunikasi Antarpribadi

Berdasarkan sifatnya komunikasi antarpribadi

diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Komunikasi Diadik

Komunikasi diadik adalah komunikasi

antarpribadi yang berlangsung antara dua

orang yakni seorang berlaku komunikator yang

10

Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal,

(Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 85. 11

Riyono Pratiko, Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi (Bandung: Remadja

Karya, 1987), hlm. 42.

Page 46: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

34

menyampaikan pesan dan seorang lagi menjadi

komunikan yang menerima pesan.12

2. Komunikasi Triadik

Komunikasi triadic adalah komunikasi

antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga

orang, yakni seorang komunikator dan dua

orang komunikan.

c. Tahap-Tahap Hubungan Antarpribadi

1. Pembentukan Hubungan Antarpribadi

Tahap ini disebut sebagai tahap perkenalan

yang terfokus pada proses penyampaian dan

penerimaan informasi dalam pembentukan

hubungan.

Menurut Steve Duck perkenalan adalah

proses komunikasi dimana individu mengirimkan

secara sadar atau menyampaikan (terkadang tidak

sengaja) informasi tentang struktur dan isi

kepribadiannya kepada bakal sahabatnya dengan

menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada

12

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007), h. 63.

Page 47: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

35

bermacam-macam tahap perkembangan

persahabatan.13

Dalam tahap ini informasi yang dicari dan

disampaikan umumnya berkisar mengenai data

demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal,

keadaan keluarga dan sebagainya.

2. Faktor yang Menimbulkan Hubungan

Antarpribadi

Pola komunikasi interpersonal mempunyai

efek yang berlainan pada hubungan interpersonal.

Tidak benar anggapan bahwa makin sering orang

melakukan hubungan interpersonal dengan orang

lain, makin baik pula hubungan mereka. Yang

menjadi persoalan bukanlah berapa kali

komunikasi dilakukan, tetapi bagaimana

komunikasi interpersonal itu dilakukan dengan

baik. Menurut Jalaluddin Rakhmat ada beberapa

factor agar komunikasi interpersonal dapat

berjalan dengan baik, yaitu : percaya (trust), sikap

supportif dan sikap terbuka.14

a) Percaya (trust)

13

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 125. 14

Ibid

Page 48: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

36

Faktor percaya adalah yang paling penting

dalam berkomunikasi antarpribadi. Menurut

Jalaluddin Rakhmat ada tiga faktor yang

berhubungan dengan sifat percaya :

1) Karakteristik dan kemampuan orang lain,

orang akan menaruh kepercayaan kepada

seseorang yang dianggap memiliki

kemampuan, keterampilan atau pengalaman

dibidang tertentu.

2) Hubungan kekuasaan, kepercayaan tumbuh

apabila orang-orang mempunyai kekuasaan

terhadap orang lain.

3) Sifat dan kualitas komunikasi, bila komunikasi

bersifat terbuka, bila maksud dan tujuan sudah

jelas, bila ekspetasi sudah dinyatakan, maka

akan tumbuh sikap percaya.

b) Sikap Supportif

Sikap supportif merupakan sikap yang

mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.

Orang bersikap defensive bila ia tidak menerima,

tidak jujur dan tidak empati terhadap apa yang

mereka komunikasikan.

c) Sikap Terbuka

Page 49: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

37

Suatu komunikasi akan berhasil apabila

adanya sikap terbuka antara komunikan dan

komunikator mengenai masalah-masalah yang

mereka hadapi, karena dengan adanya sikap

terbuka inilah akan diketahui solusi yang baik

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

3. Proses Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi sebagai proses pengoperan

atau penyampaian pesan, secara garis besar dapat

diklasifikasikan menjadi dua bentuk proses, yaitu

proses primer dan proses komunikasi sekunder.

Mengenai kedua proses komunikasi ini telah

dijelaskan oleh Onong Uchjana Effendy sebagai

berikut “Proses komunikasi secara primer adalah

proses penyampaian pikiran dan perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

lambang (simbol) sebagai media. Lambang disini

berupa bahasa, isyarat, gambar, warna dan

sebagainya. Dan proses komunikasi sekunder

adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang

alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama.15

15

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat, (Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2007), h. 16.

Page 50: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

38

Berkaitan dengan dua bentuk komunikasi

diatas, maka komunikasi interpersonal merupakan

salah satu bentuk proses komunikasi primer,

karena komunikasi interpersonal berlangsung

secara face to face (tatap muka) dalam suatu

percakapan dengan menggunakan Bahasa lisan.

Dalam komunikasi interpersonal,

hubungan yang baik antara komunikator dengan

komunikan juga harus dijaga dengan baik, karena

berhasil atau tidaknya komunikasi tergantung pada

hubungan yang baik diantara mereka. Menurut

Jalaluddin Rakhmat ada dua tahap hubungan,

tahap pertama disebut tahap perkenalan,

hendaknya komunikator memberikan kesan

pertama yang bagus seperti penampilan yang

menarik, sikap yang baik. Tahap kedua yaitu

peneguhan hubungan, ada empat faktor penting

dalam memelihara hubungan, yaitu : faktor

keakraban pemenuhan rasa kasih saying, faktor

control (kedua belah pihak saling mengontrol),

faktor ketetapan respon yang merupakan

pemberian respon sesuai dengan stimulus yang

diterima, faktor keserasian suasana emosional

Ketika berlangsungnya komunikasi.16

16

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 126.

Page 51: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

39

Menurut David Berlo dalam menekankan

bahwa diantara komunikator dengan komunikan

harus terdapat hubungan interdependensi.

Interdependensi adalah kedua belah pihak terdapat

hubungan saling mempengaruhi. Menurut

Nuruddin, interdependensi artinya komponen-

komponen itu saling berkaitan, berinteraksi dan

berinterdependensi secara keseluruhan.17

Oleh

sebab itu, seorang ustadz dalam berkomunikasi

tidak boleh melihat pada kepentingannya sendiri

tetapi juga harus melihat pada kepentingan dan

kebutuhan santrinya dengan memperhatikan

pengalaman, kepentingan dan pendapatnya serta

menciptakan hubungan yang akrab.

Selain itu, dalam komunikasi interpersonal

juga dibutuhkan sikap saling menghormati dan

mempercayai antar ustadz dan santri yang

didasarkan pada persamaan antara keduanya,

karena keberhasilan dari komunikasi yaitu dengan

adanya persamaan sikap antara ustadz dan santri.

d) Pemutusan Hubungan Antarpribadi

Terdapat lima sumber konflik pemutusan

hubungan antarpribadi yang diambil dari analis R. D.

17

Nuruddin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004), h. 5.

Page 52: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

40

Nye (1973) dalam bukunya Conflict Amiong Humans

yiatu :18

a. Kompetisi

Salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu

dengan mengorbankan orang lain, misalnya

menunjukkan dalam bidang tertentu dengan

merendahkan orang lain.

b. Dominasi

Salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak

lain sehingga orang itu merasa hak-haknya

dilanggar.

c. Kegagalan

Masing-masing berusaha menyalahkan orang lain

apabila tujuan Bersama tidak tercapai.

d. Provokasi

Salah satu pihak terus menerus membuat sesuatu

yang ia ketahui menyinggung perasaan orang lain.

e. Perbedaan Nilai

Kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang

mereka anut.

18

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 29.

Page 53: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

41

1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi

Proses pembelajaran dapat disebut juga bentuk

pendekatan komunikasi antarpribadi dimana komunikasi

yang terjadi antara subjek didik dengan Pendidikan, antara

mahasiswa dengan dosen, antara siswa dengan guru,

antara ustadz dan santri. Komunikasi dalam bentuk

diskusi dalam proses belajar mengajar berlangsung amat

efektif, baik antara pengajar dengan murid maupun

diantara muris sendiri sebab mekanismenya

memungkinkan murid terbiasa mengemukakan pendapat

secara argumentatif dan dapat mengkaji dirinya.

Menurut Miller dan Stainberg mengemukakan

bahwa suatu bentuk komunikasi termasuk komunikasi

antarpribadi atau bukan perlu dilakukan pemahaman

terdapat identifikasi tiga analisis tingkat informasi yaitu

:19

a. Analisi Tingkat Kultural

Kebudayaan merupakan sekumpulan

keteraturan, norma, institusi sosial, kebiasaan

dan ide-ide yang dimiliki oleh sekumpulan

orang. Terkadang kebudayaan didefinisikan

sebagai lokasi geografis, etnis, pola religius.

19

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 2.

Page 54: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

42

Para ahli menganggap bahwa orang yang

termasuk kelompok kebudayaan yang sama

mempunyai kesamaan cara bertingkah laku

dan tampak memiliki sikap dan nilai tertentu.

Demikian, kebudayaan dapat memberi

petunjuk bagaimana anggota kelompok

kebudayaan tertentu akan berkomunikasi satu

dengan yang lainnya.

Terdapat dua macam kultur, yaitu

homogeneus, apanila orang-orang disuatu

kultur berprilaku kurang lebih sama dan

menilai sesuatu juga sama. Sedangkan yang

heterogenous adanya perbedaan-perbedaan

didalam pola prilaku dalam nilai-nilai yang

dianutnya. Ketika berhadapan dengan individu

yang spesifik, seseorang harus berhati-hati

untuk menerapkan pikiran tentang otang

tersebut berdasar data tingkat kebudayaan.

Masing-masing individu yang tergabung dalam

satu kelompok kebudayaan mempunyai

kepribadian sendiri-sendiri.20

b. Analsis Tingkat Sosiologis

Analisis tingkat sosiologis didasarkan pada

pertimbangan yang dibuat tentang orang lain

20

http://academia.edu/komunikasiantarpribadi diakses pada tanggal 9

April 2021

Page 55: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

43

dengan mengetahui kelompok tempat orang

tersebut termasuk ada pertimbangan untuk

mengelompokkan seseorang kedalam

kelompok tertentu berdasarkan

keanggotaannya pada bentuk kelompok sosial

yang dipilihnya. Namun ada juga keanggotaan

kelompok yang tidak dipilih sendiri oleh yang

bersangkutan, misalnya termasuk kedalam

kelompok orang tua, dewasa dan remaja.

Bagaimana juga, anggota yang termasuk

kelompok tertentu, baik yang dipilih sendiri

maupun tidak mempunyai kesamaan dengan

anggota lainnya dalam satu kelompok. Antar

kelompok itu sendiri mempunyai perbedaan

yang merupakan ciri dari masing-masing

bentuk kelompoknya.

c. Analisis Tingkat Psikologis

Analisis tingkat psikologis didasarkan pada

dua orang yang berinteraksi dan mendasarkan

prediksinya mengenai satu sama lain terutama

pada data psikologis secara khusus

menegaskan bahwa mereka mengenal satu

sama lain sebagai individu. Dan juga menuntut

adanya saling mengenal antar individu yang

terlibat didalam transaksi komunikasi.

Walaupun individu mempunyai sekumpulan

Page 56: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

44

data mengenai kebudayaan dan sosiologis

seseorang tidak dapat memperkirakan prilaku

khusus seseorang yang dihadapinya. Informasi

mengenai data tingkat psikologis tidak dapat

dipisahkan dari proses keintiman yang terjalin,

terkadang seseorang memberikan informasi

mengenai dirinya sendiri kepada orang lain,

dan mendapatkan informasi balik dari orang

lain mengenai dirinya.21

Sehingga didalam komunikasi antarpribadi

yang lebih ditekankan adalah komunikasi yang

berdasar pada analisis tingkat psikologis,

tingkat kebudayaan dan sosiologis digunakan

sebagai pelengkap didalam mengumpulkan

data tentang seseorang yang dihadapi.22

2. Strategi Komunikasi Antarpribadi

Strategi kendali komunikasi terdiri dari banyak

strategi kendali komunikasi. Strategi-strategi komunikasi

antarpribadi menjadi bagian dari pola kendali komunikasi

individu apabila ia memperoleh informasi baru mengenai

pendekatan-pendekatan yang lebih efektif guna

21

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 5. 22

http://academia.edu/komunikasiantarpribadi diakses pada tanggal 9

April 2021

Page 57: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

45

memperoleh respon yang diinginkan. Miller dan Steinberg

(1975) membaginya dalam lima strategi diantaranya :23

a. Strategi Wortel Terurai

Strategi wortel terurai atau dangling carrot

strategies berupa pemberian imbalan yang

komunikator berikan kepada pihak lain.

Strategi wortel terurai ini berasumsikan bahwa

komunikator dapat meningkatkan probabilitas

untuk memperoleh respons yang diinginkan

apabila komunikator memberikan imbalan

kepada seseorang.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk

mengubah tingkat, arah dan substansi

mengenai perilaku-perilaku dan memperkuat

reinforce perubahan-perubahan ini apabila hal

itu diinginkan. Dua prosedur dasar bagi

implementasi strategi wortel terurai adalah

dengan menciptakan rangkaian-rangkaian

stimulus-response-reward dan menghasilkan

pengembangan strategi wortel pada orang lain.

Diluar pemahaman tujuan-tujuan dan

prosedur-prosedur ini, strategi wortel yang

efektif harus memiliki beberapa kemampuan

berkomunikasi.

23

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 75.

Page 58: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

46

b. Strategi Pedang Tergantung

Strategi pedang tergantung didasarkan

asumsi bahwa komunikator akan mengulang

perilaku yang menyebabkan diberinya

imbalan. Komunikator yang hendak

emngurangi probabilitas respons yang tidak

diinginkan akan berlindung pada strategi

pedang tergantung. Strategi ini merupakan

hukuman. Seorang komunikator bisa

menghukum pihak lainnya supaya orang itu

mengurangi atau membatasi perilaku-perilaku

yang tidak disukai oleh yang memberi

hukuman. Strategi pedang ini mirip dengan

strategi wortel, karena efektifitas kedua

strategi itu bergantung kepada apakah

responden merasakan adanya keuntungan atau

manfaat pribadi dengan memberikan respon

yang diinginkan pengendali. Taktik utama dari

pengendali strategi pedang adalah memicu

strategi-strategi komplementer dari responden.

c. Strategi Katalisator

Strategi kendali katalisator terjadi dimana

seorang komunikator mencoba memancing

respon yang dia inginkan, tetapi sebaliknya

bukan memberikan imbalan atau ancaman

Page 59: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

47

hukuman, komunikator sekedar mengingatkan

kepada yang bersangkutan akan suatu tindakan

yang aganya bisa diterima dan diinginkan oleh

yang bersangkutan. Metode ini bergantung

kepada keefektifan menjadi individu

berprilaku dengan cara berinisiatif diri tanpa

memberikan imbalan atau hukuman baginya.

Komunikator harus membekali dengan pesan

atau informasi yang membangkitkan semangat

untuk memicu proses ini, tetapi individu

Sebagian besar bertindak atas kemauan sendiri.

Perbedaan yang utama antara teknik-teknik

katalisator dengan strategi kendali komunikasi

lainnya terletak pada ketidak menonjolnya

kendali. Pada strategi wortel dan pedang,

pengendali menekankan perannya sendiri

didalam proses. Sedangkan strategi katalisator

pengendali berusaha mendapatkan respons

yang diinginkan dengan menekankan pada si

pendengar.

d. Strategi Kembar Siam

Strategi kembar siam bukan untuk

menciptakan hubungan yang diinginkan

melainkan merupakan hasil dari semacam

hubungan yang sudah terbentuk. Strategi ini

Page 60: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

48

hanya dapat diimplementasikan setelah

hubungan terbentuk. Terdapat dua syarat

hubungan yang menyebabkan berkembangnya

strategi kembar siam : pertama, adanya tingkat

ketergantungan yang tinggi antara para

komunikator. Kedua, tidak seorang pun dari

keduanya lebih berkuasa terhadap yang lain.

Bahkan apabila kedua orang itu memiliki

ketergantungan, salah satu masih bisa

mendominasi hubungan dengan menggunakan

strategi wortel atau pedang. Strategi kembar

siam muncul apabila kedua komunikator

memiliki jumlah kendali kurang lebih sama.

e. Strategi Dunia Khayal

Strategi dunia khayal mengandalkan pada ilusi

dan khayalan pada perasaan-perasaan yang

ditimbulkan sendiri mengenai kendali.

Khayalan-khayalan ini dapat memberikan

semacam ketenangan dari perasaan cemas,

tetapi memiliki dasar realitas yang tidak

seberapa dan tidak cukup untuk menggantikan

kendali sebenarnya. Orang-orang seperti ini

hidup sebagai pengkhayal total dari kenyataan.

Mereka sering mengahabiskan waktu untuk

sekedar mengkhayal. Taktik yang digunakan

oleh pengguna strategi dunia khayal yaitu

Page 61: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

49

mengabaikan respons-respons yang tidak

diinginkan. Taktik lainnya adalah mengubah

respons yang tidak diinginkan dengan

memberikan penafsiran yang positif.

3. Pengertian Karakter dan Unsur-Unsurnya

a. Pengertian Karakter

Dilihat dari asal katanya, “karakter” merupakan

sebuah konsep yang berasal dari kata Yunani

“charassein”, yang berarti mengukir sehingga

terbentuk sebuah pola. Memiliki suatu karakter yang

baik, tidak dapat diturunkan begitu ia dilahirkan,

tetapi memerlukan proses panjang melalui pengasuhan

dan pendidikan. Dalam bahasa Arab karakter dikenal

dengan istilah “akhlaq”, yang merupakan jama’ dari

kata “khuluqun” yang secara linguistik diartikan

dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat, tatakrama, sopan santun, adab dan tindakan.

Ibn Miskawai (w. 421H/1030 M) sebagai pakar akhlaq

terkemuka menyatakan bahwa akhlak adalah sifat

yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran

dan pertimbangan.24

Sedangkan karakter menurut

Simon Philips yang dikutip oleh Fathul Mu’in dalam

bukunya Pendidikan Karakter adalah kumpulan tata

24

Sri Wahyuni Tanshzil,Model Pembinaan Pendidikan Karakter Pada

Lingkungan Pondok Pesantren Dalam Membangun Kemandirian Dan Disiplin

Santri.. Jurnal Pendidikan / Vol. 13 No. 2, Oktober 2012, h.5.

Page 62: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

50

nilai menuju suatu sistem, yang melandasi pemikiran,

sikap dan prilaku yang ditampilkan.25

b. Unsur-Unsur Karakter

Ada beberapa unsur dimensi secara psikologis dan

sosisologis yang mempengaruhi unsur-unsur

terbentuknya karakter pada manusia. Unsur-unsur ini

kadanga juga menunjukkan bagaimana karakter

seseorang tersebut antara lain, sikap, emosi,

kepercayaan dan kebiasaan.

1. Sikap

Sikap seseorang biasanya adalah

merupakan bagian dari karakternya bahkan

dianggap sebagai cerminan karakter seseorang

terssebut. Tentu tidak selamanya benar, tetapi

dalam hal tertentu sikap seseorang terhadap

sesuatu yang ada dihadapannya, biasanya

menunjukkan bagaimana karakternya.

2. Emosi

Kata emosi berasal dari kata emoreve

dalam bahasa latin yang berarti luar dan movere

artinya bergerak. Emosi adalah bumbu kehidupan,

sebab tanpa emosi kehidupan manusia akan terasa

25

Fathul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik Dan Praktik,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 160.

Page 63: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

51

hambar. Manusia selalu hidup dengan berfikir dan

merasa, oleh karena itu emosi merupakan salah

satu bagian dari karakter.

3. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan komponen

kognitif manusia dari faktor sosio-psikologis.

Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah

atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan

istuisi sangatlah penting untuk membangun watak

dan karakter manusia.

4. Kebiasaan dan Kemauan

Kebiasaan adalah komponen konotatif dari

faktor sosiopsikologis. Kebiasaan adalah aspek

perilaku manusia yang menetap, berlangsung

secara otomatis, tidak direncanakan. Ia merupakan

hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu

yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi

berkali-kali. Setiap orang mempunyai kebiasaan

yang berbeda dalam menanggapi stimulus tertentu.

Kebiasaan memberikan pola perilaku yang dapat

diramalkan. Sementara kemauan merupakan

kondisi yang sangat mencerminkan karakter

seseorang, jadi kebiasaan dan kemauan adalah

bagian dari unsur-unsur karakter.

Page 64: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

52

5. Konsep Diri

Hal penting lainnya yang berkaitan dengan

pembangunan karakter adalah konsep diri. Konsep

diri penting karena biasanya tidak semua orang

acuh pada dirinya. Orang yang sukses biasanya

adalah orang yang sadar bagaimana membentuk

watak dan karakternya.26

4. Tinjauan Tentang Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan dua istilah yang

menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut

pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri,

sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal

sederhana terbuat dari bambu. Disamping itu, kata

pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq

yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk

Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah

pondok dan pesantren, sedangkan di Aceh dikenal

dengan istilah dayah atau rangkang atau meunasah,

sedangkan di Minangkabau disebut surau.27

Sedangkan istilah pesantren secara etimologis

berarti pe-santrian yang berarti tempat santri, pondok

26 Fathul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik Dan Praktik,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 168-179. 27

Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan,

(Jakarta: Paramadina,1997), hal. 5.

Page 65: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

53

pesantren adalah suatu lembaga keagamaan yang

memberikan pendidikan dan pengajaran serta

mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam.

Pesantren berarti tempat para santri.28

Poerwadarminta

mengartikan pesantren sebagai asrama dan tempat

murid-murid belajar mengaji.29

Louis Ma’luf

mendefinisikan kata pondok sebagai “khon” yaitu

“setiap tempat singgah besar yang disediakan untuk

menginap para turis dan orang-orang yang

berekreasi”.30

Pondok juga bermakna “rumah

sementara waktu seperti yang didirikan di ladang, di

hutan dan sebagainya.”31

Imam Zarkasyi mendefinisikan pondok pesantren

sebagai lembaga pendidikan agama Islam yang wajib

menggunakan sistem asrama atau pondok, dimana

kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat

kegiatan yang menjiwainya karena semua kegiatan

tersentral didalamnya, serta pengajaran agama Islam

yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya.

Menurut Manfred Ziemek, biasanya pesantren

didirikan oleh para pemrakarsa kelo pok belajar, yang

mengadakan perhitungan dan memperkirakan

28

Zamakhsyari Dhafier, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1982), h.

18. 29

WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1982), h. 764. 30

Louis Ma’luf, Kamus Munjid, (Beirut: Dar al-Mishria, 1986), h. 597. 31

Muzayin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Umum dan Agama,

(Semarang: Toha Putra), h. 104.

Page 66: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

54

kemungkinan kehidupan bersama bagi para santri dan

ustadz. Maka berdirilah sebuah pondok, tempat untuk

hidup bersama bagi masyarakat belajar. Dengan kata

“pondok” orang membayangkan “gubuk” atau “saung

bambu”, suatu lambang yang baik tentang

kesederhanaan sebagai dasar perkiraan kelompok.

Disini guru dan murid setiap hari bertemu dan

berkumpul dalam waktu yang lama bersama-sama

menempuh kehidupan di pondok. Lebih lanjut Ziemek

menilai pesantren sebagai lembaga “wiraswasta”

dalam sektor pendidikan keagamaan, karena ciri-

cirinya yang dipengaruhi dan ditentukan oleh pribadi

para pendiri dan pimpinannya dan cenderung

mengikuti suatu pola tertentu.

b. Tujuan Pondok Pesantren

Masing-masing pondok pesantren memiliki tujuan

pendidikan yang berbeda, sering kali sesuai dengan

falsafah dan karakter pendirinya. Sekalipun begitu

setiap pondok pesantren mengemban misi yang sama

yakni dalam rangka mengembangkan dakwah Islam,

selain itu dikarenakan pondok pesantren berada dalam

lingkungan Indonesia, setiap pondok pesantren juga

berkewajiban untuk mengembangkan cita-cita dan

tujuan kehidupan berbangsa, sebagaimana yang

tertuang dalam falsafah negara; Pancasila dan UUD

1945. Menurut Manfred Ziemek yang dikutip oleh

Page 67: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

55

Mujamil Qamar dalam bukunya pesantren dari

transformasi metodologi menuju demokratisasi

institusi tujuan pesantren adalah membentuk

kepribadian memantapkan akhlak dan melengkapinya

dengan pengetahuan.

Menurut Mastuhu yang dikutip oleh M. Dian Nafi

dkk tujuan utama pendidikan pesantren adalah

mencapai hikmah atau wisdom (kebijaksanaan)

berdasarkan pokok ajaran Islam yaitu memahami dan

meningkatkan tentang arti kehidupan serta

merealisasikan semua peran-peran dan tanggung

jawab sosial.

Secara umum tujuan pendidikan pondok pesantren

adalah membimbing anak didik untuk menjadi

manusia yang berkepribadian Islam yang mampu

dengan ilmu agamanya menjadi Muballigh Islam

dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.

Sedangkan secara khusus tujuan pondok pesantren

adalah mempersiapkan para santri untuk menjadi

orang yang alim dalam ilmu agama yang diajarkan

oleh kyai yang bersangkutan serta mengamalkan

dalam masyarakat, sebagaimana yang telah

dikembangkan dalam pondok pesantre modern.

Tujuan pendidikan pondok pesantren diatas senada

dengan tujuan pondok pesantren yang dipaparkan oleh

Page 68: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

56

M. Arifin yang dikutip oleh Hasbullah dalam bukunya

“Kapita Selekta Pendidikan” (khusus dan umum)

bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan

Islam yang berusaha menciptakan kader-kader

Muballigh yang diharapkan dapat meneruskan

misinya dalam hal dakwah Islam, disamping itu juga

diharapkan bahwa mereka yang belaar di pesantren

menguasai betul ilmu-ilmu ke-Islaman yang diajarkan

oleh para kyai.

Adapun tujuan pendidikan pondok pesantren, tidak

boleh lepas dari tujuan pendidikan nasional menurut

Undang-Undang No. 2 tahun 1989 adalah untuk

“mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu

manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri

serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan”

c. Definisi Santri

Santri adalah murid yang tinggal atau belajar di

Pesantren. Seorang ulama bisa disebut sebagai kyai

jika mempunyai pesantren dan santri yang tinggal di

pondok pesantren tersebut. Eksistensi dari seorang

Page 69: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

57

kyai juga berkaitan dengan adanya santri di pesantren.

Kata “santri” dalam kamus besar bahasa Indonesia,

adalah orang yang mendalami agama Islam atau orang

yang beribadah dengan sungguh-sungguh.32

Santri adalah sebuah siswa dari pondok pesantren.

Pada umumnya santri santri terbagi kedalam dua

kategori. Pertama, santri mukim, yaitu murid-murid

yang berasal dari daerah yang jauh dari pesantren dan

menetap di pesantren. Tradisi bagi santri yang telah

lebih lama atau lebih senior, biasanya memikul

tanggung jawab santri junior tentang kitab menengah

dan dasar, tentunya telah ditunjuk oleh pihak pengurus

bahkan kiyai yang bersangkutan. Kedua santri kalong,

yaitu para santri yang berasal dari desa sekitar

pesantren. Mereka tidak menetap di pesantren mereka

berada di pesantren hanya bila ada tugas pesantren

atau kegiatan pesantren saja. Apabila sebuah pondok

pesantren memiliki santri mukim lebih banyak, maka

pesantren tersebut dikategorikan pesantren besar.33

32

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. Ke-1, h. 783. 33

Zamakhsari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan

Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1986), h. 51.

Page 70: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

58

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN

AN NUQTHAH

A. Sejarah Singkat

Pondok pesantren modern An Nuqthah

mempunyai arti “Titik” yang memiliki filosofi kecil

wujudnya namun besar manfaatnya, inilah yang telah

menjadi harapan bagi Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah. 08 Agustus 2009 adalah titik awal pondok ini

memulai baktinya untuk negri tercinta. Pada tahun

pertama An Nuqthah memiliki 18 santri yang terdiri dari

13 santri putra dan 5 santri putri. Diawali oleh seorang

santri putra yang datang tanpa wali dan hanya

bertemankan sebuah map dan semangat belajar yang

tinggi dan ia juga merupakan kunci yang telah membuka

pintu bagi santri yang lainnya. Dan beliau bernama Ust.

Kadafy. Membangun pondok pesantren modern An

Nuqthah dilakukan dengan sabar dan pantang menyerah

oleh sosok pemimpin yang tak mengenal lelah, yaitu KH.

Zuhri Fauzi, S. Ag.1

Dalam setiap usaha tentunya akan selalu menemui

tantangan dan rintangan yang harus dilaluinya bahkan

1 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021.

Page 71: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

59

cobaan yang harus dihadapi oleh pondok ini. Namun

berkat kesabaran dan ketabahan pimpinan dan para ustadz

serta do’a para santri, sehingga semuanya dapat dilalui

bersama.

Dengan berfasilitaskan satu ruang kelas, dua

kamar santri putra, satu ruang kantor sekolah dan satu

ruang untuk Musholla yang sekarang telah menjadi

bangunan asrama putra dan kelas yang menjulang tinggi

dan megahnya, disinilah An Nuqthah menuliskan sejarah

awalnya. Namun lima santri putri yang masih belum

memiliki fasilitas yang memadai sehingga mereka harus

tinggal di kediaman pimpinan untuk sementara waktu.

Satu persatu santri baru datang untuk menemani

18 santri tersebut, sehingga mereka bisa berbagi untuk

mengukir sebuah perjuangan di pondok pesantren modern

An Nuqthah.2

Satu tahun berlalu, santri-santri angkatan pertama

itu sudah memiliki asrama walau masih sederhana. Yang

ketika datang pertengahan siang dan malam mereka harus

mencari buku untuk dijadikan kipas yang akan membantu

untuk mengurangi cucuran keringat mereka.

Tahun kedua, kepercayaan masyarakat tumbuh

terhadap pondok ini. Terbukti dengan datangnya kurang

2 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021.

Page 72: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

60

lebih 50 santri baru yang bergabung dan menemani

perjuangan pondok ini.

Dalam waktu yang sama pun asrama putra yang

sekarang ini dipergunakan untuk kelas telah menjadi

lantai dasar, artinya asrama putra telah memiliki lantai

kedua yang dipergunakan untuk kelas dan Musholla.

Namun, lagi-lagi santri putri harus bersabar dengan

asrama sederhananya.

Waktu terus berjalan mengiringi langkah pondok

ini untuk terus mengabdi kepada negri Merah Putih.

Hingga akhirnya sampai pada tahun ketiga dimana 90

santri baru datang untuk menemani langkah pondok ini,

sehingga pondok harus segera merubah pesawahan yang

berada di sebelah timur dari pesantren untuk dijadikan

satu buah masjid yang hanya beratap dan berlantai

keramik dan lima ruang kelas yang hanya beralaskan

tanah dan beratapkan asbes yang ketika datang hujan

kebanjiran dan ketika datang panas para santri bercucuran

keringat. Namun pada waktu itu juga sebuah nikmat dan

anugerah membawa kegembiraan bagi santri putri, yaitu

satu lantai asrama putri telah pondok persembahka

untuknya.

08 Agustus 2012 adalah tahun keempat bagi An

Nuqthah dalam membangun dan mengabdi untuk negri.

Hari itu telah bertambah anggota keluarga An Nuqthah

Page 73: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

61

yang berjumlah 322 santri yang telah membawa semangat

baru bagi santri yang lainnya. Disamping itu, asrama putra

dan putri telah mencapai lantai maksimalnya, yaitu 3

lantai yang telah berdiri dengan begitu gagahnya seperti

semangat pimpinan yang tak tergoyahkan dalam

mengembangkan dan membangun dan terus memberi

yang terbaik untuk pondok, santri, masyarakat dan negri

tercinta ini.

2013, An Nuqthah kembali menerima santri, selain

santri yang bertambah dan bergabung dengan An

Nuqthah, pondok juga mendapatkan gedung baru yang

akan diperuntukkan kepada anak baru meskipun hanya

lima kamar saja, yang sekarang menjadi tiga lantai dengan

lima belas kamar ini. Namun disamping itu, santri putra

juga mendapatkan lapangan baru sehingga bisa

dipergunakan untuk sekedar berolahraga tentunya menjadi

suatu kebanggan bagi kami. Selain itu juga, santri putri

memiliki asrama dengan tingkat bangunan tiga lantai,

pondok juga mempersembahkan asrama yang diberi nama

“Gedung Jerman” yang sekarang difungsikan sebagai

kantor direktorat pegajaran.

Pada pertengahan tahun 2013, pondok meluluskan

alumni pertamanya, tentunya ini juga merupakan suatu

kegembiraan dan sekaligus amanah yang harus diemban,

karena tidak mudah menjadikan seorang santri berganti

title menjadi Alumni. Namun pondok selalu berharap

Page 74: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

62

mereka terus melakukan yang terbaik bagi dirinya,

keluarga dan tentunya juga untuk pondok dan masyarakat.

Pada akhir 2013, Masjid yang hanya berlantai

keramik dan bertiang kayu itu telah pondok awali

pembangunannya untuk menjadi jauh lebih baik. Walau

untuk sementara waktu santri putra harus melakukan

sholat berjama’ahnya di depan kantor dan santri putri di

asramanya.

Awal tahun 2014, kini masjid itu sudah menjadi

bangunan yang bisa kita pergunakan ibadah dengan

nyaman, yang awalnya berlantaikan keramik biasa tapi

kini telah menjadi marmer yang luar biasa dan begitu juga

dengan tiangnya yang mana dulu hanya bertiangkan

denga kayu balok yang ukurannya dapat digenggam

tangan orang dewasa, namun sekarang ukuran tiang

tersebut menjadi tak biasa dan tidak bisa tergenggam

dengan satu tangan orang dewasa.

Pada tahun 2015, pondok membangun sebuah

asrama putri yang diperuntukkan kepada santri baru putri

yang kini sudah menjadi tiga lantai dan juga

diperuntukkan santri baru putri. Tahun ini juga pondok

memiliki gedung Ar Rahman yang digunakan sebagai

asrama santri baru putra, gedung perpustakaan dan ruang

lab IPA yang mudah-mudahan menjadikan penyemangat

baru bagi santri untuk terus membaca dan berkarya.

Page 75: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

63

Tahun 2016, anugerah terbesar kembali kami

rasakan, dimana beberapa petak sawah telah berfungsi

menjadi lapangan santri putri yang megah, yang siap

menampung lebih dari 50 kendaraan roda empat dan 150

kendaraan roda dua. Selain itu juga gedung Al Quddus

telah menjadi kebanggan kami untuk belajar, dimana

enam kelas sudah siap untuk digunakan sarana belajar

serta kantor dan ruang guru yang baru sudah siap

digunakan, sekaligus 13 lokal kelas yang masih ditunggu

kesempurnaannya.

Begitupun tempat makan santri yang kini telah ada

sebagai tempat makan yang nyaman, bersih dan

terhormat.

Pada tahun ini telah bergabung lebih dari 400

santri baru putra dan putri, pondok pesantren ini tidak

lupa untuk selalu bersyukur kepada yang maha Ghofur,

karena sampai saat ini pondok pesantren modern An

Nuqthah masih mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Bulan Agustus 2016, yang bertepatan dengan hari

ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, yang mana

sebelumnya kita berada dalam penjajahan negara lain.

Namun, berkat semangat juang para pahlawan Indonesia,

kini negri ini telah berdiri dengan kokoh.

Tahun 2020, pada tahun ini jumlah seluruh santri

sangat melebihi kapasitas sampai lebih dari 1300 santri

Page 76: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

64

yang telah bergabung. An Nuqthah menginjakkan usianya

yang ke-11 tahun. Pondok pesantren An Nuqthah akan

selalu mengabdi dan berbakti untuk negri dan agama

untuk terus mendampingi para santri dalam berjuang demi

menghapuskan kebodohan yang ada pada diri.

Pondok pesantren An Nuqthah sangat terkenal

dengan kedisiplinannya, mulai dari disiplin waktu sampai

dengan disiplin akan peraturan yang telah ditetapkan. Dan

pondok pesantren modern An Nuqthah sendiri terdiri dari

berbagai macam organisasi, baik organisasi dalam lingkup

yang besar (Majlis Guru) maupun yang masih dalam

lingkup yang masih kecil / IKSAN (Ikatan Santri An

Nuqthah) yang mana seluruh organisasi-organisasi

tersebut saling bekerja sama dalam melaksanakan

kewajibannya demi terwujudnya sebuah kedisiplinan yang

senantiasa dijaga oleh para santrinya.

Upaya pengembangan pondok pesantren tidak

cukup jika hanya dari banyaknya prestasi saja, tapi juga

jasa dari pengasuh dan pimpinan yang senantiasa selalu

mensyiarkan tentang pondok pesantren kehadapan publik

sehingga masyarakat dapat mengenal lebih dekat tentang

apa itu sebuah pondok pesantren dan bagaimana cara

memilih pondok pesantren yang benar sehingga tidak

menimbulkan kesalahan nantinya.

Page 77: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

65

B. Profil Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

a. Nama : Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah

b. Akreditasi Pesantren : B

c. Nomor Statistik : 510036710039

d. NPWP : 02.670.740.6-085.000

e. Alamat Lengkap : Jl. H. R. Rasuna Said, gg.

H. Ismail

1. RT : 01/05

2. Kelurahan : Cipete

3. Kecamatan : Pinang

4. Kota : Tangerang

5. Provinsi : Banten

f. Nama Pimpinan : KH. A. Zuhri Fauzi, S. Ag.

g. No. Telp Pesantren : (021) 59729762

h. Nama Pesantren : An Nuqthah

i. Alamat Pesantren : Jl. H. R. Rasuna Said, gg.

H. Ismail

1. RT : 01/05

2. Kelurahan : Cipete

3. Kecamatan : Pinang

4. Kota : Tangerang

5. Provinsi : Banten

6. Telp Pesantren : (021) 59729762

7. Kode Pos : 15142

j. Website : www.annuqthah.com

Page 78: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

66

k. Status Pesantren : Swasta

l. Tanggal Berdiri : 08 Agustus 2009

C. Visi dan Misi Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

1. Visi

Visi Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

adalah “Unggulan dalam kualitas tamatan berdasarkan

Iman, Taqwa, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

menjadi yang terbaik menuju sekolah yang

berakhlakul karimah”.3

2. Misi

1. Melaksanakan pengembangan kurikulum.

2. Melaksanakan pengembangan sumber daya

manusia pendidik dan tenaga pengajar.

3. Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

4. Melaksanakan pengembangan bahasa Arab.

5. Melaksanakan pengembangan bahasa Inggris.

6. Melaksanakan program subsidi silang dan

memperhatikan anak yatim dan kaum dhuafa yang

berprestasi.

7. Melaksanakan potensi sekolah atau lingkungan.

8. Mengikuti kegiatan lomba akademik dan non

akademik.

3 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021

Page 79: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

67

9. Menciptakan persatuan dan kesatuan antar sesama

warga sekolah dan masyarakat.

10. Melaksanakan penataan lingkungan sehingga

lingkungan belajar kondusif.

11. Menerapkan manajemen akhlak dengan

melibatkan selurug warga sekolah dan komite

sekolah.4

D. Letak Geografis

Secara Geografis Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah terletak di jalan H. R. Rasuna Said, Gg. H.

Ismail, Rt. 01/05, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang,

Kota Tangerang, Provinsi Banten.

E. Motto Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

Pendidikan pesantren modern An Nuqthah

menekankan pada pembentukan pribadi muslim, mukmin

dan muhsin yang Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat,

Berpengetahuan Luas dan Berfikiran Bebas. Adapun

motto pendidikan di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah sebagai berikut :5

1. Berbudi Luhur

4 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021 5 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021

Page 80: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

68

Berbudi luhur merupakan landasan paling utama

yang ditanamkan oleh pesantren ini kepada seluruh

santrinya dalam semua tingkatan, dari yang paling

rendah sampai yang paling tinggi. Realisasi

penanaman motto ini dilakukan melalui seluruh unsur

pendidikan dan pengajaran ang ada.

2. Berbadan Sehat

Tubuh yang sehat adalah sisi lain yang dianggap

penting dalam pendidikan di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah ini. Dengan tubuh yang sehat

para santri akan dapat melaksanakan tugas hidup dan

beribadah sebaik-baiknya.

3. Berpengetahuan Luas

Para santri di pondok pesantren modern An

Nuqthah ini dididik melalui proses yang telah

dirancang secara sistematik untuk dapat memperluas

wawasan dan pengetahuan mereka. Santri tidak hanya

diajari pengetahuan, lebih dari itu mereka diajari cara

belajar yang dapat digunakan untuk membuka

khazanah pengetahuan.

4. Berpikiran Bebas

Berpikir bebas tidaklah berarti sebebas-bebasnya

(liberal). Kebebasan disini tidak boleh menghilangkan

prinsip-prinsip muslim, mukmin dan muhsin. Justru

Page 81: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

69

kebebasan disini merupakan lambang kematangan dan

kedewasaan dari hasil pendidikan yang diterangi

petunjuk ilahi (hidayatullah). Motto ini ditanamkan

sesudah santri memiliki budi tinggi atau budi luhur

dan sesudah ia berpengetahuan luas.

F. Panca Jiwa Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

Panca jiwa adalah lima falsafah pesantren yang

diinginkan kedalam setiap jiwa santri dan elemen yang

ada di pondok pesantren modern An Nuqthah. Seluruh

kehidupan di pondok pesantren modern An Nuqthah

didasarkan pada nilai-nilai yang dijiwai oleh suasana-

suasana yang dapat disimpulkan dalam Panca Jiwa

sebagai berikut :6

1. Keikhlasan

Jiwa ini berarti melakukan segala perbuatan tanpa

pamrih atau tanpa mengharapkan imbalan sesuatu dari

manusia. Segala pekerjaan dilakukan semata-mata

dengan niat ibadah, Lillah Ta’ala. Ustadz ikhlas dalam

mendidik, santri ikhlas dididik, orang tua ikhlas

menitipkan anaknya di pesantren. Faktor

keikhlasanlah yang menjadi salah satu wasilah ilmu

mudah untuk disampaikan.

2. Kesederhanaan

6 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021.

Page 82: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

70

Kehidupan didalam pondok diliputi oleh suasana

kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif, tidak

juga miskin. Kesederhanaan itu berarti sesuai dengan

kebutuhan dan kewajaran. Kesederhanaan

mengandung nilai-nilai kekuatan, kesanggupan,

ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi

perjuangan hidup.

3. Berdikari atau Kemandirian

Berdikari atau kemandirian berarti kesanggupan

menolong diri sendiri tidak saja dalam arti bahwa

santri sangguo belajar dan berlatih mengurus segala

kepentingannya sendiri, secara tidak langsung pondok

pesantren modern An Nuqthah melatih para santri

untuk lebih mandiri sehingga tidak selalu

menyandarkan hidupnya kepada bantuan dari orang

lain.

4. Ukhuwah Islamiyah

Kehidupan di pondok diliputi suasana

persaudaraan yang akrab, segala suka dan duka

dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan sebagai

sesama muslim.

5. Kebebasan

Bebas di dalam berfikir dan berbuat selama semua

itu tidak menyalahi koridor kesopanan dan

Page 83: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

71

keagamaan. Yakni bebas dalam menentukan masa

depan, bebas dalam memilih jalan hidup dan bahkan

bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar.

Kebebasan ini tidak boleh disalahgunakan menjadi

terlalu bebas sehingga kehilangan arah dan tujuan atau

prinsip.

G. Struktur Organisasi

Di pondok pesantren modern An Nuqthah terdapat

organisasi majlis guru. Diadakannya majlis guru agar

setiap bagian-bagian pondok pesantren lebih baik. Berikut

nama-nama guru dan tugasnya :7

A. Pimpinan Pondok : KH. A. Zuhri Fauzi, S. Ag.

B. Sekretaris Pondok : Syarifuddin, S. Kom. I.

1. Humas dan Publikasi : Averous Azfan Alfain

: Bachtiar Rifai

: Dimas Tri Yasfi

2. Dokumentasi dan

Arsip : Ririn Fahira

: Tiara Ayu Pertiwi

3. IT Support : Andrea Tegar Prakasa, S.

Kom.

: Fariz Syarofal Anam

: Ananda Rizky

: Ade Nurmalia

7 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021.

Page 84: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

72

C. Direktur Keuangan : Hj. Nuraziza, M. Pd.

Kepala Bid. Tata Usaha : Masayu Indah

Staff : Ida Farida

: Siti Maulida

: Cahya Nurjannah

: Khofifah Nur Alindasari

D. Tim ICB : H. Ferdinal L, MM, MA.

: Iwan Himawan, S. Ag.

: Syarifuddin, S. Kom. I.

: Nurdin, S. Ag.

: Siti Fauziah, S. S.

: Jalaluddin, S. Pd. I.

: Muhammar, SE.

E. Kepala Sekolah

1. SMP : Hj. Nuraziza, M. Pd.

2. SMK : Surip, SHI. MM.

a. Lab Komputer : Ade Nurmalia

: Nuraziza Mahirah

: Ananda Rizky

: Syarief Aulia Rahman

b. Multimedia : Dimas Tri Yasfi

: Averous Azfan Alfain

: Bachtiar Rifai

3. SMA : Hibar Firdaus, M. Pd.

Page 85: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

73

a. IPA : Turika Sari

: Hanny Khustianingsih, ST.

F. Direktur Litbang : Nurdin, S. Ag.

Wakil Direktur : H. A Hasanuddin, SH.

Staff : H. Ferdinal L, MM, MA.

: Syarifuddin, S. Kom. I.

: Hibar Firdaus, M. Pd.

: Surip, SHI, MM.

: Ahmad Firdaus, S. Ag.

G. Direktur Pengasuhan : Ahmad Choiruddin, S. Pd.

Kep. Bid. Pengasuhan

Putra : Hauqol Hawary

Staff : Vicky Refiandi

: Ridho Choirunandika

: Hikam Tholib

: Akhdan Ariq Amanullah

: M. Annas Raja

Kep. Bid. Pengasuhan

Putri : Restu Dwi Alawiyah

Staff : Casmitha Afriezha Putri

: Wulan Nurbaiti

: Neneng Miftahul Ummah

: Zahra Alesya Putri

: Herni Rismayanti

: Tasya Annisa, S. Pd.

Page 86: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

74

Kep. Bid. Organisasi

Santri : Suratna, S. Sos.

Staff : M. Faiz Martin

: Melita Sabillah

: Jaenuri Muzakki

: Reza Romansyah

H. Direktur Pengajaran : Pitriyanah Rahmah, S. Pd.

Kep. Bid. Kurikulum : Siti Fauziah, S. S.

Staff : Alfan Khairi

: Fahrul Umam Suhaimi

: Malaika Putri

Kep. Bid. Belajar

Mengajar : Muhammar, SE.

Staff : M. Amiruddin

: Melita Sabillah

: Rafly Maulidzan

I. Direktur Bahasa : Iwan Himawan, S. Ag.

Kep. Bid. Bahasa Arab : A. Miftahul Ulum

: N. M. Fachihudin

: Nisa Sulastri

: Nuraziza Mahirah

Kep. Bid. Bahasa Inggris : Dian Damayanti

: Miftahul Jannah

: Ikromullah H

Kep. Bid. Perpustakaan : A. Miftahul Ulum

Page 87: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

75

: Alyssa Chairani Istiqomah

J. Direktur Ektrakurikuler : Kaday, S. S.

Kep. Bid. Pramuka : Azis Saepudin

Staff : Nara Putri Julianti

: Alzie Rifky

: Novi Jafriyanti

Kep. Bid. Olahraga : Hilman Hadi

Staff : Anita, S. Pd.

: Melita Sabillah

Kep. Bid. Kesenian : Jona Teguh Pribadi

Staff : Azmi Faruqi

: Mujadid Husen

: Alya Mufliha Fitri

:Siti Roudhotun Nisa

K. Direktur Peribadatan dan

Tilawatil Qur’an : Nur Muhammad Syafei

Kepala Bidang

Peribadatan : M Rizik Mubarok

Staff : N. M. Fachihudin

: Mahbub M. Rohman

: Fitrah Nurjannah

: Milatun Naqiyah

Kep. Bid. Tahfidz

dan Tilawatil Qur’an : Kurniawan Effendi

Page 88: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

76

Staff : Bayu Adji Pangestu

: Roisul Umam

: Zuliati

: Anggita Eva Wulandari

: Khairunnisa

: Estu Vergandini

: Naufal Hibatullah

L. Direktur Operasional : Hibar Firdaus, M. Pd.

Kep. Bid. KLH : Ahmad Zaini Pramudya

: Prismawinda Aniva N

: Sofi Nurawaliyah

: Hafiz Azizi

Kep. Bid. Sarana

Prasarana : M. Faisal

Staff : H. Wahyudin, SE.

: Nurfauzan Alfi

: Syarief Aulia Rahman

: Novi Jafriyanti

: Nahwa Salsabila

: Aprililnda

Kep. Bid. Kesehatan : Reja Badru Duja

Staff : Deni Setiono

: Aulia Fadhilah

: Alifa Nursita

: Wahyu Adi Saputra

: Jihan Siti Nurhaliza

Page 89: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

77

: Friska Silfahmi

M. Direktur Rekrutmen dan

Pengelolaan Sumberdaya

Manusia

: Suratna, S. Sos.

: H. Wahyudi, SE.

: Iman Rakhmansyah, S. Pd.

H. Keadaan Guru dan Santri

1. Keadaan Guru

Jumlah total guru pondok pesantren modern An

Nuqthah pada tahun ini adalah 108 orang, yang terdiri

dari ustadz dan ustadzah. Adapun nama guru sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Daftar nama guru pondok pesantren modern

An Nuqthah

No. Nama Jabatan

1. KH. A. Zuhri Fauzi, S. Ag. Pimpinan Pondok

2. Hj. Nuraziza, M. Pd. Kepala Sekolah SMP

3. Surip, SHI, MM. Kepala Sekolah SMK

4. Hibar Firdaus, M. Pd. Kepala Sekolah SMA

5. Iwan Himawan, S. Ag. Direktur Bahasa

Page 90: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

78

6. Aag Kurniati, S. Ag. Guru

7. Nana Nasruddin, S. Pd. Guru

8. Syarifuddin, S. Kom. I. Sekretaris

9. Pitriyanah Rahmah, S. Pd. Direktur Pengajaran

10. Siti Fauziah, S. S. Kep. Bid. Kurikulum

11. Hauqol Hawary Wali Kelas

12. Een Suhaeni Wali Kelas

13. Jalaluddin, S. Pd. I. Wali Kelas

14. Ahmad Choiruddin, S. Pd. Direktur Pengasuhan

15. Pipit Fitriyanti, S. Ag. Wali Kelas

16. Dian Damayanti Wali Kelas

17. Andi, S. H. Wali Kelas

18. Kadafy, S. S. Direktur Ekstrakurikuler

19. Nur Muhammad Syafei Direktur Peribadatan

20. Jona Teguh Pribadi Guru

21. Muhammad Faisal, S. S. Wali Kelas

22. Masayu Indah Kep. Bid. Tata Usaha

23. Iko Haryanti, S. Pd. I. Wali Kelas

24. Suratna, S. Sos. Direktur Rekrutmen

25. Nia Yuningsih, S. Pd. Guru

26. Alfan Khoiri Wali Kelas

27. Restu Dwi Alawiyah Wali Kelas

28. Miftahul Jannah Wali Kelas

29. Fitrah Nurjannah Wali Kelas

30. Ahmad Hasanuddin, S. H. Wakil Direktur Litbang

31. Yayuk Darmawati, S. Pd. Guru

32. Nurdin, S. Ag. Direktur Litbang

33. Casmitha Afriezha Putri Guru

34. Kurniawan Effendi Kep. Bidang Tilawatil

Qur’an

35. Ai Neni Nuraini Wali Kelas

36. Alifah Nursita Wali Kelas

37. Averous Azfan Alfain Guru

38. Aziz Saepudin Guru

Page 91: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

79

39. Malaika Putri Wali Kelas

40. Ridho Choirunandika Guru

41. Ririn Fahira Guru

42. Siti Maulida Wali Kelas

43. Vicky Refiandi Guru

44. Wulan Nurbaiti Guru

45. Roisul Umam Kep. Bid. Tahfidzul Qur’an

46. Zuni Eka Sari, S. Pd. Guru

47. Fahrul Umam Suhaimi Wali Kelas

48. Hanny Khustianingsih, ST. Guru

49. Turika Sari, S. Pd. Guru

50. Khaerunnisa Guru

51. H. Wahyudin, SE. Guru

52. Muhamar, SE. Kep. Bid. Belajar Mengajar

53. Azmi Faruqi Guru

54. Vica Wali Kelas

55. Ahmad Firdaus, S. Ag. Guru

56. Aulia Fadilah Guru

57. Cahya Nurjannah Guru

58. Faris Syarofal Anam Guru

59. M Faiz Martin Guru

60. Melita Sabilah Guru

61. M. Ilham Wali Kelas

62. Nara Putri Julianti Guru

63. Neneng Miftahul Ummah Guru

64. Prismawinda Aniva Nuthqi Guru

65. Reja Badru Duja Guru

66. Sofi Nurawaliyah Guru

67. Muhammad Rizik

Mubarok

Guru

68. Ahmad Miftahul Ulum Guru

69. Alzie Rifky Zauzie A Guru

70. Anggita Eva W Guru

71. Bachtiar Rifai Guru

Page 92: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

80

72. Bayu Adji Pangestu Guru

73. Dimas Tri Yasfi Guru

74. Estu Vergandini Guru

75. Hilman Hadi Guru

76. Muhammad Amiruddin Guru

77. Muhammad Hikam Tholib Guru

78. Novi Jafriyanti Guru

79. Claudio Volodiya Wisnu Guru

80. Andera Tegar Prakasa, S.

Kom.

Wali Kelas

81. Nisa Sulastri Wali Kelas

82. Ahmad Haris, S. Pd. I. Wali Kelas

83. Iman Rakhmansyah, S. Pd. Guru

84. Khoirul Azmi, S. Ag. Guru

85. Anita, S. Pd. Wali Kelas

86. Herni Rismayanti, S. Pd. Guru

87. Wahyu Setiawan Guru

88. Dadih Ahmad Solihin Guru

89. Khofifah Nur Alindasari Guru

90. Mujadid Husen Guru

91. Yanni Andriati, S. Pd. Guru

92. Fanni Rahmasari, S. Pd. Wali Kelas

93. Indri Lestari, S. Pd. Guru

94. Ade Nurmalia Guru

95. Rukhani Guru

96. Widya Guru

97. Hana, S. Pd. Wali Kelas

98. Deni Setiono Guru

99. Jaenuri Muzakki Guru

100. Naufal Hibatullah Guru

101. Syarief Aulia Rahman Guru

102. Alya Mufliha Fitri Guru

103. Ahmad Zaini P Guru

104. Syifa Nabila, S. Pd. Guru

Page 93: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

81

105. Tasya Anisa, S. Pd. Wali Kelas

106. Mahbub M. Rohman Guru

107. Nur Muhammad

Fachihudin

Guru

108. Ida Farida Staff Tata Usaha

2. Keadaan Siswa/Santri

Berdasarkan data laporan awal tahun pembelajaran

2020/2021 pondok pesantren modern An Nuqthah,

jumlah keseluruhan siswa/santri An Nuqthah adalah

1425 siswa/santri. Dengan perincian sebagai berikut :8

Kelas VII : 346 Siswa : 9 Kelas

Kelas VIII : 371 Siswa : 10 Kelas

Kelas IX : 275 Siswa : 6 Kelas

Kelas X : 129 Siswa : 5 Kelas

Kelas XI : 163 Siswa : 8 Kelas

Kelas XII : 141 Siswa : 6 Kelas

Jumlah : 1425 Siswa : 44 Kelas

8 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021

Page 94: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

82

I. Tugas dan Fungsi Organisasi

1. An Nuqthah dan Kurikulumnya

a. Perpaduan antara kurikulum dari kedinasan (SMP,

SMA dan SMK) sesuai dengan sistem pendidikan

nasional dengan kurikulum pondok pesantren

modern yang diselaraskan dengan satu kesatuan

utuh menjadi kurikulum pondok pesantren modern

An Nuqthah.

b. Materi pelajaran yang terdapat dikurikulum SMP,

SMA dan SMK dalam sistem pendidikan nasional.

c. Materi yang terdapat di Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah terutama penguasaan dua bahasa

asing (Arab dan Inggris).

d. Materi pengkajian kitab kuning yang biasa dikaji

di beberapa pesantren Salafiyah.

e. Materi Tahfidzul Qur’an dengan beberapa

program hafalan yang bervariatif serta 2 juz (29

dan 30) yang menjadi kewajiban bagi setiap santri.

f. Serta Kurikulum Ekstrakurikuler yang menjadi

penunjang kurikulum inti di pesantren.9

2. An Nuqthah dan Metode Pembelajaran

a. Metode pembelajaran menggunakan K-13 yang

disesuaikan dengan sistem pendidikan nasional.

9 Hasil wawancara dengan Ustadz Syarifuddin pada tanggal 20 April

2021.

Page 95: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

83

b. Bandongan dan Sorogan yang bersifat non

akademi.

c. Pendamping proses Bimbingan dan Konseling.

d. Sistem kelas yang berurutan dari kelas 7 sampai

kelas 12.

3. An Nuqthah dan Personil yang terlibat didalamnya

Dalam mengelola jalannya seluruh kegiatan

pesantren, administrasi dan proses pendidikan dan

pengajaran kami didukung oleh tenaga-tenaga yang

terdiri dari sarjana S1 maupun S2 dari Universitas

Negri maupun Universitas Swasta seperti UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Universitas Negri Jakarta,

Universitas Muhammadiyah Tangerang, Universitas

Mercu Buana, Universitas Budi Luhur, Alumnus

Pondok Pesantren Modern An Nuqthah dan Salafiyah.

Disamping itu pula didukung penuh oleh tenaga “An

Nuqthah” baik yang telah menyelesaikan sarjananya

atau yang sedang berstatus mahasiswa pada tingkat

pelaksanaan teknis kegiatan, administrasi dan

penunjang KBM.

4. An Nuqthah dan tupoksi struktur organisasinya

a. Pimpinan Pondok

Menentukan kebijakan umum, langkah

strategis dan mengambil keputusan yang

dikoordinasikan dengan direktur, serta menyusun

Page 96: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

84

rencana induk pengembangan dan pembangunan

Pondok Pesantren Modern An Nuqthah.

b. Kepala Sekolah

Menentukan kebijakan yang berkaitan

dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama

jam sekolah serta mengadakan koordinasi dengan

lembaga kepemerintahan.

c. Sekretaris

Bertanggung jawab akan kegiatan-kegiatan

pesantren, menyusun dan merencanakan program-

program pesantren, mendokumentasikan dan

mengarsipkan seluruh kegiatan dan program

pesantren serta bertanggung jawab akan sirkulasi

administrasi pesantren.

d. Direktur Keuangan/Tata Usaha

Menyusun rencana anggaran dan

pendapatan Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah, dan menjadi penanggung jawab

sirukulasi keuangan dan administrasinya.

e. Wali Kelas

Menyusun Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) didalam kelas, penanggung jawab

bimbingan murid didalam kelas, dan administrasi

kelas.

f. Direktur Bahasa

Menyusun program pengembangan

kemampuan bahasa Arab dan Inggris seluruh

Page 97: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

85

santri dan Mengecek pemberian kosa-kata yang

diberikan kepada santri.

g. Direktorat Litbang

Bertanggung jawab akan penelitian dan

pengembangan pondok pesantren baik jangka

pendek ataupun jangka panjang serta

mengevaluasi program atau kinerja bagian.

h. Direktrat Pengasuhan

Bertanggung jawab akan kedisiplinan

santri serta dampingan dan asuhan santri dalam

kegiatan sehari-hari di pesantren, juga menjadi

problem solving bagi seluruh santri.

i. Direktorat Pengajaran

Bertanggung jawab akan berjalannya

kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

serta evaluasi terhadap pengajaran itu sendiri.

j. Direktorat Ekstrakurikuler

Bertanggung jawab akan seluruh kegiatan

ekstrakurikuler dan mengembangkan bakat dan

minat santri.

k. Direktorat Peribadatan dan Tilawatil Qur’an

Bertanggung jawab akan peribadatan

santri, pembelajaran, membaca Al Qur’an, kajian

kitab kuning, dan program Tahfidzul Qur’an.

l. Direktorat Operasional

Bertanggung jawab akan seluruh

kebutuhan operasional pondok pesantren serta

menata lingkungan dan keindahan pondok

pesantren.

m. Direktorat Rekrutmen dan Pengelolaan

Sumberdaya Manusia

Page 98: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

86

Bertanggung jawab akan kebutuhan SDM

dan mengembangkan SDM yang ada sesuai

kebutuhan pesantren.

5. An Nuqthah dan Kegiatan Santrinya

Dalam melakukan kegiatan keseharian santri di

pondok pesantren modern An Nuqthah diatur dengan

alokasi waktu berdasarkan bentuk kegiatannya.

Kegiatan tersebut dibagi menjadi :10

Kegiatan Harian.

Pukul 03.30 – 04.00 : Bangun tidur dan sholat

Tahajud.

Pukul 04.00 – 04.30 : Baca Al Qur’an dan

Sholawat (Menunggu

waktu Shubuh).

Pukul 04.30 – 05.00 : Sholat Shubuh

Berjama’ah.

Pukul 05.00 – 05.30 : Membaca surat Ar-

Rahman dan Asmaul

Husna.

Pukul 05.30 – 06.00 : Pembagian Mufrodat

(Kosa kata Arab atau

Inggris)

Pukul 06.00 – 06.30 : Persiapan masuk kelas.

Pukul 06.30 – 07.00 : Sholat Dhuha.

10 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021.

Page 99: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

87

Pukul 07.00 – 12.50 : Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

Pukul 12.50 – 13.30 : Sholat Dzuhur +

Membaca Al Qur’an

Pukul 13.30 – 14.30 : Makan siang dan

istirahat.

Pukul 14.30 – 15.00 : Persiapan Sholat Ashar.

Pukul 15.00 – 15.30 : Sholat Ashar + Membaca

Al Qur’an.

Pukul 15.30 – 16.30 : Pengajian kitab dan

Ekstrakurikuler.

Pukul 16.30 – 17.00 : Istirahat + Persiapan

Sholat Maghrib.

Pukul 17.30 – 18.00 : Keberangkatan ke Masjid

+ Kultum menjelang

Maghrib.

Pukul 18.00 : Sholat Maghrib.

Pukul 18.30 – 19.30 : Mengaji perkelompok.

Pukul 19.30 – 20.00 : Sholat Isya berjama’ah +

Membaca Al Qur’an.

Pukul 20.00 – 20.30 : Kegiatan sesuai jadwal.

Pukul 21.30 – 22.00 : Persiapan istirahat.

Pukul 22.00 – 03.30 : Istirahat (Tidur).

Kegiatan Mingguan

Setiap hari Jum’at pagi : Kuliah Etiket bersama

pimpinan pondok dan

Page 100: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

88

Kegiatan olahraga untuk

seluruh santri di masing-

masing asrama.

Setiap hari Sabtu : Kegiatan Kepramukaan.

Setiap malam Sabtu : Kegiatan Rawian.

Setiap malem Senin : Kegiatan Muhadhoroh

(pidato) bahasa Inggris.

Setiap hari Senin : Puasa Sunnah hari Senin.

Setiap malem Selasa : Kegiatan Belajar malem

bersama Wali Kelas

masing-masing.

Setiap hari Kamis : Puasa Sunnah hari Kamis.

Setiap malam Jum’at : Membaca Yasin dan

Kegiatan Muhadhoroh

(pidato) bahasa Indonesia

dan bahasa Arab.

6. An Nuqthah dan Program Khususnya

Program khas yang ada pada pondok pesantren

modern An Nuqthah :11

1. Praktek Mengajar (Amaliyah Tadris) khusus

santri tingkat akhir.

2. Praktek Mengkafani Mayat (Tajhizul Janazah)

khusus santri tingkat akhir.

11 Hasil wawancara dengan Ustadz Syarifuddin pada tanggal 20 April

2021.

Page 101: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

89

3. Program beasiswa kuliah bagi alumni

berprestasi.

4. Program penyaluran minat akan kelanjutan

pendidikan diluar negri.

5. Program pengalaman Organisasi santri.

6. Penempatan alumni dalam masa

pengabdiannya pada tenaga teknis dan

penunjang di beberapa pesantren lain.

7. Dan lain sebagainya yang terumuskan dalam

rencana strategis pengembangan pondok

pesantren modern An Nuqthah.

8. An Nuqthah dan Alumninya

Alumni bagi pondok pesantren modern An

Nuqthah adalah asset yang tidak ternilai. Melalui

merekalah siklus perkembangan pondok pesantre

modern An Nuqthah terus berputar. Lewat mereka

jualah eksistensi pondok pesantren modern An

Nuqthah dikenal masyarakat. Iklan berjalan melalui

jaringan kegiatan alumni baik individu dan kelompok

menjadikan pondok pesantren modern An Nuqthah

menyebar ke daerah dimana alumninya berkiprah.

Perjuangan mereka selama 3 dan 6 tahun masa

pendidikan di pondok pesantren modern An Nuqthah

adalah bekal yang berharga dalam mengarungi

perjalanan hidup mereka.

Page 102: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

90

Menurut data yang telah dihimpun oleh sekertaris

pondok pesantren modern An nuqthah, alumni pondok

pesantren An Nuqthah berjumlah :12

1. Angkatan pertama tahun 2013 berjumlah: 6 orang

2. Angkatan pertama tahun 2014 berjumlah : 12 orang

3. Angkatan pertama tahun 2015 berjumlah : 27 orang

4. Angkatan pertama tahun 2016 berjumlah : 44 orang

5. Angkatan pertama tahun 2017 berjumlah : 47 orang

6. Angkatan pertama tahun 2018 berjumlah : 60 orang

7. Angkatan pertama tahun 2019 berjumlah : 72 orang

8. Angkatan pertama tahun 2020 berjumlah : 94 orang

Kelanjutan pendidikan para alumni tersebar di

beberapa peguruan tinggi negri dan swasta serta

pondok pesantren lanjutan. Sedangkan profesi yang

geluti alumni pasca pendidikannya antara lain, pegawai

negri, pegawai swasta, wiraswasta, wirausaha dan

pengabdian di masyarakat dengan mengajar di

beberapa lembaga pendidikan dan majlis ta’lim.

Namun demikian ada beberapa alumni yang

diminta mengabdi di almamaternya sambil meneruskan

pendidikannya ke perguruan tinggi.

Alumni pondok pesantren modern An Nuqthah

tergabung dalam organisasi yang diberi nama

12 Hasil Pedataan yang diambil dari Sekretaris Pesantren An Nuqthah, Ust

Ananda Rizky pada 19 April 2021.

Page 103: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

91

FORLAN (Forum Silaturrahmi Alumni An Nuqthah)

yang mengupayakan perkembangan dan pemberdayaan

alumni dengan terus berkoordinasi dengan

almamaternya.

Page 104: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

92

BAB IV

TEMUAN HASIL PENELITIAN

Pendekatan komunikasi antarpribadi yang dilakukan

ustadz Syarifuddin S. Kom. I. Dan ustadz Ahnad Choiruddin, S.

Pd. Dalam membentuk karakter santri di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah ada tiga pendekatan dan strategi komunikasi

antarpribadi dengan menggunakan strategi wortel terurai dan

pedang tergantung.

A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan

Santri dalam Pembentukan Karakter di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah.

Pendekatan komunikasi antarpribadi ustadz

Syarifuddin dalam pembentukan karakter santri

berkonsultasi memberikan nasehat, komunikasi

antarpribadi ustadz dengan santri diluar aktivitas kelas,

suasana begitu cair terkadang bercanda, disitulah

kedekatan ustadz dengan santri terjalin konsisten. Ustadz

juga memberikan figur, keteladanan dan kedisiplinan.1

1. Pendekatan Analisis Kultural

1 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah pada tanggal 24 April 2021

Page 105: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

93

Manusia memerlukan keteladanan untuk

mengembangkan sifat-sifat dan potensinya. Pedidikan

perilaku lewat keteladanan adalah sebuah pendidikan

dengan cara memberikan contoh-contoh kongkrit bagi

para santri. Dalam pesantren, pemberian contoh

keteladanan atau coontoh yang baik sangat ditekankan.

Pemimpin dan ustadz harus senantiasa memberikan

contoh yang baik bagi para santri, dalam ibadah-ibadah

ritual, kehidupan sehari-hari maupun yang lain, karena

nilai mereka ditentukan dari aktualisasinya terhadap

apa yang disampaikan. Semakin konsekuen seorang

pemimpin atau ustadz menjaga tingkah lakunya,

semakin didengar ajarannya.2

Harus lebih menanamkan rasa cinta kepada

pelajaran tersebut terutama karakter dari pengajar

dengan terjalinnya komunikasi yang baik, sebab santri

itu memang masih dalam tahap pembentukan karakter

santri yang masih labil yang terkadang perilakunya

masih belum menemukan bentuk karakter yang

diinginkan. Karena ada beberapa faktor yang membuat

santri masih terpikat dengan kehidupan diluar pondok,

seperti masih ada yang membawa handphone, santri

2 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah pada tanggal 24 April 2021.

Page 106: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

94

yang malas, santri yang tidak betah, santri yang pura-

pura sakit dan lain-lain3.

Mendidik perilaku dengan pelatihan dan

pembiasaan adalah mendidik dengan cara memberikan

latihan-latihan terhadap norma-norma kemudian

membiasakan santri untuk melakukannya. Dalam

pendidikan di pondok pesantren cara ini biasanya akan

diterapkan pada ibadah-ibadah amaliyah, seperti shalat

berjama’ah, shalat sunnah (Dhuha dan Tahajjud),

kesopanan pada pimpinan dan ustadz. Pergaulan

dengan sesama santri dan sejenisnya. Sehingga tidak

asing jika di pondok pesantren menemukan, bagaimana

santri sangat hormat pada ustadz dan santri-santri

seniornya dan begitu santunnya pada santri junior,

mereka memang dilatih dan dibiasakan untuk bertindak

demikian.

Latihan dan pembiasaan ini pada akhirnya akan

menjadi akhlak yang terpatri dalam diri seorang santri

dan menjadi yang tak terpisahkan.

Kedisiplinan dikenal sebagai cara menjaga

kelangsungan kegiatan pendidik. Metode ini identik

dengan pemberian hukuman atau sanksi. Tujuannya

adalah untuk menumbuhkan kesadaran siswa bahwa

3 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah pada tanggal 24 April 2021

Page 107: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

95

apa yang dilakukan tersebut tidak benar, sehingga ia

tidak mengulanginya lagi.

Ustadz Syarifuddin dengan kedisiplinan santri

misalnya harus betindak sesuai aturan belajar yang

sungguh-sungguh dan fokus dengan oemberian materi

oleh ustadz Syarifuddin di kelas.

2. Pendekatan Analisis Sosiologis

Santri wajib mematuhi aturan yang ditetapkan oleh

pesantren ataupun pesan yang disampaikan oleh ustadz,

dan setiap santri yang melanggar aturan akan mendapat

sanksi dari ustadz

Ustadz tidak bosan untuk senantiasa mengingatkan

santri tentang aturan agar santri selalu ingat dengan

aturan yang ada, melalui inilah kepribadian santri

sedikit demi sedikit mulai terbentuk dengan adanya

aturan pesantren atau pesan yang disampaikan oleh

ustadz.

3. Pendekatan Analisi Psikologis

Ustadz mengenal santri secara psikologis melalui

komunikasi yang terjalin baik, yaitu dengan nasehat,

nasehat harus mengandung tiga unsur, yakni : a).

Uraian tentang kebaikan dan kebenaran yang harus

dilakukan oleh seseorang, dalam hal ini santri,

misalnya tentang sopan santun, harus berjama’ah

Page 108: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

96

maupun kerajinan dalam beramal, b). Motivasi dalam

melakukan kebaikan, c). Peringatan tentang dosa atau

bahaya yang bakal muncul dari adanya larangan bagi

dirinya sendiri maupun orang lain.

Kemandirian adalah kemampuan santri untuk

mengambil dan melaksanakan keputusan secara bebas.

Proses pengambilan dan pelaksanaan keputusan santri

yang biasa berlangsung di pondok pesantren dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu keputusan yang

bersifat penting dan keputusan yang bersifat harian.

Pada tulisan ini, keputusan yang dimaksud adalah

keputusan yang bersifat rutinitas harian.

Terkait dengan kebiasaan santri yang bersifat

rutinitas menunjukkan kecenderungan santri lebih

mampu dan berani dalam mengambil dan

melaksanakan keputusan secara mandiri, misalnya

perencanaan aktivitas rutin dan sebagainya. Hal ini

tidak lepas dari kehidupan mereka yang menginginkan

santri-santri dapat hidup dengan berdikari4.

Santri dapat melakukan bercerita tentang

kehidupan dengan teman-teman santri lainnya yang

mayoritas seusia (sebaya) yang pada dasarnya

memiliki kecenderungan yang sama. Apabila

kemandirian tingkah laku dikaitkan dengan rutinitas

4 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah pada tanggal 28 April 2021

Page 109: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

97

santri, maka kemungkinan santri memiliki tingkat

kemandirian yang tinggi.

Bentuk komunikasi antarpribadi ustadz

Syarifuddin yaitu belajar di kelas begitu tenang, santri

mendengarkan pemaparan materi yang dilakukan

secara intens baik dalam bentuk komunikasi

nonverbal, seperti memberikan contoh positif yang

dilakukan oleh ustadznya sendiri, maupun komunikasi

verbal dengan selalu memberikan nasehat,

memotivasi, memberikan arahan dan masukan, agar

santri tersebut dapat merubahnya tidak hanya pola

pikir mereka tetapi dapat mengimplementasikan dan

memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari5.

Maka dari itu disinilah peran komunikasi

antarpersonal pembina kepada santrinya dengan

melakukan binaan secara intens dan berlangasung

secara terus menerus. Dengan melakukan hal ini, tentu

ada hasil yang ditimbulkan oleh setiap santri yang ada,

dengan karakter yang berbeda-beda entah itu merubah

santri menjadi lebih baik lagi atau sebaliknya.

Pendekatan komunikasi ustadz Ahmad Choiruddin

dengan santri memberikan masukan-masukan dengan

nasihat dan motivasi, setelah itu santri akan membetuk

karakter dengan sendirinya. “Saya ini pendidik berarti

5 Observasi di kelas 1 Aliyah Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

pada tanggal 28 April 2021

Page 110: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

98

dari mulai pakaian, cara bicara bagaimana santri

melihati dirinya sendiri, metode tidak selalu tentang

materi, jika tidak ada pendekatan akan menjadi sia-

sia”.

Bentuk komunikasi antarpribadi ustadz Ahmad

Choiruddin dengan santri dalam kajian kitab Jawahirul

Kalamiyah. Ustadz menjelaskan kitab yang dikaji dan

santri mendengarkan, apabila santri ada kekeliruan

maka ustadz Ahmad Choiruddin akan mengeoreksi.

Bentuk komunikasi antarpribadi dalam kajian kitab

ini, ustadz melakukan tatap muka dan respon dari

komunikator lain yaitu bersifat langsung. Ustadz

membacakan kitab, sedangkan santri mengkaji dari

kitab tersebut6.

1. Pendekatan Analisis Kultural

Tanggung jawab dalam kontek individual

berkaitan dengan konteks teologis. Manusia

seebagai makhluk individual artinya manusia

harus bertanggung jawab terhadap dirinya

sendiri (jasmani dan rohani) dan harus

bertanggung jawab terhadap Tuhannya

(sebagai penciptanya). Tanggung jawab

manusia terhadap dirinya akan lebih kuat

intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran

6 Observasi di kelas 2 Aliyah Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

pada tanggal 1 Mei 2021

Page 111: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

99

yang mendalam. Tanggung jawab manusia

terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat

keyakinannya terhadap suatu nilai.

Tanggung jawab santri di pondok

pesantren modern An Nuqthah dengan cara

melakukan hal yang sederhana seperti mencuci

pakaian, bangun sesuai dengan waktu yang

ditentukan dan tanggung jawab semua

kegiatan yang ada di pondok pesantren.

Nilai Akhlak Islami :

a. Mengetahui pondasi Tauhid

b. Mempunyai kesadaran dan menjalankan

perintah Allah SWT.

c. Menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah

SWT.

d. Mengetahui kedudukan Rasulullah SAW.

e. Mencintai Rasulullah SAW.

f. Terbiasa membaca dan menghafal Al-

Qur’an.

2. Pendekatan Analisis Sosiologis

Figur pendidik yang teladan seperti ustadz

membuat santri memiliki figur yang bisa

menjadikan mereka panutan yang diajarkan

dari tidak paham soal agama, bagaimana hidup

Page 112: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

100

jauh dari keluarga, bagaimana cara yang benar

belajar agama semenjak masuk di pondok

pesantren selalu ingat pesan dari ustadz untuk

mengingat Allah SWT dan menjauhi segala

perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT7.

B. Strategi Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri

di Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

1. Strategi Wortel Terurai

Strategi Wortel merupakan penerapan strategi

kendali komunikasi antarpribadi yang dilakukan

ustadz diberikan kepada santri. Strategi Wortel

Terurai ini diasumsikan bahwa ustadz dapat

meningkatkan peluang untuk memperoleh respon

yang diinginkan apabila ustadz memberikan kepada

seseorang (komunikan) imbalan.

Seperti saat santri mulai bosan suasana belajar

mulainkurang kondusif ustadz Ahmad Choiruddin

langsung memberikan stimulasi agar santri mulai

semangat kembali dengan memberikan reaktif yang

menyegarkan suasana. Bahkan jika waktu

memungkinkan ustadz juga memutar film dengan

tema perjuangan. Kemudian ustadz memberikan

motivasi dan nasehat agar para santri diingatkan

belajarnya agar ditingkatkan lagi. Analisis penulis dari

7 Wawancara Santri Zaidan di Pondok Pesantren Modern An Nuqthah 2

Mei 2021

Page 113: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

101

hasil observasi yang terjadi di kelas saat pelajaran

berlangsung, Strategi Wortel Terurai yang digunakan

oleh ustadz Ahmad Choiruddin untuk memperoleh

respons yang diinginkan dari santrinya8.

2. Strategi Pedang Tergantung

Strategi Pedang Tergantung merupakan penerapan

strategi kendali komunikasi antarpribadi yang

diberikan ustadz memberikan hukuman agar santri

tersebut mengurangi atau membatasi perilakunya

tersebut.

Strategi Pedang Tergantung diterapkan saat santri

mulai malas atau bosan saat waktu jam pelajaran

mendekati selesai, sehingga ustadz Ahmad Choiruddin

memberikan hukuman menulis surat Yasiin atau

menghafal surat di Al-Qur’an dan santri pun pasti

berfikir lagi untuk melakukan perbuatan tersebut.

Strategi pedang tergantung merupakan sebuah strategi

yang memberikan hukuman agar santri tersebut

mengeurangi atau membatasi perilaku-perilaku yang

tidak disukai oleh ustadz.

8 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah pada tanggal 4 Mei 2021

Page 114: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

102

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah

Dalam proses menjalankan pembentukan karakter

di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah tentu ustadz

mengalami berbagai hambatan atau kesulitan dan

tantangan. Disamping itu ada pula beberapa hal yang

mempermudah pengurus untuk memberikan pelajaran

bagi para santrinya di Pondok Pesantren Modern An-

Nuqthah ini. Penulis melakukan pengamatan di lapangan.

Ada beberapa hal yang menjadi pendukung dan

penghambat untuk pengasuh dan ustadz dalam

menjalankan kedisiplinan shalat Dhuha di Pondok

Pesantren Modern An-Nuqthah diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Pendukung utama yang menunjang pada Komunikasi

Antarpribadi siantaranya adalah :

a. Bahasa

Komunikasi antarpribadi yang dilakukan

kedua ustadz kepada santri dengan menggunakan

bahasa sehari-hari yaitu bahasa Indonesia,

dikarenakan santri memang selalu berkomunikasi

dengan bhasa Indonesia.

b. Keaktifan Santri

Page 115: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

103

Santri yang aktif menjalani proses

pendidikan baik di lingkup pesantren, mereka juga

saling menyemangati untuk tidak hanya berdiam

diri tetapi juga mempelajari seni muhadhoroh

sesuai waktu yang ditentukan dan mengajarkan

khutbah atau ceramah sebagai bekal ketika terjun

di masyarakat ketika sudah lulus nanti. Selain itu,

ada juga santri yang menjadi anggota ikatan atau

alumni. Itu merupakan keaktifan para santri yang

bisa menjadi motivasi untuk santri lainnya.

Khususnya mereka yang berada di jenjang tingkat

pendidikan dibawahnya.

c. Komunikator

Komunikator disini dalam hal ustadz

sebagai komunikatir yang mempunyai latar

belakang pendidikan yang cukup tinggi sebagai

contoh kepada santri karena ustadz di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah ini semuanya

alumni dari pondok pesantren juga, ustadz

memberikan keahliannya maupun kemampuan

serta pengalaman yang luas dalam penyampaian

materi, selain itu juga ustadz yang membentuk

karakter santri merupakan pendukung dalam

proses komunikasi antarpribadi.

d. Keterbukaan Ustadz

Page 116: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

104

Ustadz selalu berusaha untuk selalu

membuka diri terhadap permasalahan yang

dihadapi santri di pondok pesantren dan juga

adanya instruksi ustadz kepada santri agar

melakukan konsultasi masalah pribadi maupun

masalah akademik kepada pihak ustadz apabila

santri mengalami kesulitan dalam hal apapun,

karena ustadz memahami psikologis yang tentunya

membutuhkan bimbingan, nasehat dan motivasi

dari ustadz9.

2. Penghambat Pembentukan Karakter Santri

Dalam proses pembentukan karakter santri,

banyak terjadi kendala yang dihadapi oleh para ustadz

maupun para santri tersebut. Beberapa faktor

penghambatnya, diantaranya adalah :

a. Keluarga Santri

Santri yang memiliki keluarga kurang

harmonis karena dari latar keluarga yang

kurang baik dan santri memiliki watak yang

keras.

b. Perilaku Santri

9 Wawancara pribadi dengan santri Ikhwan Isnandi di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah pada tanggal 4 Mei 2021

Page 117: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

105

Faktor prilaku santri disini yaitu bawaan

santri dari luar lingkungan pondok pesantren

yang akhirnya mempengaruhi dan membawa

dampak negatif di lungkungan pondok

pesantren, karena ketika ustadz melakukan

proses komunikasi dengan santri, namun

perilaku santri yang tidak mau mendengarkan

instruksi ustadz dapat menyebabkan

komunikasi menjadi terhambat. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara yang informan

bahwa faktor yang menjadi penghambat dalam

berkomunikasi dengan santri yaitu kepribadian

maupun perilaku santri yang masuk di pondok

pesantren berbeda-beda atau bermacam-

macam10

.

c. Kurangnya kepercayaan diri santri untuk

berdialog kepada ustadz karena masih adanya

rasa canggung pada santri apabila berhadapan

dengan ustadz. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan informan, bahwa santri

masih merasa canggung dan kurang

kepercayaan berkomunikasi kepada ustadz,

dalam hal ini ustadz memiliki ketegasan jika

santri melakukan kesalahan.

10

Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah pada tanggal 4 Mei 2021

Page 118: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

106

D. Pembentukan Karakter Santri

Di pondok pesantren ini setiap harinya santri

dituntut unutuk disiplin waktu dan mematuhi peraturan-

peraturan yang telah dibuat oleh pihak pondok pesantren.

Kedisiplinan ini dibuat agar santri dapat menjadi pribadi

yang lebih menghargai waktu dan bertanggung jawab.

Apabila santri melanggar peraturan yang dibuat oleh

pondok pesantren maka ada sanksi tersendiri terhadap

pelanggaran apa yang santri perbuat. Misalnya tidak

sholat berjama’ah atau pulang tanpa izin (kabur), maka

akan di sanksi dengan hafalan beberapa juz dalam Al-

Qur’an atau di botak kepalanya. Dari peraturan-peraturan

yang sering dilanggar oleh santrinya, maka dengan

sendirinya santri tersebut akan melaksanakan tugasnya

sebagai santri tanpa melihat peraturan-peraturan yang

dibuat oleh pondok pesantren tersebut. Selain peraturan-

peraturan yang membentuk karakternya ada juga

pembelajaran kitab akhlakulil banin dan akhlakulil banat.

Akhlakulil banin yaitu kitab yang menjelaskan bagaimana

menjadi laki-laki yang baik dan akhlakulil banat yaitu

kitab yang menjelaskan bagaimana menjadi perempuan

yang baik. Selain peraturan dan kitab-kitab, di pesantren

ini juga ada pembiasaan diri, yaitu santri dibiasakan untuk

melakukan semua pekerjaannya sendiri. Dari merapihkan

kamar, membersihkan kamar dan bersih-bersih halaman

pesantren. Maksud pembiasaan ini agar semua santrinya

menjadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Page 119: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

107

BAB V

PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan hasil pembahasan penelitian tentang

“Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri dalam

Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Modern

An-Nuqthah Tangerang”.

A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan

Santri dalam Pembentukan Karakter Santri di

Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah.

Pendekatan komunikasi antarpribadi ustadz

Syarifuddin dalam pembentukan karakter santri ialah

konsultasi dengan memberikan nasehat kepada santri,

komunikasi antarpribadi ustadz dengan santri yang

dilakukan diluar aktivitas kelas dengan suasana yang

begitu cair, terkadang terselip candaan antara ustadz dan

santri tersebut hingga terdapat letak kedekatan ustadz

dengan santri terjalin konsisten dan dengan nasehat pula

santri sedikit demi sedikit merubah karakternya menjadi

lebih baik.1 Ustadz Syarifuddin juga memberikan contoh

teladan, figur dan kedisiplinan yang baik bagi semua

santri dengan cara :

1. Pendekatan Analisis Kultural

1 Wawancara dengan Ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern

An-Nuqthah, 10 Juni 2021

Page 120: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

108

Santri memerlukan keteladanan untuk

mengembangkan sifat-sifat dan potensinya.

Perilaku keteladanan adalah pendidikan dengan

cara memberikan contoh-contoh kongkrit bagi para

santri. Dalam pesantren cara memberikan contoh

keteladanan sangat ditekankan. Pimpinan dan

ustadz harus senantiasa memberikan contoh yang

baik bagi para santri, dalam ibadah-ibadah ritual,

kehidupan sehari-hari maupun hal kecil yang

lainnya, karena nilai mereka ditentukan dari

aktualisasinya terhadap apa yang disampaikan.

Semakin konsekuen seorang pemimpin atau ustadz

menjaga tingkah lakunya, semakin didengar

ajarannya. Santri pun akan patuh dan melihat

kewibawaan seorang ustadz ketika ustadz tersebut

memberikan keteladanan dan contoh yang baik

untuk para santri.2

Ustadz harus lebih menanamkan rasa cinta

kepada santri tentang pelajaran, terutama karakter

dari setiap ustadz yang memiliki keteladanan yang

baik, serta menjalin komunikasi yang baik, karena

santri itu selalu butuh bimbingan, itu yang menjadi

acuan, dalam hal ini santri memang masih dalam

tahap pembentukan karakter santri yang masih

labil, terkadang perilakunya masih belum

2 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah, 10 Juni 2021

Page 121: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

109

menemukan bentuk karakter yang diinginkan.

Karena ada beberapa faktor yang membuat santri

masih terpikat dengan kehidupan diluar pondok,

seperti masih ada yang membawa handphone,

santri yang malas, santri yang tidak betah santri

yang pura-pura sakit dan lain-lain.3

Mendidik perilaku dengan latihan dan

pembiasaan adalah mendidik dengan cara

memberikan latihan-latihan terhadap norma-

norma, kemudian membiasakan santri untuk

melakukannya. Dalam pendidikan di pesantren

cara ini biasanya akan diterapkan pada ibadah-

ibadah amaliyah, seperti shalat berjama’ah,

kesopanan pada pemimpin dan ustadz, kesopanan

terhadap yang lebih tua,kasih sayang kepada yang

lebih muda dan pergaulan dengan sesama santri

dan sejenisnya. Sehingga tidak asing di pesantren

dijumpai bagaimana santri sangat hormat pada

ustadz dan santri-santri seniornya dan begitu

santunnya pada santri junior, mereka memang

dilatih dan dibiasakan untuk bertindak demikian.

Latihan dan pembiasaan ini pada akhirnya

akan menjadi akhlak baik yang terpatri atau

3 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Choiruddin di Pondok

Pesantren Modern An-Nuqthah, 10 Juni 2021

Page 122: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

110

tertanam dalam diri dan menjadi yang tidak

terpisahkan.

2. Pendekatan Analisis Sosiologis

Santri selalu hormat dengan ustadz, jika

ada ustadz yang datang santri selalu cium

tangan dan menanyakan kabar ustadz dan

setelah belajar tidak lupa pamit dan mencium

tangan ustadz lagi. Figur pendidik yang teladan

seperti ustadz membuat santri memiliki figur

yang bisa menjadikan panutan bagi mereka.

Santri diajarkan bagaimana hidup jauh dari

keluarga, bagaimana cara belajar agama yang

benar semenjak masuk pondok pesantren,

selalu ingat pesan dari ustadz untuk mengingat

Allah SWT dan menjauhi perbuatan yang

dilarang Allah SWT.4

3. Pendekatan Analisis Psikologis

Ustadz mengenal santri secara psikologis

melalui komunikasi yang terjalin baik, yaitu

dengan nasehat, nasehat harus mengandung tiga

unsur, yakni : a). Uraian tentang kebaikan dan

kebenaran yang harus dilakukan oleh seseorang,

dalam hal ini santri, misalnya tentang sopan

4 Wawancara Pribadi dengan santri Zaidan Nabil di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah, 10 Juni 2021

Page 123: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

111

santun, harus berjama’ah maupun kerajinan dalam

beramal, b). Motivasi dalam melakukan kebaikan,

c). Peringatan tentang dosa atau bahaya yang bakal

muncul dari adanya larangan bagi dirinya sendiri

maupun orang lain.

Kemandirian adalah kemampuan santri untuk

mengambil dan melaksanakan keputusan secara

bebas. Proses pengambilan dan pelaksanaan

keputusan santri yang biasa berlangsung di pondok

pesantren dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu

keputusan yang bersifat penting dan keputusan

yang bersifat harian. Pada tulisan ini, keputusan

yang dimaksud adalah keputusan yang bersifat

rutinitas harian.

Terkait dengan kebiasaan santri yang bersifat

rutinitas menunjukkan kecenderungan santri lebih

mampu dan berani dalam mengambil dan

melaksanakan keputusan secara mandiri, misalnya

perencanaan aktivitas rutin dan sebagainya. Hal ini

tidak lepas dari kehidupan mereka yang

menginginkan santri-santri dapat hidup dengan

berdikari5.

Santri dapat melakukan bercerita tentang

kehidupan dengan teman-teman santri lainnya

5 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah pada tanggal 10 Juni 2021

Page 124: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

112

yang mayoritas seusia (sebaya) yang pada

dasarnya memiliki kecenderungan yang sama.

Apabila kemandirian tingkah laku dikaitkan

dengan rutinitas santri, maka kemungkinan santri

memiliki tingkat kemandirian yang tinggi.

Bentuk komunikasi antarpribadi ustadz

Syarifuddin yaitu belajar di kelas begitu tenang,

santri mendengarkan pemaparan materi yang

dilakukan secara intens baik dalam bentuk

komunikasi nonverbal, seperti memberikan contoh

positif yang dilakukan oleh ustadznya sendiri,

maupun komunikasi verbal dengan selalu

memberikan nasehat, memotivasi, memberikan

arahan dan masukan, agar santri tersebut dapat

merubahnya tidak hanya pola pikir mereka tetapi

dapat mengimplementasikan dan

memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari6.

Maka dari itu disinilah peran komunikasi

antarpersonal pembina kepada santrinya dengan

melakukan binaan secara intens dan berlangasung

secara terus menerus. Dengan melakukan hal ini,

tentu ada hasil yang ditimbulkan oleh setiap santri

yang ada, dengan karakter yang berbeda-beda

6 Observasi di kelas 1 Aliyah Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

pada tanggal 10 Juni 2021

Page 125: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

113

entah itu merubah santri menjadi lebih baik lagi

atau sebaliknya.

B. Strategi Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri

di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah

Terkait dengan semua ini santri di pondok

pesantren modern An-Nuqthah dapat meningkat menjadi

lebih baik, dikarenakan tak terlepas dari adanya peran

ustadz dalam hal ini yang senantiasa memberikan arahan,

dorongan dan nasehat kepada santri untuk merubah

perilakunya menjadi lebih baik lagi. Tak dapat dipungkiri

komunikasi antarpribadi juga sangat berperan penting

dalam membentuk karakter santri di pondok pesantren

modern An-Nuqthah.

Para Ustadz memiliki berbagai cara agar

karakter santri bisa terbentuk menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah

penulis lakukan, berikut komunikasi antarpribadi ustadz

dengan santri yang dapat membentuk karakter santri di

pondok pesantren modern An-Nuqthah yaitu kenali

penyebab santri melakukan hal-hal yang semestinya tidak

dilakukan, memberi pengakuan atas usaha santri

(acknowledge), memberi perkataan yang mendorong,

mengajak dan menyemangati (encourage), memberi

nasehat, memberi pujian, memberi arahan dan tujuan

pembentukan karakter dengan jelas, buat kegiatan yang

Page 126: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

114

positif, membimbing santri hingga menjadi santri yang

teladan dan memberi tahu akibat setelahnya.

Para ustadz dalam melakukan komunikasi

antarpribadi untuk membentuk karakter santri di pondok

pesantren modern An-Nuqthah seirama dengan Richard L.

Weaver II yang mengemukakan karakteristik-karakteristik

komunikasi antarpribadi yaitu melibatkan paling sedikit

dua orang, adanya umpan balik atau feedback, tidak harus

tatap muka, menghasilkan beberapa pengaruh atau effect,

dan pesan dikirim dan diterima dalam bentuk verbal

maupun nonverbal.7

Komunikasi memiliki berbagai tujuan, dalam

hal ini ustadz berkomunikasi dengan santri dengan tujuan

membentuk karakter santri di pondok pesantren modern

An Nuqthah. Sejalan dengan tujuan dari komunikasi

dibagi menjadi empat yaitu mengubah sikap (to change

the attitude), mengubah opini atau pedapat (to change the

opinion), mengubah perilaku (to change the behavior),

dan mengubah masyarakat (to change the society).8

Komunikasi yang digunakan oleh ustadz

sendiri lebih banyak menggunakan komunikasi

antarpribadi karena dapat memberika umpan balik

7 Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi. (Jakarta:

Kencana Prenada Media, 2011), hlm. 15-21. 8 Onong Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2003), hlm. 55.

Page 127: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

115

seketika. Hal ini senada dengan pengertian komunikasi

antarpribadi oleh Devito, “komunikasi antarpribadi adalah

proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua

individu atau antar individu dalam kelompok dengan

beberapa efek dan umpan balik seketika”.9

Dalam penerapan komunikasi antarpribadi

yang dilakukan ustadz pada santri. Ustadz selalu

memberikan sikap positif pada siswa, terlihat dari

bagaimana ustadz yang memposisikan diri sebagai teman

bagi para santri, serta kalimat-kalimat positif yang

membuat santri menjadi semangat belajar dan mengikuti

kegiatan di dalam kelas maupun diluar kelas. Tentu sikap

ini dapat membangun ikatan antara ustadz dengan santri

sehingga ketika santri sudah merasa nyaman dengan

ustadz dan suasana pesantren yang dibangun, santri akan

lebih mudah berbaur dan perlahan akan menumbuhkan

karakter santri menjadi lebih baik.

Hal ini senada dengan teori Joseph A. Devito

yang mengemukakan lima sikap positif yang perlu

dipertimbangkan ketika seseorang merencanakan

komunikasi antarpribadi. Lima sikap positif itu ialah

keterbukaan (openness), empati (Empathy), dukungan

9 Devito A. Joseph, Komunikasi Antarmanusia. (Jakarta: Karisma

Publishing, 2010), edisi kelima hlm. 24-29.

Page 128: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

116

(supportiveness), rasa positif (positiveness), dan

kesetaraan (equality).10

Dari hasil temuan pada bab sebelumnya,

penulis akan menganalisis komunikasi antarpribadi ustadz

dan santri dalam pembentukan karakter santri di pondok

pesantren modern An-Nuqthah Tangerang menggunakan

strategi komunikasi antarpribadi, diantaranya ialah :

1. Strategi Wortel Terurai

Strategi ini merupakan strategi kendali

komunikasi antarpribadi yang dilakukan ustadz

kepada santri. Strategi ini diasumsikan bahwa ustadz

dapat meningkatkan probabilitas untuk memperoleh

respon yang diinginkan apabila ustadz membrikan

kepada seseorang (komunikan) imbalan.

Seperti saat santri mulai bosan dengan suasana

belajar, suasana belajar kurang kondusif ustadz

Syarifuddin langsung memberikan stimulasi agar

santri mulai semangat kembali dengan memberikan

rekreatif yang menyegarkan suasana. Bahkan jika

waktu memungkinkan ustadz Syarifuddin juga

memutar film dengan tema perjuangan. Kemudian

ustadz Syarifuddin memberikan motivasi dan nasehat

10

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal. (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), hlm. 82-84.

Page 129: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

117

kepada santri untuk mengingatkan santri belajarnya

agar ditingkatkan lagi.

2. Strategi Pedang Tergantung

Strategi ini merupakan strategi kendali

komunikasi antarpriadi yang diberikan ustadz kepada

santri dengan memberikan hukuman agar santri

tersebut mengurangi atau membatasi perilakunya

yang tidak perlu dilakukan.

Strategi pedang tergantung diterapkan saat

santri mulai malas atau bosan saat waktu jam

pelajaran mendekati selesai sehingga ustadz

Syarifuddin memberikan hukuman menulis surat

Yasin atau menghafal surat di Al-Qur’an, agar santri

berfikir kembali ketika ingin melakukan perbuatan

tersebut. Strategi pedang tergantung juga merupakan

sebuah strategi yang memberikan hukuman supaya

santri tersebut itu mengurangi atau membatasi

perilaku-perilaku yang tidak disukai oleh pemberi

hukuman.

3. Strategi Katalisator

Strategi ini cukup sering digunakan ustadz

untuk mengingatkan santri agar mau melakukan

mematuhi apa yang dikatakan oleh ustadz dan atura-

aturan pesantren, santri diharapkan bisa berbuat atas

Page 130: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

118

dasar kesadarannya sendiri tanpa ada imbalan atau

hukuman. Dalam hal ini contohnya ialah nasehat.

Ustadz akan menasehati siswa yang berkata atau

bersikap tidak baik, karena budi pekerti dan karakter

yang baik merupakan hal yang diutamakan di pondok

pesantren modern An-Nuqthah.

Nasehat ini juga disampaikan dalam berbagai

bentuk cara, seperti cerita nabi, dan cerita-cerita

legenda. Sehingga dengan sendirinya santri akan

mengambil hikmah dan teladan dari setiap cerita yang

dibawakan ustadz. Inilah yang akhirnya membuat

santri merasa tidak diceramahi melainkan memahami

sendiri mana yang baik dan yang buruk agar

terbentuknya karakter yang lebih baik.

Mengajari santri agar bersikap ramah dan

senang membantu orang lain juga merupakan salah

satu cara yang dapat membentuk karakter santri agar

menjadi lebih baik. Ustadz sering bersikap ramah saat

berbicara menyampaikan materi dengan tersenyum

dan santai, diharapkan agar santri bisa mencontoh

kalau memang ngomong sambil tersenyum itu terlihat

ramah dan sedap dipandangnya. Serta dengan

membantu orang lain santri akan merasakan bahwa

dirinya bermanfaat bagi orang lain dan hal tersebut

merupakan peningkatan dalam pembentukan karakter

santri yang lebih baik.

Page 131: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

119

4. Strategi Kembar Siam

Strategi ini kurang bisa diterapkan antara

ustadz dan santri di pondok pesantren modern An-

Nuqthah. Karena strategi ini diperuntukkan pada

hubungan yang lebih terbina. Dalam arti kedua belah

pihak sangat bergantung satu sama lain. Strategi ini

berlaku bagi dua komunikator yang memiliki jumlah

kendali yang sama.

Sedangkan di dalam pondok pesantren, ustadz

adalah tenaga pendidik untuk mendidik kemampuan

berkomunikasi santri sehingga tidak ada

ketergantungan satu sama lain.

5. Strategi Dunia Khayal

Strategi ini digunakan dalam berkomunikasi

pada santri. Cara yang digunakan strategi ini adalah

mengabaikan respon yang tidak diinginkan atau

memutarbalikkan respon yanng tidak diinginkan

dengan memberikan penafsiran positif. Dimana

ustadz akan menilai bahwa setiap santri itu unik, dan

setiap santri itu memiliki kelebihannya masing-

masing.

Sebagai ustadz yang memberikan motivasi

dan metode belajar yang mudah dipahami oleh santri,

tentu perlu memberikan sikap positif pada santri.

Page 132: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

120

Sikap positif tidak bisa tersampaikan pada santri jika

penafsiran ustadz pada santri tidak positif. Ustadz

perlu mengingat bahwa keunikan tiap santrilah yang

membuat ustadz tidak bisa memukul rata untuk

mencapai tujuan ustadz semata. Perlu adanya

penyelarasan tujuan bersama agar tercapai dengan

baik.

Ustadz perlu mendukung sesuatu yang

menjadi minat santri. Seorang pendidik (ustadz) harus

selalu mendukung minat dan hobi santri selama itu

positif dan akan memberi manfaat. Dengan begitu

santri akan merasa bahwa ada yang mendukung

dirinya dan proses terbentuknya karakter santri

menjadi lebih baik.

Tabel 5.1 Analisis Strategi Komunikasi

Antarpribadi di Pondok Pesantren Modern

An-Nuqthah

No. Strategi KAP Kalimat

1. Strategi Wortel Terurai

Yang berprestasi akan

dimasukkan ke dalam

majalah santri.

2. Strategi Pedang

Tergantung

Yang tidak disiplin dalam

kegiatan belajar akan

disanksi baca surat

Yaasiin dan

Page 133: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

121

membersihkan halaman.

3. Strategi Katalisator

Yang melakukan

pelanggaran akan

diberikan nasehat.

C. Faktor Pendukun dan Penghambat dalam

Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren

Modern An-Nuqthah

Dalam proses menjalankan pembentukan karakter

di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah tentu ustadz

mengalami berbagai hambatan atau kesulitan dan

tantangan. Disamping itu ada pula beberapa hal yang

mempermudah pengurus untuk memberikan pelajaran

bagi para santrinya di Pondok Pesantren Modern An-

Nuqthah ini. Setelah penulis melakukan pengamatan di

lapangan.

Ada beberapa hal yang menjadi pendukung dan

penghambat untuk pengasuh dan ustadz dalam

menjalankan kedisiplinan di Pondok Pesantren Modern

An-Nuqthah diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pendukung utama yang menunjang pada Komunikasi

Antarpribadi siantaranya adalah :

a. Bahasa

Komunikasi antarpribadi yang dilakukan

kedua ustadz kepada santri dengan menggunakan

Page 134: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

122

bahasa sehari-hari yaitu bahasa Indonesia,

dikarenakan santri memang selalu berkomunikasi

dengan bhasa Indonesia.

b. Keaktifan Santri

Santri yang aktif menjalani proses

pendidikan baik di lingkup pesantren, mereka juga

saling menyemangati untuk tidak hanya berdiam

diri tetapi juga mempelajari seni muhadhoroh

sesuai waktu yang ditentukan dan mengajarkan

khutbah atau ceramah sebagai bekal ketika terjun

di masyarakat ketika sudah lulus nanti. Selain itu,

ada juga santri yang menjadi anggota ikatan atau

alumni. Itu merupakan keaktifan para santri yang

bisa menjadi motivasi untuk santri lainnya.

Khususnya mereka yang berada di jenjang tingkat

pendidikan dibawahnya.

c. Komunikator

Komunikator disini dalam hal ustadz

sebagai komunikator yang mempunyai latar

belakang pendidikan yang cukup tinggi sebagai

contoh kepada santri karena ustadz di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah ini semuanya

alumni dari pondok pesantren juga, ustadz

memberikan keahliannya maupun kemampuan

serta pengalaman yang luas dalam penyampaian

Page 135: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

123

materi, selain itu juga ustadz yang membentuk

karakter santri merupakan pendukung dalam

proses komunikasi antarpribadi.

d. Keterbukaan Ustadz

Ustadz selalu berusaha untuk selalu

membuka diri terhadap permasalahan yang

dihadapi santri di pondok pesantren dan juga

adanya instruksi ustadz kepada santri agar

melakukan konsultasi masalah pribadi maupun

masalah akademik kepada pihak ustadz apabila

santri mengalami kesulitan dalam hal apapun,

karena ustadz memahami psikologis yang tentunya

membutuhkan bimbingan, nasehat dan motivasi

dari ustadz.11

2. Pengenghambat Pembentukan Karakter Santri

Dalam proses pembentukan karakter santri,

banyak terjadi kendala yang dihadapi oleh para ustadz

maupun para santri tersebut. Beberapa faktor

penghambatnya, diantaranya adalah :

a. Keluarga Santri

Santri yang memiliki keluarga kurang

harmonis karena dari latar keluarga yang

11 Wawancara pribadi dengan santri Ikhwan Isnandi di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah pada tanggal 12 Juni 2021

Page 136: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

124

kurang baik dan santri memiliki watak yang

keras.

b. Perilaku Santri

Faktor prilaku santri disini yaitu bawaan

santri dari luar lingkungan pondok pesantren

yang akhirnya mempengaruhi dan membawa

dampak negatif di lungkungan pondok

pesantren, karena ketika ustadz melakukan

proses komunikasi dengan santri, namun

perilaku santri yang tidak mau mendengarkan

instruksi ustadz dapat menyebabkan

komunikasi menjadi terhambat. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara yang informan

bahwa faktor yang menjadi penghambat dalam

berkomunikasi dengan santri yaitu kepribadian

maupun perilaku santri yang masuk di pondok

pesantren berbeda-beda atau bermacam-

macam.12

D. Pembentukan Karakter Santri

Di pondok pesantren ini setiap harinya santri

dituntut unutuk disiplin waktu dan mematuhi peraturan-

peraturan yang telah dibuat oleh pihak pondok pesantren.

Kedisiplinan ini dibuat agar santri dapat menjadi pribadi

yang lebih menghargai waktu dan bertanggung jawab.

12 Wawancara pribadi ustadz Syarifuddin di Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah pada tanggal 13 Juni 2021

Page 137: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

125

Apabila santri melanggar peraturan yang dibuat oleh

pondok pesantren maka ada sanksi tersendiri terhadap

pelanggaran apa yang santri perbuat. Misalnya tidak

sholat berjama’ah atau pulang tanpa izin (kabur), maka

akan di sanksi dengan hafalan beberapa juz dalam Al-

Qur’an atau di botak kepalanya. Dari peraturan-peraturan

yang sering dilanggar oleh santrinya, maka dengan

sendirinya santri tersebut akan melaksanakan tugasnya

sebagai santri tanpa melihat peraturan-peraturan yang

dibuat oleh pondok pesantren tersebut. Selain peraturan-

peraturan yang membentuk karakternya ada juga

pembelajaran kitab akhlakulil banin dan akhlakulil banat.

Akhlakulil banin yaitu kitab yang menjelaskan bagaimana

menjadi laki-laki yang baik dan akhlakulil banat yaitu

kitab yang menjelaskan bagaimana menjadi perempuan

yang baik. Selain peraturan dan kitab-kitab, di pesantren

ini juga ada pembiasaan diri, yaitu santri dibiasakan untuk

melakukan semua pekerjaannya sendiri. Dari merapihkan

kamar, membersihkan kamar dan bersih-bersih halaman

pesantren. Maksud pembiasaan ini agar semua santrinya

menjadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Page 138: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

126

A. Tabel Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri

Tabel 5.2 Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri

Komunikasi antarpribadi ustadz dan santri Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah

Komunikasi

Antarpribadi

Penyampaian Pesan

Kegiatan Formal

(di dalam kelas)

Kegiatan

Nonformal

(di luar kelas)

Belajar mengajar

di kelas

- Pembelajaran Khutbah / Ceramah

- Pengajian (Membaca Al Qur’an)

- Percakapan Bahasa Aran dan

Inggris

- Belajar bersama

Efektivitas komunikasi antarpribadi ustadz

dan santri

- Kemampuan komunikasi

- Keterbukaan

- Kepercayaan diri

Page 139: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

127

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasaarkan uraian dan hasil temuan penelitian

yang dilakukan oleh penulis mengenai komunikasi

antarpribadi ustadz dan santri, yaitu :

1. Pendekatan komunikasi yang dilakukan seorang

ustadz kepada santri agar materi yang disampaikan

dapat diterima dan diserap oleh para santri adalah

dengan cara harus mengetahui karakter dan

memahami psokologis dari setiap murid yang

diajarkan. Sesuai dengan teori Miller dan Stainberg

proses pembentukan karakter yang dilakukan antara

ustadz dengan santri di Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah menerapkan kembali komunikasi

antarpribadi melalui pendekatan secara psikologis.

Dengan memahami dan mengerti keadaan psikologis

dari setiap santrinya, seorang usstadz dapat lebih

mudah membeuat hubungan dengan santri menjadi

lebih akrab dan cair sehingga dengan begitu

pemberian metode pembentukkan karakter kepada

santri dapat terealisasikan dan sangat efektif, serta

kedekatan tersebut dapat menimbulkan semangat dan

motivasi terhadap santri.

Page 140: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

128

2. Strategi kendali komunikasi yang digunakan di saat

waktu belajar di kelas suasana sudah mulai kurang

kondusif dan santri mulai bosan, ustadz Syarifuddin

langsung mengalihkan perhatian kepada santri dengan

menonton film dengan tema perjuangan dan para

membuat para santri senang dan mengembalikan

suasana kelas menjadi kondusif kembali dengan

adanya pemutaran film tersebut. Kemudian ustadz

membeikan motivasi dan nasehat agar santri

diingatkan belajarnya agar ditingkatkan lagi. Analisis

penulis dari hasil observasi yang terjadi di kelas saat

pelajaran berlangung, strategi wortel terurai yang

digunakan oleh ustadz untuk memperoleh respons

yang diinginkan dari santrinya.

3. Faktor yang dimiliki oleh Pondok Pesantren dalam

membentuk karakter santri adalah :

a) Bahasa, bahasa merupakan penyambung

komunikasi, maka ustadz pun juga menerapkan

bahasa yang mudah dimengerti oleh santri.

b) Keaktifan santri, santri yang aktif menjalani proses

mendidikan baik di lingkup pesantren, mereka

juga saling menyemangati untuk tidak hanya

berdiam diri, namun mempelajari seni

muhadhoroh setiap malam minggu dan

mengajarkan ceramah/khutbah sebagai bekal

nantinya ketika lulus.

Page 141: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

129

c) Komunikator, komunikator disini adalah ustadz

sebagai komunikator yang mempunyai latar

belakang pendidikan yang cukup tinggi sebagai

contoh kepada santri, karena ustadz di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah ini semuanya

alumni dari pondok pesantren juga, ustadz

memberikan keahliannya maupun kemampuan

serta pengalaman yang luas dalam penyampaian

materi, selain itu juga ustadz yang membentuk

karakter santri merupakan pendukung dalam

proses komunikasi antarpribadi.

d) Keterbukaan ustadz, ustadz selalu berusaha untuk

selalu membuka diri terhadap permasalahan yang

dihadapi santri di pondok pesantren dan juga

adanya instruksi ustadz kepada santri agar

melakukan konsultasi masalah pribadi maupun

masalah akademik kepada pihak ustadz apabila

santri mengalami kesulitan dalam hal apapun,

karena ustadz memahami psikologis yang tentunya

membutuhkan bimbingan, nasehat dan motivasu

dari ustadz.

4. Faktor yang menjadi penghambat dalam proses

pembentukan karakter santri di lingkungan Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah adalah :

a) Keluarga Santri, santri yang memiliki keluarga

kurang harmonis karena dari latar belakang

Page 142: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

130

keluarga yang kurang baik dan santri yang

memiliki watak yang keras.

b) Faktor prilaku santri disini, yaitu santri yang nakal

yang akhirnya mempengaruhi dan membawa

dampak negatif di lingkungan pondok pesantren,

karena ketika ustadz melakukan proses

komunikasi dengan santri, namun perilaku santri

yang tidak mau mendengarkan instruksi ustadz

dapat menyebabkan komunikasi menjadi

terhambat. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

informan yang mengatakan bahwa faktor yang

menjadi penghambat dalam berkomunikasi dengan

santri yaitu kepribadian maupun perilaku santri

yang masuk di pondok pesantren berbeda-beda

atau bermacam karakternya

c) Kurangnya kepercayaan diri santri untuk berdialog

kepada ustadz karena masih adanya rasa canggung

pada santri apabila berhadapan dengan ustadz. Hal

ini berdasarkan hasil wawancara dengan informan

yang mengatakan bahwa santri masih merasa

canggung dan kurang kepercayaan berkomunikasi,

ustadz dalam hal ini memiliki ketegasan jika santri

melakukan kesalahan.

Page 143: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

131

B. Saran

1. Saran Akademis

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini

mampu memberikan kontribusi yang positif dalam

perkembangan studi komunikasi antarpribadi

khususnya tentang membentuk karakter santri melalui

komunikasi antarpribadi.

2. Saran Praktis

Teruntuk Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

alangkah lebih baik jika santri mampu mengikuti

seluruh kegiatan akademik maupun ekstrakurikuler

lainnya. Untuk itu, ada baiknya di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah lebih di programkan kembali

mengenai kegiatan-kegiatan yang menunjang skill dan

bakat santri agar santri tidak terlalu jenuh dan boring.

Page 144: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

132

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: PT RINERKA

CIPTA.

Arifin, Muzayin. (2009). Kapita Selekta Pendidikan Umum dan

Agama. Semarang: Toha Putra.

Asrohah, Hanum. (2008). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:

Logos Wacana Ilmu.

Budyatna, Muhammad. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Dhafier, Zamakhsyari. (1982). Tradisi Pesantren. Jakarta:

LP3ES.

Dhafier, Zamakhsari. (1986). Tradisi Pesantren: Studi Tentang

Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

Edi dan Mite. (2010) Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendy, Onong Uchjana. (1995) Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. (2000). Dinamika Komunikasi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 145: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

133

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Faisal, Sanapiah. (2001). Format-Format Penelitian Sosial.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gunara, Thorik. (2008). Marketing Muhammad SAW, Jakarta:

Madani Prima.

Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan

Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardjana, Agus M. (2003). Komunikasi Interpersonal &

Intraprasonal. Yogyakarta: Kansius.

Joseph, Devito A. (2010). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta:

Karisma Publishing.

Komaruddin dan Tjuparmah. (2011). Kamus Istilah Karya Tulis

Ismia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kriyantoro, Rachmat. (2009). Teknis Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana.

Majid, Nurcholis. (1997). Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret

Perjalanan. Jakarta: Paramadina.

Ma’luf, Louis. (1986). Kamus Munjid. Beirut: Dar al-Mishria.

Moleong, Lexy J. (2002) Metode Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 146: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

134

Mu’in, Fathul. (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik

Dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Posdakarya.

Muria, Siti. (2000). Metodologi Dakwah Kontemporer.

Yogyakarta : Celeban Timur.

Natsir, Muhammad. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Noor, Juliansyah. (2012). Metode Penelitian Skripsi Tesis

Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Nuruddin. (2004). Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Poerwadarminta, WJS. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sasono, Adi. (1998) Solasi Islam Jakarta. Jakarta: Gema Insani

Press.

Soehartono, Irwan. (2004). Metode Penelitian Sosial.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Page 147: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

135

Suranto. (2010). Komunikasi Sosial dan Badaya. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Syamsul, Asep. (2016). Jurnalistik Praktis Untuk Pemula.

Bandung : Rosdakarya.

Tafsir, Ahmad. (2001). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widjaja, H. A. W. (2000). Ilmu Komunikasi Pengantar Studi.

Jakarta: PT Ineka Cipta.

Jurnal :

Salman, Ismah. (2004). Strategi Dakwah di Era Millennium

Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah. Vol. 5.

Tanshzil, Sri Wahyuni. (2012). Model Pembinaan Pendidikan

Karakter Pada Lingkungan Pondok Pesantren Dalam

Membangun Kemandirian Dan Disiplin Santri. Jurnal

Pendidikan / Vol. 13 No. 2.

Website :

http://academia.edu/komunikasiantarpribadi diakses pada tanggal

9 April 2021.

Page 148: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

136

LAMPIRAN

Page 149: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

137

Page 150: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

138

Page 151: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

139

Page 152: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

140

LAMPIRAN WAWANCARA

Transkip wawancara dengan Ustadz Syarifuddin S. Kom. I

selaku Sekretaris Pondok Pesantren Modern An Nuqthah.

1. Sudah berapa lama ustadz mengajar di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah ?

Jawab : Saya mengajar disini dari tahun 2010.

2. Bagaimana cara ustadz berkomunikasi dengan santri yang

bermasalah ?

Jawab : Bagi saya, mengatasi santri yang bermasalah di

pondok ini ialah diberika kepada bagian pengasuhan pesantren

sebagai langkah awal mengenai santri yang bermasalah.

Pertama, kita panggil kemudian kita tanyakan apakah ada

faktor masalah di dalam atau mungkin faktor dari luar. Untuk

masalah yang di dalam biasanya santri tidak betah dikarenakan

santri mempunyai masalah dengan temannya. Kedua, memang

santri tersebut tidak betah kemudian dipaksakan orang tuanya

untuk masuk pesantren yang menyebabkan santri tersebut

berontak jadi banyak santri yang mengalami hal-hal seperti itu.

Untuk faktor dari luar terkadang ada orang tuanya yang broken

home di satu sisi yang mengurusi ayahnya, di satu sisi ibunya

saja, jadi ada faktor yang membuat anak itu menjadi semangat

dalam belajar karena ada faktor terhadap orang tuanya.

Page 153: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

141

3. Bagaimana ustadz berkomunikasi dengan santri agar santri

bersedia menceritakan keluhannya ?

Jawab : Untuk masalah itu, kita seminggu sekali ada forum

untuk santri saling memberikan tanya jawab atau memberikan

kritik dan saran antara ustadz dengan santri maupun

sebaliknya, jadi di situ ada komunikasi yang mendalam ketika

santri dihadapkan terhadap wali kelasnya di situlah ada

masalah-masalah santri yang kurang berkenan, nanti kita

berikan solusinya makanya si setiap kelas terlebih di sini itu

ada yang memegang. Yang pertama itu wali kelas dan kedua

asisten kedua orang tua tersebut yang sangat aktif dan

berperan terhadap anak buahnya jika selama seminggu santri

tersebut ada yang mengalami masalah dan sebagainya itu yang

menangani wali kelasnya.

4. Apakah ketika memberi bimbingan belajar kepada santri

ustadz memberika rasa humor ?

Jawab : Untuk masalah belajar, jika dalam sebuah metodologi

pendidikan, seorang santri bisa fokus dalam belajar itu di dua

puluh menit pertama dan bahkan ada seorang ahli dalam

bidang pendidikan bahwa ada juga seorang santri yang fokus

di empat puluh menit pertama, sedangkan kami yang mengajar

di sini itu hampir mengajar di jam formal satu jam dua puluh

menit, jadi bisa kebayang oleh anda bagaimana mumetnya jika

anda menjadi seorang pelajar yang belajar di Pondok

Pesantren Modern An Nuqthah itu pasti mengalami masa-

masa yang sulit, di situlah peran humor seorang ustadz terlebih

Page 154: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

142

mengkisahkan atau memberikan kisah-kisah sejarah yang ada

agar santri-santri tidak merasa bosan dan jenuh, jadi di

pelajaran awal dua puluh sampai empat puluh menit saya

menjelaskan pelajaran yang ada, saya memberikan pelajaran

untuk pengembangan santri lalu di akhir-akhir ada tanya jawab

dan di situ saya selipkan cerita dan humor.

5. Bagaimana komunikasi ustadz ketika ada santri yang tidak

senang terhadap nasehat ustadz ?

Jawab : Lagi-lagi kita dihadapkan dengan seorang santri yang

kurang senang terhadap ustadznya, ini agak berat memangnya

buat kami selaku tenaga pendidik yang tinggal disini selama

24 jam jika ada masalah santri yang memang tidak menyukai

dari gurunya, jadi jika ada santri yang memang tidak menyukai

ustadznya segera diselesaikan terlebih dahulu, yaitu berbicara

dengan empat mata dengan santri tersebut. Pertama yang

pernah saya lakukan terhadap santri tersebut yaitu ketika saya

panggil santri tersebut dengan saya kemudian saya berbicara

dengannya saya ceritakan satu persatu tahapnya ada apa

sebetulnya anak itu bukan tidak suka kepada ustadznya

melainkan terkadang santri tersebut tidak suka dengan

pelajarannya. Jika ustadz mengajar tidak ada masalah tapi

terkadang di pelajarannya terlebih yang sudah saya cek dan

saya sudah keliling kemanapun itu rata-rata santri di bidang

tersebut ada yang kurang suka pelajarannya, jika masalahnya

dengan guru jarang, karna di Pondok Pesantren ini lebih

mengedepankan moral dan akhlak, jadi jika ada santri yang

Page 155: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

143

tidak suka kepada ustadz santri tersebut lebih condong diam

dan menghargai ustadz.

6. Bagaimana cara ustadz mengetahui kondisi individu santri ?

Jawab : Jika masalah individu santri itu yang ruang

lingkupnya luas berasal dari daerah manapun kita kumpul

bersama tidak mungkin setiap santri tidak memiliki masalah,

pasti setiap santri memiliki masalah yang berbeda-beda. Lalu

bagaimana jika ada santri yang memiliki faktor individu ?

disini kita dihadapkan dengan hal-hal yang seperti ini, pertama

saya akan mendatangi santri tersebut, setelah saya datangi

santri tersebut saya berikan asumsi yang baik terhadap santri

tersebut, misalnya “Kamu kenaoa nak ?” atau ada bahasa saya

bertanya kepada santri tersebut “Nak, kamu orang mana ?”

“Kamu tinggal dimana ?” jika santri tersebut menjawab “Saya

dari Kediri ustadz”, coba nak jika kamu memang tidak betah

sampai kamu kabur dari pesantren coba kamu pikirkan baik-

baik kamu tinggal jauh dari orang tua kamu, kamu disini di

didik agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang

berguna untuk agama, nusa dan bangsa. Jika kamu tidak betah

terlebih ada faktor terhadap teman itu sudah biasa. Kita beri

asumsi yang baik, tapi saya tidak pernah dijenguk ustadz,

contoh tidak dijenguk itu bukan berarti orang tua tidak sayang

kepada kamu, orang tua menitipkan kamu di Pesantren itu

karna orang tua kamu sangat sayang sama kamu,kita selalu

berikan nasehat dan selalu berikan pemahaman-pemahaman

Page 156: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

144

yang baik agar anak tergugah motivasinya dan berubah

menjadi anak yang semangat.

7. Apakah perilaku santri berubah setelah diberikan bimbingan

dan nasehat ?

Jawab : Menurut data yang saya survey untuk kategori santri

sekarang memang tidak langsung berubah, yang kedua setelah

saya survey juga melalui nasehat atau melalui metode yang

disampaikan terhadap santri, memberikan hal positif kepada

anak memang banyak yang masih belum maksimal. Saya

katakan jika dari 100 persen itu kami baru bekerja 50 persen,

lalu kemana 50 persennya lgi ? 50 persennya lagi adalah ketika

kita betindak sebagai ustadz atau sebagai tenaga pendidik

terlebih di dalam pesantren ini kami harus melihat sejauh

mana santri berbuat atau sudah bisakah seorang santri menjadi

santri yang lebih baik. Contoh ketika seorang ustadz

mengajarkan membuang sampah pada tempatnya bukan berarti

kita tidak berhasil, coba kita ambil kesimpulan mungkin dari

ustadz yang lain belum memberikan contoh kepada santrinya

tentang melihat santri-santri yang sedang kumpul banyak di

depannya ada sampah mereka tidak sadar lalu seorang ustadz

mengambil sampah dan membuangnya ke tempat sampah, itu

adalah satu bukti bahwa biar bagaimanapun contoh itu suatu

saat akan menjadi sebuah cerita teladan untuk santri terlebih

lagi di dunia Pesantren.

8. Apakah ustadz sering melakukan interaksi dengan santri ?

Page 157: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

145

Jawab : Memang harus, setiap harinya disini itu selalu

berinteraksi dengan santri, karena dengan berinteraksi dengan

berinteraksi santri tersebut perlahan-lahan dari mulai masuk

Pesantren sampai betah itu karena faktor interaksi. Karena

tinggal itu di Pesantren itu kita harus berinteraksi, jika kita

tidak berinteraksi atau kurang bergaul atau susah untuk

bergaul dengan orang lain maka akan susah untuk

mendapatkan kenyamanan di Pesantren. Di Pesantren juga kita

dihadapkan dengan orang banyak lalu untuk apa jika kita diam

saja ? fungsinya berinteraksi itu biar kita mengetahui sejauh

mana perkembangan santri dan bagaimana mengetahui

pembelajaran santri agar mengetahui karakter santri-santri

yang mungkin masih kurang mengetahui terlebih lagi di

bidang akhlak.

9. Apa yang menjadi hambatan ketika berkomunikasi dengan

santri ?

Jawab : Yang menjadi hambatan bagi kami selaku ustadz di

Pesantren ini adalah ketika kami berinteraksi dengan seorang

santri. Pertama, santri terkadang tidak mau terbuka ketika kita

berbicara face to face (empat mata) dan sambil berjalan santai

santri tersebut masih belum mau terbuka, terkadang memang

anak itu dipaksakan oleh orang tuanya untuk masuk ke

Pesantren jadi santri tersebut tidak terima jadi seakan-akan

terkurung di Pesantren, sebetulnya niat orang tua

bagaimanapun pasti ingin menjadikan anaknya sebagai anak

Page 158: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

146

yang baik, yang mengerti di dunia agama yang suatu saat nanti

bisa mengangkat derajat orang tuanya.

10. Apa yang menjadi kemudahan ketika berkomunikasi dengan

santri ?

Jawab : kemudahan bagi kami adalah salah satu misi dari

pesantren itu jadi kita melestarikan nilai-nilai lama dan

mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik, jadi jika kita ambil

dari visi dan motto kita salah satu sebagai tenaga pendidik di

sini. Peran itu penting sekali jika berinteraksi dengan santri,

sebab seorang santri itu biar bagaimanapun mereka ingin di

tegur oleh ustadznya bayangkan seperti kita sedang jalan

bertemu dengan seorang ustadz kemudian di panggil nama

kita, kita sudah sangat senang sekali, begitu pula dengan

seorang santri tidak jauh pasti seorang santri senang sekali jika

di tegur oleh ustadznya, di situlah peran aktif seorang ustadz.

Sekretaris Pondok Pesantren

Ustadz Syarifuddin, S. Kom. I

Transkip wawancara dengan ustadz Ahmad Choiruddin, S.

Pd selaku Direktur Bagian Pengasuhan Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah.

1. Sudah berapa lama anda mengajar di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah ?

Page 159: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

147

Jawab : Saya mengajar disini sudah dari tahun 2014.

2. Bagaimana anda berkomunikasi dengan santri yang

bermasalah ?

Jawab : Saya panggil santri yang bermasalah, saya ajak

bicara dulu tapi santri sekarang beda dengan santri dulu.

Jadi tidak bisa kita langsung tunjukin masalahnya dulu tapi

coba cari latar belakang dahulu terus kita anggap santri

tersebut sebagai teman. Kebetulan saya sendiri ketua

bagian pengasuhan, jadi tidak bisa menghadapi santri itu

dengan cara otoriter, jadi saya sendiri menganggap santri

ini seperti teman sendiri, ketika santri tersebut sudah mulai

merasa nyaman apapun masalah santri yang di alaminya

pasti bisa terbuka atau santri tersebut mau menceritakan

masalah yang ia hadapi.

3. Bagaimana anda berkomunikasi dengan santri agar santri

bersedia menceritakan masalahnya ?

Jawab : Jika santri merasa sudah nyaman dia akan

menceritakan masalahnya sendiri.

4. Apakah ketika memberi bimbingan kepada santri anda

juga memberi rasa humor ?

Jawab : Ya itu pasti, contohnya ketika santri salah dalam

melakukan suatu hal coba kita arahkan terlebih dahulu,

jangan langsung menjudge bahwa santri tersebut salah, tapi

di puji dahulu, misalnya santri tersebut terlalu pemberani

Page 160: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

148

sampai mengambil keputusan yang kurang tepat, kemudia

kita arahkan bahwa ada tindakan yang lebih baik lagi.

5. Bagaimana anda berkomunikasi dengan santri yang tidak

senang dengan nasehat anda ?

Jawab : Setiap orang itu berbeda cara jadi sebenarnya jika

kita jadi guru yang profesional itu harus tau bagaimana

keadaan santri, ada santri yang senang ketika salah di

nasehatin dan ada juga yang tidak senang ketika di

nasehatin, tapi coba perlahan kita teliti dahulu kita bisa

menasehati dengan berbagai cara, sebenarnya setiap santri

bisa di nasehatin tetapi dengan cara yang berbeda.

6. Bagaimana anda mengetahui individu santri ?

Jawab : Kita bisa tau dari identitas awal santri tersebut

masuk, misalnya d santri tersebut lahir dari orang tua yang

seperti apa, latar belakangnya seperti apa, terus bisa jadi

santri tersebut punya permasalahan di sini kurang

semangat belajar karena ada faktor dari dalam dan dari

luar. Jika faktor dari dalam bisa jadi dia punya penyakit

yang menyebabkan belajar santri tersebut jadi menurun

atau masalah-masalah dari luar bisa jadi santri tersebut

termasuk keluarga yang broken home atau beberapa faktor

yang lain yang menyebabkan santri kurang semangat

belajar disini.

7. Apakah perilaku santri berubah setelah diberikan

bimbingan dan nasehat ?

Page 161: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

149

Jawab : Itu Relative, ada yang berubah dan ada juga yang

prosesnya lama atau bahka sebenarnya kalau saya sendiri

yang merasakan selama ini tidak ada yang tidak berubah

cuma waktunya saja, ada yang langsung berubah dan ada

juga yang tidak langsung. Tetapi saya ingat ketika dosen

saya mengajarkan ketika merubah orang jangan merubah

perilakunya dahulu tapi merubah mindsetnya dulu.

8. Apakah anda sering melakukan interaksi dengan santri ?

Jawab : Kalau itu memang sudah hobi saya berinteraksi

dengan santri karena semakin kita banyak mengetahui

keadaan orang, semakin tau kualitas diri kita.

9. Apa yang menjadi hambatan ketika berkomunikasi dengan

santri ?

Jawab : Kalau disini bisa jadi waktunya yang jadi

penghambat, karna padat dengan jadwal pelajaran dan

kegiatan yang ada.

10. Apa yang menjadi kemudahan ketika berkomunikasi

dengan santri ?

Jawab : Saya jadi dapat banyak pelajaran, ketika

berkomunikasi dengan santri itu yang membuat saya suka

berkomunikasi dengan santri mendapatkan banyak

pelajaran dan pengalaman, ternyata menjadi seorang

ustadz itu harus tau dulu keadaan santrinya.

Page 162: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

150

Direktur Bagian Pengasuhan

Ustadz Ahmah Choiruddin, S. Pd

Transkip wawancara dengan Ustadz Kadafy, S. S. Selaku

Majelis Pembimbing Organisasi Pondok Pesantren Modern

An Nuqthah.

1. Sudah berapa lama anda mengajar di Pondok Pesantren

Modern An Nuqthah ?

Jawab : Saya alumni pondok ini dan sudah mengajar dari

tahun 2015.

2. Bagaimana anda berkomunikasi dengan santri yang

bermasalah ?

Jawab : Saya berkomunikasi dengan santri yang

bermasalah dengan pendekatan pertama lewat Wali Kelas

menyampaikan masalahnya ke bagian pengasuhan pusat,

nanti di bagian pengasuhan pusat masalahnya itu

dikembangkan kemudian diberi tau apa masalahnya,

setelah itu ditanya santri benar atau tidak sampai

masalahnya bisa diselesaikan.

Page 163: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

151

3. Bagaimana ustadz berkomunikasi dengan santri agar

santri bersedia menceritakan keluhannya ?

Jawab : kita awalnya harus deketin santri tersebut dahulu

karena jika dari awal tidak dekat dengan santri tersebut, ia

tidak akan mau terbuka, tapi kita dekati pelan-pelan ia

akan sedikit-sedikit terbuka dan akhirnya ia akan cerita.

4. Apakah ketika memberi bimbingan belajar kepada santri

ustadz memberi rasa humor ?

Jawab : Untuk itu memang perlu agar santri tidak jenuh

dan bosan, biasanya jika santri dinasehati dan tidak ada

ketawanya kaya masuk kuping kanan keluar kuping kiri

engga masuk gitu dimarahi juga, karena dia sudah tegang

dan takut, akhirnya tidak dijalani, ketika ada humornya oh

dia jadi tau.

5. Bagaimana kondisi ustadz ketika ada santri yang tidak

senang dengan kondisi ustadz ?

Jawab : Untuk santri yang tidak senang, jadi kita lihat

dulu santri kenapa tidak menjalankan nasehat, awal

mulanya mungkin karena dia memang pertama ada

masalah atau dia tidak mau diatur.

6. Bagaimana cara ustadz mengetahui individu santri ?

Page 164: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

152

Jawab : Untuk itu disetiap kita punya catatan biodata

santri, misalnya di satu kelas 35 anak biodata satu-satu

dari namanya, orang tuanya, alamatnya dan latar

belakangnya. Jadi setiap Wali Kelas ada biodata santri.

7. Apakah ustadz sering melakukan interaksi dengan santri ?

Jawab : Kalau kita melakukan interaksi dengan santri

setiap hari karena kita kan di pondok gitu misalnya sholat

berjamaah kita selalu kontrol ketika santri sakit kita juga

selalu kontrol.

8. Setelah memberikan bimbingan dan nasehat apakah

perilaku santri berubah ?

Jawab : Kalau untuk perubahan kan ngga drastis ya,

untuk perubahan kita lihat perlahan-lahan Alhamdulillah

selama ini berubah perlahan-lahan walaupun tidak

signifikan, awal-awal santri sering kabur sedikit-sedikit ia

tinggalin.

9. Apa yang menjadi hambatan ketika berkomunikasi

dengan santri ?

Jawab : Hambatannya yaitu biasanya santri tidak terbuka

karena memang santrinya pendiam susah untuk cerita,

yang kedua santrinya memang tidak mau diajak ngobrol,

misalnya santri sudah ditanya kenapa tidak betah, kenapa

melanggar masih diam juga, itu hambatan kita, disitu kita

Page 165: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

153

berfikir bagaimana kita memutar otak kita untuk berfikir

agar santri mau untuk bercerita.

10. Apa yang menjadu kemudahan ketika berkomunikasi

dengan santri ?

Jawab : Kemudahannya berkomunikasi dengan santri

karena kita sering bertemu, ini yang memudahkan kita

berkomunikasi, disini setiap abis isya wali kelas selalu

berkomunikasi dengan santrinya, mengontrol santrinya,

menanyakan yang sakit siapa, yang izin pulang siapa,

disitulah kedekatan antara ustadz dan santri menjadi lebih

mudah.

Majelis Pembimbing Organisasi

Ustadz Kadafy, S. S.

Page 166: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

154

DOKUMENTASI

Foto setelah wawancara dengan Ustadz Syarifuddin, S. Kom. I.

Selaku Sekretaris Pondok Pesantren Modern An Nuqthah

Page 167: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

155

Foto setelah wawancara dengan Ustadz Ahmad Choiruddin, S.

Pd. Selaku Direktur Pengasuhan Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah.

Page 168: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

156

Foto setelah wawancara dengan Ustadz Kadafy, S. S. Selaku

Majelis Pembimbing Organisasi Pondok Pesantren Modern An

Nuqthah

Page 169: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

157

Foto bersama santri Zaidan Nabil selaku ketua IKSAN (Ikatan

Santri An Nuqthah )

Page 170: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

158

Foto bersama santri Ikhwan Isnandi selaku wakil ketua IKSAN

Page 171: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM ...

159

Foto bersama santri Zaidan Nabil dan Ikhwan Isnandi selaku

ketua dan wakil ketua IKSAN