Komunikasi Antar Pribadi

18
Komunikasi Antarpribadi Presented by: Iseu Anggraeni, S.Ak., Ak

description

MATERI KOMUNIKASI BISNIS

Transcript of Komunikasi Antar Pribadi

  • Komunikasi AntarpribadiPresented by:Iseu Anggraeni, S.Ak., Ak

    #

    Komunikasi AntarpribadiKomunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    #

    Empat Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan, Antara Lain:

    Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.

    Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face-to-face).

    Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan, atau bahasa campuran.

    Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal (pribadi) bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat; dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.

    #

    Tujuan Komunikasi AntarpribadiMenyampaikan InformasiBerbagi PengalamanMenumbuhkan SimpatiMelakukan Kerja SamaMenceritakan Kekecewaan atau KekesalanMenumbuhkan Motivasi

    #

    Gaya kepemimpinan Teori X dan YTeori XKaryawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.Karyawan selalu ingin diarahkan.Manajer harus selalu mengawasi kerja.Teori YKaryawan suka bekerja.Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri.Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja.

    #

    Empat Gaya Kepemimpinan Pengarahan (directing)Digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu.

    Pembekalan (coaching)Digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan.

    Dukungan (supporting)Digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manajer.

    Pendelegasian (delegating)Digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus deselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima pendelegasian tugas dari seorang manajer.

    #

    Gaya Kepemimpinan Situasionalgaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer suatu organisasi dapat saja berubah seiring dengan perubahan dinamika yang berkembang dalam diri para karyawan.

    #

    Keterampilan Analitis (analytical skills)keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi atau penilaian kinerja bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan mereka.

    Keterampilan Fleksibilitas (flexibility skills)merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya kepemimpinan dalam situasi dan kondisi yang tepat berdasarkan hasil analisis yang tepat pula.

    Keterampilan Komunikasi (communication skills)Merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau gagasannya kepada bawahan, termasuk bagaimana ia harus menjelaskan perubahan gaya kepemimpinannya kepada bawahannya.

    #

    Kepemimpinan Inti

    Menurut Hellriegel dan Slocum, seorang manajer yang dinamis harus memiliki lima kemampuan yang dikenal sebagai keahlian kepemimpinan inti (core leadership skills) yaitu :- pemberdayaan (empowerment), - intuisi (intuition), - pemahaman diri (self-understanding), - visi (vision), dan - nilai kesesuaian (value congruence).

  • Kebutuhan Manusia Teori Hierarki KebutuhanTeori hierarki yang dikemukakan oleh Maslow adalah sebagai berikut.

    Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)Kebutuhan Keamanan (safety needs)Kebutuhan Sosial (social needs)Kebutuhan Status (status needs)Kebutuhan Aktualisasi Diri (self-actualizations)

    #

    Kebutuhan Aktualisasi Diri

    Kebutuhan StatusKebutuhan SosialKebutuhan Keamanan dan KeselamatanKebutuhan FisiologisKEBUTUHAN

  • 2. Teori Dua-Faktor Pendekatan lain yang digunakan untuk mengetahui sumber motivasi seseorang dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan teori dua faktor/motivasi kesehatan. Menurut teori dua faktor Herzberg, dalam menunaikan tugas/pekerjaannya, karyawan sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu faktor dissatisfiers/hygiene dan faktor motivator.

    Faktor ketidakpuasan (dissatisfears factor) atau faktor kesehatan (hygiene factor) merupakan faktor yang mempertahankan/menjaga tingkat motivasi kerja karyawan jika faktor tersebut diberikan secara tepat.

    Sementara itu, faktor pendorong (motivator factor) merupakan faktor penting yang mampu memberikan dorongan atau motivasi kerja bagi para karyawannya.

    #

    Komponen Teori Dua-Faktor

    Faktor Hygiene (sumber ketidakpuasan kerja)Faktor Motivator(sumber kepuasan kerja) Kondisi kerja Pekerjaan itu sendiri Kebijakan perusahaan Tanggung jawab Supervisi Pengakuan Gaji Prestasi Hubungan dengan rekan kerja Promosi Status Pertumbuhan Keamanan kerja Pengembangan Kehidupan pribadi

    #

    Gambar. Mendengar dengan aktifMendengarkan Sebagai Keahlian Antarpribadi

    #

    Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, kebanyakan para manajer dalam setiap harinya menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dengan para supervisor, karyawan, pelanggan, dan berbagai asosiasi bisnis. Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal yang positif antara lain:

    Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk didengarkan.

    Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti dengan baik.

    Umpan balik (feed back) yang akurat dari bawahan atau karyawan akan berdampak positif pada prestasi kerjanya.

    #

    Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian suatu pesan.

    Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gossip.

    Pendengar yang baik memiliki kecenderungan membuka ide-ide baru dari pihak lain, sehingga hal ini mendorong berkembangnya kreativitas.

    Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan kepuasan kerja.

    Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan mereka mendengar, dan kapan mereka berpartisipasi di dalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik.

    #

    Ada beberapa saran agar dalam mendengarkan berlangsung secara efektif, antara lain:

    Perhatikan dengan baik siapa yang berbicara tersebut.Berikan umpan balik (feed back).Mendengarkan membutuhkan waktu, oleh karena proses komunikasi yang dilakukan secara tatap muka sebagaimana seorang pengirim dan penerima pesan secara simultan.Gunakan pengetahuan anda tentang orang yang berbicara tersebut untuk dapat menarik manfaat yang positif bagi anda.

    #

    Source: Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

    **********