KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

19
1 KOMPONEN MAKNA LEKSEM /zauj/, ﺑﻌﻞ/ba’l/ dan ﺟﻞ /rajul/ DALAM AL-QUR`AN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA Sebuah Kajian Semantik Leksikal Rozana, Wiwin Triwinarti Arabic Studies, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Indonesia E-mail : [email protected] Abstrak Jurnal ini membahas komponen makna leksem /zauj/, ﺑﻌﻞ/ba’l/, ﺟﻞ /rajul/ yang memiliki bentuk produktif yang bermakna suami, di dalam Al-Quran Terjemahan Bahasa Indonesia. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menelaah komponen semantik dan membahas ayat yang mengandung ketiga kata tersebut secara tekstual maupun kontekstual. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan teori analisis komponen makna oleh Nida (1975). Teori analisis ini terdiri dari empat tahap yaitu (1) penamaan, (2) parafrasa, (3) pendefinisian, (4) pengklasifikasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leksem ﺑﻌﻞ/ba’l/ yang muncul 5 kali dan 4 kali sebagai ‘suami’ merupakan padanan yang maknanya ‘suami’ yang paling produktif di dalam Al-Quran Terjemahan. Ditemukan 2 leksem /zauj/, 4 leksem ﺑﻌﻞ/ba’l/ dan 3 leksem ﺟﻞ /rajul/ yang memiliki makna ‘suami’ dalam Al-Quran. Hasil penelitian membuktikan bahwa di dalam Al-Quran, makna pembeda leksem /zauj/ adalah ‘pasangan’, makna pembeda leksem ﺑﻌﻞ/ba’l/ adalah ‘patung’, dan makna pembeda leksem ﺟﻞ /rajul/ adalah ‘laki-laki secara umum’. Kata Kunci : /zauj/; ﺑﻌﻞ/ba’l/; ﺟﻞ /rajul/; suami; makna Componential Analysis of Meaning of Words / zauj/, ﺑﻌﻞ/ba’l/, ﺟﻞ /rajul/ in The Quran in Indonesian Translation Abstract This journal article discusses about the components of the meaning of the words /zauj/, ﺑﻌﻞ/ba’l/, ﺟﻞ /rajul/ which have a productive meaning of ‘husband’ in the Quran in Indonesian translation. The purpose of this writing is to examine the semantic components and discusses the verses that contain the three words textual and contextual. To achieve these purposes, the analysis uses the theory of componential analysis of meaning by Nida. The theory insists of four stages: (1) naming, (2) paraphrasing, (3) defining, (4) classifying. The results of the analysis showed that the word ﺑﻌﻞ/ba’l/ is the most productive word for a 'husband' in the Quran in Indonesian translation. Namely, here are 2 words for /zauj/, 4 words for ﺑﻌﻞ/ba’l/ and 3 words for ﺟﻞ /rajul/ that have the meaning of ‘husband’ in the Qur'an. Research shows that the distinctive component of /zauj/ is ‘partner’, ﺑﻌﻞ/ba’l/ is ‘sculpture’, ﺟﻞ /rajul/ is ‘men (in general)’. Keyword : /zauj/; ﺑﻌﻞ/ba'l/; ﺟﻞ /rajul/; husband; meaning Pendahuluan Fenomena satu makna banyak kata dapat ditemukan bukan hanya di dalam bahasa Arab, namun dapat ditemukan di semua bahasa. Untuk memaknai suatu hal, terdapat banyak pilihan kata yang dapat digunakan. Fenomena ini juga terjadi dalam penggunaan bahasa Arab Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Transcript of KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

Page 1: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

1

KOMPONEN MAKNA LEKSEM ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/ dan ررجل /rajul/

DALAM AL-QUR`AN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA Sebuah Kajian Semantik Leksikal

Rozana, Wiwin Triwinarti

Arabic Studies, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Indonesia

E-mail : [email protected]

Abstrak

Jurnal ini membahas komponen makna leksem ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/, ررجل /rajul/ yang memiliki bentuk produktif yang bermakna suami, di dalam Al-Quran Terjemahan Bahasa Indonesia. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menelaah komponen semantik dan membahas ayat yang mengandung ketiga kata tersebut secara tekstual maupun kontekstual. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan teori analisis komponen makna oleh Nida (1975). Teori analisis ini terdiri dari empat tahap yaitu (1) penamaan, (2) parafrasa, (3) pendefinisian, (4) pengklasifikasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leksem بعل /ba’l/ yang muncul 5 kali dan 4 kali sebagai ‘suami’ merupakan padanan yang maknanya ‘suami’ yang paling produktif di dalam Al-Quran Terjemahan. Ditemukan 2 leksem ززووجج /zauj/, 4 leksem بعل /ba’l/ dan 3 leksem ررجل /rajul/ yang memiliki makna ‘suami’ dalam Al-Quran. Hasil penelitian membuktikan bahwa di dalam Al-Quran, makna pembeda leksem ززووجج /zauj/ adalah ‘pasangan’, makna pembeda leksem بعل /ba’l/ adalah ‘patung’, dan makna pembeda leksem ررجل /rajul/ adalah ‘laki-laki secara umum’. Kata Kunci : ززووجج /zauj/; بعل /ba’l/; ررجل /rajul/; suami; makna

Componential Analysis of Meaning of Words ززووجج / zauj/, بعل /ba’l/, ررجل /rajul/ in The

Quran in Indonesian Translation

Abstract

This journal article discusses about the components of the meaning of the words ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/, ررجل /rajul/ which have a productive meaning of ‘husband’ in the Quran in Indonesian translation. The purpose of this writing is to examine the semantic components and discusses the verses that contain the three words textual and contextual. To achieve these purposes, the analysis uses the theory of componential analysis of meaning by Nida. The theory insists of four stages: (1) naming, (2) paraphrasing, (3) defining, (4) classifying. The results of the analysis showed that the word بعل /ba’l/ is the most productive word for a 'husband' in the Quran in Indonesian translation. Namely, here are 2 words for ززووجج /zauj/, 4 words for بعل /ba’l/ and 3 words for ررجل /rajul/ that have the meaning of ‘husband’ in the Qur'an. Research shows that the distinctive component of ووججزز /zauj/ is ‘partner’, بعل /ba’l/ is ‘sculpture’, ررجل /rajul/ is ‘men (in general)’. Keyword : ززووجج /zauj/; بعل /ba'l/; ررجل /rajul/; husband; meaning Pendahuluan

Fenomena satu makna banyak kata dapat ditemukan bukan hanya di dalam bahasa

Arab, namun dapat ditemukan di semua bahasa. Untuk memaknai suatu hal, terdapat banyak

pilihan kata yang dapat digunakan. Fenomena ini juga terjadi dalam penggunaan bahasa Arab

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 2: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

2

di dalam Al-Qur`an. Bahasa Arab dalam Al-Qur`an diaplikasikan dengan sangat sistematis,

bahkan memiliki keindahan sastra yang tiada tara. Sebuah karya yang begitu sempurna sudah

pasti menggunakan tata bahasa yang sempurna juga. Gaya bahasa yang indah di dalam Al-

Quran menjadi salah satu faktor terjadinya fenomena satu makna tapi menggunakan banyak

kata.

Dalam jurnal ini akan dibahas komponen makna leksem ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/, ررجل

/rajul/ yang jika dicari artinya di dalam Al-Qur`an terjemahan biasa seperti yang diterbitkan

oleh Departemen Agama RI dalam beberapa ayat dan konteks akan menghasilkan makna

yang sama yaitu ‘suami’. Mengacu pada teori tidak adanya persamaan kata yang mutlak,

dapat dikatakan kata-kata bahasa Arab yang diterjemahkan sebagai kata ‘suami’ dalam

terjemahan Al-Qur`an sebenarnya bukan mutlak memiliki persamaan makna. Artinya,

masing-masing kata tersebut memiliki makna khusus yang membuatnya berbeda satu sama

lain. Baik leksem ززووجج /zauj/, atau بعل /ba’l/, maupun ررجل /rajul/ yang terdapat dalam Al-

Qur`an memilki dalam beberapa kasus atau konteks, ketiga kata tersebut bisa saja memiliki

arti selain ‘suami’. Oleh karena itu, salah satu tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk

mengetahui komponen makna setiap leksem yang akan dibahas. Tujuan kedua adalah, untuk

menjelaskan kesesuaian konteks pemakaian kosakata yang memiliki ekuivalensi makna

‘suami’ dalam Al-Qur`an.

Berikut adalah dua contoh dari leksem ززووجج /zauj/ yang bermakna ‘suami’ dan yang

bermakna selain ‘suami’:

(1)

كح تن ى بعد حت ن ھه م ل ل قھها فلا تح ططل إنن ووجاف ◌ غیيرهه زز

/fa?in tallaqahā fa lā tahillu lahu mim ba’du hattā tankiḥa zaujan gairahu/

‘Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain.’ (Q.S. Al-Baqarah: 230)

(2)

نت أأ كن مم ااس ا آآدد ا یي لن جك ووق نة ووززوو االج /wa qulnā ya ādamuskun anta wa zaujukal jannah/

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 3: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

3

‘Dan Kami berfirman: ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini’ (Q.S. Al-Baqarah: 35)

Tinjauan Teoritis

Dalam melakukan penelitian untuk penulisan jurnal ini, penulis menggunakan teori

yang diungkapkan oleh Nida dalam bukunya mengenai komponen makna yang terkandung

pada satu atau beberapa kata. Dalam mengidentifikasi komponen makna sebuah kata,

diperlukan analisis makna leksikal yang dikenal sebagai analisis komponen makna. Menurut

Nida (1975) dasar dari teori analisis komponen makna adalah pengidentifikasian komponen

makna di dalam sebuah medan.

Nida (1975: 232) dalam bukunya membagi tiga bentuk komponen makna yang

mendasari sebuah butir leksikal atau sebuah medan leksikal, yaitu: Pertama, komponen

makna bersama (common component), komponen bersama berfungsi untuk membentuk dan

membatasi medan makna leksikal karena sejumlah kata tersebut memiliki satuan makna

terkecil yang sama. Biasanya belum dapat digunakan untuk membedakan makna sebuah kata.

Kedua, komponen diagnostik (diagnostic component), satuan makna terkecil yang terkandung

dalam komponen diagnostik dapat dijadikan unsur untuk membedakan makna satu kata

dengan kata lain. Ketiga, komponen spesifik (spesific component) atau dapat disebut sebagai

komponen pelengkap. Merupakan satuan makna terkecil yang tidak selalu terkandung dalam

sebuah kata. Sifatnya sebagai tambahan atau pelekangkap. Komponen penjelas adalah

komponen yang keberadaannya disebabkan adanya perluasan makna kata.

Masih dari dalam buku Nida yang berjudul Componential Analysis of Meaning An

Introduction to Semantic structure (1975: 232), Nida menjelaskan beberapa langkah kerja

analisis komponen untuk menghasilkan komponen makna dari setiap kata. Langkah kerja

tersebut terdiri dari empat cara, yaitu (1) Naming (proses penamaan); (2) Paraphraasing

(proses parafrasa); (3) Defining (proses pendefinisian); (4) Classifying (proses

pengklasifikasian).

Keempat langkah ini memiliki fungsi masing-masing yang berguna untuk

memudahkan pemeliti dalam proses menganalsis komponen makna. Langkah pertama, yaitu

proses penamaan, langkah kerja yang harus dilakukan adalah adalah dengan cara

mengumpulkan kata-kata yang dimengerti dan disetujui dengan pembuktian melalui kamus.

Dalam penamaan, spesifikasi suatu kata harus diketahui secara jelas. Satu kata tidak bisa

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 4: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

4

hanya dijelaskan dengan satu makna. Jika makna di kamus terdiri dari lebih dari satu makna,

maka dalam analisis, semua makna yang muncul di kamus harus ditampilkan juga.

Langkah kedua, yaitu proses parafrasa. Parafrasa bertitik tolak dari deskripsi secara

pendek tentang sesuatu. Sebagai contoh, paman bisa diparafrasakan menjadi saudara laki-

laki ayah, atau saudara laki-laki ibu.’ Tahapan yang dilakukan saat menganalisis adalah

membuat komponen makna melalui deskripsi makna leksikal. Langkah ketiga adalah proses

pendefinisian. pendefinisian bertujuan untuk menemukan komponen makna yang lebih

spesifik, sehingga membutuhkan proses yang lebih kompleks dibandingkan proses parafrasa.

Dalam menganalisis tahap ini, makna kata diperhatikan baik secara tekstual maupun

kontekstual. Komponen makna spesifik dapat dikatakan sebagai komponen makna pembeda

(diagnostik), karena komponen makna diagnostik terbentuk dari komponen-komponen makna

yang bersifat spesifik. Komponen makna pembeda yang ada dapat dilihat melalui bentuk

potongan pernyataan dalam sebuah kalimat.

Langkah keempat adalah proses pengklasifikasian. Proses klasifikasi dilakukan

dengan tiga prosedur, yaitu (1) menyatakan unit-unit kata yang mempunyai ciri-ciri tertentu

yang umum, (2) memisahkan kata yang memiliki makna berbeda dari yang lain, (3)

menentukan dasar untuk setiap kelompok. Mengklasifikasi tidak pernah hanya merupakan

suatu proses meletakkan acuan pada konsep, tetapi juga hubungan antara makna dengan

makna harus ditentukan.

Metode Penelitian

Jurnal ini merupakan ringkasan dari skripsi yang ditulis oleh penulis yang sama, yaitu

Rozana. Penelitian yang dilakukan berupa kajian pustaka atau sering disebut sebagai library

research yang memusatkan perhatian pada kajian linguistik, tepatya semantik yang

menggunakan korpus data dari dalam ayat-ayat suci Al-Qur`an. Metode yang digunakan

adalah kualitatif, merupakan salah satu metode yang digunakan dalam ilmu sosial, ilmu

budaya, bahasa dan linguistik yang diteliti dengan cara menjadikan bagian-bagian dari

linguistik sebagai objek, seperti morfologi, sintaksis, fonologi, semantik, pragmatik dan

sebagainya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yakni

penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang memang secara empiris

hidup pada penutur suatu bahasa. (Sudaryanto, 1988:62). Penelitian dilakukan dengan

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 5: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

5

pencarian data di dalam Al-Qur`an dan Terjemahnya yang diterbitkan oleh Departemen

Agama Republik Indonesia. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan

menggunakan media teknologi dan informatika pada aplikasi Al-Qur`an untuk iOS versi 3.1

yang diproduksi oleh Kuwait Finance House. Selama proses penelitian, akan digunakan pula

kamus-kamus yang disusun oleh linguis asing yang digunakan sebagai rujukan makna kata

‘suami’, buku-buku tafsir Al-Qur`an unuk penelitian kontekstual, buku-buku linguistik dan

buku tata bahasa sebagai referensi pemaknaan kata ‘suami’ dalam Al-Qur`an.

Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan menggunakan kamus dan Al-Quran. Dalam kamus, leksem ززووجج

/zauj/, بعل /ba’l/, ررجل /rajul/ mengandung makna yang cukup beragam. Leksem ززووجج /zauj/

paling umum dipahami sebagai ‘suami’, namun selain itu, leksem ززووجج /zauj/ juga memiliki

makna sebagai ‘pasangan’, ‘istri’, ‘rekan’, ‘partner’, dan ‘sepasang’ (Wehr, 1980: 67). Begitu

juga derivasi berbentuk verba dari leksem ززووجج /zauj/ yang terdiri dari beberapa pola memiliki

makna yang tidak jauh berbeda dengan makna-makna nominanya, seperti ‘memasangkan’,

‘menggandakan’, ‘menikah’, ‘menikahi’ dan ‘menikahkan’ (Wehr 1980: 67). Secara garis

besar, leksem ززووجج /zauj/ memiliki makna yang berhubungan dengan ‘pasangan’, ‘suami’ dan

‘istri’. Dalam Al-Qur`an, leksem ززووجج /zauj/ muncul dengan beberapa makna yang berbeda,

yaitu ‘suami’, ‘istri’, ‘hewan’, ‘pasangan buah’, ‘pasangan tumbuhan’, ‘pasangan manusia’,

‘harta’, ‘golongan’ dan ‘macam’.

Leksem بعل /ba’l/ dalam kamus memiliki makna ‘suami’, ‘dewa’ atau ‘tuhan’ dan

‘tanah’. Di dalam kamus Mu’jam Al-Wasīt, nomina بعل /ba’l/ memiliki derivasi berbentuk

verba dengan 7 pola. Sedangkan dalam Al-Qur`an, leksem بعل /ba’l/ muncul dengan dua

makna yang berbeda, yaitu ‘suami’ dan ‘patung’.

Leksem ررجل /rajul/ dalam kamus memiliki makna ‘laki-laki’, ‘laki-laki dewasa’,

‘suami’ dan ‘manusia’ (Wehr, 1980: 329). Selain keempat makna tersebut, dalam kamus

Mu’jam Al-Wasīt leksem ررجل /rajul/ diberi tambahan penjelasan bahwa laki-laki yang

dimaksud adalah laki-laki yang sudah sempurna kejantannya, dan bisa juga sebagai seorang

pembesar suatu kaum. Dan dalam Al-Qur`an, leksem ررجل /rajul/ muncul beberpa kali dengan

empat makna yang berbeda, yaitu ‘suami’, ‘laki-laki yang memiliki hubungan keluarga’

(ayah, paman, saudara laki-laki, anak laki-laki, dan sebagainya), ‘laki-laki’ (secara umum)

dan ‘orang-orang’.

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 6: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

6

Pembahasan

Pada sub-bab pembahasan ini, akan dijelaskan proses penlitian jurnal ini dengan

menggunakan empat langkah teori Nida seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebelum masuk

pada langkah pertama yaitu penamaan, perlu diketahui terlebih dahulu hasil penemuan leksem

/zauj/, بعل /ba’l/ dan ررجل /rajul/ yang terdapat dalam Al-Qur`an. Hasil penemuan akan lebih

jelas jika dipaparkan menggunakan tabel klasifikasi makna sebagai berikut:

Leksem ززووجج /zauj/ berebentuk tunggal dan dualnya muncul sebanyak 22 kali di dalam

Al-Qur`an. Bentuk verba dari derivasi leksem ززووجج /zauj/ yaitu verba berbentuk pola II, ززووجج

/zawwaj/ muncul sebanyak 3 kali. Adapun bentuk jamak dari leksem ززووجج /zauj/ yaitu أأززووااجج

/?azwāj/ muncul sebanyak 47 kali dalam Al-Qur`an. Berdasarkan hasil pengumpulan data,

maka padanan leksem ززووجج /zauj/ dan أأززووااجج /?azwāj/ diklasifikasikan sebagai berikut:

No. Frekuensi Leksem

/zauj/ ززووججPadanan

1. 10 Istri

2. 6 tumbuhan dan buah-buahan yang berpasangan

3. 2 Suami

4. 2 sepasang laki-laki dan perempuan

5. 1 pasangan binatang

6. 1 berpasang-pasangan

Tabel 1: Frekuensi leksem ززووجج /zauj/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

No. Frekuensi Leksem

/zawwaja/ ززووججPadanan

1. 2 mengawinkan

2. 1 dipertemukannya jasad dan ruh

Tabel 2 : Frekuensi verba ززووجج /zawwaja/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

No. Frekuensi Leksem

/azwāj?/ أأززووااججPadanan

1. 33 Istri

2. 3 berpasang-pasangan

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 7: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

7

3. 3 binatang berpasangan

4. 2 golongan atau kumpulan

5. 2 harta-harta kekayaan

6. 2 pasangan laki-laki dan perempuan

7. 1 Perempuan

8. 1 macam-macam

9. 1 tumbuhan

Tabel 3 : Frekuensi leksem أأززووااجج /?azwāj/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

Leksem بعل /ba’l/ disebutkan sebanyak 5 kali dalam Al-Qur`an. Berdasarkan hasil

temuan leksem بعل /ba’l/ dalam Al-Qur`an, ditemukan bahwa leksem بعل /ba’l/ memiliki

padanan kata sebagai berikut:

No. Frekuensi Leksem

/ba’l/ بعلPadanan

1. 4 Suami

2. 1 patung yang disembah kaum Nabi Ilyas

Tabel 4 : Frekuensi leksem بعل /ba’l/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

Adapun leksem ررجل /rajul/ disebut sebanyak 20 kali, bentuk dualnya yaitu ررجلانن

/rajulān/ atau ررجلیين /rajulain/ sebanyak 4 kali dan bentuk jamaknya yaitu ررجالل /rijāl/ muncul

sebanyak 26 kali dalam Al-Qur`an. Dari setiap kata itu, leksem ررجل /rajul/, ررجلانن /rajulān/

dan ررجالل /rijāl/ memiliki padanan kata sebagai berikut:

No. Frekuensi Leksem

/rajul/ ررجلPadanan

1. 18 laki-laki secara umum: bermacam-macam laki-laki yang diceritakan dalam kisah-kisah di Al-Qur`an

2. 1 Suami

3. 1 laki-laki yang memiliki hubungan keluarga

Tabel 5 : Frekuensi leksem ررجل /rajul/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 8: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

8

No. Frekuensi Leksem

/rajulān/ ررجلاننPadanan

1. 4 laki-laki secara umum

Tabel 6 : Frekuensi leksem ررجلانن /rajulān/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

No. Frekuensi Leksem

/rijāl/ ررجاللPadanan

1. 16 laki-laki secara umum: bermacam-macam laki-laki yang muncul dalam Al-Qur`an

2. 4 laki-laki yang memiliki hubungan keluarga

3. 4 orang-orang (manusia)

4. 2 Suami

Tabel 7 : Frekuensi leksem ررجالل /rijāl/ dan padanannya dalam Al-Qur`an

Data tabel di atas, tabel 1 sampai dengan tabel 7 merupakan data yang didapatkan dari

hasil penemuan setiap leksem ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/ dan ررجل /rajul/ yang muncul di dalam Al-

Qur`an. Pembagian tabel ditulis berdasarkan leksem nomina tunggal, dual, atau jamak dan

leksem verba. Setelah selesai mengumpulkan data leksem ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/ dan ررجل /rajul/

dalam Al-Qur`an, penelitian dilanjutkan dengan penerapan teori Nida.

Langkah pertama yaitu penamaan (naming), yaitu pembuktian makna melalui kamus.

Kamus yang digunakan selama penelitian adalah kamus Arab-Inggris Hans Wehr, kamus

Arab-Arab, yaitu Mu’jam Al-Wasīṭ dan kamus Lisānul Arab. Perbandingan makna dari ketiga

kamus dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Leksem Makna Kata

menurut kamus Hans Wehr

Makna Kata menurut kamus Mu’jam Al-Wasīṭ

Makna Kata menurut kamus Lisānul Arab

/zauj/ ززووجج

- suami, - istri, - pasangan

- segala sesuatu yang berpasangan,

- sepasang sesuatu yang memiliki bentuk atau jenis berlawanan,

- suami, - istri

- pasangan, - seseorang yang mempunyai

pasangan, - suami, - istri, - misal, - jenis, - macam.

/ba’l/ بعل- tuhan, tanah yang

ditumbuhi tanaman dan tidak butuh

- suami - tanah dataran tinggi, - upah penyiram pohon kurma, - suami,

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 9: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

9

pasokan air, - suami

- hubungan baik suami istri, - nama seorang raja, - patung yang terbuat dari emas, - pemberi nafkah keluarga

/rajul/ ررجل- laki-laki, - laki-laki dewasa, - suami, - manusia

- laki-laki dewasa, pembesar suatu kaum

- laki-laki, - laki-laki dewasa, - sifat kuat dan sempurna

Tabel 8 : Tabel Penamaan

Berdasarkan proses penamaan melalui pembuktian dari tiga kamus, dihasilkan data

yang dicantumkan pada tabel 4.8. Beberapa makna yang muncul dalam satu kamus ada yang

sama, mirip, atau bisa juga satu kata dari satu kamus menghasilkan makna baru yang berbeda

dari makna yang diungkapkan dua kamus yang lain.

Langkah kedua yaitu parafrasa (paraphrasing), yaitu mendeskripsikan makna leksikal

setiap leksem menggunakan deskripsi yang berbeda dari kamus. Pertama, leksem ززووجج /zauj/

‘pasangan’ mengandung makna

,’zauj l-mar?ah/ ‘suami dari seorang wanita/ ززووجج االمرأأةة (1)

,’zaujat l-rajul/ ‘istri dari seorang laki-laki/ ززووجة االرجل (2)

,’wālid l-ibn/ ‘bapak dari anak/ وواالد االابن (3)

,’wālidat l-ibn/ ‘ibu dari anak/ وواالدةة االابن (4)

,’zauj syai?in/ ‘pasangan benda/ ززووجج شيء (5)

,’zauj an’āmin/ ‘pasangan binatang/ ززووجج أأنعامم (6)

.’zauj nabātin/ dan ‘tumbuhan/ ززووجج نباتت (7)

Kata kedua, yaitu leksem بعل /ba’l/ memiliki tiga makna berbeda, makna pertama

adalah ‘suami’ mengandung makna sebagai berikut:

,’zauju l-mar?ah/ ‘suami dari seorang wanita/ ززووجج االمرأأةة (1)

.’wālidatu l-ibn/ ‘bapak dari anak/ وواالدةة االابن (2)

Makna kedua leksem بعل /ba’l/ adalah ‘tanah’ yang memiliki makna sebagai berikut:

,’al-mazra’ah/ ‘ladang/ االمزررعة (1)

,’al-arḍu l-murtafi’ah/ ‘dataran tinggi/ االأررضض االمرتفعة (2)

.’al- ḥadīqah/ ‘lahan untuk tumbuhan/ االحدیيقة (3)

Makna ketiga kata بعل /ba’l/ adalah ‘patung’ mengandung makna sebagai berikut:

االأشیياء االمعبوددةة (1) /al-?asyyā? al-ma’būdah/ ‘benda sembahan’.

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 10: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

10

Kata ketiga adalah kata ررجل /rajul/ yang memiliki makna ‘laki-laki’ mengandung

makna ضد االمرأأةة /ḍiddu -‘lmar?ah/ ‘lawan jenis perempuan’.

Langkah ketiga yaitu pendefinisian (defining), setiap kata akan dianalisis makna-

maknanya sesuai dengan apa yang terdapat di dalam Al-Qur`an. Proses pendefinisian untuk

kata yang terdapat di dalam Al-Qur`an tidak bisa terlepas dari konteks ayat yang ada dalam

Al-Qur`an. Dengan langkah tersebut nantinya akan ditemukan komponen makna umum

maupun makna diagnostik yang spesifik dari ketiga kata yang akan dianalisis melalui proses

pendefinisian. Dalam proses pendefinisian dibutuhkan tanda untuk menandai setiap

komponen makna. Tanda yang digunakan adalah pertama, tanda (+) untuk menandakan

keberadaan suatu komponen makna yang relevan, kedua, tanda (-) untuk penegasian. Setiap

komponen makna tersebut ditulis dengan huruf kapital. (Lehrer, 1974: 62-63)

Dalam proses pendefinisian, selain memperhatikan konteks ayat Al-Qur`an juga

memperhatikan posisi atau keadaan kata yang terletak di depan atau di belakang leksem yang

akan dianalisis, seperti yang sudah dijelaskan pada bab III mengenai kolokasi dalam teori

medan makna. Bahwa makna yang dihasilkan suatu kata pasti dipengaruhi oleh kata-kata

yang muncul sebelum atau sesudahnya.

a. Pendefinisian Makna Leksem ززووجج /zauj/ dalam Al-Qur`an

Pada proses pendefinisian, penulis hanya mengambil beberapa contoh ayat yang

mengandung leksem ززووجج /zauj/ dalam Al-Qur`an. Contoh pertama adalah leksem ززووجج /zauj/

yang memiliki makna leksikal umum ‘suami’ yang terdiri atas 3 ayat dalam Al-Qur`an. Salah

satu ayatnya adalah:

(1)

كح تن ى بعد حت ن ھه م ل ل قھها فلا تح ططل إنن ووجاف ◌ غیيرهه زز/fa?in tallaqahā fa lā tahillu lahu mim ba’du hattā tankiḥa zaujan gairahu/

‘Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain.’ (Q.S. Al-Baqarah: 230)

Leksem ززووجا /zaujan/ dalam ayat di atas didahului oleh leksem verba نكح ت /tankiḥu/

‘menikahi’. Leksem verba تنكح /tankiḥu/ ‘menikahi’ merupakan bentuk verba imperfektif yang

memiliki morfem terikat /ta/ di awal sebagai penanda orang ketiga feminin. Sehingga dari

verba ini dapat disimpulkan leksem ززووجا /zaujan/ yang berposisi sebagai objek memiliki

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 11: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

11

makna ‘suami’. leksem ززووجج /zauj/ memiliki makna ‘suami’ dan memiliki komponen makna

berupa [+MANUSIA], [+LAKI-LAKI].

Contoh kedua adalah leksem ززووجج /zauj/ yang memiliki makna ‘istri’:

(2)

ا نھه ةة ووجعل م ااحد وو فس م من ن قك ل يي خ ذ اال یيھها ززووجھهاھھھهو ن إإل سك یي ل /hua alladzīna khalaqakum min nafsin wāhidatin wa ja’ala minhā zaujaha liyaskuna ilaihā/

“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa tenang kepadanya.” (Q.S. Al-A’rāf: 189)

Pada contoh (2) di atas terdapat leksem verba یيسكن /yaskuna/ ‘tenang’ yang merupakan

verba imperfektif yang diikuti morfem terikat /ya/ di awal sebagai penanda orang ketiga

maskulin. Verba yang menandakan maskulin ini menjadi penegas bahwa leksem ززووجج /zauj/

dalam ayat tersebut memiliki makna ‘istri’. Sebab, pengertian ‘dia merasa tenang’ mengacu

pada orang ketiga laki-laki. Sehingga, dapat disimpulkan leksem ززووجج /zauj/ memiliki makna

pembeda berupa ‘istri’ dan memiliki komponen makna berupa [+MANUSIA] dan

[+WANITA]

Contoh ketiga adalah leksem ززووجج /zauj/ yang memiliki makna ‘pasangan hewan’:

(3)

اا ج ى إإذذ كل حت ن یيھها م ف ل م ا ااح قلن نورر االت ارر یين اء أأمرنا ووف من ززووج وو ولل ق اال یيھه سبق عل ك إإلا من ھھھهل أأ ن وو ااثنیيمن آآ

/hattā ?idzā jā?a amrunā wa fārattannūru qulnaḥmil fī hā min kulli zaujaini iṡnaini wa ahlaka illā man sabaqa ‘alaihil qaulu wa man āmana/

‘Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: ‘Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman’.’ (Q.S. Hūd: 40)

Berbeda dari dua ayat sebelumnya, pada contoh ayat (3) ini leksem ززووجج /zauj/ bukan

berbentuk tunggal namun berbentuk dual. Maknanya pun sesuai dengan bentuknya, yaitu

‘sepasang binatang jantan dan betina’. Jika tadi sudah ditemukan komponen makna diagnostik

pertama yaitu ‘istri’, ditemukan lagi makna baru yang spesifik yaitu ‘sepasang binatang jantan

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 12: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

12

dan betina’. Dapat disimpulkan dari contoh ayat di atas leksem ززووجج /zauj/ memiliki

komponen makna ‘pasangan binatang’ dan memiliki komponen makna berupa [+HEWAN].

Contoh keempat adalah leksem ززووجج /zauj/ yang memiliki makna ‘buah yang

berpasangan’:

(4)

یيھها ااتت جعل ف االثمر یين وومن كل یين ززووج ◌ ااثن /wa min kulli ṡamarāti ja’ala fīhā zaujaini ‘ṡnaini/

‘Dan menjadikan padanya semua buah yang berpasang-pasangan.’ (Q.S: Ar-Ra’d: 3)

Sama seperti makna ‘binatang yang berpasangan’, bentuk yang digunakan untuk

‘buah-buahan’ juga berbentuk dual, bukan tunggal. Kemudian, dari struktur kalimatnya,

setelah kata ززووجیين /zaujaini/ dilanjutkan dengan kata ااثنیين /iṡnaini/, kedua kata ini menandakan

makna ‘berpasangan’. Penjelasan lebih spesifik mengenai buah-buahan yang berpasangan

yang dimaksud di dalam Al-Qur`an ini adalah pembuktian bahwa buah berasal dari hasil

persilangan antara bunga jantan dan betina. Dapat disimpulkan dari contoh ayat di atas kata

zaujan/ mengandung makna ‘buah yang berpasangan’, memiliki/ ززووجانن zaujaini/ atau/ ززووجیين

komponen makna berupa [+TUMBUHAN].

Contoh kelima adalah leksem ززووجج /zauj/ yang memiliki makna ‘tumbuhan yang

berpasangan’:

(5)

ررضض االأ إإلى روواا یي لم وو كل أأ ن یيھها م ا ف نبتن م أأ ووجج ك یيم زز كر /awalam yaraū ilal arḍi kam anbatatnā fī hā min kulli zaujin karīmin/

‘Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?’ (Q.S. Ash-Shu’ara: 7)

Pada contoh (5), leksem ززووجج /zauj/ memiliki makna diagnostik ‘berbagai tumbuh-

tumbuhan’ atau ‘macam-macam tanaman’. Tanaman dan tumbuhan yang dimaksud dalam

setiap ayat itu adalah tanaman dan tumbuhan yang baik atau yang indah yang telah diciptakan

oleh Allah di bumi. Dapat disimpulkan dari kedua contoh ayat di atas leksem ززووجج /zauj/

mengandung makna ‘tumbuhan’ dan memiliki komponen makna berupa [+TUMBUHAN].

Contoh keenam adalah leksem ززووجج /zauj/ yang memiliki makna ‘pasangan manusia’:

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 13: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

13

(6)

لق خ نھه أأ یين وو ثى االزووج ن كر وواالأ االذ /wa annahu khalaqa azzaujaini adz-dzakara wal unṡā/

‘Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.’ (Q.S. An-Najm: 45)

Pada contoh (6) di atas, leksem ززووجج /zauj/ berbentuk dualartinya ‘sepasang’, yang

dalam konteks kedua ayat tersebut, kata ززووجیين /zaujaini/ memiliki makna ‘sepasang laki-laki

dan perempuan’. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa leksem ززووجج /zauj/ yang

berbentuk dual dalam kedua ayat di atas mengandung makna ‘sepasang laki-laki dan

perempuan’ dan memiliki komponen makna sebagai [+MANUSIA], [+LAKI-LAKI],

[+WANITA].

Contoh ketujuh adalah leksem ززووجج /zauj/ yang memiliki makna ‘golongan’:

(7)

تم ااجاووكن وو أأزز ثة ثلا /wa kuntum ?azwājan ṡalāṡah/

‘Dan kamu menjadi tiga golongan.’ (Q.S. Al-Wāqi?ah: 7)

Pada ayat nomor (7) di atas, leksem أأززووااجج /?azwāj/ diterjemahkan menjadi ‘golongan’.

Berdasarkan hasil definisi ayat pada data (7) di atas, dapat disimpulkan bahwa kata أأززووااجج

/?azwāj/ sebagai jamak dari leksem ززووجج /zauj/ menagndung makna ‘golongan’ dan memiliki

komponen makna [+MANUSIA], [+LAKI-LAKI], dan [+WANITA].

b. Pendefinisian Makna Leksem بعل /ba’l/ dalam Al-Qur`an

Leksem بعل /ba’l/ muncul 5 kali dalam Al-Qur`an. Empat kali muncul dengan makna

‘suami’, dan satu kali muncul dengan makna ‘patung’. Contohnya terdapat dalam dua ayat

berikut ini:

(8)

من ت خاف أأةة ر اام نن لھهاووإإ ا بع لح ا ص ھهم ن یي ا ب لح جناحح علیيھهما أأنن یيص لا ااضا ف إإعر یير ◌ نشوززاا أأوو خ لح ◌ وواالص /wa in imra?atun khāfat min ba’lihā nusyūzan au i’rāḍan falā junāha ’alaihimā an yusliḥā bainahumā sulḥan, waṣṣulhu khairun/

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 14: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

14

‘Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).’ (Q.S. An-Nisa: 128)

Pada contoh (8), leksem بعل /ba’l/ muncul dalam bentuk tunggal. Leksem بعل /ba’l/

dalam ayat tersebut diartikan ‘suami’ karena dapat dilihat dari konteks ayat dan struktur

kalimat pada ayat tersebut. Sebelum kata بعلھها /ba’lihā/ ‘suaminya’, terdapat leksem أأةة اامر

/imro?atun/ yang artinya adalah ‘istri’. Dalam ayat tersebut kemudian muncul sebuah verba,

yaitu خافت /khāfat/ yang merupakan verba perfektif dengan diakhiri oleh /ta/ sebagai penanda

orang ketiga feminin. Orang ketiga yang dimaksud adalah اامرأأةة /imro?atun/ ‘seorang istri’,

yang merupakan istri dari بعل /ba’l/ ‘seorang suami’. Dapat disimpulkan bahwa leksem بعل

/ba’l/ mengandung makna ‘suami’ dan memiliki komponen makna berupa [+MANUSIA],

[+LAKI-LAKI].

(9)

ونن ع تد علا أأ یين ب ق أأحسن االخال تذرروونن وو /atad’ūna ba’lan wa tadzarūna ahsanal khāliqin/

‘Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta.’ (Q.S. Aṣ-Ṣaffāt: 125)

Hasil pencarian ayat yang mengandung leksem بعل /ba’l/ dengan makna diagnostik

yang spesifik ditemukan pada contoh (9). Pada ayat ini, leksem بعل /ba’l/ ditulis dalam bentuk

tak takrif yaitu بعلا /ba’lan/ dan hanya muncul sekali dalam Al-Qur`an. Kata بعلا /ba’lan/ di

sini memiliki makna ‘patung’. Leksem بعل /ba’l/ di dalam ayat ini merupakan nama patung

yang disembah oleh kaum Nabi Ilyas as. Menurut tafsir Aṭ-Ṭabāri, patung yang dimaksud

dalam ayat ini adalah patung berjenis kelamin laki-laki, yang disembah oleh kaum Nabi Ilyas

yang hidup di wilayah Palestina. Oleh karena itu, dari konteks ayat ini leksem بعل /ba’l/

mengandung makna ‘patung’ dan memiliki komponen makna berupa [+BENDA].

c. Pendefinisian Makna Leksem ررجل /rajul/ dalam Al-Qur`an

(10)

االھهم ◌ مو واا من أأ فق ن ا أأ بم بعض وو لى ل الله بعضھهم ع ا فض اء بم لى االنس اامونن ع قو الل ج االر

/arrijālu qawwāmūna ’alannisā?i bimā faddalallāhu ba’ḍahum ’alā ba’din wa bimā anfaqū min amwālihim/

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 15: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

15

‘Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.’ (Q.S. An-Nisa: 34)

Pada contoh (10), leksem ررجالل /rijāl/ dalam Al-Qur`an Terjemahan tidak langsung

mengartikannya sebagai ‘suami’ namun makna yang digunakan adalah ‘laki-laki’. Jika

dianalisis lagi konteks ayat ini, leksem ررجالل /rijāl/ pada ayat tersebut sebenarnya adalah

‘suami’. Alasannya adalah, terdapat verba قواا أأنف /anfaqū/ di kelanjutan ayat tersebut. Kata قواا أأنف

/anfaqū/ merupakan verba perfektif orang ketiga maskulin yang bermakna ‘mereka

menafkahkan’. Kata ‘mereka’ mengacu pada ‘suami’ yang menafkahkan sebagian hartanya

untuk istri. Dapat disimpulkan kata ررجالل /rijāl/ dalam ayat tersebut mengandung makna

‘suami’ dan memiliki komponen makna berupa [+MANUSIA], [+LAKI-LAKI].

(11)

الل ج ونن للر ب قر االأ االداانن وو تركك االو نصیيب مما /lirrijāli naṣībun mimmā tarakal wālidāni wal?aqrabūn/

‘Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya.’ (Q.S. An-Nisa: 7)

Pada contoh (11). yang dimaksud dengan ‘laki-laki’ adalah siapa pun laki-laki tersebut

di dalam sebuah keluarga. Bisa sebagai seorang kakek, bapak, paman, suami, anak kandung

laki-laki, atau saudara kandung laki-laki. Berdasarkan konteks ketiga ayat di atas, dapat

disimpulkan bahwa leksem ررجل /rajul/ mengandung makna ‘laki-laki yang memiliki

hubungan keluarga’ dan memiliki komponen makna sebagai [+MANUSIA], [+LAKI-LAKI].

(12)

عض ب لى كم ع بعض ھه ب فضل الله تمنواا ما الل ◌ ت ج واا للر سب ااكت مما ◌ نصیيب

/walā tatamannau mā faḍḍalallāhu bihi ba’ḍakum ’alā ba’ḍin. lirrijāli nasību mmimmaktasabū/

‘Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan.’ (Q.S. An-Nisa: 32)

Pada ayat nomor (12), makna leksem ررجالل /rijāl/ adalah ‘laki-laki’. Adapun konteks

ayat ini adalah mengenai larangan iri terhadap laki-laki dan perempuan secara umum. Laki-

laki dalam ayat ini bisa kepada siapa saja, tidak tertuju pada orang yang lebih spesifik.

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 16: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

16

Setelah leksem ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/, ررجل /rajul/ dianalisis dalam proses pendefinisian

a, b, dan c, ditemukan hasil yang dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Kriteria ززووجج /zauj/ بعل /ba’l/ ررجل /rajul/

+MANUSIA + + +

+HEWAN + –   –  

+TUMBUHAN + –   –  

+BENDA + + –  

+LAKI-LAKI + + +

+WANITA + –   –  

Tabel 9 : Tabel Hasil Pendefinisian

Tanda (+) : kata tersebut termasuk ke dalam kriteria.

Tanda (–) : kata tersebut tidak termasuk ke dalam kriteria.

Melalui proses pendefinisian, yaitu melalui pengamatan makna kata secara tekstual

maupun kontekstual dengan menggunakan teori kolokasi, dapat disimpulkan bahwa leksem

.zauj/ bisa digunakan untuk manusia, hewan, tumbuhan, benda, laki-laki, dan wanita/ ززووجج

Leksem بعل /ba’l/ bisa digunakan untuk manusia yang pasti berjenis kelamin laki, dan bisa

juga digunakan untuk benda. Sedangkan leksem ررجل /rajul/ hanya bisa digunakan untuk

manusia dan sudah pasti berjenis kelamin laki-laki.

Langkah terakhir adalah pengklasifikasian (classifying). Dengan cara menentukan

komponen makna spesifik dari hasil pemisahan komponen makna umum dengan makna

pembeda. Makna yang digunakan dalam menentukan komponen makna spesifik adalah

makna yang ditemukan di dalam Al-Qur`an Terjemahan Bahasa Indonesia. Klasifikasi makna

tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

1. Nomina leksem ززووجج /zauj/ mengandung makna spesifik sebagai ‘istri’, ‘tumbuhan

yang berpasangan’, ‘buah-buahan yang berpasangan’, ‘binatang yang berpasangan

(jantan dan betina)’, ‘sepasang laki-laki dan perempuan’, ‘macam-macam’,

‘perempuan’, ‘golongan’, dan ‘harta’.

2. Leksem بعل /ba’l/ mengandung makna spesifik sebagai ‘patung yang disembah’

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 17: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

17

3. Leksem ررجل /rajul/ mengandung makna spesifik sebagai ‘orang-orang (manusia)’,

dan ‘laki-laki dalam anggota keluarga’.  

Kesimpulan

Pada dasarnya, tujuan penulisan jurnal ini secara garis dibagi menjadi dua, yang

pertama adalah menjelaskan komponen makna dari tiap-tiap leksem ززووجج /zauj/, بعل /ba’l/, dan

rajul/ dalam Al-Qur`an. Kedua, menjelaskan kesesuaian konteks pemakaian kosakata/ ررجل

yang memiliki ekuivalensi makna ‘suami’ dalam Al-Qur`an. Kedua tujuan ini terjawab

setelah penulis selesai melakukan penelitian sesuai dengan prosedur analisis yang sudah

dijelaskan di atas, beberapa kesimpulan yang diperoleh, yaitu:

1. Kata yang produktif untuk kata yang bermakna ‘suami’ dalam Al-Qur`an adalah بعل

/ba’l/ kemudian diikuti oleh ززووجج /zauj/ dan ررجل /rajul/.

2. Komponen semantis leksem ززووجج /zauj/: Pertama, bermakna ‘istri’, ‘pasangan

tumbuhan’, ‘pasangan hewan’, ‘pasangan laki-laki dan perempuan’, ‘macam-macam’,

‘golongan’. Kedua, ketika leksem ززووجج /zauj/ berposisi sebagai verba, bisa bermakna

mengawinkan dan dipertemukan atau dipersatukan. Ketiga, leksem ززووجج /zauj/

memiliki komponen makna yang lebih kompleks dibandingkan dengan بعل /ba’l/ atau

.’rajul/. Keempat, lebih sering muncul sebagai ‘istri’ daripada ‘suami/ ررجل

3. Komponen semantis leksem بعل /ba’l/ : Pertama, makna pembedanya hanya ‘patung’.

Kedua, memiliki makna ‘suami’ yang lebih sempit dibanding ززووجج /zauj/ dan ررجل

/rajul/.

4. Komponen semantis kata ررجل /rajul/: Pertama, makna umumnya adalah ‘laki-laki’.

Kedua, muncul beberapa kali dalam ayat Al-Qur`an sebagai ‘laki-laki yang memiliki

hubungan keluarga’

5. Konteks pemakaian kata بعل /ba’l/, ززووجج /zauj/ dan ررجل /rajul/:

Pertama, leksem ززووجج /zauj/ bisa diaplikasikan dalam sebuah kalimat bukan hanya

berhubungan dengan [+MANUSIA], namun, bisa juga digunakan untuk [+BENDA],

[+HEWAN] dan [+TUMBUHAN].

Kedua, leksem بعل /ba’l/ termasuk dalam kriteria komponen makna [+MANUSIA] dan

[+LAKI-LAKI] ketika sebagai ‘suami’ dan [+BENDA] sebagai ‘patung’.

Ketiga, leksem ررجل sebagai ‘suami’ digunakan dalam konteks ayat yang membahas

tentang derajat suami yang lebih tinggi dibanding istri, atau menjelaskan bahwa suami

adalah pemimpin.

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 18: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

18

6. Hanya kata بعل /ba’l/ dalam Al-Qur`an yang dapat dipastikan memiliki komponen

makna sebagai [+LAKI-LAKI] dan bermakna ‘suami’ ketika konteks kalimat

membahas mengenai pasangan.

Saran

Ketika memutuskan untuk melakukan penelitian yang menggunkan Al-Qur`an sebagai

korpus data, sebaiknya peneliti harus mempersiapkan banyak sumber. Sebab, ayat Al-Qur`an

adalah ayat yang harus selalu dijaga kesucian dan kebenarannya. Ketika seseorang sudah

dapat memahami bahasa Arab, belum tentu seseorang itu dapat memahami bahasa Arab

dalam Al-Quran. Hal ini menjadi salah satu alasan penulis untuk mempersempit lingkup

penelitian dengan menggunakan Al-Qur`an terjemahan Bahasa Indonesia. Hasil penelitian

dan kesimpulan bisa saja berbeda jika menggunakan Al-Qur`an terjemahan bahasa lain. Hal

lain yang harus diperhatikan ketika peneliti ingin menganalisis ayat Al-Qur`an adalah,

memilih teori yang dibuat oleh linguis Arab. Sebab teori linguistik umum seperti teori Nida

dianggap kurang representative akibat terdapat perbedaan dalam struktur linguistik Arab

dengan bahasa lain. Salah satu teori analisis komponen makna yang lebih tepat untuk

menganalisis bahasa Arab adalah teori yang diungkapkan oleh lingus Arab, Mukhtar Umar.

Daftar Referensi

Books :

Al-Qur`an Terjemahan. 1971. Madinah Al-Munawwarah: Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thiba’at Al-Muṣhaf.

Al-Qur`an Terjemahan Al-Bayan. 2009. Depok: Bayan Qur’an.

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Crues, D.A. 1986. Lexical Semantics. Sydney: Cambridge University Press.

Echols, John. Dan Hasan Sadily. 1997. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Holes, Clive. 1995. Modern Arabic: Structures, Function, and Varieties. NewYork: Longman Group

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Leech, Geoffrey. 1974. Semantics. Middlesex: Penguin Books.

Lehrer, Adrienne. 1974. Semantic Fields and Lexical Structure. Amsterdam: North-Holand Publishing Company.

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015

Page 19: KOMPONEN MAKNA LEKSEM !# zauj/, ﻞﻌﺑ ba’l/ dan ﻞﺟ rajul ...

19

Lyons, John. 1977. Semantics: Volume 1. Cambridge: Cambridge University Press

Manẓur, Ibnu. 2014. Lisānul Arab Cetakan Kedelapan. Beirut: Dār Ṣadir

Mustafa, Ibrahim dkk. 2004. Mu’jam Al-Wasīṭ. Kairo: Maktabah Asy-Syuruk Ad- Dauliyyah.

Nida, Eugene A. 1975. Componential Analysis of Meaning: An Introduction to Semantic Structures. The Hague: Mouton.

Parera, J.D. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudaryanto. 1998. Metode Linguistik Bagian Pertama Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik: Pengantar Kajian Makna. Bantul: Media Perkasa

Umar, Ahmad Mukhtar. 1982. Ilmu Dilālah, Kuwait: Maktabah Dār Al-Arubahlinnasyriwa At-Tawzi’

Verhaar, J.W. M. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Wehr, Hans. 1980. A Dictionary of Modern Written Arabic. Beirut: Librairie du Liban Publisher.

Theses, Dissertation :

Pramanik, Niken. 2005. Medan Makna Ranah Emosi Dalam Bahasa Indonesia. Depok: Universitas Indonesia; Tesis. (tidak diterbitkan).

Online Document :

Website Al-Quran beserta terjemahan ke dalam 17 bahasa termasuk bahasa Indonesia serta tafsir yang dijalankan oleh King Saud University. http://quran.ksu.edu.sa/

Komponen makna leksem ..., Rozana, FIB UI, 2015