Komplikasi BBLR
-
Upload
shinta-nurmaraya-febrianti -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of Komplikasi BBLR
Komplikasi BBLR
1. Gangguan Pernapasan
a. Sindroma Gangguan Pernapasan
Perkembangan immature sistem pernapasan sehingga menyebabkan
sesak napas pada neonatus.
b. Asfiksia
Bayi tidak dapat bernapas spontan & teratur sehingga tekanan oksigen
turun dan karbondioksida naik.
c. Aspirasi Mekonium
Karena inhalasi cairan amnion yang tercemar mekonium peripartum
sehingga terjadi peradangan jaringan paru dan hipoksia.
d. Retrolental Fibroplasia
2. Gangguan Metabolik
a. Hipotermia
Pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan baik sehingga bayi
premature BBLR lebih cepat kehilangan panas tubuh.
b. Hipoglikemia
Karena cadangan glukosa rendah & aktivitas hormonal untuk
glukoneogenesis belum sempurna.
c. Masalah Pemberian ASI
Karena ukuran tubuh kecil, kurangnya energi dan lemah, bayi kesulitan
untuk menghisap.
3. Gangguan Imunitas
a. Gangguan Imunologik
Daya tahan tubuh rendah karena kadar IgG rendah sehingga respon
terhadap infeksi belum baik.
b. Ikterus
Fungsi hati belum matang sehingga terjadi gangguan pemecahan
bilirubin yang menyebabkan hiperbilirubinemia (contoh: kulit warna
kuning).
4. Gangguan Sistem Peredaran Darah
a. Masalah Perdarahan
Kekurangan faktor pembekuan darah dan fungsi pembekuan darah
abnormal sehingga terjadi perdarahan neonatus.
b. Anemia
c. Gangguan Jantung (contoh: PDA/Patent Ductus Arteriosus).
d. Gangguan pada Otak
Terjadi perdarahan intracranial pada neonates yang menyebabkan
gangguan neurologis seperti cerebral palsy, kejang dan lain-lain.
5. Gangguan Cairan Elektrolit
a. Gangguan Eliminasi
Kerja ginjal belum matang, mengatur pembuangan sisa metabolisme
dan air belum sempurna yang menyebabkan produksi urin rendah,
urea clearance rendah sehingga mudah edema dan asidosis
metabolik.
b. Distensi Abdomen
c. Gangguan Pencernaan
Saluran cerna belum berfungsi sempurna sehingga penyerapan
makanan menurun dan pengosongan lambung lambat. Pada bayi
BBLR sering kembung.
d. Gangguan Elektrolit (Cendikia AR, 2012).
Bayi yang lahir prematur yang berhasil bertahan hidup pada masa neonatal
memperlihatkan kebutaan; kehilangan pendengaran; gangguan respirasi yaitu
asma, infeksi saluran nafas bagian bawah, bronchopulmonary dysplasia,
penyakit paru kronis; gangguan kebiasaan yaitu attention deficit hyperactivity
disorder; gangguan pembelajaran; gangguan kardiovaskular; abnormalitas
metabolisme yaitu obesitas dan diabetes melitus tipe dua (Wijaya E, 2010).
Referensi:
Cendikia, A.R. 2012. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Berat Badan Lahir Rendah di
Kepolisisan Pusat R.S. Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur tahun 2010, (online)
(Dapat diunduh di
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FKS1KEDOKTERAN/0810211029/BAB
%20II.pdf, diakses pada 8 Desember 2014)
Wijaya E. 2010. Pengaruh Periodontitis terhadap Kesehatan Bayi yang Dilahirkan.
Universitas Sumatera Utara. (online) (Dapat diunduh di
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16854/3/Chapter%20II.pdf, diakses
pada 10 Desember 2014)