KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL...

161
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh SITI ACHBARILLAH NIM 1111018200035 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL...

Page 1: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL

YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

SITI ACHBARILLAH

NIM 1111018200035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 3: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 4: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 5: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 6: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

i

ABSTRAK

Siti Achbarillah (NIM: 1111018200035). Kompetensi Profesional

Guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang.

Seorang guru profesional harus memiliki empat kompetensi, salah satunya

yaitu kompetensi profesional. Dari ruang lingkup kompetensi profesional salah

satu diantaranya yaitu mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran

yang bervariasi. Maka dari itu, jika penguasaan metode belajar kurang bervariasi

tidak dapat dipungkiri seorang siswa akan timbul rasa bosan. Apabila proses

belajar mengajar monoton/hanya menggunakan satu metode belajar saja, rasa

bosan mampu membuat siswa tidak fokus dan malas belajar sehingga tujuan

pembelajaran tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

kompetensi profesional guru pada aspek penerapan metode pembelajaran yang

bervariasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data

melalui tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi professional guru IPA di

MTs. Nurul Yaqiin dari segi pengetahuan dan penerapan metode pembelajaran

sudah baik, artinya guru sudah mengetahui dan menerapkan tujuh metode

pembelajaran dari 11 metode pembelajaran. Penerapan metode yang digunakan

sesuai dengan urutan pelaksanaannya. Guru sudah mampu menerapkan tujuh

metode pembelajaran dengan efektif sehingga proses belajar-mengajar menjadi

menarik, siswa menjadi tidak cepat bosan, lebih antusias dan lebih aktif. Guru

sudah dapat memadukan beberapa metode dalam satu pertemuan. Pemilihan

metode disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, pengetahuan awal siswa, jumlah

siswa, alokasi waktu dan sarana penunjang. Kompetensi profesional guru IPA di

MTs. Nurul Yaqiin baik karena guru tersebut diberikan pelatihan, mengikuti

seminar-seminar pendidikan, banyak membaca buku, internet dan jurnal-jurnal

pendidikan. Rekomendasi dari hasil penelitian ini yaitu ditingkatkan lagi

kompetensi professional guru agar guru mampu menerapkan 11 metode

pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien, dan media

pendukung ditambah guna menunjang pembelajaran.

Kata kunci : Kompetensi, Profesional, Guru, Metode

Page 7: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

ii

ABSTRACT

Siti Achbarillah (NIM: 1111018200035). The professional

competence of science teachers at MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-

Tangerang.

A professional teacher should have four competencies, one of which is the

professional competence. The scope of professional competence of one of them is

to understand and can apply a variety of learning methods. Therefore, if the tenure

is less varied learning methods can not be denied a student would be boring. If the

learning process monotone or using only one method of learning, boredom able to

make unfocused and lazy student objectives are not achieved. The research aimed

to describe the professional competence of teachers in the aspects of the

application of a variety of learning methods.

This research used a qualitative approach and methods used in this

research is descriptive method. The collection of data in three ways, namely

observation, interviews and studies document.

The result showed that the professional competence of science teachers at

MTs. Nurul Yaqiin in terms of knowledge and the application of learning methods

is good, meaning that teachers already know and apply the learning method seven

of eleven teaching methods. Application of the method used in accordance with

the order of execution. Teacher have been able to apply effective seven methods

of learning, so that the learning process becomes interesting, the students not

become bored quickly, more enthusiastic and more active. Theachers are able to

combine several methods adapted to the learning objectives, prior knowledge of

students, number of student, the allocation of time and means of supporting. The

professional competence of science teachers at MTs. Nurul Yaqiin is good

because the teachers are given training, seminars, read many books, the internet,

and education journals. Recommendations from the result of this study are further

enhanced professional competence of teachers so that teachers are able to apply

eleven teaching methods so that learning becomes an effective and efficient, and

plus supporting media to support learning.

Keyword : Competence, Professional, Teacher, Method

Page 8: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah serta

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah

satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Shalawat beriring salam selalu

tercurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun

kita kejalan yang terang benderang.

Sehubungan dengan selesainya skripsi, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, ketua jurusan manajemen pendidikan, dan

seluruh Bapak/Ibu dosen jurusan manajemen pendidikan yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.

3. Dr. Jejen Musfah, M.A dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu

dan yang sabar membimbing dan memberikan saran dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Drs. Rusli, M.Pd kepala sekolah MTs. Nurul Yaqiin dan Ibu Diana Sari,

S.Pd guru IPA serta para siswa/i kelas VII,VIII, dan IX atas segala

bantuannya selama penelitian sehingga berjalan dengan baik.

5. Papa, Mama, Ka Ima, Bang Jamal, Ka Emi, Ka Yana, Ka Yuli, Najwa,

Cisah, Kekey, Fathan, Zamzam, Zaky, Khaira dan Ghaisan serta keluarga

besar yang selalu memberikan dukungan, do’a yang tiada henti, kasih

sayang, serta perhatian untuk penulis.

6. Bripda Miftahul Hakim yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan

doa.

7. Sahabat penulis: Yuni, Safitri, Butet, Dini, Lia, dan Miskah yang telah

memberikan semangat, motivasi, do’a, nasehat, dan pengalaman yang

berharga.

8. Teman-teman di Manajemen Pendidikan 2011 yang sama-sama berjuang

menyelesaikan skripsi.

Page 9: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

iv

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya peneliti mengharapkan saran, dan kritik yang membangun,

karena penulis menyadari masih ada kesalahan dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 11 Desember 2015

Siti Achbarillah

Page 10: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ......................................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ........................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kompetensi Profesional Guru ............................................................................ 9

1. Pengertian Kompetensi Profesional .............................................................. 9

2. Dimensi Kompetensi Profesional .................................................................. 10

B. Pengembangan Kompetensi Profesional Guru .................................................. 14

C. Metode Pembelajaran ........................................................................................ 20

1. Pengertian Metode Pembelajaran .................................................................. 20

2. macam-macam metode pembelajaran ........................................................... 21

3. Pertimbangan dalam memilih metode ........................................................... 35

D. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ............................................................................................ 39

B. Metode Penelitian .............................................................................................. 39

C. Sumber Data ...................................................................................................... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 41

Page 11: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

vi

E. Teknik Pengolahan Data .................................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah ................................................................................................. 47

B. Deskripsi Data dan Pembahasan ....................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 70

B. Saran .................................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 72

LAMPIRAN

Page 12: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

vii

DAFTAR TABEL

A. Tabel 2.1 : Kompetensi profesional guru mata pelajaran IPA di

SMP/MTs dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 16 Tahun 2007

B. Tabel 3.1 : Instrument Observasi

C. Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Wawancara Kepala Sekolah

D. Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Wawancara Guru

E. Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Wawancara Siswa

F. Tabel 3.5 : Instrument Pengukuran Penerapan Metode Pembelajaran

G. Tabel 3.6 : Instrument Studi Dokumentasi

H. Tabel 4.1 : Sarana Dan Prasarana

I. Tabel 4.2 : Tenaga Pendidik

J. Tabel 4.3 : Tenaga Kependidikan

K. Tabel 4.4 : Pelatih Ekstrakulikuler

L. Tabel 4.5 : Kondisi Siswa Dan Rombel Tahun Pelajaran 2015/2016

M. Tabel 4.6 : Aspek Metode Pembelajaran

N. Tabel 4.7 : Metode-metode yang digunakan dikelas VII-1 dan VII-

2

O. Tabel 4.8 : Metode-metode yang digunakan dikelas VIII-1 dan

VIII-2

P. Tabel 4.9 : Metode-metode yang digunakan dikelas IX-1 dan IX-2

Page 13: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

viii

DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 2.1 : Ranah Pengembangan Diri

B. Gambar 2.2 : Metode Pembelajaran Menurut Depdiknas

C. Gambar 2.3 : Pertimbangan Dalam Memilih Metode

D. Gambar 3.1 : Teknik Pengumpulan Data

E. Gambar 3.2 : Komponen Dalam Analisis Data

Page 14: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang penting, karena

dengan adanya pendidikan maka akan menciptakan penerus bangsa yang

berkualitas. Tidak lepas dari itu untuk mencapai hal tersebut sekolah harus

memiliki mutu yang baik berupa guru yang kompeten di bidangnya.

Pendidikan menempati peranan sentral dimana pendidikan gurulah yang

menentukan kualitas pendidikan, sehingga kualitas guru menjadi kunci

bagi pendidikan yang baik.

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa persoalan-persoalan

yang dihadapi bangsa Indonesia disebabkan oleh kualitas sumber daya

manusia (SDM) bangsa Indonesia yang masih rendah. Kualitas SDM yang

rendah, baik secara akademis maupun nonakademis, menyebabkan belum

seluruh masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi menyumbangkan

potensinya baik potensi fisik maupun nonfisik dalam pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing. Untuk

itu, partisipasi masyarakat dalam pengembangan sangatlah penting dan

diperlukan. Sebab, keberhasilan pembangunan hanya dapat tercapai jika

masyarakat berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan pembangunan.

Page 15: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

2

Hanya dengan kualitas SDM yang tinggi persoalan-persoalan bangsa

Indonesia setahap demi setahap dapat terselesaikan dengan baik.1

Menilai kualitas SDM suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari

mutu pendidikan bangsa tersebut. Sejarah telah membuktikan bahwa

kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh

pembangunan dibidang pendidikan. Mereka menganggap kebodohan

adalah musuh kemajuan dan kejayaan bangsa, oleh karena itu harus

diperangi dengan mengadakan revolusi pendidikan.2

Guru menyadari bahwa untuk mendapatkan hasil pembelajaran

yang maksimal, proses harus diselenggarakan sebaik-baiknya. Hal yang

tidak kalah penting adalah kualitas penyelenggara proses tersebut. Kualitas

penyelenggara proses pendidikan dan pembelajaran adalah guru.dengan

demikian, dalam hal ini kualitas guru harus secara intens diingkatkan

melalui berbagai kegiatan. Kegiatan berkualitas dapat dilakukan diluar

sekolah atau didalam sekolah. Semua bertujuan untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan terkait kemampuan proses.3

Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus

memiliki kualifikasi akademik atau persyaratan pendidikan yang

berhubungan dengan bidang studi yaitu pendidikan minimum diploma

empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang

terakreditasi.4

Profesionalisme guru merupakan suatu keharusan dalam

mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang

pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya

belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan

1 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 8. 2 Ibid.

3 Mohammad Saroni, Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan

Profesionalitas Guru, (Yogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011), Cet.1, h. 102. 4 Sudaryona, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),

h.11.

Page 16: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

3

kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan

melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya

berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.5

Guru sebagai pelaku otonomi kelas memiliki wewenang untuk

melakukan reformasi kelas (classroom reform) dalam rangka melakukan

perubahan perilaku peserta didik secara berkelanjutan yang sejalan dengan

tugas perkembangannya dan tuntutan lingkungan di sekitarnya.6

Seorang guru profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian,

dan kompetensi sosial.

Guru diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara professional

dengan memiliki dan menguasai keempat kompetensi tersebut.

Kompetensi yang harus dimiliki pendidik itu sungguh sangat ideal

sebagaimana tergambar dalam peraturan pemerintah tersebut. Karena itu,

guru harus selalu belajar dengan tekun disela-sela menjalankan tugasnya.

Menjadi guru professional bukan pekerjaan yang mudah, untuk tidak

mengatakannya sulit, apalagi ditengah kondisi mutu guru yang sangat

buruk dalam setiap aspeknya.7

Guru profesional merupakan guru yang memiliki keahlian dibidang

pendidikan. Sedangkan kompetensi profesional, merupakan kemampuan

yang harus dimiliki oleh guru tersebut.

Kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan

masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan

dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja

karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Menurut pengamat ekonomi

Berry Priyono, bekal kecakapan yang diperoleh dari lembaga pendidikan

tidak memadai untuk dipergunakan secara mandiri, karena yang dipelajari

dilembaga pedidikan sering kali hanya terpaku pada teori, sehingga peserta

didik kurang inovatif dan kreatif. Kedua, peringkat Human Development

Index (HDI) Indonesia yang masih rendah(tahun 2004 peringkat 111 dari

5 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 1, h. 18.

6 Nanang hanafiah dan cucu suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung: Refika

Aditama, 2012), Cet. 3, h.103. 7 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 1, h. 30.

Page 17: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

4

117 negara dan tahun 2005 peringkat 110 dibawah vietnam dengan

peringkat 108). Ketiga, laporan Internasional Education Achievment (IEA)

bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada diurutan 38 dari

39 negara yang disurvei. Keempat, mutu akademik antarbangsa melalui

Programme for Internasional Student Assesment (PISA) 2003

menunjukkan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA,

Indonesia menempati peringkat ke-38, sementara untuk bidang

matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat ke-39. Jika

dibandingkan dengan Korea Selatan, peringkatnya sangat jauh, untuk

bidang IPA menempati peringkat ke-8, membaca peringkat ke-7 dan

matematika peringkat ke-3. Kelima, laporan World Competitiveness

Yearbook tahun 2000, daya saing SDM Indonesia berada pada posisi 46

dari 47 negara yang disurvei. Keenam, posisi perguruan tinggi indonesia

yang dianggap favorit, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gajah

Mada hanya berada diposisi ke-61 dan 68 dari 77 perguruan tinggi di Asia.

Ketujuh, ketertinggalan bangsa indonesia dalam bidang IPTEK

dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan

Thailand.8

Dalam kutipan Doan Pardede, pernyataan mengejutkan dilontarkan

DR. Santi Ambarukmi, kepala bidang profesi pendidikan menengah

kementrian pendidikan nasional dalam sebuah symposium yang diadakan

KNPI Samarinda di Hotel Grand Sawit belum lama ini. Ternyata, hasil

rata-rata uji kompetensi guru (UKG) 2013 di seluruh Indonesia hanya

4,25. Materi yang diujikan pada uji kompetensi guru meliputi 30%

kompetensi pedagogik dan 70% kompetensi profesional. Aspek

profesional yang diujikan adalah kemampuan atau kompetensi yang

dimiliki guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran.9

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia merupakan cerminan

rendahnya kualitas system pendidikan nasional. Rendahnya kualitas dan

kompetensi guru secara umum, semakin membuat laju perkembangan

pendidikan belum maksimal. Bila ditinjau dan diamati masih banyak guru

8 Kunandar, op.cit., h. 1-2.

9Doan Pardede, Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Hanya 4,25. 2013,

(www.tribunnews.com)

Page 18: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

5

yang belum memiliki profesionalitas yang baik untuk kemajuan

pendidikan secara global. 10

Sekarang ini tidak jarang guru yang hanya mengajar se-instan

mungkin. Seperti halnya seorang guru hanya memiliki pengetahuan ilmu

yang masih minim padahal itu merupakan kunci utama seorang guru untuk

mengajar, bagaimana mungkin jika seorang murid bertanya kepada guru

akan tetapi guru tersebut tidak mampu menjawab dan menjelaskan secara

rinci pertanyaan murid tersebut.

Kompetensi profesional guru pasca sertifikasi masih lemah.

Penyebab lemahnya kompetensi tersebut, diantaranya karena kemampuan

penguasaan sains para guru tersebut pada umumnya masih di bawah nilai

rata-rata. Pakar pendidikan dan mantan dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. Sofyan Arif, mengungkapkan

masalah itu kepada wartawan, dikampus UMS Pabelan. Dia

menambahkan, skor para guru SMA rata-rata hanya 9 dari total skor 600.

Nilai itu jauh di bawah standar rata-rata dunia 450 dan yang ideal rata-rata

500. 11

Penguasaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi membuat

siswa cepat merasa bosan selama kegiatan belajar mengajar. Tidak dapat

dipungkiri seorang siswa akan timbul rasa bosan apabila proses belajar

mengajar monoton/hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja,

rasa bosan dapat membuat siswa tidak fokus dan malas belajar.

Guru yang monoton dalam mengajar sehingga cenderung

membosankan hanya akan menyenangkan murid ketika guru tersebut

berhalangan atau tidak bisa mengajar. Jika murid bahagia saat guru tidak

dapat mengajar membuktikan bahwa guru ini gagal dalam mengajar.12

10

Pudjosumedi, AS, Dkk. Profesi Kependidikan. (Jakarta: UHAMKA Press. 2013), Cet.

1, h. 97. 11

Tok Suwarto, Kompetensi Profesional Guru Pasca-Sertifikasi Masih Lemah, 2014,

(www.pikiran-rakyat.com). 12

Masykur Arif Rahman. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru

Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), Cet. 1, h.57.

Page 19: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

6

Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa, serta ketercapaian tujuan yang diharapkan diakhir

pembelajaran. Akan tetapi, kegiatan evaluasi pembelajaran masih jarang

dilakukan oleh guru kepada siswa.

Penggunaan media,alat, dan sumber belajar yang masih kurang

padahal penggunaan alat, media dan sumber belajar dengan benar dan

sesuai dengan perkembangan zaman membuat siswa menjadi lebih

semangat belajar karna proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.

Penerapan teori belajar yang tidak sesuai dengan taraf

perkembangan peserta didik, hal ini harus dicegah karena setiap tingkatan

pendidikan taraf perkembangan siswa berbeda-beda maka seorang guru

harus mampu menyesuaikan teori belajar yang dipakai berdasarkan taraf

perkembangan siswa.

Guru kurang mampu mengorganisasikan dan melaksanakan

program pembelajaran, seperti halnya penyusunan program tahunan,

semester, mingguan, dan harian, silabus, serta Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Hal tersebut menyatakan bahwa masih ada guru yang tidak

menguasai atau memiliki kompetensi profesional guru. Padahal di sekolah

guru dituntut untuk menjadi tokoh sentral yang harus meningkatkan

kompetensinya.

Tidak semua guru seperti yang telah dipaparkan diatas, salah

satunya adalah guru-guru di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang. Guru

IPA dipilih karena guru ini merupakan guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin

yang rajin hadir dan datang tepat waktu, pada proses pembelajaran siswa/i

lebih antusias dalam belajar, guru humoris sehingga membuat kegiatan

pembelajaran menjadi aktif, dan metode apa yang digunakan guru

sehingga siswa lebih antusias dalam pembelajaran IPA.13

Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut yang

13

Ruang Kepala Sekolah, 05 Agustus 2015

Page 20: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

7

dirumuskan dalam judul “KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA

DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Kurang bervariasinya penggunaan metode pembelajaran selama proses

belajar mengajar.

2. Kurangnya pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa.

3. Terbatasnya alat, media pembelajaran dan sumber belajar yang

digunakan.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan kompetensi profesional ini tidak meluas dan lebih

terarah, maka penulis membatasi penelitian ini dengan objek penelitian

MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang, meliputi pengetahuan dan

penerapan metode pembelajaran yang bervariasi.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, perlu kiranya masalah itu

dirumuskan agar pembahasan skripsi ini menjadi jelas dan terarah. Adapun

perumusan masalahnya: Bagaimana penerapan metode pembelajaran

selama proses belajar mengajar guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-

Tangerang?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi

profesional guru pada aspek penerapan metode pembelajaran yang

bervariasi.

Page 21: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

8

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian terhadap kompetensi profesional guru, diharapkan

dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain:

a. Manfaat teoritis

Dapat mengembangkan pemikiran dalam bidang manajemen

pendidikan.

b. Manfaat praktis

1) Bagi pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang kompetensi

profesional guru sehingga membantu meningkatkan

kompetensi profesional.

2) Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam

meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesional

guru.

Page 22: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

9

BAB II

Kajian Teori

A. Kompetensi Profesional Guru

1. Pengertian kompetensi profesional

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005, pasal 1:10 tentang

Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Johnson manyatakan: “Competency as rational performance which

satisfactirily meets the objective for a desired condition”. Menurutnya,

kompetensi merupakan perilaku rasional guna mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian,

suatu kompetensi ditunjukan oleh penampilan atau untuk kerja yang dapat

dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan.14

Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil

kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.15

14

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: kencana prenada media, 2008), Cet. 5, h. 17. 15

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 1, h. 29.

Page 23: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

10

Kompetensi merupakan kemampuan seseorang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki untuk

mencapai tugas yang telah ditetapkan.

Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28

ayat butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional

pendidikan.16

Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2007

tentang Guru, dinyatakan bahwasannya salah satu kompetensi yang harus

dimiliki seorang guru adalah kompetensi profesional. Merupakan

kemampuan seorang guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas

dan mendalam yang meliputi penguasaan materi keilmuan, penguasaan

kurikulum, dan silabus sekolah, metode khusus pembelajaran bidang studi

serta pengembangan wawasan etika dan pengembangan profesi.

Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang

berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini

merupakan kompetensi yang sangat penting, oleh sebab langsung

berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu, tingkatan

keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi ini.17

Kompetensi profesional adalah salah satu kemampuan yang harus

dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Dimensi kompetensi profesional

Ruang lingkup kompetensi profesional, meliputi:18

16

E. Mulyasa, Standar Komepetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), Cet. 4, h. 135. 17

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 3, h. 145. 18

Mulyasa, op. cit., h.135-136

Page 24: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

11

1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,

psikologis, sosiologis, dan sebagainya.

2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf

perkembangan peserta didik.

3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi

tanggung jawabnya.

4. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi.

5. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat-alat, media,

dan sumber belajar yang relevan.

6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.

7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

8. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

Tabel 2.1

Kompetensi profesional guru mata pelajaran IPA di SMP/MTs dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

Kompetensi Profesional

Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mata Pelajaran

IPA di SMP/MTs

1. Menguasai materi, struktur,

konsep, dan pola piker

keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

1.1 Memahami konsep-konsep,

hukum-hukum, dan teori-teroi

IPA serta penerapannya secara

fleksibel.

1.2 Memahami proses berpikir

IPA dalam mempelajari proses

dan gejala alam.

1.3 Menggunakan bahasa

simbolik dalam

mendeskripsikan proses dan

Page 25: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

12

gejala alam.

1.4 Memahami hubungan antar

berbagai cabang IPA dan

hubungan IPA dengan

matematika dan teknologi.

1.5 Bernalar secara kualitatif

maupun kuantitatif tentang

proses dan hukum alam

sederhana.

1.6 Menerapkan konsep, hukum,

dan teori IPA untuk

menjelaskan berbagai

fenomena alam.

1.7 Menjelaskan penerapan

hukum-hukum IPA dalam

teknologi terutama yang dapat

ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari.

1.8 Kreatif dan inovativ dalam

penerapan dan pengembangan

IPA.

1.9 Menguasai prinsip-prinsip dan

teori-teori pengelolaan dan

keselamatan kerja/belajar di

laboratorium IPA sekolah.

1.10 Menggunakan alat ukur, alat

peraga, alat hitung, dan piranti

lunak computer untuk

mrningkatkan pembelajaran

IPA di kelas, laboratorium.

Page 26: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

13

1.11 Merancang eksperimen IPA

untuk keperluan pembelajaran

atau penelitian.

1.12 Melaksanakan eksperimen

IPA untuk keperluan

pembelajaran atau penelitian.

1.13 Melaksanakan eksperimen

IPA dengan cara yang benar.

1.14 Memahami sejarah

perkembangan IPA dan

pikiran-pikiran yang

mendasari perkembangan

tersebut.

2. Menguasai standar kompetensi

dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu

2.1 memahami standar kompetensi

mata pelajaran yang diampu.

2.2 Memahami kompetensi dasar

mata pelajaran yang diampu.

2.3 Memahami tujuan

pembelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu

secara kreatif.

3.1 memilih materi pembelajaran

yang diampu sesuai dengan

tingkat perkembangan peserta

didik.

3.2 Mengolah materi pelajaran

yang diampu secara kreatif

sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

4. Mengembangkan

keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan

4.1 melakukan refleksi terhadap

kinerja sendiri secara terus

menerus.

Page 27: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

14

melakukan tindakan reflektif. 4.2 Memanfaatkan hasil refleksi

dalam rangka peningkatan

keprofesionalan.

4.3 Melakukan penelitian

tindakan kelas untuk

prningkatan keprofesionalan.

4.4 Mengikuti kemajuan zaman

dengan belajar dari berbagai

sumber.

5. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk mengembangkan diri.

5.1 memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

dalam komunikasi

5.2 memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk pengembangan diri.

B. Pengembangan Kompetensi Profesional Guru

Seorang profesional adalah orang yang senantiasa terbuka dan

tanggap terhadap berbagai perubahan, terutama yang terkait dengan bidang

profesinya. Pengembangan juga terjadi dalam hal konsep keilmuan bidang

studi. Guru sebagai spesialis bidang studi harus terus mengikuti

pengembangan ilmu yang terkait dengan bidang studinya. Ia harus

memahammi hakikat pengetahuan sebagai hal yang dinamis, sehingga

pengembangan-pengembangan baru akan muncul.19

Salah satu tuntutan profesionalisme guru adalah adanya

pengembangan profesionalisme berkelanjutan. Bentuk-bentuk

pengembangan profesional berkelanjutan dapat dilakukan secara

individual yakni melalui inisiatif guru untuk mengembangkan diri,

19

Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru: Konsep Dasar, Problematika, dan

Implementasinya. (Jakarta: Indeks. 2011), cet. 1, h. 18.

Page 28: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

15

mengembangkan kompetensi keilmuannya, melakukan refleksi dan

penelitian-penelitian tindakan kelas, membaca jurnal-jurnal ilmiah,

memperluas jaringan kerja, meningkatkan koleksi perpustakaan pribadi,

dan lain-lain. Sebaliknya pengembangan profesional berkelanjutan dapat

juga dilakukan secara institusional atas inisiatif kepala sekolah atau

otoritas pendidikan terkait, misalnya melalui perkumpulan dalam wadah-

wadah guru seperti kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata

pelajaran (MGMP).20

Guru dapat mengembangkan kompetensinya melalui belajar dari

berbagai program pelatihan dari sekolah maupun luar sekolah dan dari

sarana dan prasarana (perpustakaan, laboratorium, internet) sekolah, serta

program dan fasilitas pendidikan lainnya yang disediakan di sekolah.

Dengan demikian, diharaojan guru akan mampu bersikap profesional

dalam proses pendidikan dan pengajaran di kelas. Karena itu, sekolah

wajib menyediakan pelatihan dan sumber belajar demi terbentuknya guru

yang kompeten, sekolah wajib memiliki manajemen pengembangan

kompetensi guru. Artinya, program pelatihan dan sumber belajar itu

direncanakan, disusun, dilakukan dan dievaluasi dengan baik secara

berkala, setahun sekali misalnya. Singkatnya sekolah yang baik akan

mengembangkan kemampuan gurunya melalui pelatihan dan sumber

belajar yang terprogram dengan baik.21

Kesadaran untuk menghadirkan guru sebagai sumber daya utama

pencerdas bangsa, barangkali sama tuanya dengan sejarah peradaban

pendidikan. Dilihat dari dimensi sifat dan subtansinya, setidaknya ada

empat ranah (taxonomy) yang tersedia untuk mewujudkan guru yang

benar-benar profesional. Keempat ranah pengembangan guru sebagai

berikut:22

20

Ibid., h. 19 21

Musfah, op.cit. h. 11-12 22

Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, ke

Profesional Madani. (Jakarta: Kencana,2012), Cet.2, h. 2-11.

Page 29: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

16

1. Penyediaan guru berbasis perguruan tinggi

Mereka yang diangkat sebagai guru merupakan lulusan lembaga

penyedia calon guru. Berkaitan dengan penyediaan guru, Undang-

Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Peraturan

Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru telah menggariskan

bahwa hali ini menjadi kewenangan lembaga pendidikan guru berbasis

perguruan tinggi. Menurut dua produk hukum ini, lembaga pendidikan

tenaga kependidikan dimaksud adalah perguruan tinggi yang diberi

tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan dan mengembangkan

ilmu kependidikan dan non-kependidikan.

Beberapa amanat penting yang dapat disadap dari dua produk

hukum itu. Pertama, calon peserta pendidikan profesi berkualifikasi

S1/D4. Kedua, sertifikasi pendidik bagi guru diperoleh melalui

program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan

tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang

terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun

masyarakat, dan ditetapkan oleh pemerintah. Ketiga, sertifikasi

pendidik bagi calon guru harus dilakukan secara objektif, transparan,

dan accountable.

Keempat, jumlah peserta didik program pendidikan profesi setiap

tahun ditetapkan oleh menteri. Kelima, program pendidikan profesi

diakhiri dengan uji kompetensi pendidik. Keenam, uji kompetensi

pendidikan dilakukan melalui ujian tertulis dan ujian kinerja sesuai

Page 30: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

17

dengan standar kompetensi. Ketujuh, ujian tertulis dilaksanakan secara

komprehensif. Kedelapan, ujian kinerja dilaksanakan secara holistis

dalam bentuk ujian praktik pembelajaran yang mencerminkan

penguasaan empat kompetensi pada satuan pendidikan yang relevan.

2. Induksi guru pemula berbasis sekolah

Lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008,

hanya lulusan S1/D4 yang memiliki sertifikat pendidiklah yang akan

direkrut menjadi guru. Namun demikian, sungguh pun guru yang

direkrut telah memiliki kualifikasi minimum dan sertifikat pendidik,

yang dalam produuk hukum dilegitimasi sebagai telah memiliki

kewenangan penuh , ternyata masih diperlukan program induksi untuk

memosisikan mereka menjadi guru yang benar-benar profesional.

Memang pada banyak literature akademik, program induksi diyakini

merupakan fase yang harus dilalui ketika seseorang dinyatakan

diangkat dan ditempatkan sebagai guru.

Program induksi merupakan masa transisi bagi guru pemula

(beginning teacher) terhitung mulai dia pertama kali menginjakkan

kaki di sekolah atau satupun pendidikan hingga benar-benar layak

dilepas untuk menjalankan tugas pendidikan hingga benar-benar layak

dilepas untuk menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran secara

mandiri.

3. Profesionalisasi guru berbasis prakarsa institusi

Diperlukan upaya yang terus-menerus agar guru tetap memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum

serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disinilah esensi

pembinaan dan pengembangan profesional guru. Kegiatan ini dapat

dilakukan atas prakarsa institusi seperti pendidikan dan pelatihan,

workshop, magang, dan studi banding, ialah penting. Prakarsa ini

menjadi penting, karena secara umum guru pemula masih memiliki

keterbatasan, baik financial, jaringan, waktu dan akses. Namun, yang

Page 31: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

18

tidak kalah pentingnya ialah prakarsa personal guru untuk menjalani

profesionalisasi.

Kegiatan pembinaan dan pengembangan itu dilaksanakan secara

sistematis dengan menempuhtahap-tahapan tertentu, seperti analisis

kebutuhan, perumusan tujuan dan sasaran, desain program ,

implementasi dan delivery program, dan evaluasi program. Ini berarti

bahwa kegiatan pembinaan dan pengembangan kemampuan guru

profesional guru secara berkelanjutan harus dilaksanakan atas

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang

sistematis.

Aktivitas pengembangan guru tersebut memiliki temali satu sama

lain. Pada fase perencanaan, fokus perhatian terpusat pada kebutuhan

akan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan apa yang

diperlukanbagi guru. Penentuan jenis kegiatan pendidikan dan

pelatihan ini didasari atas diagnosis mengenai masalah dan tantangan

yang dihadapi oleh guru dan satuan pendidikan saat ini, serta

kemungkinan perubahan kebijakan dan strategi kerja keorganisasian.

Tujuan dan sasaran pendidikan dan pelatihan guru ditetapkan

dengan mencerminkan kondisi yang diingini, sekaligus menjadi ukuran

keberhasilan program itu. Perumusan tujuan dan sasaran ini akan

menjadi acuan dalam menentukan substansi dan pelaksanaan program,

dengan titik tekan pada upaya memenuhi kebutuhan guru dan satuan

pendidikan secara nyata. Evaluasi program dimaksudkan untuk

menentukan tingkat keberhasilan kegiatan pembinaan dan

pengembangan yang dilakukan, serta kelemahan selama proses

penyelenggaraan. Hal ini akan menjadi umpan balik bagi perencanaan

program pengembangan yang lebih efektif dan efisien.

4. Profesionalisasi guru berbasis individu

Kenyataan dilapangan, begitu banyak guru yang sama sekali tidak

memiliki akses mengikuti program pendidikan, pelatihan, dan

Page 32: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

19

pengembangan secara dilembagakan, kecuali pada saat mereka

menempuh pelatihan pra-jabatan dari calon PNS ingin menjadi PNS

penuh. Menghadapi realitas ini, kalau guru mau tetap eksis pada

profesi dengan derajat profesionalitas yang layak ditampilkan, tidak

ada pilihan lain, dia harus melakukan profesionalisasi secara mandiri,

yang dalam buku ini disebut sebagai guru profesional madani atau

GPM.

The civil teachers are beyond the professional teachers! Guru

madani melebihi batas-batas guru profesional. Mereka harus mampu

mengembangkan diri sendiri atau bertindak autodidak, jika mau

bertahan dalam status keprofesionalannya. Pemikiran inilah yang

kemudian menginspirasi lahirnya gagasan tentang GPM.

Untuk menjadi GPM, perlu perjalanan panjang. Diawali dengan

penyiapan calon guru, rekrutmen, penempatan, penugasan,

pengembangan profesi dan karier, hingga menjadi guru profesional

sungguhan, yang menjalani profesionalisasi secara terus-menerus.

Guru semacam inilah yang kelak akan menjelma menjadi GPM.

GPM sesungguhnya adalah guru profesional, yang dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bersifat otonom, menguasai

kompetensi secara komprehensif, dan daya intelektual yang tinggi.

Kata otonom mengandung makna, bahwa GPM adalah mereka yang

secara profesional dapat melaksanakan tugas dengan pendekatan bebas

dari intervensi kekuasaan atau birokrasi pendidikan. Dengan demikian,

guru harus menjadi profesional sungguhan untuk dapat tumbuh secara

madani. GPM meleebihi batas-batas yang dimiliki guru profesional

yang banyak dibahas dalam literature akademik. Ciri-ciri umum GPM

antara lain:

a. Melakukan profesionalisasi diri.

b. Memotivasi diri.

c. Memiliki disiplin diri.

d. Memiliki kesadaran diri.

Page 33: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

20

e. Melakukan pengembangan diri.

f. Menjadi pembelajar.

g. Melakukan hubungan efektif.

h. Berempati tinggi.

i. Taat asas pada kode etik.

Guru profesional madani merupakan guru yang mampu bekerja

secara otonom, dapat berkembang secara individual, dan memiliki ciri-

ciri yang telah disebutkan diatas.

C. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah

disusun tercapai secara optimal. Menurut J.R David dalam Teaching

Strategies for collage class room menyebutkan bahwa method is a way in

achieving something. Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan

strategi yang telah ditetapkan.23

Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta

didik mencapai kompetensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam

pemilihan metod mengajar) maupun bagi peserta didik (dalam memilih

strategi belajar). Dengan demikian makin baik metode, akan makin efektif

pula pencapaian tujuan belajar. Langkah metode pembelajaran yang

dipilih memainkan peranan utama yang berakhir pada semakin

meningkatnya prestasi belajar peserta didik.24

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk

mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

23

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) h.193. 24

IIf Khoiru Ahmadi, Dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2011), Cet. 1, h. 101.

Page 34: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

21

2. Macam-macam metode pembelajaran

Pada hakikatnya, guru yang mengajar secara monoton tidak

mengetahui atau tidak memiliki berbagai variasi metode, teknik,

pendekatan, dan konsep dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga

semuanya yang digunakan selalu sama atau tidak pernah berubah. Maka,

tak heran jika guru yang mengajar secara monoton sangat membosankan

bagi muridnya. Setiap metode dapat meningkatkan prestasi belajar murid.

Walaupun demikian, metode apa pun yang dipakai, jika seorang guru tidak

mempunyai kecakapan dalam menerapkannya maka tidak akan

membuahkan hasil yang memuaskan. Apalagi, metode yang dipakai selalu

sama dalam setiap pertemuan.25

Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan

untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran menurut depdiknas: 26

1. Metode Ceramah

25

Masykur Arif Rahman. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru

Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), Cet. 1, h. 54-56. 26

Majid, op. cit., h. 193-215.

Page 35: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

22

Ceramah sebagai suatu metode pembelajaran merupakan cara yang

digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara

penuturan. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini

sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Langkah-langkah

menggunakan metode ceramah:

a. Tahap persiapan

1) Analisis sasaran (audience), baik dari sisi jumlah, usia, maupun

kemampuan awal yang dimilikinya;

2) Analisis sifat materi yang sesuai dan cukup hanya dengan

dituturkan atau diinformasikan;

3) Menyusun durasi waktu yang digunakan untuk ceramah secara

efektif dan efisien serta memperkirakan variasi yang dapat

digunakan;

4) Memilih dan menetapkan jenis media yang akan digunakan;

5) Menyiapkan sejumlah pertanyaan sebagai bentuk kontrol dan

upaya memperoleh umpan balik;

6) Memberikan contoh dan analogi yang sesuai dengan

pengalaman yang pernah diperoleh;

7) Menyiapkan ikhtisar yang sekiranya akan membantu

kelancaran ceramah.

b. Tahap pelaksanaan

1) Langkah pembukaan

Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan

langkah yang menentukan keberhasilan pelaksanaan ceramah.

2) Langkah penyajian

Tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur,

agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, guru

harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi

pembelajaran yang sedang disampaikan.

3) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah

Page 36: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

23

Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok materi

agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa

tidak menguap kembali.

Kelebihan metode ceramah:

1) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk

dilakukan.

2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.

3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu

ditonjolkan.

4) Guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas

merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.

5) Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana.

Kelemahan metode ceramah:

1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan

terbatas pada apa yang dikuasai guru.

2) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan

terjadinya verbalisme.

3) Sering dianggap sebagai metode yang membosankan jika guru

kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik.

4) Sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah

mengerti apa yang dijelaskan.

Metode ceramah merupakan metode yang sering dipakai. Metode

ceramah adalah penjabaran guru secara lisan dalam menyampaikan

materi ajar.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa

tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya

atau hanya sekedar tiruan. Langkah-langkah menggunakan

metode demonstrasi:

Page 37: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

24

a. Tahap persiapan

1) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah

proses demonstrasi berakhir;

2) Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilakukan;

3) Melakukan uji coba demonstrasi

b. Tahap pelaksanaan

1) Langkah pembukaan

a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua

siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang

didemonstrasikan;

b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh

siswa;

c) Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan

oleh siswa;

2) Langkah pelaksanaan

a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berpikir;

b) Ciptakan susasana yang menyejukkan dengan

menghindari suasana yang menegangkan.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran

perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu

yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan

proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Kelebihan metode demonstrasi:

a. Verbalisme dapat dihindari karena siswa disuruh langsung

memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan;

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik karena siswa tak

hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang

terjadi;

Page 38: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

25

c. Siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan

antara teori dan kenyataan.

Kelemahan metode demonstrasi:

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih

matang kerena tanpa persiapan yang memadai demonstrasi

bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak

efektif.

b. Memerlukan peralata, bahan-bahan, dan tempat yang

memadai.

c. Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang

khusus.

Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang

mebuat siswa akan memerhatikan ketika guru memperagakan dan

menunjukkan suatu situasi, proses dan sebagainya.

3. Metode Diskusi

Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan

siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah

untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,

menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk

membuat suatu keputusan.

Jenis-jenis metode diskusi:

a. Diskusi kelas

Diskusi kelas adalah proses pemecahan masalah yang

dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.

b. Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa

dalam kelompok-kelompok. Jumlah kelompok antara lain 3-5

orang.

c. Simposium

Page 39: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

26

Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu

persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan

keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan

yang luas kepada siswa.

d. Diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang

dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri

dari 4-5 orang dihadapan pendengar.

e. Seminar

Semina merupakan pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah

orang yang melakukan kajian dan pembahasan suatu masalah

(topik/tema) melalui gagasan pikiran dan tukar pendapat yang

dipandu oleh seorang ahli.

f. Lokakarya

Kegiatan lokakarya adalah bentuk pertemuan yang membahas

masalah praktis/teknis/operasional yang biasanya merupakan

tindak lanjut dari hasil seminar sehingga hal-hal yang bersifat

konseptual dapat diturunkan kedalam suatu produk yang siap

untuk dikembangkan atau dilaksanakan.

Langkah-langkah melaksanakan diskusi:

1) Langkah persiapan

a) Merumuskan tujuan yang yang ngin dicapai , baik tujuan

yang bersifat umum maupun tujuan khusus;

b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai;

c) Menetapkan masalah yang akan dibahas;

d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

teknis pelaksanaan diskusi.

2) Pelaksanaan diskusi

Page 40: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

27

a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat

memengaruhi kelancaran diskusi.

b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.

c) Melakukan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah

ditetapkan.

d) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta

diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang

sedang dibahas.

f) Pengendalian arah pembahasan supaya tidak melebar dan

fokus.

3) Menutup diskusi

a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan

sesuai dengan hasil diskusi.

b) Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari

seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan

selanjutnya.

Metode diskusi merupakan metode yang membuat siswa

mampu memecahkan masalah secara bersama-sama.

4. Metode Simulasi

Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar

dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang

konsep, prinsip, atau keterempilan tertentu.

Jenis-jenis simulasi:

a. Sosiodrama

Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran

untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan

dengan fenomena sosial.

b. Psikodrama

Page 41: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

28

Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain

peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan

psikologis.

c. Role Playing

Role playing atau bermain peran adalah metode

pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan

untuk mengkreasi peristiwa-peristiwa.

d. Peer Teaching

Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan

oleh siswa kepada teman-teman calon guru.

e. Simulasi Game

Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa

berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui

permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan.

Langkah-langkah simulasi:

1) Persiapan simulasi

a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang

hendak dicapai simulasi;

b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi

yang akan disimulasikan;

c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam

simulasi;

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

2) Pelaksanaan simulasi

a) Simulasi mulai dimainkan oleh pemain peran;

b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian;

c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran

yang mendapat kesulitan;

Page 42: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

29

d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak,

supaya siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah

yang sedang disimulasikan.

3) Penutup

a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi

maupun materi cerita yang disimulasikan;

b) Merumuskan kesimpulan.

Kelebihan metode simulasi:

a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam

menghadapi situasi yang sebenarnya kelak.

b. Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa .

c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri

siswa.

d. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang

diperlukan daalam menghadapi berbagai situasi sosial yang

problematis.

e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses

pembelajaran.

Kelemahan metode simulasi:

a. Pengalaman yang diperoleh siswa melalui simulasi tidak

selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan dilapangan.

b. Pengelolaan yang kurang baik, sering menjadikan simulasi

sebagai hiburan.

c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering

memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

Metode simulasi merupakan metode dimana guru harus

membuat situasi atau keadaan tiruan supaya siswa paham.

5. Metode Tugas dan Resitasi

Metode ini merupakan sebuah upaya membelajarkan siswa

dengan cara memberikan tugas penghafalan, pembacaan,

Page 43: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

30

pengulangan, pengujian dan pemeriksaan atas diri sendiri, atau

menampilkan diri dalam penyampaian suatu (puisi, syair,

drama) atau melakukan kajian maupun uji coba sesuai dengan

tuntutan kualifikasi atau kompetensi yang ingin dicapai.

Langkah-langkah metode resitasi:

a. Fase pemberian tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas

dan tepat sesuai demgan kemampuan siswa, ada petunjuk

yang dapat membantu dan sediakan waktu yang cukup.

b. Langkah pelaksanaan tugas

1) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.

2) Diberikan dorongan sehingga anak mau

melaksanakannya.

3) Diiusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri.

4) Mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan

sistematik.

c. Fase pertanggung jawaban tugas

1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang

dikerjakan.

2) Ada tanya jawab dan diskusi.

3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes atau

non-tes.

Fase mempertanggung jawabkan tugas inilah yang disebut

resitasi.

Metode tugas dan reitasi merupakan metode dimana

siswa diberikan tugas untuk menghafal, menguji, membaca dan

sebagainya.

Page 44: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

31

6. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang

memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat

two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog

antara guru dan siswa. Metode ini dimaksudkan untuk

merangsang berpikir siswa dan membimbingnya dalam

mencapai atau mendapatkan pengetahuan.

Beberapa hal penting dalam tanya jawab:

a. Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab

1) Untuk mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana

materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh siswa.

2) Untuk merangsang siswa berpikir.

3) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan

masalah yang belum dipahami.

4) Memotivasi siswa untuk menimbulkan sikap kompetisi

dalam belajar.

5) Melatih murid untu berpikir dan berbicara secara

sistematis berdasarkan pemikiran orisinil.

b. Jenis pertanyaan

Pada dasarnya ada dua jenis pertanyaan yang perlu

diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.

Pertanyaan ingatan dimaksudkan untuk mengetahui sampai

sejauh mana pengetahuan sudah tertanam pada siswa.

Pertanyaan pikiran dimaksudkan untuk mengetahui sampai

sejauh mana cara berpikir anak dalam menanggapi suatu

persoalan.

Metode tanya-jawab merupakan cara agar siswa

teraangsang untuk berfikir, oleh karena itu adanya sebuah

pertanyaan baik itu siswa bertanya guru yang menjawab

ataupun sebaliknya.

Page 45: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

32

7. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok yaitu siswa dalam satu kelas dipandang

sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas

kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).

Kelompok bisa dibuat berdasarkan:

a. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama

bila kelas itu sifatnya heterogen dalam belajar;

b. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas

siswa yang mempunyai minat yang sama;

c. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan

diberikan;

d. Pengelompokan secara random atau diundi, tidak melihat

faktor-faktor lain;

e. Pengelompokkan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok

pria dan kelompok wanita

Metode kerja kelompok merupakan metode yang

membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk

mengerjakan secara bersama-sama.

8. Metode Problem Solving

Metode problem solving merupakan metode mengajar

sekaligus metode berpikir karena dalam problem solving dapat

menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan

mencari data sampai pada menarik kesimpulan.

Langkah-langkah:

a. Menyediakan isu/masalah yang jelas untuk dipecahkan.

Page 46: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

33

b. Menuliskan tujuan/kompetensi yang hendak dicapai.

c. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah tersebut.

d. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.

e. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.

f. Tugas, diskusi, dan lain-lain.

g. Menarik kesimpulan.

Metode problem solving merupakan metode dimana guru

memberikan suatu masalah dan siswa harus memecahkan

masalah tersebut.

9. Metode Sistem Regu (Team Teaching)

Pada dasarnya team teaching adalah metode mengajar dua

orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok

siswa.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan metode

Team Teaching:

a. Harus ada program pelajaran yang disusun bersama oleh

tim tersebut sehingga betul-betul jelas dan terarah sesuai

dengan tugas masing-masing dalam tim tersebut.

b. Membagi tugas tiap topik kepada guru tersebut sehingga

masalah bimbingan pada siswa terarah dengan baik.

c. Harus dicegah jangan sampai terjadi jam bebas akibat

ketidakhadiran seorang guru anggota tim.

Metode sistem regu merupakan metode dimana dalam

satu kelas ada dua orang guru yang mengajar.

10. Metode Latihan (Drill)

Metode latihan adalah cara membelajarkan siswa untuk

mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat

mengembangkan sikap dan kebiasaan.

Page 47: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

34

Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif

siswa untuk berpikir, hendaknya guru/pengajar memperhatikan

tingkat kewajaran dari metode Drill:

a. Latihan digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik

b. Untuk melatih kecakapan mental

c. Untuk melatih hubungan dan tanggapan

Prinsip dan petunjuk penggunaan Drill:

1) Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum

diadakan latihan tertentu.

2) Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat

diagnosis.

3) Latihan tidak perlu terlalu lama asalkan sering

dilaksanakan.

4) Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.

5) Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang

esensial.

Metode latihan atau drill merupakan metode yang

digunakan untuk melatih mental, tanggapan, dan sebagainya.

11. Metode Karyawisata (Field-Trip)

Metode karyawisata yang dimaksud disini adalah kunjungan

keluar kelas dalam rangka belajar.

Langkah-langkah:

a. Perencanaan karyawisata

1) Merumuskan tujuan karyawisata

2) Menetapkan objek karyawisata sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai.

3) Menetapkan lamanya karyawisata

4) Menyusun rencana belajar bagi siswa selama

karyawisata

Page 48: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

35

5) Merencanakan perlengkapan belajar yang harus

disediakan.

b. Pelaksanaan karyawisata

Fase ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar ditempat

karyawisata dengan bimbingan guru. Kegiatan belajar ini

harus diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan pada fase

perencanaan.

c. Tindak Lanjut

Pada akhir karyawisata, siswa diminta laporannya baik

lisan maupun bertulis mengenal inti masalah yang telah

dipelajari pada waktu karyawisata.

Metode karyawisata merupakan metode belajar keluar

sekolah yang berhubungan dengan pelajaran.

Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas

dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit

ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih

menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang

bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran.27

Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam

proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.28

3. Pertimbangan dalam memilih metode

Beberapa pertimbangan yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam

memilih metode pengajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut

mesti berdasarkan pada penetapan:29

27

E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 4, h. 107 28

Ibid., h. 78 29

Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2006), Cet. 2, h. 148-151

Page 49: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

36

1. Tujuan pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru

dalam memilih metode yang akan digunakan didalam menyajikan

materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang

hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus

dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan

metode-metode pembelajaran.

2. Pengetahuan awal siswa

Apa metode yang akan kita gunakan?, sangat tergantng juga pada

pengetahuan awal siswa, guru telah mengidentifikasi pengetahuan

awal siswa. Pengetahuan awal dapat berasal dari pokok bahasan yang

akan diajarkan, jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta

atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum

dapat dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri, dan

sebaliknya jika siswa telah memahami prinsp, konsep, dan fakta maka

guru dapat menggunakan metode yang bersifat belajar mandiri.

3. Alokasi waktu dan sarana penunjang

Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran dalam satu jam

pelajaran tingkat SD 35 menit, SMP/MTs 40 menit, dan

SMA/MA/SMK 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah

dirancang sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang

pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang.

4. Jumlah siswa

Page 50: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

37

Idealnya metode yang kita terapkan didalam kelas melalui

pertimbangan jumlah siswa yang hadir, memang ada ratio guru dan

siswa agar proses belajar-mengajar efektif, ukuran kelas menentukan

keberhasilan terutama pengekikaan kelas dan penyampaian materi.

Pertimbangan-pertimbangan diatas mampu membantu guru untuk

menetapkan metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam

pembelajaran yang dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dari judul yang diajukan

sebagai judul skripsi yaitu:

1. Humaeroh dengan judul hubungan kompetensi profesional guru

dengan prestasi belajar siswa yang memiliki kesimpulan bahwa setelah

dilakukan analisis data, maka diperoleh rhitung (0,50)>rtabel (0,21)

pada taraf signifikansi 5%, sedangkan pada taraf signifikansi 1% rtabel

=0,28 menunjukkan bahwa rhitung>rtabel (0,50>0,28). Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara

kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa SMP Negeri

2 Legok.

2. Lukmansyah Masrori dengan judul pengaruh kompetensi profesional

guru terhadap pencapaian kompetensi siswa mata pelajaran fiqih siswa

kelas XI MAN Tlogo kabupaten Blitar yang menyimpulkan bahwa

adanya pengaruh positif antara kompetensi profesional guru dengan

pencapaian kompetensi siswa.

3. Jafaruddin dengan judul kompetensi profesional guru dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa SMAN 1Kuta Cot Glie kabupaten

Aceh Besar yang didalam hasil penelitiannya yaitu: sebagian guru

sudah memiliki kompetensi profesional dalam membuat perencanaan

Page 51: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

38

pembelajaran, sebagian guru di SMAN 1 dalam mengevaluasi

pembelajaran memiliki kemampuan yang baik.

Page 52: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

39

BAB III

Metodologi penelitian

A. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di MTs. Nurul Yaqiin yang beralamat

di Jalan Raden Fatah Sudimara Selatan Kecamatan Ciledug Kota

Tangerang 15151 dan dilakukan pada bulan Juli-September.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif.

Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam

melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala

yang bersifat alami. Karena orientasinya demikian, sifatnya

mendasar dan naturalistis atau bersifat kealamian, serta tidak bisa

dilakukan dilaboratorium, melainkan dilapangan.30

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang

diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan

akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Penelitian deskriptif

30

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), Cet. 10, h.89.

Page 53: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

40

ditujukan untuk memaparkan dan menggambarkan dan memetakan

fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir

tertentu. Metode ini beruasaha menggambarkan dan

menginterpretasi apa yang ada atau mengenai kondisi atau

hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, proses

yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau

kecenderungan yang tengah berkembang.31

Metode ini dipakai karena dipandang dapat menjelaskan

mengenai kompetensi profesional guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin.

C. Sumber data

Pengambilan sumber data dalam melakukan penelitian

kualitatif dipilih secara purposive sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertent ini, misalnya orang tersebut yang dianggao

paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia

sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi

obyek/situasi sosial yang diteliti.32

Sumber data yang digunakan

penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam dan

observasi partisipasi dengan kepala sekolah, koordinator

program, guru, siswa, dan pihak-pihak lain yang berkaitan

(stakeholder).

b. Data sekunder, yaitu kajian kepustakaan. Metode ini dilakukan

untuk mendapatkan data dan teori yang berhubungan dengan

implementasi program kelas peminatan melalui jurnal, makalah,

buku, dan dokumen-dokumen sekolah.

31

Ibid., h. 100.

32 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 8, h. 219.

Page 54: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

41

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategi dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data.33

Oleh karenanya peneliti menggunakan

beberapa teknik sekaligus dengan harapan antara satu dengan yang

lainnya dapat saling melengkapi. Teknik yang peneliti gunakan

antara lain adalah:

Gambar 3.1

Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung dengan

cara pengambilan data dengan mengamati secara langsung

tanpa menyembunyikan identitas seseorang. Maksudnya

penulis mengamati secara langsung proses belajar mengajar

guru IPA di kelas.

Tabel 3.1

Instrumen Observasi

33

Ibid., h. 224.

DATA

Observasi

Wawancara Dokumentasi

Page 55: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

42

No Subjek Lokasi Aktivitas

1 Guru Kelas Pelaksanaan

pembelajaran:

Kegiatan

pendahuluan

Kegiatan Inti

Kegiatan penutup

2. Siswa Kelas Keaktifan

Antusias

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, Guru IPA, dan

beberapa siswa untuk mengetahui persepsi mengenai

kompetensi profesional guru.

Tabel 3.2

Kisi-kisi wawancara kepala sekolah

Kisi-kisi pertanyaan Butir

Kompetensi guru 1

Peningkatkan kompetensi professional guru 2

Masalah pemahaman salah satu kompetensi

professional yang harus dimiliki guru

3

Tugas administrasi untuk guru 4

Page 56: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

43

Kelengkapan administrasi guru 5

Tabel 3.3

Instrument wawancara guru

Kisi-kisi wawancara butir

Ruang lingkup kompetensi professional 1

metode-metode pembelajaran 2

Administrasi guru 3

Peningkatkan kompetensi professional 4

Kelengkapan RPP 5,6

Penetapan metode pembelajaran yang

akan digunakan 7

Tabel 3.4

Instrumen Wawancara siswa

Kisi-kisi pertanyaan Butir

Kegiatan belajar-mengajar 1, 2

Pemahaman materi 3

Saran 4

Tabel 3.5

Instrument Pengukuran Penerapan Metode Pembelajaran

Sangat baik Mengetahui dan menerapkan

Page 57: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

44

11 metode pembelajaran

Baik Mengetahui dan menerapkan

7-10 metode pembelajaran

Cukup baik Mengetahui dan menerapkan

4-6 metode pembelajaran

Kurang baik Mengetahui dan menerapkan

1-3 metode pembelajaran

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yang dimaksud berupa data yang penulis

peroleh dilapangan berupa lembar hasil observasi kelas VII,

VIII, dan IX ketika proses belajar-mengajar mata pelajaran

IPA. Hasil wawancara dengan Bapak. Drs.Rusli, M.Pd selaku

kepala sekolah, Ibu Diana selaku Guru mata pelajaran IPA,

dan tiga orang siswi yaitu Tita, Dara, dan Aulia. Serta foto

dokumentasi selaku bukti pengumpulan data observasi dan

wawancara.

Tabel 3.6

Instrument studi dokumentasi

No Jenis dokumen Keterangan

1 Profil sekolah

2 RPP

5 Foto wawancara

Page 58: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

45

E. Teknik pengolahan data

Gambar 3.2

Komponen dalam Analisis data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada

saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis

data :34

1. Reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksin akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data, bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang berisi naratif.

3. Penarikan kesimpulan, merupakan temuan baru yang

sebelumnyabelum pernah ada kesimpulan dalamhasil

34

Ibid., h. 246-252.

Periode pengumpulan

Reduksi Data

Display Data

Kesimpulan/verifikasi

Selama

Selama

Selama

Setelah

Setelah

Setelah

Antisipasi

Page 59: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

46

penyajian data dapat diambil kesimpulan agar lebih mudah

dipahami.

Page 60: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah

1. Identitas

MTs. Nurul Yaqiin terletak di Jalan Raden Fatah Sudimara Selatan

Kecamatan Ciledug Kota Tangerang 15151. MTs. Nurul Yaqiin berada

dalam naungan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Yaqiin (YPINY).

Nomor statistik madrasah yaitu 121236710021. Nomor pokok sekolah

nasional adalah 20606941. MTs. Nurul Yaqiin merupakan Madrasah

Swasta. Waktu belajar disekolah ini dimulai dari pagi. NPWP sekolah ini

yaitu 02. 331. 192. 1. 402. 000, telp. 021 – 73441601. Berdiri sejak tahun

1989. Nomor SK Pendirian adalah W.i/KA.010./33/1986. Tanggal SK

Pendirian pada 17 Juni 1986. Nomor izin surat keterangan operasional

adalah Wi./I/PP.005/221/1990. Tanggal surat keterangan izin operasional

yaitu 17 April 1990. Status akreditasi MTs. Nurul Yaqiin adalah B, pada

tahun 2011 dan dengan nomor surat keterangan akreditasi yaitu

28.00.SMP/MTs.406.11.

Page 61: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

48

2. Data sarana dan prasarana

Luas tanah madrasah ini adalah 1000 m+, dan Luas Bangunan

yaitu 600 m+. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar menggunakan

sumber penerangan PLN.

Tabel 4.1

Sarana dan Prasarana

No Jenis Ruang/Sarana

dan Prasarana

Kondisi

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

1. Ruang Kelas 6

2. Meja Guru 6

3. Bangku Guru 6

4. Meja Siswa 120

5. Bangku Siswa 240

6. Papan Tulis 7

7. Lemari Kelas 6

8. Laptop 1

9. Proyektor 1

10. Alat Peraga IPA 1

11. Pengeras Suara 1

12. Lemari Bola 1

13. Bola Volly 2

14. Bola Basket 2

15. Bola Futsal / Bola

Tendang 2

16. Net Bulu Tangkis 1

17. Corong 10

18. Tongkat Atletik 10

19. Ruang Komputer 1

20. Komputer Praktek 10

21. Ruang Kepala Sekolah 1

22. Ruang Guru 1

23. Ruang Tata Usaha 1

Page 62: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

49

24. Ruang Perpustakaan 1

25. Mushola 1

26. Toilet Guru 1

27. Toilet Siswa 2

Dari daftar tabel diatas diketahui sekolah memiliki sarana dan

prasarana yang baik dan cukup untuk mendukung kegiatan belajar-

mengajar. Sarana dan prasarana yang dimiliki dalam kondisi baik atau

tidak rusak sehingga layak digunakan untuk guru dan siswa.

3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.2

Tenaga Pendidik

No Nama

Pendidik

Tempat

Tanggal

Lahir

L/P

Status Mengajar

Kepegawaian Mata

Pelajaran

1. Eliyanih,

S. Ag

Tangerang,

29 Juni

1974

P PNS Al-Qur‟an

Hadist

2.

Titin

Nuryanih

, S. Ag

Tangerang,

20 Juli 1973 P PNS

Akidah

Akhlak

3. Mulyadih

, S. Pd. I

Tangerang,

1 Desember

1969

L GTY Fikih

4.

M.

Jaelani

HT. S.

Ag

Tangerang,

20

Desember

1964

L GTY SKI

5.

Moh.

Riyanto,

S. Pd

Jakarta, 19

Oktober

1969

L GTY PKN

6. Suwarti,

S. Pd

Jakarta, 13

Oktober

1977

P PNS Bahasa

Indonesia

7. Suherni,

S. S

Tangerang,

8 Februari

1980

P PNS Bahasa

Arab

8. Avianty, Jakarta, 24 P GTY Bahasa

Page 63: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

50

S. Pd Maret 1970 Inggris

9.

Upik Sri

Veryning

sih, S. Pd

Solo, 9

September

1964

P GTY Matematik

a

10.

Diana

Sari, S.

Pd

Tangerang,

18 April

1984

P GTY IPA

11.

Idha Rini

Ambarwa

ti, S. Sos

Blora, 5

Oktober

1969

P GTY IPS

12.

Lilis

Suryani,

S. Pd

Tangerang,

13

September

1970

P GTY Seni

Budaya

13.

Ol

Mufad, S.

Pd

Jakarta, 27

Mei 1970 L PNS PJOK

14.

Abdul

Rosyd,

A. Md

Tangerang,

19

November

1981

L GTY TIK

15.

Abdul

Rosyd,

A. Md

Tangerang,

19 Noveber

1981

L GTY Prakarya

16.

H. M.

Darma

Wijaya

Tangerang,

13

Desember

1952

L GTY BTQ

Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa guru yang

mengajar di MTs. Nurul Yaqiin mayoritas sudah diploma IV atau S1,

akan tetapi hanya lima guru yang sudah menjadi pegawai negri sipil

(PNS) dan yang lainnya merupakan guru tetap yayasan (GTY).

Tabel 4.3

Tenaga Kependidikan

No Nama

Pendidik

Tempat

Tanggal

Lahir

L/P Status

Bertugas

Sebagai

Kepegawaian Tenaga

1. Wahyu

Hubaidi

Tangerang, 11

Februari 1989 L GTY Tata Usaha

Page 64: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

51

2. Iis

Maryati

Tangerang, 17

Mei 1976 P GTY Kebersihan

Tenaga kependidikan yang dimiliki oleh MTs. Nurul

Yaqiin hanya ada 2 orang saja yang bertugas di tata usaha dan

kebersihan.

Tabel 4.4

Pelatih Ekstrakurikuler

No Nama

Pelatih

Tempat

Tanggal

Lahir

L/P Status

Bertugas

Sebagai

Kepegawaian Pelatih

1.

Moh.

Riyanto,

S. Pd

Jakarta 19

November

1969

L GTY Pramuka

2. Ade Fiza

Fijria

Tangerang,

25 Maret

1996

P GTTY Pramuka

3.

Yuni

Sulistyaw

ati

Kebumen, 24

Februari

1995

P GTTY Pramuka

4. Bachtiar Tangerang, 7

Agustus 1991 L GTTY Futsal

5.

Muhamma

d Indra

Purnama

Tangerang, 7

September

1991

L GTTY Marawis

6. Murdih Tangerang, 6

Maret 1972 L GTTY Qasidah

Ekstrakulikuler yang ada di MTs. Nurul Yaqiin hanya ada

empat, diantaranya adalah pramuka, futsal, marawis, dan qasidah.

Setiap ekstrakulikuler memiliki satu orang pelatih kecuali pramuka

yang memiliki tiga orang pelatih.

4. Data Rekapitulasi Siswa

Tabel 4.5

Kondisi Siswa dan Rombel Tahun Pelajaran 2015/2016

JENJANG KELAS

JENIS

KELAMIUSIA

Page 65: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

52

N

JUMLAH 7 8 9 L P

<

13

13-

15

Th

>

15

Th SISWA L P L P L P

28 21 32 21 36 18 96 60

49 53 54 TOTAL 49 53 54 156

ROMBEL 2 2 2

Terdapat 6 rombongan belajar data keseluruhan ada 156

siswa yaitu: 49 siswa kelas VII, 53 siswa kelas VIII, dan 54

siswa kelas IX.

B. Deskripsi Data dan Pembahasan

Tabel 4.6

Aspek metode pembelajaran

No Aspek Keterangan

1. Metode pembelajaran yang

dikuasai

Sudah menguasai tujuh metode

pembelajaran yaitu: metode

ceramah, metode tanya-jawab,

metode diskusi, metode kerja

kelompok, metode drill, metode

problem solving, metode tugas

dan resitasi

2. Penerapan metode

pembelajaran

Penerapan metode pembelajaran

berjalan dengan baik sehingga

pembelajaran menjadi efektif dan

efisien

Page 66: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

53

3. Kesesuaian metode

pembelajaran

Metode yang digunakan tepat

karena sesuai dengan materi

pembelajaran, tujuan

pembelajaran dan pengetahuan

awal siswa.

4. Antusias dan efektivitas

siswa

Dengan variasi metode

pembelajaran yang digunakan,

siswa menjadi lebih antusias

dalam mengikuti pelajaran dan

metode tersebut mampu membuat

siswa efektif

5. Pemahaman siswa

Variasi metode pembelajaran

yang diterapkan mampu

membantu siswa lebih mudah

memahami materi yang diajarkan

Penerapan berbagai metode yang dipakai oleh guru IPA di kelas

berbeda-beda karena harus sesuai dengan materi pembelajaran yang akan

disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Tabel 4.7

Metode-metode yang digunakan dikelas VII-1 dan VII-2

Metode yang dipakai pada

materi „besaran dan

satuan‟ adalah:35

1. Metode Diskusi

Guru memberikan apersepsi dan

motivasi berupa pertanyaan mengenai

gejala alam yang termasuk kedalam

35

Ruang kelas VII-1, 25 Agustus 2015

Page 67: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

54

besaran dan manfaat satuan dalam

pengukuran selanjutnya untuk menguji

pengetahuan awal siswa maka guru

bertanya mengenai pengertian besaran

dan satuan serta satuan internasional.

Guru membentuk siswa menjadi 3

kelompok, kemudian setiap kelompok

mendiskusikan mengenai pengertian

besaran dan klasifikasinya hingga

akhirnya setiap kelompok harus

memiliki kesimpulan sementara.

Kemudian setiap kelompok mengukur

panjang dan lebar meja guru

menggunakan jengkalnya masing-

masing dan mistar plastic. Hasilnya

dibandingkan dengan kelompok lain.

2. Metode ceramah

Setelah berdiskusi dan mendapatkan

kesimpulan sementara maka guru

membahas mengenai jawaban dari

peserta didik yang telah didiskusikan

dan memberikan informasi yang

sebenarnya.

3. Metode Tanya-jawab

Setelah guru menyampaikan materi,

guru mempersilahkan siswa untuk

bertanya jika ada materi yang belum

dipahami siswa. Ketika ada siswa yang

Page 68: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

55

bertanya, guru tidak langsung

menjawab melainkan memberikan

kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab dan guru menambahkan

jawaban siswa tersebut.

4. Metode latihan/ drill

Metode latihan atau drill digunakan

untuk mengetahui pemahaman siswa

mengenai materi yang telah

disampaikan. Guru memberikan soal di

papan tulis kemudian siswa maju

kedepan satu-persatu untuk menjawab.

Setelah siswa menjawab guru

membahas secara bersama-sama hasil

jawaban tersebut. Sehingga siswa

mengetahui cara perhitungan, jawaban

benar atau salah.

Metode yang dipakai pada

materi „besaran dan

satuan‟ adalah:36

1. Metode ceramah

Guru memberikan motivasi dan

apersepsi berupa pertanyaan mengenai

manfaat satuan internasional dan

menyebutkan satuan untuk besaran

panjang, waktu dan massa.

Kemudian guru membahas mengenai

manfaat satuan internasional dan

satuan untuk besaran panjang, waktu,

dan massa. Guru menjelaskan cara

36

Ruang kelas VII-2, 28 Agustus 2015

Page 69: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

56

mengkonversikan satuan dengan

memakai tangga konversi.

2. Metode kerja kelompok

Guru membentuk 6 kelompok yang

terdiri 5-6 orang, kemudian setiap

kelompok diberi tugas untuk

menuliskan contoh hasil pengukuran,

kemudian mengkonversikannya

kedalam satuan internasional.

3. Metode Tanya-jawab

Kemudian apabila masih ada siswa

yang belum mengerti maka guru

mempersilahkan siswa untuk bertanya.

Ketika ada siswa yang bertanya, guru

tidak langsung menjawab melainkan

memberikan kesempatan kepada siswa

lain untuk menjawab dan guru

menambahkan jawaban siswa tersebut.

4. Metode latihan/ drill

Guru memberikan contoh soal latihan

cara mengkonversi satuan panjang

dengan menggunakan tangga konversi.

Lalu peserta didik diminta untuk

menyebutkan beberapa hasil

pengukuran yang biasa mereka temui

dalam kehidupan sehari-hari,

Page 70: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

57

kemudian mengkonversikannya

kedalam satuan internasional

Metode latihan digunakan untuk

mengetahui apakah siswa mampu

memahami mengenai materi yang

telah disampaikan. Guru memberikan

latihan tertulis berupa 5 soal untuk

dikerjakan dan dibahas bersama-sama

agar siswa benar-benar paham dengan

materi yang telah disampaikan baik

dari penjelasan guru, pertanyaan serta

jawaban yang telah dibahas bersama-

sama.

Kemudian guru memberikan pekerjaan

rumah (PR) berupa soal PG dan essay

Pada materi besaran dan satuan merupakan IPA bagian fisika.

materi ini sulit dipahami, karena mengandung rumus-rumus atau

perhitungan. Akan tetapi, setelah penjelasan dari guru, materi ini mampu

dipahami dengan baik.37

Pada metode tanya-jawab siswa merasa diberikan waktu leluasa

untuk bertanya hal-hal yang tak dimengerti dari materi yang telah

disampaikan, serta menyampaikan jawaban yang diketahuinya.

Ketika metode kerja kelompok, siswa terlihat antusias dalam

mengerjakan tugasnya, sehingga siswa tidak terpaksa dalam

mengerjakannya.

37

Ruang Kelas VII-1,18 Agustus 2015

Page 71: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

58

Latihan yang diberikan berupa soal-soal hitungan dari besaran dan

satuan. Soal tersebut memang sulit akan tetapi dari penjelasan guru dan

pemahaman materi yang dipelajari maka siswa mampu mengerjakan

latihan dengan baik dan benar.38

Tabel 4.8

Metode-metode yang digunakan dikelas VIII-1 dan VIII-2

Metode yang digunakan pada

materi „pertumbuhan dan

perkembangan‟ adalah: 39

1. Metode Diskusi

Guru memberikan motivasi

dan apersepsi berupa

pertanyaan tahapan

perkembangan embrio dan

proses metamorphosis kupu-

kupu. Dan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa,

guru bertanya pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan embrio dan

pengertian metamorphosis.

Guru membagi siswa

menjadi empat kelompok

dan setiap kelompok

diberikan tugas untuk

mendiskusikan pengertian

metagenesis, tahapan-

tahapan pembelahan zigot,

pengertian pertumbuhan dan

38

Ruang Kelas VII-1, 18 Agustus 2015

39 Ruang kelas VIII-1, 21 Agustus 2015

Page 72: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

59

perkembangan pasca

embrionik, perbedaan

metamorphosis sempurna

dan tidak sempurna.

Peserta didik

mempresentasikan hasil

diskusi.

2. Metode ceramah

Guru membahas mengenai

jawaban dari setiap

kelompok, dan guru

menjelaskan mengenai

pengertian metagenesis,

tahapan-tahapan pembelahan

zigot, pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan pasca

embrionik, perbedaan

metamorphosis sempurna

dan tidak sempurna.

3. Metode Tanya-jawab

Apabila masih ada siswa

yang belum mengerti maka

guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya. Ketika ada

siswa yang bertanya, guru

tidak langsung menjawab

melainkan memberikan

Page 73: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

60

kesempatan kepada siswa

lain untuk menjawab dan

guru menambahkan jawaban

siswa tersebut.

Metode yang digunakan pada

materi „pertumbuhan dan

perkembangan‟ adalah: 40

1. Metode Diskusi

Guru memberikan motivasi

dan apersepsi berupa

pertanyaan tahapan

perkembangan embrio dan

proses metamorphosis kupu-

kupu. Dan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa,

guru bertanya pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan embrio dan

pengertian metamorphosis.

Guru membagi siswa

menjadi empat kelompok

dan setiap kelompok

diberikan tugas untuk

mendiskusikan pengertian

metagenesis, tahapan-

tahapan pembelahan zigot,

pengertian pertumbuhan dan

perkembangan pasca

embrionik, perbedaan

metamorphosis sempurna

40

Ruang kelas VIII-2, 26 Agustus 2015

Page 74: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

61

dan tidak sempurna.

Peserta didik

mempresentasikan hasil

diskusi.

2. Metode ceramah

Guru membahas mengenai

jawaban dari setiap

kelompok, dan guru

menjelaskan mengenai

pengertian metagenesis,

tahapan-tahapan pembelahan

zigot, pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan pasca

embrionik, perbedaan

metamorphosis sempurna

dan tidak sempurna.

3. Metode Tanya-jawab

Kemudian apabila masih ada

siswa yang belum mengerti

maka guru mempersilahkan

siswa untuk bertanya. Ketika

ada siswa yang bertanya,

guru tidak langsung

menjawab melainkan

memberikan kesempatan

kepada siswa lain untuk

menjawab dan guru

Page 75: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

62

menambahkan jawaban

siswa tersebut.

4. Metode Problem Solving

Guru menayangkan sebuah

video mengenai

metamorfosis serangga,

siswa dipersilahkan

menjawab dan menjelaskan

mengenai metamorfosis

serangga tersebut

(metamorfosis sempurna

atau metamorfosis tidak

sempurna )

Pada meteri pertumbuhan dan perkembangan merupakan materi

IPA biologi. Materi ini merupakan tentang makhluk hidup yang ada

disekeliling manusia, sehingga membuat mereka tertarik dan ingin

mengetahui penjelasannya jadi siswa memperhatikan penjelasan guru

secara seksama.

Ketika metode diskusi kelompok siswa-siswa antusias karena

kelompoknya berdasarkan acak sehingga siswa dapat merasakan situasi

berbeda ketika mereka satu kelompok dengan siswa lain yang duduk lebih

jauh yang membuat komunikasi atau interaksi mereka menjadi lebih

menarik.

Ketika proses metode problem solving, siswa sangat antusias

dalam memperhatikan tayangan tersebut. Siswa pun berani untuk

menjelaskan dan menjawab mengenai metamorfosis pada serangga

tersebut.

Page 76: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

63

Tabel 4.9

Metode-metode yang digunakan dikelas IX-1 dan IX-2

Materi yang dipelajari yaitu „sistem

eksresi pada manusia dan

hubungannya dengan manusia‟

yang menggunakan metode:41

1. Metode Ceramah

Guru memberikan motivasi

dan apersepsi berupa

pertanyaan efek jika kita

tidak dapat mengeluarkan

feses, dan metabolisme

tubuh.

Guru menjelaskan mengenai

model ginjal, struktur dan

fungsi ginjal manusia, model

kulit, struktur dan fungsi

kulit. Siswa memperhatikan

dengan fokus.

2. Metode diskusi

Peserta didik dibagi menjadi

empat kelompok dan

berdiskusi mengenai proses

pembentukkan urine dalam

ginjal, macam-macam

gangguan ginjal serta

pencegahannya, bagian-

bagian kulit serta proses

pengeluaran melalui kulit.

41

Ruang Kelas XI-1, 18 Agustus 2015

Page 77: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

64

3. metode tanya-jawab

Setelah guru menjelaskan,

siswa dipersilahkan bertanya

apabila ada bagian yang

tidak dimengerti dari materi

yang telah disampaikan.

Ketika ada siswa yang

bertanya guru tidak langsung

menjawab melainkan

mempersilahkan siswa lain

yang dapat menjawab, jika

ada siswa yang menjawab

maka guru menambahkan

hasil dari jawaban siswa

tersebut.

4. Metode tugas & resitasi

Metode tugas & reitasi yang

dimaksud pada penerapan

metode ini adalah dengan

memberikan tugas yaitu:

melakukan wawancara

kepada dokter, bidan atau

petugas kesehatan lainnya

tentang penyakit reproduksi

dan cara pencegahannya.

Hasil wawancara dituli

dalam bentuk laporan dan

dikumpulkan minggu depan.

Page 78: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

65

Materi yang dipelajari yaitu „sistem

eksresi pada manusia dan

hubungannya dengan manusia‟ dan

menggunakan metode:42

1. metode ceramah

Guru memberikan motivasi

dan apersepsi berupa

pertanyaan makna hatiku

deg-degan, hati atau jantung

yang deg-degan, tugas hati

manusia.

Guru menjelaskan mengenai

struktur, fungsi hati, dan

paru-paru sebagai alat

pengeluaran.

2. Metode diskusi

Membentuk siswa menjadi

empat kelompok dan

mendiskusikan mengenai

letak hati, fungsi hati, proses

pengeluaran melalui paru-

paru, gangguan dalam

system pengeluaran dan cara

pencegahannya.

3. metode tanya-jawab

siswa diberikan kesempatan

untuk bertanya jika ada

materi yang belumdapat

dipahami dari penjelasan

guru tadi. Jika ada yang

42

Ruang Kelas XI-2,22 Agustus 2015.

Page 79: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

66

bertanya guru melontarkan

pertanyaan itu kepada siswa

jika ada yang mampu

menjawab dan guru akan

menambahkan jawaban dari

siswa tersebut.

Setelah tidak ada pertanyaan

dari murid, selanjutnya

adalah guru yang

memberikan pertanyaan

kepada murid dan murid

yang mampu menjawab

dipersilahkan untuk

menjawab. Dan bagi siswa

yang menjawab akan

diberikan poin nilai.

4. Metode tugas & resitasi

Metode tugas & resitasi

yang dimaksud pada

penerapan metode ini adalah

dengan memberikan tugas

mengenai system eksresi

yaitu: Tugas berupa soal

(tertulis) dan membuat

gambar sitem-sistem eksresi

(paru-paru, hati, kulit, ginjal)

beserta dengan penjelasan.

Page 80: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

67

Dalam materi sistem eksresi, penjelasan guru sangat baik

sehingga siswa paham mengenai materi yang disampaikan.

Pelajaran mudah dimengerti.

Ketika ada sesi tanya-jawab, siswa yang kurang mengerti

atau kurang paham atas materi yang telah disampaikan

dipersilahkan bertanya. Hal ini merupakan suatu tempat dimana

guru mampu membuat siswa tidak malu untuk bertanya dan

menjawab.

Tugas yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan

siswa. Dan tidak memberatkan siswa dalam proses pengerjaan

tugas tersebut.43

Metode-metode yang digunakan tepat karena metode

tersebut mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif,

metode tersebut juga sesuai dengan pengetahuan awal siswa

sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik, dan metode

tersebut juga sesuai dengan materi sehingga materi mampu diserap

atau dipahami oleh siswa.44

Metode yang dikuasai dan mampu diterapkan dengan baik

adalah metode ceramah, metode tanya-jawab, metode diskusi,

metode kerja kelompok, metode latihan atau drill, metode problem

solving, metode tugas dan resitasi.

Berdasarkan dengan materi yang ada pada bab II guru

sudah menguasai tujuh metode pembelajaran dari 11 metode

pembelajaran sehingga dapat dikatakan bahwa guru sudah baik

dalam memahami dan menguasai metode-metode pembalajaran

43

Ruang kelas XI-1, 18 Agustus 2015.

44 Ruang Kelas IX-1, 25 Agustus 2015

Page 81: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

68

yang mampu menunjang dan menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan atau tidak monoton.

Pemilihan metode yang akan digunakan juga mengacu

kepada: tujuan pembelajaran yang merupakan hal penting dalam

pemilihan metode jadi guru harus memperkirakan apakah metode

tersebut mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, alokasi

waktu yang ada sehingga dapat diukur jika menggunakan metode

tersebut apakah efisien, sarana penunjang yang akan digunakan

demi berjalannya metode pembelajaran yang akan digunakan,

pengetahuan awal siswa yang mampu membantu keberlangsungan

metode tersebut ketika diterapkan, jumlah siswa diperhitungkan

agar metode tersebut dapat efektif.45

Metode pembelajaran yang disukai siswa adalah metode

Tanya jawab karena dapat membuat siswa menjadi aktif, metode

problem solving karena dapat membuat siswa berpikir dengan

seksama dan dapat mengasah otak mereka, metode diskusi karena

dapat bermusyawarah dan bertukar pikiran dengan siswa yang lain,

dan metode ceramah karena siswa mendapatkan penjelasan yang

lebih mendetail dari guru.

Guru IPA sudah mengetahui kompetensi profesional yang

harus dimiliki guru. guru tersebut juga sudah mengetahui metode-

metode pembelajaran dengan baik. pihak sekolah sudah

mengevaluasi cara mengajar guru IPA dan hasilnya adalah

kompetensi profesional guru tersebut sudah baik dari pengetahuan

maupun penerapannya. Sehingga pembelajarannya pun berjalan

dengan efektif dan efisien.46

45

Ruang Guru MTs. Nurul Yaqiin, 03 September 2015.

46 Ruang Kepala Sekolah MTs.Nurul Yaqiin, 10 September 2015.

Page 82: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

69

Guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang sudah

menguasai berbagai metode pembelajaran dan mampu

melaksanakan metode tersebut dengan baik sehingga proses

belajar-mengajar dapat terlaksana sesuai dengan yang diinginkan

dan tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Pemahaman

siswa serta motivasi siswa mengenai pembelajaran materi tersebut

menjadi hidup dengan adanya variasi metode yang digunakan.

Pembelajaran menjadi menyenangkan seperti pedapat para siswa

karena guru menggunakan variasi metode pembelajaran dengan

baik dan tepat.

Kompetensi profesional guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin

Ciledug-Tangerang baik karena guru tersebut diberikan pelatihan,

mengikuti seminar-seminar pendidikan, banyak membaca buku,

internet dan jurnal-jurnal pendidikan.

Page 83: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. kompetensi profesional guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-

Tangerang sudah baik, karena sudah menerapkan tujuh metode

pembelajaran dari 11 metode pembelajaran yang bervariasi. Metode-

metode pembelajaran yang diketahui dapat diterapkan sesuai dengan

urutan pelaksanaannya dan membuat proses belajar-mengajar menjadi

menarik karena menggunakan variasi metode dalam satu pertemuan

sehingga siswa tidak merasa bosan atau menjadi fokus, aktif dan

antusias dalam belajar IPA dikelas. Guru mampu memadukan

beberapa metode dalam satu pertemuan.

2. Metode pembelajaran yang telah dikuasai oleh guru IPA di MTs.

Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang sudah baik, karena sudah menguasai

tujuh metode pembelajaran diantara metode yang sudah dikuasai dan

diterapkan yaitu metode ceramah, metode Tanya-jawab, metode

diskusi, metode kerja kelompok, metode latihan/drill, metode problem

solving, metode tugas dan resitasi.

3. Pemilihan metode pembelajaran yang akan digunakan

dipertimbangkan dengan baik karena sesuai dengan tujuan

Page 84: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

71

pembelajaran, pengetahuan awal siswa, jumlah siswa, alokasi waktu

dan sarana penunjang. Hal itu membuat metode yang akan dipakai

dipilih dengan matang.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan dari penelitian ini, maka

dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Ditingkatkan lagi kompetensi professional guru agar guru mampu

menerapkan 11 metode pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi

efektif dan efisien.

2. Saran yang diberikan siswa harus diperhatikan untuk membantu guru

lebih giat mencari ide agar siswa mampu memahami materi dengan

baik dan tujuan pun dapat tercapai.

3. Media pendukung ditambah guna menunjang pembelajaran menjadi

menarik dan tidak membosankan, seperti alat peraga, infokus, dan

sebagainya.

Page 85: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru Dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Cet. 1,

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Cet. 4,

Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Hanafiah, Nanang dan cucu suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. Cet. 3,

Bandung: Refika Aditama, 2012

Kunandar. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi

Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2007

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, Cet. 1, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013

Mudlofir, Ali. Pendidikan Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya Dalam

Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. Cet. 1, Jakarta: Rajawali Pers,

2012

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Cet. 4, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006

Mulyasa, E. Standar Komepetensi dan Sertifikasi Guru, Cet. 4, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik, Cet. 1, Jakarta: Kencana, 2011

Pardede, Doan. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Hanya 4,25. 2013,

www.tribunnews.com

Pudjosumedi, AS, Dkk. Profesi Kependidikan. Jakarta: UHAMKA Press. 2013

Page 86: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

73

Rahman, Masykur Arif. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru

Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar, Jogjakarta: Diva Press, 2011

Rahman, Masykur Arif. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru

Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar, Cet. 1, Jogjakarta: Diva Press, 2011

Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Cet. 3, Jakarta: Kencana, 2008

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Cet. 5, Jakarta: kencana prenada media, 2011

Saroni, Mohammad. Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan

Profesionalitas Guru, Cet. 1, Yogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011

Sholeh, Asrorun Ni‟am. Membangun Profesionalitas Guru, Cet. 1, Ciputat: Elsas,

2006

Sudaryona, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, Cet. 1, Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2012

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif

dan R&D, Cet. 8, Bandung: Alfabeta, 2010

Suwarto, Tok. Kompetensi Profesional Guru Pasca-Sertifikasi Masih Lemah,

2014, www.pikiran-rakyat.com

Uno, Hamzah B. Profesi Kependidikan, Cet. 5, Jakarta: Bumi Aksara, 2010

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Cet. 2, Jakarta:

Gaung Persada Press, 2006

Page 87: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Lampiran 1

Page 88: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Pedoman Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang

Hari/tanggal : 18 Agustus 2015

Kelas/sekolah : IX-1/ MTs. Nurul Yaqiin

Waktu :

No. Objek Pengamatan Ya Sebagian

Dilakukan Tidak Keterangan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Pembiasaan kelas √ Memeriksa kesiapan

siswa dari segi

kerapian tempat

duduk, alat tulis, dsb.

b. Apersepsi √ Berupa pertanyaan

efek jika kita tidak

dapat mengeluarkan

feses, dan

metabolisme tubuh.

c. Motivasi √

d. Melaksanakan pre-

test

√ Ya, dengan

pertanyaan lisan

seperti pengulangan

materi pada

pertemuan

sebelumnya

e. Menerangkan

tujuan

pembelajaran

√ Ya, dari tujuan yang

akan dicapai yaitu:

Mendeskripsikan

bentuk ginjal

beserta bagian-

bagian dan

fungsinya,

Menggambar

Page 89: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

struktur ginjal

manusia,

Menjelaskan

proses

pembentukkan

urine manusia,

Menyebutkan

penyakit,

gangguan ginjal

serta

pencegahannya.

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi

pembelajaran

√ Guru menjelaskan

mengenai model

ginjal, struktur dan

fungsi ginjal manusia,

model kulit, struktur

dan fungsi kulit.

Siswa memperhatikan

dengan fokus

b. Menggunakan

metode

pembelajaran yang

bervariasi

√ Metode yang

digunakan adalah:

Metode Ceramah,

Metode Diskusi,

Metode Tanya-

Jawab,

Metode Tugas dan

Resitasi.

c. Menjelaskan teori

dengan contoh

kasus

d. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

berpikir dan

menyampaikan

√ Ketika ada siswa yang

bertanya guru

mempersilahkan

siswa lain yang dapat

menjawab,

Page 90: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

pendapatnya

e. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya

√ siswa dipersilahkan

bertanya apabila ada

bagian yang tidak

dimengerti dari materi

yang telah

disampaikan.

f. Guru memberikan

pertanyaan kepada

siswa

√ Ya, dengan

pertanyaan lisan

seperti pertanyaan

mengenai materi yang

sedang dipelajari.

g. Guru merespon

pertanyaan maupun

jawaban dari siswa

√ jika ada siswa yang

menjawab maka guru

menambahkan hasil

dari jawaban siswa

tersebut.

h. Menyimpulkan

bersama-sama hasil

pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan

tes/tugas kepada

siswa

√ memberikan tugas

yaitu: melakukan

wawancara kepada

dokter, bidan atau

petugas kesehatan

lainnya tentang

penyakit reproduksi

dan cara

pencegahannya. Hasil

wawancara ditulis

dalam bentuk laporan

dan dikumpulkan

minggu depan

b. Memberikan

gambaran materi

berikutnya

Page 91: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Penilaian

a. Tertulis √ Terlampir

b. Lisan √

Page 92: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Pedoman Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang

Hari/tanggal : 22 Agustus 2015

Kelas/sekolah : IX-2

Waktu :

No. Objek Pengamatan Ya Sebagian

Dilakukan Tidak Keterangan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Pembiasaan kelas √ Memeriksa kesiapan

siswa dari segi

kerapian tempat

duduk, alat tulis, dsb.

b. Apersepsi √ pertanyaan makna

hatiku deg-degan, hati

atau jantung yang

deg-degan, tugas hati

manusia.

c. Motivasi √

d. Melaksanakan pre-

test

e. Menerangkan

tujuan

pembelajaran

√ Ya, dari tujuan yang

akan dicapai yaitu:

Mendeskripsikan

bagian-bagian

kulit beserta

fungsinya,

Menjelaskan kerja

kulit sebagai alat

ekskresi,

Mendeskripsikan

strukur dan fungsi

hati manusia,

Page 93: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Menyebutkan

fungsi hati sebagai

alat ekskresi,

Menggambar dan

menunjukkan

paru-paru sebagai

alat pengeluaran

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi

pembelajaran

√ Guru menjelaskan

mengenai struktur,

fungsi hati, dan paru-

paru sebagai alat

pengeluaran.

b. Menggunakan

metode

pembelajaran yang

bervariasi

√ Metode yang

digunakan adalah:

Metode Ceramah,

Metode Diskusi,

Metode Tanya-

Jawab,

Metode Tugas dan

Resitasi.

c. Menjelaskan teori

dengan contoh

kasus

d. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

berpikir dan

menyampaikan

pendapatnya

√ Ketika ada siswa

yang bertanya guru

tidak langsung

menjawab melainkan

mempersilahkan

siswa lain yang dapat

menjawab,

e. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya

√ Setelah guru

menjelaskan, siswa

dipersilahkan

bertanya apabila ada

bagian yang tidak

Page 94: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

dimengerti dari materi

yang telah

disampaikan.

f. Guru memberikan

pertanyaan kepada

siswa

√ Setelah tidak ada

pertanyaan dari

murid, selanjutnya

adalah guru yang

memberikan

pertanyaan kepada

murid dan murid yang

mampu menjawab

dipersilahkan untuk

menjawab. Dan bagi

siswa yang menjawab

akan diberikan poin

nilai.

g. Guru merespon

pertanyaan maupun

jawaban dari siswa

√ jika ada siswa yang

menjawab maka guru

menambahkan hasil

dari jawaban siswa

tersebut.

h. Menyimpulkan

bersama-sama hasil

pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan

tes/tugas kepada

siswa

√ memberikan tugas

mengenai sistem

eksresi yaitu: tugas

berupa soal (tertulis)

dan membuat gambar

sitem-sistem eksresi

(paru-paru, hati, kulit,

ginjal)

b. Memberikan

gambaran materi

berikutnya

Penilaian

Page 95: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

a. Tertulis √ Terlampir

b. Lisan √

Page 96: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Pedoman Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang

Hari/tanggal : 21 Agustus 2015

Kelas/sekolah : VIII-1/ MTs. Nurul Yaqiin

Waktu :

No. Objek Pengamatan Ya Sebagian

Dilakukan Tidak Keterangan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Pembiasaan kelas √ Memeriksa kesiapan

siswa dari segi

kerapian tempat

duduk, alat tulis,

dsb.

b. Apersepsi √ tahapan

perkembangan

embrio dan proses

metamorphosis

kupu-kupu.

c. Motivasi √

d. Melaksanakan pre-

test

√ guru bertanya

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan

embrio dan

pengertian

metamorphosis.

e. Menerangkan tujuan

pembelajaran

√ Ya, dari tujuan yang

akan dicapai yaitu:

Menjelaskan

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan,

Page 97: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Membedakan

pertumbuhan dan

perkembangan,

Menjelaskan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pertumbuhan dan

perkembangan,

Mengetahui

pengaruh cahaya

terhadap

pertumbuhan dan

perkembangan,

Menyebutkan tiga

daerah

pertumbuhan

terminal pada

tumbuhan,

Membedakan

pertumbuhan

primer dan

pertumbuhan

sekunder

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi

pembelajaran

√ Guru menjelaskan

mengenai pengertian

metagenesis,

tahapan-tahapan

pembelahan zigot,

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan pasca

embrionik,

perbedaan

metamorphosis

sempurna dan tidak

Page 98: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

sempurna.

b. Menggunakan

metode

pembelajaran yang

bervariasi

√ Metode yang

digunakan adalah:

Metode Diskusi

Metode Ceramah

Metode Tanya-

Jawab

c. Menjelaskan teori

dengan contoh kasus

d. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk berpikir

dan menyampaikan

pendapatnya

√ Ketika ada siswa

yang bertanya, guru

tidak langsung

menjawab melainkan

memberikan

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menjawab dan

e. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya

√ Apabila masih ada

siswa yang belum

mengerti maka guru

mempersilahkan

siswa untuk

bertanya.

f. Guru memberikan

pertanyaan kepada

siswa

g. Guru merespon

pertanyaan maupun

jawaban dari siswa

√ guru menambahkan

jawaban siswa

tersebut.

h. Menyimpulkan

bersama-sama hasil

pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan

tes/tugas kepada

siswa

√ Ya dengan tugas

tulis berupa soal

Page 99: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

b. Memberikan

gambaran materi

berikutnya

Penilaian

a. Tertulis √ Terlampir

b. Lisan √

Page 100: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Pedoman Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang

Hari/tanggal : 26 Agustus 2015

Kelas/sekolah : VIII-2/ MTs. Nurul Yaqiin

Waktu :

No. Objek Pengamatan Ya Sebagian

Dilakukan Tidak Keterangan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Pembiasaan kelas √ Memeriksa kesiapan

siswa dari segi

kerapian tempat

duduk, alat tulis,

dsb.

b. Apersepsi √ tahapan

perkembangan

embrio dan proses

metamorphosis

kupu-kupu

c. Motivasi √

d. Melaksanakan pre-

test

√ guru bertanya

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan

embrio dan

pengertian

metamorphosis.

e. Menerangkan tujuan

pembelajaran

√ Tujuan yang akan

dicapai yaitu:

Mengetahui

pertumbuhan

pada tanaman,

Menjelaskan

Page 101: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

pengertian

metagenesis,

Menjelaskan

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan

embrionik,

Menyebutkan

tahapan-tahapan

pembelahan

zigot,

Mengetahui

pertumbuhan

pada hewan,

Menjelaskan

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan

pasca embrionik,

Menjelaskan

pengertian

metamorphosis,

Membedakan

metamorphosis

sempurna dan

metamorphosis

tidak sempurna,

Menyebutkan

contoh organisme

yang mengalami

metamorphosis

sempurna dan

metamorphosis

tidak sempurna.

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi √ guru menjelaskan

Page 102: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

pembelajaran mengenai pengertian

metagenesis,

tahapan-tahapan

pembelahan zigot,

pengertian

pertumbuhan dan

perkembangan pasca

embrionik,

perbedaan

metamorphosis

sempurna dan tidak

sempurna.

b. Menggunakan

metode

pembelajaran yang

bervariasi

√ Metode yang

digunakan adalah:

Metode Diskusi

Metode Ceramah

Metode Tanya-

Jawab

Metode Problem

Solving

c. Menjelaskan teori

dengan contoh kasus

d. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk berpikir

dan menyampaikan

pendapatnya

√ Ketika ada siswa

yang bertanya, guru

tidak langsung

menjawab melainkan

memberikan

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menjawab.

siswa dipersilahkan

menjawab dan

menjelaskan

mengenai

metamorfosis

serangga tersebut

(metamorfosis

Page 103: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

sempurna atau

metamorfosis tidak

sempurna )

e. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya

√ apabila masih ada

siswa yang belum

mengerti maka guru

mempersilahkan

siswa untuk

bertanya.

f. Guru memberikan

pertanyaan kepada

siswa

g. Guru merespon

pertanyaan maupun

jawaban dari siswa

√ guru menambahkan

jawaban siswa

tersebut.

h. Menyimpulkan

bersama-sama hasil

pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan

tes/tugas kepada

siswa

√ Guru menayangkan

sebuah video

mengenai

metamorfosis

serangga, siswa

dipersilahkan

menjawab.

b. Memberikan

gambaran materi

berikutnya

Penilaian

a. Tertulis √ Terlampir

b. Lisan √

Page 104: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Pedoman Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang

Hari/tanggal : 25 Agustus 2015

Kelas/sekolah : VII-1/ MTs. Nurul Yaqiin

Waktu :

No. Objek Pengamatan Ya Sebagian

Dilakukan Tidak Keterangan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Pembiasaan kelas √ Memeriksa kesiapan

siswa dari segi

kerapian tempat

duduk, alat tulis, dsb.

b. Apersepsi √ mengenai gejala alam

yang termasuk

kedalam besaran dan

manfaat satuan dalam

pengukuran

c. Motivasi √

d. Melaksanakan pre-

test

√ guru bertanya

mengenai pengertian

besaran dan satuan

serta satuan

internasional

e. Menerangkan

tujuan

pembelajaran

√ Tujuan yang akan

dicapai adalah:

Menjelaskan

pengertian besaran

dan satuan,

Mengelompokkan

besaran pokok dan

besaran turunan,

Menggunakan

Page 105: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

satuan

internasional sesuai

dengan besaran

yang diukur dalam

pengukuran

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi

pembelajaran

√ guru menjelaskan

mengenai pengertian

besaran dan satuan,

besaran pokok dan

besaran turunan, dan

satuan internasional.

b. Menggunakan

metode

pembelajaran yang

bervariasi

√ Metode yang

digunakan yaitu:

Metode Diskusi

Metode Ceramah

Metode Tanya-

Jawab

Metode

latihan/drill

c. Menjelaskan teori

dengan contoh

kasus

d. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

berpikir dan

menyampaikan

pendapatnya

√ Ketika ada siswa yang

bertanya, guru tidak

langsung menjawab

melainkan

memberikan

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menjawab

e. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya

√ Apabila masih ada

siswa yang belum

mengerti maka guru

mempersilahkan siswa

untuk bertanya.

Page 106: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

f. Guru memberikan

pertanyaan kepada

siswa

g. Guru merespon

pertanyaan maupun

jawaban dari siswa

√ guru menambahkan

jawaban siswa

tersebut

h. Menyimpulkan

bersama-sama hasil

pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan

tes/tugas kepada

siswa

√ Guru memberikan

soal di papan tulis

kemudian siswa maju

kedepan satu-persatu

untuk menjawab.

Setelah siswa

menjawab guru

membahas secara

bersama-sama hasil

jawaban tersebut.

b. Memberikan

gambaran materi

berikutnya

Penilaian

a. Tertulis √ Terlampir

b. Lisan √

Page 107: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Pedoman Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-Tangerang

Hari/tanggal : 28 Agustus 2015

Kelas/sekolah : VII-2/ MTs. Nurul Yaqiin

Waktu :

No. Objek Pengamatan Ya Sebagian

Dilakukan Tidak Keterangan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Pembiasaan kelas √ Memeriksa kesiapan

siswa dari segi

kerapian tempat

duduk, alat tulis, dsb.

b. Apersepsi √

c. Motivasi √

d. Melaksanakan pre-

test

e. Menerangkan

tujuan pembelajaran

√ Tujuan pembelajaran

yg akan dicapai

adalah:

Mengkonversi

satuan panjang,

massa dan waktu

terhadap hasil

pengukuran,

Memecahkan

masalah yang

berkaitan dengan

besaran pokok

dan besaran

turunan dalam

kehidupan

sehari-hari.

Page 108: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi

pembelajaran

√ Menjelaskan cara

mengkonversi satuan

panjang, massa dan

waktu terhadap hasil

pengukuran,

b. Menggunakan

metode

pembelajaran yang

bervariasi

√ Metode yang

digunakan adalah:

Metode Ceramah

Metode Kerja

Kelompok

Metode Tanya-

Jawab

Metode

Latihan/Drill

c. Menjelaskan teori

dengan contoh

kasus

d. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk berpikir

dan menyampaikan

pendapatnya

√ Ketika ada siswa

yang bertanya, guru

tidak langsung

menjawab melainkan

memberikan

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menjawab

e. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya

√ Apabila masih ada

siswa yang belum

mengerti maka guru

mempersilahkan

siswa untuk bertanya.

f. Guru memberikan

pertanyaan kepada

siswa

g. Guru merespon

pertanyaan maupun

√ guru menambahkan

jawaban siswa

Page 109: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

jawaban dari siswa tersebut

h. Menyimpulkan

bersama-sama hasil

pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan

tes/tugas kepada

siswa

√ Guru memberikan

latihan tertulis berupa

5 soal untuk

dikerjakan dan

dibahas bersama-

sama

b. Memberikan

gambaran materi

berikutnya

Penilaian

a. Tertulis √ terlampir

b. Lisan √

Page 110: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Lampiran 2

Page 111: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs. Nurul Yaqiin

Narasumber: Drs. Rusli, M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah MTs. Nurul Yaqiin

1. Apa saja kompetensiyang harus dimiliki oleh guru disekolah ini?

Jawab : guru wajib mempunyai empat kompetensi. Sesuai

dengan peraturan dan dalam standar peroses yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi professional, kompetensi social, dan

kompetensi kepribadian.

2. Bagaimana cara meningkatkan kompetensi professional guru?

Jawab : cara meningkatkan kompetensi professional guru yaitu

guru harus sering ikut bimbingan diklat-diklat kependidikan,

rajin baca buku kependidikan, dan lain-lain.

3. Jika guru tidak memahami dan mengenal metode pembelajaran

yang beragam, apa yang pihak sekolah lakukan terhadap guru

tersebut?

Jawab : jika ada kasus tersebut guru diadakan bimbingan secara

rutin yang di evaluasi seminggu sekali dan apabila ada masalah

yang harus dipecahkan bersama dan bila perlu menghadirkan

pengawas bimbingannya.

4. Apakah setiap guru diwajibkan untuk membuat RPP?

Jawab : setiap guru diharuskan melengkapi administrasi guru

sesuai standar proses dalam pedoman aturan pendidikan seperti

membuat program tahunan, program semester, membuat RPP,

Page 112: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

membuat silabus, penilaian kkm, dan lain-lain.

5. Jika guru tersebut melakukan evaluasi pembelajaran, apakah

sudah terperinci cara perhitungannya?

Jawab : sudah, dalam kewajiban guru yang terakhir adalah

evaluasi pembelajaran. Bagaimana guru tahu anak berhasil

menyerap pelajaran kalau tidak dievaluasi. Baik setelah pelajaran

berakhir, maupun persemester dan dilakukan secara baik.

6 Apakah ada evaluasi untuk guru? Jika ada seperti apa?

Jawab : ada evaluasi guru setiap seminggu sekali, ada laporan

dari piket, wakil kepala madrasah. Untuk absensi baik yang alva

atau yang malas akan dikenakan sanksi dan teguran dari kepala

sekolah.

7. Apakah anda sudah mengevaluasi cara mengajar guru IPA

disekolah ini?

Jawab : sudah. Baik cara mengajar, kerajinan dan lainnya.

Kekurangan guru IPA adalah kurang sarana untuk menunjang

pembelajaran.

8. Bagaimana tanggapan anda mengenai cara mengajar guru

tersebut?

Jawab : tanggapan saya mengenai cara mengajar guru sudah

baik.

9. Apakah penggunaan metode pembelajaran bervariasi?

Jawab : ya, penggunaan metode pembelajaran bervariasi, tidak

Page 113: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

monoton. Guru tersebut mampu menggabungkan berbagai

metode dalam satu pembelajaran.

10. Apakah guru tersebut mengadakan evaluasi pembelajaran ketika

mengajar?

Jawab : ya, guru wajib mengadakan evaluasi tiap akhir mata

pelajaran . gunanya untuk mengukur sejauh mana penguasaan

murid terhadap penguasaan materi yang telah diajarkan.

Page 114: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Wawancara dengan guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin

Narasumber: Diana Sari, S.Pd

Jabatan : Guru Mata Pelajaran IPA di MTs. Nurul Yaqiin

1. Apa saja yang termasuk kompetensi professional yang diketahui

oleh anda?

Jawab: yang termasuk kompetensi professional adalah

kesesuaian atau pemahaman materi dengan yang diajarkan,

menguasai kelas, penggunaan metode pembelajaran yang

bervariasi, evaluasi pembelajaran, dan remedial materi.

2. Apa yang anda ketahui metode-metode pembelajaran?

Jawab: ceramah, diskusi, latihan, Tanya jawab, kerja kelompok,

simulasi, tugas dan resitasi, problem solving, dan demonstrasi.

3. Apakah setiap guru diwajibkan untuk membuat RPP?

Jawab: Ya, setiap guru diwajibkan untuk membuat RPP, agar

pembelajaran dapat testruktur dan terarah dengan baik.

4. Bagaimana cara meningkatkan kompetensi professional guru?

Jawab: cara meningkatkan kompetensi professional guru yaitu

dengan mengikuti seminar dan pelatihan yang diselenggarakan

untuk para guru dalam meningkatkan kompetensi professional

guru, banyak membaca dari buku, internet, dan jurnal

pendidikan.

Page 115: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

5. Apakah evaluasi dilakukan setiap pembelajaran?

Jawab: Ya, setiap pembelajaran pasti ada evaluasi karena untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi

yang telah diajarkan dan sekaligus untuk mengetahui apakah

tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum.

6 Apakah pertanyaan ditulis di RPP?

Jawab: Ya, ada di RPP untuk latihan atau tugas, da nada juga

pertanyaan lisan yang tidak tertulis karena, pertanyaan tersebut

muncul ketika proses belajar-mengajar.

7. Bagaimana cara penilaian yang dilakukan?

Jawab: penilaian sudah dirumuskan.

8. Apakah pihak sekolah mengadakan evaluasi untuk para guru?

Jawab: Ya, evaluasi dilakukan setiap satu semester.

9. Bagaimana cara penetapan metode pembelajaran yang akan

digunakan?

Jawab: cara penetapan metode pembelajaran berdasarkan tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, pengetahuan awal siswa,

alokasi waktu.

Page 116: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Wawancara dengan Siswa MTs. Nurul Yaqiin

Narasumber: Tita Septiani (VII-1)

Dara Kurnia Fitri (VIII-2)

Seni Aulia (IX-2)

Jabatan : Siswa MTs. Nurul Yaqiin

1. Apakah pembelajaran IPA menyenangkan?

Tita : terkadang menyenangkan.

Dara : Ya, menyenangkan.

Seni : Ya, sangat menyenangkan

2. Bagaimana menurut kalian mengenai pembelajaran IPA?

Tita : menyenangkan jika IPA bagian biologi. Akan tetapi jika

IPA bagian fisika kurang menyenangkan karena dengan

rumus-rumus.

Dara : menurut saya pembelajaran IPA menyenangkan karena

guru mengajarnya dengan kreatif.

Seni : Sangat mengasyikan, karena gurunya enak, pelajaran

mudah dimengerti.

3. Bagaimana pemahaman kalian mengenai materi pelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran yang diterapkan?Metode

manakah yang paling kalian suka

Tita : metode yang digunakan mampu membuat saya paham akan

Page 117: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

materi pelajaran yang disampaikan. Metode yang saya sukai

adalah metode Tanya-jawab karena metode tersebut dapat

membuat siswa menjadi lebih aktif dan siswa dapat paham

dengan jelas.

Dara : saya menjadi paham dengan baik karena pembelajaran

menggunakan metode yang bermacam-macam. Metode

yang saya sukai adalah metode Problem Solving karena

metode ini membuat siswa berpikir dengan seksama dalam

mengerjakan tugas dan mengasah otak untuk berpikir.

Seni : dengan metode yang diterapkan, materi dapat dipahami

dengan baik. Metode yang saya sukai adalah metode

diskusi dan ceramah, karena dengan diskusi kita sebagai

siswa dapat bermusyawarah dan menyatukan pendapat

menjadi satu kesimpulan yang baik, ceramah karena kita

mendapatkan materi dan penjelasan yang mendetail dari

guru.

4. Bagaimana dengan penugasan/ latihan yang diberikan oleh guru?

Tita : tugas yang diberikan sesuai dengan materi pelajaran.

Dara: tugas atau latihan yang diberikan sesuai dengan materi

pelajaran yang dipelajari.

Seni: tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan materi, dan

tidak memberatkan siswa.

5. Tingkat kesukaran tugas atau latihan pelajaran IPA?

Tita : cukup sulit, karena IPA fisika menggunakan rumus

hitungan.

Page 118: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Dara: latihan yang diberikan masih mampu dijawab oleh siswa.

Seni : karena saya sudah paham materi pelajaran maka saya

merasa mudah.

6 Apa saran yang dapat diberikan untuk guru IPA?

Tita : saran saya agar diperdalam lagi pada bagian IPA fisika agar

siswa lebih mengerti.

Dara: saran saya supaya guru lebih kreatif lagi sehingga

memotivasi siswa untuk rajin belajar pelajaran IPA.

Seni : saran yang saya berikan agar guru lebih tegas dalam

mengajar karena menurut saya guru IPA ini sangat lembut.

Page 119: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Lampiran 3

Page 120: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Wawancara dengan Ibu Diana Sari, S.Pd

Wawancara dengan siswa

Page 121: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Observasi kelas

Page 122: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 123: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Lampiran 4

Page 124: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : MTs. Nurul Yaqiin

Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Semester 1

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi Waktu : 4 x40’

Materi Pembelajaran : Besaran dan Satuan (terlampir)

Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda

benda alam dengan menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan

beserta satuannya.

Indikator : 1. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam

kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam

besaran pokok dan besaran turunan.

2. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

3. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara

sederhana

4. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu

terhadap hasil pengukuran

5. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran

pokok dan besaran turunan dalam kehidupan.

Tujuan Pembelajaran : peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian besaran dan satuan

Page 125: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

2. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan

3. Menggunakan satuan internasional sesuai dengan besaran

yang diukur dalam pengukuran.

4. Mengkonversi satua panjang, massa dan waktu terhadap

hasil pengukuran.

5. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran

pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari.

Metode Pembelajaran : Diskusi

Ceramah

Tanya-Jawab

Latihan/Drill

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)

Rasa Hormat dan Perhatian (Respect)

Tekun (Diligence)

Tanggung jawab (Responsibility)

Ketelitian (carefulness)

Langkah-langkah kegiatan:

Pertemuan Pertama

a. Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

- Apakah semua gejala alam termasuk kedalam besaran?

- Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?

Prasyarat pengetahuan

- Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?

- Apakah satuan internasional?

Pra ekseprimen

- Berhati-hatilah dalam membaca skala mistar

b. Kegiatan inti

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukkan kelompok

Page 126: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran dan

klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan anggota

masing-masing kelompok mengkomunikasikannya.

Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang

sebenarnya.

Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru

dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.

Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan

lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plsatik.

Peserta didik mengamati dan menuliskan datanya kedalam tabel seperti

dibawah ini:

No. Nama Peserta Didik Panjang Meja

(Jengkal)

Panjang Meja

(cm)

1.

2.

3.

Peserta didik dari setiap kelompok membandingkan data pengukuran yang

diperolehnya dengan data anggota kelomok yang lain.

c. Kegiatan Penutup

Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang telah

disampaikan.

Guru memberikan PR yang berisi 10 PG dan 5 Essay.

Pertemuan kedua

a. Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

Page 127: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Secara klasikal guru memberikan pertanyaan; apakah manfaat satuan

internasional?

Prasyarat pengetahuan

Peserta didik diminta untuk menyebutkan satuan untuk besaran panjang,

waktu, dan massa.

b. Kegiatan inti

Melalui diskusi kelas, guru memberikan informasi tentang satuan

internasional dari besaran pokok dan besaran turunan.

Melalui diskusi kelompok,pesera didik diberi tugas untuk menuliskan

beberapa contoh penyajian hasil pengukuran, kemudian

mengkonversikannya ke dalam satuan internasional.

Guru memberikan informasi cara mengkonversikan satuan dengan

memakai tangga konversi dimana setiap kali turun 1 anak tangga dikali 10,

sedangkan jika naik dibagi 10.

Guru memberikan contoh soal latihan cara mengkonversi satuan panjang

dengan menggunakan tangga konversi.

Peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa hasil pengukuran yang

biasa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, kemudian

mengkonversikannya ke dalam satuan internasional.

c. Kegiatan menutup

Guru memberikan tugas rumah berupa soal tentang besaran dan satuan.

Sumber belajar

Page 128: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

a. Buku IPA Terpadu kelas VII

b. Buku Kerja

c. Lingkungan sekitar

d. Alat ukur.

Penilaian hasil belajar

a. Teknik penilaian:

- Tes tertulis

b. Bentuk instrument:

- PG dan Essay (terlampir)

Mengetahui

Kepala MTs. Nurul Yaqiin Guru Bidang Studi

Drs. Rusli, M.Pd Diana Sari, S.Pd

Page 129: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Soal

Page 130: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Kunci jawaban kelas VII

A. PG

1. D 6. D

2. B 7. B

3. A 8. C

4. B 9. B

5. B 10. A

B. ESSAY

1. PANJANG MASSA VOLUME

2. Mistar, jangka sorong, micrometer, sekrup

3. a. waktu = sekon

b. suhu = kelvin

km

dam

m

dm

cm

mm

hm hag

g

hg

kg

dg

cg

mg

L

dL

cL

mL

kL

hL

daL

Page 131: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

c. kuat arus= ampere

d. volume = mᶟ

4. 12.30 – 07.00 = 5.30

5. a. 15kg= 1500000 cg

b. 450 dam = 45000 dm

c. 120 m = 0,12 km

d. 15 menit = 900 detik

Page 132: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Penilaian:

Keterangan:

100-70 = Lulus (L)

69-0 = Tidak Lulus (TL)*

Keterangan:

100-70 = Lulus (L)

69-0 = Tidak Lulus (TL)*

Keterangan:

100-70 = Lulus (L)

69-0 = Tidak Lulus (TL)*

*untuk siswa yang tidak lulus (TL) harap diadakan remedial

= rata-rata UH

= rata-rata Tugas

= Nilai Akhir

Page 133: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : MTs. Nurul Yaqiin

Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Semester 1

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi Waktu : 4 x40’

Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan perkembangan (terlampir)

Standar Kompetensi : 1. Memahami pertumbuhan dan perkembangan makhluk

hidup

Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup

Indikator : 1. Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

2. menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

3. membedakan metamorphosis dan metagenesis.

Tujuan Pembelajaran : peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan

2. Membedakan pertumbuhan dan perkembangan

3. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan

4. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan

perkembangan

Page 134: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

5. Menyebutkan tiga daerah pertumbuhan terminal pada

tumbuhan.

6. Membedakan pertumbuhan primer dan pertumbuhan

sekunder.

7. Mengetahui pertumbuhan pada tanaman.

8. Menjelaskan pengertian metagenesis.

9. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan

embrionik.

10. Menyebutkan tahapan-tahapan pembelahan zigot.

11. Mengetahui pertumbuhan pada hewan.

12. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan

pasca embrionik.

13. Menjelaskan pengertian metamorphosis

14. Membedakan metamorphosis sempurna dan

metamorphosis tidak sempurna.

15. Menyebutkan contoh organisme yang mengalami

metamorphosis sempurna dan metamorphosis tidak

sempurna.

Metode Pembelajaran : Diskusi

Ceramah

Kerja Kelompok

Tanya-Jawab

Demonstrasi

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)

Rasa Hormat dan Perhatian (Respect)

Tekun (Diligence)

Tanggung jawab (Responsibility)

Ketelitian (carefulness)

Page 135: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Langkah-langkah kegiatan:

Pertemuan Pertama

a. Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

- Pernahkah kalian memperhatikan mengapa seorang bayi mungil dapat

berubah menjadi anak kecil?

- Bagian manakah dalam tumbuhan yang mengalami pertumbuhan

terminal?

Prasyarat pengetahuan

- Factor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan?

- Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan terminal?

Pra ekseprimen

- Berhati-hatilah dalam melakukan pratikum

b. Kegiatan inti

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukkan kelompok

Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan

perkembangan

Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai factor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan (gen, nutrisi, hormone,

dan lingkungan)

Wakil tiap kelompok diminta mengambil sebuah kardus mi instan dan dua

pot yang baru tumbuh.

Guru mempersentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman.

Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan

langkah kerja yang telah dijelaskan guru.

Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pertumbuhan terminal.

Peserta didik berdiskusi kelompok perbedaan pertumbuhan primer dan

pertumbuhan sekunder.

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan

eksperimen dengan menggunakan pot kecil yang dilubangi dibagian

bawahnya, penggaris, tanah yang subur, dan biji jagung atau beras.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah

dilakukan dengan benar atau belum.

Page 136: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil

percobaan .

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal

Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik.

c. Kegiatan Penutup

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja

dan kerja sama yang baik.

Peserta didik (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Pertemuan kedua

a. Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

- Bagaimana tahapan perkembangan embrio pada hewan?

- Bagaimana proses metamorphosis pada kupu-kupu?

Prasyarat pengetahuan

- Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan

embrio?

- Apakah yang dimaksud dengan metamorphosis?

b. Kegiatan inti

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukkan kelompok.

Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian metagenesis.

Page 137: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai metagenesis tumbuhan paku

dan ubur-ubur.

Wakil tiap kelompok diminta mempersentasikan hasil diskusi didepan

kelas.

Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi

yang sebenarnya

Guru menayangkan sebuah video mengenai metamorfosis serangga,

siswa dipersilahkan menjawab dan menjelaskan mengenai metamorfosis

serangga tersebut metamorfosis sempurna atau metamorfosis tidak

sempurna

guru menanggapi hasil jawaban siswa.

c. Kegiatan menutup

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang kinerja dan kerja

samanya baik.

Guru memberikan tugas rumah berupa soal 10 PG dan 5 Essay.

Sumber belajar

1. Buku IPA Terpadu kelas VIII

2. Buku Kerja

Bentuk instrument:

- PG dan Essay (terlampir)

Page 138: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Mengetahui

Kepala MTs. Nurul Yaqiin Guru Bidang Studi

Drs. Rusli, M.Pd Diana Sari, S.Pd

Page 139: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Soal

Page 140: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

kunci jawaban kelas VIII

A. PG

1. C 6. C

2. C 7. A

3. C 8. D

4. B 9. B

5. C 10. C

B. ESSAY

1. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume, pada

makhluk hidup .

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.

2. 1) masa prenatal 4) masa remaja

2) masa balita 5) masa dewasa

3) masa anak-anak 6) masa tua

3. a. remaja putra b. remaja putri

dada membidang • payudara membesar

suara membesar • pinggul membesar

tumbuh bulu • menstruasi

tumbuh jakun

Page 141: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

4. masa tua :

• tulang mulai rapuh

• rambut memutih

• kulit keriput

5. telur →berudu→katak berekor→katak dewasa

Page 142: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Penilaian:

Keterangan:

100 - 80 = A

79 - 70= B

69 - 50 = C

<49 = D

= NPRA

= NPRO

= NPOR

= RATA-RATA

Page 143: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : MTs. Nurul Yaqiin

Kelas/Semester : IX (Sembilan)/Semester 1

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi Waktu : 4 x40’

Materi Pembelajaran : Sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan (terlampir)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan

Indikator : 1. Mendeskripsikan bentuk ginjal beserta bagian-bagian dan

fungsinya

2. Mendeskripsikan bagian-bagian kulit beserta fungsinya

3. Mendeskripsikan struktur dan fungsi hati manusia

4. Menggambarkan dan menunjukkan paru-paru sebagai alat

pengeluaran

Tujuan Pembelajaran : peserta didik mampu:

1. Mendeskripsikan bentuk ginjal beserta bagian-bagian dan

fungsinya.

2. Menggambar struktur ginjal manusia

3. Menjelaskan proses pembentukkan urine manusia

4. Menyebutkan penyakit, gangguan ginjal serta

pencegahannya.

Page 144: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

5. Mendeskripsikan bagian-bagian kulit beserta fungsinya.

6. Menjelaskan kerja kulit sebagai alat ekskresi

7. Mendeskripsikan strukur dan fungsi hati manusia.

8. Menyebutkan fungsi hati sebagai alat ekskresi

9. Menggambar dan menunjukkan paru-paru sebagai alat

pengeluaran.

Metode Pembelajaran : Diskusi

Ceramah

Tanya-Jawab

Resitasi dan tugas

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)

Rasa Hormat dan Perhatian (Respect)

Tekun (Diligence)

Tanggung jawab (Responsibility)

Ketelitian (carefulness)

Langkah-langkah kegiatan:

Pertemuan Pertama

a. Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

- Apa yang akan terjadi jika kita dapat mengeluarkan fases?

Prasyarat pengetahuan

- Metabolisme tubuh

b. Kegiatan inti

Melakukan pengamatan model ginjal dan studi pustaka untuk mengetahui

struktur dan fungsi ginjal manusia.

Diskusi kelas membahas proses pembentukkan urine dalam ginjal.

Diskusi macam gangguan ginjal dan cara pencegahannya.

Melakukan pengamatan model kulit dan pengamatan penyebaran kelenjar

keringat untuk mengetahui struktur dan fungsi kulit.

Page 145: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Diskusi membahas bagian-bagian kulit serta proses pengeluaran melalui

kulit.

c. Kegiatan Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang kompak, yang

menghasilkan kerja bagus, kelompok yang aktif bertanya/ menanggapi

Guru memberikan tugas rumah untuk melakukan wawancara kepada

dokter, bidan atau petugas kesehatan lainnya tentang penyakit reproduksi

dan cara pencegahannya.

Pertemuan kedua

a. Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi

- Apa makna orang mengatakan hatiku deg-degan?

- Yang benar hati atau jantung yang deg-degan?

- Apa sebenarnya tugas hati manusia?

Prasyarat pengetahuan

- Pengeluaran urine melalui ginjal dan pengeluaran keringat melalui

kulit.

b. Kegiatan inti

Page 146: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Melakukan pengamatan torso/gambar untuk mengetahui struktur dan

fungsi hati.

Diskusi tentang letak dan fungsi hati.

Studi pustaka, pengamatan gambar dan melakukan kegiatan untuk

mengetahui paru-paru sebagai alat pengeluaran.

Diskusi proses pengeluaran melalui paru-paru.

Diskusi tentang gangguan dalam system pengeluaran dan cara

pencegahannya.

c. Kegiatan menutup

Guru membimbing siswa merangkum apa yang dipelajari hari ini

Guru memberikan tugas berupa 10 soal PG dan 5 Essay

Sumber belajar

1. Buku IPA Terpadu kelas IX

2. Lembar tugas

3. Charta

4. Torso.

Bentuk instrument:

- PG dan Essay (terlampir)

Page 147: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Mengetahui

Kepala MTs. Nurul Yaqiin Guru Bidang Studi

Drs. Rusli, M.Pd Diana Sari, S.Pd

Page 148: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Soal

Page 149: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Kunci jawaban kelas IX

A. PG

1. B 6. A

2. B 7. D

3. C 8. A

4. C 9. D

5. B 10. C

B. ESSAY

1. a. ginjal = urine

b. kulit = keringat

c. paru-paru = uap air

d. hati = cairan empedu

2. ginjal→ureter→kandung kemih→uretra

3. a. indra peraba

b. mengatur suhu

c. alat ekskresi

4. a. asma

b. kanker paru-paru

c. bronkritis

Page 150: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

5. karena pada suhu dingin tubuh kita tidak mengeluarkan keringat

Penilaian:

Keterangan:

100 - 80 = A

79 - 70= B

69 - 50 = C

<49 = D

= NPRA

= NPRO

= NPOR

= RATA-RATA

Page 151: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Lampiran 5

Page 152: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 153: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 154: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 155: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 156: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 157: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 158: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

Profil Guru IPA

Nama : Diana Sari, S.Pd

TTL : Tangerang, 18 April 1984

Riwayat pendidikan : - SDN Peninggilan 03

- MTs. Al-Islamiyah

Ciledug

- MAN 10 Jakarta

- UIN Syarif Hidayatullah

jurusan Pendidikan IPA

Kegiatan yang telah diikuti :

seminar pendidikan diantaranya metode pembelajaran, media pembelajaran,

kurikulum 13, dsb.

Page 159: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG

BIODATA PENULIS

Nama : Siti Achbarillah

TTL : Jakarta, 12 Mei 1993

Hobi : Nonton, Traveling, Membaca

Cita-cita : Jadi Orang Profesional

e-mail : [email protected]

Lokasi Pennlitian : MTs. Nurul Yaqiin Ciledug-

Tangerang

Kesan : Selama penulis menyelesaikan skripsi ini penulis merasa berterima kasih

kepada Pihak Sekolah yang sudah mengizinkan untuk melakukan penelitian,

dosen pembimbing yang bersedia membimbing serta memberikan masukkan

atau saran yang baik, serta keluarga yang selalu memberikan dukungan

Pesan : semoga saran yang saya tulis mampu diterapkan oleh pihak sekolah, dan

semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat

Page 160: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG
Page 161: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30507/3/SITI... · KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI MTs. NURUL YAQIIN CILEDUG-TANGERANG