kompartemen tungkai bawah

download kompartemen tungkai bawah

of 16

Transcript of kompartemen tungkai bawah

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    1/16

    P a g e 1 | 16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Kompartemen merupakan suatu ruangan yang terbatas, yang tertutup.

    Ruangan tersebut berisi otot, saraf, dan pembuluh darah yang dibungkus oleh

    tulang dan fascia serta otot-otot yang masing-masing dibungkus oleh

    epimisium. Ketika tekanan intrakompartemen meningkat, perfusi darah ke

    jaringan akan berkurang sehingga otot-otot yang ada tidak bisa berfungsi

    secara maksimal. Fascia merupakan serabut otot dalam satu kelompok,

    berfungsi untuk mencegah jaringan yang rusak membengkak dan

    meningkatkan tekanan, lalu membuat isinya menjadi tidak berfungsi dengan

    baik.

    Adapun kelainan akibat terjadinya kerusakan pada kompartemen

    disebut syndrome kompartemen adalah suatu kondisi dimana terjadi

    peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam

    kompartemen osteofasial yang tertutup. Ketika tekanan intrakompartemen

    meningkat, perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam

    kompartemen akan menjadi iskemik. Tanda klinis yang umum adalah nyeri,

    parestesia, paresis, disertai denyut nadi yang hilang.

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    2/16

    P a g e 2 | 16

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Definisi

    Kompartemen osteofascial merupakan ruangan yang berisi otot, saraf, dan

    pembuluh darah yang dibungkus oleh tulang dan fascia serta otot-otot yang

    masing-masing dibungkus oleh epimisium. Fascia merupakan serabut otot

    dalam satu kelompok, berfungsi untuk mencegah jaringan yang rusak

    membengkak dan meningkatkan tekanan, lalu membuat isinya menjadi tidak

    berfungsi dengan baik.

    2.2Anatomi

    Secara anatomi, sebagian besar kompartemen terletak dianggota gerak.

    Berdasarkan letaknya, kompartemen terdiri dari beberapa macam, antara lain:

    1. Anggota gerak atas

    a.

    Lengan atas: terdapat kompartemen anterior/ventral/fleksor danposterior/dorsal/ekstensor :

    Kompartemen anterior/ventral/ fleksor terdiri dari nervus medianus dan

    ulnaris, arteri radialis dan ulnaris

    Kompartemen posterior/dorsal/ekstensor terdiri dari nervus interosseous

    posterior

    b.

    Lengan bawah. Terdapat tiga kompartemen , yaitu :

    Flexor superficial

    fleksor profundus

    dan Ekstensor

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    3/16

    P a g e 3 | 16

    \

    Gambar 2.1 Tampak Anterior dan Posterior Anggota Gerak Atas

    Gambar 2.2 Tampak Poster ior View

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    4/16

    P a g e 4 | 16

    Gambar 2.3 Ekstremitas Atas Bagian Posterior

    Gambar 2.4 Potongan Meli ntang Kompartemen Lengan Atas

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    5/16

    P a g e 5 | 16

    c. Pergelangan tangan:dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:

    Kompartemen I: otot abductor pollicis longus dan otot ekstensor pollicis

    brevis

    Kompartmen II: otot ekstensor carpi radialis brevis, otot ekstensor carpi

    radialis longus

    Kompartemen III: otot ekstensor pollicis longus

    Kompartemen IV: otot ekstensor digitorum communis, otot ektensor

    indicis

    Kompartemen V: otot ekstensor digiti minimi

    Kompartemen VI: otot ekstensor carpi ulnaris

    2.Anggota Gerak Bawah

    Gambar 2.5 Kompartemen Ekstremitas Bawah

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    6/16

    P a g e 6 | 16

    Gambar 2.6 Ekstremitas Bawah Tampak Lateral

    Gambar 2.7 Ekstremitas Bawah Tampak Poster ior

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    7/16

    P a g e 7 | 16

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    8/16

    P a g e 8 | 16

    Tabel 2.1 Letak Kompartemen

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    9/16

    P a g e 9 | 16

    Ada dua tulang yang menyusun tungkai bawah, yaitu tulang tibia dan

    tulang fibula. Tulang tibia merupakan tulang besar dan utama pada tungkai

    bawah. Tulang ini mempunyai kondilus besar tempat berartikulasi. Pada sisi

    depan tulang hanya terbungkus kulit dan periosteum yang sangat nyeri jika

    terbentur. Pada pangkal proksimal berartikulasi dengan tulang femur pada

    sendi lutut. Bagian distal berbentuk agak pipih untuk berartikulasi dengan

    tulang tarsal. Pada tepi luar terdapat perlekatan dengan tulang fibula. Pada

    ujung medial terdapat maleolus medialis.

    Tulang fibula merupakan tulang panjang dan kecil dengan kepala

    tumpul tulang fibula tidak berartikulasi dengan tulang femur ( tidak ikut sendi

    lutut ) pada ujung distalnya terdapat maleolus lateralis. Tulang tibia bersama-

    sama dengan otot-otot yang ada di sekitarnya berfungsi menyangga seluruh

    tubuh dari paha ke atas, mengatur pergerakan untuk menjaga keseimbangan

    tubuh pada saat berdiri.

    Adapun kompartemen yang terdapat ditungkai bawah meliputi :

    a. COMPARTIMENTUM ANTERIUS

    Anterius tungkai bawah adalah kompartemen ekstensor yang

    terlrtak anterior terhadap membran interossea cruris, antara permukaan

    lateral tibia dan septum inter musculare cruris anterius. Empat otot

    compartimentum anterius ialah :

    1.

    Musculus tibialis anterior

    2. Musculus ektensor Hallucis longus

    3. Musculus ekstensor digitorum longus

    4.

    Musculus fibularis (peroneus) tertius

    Otot-otot ini terutama berfungsi terutama sebagai dorsofleksor

    sendi pergelangan kaki dan sebagai otot-otot fleksor jari-jari kaki.

    Retinaculum musculorum extensorum superius adalah secarik

    fascia profundayang terentang antara tibia dan fibula, proksima terhadap

    kedua malleolus. Struktur ini mengekang tendo keempat otot dalam

    kompartementum anterius dan mencegah otot-otot terentang ke anterior

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    10/16

    P a g e 10 | 16

    bagaikan tali busur sewaktu dilakukan dorsofleksi pada sendi pergelangan

    kaki.

    Retinaculum musculorum extensorum inferius adalah sebuahberkas fascia profunda yang berbentuk Y, disebelah lateral melekat pada

    permukaan antero-superior calcaneus. Berkas ini membentuk sosok yang

    kokoh sekeliling tendo musculi fibularis (peronei) tertii dan musculus

    extensor digitorum longus.

    Nervus fibularis profundus, yakni saraf kompartemen anterius

    adalah satu dari dua cabang akhir nervus fibularis communis. Saraf ini

    mengelilingi arteria fibularis anterior antara musculus extensor halluces

    longus dan musculus tibialis anterior.

    Arteria tibialis anterior mendarahi struktur-struktur dalam dalam

    kompartementum anterius. Cabang terminal arteria popliteayang lebih

    kecil yakni, arteria tibialis anterior berawal pada tepi bawah musculus

    popliteus yang melewati membrane interossa cruris,lalu turun pada

    permukaan anterior membrane interossa cruris. Arteri ini berakhir pada

    sendi pergelangan kaki, pada kedu antara pertengahan malleoleus, dengan

    beralih menjadi arteria dorsalis pedis.

    Nervus fibularis superficialis adalah cabang nervus fibularis

    communis, dan merupakan saraf compartementum lateral tungkai bawah,

    saraf ini mengurus persarafan kulit tungkai bawah disebelah distal

    permukaan anterior dan hamper seluruh permukaan dorsum pedis serta

    jari-jari kaki. Dalam compartementum laterale tungkai bawah tidak

    terdapat arteri, otot-otot memperoleh darah dari ranus perforans arteria

    fibularis.

    b.

    COMPARTIMENTUM LATERALE

    Compartimentum laterale pada tungkai bawah dibatasi oleh

    permukaan lateral tibia, septum intermusculare srucis anterior dan crocis

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    11/16

    P a g e 11 | 16

    postterior, dan fascia cruris. Compartimentum laterale berisi musculus

    fibularis (peroneus) longus dan musculus fibularis berevis.

    Nervus tibularis superfisialis adalah cabang nervus fibulariscommunis, dan merupakan saraf compartimentum laterale tungkai bawah.

    Saraf ini mengurus persarafan kulit tungkai bawah disebelah distal

    permukaan interior dan hampir seluruh permukaan dorsum pedis serta jari-

    jari kaki. Dalam compartimentum laterale tungkai bawah tidak terdapat

    ateri, otot-otot memperoleh darah dari ramus perforans arteri fibularis.

    c.

    COMPARTIMENTUM POSTERIUS

    Oto-otot dalam compartimentum posterius dapat dibedakan atas

    pars superficialis dan pars profunda yang dibatasi satu terhadap yang lain

    oleh selembar septum transversali. Nervus tibialis dan pembuluh darah

    tibialis posterior mengurus persarafan dan pendarahan kedua bagian

    kompartimentum posterius dan melintas antara kelompok otot pars

    superficialis dan kelompok otot pars profundal, tepat disebelah dalam

    septum transversal.

    1. KELOMPOK OTOT SUPERFICIALIS

    Kelompok otot pers superficialis dalam compartimentum

    posterius tungkai bawah terdiri dari tiga otot yaitu musculus

    gastrocnemius, musculus soleus, dan musculus plantaris. Musculus

    gastrocnemius yang berkepala dua bersama dengan musculus soleus

    membentuk musculus triceps surae. Otot ini yang terdiri dari tiga

    bagian, memiliki tendo calcaneus achilles. Otot ini melakukan fleksi

    kaki ke arah plantar pada pergelangan kaki.

    Musculus gastrocnemius, otot paling superfisial dalam

    compartimentum posterius, membentuk massa terbesar pada tonjolan

    betis. Karena serabutnya terutama teratur vertikal, kontraksi musculus

    gastrocnemius menghasilkan gerak cepet sewaktu berlari dan

    melompat. Meski musculus gastrocnemius berpengaruh terhadap

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    12/16

    P a g e 12 | 16

    gerak pada articulatio genus dan juga pada sendi pergeangan kaki, otot

    ini tidak dapat melimpahkan seluruh kekuatannya pada kedua sendi

    secara berbarengan. Musculus soleus terletak lebih profunda dari pada

    musculus gastrocnemius, dan bertenaga besar. Musculus plantaris

    biasanya berukuran kecil dan tidak mungkin tidak ada.

    2. KELOMPOK OTOT PARS PROFUNDA

    Kelompok otot pars profunda yang terdapat dalam

    compartimentum posterius tungkai bawah, terdiri dari empat otot :

    1. Musculus popliteus

    2. Musculus flexor hallucis longus

    3.

    Musculus flexor digitorum longus

    4. Musculus tibialis posterior

    Musculus popliteus mempengaruhi articolatio genus,

    sedangkan otot-otot yang lain mempengaruhi sendi pergelangan kaki

    dan sendi-sendi kaki.

    Musculus flexorhallucis longus adalah otot pendororng yang

    kuat sewaktu berjalan, berlari, atau melompat. Otot ini

    menyumbangkan banyak pada kelenturan langkah. Musculus flexor

    digitorium longus adalah lebih kecil daripada musculus flexor hallucis

    longus, meski harus menggerakkan empat jari kaki. Otot ini melintas

    secara diagonal memasuki telapak kaki dan terbagi menjadi empat

    tendoyang melintas ke phalanges distales II-IV. Musculus tibialis

    posterior, otot paling profunda di compartimentum posterius, terletak

    pada bidang yang sama seperti tibia dan fibula, diapit oleh musculus

    flexor digitorium longus dan musculus flexor hallucis longus.

    Tendonya dapat dilihat dan diraba disebelah belakang malleolus

    medialis.

    Nervus tibialis mempersarafi semua otot dalam

    compartimentum posterius tungkai bawah. Saraf ini melintas ke

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    13/16

    P a g e 13 | 16

    kaudal pada bidang median betis, sebelah dalam musculus soleus.

    Posteroinferior terhadap maleollus medialis nervus tibialis bercabang

    dua menjadi nervus plantaris medialis dan nervus plantaris lateralis.

    Sebuah cabang kutan nervus tibial, yakni nervus cutaneus surae

    medialis, biasanya bersatu dengan ramus cummunicans yang berasal

    dari nervus fibularis communis untuk membentuk nervus suralis.

    Saraf ini mengurus persarafan kulit sepertiga distal permukaan lateral

    dan posterior tungkai bawah dan sisi lateral kaki. Rami articulares

    nervi tibialis mengurus persarafan articulatio genus, dan rami calcanei

    medialis mempersarafi kulit tumit.

    Arteria tibialis posterior adalah pemasok darah utama untuk

    kaki. Pembuluh ini merupakan cabang akhir arteri poplitea terbesar

    yang berawal pada tepi distal musculus popliteus dan melintas di

    sebelah dalam pangkal (origo) musculus soleus. Setelah

    mempercabangkan arteri fibularis yang merupakan cabang terbesar,

    arteria tibialis posterior melintas lanjut ke arah inferiomedial pada

    permukaan posterior musculus tibialis posterior. Pada bagian lintasan

    ini arteria tibialis posterior diiringi oleh nervus tibialis dan vena

    tibialis posterior. Di pergelangan kaki arteria tibialis posterior

    melintas ke sebelah posterior malleolus medialis dan terpisah dari

    struktur ini oleh tendo musculus tibialis posterior dan tendo musculus

    flexor digitorum longus. Disebelah inferior malleolus medialis arteria

    tibialis posterior melintas antara tendo musculus flexor hallucis longus

    dan tendo musculus flexor digitorum longus. Disebelah dalam

    retinaculum flexorum dan pangkal musculus abductor hallucis, arteri

    tibialis posterior bercabang menjadi arteria plantaris medialis dan

    arteri plantaris lateralis.

    Arteria fibularis berawal inferior dari tepi distal musculus

    popliteus dan arcus tendineus musculi solei. Arteri fibularis ini

    melintas serong ke fibula dan mengikuti tepi medial fibula ke distal,

    biasanya di dalam musculus flexor hallucis longus. Arteri fibularis

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    14/16

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    15/16

  • 8/10/2019 kompartemen tungkai bawah

    16/16

    P a g e 16 | 16

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Kare J. Volkman Contracture. Available at:

    emedicene.medscape.com/article/1270462-overview. (Diunduh bulan

    Oktober 2014)

    2.

    Marc F Swiontkowski. Compartmental syndromes in Manual of

    orthopaedics. Ed 5th. Lippincott Williams & Wilkins. USA. 2001.

    3. Syamjuhidayat, De Jong (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta.

    Hal 462; 853.

    4. Moore, K.L. dan Agur, A.M.R. ( 2002 ).Anatomi Klinis Dasar. Jakarta :

    Hipokrates.