KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN...

43
KOMITMEN OR PEMODERASI (Studi Empi F RGANISASI DAN ASIMETRI INFORMAS PENGARUH KEJELASAN SASARAN AN PADA SENJANGAN ANGGARAN iris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten B SKRIPSI Oleh: I Wayan Adi Wiguna NIM: 1206305099 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 SI SEBAGAI NGGARAN Badung)

Transcript of KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN...

Page 1: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAIPEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN

PADA SENJANGAN ANGGARAN

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung)

SKRIPSI

Oleh:

I Wayan Adi Wiguna

NIM: 1206305099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2016

KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAIPEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN

PADA SENJANGAN ANGGARAN

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung)

SKRIPSI

Oleh:

I Wayan Adi Wiguna

NIM: 1206305099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2016

KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAIPEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN

PADA SENJANGAN ANGGARAN

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung)

SKRIPSI

Oleh:

I Wayan Adi Wiguna

NIM: 1206305099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2016

Page 2: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

i

KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAIPEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN

PADA SENJANGAN ANGGARAN

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung)

SKRIPSI

Oleh:

I Wayan Adi Wiguna

NIM: 1206305099

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

Denpasar

2016

i

KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAIPEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN

PADA SENJANGAN ANGGARAN

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung)

SKRIPSI

Oleh:

I Wayan Adi Wiguna

NIM: 1206305099

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

Denpasar

2016

i

KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAIPEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN

PADA SENJANGAN ANGGARAN

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung)

SKRIPSI

Oleh:

I Wayan Adi Wiguna

NIM: 1206305099

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

Denpasar

2016

Page 3: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

pada tanggal: 22 April 2016

Tim Penguji Tanda tangan

1. Ketua :Dr.I Putu Sudana, SE., MSAcc., Ak. …………….

2. Sekretaris : I Wayan Pradnyantha Wirasedana,M.Com. …………….

3. Anggota : Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si., Ak. .…………….

Mengetahui,Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

(Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE. M.Si) (I Wayan Pradnyantha Wirasedana, M.Com)NIP. 19641225 199303 1 003 NIP. 198607162010121 004

Page 4: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,

di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Denpasar, 22 April 2016Mahasiswa,

I Wayan Adi WigunaNIM: 1206305099

Page 5: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Komitmen Organisasi dan Asimetri

Informasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran pada

Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Badung)”. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahendra Yasa,SE.,M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S, Pembantu Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si, Pembantu Dekan II Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Dr. I Dewa Gede Dharma Suputra, SE., M.Si., Ak, Pembantu Dekan III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si, dan Dr.I Gst Ngr. Agung Suaryana,

SE., MSi., Akmasing-masing sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Dra. Ni Kt. Lely A. Merkusiwati, M.Si., Ak.,sebagai Pembimbing Akademik.

7. I Wayan Pradnyantha Wirasedana, M.Com., selaku dosen pembimbing atas

waktu, bimbingan, masukan serta motivasi selama penyelesaian Skripsi ini.

8. Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si. Ak., selaku dosen pembahas dalam

seminar UP dan dosen penguji skripsi atas waktu, bimbingan, masukan serta

motivasi selama penyelesaian Skripsi ini.

9. Dr.I Putu Sudana, SE., MSAcc., Ak. selaku dosen penguji skripsi atas waktu,

bimbingan, masukan serta motivasi selama penyelesaian Skripsi ini.

10. SKPD Kabupaten Badung sebagai responden penelitian yang telah banyak

membantu memberikan data dan informasi serta partisipasinya dalam

mengisi kuesioner yang diperlukan penulis dalam penelitian ini.

Page 6: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

v

11. Keluarga tercinta, Bapak I Made Suasa dan Ibu Ni Nyoman Pasek selaku

orang tua yang memberi arahan baik moral maupun materi selama

menempuh kuliah serta adik I Made Juana Putra yang selalu memberi

semangat dalam proses penyusunan Skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan dari Jurusan Akuntansi maupun jurusan lain

angkatan 2012 yang telah banyak memberi motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memeberikan motivasi dan perhatian sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap

bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 22 April 2016

Penulis

Page 7: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

vi

Judul :Komitmen Organisasi dan Asimetri Informasi SebagaiPemoderasi Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran padaSenjangan Anggaran ( Studi Empiris Pada Pemerintah DaerahKabupaten Badung)

Nama :I Wayan Adi WigunaNIM :1206305099

Abstrak

Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaandana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uangpublik.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kejelasan sasarananggaran pada senjangan anggaran dan untuk mengetahui komitmen organisasidan asimetri informasi dalam memoderasi pengaruh kejelasan sasaran anggaranpada senjangan anggaran di Pemerintah Daerah Kabupaten Badung.

Penelitian pada 36 SKPD Kabupaten Badung. Pemilihan sampel dilakukandengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah responden sebanyak108 orang yang terdiri dari 36Kepala SKPD, 36Kepala Sub. Bagian Umum danPerencanaan dan 36Kepala sub. Bagian Keuangan. Pengumpulan data dilakukanmelalui kuesioner. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahModerated Regression Analysis. Hasil penelitian menemukan bahwa kejelasansasaran anggaran berpengaruh negatif pada senjangan anggaran, komitmenorganisasi memperkuat pengaruh kejelasan sasaran anggaran pada senjangananggaran, dan asimetri informasi memperlemah pengaruh kejelasan sasarananggaran pada senjangan anggaran.

Kata kunci: senjangan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, komitmenorganisasi, asimetri informasi

Page 8: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7

1.4. Kegunaan Penelitian................................................................................. 8

1.5. Sistematika Penulisan............................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Landasan Teori ....................................................................................... 11

2.1.1. Teori Kontijensi ........................................................................... 11

2.1.2. Teori Keagenan............................................................................ 12

2.1.3. Teori Penetapan Tujuan............................................................... 13

2.1.4. Anggaran ..................................................................................... 14

2.1.5. Karaktersistik Anggaran Sektor Publik ....................................... 15

2.1.6. Prinsip Anggaran Sektor Publik .................................................. 16

2.1.7. Jenis – jenis Anggaran Sektor Publik .......................................... 17

2.1.8. Fungsi dan Tujuan Anggaran Sektor Publik................................ 18

2.1.9. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik............................... 21

2.1.10.Partisipasi Anggaran ................................................................... 23

2.1.11.Senjangan Anggaran ................................................................... 24

Page 9: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

viii

2.1.12.Kejelasan Sasaran Anggaran....................................................... 25

2.1.13.Asimetri Informasi ...................................................................... 26

2.1.14.Komitmen Organisasi.................................................................. 27

2.2. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 28

2.2.1. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Senjangan Anggaran..................................................................................................... 28

2.2.2. Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Kejelasan SasaranAnggaran pada Senjangan Anggaran .......................................... 29

2.2.3. Asimetri Informasi Memoderasi Pengaruh Kejelasan SasaranAnggaran pada Senjangan Anggaran .......................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian .................................................................................... 31

3.2. Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian .................................... 32

3.3. Obyek Penelitian .................................................................................... 32

3.4. Identifikasi Variabel ............................................................................... 32

3.5. Definisi Operasional Variabel ................................................................ 33

3.6. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 36

3.6.1. Jenis Data..................................................................................... 36

3.6.2. Sumber Data ................................................................................ 37

3.7. Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel................................. 37

3.8. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39

3.9. Teknik Analisis Data .............................................................................. 40

3.9.1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 40

3.9.2. Uji Intrumen Penelitian ................................................................ 40

3.9.3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 41

3.9.4. Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 43

3.9.5. Analisis MRA (Moderated Regression Analysis)........................ 43

3.9.6. Uji Kelayakan Model (Uji F) ....................................................... 44

3.9.7. Uji Parsial (Uji t) .......................................................................... 44

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.......................... 46

4.1. Gambaran Umum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) .................. 46

Page 10: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

ix

4.2. Data Penelitian ....................................................................................... 48

4.2.1. Responden Penelitian .................................................................. 48

4.2.2. Profil Responden ......................................................................... 48

4.3. Statistik Deskriptif.................................................................................. 51

4.4. Pengujian Istrumen Penelitian................................................................ 52

4.4.1. Uji Validitas Instrumen ................................................................ 52

4.4.2. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 54

4.5. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 54

4.5.1. Uji Normalitas ............................................................................. 54

4.5.2. Uji Heterokedastisitas.................................................................. 55

4.5.3. Uji Multikolinearitas.................................................................... 56

4.6. MRA....................................................................................................... 57

4.6.1. Koefisien Determinasi ................................................................. 58

4.6.2. Uji Kelayakan Model (Uji F)....................................................... 59

4.6.3. Uji Hipotesis (Uji t) ..................................................................... 59

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 60

4.8.1. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran pada Senjangan Anggaran..................................................................................................... 60

4.8.2. Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Kejelasan SasaranAnggaran pada Senjangan Anggaran .......................................... 61

4.8.3. Asimetri Informasi dalam Memoderasi Pengaruh KejelasanSasaran Anggaran pada Senjangan Anggaran ............................. 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan................................................................................................. 63

5.2. Saran ....................................................................................................... 64

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 65

Lampiran ............................................................................................................... 71

Page 11: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Ringkasan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Badung TahunAnggaran 2010-2014 (dalam jutan rupiah) ................................................. 6

1.2 Ringkasan Pendapatan Daerah Seluruh Kabupaten di Provinsi Bali Tahun2013 (dalam jutan rupiah) ........................................................................... 7

3.1 Ringkasan Pembagian Sampel .................................................................. 38

4.2 Ringkasan Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner............................... 48

4.3 Demografi Responden............................................................................... 49

4.4 Descriptive Statistics................................................................................. 51

4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen.................................................................... 52

4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen................................................................ 54

4.7 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 55

4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas...................................................................... 55

4.9 Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................ 56

4.10 MRA.......................................................................................................... 57

Page 12: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

3.1 Desain Penelitian....................................................................................... 31

4.1 Struktur SKPD .......................................................................................... 47

Page 13: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ................................................................................. 71

2 Tabulasi Data Kuesioner ........................................................................... 78

3 Tabulasi Data Interval ............................................................................... 88

4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 98

5 Hasil Uji Validitas Instrumen.................................................................... 99

6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen.............................................................. 103

7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 107

8 Hasil Uji Heterokedastisitas.................................................................... 108

9 Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................... 108

10 Hasil Moderated Regression Analysis .................................................... 109

Page 14: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintahan Daerah, berdampak pada sistem pemerintahan yaitu

pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi yang luas kepada pemerintah

daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, daerah dituntut untuk benar-benar

mempersiapkan diri baik secara kelembagaan, sumber daya manusia dan

teknologi untuk dapat mewujudkan otonomi dan desentralisasi secara nyata,

bertanggungjawab dan dinamis.

Tujuan diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia dimaksudkan sebagai

strategi untuk memperkuat perekonomian daerah dalam rangka memperkokoh

perekonomian nasional untuk menghadapi era perdagangan bebas. Tujuan

otonomi daerah akan terealisasi apabila segenap lapisan melaksanakannya dengan

sungguh-sungguh. Langkah awal untuk merealisasikan keberhasilan tersebut

dapat dilakukan dengan perwujudan reformasi sektor publik. Dimensi reformasi

sektor publik tersebut tidak hanya sekedar perubahan format lembaga akan tetapi

mencakup pembaharuan alat-alat yang digunakan untuk mendukung berjalannya

lembaga-lembaga publik tersebut secara ekonomis, efisien, efektif, transparan dan

akuntabel sehingga cita-cita reformasi yaitu menciptakan good governance benar-

benar tercapai (Mardiasmo, 2009:17).

Page 15: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

2

Reformasi sektor publik berarti juga adanya reformasi keuangan daerah.

Reformasi keuangan daerah dalam pelaksanaannya akan berdampak juga terhadap

reformasi anggaran (budgeting reform) yang meliputi proses penyusunan,

pengesahan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran. Jika pada mulanya,

pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) propinsi

memerlukan pengesahan Menteri Dalam Negeri dan APBD kabupaten/kota

dengan pengesahan Gubernur, maka saat ini pertanggungjawaban APBD hanya

memerlukan pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui

Peraturan Daerah (Perda) (Mardiasmo, 2009:15).

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial

(Mardiasmo,2009:61). Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas

atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai

dengan uang publik (Mardiasmo, 2009:61). Anggaran tidak hanya penting bagi

perusahaan swasta tetapi juga penting dalam pelaksanaan program-program

pemerintah. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu

proses politis. Jika pada sektor swasta anggaran merupakan bagian dari rahasia

perusahaan yang tertutup untuk publik, tetapi sebaliknya pada sektor publik

anggaran justru harus diinformasikan kepada masyarakat untuk dikritik,

didiskusikan dan diberi masukan.

Senjangan anggaran merupakan perbedaan antara realisasi anggaran dengan

estimasi anggaran yang telah diprediksikan (Suartana, 2010:138).Senjangan

anggaran merupakan langkah pembuat anggaran untuk mencapai target yang lebih

Page 16: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

3

mudah dicapai padahal kapasitas sesungguhnya masih jauh lebih tinggi. Banyak

pembuat anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih

rendah dan pengeluaran agak lebih tinggi dari estimasi terbaik mereka mengenai

jumlah-jumlah tersebut. Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan adalah target

yang lebih mudah bagi mereka untuk dicapai.Penelitian sebelumnya yang menguji

hubungan antara kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran

menunjukan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Biantara

(2014) mengenai pengaruh kejelasan sasaran anggaran pada senjangan anggaran

menunjukan hasil kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara positif pada

senjangan anggaran. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bulan (2011) dan

Agusti (2013) menunjukan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara

negatif pada senjangan anggaran. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat

diselesaikan melalui pendekatan kontijensi (contingency approach). Penggunaan

pendekatan kontijensi memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang

bertindak sebagai faktor moderating atau intervening yang memengaruhi

hubungan antara kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran. Dalam

penelitian ini, digunakan variabel komitmen organisasi dan asimetri informasi

sebagai variabel moderasi dalam menguji hubungan antara kejelasan sasaran

anggaran dengan senjangan anggaran.

Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana anggaran diterapkan

secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti

oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut

(Kenis dalam Priyanti, 2013:20).Adanya sasaran anggaran yang jelas, maka akan

Page 17: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

4

mempermudah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dari

suatu pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan dalam rangka untuk mencapai

tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian

yang dilakukan oleh Pitasari dkk (2014), Agusti (2013) menunjukan bahwa

kejelasan sasaran anggaran berpengaruh negatif pada senjangan anggaran

sehingga kejelasan sasaran anggaran dapat mengurangi adanya senjangan

anggaran. Penelitian yang dilakukan oleh Biantara dan Putri (2014) menunjukan

hasil yang berbeda yaitu kejelasan sasaran berpengaruh positif pada senjangan

anggaran yang artinya semakin jelas sasaran anggaran maka kemungkinan

terjadinya senjangan anggaran semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh

Kridawan dan Mahmud (2014) menunjukan bahwa kejelasan sasaran anggaran

tidak berpengaruh terhadap senjangan anggaran.

Komitmen Organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang

karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta

berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut (Ikhsan

dan Ishak 2008:35). Pada konteks pemerintah daerah, aparat yang merasa sasaran

anggarannya jelas akan lebih bertanggung jawab jika di dukung dengan komitmen

aparat yang tinggi terhadap organisasi atau instansinya. Hal ini akan mendorong

aparat untuk menyusun anggaran sesuai dengan sasaran yang di capai oleh

organisasi sehingga akan mengurangi senjangan anggaran. Komitmen organisasi

dapat mempengaruhi hubungan kejelasan sasaran anggaran dengan kinerja

manajerial. Manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan

memiliki pandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan

Page 18: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

5

organisasi (Porter et al,1974 dalam Darlis 2001).Penelitian yang dilakukan oleh

Suhartono dan Solichin (2006) dan Agusti (2013) menunjukan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh negatif terhadap hubungan antara kejelasan sasaran

anggaran dengan senjangan anggaran. Penelitian yang dilakukan oleh Rahman

(2009) menunjukan hasil yang berbeda yaitu komitmen organisasi tidak

berpengaruh terhadap hubungan antara kejelasan sasaran anggaran dengan

senjangan anggaran.

Asimetri informasimerupakan suatu keadaan dimana bawahan memiliki

informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan atasan atau sebaliknya dimana

atasan memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan bawahan . Apabila

atasan mempunyai informasi yang lebih banyak daripada bawahan, maka akan

terjadi suatu tuntutan yang lebih besar dari atasan agar pelaksana anggaran dapat

mencapai target anggaran. Apabila bawahan mempunyai informasi yang lebih

banyak dari yang dimiliki oleh atasan, maka pelaksana anggaran akan menyatakan

target lebih rendah daripada kemungkinan untuk dicapai (Suartana, 2010:140).

Asimetri informasidapat digunakan oleh bawahan untuk menyembunyikan

informasi mengenai kinerjanya, yang mengakibatkan kurangnya motivasi untuk

meningkatkan hasil karena ketidakmampuannya dapat ditutupi oleh asimetri

informasi(De Faria dan Silva, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Agusti

(2013) menunjukan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap

hubungan antara kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Kridawan dan Mahmud (2014) menunjukan hasil

Page 19: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

6

yang berbeda yaitu asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap hubungan

antara kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran.

Penelitian ini akan dilakukan pada organisasi sektor publik dengan obyek

penelitian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung.

Pemilihan lokasi ini dikarenakanlaporan realisasi APBD Kabupaten Badung

menunjukan bahwa realisasi dari anggaran pendapatan daerah dari tahun 2010 -

2014 lebih tinggi dari yang dianggarkan sedangkan untuk anggaran belanja,

realisasinya lebih rendah dari yang dianggarkan,dapat dilihat pada Tabel 1.1

Dapat disimpulkan adanya perbedaan jumlah anggaran dan estimasi terbaik, di

indikasikan bahwa terjadi senjangan anggaran.

Selain itu alasan melakukan penelitian ini di pemerintah daerah Kabupaten

Badung karena merupakan organisasi sektor publik dengan pendapatan daerah

terbesar di Bali dapat dilihat pada Tabel 1.2, sehingga memerlukan penanganan

yang baik.

Tabel 1.1Ringkasan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten BadungTahun Anggaran 2010-2014 (dalam jutaan rupiah)

TahunAnggaran

PendapatanDaerah

RealisasiPendapatan

Daerah%

AnggaranBelanjaDaerah

RealisasiBelanjaDaerah

%

2010 1.363.308,90 1.425.462,90 105 1.570.119,10 1.319.058,40 842011 1.558.985,20 1.850.707,40 119 1.812.280,40 1.572.210,50 872012 1.935.433,60 2.620.854,10 135 2.638.916,50 2.334.080,30 882013 2.494.697,30 2.954.662,10 118 3.027.775,10 2.755.459,70 912014 3.155.737,10 3.459.986,00 110 3.614.006,60 3.276.164,10 91

Sumber :BPS Kabupaten Badung,2015 (data diolah)

Page 20: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

7

Tabel 1.2 Ringkasan Pendapatan Daerah Seluruh Kabupaten di ProvinsiBali Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah)

Kabupaten/ Kota Jumlah Pendapatan Daerah(Rp)

Jumlah Belanja Daerah(Rp)

Badung 3.459.986,00 3.276.164,10Denpasar 1.727.968,71 1.648.378,76Buleleng 1.558.960,84 1.543.584,63Tabanan 1.367.078,41 1.333.200,89Gianyar 1.400.913,78 1.354.851,66

Karangasem 1.248.392,02 1.164.666,35Jembrana 823.352,41 786.285,29Klungkung 827.028,80 783.124,98

Bangli 793.647,67 762.376,99Sumber: BPS Provinsi Bali, 2015 (data diolah)

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni:

1) Apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di

Pemerintah Daerah Kabupaten Badung?

2) Apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh kejelasan sasaran

anggaran pada senjangan anggaran di Pemerintah Daerah Kabupaten Badung?

3) Apakah asimetri informasi memoderasi pengaruh kejelasan sasaran anggaran

pada senjangan anggaran di Pemerintah Daerah Kabupaten Badung?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalahsebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh kejelasan sasaran anggaran pada senjangan

anggaran di Pemerintah Kabupaten Badung

Page 21: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

8

2) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap pengaruh kejelasan

sasasran anggaran pada senjangan anggaran di Pemerintah Daerah Kabupaten

Badung.

3) Untuk mengetahui pengaruh asimetri informasi terhadap pengaruh kejelasan

sasaran anggaran pada senjangan anggaran di Pemerintah Daerah Kabupaten

Badung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan bagi

mahasiswa/I serta dapat digunakan sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya

mengenai faktor-faktor yang memengaruhi senjangan anggaran.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam organisasi dan sebagai bahan pertimbangan terhadap

organisasi mengenai pengaruh dari komitmen organisasi dan asimetri informasi

terhadap kejelasan sasaran anggaran pada senjangan anggaran pada Satuan

Kerja Perangkat Daerah Badung.

Page 22: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

9

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas beberapa bab dan sub bab yang tersusun

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang menunjang pembahasan

terhadap masalah dalam penelitian ini yakni teori kontijensi,teori

keagenan, teori penetapan tujuan, pengertian aggaran, karaktersistik

anggaran sektor publik, prinsip anggaran sektor publik, jenis-jenis

anggaran sektor publik,fungsi dan tujuan anggaran sektor publik,

proses penyusunan anggaran sektor publik, partisipasi

anggaran,senjangan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, komitmen

organisasi dan asimetri informasi serta hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian,

obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,

jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel,

metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum SKPD,

deskripsi responden, hasil pengujian instrumen penelitian, hasil uji

Page 23: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

10

asumsi klasik, hasil analisis regresi moderasi dan pembahasan hasil

penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran

Pada bab ini akan diuraikan mengenai simpulan yang didapat

berdasarkan uraian yang telah dibuat pada bab sebelumnya, serta

saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya.

Page 24: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Kontijensi

Pendekatan kontijensi merupakan perkembangan penting dari akuntansi

manajerial. Menurut Otley (1980) para peneliti telah menerapkan pendekatan

kotinjensi guna menganalisa dan mendisain system control, khususnya dibidang

system akuntansi manajemen, pendekatan kontijensi melakukan pengujian untuk

melihat hubungan variabel-variabel konteksual seperti ketidakpastian lingkungan,

ketidakpatian tugas, struktur dan kultur organisasional, ketidakpastian strategi

dengan desain system akuntansi manajemen. Pendekatan kontijensi diperlukan

untuk mengevaluasi faktor-faktor kondisional yang menyebabkan sistem

akuntansi manajemen menjadi lebih efektif.

Riyanto (2003) mengatakan perlunya penelitian mengenai pendekatan

kontijensi. Penelitian tersebut untuk menguji faktor kontekstual yang

mempengaruhi hubungan antara sistem pengendalian dengan kinerja. Faktor

kontekstual yang mempengaruhi keefektifan sistem pengendalian, pada umumnya,

di luar domain akuntansi sehingga menyangkut multidisiplin. Contoh faktor

kontekstual tersebut adalah motivasi, komitmen, struktur organisasi,

ketidakpastian lingkungan dan strategi. Penggunaan pendekatan kontijensi

tersebut memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang bertindak sebagai

variabel moderating atau variabel intervening yang mempengaruhi hubungan

antara kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran.

Page 25: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

12

2.1.2. Teori Keagenan

Konsep senjangan anggaran dapat dimulai dengan pendekatan teori

keagenan. Dalam teori keagengan, hubungan agensi muncul ketika satu pihak atau

lebih (principal) memperkerjakan pihak lain (agent) untuk memberikan suatu jasa

dan kemudian mendelegasikan wewenang kepada agen tersebut untuk membuat

suatu keputusan (Anthony dan Govindajaran, 2006).Hubungan keagenan

didefinisikan sebagai suatu kontrak yang terjadi pada saat prinsipal mulai

mempekerjakan agen dan kemudian prinsipal mendelegasikan wewenangnya

untuk pengambilan keputusan kepada agen (Jensen dan Meckling, 1979).

Prinsipal dan agen diasumsikan mempunyai kepentingan sendiri dan perbedaan

kepentingan yang dimiliki oleh prinsipal dan agen dapat memicu terjadinya

konflik.

Menurut Wendy (2010) hubungan keagenan ini akan mengakibatkan

dua permasalahan yaitu terjadinya: (a) asimetri informasi, dimana manajemen

secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang

sebenarnya dan posisi operasi entitas dari pemilik, dan (b) terjadinya konflik

kepentingan akibat ketidaksamaan kepentingan/tujuan tersebut, dimana

manajemen tidak selalu bertindak sesuai kepentingan pemilik.Ikhsan dan Iskak

(2008: 56) menyatakan hal yang banyak terjadi dalam teori keagenan adalah agent

lebih memahami organisasi sehingga menimbulkan asimetri informasi yang

menyebabkan principal tak mampu menentukan apakah usaha yang dilakukan

agent benar-benar optimal. Adanya asimetri informasi ini menyebabkan

kemungkinan timbulnya konflik antara pihak principal dan agent.Pada instansi

Page 26: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

13

pemerintah daerah Implikasi teori keagenan muncul dalam proses penyusunan

anggaran dilihat dari dua perspektif yaitu hubungan antara rakyat dengan

legislatif, dan legislatif dengan eksekutif. Ditinjau dari perspektif hubungan

keagenan antara legislatif dengan eksekutif, eksekutif adalah agent dan legislatif

adalah principal (Halim dan Abdullah, 2006).

2.1.3. Teori Penetapan Tujuan

Teori penetapan tujuan atau goal setting theory awalnya dikemukakan oleh

Locke (1968), yang menunjukkan adanya keterkaitan antara tujuan dan kinerja

seseorang terhadap tugas. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh dua buah cognition yaitu content (values) dan intentions (tujuan).

Orang telah menentukan goal atas perilakunya di masa depan dan goal tersebut

akan mempengaruhi perilaku yang sesungguhnya terjadi. Perilakunyaakan diatur

oleh ide (pemikiran) dan niatnya sehingga akan mempengaruhi tindakan dan

konsekuensi kinerjanya. Umumnya, manajer menerima penetapan tujuan sebagai

hal yang sangat berarti untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja (Dubrin,

2012 dalam Badiyah dkk, 2013).

Latham dan Yukl (1975) menyatakan, sebuah goal merupakan sesuatu

yang ingin dilakukan seseorang secara sadar. Latham dan Locke (1979)

menyatakan bahwa sesungguhnya penentuan sasaran (goal) merupakan sesuatu

yang sederhana, namun kesederhanaan ini tidak dapat diartikan secara sederhana

atuapun biasa, melainkan harus ditanggapi dengan perencanaan yang matang.

Dengan penentuan sasaran (goal) yang spesifik, seseorang akan mampu

membandingkan apa yang telah dilakukan dengan sasaran (goal) itu sendiri, dan

Page 27: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

14

kemudian menentukan dimana posisinya saat itu. Goal-setting mengijinkan

individu untuk melihat hasil kerja disaat ini dan membandingkannya dengan hasil

kerja dimasa lalu. Hal ini akanmenimbulkan sebuah motivasi tersendiri bagi

individu untuk lebih berusaha lebih baik lagi.

Latham, et al (2008) dalam Mirayanti (2012) menemukan bahwa goal-

setting berpengaruh pada kinerja pegawai dalam organisasi publik. Salah satu

bentuk nyata dari penerapan goal-setting ini adalah anggaran. Sebuah anggaran

tidak hanya mengandung rencana dan jumlah nominal yang dibutuhkan untuk

melakukan kegiatan, tetapi juga mengandung sasaran yang spesifik yang ingin

dicapai organisasi. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan,

temuan utama dari goal setting theory adalah bahwa orang yang diberi tujuan

yang spesifik, sulit tapi dapat dicapai, memiliki kinerja yang lebih baik

dibandingkan orang-orang yang menerima tujuan yang mudah dan spesifik atau

tidak ada tujuan sama sekali. Pada saat yang sama, seseorang juga harus memiliki

kemampuan yang cukup, menerima tujuan yang ditetapkan dan menerima umpan

balik yang berkaitan dengan kinerja (Latham, 2003 dalam Badiyah dkk, 2013).

Dalam penelitian ini teori penetapan tujuan digunakan untuk menganalisis

hubungan antara variabel kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran.

2.1.4. Anggaran

Anggaran merupakan rencana kerja jangka pendek yang dinyatakan secara

kuantitatif dan diukur dalam satuan moneter yang penyusunannya sesuai dengan

rencana kerja jangka panjang yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi,

2001:488). Mardiasmo (2009:62) berpendapat bahwa anggaran sektor publik

Page 28: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

15

berisi rencana yang dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan

dan belanja dalam satuan moneter atau dalam bentuk sederhana. Anggaran publik

merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan suatu

organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas.

Menurut Mardiasmo (2009:63) anggaran sektor publik penting karena:

1) Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan

sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

2) Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang

tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada

terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber

daya

3) Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung

jawab terhadap rakyat sehingga anggaran publik merupakan instrumen

pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

2.1.5. Karaktersistik Anggaran Sektor Publik

Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran sektor

publik, berikut karakteristik anggaran yang dikemukakan Sumarsono (2010:48):

1) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

2) Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa

tahun.

3) Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan dalam anggaran;

Page 29: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

16

4) Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi

dari penyusun anggaran;

5) Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.

Karakteristik anggaran sektor publik sebenarnya tidak jauh berbeda

dengan anggaran secara konvensional yaitu mengukur anggaran dalam satuan

keuangan maupun non-keuangan, yang dibuat oleh manajemen sebagai bentuk

komitmen dalam pencapaian tujuan organisasi yang umumnya mencakup jangka

waktu satu tahun.

2.1.6. Prinsip Anggaran Sektor Publik

Menurut Mardiasmo (2009:67-68), prinsip-prinsip anggaran sektor publik

meliputi:

1) Otorisasi oleh Legislatif. Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari

legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran

tersebut.

2) Komprehensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan

pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dananonbudgetair pada

dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.

3) Keutuhan anggaran. Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus

terhimpun dalam dana umum.

4) NondiscretionaryAppripriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif

harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

5) Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat

tahunan maupun multitahunan.

Page 30: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

17

6) Akurat. Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang

tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong

pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya

underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.

7) Jelas. Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak

membingungkan.

8) Diketahui publik. Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas

2.1.7. Jenis – jenis Anggaran Sektor Publik

Menurut Mardiasmo (2009:66-67) Anggaran sektor publik dibagai

menjadi dua, yaitu:

1) Anggaran Operasional

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari

dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat

dikategorikan dalam anggaran operasional adalah belanja rutin. Belanja rutin

(recurrent expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu

tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah.

Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara

lain; belanja administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan.

2) Anggaran Modal

Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas

aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot dan sebagainya.

Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan

pinjaman. Belanja investasi/modal adalah pengeluaran yang manfaatnya

Page 31: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

18

cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau

kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk

biaya operasional dan pemeliharaannya. Anggaran dibagi menjadi dua jenis

yaitu anggaran operasional atau anggaran rutin karena sifatnya pengeluaran

yang berulang untuk kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan

dan anggaran modal yang menunjukan rencana jangka panjangdan

pembelanjaan aktiva tetap.

2.1.8. Fungsi dan Tujuan Anggaran Sektor Publik

Fungsi anggaran di lingkungan pemerintah mempunyai pengaruh penting

dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, antara lain karena (SAP KK-4 Paragraf

13, 2005) :

1) Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.

2) Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara

belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.

3) Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum.

4) Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.

5) Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah

sebagai pernyataan pertanggungjawab pemerintah kepada publik.

Sedangkan menurut Mardiasmo (2009:63-66) anggaran sektor public

memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:

1) Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool).

Page 32: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

19

Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan

dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan hasil apa yang

diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan

digunakan juga untuk merumuskan tujuan dan sasaran kebijakan agar sesuai

dengan visi misi, merencanakan program dan kegiatan serta alternatif sumber

pembiayaannya, mengalokasikan dana pada program yang telah disusun,

menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2) Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)

Anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran

pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan

kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan

pemborosan-pemborosan pengeluaran. Anggaran sebagai instrumen kontrol

digunakan untuk menghindari adanya over spending, underspending dan salah

sasaran (misappropriation) dalam alokasi pada bidang yang bukan prioritas.

3) Anggaran Sebagai Alat Koordinasi Dan Komunikasi (Coordination And

Communication Tool)

Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan,

sehingga mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam

pencapaian tujuan organisasi serta berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit

kerja dalam lingkungan eksekutif dan dikomunikasikan ke seluruh bagian

untuk dilaksanakan.

4) Anggaran Merupakan Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)

Page 33: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

20

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada

pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan

pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Anggaran

berfungsi sebagai alat pengendali dan penilaian kinerja yang efektif.

5) Anggaran Merupakan Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan untuk menstabilkan ekonomi

dan mendorong pertumbuhan ekonomi karena melalui anggaran tersebut dapat

diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah sehingga dapat dilakukan prediksi

dan estimasi ekonomi. Anggaran juga bermanfaat untuk mendorong,

memfasilitasi, dang mengkoordinasi kegiatan ekonomi masyarakat untum

mempercepat ekonomi.

6) Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya

agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam pencapaian target dan

tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Penetapan target anggaran hendaknya

jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun tidak juga terlalu

rendah sehingga terlalu mudah dicapai.

7) Anggaran Merupakan Alat Politik (Political Fiscal)

Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan

keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan

dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif

atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu.

8) Anggaran Sebagai Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)

Page 34: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

21

Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPRD.

Masyarakat, LSM, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat

dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir

akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka.

Kelompok masyarakat yang tidak terorganisir akan mempercayakan

aspirasinya melalui proses politik sehinggaakan dengan mudah dan tidak

berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk

menyampaikan aspirasi mereka, maka akan terjadi tindakan massa yang tidak

diinginkan.

2.1.9. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian

proses anggaran. Proses penyusunanan anggaran mempunyai empat tujuan

(Mardiasmo, 2009: 68), yaitu :

1) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi

antarbagian dalam lingkungan pemerintah.

2) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan

jasa publik melalui proses pemrioritasan.

3) Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

4) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada

DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Sedangkan faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran

adalah :

1) Tujuan dan target yang hendak dicapai.

Page 35: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

22

2) Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah).

3) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.

4) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti munculnya peraturan

pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana

alam dan sebagainya.

Mardiasmo (2009:68). Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah

yang dipresentasikan setiap tahun oleh eksekutif memberi informasi terperinci

kepada DPRD/DPR dan masyarakat tentang program-program yang direncanakan

pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan bagaimana

program-program tersebut dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran

tahunan merupakan rangakaian proses anggaran. Dalam penyusunan anggaran ada

empat siklus anggaran yang meliputi empat tahapan sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan Anggaran

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar

taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu

diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya

dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari

adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi

pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran

pengeluaran.

2) Tahap Ratifikasi

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit

dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial

Page 36: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

23

skill, namun juga harus mempunyai political skill, salesman ship, dan

coalitionbuilding yang menandai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi

dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini, hal tersebut penting karena

dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk

menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan

dan bantahan dari pihak legislatif.

3) Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran

Dalam tahap ini yang paling penting dan yang harus diperhatikan oleh manajer

keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem

pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggung

jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan andal untuk

perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan bahkan

dapat diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya. Sistem

akuntansi yang baik meliputi pula dibuatnya sistem pengendalian intern yang

memadai.

4) Tahap pelaporan dan evaluasi anggaran

Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap

implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian

manajemen yang baik, maka diharapkan tahap pelaporan dan evaluasi anggaran

tidak akan menemukan banyak masalah.

2.1.10. Partisipasi Anggaran

Partisipasi penganggaran adalah proses dimana individu atau seseorang

terlibat dalam penyusunan suatu anggaran yang akan menjadi acuan kinerja

Page 37: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

24

kedepan bagi suatu organisasi (Falikhatun, 2007). Partisipasi secara luas pada

dasarnya merupakan suatu proses organisasional dimana para anggota organisasi

ikut serta dan mempunyai pengaruh dalam suatu pembuatan keputusan yang

berkepentingan dengan mereka.

Partisipasi penganggaran memiliki tiga potensi masalah, yaitu menetapkan

standar yang terlalu tinggi atau rendah, membuat kelonggaran dalam anggaran,

dan partisipasi semu (Hansen dan Mowen,2009:448). Partisipasi dalam proses

penyusunan anggaran memberikan kewenangan kepada para amanajer pusat

pertanggungjawaban untuk menetapkan isi anggaran. Kewenangan ini

memberikan peluang bagi para manajer untuk menyalahgunakan kewenangan

yang dimiliki dengan mempermudah pencapaian anggaran sehingga dapat

merugikan organisasi (Aprila dan Selvi, 2012). Menurut (Chin-Chun dan Feng-Yu

2013), ketika manajer ikut serta dalam penyusunan anggaran, maka

kecenderungan untuk melakukan senjangan anggaran akan meningkat

2.1.11. Senjangan Anggaran

Senjangan anggaran merupakan perbedaan antara jumlah anggaran dan

estimasi terbaik (Anthony dan Govindarajan, 2006). Young (1985)

mendefinisikan senjangan anggaran sebagai tindakan bawahan yang mengecilkan

kapabilitas produktifnya ketika diberi kesempatan untuk menentukan standar

kerjanya.Senjangan anggaran terjadi ketika agen sengaja memasukkan biaya lebih

banyak dari yang seharusnya dan pendapatan lebih sedikit agar anggaran lebih

mudah untuk dicapai (Harvey, 2015).Senjangan anggaran menjadi masalah bagi

organisasi karena semakin pentingnya manajemen yang efektif dan produktif

Page 38: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

25

(Ozer dan Yilmaz, 2011).Terjadinya senjangan anggaran dalam suatu organisasi

dikarenakan seringkali anggaran digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja

dari karyawan. Keberhasilan pencapaian anggaran akan menjadi indikator bahwa

karyawan telah bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan timbulnya perilaku dari

pelaksana anggaran untuk menciptakan suatu senjangan dengan tujuan untuk

meningkatkan prospek kompensasi ke depannya (Suartana, 2010:138).

Kecenderungan untuk melakukan senjangan anggaran akan lebih rendah apabila

terdapat sikap dan motivasi yang tinggi dari pelaksana anggaran (Lu, 2011).

2.1.12. Kejelasan Sasaran Anggaran

Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana anggaran diterapkan

secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti

oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut

(Kenis, 1979). Menurut Suhartono dan Solichin (2006) kejelasan sasaran anggaran

adalah sejauh mana anggaran dapat ditetapkan secara jelas agar anggaran dapat

dimengerti dan sasaran anggaran dapat tercapai. Dapat disimpulkan bahwa

kejelasan sasaran anggaran adalah sejauh mana anggaran yang disusun diterapkan

secara spesifik dan jelas agar anggaran tersebut mudah dipahami dan sasaran

anggaran dan tujuan anggaran dapat tercapai.

Sasaran anggaran yang jelas akan mempermudah dalam

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dari suatu pelaksanaan

tugas yang telah dilaksanakan dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan

sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya (Pitasari dkk,

2014).Ketidakjelasan dari sasaran anggaran dapat menyebabkan kondisi

Page 39: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

26

lingkungan menjadi tidak pasti sehingga pelaksana anggaran menjadi bingung dan

tidak puas dalam bekerja (Suhartono dan Solichin, 2006).

2.1.13. Asimetri Informasi

Informasi yang jelas, tepat waktu, dan obyektif sangat diperlukan dalam

proses penyusunan anggaran (Lavarda dan Almeida, 2013). Adanya informasi

yang memadai akan memudahkan para penyusun anggaran untuk dapat menyusun

anggaran dengan baik.Asimetri Informasi merupakan suatu keadaan dimana

terdapat ketidakpastian informasi karena di dalam organisasi ada salah satu pihak

yang memiliki informasi lebih banyak (Busuioc, 2011). Menurut Dunk (1993)

dalam Armaeni (2012) Asimetri informasi terjadi ketika bawahan memliki

informasi lebih dibanding atasan mengenai suatu unit organisasi atau pusat

pertanggungjawaban bawahan.Sedangkan menurut (Jermias, 2011) Asimetri

informasi timbul karena adanya partisipasi di dalam proses penyusunan anggaran

yang melibatkan atasan dan bawahan.Partisipasi dalam proses penganggaran

dilakukan untuk mentransfer informasi yang dimiliki bawahan kepada atasan

(Shields dan Young, 1993). Partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat

menimbulkan terjadinya suatu konflik apabila salah satu pihak menggunakan

informasi yang dimiliki untuk kepentingannya sendiri (Lavarda dan Almeida,

2013).

Anthony dan Govindarajan (2006: 270) menyatakan bahwa kondisi

asimetri informasi muncul dalam teori keagenan (agency theory), yakni principal

Page 40: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

27

memberikan wewenang kepada agen untuk mengatur perusahaan atau organisasi.

Menurut teori keagenan, agen mempunyai lebih banyak informasi tentang kinerja

aktual, motivasi dan tujuan yang ingin dicapai.

Adanya asimetri informasi merupakan salah satu faktor yang

menimbulkan perilaku negatif dalam hal ini adalah budgetary slack, dijelaskan

oleh Suartana (2010: 139), bahwa konsep asimetri informasi yaitu atasan mungkin

mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih daripada bawahan, ataupun

sebaliknya. Bila kemungkinan yang pertama terjadi, akan muncul tuntutan atau

motivasi yang lebih besar dari atasan kepada bawahan mengenai pencapaian

target anggaran yang menurut bawahan terlalu tinggi. Namun bila kemungkinan

yang kedua terjadi, bawahan akan menyatakan target lebih rendah daripada yang

dimungkinkan untuk dicapai. Keadaan dimana salah satu pihak mempunyai

pengetahuan dan informasi lebih daripada yang lainnya terhadap sesuatu hal

disebut asimetri informasi.

2.1.14. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang

karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta

berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut (Ikhsan

dan Ishak 2008:35). Dengan demikian komitmen organisasi merupakan salah satu

faktor penting dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Kuatnya

komitmen organisasi dikarakteristikan sebagai menerima tujuan dan nilai

organisasi serta melakukan berbagai usaha untuk kepentingan perusahaan (Angle

dan Perry, 1981:1-14). Hal ini menggambarkan bahwa karyawan yang memiliki

Page 41: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

28

komitmen tinggi akan mempergunakan anggaran untuk mengejar tujuan

organisasi, sedangkan karyawan dengan komitmen yang rendah akan

menggunakan anggaran untuk mengejar kepentingan dirinya sendiri. Menurut

pengertian yang dikemukakan oleh Porter, Mowday dan Steers, konsep komitmen

organisasi memiliki tiga aspek yaitu seseorang dikatakan memiliki komitmen

terhadap organisasi apabila:

1) Percaya dan menerima tujuan dan nilai organisasi

2) Rela berusaha mencapai tujuan organisasi

3) Memiliki keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi

2.2. Hipotesis Penelitian

2.2.1. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Senjangan Anggaran

Kejelasan sasaran anggaran yaitu menggambarkan tujuan anggaran yang

dinyatakan secara jelas dan spesifik, serta dimengerti oleh pihak-pihak yang

bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Tingkat kejelasan sasaran anggaran

akan menunjukkan seberapa besar informasi yang diperoleh pihak-pihak tersebut.

Semakin jelas dan spesifiknya sasaran anggaran maka anggaran akan disusun

sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan sehingga dapat menurunkan

terjadinya senjangan anggaran.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukanPitasari dkk (2014) dan Agusti (2013) yang menyatakan bahwa

kejelasan sasaran anggaran berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran.

Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 :Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh pada senjangan anggaran.

Page 42: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

29

2.2.2. Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Kejelasan SasaranAnggaran pada Senjangan Anggaran

Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat

terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Pada konteks pemerintah

daerah, aparat yang merasa sasaran anggarannya jelas, akan lebih

bertanggungjawab jika didukung dengan komitmen aparat yang tinggi terhadap

organisasi pemerintah daerah. Hal ini akan mendorong aparat untuk menyusun

anggaran sesuai dengan sasaran yang dicapai oleh organisasi sehingga akan

mengurangi senjangan anggaran. Manajer yang memiliki tingkat komitmen

organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan positif dan berusaha berbuat

yang terbaik demi kepentingan organisasi. Komitmen organisasi yang tinggi tidak

akan menimbulkan senjangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Agusti (2013) dan Suhartono dan Solichin (2006) yang menunjukan

bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap hubungan antara

kejelasan sasaran anggaran dengan senjangan anggaran.Berdasarkan uraian

tersebut maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H2 : Komitmen organisasi memoderasi pengaruh kejelasan sasaran anggaran pada

senjangan anggaran

2.2.3. Asimetri Informasi Memoderasi Pengaruh Kejelasan SasaranAnggaran pada Senjangan Anggaran

Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana salah satu pihak

bawahan memiliki pengetahuan yang lebih dari atasan mengenai unit tanggung

jawab bawahan, atau sebaliknya atasan memiliki pengetahuan yang lebih dari

bawahan mengenai unit tanggung jawab bawahan. Semakin tinggi asimetri

Page 43: KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI … · 2017. 4. 1. · i KOMITMEN ORGANISASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN PADA

30

informasi yang terjadi dalam suatu organisasi maka semakin rendah tingkat

kejelasan sasaran anggaran yang berdampak pada meningkatnya senjangan

anggaran. Penelitian yang dilakukan oleh agusti (2013) menyatakan bahwa

asimetri informasi berpengaruh positif terhadap hubungan antara kejelasan

sasaran anggaran dengan senjangan anggaran, karena seorang bawahan apabila

memberikan informasi yang bias kepada atasannya dalam membuat sasaran

anggaran maka akan menimbullkan senjangan anggaran.Berdasarkan uraian

tersebut maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H3 :Asimetri informasi memoderasi pengaruh kejelasan sasaran anggaran pada

senjangan anggaran