Kole Stasis
-
Upload
anita-valiane -
Category
Documents
-
view
106 -
download
2
Transcript of Kole Stasis
KOLESTASIS
PEMBIMBING : Dr. DIANTO. SpA
OLEH : ANITA. V. U
PENDAHULUAN
Kolestasis adalah terganggunya aliran empedu bahkan sampai berhentinya aliran empedu tersebut.
Secara klinis dapat diketahui dengan adanya ikterus
Kolestasis neonatal adalah merupakan permasalah dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak disebabkan spektrum penyebab sangat luas dengan gejala klinis yang serupa.
Pada kelainan intrahepatik dapat dilakukan dengan tindakan konsertif dan medikamentosa sedang pada kelainan ekstrahepatik terutama atresia bilier, usia saat dilakukan pembedahan sangat menentukan prognosis.Kolestasis pada bayi terjadi pada kurang
lebih 1 : 25000 kelahiran hidup. Di Instalasi Rawat Inap Anak RSU Dr.Sutomo surabaya antara tahun 1994 – 2004 dari 19270 penderita rawat inap, didapat 96 penderita dengan neonatal kolestasis.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Kolestasis neonatus adalah sebagai
peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi yang berkepanjangan dalam serum 14 hari pertama. Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan empedu masuk duodenum dalam jumlah normal. Gangguan dapat terjadi mulai dari membrana-basolateral dari hepatosit sampai tempat masuk saluran empedu ke dalam duodenum. Sehinggan menyebabkan tertahannya bahan-bahan atau substansi tersebut didalam hati dan menimbulkan hepatosit
GEJALA KLINIS
Kuning (IKTERUS) Gatal – gatal dikulit (Pruritus)
Urine berwarna gelap Tinja pucat seperti dempul
Pembesaran perut
EPIDEMIOLOGI
Kolestasis pada bayi terjadi kurang lebih 1:25000 kelahiran hidup.
Di Indonesia sendiri tepatnya di Rawat Inap Anak RSU Dr.Sutomo antara tahun 1999-2004 dari 19270 penderita rawat inap, didapat 96 penderita dengan neonatal kolestatis. Neonatal hepatitis 68 (70,8%), atresia bilier 9 (9,4%), kista duktus koledukus 5 (5,2%), kista hati 1 (1,04%).
ETIOLOGI KOLESTASIS
Intrahepatik ekstrahepatik
Cedera saluran cedera hepatositEmpedu atresia
bilierpenyakit infeksi hepatitis
neonatusMetabolik Virus (TORCH) “idiopatik”
KLASIFIKASI
•obstruksi mekanis saluran empedu ekstrahepatik
Kolestasis Ekstrahepat
ik
•Saluran Empedu•Kelainan Hepatosit
Kolestasis
Intrahepatik
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
ANAMNESA Adanya ikterus pada bayi usia lebih dari 14 hari,
tinja akolis yang persisten harus dicurigai adanya penyakit hati dan saluran bilier. 1234578
Pada hepatitis neonatal sering terjadi pada anak laki-laki, lahir prematur atau berat badan lahir rendah. Sedang pada atresia bilier sering terjadi pada anak perempuan dengan berat badan lahir normal, dan memberi gejala ikterus dan tinja akolis lebih awal.
Sepsis diduga sebagai penyebab kuning pada bayi bila ditemukan ibu yang demam atau disertai tanda-tanda infeksi.
Adanya riwayat keluarga menderita kolestasis, maka kemungkinan besar merupakan suatu kelainan genetik/metabolik (fibro-kistik atau defisiensi α1-antitripsin).
PEMERIKSAAN FISIK Mata : Dikonsultasikan ke ahli mata apakah ada katarak atau
chorioretinitis (pada infeksi TORCH) atau posterior embrytoxon (pada syndrom alagille).
Kulit : ikterus dan dicari tanda – tanda komplikasi sirosis seperti spider angiomata, eritema palmaris, edema
Dada : Bising jantung ( pada sindroma alagille, atresia biliaris) Abdomen :
Hepar : ukuran lebih besar atau lebih kecil dari normal, konsistensi hati normal atau keras, permukaan hati licin/berbenjol-benjol/bernodul.
Lien : splenomegali
Vena kolateral, asites Lain – lain : jari – jari tabuh, asteriksis, foetor hepatikum,
fimosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Gambaran darah tepi Biokimia darah ( serum bilirubin direct
dan indirect, SGOT, SGPT, Albumin, Globulin, Ureum, Kreatinin, GDP, asam empedu).
Urine (bilirubin, urobilin, kultur urine bakteri atau virus ).
Pencitraan (USG 2 fase : puasa 4-6 jam dan sesudah minum)
Biopsi Hati Intrahepatis Ekstrahepatis
SGOT/SGPT +++ +
µ - GT + ++++
Billirubin serum +++ +
PENATALAKSANAANMemperbaiki aliran empedu :
1. operasi pada kolestasis obstruktif 2. Asam ursodeoksikolat 10-20
mg/kgBB3. kebutuhan kalori 130-150% bayi
normal + mengandung lemak rantai sedang
4. Mineral dan trace element Ca, P, Mn, Zn, Se, Fe
5. Vitamin yang larut lemADEK- A 5.000 – 25.000 U/ hr- D3 0,05 – 0,2 μg/ kgBB/ hr
- E 25 – 50 IU/ kgBB/ hr- K1 2,5 – 5 mg/ 2 – 7 x/ mig
6. Terapi untuk mangatasi pruritus :- Kolestiramin 0,25 – 0,5 g/ kgBB/ hr- antihistamin difenhidramin 5-10mg/kgBB/hari.- Rifampisin 10 mg/ kgBB/ hr.
7. Pasien dengan kolestatis perlu dipantau pertumbuhannya dengan membuat kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi/anak.
TERIMA KASIH