kognisi dan bahasa

17
BAHASA Dosen Pengampu: Reza Ahmadiansyah, M.Si. iajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kulia Psikologi Umum Oleh: M. MiftakhuddinNIM : 111 11 101 M. Lutfi Aziz NIM : 111 11 110 M. Arif Usman NIM : 111 11 221 FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN (FTIK) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Transcript of kognisi dan bahasa

Page 1: kognisi dan bahasa

KOGNISI dan BAHASA

Dosen Pengampu: Reza Ahmadiansyah, M.Si.Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Psikologi UmumOleh:

•M. MiftakhuddinNIM : 111 11 101•M. Lutfi Aziz NIM : 111 11 110•M. Arif Usman NIM : 111 11 221

FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN (FTIK)JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2015

Page 2: kognisi dan bahasa

Pengertian Kognisikognisi berasal dari bahasa latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.

Page 3: kognisi dan bahasa

a. Penginderaan dan Pengamatan

Penginderaan atau pendirian: ialah penyaksian indera kita atas rangsang yang merupakan suatu kompleks (suatu kesatuan yang kabur, tidak jelas).

Pengamatan (pencerapan, perception): ialah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya perangsang.

Page 4: kognisi dan bahasa

b. Tanggapan Tanggapan: ialah gambaran tentang sesuatu yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan atau setelah kita berfantasi. Adapun yang termasuk dalam golongan tanggapan ialah:

Bayangan eidetic: ialah tanggapan yang jelas dan hidup sehingga menyerupai pengamatan.

Proses pengiring: ialah besar kecilnya pengaruh dari kesan-kesan yang dimiliki.

Reproduksi: (reproduction), ialah timbul kembalinya suatu tanggapan dari ruang bawah sadar keruang kesadaran.

Assosiasi: (association), ialah ikatan antara tanggapan satu dengan yang lain di dalam jiwa.

Apersepsi (apperseption), menurut faham baru, apersepsi ialah mengamati dengan perhatian, memasaknya dengan tanggapan-tanggapan yang telah ada, serta memasukkannya dalam ingatan.

Page 5: kognisi dan bahasa

c. Ingatan (Memory)Ingatan (Memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima menyimpan dan memproduksikan kesan-kesan

Page 6: kognisi dan bahasa

d. Fantasi (Khayalan)Fantasi (khayalan, angan-angan,

imagination), adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki.

Page 7: kognisi dan bahasa

e. Berpikir (Thinking)Berpikir: ialah mengadakan hubungan arti

antara bagian-bagian pengetahuan kita. meliputi membentuk:

Pengertian: jumlah ciri-ciri yang khas (pokok) dari sekumpulan obyek-obyek yang sejenis. Dengan kata lain jumlah sifat-sifat hakikat dari barang sesuatu sehingga terpisah dari cirri-ciri lain yang tak perlu dan tak harus ada

Pendapat: ialah hasil perbuatan akal untuk meletakkan hubungan arti antara dua buah pengertian atau lebih.

Keputusan (kesimpulan, konklusi): Ialah hasil perbuatan akal untuk mengambil pendapat baru berdasarkan pendapat pendapat yang telah ada

Page 8: kognisi dan bahasa

Pengertian Bahasabahasa adalah suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain

Page 9: kognisi dan bahasa

Konsep Pemerolehan BahasaKonsep pemerolehan bahasa terbagi menjadi dua yaitu:

Pemerolehan Bahasa Pertama First Language Acquisition (FLA)

Pemerolehan Bahasa Kedua Second Language Acquisition (SLA)

Page 10: kognisi dan bahasa

Pemerolehan Bahasa Pertama First Language Acquisition (FLA)Pemerolehan bahasa pertama atau bahasa ibu anak-anak diseluruh dunia sama. Kesamaan proses pemerolehan tidak hanya disebabkan oleh persamaan unsur biologi dan neurologi bahasa, tetapi juga oleh adanya aspek mentalitas bahasa sebagaimana yang dikemukakan oleh Chomsky melalui teori mentalitasnya.

Page 11: kognisi dan bahasa

Kemampuan memperoleh bahasa kedua ditentukan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut menyangkut faktor internal (dalam diri individu) dan faktor eksternal, misalnya situasi dan intensitas pajanan (exposure) bahasa. Faktor internal seperti usia, bakat, aspek kognisi, motivasi, kepribadian, dan faktor eksternal, seperti situasi bahasa, strategi belajar, dan sebagainya, memengaruhi perkembangan pemerolehan bahasa.

Page 12: kognisi dan bahasa

Urutan Pemerolehan BahasaTahap-tahap pemerolehan bahasa

anak universal: Pra-ujaran (Pre-speech) Tahap Meraban/Berceloteh

(Babbling stage) Tahap Satu Kata (holophrastic). Menggabungkan Kata

(Combining words)

Page 13: kognisi dan bahasa

Pra-ujaran (Pre-speech)

Pada tahap pra-ujaran (prelingual) dalam usia 0 – 1 tahun ini, perkembangan yang mencolok adalah perkembangan pemahaman (comprehension), yaitu penggunaan bahasa secara pasif atau reseptif. Anak-anak belajar mengenal perbedaan bunyi-bunyi, fonem-fonem bahasa yang mereka dengar sejak lahir jauh sebelum mereka mampu melafalkannya.

Page 14: kognisi dan bahasa

Tahap ini dimulai ketika bayi berusia beberapa bulan. Dunia celoteh bayi dimulai kira-kira usia empat sampai enam bulan. Ditandai oleh bunyi-bunyi yang tidak bisa membedakan secara tepat adanya perbedaan bunyi-bunyi bahasa, banyak diantara bunyi ujaran tersebut tidak merupakan ujaran dalam bahasa yang sedang dipakai dan tidak bermakna.

Page 15: kognisi dan bahasa

Bayi mampu menuturkan kata-kata pertama dalam kehidupan mereka pada usia Sembilan bulan, misalnya mama, dada (kata-kata ini mirip dengan babbling). Tahap ini ditandai oleh molai dihasilkannya tanda-tanda bahasa sesungguhnya. Kata-kata yang dibuat sering kali disederhanakan, misalnya: “du” untuk duck, “ba” untuk bottle.

Page 16: kognisi dan bahasa

Usia 18 bulan sampai 2 tahun. Menjelang usia 2,5 tahun, kebanyakan anak-anak berbicara dengan menggunakan kalimat yang mengandung banyak kata, meskipun tata bahasanya sangat tidak sempurna. Tahap ini berkembang dengan cepat kedalam tahap kelima (tahap akhir) pemerolehan bahasa. Menjelang usia 6 tahun tatabahasa yang dipelihatkan anak-anak mendekati tata bahasa yang digunakan orang dewasa.

Page 17: kognisi dan bahasa