Kode etik profesi akuntan menuju era global
Click here to load reader
-
Upload
20ianpratama -
Category
Education
-
view
1.542 -
download
228
Transcript of Kode etik profesi akuntan menuju era global
Dua Persoalaan Di bidang audit dan akuntansi yang
belum sepenuhnya dapat mendukung kearah kesatuan
ekonomi global yaitu:
Setiap negara masih mempunyai prinsip
akuntansi dan standar audit sendiri-
sendiri, yang terkadang berbeda antara
negara satu dengan negara lainnya.
Profesi akuntan di dunia belum
sepenuhnya serius dalam
mengembangkan standar perilaku etis
profesi akuntansi.
Sistem Anglo-Saxon yang dimotori oleh AS,
Sistem Kontinental yang berlaku di Belanda, Jerman, dan beberapa Negara Eropa
lainnya,
Sistem yang berlaku di Inggris dan Negara-negara
persemakmuran.
Pemerintah dan Lembaga Legeslatif melalui produk peraturan dan perundang-undangan
Badan pengatur/otoritas pasar modal
• BAPEPAM LK
• BEI
• SEC
• dan lain-lain
Organisasi profesi akuntan di masing-masing negara
• IAI,
• IAPI
• dan lain-lain
Badan atau Organisasi mandiri Internasional
• IFAC
• IASB
Para pemakai/pengguna laporan keuangan dan sebagainya
1. Dapat memberikan motivasi melalui penggunaan tekanan dari rakan sejawat (peer pressure)
2. Dapat memberikan pedoman yang lebih stabil tentang benar atau salah dari pada mengandalkan kepribadian manuasiawi atau keputusan yang selalu bersifat ad hoc.
3. Dapat memberikan tuntunan, terutama dalam menghadapi situasi yang abu-abu (ambiguous situations)
4. Kode etik tidak saja dapat menuntun perilaku karyawan (employees), namun dapat juga mengawasi kekuasaan otokrasi atasan (employers)
5. Kode etik dapat merinci tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri
6. Kode etik sebenarnya untuk kepentingan bisnis itu sendiri, kalau bisnis tidak mau mengawasi perilaku dirinya sendiri, maka pihak lain yang akan bertindak mengawasinya.
Prinsip-prinsip dan aturan etika AICPA
1. Tanggung Jawab: Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional, anggota
harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara snsitif (Artikel 1)
2. Kepentingan Publik: Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian
rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan
komitmen atas profesionalisme (Artikel II)
3. Integritas: Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harus melaksanakan
semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi (artikel III)
4. Objektivitas dan Independensi: Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari
konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab profesional. Seorang anggota dalam
praktik publik seharusnya menjaga independensi dalam fakta dan penampilan saat memberikan
jasa auditing dan atestasi lainnya (Artikel IV)
5. Kehati-hatian (due care): Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis
profesi terdorong untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan kualita jasa, dan
menunaikan tanggung jawab profesional sampai tingkat tertinggi kemampuan anggota yang
bersangkutan (Artikel V)
6. Ruang Iingkup dan Sifat Jasa: Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-
prinsip kode Perilaku Profesional dalam menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan
(Artikel VI).
101 Independensi
102 Integritas & Objektivitas
201 Standar umum
202 kesesuaian dengan standar
203 prinsip akuntansi
301 informsi klien rahasia
302 FEE Kontigen
501 Tindakan mendiskreditkan
502 Advertensi dan solisitasi
503 komisi dan Fee rujukan
505 bentuk dan nama organisasi
Pendahuluan Meliputi filosofi yang melandasi aturan yang mengikat tanggung jawab seorang
Chartered Accountant.
Karakter seorang profesional Delapan unsur, termasuk subordinasi kepentingan pribadi atas kepentingan publik
Prinsip-prinsip yang mengatur perilaku
anggota dan mahasiswa
Berasal dari kepercayaan publik atas kewajaran laporan keuangan dan nasihat
yang kompenten atas berbagai masalah bisnis.
Memelihara reputasi, baik profesi maupun kemampuannya untuk melayani
kepentingan publik.
Menjalankan integritas, kehati-hatian, kompetensi profesional yang cukup, dan
mematuhi berbagai peraturan.
Tidak ada pengaruh, kepentingan, atau hubungan yang dapat mencederai
penilaian profesional atu objektivitas, atau kesan demikian dari pengamat yang
berakal sehat.
Kewajiban untuk merahasiakan dan tidak mmanfaatkan informasi uang berkaitan
dengan urusan klien.
Pengembangan praktik berdasarkan keunggulan profesional, bukan atas dasar
promosi pribadi.
Menunjukkan rasa hormat dan pertimbangan dalam berhungan dengan rekan
sejawat.
Lanjutan . . . .Prinsip-prinsip yang
mengatur tanggung jawab
firma
Menciptakan, memelihara, serta mempertahankan
kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Kegagalan dalam mematuhi peraturan akan memicu
sanksi untuk firma secara keseluruhan atau untuk
partner yang mengetahui dan bertanggung jawab.
Karakter pribadi dan kode
etik
Mengikuti prinsip-prinsip dan aturan etika, perilaku
terhormat melampaui larangan-larangan tertulis.
Penerapan aturan etika Untuk semua anggota yang berpraktik sebagai akuntan
publik, dan/atau dimana publik dan/atau asosiasi
mengandalkan individu berdasarkan keanggotaanya di
ICAO.
Kepada bukan anggota yang diawasi oleh atau
bersekutu dengan anggota
Di dalam yuridiksi di luar Ontario, anggota harus
menghormati peraturan lokal, tetapi tidak menjelekkan
101 kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
102 tuduhan kriminal atau serangan
102.2. melaporkan penghentian sementara (suspensi) karena pertimbangan disiplin
103 tidak dikaitkan dengan salah saji
104 harus secara tertulis dalam melakukan koresponden dengan institut
Standar-standar yang memengaruhi
kepentingan publik
201 memelihara reputasi baik profesi dan kemampuan
melayani publik
203.2 kerja sama dalam penyelidikan dan investigasi
206 kepatuhan dengan standar profesional
210 konflik kepentingan
213 tidak boleh ada kegiatan yang melanggar hukum
216 tidak ada fee rujukan atau kompensasi
202 integritas dan kehati-hatian
204 independensi dan objektivitas
207 tidak ada imbalan yang tidak diotorisasi
211 kewajiban melaporkan pelanggaran anggota
mahasiswa, pelamar, atau irma
214 penawaran fee
217 pembatasan advertensi
203 memelihara kompetensi profesional
205 pernyataan palsu atau mnyesatkan
208 memelihara kerahasiaan informasi tentang urusan klien
212 menangani dana trust dan kekayaan lain
215 fee kontinjen
218 penahanan dokumen dan kertas kerja
302 penerimaan penugasan bila ada auditor penanggung jawab sebelumnya
303 kerja sama dengan pengganti
304 penugasan bersama
305 komunikasi penugasan khusus dengan auditor sebelumnya
306 tanggung jawab dalam penugasan khusus
401 nama kantor
404 tanggung jawab yang membawa corak mode tertentu, operasi kantor
405 asosiasi dengan firma-firma
406 asosiasi dengan firma-firma
407 bisnis dan praktik terkait
408 asosiasi dengan anggota non-anggota dalam praktik umum
409 kantor perwakilan
410 praktik akuntan publik berbentuk perseroan
501 pendirian, pemeliharaan
502 dan penegakan kebijkan dan prosedur
503 asosiasi dengan firma
Bagian A
Bagian B
Bagian c
melayani kepentingan publik
melayani kepentingan publik dari arti luas
profesionalisme,kinerja dan kepentingan publik
kredibilitas, profesionalisme , kualitas jangka tinggi, kerahasiaan
integritas, obyektif , integritas, objektifitas, kompetensi profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan,perilaku profesional, dan standar teknis
sikap Indenpenden
kewajiban kepada masyarakat
pelayan kepentingan publik
objektif
memenuhi harapan profesionalisme
kinerja,kepentingan publik
kebutuhan dasar;
kredibilitas,profesionalisme, jasa kualitas tertinggi,kerahasiaan
Prinsip-prinsip fundamental :
Integritas,Objektifitas,Kompentensi profesional,dan Kehati-hatian,perilaku
profesional,dan standar teknis
Kerangka Dasar Kode Etik
IFAC1.MELINDUNGI KEPENTINGAN PUBLIK
2.JASA PROFESIONAL KEPADA KLIEN
PENILAIAN
INTEGRITAS SKEPTIME PROFESIONA
L
OBJEKTIVITAS
INDEPENDENSI PIKIRAN DAN PENAMPILAN
• Pengamanan melalui profesi, pelatihan, dan pengalaman
• Pengamanan di dalam klien
• Pengamanan yang menyangkut sistem dan prosedur di dalam firma
Prinsip-prinsip fundamental etika
Independensi.
Ancaman terhadap independensi.
Pengamanan terhadap ancaman independensi.
September tahun 2001, KPMG-Siddharta Siddharta &Harsono harus menanggung malu. Kantor akuntan publikternama ini terbukti menyogok aparat pajak di Indonesiasebesar US$ 75 ribu. Sebagai siasat, diterbitkan faktur palsuuntuk biaya jasa profesional KPMG yang harus dibayarkliennya PT Easman Christensen, anak perusahaan BakerHughes Inc. yang tercatat di bursa New York.
Berkat aksi sogok ini, kewajiban pajak Easman memangsusut drastis. Dari semula US$ 3,2 juta menjadi hanya US$270 ribu. Namun, Penasihat Anti Suap Baker rupanya was-was dengan polah anak perusahaannya. Maka, ketimbangmenanggung risiko lebih besar, Baker melaporkan secarasuka rela kasus ini dan memecat eksekutifnya.
Badan pengawas pasar modal AS, Securities & ExchangeCommission, menjeratnya dengan Foreign Corrupt PracticesAct, undang-undang anti korupsi buat perusahaan Amerika diluar negeri. Akibatnya, hampir saja Baker dan KPMG terseretke pengadilan distrik Texas. Namun, karena Baker mohonampun, kasus ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan.KPMG pun terselamatan.
CUKUP SEKIAN dan TERIMA KASIH