Kluster Posko

7
Kluster Posko A. Pendahuluan Salah satu persoalan penanggulangan bencana yang menonjol adalah lemahnya sumber informasi dengan data yang kurang akurat sehingga sering menghambat pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan. Untuk mempermudah perolehan data dan informasi dapat dihimpun dari berbagai sumber secara parsial yang selanjutnya dihimpun dalam suatu manajemen informasi pada unit pengolah. Selanjutnya unit pengolah akan menentukan atau membuat klasifikasi informasi melalui proses identifikasi yang cermat untuk memberi dukungan dalam pengambilan keputusan. Unit pengolah tersebut dapat disebut Posko ( Pos Komando ). Peran Posko dalam kegiataan penanggulangan bencana sangat strategis dan penting, sehingga sering dianonimkan sebagai sentral komando. Mengingat pentingnya suatu Posko dalam kegiatan penanggulangan bencana bantuan sosial yang memiliki muatan operasional informasi dan komunikasi pada penanggulangan bencana, maka dianggap perlu disusun Pedoman tentang Posko Penanggulangan Bencana sebagai acuan Universal. Penanggulangan bencana pada dasarnya merupakan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam siklus penanggulangan bencana pada sebelu, saat dan setelah bencana berupa : a. Kesiapsiagaan dan Mitigasi b. Penanggulangan Bencana c. Rehabilitasi d. Rekontruksi Keseluruhan kegiatan tersebut semestinya dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Selanjutnya untuk mendukung percepatan penanggulangan bencana perlu dibentuk unit pelaksana khusus yang berfungsi untuk mendapatkan data dan informasi dini secara, cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan, penyelamatan, pemberian bantuan dan rujukan. Mengacu pada alas an tersebut diatas, maka unit Pelaksana Khusus yang disarankan adalah ‘Posko Penanggulangan Bencana’. B. POSKO Posko atau Pos Komando merupakan pusat pengendalian manajemen dan pengorganisasian setiap stakeholders penanggulangan bencana, pusat informasi dan media, serta pusat pengendalian pelayanan pengungsi dan upaya penanggulangan bencana alam lainnya. Posko akan diatur melalui organisasi sesuai situasi dan kondisi serta dipimpin oleh komandan Posko atau Chief Commander. C. Macam – macam POSKO 1. Posko Induk

Transcript of Kluster Posko

Page 1: Kluster Posko

Kluster Posko

A. PendahuluanSalah satu persoalan penanggulangan bencana yang menonjol adalah lemahnya sumber informasi

dengan data yang kurang akurat sehingga sering menghambat pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan. Untuk mempermudah perolehan data dan informasi dapat dihimpun dari berbagai sumber secara parsial yang selanjutnya dihimpun dalam suatu manajemen informasi pada unit pengolah. Selanjutnya unit pengolah akan menentukan atau membuat klasifikasi informasi melalui proses identifikasi yang cermat untuk memberi dukungan dalam pengambilan keputusan.

Unit pengolah tersebut dapat disebut Posko ( Pos Komando ). Peran Posko dalam kegiataan penanggulangan bencana sangat strategis dan penting, sehingga sering dianonimkan sebagai sentral komando. Mengingat pentingnya suatu Posko dalam kegiatan penanggulangan bencana bantuan sosial yang memiliki muatan operasional informasi dan komunikasi pada penanggulangan bencana, maka dianggap perlu disusun Pedoman tentang Posko Penanggulangan Bencana sebagai acuan Universal.

Penanggulangan bencana pada dasarnya merupakan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam siklus penanggulangan bencana pada sebelu, saat dan setelah bencana berupa :

a. Kesiapsiagaan dan Mitigasib. Penanggulangan Bencanac. Rehabilitasid. RekontruksiKeseluruhan kegiatan tersebut semestinya dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Selanjutnya

untuk mendukung percepatan penanggulangan bencana perlu dibentuk unit pelaksana khusus yang berfungsi untuk mendapatkan data dan informasi dini secara, cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan, penyelamatan, pemberian bantuan dan rujukan. Mengacu pada alas an tersebut diatas, maka unit Pelaksana Khusus yang disarankan adalah ‘Posko Penanggulangan Bencana’.

B. POSKOPosko atau Pos Komando merupakan pusat pengendalian manajemen dan pengorganisasian setiap

stakeholders penanggulangan bencana, pusat informasi dan media, serta pusat pengendalian pelayanan pengungsi dan upaya penanggulangan bencana alam lainnya. Posko akan diatur melalui organisasi sesuai situasi dan kondisi serta dipimpin oleh komandan Posko atau Chief Commander.

C. Macam – macam POSKO1. Posko Induk

Posko Induk adalah posko sentral yaitu muara dari keseluruhan sub posko yang menjadi sub jaringan pada skala yang terkecil. Ciri – ciri posko induk, antara lain :a. Sarana dan prasarana bersifat permanent (menetap)b. Kapasitas kewenangan lebih besarc. Daya jangkau lebih luasd. Komposisi dan jumlah personel lebih lengkap dan banyake. Sebagai penentu atau pengambialn keputusan pada tahap akhirf. Sumber dari segala sumberg. Didukung dana operasinal yang memadai

2. Posko LapanganPosko Lapangan adalah unit posko yang dibentuk untuk suatu kebutuhan sesaat atau tertentu sebagai “Kepanjangan Tangan” posko induk dan bersifat sementara. Ciri – ciri posko lapangan, antara lain :a. Sarana dan Prasarana bersifat terbatas (tidak menetap dalam jangka waktu lama)

Page 2: Kluster Posko

b. Dibentuk untuk mendukung posko indukc. Jangka waktu tergantung kebutuhand. Jumlah personel terbatase. Dana Operasional terbatasf. Sumber Informasi berasal dari personel – personel dilapangan

3. Posko TaktisPosko Taktis adalah posko yang tidak menetap pada suatu tempat tertentu saja tetapi bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Ciri – ciri posko taktis, antara lain :a. Bergerak/selalu berpindah-pindah dari satu titik ke titik yang lainb. Kewenangan terbatasc. Informasi dapat disampaikan langsung ke Posko Induk atau Posko Lapangand. Bukan penentu pengambilan keputusane. Jumlah personil sangat terbatas tapi memiliki kemampuan multi gunaf. Didukung anggaran terbatasg. Perlatan terbatas

D. Fungsi POSKOPosko memiliki beberapa fungsi, diantara nya :1. Membantu percepatan arus data dan informasi tentang peristiwa suatu bencana2. Menciptakan jaringan/akses dengan institusi sejenis dan atau pemerintah dan masyarakat3. Meningkatkan kualitas dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat terutama korban bencana4. Sebagai upaya deteksi dini untuk membantu pengambilan keputusan guna menentukan pemberian

bantuan tindakan darurat

E. Lokasi POSKOSebelum mendirikan posko terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam semua strata, antara lain :1. Menyusun rencana pengelolaan posko, meliputi :

a. Perencanaan tempatb. Perencanaan sarana dan prasaranac. Perncanaan personild. Perencanaan biayae. Perencanaan targetf. Perncanaan jejaring (akses)g. Perencanaan format pelaporan

2. Pengorganisasian, meliputi :a. Menentukan pengelolaan posko secara manajerialb. Menentukan jangkauan kewenanganc. Menentukan rentang kendalid. Menyusun analisa kebutuhane. Menentukan jumlah dan kualifikasi personilf. Menentukan anggarang. Menyusun pembagian tugas

3. Penggerakan, meliputi :a. Pengaktifan fungsi – fungsi poskob. Menentukan targetc. Menentukan jadwal/waktud. Menentukan penempatan personil

Page 3: Kluster Posko

e. Menentukan penempatan lokasi posko lapangan4. Pengawasan, meliputi :

a. Melakukan pengawasan personilb. Melakukan pengawasan keuanganc. Melakukan pengawasan targetd. Melakukan pengawasan materi/substansie. Melakukan pengawasan kinerjaf. Melakukan pengawasan hasil-hasil

Adapun kriteria/syarat pendirian lokasi posko adalah sebagai berikut :1. Lokasi berdasarkan Rentang Kewenangan

a. Posko Pusat (Nasional)b. Posko Daerah (Provinsi)c. Posko Wilayah (Kabupaten/Kota)d. Posko Pelaksana (Desa/Kelurahan)

2. Lokasi berdasarkan Strategisa. Alamat Posko harus jelasb. Terletak di tempat strategisc. Mudah dijangkaud. Memiliki identitas atau ciri tertentu

F. Jaringan POSKOYang dimaksud jaringan posko adalah seluruh akses yang dapat ditempuh atau dilakukan kontak serta

pendekatan langsung (melalui ceraka/kurir) untuk mendapatkjan berita atau informasi. Jaringan posko terbagi dalam 3(tiga) bentuk yaitu :

1. Jaringan tetapJaringan tetap adalah jaringan yang memiliki kontribusi regular dan secara periodic pada kurun waktu tertentu (terjadwal) saling berinteraksi.

2. Jaringan tidak tetapJaringan tidak tetap adalah pengembangan jaringan tetap/regular atau diluar hubungan interksi biasa karena hubungan mendesak atau diperlukannya tambahan iniformasi yang tidak diperoleh dari jaringan tetap.

3. Jaringan luar biasaJaringan luar biasa adalah akses jaringan untuk hal-hal yang bersifat sangat mendesak atas suatu kebutuhan dari suatu peristiwa yang luar biasa.

Jaringan posko dapat bersifat vertical yaitu hubungan secara berjenjang dan bersifat horizontal yaitu hubungan setara. Hubungan jaringan antar posko sering disebut hubungan “Antar dan Inter Sektor”. Yang dimaksud Antar Sektor adalah hubungan antar institusi pemerintah, sedangkan Inter Sektor adalah hubungan antar sektor – sektor pemerintah dengan non pemerintah.

G. Pengelolaan POSKOSuatu posko penanggulangan bencana sekecil apapun cakupan wilayahnya adalah suatu unit organisasi

kecil atau unit pelaksana teknis yang harus dikelola secara professional dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen seperti :

Perencanaan (Planning) Pengorganisasiaan (Organizing) Pengerahan (Actuating) Pengawasan (Controling)

Page 4: Kluster Posko

Untuk mendukung itu semua perlu dilengkapi dengan :a. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah pengaturan dan pendelegasian wewenangb. Personil

Personil posko penanggulangan bencana adalah merupakan asset yang maha penting karena sangat menentukan kinerja dan mutu posko penanggulangan bencana. Seorang personil posko penanggulangan bencana pada dasarnya adalah berperan pula sebagai caraka atau penghubung. Mengacu pada struktur organisasi yang ada maka diuraikan tugas-tugas personil posko sebagai berikut :1. Penanggung jawab/Koordinator/Komandan adalah personil yang diberikan tanggung jawab yang

diberi pembinaan manajerial.2. Koordinator dan Wakil coordinator dalah personil yang diberi tanggung jawab untuk menyusun

perencanaan program kegiatan, pengorganisasian dan pengerahan kegiatan, pengawasan dan melakukan evaluasi seluruh kegiatan posko penanggulangan bencana.

3. Sekretaris adalah personil yang diberi tugas untuk melakukan seluruh kegiatan administrasi dan keuangan serta urusan umum posko penanggulangan bencana.

4. Tim operator adalah petugas untuk menerima dan mengirim data, memberikan pelayanan informasi melalui telepon/fax.

5. Tim komunikasi adalah petugas untuk menerima dan mengirim berita, memberikan pelayanan informasi melalui Radio Komunikasi.

6. Tim programmer adalah petugas untuk menerima dan mengirim berita, memberikan pelayanan informasi menggunakan computer melalui web-site/internet dan email.

c. KeuanganUntuk memberikan motivasi dan tanggung jawab personil serta kesinambungan operasi sebuah posko penanggulangan bencana dianggap urgen untuk menyiapkan dukungan keuangan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pengelola posko terutama untuk :

Biaya operasional harian untuk personil Biaya kelengkapan (ATK, Kebutuhan umum) Biaya pemeliharaan peralatan (radio komunikasi, komputer, mesin ketik, alat transportasi, dan

lain-lain)d. Waktu Operasi

Waktu operasi posko penanggulangan bencana sebaiknya 1x24 jame. Sistem Pelaporan

Pelaporan dilakukan pada setiap hari terutama pada menjelang pergantian petugas pengganti yang dicatat dalam :

Buku Induk/Jurnal Form Berita

f. AtributAtribut posko penanggulangan bencana sangat diperlukan untuk mempermudah tujuan alamta surat dan pihak-pihak dengan cara memasang papan nama yang mencolok. Bagi petugas posko yang sedang piket hendaknya diberi atribut tertentu untuk membedakan tanggung jawab dengan petugas lainnya yang dipasang di lengan sebelah kanan.

g. Sarana dan Prasarana1. Ruangan

Suatu posko hendaknya ditempatkan pada suatu ruangan khusus dan tidak dicampur dengan ruang lain atau berada pada satu tenda lapangan di lokasi bencana. Satu posko hendak nya dilengkapi dengan :a. Alat pendingin (AC/Kipas angin)b. Ruang/tempat istirahat

Page 5: Kluster Posko

c. Furniture/peralatan yang memadai : Meja, Kursi, Lemari, Arsip, Meja Rapat Kecil, TV, Radio, ATK, Alat Komunikasi, Listrik, Penerangan.

2. Peralatan komunikasiKata kunci suatu keberhasilan suatu PB adalah tersedianya peralatan komunikasi yang memadai (tidak ketinggalan teknologi dan informasi) diantaranya meliputi :

Telepon Faximili Radio Komunikasi RIG dan Handy Talkie (HF, UHF, VHF) KOmputer yang memiliki resolusi tinggi dengan dilengkapi Internet dan mempunyai E-

mail/Website3. Peralatan Administrasi kantor

Adalah peralatan yang mendukung utama sangat penting terutama untuk : Mencatat berita (Mesin ketik, Komputer+Printer, Buku jurnal/induk/utama) Membuat laporan (Laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan) Alat tulis, kertas, tipe-ex, dll

4. Peralatan TransportasiAdalah untuk mendukung mobilitas petugas posko terutama untuk distribusi berita jika tidak dapat diakses melalui peralatan komunikasi atau untuk melakukan suatu rujukan lapangan (seperti sepeda motor/mobil/sepeda)

H. Kegiatan PoskoKegiatan posko penanggulangan bencana :1. Menghimpun/mencari data dan informasi tentang peristiwa suatu bencana alam baik pada

sebelum, saat dan sesudah bencana melalui berbagai sumber dan akses.2. Data dan informasi tersebut dihimpun dan di identifikasi serta dicatat dalam suatu buku

jurnal/induk.3. Selanjutnya data dan informasi dituangkan dalam formulir berita menggunakan bahasa yang lugas

dengan diberi status tertentu (biasa, segara,kilat) dan setelah diberi pengesahan maka berita tersebut di distribusikan kepada pihak-pihak terkait.

4. Pemantauan distribusi berita harus terus dilakukan dan bila perlu diupayakan mendapat umpan balik.

I. Rekomendasi yang harus diisi oleh pesertaBatasan – batasan apa saja yng boleh dan tidak boleh dilakukan oleh relawan dalam pengelolaan posko :

1. ………………….2. ………………….3. ………………….4. …………………5. dst,,,

J. REFERENSI1. Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana2. Pedoman Posko Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 20043. Format pelaporan TMTI Prov DKI Jakarta tahun 2007