KLASIFIKASI SAPI BERDASARKAN KETURUNAN (BOS SONDAICUS, BOS INDICUS DAN BOS TAURUS)
-
Upload
fadil-hakim -
Category
Documents
-
view
239 -
download
5
description
Transcript of KLASIFIKASI SAPI BERDASARKAN KETURUNAN (BOS SONDAICUS, BOS INDICUS DAN BOS TAURUS)
KLASIFIKASI SAPI BERDASARKAN KETURUNAN (BOS
SONDAICUS, BOS INDICUS DAN BOS TAURUS)
“DASAR TERNAK POTONG DAN KERJA”
Oleh :
FADIL
O 121 14 029
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan
berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan ke seluruh
wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke
Pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi
Ongole murni. Sapi merupakan salah satu genus dari Bovidae. Ada beberapa sapi
jenis primitif yang telah mengalami domestikasi. Sapi-sapi ini digolongkan
menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Bos Sondaicus
Golongan ini merupakan sumber asli bangsa-bangsa sapi di Indonesia. Sapi
yang sekarang ada di Indonesia merupakan keturunan Bos Sondaicus, yang
sekarang dikenal dengan nama Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Jawa, Sapi Sumatera
dan sapi lokal lainnya.
a. Sapi Bali
Sapi Bali adalah sapi keturunan Bos Sondaicus, yang merupakan hasil
domestikasi dari Banteng (Bibos Banteng) dan mengalami perkembangan pesat di
pulau Bali. Sapi Bali tergolong sapi yang cukup subur sehingga sebagai pilihan
ternak sapi bibit cukup potensial. Ciri-ciri sapi Bali pada usia pedet memiliki bulu
coklat muda/gelap, sedangkan yang betina dewasa berbulu merah/putih dan
tanduknya agak ke dalam dari kepala. Sedangkan sapi jantan mempunyai warna
bulu hitam dan tanduknya agak di bagian luar kepala. Berat badan rata-rata
mencapai 350 kg.
Hingga saat ini Sapi Bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat,
Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Ujung Kulon. Sapi asli Indonesia
ini sudah lama didomestikasi suku bangsa Bali di pulau Bali dan sekarang sudah
tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kekhasan fisik dari Sapi Bali, berukuran sedang, dadanya dalam, tidak
berpunuk dan kaki-kakinya ramping. Kulitnya berwarna merah bata. Cermin
hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam. Kaki di bawah persendian
karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada
bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut
berbentuk oval (white mirror). Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam
membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali
betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi
coklat tua atau hitam legam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin. Warna
hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri.
b. Sapi Madura
Sapi Madura merupakan keturunan perkawinan silang antara Bos Sondaicus
dengan Bos Indicus. Sapi ini memiliki ciri warisan dari kedua golongan sapi
tesebut. Ciri-ciri Sapi Madura adalah punuk yang kecil dan warna kulit cokelat
atau merah bata, bagian kepala terdapat tanduk melengkung ke depan dengan
melingkar bulat sabit.
Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura adalah sbb:
1. Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata
2. Paha belakang berwarna putih
3. Kaki depan berwarna merah muda
4. Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm,
sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm
5. Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil
Secara umum, Sapi Madura memiliki beberapa keunggulan seperti:
1. Mudah dipelihara
2. Mudah berbiak dimana saja
3. Tahan terhadap berbagai penyakit
4. Tahan terhadap pakan kualitas rendah
2. Bos Indicus
Bos Indicus (Zebu : sapi berpunuk) saat ini berkembang biak di India, dan
akhirnya sebagian menyebar ke berbagai negara, terlebih di daerah tropis seperti
Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Afrika, dan Amerika. Di Indonesia terdapat
sapi keturunan Zebu, yakni sapi Ongole dan Peranakan Ongole (PO), serta
Brahman. dll
a. Sapi Ongole dan Peranakan Ongole (PO)
Sapi Ongole merupakan sapi keturunan Bos Indicus yang berhasil
didomestikasi di India. Di Indonesia lebih popular dikenal sebagai sapi
Sumba Ongole. Persilangan sapi Ongole jantan dengan sapi betina Jawa
menghasilkan keturunan yang disebut sapi Peranakan Ongole (PO). Ciri-ciri sapi
ini adalah punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bawah
leher dan perut, telinga panjang serta menggantung adalah ciri khas sapi Ongole.
Warna bulu sapi Ongole umumnya putih kusam atau agak kehitam-hitaman dan
warna kulit kuning, di sekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang
besar menggelantung, saat mencapai umur dewasa yang jantan mempunyai berat
badan kurang dari 600 kg dan yang betina kurang dari 450 kg. Bobot hidup Sapi
Peranakan Ongole (PO) bervariasi mulai 220 kg hingga mencapai sekitar 600 kg.
Keunggulan Sapi Ongole ini antara lain : Tahan terhadap panas, tahan
terhadap ekto dan endoparasit; Pertumbuhan relatif cepat walau pun adaptasi
terhadap pakan kurang; Prosentase karkas dan kualitas daging baik. Jenis sapi
ini SUDAH diternakkan di DOMPI, dan menjadi salah satu primadona utama,
relatif paling banyak dicari di pasaran.
b. Sapi Brahman
Sapi Brahman merupakan sapi keturunan Bos Indicus yang berhasil
didomestikasi di India, tetapi mengalami pekembangan pesat di Amerika Serikat.
Sapi ini diekspor ke Amerika Serikat pada tahun 1849 telah diseleksi dan
dikembangkan genetiknya melalui penelitian yang cukup lama. Ciri utama sapi
ini adalah punuk besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bagian leher
dan perut. Kulit bergelambir dari rahang bawah sampai bagian ujung tulang dada
bagian depan, serta telinganya menggantung. Bulunya berwarna putih keabu-
abuan dan juga merah. Bila dipelihara di daerah tropis seperti Indonesia sapi ini
mempunyai daya tahan kuat. Kulitnya tebal bahkan tahan terhadap gigitan caplak.
Berat hidup rata-rata untuk betina mencapai 500 kg dan jantan 600 kg.
Ciri khas Sapi Brahman adalah berpunuk besar dan berkulit longgar,
gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga
panjang menggantung dan berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong
terbaik untuk dikembangkan. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini
tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan
pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun.
Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan
panas.
c. Sapi Sahiwal
Sapi Sahiwal merupakan sapi keturunan Bos Indicus, jenis sapi ini berasal
dari India dan Pakistan. Warna bulu umunya merah kecoklatan dengan bercak-
bercak putih,tubuh tidak tinggi dan mempunyai pertumbuhan otot yang baik.
Berat sapi jantan dewasa Sekitar 550 kg dan betina sekitar 400 kg. Sapi ini
termasuk jenis sapi perah dengan produksi susu rata-rata 2300 kg/tahun bahkan
dapat mencapai 4500 kg/tahun.
d. Sapi Kankrey / Sapi Guzerat
Sapi Kankrey / Sapi Guzerat merupakan sapi keturunan Bos Indicus, jenis
sapi ini bewarna agak kelabu,dengan tubuh besar dan bentuknya mirip sapi
Sahiwal,tetapi bukan termasuk sapi penghasil susu yag baik. Sapi Kankreydi
Amerika disebut sapi Guzerat dan dipakai dalam pembentukan turunan Brahman.
e. Sapi Khrisna Valley
Sapi Khrisna Valley merupakan sapi keturunan Bos Indicus, jenis sapi ini
berasal dari India dan Pakistan dengan bertanduk pendek,bewarna bervariasi dari
putih hingga kelabu.jenis sapi ini dikembangkan sebagai sapi pekerja dengan
berat sapi jatan dewasa sekitar 550 kg dan betina sekitar 325 kg.
f. Sapi Boran
Sapi Boran merupakan sapi keturunan Bos Indicus, jenis sapi ini berasal
dari Afrika dan terdapat di selatan Etiopia, Somalia, dan Kenya.Pada umumnya
sapi ini bewarna putih atau kelabu tetapi kadang-kadang merah tau berbancak
putih. Berat sapi jantan dewasa sekitar 600 kg dan sapi betina dewasa sekitar 375
kg. Sapi ini adalah tipe sapi potong dengan kualitas dging yang baik.
g. Sapi Africander
Sapi Africander meruapakan keturunan Bos Indicus, jenis sapi ini berasal
dari sapi pribumi Hottentot di Semenanjung Harapan di Afrika Selatan.Warna
bulunya merah,kulitnya halus dan mempunyai punuk yang agak kecil,agak
membulat,mukanya panjang,telinga dan gelambir sesuai. Sapi ini digunakan
sebagai sapi pekerja dan sapi pedaging.
3. Bos Taurus
Bos Taurus adalah bangsa sapi yang menurunkan bangsa-bangsa sapi
potong dan sapi perah di Eropa. Golongan ini akhirnya menyebar ke berbagai
penjuru dunia seperti Amerika, Australia dan Selandia Baru. Belakangan ini, sapi
keturunan Bos Taurus telah banyak dikembangkan di Indonesia, misalnya
Aberdeen Angus, Hereford, Shorthorn, Charolais, Simmental dan Limousin.
a. Sapi Aberdeen Angus
Sapi Aberdeen Angus merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang
berasal daratan Scotlandia Utara. Sapi Aberdeen Angus memiliki karakteristik
kulit berwarna hitam, tidak bertanduk, tubuh rata, lebar dan dalam, seperto balok,
padat dengan urat daging yang baik. Berat badan betina dewasa mencapai 1600
pounds sedang jantan dewasa 2000 pounds.
b. Hereford
Sapi Hereford merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang
didomestikasi di daerah lembah Hereford Wales Inggris. Sapi ini masuk Amerika
Serikat pada tahun 1817 dan berkembang cukup pesat. Ciri-ciri sapi jenis ini
adalah bulu badan berwarna merah, kecuali bulu bagian muka, dada, perut bagian
bawah, dan ekor umumnya berwarna putih. Ada yang bertanduk dan ada juga
yang tidak bertanduk. Berat badan untuk betina umur 2 tahun mencapai 725 kg
dan jantan mencapai 900 kg.
c. Sapi Shorthorn
Sapi Shorthorn merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus, sapi jenis ini
dikembangkan di negara Inggris bagian utara. Bobot jantan dewasa di atas 1100
kg sedangkan bobot betina di atas 850 kg. Sapi Shorthorn berwarna merah coklat
tua, putih, merah coklat tua dan putih. Mempunyai bentuk puting susu yang baik
dan produksi susunya pun baik. Anaknya kecil, namun akan tumbuh dengan cepat
besar. Kualitas dagingnya baik. Sapi ini sebenarnya sebagai sapi perah. Di eksport
dari Inggris ke Amerika pertama kali pada tahun 1780. Disebut juga sebagai sapi
jenis DURHAM.
d. Sapi Charolais
Sapi Charolais merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang berhasil
didomestikasi dan berkembang di Perancis dan mengalami perkembangan yang
pesat di Amerika Serikat. Jenis sapi ini mempunyai bulu berwarna kuning muda
atau putih mulus seperti perak. Badannya besar dan kuat serta tumbuh dengan
cepat. Berat badan sapi betinanya mencapai rata-rata 90 kg dan sapi jantan 1050
kg.
e. Sapi Simmental
Sapi Simmental merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus, berasal dari
daerah Simme di negara Switzerland (Swiss), namun sekarang berkembang lebih
cepat di benua Amerika, serta di Australia dan Selandia Baru (New Zealand). Sapi
ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging.
Sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina
dewasanya 800 kg. Secara genetik, sapi Simmental adalah sapi potong yang
berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai
volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi
diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat,
sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Sapi jenis
ini SUDAH diternakkan di DOMPI.
d. Sapi Limousin
Sapi Limousin merupakan keturunan Bos Taurus yang behasil
didomestikasi dan dikembangkan di Perancis. Bulunya berwarna merah mulus dan
tumbuh agak panjang bulu di bagian kepala. Bentuk tubuhnya memanjang bagian
perut agak mengecil tetapi paha dan pinggulnya cukup besar penuh daging dan
sangat padat. Berat badannya mencapai 650 kg pada betina dan 850 kg pada
jantan.