Klasifikasi Kota-kota.docx

7
Klasifikasi Kota Oleh Yusuf Assidiq Setiap kota memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Simbol peradaban Islam. Gelar itu layak disematkan pada kota-kota yang didirikan umat Islam. Sebagian kota kemudian menjelma menjadi pusat politik dan pemerintahan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pusat studi agama. Peran itu menentukan dimensi dan fungsi dari sebuah kota. Pakar geografi Muslim abad ke-10, al-Maqdisi, untuk pertama kali mengenalkan mengenai fungsi dan peran kota. Ia mengelompokkan atau mengklasifikasikan kota di dunia Islam menjadi empat bagian. Yaitu, metropolis (misr), ibu kota (qasaba), kota penunjang (madina), dan kota biasa (balad).Tidak seketika sebuah kota berkembang besar. Butuh proses hingga puluhan tahun. Sejarawan dari Universitas Princeton, Oleg Grabar, mengatakan, satu kota yang dianggap penting dalam tataran geopolitik, komersial, sosial, dan keagamaan akan semakin cepat mengalami perkembangan. Al-Jahiz, seorang ilmuwan Muslim di abad ke-9, mengungkapkan pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah ada sekitar 10 kota yang masuk dalam kategori metropolis. Kota tersebut adalah Baghdad, Kufah, Basra, Misr yang ada di Mesir, Ray, Nishabur, Merv, Balkh, dan Samarkand. Setiap kota tersebut terkenal dengan karakteristik yang mendukungnya sebagai sebuah wilayah urban yang berpengaruh. Baghdad, misalnya, sangat kental dengan tradisi intelektualnya sekaligus ibu kota kekhalifahan. Basra

description

semua umur

Transcript of Klasifikasi Kota-kota.docx

Page 1: Klasifikasi Kota-kota.docx

Klasifikasi Kota

Oleh Yusuf Assidiq Setiap kota memiliki karakteristik tersendiri yang

menjadi ciri khasnya. Simbol peradaban Islam. Gelar itu layak disematkan

pada kota-kota yang didirikan umat Islam. Sebagian kota kemudian

menjelma menjadi pusat politik dan pemerintahan, ekonomi, ilmu

pengetahuan, dan pusat studi agama. Peran itu menentukan dimensi dan

fungsi dari sebuah kota. Pakar geografi Muslim abad ke-10, al-Maqdisi,

untuk pertama kali mengenalkan mengenai fungsi dan peran kota. Ia

mengelompokkan atau mengklasifikasikan kota di dunia Islam menjadi

empat bagian. Yaitu, metropolis (misr), ibu kota (qasaba), kota penunjang

(madina), dan kota biasa (balad).Tidak seketika sebuah kota berkembang

besar. Butuh proses hingga puluhan tahun. Sejarawan dari Universitas

Princeton, Oleg Grabar, mengatakan, satu kota yang dianggap penting

dalam tataran geopolitik, komersial, sosial, dan keagamaan akan semakin

cepat mengalami perkembangan. Al-Jahiz, seorang ilmuwan Muslim di

abad ke-9, mengungkapkan pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah ada

sekitar 10 kota yang masuk dalam kategori metropolis. Kota tersebut

adalah Baghdad, Kufah, Basra, Misr yang ada di Mesir, Ray, Nishabur,

Merv, Balkh, dan Samarkand. Setiap kota tersebut terkenal dengan

karakteristik yang mendukungnya sebagai sebuah wilayah urban yang

berpengaruh. Baghdad, misalnya, sangat kental dengan tradisi

intelektualnya sekaligus ibu kota kekhalifahan. Basra dikenal sebagai kota

industri. Misr ramai dengan aktivitas dagang, sedangkan Samarkand

kondang bersama industri kerajinannya.Sejarawan Gerald Henry Blake

dan Richard Lawless dalam The Changing Middle Eastern City,

mengungkapkan pada abad ke-10 seluruh dunia Islam seolah didominasi

oleh kemasyhuran Baghdad. Kota megah yang dibangun Khalifah al-

Mansur pada 762 Masehi itu jumlah penduduknya antara 200 hingga 500

ribu jiwa.Terletak di tepian Sungai Eufrat dan Tigris, kota ini memiliki

Page 2: Klasifikasi Kota-kota.docx

semua syarat yang dibutuhkan sebagai sebuah kota besar dan metropolis.

Di sini, istana khalifah berdiri. Demikian pula masjid, madrasah,

perpustakaan, vila, pusat perniagaan, dan taman-taman yang indah turut

menghiasi pemandangan kota.Tak berlebihan bila Baghdad dijuluki kota

1001 malam. Sejajar dengan Baghdad adalah Kairo di Mesir. Kota yang

juga pusat pemerintahan Dinasti Fatimiyyah itu populasinya mendekati

500 ribu jiwa. Demikian...

PENGERTIAN KOTA DAN DESA

Menurut R Bintarto,

kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh

unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat

pada suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik

dengan daeah lain.

Menurut Paul H Landis,

a.Untuk maksud statistic.

Pedesaan adalah daerah dengan jumlah penduduk kurang dari 2500

orang

b.Sedang untuk maksud kajian psikologi social

Desa adalah daerah dimana hubungan pergaulanya ditandai dengan

derajat intensitas yang tinggi.

Menurut Sutarjo Kartohadikusumo,

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat

yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.

Page 3: Klasifikasi Kota-kota.docx

Unsure-unsur dalam desa meliputi :

a.Daerah (lingkungan geografis)

b.Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti :

jumlah, persebaran, mata pencaharian dll

c.Tata kehidupan, meliputi segala hal yang yang menyangkut seluk beluk

kehidupan masyarakat desa.

Sedangkan pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara

umum sering di istilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang

letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di

mana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani sedangkan

secara atmininistrastif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau

dusun di gabungkan hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri

atao berhak mengatur rumah tangga sendiri (otonomi).

DEFINISI KOTA

A. Menurut MENTERI DALAM NEGERI RI NO. 4/1980

1.KOTA adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah

2. KOTA adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agraris

B. Secara GEOGRAFIS

KOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur

alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak

kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan

materialistis.

CIRI FISIK KOTA

Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat

parker, Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan.

Page 4: Klasifikasi Kota-kota.docx

CIRI MASYARKAT KOTA

Ciri Masyarakat Kota

- Adanya keanekaragaman penduduk

- Sikap penduduk bersifat individualistik

- Hubungan sosial bersifat Gesselsehaft (Patembayan)

- Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek

tertentu

- Norma agama tidak ketat

- Pandangan hidup kota lebih rasional

KLASIFIKASI KOTA

A. Menurut Jumlah Penduduk

1. Kota Kecil =penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa

2. Kota sedang =penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa

3. Kota besar =penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa

4. Metropolitan =penduduknya antara 1.000.000-5.000.000 jiwa

5. Megapolitan =penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa

B. Menurut tingkat perkembangan

1. Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur

dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kea

rah kehidupan kota.

2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya

masih mencirikan sifat-sifat agraris.

3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh

penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector

industri.

4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari

Page 5: Klasifikasi Kota-kota.docx

beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur

perkotaan.

5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya

kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas

tinggi.

6. Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan

penduduknya.

Penghargaan piala adipura

Piala Adipura adalah piala (penghargaan) yang dianugerahkan kepada

kota di Indonesia, yang dianggap mampu untuk menjaga serta mengelola

lingkungan hidup (tempat tinggal) dengan baik, sehingga menjadi bersih

dan rapi, serta menjadi nyaman untuk ditempati.

Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Program

ini, telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada

tahun 1998. Kemudian kembali dicanangkan di Denpasar, Bali pada

tanggal 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang. Penganugerahan

piala adipura, dirangkaikan pula dengan hari peringatan lingkungan hidup

sedunia.

Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun

bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik

sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu.

Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah

penduduk, yaitu:

Kota Metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa)

Kota Besar (500.001 - 1.000.000 jiwa)

Kota Sedang (100.001 - 500.000 jiwa)

Page 6: Klasifikasi Kota-kota.docx

Kota Kecil (sampai dengan 100.000 jiwa)

Dalam lima tahun pertama, program adipura difokuskan untuk mendorong

kota-kota di Indonesia menjadi “Kota Bersih dan Teduh”

Tahun ini, terhitung ada 140 kota yang meraih piala Adipura. Kategori

Kota Metropolitan yang mendapat piala, ada 9 kota, seperti Palembang

dan Jakarta Pusat. Adapun kategori Kota Besar, ada 4 kota, seperti kota

Malang. Sedangkan, untuk kategori Kota Sedang, ada 41 kota yang

mendapat piala adipura, seperti Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten

Jepara. Dan kategori Kota Kecil peraih Adipura, sebanyak 86 kota, salah

satunya adalah kota Watansoppeng (Kabupaten Soppeng).