kista ovarii
-
Upload
cacha-resty -
Category
Documents
-
view
264 -
download
4
Transcript of kista ovarii
REFRAT
STASE ILMU KANDUNGAN
KISTA OVARII
Pembimbing : dr.Ali Samhur ,Sp.OG
Locana Roosytasari, S.Ked
J500 080 002
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
1
REFRAT
STASE ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
KISTA OVARII
Yang diajukan oleh :
Locana Roosytasari.S,ked
J 500 080 002
Pembimbing :
dr.Ali samhur , Sp.OG (….........……………………..)
Dipresentasikan di hadapan :
dr. Ali Samhur , Sp. OG (……………………………..)
Disahkan Ketua Program Profesi
dr. Yuni Prasetyo, M M.kes (……………..…….……….)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan
menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling
sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker
ovarium.1
Kista adalah pertumbuhan aberrant berupa kantung (pocket, pouch)
yang tumbuh aberrant dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara,
cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu
kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung
telur (ovarium).1
Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk growth kistik (kista
ovarium) dan sebagian kecil berbentuk growth padat. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi.
Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya
bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah berada
dalam stadium akhir. Kista dermoid yang merupakan bagian dari kista
ovarium 80 % didapati pada penderita yang berusia antara 20-30 tahun 1,2
Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko
pertumbuhan menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol
3
dengan USG pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko
terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.2
Terdapat variasi dengan luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata
tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di
Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per
100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah
kista fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium didiagnosa pada
kira-kira 22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.1,2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan referat ini adalah prevalensi yang sangat
banyak dan kista ovarii agar dapat di tanggulangi dengan tepat dan cepat.
C. Tujuan
Penulisan referat ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
kista ovarii karena dengan prevalensi yang sangat tinggi agar dapat
mendiagnosa lebih dini dan penatalaksanaan yang tepat apabila menjumpai
pasien dengan kista ovarii.
D. Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi seorang calon dokter, agar dapat mendiagnosa sedini mungkin tentang
kista ovarii dan penanggulangan.
2. Bagi masyarakat, agar dapat mengubah pola pikir apabila ada keluarga,
tetangga yang menderita kista ovarii.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Ovarium
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri,
dengan penggantung mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri
dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.1
Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya
pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir
bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang ,
sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat
dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang dekat pada uterus, dan
tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.1,4
5
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan
ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi
satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua
ligamentum berasal dari gubernakulum1,2,4
B. Definisi
Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum
diketahui, diduga seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006). Kista
adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau
benda seperti bubur (Dewa, 2000). Kista adalah suatu bentukan yang kurang
lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cair
(Sjamsuhidajat, 1998). Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam
berisi cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling
sering terjadi Kista adalah indung telur. Tidak ada keterkaitan apakah indung
telur kiri atau kanan. Pada kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi.1
C. Sifat kista
1. Kista Fisiologis
6
Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja.
Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya
berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran
dibawah 5 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan
dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu
operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi
perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.1,4
Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi
karena dia masih mengalami menstruasi. Bila seseorang diperiksa ada kista,
jangan takut dulu, karena mungkin kstanya bersifat fisiologis. Biasanya kista
fisiologis tidak menimbuklkan nyeri pada saat haid.4
2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker
ginekologi. Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya
bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi
metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut, penyakit ini
disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia
belum diketahui dengan pasti.1
Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relative cepat, yang
kadang tidak disadari si penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa
gejala seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan.
Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut
yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup
besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan
melalui proses laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di
7
bagian perut penderita. Setelah di angkat pemeriksaan rutin tetap perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah kista itu akan muncul kembali atau
tidak.1,2
Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat
jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak
menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai
saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.1,2
Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan
dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya
berisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan
solid dan dapat bersifat ganas. 1
D.Jenis kista
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik 1
kista ovarium non neoplastik
a. kista folikel
kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi,
namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel
primer yang setelah bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak
mengalami proses atresia yang lazim, melainkan membesar menjadi
kista.bisa di dapati satu kista atau beberapa dan besarnya biasanya
berdiameter 1-1 ½cm.1,3
Dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang
dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor
8
tidak lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2
bulan akan hilang sendiri.1,3
Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak
sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung
estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi FSH ( folikel stimulating
hormon) dan LH (luteinizing hormone) normalnya ditemui saat
menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm);
berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal
meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.1
b. kista korpus lutein
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan
menjadi korpus albikans. Kadang-kadan korpus luteum akan
mempertahankan diri (korpus luteum persisten); perdarahan yang terjadi
di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan berwarna merah
coklat karena darah tua.1,3
Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum member gambaran
yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas
sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka.1,3
Penanganan kista luteum ini menunggu sampai kista hilang sendiri.
Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik
terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.1,3
c. kista teka lutein
9
Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan
mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah
akibat pengaruh hormone koriogonadrotropin yang berlebihan.1,3
Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung
telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan
oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus
menstruasi
Kista theka-lutein biasanya bersifat shared dan berisi cairan bening,
berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari
growth indung telur, serta terapi hormon
d. kista inklusi germinal
Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagianbagian terkecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita
usia lanjut dan besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah
permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau
torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.1,3
e. kista endometrium
kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium.1
neoplasti jinak
1. kistik:
a. kistoma ovari simpleks
Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista
10
tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.pada
dinding kista tampak lapisan epitel kubik.1,3
Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan
tetapi jarinngan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik
untuk mengetahui apakah ada keganasan.1,3
b. kistadenoma ovarii serosum
Berasal dari epitel permukaan ovarium, umumnya jenis ini tak
mencapai ukuran yang sangat besar, di bandingkan dengan kistadenoma
muscinosum. Pertumbuhan menjadi ganas apabila di temukan
pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi epitel, serta anaplasia
dan mitosis pada sel-sel. Secara mikroskopik di golongkan dalam
kelompok tumor ganas.1,3
c. kistadenoma ovarii musinosum
Asal tumor belum diketahui dengan pasti. Menurut meyer, berasal dari
teratoma dimana di dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan
elemen-elemen. Penulis lain menyebutkan bahwa tumor ini berasal yang
sama dengan tumor Brenner.1,3
Umumnya berbentuk multilokuler,ukurannya dapat mencapai ukuran
yang amat besar1,3
d. kista endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas
sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak
terletak dalam ragim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat
peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid
11
yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1
pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama
sewaktu haid/ sexsuale intercourse.1,3
e. kista dermoid
Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian
tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista
dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul
gejala rasa sakit bila kista terpuntir/ pecah. 1,3
2.solid:
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini
tidak berarti bawha termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun
semuanya berpotensi maligna.potensi menjadi ganas sangat berbeda pada
berbagai jenis , umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan
sangat tinggi pada teratoma embrional yang padat.1
12
a. fibroma
b. leimioma
c. fibroadenoma
d. papiloma
e. angioma
f. limfangioma
g. tumor brenner
h. tumor sisa adrenal
E. Etiologi
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu
sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama
siklus menstruasi.1
Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4
a. Riwayat kista ovarium sebelumnya
b. Siklus menstruasi yang tidak teratur
c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d. Menstruasi dini
e. Tingkat kesuburan
f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g. Terapi tamosifen pada kanker mamma
Factor yang menyebabkan gajala kista meliputi.4;
1. Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya;
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
13
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Merokok dan konsumsi alcohol
e. Terpapar denga polusi dan agen infeksius
f. Sering stress
2. Faktor genetic.
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker,
yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya
karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia
tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen,
yaitu gen pemicu kanker. 4
F. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil
yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan
dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel
yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki
struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi
pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara
progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan
membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.1,2
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi
gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada
neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma)
14
dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, hcg
menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi
infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)
atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi
ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.1,2
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan
tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia
yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh
ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan
sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan
keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas
yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel
granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial.
Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan
germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada
sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan
multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.1,2
G. Tanda dan gejala
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala
dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak
spesifik.4
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;
a. Gangguan haid
15
b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih.
c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
d. Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut.4;
a. Asites
b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga
perut (usus dan hati)
c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
H. Diagnosa
Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi
adanya kista. Selain itu, MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak
sering dilakukan karena pertimbangan biaya.5
I. Pemeriksaan penunjang
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan
pemeriksaan. 1,5:
1. Ultrasonografi (USG)
Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan
kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan
atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material
padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5
16
Dari gambaran USG dapat terlihat5:
a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan
terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi
belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding
depannya.
b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa).
c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes)
di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan
melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium,
menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
J. Penatalaksanaan
1.Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak
curiga ganas (kanker).1,2,4
17
2.Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni
dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.
Biasanya kista yang ganas (kanker) tumbuh dengan cepat dan pasien
mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian
suatu kista itu bersifat jinak atau ganas jika telah dilakukan pemeriksaan
Patologi Anatomi setelah dilakukan pengangkatan kista itu sendiri melalui
operasi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-
3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada
hari ke-8 atau ke-9.1,2,4
K. Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat
tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian
disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan
sudah dalam stadium akhir.1
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara
86.9% dan 11.1% untuk stadium IV. Tumor sel granuloma memiliki angka
bertahan hidup 82% sedangakan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari
kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.1
Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium
awal memiliki prognosis yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium
lanjut berkaitan dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel
tumor nondisgerminoma.1
18
Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah
mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka
kematian yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5
tahun adalah 86.2% 1
19
BAB III
KESIMPULAN
Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan
seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi
Kista adalah indung telur. Berdasarkan sifat kista dapat bersifat fisiologis dan
patolgis. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik Ada lagi jenis kista
abnormal pada ovarium, jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas.
Pemeriksaan untuk kista dapat di lakukan dengan USG dan dengan
Laparoskopi. Prognosis kista jinak sangat baik untuk kelangsungan hidup.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 2., editor: Saifuddin A.B,dkk.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.1999: 13-14
2. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, hal 1027;
Jakarta, 1998
3. Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta:
Media Aesculapius. 2000.
4. Wikipedia. Ovarian Cysts. [ cited 2007 Des. 07] Available from : the term
of the GNU free documents license.co.id
5. Marrinan G., Ovarian Cysts, Radiology>Obstetric/Gynecologic. [online].
2007. [cited 2007 Des. 05] Available from: http://www.emedicine./com.
21