KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI...

80
KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI MAJELIS TAKLIM Al-MUHAJIRIN PERUMAHAN BATU CEPER INDAH KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Disusun Oleh: ISRA MAKIYAH 109051000123 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PERNYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H

Transcript of KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI...

Page 1: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM

LUTFI DI MAJELIS TAKLIM Al-MUHAJIRIN PERUMAHAN

BATU CEPER INDAH KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun Oleh:

ISRA MAKIYAH

109051000123

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PERNYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M/1434 H

Page 2: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada
Page 3: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada
Page 4: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S- 1) di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika terbukti di kemudian hari karya ini bukan hasil karya asli saya atau

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 September 2013

ISRA MAKIYAH

Page 5: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

i

ABSTRAK

Isra Makiyah

Kiprah Dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi Di Majelis Taklim

Perumahan Batu Ceper Indah Kota Tangerang

Berawal dari dakwahnya beliau di Majelis Taklim Al-Muhajirin

Perumahan Batu Ceper Indah yang minim dengan pendidikan keagamaan.

Ustadzah Hj Faridah Hanum Lutfi merasa terpanggil untuk mendirikan Majelis

Taklim Al-Muhajirin. Tujuannya agar mejadi kontrol terhadap perubahan-

perubahan nilai yang terjadi di masyarakat akibat prkembangan yang terjadi saat

ini. Peranan dari pada Majelis Taklim Al-Muhajirin dalam kader-kader Ulama,

Da,I, dan da’iyah yang berkualitas.

Dari uraian di atas timbulah batasan pertanyaan yaitu: Bagaimana kiprah

dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi dalam bentuk Bil Lisan? Bagaimana

kiprah dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi dalam bentuk Bil Qolam?

Bagaimana kiprah dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi dalam bentuk Bil

Hal?

Untuk memperoleh data dalam penelitian skripsi ini penulis mengunakan

metode penelitian kualitatif dengan cara pendekatan deksriptif analisis, teknik

pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi. Dalam hal

ini peneliti mengikuti dan mengamati langsung kegiatan-kegiatan di Majelis

Taklim Al-Muhajirin. Selain itu penulis menanyakan pertanyaan kepada sumber

yang dianggap tepat untuk memberikan informasi seputar permasalahan yang

akan diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian yang selama ini dilakukan, tentang kiprah

dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi, beliau berdakwah dalam bentuk Bil

Lisan, Bil Qolam dan Bil Hal. Dakwah dalam bentuk Bil Lisan yang beliau

lakukan seperti pengajian di Majelis, dan peringatan hari besar islam sedangkan

metode yang digunakan adalah metode Al-hikmah, dalam penerapannya beliau

sadar, bahwa posisinya adalah seorang teladan umat, maka beliau selalu

memberikan contoh yang baik. Metode Mau’idzatul Hasanah, dalam setiap

penyampaian dakwahnya selalu memberikan nasihat-nasihat yang baik, selalu

mengajak kepada jamaahnya agar selalu bisa bermanfaat untuk orang lain.

Da’wah Bil Hal erat kaitannya dengan komunikasi yang bersifat persuasif sebab

pada hakekatnya da’wah bil hal adalah pemanfaatan situasi dan kondisi

masyarakat sebagai kegiatan da’wah agar tumbuh loyalitas atau kepatuhannya

terhadap ajaran agama.

Keywords : Dakwah, majelis taklim, kiprah, metode.

Page 6: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt, Tuhan seru sekalian

Alam. Dengan segala rahman dan Rahim- Nya, tak terasa amanat menuntut ilmu

yang di sokongkan oleh orang tua kepada penulis telah sampai hingga perguruan

tinggi ditandai dengan rampungnya penulisan skripsi ini sebagai syarat mencapai

gelar sarjana strata satu.

Tiada kata yang pantas terucap selain kata syukur, penulis haturkan kepada

Sang Maha Pencipta yang senantiasa memberikan kekuatan dan kenikmatan

kepada hamba dan semua umat- Nya yang tak luput dari dosa dan lemah ini. Oleh

karena itu, wajib kiranya kami mohon ampunan dan perlindungan- Nya. Segala

kelancaran dan kemudahan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

merupakan suatu anugrah yang diberikan oleh- Nya. Kemudian, tak lupa untaian

kata shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, pembimbing dan penerang

kehidupan umat manusia hingga akhir zaman. Semoga cahya- Mu menyinari

kami.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula kiranya dengan skripsi ini.

Karena itu penulis akan menerima penuh dengan rasa hormat dan terima kasih

atas kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan keseluruhan isi

skripsi ini.

Dengan ini, penulis perlu mengurai rasa terima kasih kepada segenap

orang yang membantu penulis dalam penyususunan skripsi ini:

1. Kedua orang tua Bapak H. Firdaus dan Bunda Na’imah yang selalu ku

cinta yang memiliki peran yang sangat penting dan tak terkira, yang telah

Page 7: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

iii

memberikan do’a yang tulus dan ikhlas, motivasi, dan kasih sayang serta

dukungan moril dan materil kepada penulis untuk tetap semangat. Serta

terima kasih ku kepada kakak Faruk Makawi, dan adik ku Nabila Firdaus,

Faris Firdaus.

2. Dr. Arif Subhan, MA, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Pudek I Drs. Wahidin Saputra, M. A, Pudek II Drs. H.

Mahmud Jalal, M. A, Pudek III Drs. Study Rizal, M.A

3. Drs. Jumroni, M. SI dan Umi Musyarofah, M. A selaku Ketua Jurusan dan

Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Dra. Nunung Khairiyah M. A, Selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, kesabaran dan yang telah memberikan banyak

pengarahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Pembimbing Akademik Bapak Zakaria, Lc, yang selalu mempermudah

anak didiknya untuk bersemangat dalam belajar, selalu mendengar keluhan

kami. Kami ucapkan banyak terima kasih.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah

memberikan ilmu yang tak ternilai, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Teman share terbaikku sahabat Bolang Lovers Aisyah Nuraeni,

Khoirunnisa, Fillayli Adisty, Mega Nur Fitriana, Taufik halily, Annisa Siti

Maryam dan Adila Nur Silmi yang selalu membantu dan menemani di

kampus, tanpa kalian aku hampa.

Page 8: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

iv

8. Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi dan ibu-ibu Majelis Taklim yang

selalu bersedia membantu, mendukung dalam proses penelitian penulis

dan membantu dalam pengumpulan data- data untuk penyusunan skripsi

ini.

9. Sahabat- sahabat terbaikku di Angkatan 2009 dan khususnya KPI G terima

kasih atas segala kebaikan yang telah kalian berikan, yang selalu

memberikan pelajaran yang berharga bagiku setiap harinya. Terima kasih

atas segalanya.

10. Ucapan terima kasih ku yang tak terhingga kepada Sahabat PEMUDA

terima kasih atas do’a, motivasi, bantuan dan semangat yang kalian

berikan untuk penulis. Jazakallah atas semuanya.

Terima kasih atas semua yang telah meluangkan waktunya untuk

sharing dan berbagi info serta memberikan inspirasi dalam penyusunan skripsi

sehingga skripsi ini tepat pada waktunya. Semoga Allah membalas kebaikan

kaliani semua. Amin…

Dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi semua pihak Amin.

Jakarta, 15 September 2013

Isra Makiyah

Page 9: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ V

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................. 9

1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10

D. Metodologi Penelitian .......................................................................... 10

1. Metode Penelitian ............................................................................ 10

2. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 12

3. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 13

a. Observasi ..................................................................................... 13

b. Wawancara .................................................................................. 13

c. Dokumentasi ................................................................................ 14

5. Teknik Analisis Data ........................................................................ 14

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................. 16

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 19

BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................ 21

A. Pengertian Kiprah ................................................................................ 21

B. Dakwah dan Ruang Lingkupnya .......................................................... 22

1. Pengertian Dakwah ....................................................................... 22

C. Unsur-unsur Dakwah ........................................................................... 26

a. Da’I (pelaku dakwah)..................................................................... 26

Page 10: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

vi

b. Maddah (materi dakwah) ............................................................... 27

c. Mad’u (penerima dakwah) ............................................................. 28

d. Tujuan Dakwah ............................................................................. 29

e. Metode (thariqoh) Dakwah ............................................................ 31

f. Media (wasilah) Dakwah ............................................................... 32

BAB III PROFIL USTADZAH Hj. FARIDA HANUM LUTFI DAN

MAJELIS TAKLIM AL MUHAJIRIN BATU CEPER INDAH

A. Profil Ustadzah Hj. Faridah HanumLutfi ............................................. 34

B. Pendidikan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi ................................... 35

C. Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Kota Tangerang ................. 37

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya .......................................... 37

2. Tujuan Berdirinya Majelis TaklimAl Muhajirin ............................. 38

3. Struktur Organisasi Majelis Taklim Al Muhajirin .......................... 39

BAB IV ANALISIS KIPRAH DAKWAH USTADZAH Hj. FARIDAH

HANUM LUTFI DI MAJELIS TAKLIM AL MUHAJIRIN

BATU CEPER ......................................................................................... 45

A. Kiprah Dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi Pada

Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper, Kota Tangerang ..................... 45

B. Bentuk-Bentuk Kiprah Dakwah Ustadzah Hj. Faridah HanumLutfi ........ 47

C. Dakwah Bil Lisan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi ............................. 49

D. Dakwah Bil Qolam Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi ........................... 51

E. Dakwah Bil Hal Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi ................................ 53

F. Metode Ceramah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi .............................. 53

G. Metode Tanya Jawab ................................................................................ 55

H. Metode Seminar/Diskusi ........................................................................... 55

I. Metode Memberikan Ringkasan Materi ................................................... 55

J. Metode Pemberian Bantuan Sosial ........................................................... 55

K. Metode Praktik ........................................................................................ 56

Page 11: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 59

A. Kesimpulan ............................................................................................ 59

B. Saran-Saran ......................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Berbicara soal pandangan Islam di masyarakat bukanlah suatu masalah

yang baru, tetapi bukan juga suatu masalah yang telah terselesaikan hingga saat

ini.Apalagi pada akhir-akhir ini, tentang problema Islam masyarakat belum

menemukan titik jemu untuk selalu membahasnya.

Dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap umat Islam yang beriman

kepada Allah, baik bagi sekelompok orang maupun bagi setiap individu yang

mengerti, memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dengan kata lain

mereka yang benar-benar profesional di bidang dakwah dan mengetahui tata cara

penyampaian dakwah dengan baik. Istilah ini lebih dikenal dengan sebutan da’i

atau mubaligh.1

Dakwah merupakan kegiatan pengembangan agama yang telah lama

dirintis oleh para Nabi dan Rasul SAW.Kegiatan tersebut memanglah bukan suatu

hal yang mudah yang harus dilakukan umat Islam. Tindakan kita akan banyak

menemui tantangan dan halangan dalam melaksanakan kegiatan dakwah. Allah

SWT berjanji akan memberikan ganjaran pahala yang berlimpah bagi yang

menempuhnya. Islam adalah agama yang di dalamnya terdapat ajaran untuk

melaksanakan dakwah baik secara berkelompok maupun perorangan.Dakwah

dapat direalisasikan melalui perkataan (bil lisan), tulisan (bil qalam) dan

1Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya Al-Ikhlas, 1993), h. 27

Page 13: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

2

perbuatan (bil hal).Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa Islam adalah

agama dakwah.

Dakwah menjadi suatu keharusan bagi setiap individu muslim dan

muslimah untuk mensyiarkan nilai-nilai ajaran agama Islam. Keberadaannya

menjadikan Islam tegak dan kokoh di muka bumi ini. Aktivitas dakwah Islam

yang maju akan membawa pengaruh terhadap kemajuan agama. Sebaliknya

aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada kemunduran agama. Oleh karena

itu, maka dapat dimengerti jika Islam meletakkan kewajiban dakwah di atas

pundak setiap pemeluknya.2

Menurut Rabi’ bin Hadi al-Madkhali dalam Fiqih Dakwah Para Nabi AS,

dakwah merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT, sehingga wajar

jika Allah SWT menyebutkan bahwa sebaik-baiknya perkataan seorang hamba

adalah ajakan kepada manusia untuk berbuat kebajikan yang merupakan menuju

jalan Allah SWT dan beramal shalih.3

Sebagai umat Islam dan hamba Allah SWT, manusia mempunyai peran

yang sangat penting dalam penyebaran nilai-nilai kebenaran di tengah-tengah

kehidupan masyarakat. Sesungguhnya dakwah kepada agama Allah SWT (baca:

Islam) merupakan jalan (yang ditempuh) Rasulullah SAW dan para pengikutnya.

Sebagaimana firman Allah SWT:

2Andy Darmawan, Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: LESFI, 2002) h.xiii

3Rabi’ bin Hadi al-Madkhali, Fiqih Dakwah Para Nabi AS, (Bogor: Media

Tarbiyah,2006), Cet. Ke-1, h. 1-2

Page 14: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

3

“Katakanlah: “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku

mengajak kepada Allah dengan bashira. Maha suci Allah dan aku tidak termasuk

orang-orang yang musyrik.”(QS. Yusuf: 108)4

Bahkan Rabi’ bin Hadi al-Madkhali menambahkan bahwa dakwah kepada

agama Allah SWT merupakan tugas utama para Rasul dan pengikut-pengikutnya

tanpa terkecuali, yaitu untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju

cahaya yang terang benderang, dari kekufuran menuju keimanan, dari kesyirikan

menuju tauhid dan dari neraka menuju ke surga.5

Pentingnya dakwah bagi umat manusia menjadikan manusia harus

mempelajari dengan baik tentang dakwah itu sendiri.Dalam melaksanakan

dakwah, seseorang da’i atau da’iyah harus mempunyai wawasan yang luas

tentang hal yang disampaikannya sehingga hujjah atau pendapat yang diberikan

dapat diterima oleh mad’u.Da’i atau da’iyah juga harus menyesuaikan metode

yang digunakan dengan mad’u yang dihadapi, bersifat dinamis sesuai dengan

perubahan zaman, dan tidak keluar dari garis yang telah ditetapkan oleh Allah

SWT yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

4M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,Jakarta:

Lentera Hati, 2005), cet. Ke-IV, h. 533 5Rabi’ bin Hadi al-Madkhali, Op. Cit, h. 2

Page 15: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

4

Sungguh beruntung bagi manusia yang mampu mengemban tugas dakwah,

karena mereka termasuk golongan pilihan orang-orang terbaik dan paling dicintai

oleh Allah SWT. Firman Allah SWT:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi.” (QS. Al-

Baqarah: 30)6 Kegiatan dakwah di tengah-tengah masyarakat secara langsung

dapat juga disebut direct marketing atau kegiatan memperkenalkan atau mengajak

orang lain secara langsung dengan tujuan agar yang bersangkutan menjadi tertarik

dan kemudian menjadi bagian dari hasil kegiatan tersebut.

Hakekat dari kegiatan dakwah adalah memperkenalkan dan kemudian

mengajak orang lain agar tertarik dan mendukung dakwah. Kegiatan dakwah

secara langsung pernah dilakukan Rasulullah saat awal-awal Islam

diperkenalkan.Beliau “memasarkan” produk yang bernama Islam dari pintu ke

pintu.Lambat laun upaya yang dilakukan Rasulullah membuahkan hasil hanya

dalam waktu kurang dari 23 tahun.Dan hasilnya adalah tersebarnya Islam

keseluruh penjuru dunia.Cara Rasulullah tersebut tentu saja dengan penuh

perhitungan dan mendapat petunjuk dari Allah SWT.

Pendapat tersebut menjelaskan bahwa dakwah bukanlah kegiatan yang

pasif.Dalam berdakwah, seorang da’i janganlah hanya menunggu mad’u untuk

6M. Quraish Shihab, Op. Cit, h. 140

Page 16: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

5

memanggilnya untuk mendapatkan pengetahuan agama.Tetapi sebagai da’i yang

mempunyai kewajiban untuk menyampaikan dakwah haruslah mendekati mad’u

sehingga mereka merasa mudah untuk mendapatkan pengetahuan tentang agama

yang mereka butuhkan di tengah-tengah kesibukan mereka sehari-hari.

Selain itu, tujuan dari berdakwah adalah mengajak manusia ke jalan

Tuhan, jalan yang benar yaitu Islam dan untuk membuat manusia memlikikualitas

akidah, ibadah dan akhlak yang tinggi. Bisri Affandi mengatakan bahwa yang

diharapkan dari dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik

kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga masyarakat, way of

thinking atau cara berpikirnya berubah, way of life atau cara hidupnya berubah

menjadi lebih baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas.7

Dengan demikian, dakwah memegang peranan yang sangat penting di

dalam kehidupan bermasyarakat.Maju mundurnya sebuah masyarakat ditentukan

oleh ulama dalam membimbingnya.Hal ini mengingat perkembangan, perubahan,

dan kemajuan masyarakat berlangsung demikian pesat dan cepat.Respon

masyarakat atas perkembangan dan kemajuan zaman tersebut, membuat banyak

warga dunia terus berbenah diri, agar mereka tak tertinggal peradaban modern

yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seorang ulama ditengah-tengah masyarakat mempunyai peranan yang

sangat penting dalam mengubah tingkah laku sosial masyarakat, hal ini

didasarkan pada sebuah asumsi bahwa seorang ulama keberadaannya di tengah

masyarakat sangat dibutuhkan dan dihormati.

7Bisri Affandi, Beberapa Percikan Jalan Dakwah, (Surabaya: Fakultas DakwahSurabaya,

1984), h. 3

Page 17: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

6

Satu kehormatan masyarakat terhadap seorang ulama, karena keluasan

Ilmu pengetahuan yang dimilikinya, khususnya dalam pengetahuan agama.Dalam

ajaran Islam, ulama memang memiliki kedudukan yang tinggi dan peranan yang

penting dalam kehidupan umat. Sedemikian penting kedudukan ulama di tengah

kehidupan masyarakat, sehingga seseorang ulama diharapkan mampu

meneruskan, mengembangkan dan melaksanakan apa yang telah dicontohkan dan

disunnahkan oleh para nabi. Dalam peran lainnya, peran ini sering disebutkan

juga sebagai amar ma’ruf nahi munkar yang rinciannya meliputi tugas untuk :

a. Menyebarkan dan mempertahankan ajaran nilai-nilai agama.

b. Melaksanakan control dalam masyarakat (social of change)

c. Menjadi agen perubahan sosial (agen of change).8

Dalam pelaksanaan aktivitas dakwah, seorang ulama sangat memegang

peranan penting dan menentukan suatu keberhasilan.Untuk itulah seorang

mubaligh tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dan kepandaian dalam

pengetahuan, tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan dan kepandaian

dalam peranan dakwah untuk menyampaikan misi dakwahnya, seperti dakwah

melalui tulisan atau dakwah bi al-qalam.

Dakwah bi al-qalam adalah dakwah melalui media cetak, mengingat

kemajuan teknologi informasi yang memungkinkan seseorang berkomunikasi

secara intens dan menyebabkan pesan dakwah bisa menyebar seluas-luasnya,

maka dakwah lewat tulisan mutlak dimanfaatkan oleh kemajuan informasi.9

8 Masykuri Abdillah, MimbarAgama dan Budaya Vol XVI, 1999,h. 2

9Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002). hal: 12

Page 18: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

7

Peran ulama sangatlah besar dalam menyebarkan ajaran Islam.Diantara

peran yang cukup besar dari seorang ulama adalah agen perubahan sosial

masyarakat menuju tatanan kehidupan yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.

Hal ini dilakukan oleh seorang ulama dengan cara mengajak manusia untuk

mengikuti jalan Allah SWT melalui ajaran dakwah yang beliau lakukan, karena

pada dasarnya dakwah adalah merupakan manifestasi iman yang paling utama

yang dimiliki seseorang.

Sebab dakwah itu tidak lain kecuali menunjukkan jalan yang haq kepada

segenap insan, menanamkan rasa cinta kepada kebaikan dan benci kebathilan serta

kejahatan, dan membawanya keluar dari kebohongan serta kekalutan.10

Atas uraian di atas, maka penulis merasa terpanggil dengan realita yang

ada khususnya di Negara kita Indonesia.Terutama dalam segi Islam yang telah

banyak terlibat dengan keadaan zaman modern sekarang, sehingga banyak pula

Islam yang terbawa arus kebudayaan barat tanpa disadari kita seperti kembali ke

zaman sebelum Islam.

Untuk itu penulis mengadakan penelitian seputar Strategi Dakwah

Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfiyang berperan membangun lembaga institusi

yang begerak di bidang dakwah yaitu Majelis Taklim Al-Muhajirin di Perumahan

Batu Ceper Indah Kota Tangerang, sehingga penulis merasa tertarik untuk

mengangkat sebuah skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Ustadzah Hj.

Farida Hanum Lutfi Dalam Pandangan Islam Di Perumahan Batu Ceper

Indah Kota Tangerang”

10

Suherman Affandi, Faktor Kesuksesan Da’I (Risalah No. 6/XXXVIII, 1990)

Page 19: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari sekian banyak permasalahan yang timbul dari latar belakang diatas,

karena keterbatasan penulis, maka penelitian ini membatasi pada strategi dakwah

yang dilakukan oleh Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi Dalam Pandangan Islam

Di Perumahan Batu Ceper Indah Kota Tangerang.

Berdasarkan latar belakang yang sudah diungkapkan dan pembatasan

masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi dalam

mengembangkan Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper Indah Kota

Tangerang?

b. Faktor-faktor penghambat yang dihadapiUstadzah Hj. Farida Hanum Lutfi dalam

mengembangkan Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper Indah Kota

Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Ustadzah Hj. Farida Hanum

Lutfi dalam mengembangkan Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper

Indah, Kota Tangerang

b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang dihadapi Ustadzah Hj.

Faridah Hanum Lutfi dalam mengembangkan Majelis Taklim Al-

Muhajirin Batu Ceper Indah, Kota Tangerang

Page 20: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

9

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

a. Manfaat Akademik

Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan menjadi stimulus

penelitian lebih lanjut guna memperkaya teori-teori komunikasi

dakwah, terutama berkaitan dengan kajian strategi dakwah.Dengan

adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan kita

semua tentang dakwah yang baik serta dapat memberikan kontsribusi

positif bagi para mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam

(KPI) yang tertarik untuk mempelajari tentang dakwah.

b. Manfaat Praktis

Dari segi praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan

konstribusi positif bagi proses komunikasi dakwah secara langsung

atau komunikasi bermedia melalui strategi dakwah di masyarakat

perkantoran dan juga dapat menambah informasi, ilmu dan wawasan

bagi pembaca mengenai strategi dakwah di lingkungan masyarakat

perkantoran. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan atau

pedoman bagi para praktisi dakwah dalam melaksanakan dakwahnya.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah metode penelitian kualitatif.Penelitian kualitatif disebut juga

Page 21: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

10

penelitian naturalistik seperti yang dikemukakan oleh Nasution sebagai

berikut:

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik.Disebut

kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif,

bukan kuantitatif, karena tidak menggunakan alat

pengukur.Disebut naturalistik karena situasi lapangan penelitian

bersifat natural atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa

dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test.11

Moleong mengemukakan pendapat yang sama yaitu: ”Karakteristik

penelitian kualitatif adalah berakar pada latar alamiah atau pada konteks

dari suatu keutuhan (entity)”.12

Pendapat tersebut didasarkan pada

beberapa asumsi seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba

dalamMoleong :

1) tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang mereka lihat, karena

itu hubungan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan

konteks untuk keperluan pemahaman

2) konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu

penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti

bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh

lapangan

3) sebagian struktur nilai kontekstual bersifat determinatif tehadap

apa yang akan dicari13

Penelitian kualitatif mengungkap situasi sosial tertentu dengan

mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata

berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan yang

diperoleh dari situasi yang alamiah.Satori dan Komariah menjelaskan

bahwa penelitian kualitatif tidak hanya mendeskripsikan data tetapi

11

S. Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualiltatif. ( Bandung: Tarsito, 1998). hlm.

15 12

Lexy J.Moleong,Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: RemajaRosdakarya, 2006).

hlm. 4 13

Ibid.

Page 22: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

11

deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang sohih yang

dipersyaratkan kualitatif yaitu wawancara mendalam, observasi partisipasi,

studi dokumen, dan melakukan triangulasi.14

Deskripsinya berdasarkan analisis data yang sahih dimulai dari

display data, reduksi data, refleksi data, dan etik terhadap data sampai

pengambilan keputusan yang harus memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi berdasarkan ukuran dependability, credibility, transferability, dan

confirmability.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif lebih

memfokuskan penggalian makna pada suatu masalah dan kemudian

hasilnya ditafsirkan oleh peneliti sendiri.Hal itulah yang membedakan

dengan penelitian kuantitatif yang berpatokan pada hitungan dan rumus-

rumus yang bersifat pasti, meskipun bisa saja kedua metode penelitian itu

dijalankan secara bersamaan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek dari penelitian ini adalah Ustadzah Hj.Farida Lutfi,

sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi

dakwahnya.

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada periode bulan Juli 2013 di

Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper IndahKota Tangerang. Penulis

melakukan penelitian dengan mendatangi Majelis Taklim Al-Mujahirin di

14

Djam’an Satoridan Aan Komariah. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta,

2009) .hlm. 25

Page 23: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

12

Batu Ceper Indah Kota Tangerang.Dan mengikuti kegiatan yang di adakan

oleh Majelis Taklim di Batu Ceper.Adapun tempat penelitian dilakukan di

Majelis Taklim Batu Ceper IndahKota Tangerang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh dari penelitian ini, penulis menggunakan

beberapa teknik sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara penulisan untuk memperoleh data

dalam bentuk pengamatan dengan sistematis fenomena yang

diselidiki.15

Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah bersifat

langsung dengan mengamati objek yang diteliti, yakni Dakwah

Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi Dalam Pandangan Islam Di

Perumahan Batu Ceper Indah Kota Tangerang.

b. Wawancara/ interview

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang

diwawancarai.16

Peneliti melakuakan tanya jawab langsung dengan Jama’ah

Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper Indah untuk mendapatkan

tujuan yang jelas berupa bentuk/ Dakwah Ustadzah Hj. Farida Hanum

15

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1998), hal. 92 16

Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), hal. 234

Page 24: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

13

Lutfi Dalam Pandangan Islam Di Perumahan Batu Ceper Indah Kota

Tangerang.

c. Dokumentasi

Dokumentasi sendiri adalah upaya peneliti dalam

mengumpulkan dokumen-dokumen/file yang berkaitan dengan

penelitian ini.Dalam melengkapi penelitian yang digunakan dalam

skripsi ini dan juga dilakukan melalui buku-buku yang berkaitan

dengan penelitian ini.

5. Teknik Analisis data

Moleong mengemukakan bahwa proses analisis data dimulai

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu

wawancara, pengamatan, dokumentasi, dan sebagainya. Setelah itu

mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu

usaha membuat rangkuman, kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan

sambil koding atau pengelolaan data.17

Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat tiga

komponen penting yaitu, reduksi data, sajian data dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.18

Model analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model analisis-interaktif yaitu analisis yang

dilakukan dalam bentuk interaktif dengan alasan karena dalam penelitian

17

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta : Remaja Rosdakarya,

2006). hal. 190 18

Sutepo, Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-Dasar Teoritis dan Praktik, (Surakarta :

Puslitbang UNS, 2002) hal. 36

Page 25: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

14

kualitatif menggunakan proses siklus, yaitu pada waktu pengumpulan data

peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data dan data yang

dikumpulkan berupa fieldnotes atau catatan data di lapangan yang terdiri

dari berbagai deskripsi dan refleksi.

Kemudian peneliti menyusun peristiwanya yang disebut reduksi

data dan diteruskan dengan penyusunan sajian data yaitu berupa cerita

sistematis yang didukung dengan gambar dan dokumen lainnya, sehingga

data dapat terjaring dengan sepenuhnya.

Data yang diperoses oleh melalui pengamatan, observasi, dan

wawancara dijadikan sebagai bahan untuk menggambarkan objektifitas

dariDakwah Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi Dalam Pandangan Islam Di

Perumahan Batu Ceper Indah Kota Tangerang, yang kemudian diolah

menjadi uraian pembahasan.Dokumentasi, sebagai bahan kerangka analisis

dalam membimbing dan memperkuat hasil penelitian.

Setelah data terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi, maka data-data tersebut kemudian diolah menjadi bentuk

verbal (kata-kata) sehingga kata-kata tersebut menjadi makna dan bisa

dipertanggungjawabkan. Analisis data merupakan proses mengatur urutan

data mengorganisasikannya kedalam suatu bentuk, kategori dan satuan

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis

kerjanya.

Teknik yang digunakan peneliti adalah analisis deskriptif, dengan

jalan ini dari data yang terkumpul, peneliti menjabarkan dengan

Page 26: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

15

memberikan analisa-analisa berupa paparan yang didapat dari hasil

penelitian dan wawancara ke beberapa Majelis Taklim dengan bentuk

komunikasi yang terjadi selama mengikuti Aktivitas Dakwah Majelis

Taklim Di Batu Ceper Indah Kota Tangerang.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memenuhi agar penelitian skripsi ini mencapai derajat

kepercayaannya bisa di pertanggung jawabkan, maka kami penulis

melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data.Adapun teknik

pemeriksaan keabsahan data maka kami penulis mengambil triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain.

Teknik pemeriksaan triangulasi, dimaksudkan agar dengan teknik

ini peneliti dapat mengecek keabsahan data dengan cara memanfaatkan

sesuatu data sebagai pembanding terhadap data yang lain. Sebagai contoh

data hasil observasi dibandingkan dengan data hasil wawancara dan

seterusnya. Triangulasi ini juga digunakan oleh peneliti untuk

memantapkan validitas dan reliabilitas data serta digunakan untuk

membantu menganalisis data di lapangan.

Adapun triangulasi yang digunakan peneliti adalah: (a) triangulasi

metode dan (b) triangulasi sumber. Untuk triangulasi metode yaitu

pengecekkan data/informasi yang berasal dari hasil wawancara diuji

dengan hasil observasi atau data hasil wawancara dengan data

dokumentasi dan seterusnya. Sedangkan triangulasi sumber, peneliti

Page 27: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

16

menguji data/informasi dari responden yang satu dengan responden yang

lain atau data dari responden dibandingkan dengan data dari dokumen.

Dalam teknik triangulasi dapat dicapai dengan jalan: (1)

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2)

membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan

orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya

sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan persfektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

E. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa skripsi yang penulis temukan yang mengangkat tentang

bagaimana strategi dakwah, tentunya dengan subjek dan objek yang berbeda-beda.

Setelah mengamati skripsi-skripsi untuk Program Studi Komunikasi dan

Penyiaran Islam yang sudah dikoleksi oleh Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, penulis menemukan ada beberapa judul skripsi yang mengangkat

judul tentang strategi dakwah, diantaranya :

1. “Strategi Dakwah Front Pembela Islam (FPI) dalam Menanggulangi

Dampak Negatif Globalisasi” oleh Dodiana Kusuma tahun 2010. Skripsi

ini mendiskripsikan dan menganalisis tentang strategi dakwah Front

Pembela Islan dalam menanggulangi dampak negatif globalisasi.

Page 28: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

17

2. “Strategi Dakwah Ikatan Remaja Masjid Al-Muttaqin di Lingkungan

Kel. Pondok Jagung” oleh Maspupah tahun 2010. Skripsi ini

mendeskripsikan tentang strategi dakwah yang dilakukan oleh Ikatan

Remaja Masjid (IRMA) Al-Muttaqin dalam aktivitas dakwahnya.

3. “Strategi Dakwah di Lingkungan Perkantoran (Analisa Perencanaan

Strategis Ikatan Da‟i Indonesia (IKADI) DKI Jakarta)” oleh Hambali

tahun 2010. Skripsi ini mendeskripsikan tentang strategi dakwah yang

dilakukan oleh Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) dalam aktivitas dakwah di

Lingkungan Perkantoran.

4. „Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra Dalam Membentuk Keluarga

Sakinah“ oleh Bobby Rahman tahun 2010. Skripsi ini mendeskripsikan

tentang strategi dakwah yang dilakukan Majelis Az-Zikra Titian Keluarga

Sakinah untuk menciptakan keluarga sakinah.

Namun dari judul skripsi diatas tidak ada satupun yang meneliti lembaga

atau organisasi yang bergerak di tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya

non muslim, karena itu penulis meneliti organisasi masyarakat yang konsen dalam

pengembangan dakwah tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya non

muslim seperti yang dilakukan Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi dalam Majelis

Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper Indah, Kota Tangerang. Penelitian ini juga

diharapkan bisa memberi tambahan atau pelengkap dari penelitian-penelitian yang

sudah ada sebelumnya.

Page 29: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

18

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menyusun hasil penelitian ini, maka penulis

membuat sistematika penulisan yang dibagi menjadi menjadi lima bab yang terdiri

dari beberapa sub bab sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan.Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab ini

bertujuan sebagai pengantar dari penelitian ini dan bagaimana proses penelitian

ini dilakukan.

Bab II Landasan Teori. Dalam bab ini penulis menguraikan teori-teori yang

mendukung dalam penelitian ini, seperti penjelasan tentang strategi dakwah,tujuan

dakwah, manfaat dakwah serta strategi dakwah dalam majelis taklim.

Bab IIIGambaranUmum Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi dan Majelis

Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper.Dalam bab ke tiga ini penulis menguraikan

profil dari objek yaitu Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi dan Majelis Taklim Al-

Muhajirin Batu Ceper, yang termasuk didalamnya antara lain profil Ustadzah Hj.

Farida Hanum Lutfi dan latar belakang berdiri, visi, misi dan tujuanMajelis

Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper. Bab ini bertujuan untuk menjelaskan secara

singkat tentang Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi dan Majelis Taklim Al-

Muhajirin Batu Ceper, Kota tangerang.

Bab IV Analisis Strategi Dakwah Hj. Farida Hanum Lutfi dalam Majelis

Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper.Bab ini adalah bab inti dari penelitian ini,

karena di bab ini menjelaskan pokok dari hasil penelitian dan analisa yang telah

Page 30: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

19

dilakukan penulis mengenai strategi dakwah Ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi

dalam Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper sesuai dengan rumusan dan

tujuan penelitian yang penulis sudah tetapkan.

Bab V Penutup.Bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran

setelah penulis menganalisa hasil penelitian. Dan dibagian akhir setelah bab ini

memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 31: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

21

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Kiprah Dakwah

Menurut Djumhur, kiprah dapat diartikan sebagai sesuatu pola tingkah

laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan

atau jabatan tertentu.1

Sedangkan menurut S. Nasution, kiprah adalah

konsekuensi atau akibat kedudukan seseorang.2

Dari pengertian yang

dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa kiprah, adalah serangkaian tingkah

laku sesuai hak dan kewajiban yaitu bersifat timbal balik dalam hubungan

antar individu yang saling berkaitan dalam satu situasi tertentu serta

berhubungan dengan kemajuan suatu hal atau peristiwa yang berkaitan dengan

aktivitasnya.

Kiprah tidak lepas dari aktivitas. Pengertian aktivitas menurut kamus besar

Bahasa Indonesia adalah keaktifan kegiatan-kegiatan, kesibukan-kesibukan atau

bisa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian

dalam tiap suatu organisasi atau lembaga.3

Menurut pemaparan di atas arti kiprah tidak jauh berbeda dengan

aktivitas, akan tetapi perbedaannya adalah berkiprah adalah melakukan

kegiatan dengan semangat tinggi sedangkan aktivitas melakukan segala

1 Djumhur, Moh. Surya. Bimbingan dan Penyuluhan (Bandung: PT Pedoman Ilmu, 1975),

h.12 2S. Nasution, Sosiologi pendidikan (Jakarta : PT Bumi Aksara, 1995), h. 73

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1990), cet ke-3 h. 17

Page 32: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

22

sesuatu yang berhubungan dengan tindakan atau kegiatan yang dilakukan

manusia.

Sedangkan pengertian kiprah dakwah yaitu melakukan suatu kegiatan

dakwah yang dilakukan seseorang yang mengandung serruan atau ajakan

kepada keinsyafan atau usaha mengubah sesuatu yang buruk kepada situasi

yang lebih baik dan sempurna. Itu semua dilakukan dengan semangat tinggi

menuju jalan yang di ridhoi Allah. Dalam ajaran islam, dakwah merupakan

suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya.

B. Dakwah dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi etimologi atau asal kata (bahasa) dakwah berasal berasal

dari kata da’aa – yad’uu – da’watan, yang berarti menyeru, mengajak, memanggil

atau mengundang.4 Warson Munawir seperti yang dikutip oleh Samsul Munir

Amin menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call),

mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose),

mendorong (to urge) dan memohon (to pray).

Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan disebut da’i (isim

fail) artinya orang yang menyeru. Tetapi karena perintah memanggil atau menyeru

adalah proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu maka pelakunya

dikenal sebagai muballigh artinya penyampai atau penyeru. Secara etimologi

dakwah atau tabligh merupakan suatu proses penyampaian atas pesan-pesan

4 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : Hidakarya Agung, 1990), h.127

Page 33: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

23

tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi

ajakan tersebut. 5

Sedangkan menurut terminologi dakwah adalah merupakan suatu usaha

mepertahankan, melestarikan dan menyempurnakan umat manusia agar mereka

tetap beriman kepada Allah SWT, dengan menjalankan syari’atnya sehingga

mereka dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.6

Dalam pengertian integralistik dakwah merupakan proses yang

berkesinambungan yang ditangani oleh pengembang dakwah untuk mengubah

sasaran dakwah agar bersedia masuk kepada ajaran Allah SWT, dengan cara

bertahap menuju kepribadian yang Islami. Sedangkan ditinjau dari segi

terminologi, banyak sekali definisi tentang dakwah yang dikemukakan oleh para

cendekiawan Muslim antara lain:

a. Quraish Shihab mendefinisikannya sebagai seruan atau ajakan kepada

keinsafan, atau mengubah situasi yang tidak baik menjadi situasi yang

lebih baik dan sempurna baik terhadap diri pribadi maupun masyarakat.7

b. Didin Hafidhudin mendefinisikan dakwah sebagai proses yang

berkesinambungan yang ditangani para pengembangan dakwah untuk

mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara

bertahap menuju peri kehidupan yang islami. Suatu proses yang

berkesinambungan adalah suatu proses yang kebetulan, melainkan benar-

benar direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus oleh

5 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah. (Jakarta: Amzah, 2009), h. 1-2 6 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas. 2001), h. 20

7 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), h. 194

Page 34: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

24

para pelaku dakwah dalam rangka merubah perilaku sasaran dakwah

dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.8

Dari definisi dakwah di atas terlihat dengan redaksi yang berbeda, namun

dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan aktivitas dan upaya untuk

mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik

kepada situasi yang lebih baik. Kesimpulan mengenai kegiatan dakwah adalah

sebagai berikut :

1. Dakwah merupakan penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang

dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk mendorong manusia menuju

kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kiprah dakwah itu berupa :

a. Mengajak orang untuk beriman dan mentaati Allah SWT atau

memeluk agama Islam.

b. Amar Ma’ruf, menganjuran berbuat kebaikan dan pembangunan

masyarakat.

c. Nahi Munkar, melarang orang melakukan kejahatan yang merugikan

diri sendiri dan masyarakat.

3. Proses penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk mecapai tujuan

tertentu yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhai Allah

SWT.

Dari ketiga kesimpulan tersebut menimbulkan dua buah konotasi yang

berbeda namun saling terkait antara satu dengan yang lain, yaitu :

8 Didin Hafidhudin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet.ke-1, h. 77

Page 35: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

25

Pertama: Dakwah diterjemahkan atau diidntifikasikan dengan ceramah,

pidato, khutbah, tabligh, penyiaran agama dan lain sebagainya.

Kedua: dakwah diberi pengertian berbagai aktivitas muslim dalam

mengimplementasikan ajaran Islam pada berbagai aspek kehidupan baik

lahir maupun batin untuk kesejahteraan dan kebahagiaan (individu –

masyarakat) di dunia dan akhirat.

Pengertian pertama inilah yang banyak dipahami oleh masyarakat, karena

lewat jalur inilah ajaran Islam banyak digunakan. Interpretasi di atas tidak bisa

disalahkan tetapi mengharapkan perubahan masyarakat tidak cukup hanya dengan

ceramah dan khutbah saja, bukankah Allah tidak akan merubah kondisi suatu

kaum (individu dan komunitas masyarakat) tanpa adanya supaya kolektif yang

sungguh-sungguh dari masing-masing anggota masyarakat untuk merubahnya, di

sinilah persoalan dakwah yang haarus di garap secara totalitas dan professional.

Paradigma yang telah melekat dikalangan masyarakat ini, tampaknya

hampir tidak pernah memberikan solusi konkrit terhadap persoalan-persoalan

yang semakin kompleks di tengah-tengah masyarakat, namun demikian dakwah

verbal ini cukup berhasil dalam memberikan informasi ajaran Islam. Pemikiran

kedua, dapat dilihat dalam konsep dakwah memiliki pengertian yang lebih luas

bukan hanya menyeru dan menyuruh tetapi juga nahi munkar, melarang orang

melakukan tindakan yang tidak dibenaran oleh agama Islam, pada prakteknya

nahi munkar ini jauh lebih berat, lebih banyak kritik kadang lebih keras dan

bahkan sangat keras.

Page 36: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

26

Konsep dakwah kedua ini menyangkut dua hal yaitu komunikasi dan

perubahan sosial, dan tentunya membutuhkan strategi, teknik, metode pendekatan

yang tepat terkait dengan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan

berbagai aspek sosial budaya kehidupan manusia. Meskipun dalam pengertian

umum dakwah berarti menyeru atau mengajak, pada prakteknya, implementasi

makna tersebut tidaklah mudah.

Faktor-faktor yang menghalangi atau merintangi dan cara penyelesaian

misi dakwah sangat kompleks dibanding dengan misi organisasi yang berorientasi

umum. Dakwah tidak saja harus mengantisipasi perubahan lingkungan yang ada.

Dakwah memiliki dua dimensi yaitu dimensi dunia dan dimensi akhirat,

pembuktian kebenaran agama dan proses sosialisasinya dalam masyarakat.

2. Unsur-unsur Dakwah

a. Da’i (Pelaku Dakwah)

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun

tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau

berbentuk lembaga. Da’i sering disebut kebanyakan orang dengan sebutan

mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam). Akan tetapi,

sebagaimana telah disebutkan pada pembahasan dimuka tersebut

sebenarnya lebih sempit dari sebutan da’i yang sebenarnya.

Kata Da’i ini secara umum sering disebut dengan sebutan

Mubaligh (orang yang menyempurnakan ajaran Islam) namun sebenarnya

sebutan ini konotasinya sangat sempit karena masyarakat umum

cenderung mengartikan sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam

Page 37: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

27

melalui lisan seperti penceramah agama, khatib (orang yang berkhutbah),

dan sebagainya.

Karena pentingnya fungsi da’i ini, maka banyak al-qur’an dan

hadist yang memberikan sifat-sifat dan etika yang harus dimiliki da’i.

Quraish shihab menambahkan bahwa dari masing-masng wahyu pertama

al-Qur’an telah terlihat dengan jelas prinsip-prinsp pokok yang digariskan

al-Qur’an bagi manusia pelaku dakwah, yaitu:

a. Da’i harus selalu membaca yang tertulis dan tidak tertulis segala

hal yang berhubungan dengan masyarakatnya agar dakwahnya

selalu segar dan menyentuh, sesuai dengan ayat yang pertama kali

turun.

b. Da’i harus siap mental menghadapi situasi yang akan dialaminya.

c. Da’i harus memiliki sikap mental yang terpuji, sadar akan imbalan

yang akan didambakan dari upaya dakwah sesuai dengan surah al-

Mudatsir.9

b. Maddah (Materi Dakwah)

Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah adalah Maddah atau

materi dakwah. Maddah dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang

disampaikan da’i pada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang

menjadi maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.oleh karena itu,

membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran Islam

itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bias dijadikan

9 Quraish Shihab, Dakwah dalam Al-Qur’an As-Sunnah, (Jakarta:1992), h.3

Page 38: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

28

maddah dakwah itu pada garis besarnya adalah akidah, Syari’ah dan

Akhlak.

Dari semua materi dakwah yang disampaikan itu hendaknya

janganlah bersifat normativ seperti terdapat dalam al-Qur’an dan sunnah,

tetapi harus juga bersifat empiris. Sehingga materi dakwah yang

disampaikan baik scara kiasan maupun tulisan tentang permasalahan

pemahaman ajaran keagamaan, hendak ada keseimbangan agar pola

kehidupan keagamaan umat tidak bersifat formalistik dan ritualistik

belaka, sehingga terdapat sikap keselarasan antara sikap batin dan prilaku.

Sehingga apa yang dapat dikatakan materi dakwah itu paling tidak yang

harus diperhatikan seorang da’i.

c. Mad’u (Penerima Dakwah)

Kita tahu bahwa misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

yang berupa agama Islam adalah untuk seluruh umat manuia, baik ia telah

menemui beliau atau tidak, satu bangsa dengan beliau atau berlainan

kebangsaannya, lain halnya para nabi yang tulus semata-mata hanya untuk

bangsa tertentu dan waktu tertentu pula (kaumnya). Unsur ketiga ini

adalah Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia

penerima dakwah, baik sebagai individu maupu sebagai kelompok, baik

manusia yang beragam Islam ataupun bukan, atau dengan kata lain

manusia secara keseluruhan.

Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan

mengajak mereka mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-orang

Page 39: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

29

yang telah beragama Islam, dakwah bertujuan untuk meningkatkan

kualitas iman, Islam dan Ihsan. Mereka yang menerima dakwah ini lebih

tepat disebut mitra dakwah, padahal dakwah sebenarnya adalah suatu

tindakan menjadikan orang lain sebagai kawan berfikir tentang keimanan,

syari’ah dan akhlak kemudian untuk di upayakan untuk di hayati dan di

amalkan bersama-sama.

Al-Qur’an mengenlkan kepada kita beberapa tipe mad’u,. secara

umum, mad’u terbagi menjadi tiga, yaitu mu’min, kafir dan munfik.

Didalam al-Qur’an selalu di gambarkan bahwa sikap rasul menyampaikan

risalah, kaum yang dihadapinya akan terbagi 2, mendukung dakwah atau

menolak dakwah.

d. Tujuan Dakwah

Tujuan adalah segala sesuatu yang akan dicapai dalam satu usaha,

misalnya seorang yang mempelajari ilmu pengetahuan agar supaya menjadi orang

yang mengerti. Begitu juga seorang da’i apakah perorangan atau

kelompok/organisasi, tentunya mempunyai suatu sasaran apa yang akan dicapai

atau mungkin dicapai dalam usaha dakwahnya.

Tujuan dakwah dapat dibagi menjadi, tujuan yang bersifat obyek dakwah

dan materi dakwah. Dilihat dari obyek dakwah, dakwah memiliki tujuan yaitu

menperbaiki seluruh manusia dalam semua aspek, sedangkan dilihat dari materi

tujuan dakwah yaitu terdapat tiga tujuan, yang meliputi: Pertama, tujuan akidah

yaitu tertanamnya akidah yang mantap bagi tiap-tiap manusia. Kedua, tujuan

hukum yaitu terbentuknya manusia yang mematuhi hukum-hukum Islam yang

Page 40: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

30

telah disyari’atkan oleh Allah SWT. Ketiga, tujuan akhlak yaitu terwujudnya

pribadi Muslim yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah.

Menurut Bisri Affandi sebagaimana yang telah dikutip oleh Abd. Rosyid Shaleh

dalam buku Manajemen Dakwah Islam sebagai berikut :

“Yang diharapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri

manusia, baik dalam kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga

masyarakat, way of thinking atau cara berfikirnya berubah, way of life atau cara

kehidupannya yang berubah menjadi lebih baik ditinjau dari segi kualitas maupun

kuantitas. Yang dimaksud adalah nilai-nilai agama, sedangkan kualitas adalah

bahwa kebaikan yang bernilai agama itu semakin dimiliki banyak orang dalam

segala situasi dan kondisi”10

Adapun tujuan yang tertinggi dari pada usaha dakwah hanya semata-mata

mengharap dan mencari Ridho Allah SWT. Secara materil usaha dakwah itu

diarahkan kepada tujuan antara lain:

1) Menyadari manusia akan arti hidup yang sebenarnya. Karena hidup itu

bukanlah semata untuk makan dan minum, sebagaimana hidupnya

binatang dan tumbuh-tumbuhan, tetapi hidup manusia di samping bisa

diartikan turun naiknya nafas di dalam tubuh jasmani, tetapi lapisan kedua

ialah cita-cita, bahwa hidup karena kesadaran, hidup karena pertalian hari

ini dengan hari yang lampau dan hari esok.

2) Mengeluarkan manusia dari kegelapan/kesesatan menuju ke arah yang

terang benderang di bawah sinar petunjuk Illahi. Seorang Da’i dengan

10

Bisri Affandi, Beberapa Percikan Jalan Dakwah, (Surabaya: Fakultas Surabaya, 1984), h.3

Page 41: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

31

dakwahnya berusaha membawa sinar terang, bukan justru membawa

kegelapan dan kesesatan, di mana masyarakat semakin gandrung kepada

bid’ah dalam bidang syariat dan semakin bangga dengan syirik, tahayyul

dan khurofat dalam bidang I’tiqad.11

Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bahan dari seluruh aktifitas

dakwah yang sama pentingnya dari pada unsur-unsurnya, seperti subyek dan

obyek dakwah, metode, dan sebagainya. Bahkan dari itu tujuan dakwah sangat

menentukkan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah

sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga ditentukkan atau dipengaruhi oleh

tujuan dakwah. Ini disebabkan karena tujuan dakwah merupakan arah gerak.

e. Metode (Thariqah) Dakwah

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian

“Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk

mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”.12

Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu

maksud. Jadi metode dakwah adalah cara-cara menyampaikan pesan pada objek

dakwah, baik itu kepada individu, kelompok ataupun masyarakat agar pesan-

pesan tersebut mudah diterima, diyakini dan diamalkan.13

Adapun yang menjadi rujukan metode dakwah adalah Al-Qur’an surat Al-

Nahl: [16] : 125.

11 M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, (Surabaya: Usana Offset

Printing,, 1993), h. 142-143 12

M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1992), Cet. I, h. 160. 13

Salahudin Sanusi, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam, (Semarang:

Ramadhoni, 1994), h. 111

Page 42: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

32

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk” (QS, an-Nahl, 16:125)

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa metode dakwah ada tiga macam yaitu:

1) Bi al-Hikmah, yaitu memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah,

bahwa materi yang dijelaskan tidak memberatkan orang yang dituju, tidak

membebani jiwa yang hendak menerimanya.

2) Mau’izatul Hasanah, memberi nasehat dan mengingatkan orang lain

dengan bahasa yang baik yang dapat menggugah hatinya sehingga mad’u

bersedia dan dapat menerima nasehat tersebut.

3) Mujadalah Billati Hiya Ahsan, berdakwah dengan cara bertukar pikiran

dan membantah dengan cara sebaik-baiknya dengan tidak memberikan

tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran

dakwah.14

f. Media (Wasilah) Dakwah

14 Nawari Ismail dan Ki. Musa Al-Mahfudz, Filsafat dakwah, Ilmu Dakwah Dan

Penerapannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 2004), h. 15

Page 43: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

33

Agar dakwah yang dilakukan lebih cepat dan tepat tentunya berbagai

bentuk komponen dakwah tidak bisa dipisahkan. Salah satu komponen yang

terpenting dalam suatu proses dakwah adalah penggunaan media sebagai alat

untuk melakukan aktivitas dakwah, dalam kaitan inilah komponen-komponen

dakwah harus terus diberdayakan agar dapat menghasilkan guna bagi masyarakat.

Bila dilihat dari asal katanya, media berasal dari bahasa latin yaitu medium

yang artinya alat perantara, sedangkan pengertian istilahnya media berarti segala

sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.15

Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat

dipergunakan sebagai alat untuk mencapa tujuan dakwah yang telah ditentukan,

media dakwah ini dapat berupa barang, atau material, orang, tempat, kondisi

tertentu dan sebagainya.

Media sebagai salah satu indikator terpenting dalam mengembangkan

dakwah saat ini. Apakah itu berbentuk media cetak maupun elektronik. Walaupun

instrument berupa podium atau mimbar tetap ada, akan tetapi kemajuan pesat

industri komunikasi serta media massa telah menyodorkan kemajuan-kemajuan

media dakwah yang sangat luas dan canggih, untuk itu perlu ada penyesuaian dari

suatu kondisi tabligh ke kondisi yang lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi

saat ini.

15

Amuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surbaya: Al-Ikhlas,1983), h. 163

Page 44: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

34

BAB III

PROFIL USTADZAH Hj. FARIDAH HANUM LUTFI

DAN MAJELIS TAKLIM AL MUHAJIRIN BATU CEPER

A. Profil Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi.

Terlahir di Bengkulu, pada tanggal 03 Januari tahun 1946, Ustadzah Hj.

Faridah Hanum Lutfi adalah putri dari keluarga pasangan Alm. KH. Bachtiar

Effendy dan Ibu Yuliyani. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat religius.

Ayahnya semasa hidupnya berprofesi sebagai seorang da’I besar. Sedangkan

ibunya semasa hidupnya berprofesi sebagai Ibu rumah tangga yang baik.

Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi adalah da’iyah dan tokoh masyarakat

Tangerang yang sangat dihormati dan rendah hati. Posisi sebagai da’iyah ini,

memberikan motivasi tersendiri bagi ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi untuk

berkesempatan berdakwah dan mengetahui bagaimana cara mempraktekkan

dakwah diberbagai forum.

Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi mempunyai beberapa saudara kandung.

beliau adalah sulung dari seorang kakak pria yaitu Fauzan Azimah SH, Heryanti

BA, Nasrullah Intizam SE, Ahmad Qudsi, dan Umi Marhamah. Sejak kecil kedua

orang tuanya sudah mempersiapkan bekal pendidikan agama, berupa belajar

membaca al-Qur’an, cinta dengan ilmu agama yang mengharuskan beliau untuk

belajar dan terus belajar.

Beliau sudah terbiasa dengan kesibukan dakwah, sama halnya dengan

anak-anak seusianya, beliau juga bermain bersama teman-temannya tetapi beliau

Page 45: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

35

tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai pelajar untuk menuntut ilmu.

Perempuan berdarah Bengkulu ini semasa mukim di asrama tidak hanya ikut

kedua orangtuanya untuk berdakwah dalam bidang ceramah, akan tetapi beliau

juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah berupa ekstrakulikuler seperti,

tilawatil qur’an, dan pidato.

Beliau sudah mulai belajar berdakwah dari kecil, tetapi sesudah menikah

atau kurang lebih 48 tahun lalu, ternyata beliau justru lebih menyukai dan

menekuni profesi dakwah mengikuti jejak ayahnya. Di usianya yang sudah

matang ini, beliau masih berkecimpung di dunia dakwah atas dukungan dari sang

suami tercinta Muhammad H. Lutfi S.Ag.

Beliau bukan hanya sekedar seorang da’iyah yang berani berjuang

dimedan dakwah, melainkan beliau juga seorang guru atau ustadzah yang selalu

membimbing dan mendidik semua anggota majelis taklimnya agar menjadi lebih

baik dan berakhlakul karimah. Tidak hanya itu beliau adalah seorang istri dan ibu

yang baik, karena sesibuk apapun, beliau selalu menyempatkan waktu luang untuk

berkumpul dan bersenda gurau bersama keluarga besarnya.

Hingga saat ini ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi S. Ag mempunyai 5

orang anak yang sangat dibanggakanya. Diantaranya Muchlisa S. Kep, Dra. Rita

Haryani Sospol, Muhammad Farhan Elvian Aksos, dan si bungsu Laila Ramdania

S. Pd.

B. Pendidikan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

Da’iyah yang sangat ramah ini tidak hanya pandai berbicara, tetapi beliau

juga pandai dan aktif semasa duduk dibangku sekolah, Sejak kecil beliau bercita-

Page 46: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

36

cita ingin menjadi perawat di karenakan beliau harus mengikuti jejak sang ayah

menjadi seorang da’iyah. Dari kecil beliau juga sering mengikuti ibu dan ayahnya

mengaji. Sehingga apapun ilmu yang diturunkan padanya selalu beliau

realisasikan. Beliau sama sekali tidak membeda-bedakan antara ilmu umum

dengan ilmu agama, karena menurut sang ayah apapun ilmu itu selama baik dan

membawa manfaat maka raihlah terus.

Ibu dari 5 orang anak. yang terdiri dari 3 putra dan 2 putri ini pernah

menuntut ilmu di beberapa sekolah diantaranya: di SDN Palembang yang masih

beranjak 6 tahun sampai selesai, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di

PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri). Tidak hanya itu karena tekadnya untuk

menjunjung tinggi ilmu, maka beliau tidak membeda-bedakan antara ilmu umum

dengan ilmu agama, karena menurutnya antara ilmu dunia dan ilmu akhirat itu

harus seimbang.

Tidak puas dengan mengecam tamatan PGAN saja, beliau melanjutkan

kembali sekolahnya di Perguruan Tinggi. Pada awalnya tidak sempat kuliah

karena ayahnya tidak mengizinkan, dan akhirnya di perbolehkan untuk kuliah di

IAIN Yogyakarta. Beliau melanjutkan studinya dengan mengambil Fakultas

Ushuluddin Palembang Jurusan Dakwah. Menurutnya ini adalah jurusan yang

tepat untuk meneruskan cita-cita sang ayah sekaligus merealisasikan dakwahnya,

aga rmembawa harapan yang baik untuk ke depan dan mengedepankan prospek

dakwah yang lebih maju.

Page 47: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

37

C. Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Kota Tangerang

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya

Segala sesuatu yang hidup di dunia ini, apakah itu makhluk yang

bernyawa maupun mahkluk yang tidak bernyawa, pasti mempunyai latar belakang

atau sejarahnya masing-masing. Begitu juga dengan berdirinya Majelis Taklim Al

Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang ini yang mempunyai sejarah yang

tidak kalah menarik dengan sejarah kelahiran yang lain.

Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang tidak

didirikan di atas keserba-adaan dan serba berkecukupan, melainkan ia lahir dan

berkembang berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa serta adanya bimbingan dan

dukungan sepenuhnya dari para dermawan yang tulus dan ikhlas mengorbankan

sebagian hartanya dan menyumbangkan pikiran serta tenaganya dengan niat

ibadah.

Dahulu dimana masyarakat ini tingkat keagamaannya masih sangat rendah

sekali. Mereka belum mengetahui bagaimana caranya shalat, bagaimana rukun-

rukunnya puasa, bagaimana cara membaca Al-Qur’an dan lain-lain, khususnya

kaum ibu rumah tangga, dimana hari-harinya banyak disibukkan dengan

pekerjaan rumah tangga, mengurus anak dan suami, sehingga hampir tidak ada

waktu untuk belajar agama dan seluk beluknya.

Menyadari akan kekurangan ini, maka akhirnya munculah ide yang sangat

bagus dari dirinya sendiri, untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan

keagamaan yang biasa disebut dengan Majelis Taklim dengan nama Majelis

Page 48: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

38

Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang. Majelis Taklim Al

Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang ini berdiri pada tahun 1981.

Modal awalnya uang pribadi yang dibantu swadaya masyarakat Batu

Ceper Tangerang dan sekitarnya. Majelis Taklim ini oleh warga Batu Ceper

Tangerang, digunakan untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu dan tempat ini

pula oleh para warga Batu Ceper Tangerang digunakan untuk menimba ilmu

agama.

2. Tujuan Berdirinya Majelis Taklim Al Muhajirin

Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang didirikan

dengan tujuan berbuat sesuatu demi orang lain yaitu:

a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat kepada Allah SWT;

b. Masyarakat menjadi tahu tentang perkembangan agama Islam;

c. Terciptanya kerukunan antar warga;

d. Masyarakat dapat mencari ilmu pengetahuan di Majelis Taklim Al

Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang;

e. Mempererat tali silatuhrahmi.

Dengan terbentuknya rumusan tujuan-tujuan di atas, Majelis Taklim Al

Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang berharap di dalam Perjalanannya

(memberi pengajaran-pengajaran agama kepada masyarakat) menjadi yakin,

mantap dan terarah. Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang

artinya :"Barang siapa yang menghendaki dunia maka ia harus menguasai

ilmunya, dan barang siapa yang menghendaki akhirat maka ia harus menguasai

Page 49: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

39

ilmunya dan barang siapa yang menghendaki keduanya, maka harus pula

menguasai ilmu-ilmunya.”

3. Struktur Organisasi Majelis Taklim Al Muhajirin

Suatu Organisasi seperti Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah

Kota Tangerang tidak akan berjalan dengan baik, tanpa adanya orang-orang yang

mengurusi ataupun bertanggung jawab di majelis taklim tersebut, maka harus

dibuat suatu struktur kepengurusan atau struktur organisasi.

Berangkat dari tulisan di atas, maka dapat dipahami bahwa struktur

organisasi dapat dilakukan sebagai kerangka kerjasama di mana orang-orang akan

bertindak, menyusun tenaga kerja dan tugas-tugas serta menyusun bagian-bagian

sedemikian rupa dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga dalam sistem

organisasi terwujud apa yang dicita-citakan.

Yang dimaksud dengan kerangka yaitu ruang lingkup, jalur koordinasi,

kegiatan dan fungsi-fungsi yang dijalankan oleh masing-masing bagian yang ada

dalam struktur organisasi yang bersangkutan. Untuk mencapai misi yang diemban

oleh pengurus Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang,

seperti yang dituturkan oleh ketua Majelis Taklim yaitu Bunda Faridah Hanum

Lutfi S. Ag, maka disusunlah sebuah bagan dan struktur organisasi sebagai

berikut :

Page 50: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

40

STRUKTUR dan BAGAN ORGANISASI

MASJID AL-MUHAJIRIN

Periode 1 September 2013 s/d 30 Januari 2014

KETUA

Hj. Farida Hanum Lutfi

WAKIL KETUA

Ibu Ma’rifat

SEKRETARIS

Ibu Khotimah Ramali

BENDAHARA

Hj. Yuniar Syamsudin

SIE DIKWAH

Hj. Ni’mah

SIE PERLENGKAPAN

Ibu Damrus

SIE INFORMASI

1. Ibu Fitri July

2. Ibu Ance

Page 51: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

41

a. Ketua Majelis Taklim

Jabatan ini dipegang oleh Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi S. Ag.

Pada umumnya tugas seorang ketua atau pemimpin sama halnya Majelis

Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang adalah

mengusahakan agar yang dipimpinnya dapat merealisasikan tujuannya

dengan sebaik-baiknya dalam kerjasama yang produktif. Seorang Ketua

Majelis Taklim harus bisa mengintegrasikan pandangan-pandangan

anggota kelompok majelis taklim, baik mengenai situasi didalam maupun

di luar kelompok yang bersangkutan.

Selain itu, harus bisa mengawasi tingkah laku anggotanya berdasarkan

rumusan bersama yang telah beliau rumuskan itu dan harus menyadari dan

merasakan kebutuhan-kebutuhan dan cita-cita anggota serta mewakilinya

ke dalam maupun ke luar anggotanya.

b. Wakil Ketua

Jabatan Wakil Ketua ini dipegang oleh Ibu Ma’rifat. Tugas seorang

wakil ketua adalah bertanggung jawab membantu apa yang menjadi tugas

dari ketua majelis taklim. Jabatan ini sama beratnya dengan jabatan ketua

majlis taklim, karena di sini juga diperlukan tenaga ekstra dalam

membantu apa yang diperintahkan oleh seorang ketua serta menjadi

penyalur aspirasi dari anggota kepada ketuanya.

c. Sekretaris

Jabatan Sekretaris ini dipegang oleh Ibu Khotimah Ramali. Sekretaris

bertugas mencatat siapa saja yang menabung, mencatat siapa saja yang

Page 52: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

42

menyumbang untuk anak yatim dan sebagainya. Jabatan ini diperlukan

suatu ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam pembukuannya

dancatatannya.

d. Bendahara

Jabatan Bendahara ini dipegang oleh Ibu Hj. Yuniar Syamsudin.

Beliau bertugas memegang keuangan yang ada di Majelis Taklim Al

Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang. Sifat yang sangat jujur

diperlukan dalam tugas ini, karena banyak orang yang terjerat dosa karena

korupsi dengan ekonomi. Di sinilah saatnya beliau berusaha keras untuk

mengamalkan apa yang diajarkan oleh ustadz tentang amanah dan

kejujuran.47

Selain jabatan-jabatan di atas, dalam tugasnya mereka juga dibantu oleh

seksi-seksi di antaranya sebagai berikut :

a. Seksi Dakwah

Jabatan Seksi Dakwah ini dipegang oleh Ibu Hj Ni’mah bertugas

memimpin dzikir dan pembacaan Surah Yasin dan mencari guru pengajar

atau ustadz/ustadzah dari luar. Maka beliau juga harus membagi waktu

antara ustadz/ustdzah yang akan mengajar agar tidak bentrok. Seorang

Seksi Dakwah juga siap mengaji atau memimpin jalannya pengajian

apabila sang Ustadz/Ustadzah tidak hadir.

b. Seksi Perlengkapan

Jabatan Seksi Perlengkapan ini dipegang oleh Ibu Damrus. Dalam hal

ini beliau bertugas melayani atau melengkapi segala kebutuhan di majelis

Page 53: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

43

taklim. Adapun hal-hal yang dilakukannya selama ini adalah membeli Al-

Qur’an untuk majelis taklim, menyediakan minum untuk ibu-ibu pengajian

dan masih banyak lagi.

c. Seksi Informasi

Jabatan Seksi Informasi ini dipegang oleh Ibu Fitri July dan Ibu Ance.

Seksi informasi ini bertugas memberi informasi apapun tentang kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan majelis taklim dan menyampaikan informasi

dari luar, misalnya mengumumkan tentang adanya perayaan hari

besaragama Islam, memberi informasi tentang undangan pengajian dari

luar untuk para ibu-ibu pengajian dan lain-lain.

Jabatan–jabatan yang diberikan di atas bagi ibu-ibu bukan merupakan

anugerah, akan tetapi jabatan tersebut merupakan bebantanggung jawab yang

harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Mengenai tugas-tugasnya memang terasa

berat, namun demi kelancaran jalannya majelis taklim dalam mengemban amanah

amar ma’ruf nahi munkar, mereka harus tetap istiqomah dalam memegang

amanah.

4. Program Jangka Pendek dan Program Jangka Panjang

Program adalah suatu deretan kegiatan yang digambarkan untuk

melaksanakan rencana kegiatan atau kebijakan dalam mencapai tujuan (objective).

Suatu program menentukan kegiatan-kegiatan secara bertahap atau suatu rentetan

kegiatan, yang menjadi tuntunan dalam pelaksanaan suatu kebijakan.

Adapun program jangka pendek dan program jangka panjang

MajelisTaklim Al Muhajirin Batu Ceper Kota Tangerang yaitu :

Page 54: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

44

1. Mengadakan perayaan hari-hari besar Islam;

2. Mengadakan tabungan;

3. Mengadakan pengajian mingguan;

4. Menyelenggarakan manasik haji;

5. Pengelolaan zakat;

6. Mengadakan shalat sunnah tasbih;

7. Meningkatkan sarana dan prasarana;

Page 55: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

45

BAB IV

ANALISIS KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM

LUTFI DI MAJELIS TAKLIM Al-MUHAJIRIN PERUMAHAN BATU

CEPER INDAH KOTA TANGERANG

A. Kiprah Dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

Pada hakekatnya Dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi imani yang

dimanifestasikan dalam suatu pelaksanaan kegiatan kiprah dakwah yang

dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, bersikap, dan

bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan Sosio-kultural, dalam

rangka mengusahakan ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan

mempengaruhi cara-cara tertentu.

Dalam melakukan kiprah dakwahnya, Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

mendirikan Majelis Taklim Al Muhajirin sebagai tempat untuk membina umat di

daerah sekitar tempat tinggalnya. Pendirian Majelis Taklim Al Muhajirin

dilakukan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi dilatar belakangi kondisi

masyarakat di Perumahan Batu Ceper Indah, sebagaimana dikatakannya berikut

ini:

Awalnya saya termotivasi di perumahan batu ceper indah,

umumnya disini itu 75% warganya adalah non muslim, jadi saya merasa

berkewajiban untuk menegakkan dan mensyiarkan agama islam di

komplek batu ceper indah ini khususnya. Kewajiban kita juga sebagai

umat islam, selain dari pada itu, tugas saya di kantor kementerian agama

di Jakarta barat, saya merasa terpanggil dengan kondisi dan situasi yang

ada di komplek perumahan batu ceper ini.Kondisi tersebut menyebabkan

tidak adanya silaturrahim di antara sesama warga, jadi dengan kondisi

yang 75% tadi, jadi hidupnya nafsi-nafsi (sendiri-sendiri).1

1Wawancara dengan ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi

Page 56: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

46

Untuk membangun Majelis Taklim Al Muhajirin kiprah dakwah yang

dilakukan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi adalah sebagai berikut:

Awalnya dengan saya mengumpulkan warga yaitu di awali dengan

mengadakan senam kesegaran jasmani untuk mengetahui dan mendata

siapa yang muslim dan yang non muslim. Jadi saya membuat satu

pendekatan dengan warga yang ada di komplek ini.Jadi ga mungkin kalau

saya mendatangi satu persatu, door to door, dari pintu ke pintu itu ga

mungkin, terlalu mencolok dan terlalu kelihatan.

Dengan adanya saya mengadakan senam jasmani kesehatan, itu

satu-persatu absen hadir, ibu tinggal dimana, dijalan apa, agama ibu

apa? dan saya buatkan satu absen hadir. Dan selama saya disini belum

adanya ibu-ibu PKK, dan saya masih menyatu ke PKK kota. Dan di

perumahan batu ceper ini belum di adakan, jadi saya banyak bergerak di

kota, di kantor kota sehingga dari situlah saya bisa mendata warga di

perum batu ceper ini yang pada umumnya masih 75% non muslim.2

Tujuan pendirian Majlis Taklim Al Muhajir adalah sebagai beriku:

Tujuan saya mendirikan majelis taklim ini adalah untuk

mempersatukan umat islam yang ada di komplek perumahan batu ceper

indah ini. Dan saya tidak memandang orang itu dari kampung manalah itu,

yg penting tekad saya, perinsip saya, mereka masih memakai rukun

islamnya 5, rukun imannya 6, dan alqurannya masih 30 juz, udah masuk

bersatu kita di bawah panji majelis taklim ibu” Al-muhajirin perumahan

batu ceper indah tangerang ini.3

Oleh karena itu manfaat dakwah yang dilakukan Ustadzah Hanum Lutfi

adalah sebagai berikut:

1. Dari mereka yang tadinya masih awam tidak mengenal al-qur’an, masih

awam dengan agama, akhlak, kebaikan, ibadah, masalah agama semuanya,

karena kan masalah agama kan mencakup akhlak, tauhid, ketauhidan,

akidah akhlak, ibadah. Mereka sudah mengenal islam tetapi belum

menjiwai. dan Alhamdulillah saat ini dengan segala daya upaya, pelan-

pelan, mereka sudah menjiwai,

2. Yang tadinya tidak mengenal kerudung, masih berpakaian seronok, alis

yang di tato, dan di sulam,. Sekarang akhirnya Alhamdulillah sudah

menutup aurat semuanya.

2Wawancara dengan ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi

3Wawancara dengan ustadzah Hj. Farida Hanum Lutfi

Page 57: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

47

B. Bentuk-bentukKiprah Dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

Kiprah dakwah yang dilakukan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi

kepadamasyarakat merupakan upaya dalam mengembangkan

pengetahuankeagamaan yang berdasarkan pada tuntutan al-Qur’an dan Sunnah

yang padaakhirnya masyarakat mampu menghadapi masa depan yang lebih baik,

baik didunia dan di akhirat.Akan tetapi kewajiban umat Islam untuk

menyampaikan risalah secarakeseluruhan, sistematik dan mendalam tentunya

tidak akan dapat dilakukanoleh semua muslim dan muslimat.

Jadi menurut Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi diperlukan seorang

pemimpinatau da’i juga da’iyah yang mempunyai peranan bagi mad’unya,

memilikipengetahuan yang cukup dan kemampuan seorang professional sehingga

beliau layak dikatakan seorangpemimpin, guru, dan da’i.

Kebutuhan manusia terhadap dakwah Tuhan yang menciptakanmanusia

sebagai makhluk mulia.Beliau mempunyai fitrah yang suci dengan

desainkejiwaan yang sempurna, memiliki rasa keadilan dan keagamaan yang

hanif.Pada diri manusia terkumpul potensi-potensi, baik yang positif maupun

yangnegatif diantaranya manusia mempunyai akal, hati dan nurani tetapi dia

jugamempunyai syahwat dan hawa nafsu.

Pada dasarnya, dakwah Bil Lisan itu sendiri adalah membekali

manusiadengan informasi dan berita (pesan-pesan) yang benar, dengan

pengetahuanilmiyah, kenyataan faktual dan akurat untuk membantu terbentuknya

pikirandan pandangan dalam menghadapi kenyataan dan kesulitan yang dihadapi.

Page 58: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

48

Beliau bukan wanita yang mudah menyerah, tetapi beliau semakin

penasaranuntuk lebih mendalami ilmu agamanya, agar beliau terus mampu

untukmengimplementasikan dakwahnya kepada orang lain.Pada tahun 1965

beliau menikah dengan Muhammad H. Luthfi setelah menikah beliau lebih

konsentrasi dan maksimal lagi dalam berdakwah, karena beliausudah mempunyai

banyak pengalaman sekaligus pengetahuan yang beliaudapatkan dari membaca.

Analisis kiprahdakwah Bil Lisan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi

beliau mengkategorikan dakwah bil lisansama halnya seperti pidato, ceramah,

mengaji, diskusi, nasehat atau segala halyang penyampaiannya melalui lisan

dengan bertujuan untuk mengajak oranglain menjadi lebih baik.

Beliau selalu menyampaikan dakwahnya tidak pernah terlepas dengan

ayat-ayat suci Al-Qur’an dan hadist-hadist rasulullah yang merupakan pedoman

bagi umat Islam dan dasar-dasar hukum Islam. Jadi menurut saya, beliau itu

bicara bukan asal sembarang bicara.Beliau bicara berdasarkan hukum yang kita

pakai sebagai umat Islam.4

Di Daerah Kota Tangerang hampir seluruh masyarakatnya mengenal sosok

da’iyah yang satu ini.Selain beliau adalah anak dari seorang guru besar dantokoh

masyarakat Bengkulu KH.Bachtiar Effendybeliau juga mempunyai potensiyang

kuat dalam berdakwah.

Figurnya sebagai da’iyah yang haus akan ilmu dan beramal,mengajak

dirinya dimanapun beliau berada dan ada kesempatan, beliau tak segan-

4 Hasil wawancara pribadi dengan jamaah ibu Ni’mah

Page 59: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

49

seganuntuk mengadakan suatu acara atau kegiatan-kegiatan yang

bersifatkeagamaan.

Adapun bentuk dari kiprah dakwah yang dilakukan Ustadzah Hj. Faridah

Hanum Luthfi:

1. Dakwah Bil Lisan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi

Penggunaan dakwah yang dilakukan dalam bentuk bil lisan

ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi penulis kelompokkan menjadi

beberapa bentuk, yaitu :

a. Ceramah, dakwah yang beliau lakukan melalui ceramah ini adalah

menyampaikan pesan-pesan dan nasehat-nasehat yang baik yang

membawa nilai-nilai positif kepada mad’u, yang gunanya untuk membawa

mad’u menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat

dan Tuhannya (Allah SWT). Selain di Kota Tangerang beliau juga pernah

mendapat panggilan ceramah di luar negeri seperti di Malaysia, Thailand

(Witayakarn School, Hatyai Songkhla Thailand, dan Singapura.

b. Mengaji, dakwah ini juga biasa beliau lakukan dalam setiap minggunya.

Dengan mengadakan pengajian Jum’at ibu-ibu di Mjelis Taklim Batu

Ceper Indah Kota Tangerang, guna menyampaikan pesan dakwah

sekaligus nasehat-nasehat yang shohih dan diakhiri dengan tanya jawab

dari mad’u kepada beliau.

c. Halaqah, dakwah dalam bentuk seperti ini biasanya dilakukan oleh

Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi dengan memberikan pelajaran atau

pengajian kepada ibu-ibu majelis taklim yang membahas tentang aqidah,

Page 60: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

50

fiqih, akhlak, pengetahuan umum dan sebagainya. Dalam pengajian ini

biasanya Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi memberikan suatu paper

atau beberapa tafsiran ayat yang sesuai dengan temanya pada saat itu.

Sehingga tugas mad’u disini tidak hanya mendengarkan tetapi mad’u juga

dapat bertanya sekaligus membaca paper tersebut.

Biasanya ketiga hal ini dilakukan di majlis taklim atau di masjid. Dari

tabel di atas, dapat diperoleh data bahwa Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi

tidak hanya pandai untuk berceramah tetapi beiau juga masih mau belajar atau

tepatnya berkumpul bersama jama’ahnya untuk mengikuti pengajian serta

membimbing jama’ahnya untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama.

Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi masih aktif hinggasaat ini untuk

memberikan informasi keagamaan lewat beberapa lembarkertas yang berisi ayat-

ayat al-Qur’an yang beliau sebut paper.Apa yang disampaikan, dan diamalkan

oleh Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi.Dalam dakwah bil lisan yang penulis

kelompokkan di atas, tidak lain semuabersumber dari al- Qur’an dan as-Sunnah

yang notabennya adalah sumberutama yang mencakup keseluruhan kultur Islam

yang murni.

Adapun materiyang digunakan untuk isi ceramahnya yaitu tentang :

tauhid, muamalah,sejarah, akhlak dan doa-doa lainnya. Profesinya sebagai da’iyah

membuat beliau bersosialisasi dengan masyarakat.

Page 61: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

51

2. Dakwah Bil Qalam Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

Bila ditelusuri di dalam tafsir Departemen Agama RI disebutkanbahwa

definisi dakwah bil qalam adalah mengajak manusia dengan carabijaksana kepada

jalan yang benar menurut perintah Allah SWT,lewat senitulisan.5

Pada zaman sekarang model dakwah seperti ini sudah mulai efektifuntuk

direalisasikan.Mengingat kemajuan teknologi informasi yangmemungkinkan

seseorang berkomunikasi secara intens dan menyebabkanpesan dakwah bisa

menyebar seluas-luasnya, maka dakwah lewat tulisan mutlak dimanfaatkan oleh

subjek dakwah.6

Dalam hal ini ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi adalah seseorang

yangmahir dalam membuat paper atau suatu tulisan yang di dalamnya

berisikanayat-ayat al-Qur’an dan Hadist-hadist Nabi SAW. Yang sesuai dengan

dengantema dakwah yang beliau sampaikan.

Sudah banyak sekali paper-paper yang beliau buat untuk di

sebarluaskankepada jama’ah-jama’ahnya di majelis taklim yang beliau bina

selama ini.Menurutnya paper itu beliau buat tidak hanya untuk di bacasaja

melainkan untuk dipelajari dan dipahami oleh jama’ahnya, isinyamemang tidak

banyak hanya beberapa lembar saja tiap pembahasan.Akantetapi beliau optimis

bahwa seluruh jama’ahnya mampu mengerti sekaligusmemahami paper yang

ditulis tersebut.

5

Departemen Agama RI, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al-Qur’an, Al-Qur’an

danTafsirnya, jilid XI, juz 29(Jakarta : YPPA, 1995), h. 255. 6Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual : Refleksi Sosial Cendikiawan Muslim, (Bandung

:Mizan, 1998), h. 172

Page 62: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

52

Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi berdakwahdengan membuat suatu

tulisan seperti paper atau artikel yang berguna untukmemberikan informasi

tentang keagamaan kepada setiap jama’ahnya.Bahkan tidak jarang pula

jama’ahnya sangat antusias untuk menyebarluaskan papernya dengan cara datang

kepadanya untuk meminta izin agardiperbolehkan memfotocopy tulisan-

tulisannya.

Hal seperti inilah yang memacu dirinyauntuk terus menulis dan membuat

paper, agar seluruh masyarakat dimanapundapat memahami dakwahnya lewat

tulisan. Paper yang beliau tulis menggunakanbahasa Indonesia dan materi yang

beliau gunakan untuk penulisan isi paper ini sama dengan apa yang beliau

sampaikan dalam ceramahnya. Seperti :tauhid, akhlak, muamalah, dan doa-doa

lainnya.

Dalam perkembangan seperti sekarang ini dakwah juga

harusmenyesuaikan situasi dan kondisi karena dunia semakin berubah ke arah

yanglebih maju.Untuk itulah keberhasilan dakwah ditentukan oleh da’i atau

da’iyah itu sendiri.Keberhasilan dan kesuksesan yang beliau raih sekarang ini,

tidak beliaudapatkan dengan mudah.Justru keberhasilan itu datang karena

ketekunannyadalam ajaran Islam untuk berdakwah, selalu berusaha dan

mempunyai tekadyang kuat untuk meneruskan cita-cita yang beliau inginkan dari

kecil.

Page 63: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

53

3. Dakwah Bil Hal Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi

Da’wah BilHalerat kaitannya dengan komunikasi yang bersifat persuasif

sebab pada hakekatnya da’wah bil hal adalah pemanfaatan situasi dan kondisi

masyarakat sebagai kegiatan da’wah agar tumbuh loyalitas atau kepatuhannya

terhadap ajaran agama.7 Kondisi atau situasi masyarakat yang dimaksud adalah

apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dijadikan jalan atau wahana

penyampaian kegiatan.

Dalam da’wah bil hal ini ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi adalah

sebagai langkah mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan

sebelumnya. Dengan perubahan keadaan tersebut di harapkan akan terjadi

perubahan sikap dan perilakunya terhadap agama.

C. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah salah satu cara yang digunakan oleh seorang da’I

untuk menjelaskan sebuah ilmu agama kepada para mad’u. menurut Ustadzah

Faridah Hanum Luthfi: “Metode ceramah merupakan sebuah metode atau cara

paling mudah untuk menyampaikan sebuah pesan dakwah demi menunjukkan

kepada mad’u menuju jalan diridha oleh Allah SWT. Menurut Ustadzah Faridah

Hanum Luthfi, “ mencari yang terindah dapat diserap oleh jama’ah, tentunya

berupa tausyiah atau ceramah.

Berdasarkan ungkapan beliau, berdakwah dengan sebuah ceramah adalah

cara yang termudah untuk memberikan pemahaman kepada mad’u. dengan

metode ini seorang da’I menyampaikan peswan dakwah melalui lisan, ucapan

7 Ghazali, M. Bhari, (1997), Da’wah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Da’wah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya cet Ke-1, h.90

Page 64: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

54

atau perkataan. Metode ini merupakan sebuah komunikasi secara langsung antara

subyek dan objek dakwah.

Selain itu, metode ini sangat tepat digunakan oleh Ustadzah Faridah

Hanum Luthfi karena mad’u yang beliau hadapi merupakan sebuah kelompok

dari sebuah perusahaan, karena dengan metode ini Ustadzah Farida Hanum

Luthfi berdakwah kepada mad’u secara sekaligus, artinya ketika Ustadzah Farida

Hanum Luthfi menyampaikan pesan dakwah, beliau tidak hanya memberikan

pemahaman agama kepada satu orang saja, melainkan secara serempak atau

sekaligus.

Dalam metode ceramahnya, beliau memberikan pemahaman agama serta

mendidik para mad’u dengan cara yang bijaksana (bi al-Hikmah), ini dimana

peneliti mendengarkan isi ceramah yang beliau sampaikan kepada para mad’u di

lembaga BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim) Perumahan Batu Ceper Indah,

Kota Tangerang.

Dalam ceramahnya beliau selalu memberikan materi yang ada kaitannya

dengan aqidah, seperti memberikan hadist yang berkaitan dengan aqidah, yaitu:

“Wahai golongan orang Muslim, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah dan

hemdaklah kalian menimbulkan rasa kasih saying kepada saudara-saudara

kalian, karena tidak ada pahala yang lebih cepat lagi sampainya di dunia,

kecuali silaturrahmi”. Dalam Hadist ini, beliau memberikan nasihat-nasihat yang

baik agar seseorang dapat bertakwa kepada Allah SWT.

Page 65: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

55

D. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab lebih akurat apabila digunakan sebagai pedalaman

materi dalam kegiatan pengajian.Dalam kegiatan yang sedemikian rupa terjalin

hubungan yang mantap.Metode ini Ustadzah Faridah Hanum Luthfi berdakwah

dengan mad’unya, terutama masalah pemahaman ajaran agama secara lengkap.

E. Metode Seminar/ Diskusi

Metode ini merupakan sebuah metode yang digunakan Ustadzah Faridah

Hanum Luthfi memungkinkan mad’u akan lebih jauh lagi adalah terjalin

hubungan antara sesame mad’unya.

F. Metode Memberikan Ringkasan Materi

Metode ini merupakan sebuah metode yang digunakan oleh Ustadzah

Faridah Hanum Luthfi menggunakan tulisan dengan meletakkan sesuatu pada

tempatnya artinya tulisan tersebut berisi ajakan atau seruan menegnai amar

ma’ruf dan Nahi Munkar yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist (Bi Al-

Himah).Dalam ringkasan tersebut.Selain itu, tujuan dari ringkasan ini.Agar

ketika para mad’u lupa dengan materi yang pernah dibahas, mereka hanya

tinggal membuka saja catatan yang pernah diberikan oleh Ustadzah Faridah

Hanum Luthfi.

G. Metode Pemberian Bantuan Sosial

Metode pemberian bantuan sosialmerupakan metode yang dilaksanakan

dengan jalan memberikan bantuan social kepada masyarakat da’wah yang

sifatnya mengadakan perubahan perilaku masyarakatnya menjadi lebih baik.

Page 66: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

56

Melalui kegiatan pemberian bantuan sosial yang dilakukan oleh

Ustadzah Faridah Hanum Luthfi keepada anak yatim, secara tidak langsung telah

melakukan kegiatan dakwah agama, karena pada dasarnya kegiatan bantuan

sosial adalah ajaran agama yang sangat dianjurkan.

H. Metode Praktik

Dalam metode ini, Ustadzah Farida Hanum Luthfi memberikan metode

praktik kepada mad’u yaitu memberikan pemahaman kepada mad’u secara

praktik. Seperti cara berhubungan (beribadah) kepada Allah SWT (hablun min

Allah) dengan metode bi Al-Hikmah yaitu (tepat dalam perkataan dan perbuatan

serta meletakkan sesuatu pada tempatnya). Sebuah praktik akan mendapatkan

nilai ibadah di sisi Allah SWT apabila orang tersebut mengetahui serta

mengamalkannya dengan baik dan benar tentang apa yang dipraktik.

Metode ini digunakan oleh Ustadzah Farida Hanum Lutfhi, ketika

sebuah materi yang dibahas berkaitan dengan praktik. Biasanya metode ini

digunakan, ketika materi yang dibahas adalah ilmu fiqih, seperti tata cara shalat,

wudhu, dan lain-lain. Metode ini digunankan beliau sebagai pelemgkap setelah

memberikan cermah dan Tanya jawab.Praktik yang beliau contohkan sesuai

dengan kebenran, artinya tidak keluar dari Al-Qur’an dan Al-Hadist dan penuh

kebijaksanaan (bi Al-Hikmah). Contoh praktiknya: dalam Al-Qur’an Surat Al-

Maidah:5/6:

Page 67: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

57

Artinya: “pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik.

makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu,

dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan

mangawini) wanita yang menjaga kehormatan, diantara wanita-wanita

yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara

orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu, bila kamu telah

membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan

maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik.

Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum

Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-

orang merugi.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai

dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan

kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu

sakit, atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)

atau menyentuh, perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka

bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan

tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi

Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya

bagimu, supaya kamu bersyukur.

Ada yang mengatakan wanita-wanita yang merdeka.Maksudnya:

sakit yang tidak boleh kena air. Artinya: menyentuh. menurut jumhur

Ialah: menyentuh sedang sebagian mufassirin Ialah: menyetubuhi.

Page 68: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

58

Ayat di atas menunjukkan bahwa ketika seseorang hendak berwudhu

maka, basuhlah mukanya dan tangannya sampai dengan siku, dan sapulah kepala

dan membasuh pula kakinya sampai dengan kedua mata kakinya, maka disinilah

ustadzah Farida Hanum Luthfi mempraktikannya secara langsung kepada mad’u

apa yang metode bil al-Hikmah yaitu sesuai dengan yang diperintahkan Allah

SWT, tidak boleh kena air, maka beliau memberikan jalan agar bertayamum.

Dengan metode praktik yang beliau berikan kepada para mad’u, maka

beliau menggunakan metode bi Al-Hikmah yaitu sebuah praktik yang diberikan

sesuai dengan kebenaran yang terdapat dalam Al-Qur’an al-Karim melalui

pendapat para ulama.

Page 69: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Figur Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi sebagai da’iyah yang haus akan

ilmu dan beramal, mengajak dirinya dimanapun beliau berada dan ada

kesempatan, beliau tak segan-segan untuk mengadakan suatua cara atau kegiatan-

kegiatan yang bersifat keagamaan. Dakwah Bil Lisan, dakwah Bil Qalam dan Bil

Hal yang dilakukan Ustadzah Faridah Hanum Luthfi, yaitu :

1. Ceramah, dakwah yang beliau lakukan melalui ceramah ini adalah

menyampaikan pesan-pesan dan nasehat-nasehat yang baik yang

membawa nilai-nilai positif kepada mad’u, yang gunanya untuk membawa

mad’u menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat

danTuhannya (Allah SWT).

2. Biasanya beliau melakukan ceramah di beberapa majlis taklim di Jakarta

dalam satu harinya. Mengaji, dakwah ini juga biasa beliau lakukan dalam

setiap minggunya. Dengan mengadakan pengajian mingguan ibu-ibu di

wilayah Perumahan Batu Ceper Tangerang.

3. Musyawarah (diskusi), dakwah bentuk ini biasanya dilakukan

olehustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi dengan mengadakan pertemuan

yang dihadiri oleh ustadzah-ustadzah sekaligus tokoh agama untuk

membahas suatu permasalahan dan bertukar fikiran tentang agama Islam.

Page 70: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

60

4. Halaqah, dakwah dalam bentuk seperti ini biasanya dilakukan oleh

ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi dengan memberikan pelajaran atau

pengajian kepada ibu-ibu majlis taklim yang membahs tentang aqidah,

fiqih, akhlak, pengetahuan umum dan sebagainya.

5. Sedangkan dakwah bil qalam yang sudah lakukan hingga saat ini adalah

menulis artikel atau paper yang di dalamnya berisikan ayat-ayat al-Qur’an

dan Hadist-hadist Nabi SAW yang sesuai dengan tema dakwah yang

beliau sampaikan. Untuk meraih kesuksesan ini beliau harus bekerja keras

untuk membangun dakwah Islam dari kecil. Dan dengan bantuan dan

dukungan orangtuanya semasa hidup, beliau masih bias tetap eksis dalam

bidang dakwah hingga saat ini.

6. Dari sekian banyak uraian yang penulis sampaikan, maka penulis

menyimpulkan bahwa dakwah merupakan tanggung jawab seluruh umat

Islam demi kemashlahatan dunia akhirat.

7. Da’wah Bil Hal erat kaitannya dengan komunikasi yang bersifat persuasif

sebab pada hakekatnya da’wah bil hal adalah pemanfaatan situasi dan

kondisi masyarakat sebagai kegiatan da’wah agar tumbuh loyalitas atau

kepatuhannya terhadap ajaran agama.

Kemudian usaha-usaha untuk memajukan dan meningkatkan dakwah

harus terus dilakukan agar kiprah dakwah ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

sampai kepada tujuannya (mad’u) secara efektif. Disamping itu diperlukan sarana

dakwah yang memadai agar masyarakat lebih giat dalam merealisasikan dakwah

Islam.

Page 71: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

61

B. Saran-saran

1. Semoga kiprah dakwah yang dilakukan ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi

hingga saat ini dapat ditingkatkan kembali sehingga dapat memotivasi

masyarakat, sekaligus da’I dan da’iyah yang lain untuk memajukan

dakwah Islam.

2. Hendaknya ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi lebih melebarkan sayap lagi

untuk bekerjasama denganl embaga-lembaga di yang berguna sebagai

pendukung aktivitas dakwahnya.

3. Sebaiknya konsep-konsep atau program-program yang belum

dilaksanakan ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi agar secepatnya

diwujudkan, hal ini demi kemajuan dakwah yang beliau bangun.

4. Kepada pengurus Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper Indah, Kota

Tangerang maupun kepada anggotanya, tetaplah semngat dan selalu

membina dan mengembangkan majelis taklim agar terus maju.

5. Bagi pengurus Majelis Taklim Al-Muhajirin Batu Ceper Indah, Kota

Tangerang hendaknya terus meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan

baik yang berupa pengajian maupun yang lainnya.

Page 72: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Masykuri. MimbarAgama dan Budaya Vol XVI, 1999

Affandi, Bisri. Beberapa Percikan Jalan Dakwah, (Surabaya: Fakultas

DakwahSurabaya, 1984)

Affandi, Suherman. Faktor Kesuksesan Da’I (Risalah No. 6/XXXVIII, 1990)

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. (Jakarta: Amzah, 2009)

Anshari, M. Hafi. Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, (Surabaya: Usana

Offset Printing, 1993)

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta : Logos Wahan

Ilmu, 1997)

Darmawan, Andy. Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: LESFI, 2002)

Departemen Agama RI, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al-Qur’an, Al-Qur’an

danTafsirnya, jilid XI, juz 29(Jakarta : YPPA, 1995).

Hadi, Sutrisno Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1998)

Hafidhudin, Didin. Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet.ke-1

Harahap, Syahrin. Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 1999)

Hariadi, Bambang. Strategi Manajemen, Strategi Memenangkan Perang

Bisnis,(Malang: Bayu Media Publishing, 2005).

Ismail, Nawari dan Al-Mahfudz, Ki. Musa. Filsafat dakwah, Ilmu Dakwah

DanPenerapannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 2004)

Jauch, Lawrence R. dan Gluek, William F. Manajemen Strategis dan Kebijakan

Perusahaan,(Jakarta: Erlangga, 1988)

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2006).

Mulkanasir, Strategik Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia, Jurnal

Dakwahdan Komunikasi, Edisi 2 Desember 2006.

Page 73: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

63

Nazir, Moh. Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999).

Pratiknya, Ahmad Watik. Islam dan Dakwah: Pergumulan Antara Nilai Dan

Realita, (Yogyakarta: Muhammadiah Majlis Tabligh, 1988).

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi. 3

Rabi’ bin Hadi al-Madkhali, Fiqih Dakwah Para Nabi AS, (Bogor: Media

Tarbiyah,2006), Cet. Ke-1

Rafiuddin dan Abd. Jalil, Maman. “Prinsip dan Strategi Dakwah,” (Bandung:

PustakaSetia, 1997), Cet. Ke- 1

Rakhmat, Jalaluddin. Islam Aktual, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002).

Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori

kePraktek, (Jakarta: Murai Kencana, 2006)

S. Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualiltatif. ( Bandung: Tarsito, 1998).

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung:

Alfabeta, 2009)

Shaleh, Abd. Rasyad. “Managemen Dakwah Islam,” (Jakarta: Bintang Bulan,

1993),Cet. Ke-3

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,

(Jakarta: Lentera Hati, 2005), cet. Ke-IV

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992)

Shihab, Quraish. Dakwah dalam Al-Qur’an As-Sunnah, (Jakarta: Lentera Hati,

1992)

Soetmina, Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan, (Yogyakarta : Kanisius,

1992), Cet. Ke-I

Sutepo, Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-Dasar Teoritis dan Praktik,

(Surakarta : Puslitbang UNS, 2002)

Syukri, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya Al-Ikhlas, 1993).

Syukri, Asmuni. Dasar-dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas. 2001).

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : Hidakarya Agung, 1990),

Page 74: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada
Page 75: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada
Page 76: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada
Page 77: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada
Page 78: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

FOTO DOKUMENTASI

FOTO BERSAMA USTDAZAH HANUM LUTFHI SEBAGAI OBJEK PENELITIAN

Page 79: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

KEGIATAN HJ. FARIDAH LUTHFI KETIKA STUDY BANDING KE LUAR NEGERI

Page 80: KIPRAH DAKWAH USTADZAH HJ. FARIDAH HANUM LUTFI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27736/1/ISRA MAKIYAH-FDK.pdf · aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada